Post on 25-Feb-2023
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMANKelurahan Sukanagara Kecamatan Purbaratu
2013-2017
PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-
BK)NEIGHBOURHOUD DEVELOPMENT (ND)
Kecamataan Cibeureum Kota Tsdikmalaya
KAWASAN AGROWISATA KELURAHAN SUKANAGARA
KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA
• Latar belakang
• Kawasan Agrowisata Kelurahan Sukanagara merupakan salah satu alternative solusi untuk menciptakan ruang public kepada masyarakat Purbaratu untuk dapat meningkatkan kualitas, baik dari aspek lingkungan maupun ekonomi masyarakat.
• Pengertian • Kawasan Agrowisata adalah kawasan yang di dalamnya terdapat kegiatan antara lain: 1. Kolam Wisata Pemancingan sebagai wisata kuliner2. Kolam Sanita (Sanitasi Taman)2. Bank sampah, rumah kerajinan sampah plastik dan Rumah kompos 3. Budidaya ikan dengan system kolam 4. Pabrik tahu dan lokasi biogas (bahan dasar limbah cair tahu) 5. Penataan Bantaran Sungai6. Penataan kawasan parkir
Jenis tanah• Jenis tanah yang terdapat di kawasan perencanaan adalah jenis tanah latosol dan regosol
• Tanah ini cocok dimanfaatkan untuk pertanian padi, palawija, kelapa, dan tebu.
Justifikasi Kawasan Prioritas
• Kawasan inti perencanaan Rencana Teknik Penataan Lingkungan Permukiman (RTPLP) berpusat di Kp, Tanjunghurip dan meliputi area di sekitarnya seluas kurang lebih 25 Ha, Dengan batas-batas sebagai berikut:
– Utara berbatasan dengan persawahan
– Selatan berbatasan dengan rel kereta api
– Barat berbatasan dengan jalan dan persawahan
– Timur berbatasan dengan sungai Cikalang dan Sungai Cihideung
Konsep• Perumusan MasalahRumusan permasalahan perencanaan Kawasan Prioritas adalah
• Bagaimana visi pengembangan kegiatan wisata yang sesuai dengan daya dukung, karakter fisik dan tematik kawasan, yang dapat memberi dampak positif secara seimbang terhadap berbagai kondisi yang ada saat ini
• permasalahan-permasalahan kawasan inti dan kawasan sekitarnya yang menyangkut beberapa aspek perencanaan seperti 1) aspek perkembangan fisik area terbangun, serta 2) aspek pergerakan dan pencapaian kawasan juga penting untuk diangkat dalam perencanaan pengembangan Kawasan Prioritas.
• Dari sisi aspek perkembangan fisik area terbangun, ada permasalahan yang perlu mendapat perhatian utama, yaitu perkembangan fisik perumahan/permukiman di sekitar kawasan perencanaan yang berkembang ke arah dalam, sehingga mengambil lahan-lahan hijau/pertanian dan menghilangkan jarak antara kawasan hijau dengan area terbangun
Issue Sentral Pengembangan
1. Zona inti / persawahan dan perikanan, dengan isu sentral: Pengembangan daya tarik agro wisata yang sesuai dengan fungsi pertanian dan perikanan yaitu dengan pengembangan di area kurang produktif dan jalur infrastruktur2. Zona penyangga/ruang terbuka hijau, dengan isu sentral: Pengembangan ruang terbuka hijau yang sesuai dengan fungsi lindung, yaitu dengan intervensi minimum terhadap lahan dan intensifikasi keanekaragaman hayati.3. Zona pengaruh / area permukiman, dengan isu sentral:•Pengendalian perkembangan area permukiman supaya tidak mengambil area non-terbangun terlalu banyak. •Perbaikan infrastruktur permukiman supaya tidak mencemari lingkungan alam.
Konsep Kawasan Makro• Konsep Penataan Fisik Area Permukiman
• Area permukiman di dalam kawasan perencanaan terdiri dari beberapa karakter fisik, yaitu: a) area permukiman perdesaan, b) area permukiman perkotaan, dan c) area permukiman bangunan tunggal
• Penataan fisik area permukiman perdesaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan nuansa pedesaan, yang dapat menunjang pengembangan kegiatan wisata di area perencanaan.
• Penataan fisik area permukiman perkotaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dengan nuansa perkotaan, yang dapat menunjang pengembangan kegiatan wisata di area perencanaan.
BATAS PENGEMBANGANMembatasi Pengembangan Secara Fisik Agar Pengembangan Area Permukiman Tidak MenggangguFungsi Ruang Hijau
MASJIDSebagai Pusat Komunitas di
Kawasan Permukiman Perdesaan
• Konsep Pengembangan Potensi Agro Widya Wisata
• Di dalam dan di sekitar area perencanaan sendiri, telah terdapat beberapa potensi wisata, seperti kolam pemancingan Potensi-potensi wisata ini dapat dijadikan satu rangkaian jalur wisata, dengan mengembangkan jalur-jalur pejalan kaki yang menghubungkan titik-titik kegiatan wisata ini.
• Jalur-jalur pejalan kaki dikembangkan untuk dapat mewadahi pergerakan dengan rancangan lansekap yang bernuansa alami pedesaan. Jalur-jalur pejalan kaki ini juga dirancangn untuk menghubungkan titik-titik kantung parkir dan area-area permukiman di dalam dan sekitar area perencanaan.
• Kegiatan-kegiatan wisata di area perencanaan ini dikembangkan dengan tematik yang beragam dan dirangkai dalam suatu kalender kegiatan wisata, yang menunjang pengembangan pariwisata di Kota Tasikmalaya
Konsep Jejaring Hijau(green Network)
Pengembangan jaringan ruang terbuka hijau memiliki beberapa fungsi, yaitu: a) sebagai pembatas pembangunan fisik permukiman ke arah dalam; b) sebagai pelindung daerah aliran sungai /parit saluran air bersih; dan c) sebagai area fungsi rekreasi warga Kelurahan Sukanagara dan wisatawan pendatang.Ruang terbuka hijau pembatas pembangunan fisik permukiman diletakkan di sepanjang perbatasan antara area permukiman dan area persawahan; dan dapat berbentuk jalur ruang terbuka hijau publik secara linear.Ruang terbuka hijau pelindung daerah aliran sungai diletakkan di sepanjang aliran sungai atau parit saluran air bersih, dan dirancang terutama untuk kepentingan fungsi ekologi
Konsep pengembangan agrowisata
• Area persawahan dan kolam perikanan yang meliputi sebagian besar area perencanaan memiliki peran yang besar dalam pengembangan kawasan agro wisata.
• Untuk menunjang pengembangan area perencanaan menjadi kawasan wisata, serta untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi kegiatan pertanian di area persawahan, maka area persawahan ini didorong untuk dikembangkan menjadi fungsi agrowisata. Dengan demikian, pendapatan untuk petani sawah dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu dari hasil pertanian/perikanan dan dari kegiatan wisata di sawah.
• Di dalam area persawahan, dapat dikembangkan fungsi-fungsi dan kegiatan-kegiatan wisata secara terbatas dan spesifik menunjang kegiatan pertanian sawah, seperti gazebo, saung makan dan kegiatan wisata panen.
• Di area permukiman di sekitar area persawahan dikembangkan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan bermukim dan bertani untuk memberikan kompensasi terhadap pembatasan area pengembangan fisik permukiman, seperti taman bermain, fasilitas pendidikan anak-anak, balai pertemuan warga dan sarana penggilingan beras
Area Persawahan Milik Masyarakat
Area Kolam Ikan Milik Masyarakat
Jaringan JalurPejalan Kaki
Fasilitas Wisata/gazebo
Sarana/prasarana Permukiman Penunjang Agrowisata
Konsep kawasan mikro
Konsep utama penataan kawasan prioritas meliputi hal-hal sebagai berikut.Area persawahan dan kolam ikan dikembangkan menjadi Kawasan Agro widya wisata. Pengembangan tersebut meliputi pengembangan fungsinya dari area pertanian ke arah pengembangan kegiatan-kegiatan agro wisata Area permukiman ditata untuk mencegah perkembangan fisik dan fungsi yang tidak berkesesuaian dengan pengembangan Kawasan Agro Wisata. Untuk itu, hal pertama yang ditetapkan dalam penataan area permukiman adalah batas fisik pengembangan. Batas fisik pengembangan akan dibentuk oleh koridor ruang terbuka hijau (RTH), yang juga berfungsi sebagai lokasi untuk meletakan fasum fasos dan utilitas lingkungan. Hal berikutnya yang direncanakan dalam penataan kawasan permukiman adalah pengembangan lahan-lahan yang masih kosong di area permukiman (in-fill development), yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan fungsi lingkungan
Blok Kawasan pertanian
Terdiri dari :Kolam WisataParkirToiletRencana Jaringan JalanPembenihan dan pembesaran iklanRencana Bank SampahRencana Pabrik Tahu
ParkirToilet
Kolam Wisata
Gazebo
Kolam Pembibitan ikan
Agro widya wisata dan Playing Ground
Bank Sampah dan Pabrik Tahu
Rencana Jaringan Jalan
Blok Kawasan hijau
Terdiri dari :Penataan Sempadan SungaiPenataan Septik tank KomunalPembuatan Jembatan
Jalur Sabuk Hijau
/green belt
Pembuatan Septik tank
Komunal
Pembuatan Jembat
an
Pembuatan Bantaran
Sungai
Indikator program
Program Pihak PembangunWaktu
PelaksanaanSumber Pembiayaan
Pembangunan Kawasan Agrowisata
Investor swasta / Pemerintah / Team PLP-BK
Tahun 2013 Swasta / Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Pembangunan Septik tank komunal
Investor swasta / Pemerintah / Team PLP BK
Tahun 2013 Swasta / Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Pembangunan Parkir Investor swasta / Pemerintah / Team PLP BK
Tahun 2013 Swasta / Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Pembangunan Bank Sampah
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2013 Pemerintah / PLP BK
Penataan Drainase Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2013 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Penataan Lampu Penerangan Jalan
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2013 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Pengadaan Hidran Kebakaran
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2013 Pemerintah / PLP BK
Penataan Penghijauan di sepanjang jalan lokal dan jalan lingkungan
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2014 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Penanaman pohon di lingkungan sekitar
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2014 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Pembuatan Jalur pedestrian
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2016 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK
Peningkatan Jalan Lokal & Jalan lingkungan
Pemerintah / Team PLP BK Tahun 2017 Pemerintah / Swadaya Masyarakat dengan PLP-BK