01 PENGANTAR UMUM TARBIYAH.ppt

download 01 PENGANTAR UMUM TARBIYAH.ppt

If you can't read please download the document

Transcript of 01 PENGANTAR UMUM TARBIYAH.ppt

  • BAB I PENGANTAR UMUM TARBIYAH

  • Tujuan Dakwah IslamMendapatkan ridha Allah Taala dengan memenuhi segala persyaratannya.Membangun manusia muslim yang memiliki integritas moral, intelektual, serta fisik yang sehat dan kuat.Mewujudkan keluarga teladan yang menghormati norma-norma kemanusiaan dan menghargai akhlaq sosial guna melahirkan generasi yang merdeka dan berbudaya.Membina masyarakat menuju kehidupan yang bersih, indah, dan berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta memerangi dekadensi moral dan perilaku penyimpangan.Ikut menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa dan menempatkannya di atas perbedaan suku, golongan, serta agama.Memelihara kemaslahatan Islam dan kaum muslimin serta memotivasi mereka untuk memiliki tanggung jawab bagi kedamaian dan kejayaan bangsa.Menyiapkan kader umat yang cerdas, terampil, dan bertaqwa serta siap berkiprah di semua lini kehidupan.

  • Misi Dakwah Dan Tarbiyah

  • Misi utama Dakwah adalah melakukan perubahan (risalatut taghyir): mengubah kehidupan umat manusia sehingga sejalan dengan tuntutan Islam, baik pada tingkatan individu maupun tingkatan kolektif. Sehingga kemudian terwujud sebuah tatanan kehidupan yang baik (hayatun thayyibah), di mana dien al-Islam menjadi Manhaj al-Hayah.

  • Manusia lah unsur inti dari kehidupan. Oleh karena itu, dakwah Islam pada misinya yang paling pokok adalah bagaimana membentuk manusia-manusia yang berkepribadian Islam. Inilah yang dikenal oleh Islam sebagai tarbiyah Islamiyah. Manhaj Rabbani yang menjadi jalan para rasul dalam mencetak bukan saja pionir dawah, tetapi juga masyarakat baru Islam.

  • Tarbiyah NukhbawiyyahTarbiyah sebagai munthalaq (titik tolak) dakwahKader sebagai rashid al-harakah (asset utama gerakan)Pembesaran kekuatan inti gerakan dakwah ini terletak pada pertumbuhan kader-kadernya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.Disinilah pentingnya Tarbiyah Nukhbawiyyah (Tarbiyah dengan orientasi pencetakan kader)Elemen kaderisasi mengelola proses tarbiyah nukhbawiyyah mulai dari tahap rekrutmen, pembinaan, penyeleksian, dan peningkatan jenjang mutu kader.

  • : : . ( :3/294).Umar bin Khattab ra berkata kpd para sahabatnya: Berobsesilah! Mulailah mereka menyampaikan obsesinya satu persatu.Umar berkata: Aku sendiri ingin agar rumah ini penuh dengan kader seperti Abu Ubaidah bin al-Jarrah. (HR. Hakim).

  • Tarbiyah JamahiriyyahTetapi, siyasah dakwah menegaskan kewajiban dakwah untuk membangun dan terus memperbesar basis dukungan sosialnya (qaidah ijtima'iyah). Unsur masyarakat yang mendukung dakwah adalah orang-orang yang secara sadar dan paham memberikan loyalitasnya kepada Islam dan dakwah Islam. Untuk itulah, basis dukungan sosial dakwah pun haruslah merupakan output dari proses tarbiyah islamiyyah, dalam bentuk yang lebih umum dan luas.Tarbiyah jamahiriyah adalah proses penyadaran dan pembinaan keislaman masyarakat secara umum dan masif, melalui berbagai elemen struktur organisasi gerakan dakwah, lembaga-lembaga yang secara langsung atau tidak langsung dikelola organisasi gerakan dakwah, serta seluruh jajaran kader.

  • Perkawinan Nukhbawi & JamahiriyyahDengan kader yang berkualitas dan menyebar, akan terjadi interaksi daawi mereka dengan masyarakat sehingga basis dukungan sosial bagi dakwah semakin membesar.Sedangkan tarbiyah jamahiriyyah diharapkan mampu menyediakan bukan saja basis dukungan sosial bagi dakwah, tetapi juga bahan baku awal bagi aktivitas tarbiyah nukhbawiyah. Sehingga salah satu indikator keberhasilan tarbiyah jamahiriyah adalah pada seberapa besar ia mampu menyumbangkan bahan baku bagi tarbiyah nukhbawiyah.

  • Perkawinan Nukhbawi & JamahiriyyahDalam konteks amal siyasi, intikhab am (Pemilu) merupakan salah satu bentuk tarbiyah jamahiriyyah dari Gerakan Dakwah kepada masyarakat luas. Dukungan suara yang didapatkan dari intikhab am, merupakan refleksi dari efek tarbiyah jamahiriyyah. Pada saat yang sama, dukungan suara itu menjadi lahan bahan baku bagi rekrutmen tarbiyah nukhbawiyyah.

  • Siklus Kerja Dakwah Dan TarbiyahEdukasi (Pembinaan dan Pelayanan)Ekspansi:Penokohan dan perluasanPemenangan intikhab am (Pemilu)Konsolidasi (diawali dg evaluasi)Berjalannya fungsi edukasi yang optimal ditandai dengan terimplementasikannya manhaj secara ashalah, terkelolanya wasail tarbiyah secara efektif, dan berperannya para pelaksana tarbiyah secara produktif. Dari sini akan dihasilkan output tarbiyah berupa pertumbuhan kader baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

  • Keterpaduan Struktural Kerja Tarbiyah (1)Keberhasilan Tarbiyah tidak hanya menjadi tanggung jawab elemen kaderisasi atau BPK saja.Dalam konteks 10 muwashafat misalnya, melibatkan elemen struktural yang lain:qadirun alal-kasbi (mampu berekonomi) misalnya, ada keterikatan dan keterlibatan peran elemen ekonomi dalam struktur Partai.Untuk aspek qawiyyul-jism (jasad yang kuat) ada peran elemen kepanduanUntuk aspek mutsaqqaful-fikr (pemikiran yang berwawasan) ada peran dari elemen politik, dan seterusnya.

  • Keterpaduan Struktural Kerja Tarbiyah (2) Dalam konteks tarbiyah jamahiriyyah:Penyadaran dan pembinaan keislaman anggota masyarakat bukan saja menjadi tanggungjawab dan tugas elemen dawah ammah melalui aktivitas tabligh wa-talim saja. Tetapi juga ada peran elemen pemberdayaan wanita melalui aktivitas khususnya Peran elemen ekonomi dengan segmen tani, buruh dan nelayannya Peran elemen politik dengan program-program penyadaran politik untuk masyarakat

  • Keterpaduan Struktural Kerja Tarbiyah (3)

  • Keterpaduan Fungsional Kerja Tarbiyah (1)Selain keterpaduan struktural, efektivitas dan produktivitas kerja tarbiyah juga ditopang oleh keterpaduan fungsional, yaitu: sinergisnya fungsi-fungsi tarbiyah yang bisa dijalankan oleh berbagai institusi dan unsur di luar struktur partai.

  • Keterpaduan Fungsional Kerja Tarbiyah (2)Secara umum, keterpaduan fungsional ini bisa menjangkau empat macam institusi atau unsur:Institusi-institusi pembinaan keislaman yang dikelola oleh kader-kader dakwah, semisal Mahad Dirasah Islamiyah, Mahad Lughah Arabiyah, Mahad Tahfizhul Quran dan pesantren-pesantren.Institusi-institusi dawah ammah yang dikelola kader-kader gerakan dakwah. Misalnya Lembaga Pelayanan Dakwah, yayasan-yayasan di bidang sosial, pendidikan, ekonomi..Institusi-institusi syiar Islam yang tersebar di masyarakat. Misalnya masjid, mushalla, majelis talim, yayasan Islam, TPA..Institusi-institusi formal pemerintahan dan swasta

  • Landasan Konsepsional Tarbiyah (1) Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (Ali Imran: 79.) Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Al-Hikmah (As-Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (Al-Baqarah: 151) Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. )Ali Imran: 164)

  • Landasan Konsepsional Tarbiyah (2) Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al-Jumuah: 2) Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah kepada yang munkar. (Ali Imran: 104) Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah kepada yang munkar dan beriman kepada Allah. (Ali Imran: 110)

  • Landasan Konsepsional Tarbiyah (3) : ) (Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya manusia itu ibarat seratus unta, hampir-hampir saja dari seratus unta itu engkau tidak mendapatkan satu unta pemikul beban (HR Bukhari) : ) (Rasulullah SAW bersabda, Manusia itu (ibarat) barang tambang, yang terbaik di antara mereka pada masa Jahiliah adalah yang terbaik dalam Islam, jika mereka paham. (HR Imam Ahmad)

  • Landasan Operasional Tarbiyah (1)Sepuluh (10) poin Rukun Baiat dengan ushul isyrinnya, beserta penjelasannya oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna. Sepuluh (10) Wasiat oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna.Tiga puluh delapan (38) wajibatul akh shadiq oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna.Dua belas (12) Pokok-Pokok Pikiran Jalan Kami oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna.Nilai-nilai yang terkandung dalam Rakaiz Intiqa.

  • Landasan Operasional Tarbiyah (2)Lima puluh (50) poin Risalah nahwa Nur (hadzihi sabili) oleh As-Syahid Imam Hasan Al-Banna.Peringkat amal dawah yang terdapat pada Risalah Talim pada bab amal, dimana terdapat 7 peringkat amal.Secara khusus Hasan al Banna memberikan pandangan, bahwa pendidikan muslim tidak akan berwujud Islami jika tidak meliputi unsur-unsur keyakinan dan hukum (aqidah wa syariah), sikap dan tindakan (suluk wa siyasah), ibadah dan perundang-undangan (ibadah wa hukm), dan berjuang di jalan Allah (jihad fi sabilillah).Pada Risalah Muktamar Kelima Ikhwanul Muslimin Hasan Al-Banna mengatakan, Saya telah mempersiapkan mereka dengan mengisi rohani, dengan iman dan aqidah; akal dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan; jasmani dengan latihan dan olah raga.Menurut Risalah Program Pendidikan (Ali Abd Halim Mahmud, I-385), bahwa tujuan program tarbiyah adalah menjadikan seseorang dai yang produktif dan mampu menanggung beban dakwah, seorang dai yang memiliki wawasan ilmiah dengan berbagai ilmu pengetahuan yang dibutuhkan. Mendukung potensi dan skill setiap orang dalam berbagai segi produktif yang diperlukan, demi mendukung dan mewujudkan cita-cita secepat mungkin. Statemen dalam risalah inilah yang kemudian kami jadikan sebagai visi tarbiyah.

  • RUANG LINGKUP TARBIYAHTarbiyah memiliki pengertian sebagai cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung (kata-kata) maupun secara tidak langsung (keteladanan dan sarana lain), untuk memproses perubahan dalam diri manusia menuju kondisi yang lebih baik (Abdul Halim Mahmud, 1999).Manhaj tarbiyah adalah penjelasan praktis (tarjamah amaliyah) bagi filosofi pendidikan Islam yang berpegang kepada cara pandang yang benar terhadap Al-Khaliq, manusia dan alam sekitarnya sebagaimana yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. Tujuan tarbiyah adalah hasil-hasil obyektif yang hendak dicapai melalui tarbiyah. Tujuan akhir tarbiyah adalah menyiapkan seseorang untuk dapat memikul tanggung jawab dakwah dan menghadapi rintangan dalam dakwah (Abdullah Bin Ahmad Qadiri, 1999).

  • RUANG LINGKUP TARBIYAH Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut dengan baik, maka diperlukan 5 (lima) komponen penting, yaitu: manhaj tarbiyah yang jelasmurabbi yang berkualitas pengembangan teknologi pembelajaranpengembangan sarana tarbiyah kemampuan idariyah pendidikan yang mapan. Selain 5 hal tersebut, maka juga perlu diperhatikan perbedaan geografi, budaya, masalah-masalah sosial dan sebagainya untuk pencapaian manhaj tarbiyah dengan baik.

  • Karakteristik Tujuan TarbiyahJelas, sehingga isinya dimengertiDefinitif, sehingga orang dapat melakukan dengan baik dan jelas.Dapat dipahami, agar semua orang dapat menjalankan dengan baik dan benar.Tidak bisa ditawilkan, agar dapat diyakini dengan apa adanya dan menjaga orisinalitas.Realistis, sehingga mudah perealisasiannya.Obsesif, supaya mendorong setiap personel untuk optimal dalam bekerja dan mengerahkan puncak usahanya dalam merealisasikannya.Dapat diukur: caranya dibuat dalam bentuk kuantitatif, sehingga setelah dilaksanakan, apa yang betul-betul sudah dijalankan bisa ditentukan prosentasinya dan bisa dijelaskan sebab-sebab kelemahan (bila ada) dan cara mengatasinya.

  • Tujuan tarbiyah ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus: Tujuan tarbiyah yang bersifat umum adalah kondisi obyektif yang hendak dicapai setelah akhir program tarbiyahTujuan tarbiyah yang bersifat khusus adalah kondisi obyektif yang hendak dicapai setelah akhir dari sebuah sesi pertemuan. Tujuan tarbiyah yang bersifat umum biasa diistilahkan dengan: ahdaful ammah, tujuan kurikuler atau tujuan instruksional umum (TIU). Tujuan tarbiyah yang bersifat khusus biasa diistilahkan dengan: ahdaful khashshah, tujuan instruksional khusus (TIK) atau tujuan pembelajaran khusus (TPK).

  • Dalam ilmu pendidikan umum untuk merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK) harus memenuhi istilah ABCD: A (audience): siapa sasaran pembelajarannya; B (behavior): bagaimana sasaran perilaku yang diharapkan (kognitif, afektif dan psikomotor) setelah terjadinya proses tarbiyahC (condition): bagaimana kondisi yang diharapkan D (degree): tingkat (ukuran) pencapaian yang dapat diukur setelah proses tarbiyah berlangsung. Dengan perumusan TPK yang jelas, maka proses tarbiyah akan mudah diukur tingkat pencapaiannya.