MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG DI ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG DI ...
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG DI TERAPKANDI SMA MA’ARIF BERAN NGAWI
Oleh:
Kholifatul Khasanah
1320410030
TESIS
Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga
Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Islam
Program Studi Pendidikan Islam
Konsentrasi Bimbingan dan Konseling Islam
YOGYAKARTA2015
iii
MOTTO
Pekerjaan yang baik tanpa perencanaan hanya akan sulit, perencanaan yang baik
tanpa pelaksanaan hanya akan menjadi arsip
(M. Jusuf Kalla)
vii
ABSTRAK
Kholifatul Khasanah, Manajemen Bimbingan dan Konseling yang di terapkan di
SMA Ma’arif Ngawi.
Depdiknas tahun 2008 menetapkan bahwa pendidikan yang bermutu efektif dan
ideal adalah yang mengintegrasikan tiga bidang utama yaitu administratif atau
kepemimpinan, instruksional atau kurikuler serta bimbingan dan konseling, tanpa
bimbingan dan konseling akan menghasilkan anak-anak yang pintar dalam hal
akademik saja, akan tetapi dengan adanya bimbingan dan konseling dapat membantu
siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal, sehingga dalam
menentukan penjurusan siswa tidak hanya berdasarkan IQ akan tetapi juga
memperhitungkan aspek bakat, minat, psikologis dan kompetensi siswa. Mengingat
pentingnya bimbingan dan konseling dalam institusi pendidikan maka untuk
mencapai tujuan dari bimbingan dan konseling tersebut diperlukan manajemen
bimbingan dan konseling yang tersistem dengan baik oleh pihak-pihak penyelenggara
bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh sebab itu menjadi sebuah hal yang menarik
bagi peneliti untuk melakukan penelitian di lembaga pendidikan yaitu di SMA
Ma’arif Ngawi. Dari gambaran latar belakang tersebut rumusan masalah yang muncul
adalah bagaimana proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga
pengawasan atau evaluasi bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif
Ngawi?
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Informan penelitian ini adalah
guru bimbingan dan konseling SMA Ma’arif Ngawi. Metode pengumpulan data
penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisa data
dilakukan dengan analisis kualitatif yang meliputi pengumpulan data, redukasi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa SMA Ma’arif menerapkan manajemen
bimbingan dan konseling dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik.
Dibuktikan dalam hal perencanaan, SMA Ma’arif meliputi beberapa proses
diantaranya menganalisis kebutuhan siswa, analisis kondisi sekolah, penetapan
tujuan, penentuan jenis layanan, penentuan waktu dan tempat kegiatan, serta
penentuan fasilitas dan anggaran. Tahap pengorganisasian juga terdapat beberapa
proses diantaranya pembagian petugas bimbingan dan konseling, sosialisasi cara
kerja, serta koordinasi dengan stakeholder. Tahap pelaksanaan prosesnya sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun yaitu sesuai dengan program yang telah
dirancang. Terakhir tahap evaluasi juga terdapat beberapa proses diantaranya adalah
pencatatan hasil kerja, menilai hasil kerja dan mengambil tindakan perbaikan dan
pengembangan.
Kata Kunci: Manajemen Bimbingan dan Konseling.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji kita haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan
penyayang atas segala taufik dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga selalu
terlimpahkan kepada Nabi besar junjungan umat manusia didunia Muhammad SAW.
Yang telah mengantarkan kita kepada jalan yang lurus dan terang. Dengan
memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tesis.
Tesis dengan judul, “Manajemen Bimbingan dan Konseling yang diterapkan
di SMA Ma’arif Ngawi” ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh
Magister Pendidikan Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Penulis menyadari, bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan tesis ini tanpa
bantuan bantuan dari berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
memberikan banyak bantuan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2. Bapak Prof. Noorhaidi Hasan, MA., M.Phil., Ph.D. Selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Islaam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Maragustam Siregar, M.A. Selaku Ketua Prodi Pendidikan Islam
Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
4. Ibu Dr. Hj. Nurjannah, M.Si. Selaku pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan memberikan masukan serta bimbingan dalam menyusun
tesis ini.
5. Seluruh Dosen Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan ilmu dengan
penuh kesabaran.
6. Seluruh karyawan dan staf TU Program Pascasarjana yang telah membantu
selama penyusun berada di bangku kuliah.
7. Bapak Rahmanto, M.A terima kasih atas pelayanan terbaiknya selama penyusun
beraktifitas di Prodi Pendidikan Islam.
8. Bapak Afifuddin Khoir, S.Psi., M.Pd.I. Terimakasih telah memberikan izin
penelitian di SMA Ma’arif Ngawi.
9. Rasa terima kasih dan salam ta’dzim kepada abah dan Ibu tercinta yang telah
banyak berkorban dan tidak berhenti memberikan doa menjadi anak yang sholeh
serta dorongan dan semangat untukku mencari ilmu.
10. Kakak, adikku terima kasih mendoakan dan memberi semangat agar berjuang
menyelesaikan tesis ini.
11. Serta seluruh teman-temanku BKI angakatan 2013 (Adiansyah, Ahmad farid
Ustman, Aisyah Khumairo, Akhir P.Harahap, Ika Untari Wibawati, Muhammad
Awwad, Mirda Juliani, Maliki, Nurvianti, Sitti Ernawati, Shofi Puji Astiti,
Syariful, Wifayatun Nuroniyah, Wiyono, Yusuf Hasan B) kalian teman-teman
yang baik, sampai jumpa di lain waktu, sukses buat semuanya. Amiiin.
Tiada kata indah yang pantas terucapkan dan tiada sesuatu yang pantas
penulis berikan untuk membalas budi baik kecuali hanya doa. Semoga segala bantuan
x
dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Amin. Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan
kedepannya. Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin. Semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Yogyakarta, 13 Maret 2015
Penulis,
Kholifatul Khasanah
xi
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... i
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................. ii
MOTTO .......................................................................................................... iii
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS .............................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian........................................................... 7
E. Kajian Pustaka .................................................................... 8
F. Kerangka Teori................................................................... 10
G. Metode penelitian ............................................................... 13
BAB II MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling ............ 22
B. Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling ................. 25
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Bimbingan dan Konseling ..... 26
D. Fungsi-fungsi Manajemen Bimbingan dan Konseling ....... 28
xii
BAB III GAMBARAN UMUM SMA MA’ARIF NGAWI……….. 51
A. Profil SMA Ma’arif Ngawi ................................................ 51
1. Sejarah SMA Ma’arif Ngawi ....................................... 51
2. Visi dan Misi SMA Ma’arif Ngawi ............................. 52
3. Tujuan SMA Ma’arif Ngawi ........................................ 52
4. Data Sekolah SMA Ma’arif Ngawi .............................. 54
5. Struktur Organisasi SMA Ma’arif Ngawi .................... 54
6. Sarana dan prasarana .................................................... 55
B. Profil Bimbingan dan Konseling SMA Ma’arif Ngawi ..... 56
1. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling
SMA Ma’arif Ngawi .................................................... 56
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling
SMA Ma’arif Ngawi .................................................... 56
3. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling ........... 57
4. Personil Pelaksana Pelayanan Bimbingan dan
Konseling ..................................................................... 59
5. Rincian Tugas Bimbingan dan Konseling
SMA Ma’arif Ngawi .................................................... 59
6. Mekanisme Kerja Bimbingan dan Konseling .............. 62
BAB IV MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
YANG DITERAPKAN DI SMA MA’ARIF NGAWI65
A. Perencanaan ........................................................................ 64
B. Pengorganisasian ................................................................ 75
C. Pelaksanaan ........................................................................ 81
D. Evaluasi .............................................................................. 87
E. Pembahasan ........................................................................ 91
F. Faktor Pendukung dan Penghambat ................................... 96
xiii
BAB V PENUTUP…………………………………………………... 99
A. Kesimpulan ....................................................................... 99
B. Ktitik ................................................................................. 100
C. Saran ................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 104
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
A. Instrumen Pedoman Penelitian
1. Lampiran 1 Pedoman Wawancara, 104.
2. Lampiran 2 Pedoman Dokumentasi, 114.
3. Lampiran 3 Pedoman Observasi, 117.
B. Data hasil Penelitian
1. Lampiran 4 Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, 118.
2. Lampiran 5 Hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah, 121.
3. Lampiran 6 Hasil wawancara dengan konselor sekolah, 123.
4. Lampiran 7 Hasil wawancara dengan wali kelas, 128.
5. Lampiran 8 Hasil wawancara guru mata pelajaran, 131.
6. Lampiran 9 Hasil wawancara dengan TU, 134.
7. Lampiran 10 Hasil wawancara dengan siswa kelas X, 137.
8. Lampiran 11 Hasil wawancara dengan siswa kelas XII, 139.
9. Lampiran 12 Hasil wawancara dengan siswa kelas XII, 141.
10. Lampiran 13 Hasil Dokumentasi, 143.
11. Lampiran 14 Hasil Observasi, 146.
12. Lampiran 15 Program Umum BK SMA Ma’arif Ngawi, 152.
13. Lampiran 16 Program Tahunan BK SMA Ma’arif Ngawi, 156
14. Lampiran 17 Program Semester BK SMA Ma’arif Ngawi, 167.
15. Lampiran 18 Program Mingguan BK SMA Ma’arif Ngawi, 175.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Depdiknas tahun 2008 menetapkan bahwa pendidikan yang bermutu,
efektif dan ideal adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya
secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang
instruksional atau kurikuler serta bidang bimbingan dan konseling. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa, pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan
instruksional dengan mengabaikan bidang bimbingan dan konseling hanya akan
menghasilkan konseli yang pintar dan trampil dalam aspek akademik, tetapi
kurang memiliki kemampuan atau kematangan dala aspek kepribadian.
Kaitan bimbingan dan konseling dan administrasi sekolah, secara khusus
bimbingan konseling dan administrasi sekolah mempunyai hubungan yang
bersifat mutualistik, menurut winkel bahwa administrasi sekolah membutuhkan
pelayanan bimbingan di sekolah supaya: pelayanan bimbingan menaruh
perhatian maksimal pada kepentingan siswa.
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal yang digunakan sebagai
wadah untuk memberikan pendidikan dan bimbingan yang baik kepada anak
(siswa). Pendidikan di sekolah ataupun lembaga yang lainnya bertujuan
menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam diri peserta didik yang sedang
dalam masa transisi menuju kedewasaan. Dalam masa ini sekolah memiliki
2
peranan yang penting dalam membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas
perkembangannya secara optimal.
Di sekolah-sekolah sendiri manampung siswa-siswi dari berbagai asal-usul
dan latar belakang kehidupan yang berbeda. Keadaan ini menyebabkan berbagai
masalah sering terlihat di dalam sekolah itu sendiri. Untuk mengatasi keadaan
yang seperti itu, maka sangatlah perlu untuk setiap sekolah melaksanakan
bimbingan dan konseling. Juntika mengungkapkan bahwa bimbingan dan
konseling adalah bagian integral dari sistem pendidikan yang memiliki kontrbusi
terhadap keberhasilan proses pendidikan sekolah. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat dipahami bahwa proses pendidikan di sekolah tidak akan berhasil
secara baik apabila tidak didukung oleh penyelenggaraan bimbingan dan
konseling secara baik pula.
Dengan melakukan bimbingan dan konseling pada siswa, pihak bimbingan
dan konseling diharapkan mengerti dan memahami apa yang menjadi kebutuhan
siswa secara konprehensif untuk disampaikan pada pihak sekolah.
Kaitan bimbingan dan konseling dengan aspek pengajaran dan
pembelajaran di sekolah identik dengan kurikulum yang ada, dimana tujuannya
adalah menyediakan pengalaman belajar bagi siswa. Bidang pengajaran
menangani kurikulum pengajaran yaitu seluruh pengalaman belajar siswa yang
diperoleh melalui segala bidang studi yang disajikan. Nana Syaodih Sukmadinata
menyatakan sebagai berikut.
3
“Kurikulum dan pengajaran disusun dan dilaksanakan agar para peserta didik memiliki pengetahuan, kecakapan, dan ketrampilan secara optimal, mencapai tahap perkembangan nilai, motivasi, dan karakteristik pribadi secara optimal pula. Bimbingan dan konseling dirancang dan diimplementasikan agar para peserta didik berada dalam kondisi prima secara emosional dan sosial. Peserta didik dapat terlepas dari kendala-kendala masalah pribadi san sosial, memiliki pribadi yang sehat sehingga mampu melihat diri dan lingkungannya secara obyektif, merancang dan mengambil keputusan yang tepat, perkembangan optimal dapat tercapai.”
Dengan masukan dari bimbingan dan konseling, kurikulum bisa menjadi
lebih personal bagi siswa. Bimbingan dan konseling juga dapat membantu
peningkatan aspek pengajaran dan pembelajar dalam hal pengembangan
kurikulum (agar sesuai dengan kebutuhan dan kapabilitas siswa) dan juga dalam
menentukan penjurusan siswa, terutama dalam penjurusan siswa tidak hanya
didasarkan pada hasil tes IQ semata, tetapi juga memperhitungkan aspek minat,
bakat, psikologis, dan kompetensi siswa.
Kaitan bimbingan dan konseling dalam hal ini adalah membantu individu
untuk menjadi insasn yang berguna dalam hidupnya yang memiliki wawasan,
pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan ketrampilan yang tepat
berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.
Agar pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan secara optimal
maka konselor seskolah memerlukan kegiatan manajerial yang baik, dan
kemampuan manajerial sesungguhnya merupakan salah satu kompetensi yang
wajib dimiliki oleh konselor sekolah. Permendiknas No 27 Tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menyatakan bahwa
seorang konselor sekolah harus menguasai semua kompetensi yang telah
4
ditentukan, salah satu kompetensi yang wajib dikuasai adalah kompetensi
profesional ke 13-15 yaitu seorang konselor dituntut mampu melakukan
manajemen bimbingan dan konseling. Manajemen bimbingan dan konseling
adalah segala aktivitas yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi di bidang bimbingan dan konseling.
Akan tetapi bagaimana me-manage bimbingan dan konseling sehingga bisa
tercapailah tujuan mulia sebagaimana digariskan di dalam konsep-konsepnya,
yang dibuktikan dalam bentuk hasil-hasil yang bermanfaat.
Mengingat pentingnya bimbingan dan konseling dalam institusi pendidikan
maka untuk tercapainya tujuan layanan BK maka diperlukan sebuah konsep dan
manajemen yang tersistem dengan baik oleh pihak-pihak penyelenggara BK di
sekolah.
Manajemen adalah salah satu faktor kunci yang sangat berperan dalam
suatu organisasi, kebutuhan akan manajemen dalam bimbingan dan konseling
sudah merupakan suatu keharusan. karena manajemen berhubungan erat dengan
usaha pencapaian tujuan. Manajemen bimbingan dan konseling merupakan suatu
proses untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi terhadap
aktifitas-aktifitas pelayanan bimbingan dan konseling dan penggunaan sumber-
sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Begitu pentingnya sebuah manajemen dalam sebuah program, termasuk
program layanan bimbingan dan konseling, karena suatu program layanan
bimbingan dan konseling tidak mungkin akan tercipta, terselenggara, dan
5
tercapai bila tidak memiliki suatu sistem manajemen yang berkualitas, dalam arti
dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah serta faktor pendukungnya baik di
dalam sekolah maupun di luar sekolah seperti sarana, prasarana, waktu dan dana
yang sudah tersusun dengan sistematis.
Konsep manajemen bimbingan dan konseling harus berorientasi pada
kebutuhan siswa di sekolah. Guru bimbingan dan konseling hendaknya meneliti
hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, memilih materi-materi
yang sesuai untuk membentuk kematangan siswa, dan mengevaluasi program
yang telah dilaksanakannya.
Dengan demikian seorang guru bimbingan dan konseling sebagai pelaksana
dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dituntut untuk memberikan
layanan semaksimal mungkin sesuai dengan kebutuhan para siswa dan semua itu
untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti tentang manajemen bimbingan
dan konseling yang diterapkan di sekolah. Dalam hal ini, lembaga yang akan
menjadi obyek penelitian adalah SMA Ma’arif Beran Ngawi sebagai lembaga
pendidikan tingkat SMA yang berbasis Islam serta karena banyaknya prestasi
yang diraih oleh SMA Ma’arif Ngawi.
Oleh karena itulah penulis tertarik meneliti tentang manajemen bimbingan
dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif Beran Ngawi.
B. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses perencanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi?
2. Bagaimana proses pengorganisasian bimbingan dan konseling yang
diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi
3. Bagaimana proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi?
4. Bagaimana proses evaluasi bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses manajemen
bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi. Tujuan
khususnya adalah:
1. Memperoleh informasi tentang proses perencanaan bimbingan dan konseling
di SMA Ma’arif Ngawi.
2. Memperoleh informasi tentang proses pengorganisasian bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi.
3. Memperoleh informasi tentang proses pelaksanaan bimbingan dan konseling
di SMA Ma’arif Ngawi.
7
4. Memperoleh informasi tentang proses evaluasi bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif Ngawi.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi konselor sekolah
dalam manajemen bimbingan dan konseling.
2. Secara praktis
a. Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui keadaan
manajemen bimbingan dan konseling di sekolahnya dan memberikan
masukan akan manajemen bimbingan dan konseling
b. Konselor Sekolah
hasil penelitian ini dapat digunakan konselor sekolah sebagai dasar
kebijaksanaan dan memberikan tambahan pengetahuan bagi SMA
Ma’arif Beran Ngawi dalam hal manajemen bimbingan dan konseling.
c. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini memberikan tambahan pengalaman dan pengetahuan
bagi mahasiswa dalam memahami manajemen bimbingan dan konseling.
E. Kajian Pustaka
8
Berdasarkan penelusuran penulis terhadap beberapa hasil penelitian yang
telah dilakukan, didapati ada beberapa hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian yang penulis lakukan. Yakni yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.
Hasil yang relevan diantaranya adalah: Pertama, penelitian yang dilakukan
oleh Salehah dengan judul, “Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling di
SLTP Negeri di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan
Selatan”, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan dan
konseling di SLTP Negeri 1 Barebei dikategorikan baik, diindikasikan dengan
(1) perencanaan program BK dilaksanakan dengan baik, (2) pelaksanaan
program BK telah sesuai dengan pola 17, (3) kegiatan pendukung program BK
telah dilakukan dengan baik, (4) sarana prasarana telah memadai.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Suhastofa dengan judul “Manajemen
Perencanaan program Layanan Bimbingan dan Konseling 17 di SMP 1 Galur
Kulon Progo DIY tahun ajaran 2004/2005”, hasil penelitian menunjukkan bahwa,
perencanaan program layanan BK didasarkan pada analisis kebutuhan siswa,
bersifat faktual, fleksibel, dan berkesinambungan, pelayanan layanan
menggunakan pola 17 dan pengadministrasian belum efektif
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Tugirah, dengan judul “Efektifitas
Manajemen Program Bimbingan dan Konseling di SLTP Negeri 4 Pandak
Bantul”, menunjukkan dalam perencanaan, bidang dan jenis layanan bimbingan
yang tertuang dalam program bimbingan dan konseling yang terdiri dari 4
9
bidang, 7 jenis layanan, dan 5 kegiatan pendukung dengan kualitas materi
layanan cukup baik karena disesuaikan dengan masalah siswa yang sedang
aktual. Dalam pelaksanaan, peran guru pembimbing dalam kegiatan bimbingan
dan konseling yang paling pokok adalah melaksanakan berbagai jenis layanan
bimbingan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. Dalam evaluasi
meliputi proses dan hasil evaluasi, dalam proses evaluasi guru pembimbing
melakukan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan konseling sesuai dengan siswa
yang menjadi tanggung jawabnya dengan cara mencari kesenjangan antara
program yang direncanakan dengan pelaksanaan.
Penelitian-penelitian di atas menunjukkan, bahwa penelitian yang berkaitan
dengan bimbingan dan konseling sudah pernah dilakukan di tempat selain di
SMA MA’arif Ngawi, sementara fokus dalam penelitian ini ingin mengetahui
keseluruhan proses penerapan manajemen mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan hingga pengawasan di SMA Ma’arif Ngawi.
Sehingga perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya
adalah jika penelitian sebelumnya hanya fokus terhadap perencanaan, dan ada
yang fokus tentang evaluasi saja, sementara penelitian yang peneliti lakukan ini
berfokus terhadap empat hal, dan lebih mendalam terhadap proses dari setiap sun
manajemen bimbingan dan konseling.
F. Kerangka Teori
10
Manajemen bimbingan dan konseling disekolah didasarkan kepada
ketentuan di dalam peraturan perundangan yang berlaku, khususnya SK Menpan
tentang jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya, dan SK Menpan tentang
jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka kreditnya beserta aturan
pelaksanaannya.
Pendidikan di sekolah bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan
positif dalam diri siswa yang sedang berkembang menuju kedewasaannya secara
utuh. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam sistem pendidikan di sekolah telah
dikembangkan tiga sub sistem, yang meliputi sub sistem administrasi
(administration), sub sistem pengajaran (instruction) dan sub sistem pemberian
bantuan atau pembinaan siswa (pupil/student personal service). Bidang
bimbingan dan konseling termasuk pada bidang pemberian bantuan/pembinaan
siswa.
Syamsu Yusuf mengatakan bahwa, ”bahwa bidang pengajaran dan
administrasi belum cukup mampu untuk memberikan pelayanan kepada siswa,
maka dibutuhkan bidang lain yang khusus memperhatikan perkembangan siswa
masing-masing, bidang itu adalah bimbingan dan konseling ”.
Dengan manajemen bimbingan dan konseling suatu sistem manajemen
bimbingan dan konseling dapat menjalankan fungsinya memberikan pelayanan
kepada siswa yaitu membantu siswa untuk mengambil manfaat semaksimal
mungkin dari pendidikannya atau membantu siswa untuk berkembang secara
optimal.
11
Manajemen bimbingan dan konseling sebagai salah salah satu sub sistem
pendidikan di sekolah harus dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya.
Setiap siswa dengan segala keunikannya masing-masing, dengan berbagai
kebutuhannya, yang kadang-kadang memerlukan orang-orang/personil tertentu
untuk membantunya dalam menyesuaikan diri dengan kemampuan/keunikannya,
memecahkan persoalan atau masalah yang dihadapinya serta memenuhi
kebutuhan.
“Menurut Thantawy istilah manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya dengan berbagai cara atau metode dari kepala sekolah untuk mendayagunakan secara optimal dan efektif semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana, prasarana) dan sistem informasi yang meliputi himpunan data bimbingan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling.
Menurut Ridwan manajemen bimbingan dan konseling dapat berarti
kemampuan mendayagunakan semua sumber organisasi dan administrasi
bimbingan yang sifatnya terbatas.
Dari kedua pendapat di atas dapat dipahami bahwa Thantawy tidak hanya
menjelaskan manajemen bimbingan dan konseling sebagai upaya
mendayagunakan sumber daya dan sistem informasi yang ada. Di sini ditekankan
subyek yang jelas yaitu kepala sekolah sebagai manajer pendidikan di sekolah
yang bersangkutan yang bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan bimbingan
dan konseling, sedangkan Ridwan hanya menitikberatkan pada proses
pendayagunakan sumber daya yang ada.
12
Dari pendapat keduanya menunjukkan bahwa manajemen bimbingan dan
koseling memerlukan subjek yaitu kepala sekolah yang mengatur pengelolaan
dan pendayagunaan sumber daya yang ada di sekolah. Adapun sumber-sumber
organisasi sekolah yang perlu didayagunakan antara lain kemampuan
pengelolaannya, dana yang terbatas, bahan atau materi serta alat penunjang yang
terbatas pula, waktu tatap muka secara formal dan komunikasi yang sangat
jarang dengan siswa dan kesempatan siswa yang hampir tidak ada.
Orientasi manajemen perlu disertai dengan prinsip-prinsip dalam
penyusunan program dan pengambilan keputusan dalam keseluruhan prosesnya.
Kemudian, akhir dari penanganan perlu diseratai dengan pertanggungjawaban
dan pelaporannya. Untuk mewujudkan manajemen tersebut, dikehendaki awal
kegiatan bimbingan dan konseling pada perencanaan program yang didasarkan
atas penelaahan kebutuhan subjek sasaran (siswa) dan kebiasaan-kebiasaan
personil pelaksana.
Jadi dapat dipahami bahwa manajemen bimbingan dan konseling
merupakan upaya mengelola pelaksanaan bimbingan dan konseling secara baik
dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada di sekolah melalui
pengaturan dan pemungsian semua fungsi manajemen melalui koordinasi kepala
sekolah dan kerjasama dari guru BK serta semua komponen sekolah.
Dengan manajemen bimbingan dan konseling yang baik diharapkan sistem
bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan lancar, efektif dan
13
efisien dalam rangka mencapai tujuan kegiatan bimbingan dan konseling, serta
dapat menegakkan akuntabilitas bimbingan dan konseling.
G. Metode penelitian
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan penelitian adalah usaha untuk menemukaan, mengembangkan,
menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan
metode ilmiah. Dalam penyusunan penelitian ini maka langkah-langkah yang
diambil adalah:
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau
lisan dari individu atau kelompok yang perilakunya sedang diamati.
Sedangkan ditinjau dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu
penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta
dan karakteristik mengenai bidang tertentu. Dalam hal ini berkaitan dengan
manajemen dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
Dalam penulisan ini peneliti tidak memanipulasi atau memberikan
perlakuan-perlakuan tertentu terhadap obyek penelitian, semua kegiatan atau
peristiwa berjalan apa adanya.
2. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Ma’arif Ngawi yang beralamat di
Jalan A.Yani No.99 Beran Ngawi Jawa Timur.
14
3. Informan Penelitian
Informan penelitian adalah sumber informasi untuk mencari data dan
masukan-masukan dalam mengungkapkan masalah penelitian atau orang
yang dimanfaatkan untuk mencari informasi. Adapun yang dijadikan
informan utama disini adalah guru bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Beran Ngawi, dan informan pendukung yaitu kepala sekolah, wali kelas dan
guru mata pelajaran yang merupakan personel dari organisasi bimbingan dan
konseling, karena guru bimbingan konseling tanpa adanya kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran, program yang direncanakan tidak
akan bisa berjalan, sehingga membutuhkan kerjasama semua pihak personel
sekolah.
4. Metode Pengumpulan Data
Setelah menentukan tempat dan informan penelitian langkah
selanjutnya adalah menemukan metode pengumpulan data, dalam rangka
mendapatkan data yang sesuai dengan permasalahan, penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan dan mencatat apa yang
dilihat dan disaksikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
observasi terstruktur dalam proses kegiatan pengamatan di SMA
Ma’arif beran Ngawi. Observasi ini menghasilkan data mengenai
pengorganisasian dengan mengamati personil atau ketenagaan
15
diantaranya mengamati jumlah guru bimbingan dan konseling, struktur
organisasi bimbingan dan konseling, dan pembagian tugas guru
bimbingan dan konseling. mengamati sarana materil fisik dan teknis
yaitu mengamati letak ruang bimbingan dan konseling, ukuran ruang
bimbingan dan konseling, jumlah dan macam ruang bimbingan dan
konseling, penataan ruang bimbingan dan konseling serta mencermati
perlengkapan ruangan konselor. Serta menghasilkan data tentang
pelaksanaan kegiatan pelayanan program bimbingan dan konseling,
diantaranya mengamati langkah-langkah setiap pelayanan bimbingan
dan konseling. Dan untuk lebih lengkapnya akan dilampirkan dalam
lampiran sebagai pedoman observasi.
b. Wawancara
Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur sehingga subyek
mengetahui sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud dan
tujuan dari wawancara. Data yang ingin diperoleh dari wawancara ini
adalah data tentang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta
evaluasi bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi.
Dengan rincian data tentang perencanaan diperoleh dari kepala
sekolah, koordinator bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan
konseling, dan staf kurikulum. Data pengorganisasian diperoleh dari
kepala sekolah, koordinator bimbingan dan konseling dan guru
bimbingan dan konseling. Data pelaksanaan diperoleh dari koordinator
16
bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling, guru mata
pelajaran, wali kelas, serta salah satu orang tua siswa. Data evaluasi
program bimbingan dan konseling diperoleh dari kepala sekolah,
koordinator bimbingan dan konseling serta guru bimbingan dan
konseling.
Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan menyusun pedoman
wawancara atau (interview guide). Wawancara pada penelitian ini
dilakukan untuk memperoleh keterangan guna menjawab tujuan
penelitian.
Dalam penelitian ini penulis mewawancarai kepala sekolah,
Koordinator bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling,
guru mata pelajaran, wali kelas, beberapa siswa dan salah satu orang
tua. Adapun data apa saja yang hendak diperoleh dari informan dapat
dilihat dalam lampiran.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan sebagai pendukung dan pelengkap dari
data primer yang diperoleh melalui pengamatan dan wawancara.
Dokumen digunakan untuk memperoleh informasi mengenai:
administrasi perencanaan program bimbingan dan konseling,
administrasi pengorganisasian bimbingan dan konseling, administrasi
pelaksanaan bimbingan dan konseling serta administrasi evaluasi
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi.
17
Contonya adalah: program kerja tahunan, program semester,
program bulanan/mingguan, program harian, buku kunjungan, buku
bimbingan, data sejarah sekolah, data guru bimbingan dan konseling,
data jumlah siswa, visi dan misi sekolah, data pelaksanaan bimbingan
dan konseling yang meliputi bidang bimbingan dan jenis layanan, data
struktur organisasi bimbingan dan konseling, data laporan evaluasi, dan
lain-lain.
5. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain.
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis interaktif model Miles dan Michael Hiberman yakni terdiri dari:
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian
serta penyederhanaan data yang telah dikumpulkan. Reduksi data
dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil catatan observasi, hasil
wawancara, ditambah dengan hasil pencatatan dokumentasi. Data
18
yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan
mempermudah peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya.
b. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman
menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data
dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
c. Penarikan Kesimpulan
Langkah yang ketiga menurut Miles dan Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan bahkan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya.
6. Metode Keabsahan Data
Uji keabsahan data ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempertanggung jawabkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis
terhadap data agar dapat terbukti kebenarannya secara ilmiah.
Untuk menguji keabsahan data pada penilitian ini penulis
menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan
19
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding data.
Triangulasi dalam hal ini dicapai dengan menggunakan
triangulasi sumber yaitu caranya antara lain:
a. Membandingkan data hasil pengamatan yang peneliti lakukan
dengan data hasil wawancara dengan informan yaitu konselor.
b. Membandingkan apa yang dikatakan informan dalam dalam
penelitian ini adalah konselor di depan umum dengan apa yang
dikatakannya secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan informan dalam penelitian
ini adalah konselor tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
99
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif
merupakan suatu proses yang saling berkaitan antara sub sistem-sub sistemnya,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Dengan adanya
saling keterkaitan tersebut manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan
diharapkan dapat mencapai tujuan, yaitu dapat memenuhi segala kebutuhan yang
dibutuhkan oleh peserta didik dalam mencapai perkembangan optimal, dan dapat
mencapai bakat dan minat dengan segala potensi yang dimiliki
Berdasarkan hasil penelitian tentang manajemen bimbingan dan
konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses perencanaan, di SMA Ma’arif berjalan dengan lancar dalam arti
perencanaan dalam penyusunan program sesuai dengan teori yang peneliti
gunakan, yaitu melalui tahapan analisis kebutuhan siswa, analisis kondisi
sekolah, penetapan tujuan, penentuan jenis, teknik, strategi layanan,
penentuan waktu dan tempat kegiatan, dan penentuan fasilitas dan anggaran.
2. Proses pengorganisasian di SMA Ma’arif Ngawi sesuai dengan teori yang
peneliti gunakan, prosesnya meliputi pembagian petugas bimbingan dan
konseling, sosialisasi cara kerja bimbingan dan konseling, serta pelibatan dan
koordinasi dengan stakeholder.
100
3. Proses pelaksanaan SMA Ma’arif juga berjalan sesuai dengan teori yang
peneliti gunakan yaitu konselor malaksanakan bermacam-macam pelayanan
bimbingan dan konseling kepada keseluruh peserta.
4. Terakhir adalah evaluasi, tanpa evaluasi tidak dapat diketahui kekurangan atau
kesalahan dalam perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan yang telah
dilaksanakan. Di SMA Ma’arif ngawi dalam evaluasi terdapat beberapa proses
yaitu pencatatan hasil kerja, menilai hasil kerja, yaitu dengan wawancara dan
observasi yang dilakukan kepada peserta didik, guna mengetahui apakah
peserta didik mengalami perubahan positif atau sebaliknya, kemudian proses
terakhir adalah mengambil tindakan perbaikan dan perkembangan atas
kekurangan yang telah diketahui berdasarkan evaluasi. Setelah proses tersebut
kemudian dapat mengetahui perbaikan apa yang harus dilakukan untuk
perencanaan program yang akan datang, pengorganisasian, dan
pelaksanaannya.
B. Saran
a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu
referensi tentang perlunya peninjauan kembali tentang manajemen
bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi.
Khususnya dalam upaya pelayanan bimbingan dan konseling kepada
peserta didik, kemudian pengorganisasian bimbingan dan konseling agar
struktur yang ada dapat berjalan dengan baik faham akan tugasnya
masing-masing.
101
b. Bagi konselor sekolah, hendaknya dalam perencanaan bimbingan dan
konseling melibatkan seluruh stakeholder, dan disosialisasikan kepada
semua warga sekolah tidak hanya pada saat tahun ajaran baru, akan tetapi
bisa ditingkatkan menjadi tiap semester agar dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling siswa dapat terdorong untuk memanfaatkan
bimbingan dan konseling dengan maksimal. Sehingga nantinya timbul
dalam diri mereka akan pentingnya bimbingan dan konseling sebagai
tempat berkonsultasi baik perorangan maupun kelompok.
c. Bagi wali kelas, guru mata pelajaran, dan karyawan, hendaknya selalu
berupaya ikut aktif melaksanakan tugas bimbingan dan konseling sesuai
dengan tugas yang telah ditetapkan, sehingga perencanaan yang telah
dibuat dapat berjalan lancar.
d. Bagi peneliti, hendaknya dapat menguasai teori lebih mendalam dalam
hal manajemen bimbingan dan konseling, sehingga dapat menghasilkan
hasil yang maksimal dalam penelitian.
103
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Juantika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan & Konseling, Bandung: PT. Refika Aditama, 2008.
Ahmad Juantika Nurihsan, Dasar-Dasar bimbingan dan Konseling, Bandung: Mutiara, 2003.
Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Evaluasi Program bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT Indeeks, 2011.
Depdiknas, Penataan Pendidikan profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur pendidikan Formal, Jakarta: Depdiknas, 2008.
Dewa Ketut Sukardi, Manajemen Bimbingan dan Konseling, Bandung: Alfabeta, 2003.
Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Gibson, Robert L dan Marianne H. Mitchell. 2011. Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Hadawi Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yokyakarta: Gajah Mada University Pers, 2000.
Hikmat, Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Nana Syaodih Sukmadinata, Bimbingan dan Konseling dalam Praktek, Bandung: Maestro, 2007.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: UPI & UPT Remaja Rosda Karya, 2005.
Prayitno, Seri Layanan Konseling: L1-L9. Padang: Universitas Negeri Padang, 2004.
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
104
Santoadi, Fajar, Manajemen Bimbingan dan Konseling Komprehensif, Yogyakarta: USD, 2010.
Saring Marsudi, Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2010
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2001. .
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008.
Sugiyo, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya, 2011.
Syamsu Yusuf & Juantika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006.
Syamsu Yusuf. Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung. Rizqi Press,2009.
Thantawy, Manajemen Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Pamator Pressindo, 1999.
Tim Penyusun, Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, Jakarta: Depdiknas, 2007.
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Uman suherman, Manajemen Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Madani Production, 2007.
Winkel, W.S. Bimbingan dan Konseling di Instusi Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi, 2010.
CURRICULUM VITAE
I. IDENTITAS DIRI
NAMA : Kholifatul Khasanah, S.Kom.I
TEMPAT/TGL LAHIR : Ngawi, 26 Juni 1989
JENIS KELAMIN : Perempuan
ALAMAT ASAL : Ds. Purwosari, Kec. Kwadungan. Kab. Ngawi
AGAMA : Islam
STATUS : Belum Kawin
KEWARAGANEGARAAN : Indonesia
No. TLP : 081 946 412 808
EMAIL : [email protected]
NAMA ORANG TUA :
AYAH : M. Nur Yasin, S.Pd.I
IBU : Rufi’ah
II. RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
TK Darma Wanita Purwosari Lulus Tahun 1997
SDN Purwosari 1 Lulus Tahun 2003
SMPN 1 Barat Magetan Lulus Tahun 2005
MAN 1 Madiun Lulus Tahun 2008
IAIN Surakarta Lulus Tahun 2013
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Lulus Tahun 2015
III. RIWAYAT PENDIDIKAN NON FORMAL
PON.PES. Darul Falah Ngawi 2000-2003
PON.PES Al-Mujaddadiyyah Madiun 2003-2005
PON.PES Al-Manshur Klaten 2005-2013
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
Sekretaris Pon. Pes. Al Mujadaddiyyah madiun 2005-2006
Ketua PMR MAN 1 Madiun 2006
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) IAIN Surakarta 2009
Bendahara FMKI (Forum Mahasiswa Konseling Islam) 2010
Sekretaris Pon.Pes Al Manshur Putri Komplek Timur 2009-2013
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta , 13 Maret 2015
Hormat Saya,
Kholifatul Khasanah, S.Kom.I
104
Lampiran 1
PANDUAN WAWANCARA
KEPALA SEKOLAH SMA MA’ARIF NGAWI
Tujuan wawancara : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi.
Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
1. Bagaimana peran anda dalam perencanaan program bimbingan dan konseling?
2. Hal apa sajakah yang anda usulkan dalam perencanaan program bimbingan dan
konseling?
3. Bagaimanakah perencanaan program bimbingan dan konseling? Apakah
perencanaan program bimbingan dan konseling sudah sesuai dengan visi, misi
dan tujuan sekolah?
4. Menurut Anda, bagaimana kepengurusan dalam bimbingan dan konseling?
5. Apakah ada seleksi dalam menerima konselor di SMA Ma’arif Ngawi?
6. bagaimana proses seleksi dalam penerimaan konselor sekolah di SMA Ma’arif
Ngawi?
7. Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan cara kerjanya? Apa saja yang
diutarakan dalam sosialisasi tersebut? Serta apa yang Anda pahami tentang cara
kerja bimbingan dan konseling?
8. Menurut bapak, bagaimanakah pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif Ngawi? Apakah pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling
sesuai dengan program yang sudah direncanakan?
9. Bagaimana kebijakan tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling?
10. Apa saja fasilitas yang ada di SMA Ma’arif Ngawi yang mendukung pelaksanaan
program bimbingan dan konseling?
105
11. Dari mana sajakah sumber pembiayaan untuk pelaksanaan bimbingan dan
konseling?
12. Apa yang dilakukan konselor setelah melaksanakan program bimbingan dan
konseling?
13. Bagaimana sistem evaluasi yang diterapkan di SMA Ma’arif menyangkut tentang
manajemen bimbingan dan konseling?
14. Apa standar kinerja dan kerja yang ditetapkan di SMA Ma’arif dalam melakukan
evaluasi terhadap manajemen bimbingan dan konseling?
15. Siapa saja yang terlibat dalam pengawasan manajemen bimbingan dan konseling
di SMA Ma’arif Ngawi?
106
PEDOMAN WAWANCARA
WAKIL KEPALA SEKOLAH SMA MA’ARIF NGAWI
Tujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang
diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi
Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
1. Bagaimanakah kedudukan Anda dalam organisasi bimbingan dan konseling?
Lalu apa yang anda ketahui tentang bimbingan dan konseling?
2. Menurut Anda, apa tujuan dari diterapkannya manajemen bimbingan dan
konseling di sekolah ini?
3. Bagaimana peran Anda dalam perencanaan program bimbingan dan konseling?
4. Apa yang anda usulkan dalam perencanaan program bimbingan dan konseling?
5. Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan cara kerjanya? Apa saja yang
diutarakan dalam sosialisasi tersebut? Serta apa yang Anda pahami tentang cara
kerja bimbingan dan konseling?
6. Bagaimana konselor sekolah mengkomunikasikan langkah-langkah yang diambil
dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling?
7. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif Ngawi?
8. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif? Sejauh mana keterlibatan anda dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling tersebut?
107
9. Menurut Anda, apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMA Ma’arif yang
mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling?
10. Apa anda terlibat dalam evaluasi program bimbingan dan konseling? Sejauh
mana keterlibatan anda dalam proses evaluasi kegiatan bimbingan dan konseling
tersebut?
11. Apa saja harapan anda terhadap organisasi bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif untuk kedepannya?
108
PEDOMAN WAWANCARA
KONSELOR DI SMA MA’ARIF NGAWI
Tujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang
diterapkan di SMA ma’arif Ngawi.
Pelaksanaan
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
1. Bisakah anda ceritakan tentang alasan mengapa di SMA Ma’arif ini menerapkan
manajemen bimbingan dan konseling?
2. Apa saja yang anda persiapkan dalam melakukan perencanaan program
bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana anda menentukan tujuan dari program bimbingan dan konseling?
4. Data apa saja yang biasanya digunakan anda dalam melakukan perencanaan
program bimbingan dan konseling? Dan dari mana data tersebut didapatkan?
5. Bagaimana keterlibatan stakeholder dalam perencanaan program bimbingan dan
konseling?
6. Apa saja yang anda perhatikan dalam melakukan perencanaan program
bimbingan dan konseling?
7. Bagaimana anda menentukan jenis layanan, teknik, dan strategi kegiatan?
8. Apa saja strategi anda dalam melakukan perencanaan kegiatan bimbingan dan
konseling?
9. Apa saja fasilitas yang digunakan anda dalam melakukan perencanaan program
bimbingan
10. Bagaimana anda menetapkan dan merencanakan anggaran biaya untuk kegiatan
bimbingan dan konseling?
11. Apakah anda melakukan sosialisasi tentang cara kerja kegiatan bimbingan dan
konseling dengan stakeholder? Bagaimana proses sosialisasi tersebut?
109
12. Bagaimana dan pada saat kapan konselor melakukan sosialisasi tentang kegiatan
bimbingan dan konseling?
13. Bagaimana proses pembagian tugas diantara petugas bimbingan dan konseling?
Siapa saja yang terlibat dalam pembagian tugas tersebut?
14. Bagaimana pula dengan proses pembagian subjek sasaran bimbingan dan
konseling?
15. Bagaimana proses koordinasi yang dilakukan oleh konselor sekolah dengan
stakeholder? Apa saja yang dikoordinasikan dengan stakeholder tersebut?
16. Bagaimana Anda menjaga keharmonisan dalam menciptakan kerja sama dengan
stakeholder?
17. Bidang apa saja yang akan diberikan kepada siswa?
18. Bagaimana prosedur pelaksanaan dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling?
19. Bagaimana Anda memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa?
Apa saja layanan yang diberikan?
20. Bagaimana penentuan waktu dan tempat kegiatan?
21. Bagaimana kebijakan tentang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling?
22. Bagaimana prosedur dalam melakukan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling? Apa saja kegiatan pendukung yang dilakukan konselor sekolah?
23. Apa yang anda lakukan setelah melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling?
24. Siapa saja yang terlibat dalam proses pembuatan laporan bimbingan dan
konseling
25. Bagaimana bentuk laporan bimbingan dan konseling?
26. Apa yang anda lakukan setelah selesai membuat laporan bimbingan dan
konseling tersebut?
27. Apa anda melakukan evaluasi atas hasil kegiatan bimbingan dan konseling?
Bagaimana proses anda dalam melakukan evaluasi dari hasil kegiatan bimbingan
dan konseling?
110
28. Apa saja harapan anda terhadap organisasi bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif untuk kedepannya?
111
PEDOMAN WAWANCARA
GURU MATA PELAJARAN, WALI KELAS DAN STAF TATA USAHA
Tujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang
diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi
Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
1. Apa yang anda ketahui tentang organisasi bimbingan dan konseling di sekolah
ini?
2. Menurut anda, apa alasan mengapa diterapkan manajemen bimbingan dan
konseling di sekolah?
3. Apa peran anda dalam organisasi bimbingan dan konseling?
4. Apa anda terlibat dalam perencanaan bimbingan dan konseling? Sejauh mana
keterlibatan anda dalam perencanaan program bimbingan dan konseling?
5. Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan cara kerjanya? Apa saja yang
diutarakan dalam sosialisasi tersebut? Serta apa yang Anda pahami tentang cara
kerja bimbingan dan konseling?
6. Apa anda melakukan koordinasi dengan konselor sekolah? Bagaimana proses
koordinasi yang anda lakukan bersama konselor? Apa saja yang
dikoordinasikan?
7. Bagaimana penentuan waktu dan tempat kegiatan?
8. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
sekolah? Apakah pelaksanaan programnya sudah sesuai dengan program yang
telah direncanakan?
9. Bagaimana penetapan fasilitas Bimbingan dan konseling?
112
10. Apa anda terlibat dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling? Sejauh
apa keterlibatan anda dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling?
11. Bagaimana proses evaluasi dalam bimbingan dan konseling di sekolah ini?
Apakah anda terlibat dalam proses evaluasi bimbingan dan konseling? Sejauh
mana keterlibatan anda dalam proses evaluasi tersebut?
12. Apa harapan anda terhadap organisasi bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi kedepannya?
113
PEDOMAN WAWANCARA
SISWA SMA MA’ARIF NGAWI
Tujuan wawancara : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi.
Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
1. Apa yang saudara ketahui tentang organisasi bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana pendapat saudara tentang program bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif Ngawi? Apakah program bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi sudah sesuai dengan kebutuhan siswa SMA Ma’arif?
3. Apa yang saudara ketahui tentang layanan bimbingan dan konseling? Apa
sajakah layanan bimbingan dan konseling yang sudah saudara terima?
4. Menurut saudara, bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif Ngawi? Apakah pelayanan bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif sudah efektif dan memuaskan saudara?
5. Menurut anda, hal apa saja yang perlu ditingkatkan dalam pelayanan bimbingan
dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
114
Lampiran 2PEDOMAN DOKUMENTASI
Tujuan : Mengetahui proses pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi.
Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal :
b. Jam :
Variabel Sub Variabel Aspek
dokumentasi
Indikator Ada Tidak Ket
Manajemen
bimbingan
dan
konseling
Perencanaan Instrumentasi
bimbingan dan
konseling
DCM
ATP
Angket
minat dan
bakat
Sosiometri
Data-data
tentang siswa
Leger
Data
identitas
siswa
Hasil tes
psikologi
Riwayat
pendidikan
Data
keadaan
keluarga
115
Catatan
wali kelas
dan guru
mata
pelajaran
Buku
bimbingan
fasilitas Ruang
bimbingan
konseling
individual
Ruang
bimbingan
dan
konseling
kelompok
Almari
Rak buku
Box file
berisi
brosur
informasi
Kursi dan
meja tamu
Ruang kerja
kerja
konselor/m
eja kerja
116
konselor
komputer
Papan
bimbingan
Rancangan
anggaran
Program
bimbingan dan
konseling
Program
tahunan
Program
semesteran
Program
bulanan
Program
mingguan
Program
hariasn
Pengorganisa
sian
Pengorganisasi
an bimbingan
dan konseling
Struktur
organisasi
BK
Pembagian
tugas guru
pembimbin
g
Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
bimbingan dan
konseling
satlan
satkung
117
Lampiran 3PEDOMAN OBSERVASI
Tujuan :Pelaksanaan :a. Hari/tanggal :b. Jam :
Variabel Sub Variabel Indikator Hasil ObservasiManajemen bimbingan dan konseling
Perencanaan Tampilan konselor sekolah
Waktu kehadiran konselor sekolahKegiatan konselor sebelum jam pelajaran dimulaiKegiatan konselor sekolah setelah jam pembelajaran selesaiKegiatan konselor sebelum memberikan layanan bimbingan dan konseling
pelaksanaan Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konselingPelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
Evaluasi Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
118
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
SMA MA’ARIF NGAWI
Tujuan Wawancara : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi
Nara sumber : Bapak Afifuddin Khoir, S.Psi., M.Pd.I
a. Pelaksanaan Hari/tanggal : Selasa, 20 Januari 2015
b. Jam : 10.00
c. Tempat : Ruang Kepala Sekolah
No Peneliti Narasumber1 Bagaimana peran Bapak dalam
perencanaan program bimbingan
dan konseling?
Peran saya bersama guru BK membuat program, menganggarkan keuangan BK dan mengevaluasi pelaksanaan program BK
2 Hal apa sajakah yang bapak
usulkan dalam perencanaan
program bimbingan dan konseling?
Yang saya usulkan dalam perencanaan program adalah anggaran BK, sarana dan prasarana yang mendukung serta tata tertib BK
3 Menurut Bapak Bagaimana
perencanaan program bimbingan
dan konseling? Apakah
perencanaan program bimbingan
dan konseling sudah sesuai dengan
visi, misi dan tujuan sekolah?
Perencanaan program BK disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan siswa, dan sesuai dengan visi misi serta tujuan sekolah
4 Menurut Bapak bagaimana
kepengurusan dalam bimbingan
dan konseling?
Masih perlu dilengkapi, karena dalam pengorganisasian diperlukan penempatan personel yang tepat pada setiap tugasnya.
5 Apakah ada seleksi dalam
menerima konselor di SMA Ma’arif
Ngawi?
Ya, ada seleksi
6 Bagaimana proses seleksi dalam Sesuai dengan ijazah dan kompetensi konselor
119
penerimaan konselor sekolah di
SMA Ma’arif Ngawi?
7 Apa konselor sekolah melakukan
sosialisasi akan cara kerjanya? Apa
saja yang diutarakan dalam
sosialisasi tersebut? Serta apa yang
Anda pahami tentang cara kerja
bimbingan dan konseling?
Ya konselor menssosialisasikan cara kerjanya,
seperti penyusunan program, pelaksanaan program,
pelaporan program sampai evaluasi. Cara kerja BK
mengacu pada program
8 Menurut bapak, bagaimanakah
pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi? Apakah pelaksanaan
kegiatan bimbingan dan konseling
sesuai dengan program yang sudah
direncanakan?
Sudah sesuai dengan program namun masih perlu
dimaksimalkan
9 Bagaimana kebijakan tentang
pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling?
hari-hari tertentu konselor juga akan masuk ke dalam
kelas yaitu pada saat sebelum ujian nasional, akan
diberikan motivasi dan informasi tentang studi
lanjutan ke perguruan tinggi. Selain itu, SMA
Ma’arif Ngawi juga memiliki kebijakan lain yaitu
setiap hari sebelum masuk ke dalam kelas semua
siswa melakukan sholat dhuha berjamaah, dan
melalui sholat dhuha itulah sebagai media
penyampaian layanan bimbingan dan konseling yaitu
layanan orientasi berupa kegiatan keagamaan, seperti
yang telah dicantumkan di dalam program BK SMA
Ma’arif Ngawi. Dan kebijakan yang lain adalah
setiap hari minggu adanya kegiatan pengembangan
diri, kegiatan pengembangan diri ini meliputi
kegiatan ekstrakurikuler dan kegitan bimbingan dan
120
konseling.
10 Apa saja fasilitas yang ada di SMA
Ma’arif Ngawi yang mendukung
pelaksanaan program bimbingan
dan konseling?
Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
program BK seperti ATK, alat-alat elektronik
(Komputer, Laptop, TV, LCD proyektor, dll)
ruangan Konseling dan perlengkapannya
11 Dari mana sajakah sumber
pembiayaan untuk pelaksanaan
bimbingan dan konseling?
Biaya BK dianggarkan dalam RKAS
12 Apa yang dilakukan konselor
setelah melaksanakan program
bimbingan dan konseling?
Membuat laporan, evaluasi dan tindak lanjut
13 Bagaimana sistem evaluasi yang
diterapkan di SMA Ma’arif
menyangkut tentang manajemen
bimbingan dan konseling?
Mengacu pada program serta bukti pelaksanaan program
14 Apa standar kinerja dan kerja yang
ditetapkan di SMA Ma’arif dalam
melakukan evaluasi terhadap
manajemen bimbingan dan
konseling?
Standarnya adalah terlaksananya program yang telah direncanakan
15 Siapa saja yang terlibat dalam
pengawasan manajemen bimbingan
dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi?
Kepala Sekolah, wakil Kepala Sekolah guru BK,
wali kelas, guru mapel , tenaga administrasi serta
Komite
121
Lampiran 5HASIl WAWANCARA DENGAN WAKIL KEPALA SEKOLAH
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber : Bapak Hamdan Abi Waqos, S.Pd.I, M.SiPelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015b. Jam : 09.00c. Tempat : Ruang Tamu SMA Ma’arif Ngawi
No interviewer Interviewe
1 Bagaimanakah kedudukan Bapak dalam organisasi
bimbingan dan konseling? Lalu apa yang Bapak
ketahui tentang bimbingan dan konseling?
Sebagai Wakil Kepala Sekolah
membantu, bekerja sama dan memberi
advis pada Guru BK untuk membuat
program BK
2 Menurut Bapak, apa tujuan dari diterapkannya
manajemen bimbingan dan konseling di sekolah
ini?
Agar program BK terlaksana dengan teratur dan baik, sesuai dengan tujuan diterapkannya program BK
3 Bagaimana peran Bapak dalam perencanaan
program bimbingan dan konseling?
Membantu, bekerja sama dan memberi advis pada Guru BK untuk membuat program BK
4 Apa yang Bapak usulkan dalam perencanaan
program bimbingan dan konseling?Poin-poin dalam peraturan sekolah sampai
pada sanksi
5 Apakah konselor sekolah melakukan sosialisasi
akan cara kerjanya? Apa saja yang diutarakan
dalam sosialisasi tersebut? Serta apa yang Bapak
pahami tentang cara kerja bimbingan dan
konseling?
Ya, konselor mensosialisasikan cara
kerjanya. Seperti program harian,
mingguan, bulanan dan tahunan. Cara
kerja BK disekolah kami dengan bersama-
sama seluruh komponen untuk membuat
program, pelaksananaan dan evaluasi.
6 Bagaimana konselor sekolah
mengkomunikasikan langkah-langkah yang
diambil dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling?
Mengajak rapat, baik secara formal
maupun informal
122
7 Menurut Bapak, bagaimana pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif Ngawi?
Sudah berjalan, meskipun kurang
maksimal
8 Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif? Sejauh mana keterlibatan Bapak
dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling tersebut?
Semua komponen mulai dari Kepala
Sekolah, Wakil, guru wali kelas, guru
mata pelajaran hingga petugas
Administrasi terlibat dalam pelaksanaan
program.
9 Menurut Bapak, apa saja sarana dan prasarana
yang ada di SMA Ma’arif yang mendukung
pelaksanaan bimbingan dan konseling?
Sarana dan prasarana yang mendukung
pelaksanaan program BK seperti ATK,
alat-alat elektronik (Komputer, Laptop,
TV, LCD proyektor, dll) ruangan
Konseling dan perlengkapannya
10 Apa anda terlibat dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling? Sejauh mana
keterlibatan Bapak dalam proses evaluasi
kegiatan bimbingan dan konseling tersebut?
Terlibat namun tidak sampai mendalam
11 Apa saja harapan Bapak terhadap organisasi
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
untuk kedepannya?
Dengan manajemen BK yang baik akan menjadikan program BK terlaksana dengan baik pula, dalam rangka mendampingi siswa dalam mengembangkan potensinya secara maksimal.
123
Lampiran 6HASIl WAWANCARA DENGAN KONSELOR
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber : Bapak Afifuddin Khoir, S.Psi., M.Pd.IPelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Rabu, 21 Januari 2015b. Jam : 11.00c. Tempat : Ruang Kepala Sekolah
No Interviewer Interviewe
1 Bisakah Bapak ceritakan tentang alasan
mengapa di SMA Ma’arif ini menerapkan
manajemen bimbingan dan konseling?
Alasannya adalah untuk mengatur tatkala
sesuatu yang berkaitan dengan bimbingan
dan konseling mulai perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan hingga
evaluasi. Agar semua nya tersusun secara
sistematis dan bisa mencapai tujuan yang
diharapkan secara maksimal
2 Apa saja yang Bapak persiapkan dalam
melakukan perencanaan program
bimbingan dan konseling?
Mengetahui kebutuhan siswa, sealain itu
ada juga analisis kondisi, situasi sekolah,
baru kemudian penentuan tujuan, penentuan
jenis, teknik, dan strategi layanan,
penentuan waktu, tempat, dan juga
penentuan fasilitas dan anggaran biaya
3 Bagaimana Bapak menentukan tujuan dari
program bimbingan dan konseling?
Sesuai dengan kebutuhan siswa, setelah
mengetahui kebutuhan siswa tersebut maka
akan terbentuklah tujuan
4 Data apa saja yang biasanya digunakan
Bapak dalam melakukan perencanaan
program bimbingan dan konseling? Dan
dari mana data tersebut didapatkan?
Data yang digunakan data-data yang terkait
dengan siswa, misalnya data pribadi siswa,
atau data nilai siswa. Biasanya data tersebut
didapatkan dari wali kelas karena kita
bekerja sama dengan wali kelas dan guru,
kalau kami membutuhkan jam yang
124
mendesak juga meminta kepada guru yang
terutama wali kelas. Jadi ada kolaborasi
antara guru, wali kelas, dan guru BK.
5 Bagaimana keterlibatan stakeholder dalam
perencanaan program bimbingan dan
konseling?
banyak keterlibatan pihak-pihak dalam
pembuatan program bimbingan konseling,
seperti mantan kepala sekolah, wakil kepala,
wali kelas, guru mata pelajaran.
6 Apa saja yang Bapak perhatikan dalam
melakukan perencanaan program
bimbingan dan konseling?
Yang diperhatikan dalam melakukan
perencanaan adalah need assessment dengan
cara menyebar angket atau DCM. Dari
situlah terlihat kebutuhan siswa, hal tersebut
yang menjadi dasar dalam penyusunan
program BK
7 Bagaimana Bapak menentukan jenis
layanan, teknik, dan strategi kegiatan?
Penentuan jenis layanan melihat dari hasil
analisis kebutuhan, kebutuhan yang paling
utama diprioritaskan terlebih dahulu
8 Apa saja strategi Bapak dalam melakukan
perencanaan kegiatan bimbingan dan
konseling?
Strategi dalam melakukan perencanaan
adalah dengan menentukan teknik sesuai
dengan waktu yang direncanakan
9 Apa saja fasilitas yang digunakan Bapak
dalam melakukan perencanaan program
bimbingan dan konseling?
Fasilitas yang digunakan adalah ruangan
BK, Komputer, alat-alat tulis, dsb.
10 Bagaimana Bapak menetapkan dan
merencanakan anggaran biaya untuk
kegiatan bimbingan dan konseling?
Anggaran biaya disesuaikan dengan RKAS
(Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah),
dengan cara konselor membuat proposal
kegiatan bimbingan dan konseling,
mengenai perlengkapan yang diperlukan.
11 Apakah Bapak melakukan sosialisasi
tentang cara kerja kegiatan bimbingan dan
konseling dengan stakeholder? Bagaimana
proses sosialisasi tersebut?
Ya sosialisasi yang dilakukan adalah dengan
guru kelas, wali kelas dan TU. Prosesnya
adalah sosialisasi kami lakukan awal tahun
ajaran saat masa orientasi siswa, kami
125
mengenalkan BK, dan sebagainya. Tidak
lupa kami juga mensosialisasikan kepada
orang tua saat rapat pleno dengan orang tua,
sekolah menyampaikan program sekolah
salah satunya adalah program BK.
12 Bagaimana dan pada saat kapan konselor
melakukan sosialisasi tentang kegiatan
bimbingan dan konseling?
Sosialisasi tidak hanya di kelas, akan tetapi
terkadang juga dilakukan diluar kelas
13 Bagaimana proses pembagian tugas
diantara petugas bimbingan dan konseling?
Siapa saja yang terlibat dalam pembagian
tugas tersebut?
Prosesnya adalah melalui wali kelas, jadi
setiap permasalahan ditampung oleh wali
kelas, wali kelas baru ke guru BK.
Sehingga yang terlibat adalah wali kelas dan
guru BK dan guru mata pelajaran.
14 Bagaimana pula dengan proses pembagian
subjek sasaran bimbingan dan konseling?
Anak-anak di SMA jumlahnya 86 anak dari
kelas X, sampai XII, sehingga 1 guru BK
cukup untuk 86 anak, karena idealnya
adalah 1 guru BK:150 anak
15 Bagaimana proses koordinasi yang
dilakukan oleh konselor sekolah dengan
stakeholder? Apa saja yang
dikoordinasikan dengan stakeholder
tersebut?
Proses koordinasi yang dilakukan adalah
dengan rapat secara resmi yaitu formal
maupun non formal, dan membahas dari
perencanaan sampai evaluasi.
16 Bagaimana Bapak menjaga keharmonisan
dalam menciptakan kerja sama dengan
stakeholder?
Menjaga keharmonisan nya adalah dengan
saling tegur sapa, saling terbuka setiap
terjadi permasalahan, membicarakan
permasalahan yang muncul, yang kadang
sampai kepada home visit
17 Bidang apa saja yang akan diberikan
kepada siswa?
layanan bimbingan dan konseling mengarah
kepada empat bidang layanan yaitu bidang
pribadi, sosial, belajar dan karir.
18 Bagaimana prosedur pelaksanaan dalam Prosedur pemberian layanannya adalah dari
126
memberikan layanan bimbingan dan
konseling?
wali kelas yang menampung permasalahan
siswa kemuadian dari wali kelas baru
melaporkan kepada guru BK, kumudian
dikomunikasikan untuk segera dilakukan
layanan.
Selain itu juga berasal dari kesadaran siswa,
yang datang langsung kepada konselor
sekolah
19 Bagaimana Bapak memberikan layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa?
Apa saja layanan yang diberikan?
Layanan yang diberikan kepada siswa ada 8
layanan yaitu layanan orientasi, informasi,
penempatan penyaluran, pembelajaran,
konseling individual, bimbingan individual,
konseling kelompok, dan bimbingan
kelompok
20 Bagaimana penentuan waktu dan tempat
kegiatan?
penentuan waktu dan tempat kegiatan akan
dibahas dalam rapat pembentukan program
BK
21 Bagaimana kebijakan tentang pelaksanaan
layanan bimbingan dan konseling?
SMA Ma’arif Ngawi memiliki kebijakan
tentang tidak ada alokasi di dalam jam
pelajaran untuk kegiatan bimbingan dan
konseling, layanan bimbingan dan konseling
akan diselipkan jika ada jam kosong dalam
kegiatan pembelajaran, namun dalam
kondisi dan situasi tertentu yang memang
sangat diperlukan atau sangat genting untuk
masuk dalam kelas, maka akan dilakukan
kegiatan bimbingan dan konseling masuk ke
dalam kelas, misalnya ketika terjadi
perseteruan antar siswa.
22 Bagaimana prosedur dalam melakukan
kegiatan pendukung bimbingan dan
Prosedur pelaksanaan kegiatan pendukung
adalah dengan melihat permasalahan yang
127
konseling? Apa saja kegiatan pendukung
yang dilakukan konselor sekolah?
sudah diketahui.
Kegiatan pendukung yang dilakukan adalah
himpunan data, kunjungan rumah, referal,
konferensi kasus
23 Apa yang Bapak lakukan setelah
melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling?
Setelah melakukan bimbingan dan
konseling konselor tetap memantau
perkembangan anak sampai anak benar-
benar mandiri dan bersikap seperti biasa
24 Siapa saja yang terlibat dalam proses
pembuatan laporan bimbingan dan
konseling?
Yang terlibat adalah guru BK, guru mata
pelajaran, dan tenaga administrasi
25 Bagaimana bentuk laporan bimbingan dan
konseling?
Laporan bimbingan dan konseling
berbentuk forto folio
26 Apa yang Bapak lakukan setelah selesai
membuat laporan bimbingan dan konseling
tersebut?
Setelah selesai membuat laporan
mengevaluasi dan menindak lanjuti hasil
daei evaluasi program
27 Apa Bapak melakukan evaluasi atas hasil
kegiatan bimbingan dan konseling?
Bagaimana proses Bapak dalam
melakukan evaluasi dari hasil kegiatan
bimbingan dan konseling?
Proses dalam evaluasi adalah dengan
membandingkan kesesuaian program
dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan
dan konseling.
28 Apa saja harapan Bapak terhadap
organisasi bimbingan dan konseling di
SMA Ma’arif untuk kedepannya?
Harapan saya adalah BK yang diterapkan di
SMA Ma’arif bisa menjadi mitra seluruh
guru dalam rangka belajar mengajar , dan
dengan adanya BK anak menjadi terarah.
128
Lampiran 7HASIl WAWANCARA DENGAN WALI KELAS X
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber : Muhammad Hawariyin Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Jumat, 23 Januari 2015b. Jam : 09.00c. Tempat : Ruang Guru SMA Ma’arif
NO Interviewier Interviewe
1 Apa yang Bapak ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling di sekolah ini?
Menurut saya organisasi bimbingan dan
konseling sangat penting disetiap
lembaga pendidikan, dan di sekolah ini
bimbingan dan konseling sebagai
wadah yang berfungsi sebagai
pembimbing, tempat anak-anak atau
para siswa mengadukan setiap
permasalahan.
2 Menurut Bapak, apa alasan mengapa
diterapkan manajemen bimbingan dan
konseling di sekolah?
Menurut saya penerapan manajemen
bimbingan dan konseling sangat
penting, karena dengan manajemen
bimbingan dan konseling yang baik
akan bisa menangani dan memberikan
layanan yang sebaik-baiknya, bisa
menangani semua permasalahan,
mengerti minat dan bakat siswa.
3 Apa peran Bapak dalam organisasi bimbingan
dan konseling?
Peran saya adalah sebagai wali kelas,
tugas saya adalah menampung semua
permasalahan siswa, dan melaporkan
kepada guru BK
4 Apa Bapak terlibat dalam perencanaan
bimbingan dan konseling? Sejauh mana
Ya, saya membantu menumbuhkan
motivasi siswa untuk lebih semangat
129
keterlibatan Bapak dalam perencanaan program
bimbingan dan konseling?
dalam belajar, terutama kepada siswa
yang kurang aktif dalam belajar
5 Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan
cara kerjanya? Apa saja yang diutarakan dalam
sosialisasi tersebut? Serta apa yang Bapak pahami
tentang cara kerja bimbingan dan konseling?
Ya, yang diutarakan adalah cara kerja
konselor dalam kegiatan pemberian
layanan bimbingan dan konseling, yang
saya fahami adalah konselor
memberikan berbagai layanan kepada
siswa, untuk membantu siswa menjadi
siswa yang mandiri dan berkembang
sesuai potensinya
6 Apa Bapak melakukan koordinasi dengan
konselor sekolah? Bagaimana proses
koordinasi yang Bapak lakukan bersama
konselor? Apa saja yang dikoordinasikan?
Iya, koordinasi yang kami lakukan
dengan cara menggali dan mencari
permasalahan yang dialami setiap
siswa, setelah kita mengetahui siswa-
siswa yang memiliki permasalahan,
kemudian kita musyawarahkan
7 Menurut Bapak, bagaimana pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di sekolah?
Apakah pelaksanaan programnya sudah sesuai
dengan program yang telah direncanakan?
Menurut saya bimbingan dan konseling
yang dilakukan sudah baik, sudah
sesuai dengan program yang telah
direncanakan. Akan tetapi yang
menjadi kendalanya adalah tidak
adanya jam khusus tersendiri
bimbingan dan konseling di dalam jam
pelajaran
8 Apa Bapak terlibat dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling? Sejauh apa
keterlibatan Bapak dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling?
Iya, untuk menghadapi permasalahan
siswa yang kurang aktif, saya sebagai
wali kelas bekerjasama dengan
konselor untuk mencari penyebab dan
mendiskusikan solusi yang paling tepat
9 Bagaimana penetapan fasilitas Bimbingan dan
konseling?
seluruh fasilitas sudah berada dalam
kelas masing-masing
130
10 Bagaimana proses evaluasi dalam bimbingan
dan konseling di sekolah ini? Apakah Bapak
terlibat dalam proses evaluasi bimbingan dan
konseling? Sejauh mana keterlibatan Bapak
dalam proses evaluasi tersebut?
tidak
11 Apa harapan Bapak terhadap organisasi bimbingan
dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi kedepannya?Harapan saya mengenai bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif harus lebih
ditingkatkan lagi, agar tercapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam program
bimbingan dan konseling
131
Lampiran 8HASIl WAWANCARA DENGAN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber : Wawan Pujianto, S.Pd.Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Kamis 22 Januari 2015b. Jam : 10.00c. Tempat : Ruang Guru SMA Ma’arif
NO Interviewer Interviewe
1 Apa yang Bapak ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling di sekolah ini?
Yang saya ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling adalah suatu
organisasi yang memberikan wadah
kepada warga sekolah terutama bagi
siswa yang memiliki permasalahan
dalam pembelajaran, baik permasalahan
dri siswa (pribadi) maupun masalah
yang menyangkut sosial.
2 Menurut Bapak, apa alasan mengapa
diterapkan manajemen bimbingan dan
konseling di sekolah?
Manajemen bimbingan dan konseling
sangat perlu diterapkan, karena hal ini
akan membantu berbagai pihak, baik
warga sekolah maupun orang tua demi
keberhasilan siswa dalam pembelajaran
di sekolah.
3 Apa peran Bapak dalam organisasi bimbingan
dan konseling?
Saya sebagai guru mata pelajaran tentu
memiliki andil dalam bimbingan dan
konseling, karena guru mata pelajaran
juga membantu pemecahan masalah
yang dihadapi oleh anak didiknya,
seperti siswa yang memiliki
permasalahan dalam belajar (siswa
terlihat murung, siswa tidak
132
konsentrasi) guru harus bisa mendekati
dan memberi pemecahan atas keadaan
siswa tersebut, agar keadaan itu tidak
berkelanjutan yang menyebabkan siswa
tidak masuk sekolah dikemudian
harinya.
4 Apa Bapak terlibat dalam perencanaan
bimbingan dan konseling? Sejauh mana
keterlibatan Bapak dalam perencanaan program
bimbingan dan konseling?
Ya, dalam perencanaan bimbingan dan
konseling saya ikut berperan dalam
menganalisis kebutuhan dan
permasalahan siswa, karena sebagai
guru mata pelajaran saya juga berperan
memberikan informasi tentang
penilaian anak-anak kepada konselor
5 Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan
cara kerjanya? Apa saja yang diutarakan dalam
sosialisasi tersebut? Serta apa yang Bapak pahami
tentang cara kerja bimbingan dan konseling?
Ya, yang diutarakan adalah
mensosialisasikan tentang berbagai
layanan yang nantinya akan diberikan
kepada peserta didik. Yang saya fahami
tentang cara kerja konselor adalah
memberikan pelayanan kepada peserta
didik agar peserta didik menemukan
bakat minatnya sesuai dengan potensi
yang dimiliki
6 Apa Bapak melakukan koordinasi dengan
konselor sekolah? Bagaimana proses
koordinasi yang Bapak lakukan bersama
konselor? Apa saja yang dikoordinasikan?
Iya, bermusyawarah dengan konselor,
membicarakan permasalahan yang
berkaitan dengan siswa dan mencari
jalan keluar yang tepat dan baik
7 Menurut Bapak, bagaimana pelaksanaan
program bimbingan dan konseling di sekolah?
Apakah pelaksanaan programnya sudah sesuai
dengan program yang telah direncanakan?
Program yang dilaksanakan sudah baik,
akan tetapi masih ada sedikit
kekurangan dari siswa yang masih
enggan berbagi akan permasalahan
yang dihadapi
133
8 Apa Bapak terlibat dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling? Sejauh apa
keterlibatan Bapak dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling?
Ya, dalam pelaksanaannya saya sebagai
guru, tentu faham peserta didik yangs
sekiranya membutuhkan perhatian
khusus. Dan memberikan sedikit
pelayanan kepada peserta didik
9 Bagaimana proses evaluasi dalam bimbingan
dan konseling di sekolah ini? Apakah Bapak
terlibat dalam proses evaluasi bimbingan dan
konseling? Sejauh mana keterlibatan Bapak
dalam proses evaluasi tersebut?
Tidak
10 Apa harapan Bapak terhadap organisasi bimbingan
dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi kedepannya?Harapan saya tentang organisasi
bimbingan dan konseling di sekolah ini
lebih ditingkatkan lagi agar tujuan yang
ingin dicapai dapat terwujud
134
Lampiran 9HASIl WAWANCARA DENGAN STAF TU
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber : Vivit Khasanatur Rohmah, S.PdPelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Januari 2015b. Jam : 11.00c. Tempat : Ruang TU SMA Ma’arif
NO Interviewer Interviewe
1 Apa yang Ibu ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling di sekolah ini?
Menurut saya bimbingan dan konseling
adalah suatu proses bantuan yang
diberikan oleh konselor kepada siswa
siswi agar siswa siswi mampu
menyelesaikan masalah yang
dihadapinya dan juga mampu
mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
2 Menurut Ibu, apa alasan mengapa diterapkan
manajemen bimbingan dan konseling di
sekolah?
Manajemen bimbingan dan konseling
di sekolah sangatlah dibutuhkan, karena
tidak dapat dipungkiri seiring dengan
derasnya informasi dan transformasi
global yang masuk menyebabkan
terjadinya berfikir dalam kalangan
anak-anak sekolah yang berada dalam
keadaan tumbuh dan berkembang
sehingga para siswa sangat
membutuhkan segala bentuk bimbingan
dan nasehat agar tidak terjerumus
dalam pergaulan yang salah.
3 Apa peran Ibu dalam organisasi bimbingan dan
konseling?
Peran saya sebagai TU dalam
organisasi bimbingan dan konseling
135
adalah membantu seluruh persiapan
kegiatan bimbingan dan konseling,
membantu menyiapkan sarana yang
diperlukan dalam layanan bimbingan
dan konseling, membantu konselor
dalam mengadministrasikan seluruh
kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah
4 Apa Ibu terlibat dalam perencanaan bimbingan
dan konseling? Sejauh mana keterlibatan Ibu
dalam perencanaan program bimbingan dan
konseling?
Iya, keterlibatannya dalam membantu
menyiapkan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan
bimbingan dan konseling, selain itu
membantu mempersiapkan data-data
siswa yang sekiranya dibutuhkan dalam
bimbingan dan konseling
5 Apa konselor sekolah melakukan sosialisasi akan
cara kerjanya? Apa saja yang diutarakan dalam
sosialisasi tersebut? Serta apa yang Ibu pahami
tentang cara kerja bimbingan dan konseling?
Iya, dalam sosialisasinyakonselor
memberikan pengertian pada siswa
akan cara kerjanya yaitu membantu
peserta didik dalam memahami bakat
dan minat, membantu peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan
belajar
6 Apa Ibu melakukan koordinasi dengan
konselor sekolah? Bagaimana proses
koordinasi yang Ibu lakukan bersama konselor?
Apa saja yang dikoordinasikan?
Iya, koordinassi yang dilakukan adalah
dengan musyawarah dengan guru, wali
kelas, dan termasuk juga TU,
membahas permasalahan yang terjadi.
7 Bagaimana penentuan waktu dan tempat
kegiatan?
penentuan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling berdasarkan rapat bersama
seluruh anggota sekolah mulai kepala
sekolah, wakil, konselor sekolah, wali
136
kelas, guru mata pelajaran dan TU.
8 Menurut Ibu, bagaimana pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di sekolah? Apakah
pelaksanaan programnya sudah sesuai dengan
program yang telah direncanakan?
Pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif ngawi masih
kurang efektif dikarenakan para peserta
didik yang kurang terbuka dan masih
malu mengutarakan uneg-unegnya
kepada konselor.
9 Apa Ibu terlibat dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling? Sejauh apa
keterlibatan Ibu dalam pelaksanaan program
bimbingan dan konseling?
Iya, dalam pelaksanaan saya membatu
menyiapkan data mengenai siswa yang
dibutuhkan oleh konselor.
10 Bagaimana proses evaluasi dalam bimbingan
dan konseling di sekolah ini? Apakah Ibu
terlibat dalam proses evaluasi bimbingan dan
konseling? Sejauh mana keterlibatan Ibu dalam
proses evaluasi tersebut?
Proses evaluasi dalam bimbingan dan
konseling mengacu pada kriteria
tertentu sesuai dengan program
bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan
10 Apa harapan Ibu terhadap organisasi bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi kedepannya?Harapan saya terhadap bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif kedepannya
adalah semoga bisa menjadi lebih baik
lagi dan menghilangkan anggapan
bahwa bimbingan dan konseling bukan
hanya layanan bagi para siswa yang
bermasalah saja tetapi untuk semua
siswa yang ingin dan mau
mengembangkan prestasi
137
Lampiran 10HASIl WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS X
SMA MA”ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber :Lina Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2015b. Jam : 09.30c. Tempat : Depan Kelas X MA’ARIF NGAWI
No Interviwi Interviewer
1 Apa yang saudara ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling?Organisasi bimbingan dan konseling
adalah suatu organisasi yang tersedia
disetiap sekolah, yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan siswa,
masalah-masalah siswa, atau suatu
ruang untuk bertukar pikiran,
menyelesaikan
2 Bagaimana pendapat saudara tentang program
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi? Apakah program bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi sudah sesuai
dengan kebutuhan siswa SMA Ma’arif?
Menurut pendapat saya, program
bimbingan dan konseling harus
ditingkatkan lagi.
3 Apa yang saudara ketahui tentang layanan bimbingan
dan konseling? Apa sajakah layanan bimbingan dan
konseling yang sudah saudara terima?
Layanan bimbingan dan konseling
adalah suatu penyelesaian yang ketika
kita ada masalah atau masih bingung
dalam pilihan , mungkin kita bisa
katakan dengan petugas BK, yaitu
misalnya kita ada massalah dengan
teman, dengan keluarga, penentuan
kuliah, pemberian motivasi dan
penyelesaian masalah.
4 Menurut saudara, bagaimana pelaksanaan program Pelaksanaan BK di SMA kurang efektif
138
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Apakah pelayanan bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif sudah efektif dan memuaskan saudara?
karena masih ada siswa yang takut untu
masuk ke dalam ruang BK.
Kurang efektif, karena jarang-jarang
ada sosialisasi BK kepada siswa. Hanya
pada saat MOS saja
5 Menurut anda, hal apa saja yang perlu
ditingkatkan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Yang perlu ditingkatkan adalah adanya
sosialisasi dan keakrapan antara guru
BK dan siswa.
139
Lampiran 11HASIl WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XII
SMA MA”ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber :Andika Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2015b. Jam : 12.30c. Tempat : Depan Lab. SMA MA’ARIF NGAWI
No Interviewer Interviewe
1 Apa yang saudara ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling?Yang saya ketahui tentang BK adalah
bimbingan kepada siswa untuk
mengarahkan siswanya ke hal-hal yang
positif dan bermanfaat. Guru BK
biasanya menjadi tempat konsultasi
siswa apabila ada yang mengalami
masalah di sekolah, di rumah, ataupun
dilingkungan pergaulannya
2 Bagaimana pendapat saudara tentang program
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi? Apakah program bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi sudah sesuai
dengan kebutuhan siswa SMA Ma’arif?
Program BK lumayan bagus, karena
memperhatikan siswanya dalam
berbagai masalah, misalnya siswanya
ketika terlambat, murung, tidak
semangat dalam belajar.
3 Apa yang saudara ketahui tentang layanan bimbingan
dan konseling? Apa sajakah layanan bimbingan dan
konseling yang sudah saudara terima?
- Membantu mencari jalan keluar
pada masalah-masalah yang
dihadapi siswanya
- Mengarahkan ke hal-hal yang positif
- Member motivasi
Layanan yang sudah saya terima adalah
layanan informasi mengenai lanjutan ke
perguruan tinggi, saya sangat senang
karena saya diberikan motivasi kemana
140
nanti saya setelah lulus SMA
4 Menurut saudara, bagaimana pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Apakah pelayanan bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif sudah efektif dan memuaskan saudara?
Pelaksanan program siswa sesuai
dengan kebutuhan siswa, dan
pelayanannya lumayan memuaskan
5 Menurut anda, hal apa saja yang perlu
ditingkatkan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Yang perlu ditingkatkan adalah
pelayanan BK nya harus ditingkatkan
lagi, agar segala keluhan siswa dapat
ditangani dengan berbagai layanan
141
Lampiran 12HASIl WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS XII
SMA MA”ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di
SMA Ma’arif Ngawi Nara sumber :Sukmaya SariPelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2015b. Jam : 13.30c. Tempat : Depan Kelas XI SMA MA’ARIF NGAWI
No Interviewer Interviewe
1 Apa yang saudara ketahui tentang organisasi
bimbingan dan konseling?Bimbingan konseling merupakan
organisasi yang diterapkan dilembaga
pendidikan dengan tujuan sebagai
sarana pemberi bimbingan dan
pelayanan baik secara fisik maupun
psikis
2 Bagaimana pendapat saudara tentang program
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif
Ngawi? Apakah program bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi sudah sesuai
dengan kebutuhan siswa SMA Ma’arif?
Program konseling di SMA Ma’arif
menurut saya kurang merata, karena
setahu saya hanya siswa-siswa yang
bermasalah saja yang mendapat
perhatian dari guru BK, sementara yang
biasa-biasa seperti saya juga mau
mendapatkan perhatian dari guru BK
3 Apa yang saudara ketahui tentang layanan bimbingan
dan konseling? Apa sajakah layanan bimbingan dan
konseling yang sudah saudara terima?
Layanan ini berupa saran atau
informasi. Sedangkan layanan yang
sudah saya terima adalah layanan
informasi untuk lanjutan ke perguruan
tinggi
4 Menurut saudara, bagaimana pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Apakah pelayanan bimbingan dan konseling di SMA
Ma’arif sudah efektif dan memuaskan saudara?
Pelaksanaan bimbingan dan konseling
lumayan aktif, karena setiap kali ada
layanan yang diberikan walaupun
waktunya menunggu saat jam kosong,
142
karena tidak ada waktu khusus jam
pelajaran buat bimbingan dan konseling
5 Menurut anda, hal apa saja yang perlu
ditingkatkan dalam pelayanan bimbingan dan
konseling di SMA Ma’arif Ngawi?
Yang perlu ditingkatkan adalah
sebaiknya BK masuk dalam jam
pelajaran. Dengan itu pelayanan akan
rutin diberikan. Dan siswa akan lebih
terbuka dan mengkomunikasikan
dengan baik Insyaalloh BKdi SMA
Ma’arif akan lebih efektif.
143
Lampiran 13HASIL DOKUMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA MA’ARIF NGAWITujuan : Mengetahui proses pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi.
Pelaksanaan :
a. Hari/Tanggal : Juma’at, 30 Januari 2015
b. Jam : 09.00
Variabel Sub Variabel Aspek
dokumentasi
Indikator Ada Tidak Ket
Manajemen
bimbingan
dan
konseling
Perencanaan Instrumentasi
bimbingan dan
konseling
DCM
√
ATP √
Angket minat
dan bakat√
Sosiometri √
Data-data
tentang siswa
Data
identitas
siswa
√
Hasil tes
psikologi√
Riwayat
pendidikan√
Data keadaan
keluarga√
Catatan wali
kelas dan
guru mata
√
144
pelajaran
Buku
bimbingan √
fasilitas Ruang
bimbingan
konseling
individual
√
Ruang
bimbingan
dan
konseling
kelompok
√
Almari √
Rak buku √
Box file
berisi brosur
informasi
√
Kursi dan
meja tamu√
Ruang kerja
kerja
konselor/
meja kerja
konselor
√
komputer √
Papan
bimbingan√
Rancangan √
145
anggaran
Program
bimbingan dan
konseling
Program
tahunan √
Program
semesteran√
Program
bulanan√
Program
mingguan√
Program
harian√
Pengorganisa
sian
Pengorganisasi
an bimbingan
dan konseling
Struktur
organisasi
BK
√
Pembagian
tugas guru
pembimbing
√
Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan
bimbingan dan
konseling
satlan
√
satkung √
Materi
layanan√
Jadwal
kegiatan√
Evaluasi Laporan
kegiatan BKLapelprog √
146
Lampiran 14HASIL OBSERVASI
Tujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling yang diterapkan di SMA Ma’arif Ngawi
Pelaksanaan : Observasi : 1 (Pertama)a. Hari/tanggal : Kamis, 15 Januari 2015b. Jam : 09.00- selesai
Variabel Sub Variabel Indikator Hasil ObservasiManajemen bimbingan dan konseling
Perencanaan Tampilan konselor sekolah
Konselor menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Waktu kehadiran konselor sekolah
-
Kegiatan konselor sebelum memberikan layanan
Konselor mengecek agenda hariannya
Kegiatan konselor selama pemberian layanan
- Konselor melaksanakan kegiatan sholat dhuha berjamaah
- Konselor melakukan kegiatan administrasi bimbingan dan konseling
- Konselor memberikan layanan konsultasi kepada siswa kelas XII tentang studi lanjut ke perguruan tinggi
Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
-
Pelaksanaan Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konseling
Peneliti melihat anak yang pergi ke ruangan konselor untuk konsultasi dengan konselor waktu jam istirahat
Pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
-
147
Evaluasi Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
Konselor mencatat kegiatan yang dilakukan pada agenda harian konselor.
HASIL OBSERVASITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif NgawiPelaksanaan : Observasi : 2 (kedua)c. Hari/tanggal : Senin, 19 Januari 2015d. Jam : 06.30 - Selesai
Variabel Sub Variabel Indikator Hasil ObservasiManajemen bimbingan dan konseling
Perencanaan Tampilan konselor sekolah
Konselor menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Waktu kehadiran konselor sekolah
Konselor hadir pukul 07.00
Kegiatan konselor sebelum pemberian layanan
Konselor membersihkan dan merapikan ruang kerja
Konselor mengikuti upacara hari senin
Konselor mengecek
148
agenda hariannya
Kegiatan konselor selama pemberian layanan bimbingan dan konseling
Konselor mengisi kelas yang kosong
Konselor memberikan layanan konsultasi kepada siswa
Konselor melakukan persiapan uji kompetensi
Konselor melayani siswa yang meminta ijin meninggalkan sekolah
Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
-
pelaksanaan Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konseling
Konselor bekerja sama dengan perguruan tinggi di Ngawi untuk mengadakan demo studi
Pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
-
Evaluasi Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
Konselor mencatat kegiatan yang dilakukan pada agenda harian konselor.
Konselor melakukan koordinasi kepada wakil kepala sekolah bidang akademik
149
HASIL OBSERVASITujuan : Mengetahui proses manajemen bimbingan dan konseling
yang diterapkan di SMA Ma’arif NgawiPelaksanaan : Observasi : 3 (Ketiga)e. Hari/tanggal : Jumat , 23 Januari 2015f. Jam : 06.30 - Selesai
Variabel Sub Variabel Indikator Hasil ObservasiManajemen bimbingan dan konseling
Perencanaan Tampilan konselor sekolah
Konselor menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Waktu kehadiran konselor sekolah
Konselor hadir pukul 07.00
Kegiatan konselor sebelum pemberian layanan
Konselor mengadakan sholat dhuha berjamaah
Kegiatan konselor selama pemberian layanan bimbingan dan konseling
Konselor melakukan kegiatan administrasi bimbingan dan konseling
Konselor memberikan layanan informasi kepada perwakilan kelas tentang informasi SNMPTN Undangan
Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
Konselor melayanai siswa yang ingin melakukan bimbingan karir
Konselor merapikan meja kerjanya
Konselor mencatat kegiatan yang dilakukan pada agenda harian
150
konselor
Pelaksanaan Pelaksanaan pemberian layanan bimbingan dan konseling
Konselor melayani siswa yang akan mendaftar SNM PTN Undangan
Pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
-
Evaluasi Kegiatan konselor setelah memberikan layanan bimbingan dan konseling
Konselor mencatat kegiatan yang dilakukan pada agenda harian konselor
152
Lampiran 15
PROGRAM UMUM BIMBINGAN DAN KONSELING
SMA MA’ARIF NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
No URAIAN KEGIATAN BIDANG BIMBINGAN FUNGSI LAYANAN KE-LAS WAKTU
PELAKSANA
KET
Pri-badi
Sosi-al
Bela-jar
Kari-er
Pen-cegah-
an
Pema-haman
Peng-entas-
an
Pe-ngem-bangan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 PERSIAPAN
a. Pembagian Tugas X X X X
Koord. BK &
Staf.
BK
b. Penyusunan Program Kegiatan X X X X X X X 10,1
13 X
Koord
BK &
Staf
c. Konsultasi Program X X X X X
KS &
Koord
BK
d. Penyediaan Sarana X X X X X X X X
GP/TU/Wa.Sar.
153
2 LAYANAN ORIENTASIA. Pengenalan Sekolah dan
Program Studia. Hak Kewajiwan siswa
SMA X X X X 10 X GP
b. Fasilitas layanan sekolah. X X 10 X GPc. Kegiatan Ekstra X X X 10 X X X GPd. Kegiatan Keagamaan X X X 10 X X X GP
e. Orentasi BK X X X X X X 10,113 X X GP
B. Kurikulum dan Program Sekolah. X X X 10,1
13 X X
GP/Wa. Kur
.3 LAYANAN INFORMASI
a. Cara Belajar Efektif X 10,11,3 X X X GP
b. Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja X X 10,1
1,3 X X GP
c. Pergaulan dan Tata Krama. X X 10,11,3 X X X GP
d. Penjurusan X X 10,11 X X X X X
GP/Wl. Kls
e. Studi Lanjutan PT X X X 3 X X X GPf. Karier dan Pekerjaan X X X 3 X X X GP
4 LAYANAN PENEMPATAN
a. Pembagian Kelas X X X 10,11,3 X
GP/Wa. Kur
b. Pembagian Pokjar. X X X X X 10 X X GPc. Kelompok Pilihan Program
Studi. X X 10,11,3 X X X GP
5 LAYANAN PEMBELAJARANa. Pengenalan Kemampuan,
motivasi, sikap, dan Kebiasaan Belajar.
X X 10,11,3 X X GP
154
b. Pengembangan Keterampilan Belajar. X X 10,1
1,3 X X X X GP
6 LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL X X X X X X X X 10,1
1,3 X X X X X X X X X X X X GP
7 LAYANAN BIMBINGAN INDIVIDUAL X X X X X X X X 10,1
1,3 X X X X X X X X X X X X GP
8 LAYANAN KONSELING KELOMPOK X X X X X X X X 10,1
1,3 X X X X X X X X X X X X GP
9 BIMBINGAN KELOMPOK
a. Penggunaan Waktu Luang. X X 10,11,3 X X X X GP
b. Bimbingan Bertingkah Laku X X X 10,11,3 X X X X X X GP
c. Bimbingan Pelaksanaan Disiplin X X X X 10,1
1,3 X X X X X X X X X X X X GP
10 PENYEDIAAN INSTRUMEN
a. Angket Siswa X X 10,11,3 X X X X GP
b. Angket Penjurusan X X X 10,11 X X GP
c. Tes Psikologis X X X 10 X
GP/Inst. Lain
11 HIMPUNAN DATA
a. Data Pribadi X X 10,11,3 X X GP
b. Sosiometri X X 10,11,3 X X GP
c. Data Presensi X X X 10,11,3 X X X X X X X X X X X X GP
d. Data Prestasi X X 10,11,3 X X GP
e. Data Tes Psikologis X X X 1 X X GP
12 ANALISA DATA X X X X X X X X 10,11,3 X X X GP
13 CASE CONFERENCE X X X X X X X X 10,11,3 - - - - - - - - - - - -
KS/GP/WK
/
Swk
155
Gubid
14 REFERAL X X X X X X X X 10,11,3 - -- - - - - - - - - - - GP Swk
15 PUBLIC RELATIONS/ HOME VISIT
a. Panggilan Ortu/Home Visit X X X 10,11,3 -- - - - - - - - - - - - GP Swk
b. Kerja sama dengan Instansi Terkait X X 10,1
1,3 -- - - - - - - - - - - - GP Swk
16 EVALUASI, ANALISIS, TINDAK LANJUT
a. Evaluasi Program & Hasil X 10,2,3 X X GP
b. Analisis X 10,11,3 X X GP
c. Tindak Lanjut X 10,11,3 X GP
17 PENGEMBANGAN PROFESI X 10,11,3 X X X X X X X X X X X X GP
18 PELAPORAN X 10,11,3 X KS/
GP
Ngawi, 19 Juli 2013Mengetahui, Guru PembimbingKepala SMA Ma’arif Ngawi,
Afifuddin Khoir, S.Psi, M.Pd.I Afifuddin Khoir, S.Psi, M.Pd.I
156
Lampiran 16
PROGRAM TAHUNAN BIMBINGAN DAN KONSELINGSMA MA’ARIF NGAWI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NO Jenis Program Jenis Kegiatan Tujuan kegiatan Waktu kegiatan
Sasaran Kegiatan
Pelaksana Kegiatan Keterangan
I Persiapan 1. Pembagian tugas guru
Petugas BK memahami tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh kepala sekolah
Juli 2013 Petugas BK Kepala sekolah/ koordinator BK
2. Penyusunan program kegiatan
Meningkatkan layanan BK bagi siswa
Juli 2013 Petugas BK Koordinator BK/ Staf
3. Konsultasi program Tersusunnya program BK yang tepat dan mantab
Juli 2013 Petugas BK Kepala sekolah/ Koordinator BK
4. Penyediaan sarana Agar tersedia sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan BK
Juli-Desember 2013
Petugas BK Guru pembimbing/ TU
II Layanan BK 1. Layanan Orientasi1.1 Pengenalan
Program sekolah dan Program studi
Siswa memperolehinformasi mengenai kehidupan sekolahnya
Juli 2013 Kelas X Guru pembimbing
a. Hak kwajiban siswa
Siswa mengetahui kwajibannya sebagai siswa
Agustus 2013 Kelas X Guru Pembimbing
b. Fasilitas Siswa mengetahui segala Agustus 2013 Kelas X Guru Pembimbing
157
layanan sekolah
fasilitas yang disediakan sekolah
c. Kegiatan Ekstra
Siswa dapat mengetahui dan memilih ekstra yang sesuai dengan bajat dan minatnya
Juli-September 2013
Kelas X Guru Pembimbing
d. Kegiatan keagamaan
Siswa dapat mengetahui dan mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang ada di sekolah
Juli, Agustus dan Oktober 2013
Kelas X Guru Pembimbing
e. Orientasi BK Siswa dapat mengenal dengan seksama semua petugas yang akan memberikan bantuan layanan BK pada para siswa
Juli-agustus 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
1.2 Kurikulum dan Program Sekolah
Siswa memahami mata pelajaran yang akan diberikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku
Juli-Agustus 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing/ Wa.Kurikulum
2. Layanan Informasi2.1 Cara belajar efektif
Agar siswa dapat mengetahui cara belajar yang efektif dan dapat mengembangkan dirinya
Agustus-Oktober 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2.2 Perkembangan dan pertumbuhan remaja
Siswa dapat memehami pertumbuhan fisik dan psikis menjelang memasuki usia remaja
Oktober-November 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2.3 Pergaulan dan Tata karma
Siswa memiliki pemahaman yang memadai mengenai etika dalam pergaulan dan tata karma
November-januari 2014
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
158
2.4 Penjurusan Siswa mampu memilih jurusan kedepan yang akan diambil
Juli, agustus, April, Mei, juni 2014
Kelas X, XI Guru Pembimbing/ Wali kelas
2.5 Studi Lanjutan PT
Siswa memiliki gambaran studi lanjutan pasca SMA
November-januari 2014
Kelas XII Guru Pembimbing
2.6 Karir dan pekerjaan
Siswa mampu memilih karir dan pekerjaan sesuai bakat yang dimiliki
Februari-April 2014
Kelas XII Guru Pembimbing
3. Layanan Penempatan3.1 Pembagian kelas Agar siswa mengikuti
pelajaran sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Juli 2013 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing/ Wa.kur.
3.2 Pembagian Pokjar
Agar siswa dapat belajar dengan suasana kegotong royongandengan teman-temannya
Juli-Agustus 2013
Kelas X Guru pembimbing
3.3 Kelompok pilihan program studi
Agar siswa dapat belajar menyesuaikan diri dengan pilihan program yang dipilihnya
Januari-februari dan Juni 2014
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
4. Layanan Pembelajaran4.1 Pengenalan
kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar
Agar siswa memiliki motivasi belajar yang positif dan meningkatkan prestasi belajarnya
Juli-Agustus 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
4.2 Pengembangan ketrampilan belajar
Agar siswa memiliki ketrampilan daam belajar
Nov, Des, Mei, Juni 2014
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
5. Layanan Konseling Individual
Agar siswa mampu memecahkan masalah pribadi, sosial, belajar dan
Juli-Juni 2014 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
159
karir6. Layanan Bimbingan
IndividualAgar siswa mampu mencari jalan keluar setiap kesulitan yang terjadi
Juli-juni 2014 Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
7. Layanan Konseling kelompok
Agar siswa mampu mengembangkan ketrampilan komunikasi dan berinteraksi sosial dengan anggota kelompok
Juli-Juni 2014 Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
8. Layanan Bimbingan Kelompok8.1 Penggunaan
waktu luangAgar siswa mampu memanfaatkan waktu luang secara efektif
Okt-Nov, April-Mei 2014
Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
8.2 Bimbingan bertingkah laku
Agar siswa memahami bagaimana harus bertingkah laku yang benar sesuai dengan kondisi
Juli-Agustus, Nov-Des, Maret-april 2014
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
8.3 Bimbingan pelaksanaan disiplin
Agar siswa belajar disiplin disekolah maupun di rumah
Juli-Juni 2014 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
III Kegiatan Pendukung
1. Penyediaan Instrumen
Agar dengan berbagai macam instrument dapat membantu melengkapi dan mendalami pemahaman masalah dan pemecahan masalah
1.1 Angket siswa Juli-agustus 2013
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
1.2 Angket penjurusan
April-mei 2014
Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
1.3 Tes psikologi Februari 2014 Kelas X Guru Pembimbing2. Himpunan Data Seluruh data perlu
160
dihimpun dan disusun menurut suatu sistem yang jelas sehingga pemasukan dan pengeluarannya dapat dilakukan dengan mudah dan tetap terpelihara
2.1 Data pribadi Juli-Agustus 2013
Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
2.2 Sosiometri Sep-Okt 2013 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2.3 Data presensi Juli-Juni 2014 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2.4 Data prestasi Januari 2014 Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2.5. Tes psikologis Maret-April 2014
Kelas X Guru Pembimbing
3. Analisa Data Untuk mempermudah dalam mencari informasi setiap permasalahan yang terjadi
Oktober, februari, juni 2014
Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
4. Konferensi kasus Agar diperoleh gambaran yang jelas, mendalam dan menyeluruh tentang permasalahan konseli
- Kelas X, XI, XII
Kepala sekolah/ guru pembimbing/ Wakil kepala sekolah/ guru bidang studi
5. Referal Agar konseli dapat ditangani oleh ahli (psikolog, psikiater, )
- Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
6. Kunjungan rumah Untuk memperoleh data tambahan tentang permasalahan siswa, khususnya yang menyangkut dengan keadaan rumah
-
161
6.1 Panggilan orang/ home visit
Kelas X, XI, XII
Guru pembimbing
6.2 Kerjasama dengan istansi yang terkait
Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
IV Evaluasi 1. Evaluasi Program Untuk mengetahui hasil pelaksanaan layanan BK
Mei-Juni Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
2. Analisis Hasil Mei-Juni Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
V Analisis Hasil Evaluasi/Tindak Lanjut
Juni Kelas X, XI, XII
Guru Pembimbing
VI Pengembangan Profesi
Juli-Juni Kelas X, XI, XIi
Guru pembimbing
VII Laporan Juni 2014 Kelas X, XI, XII
Kepala sekolah/ Guru Pembimbing
Ngawi, 19 Juli 2013Mengetahui, Guru PembimbingKepala SMA Ma’arif Ngawi,
Afifuddin Khoir, S.Psi, M.Pd.I Afifuddin Khoir, S.Psi, M.Pd.I