Post on 05-Mar-2023
PENGARUH KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP
KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 19 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
Siti Nabila
NIM 11160182000064
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ABSTRAK
Siti Nabila (11160182000064), Pengaruh Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling terhadap Kedisiplinan Siswa di MAN 19 Jakarta. Skripsi Program Strata
Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru bimbingan
dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel yang
digunakan sebanyak 72 responden dengan menggunakan stratified random sampling
dimana pengambilan sampel secara proposional dari setiap subpopulasi yang
didasarkan pada tingkatan-tingkatan. Teknik pengumpulan data utama menggunakan
angket yang disebarkan ke 72 siswa yang terdiri dari kelas XI dan XII MAN 19
Jakarta. Selain itu menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai
tambahan informasi untuk mendukung hasil data angket. Narasumber dalam
penelitian ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru bimbingan dan konseling. Hasil yang
ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kinerja guru
bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.
Berdasarkan pengolahan data hasil perhitungan SPSS Vers, 23, pada pengujian
statistik uji T, diperoleh hasil nilai Thitung sebesar 5,115 dan ttabel sebesar 1,997 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel, maka Ho
ditolak dan jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak Ha. Sehingga dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru bimbingan dan
konseling terhadap kedisiplinan siswa. Pada perhitungan koefisien determinasi
diketahui pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan
siswa sebesar 27,2%. Sedangkan sisanya 72,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak diteliti. Dari hasil perhitungan tersebut terdapat pengaruh yang cukup antara
kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19
Jakarta. Adapun kinerja guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah
kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta sudah baik, Dapat dilihat dari usaha-usaha
yang dilakukan seperti: mensosialisasikan peraturan sekolah, merancang program
layanan BK sesuai dengan kebutuhan siswa, melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling diantaranya layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan belajar dan penguasaan konten, layanan konseling, layanan
bimbingan kelompok dan layanan mediasi. Namun secara keseluruhan kurang
maksimal dikarenakan masih kurangnya tenaga professional, dan kurangnya jam guru
BK dalam pelaksanaan bimbingan konseling.
Kata Kunci: Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling, Kedisiplinan Siswa.
ii
ABSTRACT
Siti Nabila (11160182000064), The Effect of Guidance and Counseling
Teacher Performance on Student Discipline at MAN 19 Jakarta. Undergraduate
Thesis (S-1) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta, 2020.
This study aims to determine the effect of guidance and counseling teacher
performance on student discipline in MAN 19 Jakarta. This research uses a
quantitative approach with descriptive methods. The sample used was 72 respondents
using stratified random sampling where the proportional sampling of each
subpopulation was based on levels. The main data collection technique used a
questionnaire that was distributed to 72 students consisting of class XI and XII in
MAN 19 Jakarta. In addition, using interview and questionnaire techniques as
additional information to support the results of the questionnaire data. The resource
persons in this study were the principal and the guidance and counseling teacher.
The results found in this study are that there is an influence between the performance
of guidance and counseling teachers on student discipline in MAN 19 Jakarta.
Based on the data processing of the results of the calculation of SPSS Vers, 23,
on the T test statistical test, the results of the T-test value are 5.115 and the t-table is
1.997 and the significance value is 0.000 with the testing criteria if Tcount> Ttable,
then Ho is rejected and if the significance is <0.05, then Ho rejected Ha. So it can be
said that there is a significant influence between the performance of guidance and
counseling teachers on student discipline. In calculating the coefficient of
determination, it is known that the effect of guidance and counseling teacher
performance on student discipline is 27.2%. While the remaining 72.8% is influenced
by other factors that are not examined. From the results of these calculations, there is
sufficient influence between the performance of guidance and counseling teachers on
student discipline in MAN 19 Jakarta. The performance of guidance and counseling
teachers in dealing with student disciplinary problems at MAN 19 Jakarta is already
good, it can be seen from the efforts made such as: socializing school regulations,
designing BK service programs according to student needs, implementing guidance
and counseling services including orientation services, information services,
placement and distribution services, learning services and content mastery,
counseling services, group guidance services and mediation services. However,
overall it is not optimal due to the lack of professional staff, and the lack of hours of
guidance and counseling teachers in implementing counseling guidance.
Keywords: Performance of Guidance and Counseling Teachers, Student Discipline.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil „alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat
dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan
salah satu syarat kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana. Sholawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan sahabatnya Karena
telah membimbing umat manusia dari zaman yang gelap menuju zaman yang terang
benderang.
Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling terhadap Kedisiplinan Siswa”
skripsi ini diajukan kepada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama perjalanan menyusun skripsi
ini, penulis mendapatkan berbagai macam pelajaran hidup yang harus disyukuri.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak semata-mata diperoleh dari hasil usaha
sendiri, melaikankan dengan bantuan pihak-pihak yang memberikan bantuan berupa
do‟a, bimbingan, saran serta motivasi. Sehingga penulis merasa berterimakasih
kepada semuanya atas bantuan yang tak ternilai selama dalam perkuliahan maupun
pada tahap penyusunan skripsi. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menguscapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Zahruddin, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis
selama masa perkulihan.
iv
5. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bantuan berupa
bimbingan, saran, dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Zahrotul Munawwaroh, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bantuan berupa
bimbingan, saran, dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah
membimbing memotivasi, memberikan ilmu pengetahuannya serta memberikan
pelayanan yang baik kepada penulis selama masa perkuliahan.
8. Kepala Madrasah Bapak Yasin M.Pd, Wakil-wakil Kepala Madrasah, Guru
Bimbingan dan Konseling (ibu Frida S.Pd, Ibu Sri S.Pd, Ibu Nida S.Pd), Staff
dan Siswa/I MAN 19 Jakarta yang telah mengizinkan penulis melaksanakan
penelitian serta meluangkan waktu dan tenaga sebagai narasumber selama penulis
melakukan penelitian.
9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Supriadi dan Ibunda Makiyah (Almh) atas
segala do‟a, kasih saying, kesabaran, motivasi, nasihat, serta dukungan baik itu
moral ataupun materil. Perjuangan dan pengorbanannya yang dilakukan tidak
mudah dituliskan dan disampaikan dengan kata-kata. Beliau adalah support
sistem dan motivasi terbesar dalam hidup.
10. Kakaku Sufia Farhana Putri dan adik-adik Rizka Maulida dan Najma Zahira yang
selalu memberikan dukungan, motivasi, hiburan di rumah serta pengertian
sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.
11. Habibur Rahman yang membantu penulis dalam kesulitan, memberikan
semangat, do‟a dan ide-idenya.
12. Teman-teman MP Ellynda Ade Marta, Siti Fatimah Azzahra, Fida Syahida yang
selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
v
13. Sahabat ABCDE (Syahdatul umah, Brigitta Novia, Rahma Pratiwi dan Mariah)
yang selalu ada dan setia sejak dibangku SMA, memberikan do‟a, motivasi dan
pengalaman yang berharga.
14. Teman seperjuangan Gurls Squad (Nabila Ahsana, Rahma Pratiwi, Indy Alisa,
Vita Lutfia, Jihan Fahiro dan Panca Ayu) yang selalu memberikan semangat,
saran dan pelajaran hidup selama masa perkuliahan. Terkhusus untuk sahabatku
Panca, semoga Panca bahagia di sana.
15. Keluarga IEC Kreo (Mr. Ma‟ruf, Mr. Djim, Mrs. Yuli, Mrs. Ulum, Mrs. Umu,
Miss Heny, Miss. Fina , Miss. Wini, Miss. Fira, Miss. Kinan) atas segala do‟a,
motivasi, pengertian dan pelajarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
16. Teman-teman seperjuangan MP 2016 yang telah berjuang bersama, saling
membantu, salaing menyemangati dan memberikan banyak pengalaman serta
pengetahuan selama masa perkuliahan.
17. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini namun tak
dapat disebutkan satu-persatu penulis tetapi tidak mengurangi rasa hormat dan
terimakasih penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar penulis
menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang
terlibat. Aamiin Ya Robbal„alamin.
Jakarta, 21 November 2020
Penulis
Siti Nabila
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang g ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 8
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 9
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 10
A. Kedisiplinan Siswa ........................................................................................... 10
1. Pengertian Kedisiplinan Siswa ..................................................................... 10
2. Tujuan Kedisiplinan Siswa ........................................................................... 12
3. Macam-Macam Disiplin ............................................................................... 14
4. Ciri-Ciri Kedisiplinan Siswa ........................................................................ 16
5. Faktor-Faktor Kedisiplinan Siswa ................................................................ 18
6. Membina Kedisiplinan Siswa ....................................................................... 23
vii
7. Indikator Kedisiplinan Siswa ....................................................................... 26
B. Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ......................................................... 28
1. Pengertian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling .................................... 28
2. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling ........................................................ 33
3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Bimbingan Konseling ............... 41
4. Kompetensi Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ................................ 44
C. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 49
D. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 50
E. Hipotesis ........................................................................................................... 53
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 54
A. Tempat dan Waktu ........................................................................................... 54
B. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................................. 54
C. Variabel Penelitian ........................................................................................... 55
D. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 56
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 57
F. Instrumen Penelitian......................................................................................... 58
G. Validitas dan Reabilitas Instrumen .................................................................. 64
H. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 71
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 77
A. Gambaran Umum MAN 19 Jakarta ................................................................. 77
1. Sejarah Singkat Sekolah ............................................................................... 77
2. Visi dan Misi Sekolah .................................................................................. 77
3. Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta ........................................................... 78
viii
4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan .................................................... 80
5. Data Rombongan Belajar dan Siswa ............................................................ 81
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah ....................................................... 82
B. Deskriptif Data ................................................................................................. 84
1. Data Variabel Y (Kedisiplinan Siswa) ......................................................... 84
2. Data Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling) ........................ 90
C. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................................... 98
1. Uji Normalitas .............................................................................................. 98
2. Uji Linearitas .............................................................................................. 100
D. Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 101
1. Uji Regresi Linear Sederhana ..................................................................... 101
2. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................................ 102
3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................. 103
E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 104
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 109
A. Kesimpulan .................................................................................................... 109
B. Saran ............................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 112
LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................................... 116
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Masalah Kedisiplinan Siswa ......................................................................... 3
Table 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 54
Tabel 3.2 Daftar Penyebaran Anggota Populasi ......................................................... 56
Tabel 3.3 Daftar Sebaran Sampel................................................................................ 57
Tabel 3.4 Skala Penilaian Angket ............................................................................... 59
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru BK ......................................... 59
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa ...................................... 61
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Panduan Dokumentasi ................................................................. 62
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ................................................................. 63
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru BK ......................... 66
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa ..................... 68
Tabel 3.11 Interpretasi Uji Reliabilitas ....................................................................... 69
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabitas Variabel X ................................................................ 70
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabitas Variabel Y ................................................................ 70
Tabel 3.14 Hasil Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 71
Tabel 3.15 Tingkat Kecenderungan Variabel ............................................................. 72
Tabel 3.16 Rentang Skala TCR ................................................................................... 72
Tabel 4.1 Keadaan Jumlah Pendidik dan Kependidikan MAN 19 Jakarta ................. 80
Tabel 4.2 Keadaan Tenaga Bimbingan dan Konseling MAN 19 Jakarta ................... 81
Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Siswa MAN 19 Jakarta .................................................... 81
Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 19 Jakarta ........................................ 83
Tabel 4.5 Data Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ........................................................ 84
x
Tabel 4.6 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ..................... 86
Tabel 4.7 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ................. 87
Tabel 4.8 Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) .......... 88
Tabel 4.9 Hasil TCR Variabel Kedisiplinan Siswa ..................................................... 90
Tabel 4.10 Data Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (Y).................... 91
Tabel 4.11 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru BK (X)....................... 93
Tabel 4.12 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kinerja Guru BK (X) ................... 94
Tabel 4.12 Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru BK (X) ........... 95
Tabel 4.13 Hasil TCR Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ................. 97
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ............................................... 98
Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas ................................................................................. 100
Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 101
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 103
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ....................................................................... 50
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta ..................................................... 79
Gambar 4.2 Hasil Data Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa (Y) ....................... 86
Gambar 4.3 Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kedisiplinan
Siswa (Y) ...................................................................................................... 89
Gambar 4.4 Hasil Data Distribusi Frekuensi Kinerja Guru BK................................. 93
Gambar 4.5 Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling (X) ..................................................................... 96
Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling” ................................................................................................... 99
Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel Y “Kedisiplinan Siswa” ........................ 99
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X ............................................ 116
Lampiran 2 Angket Uji Coba Variabel X ................................................................ 118
Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel X ................................ 122
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel X............................................................... 123
Lampiran 5 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y ............................................. 126
Lampiran 6 Angket Uji Coba Variabel Y ................................................................. 127
Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel Y ................................ 130
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel Y............................................................... 131
Lampiran 9 Instrumen Angket Penelitian Variabel X ............................................... 132
Lampiran 10 Instrumen Angket Penelitian Variabel Y ............................................. 136
Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel X dan Variabel Y ........................................... 138
Lampiran 12 R Tabel ................................................................................................ 140
Lampiran 13 T Tabel ................................................................................................. 141
Lampiran 14 Hasil TCR Indikator Variabel X dan Indikator Variabel Y ................. 142
Lampiran 15 Transkrip Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta .................................. 145
Lampiran 16 Transkrip Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling...................... 147
Lampiran 17 Data Guru dan Pegawai MAN 19 Jakarta ........................................... 158
Lampiran 18 Studi Dokumentasi .............................................................................. 159
Lampiran 19 Surat Permohonan Pembimbing Skripsi .............................................. 160
Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 161
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 162
Lampiran 22 Hasil Uji Referensi ............................................................................. 163
xiii
Lampiran 23 Biodata Peneliti ................................................................................... 173
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedisiplinan siswa dapat diartikan sebagai sikap secara sadar yang
ditunjukkan oleh siswa berprilaku tertib, teratur sesuai dengan peraturan yang
ada di sekolah dan tidak melakukan pelanggaran-pelangaaran yang dapat
merugikan dirinya mupun sekolah. Disiplin akan membentuk siswa menjadi
lebih tertib dan teratur sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun
sekitarnya. Dalam membina kedisiplinan siswa diperlukan adanya
pembentukan karakter melalui pendidikan karakter. Berdasarkan Peraturan
Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
Karakter dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-
nilai : 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7)
mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta
tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta
damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18)
bertanggung jawab.1 Delapan belas karakter yang telah dirumuskan harus
ditanamkan pada diri peserta didik.
Namun pada implementasinya, kedisiplinan kerap kali menjadi salah
satu masalah yang sering dihadapi di dunia pendidikan saat ini. Padahal
seharusnya dengan adanya disiplin dapat mengajarkan anak melakukan hal-
hal baik yang akan mencerminkan tingkah lakunya di masa depan, oleh
karenanya disiplin diri diharapkan dapat membuat mereka sukses. Pada
kegiatan pendidikan, kedisiplinan merupakan hal pokok yang harus
diperhatikan. Dikarenakan sekolah juga dituntut untuk membentuk karakter
siswa dan menerapkan pendidikan life skill. Selain itu, kedisiplinan dapat
1 Peraturan Presiden Repupblik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
2
menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar yang kondusif sehingga dapat
membentuk karakter bagi siswa. Di samping itu juga disiplin dapat membuat
siswa mengontrol tingkah laku diri sendiri agar melancarkan dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.
Kedisiplinan siswa dapat dibedakan menjadi dua kategori perilaku siswa
yaitu siswa yang memiliki disiplin yang tinggi dapat dilihat apabila, siswa
tersebut menaati peraturan-peraturan yang diterapkan di sekolah, hadir tepat
waktu, disiplin dalam belajar seperti memperhatikan guru, berperilaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di sekolah. Dan juga siswa yang memiliki
kedisiplinan yang rendah dimana memiliki sifat yang bertolak belakang.
Kenyataannya dilapangan, banyak perilaku siswa remaja yang
menjukkan perilaku tidak sesuai dengan sikap moral yang baik. Misalnya
membolos, merokok, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, membuat keributan
di sekolah, melawan guru, berkelahi bahkan sampai melakukan tindakan yang
bersifat kriminal. Sehingga membawa akibat yang merugikan bagi siswa,
sekolah maupun di masyakarat. Dengan kata lain masih banyak siswa yang
tidak disiplin.
Fakta dilapangan menunjukkan kedisiplinan menjadi masalah utama
yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Sri
Wahyuni tentang “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta
Didik di SMP Negeri 10 Banda Aceh”, terdapat banyak permasalahan tentang
kedisiplinan yang ada di sekolah tersebut, seperti: peserta didik sering datang
terlambat ke sekolah, siswa sering duduk di kantin pada saat jam pelajaran
berlangsung dan terdapat peserta didik yang merokok di kantin pada saat jam
istirahat.2
2 Sri Wahyuni, “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP
Negeri 10 Banda Aceh”, Skripsi, pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, 2018, h. 18, tidak
dipublikasikan.
3
Fenomena masalah kedisiplinan siswa juga ditemukan di SMPN 4
Lintau Buo yang dikutip dari jurnal konselor. Fenomena yang ditemukan
seperti: terdapat beberapa siswa yang guntingan atau model rambut yang tidak
sesuai dengan guntingan rambut anak sekolah bagi siswa laki-laki, ada
sebagian siswa yang datang terlambat, siswa yang masih keluar masuk saat
pembelajaran berlangsung, berpakaian tidak rapih, bolos sekolah, merokok di
lingkungan sekolah, tidak masuk tanpa alasan.3
Selain itu masih banyak lagi kasus mengenai kedisiplinan siswa yang
dilansir dari media massa/online.
Tabel 1.1
Masalah Kedisiplinan Siswa
No Masalah Kedisiplinan Tempat Sekolah Sumber / Jenis
Media Massa
1 Terdapat 44 pelajar SMP dan
SMA bolos sekolah sedang
bermain game online di warung
internet.
Sekolah di Kota
Pematangsiantar
Inews.id
2 Siswa menantang guru dan
merokok di dalam kelas
SMP PGRI
Wringinanom,
Gresik
TribunJakarta.com
3 13 siswa dikeluarkan dari sekolah
karena melanggar tata tertib
seperti melakukan bullying,
keluar kelas pada saat jam
pelajaran dimulai dan lain-lain.
SMA 70 Tribunnews.com
Sumber: Media Massa
3 Yulfi Hendri, Daharnis & Nurfarhanah, “Pelanggaran Tata Tertib yang Dilakukan oleh
Siswa di Sekolah dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling”, e-Jurnal Konselor,
Vol. 3. No 2.Juni 2014, h. 2
4
Pada dasarnya ketidak disiplinan siswa dapat terjadi apabila meraka
tidak memiliki pemahaman dan kesadaran akan pentingnya bersikap disiplin,
kurangnya motivasi dan niat juga merupakan faktor dalam diri siswa. Selain
itu juga lingkungan dapat menjadi penyebab ketidak disiplinan siswa seperti
tidak adanya bimbingan dari orang tua, mengikuti pergaulan yang tidak baik,
tidak ada bimbingan dari guru, kondisi sekolah yang kurang menyenangkan,
pemanfaatan teknologi yang salah.
Maka dari itu, diperlukan lembaga pendidikan khususnya sekolah yang
tidak hanya berorientasi pada kecerdasan akademik maupun non akademik
siswa, namun juga harus dapat mengatasi masalah kedisiplinan siswa.
Pelaksanaan disiplin harus dalam diri siswa sendiri, karena jika tidak ada
kesadaran dari diri siswa, maka usaha yang dilakukan akan sia-sia. Setelah itu
baru dilakukan upaya-upaya dari luar diri siswa seperti menerapkan tata tertib,
bersikap tegas terhadap pelanggar tata tertib, membiasakan siswa dengan
kegiatan-kegiatan yang baik, menyediakan guru bimbingan konseling agar
dapat membentuk kepribadian siswa yang disiplin.
Dalam mengatasi kedisiplinan siswa tidak hanya dilakukan oleh wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan, guru mata pelajaran atau wali kelas saja,
tetapi guru bimbingan dan konseling juga turut andil karena konselor atau
guru bimbingan konseling merupakan pendidik yang juga melakukan upaya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru bimbingan dan konseling juga
merupakan fasilitator keberhasilan siswa.
Tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling adalah
memberikan layanan kepada konseli dan menangani beragam masalah seperti
masalah dalam belajar, memilih kelanjutan untuk masa depan siswa,
menyesuaikan diri di lingkungan baik itu di sekolah, keluarga maupun di
masyarakat, masalah-masalah kepribadian. Jadi guru bimbingan konseling
memegang peranan yang penting sebagai fasilitator yang bertujuan untuk
mengembangkan lingkungan siswa, membantu siswa berinteraksi dengan
5
lingkungan, merubah dan memperbaiki perilaku agar sesuai dengan norma
yang berlaku di lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kinerja konselor yang
baik di sekolah agar dapat mencapai esensi dari bimbingan dan konseling.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A.Irwansya salah satu
faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah dikarenakan kinerja guru BK
yang kurang maksimal.4 Dalam melaksanakan kinerja guru BK dituntut untuk
memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling agar dapat membantu menyelesaikan masalah yang
terjadi pada siswa.
Adapun kinerja guru bimbingan dan konseling yang baik apabila ia
mencapai sasaran mutu bimbingan dan konseling. Menurut Daryanto dan
Moh. Farid, sasaran mutu bimbingan dan konseling yaitu: peserta didik
menaati tata tertib minimal 95%, penurunan tingkat kebutuhan layanan khusus
bimbingan konseling sesuai dengan bidang layanan sebesar kurang dari 25%,
siswa tidak datang terlambat ke sekolah minimal 80%.5 Jadi salah satu tugas
guru bimbingan dan konseling adalah menamankan kedisiplinan pada diri
siswa.
Oleh karena itu, kinerja guru bimbingan dan konseling merupakan salah
satu penentu keberhasilan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada siswa. Kinerja sangat mempengaruhi hasil atau tingkat keberhasilan.
Apabila kinerja guru bimbingan dan konseling itu baik maka tujuan dan
layanan bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik. Sehingga
sangat berpengaruh pada kedisiplinan siswa karena salah satu tugas guru
bimbingan dan konseling yaitu mendisiplinkan siswa. Jadi apabila kinerja
guru bimbingan konseling baik, tingkat keberhasilan akan baik. Mengingat
pentingnya layanan bimbingan konseling maka konselor tidak hanya
4 A. Irwansyah, “Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK Negeri 1
Makassar”, Jurnal Pemikiran, Vol. 2 No.1, 2015, h.1 5 Daryanto & Mohammad Farid, Bimbingan Konseling: Panduan Guru BK dan Guru Umum,
(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 24
6
menangani masalah-masalah siswa yang melanggar saja tetapi yang lebih
penting adalah upaya pencegahan terjadinya penyimpangan yang dilakukan
oleh siswa.
Kondisi di lapangan masih memperlihatkan potret dari kedisiplinan
siswa yang masih rendah di berbagai sekolah. Kinerja guru bimbingan
konseling diharapkan dapat membantu dalam menanamkan sikap disiplin
dalam diri siswa melalui kegiatan atau program yang sudah direncanakan oleh
konselor agar dapat mewujudkan kedisiplinan siswa yang kuat. Namun, masih
banyak kinerja konselor yang tidak sesuai dengan standar dan kode etik. Hal
ini dapat menjadi faktor kurang disiplinnya siswa.
MAN 19 Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bernuasa islami yang membantu dan membentuk siswa agar berkepribadian,
terampil, cerdas, berakhlak, berdisiplin. MAN 19 Jakarta sebagai lembaga
sekolah yang membantu siswa dalam membentuk kepribadian tentunya
memiliki peraturan tata tertib, baik itu tata tertib dalam belajar maupun tata
tertib di lingkungan sekolah yang diterapkan dan harus dipatuhi oleh siswa.
Tujuan dari peraturan tata tertib yang dibuat sekolah untuk membiasakan
siswa melakukan hal-hal baik dan agar dapat menjaga kondisi suasana belajar
dan mengajar yang kondusif selain itu juga dapat membentuk karakter bagi
siswa. Akan tetapi dalam pengimplementasinya masih ada siswa yang
melanggar peraturan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di MAN 19
Jakarta. Masih banyak siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah,
seperti: terlambat datang ke sekolah, tidak melengkapi atribut seragam, tidak
mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah, membawa rokok dan senjata tajam,
tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, membolos, dan pelanggaran
lainnya. Hal ini menandakan masih lemahnya kedisiplinan siswa di MAN 19
Jakarta.
7
Dalam hal ini sekolah sudah memberikan upaya-upaya untuk mengatasi
masalah kedisiplinan siswa salah satunya yaitu menyediakan guru bimbingan
dan konseling. Kinerja guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan
tugasnya sudah cukup baik dapat dilihat dari adanya peningkatan kedisiplinan
siswa.
Namun, dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan guru BK dinilai belum maksimal, karena kurangnya tenaga
profesional di bidangnya sehingga mengharuskan seorang guru mata pelajaran
merangkap menjadi guru BK, kurangnya jumlah guru BK dan masih
kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling, oleh karena itu layanan yang diberikan tidak menyeluruh kepada
semua siswa.
Mengingat pentingnya kinerja guru bimbingan dan konseling dalam
mengatasi masalah kedisiplinan. Penulis berminat untuk melakukan penelitian
yang berhubungan dengan adanya kinerja guru BK dan kedisiplinan siswa.
Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan mengajukan
judul “PENGARUH KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 19 JAKARTA”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah
2. Kurang maksimalnya bimbingan yang diberikan guru
3. Kurang maksimal kinerja guru bimbingan konseling dalam mengatasi
masalah kedisiplinan
4. Masih kurangnya jumlah guru BK di sekolah.
5. Tidak linearnya guru yang berprofesi sebagai guru BK
6. Kinerja guru BK yang tidak sesuai dengan standar dan kode etik
8
7. Masih kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan bimbingan konseling
8. Belum seluruh siswa memperoleh layanan bimbingan dan konseling
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diperoleh banyak
variabel yang mempengaruhi kedisiplinan siswa. Oleh karena itu masalah
dalam penelitian dibatasi terkait kinerja guru bimbingan konseling dan
kedisiplinan siswa.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling
terhadap kedisiplin siswa di MAN 19 Jakarta?
2. Seberapa besar pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling
terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta?
3. Bagaimana kinerja guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan
kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan
dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling
terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kinerja guru bimbingan
konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta
3. Untuk mengetahui kinerja guru bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta
9
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan membuka wawasan baru kepada pembaca mengenai bimbingan dan
konseling, khususnya kinerja guru bimbingan konseling dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa.
2. Secara praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru bimbingan dan konseling
serta membentuk kedisiplinan siswa.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi
guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan
konseling sehingga dapat membentuk kedisiplinan siswa.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa merupakan sikap yang harus dimiliki siswa. Dengan
menanamkan sedini mungkin dan secara terus menerus agar menjadi
kebiasaan pada diri. Sehingga, mampu melaksanakan kegiatan dengan tertib.
Adapun pembahasan terkait kedisiplinan siswa akan diuraikan pada sub judul
berikut ini:
1. Pengertian Kedisiplinan Siswa
Istilah disiplin mengandung banyak arti. Good’s Dictinory of
Education yang dikutip dari Oteng Sutisna, menjelaskan disiplin sebagai
berikut:
a. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan
atau kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan
yang lebih efektif dan dapat diandalkan.
b. Pencarian cara-cara bertindak yang terpilih dengan gigih, aktif dan
diarahkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan dan gangguan.
c. Pengendalian perilaku murid dengan langsung dan otoriter melalui
hukuman dan hadiah.
d. Secara negatif penegakan setiap dorongan, sering melalui cara yang
tidak enak, atau menyakitkan.
e. Suatu cabang ilmu pengetahuan.6
Berdasarkan pendapat di atas, kedisiplinan dapat dikatakan sebagai
cabang ilmu pengetahuan atau dapat diartikan sebagai tindakan seseorang
yang dihasilkan melalui proses pengendalian baik itu cara otoriter melalui
hukuman maupun dengan memberikan reward berupa hadiah.
Menurut The Liang Gie dikutip dari Ali Imron, memberikan
pengertian kedisiplinan sebagai berikut: disiplin adalah suatu keadaan
6 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional,
(Bandung: Angkasa, 1993), h. 109-110
11
tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk
pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.7
Sedangkan Starawaji dalam Ngainun Naim mengemukakan disiplin
berasal dari bahsa latin discere yang artinya belajar. Kemudian muncul
kata disciplina yang berati pengajaran atau pelatihan. Seiring
perkembangan waktu, kata disiplin memiliki banyak makna. Ada yang
mengartikannya sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk kepada
pengawasan dan pengendalian. Ada juga yang bependapat bahwa disiplin
merupakan bentuk latihan yang bertujuan untuk pengembangan diri agar
dapat berprilaku tertib.8
Menurut Arikunto dalam Eka Prihatin Pembahasan mengenai
disiplin terdapat dua istilah yang hampir sama tetapi dalam
pembentukannya merupakan sebuah urutan. Kedua istilah tersebut adalah
ketertiban dan kedisiplinan. Ketertiban adalah kepatuhan terhadap
peraturan atau tata tertib karena dorongan dari luar. Sedangkan, disiplin
kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena ada
dorongan dan kesadaran pada dirinya.9 Kedisiplinan didasarkan atas
kesadaran pada diri sendiri namun sebelum itu kedisiplinan dibina dari
luar dengan membiasakan diri mengikuti peraturan dan melakukan hal-hal
baik sehingga kedisiplinan menjadi kebiasaan yang dilakukan orang dan
terbentuk disiplin diri.
Cerminan kedisiplinan dapat mudah terlihat pada tempat-tempat
umum, lebih khusunya lagi pada sekolah-sekolah, dimana banyaknya
pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakuan oleh peserta didik yang
7 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.
172 8 Ngainun Naim, Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan
Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h.142 9 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 93-94
12
kurang disiplin.10
Adapun disiplin peserta didik adalah suatu keadaan
dimana peserta didik tertib dan teratur, tanpa ada pelanggaran-pelanggaran
yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terdahap
peserta didik maupun sekolah.11
Jadi dapat disimpulkan, kedisiplinan siswa dapat diartikan sebagai
sikap secara sadar yang ditunjukkan oleh siswa berprilaku tertib, teratur
sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah dan tidak melakukan
pelanggaran-pelangaaran yang dapat merugikan dirinya mupun sekolah.
Kedisiplinan merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Secara khusus
cerminan kedisiplinan dapat dilihat di sekolah. Tinggi rendahnya budaya
disiplin peserta didik di sekolah, akan tergambarkan kedisiplinan suatu
bangsa.
2. Tujuan Kedisiplinan Siswa
Tujuan kedisiplinan siswa terbagi atas tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu untuk membuat anak
terlatih dan terkontrol, dengan cara memberitahukan dan mengajarkan
perilaku yang baik dan tidak ataupun prilaku yang belum dipahami.
Sedangkan tujuan jangka panjang yaitu untuk perkembangan
pengendalian diri sendiri sehingga siswa tidak memerlukan bantuan dan
pengendalian dari luar, dalam mengarahkan dirinya.12
Menurut Maman Rahman tujuan disiplin siswa, sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
b. Mendorong siswa melakukan hal yang baik dan benar
c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah .
10
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara Terpadu di
Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2013), h. 136 11
Ali Imron, Op.Cit, h. 173 12
Sutirna, Pekembangan dan Pertumbuhuan Peserta Didik, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013),
h. 116
13
d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan baik dan bermanfaat
bagi dirinya serta lingkungan.13
Dengan begitu kedisiplinan siswa bukan bertujuan untuk
memberikan rasa takut atau memberikan pembatasan pada siswa,
melainkan bertujuan agar siswa mampu mengatur dan mengendalikan
dirinya sehingga berperilaku sesuai dengan norma dan dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan di lingkungan.
Sedangkan menurut Novan, disiplin perlu dibentuk dan dibina pada
diri siswa, agar siswa mendapatkan manfaat diantaranya:
a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial secara mendalam
dalam dirinya.
b. Mengerti dengan segera untuk mejalankan apa yang menjadi
kewajibannya dan dengan secara langsung mengerti larangan-larangan
yang harus ditinggalkan.
c. Mengerti dan dapat membedakan perilaku yang baik dan perilaku yang
buruk.
d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya
peringatan dari orang lain.14
Berdasarkan penejelasan diatas, dapat disimpulkan, kedisiplinan
siswa memiliki tujuan untuk membentuk kemandirian siswa, sehingga
siswa dapat mengarahkan dirinya melakukan hal yang bermanfaat bagi
dirinya, keluaga maupun masyarakat dan dapat menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan.
Jika tujuan kedisiplinan tidak tercapai maka akan memberikan
dampak yang negatif bagi dirinya, lingkungan keluarga, masyarakat dan
sekolah. Oleh karena itu dengan adanya pembinaan disiplin di sekolah
diharapkan agar dapat mencapai tujuan tersebut sehingga memberikan
manfaat yang positif baik itu untuk siswa, keluarga dan lingkungan
sekolah.
13
Ngainun Naim, Op.Cit, h. 147-148 14
Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang
Kondusif, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2013), h.162
14
3. Macam-Macam Disiplin
Menurut Conny R Semiawan, disiplin terbagi dalam 3 macam yaitu:
disiplin dalam waktu, disiplin lalu lintas, disiplin dalam belajar dan
disiplin bertata krama.15
Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Disiplin dalam waktu
Disiplin dalam konteks ini berati siswa harus membiasakan diri
mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Belajar mengatur waktu
ini dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti datang tepat waktu ke
sekolah.
b. Disiplin lalu lintas
Disiplin lalu lintas adalah kedisiplinan individu dalam mematuhi
apa yang tidak boleh dilakukan pada saat di jalan. Kedisiplinan lalu
lintas harus ditimbulkan pada setiap individu pada saat masih sekolah
agar mereka dapat membiasakan diri untuk selalu mengikuti aturan
dalam berlalu lintas.
c. Disiplin dalam belajar
Siswa yang memiliki disiplin dalam belajar adalah siswa yang
memiliki motivasi dan jadwal belajar di sekolah dan rumah. disiplin
dalam belajar seperti siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru dan membaca pelajaran.
d. Disiplin dalam bertata krama
Disiplin dalam bertata krama adalah kedisiplinan yang berkaitan
dengan sopan santun, akhlak atau etika siswa kepada guru, teman dan
lingkungan.
Berdasarkan penjelasan tersebut disiplin waktu merupakan hal yang
paling dasar yang harus ditanamkan pada diri siswa karena jika siswa
sudah terbiasa tidak berdisiplin waktu akan mempengaruhi
15
Conny R Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak, (Jakarta: Indeks, 2008), h.93
15
kesuksesannya. Orang yang sukses adalah orang yang dapat mengatur
waktu secara efisien untuk dirinya. Selain itu siswa juga harus memiliki
disiplin dalam belajar. Karena tugas seorang pelajar adalah belajar dengan
sungguh-sungguh. Jika pelajar memiliki disiplin dalam belajar artinya
mereka mampu memotivasi semangatnya untuk selalu belajar.
Selain itu Ali Imron membagi disiplin menjadi 3 macam berdasarkan
konsep pembentukannya, sebagai berikut:
a. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian. Berdasarkan
konsep ini, siswa yang disiplin di sekolah adalah siswa yang tenang
duduk pada saat jam pelajaran sambil memperhatikan guru saat
mengajar. Guru bebas memberikan tekanan kepada siswa dan memang
harus menekan siswa, sehingga siswa hanya bisa mengikuti kehendak
guru dan tidak boleh membantah.
b. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive. Konsep ini
membentuk siswa agar disiplin tanpa harus memaksa siswa berbeda
dengan konsep sebelumnya. Siswa harus diberikan kebebasan di
dalam kelas maupun di lingkungan sekolah. Peraturan sekolah
dilonggarkan sehingga tidak mengikat siswa dan siswa diperbolehkan
berbuat apa saja sepanjang menurutnya baik.
c. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali
atau kebebasan yang bertanggung jawab. Berdasarkan konsep ini,
siswa diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk berbuat apa saja
asalkan konsekuensinya harus mereka tanggung.16
Bersadarkan penjelasan di atas terdapat berbagai macam
pembentukan kedisiplinan untuk siswa. Pemilihan konsep kedisiplinan
biasanya antar sekolah menggunakan konsep yang berbeda. Kedisiplinan
yang dibentuk dengan cara memaksa dan otoriter akan membuat siswa
16
Ali Imron, Op.Cit, h. 173-174
16
merasa tertekan dan tidak menutup kemungkinan terjadinya
pemberontakan yang dilakukan siswa dan kedisiplinan dengan konsep
kebebasan akan membuat siswa merasa bebas sehingga tidak memiliki
aturan. Oleh karena itu perlu adanya orang yang mengawasi atau
membimbing sehingga sikap disiplin tertanam dalam diri siswa.
4. Ciri-Ciri Kedisiplinan Siswa
Menurut Atheva yang dikutip oleh Rosma Elly, siswa yang disiplin
memiliki ciri-ciri yaitu : selalu menaati peraturan atau tata tertib yang ada,
selalu melaksanakan tugas dan kewajiban yang diterimnya dengan tepat
waktu, kehidupan yang tertib dan teratur, tidak mengulur-ulur waktu dan
menunda pekerjaan.17
Siswa yang disiplin apabila, siswa tersebut menaati
peraturan-peraturan yang diterapkan di sekolah, hadir tepat waktu, disiplin
dalam belajar seperti memperhatikan guru, berprilaku sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di sekolah.
Sedangkan Arikunto yang dikutip dalam skripsi Miftachul Taufiqi
membagi kedisiplinan siswa kedalam 3 aspek, yaitu:
a. Aspek disiplin siswa di lingkungan keluarga
Disiplin dilingkungan keluarga artinya anak harus patuh terhadap
peraturan di rumah. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan
pendidikan pertama bagi anak dan sangat berpengaruh terhadap
pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu disiplin keluarga
memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan
kepribadian anak.
Adapun disiplin di lingkungan keluarga meliputi:
1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah
2) Mempersiapkan keperluan sekolah di rumah
17
Rosma Elly, “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri
10 Banda Aceh”, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 3 No.4 Oktober 2016, h.47
17
Dan masih banyak lagi disiplin di lingkungan kelurga yang
diterapkan oleh masing-masing keluarga.
b. Aspek disiplin siswa di lingkungan sekolah
Disiplin sekolah artinya peraturan yang menjelaskan pada siswa
mengenai hal yang harus dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan
siswa. Penerapan disiplin di sekolah memiliki peranan yang penting
bagi siswa. Apabila disiplin siswa di sekolah diterapkan, maka
kedisiplinan akan menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan siswa.
Sikap siswa di kelas seperti:
1) Kehadiran siswa
2) Melaksanakan tata tertib sekolah
c. Aspek disiplin siswa di lingkungan pergaulan
Disiplin pergaulan berarti peraturan yang mengatur tingkah laku
kelompok. Peraturan dalam aspek ini memiliki nilai pendidikan karena
peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang sesuai di dalam
kelompok dan lingkungan. Aspek disiplin di lingkungan pergaulan
yaitu yang berhubungan dengan pinjam meminjam.18
Kedisiplinan siswa merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak
hanya bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan
sekolah saja tetapi juga di lingkungan keluarga maupun di lingkungan
masyarakat. Berdasarkan aspek tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri
siswa yang disiplin yaitu: 1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah, 2)
Berangkat sekolah tepat waktu, 3) Mempersiapkap perlengkapan
sekolah di rumah, 4) Membantu orang tua, 5) Tidak terlambat masuk
sekolah 6) Tidak bolos jam pelajaran, 7) Melaksanakan tata tertib
sekolah, 8) Sopan dan santun terdahap guru dan teman, 9)
18
Miftachul Taufiqi, “Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat Kedisiplinan
Siswa dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang”, Skripsi pada UIN Malik Ibrahim
Malang, Malang, 2017, h. 52-53, tidak dipublikasikan.
18
Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung, 10) Tidak membully
teman, 11) Mengembalikan barang pinjaman.
Oteng Sutisna menjelaskan siswa yang disiplin harus secara teratur
masuk kelas, tidak boleh terlambat harus sesuai dengan waktu yang sudah
ditetapkan, memiliki sikap dan perilaku yang tepat, tidak membuat onar di
kelas, mengerjakan pekerjaan rumah dan sudah mempersiapkan
pelajaran.19
Sebutan orang yang memiliki disiplin yang tinggi biasanya
tertuju pada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap
aturan, berperilaku sesuai norma yang berlaku dan sejenisnya.
Sebaliknya sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan
kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan dan
ketentuan yang berlaku, baik yang bersumbe dari masyarakat,
pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga
tertentu (organisasional-formal).20
Siswa yang disiplin apabila mereka berprilaku yang susuai dengan
peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah serta berprilaku yang
positif dan menjalakan kewajibannya sebagai pelajar yaitu menuntut ilmu
dengan memperhatikan guru saat jam pelajaran, mengerjakan tugas yang
diberikan, mengatur waktu dengan baik. Sedangkan sebaliknya siswa
dikatakan tidak disiplin apabila mereka tidak taat terhadap peraturan yang
di terapkan di sekolah maupun di masyarakat. Siswa yang disiplin tidak
hanya menaati terhadap peraturan yang diterapkan di sekolah saja tetapi
bagaiman siswa menerapkan budaya disiplin di sekolah juga diterapkan di
lingkugan masyarakat maupun di lingkugan keluarga.
5. Faktor-Faktor Kedisiplinan Siswa
Berbicara tentang kedisiplinan di sekolah tidak terlepas dari
persoalan perilaku negatif siswa, dimana perilaku siswa terbentuk dan
19
Oteng Sutisna, Op.Cit, h. 106 20
Syamsul Kurniawan, Loc.cit
19
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan keluarga
dan sekolah. Faktor lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang
dominan dalam membentuk kedisiplinan siswa. Di sekolah siswa
berinteraksi dengan guru yang mengajar, sehingga sikap, teladan dan
perbuatan guru yang dilihat oleh siswa akan masuk kedalam diri siswa
dan akan diikuti oleh siswa dan dampaknya kadang-kadang akan lebih
mempengaruhi siswa dibandingkan pengaruh dari orang tuanya.21
Sejalan dengan pendapat di atas Ahmad Susanto menambahkan
beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin, diantaranya faktor internal
dan faktor ekternal. Berikut ini penjelasannya:
a. Faktor internal
Faktor internal merupakan unsur-unsur yang ada dalam diri meliputi
keadaan fisik dan psikis.
1) Keadaan fisik
Dengan adanya kondisi fisik yang baik dan sehat maka akan
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
Oleh karena itu kesadaran diri tidak terganggu sehingga individu
secara sadar dapat menaati peraturan dan norma yang berlaku.
2) Keadaan psikis
Kondisi psikis yang sehat dapat mengerti dan memahami norma-
norma yang berlaku.
b. Faktor ekternal
Faktor internal merupakan unsur-unsur yang ada di luar diri
individu, meliputi:
1) Keluarga
Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi seorang
anak. Pertama kali anak mendapatkan pengetahuan di dalam
21
Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 270
20
keluarga, begitupun dengan sikap disiplin. Apabila disiplin
ditanamkan sejak kecil maka individu akan menjadi kebiasaan
untuk selalu berdisiplin.
2) Sekolah
Kedisiplinan siswa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
faktor guru, alat sekolah dan kondisi gedung. Seperti penerapan
kurikulum yang telalu kaku, terlalu bebas dan terlalu dipaksakan.
Guru merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kedisiplinan
siswa, jika guru tidak menerapkan disiplin pada diri sendiri maka
siswa akan mencontoh perbuatan tersebut sehingga menyebabkan
perilaku yang tidak disiplin. Selain itu guru yang tidak memiliki
kualifikasi juga dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa, misalnya
dalam penggunaan metode pembelajaran yang tidak
menyenangkan, hubungan antara guru dan murid, guru tidak bisa
mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Selain itu bisa dari kondisi
lingkungan sekolah yang tidak menyenangkan, kurang teratur
dapat menimbulkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
3) Masyarakat
Lingkungan masyarakat yang selalu berubah tidak selamanya
konstan dan stabil dapat menghambat atau memperlancar
terbentuknya disiplin. 22
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan menurut
berbagai ahli, salah satunya adalah Tulus yang dikutip dalam buku Ahmad
Susanto menyampaikan bahwa terdapat empat faktor dominan yang
mempengaruhi kedisiplinan siswa, yaitu:
22
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 128-130
21
a. Mengikuti dan Menaati Peraturan
Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan
yang mengatur perilaku individunya. Hal ini merupakan sebagai
langkah dari lanjutan kesadaran diri yang dihasilkan kemampuan dan
kemauan diri yang kuat. Tekanan dari luar dapat mendorong, menekan
dan memaksan agar disiplin sehingga peraturan-peraturan yang ada
dapat diikuti dan dipraktikkan.
b. Kesadaran diri
Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap
penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran
diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin.
c. Alat pendidikan
Alat pendidikan merupakan sarana untuk memengaruhi,
mengubah, membina dan membentuk prilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai yang sudah ditentukan atau diajarkan.
d. Hukuman
Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan
meluruskan yang salah sehingga kembali pada perilaku yang sesuai
dengan harapkan.23
Selain dari empat faktor yang dipaparkan di atas, terdapat faktor lain
yang mempengaruhi pembentukan kedisiplinan siswa menurut pendapat
Tu‟u yang dikutip oleh Hanif Ardiansyah, sebagai berikut:
a. Teladan
Perilaku dan tindakan mempunyai pengaruh yang besar
dibandingkan dengan kata-kata. Seseorang dapat dengan mudah
mengikuti perilaku orang lain. Seperti di sekolah, siswa akan
mengikuti perilaku yang dilihat pada gurunya. Oleh karena itu, guru,
kepala sekolah ataupun atasan harus menunjukkan perilaku yang baik
agar menjadi teladan bagi siswanya.
b. Lingkungan berdisiplin
Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang. Seseorang yang
berada di lingkungan yang memiliki kedisiplinan yang tinggi akan
23
Ahmad Susanto, Op.Cit, h. 125
22
membuatnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi juga. Karena
manusia memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya.
c. Latihan berdisiplin
Kedisiplinan seseorang dapat dibentuk melalui kebiasaan dan
berlatih disiplin. Artinya jika melakukan disiplin secara berulang-
ulang dan membiasakannya dalam mempraktikan dikehidupan sehari-
hari maka akan membentuk disiplin siswa.24
Jika dilihat dari pendapat para ahli di atas mengenai faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan siswa, faktor tersebut dapat dibagi menjadi
dua yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri dan faktor eksternal
yang berasal dari luar diri. Faktor kesadaran diri merupakan faktor yang
sangat penting dalam membentuk kedisiplinan siswa. Siswa yang
memiliki kesadaran diri akan menciptakan sikap disiplin pada dirinya
sehingga dapat menerima peraturan yang ada di sekolah karena
kesadarannya akan pentingnya aturan. Mendisiplinkan seseorang tanpa
adanya kesadaran dalam dirinya merupakan hal yang menjadi mustahil
untuk berhasil.
Selain lain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi
kedisiplinan siswa, misalanya peraturan di sekolah. Apabila praturan di
sekolah terlalu longgor akan mengakibatkan siswa melakukan apa saja.
Hukuman bagi siswa akan membuat siswa merasa jera dan tidak
mengulangi perbuatan yang tidak disiplin. Keteladanan akan membuat
siswa mencotoh prilaku tersebut. Jadi, setiap guru harus memberikan
teladan yang baik bagi siswa. Apabila guru ingin mengatasi kedisiplinan
siswa, maka guru tersebut harus menunjukkan sikap kedisiplinan.
24
Hanif Ardiansyah, “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII
Jurusan Administrasi Pekantoran Di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013”, Skripsi pada
UNS, Semarang, 2013, h. 19, tidak dipublikasikan.
23
6. Membina Kedisiplinan Siswa
Kedisiplinan siswa merupakan merupakan hal yang perlu
diperhatikan oleh sekolah, oleh karena itu perlu adanya pembinaan
kedisiplinan bagi siswa. Dalam membina kedisiplinan siswa terdapat tiga
teknik alternative yang dikemukakan Ali Imron yaitu:
a. External Control
External Control adalah teknik dimana kedisiplinan siswa harus
dikendalikan dari luar siswa. Siswa harus terus diawasi dan dikontrol
secar terus menerus agar tidak terjadi kegiatan-kegiatan yang dapat
merusak diri sendiri maupun orang lain dan kegiatan yang tidak
produktif. Menurut teknik ini siswa harus terus didisplinkan yaitu
dengan cara memberikan ancaman dan ganjaran. Bagi siswa yang
tidak disiplinan diberikan ancaman atau hukuman, sedangkan bagi
siswa yang disiplinnya tinggi diberikan ganjaran.
b. Internal Control
Teknik ini dapat disebut juga dengan inner control. Teknik ini
merupakan kebalikan dari teknik sebelumnya. Teknik inner control
mengupayakan agar siswa dapat mendisiplinan diri sendiri, yaitu
dengan cara siswa disadarkan akan pentingnya disiplin. Jika siswa
sudah sadar maka ia akan lebih memperhatikan diri dan berusaha
mendisiplinkan diri sendiri. Apabila teknik ini dapat dikembangkan
dengan baik maka akan lebih hebat dibandingkan dengan teknik
External control.
Jika seorang guru memakai teknik ini guru juga harus memiliki
self control dan inner control, sehingga dapat menjadi teladan dalam
hal kedisiplinan, karena guru tidak akan dapat mendisiplinkan siswa
jika ia sendiri tidak disiplin.
24
c. Cooperatif Control
Konsep dalam teknik ini adalah kerjasama yang baik dalam
menegakkan kedisiplinan antara pendidik dan peserta didik. Membuat
kerjasama dalam teknik ini seperti membuat kontrak perjanjian yang
berisi aturan-aturan kedisiplinan yang harus ditaati bersama-sama.
Begitupun sanksi atas pelanggaran disiplin juga ditaati dan dibuat
bersama. Pembuatan Perjajian atau kontrak sangat penting dilakukan,
karena pendidik dan peserta didik dapat berkeja sama dengan baik dan
peserta didik juga merasa dihargai.25
Kedisiplinan siswa merupakan masalah yang sulit diatasi bagi
kebanyakan sekolah. Oleh karenanya sekolah harus memiliki cara dalam
mendisiplinkan siswa yaitu dengan cara membina kedisiplinan siswa.
Membina kedisiplinan siswa tidak hanya membiasakan siswa mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan sekolah saja. Tetapi juga harus
memberikan pemahaman dalam diri siswa mengenai pentingnya
kedisiplinan. Siswa juga perlu diawasi dan dikontrol agar tetap disiplin.
Memberikan reward dan punishman juga dapat membina kedisiplinan
siswa.
Menurut Alisuf Sabri kedisiplinan siswa harus ditanamkan dan
ditumbuhkan dalam diri, sehingga akhirnya kedisiplinan itu akan menjadi
disiplin diri sendiri (self discipline). Dalam menanamkan kedisiplinan
pada siswa terdapat hal yang harus di lakukan seperti:
a. Membiasakan anak untuk selalu tertib, baik dan teratur.
b. Memberikan contoh yang baik bagi guru dan orang tua.
c. Memberikan pemahaman terkait peraturan agar anak sadar pentingnya
peraturan yang telah dibuat.
25
Ali Imron, Op.Cit, h. 174-176
25
d. Melakukan pengawasan agar tidak terjadinya hal yang tidak dingin
seperti melakukan pelanggaran tata tertib.26
Berdasarkan pemahaman di atas dalam menamankan kedisiplinan
siswa merupakan tugas dan tanggung jawab bagi seluruh stekholder
sekolah. Dibutuhkan adanya kerja sama antara guru dengan orang tua
siswa. Karena anak sangat mudah menerima pengaruh, guru harus
memberikan teladan yang baik bagi anak seperti tidak terlambat masuk.
Orang tua dirumah memberikan contoh yang baik bagi anak. Wali kelas
dan guru bimbingan konseling melaksanakan pengawasan agar siswa tidak
melakukan pelanggaran.
Dalam membina kedisiplinan siswa, guru harulah memiliki strategi
yang digunakan. Terdapat startegi yang dikemukakan oleh Reisman dan
Payne dikutip di dalam buku E.Mulyasa yang harus dilakukan guru untuk
mendisiplinkan siswa, sebagai berikut:
a. Konsep diri (self-concept), strategi ini menekankan pada konsep diri
masing-masing individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku.
Untuk menumbuhkan konsep diri, guru harus bersikap empatik,
menerima, hangat, dan terbuka, sehingga siswa dapat
mengeskprolasikan pikiran dan perasaan dalam pemecahan masalah.
b. Keterampilan berkomunikasi (communication skill), guru harus
memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu
menerima semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan siswa.
c. Konsekuensi-konsekuensi yang logis dan alami (natural and logical
consequences), perilaku-perilaku yang salah terjadi karena siswa telah
mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal
tersebut dapat mendorong muncul perilaku-perilaku yang salah. Oleh
karena itu, guru disarankan : 1) menunjukkan secara tepat tujuan
perilaku yang salah, sehingga dapat membantu siswa dalam mengatasi
perilakunya, 2) memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari
perilaku yang salah.
d. Klarifikasi nilai (values clarification), strategi ini dilakukan untuk
membantu siswa dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-
nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.
26
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 54-55
26
e. Analisis transaksional (transactional analysis), disarankan agar guru
belajar sebagai orang dewasa, terutama apabila berhadapan dengan
siswa yang menghadapi masalah.
f. Terapi realitas (reality therapy), sekolah harus berupaya mengurangi
kegagalan dan meningkatkan keterlibatan. Dalam hal ini guru harus
bersikap positif dan bertanggung jawab.
g. Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), metode ini
menekankan pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan
dan mempertahankan peraturan. Prinsi-prinsip modifikasi perilaku
yang sistematik diimplementasikan di kelas, termasuk pemanfaatan
papan tulis untuk menuliskan nama-nama siswa yang berperilaku
menyimpang.
h. Modifikasi perilaku (behaviour modification), perilaku salah disebkan
dari lingkungan sebgai tindakan remediasi. Sehubung dengan hal
tersebut, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang
kondusif.
i. Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), guru diharapkan cekatan,
sangat teroganisasi dan dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan
ini mengansumsikan bahwa siswa akan menghadapi berbagai
kebiasaan pada hari-hari pertama di sekolah, dan guru perlu
membiarkan merek untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi
sebagai pemimpin.27
Dalam membina kedisiplinan siswa merupakan tanggung jawab
bagi semua orang yang berada di sekolah, tidak terkecuali guru BK yang
merupakan fasilitator keberhasilan siswa. Guru BK dituntut untuk bisa
mendisiplinkan siswa karna itu merupakan sasaran mutu dari bimbingan
dan konseling. Agar sasaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik
maka diperlukan adanya kinerja yang baik bagi guru BK.
7. Indikator Kedisiplinan Siswa
Terdapat berbagai macam pendapat mengenai indikator kedisiplinan
siswa. Menurut Ngalim Purwanto yang dikutip dalam Sugiarti, disiplin
memiliki 3 indikator:
27
E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 27-28
27
a. Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau
pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalin
watak.
b. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,
kriteria dan standard, sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan
pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan akan
aturan. Norma dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk
mencapai keberhasilan (sukses).
c. Sikap kelakuan yang secara wajar, menunjukkan kesungguhan hati
untuk menaati segala hal secara cermat dan tertib.28
Menurut Arikunto yang dikutip oleh Elfina dan Rosdiona membagi
kedisiplinan siswa ke dalam tiga indikator, yaitu:
a. Prilaku kedisiplinan siswa di dalam kelas,
b. Perilaku kedisiplinan siswa di luar kelas dan di lingkungan sekolah,
c. Prilaku kedisiplinan di rumah.29
Sedangkan Slameto dalam jurnal Pendidikan membagi kedisiplinan
menjadi 4 indikator, yaitu:
a. Disiplinan siswa dalam masuk sekolah
b. Disiplinan siswa dalam mengerjakan tugas
c. Disiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah
d. Disiplinan siswa dalam menaati peraturan di sekolah.30
Berdasarkan uraian indikator menurut para ahli diatas, maka penulis
menyimpulkan indikator kedisiplinan siswa, terdiri dari aspek:
a. Kedisiplinian siswa dalam menaati peraturan di sekolah, indikatornya:
1) Menggunakan pakaian seragam sekolah
28
Sugiarti, “Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah
Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma”, Skrispi pada IAIN Bengkulu, Bengkulu, 2017, h. 45-46, tidak
dipublikasikan 29
Elfina Ria & Rosdiana, “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi”, Jurnal Penelitian Pendidikan
Matematika, Vol. 2 No.1 Januari 2014, h. 31 30
Elfina Ria & Rosdiana, Loc.cit
28
2) Kehadiran siswa
3) Etika dan Sopan santun
4) Lingkungan sekolah
5) Melaksanakan tugas piket
6) Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan pengembangan diri
b. Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
1) Mendengarkan penjelasan guru
2) Mengerjakan tugas
3) Mengumpulkan tugas tepat waktu
4) Tidak mencontek saat ulangan
5) Sikap siswa di kelas
c. Kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar di rumah
1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah
2) Mengulang kembali pelajaran di rumah
3) Menyiapkan perlengkapan sekolah di rumah
B. Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
Kinerja adalah kemampuan kerja yang dilihat dari tingkat
pencapaian atau penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab
seseorang terhadap tujuan atau target pekerjaan yang harus diselesaikan.31
Kinerja berasal dari kata performance. Performance berasal dari kata to
perform menurut Vithzal Rivai, Akhmad Fawzi dan Mohd. Basri
mempunyai beberapa masukan: 1) melakukan, 2) memenuhi atau
menjalankan sesuatu, 3) melaksanakan suatu tanggung jawab, 4)
melakukan sesuatu yang diinginkan seseorang.32
31
Mochamad Nursalim, Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:
Erlangga, 2015), h.83 32
Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai: Teori pengukuran dan Implikasi, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), h. 5
29
Kinerja dapat dikategorikan dalam dua garis besar yaitu kinerja
merujuk pengertian sebagai hasil dan merujuk sebagai perilaku. Menurut
Benardin yang dikutip oleh Sudarmanto mengartikan kinerja sebagai hasil
dari kegiatan yang dikerjakan seseorang selama kurun waktu tertentu.
Sedangkan, menurut Murphy yang dikutip dalam Sudarmanto,
mengartikan kinerja sebagai perilaku nyata yang ditampilakan seseorang
yang sesuai dengan tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.33
Berasarkan
penjelasan di atas kinerja dapat dikatakan sebagai hasil dari aktivitas yang
dilakukan, jika hasilnya baik dan dapat mencapai tujuan dapat dikatakan
kinerjanya baik sebaliknya jika hasilnya tidak sesuai dengan target maka
kinerjanya rendah. Sedangkan kinerja sebagai perilaku merupakan sikap
yang ditampilkan orang di dalam organisasi sesuai dengan perannya
dalam organisasi.
Sedangkan, Kinerja menurut Nawawi dalam buku Didi Pianda
adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan.34
Jadi kinerja adala sebuah hasil
yang telah dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok berdasakan pada
peran dan tugas sesuai dengan pekerjaannya.
Kinerja guru dapat diartikan suatu keadaan yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta
menggambarkan suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama
melaksanakan aktivitas belajar mengajar.35
Kinerja guru merupakan salah
satu faktor yang paling menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Oleh
karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan, kinerja guru harus
mendapatkan perhatian dalam penetapan kebijakan sekolah.
33
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran
dan Implementasi dalam Organisasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h.8 34
Didi Pianda, Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala
Sekolah, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), h. 12 35
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 54
30
Berdasarkan standar nasional pendidikan yang terdapat di dalam UU
No.20 Tahun 2003 Pasal 35 Ayat 1 terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan harus ditingkatkan
secara terencana dan berkala.36
Hal ini memiliki arti bahwa tenaga
kependidikan termasuk guru harus memiliki standar kinerja dalam
melaksanakan tugasnya.
Kinerja guru dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki oleh orang
yang berprofesi sebagai guru. Kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang guru tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14
Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1 yang menjelaskan masing-masing
kompetensi guru meliputi:
a. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik.
b. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta
didik.
c. Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam.
d. Komptensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama
guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.37
Berdasarkan penjelasan di atas, kinerja guru bimbingan dan
konseling adalah keadaan yang menunjukkan guru bimbingan dan
konseling mampu menjalankan tugasnya secara profesional sehingga
siswa dapat merasakan manfaat adanya bimbingan dan konseling dalam
memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
36
Didi Pianda, Op.Cit, h. 13 37
Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
31
Seorang konselor harus menunjukkan kinerjanya secara profesional.
Kinerja profesional yang dimaksud disini dijelaskan di dalam buku
Daryanto & Muhammad Farid, yaitu:
Menampilkan diri sebagai konselor dengan program kerja yang
jelas dan siap untuk melaksanakan, mempertahankan sikap
profesionalnya, bertanggung jawab untuk memahami perannya
sebagai konselor profesional dan menerjemahkan perannya ke dalam
kegiatan nyata, bekerja dengan efektif dan memahami tanggung
jawabnya, menamahi dan mengembangkan kompetensinya.38
Menjadi seorang konselor atau guru bimbingan dan konseling perlu
memenuhi prinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling agar
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berjalan optimal. Prinsip-
prinsip tersebut diantaranya:
a. Konselor atau pembimbing dalam melaksanakan tanggung jawabnya
didasari atas kemampuan yang dimilikinya. Jika masalah siswa berada
di luar kemampuan pembimbing dalam memecahkan masalah, maka
pembimbing harus menyerahkan kepada pihak yang lain yang
memiliki kapasitas kemampuan yang mumpuni. Misalnya, jika siswa
melakukan pelanggaran yang berat seperti kecanduan narkoba dan
guru BK tidak memiliki kesanggupan dalam menangani hal tersebut.
Maka guru BK perlu menyerahkan kepada pihak yang memiliki
kapasitas seperti psikolog.
b. Konselor sekolah ditunjuk atas dasar kualifikasi kepribadian,
pendidikan, pengalaman dan kemampuan. Oleh karena itu, seorang
konselor dituntut untuk memenuhi kriteria persyaratan yang telah
ditetapkan mengenai keahlian-keahlian tersebut. Standar kualifikasi
akademik dan kompetensi yang telah dikelurakan Dirjen PMPTK
38
Daryanto dan Farid, Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum.
(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h.123
32
Depdiknas Tahun 2007, pendidikan minimal konselor adalah sarjana
S1 program studi bimbingan dan konseling.39
c. Konselor harus terus berusaha mengembangkan kemampuan dan
keahlian diri dengan cara mengikuti berbagai kegiatan seperti
pelatihan, workshop dan lain-lain. Hal ini merupakan tuntutan profesi,
karena dunia bimbingan dan konseling terus mengalami perubahan
seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga dengan melakukan
pengembangan kemampuan diri diharapkan konselor dapat
memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa sesuai dengan
kondisi.
d. Konselor hendaknya menggunakan informasi mengenai siswa-siswa
yang dibimbing serta lingkungan yang tersedia sebagai bahan untuk
membantu setiap siswa agar tepat sasaran dalam menangani masalah
siswa.
e. Konselor harus mampu menjaga kerahasiaan individu dan
menghormati privasi setiap individu yang dibimbing. Karena tidak
jarang masalah-masalah yang dihadapi siswa bersifat pribadi dan tidak
layak diketahui orang banyak.
f. Konselor harus dapat menggunakan metode dan teknik yang beragam
dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan masalah yang dihadapi
siswa. Masalah-masalah yang dihadapi siswa sangat beragam dan
tidak bisa hanya dengan menggunakan satu metode dan teknik saja,
sehingga perlu menggunakan berbagai metode dan teknik dengan
menyesuaikan permasalahan yang dialami oleh setiap siswa.40
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
guru bimbingan dan konseling yang baik adalah seorang guru yang
39
Ibid, h.27 40
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis integrasi, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2007), h. 73-75
33
memiliki sikap profesional sebagai seorang konselor dalam melaksanakan
tanggung jawabnya. Sikap profesional konselor secara jelas dijabarkan
kedalam empat kompetensi sebagai seorang guru. Oleh karena itu guru
BK harus selalu berupaya dalam meningkatkan kemampuan
profesionalnya untuk mencapai standar kinerjanya dalam menjalakan
tugas.
2. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling
Terdapat sejumlah tugas utama konselor agar dapat mewujudkan
tujuan pelayanan profesional bimbingan dan konseling yang bermutu yang
dikemukakan oleh ABKIN, sebagai berikut:
a. Melakukan studi kelayakan dan need Assesment setiap pelaksananaan
bimbingan dan konseling
b. Merencanakan program bimbingan dan konseling untuk satuan waktu
tertentu. Program tersebut dikemas dengan program harian, mingguan,
bulanan, semester dan tahunan.
c. Melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling
d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling.
e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.
f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling.
g. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan
konseling yang dilaksanakannya.
h. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dalam layanan BK
secara menyeluruh kepada koordinator BK serta kepala madrasah.
i. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK.
j. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, serta pihak
terkait dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.41
Kinerja guru bimbingan dan konseling yang baik adalah mampu
melaksanakan tugas-tugas sebagai guru pembimbing.
41
Syarifuddin Dahlan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsepsi Dasar dan Landasan
Pelayanan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.73-74
34
Tugas bimbingan konseling dirumuskan oleh Ikatan Petugas
Bimbingan Indonesia (IPBI) pada Konvensi Nasional VII IPBI di
Denpasar mengacu kepada wawasan dan keterampilan yang harus
ditampilkan oleh lulusan program studi Bimbingan dan Konseling. Tugas
guru BK dirumuskan kedalam 28 gugus diantaranya: 1) Mengajar dalam
bidang psikologi dan bimbingan dan konseling, 2) Mengorganisasikan
program bimbingan dan konseling, 3) Menyusun program bimbingan dan
konseling, 4) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, 5)
Mengungkapkan masalah klien, 6) Melaksanakan pengumpulan data
terkait minat, bakat, kemampuan, dan kondisi kepribadian, 7) Menyusun
dan mengembangkan himpunan data, 8) Menyelenggarakan konseling
perorangan, 9) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling kelompok,
10) Menyelenggarakan orientasi studi siswa, 11) Menyelenggarakan
kegiatan ko/ekstrakurikuler, 12) Membantu guru untuk mendiagnosis
kesulitan belajar siswa, 13) Membantu guru bidang studi dalam
menyelenggarakan program perbaikan dan pengayaan, 14)
Menyelenggarakan program kelompok belajar, 15) Menyelenggarakan
pelayanan penempatan siswa, 16) Menyelenggarakan bimbingan karier
dan pemberian informasi pendidikan atau jabatan, 17) Menyelenggarakan
konfrensi kasus, 18) Menyelenggarakan terapi kepustakaan, 19)
Melakukan kunjungan rumah, 20) Menyelenggarakan lingkungan klien,
21) Merangsang perubahan lingkugan klien, 22) Menyelenggarakan
konsultasi kasus, 23) Mengatar dan menerima alih tangan, 24)
Menyelenggarakan diskusi profesional, 25) Memahami dan menulis
karya-karya ilmiah dalam bidang BK, 26) Memahami hasil dan
menyelengarakan penelitian dalam bidang BK, 27) Menyelenggarakan
kegiatan BK pada lingkungan/lembaga yang berbeda, 28) Berpartisipasi
aktif dalam pengembangan profesi BK.42
Tugas guru bimbingan dan konseling tidak hanya pemberian bantuan
yang mengarah pada pemecahan masalah dalam arti sempit saja. Terdapat
banyak sekali tugas yang dilakukan guru BK yang mencakup ke berbagai
layanan dan kegiatan yang diberikan. Sedangkan tugas guru bimbingan
dan konseling atau konselor yang dikemukakan oleh Salahudin yang
dikutip dalam jurnal Andi Riswandi, antara lain:
42
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rhineka Cipta,
2015), cet. 3 h. 341-342
35
a. Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau
keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggara
maupun aktivitas-aktivitas lainnya.
b. Kegiatan penyusunan program dalam bidang bimbingan pribadi sosial,
bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua jenis layanan
termasuk kegiatan pendukung yang dihargai selama 12 jam.
c. Kegiatan melaksanakan dalam pelayanan bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua
jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18
jam.
d. Kegiatan evaluasi pelaksanaan layanan dalam bimbingan pribadi,
bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua
jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6
jam.
e. Menyelenggarakan bimbingan terhadap siswa, baik yang bersifat
preventif, perservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.
f. Sebagaimana guru mata pelajaran. Guru BK yang membimbing 150
orang siswa dihargai sebanyak selama 18 jam.43
Sebelum melaksanakan layanan bimbingan konseling, guru BK
terlebih dahulu melakukan penelitian terkait hal-hal yang menunjang
pelaksanaan layanan BK. Kemudian, perlu dilakukannya penyusunan
program yang akan diberikan kepada siswa, penyusunan ini dilakukan
agar pelaksanaa program BK berjalan dengan baik, dalam pelaksanaan
layanan BK, sebaiknya guru BK membimbing kurang dari 150 siswa
selama 18 jam agar layanan yang diberikan guru BK tersampaikan kepada
seluruh siswa dan tugas-tugas guru BK dapat terlaksana secara efektif dan
efisien.
Dalam buku pedoman khusus bimbingan dan konseling, sebagai
pelaksana utama guru pembimbing memiliki tugas: 1) memasyarakatkan
pelayanan bimbingan dan konseling, 2) merencanakan program bimbingan
dan konseling (terutama program-program satuan layanan dan satuan
kegiatan pendukung) untuk satuan-satuan waktu tertentu. Program
tersebut dikemas dalam agenda harian, agenda mingguan, rekap bulanan,
program semesteran, dan tahunan, 3) melaksanakan segenap program
43
Andi Riswandi Buana Putra, “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi
Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di SMKN 2 Palangka Raya Tahun Pelajaran
2014/2015”, Jurnal Konseling Gustigang Vol. 1 No. 2 Tahun 2015, h. 1-2
36
satuan layanan bimbingan dan konseling, 4) melaksanakan segenap
program satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, 5) menilai
proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling, 6) menganalisis hasil penilaian layanan dan
kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, 7) melaksanakan tindak
lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling, 8) mengadministrasikan kegiatan satuan
layanan dan satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang
dilaksanakannya, 9) mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya
dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada
koordinator BK serta kepala sekolah, 10) mempersiapkan diri untuk
menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh
pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling, 11) berpatisipasi aktif
dalam kegiatan MGP (Musyawarah Guru Pembimbing).44
Tugas utama guru BK mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut pembimbingan. Guru bimbingan
dan konseling memiliki peranan yang penting dan sangat diperlukan
keberadaannya di sekolah sebagai penunjang keberhasilan siswa dalam
belajar maupun dalam menyesuaikan diri agar dapat memandirikan siswa.
Guru BK memiliki tugas yang sangat berat, oleh karena itu agar
pengimplementasi berjalan dengan sukses diperlukan adanya sikap
profesional dari guru BK.
Guru bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi sebagai
pelaksana utama dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang dituntut
bekerja secara profesional. Tugas pokok profesi bimbingan dan konseling
yaitu melaksanakan layanan konseling yang mendukung terlaksananya
fungsi-fungsi konseling dan kegiatan pengelolaan. Fungsi-fungsi
bimbingan dan konseling terdiri dari 5 kategori diantaranya: 1) fungsi
pencegahan, 2) fungsi pemahaman, 3) fungsi pengentasan, 4) fungsi
pengelolaan, 5) fungsi pengembangan.45
Sedangkan kegiatan pengelolaan
44
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Bimbingan dan
Konseling, (Jakarta: Dikmenum, 2004), h. 40 45
Syafaruddin, Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Medan: Perdana
Publishing, 2017), h. 233
37
dalam proses BK yaitu bagaimana seorang guru BK merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi program bimbingan konseling.46
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru BK
antara lain:
a. Layanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada konseli
untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru. Agar individu mendapatkan manfaat dari sumber
yang ada di lingkungan yang baru.
Isi dari layanan individu adalah hal yang berkenaan dengan
lingkungan, suasana dan objek-objek yang ada di lingkungan baru
individu.
b. Layanan informasi
Layanan informasi menurut Winkel dalam buku Tohirin adalah
layanan yang diberikan untuk memenuhi kekurangan individu akan
informasi yang dibutuhkan. Layanan ini juga membekali individu
dengan pengetahuan tentang lingkungan yang ditinggalinya.
Dengan adanya layanan informasi bertujuan agar individu
mengetahui informasi yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk
keperluan dan perkembangan dirinya. Isi dari layanan informasi terdiri
dari bidang perkembangan pribadi, bidang pengembangan sosial,
bidang kegiatan belajar, perencanaan karier dan kehidupan beragama.
c. Layanan penempatan dan penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah usaha-usaha
membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di
sekolah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai
46
Yekti Endah & Sugiyo, “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di SMAN 1
Kota Semarang, Jurnal Bimbingan Konseling, p-ISSN 2252-6889, Tahun 2016, h. 39
38
persiapan untuk kelak memangku jawabatan tertentu.47
Kebanyakan
individu sulit menentukan pilihannya sehingga tidak sedikit bakat dan
potensinya tidak tersalurkan. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan
yang diberikan guru BK dalam menyalurkan dan menempatkan
individu sesuai dengan bakat dan potensinya.
Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah berupa: 1)
penempatan siswa di dalam kelas, 2) penempatan dan penyaluran ke
dalam kelompok-kelompok belajar, 3) ke dalam kegiatan
ekstrakurikuler, 4) ke dalam jurusan/program studi yang sesuai.48
d. Layanan pembelajaran atau penguasaan konten
Layanan pembelajaran atau pengusaan konten yaitu layanan
bimbingan dan konseling yang diberikan konselor dalam membantu
individu untuk dapat menguasai kompetensi dalam belajar.49
Gagalnya
individu dalam belajar tidak hanya disebabkan oleh kurangnya
kecerdasan tetapi juga disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan
bimbingan oleh guru BK. Oleh karena itu, layanan ini harus dilakukan
secara menyeluruh kepada setiap individu.
Layanan bimbingn belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap: a)
pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, b) pengungkapan
sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan c) pemberian bantuan
pengentasan masalah belajar.50
e. Layanan konseling perorangan
Layanan konseling perorangan (individu) adalah pelayanan yang
memungkinkan individu mendapatkan pelayanan langsung tatap muka
secara perorangan dengan konselor dalam rangka membahas masalah
yang dialami konseli.
47
Tohirin, Op.Cit, h. 141-153 48
Prayitno dan Erman Amti, Op.Cit, h. 273 49
Tohirin, Op.Cit, h.158 50
Prayitno dan Erman Amti, Op.Cit, h. 279-286
39
Dengan adanya layanan ini bertujuan agar siswa mampu
memahami kondisi dirinya dan lingkungannya, permasalahan yang
dialami, serta kelebihan dan kekurangannya sehingga individu mampu
mengentaskan masalahnya.
f. Layanan bimbingan kelompok
Layanan bimbingan kelompok menurut Sukardi dalam buku Ulul
Azmi adalah Layanan yang pelaksanaan dilakukan oleh sejumlah
peserta didik secara bersama-sama untuk memperoleh berbagai
pengetahuan dari guru BK atau narasumber lainnya agar dapat
menunjang kehidupan sehari-hari. Dengan adanya layanan bimbingan
kelompok bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi peserta layanan. Topik yang dibahas dalam bimbingan
kelompok yaitu topik bebas yang dapat mencakup bidang kepribadian,
sosial, karir, kehidupan keluarga, beragama.
g. Layanan konseling kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan yang diberikan
dalam situasi kelompok, dimana konselor berinteraksi kepada konseli
secara berkelompok untuk memfasilitasi perkembangan individu dan
mengatasi masalah yang dialami masing-masing peserta layanan agar
tercapainya perkembangan yang optimal. Biasanya masalah yang
dibahas adalah masalah-masalah pribadi, pendidikan dan sosial yang
dialami masing-masing anggota kelompok.51
h. Layanan konsultasi
Layanan konseling adalah layanan yang dilakukan konselor
dengan konseli agar mendapat wawasan, pemahaman dan cara-cara
51
Ulul Azmi, Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah: Teoti dan Praktik,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2016), h.134-160
40
dalam mengahadapi kondisi atau permasalahan dengan pihak ketiga.
Biasanya dilakukan dengan tatap muka secara perorangan.52
i. Layanan mediasi
Layanan mediasi menurut Prayitno dalam buku Tohirin adalah
layanan konseling yang dilaksanakan guru BK terhadap dua pihak atau
lebih yang sedang mengalami permusuhan yang tidak menguntungkan
kedua belah pihak. Guru BK menjadi penengah antara dua pihak agar
tidak ada lagi pertentangan sehingga timbulnya kondisi yang positif
dan kondusif diantara pihak-pihak yang bertikai.53
Berdasarkan pembahasan di atas konselor memiliki tugas yang
berkaitan dengan pelayanan yaitu membantu siswa. Tugas tersebut sebagai
berikut: 1) Membantu siswa memahami lingkungan yang baru agar siswa
dapat beradaptasi, 2) Membantu siswa mempertimbangkan pengambilan
keputusan, 3) Membantu siswa memilih karir yang sesuai dengan bakat
dan potensi, 4) Membantu siswa berkaitan dengan masalah belajar, 5)
Mengatasi masalah pribadi siswa, 6) Menjadi penengah antara siswa yang
sedang mengalami permusuhan.
Guru BK adalah tenaga pendidik di sekolah yang bertanggung jawab
memberikan layanan kepada siswa. Layanan tersebut diberikan atas dasar
kebutuhan siswa dan didasarkan atas kompetensi yang dimiliki guru BK.
Guru BK tidak hanya merancang layanan bimbingan konseling di
dalam program BK, melainkan dilaksanakan dalam bentuk nyata, setelah
itu dievaluasi sehingga dapat terlihat manakah tujuan-tujuan layanan yang
tercapai. Kinerja guru BK dapat dilihat dari apa yang dilaksanakan salah
satunya adalah melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang
terdiri dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan atau
52
Ibid, h.174 53
Tohirin, Op.Cit, h. 195
41
penyaluran, layanan pembelajaran atau penguasaan konten, layanan
konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling
kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi.
3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Bimbingan Konseling
Pada dasarnya kinerja setiap orang yang bekerja di suatu organisasi
memiliki perbedaan satu dengan yang lain, tidak terkecuali dengan kinerja
guru BK meskipun di bawah satu pengawasan. Hal ini dikarenakan
banyaknya faktor yang mempengaruhi suatu kinerja. Menurut Anwar
Prabu yang dikutip oleh Didi Pianda terdapat dua macam faktor yang
mendukung kinerja guru, yaitu:
a. Faktor internal, yang termasuk dalam faktor dari dalam diri sendiri
diantaranya:
1) Kecerdasan, semakin sulit pekerjaan maka membutuhkan
kecerdasan yang tinggi untuk mengerjakannya. Semakin cerdas
seseorang akan semakin mudah dalam melaksanakan tugasnya.
Sehingga kinerjanya baik.
2) Keterampilan dan kecakapan, individu yang memiliki kecakapan
dan keterampilan akan dengan mudah melaksanakan fungsi-
fungsinya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya keterampilan dan
kecakapan. Keterampilan dan kecakapan dapat dikembangkan
melalui pelatihan dan pengalamannya.
3) Bakat, bakat dapat diperoleh secara alami. Jika seseorang bekerja
sesuai dengan bakat yang dimiliki, maka pekerjaanya akan
terlaksanakan dengan lancar sehingga menghasilkan kinerja yang
baik.
4) Kemampuan dan minat, jika seseorang bekerja sesuai dengan
kemampuan dan minat yang dimiliki, maka akan menghasilkan
pekerjaan yang baik.
42
5) Motif, motif merupakan dorongan seseorang yang timbul
dikarenakan ada kebutuhan yang ingin dimiliki oleh karena itu
individu yang memiliki motif dapat mendorong kinerjanya.
6) Kesehatan, segala kegiatan akan berjalan dengan baik apabila
memiliki kesehatan yang baik. Oleh karena itu jiwa yang sehat
akan membantu meningkatkan kinerja seseorang.
7) Kepribadian, kepribadian yang kuat akan membantu individu
dalam menyesuaikan diri di lingkungan tempat bekerja sehingga
tidak menghambat dalam melaksanakan pekerjaanya, keperibdian
yang baik juga akan mampu membuat individu lebih akrab dengan
rekan kerjanya.
8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja, memiliki tujuan dan cita-cita
dalam bekerja dapat membantu individu untuk selalu memiliki
semangat dalam melaksanakan pekerjaan dan akan membuat
individu fokus pada sesuatu yang ini diraih.
b. Faktor eksternal, yang termasuk faktor dari luar diri diantaranya:
1) Lingkungan keluarga, Keharmonisan keluarga dapat meningkatkan
semangat karena tidak adanya beban pikiran dalam menjalankan
tugas sehingga kinerja yang dihasilkan baik.
2) Lingkungan kerja, Apabila lingkungan kerja baik dan nyaman bagi
individu maka akan mendorong seseorang agar bekerja secara
optimal.
3) Komunikasi, komunikasi yang baik akan membuat seseorang giat
dalam bekerja. Diperlukan adanya komunikasi yang baik antara
guru dengan kepala sekolah sebagai pimpinan jika tidak ada
komunikasi yang baik maka dapat menimbulkan kesalah pahaman.
43
4) Sarasan dan prasarana, sarana dan prasana merupakan penunjang
dalam pelaksanaan tugas. Dengan adanya sarana dan prasarana
akan meningkatkan kinerja guru.
5) Kegiatan guru di kelas, terdapat berbagai macam kegiatan guru di
sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas, apabila
guru mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, kreatif dan
inovatif di kelas maka akan mempengaruhi kinerjanya.
6) Kegiatan guru di sekolah, kegiatan guru di sekolah merupakan
kegiatan yang bersifat administratif. Apabila guru mampu untuk
berperan aktif dalam kegiatan di sekolah seperti ikut serta dalam
merancang kebijakan, merancang program dan kegiatan lainnya,
maka kinerjanya akan meningkat. 54
Sedangkan menurut Gibson yang dikutip dalam jurnal Nugroho
terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:
a. Faktor individu, meliputi: Kemampuan, keterampilan, latar belakang
keluarga, pegalaman kerja, tingkat sosial, demografi seseorang.
b. Faktor psikologis, meliputi: persepsi, peran, sikap, kepribadian,
motivasi dan kepuasan.
c. Faktor organisasi, meliputi: struktur organisasi, desain pekerjaan,
kepemimpinan dan sistem penghargaan (reward system).55
Kinerja guru BK dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Sehingga kinerja setiap guru pun berbeda-
beda. Apabila salah satu faktor menurun dialami oleh seorang guru maka
tidak menutup kemungkinan kinerjanya tidak maksimal. Oleh karena itu
kepala sekolah perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sebagai upaya
meningkatkan kinerja guru BK.
54
Didi Pianda, Op.Cit, h. 22-24 55
Ferry Adji Nugroho, “Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Bimbingan dan konseling
yang Bersertifikasi Pendidik”, Jurnal Psikopedagogia, Vol.3, No.2, 2014, h. 105
44
4. Kompetensi Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
Kinerja konselor memiliki standar tertentu, dapat dilihat dan diukur
berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru bimbingan
konseling. Kompetensi dirumuskan atas dasar kerangka fikir yang
menegaskan tugas dan ekspetasi kinerja konselor.
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Syafruddin, secara utuh
kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan kompetensi
profesional. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi
pengembangan kompetensi profesional, yang meliputi:
a. Memahami secara mendalam konseli yang dilayani
b. Menguasai landasan dan kerangka teoritik bimbingan dan
konseling
c. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang
memandirikan
d. Mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara
berkelanjutan56
Kompetensi akademik dan kompetensi kepribadian konselor yang
terintegrasi akan membangun keutuhan kompetensi pedagogis,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.57
Berikut ini rincian dari setiap kompetensi:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
A. Kompetensi Pedagogik
1. Menguasai teori dan
praktis pendidikan
a. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
b. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan
proses pembelajaran
c. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan
2. Mengaplikasikan
perkembangan fisiologi,
psikologi serta perilaku
konseli
a. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia,
perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam
upaya pendidikan
56
Syafaruddin dkk, Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Medan:
Perdana Publishing, 2017), h.73 57
Ibid, h.334-338
45
b. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian,
individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran
pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya
pendidikan
c. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam
upaya pendidikan
d. Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan terhadap
sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam
upaya pendidikan
Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental
terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling
dalam upaya pendidikan
3. Menguasai esensi
pelayanan bimbingan dan
konseling dalam jalur,
jenis dan jenjang satuan
pendidikan
a. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan
jalur pendidikan formal, nonformal dan informal
b. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan
jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan
khusus
c. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan
jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta
tinggi.
B. Kompetensi Kepribadian
4. Beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa
a. Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan
toleran terhadap pemeluk agama lain
c. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
5. Menghargai dan
menjunjung tinggi nilai
kemanusian,
individualitas, dan
kebebasan memilih
a. Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang
manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial,
individual, dan berpotensi
b. Menghargai dan mengembangkan potensi positif
individu pada umumnya dan konseli pada khususnya
c. Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya
dan konseli pada khususnya
d. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai
dengan hak asasinya.
e. Toleran terhadap permasalahan konseli
f. Bersikap demokratis.
6. Menunjukkan integritas
dan stabilitas yang kuat
a. Menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji
(seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan konsisten)
b. Menampilkan emosi yang stabil.
46
c. Peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman
dan perubahan
d. Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang
menghadapi stres dan frustasi
7. Menampilkan kinerja
berkualitas tinggi
a. Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif,
dan produktif
b. Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri
c. Berpenampilan menarik dan menyenangkan
d. Berkomunikasi secara efektif
C. Kompetensi Sosial
8. Mengimplementasikan
kolaborasi intern di
tempat kerja
a. Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-
pihak lain (guru, wali kelas, pimpinan sekolah/
madrasah, komite sekolah/madrasah) di tempat bekerja
b. Mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan kegiatan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihakpihak
lain di tempat bekerja
c. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di dalam
tempat bekerja (seperti guru, orang tua, tenaga
administrasi)
9. Berperan dalam
organisasi dan kegiatan
profesi bimbingan dan
konseling
a. Memahami dasar, tujuan, dan AD/ART organisasi
profesi bimbingan dan konseling untuk pengembangan
diri dan profesi
b. Menaati Kode Etik profesi bimbingan dan konseling
c. Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan
konseling untuk pengembangan diri dan profesi
10. Mengimplemantasikan
kolaborasi antarprofesi
a. Mengkomunikasikan aspek-aspek profesional
bimbingan dan konseling kepada organisasi profesi lain
b. Memahami peran organisasi profesi lain dan
memanfaatkannya untuk suksesnya pelayanan
bimbingan dan konseling
c. Bekerja dalam tim bersama tenaga paraprofesional dan
profesional profesi lain.
d. Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain sesuai
dengan keperluan
D. Kompetensi Profesional
11. Menguasai konsep dan
praksis asesmen untuk
memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah
konseli
a. Menguasai hakikat asesmen
b. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan
pelayanan bimbingan dan konseling
c. Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen
untuk keperluan bimbingan dan konseling
d. Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan
masalah-masalah konseli.
47
e. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen
pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan
pribadi konseli.
f. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk
mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan
dengan lingkungan
g. Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam
pelayanan bimbingan dan konseling
h. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan
bimbingan dan konseling dengan tepat
i. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam
praktik asesmen
12. Menguasai kerangka
teoretik dan praksis
bimbingan dan konseling
a. Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan
konseling.
b. Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan
konseling.
c. Mengaplikasikan dasar- dasar pelayanan bimbingan
dan konseling.
d. Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling
sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.
e. Mengaplikasikan pendekatan/model/ jenis pelayanan
dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
f. Mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan
bimbingan dan konseling.
13. Merancang program
Bimbingan dan
Konseling
a. Menganalisis kebutuhan konseli
b. Menyusun program bimbingan dan konseling yang
berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara
komprehensif dengan pendekatan perkembangan
c. Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan
dan konseling
d. Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan
program bimbingan dan konseling
14. Mengimplementasikan
program Bimbingan dan
Konseling yang
komprehensif
a. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.
b. Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan
bimbingan dan konseling.
c. Memfasilitasi perkembangan akademik, karier,
personal, dan sosial konseli
d. Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan
konseling
15. Menilai proses dan hasil
kegiatan Bimbingan dan
Konseling.
a. Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program
bimbingan dan konseling
b. Melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan
48
dan konseling.
c. Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi
pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak
terkait
d. Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk
merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan
konseling
16. Memiliki kesadaran dan
komitmen terhadap etika
professional
a. Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan
pribadi dan profesional.
b. Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
kewenangan dan kode etik profesional konselor
c. Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak
larut dengan masalah konseli.
d. Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
e. Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
f. Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
g. Menjaga kerahasiaan konseli
17. Menguasai konsep dan
praksis penelitian dalam
bimbingan dan konseling
a. Memahami berbagai jenis dan metode penelitian
b. Mampu merancang penelitian bimbingan dan konseling
c. Melaksaanakan penelitian bimbingan dan konseling
d. Memanfaatkan hasil penelitian dalam bimbingan dan
konseling dengan mengakses jurnal pendidikan dan
bimbingan dan konseling
Semua kompetensi di atas harus dimiliki oleh seorang guru
bimbingan dan konseling atau konselor dan seluruh kompetensi tersebut
harus terintegrasi agar menghasilkan kualitas kinerja yang baik.
Depdiknas merumuskan ekspetasi kinerja konselor dalam jenjang
menengah yaitu sebagai salah satu komponen student support service
yakni mensupport perkembangan aspek-aspek pribadi sosial, karir, dan
akademik siswa, melalui pengembangan menu program bimbingan dan
konseling, bantuan kepada siswa dalam indvidual student planning,
pemberian layanan responsif serta pengembangan system support.58
Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa ekspetasi
kinerja konselor yaitu membantu perkembangan siswa mulai dari aspek
58
Yekti Endah & Sugiyo, “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di SMAN 1
Kota Semarang, Jurnal Bimbingan Konseling, p-ISSN 2252-6889, Tahun 2016, h. 38
49
pribadi, sosial, karir dan akademik siswa dengan cara melalui program-
program bimbingan dan konseling dan pemberian layanan-layanan
konseling sehingga tercapainyan kemandirian siswa. Jika hal tersebut
dapat terwujud maka dapat dikatakan kinerja konselor baik dan maksimal.
C. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relavan dalam penelitian ini:
1. Hasil penelitian Sri Wahyuni (2018), yang berujudul “Kinerja Guru BK
dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP Negeri 10 Banda
Aceh”, menunjukkan bahwa kinerja guru BK yang baik dapat mengatasi
masalah kedisiplinan peserta didik. Persamaan penelitian tersebut dengan
skripsi penulis yaitu, sama-sama meneliti kinerja guru BK dan
kedisiplinan siswa. Perbedaan penelitian terletak pada metode yang
digunakan dan tujuan penelitian. Penelitian Sri Wahyuni untuk
mengetahui bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi kedisiplinan
siswa sedangkan tujuan penulis untuk mengetahui adakah pengaruh antara
kinerja guru BK terhadap kedisiplinan siswa.59
2. Hasil penelitian Miftachul Taufiqi (2017), yang berjudul “Pengaruh
Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat Kedisiplinan Siswa dalam
Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang, menunjukkan bahwa
layanan bimbingan dan konseling mempengaruhi tingkat kedisiplinan
siswa. Persamaan penelitian di atas dengan penulis yaitu, sama-sama
mengenai bimbingan dan konseling dan fokus penelitian pada masalah
kedisiplinan siswa. Perbedaan penelitian di atas dengan penulis terletak
pada variabel bebas yang diteliti, variabel bebas penelitian Miftachul
59
Sri Wahyuni, Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP
Negeri 10 Banda Aceh, skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Bimbingan dan Konseling 2018.
Tidak dipublikasikan.
50
Taufiqi yaitu layanan bimbingan dan konseling sedangkan variabel yang
diteliti penulis yaitu kinerja guru bimbingan dan konseling.60
3. Hasil penelitian Sugiarti (2017), yang berujudul “Layanan Bimbingan
Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah Tsanawiyah Negeri
Penago II Seluma”, upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu
dengan cara memberikan layanan bimbingan dan konseling, layanan yang
diberikan guru BK yaitu; layanan orientasi, layanan infromasi, layanan
konseling individu, layanan konsultasi. Persamaan penelitian tersebut
dengan penelitian penulis yaitu sama-sama mengenai bimbingan dan
konseling dan kedisiplinan siswa. Perbedaannya adalah variabel terikat
yang diteliti penulis yaitu kinerja guru bimbingan dan konseling dan
penulis menggunakan metode kuantitatif.61
D. Kerangka Berpikir
Kedisiplinan siswa merupakan suatu sikap dimana siswa mengikuti
peraturan yang diterapkan di sekolah sehingga tidak menimbulkan kerugian
untuk dirinya dan sekolah. Kedisiplinan siswa harus ditanamkan dalam diri
siswa sehingga terbangunnya kesadaran diri untuk selalu bersikap disiplin.
Namun, kedisiplinan merupakan masalah yang sering terjadi di sekolah-
sekolah.
Dalam menanamkan kedisiplinan siswa terdapat berbagai cara salah
satunya yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling oleh konselor
atau guru BK. Keberadaan konselor di sekolah dinilai sangat penting karena
konselor merupakan salah satu fasilitator keberhasilan siswa. tugasnya adalah
60
Miftachul Taufiqi, Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Kedisiplinan Siswa
dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2017. Tidak dipublikasikan. 61
Sugiarti, Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah
Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma, Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam
Negeri Bengkulu Program Studi Pendidikan Agama Islam. 2017
51
membimbing siswa dalam mencapai kemandirian sehingga dapat
menyelesaikan masalahnya, salah satunya adalah masalah kedisiplinan.
Pelanggaran kedisiplinan siswa dapat terjadi apabila kinerja guru BK
kurang maksimal. Masih banyaknya kinerja guru BK yang tidak sesuai
dengan standar dan kode etik. Mengingat pentingnya layanan bimbingan
konseling maka konselor tidak hanya menangani masalah-masalah siswa yang
melanggar saja. Setiap siswa mempunyai hak mendapatkan layanan
bimbingan konseling dari guru BK. Namun, dalam kenyataannya adalah
banyak guru bimbingan konseling hanya bertindak pada saat terjadinya
masalah dan layanan hanya diberikan kepada siswa-siswa yang bermasalah
saja, hal ini terjadi karena kurangnya tenaga guru professional, jumlah guru
BK yang tidak sebanding dengan jumlah siswa, kurangnya jam guru BK
sehingga informasi tidak tersampaikan secara keseluruhan. Kurangnya kinerja
guru BK dapat mengakibatkan masalah siswa yang tidak teratasi.
Oleh karena itu, guru BK harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja
konselor yang baik dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya kinerja yang baik bagi konselor, maka diharapkan dapat
menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan tujuan yang
diharapkan untuk menggali potensi dan membantu masalah-masalah yang
dihadapi peserta didik dalam hal ini adalah masalah kedisiplinan siswa,
sehingga siswa mencapai kemandirian. Pada akhirnya, adanya kinerja guru
BK yang baik akan berdampak positif pada kedisiplinan siswa.
52
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Nyata
1. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah
2. Kurang maksimalnya bimbingan yang diberikan guru
3. Kurang maksimal kinerja guru bimbingan konseling
dalam mengatasi masalah kedisiplinan
4. Masih kurangnya jumlah guru BK di sekolah.
5. Tidak linearnya guru yang berprofesi sebagai guru BK
6. Kinerja guru BK yang tidak sesuai dengan standar dan
kode etik
7. Masih kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan
bimbingan konseling
8. Belum seluruh siswa memperoleh layanan bimbingan
dan konseling
Proses
Masalah
Rendahnya kedisiplinan siswa karena kinerja guru bimbingan
dan konseling dalam memberikan layanan kurang maksimal
Strategi
Meningkatkan kinerja guru BK agar pelaksanaan layanan
bimbingan dan konseling terlaksana dengan baik melalui
pelatihan dan pengawasan oleh kepala sekolah
Output
Terjadi peningkatan kinerja guru BK dalam membina
kedisiplinan siswa
F
E
E
D
B
A
C
K
53
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka didapatkan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
1. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru bimbingan
dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta
2. Hipotesis Nol (H0)
Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru
bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.
54
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 19
Jakarta yang beralamatkan di H. Muchtar Raya, RT.10/RW.11, Petukangan
Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan. Karena salah satu sekolah
yang unggul, tetapi masih memiliki masalah kedisiplinan siswa.
Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai
dengan bulan November 2020.
Table 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Sep Okt Nov
1. Revisi proposal skripsi
2. Penyusunan instrument
3. Pengambilan data
4. Pengolahan data
5. Penyusunan Bab IV dan V
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
55
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.62
Berdasarkan sifat masalah yang ada, penelitian membutuhkan data yang
akurat. Maka penggunaan metode kuantitatif dipandang lebih tepat untuk
dapat mengukur pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap
kedisiplinan siswa dan bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh kinerja
guru BK terhadap kedisiplinan siswa.
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiono adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan.63
Terdapat dua macam variabel dalam penelitian kuantitatif yaitu variabel
independen dan variabel dependen.
1. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas, yaitu
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebeb perubahannya atau
timbulnya variabel dependen.64
Variabel independen atau variabel bebas
dalam penelitian ini adalah kinerja guru bimbingan dan konseling.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel
terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.65
variabel dependen atau variabel terikat dalam
penelitian ini adalah kedisiplinan siswa.
62
Sugiono, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017),
h. 8 63
Ibid, h.38 64
Ibid, h.39 65
Sugiono, Loc.cit
56
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII
MAN 19 Jakarta karena telah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
yang cukup lama dari guru BK dan tidak memungkinkan untuk mengambil
data kelas X karena, belum belum mendapatkan layanan yang maksimal dari
guru BK. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 481 orang yang terbagi atas
2 tingkatan kelas yang termuat dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Daftar Penyebaran Anggota Populasi
Kelas Jumlah Siswa
XI 253
XII 228
Jumlah 481
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili dari populasi.
Karena banyaknya populasi, maka penulis akan melakukan penarikan sampel
untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya. Menurut Suharsimi Arikunto,
apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Namun, jika
populasi lebih dari 100, maka dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20%-
25% atau lebih.66
Populasi dalam penelitian ini bersifat homogen, maka sampel yang
diambil 15% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 72 orang. Dikarenakan
populasi terdiri dari 2 tingkatan kelas, pengambilan sampel harus proposional
dari setiap tingkatan kelas. Maka pengambilan sampel menggunakan teknik
stratified random sampling. Teknik pengambilan sampel penelitian dari setiap
66
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suata Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h.112
57
subpopulasi yang didasarkan pada tingkatan-tingkatan.67
Oleh karena itu
untuk mengukur sampel dari setiap kelas harus diperhitungkan dengan cara
berikut:
∑
∑ ∑
Keterangan :
∑ps = Jumlah populasi strata
∑p = Jumlah populasi
∑s = Jumlah sampel
Tabel 3.3
Daftar Sebaran Sampel
No Kelas Jumlah Populasi Sampel
1 XI 253 38
2 XII 228 34
Jumlah 481 72
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kuesioner atau Angket
Data yang dikumpulkan oleh peneliti berupa angket. Angket adalah
instrumen penelitian berupa daftar pernyataan atau pertanyaan secara
tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan
petunjuk pengisiannya.68
Angket dalam penelitian ini berisi daftar
67
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2013), h. 238 68
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 255
58
beberapa pertanyaan atau penyataan yang berkaitan dengan kinerja guru
bimbingan konseling terhadap kedisiplinan siswa. Jenis Angket yang
diberikan bersifat tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban
yang sudah disediakan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tambahan di
dalam penelitian. Dokumentasi disusun menggunakan metode daftar
ceklis untuk memudahkan peneliti terhadap ketersediaan data. Adapun
data yang diperoleh adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan
kinerja guru BK terhadap kedisiplinan siswa. Adapun data yang dimaksud
peneliti di sini yaitu program BK, RPL, daftar nama guru BK, daftar
siswa, buku kasus siswa, serta dokumen lainnya yang dapat melengkapi
informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan
memberikan pertanyaan kepada narasumber atau informan. Dalam
penelitian ini wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru
bimbingan dan konseling MAN 19 Jakarta. Wawancara ini digunakan
untuk mencari informasi lebih luas terkait kinerja guru BK dengan
kedisiplinan siswa.
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Lembar panduan angket
Lembar panduan angket meggunakan angket tertutup, dimana
responden hanya dapat memilih jawaban yang sudah tersedia. Angket
disusun dengan menggunakan model skala likert yaitu dengan
memberikan alternative jawaban, sebagai berikut:
59
Tabel 3.4
Skala Penilaian Angket
Alternative Jawaban Skor
Positif (+) Negatif (-)
Selalu (SL) 4 1
Sering (S) 3 2
Kadang-Kadang (KD) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Adapun kisi-kisi instrumen angket dari masing-masing variabel
penelitian ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
N
o
Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah
Butir
1. Layanan
orientasi
a. Pengenalan lingkungan
konseling
b.Pengenalan lingkungan sosial di
sekolah
1, 2, 3
4, 5, 6
6
2. Layanan
informasi
a. Memberikan Informasi tata tertib
sekolah
b.Memberikan informasi
kehidupan beragama
c. Memberikan informasi
pertumbuhan dan perkembangan
remaja.
d.Memberikan informasi
kehidupan sosial dan budaya
e. Memberikan informasi cara
7, 8, 9
10, 11
12, 13, 14,
15
16, 17, 18
19, 20
16
60
belajar yang efektif
f. Memberikan informasi dunia
kerja
21, 22
3. Layanan
penempatan
dan
penyaluran
a. Penempatan siswa dalam kelas
b. Penempatan dan
pengelompokkan siswa dalam
kelompok belajar
c. Penempatan siswa dan pemilihan
kegiatan ektrakurikuler
d. Penyaluran bakat dan minat
e. Penempatan dalam program
studi
23, 24
25, 26
27, 28
29, 30, 31,
32, 33, 34
12
4. Layanan
pembelajaran
atau
penguasaan
konten
a. Pengenalan masalah belajar
yang dihadapi siswa
b. Peningkatan keterampilan
teknik belajar
c. Pengembangan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik
d. Program belajar
tambahan/pengayaan
e. Peningkatan motivasi belajar
35, 36, 37
38, 39
40, 41
42, 43
44, 45
11
5. a. Layanan
konseling
a. Melaksanakan layanan
konseling perorangan dan
kelompok
b. Melakukan evaluasi layanan
konseling perorangan
46, 47, 48,
49, 50
51, 52
9
61
c. Melaksanakan kegiatan tindak
lanjut
53, 54
6. Layanan
bimbingan
kelompok
a. Melaksanakan layanan
bimbingan kelompok
b. Melakukan evaluasi layanan
bimbingan kelompok
c. Melaksanakan kegiatan tindak
lanjut
55, 56, 57,
58,
59, 60, 61
62, 63
9
7. Layanan
mediasi
a. Melaksanakan layanan mediasi
b. Menentukan sikap yang
dilakukan dalam penyelesaian
masalah
64, 65
66, 67
4
Jumlah 67
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa
No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah
Butir
1 Kedisiplinian
siswa dalam
menaati peraturan
di sekolah
a. Menggunakan pakaian
seragam sekolah
b. Kehadiran siswa
c. Etika dan Sopan santun
d. Lingkungan sekolah
e. Melaksanakan tugas piket
f. Mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler dan
pengembangan diri
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9
10, 11, 12
13, 14
15, 16, 17,
18
18
62
2 Kedisiplinan siswa
dalam
melaksanakan
pembelajaran di
kelas
a. Mengerjakan tugas
b. Tidak mencontek saat
ulangan
c. Sikap siswa di kelas
19, 20, 21
22, 23, 24,
25
26, 27, 28
10
3 Kedisiplinan siswa
terhadap kegiatan
belajar di rumah
a. Mengerjakan tugas sekolah
di rumah
b. Mengulang kembali
pelajaran di rumah
c. Menyiapkan perlengkapan
sekolah di rumah
29, 30
31, 32, 33
34, 35, 36
8
Jumlah 36
2. Lembar Panduan Dokumentasi
Lembar panduan dokumentasi yang digunakan untuk mencari tahu
tentang data atau informasi yang bisa didapatkan dari catatan/ tulisan,
gambar, atau karya-karya yang berkaitan dengan penelitian.
Adapun kisi-kisi instrumen ini disusun menggunakan daftar ceklist
ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Panduan Dokumentasi
No Dokumen Ketersediaan
Ada Tidak Ada
1 Profil lembaga
2 Struktur organisasi MAN 19 Jakarta
3 Sarana dan prasarana
4 Data guru di MAN 19 Jakarta
63
5 Data jumlah siswa di MAN 19 Jakarta
6 Data kasus siswa
7 Data program bimbingan dan konseling
8 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling
3. Lembar panduan wawancara
Lembar panduan wawancara digunakan sebagai alat bantu untuk
mengetahui hal-hal yang terkait dengan informan secara lebih mendalam.
Lembar panduan wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada informan untuk mendapatkan informasi.
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
No. Variabel Dimensi Indikator
1. Kinerja Guru
Bimbingan dan
konseling
Perencanaan layanan
bimbingan dan
konseling
- Merancang program BK
- Menentukan metode
pembelajaran BK
Pelaksanaan layanan
bimbingan dan
konseling
- Kegiatan progam BK
- Waktu kegiatan BK
- Proses program BK
Evaluasi layanan
bimbingan dan
konseling
- Hambatan pelakananaan
layanan BK
- Bentuk evaluasi program
BK
- Tindak lanjut program BK
2. Kedisiplinan
siswa
Pembentukan
kedisiplinan siswa
- Menentukan konsep
pembentukan kedisiplinan
64
- Menentukan strategi dalam
membina kedisiplinan
siswa
Pelaksanaan
pembentukan
kedisplinan siswa
- Teknik yang digunakan
- Proses pembentukan
Evaluasi pembentukan
kedisiplinan siswa
- Keadaan kedisplinan siswa
- Faktor kedisiplinan siswa
G. Validitas dan Reabilitas Instrumen
Agar menghasilkan data penelitian yang baik, data tersebut harus sesuai
dengan kenyataannya yang sebenarnya, bersifat tetap dan dapat dipercaya.
Data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya disebut data yang valid,
sedangkan data yang dapat dipercaya disebut data yang reliabel. Agar dapat
menghasilkan data yang valid dan reliabel, instrumen perlu diuji sehingga
memiliki bukti validitas dan reabilitas. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
uji validitas dan uji reabilitas:
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.69
Dalam
menentukan validitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus product
moment.
𝑟 𝑦 = ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
69
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2012), h. 141
65
Keterangan:
𝑟 𝑦 = Angka indeks korelasi “r” Product Moment
N = Number of Cases
∑ 𝑦 = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑ = Jumlah seluruh skor X
∑𝑦 = Jumlah seluruh skor Y
Hasil pengukuran dengan rumus product moment kemudian diuji
signifikasi yaitu dengan cara membandingkan hasil dari rxy terhadap nilai
rtabel. Dengan kriteria kelayakan sebagai berikut:
1) rxy > rtabel berarti valid,
2) rxy < rtabel berarti tidak valid.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan dalam angket
yaitu untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket.
Pada penelitian ini, uji coba validitas menggunakan bantuan program
komputer SPSS versi 23.
Berdasarkan data yang terkumpul dari responden tingkat kevalidan
suatu instrumen akan diuji menggunakan rumus Product Moment. Uji
coba instrumen Variabel X dan Variabel Y dilakukan pada 37 siswa yang
diambil dari siswa kelas XI dan XII. Taraf signifikansi sebesar 0,05 dan
derajat kebebasan (dk = n – 2) atau dk = 37 – 2 = 35 maka didapatkan rtabel
sebesar 0,334. Berdasarkan uji coba instrumen yang dilakukan, didapatkan
hasil sebagai berikut:
66
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling
No R hitung R tabel Keterangan
1 0,061 0,334 Tidak Valid
2 0,071 0,334 Tidak Valid
3 0,402 0,334 Valid
4 0,350 0,334 Valid
5 0,427 0,334 Valid
6 0,714 0,334 Valid
7 0,671 0,334 Valid
8 0,652 0,334 Valid
9 0,673 0,334 Valid
10 0,317 0,334 Tidak Valid
11 0,629 0,334 Valid
12 0,569 0,334 Valid
13 0,786 0,334 Valid
14 0,566 0,334 Valid
15 0,711 0,334 Valid
16 0,688 0,334 Valid
17 0,674 0,334 Valid
18 0,693 0,334 Valid
19 0,593 0,334 Valid
20 0,687 0,334 Valid
21 0,394 0,334 Valid
22 0,381 0,334 Valid
23 0,404 0,334 Valid
24 0,228 0,334 Tidak Valid
25 0,419 0,334 Valid
26 0,122 0,334 Tidak Valid
27 0,403 0,334 Valid
28 0,278 0,334 Tidak Valid
29 0,695 0,334 Valid
30 0,620 0,334 Valid
31 0,473 0,334 Valid
32 0,578 0,334 Valid
33 -0,675 0,334 Tidak Valid
34 0,472 0,334 Valid
35 0,525 0,334 Valid
36 0,698 0,334 Valid
67
37 0,585 0,334 Valid
38 0,739 0,334 Valid
39 0,821 0,334 Valid
40 0,719 0,334 Valid
41 0,743 0,334 Valid
42 0,598 0,334 Valid
43 0,340 0,334 Valid
44 0,799 0,334 Valid
45 0,832 0,334 Valid
46 0,260 0,334 Tidak Valid
47 0,394 0,334 Valid
48 0,509 0,334 Valid
49 0,592 0,334 Valid
50 0,604 0,334 Valid
51 0,679 0,334 Valid
52 0,511 0,334 Valid
53 0,730 0,334 Valid
54 0,609 0,334 Valid
55 0,247 0,334 Tidak Valid
56 0,310 0,334 Tidak Valid
57 0,640 0,334 Valid
58 0,626 0,334 Valid
59 0,520 0,334 Valid
60 0,571 0,334 Valid
61 0,513 0,334 Valid
62 0,483 0,334 Valid
63 0,536 0,334 Valid
64 0,480 0,334 Valid
65 0,682 0,334 Valid
66 0,411 0,334 Valid
67 0,647 0,334 Valid Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2020
Berdasatkan hasil uji validitas variabel X dari 67 butir soal terdapat
57 butir soal dinyatakan valid dan 10 butir soal dinyatakan tidak valid.
Selanjutnya item yang tidak valid akan dibuang sehingga item pertanyaan
untuk variabel kinerja guru bimbingan dan konseling menjadi 57 butir soal
yang akan diajukan dalam penelitian ini.
68
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa
No R hitung R tabel Keterangan
1 0,229 0,334 Tidak Valid
2 0,470 0,334 Valid
3 0,520 0,334 Valid
4 0,647 0,334 Valid
5 0,391 0,334 Valid
6 0,554 0,334 Valid
7 0,727 0,334 Valid
8 0,657 0,334 Valid
9 0,524 0,334 Valid
10 0,657 0,334 Valid
11 0,101 0,334 Tidak Valid
12 0,394 0,334 Valid
13 0,352 0,334 Valid
14 0,641 0,334 Valid
15 0,323 0,334 Tidak Valid
16 0,523 0,334 Valid
17 0,515 0,334 Valid
18 0,251 0,334 Tidak Valid
19 0,691 0,334 Valid
20 0,474 0,334 Valid
21 0,649 0,334 Valid
22 0,680 0,334 Valid
23 0,521 0,334 Valid
24 0,204 0,334 Tidak Valid
25 0,393 0,334 Valid
26 0,454 0,334 Valid
27 0,608 0,334 Valid
28 0,405 0,334 Valid
29 0,592 0,334 Valid
30 0,655 0,334 Valid
31 0,608 0,334 Valid
32 0,480 0,334 Valid
33 0,586 0,334 Valid
34 0,792 0,334 Valid
35 0,314 0,334 Tidak Valid
36 0,434 0,334 Valid Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2020
69
Berdasatkan hasil uji validitas variabel Y dari 36 butir soal
pertanyaan terdapat 30 butir soal dinyatakan valid dan 6 butir soal
dinyatakan tidak valid. Selanjutnya butir soal yang tidak valid akan
dibuang sehingga butir pertanyaan untuk variabel kedisiplinan siswa
menjadi 30 butir soal yang akan diajukan dalam penelitian ini.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu intrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena intrumen tersebut sudah baik.70
Uji reliabilitas adalah suatu ukuran
yang menujukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data sehingga menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Instrumen dapat dipercaya apabila memberikan hasil yang
tetap jika tes dilakukan berkali-kali. Dalam mengukur uji reabilitas
menggunakan koefisien alpha croncbanch.
𝑟11 =
{
∑
}
Keterangan:
𝑟11 = Nilai Reliabilitas
∑𝑆𝑖 = Jumlah varians skor tiap item
𝑆𝑡 = Varians Total
k = Jumlah Item
Apabila hasil croncbach alpha lebih besar dari 0,6 maka instrumen
dikatakan realiabel. Dengan intepretasi sebagai berikut:
Tabel 3.11
Interpretasi Uji Reliabilitas
Internasl Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,19 Sangat Rendah
70
Suharsimi Arikunto, Op.Cit. h. 154
70
0,20 – 0,39 Rendah
0,40 – 0,59 Sedang
0,60 – 0,79 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
Sumber: Syofian Siregar
Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan pungujian
reliabilitas untuk kedua variabel. Pada penelitian ini uji coba reabilitas
dengan menggunakan koefisian alpha dan dibantu melalui program
komputer SPSS versi 23. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel
X dan Variabel Y:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabitas Variabel X
Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan Cronbach’s Alpha 0,965
> 0,6. Maka instrumen variabel X kinerja guru bimbingan dan konseling
dapat dikatakan reliabel.
Tabel 3.13
Hasil Uji Reliabitas Variabel Y
Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan Cronbach’s Alpha 0,923
> 0,6. Maka instrumen variabel Y kedisiplinan siswa dapat dikatakan
reliabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.965 57
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 30
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
71
Tabel 3.14
Hasil Koefisien Reliabilitas
Variabel Koefisien
Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (X) 0,965
Kedisiplinan Siswa 0,923 Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan hasil pengolahan data uji reliabilitas variabel X Kinerja
Guru Bimbingan dan Konseling memiliki Cronbach’s Alpha 0,965 atau
96,5% dan variabel Y Kedisiplinan siswa Cronbach’s Alpha 0,923 atau
92,3%. Dengan demikian nilai reliabilitas masing-masing variabel X dan
Y memiliki nilai Cronbach’s Alpa lebih dari 0,60%, artinya kedua
variabel dikatakan reliabel dan menunjukkan kekuatan angket sangat kuat
sehingga instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah
terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif,
data yang diperoleh dalam analisis deskriptif yaitu:
a. Modus (Mo), median (Me), rata-rata (Mean), setandar deviasi (SD),
nilai minumum dan nilai maksimum
b. Tabel distribusi frekuensi
1) Menentukan rentang atau jarak data
2) Menentukan jumlah kelas interval
3) Menentukan panjang kelas interval
c. Grafik batang berdasarkan data pada distribusi frekuensi
d. Tingkat kecenderungan variabel
Mencari kecenderungan setiap variabel yaitu dengan cara
mengkatergorikan skor (X) yang diperoleh dari nilai mean (Mi) dan
standar deviasi (Sdi) dan dikelompokkan pada 3 katergori:
72
Tabel 3.15
Tingkat Kecenderungan Variabel
No Skor Nilai Kategori
1 X < (Mi – Sdi ) Rendah
2 (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang
3 X> (Mi + Sdi) Tinggi
e. Menghitung Nilai Tingkat Capaian Responden (TCR)
Perhitungan ini digunakan untuk menghitung indikator dari setiap
variabel penelitian dengan rumus:
𝑆
Keterangan:
TCR = Tingkat Capaian Responden
RS = Rata-rata Skor jawaban responden
Terdapat 5 kriteria TCR sebagai berikut:
Tabel 3.16
Rentang Skala TCR
Rentang Skala TCR Kategori TCR
0% - 54% Tidak Baik
55% - 64% Kurang
65% - 80% Cukup
81% - 90% Baik
91% - 100% Sangat Baik
Sumber: Riduwan
Perhitungan untuk mendapatkan analisis data deskriptif ini dibantu
dengan program SPSS vers.23.
73
2. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasarat analisis data ini digunakan untuk menentukan data akan
dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik non-
parametrik, berikut ini tahapan uji prasyarat analisis:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sebagai prasyarat kelayakan data untuk dianalisis
dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik non-
paramentrik. Dalam uji normalitas, data hasil penelitian data diketahui
apakah berdistribusi normal atau tidak normal. Adapun rumus yang
digunakan dalam uji normalitas:
|Ft – Fs|
Keterangan:
Ft = Probabilitas komulatif normal
Fs = Probabilitas komulatif empiris.
Statistik parametrik dapat digunakan apabila data hasil penelitian
tersebut berdistribusi normal, penelitian dibantu dengan program SPSS
vers.23 dengan uji kolmogorov-smirnov. Apabila nilai signifikansi >
0,05 maka data berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas dan variabel terikat berpola linear atau tidak.
Artinya variabel memiliki hubungan yang linier atau tidak. Pengujian
linearitas dapat menggunakan uji F dengan rumus:
𝑆
𝑆
Keterangan:
F = Harga bilangan F garis regresi
S2
TC = Rata-Rata kuadrat tuna cocok
S2
G = Rata-Rata kuadrat gala
74
Penelitian ini menggunakan program SPSS vers.23 dengan dasar
pengambilan keputusan dalam uji linearitas sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tedapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).
2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear
secara signifikan anatarvariabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y).
3. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Linear Sederhana
Dalam pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis
regresi sederhana, dimana untuk menujukkan arah hubungan dua
variabel, antara variabel bebas dan variabel terikat apakah memiliki
pengaruh atau tidak dan apakah pengaruh ke arah positif atau negatif.
Adapun rumusnya antara lain:
Keterangan :
Y‟ = Variabel dependen ( nilai yang diprediksikan)
a = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen.
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung
dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers 23.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji t adalah pengujian koefisien secara parsial yang digunakan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel
independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel
terikat). Rumus yang digunakan, sebagai berikut:
75
𝑡𝑖 𝑖
𝑆 𝑖
Keterangan :
ti = t hitung
bi = Koefisien regresi
SE = Standar eror regresi
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung
dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers 23 untuk
mempermudah penelitian. Dasar dalam pengambilan keputusan pada
taraf signifikansi 0,05:
1) Jika t hitung > t tabel , maka terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas dengan variabel terikat secara individu sehingga H0
ditolak.
2) Jika t hitung < t tabel , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel bebas dengan variabel terikat secara individu
sehingga H0 diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (Nilai R Square)
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. nilai R ini berada
ditengan antara 0 dan 1. Jika nilai R Square mendekati angka 1 maka
kontribusi variabel terikat semakin besar dan jika nilai R Square
mendekati 0 maka kontribusi variabel terikat kecil. Untuk mengetahui
besarnya kecilnya kontribusi variabel kinerja guru bimbingan dan
konseling (X) terhadap kedisiplinan siswa (Y), dapat ditentukan
dengan rumus koefisien determinasi berikut:
KD = r2
x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
76
r = Koefisien korelasi
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung
dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers.23 untuk
mempermudah penelitian.
77
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MAN 19 Jakarta
1. Sejarah Singkat Sekolah
Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta ini untuk menjawab
akan keinginan masyarakat akan kehadiran sebuah lembaga pendidikan
yang dapat menciptakan masyarakat madani yang mandiri dan inovasi
dalam menghadapi perkembangan zaman. MAN 19 Jakarta berlokasi di
Jalan Muchtar Raya Gg. H. Jaelani III Petukangan utara merupakan kelas
jauh dari Madrasah Aliyah Negeri 10 Joglo Jakarta Barat yang kemudian
menjadi madrasah yang berdiri sendiri pada tanggal 19 Juni 2009
diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
DKI Jakarta Bapak H. Fauzan Harun, SH.
MAN 19 Jakarta sudah berganti Kepala Sekolah sebanyak 3 kali.
Kepala Sekolah saat ini adalah Bapak Mohammad Yasin, M.Pd. Beliau
sudah menjabat sebagai kepala sekolah MAN 19 Jakarta selama 4 tahun
dan sudah banyak hal yang dicapai beliau untuk MAN 19 Jakarta yang
salah satunya adalah pembangunan asrama untuk peserta didik.71
2. Visi dan Misi Sekolah
Setiap sekolah pasti memiliki cita-cita dan harapan tinggi yang
dituangkan ke dalam visi dan misi sekolah. Adapun visi dan misi MAN 19
Jakarta sebagai berikut:
a. Visi
“Mewujudkan MAN 19 Jakarta sebagai wadah pembentukan
insan mandiri untuk masa depan Bangsa, Negara dan Agama”
71
Dokumentasi, Profil MAN 19 Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021
78
78
b. Misi
1) Menyempurnakan sarana prasarana MA Negeri 19 Jakarta sesuai
perkembangan teknologi dan tuntutan akademik
2) Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga kependidikan
MA Negeri 19 Jakarta melalui kerjasama dengan pihak lain atau
pembinaan sendiri
3) Mengembangkan kemandirian, inovasi dan kreatifitas peserta didik
MA Negeri 19 Jakarta melalui proses pembelajaran
4) Menciptakan lingkungan MA Negeri 19 Jakarta yang islami baik
dalam pergaulan maupun penataan dan
5) Mengikutsertakan peran masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan mutu hasil pendidikan dan pembelajaran di MA
Negeri 19 Jakarta
6) Menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan berahlakul
karimah.72
Sekolah menyusun visi dan misi bertujuan untuk menciptakan
cita-cita sekolah dan sebagai arah dalam pelaksanaan pendidikan. Agar
dapat mewujudkan visi dan misi sekolah dibutuhkan dukungan dari
setiap elemen yang berada di sekolah salah satunya adalah guru.
3. Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta
Struktur organisasi yang digunakan MAN 19 Jakarta adalah struktur
organisasi Lini, fungsional dan staff. Kepala madrasah memberikan
wewenang kepada unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan
kepala madrasah dibantuk oleh staf yang berperan sebagai pemberi
masukan.
72
Dokumentasi, Profil MAN 19 Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021
79
Gambar 4.1
Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta
Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta
Berdasarkan gambar struktur organisasi di atas, strutur organisasi
dipimpin oleh kepala madrasah. Kepala madrasah bekerjasama dengan
komite madrasah agar terciptanya pelayanan yang baik. Disamping itu
kepala madrasah dibantu dengan Kepala Tata Usaha, staf berperan
memberi masukan dan membantu dalam memberikan data informasi yang
dibutuhkan.
Kepala Madrasah memberikan wewenang kepada empat wakil
kepala sekolah yang terbagi atas bidang kurikuum, sarana dan prasarana,
humas dan kesiswaan yang saling bekerjasama. Selain itu juga
memberikan wewenang kepada kepala Lab terbagi atas Lab.IPA, Bahasa
dan Komputer, Pembina ekstrakurikuler dan juga Pembina osis. Terdapat
garis lurus dari kepala sekolah yang menunjukkan garis wewenang kepada
wali kelas guru dan peserta didik.
80
4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Berdasarkan hasil studi dokumen, MAN 19 Jakarta memiliki tenaga
pendidik dan kependidikan sebanyak 69 orang. Tenaga pendidik sebanyak
44 guru terdiri dari 34 guru PNS dan 10 guru Non PNS, dan memiliki
kualifikasi akademiki S2 dan S1. Sedangkan, tenaga kependidikan
sebanyak 25 orang yang terdiri dari 8 orang PNS dan 17 orang Non PNS.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Keadaan Jumlah Pendidik dan Kependidikan MAN 19 Jakarta
No Jabatan Status Jumlah
PNS Non PNS
1. Kepala Madrasah 1 - 1
2. Wakil Kepala
Madrasah
4 - 4
3. Kabag. Tata Usaha 1 - 1
4. Bendahara DIPA 1 - 1
5. Staf Tata Usaha 6 4 10
6. Guru 28 9 37
7. Guru BK 2 1 3
8. Pegawai perpustakaan - 2 2
9. Petugas kebersihan - 7 7
10. Pramusaji - 1 1
10. Petugas keamanan - 2 2
Jumlah 69
Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta
81
Tabel 4.2
Keadaan Tenaga Bimbingan dan Konseling MAN 19 Jakarta
No Nama Pendidikan Terakhir
1. Sri Hidayati, S.Pd. S.1. UNJ
2. Nida Umayah, S.Pd.I S.1 UIN
3. Frida Agusta, S.Pd. S.1. UNESA
Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta
Berdasarkan data tenaga pendidik yang diperoleh terdapat 3 guru
bimbingan dan konseling yang memiliki kualifikasi akademik S1, hal ini
dapat dikatakan guru BK tersebut memiliki kemampuan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa kemungkinan besar guru BK memiliki kinerja yang
baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
5. Data Rombongan Belajar dan Siswa
MAN 19 Jakarta pada tahun ajaran 2020/2021 memiliki siswa
sebanyak 729 siswa yang terbagi atas tiga kelas dengan masing-masing
kelas terdapat tiga jurusan yaitu jurusan Agama, IPA, IPS. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Keadaan Jumlah Siswa MAN 19 Jakarta
No Kelas Jurusan Laki2 Perempuan Jumlah
1 X
IPA 1 14 22 36
IPA 2 16 20 36
IPA 3 14 22 36
IPS 1 16 20 36
IPS 2 20 16 36
82
Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa MAN 19 Jakarta
memiliki 21 kelas yang terdiri atas tiga tingkatan dan masing-masing kelas
terdapat tiga jurusan. Jumlah keseluruhan siswa sebanyak 729 yang
terbagi menjadi tiga tingkatan. Kelas X sebanyak 248 siswa, kelas XI
sebanyak 253 siswa, kelas XII sebanyak 228 siswa.
6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana merupakan alat penunjang bagi lembaga
pendidikan agar proses belajar dan mengajar dapat terlaksana dengan baik.
Dalam menunjung proses belajar mengajar, MAN 19 Jakarta sudah
memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, dengan rincian
sebagai berikut:
IPS 3 18 18 36
AG 1 18 14 32
Jumlah 116 132 248
2 XI
IPA 1 10 22 32
IPA 2 12 23 35
IPA 3 11 24 35
IPS 1 16 23 39
IPS 2 12 26 38
AG 1 18 19 37
AG 2 15 22 37
JUMLAH 94 159 253
3 XII
IPA 1 13 19 32
IPA 2 18 13 31
IPA 3 16 4 20
IPS 1 22 15 37
IPS 2 21 15 36
AG 1 22 15 37
AG 2 23 12 35
Jumlah 135 93 228
345 384 729
83
Tabel 4.4
Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 19 Jakarta
No Sarana dan prasarana Jumlah
1. Ruang kelas 21
2. Ruang asrama 1
3. Lapangan olahraga 1
4. Ruang eskul 3
5. Masjid 1
6. Perpustakaan 1
7. Ruang BK 1
8. Laboratorium fisika 1
9. Laboratorium kimia 1
10. Laboratorium bahasa 1
11. Laboratorium komputer 1
12. Ruang Kepala Madrasah 1
13. Ruang tata usaha 1
14. Ruang Wakil Kepala dan Guru 1
15. Ruang rapat dan briefing 1
16 Ruang UKS 1
17. Meja piket 1
18. Ruang pelayanan terpadu 1
19. Taman atau ruang terbuka hijau 1
Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta
Berdasarkan data sarana dan prasarana MAN 19 Jakarta dapat
diketahui bahwa sarana dan prasarana sudah lengkap dan dalam kondisi
yang baik sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar. Namun,
terdapat beberapa ruangan yang masih perlu adanya peningkatan kualitas.
Salah satunya adalah ruangan BK. Ruangan BK merupakan salah satu
84
fasilitas yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan layanan BK
oleh karena itu ruang BK harus dibuat senyaman mungkin. Kondisi ruang
BK di MAN 19 Jakarta saat ini sudah cukup luas. Namun masih ada
beberapa fasilitas yang belum tersedia seperti tidak adanya ruang
konseling, yang merupakan suatu hal yang penting agar siswa dapat
leluasa menceritakan masalahnya. Oleh karena itu, perlu adanya
peningkatan dan perbaikan oleh MAN 19 Jakarta agar terciptanya sarana
dan prasarana yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan proses
pelaksanaan pendidikan.
B. Deskriptif Data
1. Data Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)
a. Data Variabel Y
Berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari 72 siswa yang
dijadikan responden. Maka diperoleh data mengenai variabel Y yaitu
Kedisiplinan Siswa digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Data Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)
Reponden Variabel Y Responden Variabel Y
Responden 1 102 Responden 37 103
Responden 2 111 Responden 38 101
Responden 3 94 Responden 39 107
Responden 4 89 Responden 40 105
Responden 5 97 Responden 41 91
Responden 6 81 Responden 42 84
Responden 7 113 Responden 43 91
Responden 8 99 Responden 44 99
Responden 9 113 Responden 45 89
Responden 10 103 Responden 46 90
Responden 11 110 Responden 47 101
Responden 12 88 Responden 48 95
85
Responden 13 71 Responden 49 97
Responden 14 105 Responden 50 92
Responden 15 96 Responden 51 88
Responden 16 101 Responden 52 105
Responden 17 89 Responden 53 108
Responden 18 103 Responden 54 111
Responden 19 100 Responden 55 115
Responden 20 105 Responden 56 89
Responden 21 120 Responden 57 109
Responden 22 101 Responden 58 95
Responden 23 117 Responden 59 115
Responden 24 105 Responden 60 102
Responden 25 93 Responden 61 98
Responden 26 90 Responden 62 99
Responden 27 74 Responden 63 98
Responden 28 99 Responden 64 101
Responden 29 102 Responden 65 91
Responden 30 87 Responden 66 101
Responden 31 106 Responden 67 94
Responden 32 96 Responden 68 107
Responden 33 108 Responden 69 109
Responden 34 112 Responden 70 104
Responden 35 106 Responden 71 106
Responden 36 96 Responden 72 98
b. Hasil Analisis Data Variabel Y
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 120 – 71
= 49
2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 72
= 7,13
86
= 7
3) Panjang Interval (i)
i =𝑟 𝑡 𝑟
=
= 7
4) Tabel Distribusi Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)
Tabel 4.6
Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)
Tingkat Kecenderungan Data
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 71-77 2 2.8 2.8 2.8
78-84 2 2.8 2.8 5.6
85-91 12 16.7 16.7 22.2
92-98 14 19.4 19.4 41.7
99-105 23 31.9 31.9 73.6
106-112 14 19.4 19.4 93.1
113-120 5 6.9 6.9 100.0
Total 72 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
Berdasarkan data tabel distribusi di atas dapat digambarkan
distribusi frekuensi variabel Y pada diagram berikut ini:
Gambar 4.2
Hasil Data Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa (Y)
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
87
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa yang
memiliki skor 71-77 sebanyak 2, skor 78-84 sebanyak 2 orang,
skor 85-91 sebanyak 12 orang, 92-98 sebanyak 14 orang, skor 99-
105 sebanyak 23 orang, skor 106-112 sebanyak 14 orang, 113-120
sebanyak 5 orang. jadi, distribusi frekuensi variabel Y
kedisiplinan siswa memiliki rentang data yang beragam.
5) Mean, Median, Modus Variabel Y
Tabel 4.7
Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata dari
variabel kedisiplinan siswa adalah 99,58, nilai tengah 101,58, nilai
yang sering muncul adalah 101 dan standar deviasi 9,544. Untuk
mengetahui tinggi rendahnya tingkat kedisiplinan siswa dapat
menggunakan cara berikut.
Statistics
Kedisiplinan Siswa
N Valid 72
Missing 0
Mean 99.58
Median 101.00
Mode 101
Std. Deviation 9.544
Range 49
Minimum 71
Maximum 120
Sum 7170
88
Mencari batasan-batasan kategori kecenderungan yaitu
dengan cara perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi
ideal (Sdi). Nilai rata-rata (Mi) dalam penelitian ini adalah 99,58
dan standar deviasi ideal (Sdi) adalah 9,544. Berikut ini
perhitungannya:
a) Rendah = X < Mi – Sdi
= X 99,58 – 9,544
= X < 90,036
b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 90,036 < X < 99,58 + 9,544
= 90,036 < X < 109,124
c) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 109,124
Tabel 4.8
Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)
Sumber: Hasil olah data SPSS ver. 23
Berdasarkan tingkat kecenderungan data di atas, dapat
digambarkan pada diagram berikut ini:
Kategori Kedisiplinan Siswa
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 13 18.1 18.1 18.1
Sedang 49 68.1 68.1 86.1
Tinggi 10 13.9 13.9 100.0
Total 72 100.0 100.0
89
Gambar 4.3
Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel
Kedisiplinan Siswa (Y)
Berdasarkan diagram tersebut, perolehan skor variabel
kedisiplinan siswa yang termasuk kedalam kategori rendah
sebanyak 13 orang atau 18,1%, kategori sedang sebanyak 49 orang
atau 68,1%, dan kategori tinggi sebanyak 10 orang atau 13,9%.
Berdasarkan prolehan skor tesebut dapat disimpulkan bahwa
variabel kedisiplinan siswa (Y) berada pada kategori sedang.
Untuk mengukur tingkat pencapaian responden pada setiap
indikator digunakan menggunakan perhitungan TCR yaitu dengan
cara membagi skor rata-rata dengan 4 dan dikalikan 100%. Hasil
analisis TCR untuk variabel kedisiplinan siswa (Y) dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
90
Tabel 4.9
Hasil TCR Variabel Kedisiplinan Siswa
No Indikator Jumlah
Item
Rata-
Rata
Skor
TCR Ket
1 Kedisiplinian siswa dalam
menaati peraturan di sekolah 18 3,49 87,3 Baik
2
Kedisiplinan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran di
kelas
10 3,23 80 Cukup
3 Kedisiplinan siswa terhadap
kegiatan belajar di rumah 8 3,06 76,5 Cukup
Sumber: Data hasil penelitian 2020 (Olahan Peneliti)
Berdasarkan tabel di atas rata-rata indikator kedisiplinan
siswa dalam menaati peraturan di sekolah sebesar 3,49 dengan
tingkat capaian responden sebesar 87,3% dalam ketegori baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedisiplinan siswa MAN
19 Jakarta dalam menaati peraturan sudah baik.
Rata-rata indikator kedisiplinan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas sebesar 3,23 dengan tingkat capain
responden 80% dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kedisiplinan siswa dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas sudah cukup.
Rata-rata indikator kedisiplinan siswa terhadap kegiatan
belajar di rumah sebesar 3,06 dengan tingkat capain 76,5% dalam
kategori cukup. Dengan demikin dapat dikatakan bahwa
kedisiplinan siswa MAN 19 Jakarta terhadap kegiatan belajar di
rumah sudah cukup.
2. Data Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling)
a. Data Variabel X
Berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari 72 siswa yang
dijadikan responden. Maka diperoleh data mengenai variabel X yaitu
91
Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling. Dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.10
Data Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (Y)
Reponden Variabel Y Responden Variabel Y
Responden 1 197 Responden 37 158
Responden 2 196 Responden 38 220
Responden 3 152 Responden 39 140
Responden 4 143 Responden 40 128
Responden 5 147 Responden 41 192
Responden 6 112 Responden 42 137
Responden 7 150 Responden 43 146
Responden 8 186 Responden 44 160
Responden 9 188 Responden 45 141
Responden 10 123 Responden 46 119
Responden 11 191 Responden 47 171
Responden 12 144 Responden 48 164
Responden 13 139 Responden 49 160
Responden 14 199 Responden 50 137
Responden 15 157 Responden 51 139
Responden 16 105 Responden 52 156
Responden 17 115 Responden 53 213
Responden 18 151 Responden 54 141
Responden 19 171 Responden 55 218
Responden 20 170 Responden 56 143
Responden 21 209 Responden 57 175
Responden 22 192 Responden 58 166
Responden 23 199 Responden 59 186
Responden 24 175 Responden 60 184
Responden 25 150 Responden 61 211
Responden 26 148 Responden 62 144
Responden 27 119 Responden 63 175
Responden 28 188 Responden 64 146
Responden 29 186 Responden 65 169
92
Responden 30 192 Responden 66 151
Responden 31 167 Responden 67 125
Responden 32 187 Responden 68 193
Responden 33 193 Responden 69 223
Responden 34 185 Responden 70 123
Responden 35 140 Responden 71 169
Responden 36 141 Responden 72 187
b. Hasil Analisi Data Variabel X
1) Rentang Nilai (r)
r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
= 223 – 105
= 118 2) Jumlah Kelas (k)
k = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 72
= 7,13
= 7
3) Panjang Interval (i)
i =𝑟 𝑡 𝑟
=
= 16,8
= 17
4) Tabel Distribusi Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling)
93
Tabel 4.11
Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling (X)
Berdasarkan data tabel distribusi di atas dapat digambarkan
distribusi frekuensi variabel X pada diagram berikut ini:
Gambar 4.4
Hasil Data Distribusi Frekuensi Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling (X)
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa yang
memiliki skor 105-121 sebanyak 5, skor 122-138 sebanyak 6
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
94
orang, skor 139-155 sebanyak 20 orang, 156-172 sebanyak 13
orang, skor 173-189 sebanyak 12 orang, skor 190-206 sebanyak 10
orang, 207-223 sebanyak 6 orang. jadi, distribusi frekuensi
variabel X kinerja guru bimbingan dan konseling memiliki rentang
data yang beragam.
5) Mean, Median, Modus Variabel X
Tabel 4.12
Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling (X)
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata dari
variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling adalah 164,13,
nilai tengah 162, nilai yang sering muncul adalah 141 dan standar
deviasi 28,765. Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat
Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan cara
berikut.
Statistics
Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling
N Valid 72
Missing 0
Mean 164.13
Median 162.00
Mode 141a
Std. Deviation 28.765
Range 118
Minimum 105
Maximum 223
Sum 11817
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
95
Mencari batasan-batasan kategori kecenderungan yaitu
dengan cara perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi
ideal (Sdi). Nilai rata-rata (Mi) dalam penelitian ini adalah 164,13
dan standar deviasi ideal (Sdi) adalah 28,765. Berikut ini
perhitungannya:
a) Rendah = X < Mi – Sdi
= X 164,13 – 28,765
= X < 135,365
b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi
= 135,365 < X < 164,13 + 28,765
= 90,036 < X < 192,895
c) Tinggi = X > Mi + Sdi
= X > 192,895
Tabel 4.12
Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling (X)
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan tingkat kecenderungan data di atas, dapat
digambarkan pada diagram batang berikut ini
Kategori Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 9 12.5 12.5 12.5
Sedang 51 70.8 70.8 83.3
Tinggi 12 16.7 16.7 100.0
Total 72 100.0 100.0
96
Gambar 4.5
Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kinerja
Guru Bimbingan dan Konseling (X)
Berdasarkan diagram tersebut, perolehan skor variabel
kinerja guru bimbingan dan konseling yang termasuk kedalam
kategori rendah sebanyak 9 orang atau 12,5%, kategori sedang
sebanyak 51 orang atau 70,8%, dan kategori tinggi sebanyak 12
orang atau 16,7%. Berdasarkan prolehan skor tersebut dapat
disimpulkan bahwa variabel kinerja guru bimbingan dan konseling
(X) berada pada kategori sedang.
Variabel kinerja bimbingan dan konseling terdiri dari 7
indikator yaitu: layanan orientasi, layanan informasi, layanan
penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran atau
penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan
kelompok dan layanan mediasi. Hasil analisis setiap indikator
diukur menggunakan perhitungan TCR yaitu dengan cara
membagi skor rata-rata dengan 4 dan dikalikan 100%. Hasil
analisis TCR untuk variabel kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
97
Tabel 4.13
Hasil TCR Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
No Indikator Jumlah
Item
Rata-
Rata
Skor
TCR Ket
1 Layanan orientasi 4 2.70 67.4 Cukup
2 Layanan informasi 15 2.42 75.7 Cukup
3
Layanan penempatan dan
penyaluran 8 2.69 60.9
Kurang
4
Layanan pembelajaran atau
penguasaan konten 11 2.54 69.9
Cukup
5 Layanan konseling 8 3.21 77.9 Cukup
6 Layanan bimbingan kelompok 7 2.45 66.7 Cukup
7 Layanan mediasi 4 3.51 87.8 Baik Sumber: Data hasil penelitian 2020 (Olahan Peneliti)
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata indikator layanan
orientasi sebesar 2,70 dengan tingkat pencapain responden sebesar
67,4% dalam kategori cukup. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
kinerja guru bimbingan dan konseling di MAN 19 Jakarta pada
indikator layanan orientasi menyatakan cukup.
Rata-rata indikator layanan informasi adalah 2,42 dan tingkat
pencapain responden adalah 75,7% dengan kategori cukup. Hal
tersebut dapat dikatakan bahwa layanan informasi yang diberikan
guru bimbingan dan konseling cukup.
Rata-rata indikator pada layanan penempatan dan penyaluran
sebesar 2,69 dengan tingkat pencapain 60,9%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa layanan penempatan dan penyaluran yang
diberikan guru BK masih kurang.
Rata-rata indikator pada layanan pembelajaran atau
penguasaan konten sebesar 2,54 dengan tingkat capaian responden
adalah 69,9%. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa layanan
pembelajaran dan penguasaan konten cukup.
98
Rata-rata indikator pada layanan konseling sebesar 3,21
dengan tingkat pencapain 77,9%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa layanan konseling yang diberikan guru BK sudah cukup.
Rata-rata indikator pada layanan bimbingan kelompok
sebesar 2,45 dengan tingkat pencapain 66,7%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok yang diberikan
guru BK sudah cukup.
Rata-rata indikator pada layanan mediasi sebesar 3,51
dengan tingkat pencapain 87,8%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa layanan mediasi yang diberikan guru BK baik.
C. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual
berdisitribusi normal atau tidak. Suatu regresi yang baik adalah ketika
memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Penelitian ini
mengggunakan uji Kolmogrov Smirnov dan Normal P-P Plot of
Regression Standardized Residual dengan SPSS vers.23. Hasil penelitian
sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Guru
Bimbingan dan
Konseling
.102 72 .059 .975 72 .165
Kedisiplinan
Siswa .073 72 .200
* .982 72 .394
Sumber: Hasil olah data SPSS Vers. 23, 2020
99
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi variabel
Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling sebesar 0,059 dan signifikansi
variabel Kedisiplinan Siswa sebesar 0,200. Nilai masing-masing variabel
lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data seluruh variabel
berdistribusi normal.
Sedangkan dilihat menggunakan Grafik P-P Plot of Regression
Standardized Residual dengan SPSS vers.23, akan terlihat seperti:
Gambar 4.6
Hasil Uji Normalitas Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling”
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Gambar 4.7
Hasil Uji Normalitas Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”
Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020
100
Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan
bahwa data berdisitribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat, apakah dua variabel memiliki
hubungan linear atau tidak secara signifikan. Berikut merupakan hasil uji
linearitas menggunakan SPSS Vers.23:
Tabel 4.15
Hasil Uji Linearitas
Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan tabel hasil uji linearitas di atas diketahui nilai Sig.
deviation from linearity sebesar 0,297 > 0,05. Jika hasil nilai signifikansi
lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang linear antara variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dan
variabel Kedisiplinan Siswa.
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kedisiplinan
Siswa *
Kinerja Guru
Bimbingan dan
Konseling
Between
Groups
(Combined) 4998.667 46 108.667 1.850 .050
Linearity 1759.431 1 1759.431 29.946 .000
Deviation
from Linearity 3239.236 45 71.983 1.225 .297
Within Groups 1468.833 25 58.753
Total 6467.500 71
101
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat apakah
memiliki pengaruh atau tidak dan apakah pengaruh ke arah positif atau
negatif. Hasil Pengujian regresi linear sederhana menggunakan SPSS vers.
23 sebagai berikut:
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 71.180 5.637 12.628 .000
Kinerja Guru
Bimbingan dan
Konseling
.173 .034 .522 5.115 .000
Dependent Variable: Kedisiplinan Siswa Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui arah pengaruh dari
hubungan dua variabel dapat menggunakan rumus:
Apabila dimasukkan sesuai dengan hasil output di atas, dapat
diketahui bahwa:
1) a = 71,180 yang diambil dari unstandadized coefficients B. Angka ini
menunjukkan jika tidak ada kinerja guru bimbingan dan konseling,
maka nilai konsistensi kedisiplinan siswa sebesar 71,180.
102
2) b = angka koefisien regresi, dari tabel diatas diperoleh sebesar 0,173.
Angka ini menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan 1% Kinerja Guru
Bimbingan dan Konseling, maka Kedisiplinan Siswa akan meningkat
sebesar 17,3%.
Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
(X) berpengaruh positif terhadap Kedisiplinan Siswa (Y).
3. Uji Parsial (Uji t)
Uji t berfungsi untuk mengetahui apakah nilai koefisien regresi
signifikan atau tidak dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel dan
dengan menggunakan nilai signifikansi. Berdasarkan pada Tabel 4.15
diketahui dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:
a. Membandingkan thitung dengan ttabel
1) Penentuan thitung dengan ttabel
Nilai thitung diperoleh dari hasil uji regresi linear sederhana
pada Tabel 4.15 Yaitu sebesar 5,115. ttabel dapat diperoleh dari
tabel statistik dengan ketentuan α : 2 = 0,05 : 2 = 0,025 (tabel uji 2
sisi) dengan derajat kebebasan (df) n – 2 yaitu df = 72 – 2 = 70
yaitu sebesar 1,997. Sehingga hasil perhitungan diperoleh nilai
thitung 5,115 dan ttabel 1,997.
2) Kriteria pengujian
Apabila Thitung < Ttabel, maka Ho diterima
Apabila Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak
3) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa Thitung (5,115) >
Ttabel (1,997), maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh antara Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling
terhadap Kedisiplinan Siswa.
103
b. Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas signifikansi
1) Nilai signifikansi
Nilai signifikansi diperoleh dari hasil Tabel 4.15 yaitu
sebesar 0,000
2) Kriteria pengujian
Apabila sig > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak
Apabila sig < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima
3) Kesimpulan
Diketahui bahwa nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho diterima dan
H1 ditolak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling terhadap
Kedisiplinan Siswa.
2. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk memprediksi seberapa besar
kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam
regresi linear sederhana. Di bawah ini merupakan hasil perhitungan
koefisien determinasi menggunakan SPSS ver.23:
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .522a .272 .262 8.201
a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling
b. Dependent Variable: Kedisiplinan Siswa Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diperoleh nilai koefisien
derminasi (R Square) 0,272 atau 27,2%. Angka tersebut memiliki arti
104
bahwa Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling berpengaruh terhadap
kedisiplinan siswa sebesar 27,2%. Sedangkan sisanya 72,8% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini digunakan untuk menjelaskan dan
memberi gambaran yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan data
hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara kinerja guru
bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.
Untuk mengetahui arah hubungan positif atau negatif, dapat dilihat dari hasil
analisis uji regresi linear sederhana, bahwa diperoleh arah hubungan positif
antara variabel X dan variabel Y dengan nilai 0,173. Oleh Karena itu dapat
dikatakan bahwa kinerja guru bimbingan dan konseling berpengaruh positif
terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Sedayana dalam
buku Syafaruddin mengatakan bahwa tugas guru bimbingan dan konseling
adalah membentuk pribadi unggul siswa agar tidak mudah rapuh, sikap sosial
yang baik dan pengendalian diri yang baik.73
Apabila tugas tersebut terlaksana
maka dapat dikatakan bahwa kinerja guru BK baik dan berpengaruh positif
terhadap sikap kedisiplinan siswa.
Kemudian dapat dilihat dari hasil uji t diperoleh hasil nilai thitung sebesar
5,115 dan ttabel sebesar 1,997 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan
kriteria pengujian Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak dan jika signifikansi < 0,05,
maka Ho ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan antara kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan
siswa.
Pada uji determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi (R square)
sebesar 0,272 atau 27,2%. Angka tersebut mengandung arti bahwa kinerja
guru bimbingan dan konseling berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa
73
Syafaruddin dkk, Op.Cit, h. 58
105
sebesar 27,2%, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Seperti kondisi keluarga, lingkungan kelas yang tidak nyaman, tenaga
pengajar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kinerja
guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa dan berada pada
tingkatan sedang dapat dilihat dari perolehan tingkat kecenderungan kinerja
guru BK sebesar 70,8% dimana kinerja guru BK dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling masih belum optimal sehingga masih banyak siswa
yang melakukan pelanggaran.
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang dilakukan dengan guru
bimbingan konseling dan kepala sekolah, dikatakan bahwa kinerja guru BK
sudah cukup baik tetapi masih perlu adanya peningkatan. Guru BK sudah
melaksanakan tugas utamanya mancakup merencanakan program layanan BK,
pelaksanakan layanan BK dan melakukan evaluasi. Pada saat kegiatan
merancang program layanan BK melibatkan seluruh pihak-pihak terkait baik
itu dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan wali kelas. Dilihat dari
RPL (Rencana Pelaksanan Layanan) Program tersebut dirancang setiap tahun
yang didasarkan atas analisis kebutuhan siswa yang diisi oleh siswa agar
program tepat sasaran.
Dalam proses pelaksanaan, guru BK melaksanakan layanan orientasi,
layanan informasi, layanan penempatan dam penyaluran, layanan
pembelajaran dan penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan
kelompok dan layanan mediasi. Berdasarkan hasil wawancara dan olah data
menggunakan TCR layanan orientasi yang dilakukan guru BK sudah cukup
baik dapat dilihat dari nilai TCR sebesar 67,4%, namun layanan orientasi ini
dilaksanakan pada saat MOS saja. Perolehan nilai TCR untuk layanan
informasi sebesar 75.7% hal tersebut dapat dikatakan bahwa, layanan
informasi yang diberikan guru BK sudah cukup baik. Layanan informasi
dilaksanakan di dalam kelas, informasi yang disampaikan tekait tata tertib,
informasi belajar dan karier. Hasil nilai TCR untuk Layanan penempatan dan
106
penyaluran sebesar 60.9% hal tesebut dapat dikatakan bahwa layanan
penempatan dan penyaluran yang diberikan guru BK masih kurang baik dan
perlu ada perbaikan, siswa masih belum merasakan adanya layanan tersebut.
Layanan pembelajaran dan penguasaan konten yang diberikan guru BK sudah
cukup baik dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 69,9%, layanan belajar
dilaksanakan dengan cara membuat kelompok sesuai dengan gaya belajar
masing-masing siswa. Peroleh nilai TCR untuk layanan konseling sebesar
77,9%, pelaksanakan layanan konseling dilaksanakan secara perorangan
maupun kelompok yaitu dengan cara memanggil siswa yang memiliki
masalah saja karena tidak banyak siswa yang datang sendiri menemui guru
BK sehingga layanan konseling tidak dilaksanakan untuk semua siswa.
Layanan bimbingan kelompok yang diberikan guru BK dinilai sudah cukup
baik dapat dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 66,7%, pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok ini diberikan untuk menambah wawasan siswa
dan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas berkolaborasi dengan pihak-
pihak yang ahli. Perolehan nilai TCR Layanan mediasi sebesar 87,8% hal ini
dapat dikatakan layanan mediasi yang dilaksanakan guru BK sudah baik.
Berdasarkan penjelasan di atas pelaksanaan layanan BK sudah cukup
baik, namun kurang maksimal. Pelaksanaan yang kurang maksimal tersebut
dikarenakan tidak tersedianya jam bagi guru BK sehingga informasi yang
ingin disampaikan guru BK terkadang tidak tersampaikan oleh siswa,
pelaksanaan program BK masih ada yang belum sesuai dengan Juknis dan
disiplin keilmuan, kurangnya tenaga profesional dan kapasitas siswa yang
harus ditangani satu guru BK sudah melebihi. Hal ini ditujukkan dari hasil
wawancara dengan kepala sekolah dan guru BK.
Seharusnya menurut Salahudin yang dikutip dalam jurnal Andi
Riswandi, sebagaimana guru mata pelajaran. Guru BK yang membimbing 150
107
orang siswa dihargai sebanyak selama 18 jam.74
Menurut Dirjen PMPTK
Depdiknas Tahun 2007, pendidikan minimal konselor adalah sarjana S1
program studi bimbingan dan konseling.75
Dalam meningkatkan kinerja dibutuhkan adanya evaluasi untuk
memperbaiki dan mengoreksi kesalahan dengan cara membandingkan
perencanaan dengan pelaksanaannya sehingga dapat menjadi dasar dalam
mengambil keputusan. Proses evaluasi yang dilakukan oleh guru BK di MAN
19 Jakarta dilaksanakan setiap hari seperti sharing dengan sesama guru BK,
dan setiap dua minggu sekali dengan kepala madrasah untuk membicarakan
terkait program ataupun masalah yang dilakukan siswa. Hal ini dilakukan
untuk dapat mencapai hasil kinerja yang diinginkan.
Kinerja guru BK yang baik dilihat dari sukses tidaknya guru BK
melaksanakan kegiatan layanan BK di sekolah dapat dilihat dari sikap
siswa terhadap guru BK, apakah guru BK semakin didekati atau
semakin dijauhi, disiplin siswa apakah siswa semakin disiplin atau tidak,
suasana belajar siswa apakah semakin baik, interaksi sosial siswa
apakah semakin baik?.76
Oleh karena itu kedisiplinan siswa merupakan salah satu tolak ukur dari
kinerja guru BK. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara diketahui bahwa
kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta masih berada pada kategori sedang dan
cukup baik. Kebanyakan siswa sudah disiplin dan menaati peraturan yang
berlaku. Dapat dilihat dari perolehan capaian responden diperoleh sebesar
87,3% bahwa kedisiplinan siswa dalam menaati peraturan sudah baik.
Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sudah cukup
baik dapat dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 80%. Kedisiplinan siswa
terhadap kegiatan belajar di rumah sudah cukup baik dilihat dari perolehan
nilai TCR sebesar 76,5%. Namun, masih ada pelanggaran-pelanggaran
kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan wawancara oleh guru
74
Andi Riswandi Buana Putra, Op.Cit, h.27 75
Daryanto dan Farid, Loc.Cit 76
Syafaruddin,Op.Cit. h. 59
108
BK dan kepala sekolah pelanggaran yang dilakukan siswa mulai dari
pelanggaran yang umum terjadi seperti terlambat datang ke sekolah,
membolos, tidak mengerjakan tugas, bermasalah dengan seragam sampai
yang berat seperti merokok, berkelahi, membawa senjata tajam dan kabur dari
sekolah.
Adapun Kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa
berdasarkan wawancara yang telah dilakukan sudah cukup baik dibuktikan
adanya usaha-usaha yang dilakukan guru BK seperti: mensosialisasikan
peraturan sekolah, merancang program layanan BK sesuai dengan kebutuhan
siswa, melaksanakan layanan bimbingan dan konseling seperti memberikan
layanan konseling individu bagi siswa yang melanggar, melaksanakan
layanan bimbingan kelompok dan layanan BK lainnya.
Dalam membina kedisiplinan siswa guru BK bersama dengan pihak-
pihak di sekolah menetapkan punishmen bagi siswa yang melanggar
kedisiplinan dan reward bagi siswa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi,
selain itu juga membiasakan siswa melakukan hal yang baik seperti mengikuti
kegiatan sholat dhuha di pagi hari, kajian kitab kuning dan keputrian setiap
hari jum‟at. Dengan adanya usaha tersebut menjadikan tingkat kedisiplinan
siswa di MAN 19 Jakarta meningkat.
Kinerja guru bimbingan dan konseling merupakan salah satu penentu
keberhasilan layanan BK dalam memberikan layanan konseli kepada siswa.
Kinerja sangat mempengaruhi hasil atau tingkat keberhasilan. Apabila kinerja
guru bimbingan dan konseling itu baik maka tujuan dan layanan bimbingan
dan konseling dapat terlaksana dengan baik. Sehingga sangat berpengaruh
pada kedisiplinan siswa karena salah satu tugas guru bimbingan dan konseling
yaitu mendisiplinkan siswa. Jadi dapat diketahui bahwa kinerja guru
bimbingan dan konseling yang baik akan meningkatkan kedisiplinan siswa.
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian mengenai pengaruh kinerja
guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kinerja guru bimbingan dan konseling di MAN 19 Jakarta berada pada
kategori sedang, guru BK sudah melaksanakan tugas utamanya yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dapat dilihat juga dari tujuh
indikator yang digunakan yaitu layanan orientasi, layanan informasi,
layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran dan
penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan kelompok dan
layanan mediasi rata-rata nilai capaian responden berada pada ketegori
cukup. Hal ini menunjukkan masih ada aspek kinerja guru BK yang belum
bagus seperti dalam pelaksanaanya belum maksimal karena pelaksanaan
tidak menyeluruh kepada seluruh siswa dikarenakan kurangnya tenaga
professional, jumlah siswa melebihi kapasitas yang harus ditangani oleh
guru BK dan tidak adanya waktu dalam memberikan layanan di kelas.
2. Kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta berada pada kategori sedang atau
cukup baik. Dapat dilihat dari rata-rata capaian responden dari setiap
indikator bahwa kedisiplinan siswa dalam menaati peraturan sudah baik.
Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dan
kegiatan belajar di rumah sudah cukup baik. Namun, masih ada
pelanggaran-pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa.
Pelanggaran yang dilakukan siswa mulai dari pelanggaran yang umum
terjadi seperti terlambat datang ke sekolah, membolos, tidak mengerjakan
tugas, bermasalah dengan seragam sampai yang berat seperti merokok,
110
110
berkelahi, membawa senjata tajam dan bolos kegiatan pembelajaran di
sekolah.
3. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan bersifat
positif antara kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan
siswa. Pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap
kedisiplinan siswa sebesar 27,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti. Seperti kondisi keluarga, lingkungan kelas yang tidak
nyaman, tenaga pengajar.
Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa,
semakin baik kinerja guru BK maka akan semakin meningkat kedisiplinan
siswa.
B. Saran
Dalam penelitian ini mengahasilkan beberapa temuan, oleh karena itu
penulis memberikan saran-saran. Adapun saran-saran yang dapat penulis
kemukakan sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah sebaiknya menyediakan guru bimbingan dan konseling
yang sesuai dengan kualifikasi akademik dan menyediakan jam khusus
untuk guru bimbingan dan konseling agar pelaksanaan layanan dapat
berjalan dengan efektif.
b. Kepala sekolah seharusnya meningkatkan kontribusi aktif dalam
membantu dan pengawasan layanan bimbingan dan konseling agar
kinerja guru BK meningkat.
c. Kepala sekolah melakukan pengawasan langsung terdahap
kedisiplinan siswa.
111
2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
a. Guru bimbingan dan konseling diharapkan lebih meningkatkan lagi
kinerjanya dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa.
b. Guru bimbingan dan konseling harus dapat meningkatkan pemberian
layanan orientasi secara jelas agar siswa baru dapat menyesuaikan diri
di sekolah, layanan informasi secara menyeluruh, layanan penyaluran
dan penempatan agar menempatkan siswa sesuai dengan minat dan
bakat, layanan pembelajaran dan penguasaan konten, layanan
konseling, layanan bimbingan kelompok kepada seluruh siswa.
c. Guru BK sebaiknya tidak hanya bertindak jika ada siswa yang
melakukan masalah akan tetapi harus tetap aktif membantu siswa yang
terlihat tidak memiliki masalah.
d. Guru BK Bekerjasama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
wali kelas, guru mata pelajaran dalam merancang dan melaksanakan
layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah
kedisiplinan siswa.
3. Bagi Siswa
a. Siswa seharusnya dapat menghilangkan pandangan yang tidak baik
terhadap guru bimbingan dan konseling dengan cara rutin
berkonsultasi jika memiliki kesulitan.
b. Siswa harus lebih Membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik.
c. Siswa secara sadar harus dapat meningkatkan lagi kedisiplinannya
agar kelak dimasa depan menjadi orang yang berhasil.
112
DAFTAR PUSTAKA
A. Irwansyah, Skripsi: Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK
Negeri 1 Makassar, (Makassar: UNM).
Ardiansyah, Hanif. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa
Kelas XII Jurusan Administrasi Pekantoran Di SMK NU 01 Kendal Tahun
Pelajaran 2012/2013”. Skripsi pada UNS. Semarang. 2013.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suata Pendekatan Praktek. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2002).
Azmi, Ulul. Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah: Teoti dan Praktik.
(Yogyakarta: Budi Utama, 2016).
Dahlan, Syarifuddin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsepsi Dasar dan
Landasan Pelayana. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014).
Daryanto & Mohammad Farid. Bimbingan Konseling: Panduan Guru BK dan Guru
Umum. (Yogyakarta: Gava Media. 2015).
Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus
Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Dikmenum. 2004).
Elly, Rosma. “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri
10 Banda Aceh”. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 3 No.4 Oktober 2016.
Endah, Yekti & Sugiyo. “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di
SMAN 1 Kota Semarang. Jurnal Bimbingan Konseling. p-ISSN 2252-6889.
Tahun 2016
Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementas., (Bandung:
Alfabeta. 2012)
Hendri, Yulfi, Daharnis & Nurfarhanah. “Pelanggaran Tata Tertib yang Dilakukan
oleh Siswa di Sekolah dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan
Konseling”. e-Jurnal Konselor. Vol. 3. No 2.Juni 2014.
Ibrahim, Muhammad Bukhori. Skripisi: Peran Guru Bk Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Yang Kecanduan Smartphone Melalui Layanan
113
Bimbingan Kelompok, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara Medan. 2019).
Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. ( Jakarta: Bumi Aksara.
2016).
Irwansyah, A. “Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK Negeri
1 Makassar”. Jurnal Pemikiran. Vol. 2 No.1, 2015.
Kurniawan, Syamsul. Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat.
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013)
Mulyasa, E. Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara. 2013).
Naim, Ngainun. Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media. 2012).
Nugroho, Ferry Adji. “Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Bimbingan dan
konseling yang Bersertifikasi Pendidik”. Jurnal Psikopedagogi., Vol.3. No.2.
2014.
Nursalim, Mochamad. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jakarta:
Erlangga. 2015). hlm.83
Peraturan Presiden Repupblik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan
Pendidikan Karakter
Pianda, Didi. Kinerja Guru: Kompetensi Guru. Motivasi Kerja. Kepemimpinan
Kepala Sekolah. (Jawa Barat: CV Jejak. 2018).
Prayitno dan Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. (Jakarta: Rhineka
Cipta. 2015). cet. 3.
Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik. (Bandung: Alfabeta. 2011).
Putra, Andi Riswandi Buana. “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam
Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di SMKN 2
Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015”. Jurnal Konseling Gustigang.
Vol. 1 No. 2 Tahun 2015.
114
Ria, Elfina & Rosdiana. “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua
Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi”.
Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika. Vol. 2 No.1 Januari 2014.
Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. ( Jakarta: UIN Jakarta Press. 2005).
Salim, Moh. Haitami. Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga. Sekolah. Perguruan Tinggi. & Masyarakat.
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013).
Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis. Metode dan Prosedur.(Jakarta: Prenada
Media Group. 2013).
Semiawan, Conny R. Penerapan Pembelajaran pada Anak. (Jakarta: Indeks. 2008).
Sinambela, Lijan Poltak. Kinerja Pegawai: Teori pengukuran dan Implikasi.
(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012).
Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori. Dimensi
Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi. (Yogyakarta: Pustaka
Belajar. 2009).
Sugiarti. “Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah
Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma”. Skrispi pada IAIN Bengkulu.
Bengkulu. 2017.
Sugiono. Metode Penelitian: Kualitatif. Kuantitatif. dan R&D. (Bandung: Alfabeta.
2017).
Sukardi dan Kusmawati. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Jakarta:
Rineka Cipta. 2008).
Supardi. Kinerja Guru. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013).
Susanto, Ahmad. Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep Teori dan Aplikasi,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm. 125
Sutirna. Pekembangan dan Pertumbuhuan Peserta Didik. (Yogyakarta: andi Offset.
2013).
Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional.
(Bandung: Angkasa. 1993).
115
Syafaruddin. Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains. (Medan:
Perdana Publishing. 2017).
Taufiqi, Miftachul. Skripsi: Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat
Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1
Malang. ( Malang: UIN Malik Ibrahim Malang. 2017).
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis integrasi.
(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007).
Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Wahyuni, Sri. “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di
SMP Negeri 10 Banda Aceh”. Skripsi pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Aceh. 2018.
Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2012)
Wiyani, Novan Ardy. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas
yang Kondusif. (Jogjakarta: Ar-Ruz Media. 2013).
116
Lampiran 1
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X
No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah
Butir
1. Layanan
orientasi
c. Pengenalan lingkungan konseling
d. Pengenalan lingkungan sosial di
sekolah
1, 2, 3
4, 5, 6
6
2. Layanan
informasi
g. Memberikan Informasi tata tertib
sekolah
h. Memberikan informasi kehidupan
beragama
i. Memberikan informasi pertumbuhan
dan perkembangan remaja.
j. Memberikan informasi kehidupan
sosial dan budaya
k. Memberikan informasi cara belajar
yang efektif
l. Memberikan informasi dunia kerja
7, 8, 9
10, 11
12, 13, 14,
15
16, 17, 18
19, 20
21, 22
16
3. Layanan
penempatan
dan penyaluran
f. Penempatan siswa dalam kelas
g. Penempatan dan pengelompokkan
siswa dalam kelompok belajar
h. Penempatan siswa dan pemilihan
kegiatan ektrakurikuler
i. Penyaluran bakat dan minat
j. Penempatan dalam program studi
23, 24
25, 26
27, 28
29, 30, 31,
32, 33, 34
12
117
4. Layanan
pembelajaran
atau
penguasaan
konten
f. Pengenalan masalah belajar yang
dihadapi siswa
g. Peningkatan keterampilan teknik
belajar
h. Pengembangan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik
i. Program belajar
tambahan/pengayaan
j. Peningkatan motivasi belajar
35, 36, 37
38, 39
40, 41
42, 43
44, 45
11
5. b. Layanan
konseling
d. Melaksanakan layanan konseling
perorangan dan kelompok
e. Melakukan evaluasi layanan
konseling perorangan
f. Melaksanakan kegiatan tindak
lanjut
46, 47, 48,
49, 50
51, 52
53, 54
9
6. Layanan
bimbingan
kelompok
d. Melaksanakan layanan bimbingan
kelompok
e. Melakukan evaluasi layanan
bimbingan kelompok
f. Melaksanakan kegiatan tindak
lanjut
55, 56, 57,
58,
59, 60, 61
62, 63
9
7. Layanan
mediasi
c. Melaksanakan layanan mediasi
d. Menentukan sikap yang dilakukan
dalam penyelesaian masalah
64, 65
66, 67
4
Jumlah 67
118
Lampiran 2
Angket Uji Coba Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”
ANGKET KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Jurusan :
II. Petunjuk Pengisian:
A. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut
B. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera
III. Keterangan:
SL : Selalu
S : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
SL S KD TP
1 Guru BK mengenalkan atribut BK pada saat MOS
2 Guru BK mengenalkan sarana dan prasarana yang
digunakan dalam pelaksanaan BK
3 Guru BK mensosialisasikan program BK kepada siswa
4 Guru BK mensosilisasikan sistem belajar mengajar
5 Guru BK mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang ada
di sekolah
6 Guru BK memperkenalkan suasana belajar sekolah
119
7 Guru BK memberikan informasi tata tertib sekolah
kepada siswa
8 Guru BK menjelaskan fungsi adanya tata tertib di
sekolah
9 Guru BK meberitahukan hukuman bagi yang melanggar
tata tertib
10 Guru BK memberikan materi terkait keagamaan
11 Guru BK selalu mengingatkan untuk mengikuti kegiatan
keagamaan
12 Guru BK memberikan penjelasan tentang bahaya
narkoba
13 Guru BK memberikan materi tentang sikap yang baik
bagi remaja
14 Guru BK memberikan materi tentang pubertas yang
dialami saat remaja
15 Guru BK menjelaskan etika pergaulan terutama dengan
lawan jenis
16 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat
berprilaku sopan kepada orang lain
17 Guru BK membiasakan siswa menghormati dan
menghargai orang lain
18 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat peduli
kepada sesama
19 Guru BK memberitahukan metode cara belajar yang
efektif
20 Guru BK selalu mendiskusikan mengenai masalah
belajar
21 Guru BK mengengenalkan dunia kerja kepada siswa
22 Guru BK bekerjasama dengan intitusi untuk
memberikan informasi terhadap dunia kerja
23 Guru BK memberikan saran terkait kelas yang diambil
24 Sekolah menempatkan langsung kelas bagi siswa
25 Guru BK turut andil dalam membuat kelompok belajar
26 Guru BK memberikan kebebasan dalam menentukan
anggota kelompok belajar.
27 Guru BK membantu siswa dalam memilih
ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat
120
28 Guru BK memberi kebebasan dalam memilih kegiatan
ekstrakulikuler
29 Guru BK membantu siswa memilih karir yang sesuai
bakat dan minat
30 Guru BK mengarahkan siswa untuk mengembangkat
bakat dan minat
31 Guru BK memberikan tes bakat dan minat kepada siswa
32 Guru BK membantu siswa memilih program studi
33 Guru BK memberikan solusi bagi siswa dalam
penempatan program studi yang tidak sesuai
34 Guru BK memberikan kebebasan dalam memilih
program studi
35 Guru BK menjelaskan masalah dalam belajar yang
dihadapi siswa
36 Guru BK membantu siswa mencari solusi terhadap
masalah belajar
37 Guru BK memanggil siswa yang memiliki masalah
belajar
38 Guru BK memberikan tips-tips dalam belajar
39 Teknik belajar yang diberikan guru BK membantu siswa
dalam belajar
40 Guru BK membimbing siswa lebih dewasa dalam
bersikap
41 Dengan adanya layanan BK membantu siswa belajar
dengan baik
42 Guru BK bekerjasama dengan guru mata pelajaran
membuat program belajar tambahan
43 Siswa mengkuti program belajar tambahan/pengayaan
ketika nilai siswa kurang
44 Guru BK memberikan motivasi jika nilai siswa kurang
45 Guru BK meningkatkan motivasi belajar siswa
46 Guru BK memanggil siswa untuk melaksanakan
konseling perorangan
47 Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan konseling kelompok
48 Guru BK membantu siswa saat mengahadapi masalah
pribadi
121
49 Guru BK peduli terhadap siswa yang memiliki
permasalahan sosial
50 Guru BK mengarahkan siswa ketika kesulitan memilih
melanjutkan pendidikan atau bekerja
51 Guru BK memastikan perubahan-perubahan pada siswa
setelah mengikuti layanan konseling
52 Guru BK menetapkan siswa yang bersangkutan dalam
jenis layanan tertentu
53 Guru BK memberikan arahan dan saran setelah
melaksanakan konseling
54 Guru BK menasehati siswa ketika melakukan kesalahan
55 Guru BK menentukan jumlah kelompok dalam
melaksanakan bimbingan kelompok
56 Pelakasanaan bimbingan kelompok dilakukan secara
rutin
57 Guru BK memberikan kebebasan kepada siswa dalam
menentukan topik yang akan dibahas
58 Guru BK memberikan topik bahasan yang bervariasi
pada saat bimbingan kelompok
59 Guru BK memastikan setiap siswa memahami topik
bahasan dalam bimbingan kelompok
60 Guru BK membantu siswa mentransfer apa yang
dipelajari dalam layanan bimbingan kelompok
61 Guru BK menetapkan topik yang akan dibahas untuk
pertemuan selanjutnya
62 Guru BK memberikan arahan setelah melaksanakan
layanan bimbingan kelompok
63 Guru BK memberitahukan jadwal bimbingan kelompok
untuk pertemuan selanjutnya
64 Guru BK menyediakan layanan mediasi bagi siswa
65 Guru BK menengahi pertikaian antar siswa
66 Guru BK tidak adil dalam memberikan keputusan
67 Guru BK bersikap tegas dalam mengambil keputusan
terhadap penyelesaian masalah siswa
122
Lampiran 3
Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan
Konseling”
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 3 3 4 4 4 201
2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 238
3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 177
4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 245
5 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 216
6 4 2 3 2 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 2 1 1 2 1 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 4 3 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 204
7 4 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 2 1 2 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 2 2 4 4 2 3 2 1 4 4 4 185
8 3 2 4 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 2 2 1 1 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 4 4 3 4 2 1 3 4 1 1 3 2 3 2 2 2 1 2 3 4 4 177
9 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 4 1 1 2 4 4 4 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 208
10 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2 1 3 4 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 4 3 2 2 4 1 4 2 4 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 2 3 2 171
11 3 1 3 3 2 1 2 2 4 1 1 2 3 3 1 4 2 4 4 3 4 2 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 1 3 4 3 2 4 3 2 2 1 3 3 3 1 1 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 2 4 4 168
12 1 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 4 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 205
13 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 229
14 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 159
15 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 208
16 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 220
17 3 3 1 1 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 1 2 3 4 4 3 4 4 219
18 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 137
19 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 194
20 1 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 4 1 2 1 4 1 3 2 1 4 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 132
21 1 2 4 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 1 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 1 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 193
22 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 202
23 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 172
24 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 174
25 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 214
26 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 203
27 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 211
28 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 193
29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 136
30 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 242
31 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 4 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 149
32 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 179
33 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 1 4 4 4 1 4 2 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 1 3 3 3 174
34 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 1 4 3 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 189
35 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 2 3 1 4 2 4 1 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 4 1 2 3 3 3 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 162
36 1 2 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 4 4 1 4 4 2 1 2 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 215
37 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 4 1 3 1 4 1 2 1 4 1 4 3 3 3 2 1 3 2 1 4 1 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 1 1 3 3 3 1 3 1 1 3 4 4 4 173
No.RSP
Jawaban Tiap Reponden untuk Item Variabel X
Total_X
126
Lampiran 5
Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y
No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah
Butir
1 Kedisiplinian
siswa dalam
menaati peraturan
di sekolah
g. Menggunakan pakaian
seragam sekolah
h. Kehadiran siswa
i. Etika dan Sopan
santun
j. Lingkungan sekolah
k. Melaksanakan tugas
piket
l. Mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler dan
pengembangan diri
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9
10, 11, 12
13, 14
15, 16, 17,
18
18
2 Kedisiplinan
siswa dalam
melaksanakan
pembelajaran di
kelas
d. Mengerjakan tugas
e. Tidak mencontek saat
ulangan
f. Sikap siswa di kelas
19, 20, 21
22, 23, 24,
25
26, 27, 28
10
3 Kedisiplinan
siswa terhadap
kegiatan belajar
di rumah
d. Mengerjakan tugas
sekolah di rumah
e. Mengulang kembali
pelajaran di rumah
f. Menyiapkan
perlengkapan sekolah
di rumah
29, 30
31, 32, 33
34, 35, 36
8
Jumlah 36
127
Lampiran 6
Angket Uji Coba Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”
ANGKET KEDISIPLINAN SISWA
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Jurusan :
II. Petunjuk Pengisian:
C. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut
D. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera
III. Keterangan:
SL : Selalu
S : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
SL S KD TP
1 Saya menggunakan seragam sekolah sesuai dengan
jadwal
2 Saya berpakaian rapih ketika di sekolah
3 Saya menggunakan atribut lengkap
4 Saya tiba di sekolah tepat waktu
5 Saya memberikan keterangan ketika tidak masuk kelas
6 Saya langsung masuk kelas ketika bel berbunyi
7 Saya meminta izin kepada guru ketika meninggalkan
128
sekolah
8 Saya menyapa guru ketika berpapasan di
likungkungan sekolah
9 Saya menggunakan bahasa sopan ketika berinteraksi
10 Saya selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah
11 Saya membuat keributan di sekolah
12 Saya mencoret-coret fasilitas sekolah
13 Saya melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal
14 Saya berangkat lebih awal untuk melaksanakan tugas
piket
15 Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
16 Saya selalu datang sesuai jadwal ekstrakulikuler
17 Saya hadir tanpa harus diperintah guru pada saat
kegiatan pengembangan diri
18 Saya datang terlambat pada saat kegiatan
pengembangan diri
19 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
yang diberikan guru
20 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
21 Saya mengerjakan tugas meskipun guru tidak ada di
kelas
22 Saya belajar untuk mempersiapkan diri sebelum
ulangan
23 Saya bekerja sama dengan teman ketika ulangan
24 Saya melihat jawaban teman pada saat ulangan
25 Saya memberikan jawaban ulangan kepada teman
26 Saya mendengarkan penjelasan guru
27 Saya menjaga ketertiban lingkungan kelas
28 Saya tidur ketika pelajaran di mulai
29 Saya mengerjakan PR di rumah
30 Saya mencontek PR teman di sekolah
129
31 Saya membaca ulang materi yang dijelaskan guru di
rumah
32 Saya tetap belajar di rumah meskipun tidak ada
ulangan
33 Saya tidak belajar pada saat akan ulangan
34 Saya menyiapkan buku pelajaran setelah belajar
35 Saya sering tidak membawa buku pelajaran
36 Saya sering meminjam perlengkapan sekolah
130
Lampiran 7
Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”
RSP Y1 y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 TTL
1 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 1 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 106
2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 109
3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 114
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 130
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 130
6 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 119
7 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 101
8 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 2 4 4 4 2 123
9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 128
10 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 127
11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 4 2 3 3 123
12 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 1 3 4 4 4 114
13 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 122
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 131
15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 3 118
16 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 128
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 136
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 132
19 4 4 3 2 4 2 3 2 2 3 4 4 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 96
20 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 112
21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 123
22 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 110
23 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 115
24 4 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 1 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 96
25 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 1 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 4 3 102
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 2 2 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 112
27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 106
28 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 115
29 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 105
30 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 1 3 3 92
31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 132
32 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 96
33 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3 3 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 85
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 123
35 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 118
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 123
37 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 1 1 3 3 4 4 116
38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 111
132
Lampiran 9
Instrumen Angket Penelitian Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”
ANGKET KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Jurusan :
II. Petunjuk Pengisian:
A. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut
B. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera
III. Keterangan:
SL : Selalu
S : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
SL S KD TP
1 Guru BK mensosialisasikan program BK kepada siswa
2 Guru BK mensosilisasikan sistem belajar mengajar
3 Guru BK mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang ada
di sekolah
4 Guru BK memperkenalkan suasana belajar sekolah
5 Guru BK memberikan informasi tata tertib sekolah
kepada siswa
6 Guru BK menjelaskan fungsi adanya tata tertib di
sekolah
7 Guru BK meberitahukan hukuman bagi yang
melanggar tata tertib
133
8 Guru BK selalu mengingatkan untuk mengikuti
kegiatan keagamaan
9 Guru BK memberikan penjelasan tentang bahaya
narkoba
10 Guru BK memberikan materi tentang sikap yang baik
bagi remaja
11 Guru BK memberikan materi tentang pubertas yang
dialami saat remaja
12 Guru BK menjelaskan etika pergaulan terutama dengan
lawan jenis
13 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat
berprilaku sopan kepada orang lain
14 Guru BK membiasakan siswa menghormati dan
menghargai orang lain
15 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat peduli
kepada sesama
16 Guru BK memberitahukan metode cara belajar yang
efektif
17 Guru BK selalu mendiskusikan mengenai masalah
belajar
18 Guru BK mengengenalkan dunia kerja kepada siswa
19 Guru BK bekerjasama dengan intitusi untuk
memberikan informasi terhadap dunia kerja
20 Guru BK memberikan saran terkait kelas yang diambil
21 Guru BK turut andil dalam membuat kelompok belajar
22 Guru BK membantu siswa dalam memilih
ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat
23 Guru BK membantu siswa memilih karir yang sesuai
bakat dan minat
24 Guru BK mengarahkan siswa untuk mengembangkat
bakat dan minat
25 Guru BK memberikan tes bakat dan minat kepada
siswa
26 Guru BK membantu siswa memilih program studi
27 Guru BK memberikan kebebasan dalam memilih
program studi
28 Guru BK menjelaskan masalah dalam belajar yang
134
dihadapi siswa
29 Guru BK membantu siswa mencari solusi terhadap
masalah belajar
30 Guru BK memanggil siswa yang memiliki masalah
belajar
31 Guru BK memberikan tips-tips dalam belajar
32 Teknik belajar yang diberikan guru BK membantu
siswa dalam belajar
33 Guru BK membimbing siswa lebih dewasa dalam
bersikap
34 Dengan adanya layanan BK membantu siswa belajar
dengan baik
35 Guru BK bekerjasama dengan guru mata pelajaran
membuat program belajar tambahan
36 Siswa mengkuti program belajar tambahan/pengayaan
ketika nilai siswa kurang
37 Guru BK memberikan motivasi jika nilai siswa kurang
38 Guru BK meningkatkan motivasi belajar siswa
39 Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan konseling kelompok
40 Guru BK membantu siswa saat mengahadapi masalah
pribadi
41 Guru BK peduli terhadap siswa yang memiliki
permasalahan sosial
42 Guru BK mengarahkan siswa ketika kesulitan memilih
melanjutkan pendidikan atau bekerja
43 Guru BK memastikan perubahan-perubahan pada siswa
setelah mengikuti layanan konseling
44 Guru BK menetapkan siswa yang bersangkutan dalam
jenis layanan tertentu
45 Guru BK memberikan arahan dan saran setelah
melaksanakan konseling
46 Guru BK menasehati siswa ketika melakukan
kesalahan
47 Guru BK memberikan kebebasan kepada siswa dalam
menentukan topik yang akan dibahas
48 Guru BK memberikan topik bahasan yang bervariasi
pada saat bimbingan kelompok
135
49 Guru BK memastikan setiap siswa memahami topik
bahasan dalam bimbingan kelompok
50 Guru BK membantu siswa mentransfer apa yang
dipelajari dalam layanan bimbingan kelompok
51 Guru BK menetapkan topik yang akan dibahas untuk
pertemuan selanjutnya
52 Guru BK memberikan arahan setelah melaksanakan
layanan bimbingan kelompok
53 Guru BK memberitahukan jadwal bimbingan kelompok
untuk pertemuan selanjutnya
54 Guru BK menyediakan layanan mediasi bagi siswa
55 Guru BK menengahi pertikaian antar siswa
56 Guru BK tidak adil dalam memberikan keputusan
57 Guru BK bersikap tegas dalam mengambil keputusan
terhadap penyelesaian masalah siswa
136
Lampiran 10
Instrumen Angket Penelitian Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”
ANGKET KEDISIPLINAN SISWA
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Jurusan :
II. Petunjuk Pengisian:
C. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut
D. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera
III. Keterangan:
SL : Selalu
S : Sering
KD : Kadang-Kadang
TP : Tidak Pernah
No Pertanyaan
Pilihan Jawaban
SL S KD TP
1 Saya berpakaian rapih ketika di sekolah
2 Saya menggunakan atribut lengkap
3 Saya tiba di sekolah tepat waktu
4 Saya memberikan keterangan ketika tidak masuk kelas
5 Saya langsung masuk kelas ketika bel berbunyi
6 Saya meminta izin kepada guru ketika meninggalkan
sekolah
7 Saya menyapa guru ketika berpapasan di
likungkungan sekolah
137
8 Saya menggunakan bahasa sopan ketika berinteraksi
9 Saya selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah
10 Saya mencoret-coret fasilitas sekolah
11 Saya melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal
12 Saya berangkat lebih awal untuk melaksanakan tugas
piket
13 Saya selalu datang sesuai jadwal ekstrakulikuler
14 Saya hadir tanpa harus diperintah guru pada saat
kegiatan pengembangan diri
15 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh
yang diberikan guru
16 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
17 Saya mengerjakan tugas meskipun guru tidak ada di
kelas
18 Saya belajar untuk mempersiapkan diri sebelum
ulangan
19 Saya bekerja sama dengan teman ketika ulangan
20 Saya memberikan jawaban ulangan kepada teman
21 Saya mendengarkan penjelasan guru
22 Saya menjaga ketertiban lingkungan kelas
23 Saya tidur ketika pelajaran di mulai
24 Saya mengerjakan PR di rumah
25 Saya mencontek PR teman di sekolah
26 Saya membaca ulang materi yang dijelaskan guru di
rumah
27 Saya tetap belajar di rumah meskipun tidak ada
ulangan
28 Saya tidak belajar pada saat akan ulangan
29 Saya menyiapkan buku pelajaran setelah belajar
30 Saya sering meminjam perlengkapan sekolah
138
Lampiran 11
Tabulasi Data Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling” dan Y “Kedisiplinan
Sisiwa”
Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”
RSP X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40 X41 X42 X43 X44 X45 X46 X47 X48 X49 X50 X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 Total_X
1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 4 197
2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 196
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 1 3 4 1 1 1 4 4 2 2 2 1 2 1 1 1 4 3 4 152
4 3 2 2 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 1 2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 143
5 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 147
6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 4 3 3 1 2 2 2 3 4 2 2 1 1 2 1 4 3 3 2 112
7 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 1 1 3 3 4 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 3 2 1 1 1 4 2 4 4 150
8 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 186
9 3 2 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 1 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 188
10 1 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 2 2 3 2 1 2 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 123
11 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 1 1 1 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 191
12 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 4 3 4 4 3 2 3 2 1 1 2 2 1 4 4 3 4 1 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 144
13 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 139
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 199
15 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 1 1 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 4 4 3 157
16 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 3 105
17 1 2 1 1 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 115
18 2 2 2 1 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 3 1 4 1 1 1 1 1 2 4 1 3 3 3 3 4 2 2 3 3 1 1 3 3 1 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 1 2 3 4 4 151
19 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 4 2 2 3 4 4 4 4 1 1 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 171
20 2 2 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 2 1 4 3 1 2 4 3 3 2 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 1 4 4 4 3 170
21 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 209
22 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 192
23 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 199
24 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 1 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 4 4 175
25 2 3 1 1 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 1 3 1 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 4 4 150
26 2 1 2 1 4 3 4 1 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 1 3 4 4 1 3 4 4 3 4 2 1 4 2 1 1 2 2 1 4 4 4 1 2 3 4 2 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 148
27 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 119
28 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 188
29 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 186
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 4 192
31 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 1 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 167
32 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 187
33 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 193
34 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 1 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 185
35 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 4 4 1 4 2 1 1 1 3 2 4 2 1 2 2 1 2 3 3 4 4 1 1 1 2 1 2 2 4 4 4 140
36 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 4 1 2 3 2 2 4 2 2 1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 141
37 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 1 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 4 158
38 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 220
39 2 2 2 1 4 2 3 4 1 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 3 4 140
40 2 2 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 2 1 3 2 1 4 4 3 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 1 2 3 4 4 128
41 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 192
42 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 4 4 4 3 2 4 2 1 1 2 3 1 3 3 3 3 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 137
43 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 3 1 1 1 3 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 146
44 2 2 2 2 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 4 4 3 2 4 3 3 4 4 1 1 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 4 4 4 160
45 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 141
46 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 2 3 4 3 119
47 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 171
48 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 164
49 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 2 3 1 1 4 2 2 3 1 1 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 160
50 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 4 1 1 4 3 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 4 2 3 2 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 2 137
51 2 3 3 1 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 3 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 1 1 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 1 3 1 2 4 4 4 139
52 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 2 2 3 3 4 1 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 3 3 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 1 4 4 4 156
53 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 213
54 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 141
55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 218
56 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 1 1 1 3 3 1 2 1 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 143
57 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 175
58 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 4 4 166
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 4 186
60 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 184
61 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 211
62 2 2 2 1 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 1 2 1 1 4 4 4 3 144
63 4 2 4 2 3 3 3 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 1 1 3 1 2 2 4 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 175
64 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 4 4 1 4 4 2 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 1 1 4 4 4 2 2 2 1 2 1 2 4 4 4 146
65 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 3 169
66 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 1 1 3 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 151
67 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 4 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 125
68 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 193
69 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 223
70 4 3 2 2 4 3 4 3 2 2 1 1 4 4 4 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 2 2 1 1 2 4 1 4 4 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 4 123
71 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 1 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 4 4 4 169
72 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 187
139
Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”
RSP Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Total_Y
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 102
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 111
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 94
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 89
5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 97
6 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 81
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 113
8 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 99
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 113
10 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 103
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 110
12 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 4 88
13 2 2 2 4 2 4 4 2 1 3 2 1 1 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 71
14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 105
15 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 4 96
16 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 4 4 101
17 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 89
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4 103
19 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 3 100
20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 105
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120
22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 101
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 117
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 105
25 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 93
26 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 90
27 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 4 3 74
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 3 2 1 2 3 4 99
29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 1 4 4 102
30 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 1 2 1 4 4 1 87
31 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 106
32 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 96
33 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 108
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 112
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 106
36 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 96
37 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 103
38 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 101
39 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 107
40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 105
41 3 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 91
42 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 4 84
43 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 1 4 2 2 91
44 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 99
45 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 89
46 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 90
47 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 101
48 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 95
49 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 4 3 2 97
50 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 2 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 92
51 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 1 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 4 88
52 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 105
53 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 108
54 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 111
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 115
56 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 89
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 109
58 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 95
59 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115
60 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 102
61 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 98
62 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 99
63 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 2 3 98
64 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 101
65 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 4 4 91
66 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 101
67 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 94
68 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 107
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 109
70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 104
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 106
72 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 1 4 4 2 2 4 2 3 98
142
Lampiran 14
Hasil TCR Indikator Variabel X dan Indikator Variabel Y
HASIL TCR INDIKATOR VARIABEL X
SL SR KD TP N
Total
Skor
Rata-
Rata TCR
f % f % f % F %
X1.1 22 30.6 17 23.6 31 43.1 2 2.8 72 203 2.82 70.5
X1.2 13 18.1 23 31.9 33 45.8 3 4.2 72 190 2.64 66.0
X1.3 23 31.9 18 25 29 40.3 2 2.8 72 206 2.86 71.5
X1.4 12 16.7 20 27.8 30 41.7 10 13.9 72 178 2.47 61.8
Rata-Rata Skor Indikator 2.70 67,5
X2.1 43 59.7 18 25 11 15.3 0 0 72 248 3.44 86.1
X2.2 35 48.6 22 30.6 13 18.1 2 2.8 72 234 3.25 81.3
X2.3 46 63.9 19 26.4 7 9.7 0 0 72 255 3.54 88.5
X2.4 48 66.7 17 23.6 6 8.3 1 1.4 72 256 3.56 88.9
X2.5 21 29.2 21 29.2 25 34.7 5 6.9 72 202 2.81 70.1
X2.6 37 51.4 20 27.8 15 20.8 0 0 72 238 3.31 82.6
X2.7 17 23.6 15 20.8 29 40.3 11 15.3 72 182 2.53 63.2
X2.8 24 33.3 23 31.9 21 29.2 4 5.6 72 211 2.93 73.3
X2.9 45 62.5 15 20.8 12 16.7 0 0 72 249 3.46 86.5
X2.10 48 66.7 20 27.8 4 5.6 0 0 72 260 3.61 90.3
X2.11 34 47.2 27 37.5 10 13.9 1 1.4 72 238 3.31 82.6
X2.12 20 27.8 19 26.4 27 37.5 6 8.3 72 197 2.74 68.4
X2.13 17 23.6 27 37.5 22 30.6 6 8.3 72 199 2.76 69.1
X2.14 7 9.7 16 22.2 27 37.5 22 30.6 72 152 2.11 52.8
X2.15 5 6.9 18 25 27 37.5 22 30.6 72 150 2.08 52.1
Rata-Rata Skor Indikator 2.42 60,5
X3.1 18 25 18 25 29 40.3 7 9.7 72 191 2.65 66.3
X3.2 5 6.9 9 12.5 14 19.4 44 61.1 72 119 1.65 41.3
X3.3 7 9.7 14 19.4 14 19.4 37 51.4 72 135 1.88 46.9
X3.4 20 27.8 15 20.8 20 27.8 17 23.6 72 182 2.53 63.2
X3.5 25 34.7 24 33.3 18 25 5 6.9 72 213 2.96 74.0
X3.6 11 15.3 11 15.3 18 25 32 44.4 72 145 2.01 50.3
X3.7 18 25 17 23.6 18 25 19 26.4 72 178 2.47 61.8
X3.8 39 54.2 20 27.8 11 15.3 2 2.8 72 240 3.33 83.3
Rata-Rata Skor Indikator 2.69 67,2
X4.1 21 29.2 29 40.3 19 26.4 3 4.2 72 212 2.94 73.6
X4.2 25 34.7 28 38.9 14 19.4 5 6.9 72 217 3.01 75.3
X4.3 34 47.2 28 38.9 8 11.1 2 2.8 72 238 3.31 82.6
143
X4.4 18 25 24 33.3 27 37.5 3 4.2 72 201 2.79 69.8
X4.5 12 16.7 18 25 33 45.8 9 12.5 72 177 2.46 61.5
X4.6 32 44.4 25 34.7 13 18.1 2 2.8 72 231 3.21 80.2
X4.7 21 29.2 26 36.1 22 30.6 3 4.2 72 209 2.90 72.6
X4.8 10 13.9 16 22.2 24 33.3 22 30.6 72 158 2.19 54.9
X4.9 15 20.8 17 23.6 15 20.8 25 34.7 72 166 2.31 57.6
X4.10 20 27.8 24 33.3 22 30.6 6 8.3 72 202 2.81 70.1
X4.11 19 26.4 27 37.5 21 29.2 5 6.9 72 204 2.83 70.8
Rata-Rata Skor Indikator 2.54 63,5
X5.1 14 19.4 23 31.9 18 25 17 23.6 72 178 2.47 61.8
X5.2 37 51.4 21 29.2 12 16.7 2 2.8 72 237 3.29 82.3
X5.3 40 55.6 22 30.6 10 13.9 0 0 72 246 3.42 85.4
X5.4 27 37.5 21 29.2 16 22.2 8 11.1 72 211 2.93 73.3
X5.5 24 33.3 23 31.9 18 25 7 9.7 72 208 2.89 72.2
X5.6 20 27.8 19 26.4 24 33.3 9 12.5 72 194 2.69 67.4
X5.7 41 56.9 22 30.6 7 9.7 2 2.8 72 246 3.42 85.4
X5.8 60 83.3 11 15.3 1 1.4 0 0 72 275 3.82 95.5
Rata-Rata Skor Indikator 3.21 80,3
X6.1 39 54.2 17 23.6 11 15.3 5 6.9 72 234 3.25 81.3
X6.2 20 27.8 25 34.7 17 23.6 10 13.9 72 199 2.76 69.1
X6.3 27 37.5 20 27.8 14 19.4 11 15.3 72 207 2.88 71.9
X6.4 18 25 21 29.2 20 27.8 13 18.1 72 188 2.61 65.3
X6.5 12 16.7 15 20.8 32 44.4 13 18.1 72 170 2.36 59.0
X6.6 22 30.6 14 19.4 22 30.6 14 19.4 72 188 2.61 65.3
X6.7 11 15.3 16 22.2 22 30.6 23 31.9 72 159 2.21 55.2
Rata-Rata Skor Indikator 2.45 61,3
X7.1 29 40.3 16 22.2 22 30.6 5 6.9 72 213 2.96 74.0
X7.2 47 65.3 21 29.2 4 5.6 0 0 72 259 3.60 89.9
X7.3 1 1.4 5 6.9 8 11.1 58 80.6 72 267 3.71 92.7
X7.4 59 81.9 10 13.9 3 4.2 0 0 72 272 3.78 94.4
Rata-Rata Skor Indikator 3.51 87.8
144
HASIL TCR INDIKATOR VARIABEL Y
SL SR KD TP N
Total
Skor
Rata-
Rata TCR
F % f % f % F %
Y1.1 59 81.9 10 13.9 3 4.2 0 0 72 272 3.78 94.4
Y1.2 60 83.3 7 9.7 5 6.9 0 0 72 271 3.76 94.1
Y1.3 45 62.5 24 33.3 3 4.2 0 0 72 258 3.58 89.6
Y1.4 70 97.2 1 1.4 0 0 1 1.4 72 284 3.94 98.6
Y1.5 35 48.6 26 36.1 11 15.3 0 0 72 240 3.33 83.3
Y1.6 67 93.1 5 6.9 0 0 0 0 72 283 3.93 98.3
Y1.7 40 55.6 27 37.5 5 6.9 0 0 72 251 3.49 87.2
Y1.8 43 59.7 21 29.2 8 11.1 0 0 72 251 3.49 87.2
Y1.9 46 63.9 24 33.3 1 1.4 1 1.4 72 259 3.60 89.9
Y1.10 2 2.8 0 0 13 18.1 57 79.2 72 269 3.74 93.4
Y1.11 47 65.3 15 20.8 10 13.9 0 0 72 253 3.51 87.8
Y1.12 17 23.6 15 20.8 25 34.7 15 20.8 72 178 2.47 61.8
Y1.13 40 55.6 19 26.4 10 13.9 3 4.2 72 240 3.33 83.3
Y1.14 25 34.7 27 37.5 18 25.0 2 2.8 72 219 3.04 76.0
Rata-Rata Skor Indikator 3.49 87,3
Y2.1 42 58.3 25 34.7 5 6.9 0 0 72 253 3.51 87.8
Y2.2 35 48.6 30 41.7 7 9.7 0 0 72 244 3.39 84.7
Y2.3 16 22.2 23 31.9 31 43.1 2 2.8 72 197 2.74 68.4
Y2.4 22 30.6 32 44.4 18 25.0 0 0 72 220 3.06 76.4
Y2.5 2 2.8 9 12.5 48 66.7 13 18.1 72 216 3.00 75.0
Y2.6 2 2.8 13 18.1 43 59.7 14 19.4 72 213 2.96 74.0
Y2.7 45 62.5 24 33.3 3 4.2 0 0 72 258 3.58 89.6
Y2.8 44 61.1 22 30.6 5 6.9 1 1.4 72 253 3.51 87.8
Y2.9 1 1.4 3 4.2 34 47.2 34 47.2 72 245 3.40 85.1
Rata-Rata Skor Indikator 3.23 80,8
Y3.1 37 51.4 26 36.1 9 12.5 0 0 72 244 3.39 84.7
y3.2 1 1.4 8 11.1 51 70.8 12 16.7 72 218 3.03 75.7
Y3.3 11 15.3 18 25.0 42 58.3 1 1.4 72 183 2.54 63.5
Y3.4 6 8.3 12 16.7 46 63.9 8 11.1 72 160 2.22 55.6
Y3.5 1 1.4 2 2.8 35 48.6 34 47.2 72 246 3.42 85.4
Y3.6 43 59.7 17 23.6 11 15.3 1 1.4 72 246 3.42 85.4
Y3.7 1 1.4 4 5.6 31 43.1 36 50.0 72 246 3.42 85.4
Rata-Rata Skor Indikator 3.06 76.5
145
Lampiran 15
Transkrip Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta
Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta
1. Bagaimana guru BK berkonsultasi dengan bapak/ibu dalam merancang program kerja
BK?
Jawaban: Guru BK Setiap bulan menyampaikan masalah dan pada saat itu saya
menyampaikan untuk membuat program yang dibutuhkan baik kelas 10, 11 dan 12
sebelum dilaksanakan kemudian saya cek setelah di Acc baru dilaksanakan.
2. Menurut bapak/ibu Bagaimana perencanaan program BK dalam mengatasi masalah
kedisiplinan siswa?
Jawaban: Perencanaan program BK berbeda, antara kelas 10, 11 dan 12. Kalau kelas 10
bagimana memulai peralihan dari SMP kemudian sekarang di SMA dan mengacu kepada
karakter dan cara berpikirnya. Kemudian untuk kelas 11 bagaimana arah dan perguruan
tinggi mana yang akan dipilih. Kelas 12 diarahkan pada saat akan mengikuti SBMPTN
sesuai dengan jurusan keinginan.
3. Menurut bapak/ibu bagaimana pelakanaan program BK dalam mengatasi masalah
kedisiplinan siswa?
Jawaban: Pelaksanaannya saya tidak pantau utuh tetapi jika ada permasalahan atau rapat
dinas yang paling saya tekankan BK karena kadang tidak tau jam berlajarnya dan juga
harus ekstra seperti membina, mengatasi dan melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dari
kelas 10 11 12 sesuai jam-jam yang diperlukan. Tetapi terkadang BK jarang melapor ke
saya jika sudah melaksanakan tugas, oleh Karena itu saya mengadakan pertemuan setiap
2 minggu dengan guru BK. Pelaksanaanya program BK masih belum sesuai dengan
Juknis dan disiplin keilmuan karena ada guru BK yang saya perbantukan. Program saya
dan BK banyak sekali berselisih karena konsep disiplin keilmuan banyak yang tidak
sesuai artinya semangat untuk menjadi guru BK harus terjun, harus murni. Masih ada
yang tidak sesuai dengan kode etik terkait kerahasian masalah siswa.
4. Bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Ada yang aktif dan baik, ada yang cuek, ada yang bagus dan bijak ketika ada
aduan. Oleh karena itu saya memberikan nasehat yang baik agar BK dapat melaksanakan
146
tugas BK dan jangan sampai ada anak yang putus asa. Tetapi Alhamdulillah tidak ada
komplain dari wali murid terkait anaknya. Jadi guru BK itu jangan sampai memberikan
kesan yang tidak bagus.
5. Apa saja pelanggaran yang sering dilakukan oleh siswa?
Jawaban: Diantaranya absensi kemudian, pulang tidak sesuai dengan jam, pacaran,
terlambat sholat, melompat pagar Alhamdulillah masalah sudah teratasi karena sudah
dinasehati.
Ada juga siswa yang merokok tetapi tidak banyak karena yang merokok rata-rata sudah
tidak pakai seragam. Ada satu siswa yang dikeluarkan Karena poin pelanggaran sudah
banyak.
6. Bagaimana cara mengatasi masalah kedisiplinan siswa menurut Bapak/Ibu?
Jawaban: Setiap senin rapat dengan wakil dan saya tekankan kepada kesiswaan untuk
melaporkan masalah siswa setelah itu mencari solusi dari guru BK, Wali Kelas. Jika
solusi dari merekan tidak jelas saya melaksanakan rapat dengan BK, Wali Kelas,
Kesiswaan. Kalau dari BK tidak selesai masalahnya dan wali kelas tidak ada solusi akan
mengadakan rapat.
7. Apa saja strategi yang dilakukan guru BK dalam melakukan kegiatan BK?
Jawaban: Yang saya ketahui strategi BK dalam mengadakan carir day untuk kelas 12.
Yang kedua guru BK mengarahkan siswa kejenjang selanjutnya dan dilakukan dengan
bagus. Terkait strategi dalam mengatasi masalah kedisiplinan selalu komunikasi dengan
kesiswaan, jadi BK tidak boleh mengutuskan sendiri harus berkomunikasi dengan
kesiswaan.
8. Evaluasi apa yang dilakukan kepsek terhadap kegiatan BK?
Jawaban: Evaluasi yang sifatnya umum terkait dengan pendataan-pendataan seperti
pendataan alumni, bekerja, kuliah dan tidak kuliah. Evaluasi dilakukan sebelum
dilaksanakan SNMPTN untuk semua kegiatan kelas 12 dan sesudah SBMPTN terkait
anak-anak ke perguruan tinggi. Adapun terkait kedisiplinan setiap minggu diadakan
pertemuan.
147
Lampiran 16
Transkrip Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling
Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling
Nama: Frida Agusta, S.Pd.
Jabatan : Guru BK kelas XII MAN 19 Jakarta
1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait
seperti kepala sekolah, wali kelas ?
Jawaban : Pasti, yang pasti si dengan pihak-pihak sekolah ya dari wakil, kesiswaan,
kurikulum, sarpras, wali kelas. Kalau punya program otomatis berkaitan dengan yang
lainnya. Mau ga mau saya mesti menanyakan dulu. Sebelum buat program kebtuhannya
apa. Kebutuhan apa yang dibutuhkan siswa. Program dirancang setiap tahun. Program
kerja tahunan namanya. Kalau gurukan sama tuh setiap tahun, program untuk
pembelajaran.
2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum
merencanakan program BK?
Jawaban: Iya pasti, kita ada tes bakat dan minat. Tes itu diberikan waktu pertama kali
masuk, kelas sepuluh
3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pemberlajaran BK di kelas?
Jawaban: Tahun-tahun lalu BK masuk dikelas, dapat 1 jam setengah. Mulai tahun
kemarin sudah ga ada. Jadi kurang efektif. Paling tidak kalau di kelaskan jadi kenal siswa
ya. Kalau yang ke BK itu Cuma anak yang itu-itu doang, kecuali kalau ibu yang panggil
jemput bola. Yang kedua kita jadi punya waktukan karena ada jam nya, trus anak kalau
mau sharing jadi tidak malu karnakan udah tau murid di kelas. Kalau masuk ke BK kan
pasti mikir-mikir karna takut. Anak-anakkan masih mikir kalau masuk ruang BK karna
ada salah. Jadi lebih enak ada jam.
4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Yang pertama itu tes, bakat minat untuk anak kelas 11, bimbingan karir untuk
anak kelas 12 nanti anak arahnya kemana nih setelah SMA, apakah mau kuliah atau
kerja, termasuk yang carier day mengenalkan kampus-kampus. Layanan BK juga
dilakukan seperti pribadi, orientasi, karir pokonya 9 tuh harus dilaksanakan.
148
5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?
Jawaban: Jadi pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan . misalkan di kelas 10
kebutuhan layanannya, kelas 11 layanannya apa, trus kelas 12 layanannya apa. Lebih
tergantung kebutuhan kalau menurut ibu. Kebutuhan siswa yang ada di sini. Kira-kira
butuhnya layanan apa. Kalau saya lebih ke karir dan pribadi. Anak itu kadang-kadang
kalau kita ngobrol segan. Saya ajak ketempat yang tenang, nanti mereka cerita terkait
masalah pribadi, keluarga, belajar. Jadi ibu yang manggil siswa secara pribadi. Jadi ibu
samperin ke kelas atau ada jam-jam kosong yang tidak mengganggu. Siswa itu jarang
yang datang sendiri untuk ke ruang BK. Hanya 30% siswa datang, karna tidak semua
anak berani. Kalau layanan kelompok biasanya ibu di kelas. Misalkan ada kasus anak
merokok, ibu kumpulin dari beberapa siswa yang memiliki kasus pelanggaran merokok
disitu ibu kasih motivasi, kasih layanan. Jadi karna kasus yang sama, dibuatlah layanan
kelompok. Begitupun dengan karir, minat dengan jurusan yang sama. Misalnya dia
tertarik dengan jurusan Bahasa Inggris dari beberapa kelas IPA, IPS, Agama yang minat
bahasa Inggris siapa aja dijadikan satu, dikasih bimbingan konseling, materi, motivasi.
6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?
Jawaban: Disesuaikan dengan kebutuhan. Misalkan kalau layanan perorangan ibu
langsung datangkan siswa nya.
7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Pertama ibu cari penyebabnya dulu, misalkan pelanggaran kecil, telat. Ibu
Tanya bangun jam berapa, kenapa bisa sampai telat ke sekolah. Ga langsung ibu kasih
point. Kita menghargai siswa bagaimanapun dia ada usaha untuk datang ke sekolah,
terlepas dia terlambat sekali dua kali. Kalau tiap hari itu tanda tanya. Kalau tiap hari ibu
telfon orang tuanya karna kan dia berangkat dari rumah otamatis orang tua yang
bertanggung jawab. Ibu tanyakan dulu kenapa
8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan
layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?
Jawaban: Tergantung kebutuhan, misalkan ibu ga bisa nanganin. Sudah dikonseling
tetapi tidak ada perubahan, ibu alih tangan kasus. Ibu lemparkan ke orang yang memiliki
149
kemampuan yang sesuai dengan permasalahan. Misalkan ke psikiater. Ibu pernah
melakukan waktu itu ke hipnoterapi karena anak ini suka berhalusinasi.
Jadi prosesnya pertama wali kelas dulu yang nanganin kalau sudah tidak bisa ke BK
penyelesaiannya, kalau tidak bisa juga baru alih tangan kasus.
9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru
BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Sekolah sudah menyediakan
10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?
Jawaban: Ruang BK tapi sekarang kurang tempat untuk konselingnya. Harusnya
disekatkan kalau dulu sebelum pindah ada. Kalau dulukan ada buku panduan siswa, jadi
bisa ketahuan tuh pelanggaran apa saja yang dilakukan selama 3 tahun. Kalau sekarang
sudah tidak ada. Sekarang dari catatan konseling
11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?
Jawaban: Kinerja sudah maksimal karna kita kan ga kerja sendiri, disitu ada wali kelas
dan kesiswaan. Karna dari pagi sudah keluar semua menangani siswa.
12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?
Jawaban: Misalkan dari kedisiplinan pagi, bisa dilihat. Setiap minggu kita adakan
evaluasi. Minggu ini banyan seminggu berikutnya sudah berkurang. Jadi kita evaluasi
kalau banyak yang melanggar kita cari apa penyebabnya, gurunya apa siswanya. Jadi
setiap minggu kita evaluasi bareng sama wali kelas dan kesiswaan. Kalau belum
berkurang, kita kasih shock terapi seperti hafalan. Berikutnya, kalau masih melanggar
lagi lebih banyak hafalannya, kalau dia tidak hafal ga bisa masuk kelas. Disitu biasanya
di guru piket ada catatan terlambatnya. Jadi hukumannya yang mendidik tidak disuruh
berjemur di lapangan. Jadi mereka termotivasi untuk menghafal.
13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?
Jawaban: Kendalanya di sarpras, kalau minta sesuatu lama prosesnya. Jadi hal kecil
yang buat nyaman untuk bekerja belum terwujud. Kerja jadi kurang maksimal. Waktu
kurang karna tidak ada jam di kelas. Kalau tenaga tidak kurang, karna guru BK ada 3
masing-masing megang angkatannya jadi fokus, sekarang satu angkatan kita pegang
selama tiga tahun. Saya megang anak sekitar 250 an siswa meskipun jumlah maksimal
guru BK memegang 150 siswa per 24 jam. Itu ga jadi masalah karna ga semua siswa
150
membuat pelanggaran. Yang ditangani guru BK diutamakan yang melanggar
kedisiplinan. Terkait membina kedisiplinankan ga cuma guru BK saja ada wali kelas
kalau sudah tidak bisa baru ke BK.
14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?
Jawaban: Kedisiplinan siswa masih kurang. Sekitar 70% siswa masih melanggar
15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?
Jawaban: Misalkan dari pagi, kehadiran itu sudah banyak anak yang terlambat.
Masuknyakan jam set 7 kurang, anak-anak selalu terlambat paling tidak bisa setengah
tujuh lewat itu baru dateng, padahalkan pembiasaan kalau pagi ada tadarus, dhuha,
otomatis masuk itu kurang dari 7:20. Anak-anak kebiasaan datang jam set 7 pas atau jam
set 7 lewat. Dari baju, yang perempuan jarang pake ciput, roknya pakai span, yang cowo
dipensil. Pelanggaran mulai dari pagi, berangkat sekolah sampai seragam. Dari kasus
yang berat, ada yang bawa senjata tajam, bawa rokok, vape, berkelahi, kabur dari
sekolah. Padahal sudah ada guru piket, sudah ada satpam, pintu belakang sudah ditutup.
Terkadang ada beberapa siswa yang ga mengikuti. Dipelajaran yang ini dia ikut trus
dipelajaran selanjutnya dia ga ikut, mungkin dia ga terlalu suka atau gimana makanya dia
kabur ke kamar mandi, atau ke kanti itu yang dipembelajaran. Sejauh ini tidak ada yang
melawan guru, masih ada akhlaknya. Mereka masih taulah guru dan orang tua mesti
harus dihormati, jadi kenakalan-kenakalan yang masih wajar.
16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Banyak, yang pertama pasti dari lingkungan keluarga. Dari pertama dia
datangkan pasti mungkin dia bawa masalah. Moodnya dia dari rumah dibawa ke sekolah
efeknya kemana-mana. Trus bisa jadi di sekolahnya itu sendiri. Linkungan kelasnya yang
membuat dia tidak nyaman, atau mungkin bisa jadi pengajarnya, mungkin dia ga terlalu
begimana kan banyak sebabnya. Kenapa anak itu seperti ini padahal di sekolah ga ada
masalah, berarti di rumah. Di rumah ada masalah, tadinya moodnya udah ga enak dibawa
masalahnya ke mana-mana.
17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Obserasi dulu, pemanggilan konseling, konseling pribadi. Kita Tanya dulu
keseharian dia seperti apa. Mungkin dia punya masalah dengan orang tuanya. Kita cari
solusinya. Kalaupun sudah tidak bisa diselesaikan, kita panggil orang tuanya.
151
Ada juga yang sampai dikeluarkan. Kalau sudah beberapa kali dibilang tidak bisa mau ga
mau karena sekolahkan punya point. Nah point itu acuannya, kalau sudah lebih dari
maksimal. Itupun pasti kita ga langsung keluarkan, kita pertimbangkan dulu, kita
bicarakan dulu dengan wali kelas, kepala sekolah, wakil masih bisa ga dipertahankan,
kalaupun memang tidak bisa kita kasih kesempatan. Kita kasih kesempatan untuk kedua
kalinya, masih tetap kaya gitu ya sudah. Setiap tahun pasti ada yang dikeluarkan.
18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?
Jawaban: Kasih reward. Rewardnya otomatis di akhir kenaikan biasanya. Kalau
misalkan dia punya point pelanggaran dari point prestasi bisa dihapus. Jadi seandainya
dia melakukan pelanggaran otomatis dia punya point pelanggaran, cara menghapusnya ya
itu dengan point prestasi.
19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?
Jawaban: Biasanya pembiasaan-pembiasaan, seperti sholah dhuha, trus keputrian kalau
dari BK ya. Karena usia mereka tuh usia yang ga bisa dipaksa dan dikerasin ya. Semakin
kamu dikerasin semakin kamu ngelawan. Ya paling pendekatan secara personal. Diajak
ngobrol udah kaya teman.
20. Bentuk evaluasi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terhadap kedisiplinan siswa?
Jawaban: Kalau saya guru BK punya catatan setiap siswa. Karna satu angkatan 3 tahun.
Otomatis setiap angkatan punya catatan konseling sendiri. Setiap dia melakukan
pelanggaran, terus cara penyelesaiannya seperti apa, nanti tiga bulan lagi dievaluasi. Ada
perubahan atau tidak. Pelanggaran yang dilakukan itu kita evaluasi.
152
Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling
Nama : Ibu Sri Hidayati, S.Pd.
Jabatan : Guru BK kelas X MAN 19 Jakarta
1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait
seperti kepala sekolah, wali kelas ?
Jawaban: Jadi pada saat merancang mengambil data dari siswa, apa yang dibutuhkan
siswa dan konsultasinya dengan guru BK se-DKI.
2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum
merencanakan program BK?
Jawaban: Saya ada namanya AKPD (Analisis Kebutuhan Peserta Didik), jadi ada
beberapa item yang harus mereka isi dan setiap level berbeda. Ketika direkap itu yang
menjadi penentuan pembuatan program.
3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pembelajaran BK di kelas?
Jawaban: Untuk pembelajaran di kelas sudah tidak ada sejak dua tahun yang lalu.
Seharusnya si ada agar lebih efektif dan lebih banyak waktu untuk sharing-sharing. Jadi,
sekarang kalau siswa membutuhkan informasi datang ke ruang BK bertemu dengan saya
4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Program yang terkait 9 layanan BK.
5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?
Jawaban: Jadi pelaksanaannya fleksibel. Kalau memang dibutuhkan dan sifatnya darurat
maka layanan tersebut harus dilakukan dengan segera kalau masih bisa terhendel kita bisa
mengulur waktu.
6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?
Jawaban: Layanan orintasi dilakukan secara global ketika ada MOS jadi memberikan
informasi terkait hal-hal sekolah. Konseling perorangan kita panggil ketika ada masalah.
Bimbingan kelompok dilakan di kelas atau di luar kelas.
7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Karena masih awal memberikan informasi terkait hukuman jika melanggar
memberikan nasehat.
153
8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan
layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?
Jawaban: Kita melakukan kolaborasi. Misalnya lingkungan yang ada di dalam dengan
bagian TU, wali kelas, wakil dan kepala sekolah tergantung masalahnya. Kalau pihak
luar seperti layanan bimbingan kelompok misalnya informasi bahaya narkoba maka kita
akan berkolaborasi dengan kepolisian
9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru
BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Sudah hampir 80% sudah terpenuhi hanya ada beberapa hal yang tidak
terpenuhi tetapi kita bisa lakukan tanpa adanya hal tersebut.
10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?
Jawaban: Ruangan tetapi ruangan harus dibuat nyaman difasilitasi dengan adanya
ruangan konseling, ruangan tamu, tempat menyimpan arsip, papan-papan pengumuman
meskipun belum sempurna
11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?
Jawaban: Masih dalam proses menjadi yang terbaik
12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?
Jawaban: Dapat dilihat dari kedisiplinan siswa. Jika anak tidak dikeluarkan bagi saya
sudah baik. Semakin berkurang penekanan disiplin berati disiplinnya makin bagus
13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?
Jawaban: Kendalanya ada siswa yang belum mengenal fungsi adanya BK, siswa yang
berimage bahwa BK hal yang menakutkan karena dibuat image dengan lingkungan
padahal kami sudah berupaya untuk menghilangkan image tersebut dan Alhamdulillah
ada beberapa anak yang mau datang berkonsultasi dan menceritakan masalahnya
sehingga mereka nyaman.
14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?
Jawaban: Alhamdulillah anak-anak hampir semua mengikuti aturan sekolah artinya
mereka sepakat dengan aturan yang ditetapkan sekolah.
15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?
Jawaban: Pada umumnya setiap pagi ada yang terlambat datang ke sekolah, ketika
pelajaran ada yang bermasalah dengan gurunya misalkan ketidak tuntasan belajar, siswa
154
yang ada di kelas pada saat pelajaran dimulai, keluar tanpa izin, berantem. Kalau
pelanggaran berat seperti merokok.
16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Biasanya malas, tidak ada semangat untuk masuk kelas, ketidak nyamanan di
sekolah dan merasa beban terhadap tugas-tugas di sekolah.
17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Kalau yang ringan cukup memanggil siswa tersebut berkonseling pribadi
tetapi kalau masalahnya sama maka diadakan konseling kelompok. Jadi ada tahapannya
juga, pertama konseling, Apabila sudah melebihi 40 point memanggil orang tua, jika
belum ada perubahan dipanggil lagi orang tuanya dan mengadakan home visit untuk
mengetahui penyebabnya, jika sudah sampai 100 akan diadakan konfrensi kasus dengan
pimpinan, wali kelas, guru BK dan para wakil untuk membicarakan masalah siswa
tersebut.
18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?
Jawaban: Ada poin prestasi. Kalau ada pelanggaran berati poin negatif jika ada prestasi
berati point positif . jadi fungsinya untuk mengurangi point negatifnya. Cara
mendapatkannya apabila siswa masuk sekolah tampa terlambat akan mendapatkan poin
prestasi, ada juga saat ujian jika nilainya 90 dan siswa yang memenangkan kejuaraan
19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?
Jawaban: Teknik yang digunakan mengingatkan bahwa sekolah memiliki aturan yang
harus ditaati dan mengingatkan konsekuensi jika melanggar.
20. Bentuk evaluasi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terhadap kedisiplinan siswa?
Jawaban: Biasanya berdiskusi dengan sesama guru BK kalau permasalahannya terjadi
berulang, kita mendiskusikan mencari penyababnya dan solusi. Biasanya dilakukan setiap
hari seperti rapat kecil dan akhir bulan. Kalau rapat dengan pimpinan, jika ada siswa yang
dianggap warning untuk dipertahankan.
155
Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling
Nama : Ibu Nida Umayah, S.Pd.I
Jabatan : Guru BK kelas XI MAN 19 Jakarta
1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait
seperti kepala sekolah, wali kelas ?
Jawaban: Ya
2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum
merencanakan program BK?
Jawaban: Ya
3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pembelajaran BK di kelas?
Jawaban: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab
4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Adanya layanan konsultasi dan layanan mediasi
5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?
Jawaban: Berjalan sebagaimana mestinya
6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?
Jawaban: Saat kegiatan KBM berlangsung
7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Memanggil dan menegurnya serta memberikan motivasi kepada siswa tersebut
8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan
layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?
Jawaban: Ya. Berkolaborasi dengan walas dan bidang kesiswaan saat ada siswa yang
melanggar kedisiplinan dalam kategori berat
9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru
BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?
Jawaban: Ya
10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?
Jawaban: Ruang konsultasi baik konsultasi pribadi maupun kelompok
11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?
Jawaban: Sudah cukup baik
156
12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?
Jawaban: Dengan berkurangnya pelanggaran kedisiplinan siswa, Dengan banyaknya
siswa yang ingin berkonsultasi dengan BK, dengan kata lain siswa sudah percaya dan
tidak sungkan untuk meminta layanan keada BK
13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?
Jawaban: Kurangnya kerjasama antara pihak sekolah dengan wali murid, Kurangnya
keterbukaan dan kerjasama antara wali kelas dan guru mata pelajaran untuk mengungkap
permasalahan peserta didik, Fasilitas disekolah kurang memadai, seperti kurangnya
perlengkapan yang dibutuhkan seperti LCD, laptop, speaker sebagai penunjang layanan
informasi pada kenyataannya tidak ada, namun disini Guru BK menggunakan media
seperti gambar, main map, dan buku sebagai media untuk memberikan materi yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?
Jawaban: Tingkat kedisiplinan siswa di MAN 19 cukup baik. Kebanyakan siswa sudah
disiplin dan mentaati peraturan yang ada.
15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?
Jawaban: Pelanggaran yang sering dilakukan adalah keterlambatan datang ke sekolah,
memakai seragam yang terlalu ketat dan pendek (siswi) celana yang di rubah polanya
(siswa).
16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Faktor internal dan eksternal. Internal : Kurangnya perhatian dari orang tua,
Keadaan keluarga yang disharmonis, Kurangnya waktu istirahat, Hubungan antar siswa
yang kurang harmonis, Keterpaksaan bersekolah. Eksternal : Kurang tegas dalam
memberikan sanksi/ hukuman
17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?
Jawaban: Memberi teguran bagi siswa yang melanggar, Memanggil siswa yang
melanggar kedisiplinan, Memanggil orang tua siswa yang melanggar kedisiplinan dengan
didampingi oleh wali kelas, Membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi pelanggaran
kembali, Memberikan point kepada siswa yang melanggar.
18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?
Jawaban: Memberikan apresiasi berupa oemberian point prestasi
157
19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?
Jawaban: Memberikan teguran dengan cara lisan dan tulisan, memberikan bimbingan,
BK bekerjasama dengan wali kelas kemudian di tindak lanjuti oleh kesiswaan. Terakhir
diberikan pengarahan yang lebih baik atau pindah sekolah.
158
Lampiran 17
Data Guru dan Pegawai MAN 19 Jakarta
NSM : 131131740005 NPSN : 20177935
Status Ijazah Tahun Mata Pelajaran Jml
Pangkat Gol TMT PNS/N Terakhir Lulus Yang diajarkan Jam
1 MOHAMMAD YASIN, M.Pd 196904072002121010 1739747650120002 20104001169001 091572200523 L Jombang 07/04/1969 Penata Tk I IV/a 01/10/2016 PNS Kep.Madrasah S.2. UHAMKA 2010 Bahasa Inggris/Ka 24 Jl .H.Jimin Rt.007/02 Petukangan Utara Kec.Pesanggrahan Jak-Sel
2 BAHRULLAH, S.Pd 197011061998031004 9438748650110043 91000070107684 091802114155 L Jakarta 06/11/1970 Pembina IV/a 01/04/2009 PNS Wkl.Bidang Kurikulum S.2. URI 2018 Matematika/Wk 40 Jl . Karyawan II No. 44B RT 002 / 05 Karang Tengah Kota Tangerang
3 MUSLIM KHASANI, S.Ag 196910232009011002 8355747650200013 20102569100032 112352163011 L w atu kumpul 23/10/1969 Penata III/c 01/10/2016 PNS Wkl.Bidang Kesisw aan S.2 I.MMI 2014 Aqidah Akhlaq/Wk 34 Kp. Perigi Rt002/005 Kel .Perigi Baru Kec Pondok Aren Tangsel
4 RAMDAN FAUZI, S.Pd. 197609182003121002 8250754655110013 91000076140313 122102164002 L Jakarta 18/09/1976 Penata Muda III/d 01/04/2013 PNS Wkl.Bidang Sarpas S.1.UMS 2000 Ekonomi/Wk 32 Jl .KH.Syahdan Rt.04/011 Palmerah Jakarta Barat
5 IDAWATI, S.Ag, MM. 197212312003122001 5563750651300143 20102516100005 131272244243 p Jakarta 31/12/1972 Pembina IV/a 01/04/2018 PNS Wkl.Bidang Humas S.2 STIE 1995 PIA/Wk 30 Jl .Ulujami Raya No.16 Pesanggrahan Jakarta Selatan
6 Dra. Hj. TRI SUCIATI 196810091995032002 1341746648210073 91000068160228 071872100280 P Jakarta 09/10/1968 Pembina IV/a 01/10/2005 PNS Guru /Wl kls.XI MIPA 3 S.1 IKIP 1992 Kimia 30 Jl .Madrasah No.20 Komplek Depag Rt006/03 Gandara Jak-Sel
7 SRI HIDAYATI, S.Pd. 197705182000032002 1850755656210082 91000077149825 098102102008 P Jakarta 18/05/1977 Pembina IV/a 01/04/2019 PNS Guru S.1. UNJ 2002 Bimbingan Konseling 28.8 Jl .P.Komaruddin Rt.12/02 Cakung Jakarta Timur
8 H. AHMAD ANSORI, S.Ag.M.Pd 196708102003121001 914274564620003 20106723100002 122372111025 L Jakarta 10/08/1967 Penata Muda III/d ;01/10/2017 PNS Guru/Wali kls.XII IPS 1 S.2. UIA 2017 Fiqih, Us Fiqih/Ekui 32 Jl .Sa lam II No.10 Rt.08/06 Sukabumi Utara Jakarta Barat
9 Drs. H. FASYANI 196904132006041001 1636747649200003 91000069115325 122392183005 L Jakarta 13/04/1969 Penata Muda III/d 01/10/2016 PNS Guru S.1.IAIN 1993 Bahasa Arab Jl .H.Tohir No,5C Kp.Baru Rt.003/07 Sukabumi Selatan Jak-Bar
10 MARIATUL KIBTIAH, S.Si 198205062008012007 9838760661300002 91000082143994 - P Tangerang 06/05/1982 Penata III/c 01/04/2012 PNS Guru /Wl kls.X MIPA 3 S.1.IPB 2005 Kimia 33 Jl .Jati Indah No.4 Rt.002/01 Pondok Pinang Jak-Sel
11 Drs. H. ABDULLAH, M.Ag 196210122007011015 3344740646200003 20101578100001 081672107527 L Jakarta 12/10/1962 Penata Muda III/d 01/10/2018 PNS Guru /Wl kls.X Agam 1 S.2. IIQ 2017 Bahasa Arab,Hadits 32 Jl .Lapangan Bola No.31 Rt.009/01 Srengseng Jak-Bar
12 Dra. ZAINAH 196306102007012008 0942741643210112 91000063151516 0815722103813 P Jakarta 10/06/1963 Penata Muda III/d 01/10/2018 PNS Guru S.2. U.Indrap 2016 Bahasa Inggris 28 Jl .Panjang Kp.Baru Rt.04/04 Sukabumi Selatan Jak-Bar
13 MUHAMAD BAKIR, S.Pd. 196311212007011010 7453741642200013 20107315100012 101802111361 L Jakarta 21/11/1963 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl Kls.X MIPA 1 S.1 IKIP 1995 Matematika/K.Pust 40 Jl .H.Gaim Rt.10/02 Petukangan Utara Jak-Sel
14 DIAN HADIYANI SUNDARI, S.Pd. 198305182009012007 0850761662300022 91000083114924 - P Sukabumi 18/05/1983 Penata III/c 01/10/2018 PNS Guru/Wl Kls X MIPA 2 S.1. UIN 2005 Bahasa Inggris/K.Lab 36 Jl .H.Suaib No.26 Rt.03/03 Petukangan Selatan Jak-Sel
15 RASUNAH, S.Pd. 198009042009122002 1741758660300002 91000080153162 121902116003 P Jakarta 04/09/1980 Penata III/c 01/10/2017 PNS Guru/Wl Kls XI MIPA 2 S.1.UNJ 2005 Biologi/Ekuivalensi 33 Jl . Swadaya II No.13 Rt.001/04 Ci l i l i tan Jak-Tim
16 ARIYANTI PUSPITA R, S.Pd. 198406102009122005 8942762663210202 20102193100008 - P Cirebon 10/06/1984 Penata III/c 01/04/2019 PNS Guru/Wl Kls X IPS 2 S.! UHAMKA 2006 Ekonomi, Sej.in/eku 37 Rawa Buaya Rt.010/02
17 HERI SISWANTO, S.Pd I. 198107012011011008 3033759662110023 91000081125163 - L Simalungun 01/07/1981 Penata III/c 01/04/2019 PNS Guru/Wali kls.XII IPS 2 S.1 IAIN 2006 Aqid Akhk,I.Kalam/ek 34 Pulo Gebang Rt.011/03 Cakung Jak-Tim
18 DIYAH WIDI HARTATI, M.Pd. 197003142007012022 0646748651300042 91000070111150 095021174816 P Wonosobo 14/03/1970 Penata III/c 01/04/2016 PNS Guru /Wl kls.XI MIPA 1 S.2.UHAMKA 2015 B.Indonesia/Ekuival 34 Apartemen Gateway C 8A 12 Rt.004/03 Petukangan Selatan Jak-Sel
19 FATIYAH, M.Pd 197104162005012007 6748749652210042 91000071110199 091562118318 P Jakarta 16/04/1971 Penata Muda III/d 01/10/2013 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 3 S.2 U PGRI 2008 B.Indonesia/Ekuival 30 Kp.Baru Rt.002/04 SukabumiSelatan Jak-Bar
20 JAMALUDIN, MA. 197507122007101002 1044753656200023 20110327175001 102372104976 L Cirebon 12/07/1975 Penata Muda Tk. I III/c 01/04/2018 PNS Guru S.2 IIQ JKT 2006 Fiqih, Hadits 28 Jl . Ulujami 86 Rt.001/04 Ulujami Jak-sel
21 NURDIN, M.Ag 197103072009011007 563974965320002 91000071134291 - L Kuningan 07-03-1971 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.XI Agam 1 S.2 IAIN Jogya 1999 SKI/Ekuivalensi 30 Jl .Cenek Rt.05/03 Pesanggrahan Jakarta Selatan
22 ELIZA ANDAYANI, S.Pd M.Pfis 197903272005012004 0659757658210122 91000079114691 092202102518 P Jakarta 27/03/1979 Pembina IV/a 01/10/2012 PNS Guru S.2 ITB 2008 Fisika 33 Jl .M.Kahfi Komp.BBd Blok B II/23 Rt.003/03 Ciganjur Jak-Sel
23 ANDI SUTOPO, S.Pd 198303232011011008 0655761662200032 20102193100008 121542100623 L Jakarta 23/03/1983 Penata Muda Tk. I III/b 01/04/2016 PNS Guru /Wl kls.XI IPS 2 S.2 U.Indrap 2016 PPKn/Ekuivalen 40 Jl . Sukamulya IV Serua Indah Ciputat Tangerang Selatan
24 FAKHRUL ROZI, S.Pd 196912182005011005 3550747651200013 91000069115153 092202102518 L Jakarta 18/12/1969 Penata III/c 01/10/2013 PNS Guru/Wali kls.XII Agm 1 S.1 STKIP 2007 Penjasorkes/Ekuiv 37 Jl . Kebon Nanas I Rt.002/02 No.32 Grogol Utara Keb.Lama Jak Sel
25 MUNJIYAH, S.Pd 197706212009122001 3953755657300022 91000077134166 115652114001 P Purw orejo 21/06/1977 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.X IPS 1 S.1 UAD Jogya 2001 Bahasa Inggris/Ekui 30 Pondok bahar Permai D3 No.68 Rt006/05 Karang Tengah Tangerang
26 ENENG SITI MULYANI, M.P, Mat 196907061994032002 6939748650300082 91000070113341 091802114183 p Garut 06/07/1969 Pembina IV/a 27/07/2015 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 2 S.2 ITB 2009 Matematika/Ekuiva 38 Jl .H.Kana Rt.001/04 Peninggi lan Tangsel
27 OKON, S.Pd I. 197010292005011004 2361748650110033 91000070140203 112202110726 L Kulon Progo 02/01/1970 Penata Muda Tk I III/b 01/10/2018 PNS Guru/Pembina Osis S.1 STAI 2013 Penjasorkes/P.Osis 38 Asrama ex kizi 3 harlap Rt.004/12 No.85 Jaga karsa Jakarta Selatan
28 Dra. TITIN RAHMAWATI 196803272007102001 0659746649300032 91000068159814 091272125930 p Jakarta 27/03/1968 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru/Wali kls.XII Agm 2 S.1 IAIN 1993 Al-Quran/Hadits/Eku 34 Jl .H. Moch.Kup Rt005/02 No.61 Pinang Tangerang
29 MUHAMAD MAULUDDIN, S.Pd. 197205162007101004 1848750652110072 91000072131704 092042102832 L Jakarta 16/05/1972 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.XI IPS 1 S.1 STKIP 1998 Sejarah/Ekuivalensi 40 Jl .H.Mais in Rt.006/03 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak Sel
30 ABIDIN, S.Ag, M.Pd. 197308052007011033 1137751654200020 20606901100001 091562119580 L Jakarta 05/08/1973 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 1 S.2 UI Indraprasta2014 Bahasa Indonesia 33 Jl .H.Ripuh Rt.002/09 Paninggi lan Utara Ci leduk Tangerang
31 LAFIFAH RESTI AULIA, SS 198511062019032008 0438763664210103 91000085134639 - P Tangerang 06/11/1985 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru /Wl Kls XI Agam 2 S.1 UIN 2008 B.Arab/P.UKS/Ekui 36 Jl .Ciptomangunkusumo Rt.03/01 Peninggi lan Utara Ci ledug Tangerang
32 FAHIMATUNNAJAH, S.Pd 198507272019032006 1059763664230193 160851100505 p Jakarta 27/07/1985 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru /Wl Kls X Agam 2 S.1 UNJ 2008 Bahasa Arab/Ekuiv 30 Jl .Kebagusan besar No.13 Rt.001/06 Kel .Kebagusan Kec.Pasar Minggu Jak-Sel
33 RIF'ATUL HASANAH, S.Pd,I 198706072019032007 1939765666210102 152372151942 p Jakarta 07/06/1987 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2009 Fiqih 24 Jl .Winong Rt.002/05 No.36 Kel .Sudimara Timur Kec.Ci leduk Tanggerang
34 NIDA UMAYAH, S.Pd.I 198706202019032011 6952755666210102 ` p Tangerang 20/06/1987 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2009 Fiqih/BK/Ekuivalen 34 Ketapang Gg.Sawo No.26 RT.007/005 Kel .Ketapang Kec.Cipondoh Tangerang
35 ADE IRAWAN, S.Pd.I 199108192019031008 8151769670130423 20110327191004 - L Gunung Kidul 19/08/1991 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2014 Bahasa Arab 24 Jl .Cici Rt.002/03 Kelurahan Sawah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan
36 ALFIRA FIRNANDA, S.Pd. - 3193760661300043 91000082104806 121902162001 P Jakarta 11/08/1982 - - - Non PNS Guru S.1 UHAMKA 2005 Biologi/Ekuivalensi 29 Pondok Maharta VIII Blok B7/37 Rt.015/10 Pon. Kacang Timur Tang-Sel
37 DWIANA PUJI RAHAYU, S.Pd. - 8339764665210103 91000086113894 - P Jakarta 07/10/1986 - - - Non PNS Guru S.1. UNJ 2009 Geografi/Ekuivalen 31 Jl .Perdatam Terusan No.31 Rt.01.05 Ulujami Jak-sel
38 ACHMAD FAUZI, M.Kom. 20110327188001 - L Tangerang ;12/06/1988 - - - Non PNS Guru S.2. UBL 2017 Prakarya&Kew irausahaan28 Jl .Lembang Baru II Da lam Rt.03/08 Sudimara Barat Ci ledug Tangerang
39 WAHIDATUL HANIFAH, S.Pd. - - 20110327190001 - P Tangerang 27/10/1990 - - - Non PNS Guru S.1. UHAMKA 2012 Prakarya & Kew irausahaan30 Jl . Raden Fatah No.111 Rt.001/010 Kel .Parung Serab Tangsel
40 FRIDA AGUSTA, S.Pd. - 1340762663300063 91000084123150 - P Surabaya 10/08/1984 - - - Non PNS Guru S.1. UNESA 2006 BK/Ekuivalensi 28.8 Jl .Kemandoran VIII Rt.08/011 Grogol Utara Jakarta Selatan
41 ERNI FITRIAH, S.Pd I - - 20110327188004 - P Ciamis 30/07/1988 - - - Non PNS Guru S.1 UIN 2011 Bahasa Arab/Ekuiv 29 Jl . H.Sarmi l i Rt.002/02 Kel .Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangsel
42 MUHAMMAD SYAHID DARWIS, Lc - - 20110327172001 - L Bone 10/12/1972 - - - Non PNS Guru S.1.U Al-Azhar 2000 Al-Quran-Hadits/Eku 30 Kp. Nelayan Rt.001/04 No.33 Kel . Kamal Muara Penjaringan Jakarta Utara
43 IMRAN MAULANA, S.Pd - - 20110327187001 - L Jakarta 11/08/1987 - - - Non PNS Guru S.1 UI Indraprasta2014 Sejarah 30 Ci landak Rt.014/001 Ci landak Timur Pasar Minggu Jak-Sel
44 MUJAHAR RANDANU, S.Pd. - 1734761664110030 91000083146993 - L Jakarta 08/05/1986 - - - Non PNS Guru S.1. STKIP 2010 Matematika 29 Jl .Pupan Komplek MAN 4 Rt.05/08 No.18 Pondok Pinang Jakarta Selatan
45 FARIDA HASANAH,S.Pd - - 20110327193001 - P Tangerang 12/05/1993 - - - Non PNS Guru S.1 UIN 2017 Sosiologi/Ekuivalen 32 Jl .Mas jid Ta jur RT.003/01 No.1 Kel .Ta jur Kec.Ci leduk Tangerang
Alamat
DATA STATISTIK GURU DAN PENGAWAI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 19 JAKARTATAHUN PELAJARAN 2020/2021
Keadaan Personil Guru
No. Nama Guru/Pegawai NIP NUPTK Peg.ID NRG L/P Tempat Tgl. LahirSK Terakhir
Jabatan
NSM : 131131740005 NPSN : 20177935
Stat Peg Ijazah Tahun Mata Pelajaran Jml
Pangkat Gol TMT PNS/N Terakhir Lulus Yang diajarkan Jam
1 ADHE FAIZAL, SE 198010152009011015 - 20101695180001 - L Tangerang 15/10/1980 Penata III/c 01/01/2009 PNS Kep.Tata Usaha S.1 2007 - 37.5 Jl.H.Yusuf Rt.001/013 No.80 Kel.Peninggilan Kec.Cileduk Kota Tangerang
2 ABDUL SYUKUR 197810202007011027 - 20110327178001 - L Tangerang 20/10/1978 Pengatur Muda TK.I II/a 01/10/2013 PNS Bendahara DIPA S.1 2006 - 37.5 Jl . Raden Fatah No.53 Rt.003/09 Pondok Aren Tang-Sel
3 FIRDAUS 196603172007011046 - 20110327166001 - L Jakarta 17/03/1966 Pengatur II/c 01/04/2014 PNS Staf.TU/ Kepegawaian SLTA 1989 - 37.5 Jl . FF Kp.Baru No.17a Rt.007/05 Sukabumi Selatan Keb.Jeruk Jak-Bar
4 YUSUF 196901262007011021 - 20110327169001 - L Jakarta 26/01/1969 Pengatur II/c 01/10/2012 PNS Staf.TU/Persuratan SLTA 1988 - 37.5 Jl . Raya Joglo No.20 Rt.014/01 Kel . Jolo Kembangan Jak-Bar
5 ABDUL MULUK 197010182007011022 - 20110327170001 - L Jakarta 18/10/1970 Pengatur, II/c 01/04/2014 PNS Staf.TU/ Kesiswaan SLTA 1991 - 37.5 Jl .Kebon Nanas No.20 Rt.010/10 Grogol Utara Keb.Lama Jak-sel
6 HULDI 197507102009101002 - 20110327175001 - L Tangerang 10/07/1975 Pengatur Muda II/a 01/01/2012 PNS Staf.TU/ Kepeg SLTA 1994 - 37.5 Jl .H.Najih No.49 Rt.01/06 Kreo Selatan larangan Ci ledug Tangerang
7 SALMAN HIDAYAT 198212192009101002 - 20110327182001 - L Jakarta 19/12/1962 Pengatur Muda TK.I II/b 01/04/2012 PNS Staf.TU/ Sarana SLTA 2003 - 37.5 Jl . Kemandoan 1 No.77 Rt.003/01 Kel .Pondok Benda Kec.Pamulang Tang-Sel
8 MARLAN 197106042007011023 - 20110327171001 - L Tangerang 04/06/1971 Juru I/c 01/04/2012 PNS Staf.TU/ Sarana SLTP 2010 - 37.5 Jl .H. Si rih No. Rt.02/05 Sudimara pinang, Tangerang
9 ROHMANI - - 20110327177001 - L Jakarta 08/12/1977 - - 13/07/2009 Non PNS Perpustakaan SD 1991 - 37.5 Jl .Muchtar Raya Rt.001/11 Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan
10 ELAH - - 20110327171001 - P Jakarta 12/02/1971 - - 13/07/2009 Non PNS Pramusaji SLTP 1997 - 37.5 Jl .SMU 63 No.75 Rt.006/01 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel
11 YAYA ROYADI - - 20110327183001 - L Majalengka 04/04/1983 - - 01/01/2011 Non PNS Cleening Service SLTA 2002 - 37.5 Jl .SMU 63 No.62 Rt.006/01 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel
12 INDRA PRASETYA - - 20110327190002 - L Jakarta 24/05/1990 - - 01/11/2017 Non PNS Cleening Service SMK 2008 - 37.5 Jl .Pa lm Rt.006/08 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel
13 MEGA ARIESTA, S.Sos - - 20110327195001 - P Jakarta 04/04/1995 - - 01/01/2018 Non PNS Staf Tata Usaha S 1 UIN 2017 - 37.5 Jl .M. Jani Rt.006/03 No.63 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel 12260
14 RANGGA TSABIT IMAN, S.Kom.I - - 20110327189004 - L Tangerang 07/09/1989 - - 01/01/2018 Non PNS Petugas PerpustakaanS 1 UIN 2013 - 37.5 Jl .WR.Supratman Gg.Palem Rt.001/011 No.15 Ciputat Timur
15 SUBUR - - 20110327172002 - L Jakarta 12/09/1972 - - 01/01/2018 Non PNS Secuity SMP 1990 - 37.5 Jl .H.Misan RT 013/003 Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan
16 FEBBY INDRIANI - - 20110327194001 - P Tangerang 18/03/1994 - - 02/07/2018 Non PNS Staf TU SMA 2012 - 37.5 Jl . H. Yusuf Rt.01/013 No.50 Kel .Peninggi lan Kec.Ci ledug Tangerang
17 DWI NARSO - - 20110327178002 - L Jakarta 17/04/1978 - - 02/01/2019 Non PNS Staf TU D.3 2001 - 37.5 Jl .KH.Mas Mansyur Gg.Naman Kel .Kunciran Indah Kec.Pinang Kota Tangerang
18 ENDANG WIJAYA - - 20110327177003 - L Tangerang 01/12/1977 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMK 1997 - 37.5 Kp.Peninggi lan No,83 Rt.001/013 Peninggi lan Ci leduk Kota Tangerang
19 SOLICHIN - - 20110327100001 - L Tangerang 10/07/2000 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2018 - 37.5 Jl .H.Jimin No.32 Rt.007/02 Kel .Petukangan Utara,Pesanggrahan Jakarta Sel
20 RIZKI AKHMAD, S.Kom - - 20110327191001 - L Tangerang 11/01/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Staf TU S 1 STMIK 2018 - 37.5 jl . H. Gedad No.36 RT.001/04 Kel . Paninggi lan Utara Kec. Ci ledug Kota Tangrg
21 AHMAD SAHRUL - - 20110327191002 - L Tangerang 01/01/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2010 - 37.5 Kp. Pondok Lakah RT.004/0413 Kel . Paninggi lan Kec. Ci ledug Kota Tangerang
22 ARIF HIDAYATULLOH - - 20110327191003 - L Tangerang 05/11/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2010 - 37.5 Kp. Pondok Lakah RT.004/0413 Kel . Paninggi lan Kec. Ci ledug Kota Tangerang
23 ARJUN - - - - L Cirebon 15/07/1999 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMK 2018 - 37.5 Blok KR. Tengah Utara RT.008/02 Kel . Beringin Kec. Pangenan Cirebon Jabar
24 SULTAN AFICENA SUNARTO - - - - L - - 02/01/2020 Non PNS Satpam SMP 2018 - 37.5 Jl .Muchtar Raya Rt.001/11 Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan
25 HARY HANDOKO - - - - L Jakarta 07/09/1982 - - 02/01/2020 Non PNS Satpam SMK 2002 - 37.5 Jl .H.Jimin Rt.009/002 No.5 D Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan
Kepala
Mohammad Yasin, M.Pd
up date 20 Nop 2019 NIP.196904072002121010
L/P
DATA STATISTIK GURU DAN PENGAWAI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 19TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Keadaan Personil Guru
No. Nama Guru/Pegawai NIP NUPTK Peg.ID NRG Tempat Tgl. LahirSK Terakhir
Jabatan Alamat
159
Lampiran 18
Studi Dokumentasi
HASIL STUDI DOKUMEN MAN 19 JAKARTA
No Dokumen Ketersediaan
Ada Tidak Ada
1 Profil lembaga
2 Struktur organisasi MAN 19 Jakarta
3 Sarana dan prasarana
4 Data guru di MAN 19 Jakarta
5 Data jumlah siswa di MAN 19 Jakarta
6 Data kasus siswa
7 Data program bimbingan dan konseling
8 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan
dan Konseling
173
Lampiran 23
Biodata Peneliti
BIODATA PENULIS
Siti Nabila, lahir di Tangerang 24
Februari 1998. Putri ke-2 dari Bapak
Supriadi dan Ibu Makiyah. Tempat
tinggal di Jl. Bahagia no.15 Rt002 Rw
002 Kreo Selatan, Larangan, Kota
Tangerang. Alamat email penulis
siti.nabila0224@gmail.com
Penulis menempuh pendidikan di TK
Syahidah, MIN 09 Jakarta, MTs Negeri
32 Jakarta, MA Negeri 19 Jakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016-2020 lulus
dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Organisasi yang penulis ikuti selama
perkuliahan yaitu Himpunan Mahasiswa Islam dan sekarang aktif sebagai tutor di IEC
Kreo. Penulis memiliki motto “Jika orang lain bisa, maka saya juga bisa”.