01 PENGANTAR-2-1213
-
Upload
apip-pudin -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of 01 PENGANTAR-2-1213
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
1/22
PROSES-PROSES PEMISAHAN
• Proses pemisahan sangat penting dalam
Teknik Kimia. Kira-kira 50-90 % capital
investment dalam bentuk alat-alat pemisahan.• Pemisahan ini dilakukan dengan kontak
antara dua fase dan perhitungan didasarkan
pada proses equilibrium stage.
• Konsep equilibrium stage dapat dipakai bila
dua fase dibiarkan berkontak dan kemudiandipisahkan. Karena kontak yang baik antara
kedua fase ini, solute dapat pindah dari satu
fase ke fase lainnya.
Absorbsi dan Stripping
Distilasi (flash, continuous dan batch distillation)
Ekstraksi
Leaching
Pada kuliah ini akan dibicarakan teknik pemisahan yang umum, meliputi:
• Dengan menganggap bahwa stage itu adalah stage kestimbangan, maka
kita bisa menghitung konsentrasi dan suhu tanpa harus mengetahui bentuk
aliran, rate transfer panas dan transfer massa.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
2/22
Gas Outlet
Liquid Inlet
Liquid Outlet
Gas Inlet
Packing or Trays
ABSORPSI
Bila dua fase yang berkontak adalah gas dan liquid, satuan operasi ini disebut
absorpsi. Didalam absorpsi, solute A atau beberapa solute di absorb dari fase gas
kedalam fase liquid. Proses ini menyangkut diffusi molekular dan turbulen atauperpindahan massa dari solute A melalui gas B (stagnan, non diffusing) kedalam
liquid C yang stagnan.
Contoh:
Absorpsi gas amoniak A dari udara B
dengan air C. Biasanya larutanammonia-air yang dihasilkan didistilasi
untuk mendapatkan ammonia murni.
Absorpsi SO2 dari flue gases dengan
larutan alkaline.
Dalam industri makanan (hidrogenasi
minyak), gas hidrogen digelembungkankedalam minyak dan diabsorb. Hidrogen
dalam larutan kemudian bereaksi dengan
minyak dengan suatu katalis
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
3/22
STRIPPER
Kebalikan dari absorpsi adalah s t r ip p i n g / d es o r p s i .
Contoh:Stripping minyak non volatile dengan steam, dimana steam berkontak
dengan minyak dan sejumlah kecil komponen yang volatile dari minyak ikut
bersama-sama steam
Absorber-stripper system untuk pemisahan H2S
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
4/22
Absorption and Stripping
Absorption (or scrubbing) is the removal of a component(the solute or absorbate) from a gas stream via uptakeby a nonvolatile liquid (the solvent or absorbent).
Desorption (or stripping) is the removal of a componentfrom a liquid stream via vaporization and uptake by aninsoluble gas stream.
Thus, absorption and stripping are opposite unitoperations, and are often used together as a cycle.
Both absorption and stripping can be operated asequilibrium stage processes using trayed columns or,more commonly, using packed columns.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
5/22
Absorption Systems – Physical Examples:
CO2 and water Acetylene and acetic acidCO and water NH3 and acetoneH2S and water Ethane and carbon disulfideNH3 and water N2 and methyl acetateNO
2and water NO and ethanol
Physical absorption relies on the solubility of a particular gas in a liquid.
This solubility is often quite low; consequently, a relatively largeamount of liquid solvent is needed to obtain the required separation.
This liquid solvent containing the solute is typically regenerated byheating or stripping to drive the solute back out.
Because of the low solubility and large solvent amounts required inphysical absorption, chemical absorption is also used…
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
6/22
Absorption Systems – Chemical
Chemical absorption relies on reaction of a particular gas witha reagent in a liquid.
Examples:CO2 / H2S and aqueous ethanolamines
CO2 / H2S and aqueous hydroxidesCO and aqueous Cu ammonium saltSO2 and aqueous dimethyl anilineHCN and aqueous NaOHHCl / HF and aqueos NaOH
This absorption can often be quite high; consequently, asmaller amount of liquid solvent/reagent is needed to obtainthe required separation.
However, the reagent may be relatively expensive, and it isoften desirable to regenerate when possible.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
7/22
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
8/22
EKSTRAKSI (liquid-liquid)
Bila kedua fase adalah liquid, dimana solute atau beberapa
solute dipindahkan dari satu fase liquid ke fase liquid lainnya,prosesnya disebut ekstraksi liquid-liquid.
Contoh:
Ekstraksi asam asetat dari larutan air dengan isopropyl ether.
LEACHING (ekstraksi solid-liquid)
Bila satu fluida digunakan untuk mengekstrak solute dari solid,
prosesnya disebut leaching.
Contoh:
Ekstraksi tembaga dari bijihnya dengan asam sulfat.
Leaching vegetable oil dari soybean (solid) dengan solvent organik
seperti hexan. Vegetable oil lainnya, seperti kacang, bunga matahari dll.
Gula terlarut dalam tebu, gula bit di leaching dengan air
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
9/22
Metode Pemisahan
S i n g l e s t a g e p r o c e s s : kedua fase seperti gas-liquid, liquid-liquid dapat
dicampur bersama dalam suatu tangki dan kemudian dipisahkan.
M u l t i p l e s t a g e p r o c e s s : fase-fase tersebut dicampur dalam satu stage,
dipisahkan dan kemudian dikontakkan lagi dalam stage berikutnya.
Kedua metode ini dapat dilakukan dalam proses batch atau kontinyu.
Metode umum lainnya, dua fase dapat dikontakkan secara kontinyu dalam
packed tower .
Phase rule dan equilibrium
Untuk memprediksi konsentrasi solute dalam tiap fase kesetimbangan,
data kesetimbangan secara eksperimen harus tersedia.
Jika dua fase tidak dalam kesetimbangan, laju perpindahan massa adalah
proporsional dengan driving force.
Dalam semua kasus yang menyangkut kesetimbangan, dua fase harus
ada, seperti gas-liquid atau liquid-liquid. Variabel-variabel penting yang
mempengaruhi kesetimbangan dari suatu solute adalah suhu, tekanan dan
konsentrasi.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
10/22
Kesetimbangan antara dua fase dalam keadaan tertentu dinyatakan
dengan aturan fase:
F = C – P + 2
dimana: P = jumlah fase pada kesetimbanganC = jumlah komponen total dalam fase
F = derajat kebebasan dari sistem (banyaknya variabel
yang secara bebas dapat ditentukan)
Contoh:
Kesetimbangan gas-liquid dari sistem CO2-udara-air, ada dua fasedan tiga komponen, maka F = 3 – 2 + 2 = 3. Ini berarti ada tiga derajat
kebebasan. Jika tekanan dan temperatur ditetapkan, hanya tinggal satu
variabel yang bisa ditentukan. Jika fraksi mol x A dari CO2 (A) dalam
fase liquid diset, maka fraksi mol y A atau tekanan parsial p A dalam
fase gas bisa ditentukan. Aturan fase tidak memberikan tekanan parsial
p A yang berkesetimbangan dengan x A. Harga p A harus ditentukansecara eksperimen.
Untuk sistem biner ethanol-air, C = 2, P = 2 (uap dan liquid), maka F =
2 – 2 + 2 = 2. Bila suhu dan tekanan ditetapkan, maka semua derajat
kebebasan telah terpakai, dan komposisi pada keadaan kesetimbangan
telah tertentu pula dari hasil percobaan
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
11/22
Banyaknya bahan tidak dikontrol oleh aturan fase, hanya variabel
intensif saja yang dikontrol, yaitu suhu, tekanan dan fraksi mol
komponen dalam liquid dan dalam uap.
Variabel ekstensif seperti banyaknya mol, flow rate, volume yangbergantung dari banyaknya bahan, tidak termasuk dalam derajat
kebebasan.
Untuk sistem biner dengan dua derajat kebebasan dapat
dinyatakan dalam bentuk tabel atau grafik, dengan satu derajat
kebebasan dibuat konstan (biasanya tekanan).
Konsep Kesetimbangan (equilibrium)
Proses pemisahan berdasarkan konsep equilibrium stage,dimana aliran yang meninggalkan stage berada dalam
kesetimbangan.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
12/22
Perhatikan uap dan liquid yang berkontak satu sama lain seperti dalam
Gambar.
Molekul-molekul liquid secara kontinyu menguap dan bersamaan dengan
itu molekul-molekul uap mengembun.
Bila ada dua komponen, pada umumnya mereka akan menguap dan
mengembun dengan rate yang berbeda.
Dalam keadaan kesetimbangan, suhu, tekanan dan fraksi mol dari kedua
fase tidak lagi berubah.
Meskipun molekul-molekul itu secara terus menerus menguap dan
mengembun, rate penguapan dari suatu spesies sama dengan rate
pengembunannya
Dilihat dari skala molekular proses berjalan terus, namun dilihat secara
skala makro, dimana pada umumnya proses diobservasi, tidak ada
perubahan pada suhu, tekanan dan komposisi.
Uap, P, T, y A dan yB
Liquid, P, T, x A dan xB
Apa yang dimaksud kesetimbangan?
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
13/22
Pada keadaan kesetimbangan,
T liq = T uap thermal equilibrium
P liq = P uap mechanical equilibrium liq = uap phase equilibrium
(tidak ada perubahan komposisi)
Kesetimbangan antara fase gas dan liquid
Hubungan kesetimbangan antara konsentrasi komponen A dalam
fase gas dan konsentrasinya dalam fase liquid dapat ditentukan
dengan beberapa cara:
1. Dari tabel data (bila ada). Ini bisa dilihat pada handbooks ataubuku-buku unit operasi
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
14/22
Persamaan diatas dapat dinyatakan dalam y A (fraksi mol A dalam fase gas)
dengan membagi p A dengan P:
yA = HA’ xAdimana:
HA’ = HA / P
Perlu diperhatikan bahwa H A hanya fungsi suhu, sedang H A’ merupakan fungsi
suhu dan tekanan total P.
2. Bila tidak ada tabel data, dapat digunakan hukum Henry , terutama untuk
larutan encer
pA = HA xA
dimana: p A = tekanan parsial A dalam fase gasH A = konstanta Henry
x A = fraksi mol A dalam fase liquid
3. Untuk larutan ideal, hubungan kesetimbangan dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum Raoult .
p A = P A x A y A = P A x A / P
dimana: P A = tekanan uap murni komponen A pada suhu operasi.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
15/22
Henry’ s Law Constants
Henry’s Law is valid at low concentrations of solute i, approximately less than 10%.
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
16/22
Kontak Kesetimbangan Single–Stage
L0 L1
V1 V2
Proses single–stage :
• Dua phase yang berbeda dikontakkan satu sama lain (L0 + V2)
• Selama waktu t, mixing + diffusi komponen-komponen diantara
2 phase
• Komponen-komponen dalam kesetimbangan (2 phase) setelah
pemisahan (L1 + V1)
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
17/22
Neraca massa total :
L0 + V2 = L1 + V1 = M
Neraca massa komponen : (A + B + C)
L0 x A0 + V2 y A2 = L1 x A1 + V1 y A1 = M x AM
L0 xC0 + V2 yC2 = L1 xC1 + V1 yC1 = M xCM
xA + xB + xC = 1
dimana : L = rate massa liquid dalam kg/jam
V = rate massa uap dalam kg/jam
x A = fraksi massa A dalam aliran L
y A = fraksi massa A dalam aliran V
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
18/22
Sistem Gas – liquid
Phase gas : Solute A + inert udara B V
Phase liquid : Solute A + inert air C
L
Asumsi : - udara tidak larut dalam air
- Air tidak menguap dalam phase gas
Neraca komponen A :
1
1
1
1
2
2
0
0
1111 A
A
A
A
A
A
A
A
y
yV
x
x L
y
yV
x
x L
dimana :
L’ , mol air C (inert) → Constant
V’ , mol udara B (inert) → Constant
Data yang diperlukan :
Hubungan yA1 & xA1 dalam kesetimbangan
Hk. Henry : yA1 = H’ xA1 ( larutan encer)
Plot pA vs xA atau yA vs xA
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
19/22
V2 V3 Vn Vn+1 VN VN+1
1 2 n N
L1 L2 Ln-1 Ln LN-1 LN
V1
L0
Inlet stream : L0, VN+1
Outlet stream : LN, V1Jumlah Stage : N
L Stream : Komp. C >>
V Stream : Komp B >>
B & C : miscible/ immiscible
Neraca Overall, semua stage :
L0 + VN+1 = LN + V1 = M
L0, LN, V1 dan VN+1 dalam mole/j
Sistem Multiple Stage Counter-Current
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
20/22
Neraca komponen overall :
L0 x0+ VN+1 yN+1 = LN xN + V1 y1 = M xM
x dan y, fraksi mol
Neraca total untuk n stage :
L0 + Vn+1 = Ln + V1
Neraca komponen untuk n stage :
L0 x0+ Vn+1 yn+1 = Ln xn + V1 y1
1
0011
1
1
nn
nnn
V x L yV
V x L y operating Line
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
21/22
Immiscible stream :V Stream : A + B ( no C)
L stream : A + C ( no B)
L & V berubah → slope berubah → garis lengkung
L & V konstan → slope konstan → garis lurus
y1
y2
y3
y4
yN+1
1
2
3
4
x3x1 x2x0 x4 = xN
Operating line
Equilibrium line
Slope!n
n
V
L
fraksi mol, x
f r a k s i m o l , y
-
8/19/2019 01 PENGANTAR-2-1213
22/22
Contoh 10.3-2
Diinginkan mengabsorb 90% acetone dalam udara (fase
gas) yang mengandung 1 mol% acetone dalam tower
countercurrent stage. Laju alir total gas masuk ke tower 30
kgmol/j dan laju alir air murni masuk yang digunakan untuk
mengabsorb acetone 90 kgmol/j. Proses beroperasi secaraisotermal pada 300K dan 101,3 kPa. Kesetimbangan
acetone pada sistem gas-liquid adalah y=2,53 x.
Tentukan jumlah stage teoritis yang dibutuhkan untuk
proses pemisahan tersebut.