Teori 01 Pengantar SIG

download Teori 01 Pengantar SIG

If you can't read please download the document

Transcript of Teori 01 Pengantar SIG

01. PENGANTAR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (Muhammad Munhaji) 1. Konsep Dasar SIG Data yang merepresentasikan dunia nyata (real world) dapat disimpan, dimanipulasi, diproses, dan direpresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana dengan layer-layer tematik yang direlasikan dengan lokasi-lokasi geografi di permukaan bumi. Hasilnya dipergunakan untuk pemecahan banyak masalah-masalah dunia nyata seperti dalam perencanaan dan pengambilan keputusan menyangkut data kebumian.

2. Definisi SIG SIG merupakan suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisa, dan menghasilkan data yang mempunyai referensi geografis atau lazim disebut data geospatial, yang berfungsi sebagai pendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainya.

Menurut Burrough (1986) Sistem Informasi Geografis adalah A set tools for collecting, storing, retrieving at will, transforming and displaying spatial data from the real world for a particular set of purposes (Satu set alat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengambil kembali, mengubah, dan menampilkan data spasial dari dunia nyata untuk satu tujuan tertentu). Sedangkan menurut Rhind (1989) Sistem Informasi Geografis adalah a computer system that can hold and use describing places on the Earth Surfaces (Sebuah sistem komputer yang dapat menyimpan dan menggunakan data yang menjelaskan tempat pada permukaan bumi).

ESRI (Environment System Research Institute), 1990, mendefinisikan SIG sebagai suatu system yang terorganisir dan terdiri atas perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS 1

informasi yang bereferensi geografi. Menurut Murai S. dalam Prayitno (2000) Sistem Informasi Geografis (SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan

menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Nurshanti, 1995).

Pengertian GIS/SIG saat ini lebih sering diterapkan bagi teknologi informasi spasial atau geografi yang berorientasi pada penggunaan teknologi komputer. Dalam hubungannya MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS 2

dengan teknologi komputer, Arronoff (1989) dalam Anon (2003) mendifinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Sedangkan Burrough, 1986 mendefinisikan Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk, dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ArcGis, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lainlain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

3. Sejarah SIG

Sistem Informasi Geografis pertama kali dikembangkan oleh Canadian Geographic Information System pada tahun 1960. Pada saat itu SIG digunakan untuk penyelesaian permasalahan geografis yang berhubungan dengan sumberdaya alam. Empat puluh tahun kemudian pemanfaatan SIG berkembang sangat pesat, aplikasinya meluas tidak hanya terbatas pada sumberdaya alam, tetapi sudah merambah ke berbagai bidang, yaitu: analisis penyakit epidemik (demam berdarah) analisis kejahatan (kerusuhan) navigasi dan vehicle routing (lintasan terpendek) analisis bisnis (sistem stock & distribusi, lokasi Pizza Hut) urban (tata kota) dan regional planning (tata ruang wilayah, buka perumahan vs banjir) peneliti: spatial data exploration (coastal resource management) utility (listrik, PAM, telpon) inventory and management pertahanan (military simulation) dan lain-lain. 3

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

4. Keunggulan SIG

Menurut Anon (2003) ada beberapa alasan mengapa perlu menggunakan SIG, diantaranya adalah: 1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi. 2. SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi. 3. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data. 4. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial. 5. SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atributnya. 6. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif. 7. SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik. 8. Semua operasi SIG dapat di costumize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahaa script. 9. Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain. 10. SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika.

Barus dan Wiradisastra (2000) juga mengungkapkan bahwa SIG adalah alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, tabel atau dalam bentuk konvensional lainnya yang akhirnya akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Sarana utama untuk penanganan data spasial adalah SIG. SIG didesain untuk menerima data spasial dalam jumlah besar dari berbagai sumber dan mengintergrasikannya menjadi sebuah informasi, salah satu jenis data ini adalah data pengindraan jauh. Pengindraan jauh mempunyai kemampuan menghasilkan data spasial yang susunan geometrinya mendekati keadaan sebenarnya dengan cepat dan dalam MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS 4

jumlah besar. Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG akan memberi nilai tambah pada kemampuan pengindraan jauh dalam menghasilkan data spasial yang besar dimana pemanfaatan data pengindraan jauh tersebut tergantung pada cara penanganan dan pengolahan data yang akan mengubahnya menjadi informasi yang berguna.

Kemudahan yang diberikan GIS: 1. Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku. 2. Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah. 3. Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisa direpresentasikan. 4. Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. 5. Kemampuan menukar data geospasial. 6. Penghematan waktu dan biaya. 7. Keputusan yang diambil menjadi lebih baik. dan

Keunggulan SIG secara ringkas adalah sebagai berikut: 1. Kemudahan & Kecepatan Akses Data yang bervolume besar

Jumlah layer yang bisa ditampilkan tidak terbatas

2. Kemampuan untuk : Mencari detil berdasarkan area atau thema Membuat link ke data set lain Menganalisa karakteristik spasial dari data Melakukan update data dengan cepat & murah

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

5

3. Menghasilkan output sesuai kebutuhan : Peta, Grafik, Daftar Alamat, Ringkasan data statistik , dan sebagainya.

5. Karakteristik SIG

Karakteristik GIS 1. Merupakan suatu sistem hasil pengembangan software dan hardware untuk tujuan pemetaan. Sehingga dapat menyajikan fakta wilayah dalam satu sistem berbasis komputer. 2. Ahli geografi, informatika, dan komputer, serta aplikasi terkait saling terlibat. 3. Terdapat beberapa masalah dalam pengembangan GIS, meliputi: cakupan, kualitas dan standar data, struktur, model dan visualisasi data, koordinasi kelembagaan dan etika, pendidikan, expert system dan decision support system serta penerapannya. 4. Perbedaan GIS dengan Sistem Informasi lainnya yaitu, data dikaitkan dengan letak geografis, dan terdiri dari data tekstual maupun grafik.

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

6

5. Tidak hanya sekedar mengubah peta konvensional (tradisional) ke bentuk peta dijital untuk kemudian disajikan (dicetak/diperbanyak) kembali. 6. Mampu melakukan pengumpulan, penyimpanan, transformasi, menampilkan, memanipulasi, memadukan dan menganalisis data spasial dari fenomena geografis suatu wilayah. 7. Mampu melakukan penyimpanan data dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu masalah. Contoh: menyelesaikan masalah perubahan jumlah penduduk memerlukan informasi dasar seperti angka kelahiran dan angka kematian. Pengumpulan data dasar biasanya dilakukan secara berkala dalam jangka yang cukup panjang.

Secara ringkas karakteristik SIG adalah: Merupakan kombinasi data spasial & non-spasial. Kemampuan manipulasi data untuk berbagai aplikasi.

6. Fungsi SIG

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka SIG dapat diuraikan dalam beberapa sub-sistem, yaitu:

a. Input. Merupakan tahap persiapan dan pengumpulan data spasial, dan attribute dari berbagai sumber. Dalam tahap ini juga dilakukan konversi data analog ke format digital yang sesuai. Data untuk keperluan SIG harus dikonversi ke format dijital. Proses konversi peta analog ke format dijital disebut DIGITASI. Konversi ke format dijital dapat pula dilakukan dengan cara SCANNING. Pada saat ini sudah ada beberapa organisasi yang sudah mempunyai DATA DIJITAL Data dijital tersebut dapat dikonversi ke dalam SIG kita.

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

7

b. Manipulasi. Penyesuaian terhadap data masukkan untuk proses lebih lanjut, misalnya : penyamaan skala, pengubahan system proyeksi, generalisasi dan sebagainya. Ada kemungkinan sumber data SIG berasal dari berbagai macam peta dengan skala dan sistem proyeksi yang berbeda. SIG dapat mengintegrasikan data-data tersebut. Untuk menghemat penyimpanan data SIG, data dapat dikompresi dengan menghilangkan beberapa koordinat yang tidak perlu (line thinning, weeding out unnecessary data).

c. Manajemen Data. Menggunakan Database Management System (DBMS), untuk membantu menyimpan, mengorganisasi, dan mengolah data. Untuk proyek SIG yang kecil data dapat disimpan dalam file yang sederhana. Sedangkan untuk proyek yang besar, data yang harus disimpan volumenya sangat banyak. Suatu DBMS sangat diperlukan untuk mengelola data tersebut. Ada beberapa tipe DBMS yang dapat dipergunakan, salah satu yang terkenal dan banyak dipakai adalah relational DBMS (Oracle, Informix, Dbase, dll). Relational DBMS menyimpan data dalam bentuk tabel yang dihubungkan dengan FIELD yang sama (key field). Sumber data SIG: data satelit, foto udara, peta dijital/analog, data tabular, data dijital lain. SIG memungkinkan untuk link atau mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber. Sehingga SIG dapat menganalisa berbagai via riabel clan menghasilkan variabel baru.

d. Query dan Analisis. Penelusuran data menggunakan lebih dari satu layer, berfungsi untuk memberikan informasi untuk analisis, dan memperoleh data yang diinginkan. SIG juga memiliki kemampuan untuk analisis data spasial untuk memperoleh informasi baru. Dengan pembuatan model scenario What if. Salah satu fasilitas analisis yang banyak digunakan adalah analisis tumpang susun peta (overlay).

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

8

QUERY : Siapa yang mempunyai rumah di parcel yang terletak di pojok jalan? Dimana terdapat landuse tipe pemukiman? Berapa jarak antara Tugu Monas ke Bundaran HI?

PROXIMITY ANALISIS Berapa jumlah rumah yang terletah 100 m disekitar jalan raya? Berapa jumlah pelanggan yang tinggal 100 m dari Pusat pertokoan tertentu?

f. Visualisasi. Penyajian hasil berupa informasi baru atau basis data yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk Hardcopy seperti dalam bentuk : peta, tabel, grafik, dan lain-lain.

Contoh Aplikasi SIG

Aplikasi SIG dibidang 1. Sumber daya alam 2. Perencanaan 3. Kependudukan 4. Lingkungan 5. Utility 6. Pertahanan 7. Pariwisata 8. Ekonomi, bisnis dan marketing 9. Telekomunikasi 10. Transportasi 11. Dan lain-lain.

MK Konsep dan Aplikasi GIS: 01 Pengantar GIS

9