Post on 08-Jan-2023
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
39
BAB III
PENGGUNAAN APLIKASI CITY GUIDE SEBAGAI MEDIA
ALTERNATIF PEMASARAN PARIWISATA
KOTA SURAKARTA
A. Pemasaran Pariwisata Berbasis Mobile Application
Peluncuran e-tourism menandai komitmen pemerintah untuk
mengedepankan promosi pariwisata berbasis digital dibandingkan dengan cara
konvensional. Model promosi digital dinilai lebih efektif, berdaya jangkau luas
dan biaya lebih murah. Semakin dominannya penggunaan smartphone menjadi
alasan yang menguatkan perlunya pemasaran digital, demi mencapai target
kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 20 juta orang pada 2019.
Media digital dibanding media konvensional, menjadi promosi yang baik untuk
digunakan sekarang ini (m.koran-sindo.com/read/942077/149/anggaran-promosi-
wisata-idealnya-rp-1-2t-per-tahun-1419488739, diakses tanggal 10 Juni 2015 ).
Penggunaan e-tourism dalam hal ini berbasis mobile application, telah
dimiliki Pemerintah Kota Surakarta jauh sebelum peluncuran yang dilakukan
pemerintah pusat. E-tourism menjadi semacam platform digital yang
menghubungkan seluruh stakeholder pariwisata, mempermudah perizinan,
mengintegrasikan seluruh komponen dan kegiatan pariwisata serta memberikan
kemudahan dan kenyamanan wisatawan. Adanya branding “Wonderful Indonesia”
dan “Pesona Indonesia” yang dilakukan pemerintah pusat merupakan langkah
dalam kegiatan promosi dan pemasaran pariwisata diluar negeri maupun dalam
negeri. Melalui mobile application yang bernama Solo Destination adalah salah
satu wujud partisipasi langsung pemerintah daerah untuk mensukseskan program
pariwisata yang dilakukan pemerintah pusat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Pemasaran pariwisata dengan menggunakan teknologi digital adalah
kebutuhan mutlak untuk memajukan pariwisata khususnya pariwisata di daerah.
Penggunaan teknologi untuk mempromosikan dan memasarkan potensi
pariwisata, berdampak pada peluang daerah dalam bersaing dengan daerah wisata
lainnya di dalam maupun luar negeri. Jangkauan yang luas memudahkan setiap
orang untuk mengakses dan mendapatkan informasi pariwisata terutama berbasis
mobile application. Hanya dengan smartphone dan akses internet maka berbagai
data informasi dapat dengan cepat berada di genggaman. Penggunaan teknologi
berbasis mobile application dalam pariwisata, merupakan jawaban atas perilaku
calon wisatawan yang sangat dinamis perkembangannya dari tahun ke tahun
(https://tourismbali.wordpress.com, diakses tanggal 10 Juni 2015).
Keputusan yang diambil dalam menyelaraskan antara teknologi, pariwisata
dan bisnis, merupakan proses dalam pemenuhan kebutuhan calon wisatawan dan
industri pariwisata khususnya di era digitalisasi. Penggunaan mobile application
akan memberikan fasiltas dan kenyamanan, karena cukup membuka aplikasi yang
telah terpasang tanpa harus mengetikkan url. Pemasaran yang biasanya hanya
dalam bentuk barang yang mudah dikemas atau diperbaiki, kini menjadi
pemasaran yang menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Maka dari itu, pariwisata yang bertujuan pada pemenuhan kepuasan wisatawan
menekankan pada penjualan image dan pelayanan. Membutuhkan proses dan
waktu yang panjang untuk membuat berjalan lancarnya pemasaran pariwisata
menggunakan teknologi digital.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pariwisata,
membuat cara pemasaran semakin terstruktur apalagi dengan adanya sistem yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
telah dibuat khusus. Dalam konteks memasarkan potensi pariwisata berbasis
mobile application, merupakan jenis pemasaran pariwisata dalam bidang jasa.
Pemasaran pariwisata dalam bentuk jasa informasi yang di sediakan, dalam
bentuk aplikasi city guide oleh Pemerintah Kota Surakarta tidak bisa dikatakan
suatu keberhasilan. Tentunya tidak dapat dikatakan suatu keberhasilan, apabila
dalam inovasi pariwisata dengan menggunakan teknologi tidak mempunyai
sumber daya manusia yang terampil sebagai pemasar digital. Selain itu, saling
terintegrasinya media promosi merupakan langkah dalam menjaga konsistensi
pemasaran jasa pawisiata.
Pemasaran pariwisata berbasis mobile application merupakan jenis
pemasaran jasa pariwisata. Pemasaran jasa berbeda dengan pemasaran tradisional.
Pemasaran jasa menekankan pada 4P (Product, Price, Place, Promotion) dan
terdapat tiga unsur tambahan sebagai penyempurna yaitu People, Process dan
Customer Service. Melalui adanya tujuh komponen pemasaran jasa pariwisata
atau marketing mix, diharapkan agar implementasi strategi pemasaran yang
diterapkan berjalan sukses (Otto R. Payangan 2014:110).
1. Pengertian Media Alternatif Aplikasi City Guide Solo Destination
Kemajuan dibidang teknologi yang dimanfaatkan dalam dunia pariwisata,
menjadi jembatan penghubung untuk menyebarluaskan informasi potensi
pariwisata di Kota Surakarta hingga luar negeri. Teknologi yang dijunjung selain
untuk mempromosikan, juga sekaligus memasarkan serta memberikan akses
pelayanan terhadap masyarakat Kota Surakarta maupun wisatawan yang
berkunjung. Terobosan teknologi yang dijadikan sebagai pemandu dan petunjuk
yang ada di Kota Surakarta adalah berupa media aplikasi city guide.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Aplikasi city guide dijadikan sebagai media altenatif dalam membantu
potensi pariwisata untuk dapat berkembang semakin baik. Dikatakan sebagai
media alternatif dikarenakan aplikasi ini masih menjadi penunjang maupun
pilihan dalam penyelenggaraan pariwisata di Kota Surakarta. Disisi lain, dengan
adanya aplikasi city guide sebagai media alternatif juga saling melengkapi dengan
media lainnya melalui keunggulan yang telah dirancang. Dalam pemasaran jasa
pariwisata konvensional, city guide adalah pemandu wisata yang mempunyai
tugas untuk membawa wisatawan dan memberikan informasi yang berkaitan
dengan wisata maupun kota yang dikunjungi itu sendiri.
Sumber : Facebook Kota Solo
Gambar 6. Promosi Solo Destination di Calender Event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Dilihat dalam pemasaran jasa pariwisata modern yang telah dirancang di Kota
Surakarta, “city guide” telah dijadikan inovasi dalam hal pendigitalisasian
informasi berbentuk aplikasi. Aplikasi City Guide Solo Destination atau
selanjutnya disebut Solo Destination adalah sebuah aplikasi yang berbasis mobile
terintegrasi yang digunakan sebagai sarana informasi dan navigasi, dimana
memberikan pemanduan kepada pengguna untuk menyusuri tempat-tempat di
Kota Surakarta. Aplikasi ini dirancang sedemikian rupa untuk membantu
mengatasi permasalahan wisatawan ataupun masyarakat dalam pencarian lokasi.
Lokasi disini mempunyai maksud tempat wisata yang ada maupun tempat lainnya
beserta informasinya. Selain kemudahan informasi yang didapatkan, terdapat
kelebihan lain yang ditawarkan oleh Aplikasi Solo Destination yaitu peta
elektronik yang akan memberikan petunjuk untuk mencapai rute yang diinginkan.
Di dalam aplikasi ini, terdapat kekuatan dan keunggulan yang menjadi nilai
utama dalam penggunaan Aplikasi Solo Destination. Berbagai fitur teknologi
disematkan yang berhubungan langsung dengan kebutuhan wisatawan dalam
bewisata. Selain yang dibutuhkan oleh wisatawan, terdapat juga fitur terintegrasi
yang dapat digunakan masyarakat lokal. Berikut fitur informasi yang tersedia dan
terintegrasi pada Aplikasi City Guide Solo Destination :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
a. Tampilan Muka (interface)
Tampilan awal pada aplikasi Solo Destination sangatlah menarik untuk
pertama kali menggunakan. Pada menu awal tersaji bermacam-macam moda
transportasi wisata, seperti bus tingkat werkudara dan sepur kluthuk jaladara.
Gambaran informasi awal yang sangat baik karena memperkenalkan potensi
wisata yang hanya dapat dinikmati apabila berkunjung di Kota Surakarta. Nuansa
tampilan keseluruhan aplikasi Solo Destination adalah merah putih yang
menambah kesan estetika “Indonesia banget”. Dapat dilihat, sebagai awal dari
aplikasi langsung tersaji berbagai fitur yang ada. Tampilan yang sangat sederhana
untuk inovasi pertama di Indonesia. Kesederhanaan yang diangkat kontras dengan
mudahnya penggunaan dalam berbagai informasi yang akan didapatkan.
Sumber : play.google.com
Gambar 7. Tampilan muka aplikasi (interface)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
b. Fitur Bahasa
Pilihan bahasa yang tersedia adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Fitur pilihan bahasa terletak pada saat pertama kali membuka aplikasi. Menjadi
salah satu kekurangan karena bahasa yang tersedia hanya terdapat dua pilihan,
padahal aplikasi dengan teknologi yang memiliki jangkauan luas seharusnya
menyediakan lebih banyak bahasa.
Sumber : http://chip.co.id
Gambar 8. Pilihan bahasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
c. Fitur Kuliner
Kota Surakarta selain terkenal objek wisata sejarah, juga terkenal dengan
kuliner yang murah, enak dan variasi. Fitur ini memberikan informasi mengenai
sajian makananan, komposisi pembuatan, lokasi yang recomended, jarak dan
pilihan menu sesuai selera.
Pilihan kuliner dari makanan, minuman maupun oleh-oleh, tradisional hingga
modern, restoran sampai kaki lima dan dalam negeri ataupun luar negeri.
Tampilan pilihan kuliner digambarkan sesuai dengan aslinya, terdapat juga
bintang penilaian yang memberikan tanda nilai dari makanan maupun minuman.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 9. Informasi kuliner, lokasi dan penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tampilan pilihan kuliner sangat menarik dengan kualitas gambar yang bagus
dan sederhana sehingga memudahkan pengguna untuk memilih sesuai yang
dibutuhkan.
d. Fitur Akomodasi (hotel dan penginapan)
Untuk mendukung sebagai tempat tujuan wisata, tentunya sebuah kota harus
tersedia tempat penginapan dengan macam jenis dan pilihan. Aplikasi Solo
Destination dilengkapi dengan fitur pencarian hotel. Akomodasi yang tersaji
dilengkapi dengan deskripsi, lokasi, rate dan penilaian. Menjadi kekurangan di
fitur ini adalah pengguna tidak dapat langsung mem-booking hotel menggunakan
aplikasi Solo Destination.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 10. Informasi hotel, lokasi dan penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
e. Fitur Obyek Wisata
Bagian yang salah satunya paling penting dan harus ada di aplikasi city guide
adalah fitur obyek wisata. Untuk mendapatkan informasi mengenai tempat wisata
di Kota Surakarta, pengguna cukup mengeklik menu wisata yang terdapat di
halaman muka. Fitur yang satu ini, berisikan tempat wisata yang recomended
dengan berbagai jenis yang diinformasikan. Mulai dari wisata budaya, wisata
sejarah, wisata buatan sampai wisata alam. Pada fitur obyek wisata, juga
terintegrasi dengan GPS sehingga pengguna dapat menemukan obyek yang dituju.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 11. Obyek Wisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
f. Fitur Event/Agenda Kegiatan Wisata
Salah satu fitur yang paling manarik di aplikasi Solo Destination merupakan
daftar event atau kegiatan wisata. Menampilkan berbagai kegiatan wisata selama
setahun di Kota Surakarta. Penyajian desain sangat bagus, karena daftar
event/kegiatan wisata di buat dalam bentuk kalender.
Pada tahun 2015 terdapat 62 event atau kegiatan wisata yang diadakan di
berbagai venue di Kota Surakarta. Penggunaan pada fitur ini sangatlah mudah,
cukup klik pada tanggal yang berwarna merah maka di bagian bawah akan
muncul informasi event/kegiatan wisata. Kegiatan wisata yang tersaji di daftar
merupakan main event di tahun 2015, sedangkan masih banyak lagi agenda rutin
event yang belum diinformasikan.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 12 Event/Agenda Kegiatan Wisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
g. Fitur Pusat Perbelanjaan
Pada fitur yang tersedia, salah satunya adalah mengenai pusat perbelanjaan.
Berbagai jenis pusat perbelanjaan yang tersaji, mulai dari yang modern sampai
tradisional dengan berbagai keunggulan masing-masing di Kota Surakarta.
Menjadi hal yang kurang adalah tidak adanya daftar toko/gerai yang terdapat di
dalam
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 13. Pusat Perbelanjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
h. Fitur Waktu dan Cuaca (live wheater report)
Pada tampilan awal muka aplikasi (interface), tersaji laporan prakiraan cuaca
secara langsung dengan tingkat suhu pada hari itu. Adanya fitur yang menyajiakan
informasi mengenai cuaca, sangatlah berguna ketika sedang berwisata maupun
keadaan di luar rumah. Menjadi tambahan yang penting adalah adanya kalender
yang sangat memudahkan, ketika membuka aplikasi maka secara otomatis akan
tampil hari, tangga dan tahun. Background pada tampilan fitur ini, sangatlah
menarik dengan latar belakang obyek atau transportasi wisata yang dapat berganti.
i. Fitur Pencarian (search)
Fitur pencarian atau “search” merupakan pilihan dalam mencari, dimana
dengan fitur ini pengguna dapat mencari sesuai yang dibutuhkan atau diinginkan
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 14. Informasi waktu dan laporan cuaca langsung
Gambar 15. Kolom Pencarian “search”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tanpa perlu membuka satu persatu. Lambang untuk fitur pencarian adalah gambar
lup atau kaca pembesar dan terletak pada bagian pojok kanan atas.
j. Fitur Komentar
Pada fitur komentar pengguna dapat memberikan pendapat, pertanyaan atau
penilaian sesuai dengan fitur yang sedang digunakan. Fitur komentar terdapat
dibawah setiap sajian informasi dan berbentuk kolom. Pengguna cukup memilih
pada pilihan “tambahkan komentar” dan tekan enter maka komentar akan terkirim
dan ditanggapi oleh pengguna yang lain serta dapat menjadi referensi.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 16. Kolom Tambahkan Komentar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
k. Fitur Terintegrasi Media Sosial (facebook, twitter dan google+)
Kelebihan yang dimiliki aplikasi city guide Solo Destination merupakan
terintegrasinya beberapa fitur dengan aplikasi atau fitur pendukung lain. Salah
satunya terintegrasi dengan media sosial yang telah banyak digunakan yaitu
facebook. Tidak hanya sekedar berhubungan langsung dengan media sosial,
melainkan melalui facebook pengguna aplikasi dapat mengunggah atau
membagikan foto. Hasil dari foto yang diunggah ke media sosial terdapat
watermark lokasi foto diambil. Melalui foto yang diunggah dan terdapat
watermark lokasi, maka dapat dijadikan sebagai kenang-kenangan oleh pengguna.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 17. Terintegrasi Media Sosial facebook
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
l. Fitur Terintegrasi Informasi Lalu Lintas dan Pemkot Surakarta
Fitur lain yang terintegrasi adalah fitur lalu lintas dan Pemkot Surakarta. Pada
fitur yang terintegrasi dengan Pemkot Surakarta, pengguna akan dihubungkan
langsung dengan dalam bentuk web. Informasi yang tersaji merupakan berita
mengenai roda pemerintahan, info seputar Kota Surakarta sampai dengan
administrasi pelayanan publik.
Apabila dalam fitur lalu lintas menyajikan informasi lalu secara live (cctv
streaming). Sangat disayangkan karena pengguna harus download dan
menginstall lagi aplikasi dishubkominfo Surakarta. Selain itu, dalam fitur ini juga
menyediakan informasi seputar transportasi publik di Kota Surakarta, seperti
nomor telepon taksi, jadwal pesawat terbang dan kereta api.
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 18. Informasi Transportasi dan Terintegrasi Pemkot Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
m. Fitur Spesial Event (Info Lebaran)
Menjadi salah satu kegunaan city guide adalah tersedianya berbagai macam
informasi yang up to date, seperti informasi selama lebaran. Aplikasi City Guide
Solo Destination selalu mangadakan perbaikan dan penambahan seputar info-info di Kota
Surakarta. Info Lebaran merupakan penambahan yang sangat menarik di aplikasi ini,
karena menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat (pemudik) dan calon
wisatawan. Konten didalam info lebaran berisi antara lain : tarif parkir per zona, jalur
alternatif Kota Surakarta, peta info mudik lebaran Kota Solo 2015 dan nomor penting di
Kota Solo.
2. Profil Aplikasi City Guide Solo Destination
Berawal dari sebuah konsep, dimana mengembangkan pariwisata yang tidak
hanya melulu berjalan di koridor konvensional. Pariwisata perlu bekerjasama
Gambar 19. Seputar Info Lebaran di Kota Surakarta
Sumber : Aplikasi City Guide Solo Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
dengan bidang-bidang lainnya yang akan membentuk kekuatan dalam mengisi
peluang yang ada. Terbentuklah Solo Destination yang merupakan aplikasi
berbasis mobile pertama di Indonesia. Pemerintah Kota Surakarta dalam hal ini
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) melaksanakan
soft launching Solo Destination di lobby Stadion R.Maladi pada tanggal 23
Februari 2014. Menjadi puncaknya, tanggal 1 Juni 2014 Pemerintah Kota
Surakarta meluncurkan (grand launching) Aplikasi City Guide Solo Destination
yang bertepatan dengan perayaan ulang tahun Car Free Day atau CFD ke-4.
Proses peluncuran aplikasi ini, dibarengi dengan rencana peluncuran kartu
perdana telkomsel yang berlatar belakangkan Solo Destination. Melalui aplikasi
Solo Destination, Pemerintah Kota Surakarta mendapatkan penghargaan
pemecahan rekor muri dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan ini
diberikan setelah Kota Surakarta menjadi kota pertama di Indonesia yang
mengeluarkan aplikasi city guide (dishubkominfo.surakarta.do.id/komunikasi-
dan-informatika/pemkot-solo-gelar-soft-launching-solo-destination, diakses
tanggal 10 Juni 2015).
Keberadaan aplikasi City Guide Solo Destination ditengah-tengah masyarakat
Surakarta, menjadi upaya dalam pengenalan penggunaan teknologi di setiap
aspek. Terbukti dengan berbagai fitur-fitur yang ada di Solo Destination, yang
dapat digunakan masyarakat lokal dalam menunjang mobilitas. Fitur yang
disediakan, seperti pantauan lalu lintas dan terintegrasi dengan web pemkot.
Aplikasi ini merupakan implementasi dari visi dan misi Kota Surakarta, yang pada
intinya memberikan wadah kepada masyarakat dan swasta untuk saling
berkomunikasi dan bertukar informasi. Ujung dari adanya terobosan ini adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
untuk kesejahteraan masyarakat, dalam kaitannya dengan pariwisata. Respon atau
feedback yang diharapkan sesuai dengan rancangan aplikasi adalah komunikasi
yang interaktif antar pengguna. Tentunya rencana-rencana kedepan dan perbaikan
harus terus dilakukan karena pariwisata dan teknologi butuh pembaruan.
Tim perancang bekerja dengan bekal slogan hasil sayembara dan dituntut
menjabarkan konsep Spirit of Java dalam wujud visual. Identitas visual yang
berupa tulisan ”Solo” beserta slogan di bawahnya dengan aksen huruf ”O”
berbentuk relung diperoleh dari ekstraksi konsep visual yang merefleksikan kesan
Jawa dalam tampilannya. Relung dalam logo bisa saja mengingatkan orang pada
ornamen keris, batik, atau mebel yang merujuk pada wilayah (Jawa). Logo “O”
yang juga dipakai sebagai tanda aplikasi Solo Destination juga mempunyai makna
yang sama (http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta#cite_note-16 ,diakses
tanggal 13 Juni 2015).
Menjadi pengembangan atas fitur-fitur yang telah ada dan baru disusun untuk
kedepannya oleh Dishub Kota Surakarta adalah fitur aspirasi. Fitur ini akan
Sumber : http://ensiklo.com
Gambar 20. Logo Aplikasi Solo Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
berisikan sebagai media aspirasi masyarakat maupun wisatawan untuk perbaikan
atas Kota Surakarta. Melalui fitur aspirasi, dapat secara langsung mengeluarkan
pendapat atau masukan mengenai segala sesuatu yang ada di Kota Surakarta.
Proses rancangan ini, sekarang masih dalam tahap pembahasan di DPRD dan
dilakukan penganggaran (wawancara dengan Jackson A.Napitupulu, Kabid
Informatika Dishub Kota Surakarta 28 Mei 2015).
a. Pengelolaan Aplikasi City Guide Solo Destination
Awal dari terbentuknya aplikasi City Guide Solo Destination
merupakan komitmen yang kuat antara Pemerintah Kota Surakarta
bersama PT. Gamatechno Indonesia dan Telkomsel. Kerjasama yang
terjalin diantara ketiganya mempunyai tujuan dalam mengembangkan
pariwisata Kota Surakarta di dunia digital melalui mobile city guide.
PT.Gamatechno Indonesia (Gamatechno) merupakan anak
perusahaan PT.GMUM yang menyediakan solusi total teknologi
informasi dengan fokus bisnis pada penyediaan produk software serta jasa
konsultasi, pengembangan dan implementasi sistem yang memberikan
nilai tambah bagi pelanggan dibidang akademik, pemerintahan dan
korporat. Keunggulan utama yang dimiliki Gamatechno adalah
penguasaan teknologi terkini, seperti smartcard, RFID (Radio Frequence
Identification) dan mobile solutions. Dalam rangka memenuhi kebutuhan
layanan kepada pelanggan, Gamatechno mengelompokan produk dan jasa,
dikelompokan ke dalam fokus solusi yaitu Academis Solutions, Smart
Technologies, Custom Software Development dan IT Services
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
www.gamatechno.com/news/headline-news/197-mobile-city-guide,
diakses tanggal 12 Juni 2015).
Terpilihnya Gamatechno sebagai developer software aplikasi Solo
Destination telah melalui seleksi pemilihan yang dinilai berdasarkan
keunggulan dan kompetensi. Pembuatan software aplikasi Solo
Destination menggunakan APBD Kota Surakarta yang dianggarkan
sebesar Rp 200 juta. Mulai setelah grand launcing, maka aplikasi city
guide dikelola oleh Dishubkominfo Kota Surakarta. Dalam memberikan
informasi sesuai fitur yang ada khususnya pariwisata, maka
Dishubkominfo bekerjasama dengan SKPD terkait seperti Disbudpar Kota
Surakarta. Semua informasi yang tersaji didalamnya berkaitan dengan
pariwisata dan lalu lintas, Disbudpar dan Dishubkominfo selalu
mengadakan pertemuan. Tujuan dari diadakannya pertemuan adalah
sebagai wujud koordinasi, pembahasan dan penyerahan data informasi
yang dimiliki oleh Disbudpar kepada Dishub Kota Surakarta (wawancara
dengan Jackson A.Napitupulu, Kabid Informatika Dishubkominfo Kota
Surakarta 28 Mei 2015).
b. Sistem Kerja dan Pengoperasian Aplikasi City Guide Solo Destination
Wisatawan dan masyarakat lokal dapat dengan mudah memiliki dan
menggunakan aplikasi Solo Destination. Setiap calon pengguna untuk
waktu sekarang ini, cukup mempunyai smartphone berbasis operating
system (OS) android versi 2.3.3 yang merupakan android gingerbread.
Aplikasi Solo Destination dipilih berbasis android karena os ini paling
populer penggunaannya. Terdapat fitur android market yang berfungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
untuk mengunduh dan memperbarui aplikasi melalui toko resmi android
dengan gratis. Pada tanggal 3 September 2013, google mengumumkan
bahwa sekitar 1 miliar perangkat seluler aktif di seluruh dunia
menggunakan OS Android (id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_versi_android,
diakses tanggal 12 Juni 2015).
Dilihat dari data google, pengguna aktif android yang kurang lebih
mencapai 1 miliar dan tingkat jumlah kunjungan wisatawan dari tahun
2010 hingga 2015 serta pendapatan bidang pariwisata sesuai data dari
Disbudpar Kota Surakarta. Peluang yang dimiliki dalam memasarkan serta
mempromosikan potensi pariwisata Kota Surakarta melalui aplikasi Solo
Destination masih sangat terbuka lebar (Data dapat dilihat pada lampiran 3
dan 5 tentang kunjungan wisatawan dan pendapatan bidang pariwisata di
Kota Surakarta).
Sumber : https://play.google.com
Gambar 21. Unduh Aplikasi Solo Destination di Google Play
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Pengoperasian aplikasi Solo Destination sangat mudah dan setiap
penggunanya akan merasakan kemudahan, kenyamanan dan kepraktisan
selama mengakses data informasi. Cukup mengunduh aplikasi Solo
Destination di google play atau play store yang sekarang ini, selanjutnya
di install dan kemudian siap digunakan. Jika sudah terpasang, buka
aplikasi kemudian pilih bahasa (Indonesia atau Inggris) sesuai yang
dikendaki. Tahap selanjutnya adalah login atau menghubungkan aplikasi
dengan media sosial agar dapat berbagi foto dan memberikan komentar
tentang tempat-tempat yang dikunjungi. Selesai tahapan-tahapan yang
telah dilakukan, saatnya menikmati berbagai fitur-fitur yang tersaji di
aplikasi Solo Destination.
Pengoperasian aplikasi Solo Destination sangat mudah dan setiap
penggunanya akan merasakan kemudahan, kenyamanan dan kepraktisan selama
mengakses data informasi. Cukup mengunduh aplikasi Solo Destination di google
play atau play store yang sekarang ini, selanjutnya di install dan kemudian siap
Aplikasi CGSD = Aplikasi City Guide Solo Destination
Gunakan Aplikasi
Log in ke media sosial
Buka Aplikasi CGSD
dan pilih bahasa
Langsung gunakan
Aplikasi CGSD
Install unduhan di hp
Unduh Aplikasi di Play Store
Gambar 22. Skema Pengoperasian Aplikasi CGSD
Sumber : Data Pribadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
digunakan. Jika sudah terpasang, buka aplikasi kemudian pilih bahasa (Indonesia
atau Inggris) sesuai yang dikendaki. Tahap selanjutnya adalah login atau
menghubungkan aplikasi dengan media sosial agar dapat berbagi foto dan
memberikan komentar tentang tempat-tempat yang dikunjungi. Selesai tahapan-
tahapan yang telah dilakukan, saatnya menikmati berbagai fitur-fitur yang tersaji
di aplikasi Solo Destination.
B. Respon Penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination di
Kota Surakarta
Kepariwisataan Indonesia merupakan penggerak perekonomian nasional
yang potensial untuk memacu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi di
masa yang akan datang. Pada tahun 2009, devisa dari pariwisata merupakan
kontributor terbesar ketiga setelah minyak dan gas bumi serta minyak kelapa
sawit. Peringkat ini menunjukan kecenderungan yang terus meningkat sejak tahun
2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa
negara (www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=22&id=1037, diakses tanggal 12 Juni
2015).
Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan juga terjadi di Kota Surakarta,
dimana total pendapatan asli daerah (PAD) dari bidang pariwisata mencapai Rp
1,2 miliar. Dilihat dari hasil yang cukup besar, merupakan indikasi bahwa
pariwisata harus diperhitungkan dan disejajarkan dengan industri lainnya. Melalui
pariwisata yang berlatarbelangkan budaya, sejarah dan kesenian serta
perkembangan lainnya seperti kuliner, masyarakat lokal dan tradisi menjadi “nilai
jual” dalam berbagai bidang di Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Pariwisata yang hanya menjual “masa lampau” tanpa adanya perkembangan
dari segi produk maupun penjualannya akan hanya diminati segelintir orang. Perlu
adanya pendekatan yang bersifat kekinian, merubah mindset khusunya orang
Indonesia dalam berwisata ke Kota Surakarta. Pendekatan yang dilakukan untuk
masa-masa sekarang ini melalui pendekatan teknologi. Kebanyakan masyarakat
menganggap berwisata hanyalah mengunjungi museum, keraton, pantai, puncak
ataupun mall. Wisata yang dilakukan hanya mononton bahkan tanpa mendapatkan
tambahan pengetahuan setelah kegiatan berwisata. Kota Surakarta memberikan
pilihan untuk berwisata yang tidak hanya sekedear bersenang-senang melainkan
lebih dari itu. Perancangan aplikasi Solo Destination merupakan salah satu
jawabannya yang dapat digunakan oleh berbagai macam kunjungannya ke Kota
Surakarta.
Aplikasi merupakan alat terapan yang difungsikan secara khusus dan
terpadu sesuai kemampuan yang telah di atur. Sesuai pengertian aplikasi, adanya
aplikasi Solo Destination juga merupakan alat atau media agar pengguna
mendapatkan segala informasi selama kunjungan maupun wisata. Penggunaan
aplikasi ini dapat memberikan pengalaman apabila dilihat dari sisi fungsi.
Pengguna akan terjun langsung dalam menggunakan aplikasi city guide ini karena
tanpa disadari informasi yang dicari dan didapatkan memberikan gambaran
mengenai kondisi yang akan dituju. Selain itu, dari sinilah mendapatkan referensi
ataupun dapat berjalan sendiri selama ada di Kota Surakarta. Aplikasi Solo
Destination merupakan perpaduan antara menikmati penjelajahan dan berwisata
bagi wisatawan sambil menambah pengetahuan, suasana jalan-jalan dan
pengalaman baru. Bagi masyarakat lokal keberadaan aplikasi, dapat digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
untuk tambahan referensi imformasi maupun wisata serta penunjang aktivitas
diluar rumah (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aplikasi, diakses tanggal, 12 Juni
2015).
Berdasarkan pemikiran yang tercantum diatas, dilakukanlah sebuah
penelitian untuk membuktikan tingkat partisipasi masyarakat dalam mengetahui
dan menggunakan Aplikasi Solo Destination khususnya di Kota Surakarta.
Melalui survei yang dilakukan dengan mengisi kuesioner online, dapat diketahui
juga persepsi mengenai aplikasi city guide. Hasilnya yang disimpulkan sesuai
dengan variabel, sebagai berikut :
Responden yang menjadi sample dalam penelitian ini sebanyak 50 orang
adalah mereka yang merupakan masyarakat Kota Surakarta dan kota asal
responden. Dalam pengisian kuesioner dilakukan dengan cara online melalui
media sosial. Penyebaran kuesioner online dilakukan dalam jangka waktu kurang
lebih 15 hari. Tanggapan yang dihasilkan berdasarkan variabel dengan
karakterisitik sebagai berikut:
1. Identitas Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Adapun karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan
dalam gambar grafik 1.
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 23. Jenis kelamin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Berdasarkan gambaran grafik 1, terlihat bahwa sebagian besar
responden yang tertarik untuk mengisi kuesioner didominasi oleh wanita
dengan prosentase 64% dan pria 36%.
b. Karakteristik Berdasarkan Usia
Adapun karakteristik responden berdasarkan usia ditunjukan dalam
gambar grafik dibawah ini
Berdasarkan grafik 2, terlihat bahwa mayoritas responden yang
mengisi kuesioner berusia di rentang 18-40 tahun dengan prosentase
mencapai 93.9%. Kemudian responden dengan usia <18 tahun sebesar 6,1
%.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Adapun karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan
dalam gambar grafik 3.
Gambar 24. Usia
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Berdasarkan grafik 3, terlihat bahwa responden yang mengisi
kuesioner dengan prosentase 40% adalah tingkat SMA/SMK, disusul
tingkat S1 sebesar 36% dan Diploma sebesar 24%.
d. Karakteistik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Adapun karakteristik berdasarkan jenis pekerkaan ditunjukkan dalam
gambar grafik 4 dibawah ini
Berdasarkan grafik 4 terlihat bahwa sebagian besar responden
merupakan pelajar/mahasiswa dengan prosentase 76%, kemudian pegawai
swasta sebesar 16%, wiraswasta 6% dan PNS 1%.
2. Variabel Produk Penelitian (penerapan)
Dari hasil kuesioner berupa pertanyaan terkait penggunaan aplikasi Solo
Destination, didapat penyebaran jawaban seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 25. Tingkat Pendidikan
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 26. Jenis Pekerjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
e. Responden yang pernah menggunakan aplikasi berbasis City Guide.
Pertanyaan berkaitan dengan responden pernah atau tidak
menggunakan aplikasi dalam bentuk city guide. Dalam prosentase yang
terlihat 65,3% responden menjawab tidak pernah dan 34,7% pernah
menggunakan aplikasi city guide.
f. Responden yang mengetahui aplikasi City Guide Solo Destination.
Pertanyaan berkaitan dengan seberapa tahu responden terhadap
adanya Aplikasi City Guide Solo Destination. Melalui grafik 5, dapat dilihat
51% responden sudah tahu bahwa Kota Surakarta memiliki Aplikasi City
Guide Solo Destination dan prosentase sebesar 49% tidak tahu. Jarak yang
terpaut antara responden yang tahu dan tidak tahu sangatlah tipis yaitu 2%
g. Apakah anda pernah menggunakan Aplikasi City Guide Solo Destination?
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 28. Keberadaan Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 27. Penggunaan Aplikasi City Guide
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Pertanyaan berkaitan dengan responden pernah atau tidak menggunakan
aplikasi city guide Solo Destination. Dapat disimpulkan berdasarkan grafik 7,
responden yang pernah menggunakan sebesar 34,7% dan yang belum pernah
65,3%. Terdapat alasan mengapa pertanyaan memakai kata pernah, karena
aplikasi dapat di unduh kemudian juga dapat dihapus (install atau uninstall)
sehingga bisa saja awalnya menggunakan dan sekarang tidak lagi.
h. Responden yang sekarang ini masih menggunakan Aplikasi City Guide
Solo Destination.
Pertanyaan berkaitan dengan penggunaan aplikasi city guide Solo
Destination di Kota Surakarta. Diperoleh data bahwa 85,7% sekarang ini
tidak menggunakan dan hanya 14,3 % atau 7 responden yang masih
menggunakan sekarang ini.
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 29. Penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 30. Penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination (waktu sekarang)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
i. Adanya aplikasi City Guide dapat menarik minat wisatawan dalam
berkunjung.
Pertanyaan berkaitan dengan manfaat apabila penerapan penggunaan
aplikasi city guide Solo Destination terhadap pariwisata di Kota Surakarta.
Sesuai dengan grafik 9, dapat disimpulkan bahwa penerapan penggunan
aplikasi city guide Solo Deatination dapat menarik minat kunjungan wisata
dengan prosentase 91,8%.
j. Melalui aplikasi City Guide Solo Destination menjadi media alternatif
dalam memasarkan pariwisata Kota Surakarta.
Pertanyaan berkaitan dengan manfaat apabila penerapan penggunaan
aplikasi city guide Solo Destination terhadap pariwisata di Kota Surakarta.
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 31 Manfaat Penerapan Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 32. Manfaat Penerapan Aplikasi City Guide Solo Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Dengan prosentase 91,8% menyatakan bahwa dapat menjadi media alternatif
dalam memasarkan pariwisata Kota Surakarta dan 8,2% menyatakan tidak.
k. Sumber Informasi responden mengetahui aplikasi City Guide Solo
Destination.
Pertanyaan berkaitan dengan sumber informasi yang didapatkan mengenai
keberadaan aplikasi city guide Solo Destination. Responden dengan
prosentase terbesar yaitu 38,8% mengetahui dari teman, sama sebesar 5% dari
internet juga media sosial, 4,1% dari guide book/calender event dan 1%
lainnya. Disisi lain, prosentase 34,7% responden menyatakan tidak tahu atau
tidak mendapatkan sumber informasi.
3. Variabel Psikologis (persepsi)
Kuesioner pada variabel psikologis, berupa pernyataan tentang persepsi
responden atas penggunaan aplikasi city guide Solo Destination. Setiap
pernyataan saling berkaitan, maka didapat penyebaran jawaban seperti pada
gambar grafik :
l. Aplikasi City Guide Solo Destination sebagai media alternatif dalam
pemasaran pariwisata di Kota Surakarta.
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 33. Sumber Informasi Mengenai Aplikasi City Guide Solo
Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Pernyataan berkaitan dengan persepsi responden terhadap aplikasi city
guide sebagai media alternatif dalam pemasaran pariwisata di Kota Surakarta.
Responden mempunyai persepsi yang sama dengan pernyataan sebesar 35,4%
sangat setuju dan 52,1% setuju. Sedangkan responden yang meenyatakan
persepsi tidak tahu dengan prosentase 12,5%. Alasan adanya responden yang
tidak tahu karena belum adanya dampak yang diakibatkan dengan keberadaan
aplikasi Solo Destination.
m. Aplikasi City Guide Solo Destination merupakan inovasi di bidang
pemasaran pariwisata.
Pernyataan berkaitan dengan persepsi responden terhadap inovasi yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta. Sesuai dengan grafik 13, persepsi
responden terhadap aplikasi Solo Destination yang merupakan inovasi dan
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 34. Aplikasi City Guide Solo Destination Sebagai Media Alternatif
Gambar 35. Aplikasi City Guide Solo Destination Inovasi Pemasaran Pariwisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
terobosan bidang pemasaran pariwisata meliputi 31,3% sangat setuju, 60,4%
setuju, 4,2% tidak setuju dan 4,2% juga menyatakan tidak tahu. Beberapa
responden berpendapat bahwasanya inovasi yang dilakukan merupakan hal
yang sangat baik di lain pihak inovasi berupa aplikasi city guide merupakan
hal biasa dan sudah ada di negara lain.
n. Pemasaran Pariwisata menggunakan aplikasi city guide berbasis android
memiliki daya tarik dalam penggunaannya.
Pernyataan berkaitan dengan persepsi responden terhadap pemasaran
pariwisata menggunakan smartphone android, didominasi dengan jawaban
setuju sebesar 52,1%. Hal ini menunjukan bahwa responden pada umunya
setuju memasarkan potensi pariwisata dengan teknologi berbasis android.
Disisi lain, terdapat responden berpendapat bahwa pemasaran pariwisata
melalui aplikasi dianggap ribet dan perlu di os yang lain.
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 36. Pemasaran Pariwisata Berbasis OS Android
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
o. Aplikasi City Guide Solo Destination untuk sekarang ini hanya dapat
digunakan pada smartphone android.
Pernyataan berkaitan dengan persepsi responden mengenai aplikasi city
guide Solo Destination yang hanya dapat digunakan di android. Dapat
ditunjukkan dengan prosentase 52,1% tidak setuju, kemudian 20,8%
memilih jawaban tidak tahu. Adapun terdapat jawaban tidak tahu karena
beberapa responden tidak mengetahui keberadaan aplikasi sehingga tidak
tahu pula latar belakang os yang dipakai.
4. Variabel Teknologi
Kuesioner pada variabel teknologi, berupa pernyataan tentang fitur
teknologi yang terdapat di aplikasi city guide Solo Destination. Didapat
penyebaran jawaban seperti pada grafik dibawah ini :
Gambar 37. Penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination di OS Android
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
p. Aplikasi City Guide Solo Destination menyajikan informasi mengenai
pariwisata dan agenda event di Kota Surakarta.
Pernyataan berkaitan dengan fitur teknologi yang tersedia menghasilkan
jawaban diantaranya 62,5% memilih jawaban setuju. Hal ini menunjukan
bahwa, adanya fitur yang menyedikan informasi mengenai potensi pariwisata
dan agenda/event sangatlah penting.
q. Aplikasi City Guide Solo Destination terintegrasi dengan jadwal
informasi moda angkutan umum dan wisata.
Pernyataan berkaitan dengan fitur yang terintegrasi dengan jadwal
informasi transportasi umum ataupun wisata. Dengan prosentase sebesar 45,8%
memilih jawaban setuju. Dapat dilihat pada grafik 17, terdapat 2,1% yang tidak
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 38. Fitur Pariwisata dan Event
Gambar 39. Fitur Terintegrasi Moda Tranportasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
setuju karena satu responden berpendapat bahwa ada fitur terintegrasi lain yang
lebih cocok dan keberadaannya sangat dibutuhkan.
r. Aplikasi City Guide Solo Destination terintegrasi dengan situs resmi
Pemerintah Kota Surakarta.
Pernyataan berkaitan dengan fitur yang terintegrasi dengan situs remi
Pemerintah Kota Surakarta didominasi oleh jawaban sangat setuju sebesar
43,8%. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat tertarik pada informasi yang
disajikan di dalam situs resmi dan adanya keterbukaan informasi.
5. Kesan dan Pesan
Dari 18 pertanyaan dan pernyataan yang tersaji, tersimpulkan melalui
kesan dan pesan pengguna Aplikasi City Guide Solo Destination maupun
masyarakat Kota Surakarta, beberapa diantaranya :
s. Tanggal : 6/1/2015
Pukul : 23:14:46
Kesan dan pesan : Saya baru tahu ada aplikasi ini. Walaupun saya orang
Solo asli, tapi saya tertarik mencoba aplikasi ini, agar saya dapat lebih
update dengan pariwisata yang ada di Solo, sekaligus bisa memasarkan
Sumber : Kuesioner Online Aplikasi City Guide Solo Destination
Gambar 40. Fitur Terintegrasi Situs Resmi Pemkot Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
pariwisata solo pada teman saya di luar kota. Maju terus kota Solo ku
tercinta! Pesan, tapi jangan sampai semakin berkembangnya pariwisata,
infrastrukturnya masih kurang memadai. Jujur saya lebih suka Solo yang
bebas macet. menurut saya itu poin yang paling penting sebagai daya tarik
Solo. apa menariknya kota yang pariwisatanya banyak tapi macet? Bikin
gak betah di Solo.
t. Tanggal : 6/15/2015
Pukul : 18:14:53
Kesan dan Pesan : Perlu adanya sosialisasi lebih intens ke masyarakat
luas khususnya untuk masyarakat Kota Surakarta, sehingga dengan begitu
masyarakat bisa lebih siap menyambut kunjungan wisatawan ke Kota
Surakarta dan wisatawan yang datang pun bisa lebih mudah mengakses
informasi Pariwisata dan event-event yang ada di Kota Surakarta
Dapat disimpulkan, bahwa adanya inovasi teknologi dibidang pemasaran
pariwisata berbasis os android dalam bentuk aplikasi city guide dengan nama Solo
Destination diterima dengan sangat baik dan masyarakat cukup puas. Adanya
responden yang tidak tahu mengenai keberadaan Solo Destination, disebabkan
karena kegiatan promosi yang belum maksimal dan kalaupun sudah masyarakat
Kota Surakarta belum menggunakan secara optimal. Fitur teknologi yang tersedia
sangatlah membantu wisatawan dalam berkunjung dan mencari referensi dalam
berwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
C. Hambatan Dalam Pemasaran Pariwisata Kota Surakarta Dengan
Menggunakan Aplikasi City Guide Solo Destination
Pariwisata yang dikembangkan dengan berbasis teknologi informasi, dalam
hal ini berbentuk mobile aplication yang telah ada di Kota Surakarta. Aplikasi
City Guide Solo Destination merupakan inovasi dan terobosan yang sangat baik
untuk mempublikasikan pariwisata kepada khalayak luas. Dirancang dengan
berbagai perhitungan dari segi manfaat, kapasitas, jangka waktu, tingkat
kebutuhan, dan presisi lainnya. Disisi lain dengan munculnya teknologi informasi
ini, secara tidak langsung dapat menjadi andalan sebagai “customer service”
pariwisata Kota Surakarta. Adanya aplikasi ini merupakan langkah kongkrit, yang
dilakukan untuk transformasi pengembangan kepariwisataan dengan berbasiskan
e-tourism.
Pengembangan e-tourism dapat dilihat dalam berbagai ragam dan jenis yang
telah ada di Indonesia. Konsep e-tourism belum banyak dipakai oleh pemerintah
daerah, dalam kaitannya untuk mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata.
Penerapan otonomi daerah memberikan kewenangan bagi daerah untuk
mengoptimalkan segenap potensi yang dimiliki termasuk pada sektor pariwisata.
Melalui kewenangan yang diberikan oleh pusat, maka pembangunan daerah
wisata dapat dilakukan secara terkonsentrasi. Oleh karena itu, tercapai manfaat
besar yang dapat dirasakan dan digunakan untuk pembangunan daerah yang
berujung pada perkembangan pariwisata daerah itu sendiri dan nasional.
Kota Surakarta menggunakan media yang bersifat alternatif dalam
menunjang berjalannya pariwisata. Selain berupa media juga melalui cara
alternatif lainnya untuk mendukung proses kelancaran pariwisata, seperti
pembenahan di dalam maupun sekitar objek wisata, pengelompokan sarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
prasarana wisata dan partisipasi langsung masyarakat. Berbagai macam tindakan
alternatif dilakukan dengan cara-cara pemasaran yang menarik sebanyak mungkin
calon wisatawan. Setidaknya dengan cara menarik dan berbeda yang dilakukan,
dapat terlebih dahulu membuat calon wisatawan terkesan serta merasakan
something different mengenai potensi pariwisata di Kota Surakarta. Mulai dari
hanya sekedar tertarik pada tampilan awal dalam bentuk media pemasaran, maka
akan timbul pariwisata yang diharapkan akan berdampak domino. Dampak
domino yang diharapkan dapat terjadi karena berbagai isi atau konten didalamnya
sangat kompleks sesuai yang dibutuhkan wisatawan dalam berkunjung ke Kota
Surakarta. Aplikasi city guide yang notabene media pemasaran, dapat sekaligus
menjadi alat promosi alternatif yang dilakukan oleh pemerintah Kota Surakarta.
Media dalam memasarkan pariwisata dalam bentuk aplikasi city guide baru
pertama kali di Indonesia, tentunya terasa asing dalam penggunaanya di
masyarakat. Bahkan dalam waktu sekarang ini masih belum banyak orang
mengetahui adanya media city guide yang digunakan di Kota Surakarta. Hal baru
yang ada untuk pertama kali tentunya belum memiliki “pelanggan tetap”. Seiring
berjalannya waktu, maka banyak cara dilakukan untuk memperkenalkan inovasi
dalam pemasaran pariwisata. Tentunya memperkenalkan hal baru tidak semulus
dan semudah sesuai yang telah dirancang. Terdapat hambatan atau kendala yang
dialami dalam memasarkan pariwisata dengan Aplikasi City Guide Solo
Destination itu sendiri di Kota Surakarta. Terdapat dua faktor yang menjadi
penghambat atau kendala media alternatif ini, tidak berjalan secara optimal dalam
rangka penggunaan pemasaran pariwisata Kota Surakarta, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
1. Faktor Internal
a. Belum maksimalnya hubungan komunikasi antara dinas terkait
sebagai penyedia layanan teknologi informasi dengan instansi negeri
maupun swasta yang menjadi komponen pendukung tersedianya data
aplikasi city guide. Didalam aplikasi city guide terdiri atas berbagai
macam komponen pendukung data informasi pariwisata dibawah
naungan negeri maupun swasta, seperti contoh PT.KAI yang
merupakan perusahaan BUMN dan hotel yang ada di Kota Surakarta
adalah milik swasta.
b. Tidak adanya data akurat yang dimiliki oleh dinas terkait dalam hal
ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo)
Kota Surakarta mengenai jumlah pengguna aktif Aplikasi City Guide
Solo Destination.
c. Tidak konsistennya promosi yang dilakukan oleh Dishubkominfo
dan Disbudpar untuk mendorong dalam upaya memperkenalkan dan
penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination. Terbukti dengan
beberapa leaflet online yang berisi agenda/event di bulan tertentu,
terdapat pencantuman tentang aplikasi city guide dan pada bulan
selanjutnya tidak ada
d. Kurang intensnya kerjasama yang dilakukan antar dinas terkait
untuk saling mempromosikan potensi wisata daerah. Dalam hal ini,
Disbudpar Kota Surakarta belum melakukan kerjasama dengan
kota/daerah wisata lainnya yang juga telah mempunyai aplikasi city
guide. Kalaupun ada belum mempunyai MOU ataupun berhenti di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
tengah jalan tanpa ada hasil. (wawancara dengan Tri Rusmita,
bagian Promosi Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surakarta 21 Mei
2015).
e. Sistem operasional aplikasi city guide belum sesuai dengan
rancangan. Pada sekarang ini hanya dapat diunduh dan digunakan di
handphone berbasis android. Sebelumya direncanakan aplikasi dapat
digunakan di sistem yang beroperasikan ios dan blackberry.
f. Belum adanya kerjasama yang dilakukan dengan jaringan luar negeri
untuk memperkenalkan aplikasi city guide, seperti kerjasama dengan
kedutaan besar. Kerjasama masih sebatas penyebaran melalui event
book atau calender event. Berdampak pada belum dikenalnya secara
internasional. Melalui adanya aplikasi ini akan menarik dan
memberikan kemudahan calon wisatawan sebelum dan selama
berwisata di Kota Surakarta.
2. Faktor Eksternal
a. Internet dalam teknologi informasi komunikasi masih menjadi
hambatan tersendiri di Indonesia. Pada umumnya hanya masyarakat
usia muda yang dapat berinterkasi menggunakan internet.
b. Masih belum terbukanya masyarakat mengenai penggunaan internet
untuk menggunakan teknologi informasi komunikasi dalam bentuk
aplikasi city guide. Masyarakat masih awam dengan aplikasi ini
sehingga ragu dalam menggunakan.
c. Kurang tahunya masyarakat Kota Surakarta terhadap adanya
Aplikasi City Guide Solo Destination. Kekurangtahuan merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
indikasi belum adanya ikut serta masyarakat dalam proses menuju
berhasilnya penggunaan aplikasi ini atau kurangnya informasi yang
didapat. Apabila masyarakatnya sendiri tidak tahu maupun kurang
tahu, maka proses penyebaran informasi tidak berjalan dengan baik
dalam mengenalkan inovasi pariwisata. Promosi yang paling nyata
efektif dapat melalui cara dari mulut ke mulut atau penyebaran
konvensional selain secara modern.
d. Kurang sadarnya para pelaku usaha wisata untuk mengembangkan
industri pariwisata dengan menggunakan aplikasi city guide. Padahal
aplikasi ini disediakan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk
digunakan bersama dalam memperkenalkan potensi wisata dan
menarik minat kunjungan.
Hambatan atau kendala yang di alami merupakan sesuatu hal yang wajar
terjadi pada setiap produk yang telah dirancang. Melalui hambatan yang muncul
maka dapat diambil kesimpulan untuk berbenah kedepannya. Dinas terkait
melakukan cara evaluasi dalam periode tahunan untuk menemukan langkah-
langkah yang tepat. Maka dari itu, pemasaran pariwisata melalui aplikasi city
guide akan berjalan sesuai dengan ekspetasi pemerintah, swasta dan masyarakat.
Faktor-faktor yang muncul menjadi hambatan atau kendala serius, ketika
sudah tidak adanya program berkelanjutan untuk menyediakan data informasi
pariwisata yang akurat. Faktor internal muncul dikarenakan masih kurangnya
keseriusan dinas terkait untuk memperkenalkan dan mendorong penggunaan
aplikasi city guide. Terdapat juga faktor eksternal yang diakibatkan masalah
teknis pada proses penyebaran teknologi informasi dalam bentuk aplikasi city
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
guide secara luas. Disisi lain, mayarakat sendiri yang belum terbuka dengan
keberadaan internet menjadi masalah sosial yang terjadi di Indonesia.
D. Analisis SWOT Terhadap Aplikasi City Guide Solo Destination
1. Analisis SWOT Terhadap Aplikasi City Guide Solo Destination
Suatu inovasi atau terobosan yang akan direalisasikan tentunya telah
melewati berbagai pertimbangan dan pembahasan yang matang. Apalagi rencana
yang disusun merupakan konsep baru yang di rancang oleh dinas pemerintahan.
Rencana untuk memperkenalkan pariwisata dengan lebih luas dan melalui media
yang berbeda dari sebelumnya, menjadi dasar terciptanya Aplikasi City Guide
Solo Destination. Konsep adanya aplikasi city guide murni muncul dari Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika berkerjasama dengan Dinas Budaya
dan Pariwisata Kota Surakarta. Diawali dari sebuah rancangan aplikasi yang
bekerjasama dengan pihak ketiga setelah melewati lelang pengadaan. Dilanjutkan
pengajuan anggaran ke Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surakarta dan
kemudian dibahas untuk dapat terealisasikan (wawancara dengan Jackson
A.Napitupulu, Kabid Informatika Dishubkominfo Kota Surakarta 28 Mei 2015).
Dalam pembahasan ini, produk dalam bentuk aplikasi city guide yang baru
berjalan kurang lebih selama setahun dianalisa dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis yang dilakukan menjadi sebuah alat untuk menggambarkan
kondisi yang sedang dihadapi ataupun yang akan dihadapi. Selain itu, dengan
analisis dapat menentukan strategi yang paling sesuai sebagai langkah atau
tindakan kompetitif untuk mampu bersaing. Melalui analisis SWOT akan
diketahui apa yang menjadi keunggulan, kelemahan, peluang dan tantangan atau
ancaman yang ada di sekitar produk aplikasi city guide. Disisi lain, dengan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
analisis akan ditemukan langkah-langkah bijak dalam pengembangan aplikasi city
guide dimasa yang akan datang. Berdasarkan pembahasan, maka analisis yang
dapat diuraikan mengenai penggunaan aplikasi city guide sebagai media alternatif
pemasaran pariwisata Kota Surakarta yaitu :
a. Kekuatan (Strengths)
1. Aplikasi City Guide Solo Destination merupakan inovasi di bidang
teknologi informasi pariwisata berbasis mobile application pertama di
Indonesia.
2. Dalam bentuk aplikasi yang dapat di download di hp sehingga mudah
digunakan setiap waktu dan kesempatan.
3. Berisi konten-konten yang sangat dibutuhkan calon wisatawan dalam
mendapatkan referensi untuk berwisata di Kota Surakarta.
4. Berisi konten-konten yang dapat memudahkan dalam berkunjung
maupun berwisata selama di Kota Surakarta.
5. Aplikasi City Guide Solo Destination terintegrasi dengan pantauan lalu
lintas, sarana dan prasarana di Kota Surakarta.
6. Dapat digunakan sebagai media sosial dalam bertukar informasi maupun
pendapat mengenai konten wisata yang disediakan.
7. Aplikasi didesain dengan GPS (Global Positioning System) yang dapat
memberikan data posisi berada.
8. Terdapat fitur informasi untuk mengetahui cuaca di Kota Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
b. Kelemahan (Weakness)
1. Kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan secara konsisten untuk
mengenalkan aplikasi city guide secara lebih luas.
2. Masih kurangnya kerjasama yang di jalin antara satu destinasi dengan
destinasi wisata lainnya, termasuk sektor pemerintah dan swasta.
3. Belum sadarnya industri pariwisata di Kota Surakarta dalam
memanfaatkan keberadaan aplikasi city guide, seperti tour and travel,
hotel, restoran, pusat perbelanjaan (mall, distro, pusat oleh-oleh), dan lain
lain.
4. Rendahnya penggunaan aplikasi city guide di Kota Surakarta karena
kesenjangan pemahaman terhadap makna city guide.
5. Belum adanya konten yang berisi online booking mengenai sarana dan
prasarana pariwisata.
6. Dari segi fitur bahasa yang ada, hanya terdapat dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.
7. Aplikasi belum terpadu dengan setiap SKPD di Pemerintahan Kota
Surakarta.
c. Peluang (Opportunity)
1. Pertumbuhan kegiatan pariwisata Nasional dan Internasional dengan
semakin naiknya jumlah wisatawan.
2. Munculnya pangsa pasar yang potensial.
3. Semakin banyaknya calon wisatawan dan wisatawan yang mencari
referensi pariwisata melalui internet, khusunya dalam bentuk mobile
application yang luas jangkauannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
4. Maraknya tren penggunaan aplikasi dalam berbagai hal.
5. Kebijakan pemerintah daerah untuk membangun dan mengembangkan
pariwisata serta sektor lainnya, melalui pembangunan di berbagai sektor
sesuai visi misi Kota Surakarta.
6. Berkembangnya berbagai macam media yang mengeksplor pariwisata
Indonesia, sehingga berdampak langsung maupun tidak langsung sebagai
alat promosi sekaligus pemasaran.
7. Adanya peluang kerjasama yang terjalin antara pemerintah (instansi
terkait), pemerintah pusat, swasta (kelompok atau industri pariwisata)
maupun perusahaan nasional.
d. Ancaman (Threats)
1. Adanya aplikasi city guide dari dalam negeri ataupun dari luar negeri
yang mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi pariwisata,
dengan berbagai macam inovasi dan keunggulan masing-masing produk.
2. Kondisi pariwisata Kota Surakarta yang tersaji dalam informasi di
aplikasi city guide tidak sesuai dengan keadaan aslinya.
3. Adanya otonomi daerah yang menimbulkan sifat ego sektoral masing-
masing daerah.
4. Meningkatnya minat masyarakat untuk berwisata ke luar negeri.
5. Kurangnya partisipasi langsung masyarakat untuk menggunakan aplikasi
city guide Solo Destination.
Analisis SWOT diatas, dapat diuraikan kembali dalam berbagai kombinasi
strategi. Melalui analisis ini, kemudian dapat diterapkan dalam gambat matriks
SWOT. Aplikasinya dalam penjelasan adalah kekuatan (strenghts) mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunity) yang ada, cara
mengatasi kelemahan (weakness) yang mendapat keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunity) yang ada, selanjutnya kekuatan (strenghts) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan cara meminimalkan kelemahan
(weakness) dan menghindari ancaman (threats) yang menjadi nyata.
2. Solusi Penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination
Dari matriks SWOT diatas, dapat diperoleh beberapa alternatif solusi
dalam bagi penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination sebagai media
alternatif pemasaran pariwisata Kota Surakarta, sebagai berikut :
a. Meningkatkan promosi pariwisata Kota Surakarta, melalui media
konvensional maupun media berbasis teknologi informasi komunikasi secara
nasional dan internasional. Terutama pangsa pasar potensial.
b. Selalu memperbarui data-data informasi didalamnya yang menjadi
keunggulan untuk disajikan di Aplikasi City Guide Solo Destination.
c. Mengembangkan konten atau fitur yang tidak hanya mengandung unsur
pariwisata, tetapi juga bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Kota
Surakarta sendiri.
d. Menumbuhkembangkan pelibatan masyarakat secara aktif.
e. Melakukan kerjasama dengan tv ataupun media yang lain, dimana
mempunyai program wisata yang dapat mempromosikan penggunaan aplikasi
City Guide Solo Destination.
f. Pemanfaatan media aplikasi City Guide Solo Destination untuk memasarkan
potensi pariwisata dan keterbukaan informasi birokrasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
g. Melakukan kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat
dalam keterpaduan bidang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
pariwisata.
h. Melakukan kegiatan promosi secara konsisten terhadap Aplikasi City Guide
Solo Destination di setiap media promosi yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kota Surakarta.
i. Membuat kerjasama baru antar destinasi wisata untuk saling memasarkan
potensi pariwisata, dengan penggunaan aplikasi city guide. Terutama di
masing-masing daerah yang telah terjalin kerjasama.
j. Mengajak industri pariwisata di Kota Surakarta untuk memanfaatkan adanya
aplikasi city guide dalam memasarkan dan mempromosikan produk yang
ada.
k. Memberikan pengenalan secara berkala mengenai Aplikasi City Guide Solo
Destination (setiap penyelenggaraan event/kegiatan wisata).
l. Meningkatkan kerjasama dengan perusahaan nasional maupun perusahaan
swasta dalam terciptanya konten yang berisi online booking terhadap sarana
dan prasarana pariwisata di Kota Surakarta.
m. Mengembangkan fitur yang terpadu dengan SKPD Pemerintahan Kota
Surakarta.
n. Pengembangan kesadaran masyarakat untuk menggunakan inovasi produk
Indonesia.
o. Peningkatan sumber daya manusia untuk keterampilan dan inovasi atas
produk pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
p. Pemanfaatan media untuk saling pempromosikan, dalam hal mendorong
penggunaan Aplikasi City Guide Solo Destination dan kegiatan perjalanan
wisata ke Kota Surakarta.
q. Pengembangan fitur teknologi informasi dan komunikasi di sebagai fasiltas
yang memberikan kemudahan dalam penggunaan.
r. Peningkatan peran Pemerintah Kota Surakarta dengan pihak swasta untuk
mendukung berjalannya kepariwisataan.
s. Pengembangan kerjasama dalam membuat paket wisata yang saling
terintegrasi di Solo Raya dan menggunakan media promosi konvensional
(brosur,leaflet, dll) maupun secara modern menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi berbasis web atau aplikasi city guide.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat ditemukan bahwa aplikasi City
Guide Solo Destination sebagai media alternatif dalam pemasaran pariwisata
khususnya di Kota Surakarta memiliki banyak peluang untuk lebih berkembang,
dikenal dan digunakan masyarakat. Strategi yang ada, merupakan kumpulan
solusi yang sudah dilakukan oleh dinas terkait dan menghasilkan feedback yang
beragam. Selain itu, beberapa solusi diantaranya merupakan strategi baru yang
dapat dijadikan masukan sesuai dengan kebutuhan kedepan (Data dapat dilihat
pada lampiran 7 tabel strategi dalam bentuk matriks SWOT).