pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap

195
PENGARUH KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 19 JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh : Siti Nabila NIM 11160182000064 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Transcript of pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap

PENGARUH KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP

KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 19 JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh :

Siti Nabila

NIM 11160182000064

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

i

ABSTRAK

Siti Nabila (11160182000064), Pengaruh Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling terhadap Kedisiplinan Siswa di MAN 19 Jakarta. Skripsi Program Strata

Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kinerja guru bimbingan

dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel yang

digunakan sebanyak 72 responden dengan menggunakan stratified random sampling

dimana pengambilan sampel secara proposional dari setiap subpopulasi yang

didasarkan pada tingkatan-tingkatan. Teknik pengumpulan data utama menggunakan

angket yang disebarkan ke 72 siswa yang terdiri dari kelas XI dan XII MAN 19

Jakarta. Selain itu menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi sebagai

tambahan informasi untuk mendukung hasil data angket. Narasumber dalam

penelitian ini yaitu Kepala Sekolah dan Guru bimbingan dan konseling. Hasil yang

ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kinerja guru

bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.

Berdasarkan pengolahan data hasil perhitungan SPSS Vers, 23, pada pengujian

statistik uji T, diperoleh hasil nilai Thitung sebesar 5,115 dan ttabel sebesar 1,997 dan

nilai signifikansi sebesar 0,000 dengan kriteria pengujian jika Thitung > Ttabel, maka Ho

ditolak dan jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak Ha. Sehingga dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru bimbingan dan

konseling terhadap kedisiplinan siswa. Pada perhitungan koefisien determinasi

diketahui pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan

siswa sebesar 27,2%. Sedangkan sisanya 72,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti. Dari hasil perhitungan tersebut terdapat pengaruh yang cukup antara

kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19

Jakarta. Adapun kinerja guru bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah

kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta sudah baik, Dapat dilihat dari usaha-usaha

yang dilakukan seperti: mensosialisasikan peraturan sekolah, merancang program

layanan BK sesuai dengan kebutuhan siswa, melaksanakan layanan bimbingan dan

konseling diantaranya layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan

penyaluran, layanan belajar dan penguasaan konten, layanan konseling, layanan

bimbingan kelompok dan layanan mediasi. Namun secara keseluruhan kurang

maksimal dikarenakan masih kurangnya tenaga professional, dan kurangnya jam guru

BK dalam pelaksanaan bimbingan konseling.

Kata Kunci: Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling, Kedisiplinan Siswa.

ii

ABSTRACT

Siti Nabila (11160182000064), The Effect of Guidance and Counseling

Teacher Performance on Student Discipline at MAN 19 Jakarta. Undergraduate

Thesis (S-1) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State

Islamic University Jakarta, 2020.

This study aims to determine the effect of guidance and counseling teacher

performance on student discipline in MAN 19 Jakarta. This research uses a

quantitative approach with descriptive methods. The sample used was 72 respondents

using stratified random sampling where the proportional sampling of each

subpopulation was based on levels. The main data collection technique used a

questionnaire that was distributed to 72 students consisting of class XI and XII in

MAN 19 Jakarta. In addition, using interview and questionnaire techniques as

additional information to support the results of the questionnaire data. The resource

persons in this study were the principal and the guidance and counseling teacher.

The results found in this study are that there is an influence between the performance

of guidance and counseling teachers on student discipline in MAN 19 Jakarta.

Based on the data processing of the results of the calculation of SPSS Vers, 23,

on the T test statistical test, the results of the T-test value are 5.115 and the t-table is

1.997 and the significance value is 0.000 with the testing criteria if Tcount> Ttable,

then Ho is rejected and if the significance is <0.05, then Ho rejected Ha. So it can be

said that there is a significant influence between the performance of guidance and

counseling teachers on student discipline. In calculating the coefficient of

determination, it is known that the effect of guidance and counseling teacher

performance on student discipline is 27.2%. While the remaining 72.8% is influenced

by other factors that are not examined. From the results of these calculations, there is

sufficient influence between the performance of guidance and counseling teachers on

student discipline in MAN 19 Jakarta. The performance of guidance and counseling

teachers in dealing with student disciplinary problems at MAN 19 Jakarta is already

good, it can be seen from the efforts made such as: socializing school regulations,

designing BK service programs according to student needs, implementing guidance

and counseling services including orientation services, information services,

placement and distribution services, learning services and content mastery,

counseling services, group guidance services and mediation services. However,

overall it is not optimal due to the lack of professional staff, and the lack of hours of

guidance and counseling teachers in implementing counseling guidance.

Keywords: Performance of Guidance and Counseling Teachers, Student Discipline.

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil „alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas nikmat

dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan

salah satu syarat kelulusan dan mendapatkan gelar sarjana. Sholawat serta salam

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan sahabatnya Karena

telah membimbing umat manusia dari zaman yang gelap menuju zaman yang terang

benderang.

Atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling terhadap Kedisiplinan Siswa”

skripsi ini diajukan kepada jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama perjalanan menyusun skripsi

ini, penulis mendapatkan berbagai macam pelajaran hidup yang harus disyukuri.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak semata-mata diperoleh dari hasil usaha

sendiri, melaikankan dengan bantuan pihak-pihak yang memberikan bantuan berupa

do‟a, bimbingan, saran serta motivasi. Sehingga penulis merasa berterimakasih

kepada semuanya atas bantuan yang tak ternilai selama dalam perkuliahan maupun

pada tahap penyusunan skripsi. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin

menguscapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs Muarif SAM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Zahruddin, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis

selama masa perkulihan.

iv

5. Dr. Salman Tumanggor, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bantuan berupa

bimbingan, saran, dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Zahrotul Munawwaroh, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bantuan berupa

bimbingan, saran, dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

7. Seluruh Dosen dan Staff Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

membimbing memotivasi, memberikan ilmu pengetahuannya serta memberikan

pelayanan yang baik kepada penulis selama masa perkuliahan.

8. Kepala Madrasah Bapak Yasin M.Pd, Wakil-wakil Kepala Madrasah, Guru

Bimbingan dan Konseling (ibu Frida S.Pd, Ibu Sri S.Pd, Ibu Nida S.Pd), Staff

dan Siswa/I MAN 19 Jakarta yang telah mengizinkan penulis melaksanakan

penelitian serta meluangkan waktu dan tenaga sebagai narasumber selama penulis

melakukan penelitian.

9. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Supriadi dan Ibunda Makiyah (Almh) atas

segala do‟a, kasih saying, kesabaran, motivasi, nasihat, serta dukungan baik itu

moral ataupun materil. Perjuangan dan pengorbanannya yang dilakukan tidak

mudah dituliskan dan disampaikan dengan kata-kata. Beliau adalah support

sistem dan motivasi terbesar dalam hidup.

10. Kakaku Sufia Farhana Putri dan adik-adik Rizka Maulida dan Najma Zahira yang

selalu memberikan dukungan, motivasi, hiburan di rumah serta pengertian

sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.

11. Habibur Rahman yang membantu penulis dalam kesulitan, memberikan

semangat, do‟a dan ide-idenya.

12. Teman-teman MP Ellynda Ade Marta, Siti Fatimah Azzahra, Fida Syahida yang

selalu memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

v

13. Sahabat ABCDE (Syahdatul umah, Brigitta Novia, Rahma Pratiwi dan Mariah)

yang selalu ada dan setia sejak dibangku SMA, memberikan do‟a, motivasi dan

pengalaman yang berharga.

14. Teman seperjuangan Gurls Squad (Nabila Ahsana, Rahma Pratiwi, Indy Alisa,

Vita Lutfia, Jihan Fahiro dan Panca Ayu) yang selalu memberikan semangat,

saran dan pelajaran hidup selama masa perkuliahan. Terkhusus untuk sahabatku

Panca, semoga Panca bahagia di sana.

15. Keluarga IEC Kreo (Mr. Ma‟ruf, Mr. Djim, Mrs. Yuli, Mrs. Ulum, Mrs. Umu,

Miss Heny, Miss. Fina , Miss. Wini, Miss. Fira, Miss. Kinan) atas segala do‟a,

motivasi, pengertian dan pelajarannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

16. Teman-teman seperjuangan MP 2016 yang telah berjuang bersama, saling

membantu, salaing menyemangati dan memberikan banyak pengalaman serta

pengetahuan selama masa perkuliahan.

17. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam menyelasaikan skripsi ini namun tak

dapat disebutkan satu-persatu penulis tetapi tidak mengurangi rasa hormat dan

terimakasih penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu penulis menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun agar penulis

menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang

terlibat. Aamiin Ya Robbal„alamin.

Jakarta, 21 November 2020

Penulis

Siti Nabila

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang g ................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8

E. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 9

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................................... 10

A. Kedisiplinan Siswa ........................................................................................... 10

1. Pengertian Kedisiplinan Siswa ..................................................................... 10

2. Tujuan Kedisiplinan Siswa ........................................................................... 12

3. Macam-Macam Disiplin ............................................................................... 14

4. Ciri-Ciri Kedisiplinan Siswa ........................................................................ 16

5. Faktor-Faktor Kedisiplinan Siswa ................................................................ 18

6. Membina Kedisiplinan Siswa ....................................................................... 23

vii

7. Indikator Kedisiplinan Siswa ....................................................................... 26

B. Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ......................................................... 28

1. Pengertian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling .................................... 28

2. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling ........................................................ 33

3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Bimbingan Konseling ............... 41

4. Kompetensi Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ................................ 44

C. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 49

D. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 50

E. Hipotesis ........................................................................................................... 53

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 54

A. Tempat dan Waktu ........................................................................................... 54

B. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................................. 54

C. Variabel Penelitian ........................................................................................... 55

D. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 56

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 57

F. Instrumen Penelitian......................................................................................... 58

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen .................................................................. 64

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 71

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................ 77

A. Gambaran Umum MAN 19 Jakarta ................................................................. 77

1. Sejarah Singkat Sekolah ............................................................................... 77

2. Visi dan Misi Sekolah .................................................................................. 77

3. Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta ........................................................... 78

viii

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan .................................................... 80

5. Data Rombongan Belajar dan Siswa ............................................................ 81

6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah ....................................................... 82

B. Deskriptif Data ................................................................................................. 84

1. Data Variabel Y (Kedisiplinan Siswa) ......................................................... 84

2. Data Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling) ........................ 90

C. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................................... 98

1. Uji Normalitas .............................................................................................. 98

2. Uji Linearitas .............................................................................................. 100

D. Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 101

1. Uji Regresi Linear Sederhana ..................................................................... 101

2. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................................ 102

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................................. 103

E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 104

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 109

A. Kesimpulan .................................................................................................... 109

B. Saran ............................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 112

LAMPIRAN - LAMPIRAN ................................................................................... 116

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Masalah Kedisiplinan Siswa ......................................................................... 3

Table 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 54

Tabel 3.2 Daftar Penyebaran Anggota Populasi ......................................................... 56

Tabel 3.3 Daftar Sebaran Sampel................................................................................ 57

Tabel 3.4 Skala Penilaian Angket ............................................................................... 59

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru BK ......................................... 59

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa ...................................... 61

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Panduan Dokumentasi ................................................................. 62

Tabel 3.8 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ................................................................. 63

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru BK ......................... 66

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa ..................... 68

Tabel 3.11 Interpretasi Uji Reliabilitas ....................................................................... 69

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabitas Variabel X ................................................................ 70

Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabitas Variabel Y ................................................................ 70

Tabel 3.14 Hasil Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 71

Tabel 3.15 Tingkat Kecenderungan Variabel ............................................................. 72

Tabel 3.16 Rentang Skala TCR ................................................................................... 72

Tabel 4.1 Keadaan Jumlah Pendidik dan Kependidikan MAN 19 Jakarta ................. 80

Tabel 4.2 Keadaan Tenaga Bimbingan dan Konseling MAN 19 Jakarta ................... 81

Tabel 4.3 Keadaan Jumlah Siswa MAN 19 Jakarta .................................................... 81

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 19 Jakarta ........................................ 83

Tabel 4.5 Data Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ........................................................ 84

x

Tabel 4.6 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ..................... 86

Tabel 4.7 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) ................. 87

Tabel 4.8 Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kedisiplinan Siswa (Y) .......... 88

Tabel 4.9 Hasil TCR Variabel Kedisiplinan Siswa ..................................................... 90

Tabel 4.10 Data Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (Y).................... 91

Tabel 4.11 Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru BK (X)....................... 93

Tabel 4.12 Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kinerja Guru BK (X) ................... 94

Tabel 4.12 Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru BK (X) ........... 95

Tabel 4.13 Hasil TCR Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling ................. 97

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov ............................................... 98

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas ................................................................................. 100

Tabel 4.16 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 101

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 103

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ....................................................................... 50

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta ..................................................... 79

Gambar 4.2 Hasil Data Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa (Y) ....................... 86

Gambar 4.3 Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kedisiplinan

Siswa (Y) ...................................................................................................... 89

Gambar 4.4 Hasil Data Distribusi Frekuensi Kinerja Guru BK................................. 93

Gambar 4.5 Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kinerja Guru

Bimbingan dan Konseling (X) ..................................................................... 96

Gambar 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling” ................................................................................................... 99

Gambar 4.7 Hasil Uji Normalitas Variabel Y “Kedisiplinan Siswa” ........................ 99

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X ............................................ 116

Lampiran 2 Angket Uji Coba Variabel X ................................................................ 118

Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel X ................................ 122

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Variabel X............................................................... 123

Lampiran 5 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y ............................................. 126

Lampiran 6 Angket Uji Coba Variabel Y ................................................................. 127

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel Y ................................ 130

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel Y............................................................... 131

Lampiran 9 Instrumen Angket Penelitian Variabel X ............................................... 132

Lampiran 10 Instrumen Angket Penelitian Variabel Y ............................................. 136

Lampiran 11 Tabulasi Data Variabel X dan Variabel Y ........................................... 138

Lampiran 12 R Tabel ................................................................................................ 140

Lampiran 13 T Tabel ................................................................................................. 141

Lampiran 14 Hasil TCR Indikator Variabel X dan Indikator Variabel Y ................. 142

Lampiran 15 Transkrip Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta .................................. 145

Lampiran 16 Transkrip Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling...................... 147

Lampiran 17 Data Guru dan Pegawai MAN 19 Jakarta ........................................... 158

Lampiran 18 Studi Dokumentasi .............................................................................. 159

Lampiran 19 Surat Permohonan Pembimbing Skripsi .............................................. 160

Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 161

Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian ................................................................ 162

Lampiran 22 Hasil Uji Referensi ............................................................................. 163

xiii

Lampiran 23 Biodata Peneliti ................................................................................... 173

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedisiplinan siswa dapat diartikan sebagai sikap secara sadar yang

ditunjukkan oleh siswa berprilaku tertib, teratur sesuai dengan peraturan yang

ada di sekolah dan tidak melakukan pelanggaran-pelangaaran yang dapat

merugikan dirinya mupun sekolah. Disiplin akan membentuk siswa menjadi

lebih tertib dan teratur sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun

sekitarnya. Dalam membina kedisiplinan siswa diperlukan adanya

pembentukan karakter melalui pendidikan karakter. Berdasarkan Peraturan

Presiden (Perpres) No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan

Karakter dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-

nilai : 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7)

mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta

tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta

damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18)

bertanggung jawab.1 Delapan belas karakter yang telah dirumuskan harus

ditanamkan pada diri peserta didik.

Namun pada implementasinya, kedisiplinan kerap kali menjadi salah

satu masalah yang sering dihadapi di dunia pendidikan saat ini. Padahal

seharusnya dengan adanya disiplin dapat mengajarkan anak melakukan hal-

hal baik yang akan mencerminkan tingkah lakunya di masa depan, oleh

karenanya disiplin diri diharapkan dapat membuat mereka sukses. Pada

kegiatan pendidikan, kedisiplinan merupakan hal pokok yang harus

diperhatikan. Dikarenakan sekolah juga dituntut untuk membentuk karakter

siswa dan menerapkan pendidikan life skill. Selain itu, kedisiplinan dapat

1 Peraturan Presiden Repupblik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan

Pendidikan Karakter

2

menjaga kondisi suasana belajar dan mengajar yang kondusif sehingga dapat

membentuk karakter bagi siswa. Di samping itu juga disiplin dapat membuat

siswa mengontrol tingkah laku diri sendiri agar melancarkan dalam

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.

Kedisiplinan siswa dapat dibedakan menjadi dua kategori perilaku siswa

yaitu siswa yang memiliki disiplin yang tinggi dapat dilihat apabila, siswa

tersebut menaati peraturan-peraturan yang diterapkan di sekolah, hadir tepat

waktu, disiplin dalam belajar seperti memperhatikan guru, berperilaku sesuai

dengan norma-norma yang berlaku di sekolah. Dan juga siswa yang memiliki

kedisiplinan yang rendah dimana memiliki sifat yang bertolak belakang.

Kenyataannya dilapangan, banyak perilaku siswa remaja yang

menjukkan perilaku tidak sesuai dengan sikap moral yang baik. Misalnya

membolos, merokok, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, membuat keributan

di sekolah, melawan guru, berkelahi bahkan sampai melakukan tindakan yang

bersifat kriminal. Sehingga membawa akibat yang merugikan bagi siswa,

sekolah maupun di masyakarat. Dengan kata lain masih banyak siswa yang

tidak disiplin.

Fakta dilapangan menunjukkan kedisiplinan menjadi masalah utama

yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Sri

Wahyuni tentang “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta

Didik di SMP Negeri 10 Banda Aceh”, terdapat banyak permasalahan tentang

kedisiplinan yang ada di sekolah tersebut, seperti: peserta didik sering datang

terlambat ke sekolah, siswa sering duduk di kantin pada saat jam pelajaran

berlangsung dan terdapat peserta didik yang merokok di kantin pada saat jam

istirahat.2

2 Sri Wahyuni, “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP

Negeri 10 Banda Aceh”, Skripsi, pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, 2018, h. 18, tidak

dipublikasikan.

3

Fenomena masalah kedisiplinan siswa juga ditemukan di SMPN 4

Lintau Buo yang dikutip dari jurnal konselor. Fenomena yang ditemukan

seperti: terdapat beberapa siswa yang guntingan atau model rambut yang tidak

sesuai dengan guntingan rambut anak sekolah bagi siswa laki-laki, ada

sebagian siswa yang datang terlambat, siswa yang masih keluar masuk saat

pembelajaran berlangsung, berpakaian tidak rapih, bolos sekolah, merokok di

lingkungan sekolah, tidak masuk tanpa alasan.3

Selain itu masih banyak lagi kasus mengenai kedisiplinan siswa yang

dilansir dari media massa/online.

Tabel 1.1

Masalah Kedisiplinan Siswa

No Masalah Kedisiplinan Tempat Sekolah Sumber / Jenis

Media Massa

1 Terdapat 44 pelajar SMP dan

SMA bolos sekolah sedang

bermain game online di warung

internet.

Sekolah di Kota

Pematangsiantar

Inews.id

2 Siswa menantang guru dan

merokok di dalam kelas

SMP PGRI

Wringinanom,

Gresik

TribunJakarta.com

3 13 siswa dikeluarkan dari sekolah

karena melanggar tata tertib

seperti melakukan bullying,

keluar kelas pada saat jam

pelajaran dimulai dan lain-lain.

SMA 70 Tribunnews.com

Sumber: Media Massa

3 Yulfi Hendri, Daharnis & Nurfarhanah, “Pelanggaran Tata Tertib yang Dilakukan oleh

Siswa di Sekolah dan Implikasinya terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling”, e-Jurnal Konselor,

Vol. 3. No 2.Juni 2014, h. 2

4

Pada dasarnya ketidak disiplinan siswa dapat terjadi apabila meraka

tidak memiliki pemahaman dan kesadaran akan pentingnya bersikap disiplin,

kurangnya motivasi dan niat juga merupakan faktor dalam diri siswa. Selain

itu juga lingkungan dapat menjadi penyebab ketidak disiplinan siswa seperti

tidak adanya bimbingan dari orang tua, mengikuti pergaulan yang tidak baik,

tidak ada bimbingan dari guru, kondisi sekolah yang kurang menyenangkan,

pemanfaatan teknologi yang salah.

Maka dari itu, diperlukan lembaga pendidikan khususnya sekolah yang

tidak hanya berorientasi pada kecerdasan akademik maupun non akademik

siswa, namun juga harus dapat mengatasi masalah kedisiplinan siswa.

Pelaksanaan disiplin harus dalam diri siswa sendiri, karena jika tidak ada

kesadaran dari diri siswa, maka usaha yang dilakukan akan sia-sia. Setelah itu

baru dilakukan upaya-upaya dari luar diri siswa seperti menerapkan tata tertib,

bersikap tegas terhadap pelanggar tata tertib, membiasakan siswa dengan

kegiatan-kegiatan yang baik, menyediakan guru bimbingan konseling agar

dapat membentuk kepribadian siswa yang disiplin.

Dalam mengatasi kedisiplinan siswa tidak hanya dilakukan oleh wakil

kepala sekolah bidang kesiswaan, guru mata pelajaran atau wali kelas saja,

tetapi guru bimbingan dan konseling juga turut andil karena konselor atau

guru bimbingan konseling merupakan pendidik yang juga melakukan upaya

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Guru bimbingan dan konseling juga

merupakan fasilitator keberhasilan siswa.

Tugas dan tanggung jawab guru bimbingan dan konseling adalah

memberikan layanan kepada konseli dan menangani beragam masalah seperti

masalah dalam belajar, memilih kelanjutan untuk masa depan siswa,

menyesuaikan diri di lingkungan baik itu di sekolah, keluarga maupun di

masyarakat, masalah-masalah kepribadian. Jadi guru bimbingan konseling

memegang peranan yang penting sebagai fasilitator yang bertujuan untuk

mengembangkan lingkungan siswa, membantu siswa berinteraksi dengan

5

lingkungan, merubah dan memperbaiki perilaku agar sesuai dengan norma

yang berlaku di lingkungan. Oleh karena itu diperlukan kinerja konselor yang

baik di sekolah agar dapat mencapai esensi dari bimbingan dan konseling.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh A.Irwansya salah satu

faktor penyebab pelanggaran tata tertib sekolah dikarenakan kinerja guru BK

yang kurang maksimal.4 Dalam melaksanakan kinerja guru BK dituntut untuk

memiliki kemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling agar dapat membantu menyelesaikan masalah yang

terjadi pada siswa.

Adapun kinerja guru bimbingan dan konseling yang baik apabila ia

mencapai sasaran mutu bimbingan dan konseling. Menurut Daryanto dan

Moh. Farid, sasaran mutu bimbingan dan konseling yaitu: peserta didik

menaati tata tertib minimal 95%, penurunan tingkat kebutuhan layanan khusus

bimbingan konseling sesuai dengan bidang layanan sebesar kurang dari 25%,

siswa tidak datang terlambat ke sekolah minimal 80%.5 Jadi salah satu tugas

guru bimbingan dan konseling adalah menamankan kedisiplinan pada diri

siswa.

Oleh karena itu, kinerja guru bimbingan dan konseling merupakan salah

satu penentu keberhasilan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan

kepada siswa. Kinerja sangat mempengaruhi hasil atau tingkat keberhasilan.

Apabila kinerja guru bimbingan dan konseling itu baik maka tujuan dan

layanan bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik. Sehingga

sangat berpengaruh pada kedisiplinan siswa karena salah satu tugas guru

bimbingan dan konseling yaitu mendisiplinkan siswa. Jadi apabila kinerja

guru bimbingan konseling baik, tingkat keberhasilan akan baik. Mengingat

pentingnya layanan bimbingan konseling maka konselor tidak hanya

4 A. Irwansyah, “Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK Negeri 1

Makassar”, Jurnal Pemikiran, Vol. 2 No.1, 2015, h.1 5 Daryanto & Mohammad Farid, Bimbingan Konseling: Panduan Guru BK dan Guru Umum,

(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h. 24

6

menangani masalah-masalah siswa yang melanggar saja tetapi yang lebih

penting adalah upaya pencegahan terjadinya penyimpangan yang dilakukan

oleh siswa.

Kondisi di lapangan masih memperlihatkan potret dari kedisiplinan

siswa yang masih rendah di berbagai sekolah. Kinerja guru bimbingan

konseling diharapkan dapat membantu dalam menanamkan sikap disiplin

dalam diri siswa melalui kegiatan atau program yang sudah direncanakan oleh

konselor agar dapat mewujudkan kedisiplinan siswa yang kuat. Namun, masih

banyak kinerja konselor yang tidak sesuai dengan standar dan kode etik. Hal

ini dapat menjadi faktor kurang disiplinnya siswa.

MAN 19 Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

bernuasa islami yang membantu dan membentuk siswa agar berkepribadian,

terampil, cerdas, berakhlak, berdisiplin. MAN 19 Jakarta sebagai lembaga

sekolah yang membantu siswa dalam membentuk kepribadian tentunya

memiliki peraturan tata tertib, baik itu tata tertib dalam belajar maupun tata

tertib di lingkungan sekolah yang diterapkan dan harus dipatuhi oleh siswa.

Tujuan dari peraturan tata tertib yang dibuat sekolah untuk membiasakan

siswa melakukan hal-hal baik dan agar dapat menjaga kondisi suasana belajar

dan mengajar yang kondusif selain itu juga dapat membentuk karakter bagi

siswa. Akan tetapi dalam pengimplementasinya masih ada siswa yang

melanggar peraturan.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di MAN 19

Jakarta. Masih banyak siswa yang melanggar peraturan tata tertib sekolah,

seperti: terlambat datang ke sekolah, tidak melengkapi atribut seragam, tidak

mengikuti kegiatan-kegiatan sekolah, membawa rokok dan senjata tajam,

tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, membolos, dan pelanggaran

lainnya. Hal ini menandakan masih lemahnya kedisiplinan siswa di MAN 19

Jakarta.

7

Dalam hal ini sekolah sudah memberikan upaya-upaya untuk mengatasi

masalah kedisiplinan siswa salah satunya yaitu menyediakan guru bimbingan

dan konseling. Kinerja guru bimbingan dan konseling dalam melaksanakan

tugasnya sudah cukup baik dapat dilihat dari adanya peningkatan kedisiplinan

siswa.

Namun, dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling yang

diberikan guru BK dinilai belum maksimal, karena kurangnya tenaga

profesional di bidangnya sehingga mengharuskan seorang guru mata pelajaran

merangkap menjadi guru BK, kurangnya jumlah guru BK dan masih

kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling, oleh karena itu layanan yang diberikan tidak menyeluruh kepada

semua siswa.

Mengingat pentingnya kinerja guru bimbingan dan konseling dalam

mengatasi masalah kedisiplinan. Penulis berminat untuk melakukan penelitian

yang berhubungan dengan adanya kinerja guru BK dan kedisiplinan siswa.

Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan mengajukan

judul “PENGARUH KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI MAN 19 JAKARTA”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah

2. Kurang maksimalnya bimbingan yang diberikan guru

3. Kurang maksimal kinerja guru bimbingan konseling dalam mengatasi

masalah kedisiplinan

4. Masih kurangnya jumlah guru BK di sekolah.

5. Tidak linearnya guru yang berprofesi sebagai guru BK

6. Kinerja guru BK yang tidak sesuai dengan standar dan kode etik

8

7. Masih kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan bimbingan konseling

8. Belum seluruh siswa memperoleh layanan bimbingan dan konseling

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diperoleh banyak

variabel yang mempengaruhi kedisiplinan siswa. Oleh karena itu masalah

dalam penelitian dibatasi terkait kinerja guru bimbingan konseling dan

kedisiplinan siswa.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling

terhadap kedisiplin siswa di MAN 19 Jakarta?

2. Seberapa besar pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling

terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta?

3. Bagaimana kinerja guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan

dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh antara kinerja guru bimbingan konseling

terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kinerja guru bimbingan

konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta

3. Untuk mengetahui kinerja guru bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan membuka wawasan baru kepada pembaca mengenai bimbingan dan

konseling, khususnya kinerja guru bimbingan konseling dalam

meningkatkan kedisiplinan siswa.

2. Secara praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk

memperbaiki dan meningkatkan kinerja guru bimbingan dan konseling

serta membentuk kedisiplinan siswa.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi

guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

konseling sehingga dapat membentuk kedisiplinan siswa.

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kedisiplinan Siswa

Kedisiplinan siswa merupakan sikap yang harus dimiliki siswa. Dengan

menanamkan sedini mungkin dan secara terus menerus agar menjadi

kebiasaan pada diri. Sehingga, mampu melaksanakan kegiatan dengan tertib.

Adapun pembahasan terkait kedisiplinan siswa akan diuraikan pada sub judul

berikut ini:

1. Pengertian Kedisiplinan Siswa

Istilah disiplin mengandung banyak arti. Good’s Dictinory of

Education yang dikutip dari Oteng Sutisna, menjelaskan disiplin sebagai

berikut:

a. Proses atau hasil pengarahan atau pengendalian keinginan, dorongan

atau kepentingan demi suatu cita-cita atau untuk mencapai tindakan

yang lebih efektif dan dapat diandalkan.

b. Pencarian cara-cara bertindak yang terpilih dengan gigih, aktif dan

diarahkan sendiri, sekalipun menghadapi rintangan dan gangguan.

c. Pengendalian perilaku murid dengan langsung dan otoriter melalui

hukuman dan hadiah.

d. Secara negatif penegakan setiap dorongan, sering melalui cara yang

tidak enak, atau menyakitkan.

e. Suatu cabang ilmu pengetahuan.6

Berdasarkan pendapat di atas, kedisiplinan dapat dikatakan sebagai

cabang ilmu pengetahuan atau dapat diartikan sebagai tindakan seseorang

yang dihasilkan melalui proses pengendalian baik itu cara otoriter melalui

hukuman maupun dengan memberikan reward berupa hadiah.

Menurut The Liang Gie dikutip dari Ali Imron, memberikan

pengertian kedisiplinan sebagai berikut: disiplin adalah suatu keadaan

6 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional,

(Bandung: Angkasa, 1993), h. 109-110

11

tertib di mana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk

pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati.7

Sedangkan Starawaji dalam Ngainun Naim mengemukakan disiplin

berasal dari bahsa latin discere yang artinya belajar. Kemudian muncul

kata disciplina yang berati pengajaran atau pelatihan. Seiring

perkembangan waktu, kata disiplin memiliki banyak makna. Ada yang

mengartikannya sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan tunduk kepada

pengawasan dan pengendalian. Ada juga yang bependapat bahwa disiplin

merupakan bentuk latihan yang bertujuan untuk pengembangan diri agar

dapat berprilaku tertib.8

Menurut Arikunto dalam Eka Prihatin Pembahasan mengenai

disiplin terdapat dua istilah yang hampir sama tetapi dalam

pembentukannya merupakan sebuah urutan. Kedua istilah tersebut adalah

ketertiban dan kedisiplinan. Ketertiban adalah kepatuhan terhadap

peraturan atau tata tertib karena dorongan dari luar. Sedangkan, disiplin

kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena ada

dorongan dan kesadaran pada dirinya.9 Kedisiplinan didasarkan atas

kesadaran pada diri sendiri namun sebelum itu kedisiplinan dibina dari

luar dengan membiasakan diri mengikuti peraturan dan melakukan hal-hal

baik sehingga kedisiplinan menjadi kebiasaan yang dilakukan orang dan

terbentuk disiplin diri.

Cerminan kedisiplinan dapat mudah terlihat pada tempat-tempat

umum, lebih khusunya lagi pada sekolah-sekolah, dimana banyaknya

pelanggaran tata tertib sekolah yang dilakuan oleh peserta didik yang

7 Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h.

172 8 Ngainun Naim, Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Pengembangan

Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), h.142 9 Eka Prihatin, Manajemen Peserta Didik, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 93-94

12

kurang disiplin.10

Adapun disiplin peserta didik adalah suatu keadaan

dimana peserta didik tertib dan teratur, tanpa ada pelanggaran-pelanggaran

yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terdahap

peserta didik maupun sekolah.11

Jadi dapat disimpulkan, kedisiplinan siswa dapat diartikan sebagai

sikap secara sadar yang ditunjukkan oleh siswa berprilaku tertib, teratur

sesuai dengan peraturan yang ada di sekolah dan tidak melakukan

pelanggaran-pelangaaran yang dapat merugikan dirinya mupun sekolah.

Kedisiplinan merupakan cerminan kehidupan masyarakat. Secara khusus

cerminan kedisiplinan dapat dilihat di sekolah. Tinggi rendahnya budaya

disiplin peserta didik di sekolah, akan tergambarkan kedisiplinan suatu

bangsa.

2. Tujuan Kedisiplinan Siswa

Tujuan kedisiplinan siswa terbagi atas tujuan jangka pendek dan

tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu untuk membuat anak

terlatih dan terkontrol, dengan cara memberitahukan dan mengajarkan

perilaku yang baik dan tidak ataupun prilaku yang belum dipahami.

Sedangkan tujuan jangka panjang yaitu untuk perkembangan

pengendalian diri sendiri sehingga siswa tidak memerlukan bantuan dan

pengendalian dari luar, dalam mengarahkan dirinya.12

Menurut Maman Rahman tujuan disiplin siswa, sebagai berikut:

a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang

b. Mendorong siswa melakukan hal yang baik dan benar

c. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan

lingkungannya dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh sekolah .

10

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara Terpadu di

Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2013), h. 136 11

Ali Imron, Op.Cit, h. 173 12

Sutirna, Pekembangan dan Pertumbuhuan Peserta Didik, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013),

h. 116

13

d. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan baik dan bermanfaat

bagi dirinya serta lingkungan.13

Dengan begitu kedisiplinan siswa bukan bertujuan untuk

memberikan rasa takut atau memberikan pembatasan pada siswa,

melainkan bertujuan agar siswa mampu mengatur dan mengendalikan

dirinya sehingga berperilaku sesuai dengan norma dan dapat

menyesuaikan diri dengan tuntutan di lingkungan.

Sedangkan menurut Novan, disiplin perlu dibentuk dan dibina pada

diri siswa, agar siswa mendapatkan manfaat diantaranya:

a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial secara mendalam

dalam dirinya.

b. Mengerti dengan segera untuk mejalankan apa yang menjadi

kewajibannya dan dengan secara langsung mengerti larangan-larangan

yang harus ditinggalkan.

c. Mengerti dan dapat membedakan perilaku yang baik dan perilaku yang

buruk.

d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya

peringatan dari orang lain.14

Berdasarkan penejelasan diatas, dapat disimpulkan, kedisiplinan

siswa memiliki tujuan untuk membentuk kemandirian siswa, sehingga

siswa dapat mengarahkan dirinya melakukan hal yang bermanfaat bagi

dirinya, keluaga maupun masyarakat dan dapat menyesuaikan diri dengan

tuntutan lingkungan.

Jika tujuan kedisiplinan tidak tercapai maka akan memberikan

dampak yang negatif bagi dirinya, lingkungan keluarga, masyarakat dan

sekolah. Oleh karena itu dengan adanya pembinaan disiplin di sekolah

diharapkan agar dapat mencapai tujuan tersebut sehingga memberikan

manfaat yang positif baik itu untuk siswa, keluarga dan lingkungan

sekolah.

13

Ngainun Naim, Op.Cit, h. 147-148 14

Novan Ardy Wiyani, Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas yang

Kondusif, (Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2013), h.162

14

3. Macam-Macam Disiplin

Menurut Conny R Semiawan, disiplin terbagi dalam 3 macam yaitu:

disiplin dalam waktu, disiplin lalu lintas, disiplin dalam belajar dan

disiplin bertata krama.15

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

a. Disiplin dalam waktu

Disiplin dalam konteks ini berati siswa harus membiasakan diri

mengatur waktu dalam kehidupan sehari-hari. Belajar mengatur waktu

ini dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti datang tepat waktu ke

sekolah.

b. Disiplin lalu lintas

Disiplin lalu lintas adalah kedisiplinan individu dalam mematuhi

apa yang tidak boleh dilakukan pada saat di jalan. Kedisiplinan lalu

lintas harus ditimbulkan pada setiap individu pada saat masih sekolah

agar mereka dapat membiasakan diri untuk selalu mengikuti aturan

dalam berlalu lintas.

c. Disiplin dalam belajar

Siswa yang memiliki disiplin dalam belajar adalah siswa yang

memiliki motivasi dan jadwal belajar di sekolah dan rumah. disiplin

dalam belajar seperti siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru dan membaca pelajaran.

d. Disiplin dalam bertata krama

Disiplin dalam bertata krama adalah kedisiplinan yang berkaitan

dengan sopan santun, akhlak atau etika siswa kepada guru, teman dan

lingkungan.

Berdasarkan penjelasan tersebut disiplin waktu merupakan hal yang

paling dasar yang harus ditanamkan pada diri siswa karena jika siswa

sudah terbiasa tidak berdisiplin waktu akan mempengaruhi

15

Conny R Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak, (Jakarta: Indeks, 2008), h.93

15

kesuksesannya. Orang yang sukses adalah orang yang dapat mengatur

waktu secara efisien untuk dirinya. Selain itu siswa juga harus memiliki

disiplin dalam belajar. Karena tugas seorang pelajar adalah belajar dengan

sungguh-sungguh. Jika pelajar memiliki disiplin dalam belajar artinya

mereka mampu memotivasi semangatnya untuk selalu belajar.

Selain itu Ali Imron membagi disiplin menjadi 3 macam berdasarkan

konsep pembentukannya, sebagai berikut:

a. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep otoritarian. Berdasarkan

konsep ini, siswa yang disiplin di sekolah adalah siswa yang tenang

duduk pada saat jam pelajaran sambil memperhatikan guru saat

mengajar. Guru bebas memberikan tekanan kepada siswa dan memang

harus menekan siswa, sehingga siswa hanya bisa mengikuti kehendak

guru dan tidak boleh membantah.

b. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep permissive. Konsep ini

membentuk siswa agar disiplin tanpa harus memaksa siswa berbeda

dengan konsep sebelumnya. Siswa harus diberikan kebebasan di

dalam kelas maupun di lingkungan sekolah. Peraturan sekolah

dilonggarkan sehingga tidak mengikat siswa dan siswa diperbolehkan

berbuat apa saja sepanjang menurutnya baik.

c. Disiplin yang dibangun berdasarkan konsep kebebasan yang terkendali

atau kebebasan yang bertanggung jawab. Berdasarkan konsep ini,

siswa diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk berbuat apa saja

asalkan konsekuensinya harus mereka tanggung.16

Bersadarkan penjelasan di atas terdapat berbagai macam

pembentukan kedisiplinan untuk siswa. Pemilihan konsep kedisiplinan

biasanya antar sekolah menggunakan konsep yang berbeda. Kedisiplinan

yang dibentuk dengan cara memaksa dan otoriter akan membuat siswa

16

Ali Imron, Op.Cit, h. 173-174

16

merasa tertekan dan tidak menutup kemungkinan terjadinya

pemberontakan yang dilakukan siswa dan kedisiplinan dengan konsep

kebebasan akan membuat siswa merasa bebas sehingga tidak memiliki

aturan. Oleh karena itu perlu adanya orang yang mengawasi atau

membimbing sehingga sikap disiplin tertanam dalam diri siswa.

4. Ciri-Ciri Kedisiplinan Siswa

Menurut Atheva yang dikutip oleh Rosma Elly, siswa yang disiplin

memiliki ciri-ciri yaitu : selalu menaati peraturan atau tata tertib yang ada,

selalu melaksanakan tugas dan kewajiban yang diterimnya dengan tepat

waktu, kehidupan yang tertib dan teratur, tidak mengulur-ulur waktu dan

menunda pekerjaan.17

Siswa yang disiplin apabila, siswa tersebut menaati

peraturan-peraturan yang diterapkan di sekolah, hadir tepat waktu, disiplin

dalam belajar seperti memperhatikan guru, berprilaku sesuai dengan

norma-norma yang berlaku di sekolah.

Sedangkan Arikunto yang dikutip dalam skripsi Miftachul Taufiqi

membagi kedisiplinan siswa kedalam 3 aspek, yaitu:

a. Aspek disiplin siswa di lingkungan keluarga

Disiplin dilingkungan keluarga artinya anak harus patuh terhadap

peraturan di rumah. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan

pendidikan pertama bagi anak dan sangat berpengaruh terhadap

pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu disiplin keluarga

memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan

kepribadian anak.

Adapun disiplin di lingkungan keluarga meliputi:

1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah

2) Mempersiapkan keperluan sekolah di rumah

17

Rosma Elly, “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri

10 Banda Aceh”, Jurnal Pesona Dasar, Vol. 3 No.4 Oktober 2016, h.47

17

Dan masih banyak lagi disiplin di lingkungan kelurga yang

diterapkan oleh masing-masing keluarga.

b. Aspek disiplin siswa di lingkungan sekolah

Disiplin sekolah artinya peraturan yang menjelaskan pada siswa

mengenai hal yang harus dilakukan dan hal yang tidak boleh dilakukan

siswa. Penerapan disiplin di sekolah memiliki peranan yang penting

bagi siswa. Apabila disiplin siswa di sekolah diterapkan, maka

kedisiplinan akan menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan siswa.

Sikap siswa di kelas seperti:

1) Kehadiran siswa

2) Melaksanakan tata tertib sekolah

c. Aspek disiplin siswa di lingkungan pergaulan

Disiplin pergaulan berarti peraturan yang mengatur tingkah laku

kelompok. Peraturan dalam aspek ini memiliki nilai pendidikan karena

peraturan memperkenalkan kepada anak perilaku yang sesuai di dalam

kelompok dan lingkungan. Aspek disiplin di lingkungan pergaulan

yaitu yang berhubungan dengan pinjam meminjam.18

Kedisiplinan siswa merupakan suatu keadaan dimana siswa tidak

hanya bertindak sesuai dengan norma yang berlaku di lingkungan

sekolah saja tetapi juga di lingkungan keluarga maupun di lingkungan

masyarakat. Berdasarkan aspek tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri

siswa yang disiplin yaitu: 1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah, 2)

Berangkat sekolah tepat waktu, 3) Mempersiapkap perlengkapan

sekolah di rumah, 4) Membantu orang tua, 5) Tidak terlambat masuk

sekolah 6) Tidak bolos jam pelajaran, 7) Melaksanakan tata tertib

sekolah, 8) Sopan dan santun terdahap guru dan teman, 9)

18

Miftachul Taufiqi, “Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat Kedisiplinan

Siswa dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang”, Skripsi pada UIN Malik Ibrahim

Malang, Malang, 2017, h. 52-53, tidak dipublikasikan.

18

Memperhatikan guru saat pelajaran berlangsung, 10) Tidak membully

teman, 11) Mengembalikan barang pinjaman.

Oteng Sutisna menjelaskan siswa yang disiplin harus secara teratur

masuk kelas, tidak boleh terlambat harus sesuai dengan waktu yang sudah

ditetapkan, memiliki sikap dan perilaku yang tepat, tidak membuat onar di

kelas, mengerjakan pekerjaan rumah dan sudah mempersiapkan

pelajaran.19

Sebutan orang yang memiliki disiplin yang tinggi biasanya

tertuju pada orang yang selalu hadir tepat waktu, taat terhadap

aturan, berperilaku sesuai norma yang berlaku dan sejenisnya.

Sebaliknya sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan

kepada orang yang kurang atau tidak dapat menaati peraturan dan

ketentuan yang berlaku, baik yang bersumbe dari masyarakat,

pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga

tertentu (organisasional-formal).20

Siswa yang disiplin apabila mereka berprilaku yang susuai dengan

peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah serta berprilaku yang

positif dan menjalakan kewajibannya sebagai pelajar yaitu menuntut ilmu

dengan memperhatikan guru saat jam pelajaran, mengerjakan tugas yang

diberikan, mengatur waktu dengan baik. Sedangkan sebaliknya siswa

dikatakan tidak disiplin apabila mereka tidak taat terhadap peraturan yang

di terapkan di sekolah maupun di masyarakat. Siswa yang disiplin tidak

hanya menaati terhadap peraturan yang diterapkan di sekolah saja tetapi

bagaiman siswa menerapkan budaya disiplin di sekolah juga diterapkan di

lingkugan masyarakat maupun di lingkugan keluarga.

5. Faktor-Faktor Kedisiplinan Siswa

Berbicara tentang kedisiplinan di sekolah tidak terlepas dari

persoalan perilaku negatif siswa, dimana perilaku siswa terbentuk dan

19

Oteng Sutisna, Op.Cit, h. 106 20

Syamsul Kurniawan, Loc.cit

19

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor lingkungan keluarga

dan sekolah. Faktor lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang

dominan dalam membentuk kedisiplinan siswa. Di sekolah siswa

berinteraksi dengan guru yang mengajar, sehingga sikap, teladan dan

perbuatan guru yang dilihat oleh siswa akan masuk kedalam diri siswa

dan akan diikuti oleh siswa dan dampaknya kadang-kadang akan lebih

mempengaruhi siswa dibandingkan pengaruh dari orang tuanya.21

Sejalan dengan pendapat di atas Ahmad Susanto menambahkan

beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin, diantaranya faktor internal

dan faktor ekternal. Berikut ini penjelasannya:

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan unsur-unsur yang ada dalam diri meliputi

keadaan fisik dan psikis.

1) Keadaan fisik

Dengan adanya kondisi fisik yang baik dan sehat maka akan

mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.

Oleh karena itu kesadaran diri tidak terganggu sehingga individu

secara sadar dapat menaati peraturan dan norma yang berlaku.

2) Keadaan psikis

Kondisi psikis yang sehat dapat mengerti dan memahami norma-

norma yang berlaku.

b. Faktor ekternal

Faktor internal merupakan unsur-unsur yang ada di luar diri

individu, meliputi:

1) Keluarga

Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi seorang

anak. Pertama kali anak mendapatkan pengetahuan di dalam

21

Heri Gunawan, Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 270

20

keluarga, begitupun dengan sikap disiplin. Apabila disiplin

ditanamkan sejak kecil maka individu akan menjadi kebiasaan

untuk selalu berdisiplin.

2) Sekolah

Kedisiplinan siswa dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

faktor guru, alat sekolah dan kondisi gedung. Seperti penerapan

kurikulum yang telalu kaku, terlalu bebas dan terlalu dipaksakan.

Guru merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kedisiplinan

siswa, jika guru tidak menerapkan disiplin pada diri sendiri maka

siswa akan mencontoh perbuatan tersebut sehingga menyebabkan

perilaku yang tidak disiplin. Selain itu guru yang tidak memiliki

kualifikasi juga dapat mempengaruhi kedisiplinan siswa, misalnya

dalam penggunaan metode pembelajaran yang tidak

menyenangkan, hubungan antara guru dan murid, guru tidak bisa

mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Selain itu bisa dari kondisi

lingkungan sekolah yang tidak menyenangkan, kurang teratur

dapat menimbulkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.

3) Masyarakat

Lingkungan masyarakat yang selalu berubah tidak selamanya

konstan dan stabil dapat menghambat atau memperlancar

terbentuknya disiplin. 22

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kedisiplinan menurut

berbagai ahli, salah satunya adalah Tulus yang dikutip dalam buku Ahmad

Susanto menyampaikan bahwa terdapat empat faktor dominan yang

mempengaruhi kedisiplinan siswa, yaitu:

22

Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep Teori dan Aplikasi,

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 128-130

21

a. Mengikuti dan Menaati Peraturan

Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan

yang mengatur perilaku individunya. Hal ini merupakan sebagai

langkah dari lanjutan kesadaran diri yang dihasilkan kemampuan dan

kemauan diri yang kuat. Tekanan dari luar dapat mendorong, menekan

dan memaksan agar disiplin sehingga peraturan-peraturan yang ada

dapat diikuti dan dipraktikkan.

b. Kesadaran diri

Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap

penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain itu, kesadaran

diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin.

c. Alat pendidikan

Alat pendidikan merupakan sarana untuk memengaruhi,

mengubah, membina dan membentuk prilaku yang sesuai dengan

nilai-nilai yang sudah ditentukan atau diajarkan.

d. Hukuman

Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan

meluruskan yang salah sehingga kembali pada perilaku yang sesuai

dengan harapkan.23

Selain dari empat faktor yang dipaparkan di atas, terdapat faktor lain

yang mempengaruhi pembentukan kedisiplinan siswa menurut pendapat

Tu‟u yang dikutip oleh Hanif Ardiansyah, sebagai berikut:

a. Teladan

Perilaku dan tindakan mempunyai pengaruh yang besar

dibandingkan dengan kata-kata. Seseorang dapat dengan mudah

mengikuti perilaku orang lain. Seperti di sekolah, siswa akan

mengikuti perilaku yang dilihat pada gurunya. Oleh karena itu, guru,

kepala sekolah ataupun atasan harus menunjukkan perilaku yang baik

agar menjadi teladan bagi siswanya.

b. Lingkungan berdisiplin

Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang. Seseorang yang

berada di lingkungan yang memiliki kedisiplinan yang tinggi akan

23

Ahmad Susanto, Op.Cit, h. 125

22

membuatnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi juga. Karena

manusia memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya.

c. Latihan berdisiplin

Kedisiplinan seseorang dapat dibentuk melalui kebiasaan dan

berlatih disiplin. Artinya jika melakukan disiplin secara berulang-

ulang dan membiasakannya dalam mempraktikan dikehidupan sehari-

hari maka akan membentuk disiplin siswa.24

Jika dilihat dari pendapat para ahli di atas mengenai faktor yang

mempengaruhi kedisiplinan siswa, faktor tersebut dapat dibagi menjadi

dua yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri dan faktor eksternal

yang berasal dari luar diri. Faktor kesadaran diri merupakan faktor yang

sangat penting dalam membentuk kedisiplinan siswa. Siswa yang

memiliki kesadaran diri akan menciptakan sikap disiplin pada dirinya

sehingga dapat menerima peraturan yang ada di sekolah karena

kesadarannya akan pentingnya aturan. Mendisiplinkan seseorang tanpa

adanya kesadaran dalam dirinya merupakan hal yang menjadi mustahil

untuk berhasil.

Selain lain faktor internal, faktor eksternal juga dapat mempengaruhi

kedisiplinan siswa, misalanya peraturan di sekolah. Apabila praturan di

sekolah terlalu longgor akan mengakibatkan siswa melakukan apa saja.

Hukuman bagi siswa akan membuat siswa merasa jera dan tidak

mengulangi perbuatan yang tidak disiplin. Keteladanan akan membuat

siswa mencotoh prilaku tersebut. Jadi, setiap guru harus memberikan

teladan yang baik bagi siswa. Apabila guru ingin mengatasi kedisiplinan

siswa, maka guru tersebut harus menunjukkan sikap kedisiplinan.

24

Hanif Ardiansyah, “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa Kelas XII

Jurusan Administrasi Pekantoran Di SMK NU 01 Kendal Tahun Pelajaran 2012/2013”, Skripsi pada

UNS, Semarang, 2013, h. 19, tidak dipublikasikan.

23

6. Membina Kedisiplinan Siswa

Kedisiplinan siswa merupakan merupakan hal yang perlu

diperhatikan oleh sekolah, oleh karena itu perlu adanya pembinaan

kedisiplinan bagi siswa. Dalam membina kedisiplinan siswa terdapat tiga

teknik alternative yang dikemukakan Ali Imron yaitu:

a. External Control

External Control adalah teknik dimana kedisiplinan siswa harus

dikendalikan dari luar siswa. Siswa harus terus diawasi dan dikontrol

secar terus menerus agar tidak terjadi kegiatan-kegiatan yang dapat

merusak diri sendiri maupun orang lain dan kegiatan yang tidak

produktif. Menurut teknik ini siswa harus terus didisplinkan yaitu

dengan cara memberikan ancaman dan ganjaran. Bagi siswa yang

tidak disiplinan diberikan ancaman atau hukuman, sedangkan bagi

siswa yang disiplinnya tinggi diberikan ganjaran.

b. Internal Control

Teknik ini dapat disebut juga dengan inner control. Teknik ini

merupakan kebalikan dari teknik sebelumnya. Teknik inner control

mengupayakan agar siswa dapat mendisiplinan diri sendiri, yaitu

dengan cara siswa disadarkan akan pentingnya disiplin. Jika siswa

sudah sadar maka ia akan lebih memperhatikan diri dan berusaha

mendisiplinkan diri sendiri. Apabila teknik ini dapat dikembangkan

dengan baik maka akan lebih hebat dibandingkan dengan teknik

External control.

Jika seorang guru memakai teknik ini guru juga harus memiliki

self control dan inner control, sehingga dapat menjadi teladan dalam

hal kedisiplinan, karena guru tidak akan dapat mendisiplinkan siswa

jika ia sendiri tidak disiplin.

24

c. Cooperatif Control

Konsep dalam teknik ini adalah kerjasama yang baik dalam

menegakkan kedisiplinan antara pendidik dan peserta didik. Membuat

kerjasama dalam teknik ini seperti membuat kontrak perjanjian yang

berisi aturan-aturan kedisiplinan yang harus ditaati bersama-sama.

Begitupun sanksi atas pelanggaran disiplin juga ditaati dan dibuat

bersama. Pembuatan Perjajian atau kontrak sangat penting dilakukan,

karena pendidik dan peserta didik dapat berkeja sama dengan baik dan

peserta didik juga merasa dihargai.25

Kedisiplinan siswa merupakan masalah yang sulit diatasi bagi

kebanyakan sekolah. Oleh karenanya sekolah harus memiliki cara dalam

mendisiplinkan siswa yaitu dengan cara membina kedisiplinan siswa.

Membina kedisiplinan siswa tidak hanya membiasakan siswa mematuhi

peraturan yang telah ditetapkan sekolah saja. Tetapi juga harus

memberikan pemahaman dalam diri siswa mengenai pentingnya

kedisiplinan. Siswa juga perlu diawasi dan dikontrol agar tetap disiplin.

Memberikan reward dan punishman juga dapat membina kedisiplinan

siswa.

Menurut Alisuf Sabri kedisiplinan siswa harus ditanamkan dan

ditumbuhkan dalam diri, sehingga akhirnya kedisiplinan itu akan menjadi

disiplin diri sendiri (self discipline). Dalam menanamkan kedisiplinan

pada siswa terdapat hal yang harus di lakukan seperti:

a. Membiasakan anak untuk selalu tertib, baik dan teratur.

b. Memberikan contoh yang baik bagi guru dan orang tua.

c. Memberikan pemahaman terkait peraturan agar anak sadar pentingnya

peraturan yang telah dibuat.

25

Ali Imron, Op.Cit, h. 174-176

25

d. Melakukan pengawasan agar tidak terjadinya hal yang tidak dingin

seperti melakukan pelanggaran tata tertib.26

Berdasarkan pemahaman di atas dalam menamankan kedisiplinan

siswa merupakan tugas dan tanggung jawab bagi seluruh stekholder

sekolah. Dibutuhkan adanya kerja sama antara guru dengan orang tua

siswa. Karena anak sangat mudah menerima pengaruh, guru harus

memberikan teladan yang baik bagi anak seperti tidak terlambat masuk.

Orang tua dirumah memberikan contoh yang baik bagi anak. Wali kelas

dan guru bimbingan konseling melaksanakan pengawasan agar siswa tidak

melakukan pelanggaran.

Dalam membina kedisiplinan siswa, guru harulah memiliki strategi

yang digunakan. Terdapat startegi yang dikemukakan oleh Reisman dan

Payne dikutip di dalam buku E.Mulyasa yang harus dilakukan guru untuk

mendisiplinkan siswa, sebagai berikut:

a. Konsep diri (self-concept), strategi ini menekankan pada konsep diri

masing-masing individu merupakan faktor penting dari setiap perilaku.

Untuk menumbuhkan konsep diri, guru harus bersikap empatik,

menerima, hangat, dan terbuka, sehingga siswa dapat

mengeskprolasikan pikiran dan perasaan dalam pemecahan masalah.

b. Keterampilan berkomunikasi (communication skill), guru harus

memiliki keterampilan komunikasi yang efektif agar mampu

menerima semua perasaan dan mendorong timbulnya kepatuhan siswa.

c. Konsekuensi-konsekuensi yang logis dan alami (natural and logical

consequences), perilaku-perilaku yang salah terjadi karena siswa telah

mengembangkan kepercayaan yang salah terhadap dirinya. Hal

tersebut dapat mendorong muncul perilaku-perilaku yang salah. Oleh

karena itu, guru disarankan : 1) menunjukkan secara tepat tujuan

perilaku yang salah, sehingga dapat membantu siswa dalam mengatasi

perilakunya, 2) memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari

perilaku yang salah.

d. Klarifikasi nilai (values clarification), strategi ini dilakukan untuk

membantu siswa dalam menjawab pertanyaannya sendiri tentang nilai-

nilai dan membentuk sistem nilainya sendiri.

26

Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, ( Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 54-55

26

e. Analisis transaksional (transactional analysis), disarankan agar guru

belajar sebagai orang dewasa, terutama apabila berhadapan dengan

siswa yang menghadapi masalah.

f. Terapi realitas (reality therapy), sekolah harus berupaya mengurangi

kegagalan dan meningkatkan keterlibatan. Dalam hal ini guru harus

bersikap positif dan bertanggung jawab.

g. Disiplin yang terintegrasi (assertive discipline), metode ini

menekankan pengendalian penuh oleh guru untuk mengembangkan

dan mempertahankan peraturan. Prinsi-prinsip modifikasi perilaku

yang sistematik diimplementasikan di kelas, termasuk pemanfaatan

papan tulis untuk menuliskan nama-nama siswa yang berperilaku

menyimpang.

h. Modifikasi perilaku (behaviour modification), perilaku salah disebkan

dari lingkungan sebgai tindakan remediasi. Sehubung dengan hal

tersebut, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang

kondusif.

i. Tantangan bagi disiplin (dare to discipline), guru diharapkan cekatan,

sangat teroganisasi dan dalam pengendalian yang tegas. Pendekatan

ini mengansumsikan bahwa siswa akan menghadapi berbagai

kebiasaan pada hari-hari pertama di sekolah, dan guru perlu

membiarkan merek untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi

sebagai pemimpin.27

Dalam membina kedisiplinan siswa merupakan tanggung jawab

bagi semua orang yang berada di sekolah, tidak terkecuali guru BK yang

merupakan fasilitator keberhasilan siswa. Guru BK dituntut untuk bisa

mendisiplinkan siswa karna itu merupakan sasaran mutu dari bimbingan

dan konseling. Agar sasaran tersebut dapat dilaksanakan dengan baik

maka diperlukan adanya kinerja yang baik bagi guru BK.

7. Indikator Kedisiplinan Siswa

Terdapat berbagai macam pendapat mengenai indikator kedisiplinan

siswa. Menurut Ngalim Purwanto yang dikutip dalam Sugiarti, disiplin

memiliki 3 indikator:

27

E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 27-28

27

a. Sikap mental yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai hasil atau

pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalin

watak.

b. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,

kriteria dan standard, sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan

pengertian yang mendalam atau kesadaran bahwa ketaatan akan

aturan. Norma dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk

mencapai keberhasilan (sukses).

c. Sikap kelakuan yang secara wajar, menunjukkan kesungguhan hati

untuk menaati segala hal secara cermat dan tertib.28

Menurut Arikunto yang dikutip oleh Elfina dan Rosdiona membagi

kedisiplinan siswa ke dalam tiga indikator, yaitu:

a. Prilaku kedisiplinan siswa di dalam kelas,

b. Perilaku kedisiplinan siswa di luar kelas dan di lingkungan sekolah,

c. Prilaku kedisiplinan di rumah.29

Sedangkan Slameto dalam jurnal Pendidikan membagi kedisiplinan

menjadi 4 indikator, yaitu:

a. Disiplinan siswa dalam masuk sekolah

b. Disiplinan siswa dalam mengerjakan tugas

c. Disiplinan siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah

d. Disiplinan siswa dalam menaati peraturan di sekolah.30

Berdasarkan uraian indikator menurut para ahli diatas, maka penulis

menyimpulkan indikator kedisiplinan siswa, terdiri dari aspek:

a. Kedisiplinian siswa dalam menaati peraturan di sekolah, indikatornya:

1) Menggunakan pakaian seragam sekolah

28

Sugiarti, “Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah

Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma”, Skrispi pada IAIN Bengkulu, Bengkulu, 2017, h. 45-46, tidak

dipublikasikan 29

Elfina Ria & Rosdiana, “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi”, Jurnal Penelitian Pendidikan

Matematika, Vol. 2 No.1 Januari 2014, h. 31 30

Elfina Ria & Rosdiana, Loc.cit

28

2) Kehadiran siswa

3) Etika dan Sopan santun

4) Lingkungan sekolah

5) Melaksanakan tugas piket

6) Mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dan pengembangan diri

b. Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas

1) Mendengarkan penjelasan guru

2) Mengerjakan tugas

3) Mengumpulkan tugas tepat waktu

4) Tidak mencontek saat ulangan

5) Sikap siswa di kelas

c. Kedisiplinan siswa terhadap kegiatan belajar di rumah

1) Mengerjakan tugas sekolah di rumah

2) Mengulang kembali pelajaran di rumah

3) Menyiapkan perlengkapan sekolah di rumah

B. Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

Kinerja adalah kemampuan kerja yang dilihat dari tingkat

pencapaian atau penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawab

seseorang terhadap tujuan atau target pekerjaan yang harus diselesaikan.31

Kinerja berasal dari kata performance. Performance berasal dari kata to

perform menurut Vithzal Rivai, Akhmad Fawzi dan Mohd. Basri

mempunyai beberapa masukan: 1) melakukan, 2) memenuhi atau

menjalankan sesuatu, 3) melaksanakan suatu tanggung jawab, 4)

melakukan sesuatu yang diinginkan seseorang.32

31

Mochamad Nursalim, Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:

Erlangga, 2015), h.83 32

Lijan Poltak Sinambela, Kinerja Pegawai: Teori pengukuran dan Implikasi, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2012), h. 5

29

Kinerja dapat dikategorikan dalam dua garis besar yaitu kinerja

merujuk pengertian sebagai hasil dan merujuk sebagai perilaku. Menurut

Benardin yang dikutip oleh Sudarmanto mengartikan kinerja sebagai hasil

dari kegiatan yang dikerjakan seseorang selama kurun waktu tertentu.

Sedangkan, menurut Murphy yang dikutip dalam Sudarmanto,

mengartikan kinerja sebagai perilaku nyata yang ditampilakan seseorang

yang sesuai dengan tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.33

Berasarkan

penjelasan di atas kinerja dapat dikatakan sebagai hasil dari aktivitas yang

dilakukan, jika hasilnya baik dan dapat mencapai tujuan dapat dikatakan

kinerjanya baik sebaliknya jika hasilnya tidak sesuai dengan target maka

kinerjanya rendah. Sedangkan kinerja sebagai perilaku merupakan sikap

yang ditampilkan orang di dalam organisasi sesuai dengan perannya

dalam organisasi.

Sedangkan, Kinerja menurut Nawawi dalam buku Didi Pianda

adalah hasil pelaksanaan suatu pekerjaan.34

Jadi kinerja adala sebuah hasil

yang telah dilaksanakan oleh seseorang atau kelompok berdasakan pada

peran dan tugas sesuai dengan pekerjaannya.

Kinerja guru dapat diartikan suatu keadaan yang menunjukkan

kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta

menggambarkan suatu perbuatan yang ditampilkan guru selama

melaksanakan aktivitas belajar mengajar.35

Kinerja guru merupakan salah

satu faktor yang paling menentukan terhadap kualitas pembelajaran. Oleh

karena itu untuk meningkatkan mutu pendidikan, kinerja guru harus

mendapatkan perhatian dalam penetapan kebijakan sekolah.

33

Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori, Dimensi Pengukuran

dan Implementasi dalam Organisasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), h.8 34

Didi Pianda, Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala

Sekolah, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), h. 12 35

Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 54

30

Berdasarkan standar nasional pendidikan yang terdapat di dalam UU

No.20 Tahun 2003 Pasal 35 Ayat 1 terdiri atas standar isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,

pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan harus ditingkatkan

secara terencana dan berkala.36

Hal ini memiliki arti bahwa tenaga

kependidikan termasuk guru harus memiliki standar kinerja dalam

melaksanakan tugasnya.

Kinerja guru dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki oleh orang

yang berprofesi sebagai guru. Kemampuan yang harus dimiliki oleh

seorang guru tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14

Tahun 2005 Pasal 10 Ayat 1 yang menjelaskan masing-masing

kompetensi guru meliputi:

a. Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik.

b. Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta

didik.

c. Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi

pelajaran secara luas dan mendalam.

d. Komptensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama

guru, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat.37

Berdasarkan penjelasan di atas, kinerja guru bimbingan dan

konseling adalah keadaan yang menunjukkan guru bimbingan dan

konseling mampu menjalankan tugasnya secara profesional sehingga

siswa dapat merasakan manfaat adanya bimbingan dan konseling dalam

memberikan solusi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

36

Didi Pianda, Op.Cit, h. 13 37

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

31

Seorang konselor harus menunjukkan kinerjanya secara profesional.

Kinerja profesional yang dimaksud disini dijelaskan di dalam buku

Daryanto & Muhammad Farid, yaitu:

Menampilkan diri sebagai konselor dengan program kerja yang

jelas dan siap untuk melaksanakan, mempertahankan sikap

profesionalnya, bertanggung jawab untuk memahami perannya

sebagai konselor profesional dan menerjemahkan perannya ke dalam

kegiatan nyata, bekerja dengan efektif dan memahami tanggung

jawabnya, menamahi dan mengembangkan kompetensinya.38

Menjadi seorang konselor atau guru bimbingan dan konseling perlu

memenuhi prinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling agar

pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling berjalan optimal. Prinsip-

prinsip tersebut diantaranya:

a. Konselor atau pembimbing dalam melaksanakan tanggung jawabnya

didasari atas kemampuan yang dimilikinya. Jika masalah siswa berada

di luar kemampuan pembimbing dalam memecahkan masalah, maka

pembimbing harus menyerahkan kepada pihak yang lain yang

memiliki kapasitas kemampuan yang mumpuni. Misalnya, jika siswa

melakukan pelanggaran yang berat seperti kecanduan narkoba dan

guru BK tidak memiliki kesanggupan dalam menangani hal tersebut.

Maka guru BK perlu menyerahkan kepada pihak yang memiliki

kapasitas seperti psikolog.

b. Konselor sekolah ditunjuk atas dasar kualifikasi kepribadian,

pendidikan, pengalaman dan kemampuan. Oleh karena itu, seorang

konselor dituntut untuk memenuhi kriteria persyaratan yang telah

ditetapkan mengenai keahlian-keahlian tersebut. Standar kualifikasi

akademik dan kompetensi yang telah dikelurakan Dirjen PMPTK

38

Daryanto dan Farid, Bimbingan Konseling Panduan Guru BK dan Guru Umum.

(Yogyakarta: Gava Media, 2015), h.123

32

Depdiknas Tahun 2007, pendidikan minimal konselor adalah sarjana

S1 program studi bimbingan dan konseling.39

c. Konselor harus terus berusaha mengembangkan kemampuan dan

keahlian diri dengan cara mengikuti berbagai kegiatan seperti

pelatihan, workshop dan lain-lain. Hal ini merupakan tuntutan profesi,

karena dunia bimbingan dan konseling terus mengalami perubahan

seiring dengan perkembangan zaman. Sehingga dengan melakukan

pengembangan kemampuan diri diharapkan konselor dapat

memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa sesuai dengan

kondisi.

d. Konselor hendaknya menggunakan informasi mengenai siswa-siswa

yang dibimbing serta lingkungan yang tersedia sebagai bahan untuk

membantu setiap siswa agar tepat sasaran dalam menangani masalah

siswa.

e. Konselor harus mampu menjaga kerahasiaan individu dan

menghormati privasi setiap individu yang dibimbing. Karena tidak

jarang masalah-masalah yang dihadapi siswa bersifat pribadi dan tidak

layak diketahui orang banyak.

f. Konselor harus dapat menggunakan metode dan teknik yang beragam

dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan masalah yang dihadapi

siswa. Masalah-masalah yang dihadapi siswa sangat beragam dan

tidak bisa hanya dengan menggunakan satu metode dan teknik saja,

sehingga perlu menggunakan berbagai metode dan teknik dengan

menyesuaikan permasalahan yang dialami oleh setiap siswa.40

Berdasarkan pemahaman di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

guru bimbingan dan konseling yang baik adalah seorang guru yang

39

Ibid, h.27 40

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis integrasi, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2007), h. 73-75

33

memiliki sikap profesional sebagai seorang konselor dalam melaksanakan

tanggung jawabnya. Sikap profesional konselor secara jelas dijabarkan

kedalam empat kompetensi sebagai seorang guru. Oleh karena itu guru

BK harus selalu berupaya dalam meningkatkan kemampuan

profesionalnya untuk mencapai standar kinerjanya dalam menjalakan

tugas.

2. Tugas Guru Bimbingan dan Konseling

Terdapat sejumlah tugas utama konselor agar dapat mewujudkan

tujuan pelayanan profesional bimbingan dan konseling yang bermutu yang

dikemukakan oleh ABKIN, sebagai berikut:

a. Melakukan studi kelayakan dan need Assesment setiap pelaksananaan

bimbingan dan konseling

b. Merencanakan program bimbingan dan konseling untuk satuan waktu

tertentu. Program tersebut dikemas dengan program harian, mingguan,

bulanan, semester dan tahunan.

c. Melaksanakan program layanan bimbingan dan konseling

d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan

konseling.

e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan

bimbingan dan konseling.

g. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan

konseling yang dilaksanakannya.

h. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dalam layanan BK

secara menyeluruh kepada koordinator BK serta kepala madrasah.

i. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan

kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK.

j. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, serta pihak

terkait dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling.41

Kinerja guru bimbingan dan konseling yang baik adalah mampu

melaksanakan tugas-tugas sebagai guru pembimbing.

41

Syarifuddin Dahlan, Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsepsi Dasar dan Landasan

Pelayanan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.73-74

34

Tugas bimbingan konseling dirumuskan oleh Ikatan Petugas

Bimbingan Indonesia (IPBI) pada Konvensi Nasional VII IPBI di

Denpasar mengacu kepada wawasan dan keterampilan yang harus

ditampilkan oleh lulusan program studi Bimbingan dan Konseling. Tugas

guru BK dirumuskan kedalam 28 gugus diantaranya: 1) Mengajar dalam

bidang psikologi dan bimbingan dan konseling, 2) Mengorganisasikan

program bimbingan dan konseling, 3) Menyusun program bimbingan dan

konseling, 4) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling, 5)

Mengungkapkan masalah klien, 6) Melaksanakan pengumpulan data

terkait minat, bakat, kemampuan, dan kondisi kepribadian, 7) Menyusun

dan mengembangkan himpunan data, 8) Menyelenggarakan konseling

perorangan, 9) Menyelenggarakan bimbingan dan konseling kelompok,

10) Menyelenggarakan orientasi studi siswa, 11) Menyelenggarakan

kegiatan ko/ekstrakurikuler, 12) Membantu guru untuk mendiagnosis

kesulitan belajar siswa, 13) Membantu guru bidang studi dalam

menyelenggarakan program perbaikan dan pengayaan, 14)

Menyelenggarakan program kelompok belajar, 15) Menyelenggarakan

pelayanan penempatan siswa, 16) Menyelenggarakan bimbingan karier

dan pemberian informasi pendidikan atau jabatan, 17) Menyelenggarakan

konfrensi kasus, 18) Menyelenggarakan terapi kepustakaan, 19)

Melakukan kunjungan rumah, 20) Menyelenggarakan lingkungan klien,

21) Merangsang perubahan lingkugan klien, 22) Menyelenggarakan

konsultasi kasus, 23) Mengatar dan menerima alih tangan, 24)

Menyelenggarakan diskusi profesional, 25) Memahami dan menulis

karya-karya ilmiah dalam bidang BK, 26) Memahami hasil dan

menyelengarakan penelitian dalam bidang BK, 27) Menyelenggarakan

kegiatan BK pada lingkungan/lembaga yang berbeda, 28) Berpartisipasi

aktif dalam pengembangan profesi BK.42

Tugas guru bimbingan dan konseling tidak hanya pemberian bantuan

yang mengarah pada pemecahan masalah dalam arti sempit saja. Terdapat

banyak sekali tugas yang dilakukan guru BK yang mencakup ke berbagai

layanan dan kegiatan yang diberikan. Sedangkan tugas guru bimbingan

dan konseling atau konselor yang dikemukakan oleh Salahudin yang

dikutip dalam jurnal Andi Riswandi, antara lain:

42

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, (Jakarta: Rhineka Cipta,

2015), cet. 3 h. 341-342

35

a. Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau

keadaan sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggara

maupun aktivitas-aktivitas lainnya.

b. Kegiatan penyusunan program dalam bidang bimbingan pribadi sosial,

bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua jenis layanan

termasuk kegiatan pendukung yang dihargai selama 12 jam.

c. Kegiatan melaksanakan dalam pelayanan bimbingan pribadi,

bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua

jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 18

jam.

d. Kegiatan evaluasi pelaksanaan layanan dalam bimbingan pribadi,

bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, serta semua

jenis layanan termasuk kegiatan pendukung yang dihargai sebanyak 6

jam.

e. Menyelenggarakan bimbingan terhadap siswa, baik yang bersifat

preventif, perservatif maupun yang bersifat korektif atau kuratif.

f. Sebagaimana guru mata pelajaran. Guru BK yang membimbing 150

orang siswa dihargai sebanyak selama 18 jam.43

Sebelum melaksanakan layanan bimbingan konseling, guru BK

terlebih dahulu melakukan penelitian terkait hal-hal yang menunjang

pelaksanaan layanan BK. Kemudian, perlu dilakukannya penyusunan

program yang akan diberikan kepada siswa, penyusunan ini dilakukan

agar pelaksanaa program BK berjalan dengan baik, dalam pelaksanaan

layanan BK, sebaiknya guru BK membimbing kurang dari 150 siswa

selama 18 jam agar layanan yang diberikan guru BK tersampaikan kepada

seluruh siswa dan tugas-tugas guru BK dapat terlaksana secara efektif dan

efisien.

Dalam buku pedoman khusus bimbingan dan konseling, sebagai

pelaksana utama guru pembimbing memiliki tugas: 1) memasyarakatkan

pelayanan bimbingan dan konseling, 2) merencanakan program bimbingan

dan konseling (terutama program-program satuan layanan dan satuan

kegiatan pendukung) untuk satuan-satuan waktu tertentu. Program

tersebut dikemas dalam agenda harian, agenda mingguan, rekap bulanan,

program semesteran, dan tahunan, 3) melaksanakan segenap program

43

Andi Riswandi Buana Putra, “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi

Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di SMKN 2 Palangka Raya Tahun Pelajaran

2014/2015”, Jurnal Konseling Gustigang Vol. 1 No. 2 Tahun 2015, h. 1-2

36

satuan layanan bimbingan dan konseling, 4) melaksanakan segenap

program satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, 5) menilai

proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling, 6) menganalisis hasil penilaian layanan dan

kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, 7) melaksanakan tindak

lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan dan konseling, 8) mengadministrasikan kegiatan satuan

layanan dan satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yang

dilaksanakannya, 9) mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya

dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh kepada

koordinator BK serta kepala sekolah, 10) mempersiapkan diri untuk

menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh

pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling, 11) berpatisipasi aktif

dalam kegiatan MGP (Musyawarah Guru Pembimbing).44

Tugas utama guru BK mencakup perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut pembimbingan. Guru bimbingan

dan konseling memiliki peranan yang penting dan sangat diperlukan

keberadaannya di sekolah sebagai penunjang keberhasilan siswa dalam

belajar maupun dalam menyesuaikan diri agar dapat memandirikan siswa.

Guru BK memiliki tugas yang sangat berat, oleh karena itu agar

pengimplementasi berjalan dengan sukses diperlukan adanya sikap

profesional dari guru BK.

Guru bimbingan dan konseling merupakan suatu profesi sebagai

pelaksana utama dalam kegiatan bimbingan dan konseling yang dituntut

bekerja secara profesional. Tugas pokok profesi bimbingan dan konseling

yaitu melaksanakan layanan konseling yang mendukung terlaksananya

fungsi-fungsi konseling dan kegiatan pengelolaan. Fungsi-fungsi

bimbingan dan konseling terdiri dari 5 kategori diantaranya: 1) fungsi

pencegahan, 2) fungsi pemahaman, 3) fungsi pengentasan, 4) fungsi

pengelolaan, 5) fungsi pengembangan.45

Sedangkan kegiatan pengelolaan

44

Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: Dikmenum, 2004), h. 40 45

Syafaruddin, Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Medan: Perdana

Publishing, 2017), h. 233

37

dalam proses BK yaitu bagaimana seorang guru BK merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi program bimbingan konseling.46

Kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru BK

antara lain:

a. Layanan orientasi

Layanan orientasi adalah layanan yang diberikan kepada konseli

untuk membantu individu agar mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan baru. Agar individu mendapatkan manfaat dari sumber

yang ada di lingkungan yang baru.

Isi dari layanan individu adalah hal yang berkenaan dengan

lingkungan, suasana dan objek-objek yang ada di lingkungan baru

individu.

b. Layanan informasi

Layanan informasi menurut Winkel dalam buku Tohirin adalah

layanan yang diberikan untuk memenuhi kekurangan individu akan

informasi yang dibutuhkan. Layanan ini juga membekali individu

dengan pengetahuan tentang lingkungan yang ditinggalinya.

Dengan adanya layanan informasi bertujuan agar individu

mengetahui informasi yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk

keperluan dan perkembangan dirinya. Isi dari layanan informasi terdiri

dari bidang perkembangan pribadi, bidang pengembangan sosial,

bidang kegiatan belajar, perencanaan karier dan kehidupan beragama.

c. Layanan penempatan dan penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran adalah usaha-usaha

membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di

sekolah dan sesudah tamat, memilih program studi lanjutan sebagai

46

Yekti Endah & Sugiyo, “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di SMAN 1

Kota Semarang, Jurnal Bimbingan Konseling, p-ISSN 2252-6889, Tahun 2016, h. 39

38

persiapan untuk kelak memangku jawabatan tertentu.47

Kebanyakan

individu sulit menentukan pilihannya sehingga tidak sedikit bakat dan

potensinya tidak tersalurkan. Oleh karena itu, perlu adanya bimbingan

yang diberikan guru BK dalam menyalurkan dan menempatkan

individu sesuai dengan bakat dan potensinya.

Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah berupa: 1)

penempatan siswa di dalam kelas, 2) penempatan dan penyaluran ke

dalam kelompok-kelompok belajar, 3) ke dalam kegiatan

ekstrakurikuler, 4) ke dalam jurusan/program studi yang sesuai.48

d. Layanan pembelajaran atau penguasaan konten

Layanan pembelajaran atau pengusaan konten yaitu layanan

bimbingan dan konseling yang diberikan konselor dalam membantu

individu untuk dapat menguasai kompetensi dalam belajar.49

Gagalnya

individu dalam belajar tidak hanya disebabkan oleh kurangnya

kecerdasan tetapi juga disebabkan mereka tidak mendapatkan layanan

bimbingan oleh guru BK. Oleh karena itu, layanan ini harus dilakukan

secara menyeluruh kepada setiap individu.

Layanan bimbingn belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap: a)

pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, b) pengungkapan

sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan c) pemberian bantuan

pengentasan masalah belajar.50

e. Layanan konseling perorangan

Layanan konseling perorangan (individu) adalah pelayanan yang

memungkinkan individu mendapatkan pelayanan langsung tatap muka

secara perorangan dengan konselor dalam rangka membahas masalah

yang dialami konseli.

47

Tohirin, Op.Cit, h. 141-153 48

Prayitno dan Erman Amti, Op.Cit, h. 273 49

Tohirin, Op.Cit, h.158 50

Prayitno dan Erman Amti, Op.Cit, h. 279-286

39

Dengan adanya layanan ini bertujuan agar siswa mampu

memahami kondisi dirinya dan lingkungannya, permasalahan yang

dialami, serta kelebihan dan kekurangannya sehingga individu mampu

mengentaskan masalahnya.

f. Layanan bimbingan kelompok

Layanan bimbingan kelompok menurut Sukardi dalam buku Ulul

Azmi adalah Layanan yang pelaksanaan dilakukan oleh sejumlah

peserta didik secara bersama-sama untuk memperoleh berbagai

pengetahuan dari guru BK atau narasumber lainnya agar dapat

menunjang kehidupan sehari-hari. Dengan adanya layanan bimbingan

kelompok bertujuan untuk melatih kemampuan berkomunikasi dan

bersosialisasi peserta layanan. Topik yang dibahas dalam bimbingan

kelompok yaitu topik bebas yang dapat mencakup bidang kepribadian,

sosial, karir, kehidupan keluarga, beragama.

g. Layanan konseling kelompok

Layanan konseling kelompok adalah layanan yang diberikan

dalam situasi kelompok, dimana konselor berinteraksi kepada konseli

secara berkelompok untuk memfasilitasi perkembangan individu dan

mengatasi masalah yang dialami masing-masing peserta layanan agar

tercapainya perkembangan yang optimal. Biasanya masalah yang

dibahas adalah masalah-masalah pribadi, pendidikan dan sosial yang

dialami masing-masing anggota kelompok.51

h. Layanan konsultasi

Layanan konseling adalah layanan yang dilakukan konselor

dengan konseli agar mendapat wawasan, pemahaman dan cara-cara

51

Ulul Azmi, Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah: Teoti dan Praktik,

(Yogyakarta: Budi Utama, 2016), h.134-160

40

dalam mengahadapi kondisi atau permasalahan dengan pihak ketiga.

Biasanya dilakukan dengan tatap muka secara perorangan.52

i. Layanan mediasi

Layanan mediasi menurut Prayitno dalam buku Tohirin adalah

layanan konseling yang dilaksanakan guru BK terhadap dua pihak atau

lebih yang sedang mengalami permusuhan yang tidak menguntungkan

kedua belah pihak. Guru BK menjadi penengah antara dua pihak agar

tidak ada lagi pertentangan sehingga timbulnya kondisi yang positif

dan kondusif diantara pihak-pihak yang bertikai.53

Berdasarkan pembahasan di atas konselor memiliki tugas yang

berkaitan dengan pelayanan yaitu membantu siswa. Tugas tersebut sebagai

berikut: 1) Membantu siswa memahami lingkungan yang baru agar siswa

dapat beradaptasi, 2) Membantu siswa mempertimbangkan pengambilan

keputusan, 3) Membantu siswa memilih karir yang sesuai dengan bakat

dan potensi, 4) Membantu siswa berkaitan dengan masalah belajar, 5)

Mengatasi masalah pribadi siswa, 6) Menjadi penengah antara siswa yang

sedang mengalami permusuhan.

Guru BK adalah tenaga pendidik di sekolah yang bertanggung jawab

memberikan layanan kepada siswa. Layanan tersebut diberikan atas dasar

kebutuhan siswa dan didasarkan atas kompetensi yang dimiliki guru BK.

Guru BK tidak hanya merancang layanan bimbingan konseling di

dalam program BK, melainkan dilaksanakan dalam bentuk nyata, setelah

itu dievaluasi sehingga dapat terlihat manakah tujuan-tujuan layanan yang

tercapai. Kinerja guru BK dapat dilihat dari apa yang dilaksanakan salah

satunya adalah melaksanakan layanan bimbingan dan konseling yang

terdiri dari layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan atau

52

Ibid, h.174 53

Tohirin, Op.Cit, h. 195

41

penyaluran, layanan pembelajaran atau penguasaan konten, layanan

konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling

kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Bimbingan Konseling

Pada dasarnya kinerja setiap orang yang bekerja di suatu organisasi

memiliki perbedaan satu dengan yang lain, tidak terkecuali dengan kinerja

guru BK meskipun di bawah satu pengawasan. Hal ini dikarenakan

banyaknya faktor yang mempengaruhi suatu kinerja. Menurut Anwar

Prabu yang dikutip oleh Didi Pianda terdapat dua macam faktor yang

mendukung kinerja guru, yaitu:

a. Faktor internal, yang termasuk dalam faktor dari dalam diri sendiri

diantaranya:

1) Kecerdasan, semakin sulit pekerjaan maka membutuhkan

kecerdasan yang tinggi untuk mengerjakannya. Semakin cerdas

seseorang akan semakin mudah dalam melaksanakan tugasnya.

Sehingga kinerjanya baik.

2) Keterampilan dan kecakapan, individu yang memiliki kecakapan

dan keterampilan akan dengan mudah melaksanakan fungsi-

fungsinya. Oleh karena itu dibutuhkan adanya keterampilan dan

kecakapan. Keterampilan dan kecakapan dapat dikembangkan

melalui pelatihan dan pengalamannya.

3) Bakat, bakat dapat diperoleh secara alami. Jika seseorang bekerja

sesuai dengan bakat yang dimiliki, maka pekerjaanya akan

terlaksanakan dengan lancar sehingga menghasilkan kinerja yang

baik.

4) Kemampuan dan minat, jika seseorang bekerja sesuai dengan

kemampuan dan minat yang dimiliki, maka akan menghasilkan

pekerjaan yang baik.

42

5) Motif, motif merupakan dorongan seseorang yang timbul

dikarenakan ada kebutuhan yang ingin dimiliki oleh karena itu

individu yang memiliki motif dapat mendorong kinerjanya.

6) Kesehatan, segala kegiatan akan berjalan dengan baik apabila

memiliki kesehatan yang baik. Oleh karena itu jiwa yang sehat

akan membantu meningkatkan kinerja seseorang.

7) Kepribadian, kepribadian yang kuat akan membantu individu

dalam menyesuaikan diri di lingkungan tempat bekerja sehingga

tidak menghambat dalam melaksanakan pekerjaanya, keperibdian

yang baik juga akan mampu membuat individu lebih akrab dengan

rekan kerjanya.

8) Cita-cita dan tujuan dalam bekerja, memiliki tujuan dan cita-cita

dalam bekerja dapat membantu individu untuk selalu memiliki

semangat dalam melaksanakan pekerjaan dan akan membuat

individu fokus pada sesuatu yang ini diraih.

b. Faktor eksternal, yang termasuk faktor dari luar diri diantaranya:

1) Lingkungan keluarga, Keharmonisan keluarga dapat meningkatkan

semangat karena tidak adanya beban pikiran dalam menjalankan

tugas sehingga kinerja yang dihasilkan baik.

2) Lingkungan kerja, Apabila lingkungan kerja baik dan nyaman bagi

individu maka akan mendorong seseorang agar bekerja secara

optimal.

3) Komunikasi, komunikasi yang baik akan membuat seseorang giat

dalam bekerja. Diperlukan adanya komunikasi yang baik antara

guru dengan kepala sekolah sebagai pimpinan jika tidak ada

komunikasi yang baik maka dapat menimbulkan kesalah pahaman.

43

4) Sarasan dan prasarana, sarana dan prasana merupakan penunjang

dalam pelaksanaan tugas. Dengan adanya sarana dan prasarana

akan meningkatkan kinerja guru.

5) Kegiatan guru di kelas, terdapat berbagai macam kegiatan guru di

sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar di kelas, apabila

guru mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, kreatif dan

inovatif di kelas maka akan mempengaruhi kinerjanya.

6) Kegiatan guru di sekolah, kegiatan guru di sekolah merupakan

kegiatan yang bersifat administratif. Apabila guru mampu untuk

berperan aktif dalam kegiatan di sekolah seperti ikut serta dalam

merancang kebijakan, merancang program dan kegiatan lainnya,

maka kinerjanya akan meningkat. 54

Sedangkan menurut Gibson yang dikutip dalam jurnal Nugroho

terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu:

a. Faktor individu, meliputi: Kemampuan, keterampilan, latar belakang

keluarga, pegalaman kerja, tingkat sosial, demografi seseorang.

b. Faktor psikologis, meliputi: persepsi, peran, sikap, kepribadian,

motivasi dan kepuasan.

c. Faktor organisasi, meliputi: struktur organisasi, desain pekerjaan,

kepemimpinan dan sistem penghargaan (reward system).55

Kinerja guru BK dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Sehingga kinerja setiap guru pun berbeda-

beda. Apabila salah satu faktor menurun dialami oleh seorang guru maka

tidak menutup kemungkinan kinerjanya tidak maksimal. Oleh karena itu

kepala sekolah perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sebagai upaya

meningkatkan kinerja guru BK.

54

Didi Pianda, Op.Cit, h. 22-24 55

Ferry Adji Nugroho, “Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Bimbingan dan konseling

yang Bersertifikasi Pendidik”, Jurnal Psikopedagogia, Vol.3, No.2, 2014, h. 105

44

4. Kompetensi Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

Kinerja konselor memiliki standar tertentu, dapat dilihat dan diukur

berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru bimbingan

konseling. Kompetensi dirumuskan atas dasar kerangka fikir yang

menegaskan tugas dan ekspetasi kinerja konselor.

Berdasarkan buku yang ditulis oleh Syafruddin, secara utuh

kompetensi konselor mencakup kompetensi akademik dan kompetensi

profesional. Kompetensi akademik merupakan landasan bagi

pengembangan kompetensi profesional, yang meliputi:

a. Memahami secara mendalam konseli yang dilayani

b. Menguasai landasan dan kerangka teoritik bimbingan dan

konseling

c. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang

memandirikan

d. Mengembangkan pribadi dan profesionalitas konselor secara

berkelanjutan56

Kompetensi akademik dan kompetensi kepribadian konselor yang

terintegrasi akan membangun keutuhan kompetensi pedagogis,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.57

Berikut ini rincian dari setiap kompetensi:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI

A. Kompetensi Pedagogik

1. Menguasai teori dan

praktis pendidikan

a. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

b. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan

proses pembelajaran

c. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan

2. Mengaplikasikan

perkembangan fisiologi,

psikologi serta perilaku

konseli

a. Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia,

perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap

sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam

upaya pendidikan

56

Syafaruddin dkk, Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Medan:

Perdana Publishing, 2017), h.73 57

Ibid, h.334-338

45

b. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian,

individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran

pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya

pendidikan

c. Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap

sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam

upaya pendidikan

d. Mengaplikasikan kaidah-kaidah keberbakatan terhadap

sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam

upaya pendidikan

Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental

terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling

dalam upaya pendidikan

3. Menguasai esensi

pelayanan bimbingan dan

konseling dalam jalur,

jenis dan jenjang satuan

pendidikan

a. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan

jalur pendidikan formal, nonformal dan informal

b. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan

jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan

khusus

c. Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan

jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta

tinggi.

B. Kompetensi Kepribadian

4. Beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha

Esa

a. Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan

toleran terhadap pemeluk agama lain

c. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur

5. Menghargai dan

menjunjung tinggi nilai

kemanusian,

individualitas, dan

kebebasan memilih

a. Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang

manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial,

individual, dan berpotensi

b. Menghargai dan mengembangkan potensi positif

individu pada umumnya dan konseli pada khususnya

c. Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya

dan konseli pada khususnya

d. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai

dengan hak asasinya.

e. Toleran terhadap permasalahan konseli

f. Bersikap demokratis.

6. Menunjukkan integritas

dan stabilitas yang kuat

a. Menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji

(seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan konsisten)

b. Menampilkan emosi yang stabil.

46

c. Peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman

dan perubahan

d. Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang

menghadapi stres dan frustasi

7. Menampilkan kinerja

berkualitas tinggi

a. Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif,

dan produktif

b. Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri

c. Berpenampilan menarik dan menyenangkan

d. Berkomunikasi secara efektif

C. Kompetensi Sosial

8. Mengimplementasikan

kolaborasi intern di

tempat kerja

a. Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-

pihak lain (guru, wali kelas, pimpinan sekolah/

madrasah, komite sekolah/madrasah) di tempat bekerja

b. Mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan kegiatan

pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihakpihak

lain di tempat bekerja

c. Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di dalam

tempat bekerja (seperti guru, orang tua, tenaga

administrasi)

9. Berperan dalam

organisasi dan kegiatan

profesi bimbingan dan

konseling

a. Memahami dasar, tujuan, dan AD/ART organisasi

profesi bimbingan dan konseling untuk pengembangan

diri dan profesi

b. Menaati Kode Etik profesi bimbingan dan konseling

c. Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan

konseling untuk pengembangan diri dan profesi

10. Mengimplemantasikan

kolaborasi antarprofesi

a. Mengkomunikasikan aspek-aspek profesional

bimbingan dan konseling kepada organisasi profesi lain

b. Memahami peran organisasi profesi lain dan

memanfaatkannya untuk suksesnya pelayanan

bimbingan dan konseling

c. Bekerja dalam tim bersama tenaga paraprofesional dan

profesional profesi lain.

d. Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain sesuai

dengan keperluan

D. Kompetensi Profesional

11. Menguasai konsep dan

praksis asesmen untuk

memahami kondisi,

kebutuhan, dan masalah

konseli

a. Menguasai hakikat asesmen

b. Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan

pelayanan bimbingan dan konseling

c. Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen

untuk keperluan bimbingan dan konseling

d. Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan

masalah-masalah konseli.

47

e. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen

pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan

pribadi konseli.

f. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk

mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan

dengan lingkungan

g. Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam

pelayanan bimbingan dan konseling

h. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan

bimbingan dan konseling dengan tepat

i. Menampilkan tanggung jawab profesional dalam

praktik asesmen

12. Menguasai kerangka

teoretik dan praksis

bimbingan dan konseling

a. Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan

konseling.

b. Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan

konseling.

c. Mengaplikasikan dasar- dasar pelayanan bimbingan

dan konseling.

d. Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling

sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.

e. Mengaplikasikan pendekatan/model/ jenis pelayanan

dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

f. Mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan

bimbingan dan konseling.

13. Merancang program

Bimbingan dan

Konseling

a. Menganalisis kebutuhan konseli

b. Menyusun program bimbingan dan konseling yang

berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara

komprehensif dengan pendekatan perkembangan

c. Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan

dan konseling

d. Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan

program bimbingan dan konseling

14. Mengimplementasikan

program Bimbingan dan

Konseling yang

komprehensif

a. Melaksanakan program bimbingan dan konseling.

b. Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan

bimbingan dan konseling.

c. Memfasilitasi perkembangan akademik, karier,

personal, dan sosial konseli

d. Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan

konseling

15. Menilai proses dan hasil

kegiatan Bimbingan dan

Konseling.

a. Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program

bimbingan dan konseling

b. Melakukan penyesuaian proses pelayanan bimbingan

48

dan konseling.

c. Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi

pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak

terkait

d. Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk

merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan

konseling

16. Memiliki kesadaran dan

komitmen terhadap etika

professional

a. Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan

pribadi dan profesional.

b. Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan

kewenangan dan kode etik profesional konselor

c. Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak

larut dengan masalah konseli.

d. Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan

e. Peduli terhadap identitas profesional dan

pengembangan profesi

f. Mendahulukan kepentingan konseli daripada

kepentingan pribadi konselor

g. Menjaga kerahasiaan konseli

17. Menguasai konsep dan

praksis penelitian dalam

bimbingan dan konseling

a. Memahami berbagai jenis dan metode penelitian

b. Mampu merancang penelitian bimbingan dan konseling

c. Melaksaanakan penelitian bimbingan dan konseling

d. Memanfaatkan hasil penelitian dalam bimbingan dan

konseling dengan mengakses jurnal pendidikan dan

bimbingan dan konseling

Semua kompetensi di atas harus dimiliki oleh seorang guru

bimbingan dan konseling atau konselor dan seluruh kompetensi tersebut

harus terintegrasi agar menghasilkan kualitas kinerja yang baik.

Depdiknas merumuskan ekspetasi kinerja konselor dalam jenjang

menengah yaitu sebagai salah satu komponen student support service

yakni mensupport perkembangan aspek-aspek pribadi sosial, karir, dan

akademik siswa, melalui pengembangan menu program bimbingan dan

konseling, bantuan kepada siswa dalam indvidual student planning,

pemberian layanan responsif serta pengembangan system support.58

Berdasarkan pembahasan di atas menunjukkan bahwa ekspetasi

kinerja konselor yaitu membantu perkembangan siswa mulai dari aspek

58

Yekti Endah & Sugiyo, “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di SMAN 1

Kota Semarang, Jurnal Bimbingan Konseling, p-ISSN 2252-6889, Tahun 2016, h. 38

49

pribadi, sosial, karir dan akademik siswa dengan cara melalui program-

program bimbingan dan konseling dan pemberian layanan-layanan

konseling sehingga tercapainyan kemandirian siswa. Jika hal tersebut

dapat terwujud maka dapat dikatakan kinerja konselor baik dan maksimal.

C. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relavan dalam penelitian ini:

1. Hasil penelitian Sri Wahyuni (2018), yang berujudul “Kinerja Guru BK

dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP Negeri 10 Banda

Aceh”, menunjukkan bahwa kinerja guru BK yang baik dapat mengatasi

masalah kedisiplinan peserta didik. Persamaan penelitian tersebut dengan

skripsi penulis yaitu, sama-sama meneliti kinerja guru BK dan

kedisiplinan siswa. Perbedaan penelitian terletak pada metode yang

digunakan dan tujuan penelitian. Penelitian Sri Wahyuni untuk

mengetahui bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi kedisiplinan

siswa sedangkan tujuan penulis untuk mengetahui adakah pengaruh antara

kinerja guru BK terhadap kedisiplinan siswa.59

2. Hasil penelitian Miftachul Taufiqi (2017), yang berjudul “Pengaruh

Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat Kedisiplinan Siswa dalam

Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang, menunjukkan bahwa

layanan bimbingan dan konseling mempengaruhi tingkat kedisiplinan

siswa. Persamaan penelitian di atas dengan penulis yaitu, sama-sama

mengenai bimbingan dan konseling dan fokus penelitian pada masalah

kedisiplinan siswa. Perbedaan penelitian di atas dengan penulis terletak

pada variabel bebas yang diteliti, variabel bebas penelitian Miftachul

59

Sri Wahyuni, Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di SMP

Negeri 10 Banda Aceh, skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Bimbingan dan Konseling 2018.

Tidak dipublikasikan.

50

Taufiqi yaitu layanan bimbingan dan konseling sedangkan variabel yang

diteliti penulis yaitu kinerja guru bimbingan dan konseling.60

3. Hasil penelitian Sugiarti (2017), yang berujudul “Layanan Bimbingan

Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah Tsanawiyah Negeri

Penago II Seluma”, upaya untuk meningkatkan kedisiplinan siswa yaitu

dengan cara memberikan layanan bimbingan dan konseling, layanan yang

diberikan guru BK yaitu; layanan orientasi, layanan infromasi, layanan

konseling individu, layanan konsultasi. Persamaan penelitian tersebut

dengan penelitian penulis yaitu sama-sama mengenai bimbingan dan

konseling dan kedisiplinan siswa. Perbedaannya adalah variabel terikat

yang diteliti penulis yaitu kinerja guru bimbingan dan konseling dan

penulis menggunakan metode kuantitatif.61

D. Kerangka Berpikir

Kedisiplinan siswa merupakan suatu sikap dimana siswa mengikuti

peraturan yang diterapkan di sekolah sehingga tidak menimbulkan kerugian

untuk dirinya dan sekolah. Kedisiplinan siswa harus ditanamkan dalam diri

siswa sehingga terbangunnya kesadaran diri untuk selalu bersikap disiplin.

Namun, kedisiplinan merupakan masalah yang sering terjadi di sekolah-

sekolah.

Dalam menanamkan kedisiplinan siswa terdapat berbagai cara salah

satunya yaitu memberikan layanan bimbingan dan konseling oleh konselor

atau guru BK. Keberadaan konselor di sekolah dinilai sangat penting karena

konselor merupakan salah satu fasilitator keberhasilan siswa. tugasnya adalah

60

Miftachul Taufiqi, Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadap Kedisiplinan Siswa

dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1 Malang, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 2017. Tidak dipublikasikan. 61

Sugiarti, Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah

Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma, Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Tadris Institut Agama Islam

Negeri Bengkulu Program Studi Pendidikan Agama Islam. 2017

51

membimbing siswa dalam mencapai kemandirian sehingga dapat

menyelesaikan masalahnya, salah satunya adalah masalah kedisiplinan.

Pelanggaran kedisiplinan siswa dapat terjadi apabila kinerja guru BK

kurang maksimal. Masih banyaknya kinerja guru BK yang tidak sesuai

dengan standar dan kode etik. Mengingat pentingnya layanan bimbingan

konseling maka konselor tidak hanya menangani masalah-masalah siswa yang

melanggar saja. Setiap siswa mempunyai hak mendapatkan layanan

bimbingan konseling dari guru BK. Namun, dalam kenyataannya adalah

banyak guru bimbingan konseling hanya bertindak pada saat terjadinya

masalah dan layanan hanya diberikan kepada siswa-siswa yang bermasalah

saja, hal ini terjadi karena kurangnya tenaga guru professional, jumlah guru

BK yang tidak sebanding dengan jumlah siswa, kurangnya jam guru BK

sehingga informasi tidak tersampaikan secara keseluruhan. Kurangnya kinerja

guru BK dapat mengakibatkan masalah siswa yang tidak teratasi.

Oleh karena itu, guru BK harus memiliki kinerja yang baik. Kinerja

konselor yang baik dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.

Dengan adanya kinerja yang baik bagi konselor, maka diharapkan dapat

menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam mewujudkan tujuan yang

diharapkan untuk menggali potensi dan membantu masalah-masalah yang

dihadapi peserta didik dalam hal ini adalah masalah kedisiplinan siswa,

sehingga siswa mencapai kemandirian. Pada akhirnya, adanya kinerja guru

BK yang baik akan berdampak positif pada kedisiplinan siswa.

52

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Kondisi Nyata

1. Masih banyak siswa yang melanggar tata tertib sekolah

2. Kurang maksimalnya bimbingan yang diberikan guru

3. Kurang maksimal kinerja guru bimbingan konseling

dalam mengatasi masalah kedisiplinan

4. Masih kurangnya jumlah guru BK di sekolah.

5. Tidak linearnya guru yang berprofesi sebagai guru BK

6. Kinerja guru BK yang tidak sesuai dengan standar dan

kode etik

7. Masih kurangnya jam guru BK dalam pelaksanaan

bimbingan konseling

8. Belum seluruh siswa memperoleh layanan bimbingan

dan konseling

Proses

Masalah

Rendahnya kedisiplinan siswa karena kinerja guru bimbingan

dan konseling dalam memberikan layanan kurang maksimal

Strategi

Meningkatkan kinerja guru BK agar pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling terlaksana dengan baik melalui

pelatihan dan pengawasan oleh kepala sekolah

Output

Terjadi peningkatan kinerja guru BK dalam membina

kedisiplinan siswa

F

E

E

D

B

A

C

K

53

E. Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka didapatkan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru bimbingan

dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta

2. Hipotesis Nol (H0)

Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja guru

bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 19

Jakarta yang beralamatkan di H. Muchtar Raya, RT.10/RW.11, Petukangan

Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan. Karena salah satu sekolah

yang unggul, tetapi masih memiliki masalah kedisiplinan siswa.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai

dengan bulan November 2020.

Table 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jan Feb Sep Okt Nov

1. Revisi proposal skripsi

2. Penyusunan instrument

3. Pengambilan data

4. Pengolahan data

5. Penyusunan Bab IV dan V

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Kuantitatif merupakan

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

55

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.62

Berdasarkan sifat masalah yang ada, penelitian membutuhkan data yang

akurat. Maka penggunaan metode kuantitatif dipandang lebih tepat untuk

dapat mengukur pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap

kedisiplinan siswa dan bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh kinerja

guru BK terhadap kedisiplinan siswa.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Sugiono adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan.63

Terdapat dua macam variabel dalam penelitian kuantitatif yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas, yaitu

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebeb perubahannya atau

timbulnya variabel dependen.64

Variabel independen atau variabel bebas

dalam penelitian ini adalah kinerja guru bimbingan dan konseling.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam bahasa Indonesia disebut juga variabel

terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.65

variabel dependen atau variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kedisiplinan siswa.

62

Sugiono, Metode Penelitian: Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017),

h. 8 63

Ibid, h.38 64

Ibid, h.39 65

Sugiono, Loc.cit

56

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI dan XII

MAN 19 Jakarta karena telah mendapatkan layanan bimbingan dan konseling

yang cukup lama dari guru BK dan tidak memungkinkan untuk mengambil

data kelas X karena, belum belum mendapatkan layanan yang maksimal dari

guru BK. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 481 orang yang terbagi atas

2 tingkatan kelas yang termuat dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Daftar Penyebaran Anggota Populasi

Kelas Jumlah Siswa

XI 253

XII 228

Jumlah 481

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili dari populasi.

Karena banyaknya populasi, maka penulis akan melakukan penarikan sampel

untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya. Menurut Suharsimi Arikunto,

apabila populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Namun, jika

populasi lebih dari 100, maka dapat diambil sampel antara 10-15% atau 20%-

25% atau lebih.66

Populasi dalam penelitian ini bersifat homogen, maka sampel yang

diambil 15% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 72 orang. Dikarenakan

populasi terdiri dari 2 tingkatan kelas, pengambilan sampel harus proposional

dari setiap tingkatan kelas. Maka pengambilan sampel menggunakan teknik

stratified random sampling. Teknik pengambilan sampel penelitian dari setiap

66

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suata Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.112

57

subpopulasi yang didasarkan pada tingkatan-tingkatan.67

Oleh karena itu

untuk mengukur sampel dari setiap kelas harus diperhitungkan dengan cara

berikut:

∑ ∑

Keterangan :

∑ps = Jumlah populasi strata

∑p = Jumlah populasi

∑s = Jumlah sampel

Tabel 3.3

Daftar Sebaran Sampel

No Kelas Jumlah Populasi Sampel

1 XI 253 38

2 XII 228 34

Jumlah 481 72

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner atau Angket

Data yang dikumpulkan oleh peneliti berupa angket. Angket adalah

instrumen penelitian berupa daftar pernyataan atau pertanyaan secara

tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan

petunjuk pengisiannya.68

Angket dalam penelitian ini berisi daftar

67

Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2013), h. 238 68

Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 255

58

beberapa pertanyaan atau penyataan yang berkaitan dengan kinerja guru

bimbingan konseling terhadap kedisiplinan siswa. Jenis Angket yang

diberikan bersifat tertutup sehingga responden hanya memilih jawaban

yang sudah disediakan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tambahan di

dalam penelitian. Dokumentasi disusun menggunakan metode daftar

ceklis untuk memudahkan peneliti terhadap ketersediaan data. Adapun

data yang diperoleh adalah dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

kinerja guru BK terhadap kedisiplinan siswa. Adapun data yang dimaksud

peneliti di sini yaitu program BK, RPL, daftar nama guru BK, daftar

siswa, buku kasus siswa, serta dokumen lainnya yang dapat melengkapi

informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

memberikan pertanyaan kepada narasumber atau informan. Dalam

penelitian ini wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, guru

bimbingan dan konseling MAN 19 Jakarta. Wawancara ini digunakan

untuk mencari informasi lebih luas terkait kinerja guru BK dengan

kedisiplinan siswa.

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Lembar panduan angket

Lembar panduan angket meggunakan angket tertutup, dimana

responden hanya dapat memilih jawaban yang sudah tersedia. Angket

disusun dengan menggunakan model skala likert yaitu dengan

memberikan alternative jawaban, sebagai berikut:

59

Tabel 3.4

Skala Penilaian Angket

Alternative Jawaban Skor

Positif (+) Negatif (-)

Selalu (SL) 4 1

Sering (S) 3 2

Kadang-Kadang (KD) 2 3

Tidak Pernah (TP) 1 4

Adapun kisi-kisi instrumen angket dari masing-masing variabel

penelitian ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

N

o

Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah

Butir

1. Layanan

orientasi

a. Pengenalan lingkungan

konseling

b.Pengenalan lingkungan sosial di

sekolah

1, 2, 3

4, 5, 6

6

2. Layanan

informasi

a. Memberikan Informasi tata tertib

sekolah

b.Memberikan informasi

kehidupan beragama

c. Memberikan informasi

pertumbuhan dan perkembangan

remaja.

d.Memberikan informasi

kehidupan sosial dan budaya

e. Memberikan informasi cara

7, 8, 9

10, 11

12, 13, 14,

15

16, 17, 18

19, 20

16

60

belajar yang efektif

f. Memberikan informasi dunia

kerja

21, 22

3. Layanan

penempatan

dan

penyaluran

a. Penempatan siswa dalam kelas

b. Penempatan dan

pengelompokkan siswa dalam

kelompok belajar

c. Penempatan siswa dan pemilihan

kegiatan ektrakurikuler

d. Penyaluran bakat dan minat

e. Penempatan dalam program

studi

23, 24

25, 26

27, 28

29, 30, 31,

32, 33, 34

12

4. Layanan

pembelajaran

atau

penguasaan

konten

a. Pengenalan masalah belajar

yang dihadapi siswa

b. Peningkatan keterampilan

teknik belajar

c. Pengembangan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik

d. Program belajar

tambahan/pengayaan

e. Peningkatan motivasi belajar

35, 36, 37

38, 39

40, 41

42, 43

44, 45

11

5. a. Layanan

konseling

a. Melaksanakan layanan

konseling perorangan dan

kelompok

b. Melakukan evaluasi layanan

konseling perorangan

46, 47, 48,

49, 50

51, 52

9

61

c. Melaksanakan kegiatan tindak

lanjut

53, 54

6. Layanan

bimbingan

kelompok

a. Melaksanakan layanan

bimbingan kelompok

b. Melakukan evaluasi layanan

bimbingan kelompok

c. Melaksanakan kegiatan tindak

lanjut

55, 56, 57,

58,

59, 60, 61

62, 63

9

7. Layanan

mediasi

a. Melaksanakan layanan mediasi

b. Menentukan sikap yang

dilakukan dalam penyelesaian

masalah

64, 65

66, 67

4

Jumlah 67

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa

No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah

Butir

1 Kedisiplinian

siswa dalam

menaati peraturan

di sekolah

a. Menggunakan pakaian

seragam sekolah

b. Kehadiran siswa

c. Etika dan Sopan santun

d. Lingkungan sekolah

e. Melaksanakan tugas piket

f. Mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler dan

pengembangan diri

1, 2, 3

4, 5, 6, 7

8, 9

10, 11, 12

13, 14

15, 16, 17,

18

18

62

2 Kedisiplinan siswa

dalam

melaksanakan

pembelajaran di

kelas

a. Mengerjakan tugas

b. Tidak mencontek saat

ulangan

c. Sikap siswa di kelas

19, 20, 21

22, 23, 24,

25

26, 27, 28

10

3 Kedisiplinan siswa

terhadap kegiatan

belajar di rumah

a. Mengerjakan tugas sekolah

di rumah

b. Mengulang kembali

pelajaran di rumah

c. Menyiapkan perlengkapan

sekolah di rumah

29, 30

31, 32, 33

34, 35, 36

8

Jumlah 36

2. Lembar Panduan Dokumentasi

Lembar panduan dokumentasi yang digunakan untuk mencari tahu

tentang data atau informasi yang bisa didapatkan dari catatan/ tulisan,

gambar, atau karya-karya yang berkaitan dengan penelitian.

Adapun kisi-kisi instrumen ini disusun menggunakan daftar ceklist

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Panduan Dokumentasi

No Dokumen Ketersediaan

Ada Tidak Ada

1 Profil lembaga

2 Struktur organisasi MAN 19 Jakarta

3 Sarana dan prasarana

4 Data guru di MAN 19 Jakarta

63

5 Data jumlah siswa di MAN 19 Jakarta

6 Data kasus siswa

7 Data program bimbingan dan konseling

8 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan

dan Konseling

3. Lembar panduan wawancara

Lembar panduan wawancara digunakan sebagai alat bantu untuk

mengetahui hal-hal yang terkait dengan informan secara lebih mendalam.

Lembar panduan wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

kepada informan untuk mendapatkan informasi.

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara

No. Variabel Dimensi Indikator

1. Kinerja Guru

Bimbingan dan

konseling

Perencanaan layanan

bimbingan dan

konseling

- Merancang program BK

- Menentukan metode

pembelajaran BK

Pelaksanaan layanan

bimbingan dan

konseling

- Kegiatan progam BK

- Waktu kegiatan BK

- Proses program BK

Evaluasi layanan

bimbingan dan

konseling

- Hambatan pelakananaan

layanan BK

- Bentuk evaluasi program

BK

- Tindak lanjut program BK

2. Kedisiplinan

siswa

Pembentukan

kedisiplinan siswa

- Menentukan konsep

pembentukan kedisiplinan

64

- Menentukan strategi dalam

membina kedisiplinan

siswa

Pelaksanaan

pembentukan

kedisplinan siswa

- Teknik yang digunakan

- Proses pembentukan

Evaluasi pembentukan

kedisiplinan siswa

- Keadaan kedisplinan siswa

- Faktor kedisiplinan siswa

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Agar menghasilkan data penelitian yang baik, data tersebut harus sesuai

dengan kenyataannya yang sebenarnya, bersifat tetap dan dapat dipercaya.

Data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya disebut data yang valid,

sedangkan data yang dapat dipercaya disebut data yang reliabel. Agar dapat

menghasilkan data yang valid dan reliabel, instrumen perlu diuji sehingga

memiliki bukti validitas dan reabilitas. Berikut ini akan dijelaskan mengenai

uji validitas dan uji reabilitas:

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila instrumen

tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur.69

Dalam

menentukan validitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus product

moment.

𝑟 𝑦 = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

69

Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2012), h. 141

65

Keterangan:

𝑟 𝑦 = Angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = Number of Cases

∑ 𝑦 = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑ = Jumlah seluruh skor X

∑𝑦 = Jumlah seluruh skor Y

Hasil pengukuran dengan rumus product moment kemudian diuji

signifikasi yaitu dengan cara membandingkan hasil dari rxy terhadap nilai

rtabel. Dengan kriteria kelayakan sebagai berikut:

1) rxy > rtabel berarti valid,

2) rxy < rtabel berarti tidak valid.

Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan dalam angket

yaitu untuk mengetahui valid atau tidaknya butir-butir soal dalam angket.

Pada penelitian ini, uji coba validitas menggunakan bantuan program

komputer SPSS versi 23.

Berdasarkan data yang terkumpul dari responden tingkat kevalidan

suatu instrumen akan diuji menggunakan rumus Product Moment. Uji

coba instrumen Variabel X dan Variabel Y dilakukan pada 37 siswa yang

diambil dari siswa kelas XI dan XII. Taraf signifikansi sebesar 0,05 dan

derajat kebebasan (dk = n – 2) atau dk = 37 – 2 = 35 maka didapatkan rtabel

sebesar 0,334. Berdasarkan uji coba instrumen yang dilakukan, didapatkan

hasil sebagai berikut:

66

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling

No R hitung R tabel Keterangan

1 0,061 0,334 Tidak Valid

2 0,071 0,334 Tidak Valid

3 0,402 0,334 Valid

4 0,350 0,334 Valid

5 0,427 0,334 Valid

6 0,714 0,334 Valid

7 0,671 0,334 Valid

8 0,652 0,334 Valid

9 0,673 0,334 Valid

10 0,317 0,334 Tidak Valid

11 0,629 0,334 Valid

12 0,569 0,334 Valid

13 0,786 0,334 Valid

14 0,566 0,334 Valid

15 0,711 0,334 Valid

16 0,688 0,334 Valid

17 0,674 0,334 Valid

18 0,693 0,334 Valid

19 0,593 0,334 Valid

20 0,687 0,334 Valid

21 0,394 0,334 Valid

22 0,381 0,334 Valid

23 0,404 0,334 Valid

24 0,228 0,334 Tidak Valid

25 0,419 0,334 Valid

26 0,122 0,334 Tidak Valid

27 0,403 0,334 Valid

28 0,278 0,334 Tidak Valid

29 0,695 0,334 Valid

30 0,620 0,334 Valid

31 0,473 0,334 Valid

32 0,578 0,334 Valid

33 -0,675 0,334 Tidak Valid

34 0,472 0,334 Valid

35 0,525 0,334 Valid

36 0,698 0,334 Valid

67

37 0,585 0,334 Valid

38 0,739 0,334 Valid

39 0,821 0,334 Valid

40 0,719 0,334 Valid

41 0,743 0,334 Valid

42 0,598 0,334 Valid

43 0,340 0,334 Valid

44 0,799 0,334 Valid

45 0,832 0,334 Valid

46 0,260 0,334 Tidak Valid

47 0,394 0,334 Valid

48 0,509 0,334 Valid

49 0,592 0,334 Valid

50 0,604 0,334 Valid

51 0,679 0,334 Valid

52 0,511 0,334 Valid

53 0,730 0,334 Valid

54 0,609 0,334 Valid

55 0,247 0,334 Tidak Valid

56 0,310 0,334 Tidak Valid

57 0,640 0,334 Valid

58 0,626 0,334 Valid

59 0,520 0,334 Valid

60 0,571 0,334 Valid

61 0,513 0,334 Valid

62 0,483 0,334 Valid

63 0,536 0,334 Valid

64 0,480 0,334 Valid

65 0,682 0,334 Valid

66 0,411 0,334 Valid

67 0,647 0,334 Valid Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2020

Berdasatkan hasil uji validitas variabel X dari 67 butir soal terdapat

57 butir soal dinyatakan valid dan 10 butir soal dinyatakan tidak valid.

Selanjutnya item yang tidak valid akan dibuang sehingga item pertanyaan

untuk variabel kinerja guru bimbingan dan konseling menjadi 57 butir soal

yang akan diajukan dalam penelitian ini.

68

Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kedisiplinan Siswa

No R hitung R tabel Keterangan

1 0,229 0,334 Tidak Valid

2 0,470 0,334 Valid

3 0,520 0,334 Valid

4 0,647 0,334 Valid

5 0,391 0,334 Valid

6 0,554 0,334 Valid

7 0,727 0,334 Valid

8 0,657 0,334 Valid

9 0,524 0,334 Valid

10 0,657 0,334 Valid

11 0,101 0,334 Tidak Valid

12 0,394 0,334 Valid

13 0,352 0,334 Valid

14 0,641 0,334 Valid

15 0,323 0,334 Tidak Valid

16 0,523 0,334 Valid

17 0,515 0,334 Valid

18 0,251 0,334 Tidak Valid

19 0,691 0,334 Valid

20 0,474 0,334 Valid

21 0,649 0,334 Valid

22 0,680 0,334 Valid

23 0,521 0,334 Valid

24 0,204 0,334 Tidak Valid

25 0,393 0,334 Valid

26 0,454 0,334 Valid

27 0,608 0,334 Valid

28 0,405 0,334 Valid

29 0,592 0,334 Valid

30 0,655 0,334 Valid

31 0,608 0,334 Valid

32 0,480 0,334 Valid

33 0,586 0,334 Valid

34 0,792 0,334 Valid

35 0,314 0,334 Tidak Valid

36 0,434 0,334 Valid Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers.23, 2020

69

Berdasatkan hasil uji validitas variabel Y dari 36 butir soal

pertanyaan terdapat 30 butir soal dinyatakan valid dan 6 butir soal

dinyatakan tidak valid. Selanjutnya butir soal yang tidak valid akan

dibuang sehingga butir pertanyaan untuk variabel kedisiplinan siswa

menjadi 30 butir soal yang akan diajukan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu intrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena intrumen tersebut sudah baik.70

Uji reliabilitas adalah suatu ukuran

yang menujukkan suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data sehingga menghasilkan data yang dapat

dipercaya juga. Instrumen dapat dipercaya apabila memberikan hasil yang

tetap jika tes dilakukan berkali-kali. Dalam mengukur uji reabilitas

menggunakan koefisien alpha croncbanch.

𝑟11 =

{

}

Keterangan:

𝑟11 = Nilai Reliabilitas

∑𝑆𝑖 = Jumlah varians skor tiap item

𝑆𝑡 = Varians Total

k = Jumlah Item

Apabila hasil croncbach alpha lebih besar dari 0,6 maka instrumen

dikatakan realiabel. Dengan intepretasi sebagai berikut:

Tabel 3.11

Interpretasi Uji Reliabilitas

Internasl Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

70

Suharsimi Arikunto, Op.Cit. h. 154

70

0,20 – 0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 – 0,79 Tinggi

0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Sumber: Syofian Siregar

Setelah dilakukan uji validitas selanjutnya dilakukan pungujian

reliabilitas untuk kedua variabel. Pada penelitian ini uji coba reabilitas

dengan menggunakan koefisian alpha dan dibantu melalui program

komputer SPSS versi 23. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel

X dan Variabel Y:

Tabel 3.12

Hasil Uji Reliabitas Variabel X

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan Cronbach’s Alpha 0,965

> 0,6. Maka instrumen variabel X kinerja guru bimbingan dan konseling

dapat dikatakan reliabel.

Tabel 3.13

Hasil Uji Reliabitas Variabel Y

Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan hasil uji reliabilitas didapatkan Cronbach’s Alpha 0,923

> 0,6. Maka instrumen variabel Y kedisiplinan siswa dapat dikatakan

reliabel.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.965 57

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.923 30

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

71

Tabel 3.14

Hasil Koefisien Reliabilitas

Variabel Koefisien

Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (X) 0,965

Kedisiplinan Siswa 0,923 Sumber: Hasil olah data penelitian SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan hasil pengolahan data uji reliabilitas variabel X Kinerja

Guru Bimbingan dan Konseling memiliki Cronbach’s Alpha 0,965 atau

96,5% dan variabel Y Kedisiplinan siswa Cronbach’s Alpha 0,923 atau

92,3%. Dengan demikian nilai reliabilitas masing-masing variabel X dan

Y memiliki nilai Cronbach’s Alpa lebih dari 0,60%, artinya kedua

variabel dikatakan reliabel dan menunjukkan kekuatan angket sangat kuat

sehingga instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis data digunakan untuk mendeskripsikan data yang sudah

terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif,

data yang diperoleh dalam analisis deskriptif yaitu:

a. Modus (Mo), median (Me), rata-rata (Mean), setandar deviasi (SD),

nilai minumum dan nilai maksimum

b. Tabel distribusi frekuensi

1) Menentukan rentang atau jarak data

2) Menentukan jumlah kelas interval

3) Menentukan panjang kelas interval

c. Grafik batang berdasarkan data pada distribusi frekuensi

d. Tingkat kecenderungan variabel

Mencari kecenderungan setiap variabel yaitu dengan cara

mengkatergorikan skor (X) yang diperoleh dari nilai mean (Mi) dan

standar deviasi (Sdi) dan dikelompokkan pada 3 katergori:

72

Tabel 3.15

Tingkat Kecenderungan Variabel

No Skor Nilai Kategori

1 X < (Mi – Sdi ) Rendah

2 (Mi – Sdi) < X < (Mi + Sdi) Sedang

3 X> (Mi + Sdi) Tinggi

e. Menghitung Nilai Tingkat Capaian Responden (TCR)

Perhitungan ini digunakan untuk menghitung indikator dari setiap

variabel penelitian dengan rumus:

𝑆

Keterangan:

TCR = Tingkat Capaian Responden

RS = Rata-rata Skor jawaban responden

Terdapat 5 kriteria TCR sebagai berikut:

Tabel 3.16

Rentang Skala TCR

Rentang Skala TCR Kategori TCR

0% - 54% Tidak Baik

55% - 64% Kurang

65% - 80% Cukup

81% - 90% Baik

91% - 100% Sangat Baik

Sumber: Riduwan

Perhitungan untuk mendapatkan analisis data deskriptif ini dibantu

dengan program SPSS vers.23.

73

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasarat analisis data ini digunakan untuk menentukan data akan

dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik non-

parametrik, berikut ini tahapan uji prasyarat analisis:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sebagai prasyarat kelayakan data untuk dianalisis

dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik non-

paramentrik. Dalam uji normalitas, data hasil penelitian data diketahui

apakah berdistribusi normal atau tidak normal. Adapun rumus yang

digunakan dalam uji normalitas:

|Ft – Fs|

Keterangan:

Ft = Probabilitas komulatif normal

Fs = Probabilitas komulatif empiris.

Statistik parametrik dapat digunakan apabila data hasil penelitian

tersebut berdistribusi normal, penelitian dibantu dengan program SPSS

vers.23 dengan uji kolmogorov-smirnov. Apabila nilai signifikansi >

0,05 maka data berdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas dan variabel terikat berpola linear atau tidak.

Artinya variabel memiliki hubungan yang linier atau tidak. Pengujian

linearitas dapat menggunakan uji F dengan rumus:

𝑆

𝑆

Keterangan:

F = Harga bilangan F garis regresi

S2

TC = Rata-Rata kuadrat tuna cocok

S2

G = Rata-Rata kuadrat gala

74

Penelitian ini menggunakan program SPSS vers.23 dengan dasar

pengambilan keputusan dalam uji linearitas sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tedapat hubungan linear secara

signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdapat hubungan linear

secara signifikan anatarvariabel bebas (X) dengan variabel terikat

(Y).

3. Uji Hipotesis

a. Uji Regresi Linear Sederhana

Dalam pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis

regresi sederhana, dimana untuk menujukkan arah hubungan dua

variabel, antara variabel bebas dan variabel terikat apakah memiliki

pengaruh atau tidak dan apakah pengaruh ke arah positif atau negatif.

Adapun rumusnya antara lain:

Keterangan :

Y‟ = Variabel dependen ( nilai yang diprediksikan)

a = Konstanta atau bila harga X = 0

b = Koefisien regresi

X = Nilai variabel independen.

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung

dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers 23.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji t adalah pengujian koefisien secara parsial yang digunakan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel

independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel

terikat). Rumus yang digunakan, sebagai berikut:

75

𝑡𝑖 𝑖

𝑆 𝑖

Keterangan :

ti = t hitung

bi = Koefisien regresi

SE = Standar eror regresi

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung

dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers 23 untuk

mempermudah penelitian. Dasar dalam pengambilan keputusan pada

taraf signifikansi 0,05:

1) Jika t hitung > t tabel , maka terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas dengan variabel terikat secara individu sehingga H0

ditolak.

2) Jika t hitung < t tabel , maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas dengan variabel terikat secara individu

sehingga H0 diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi (Nilai R Square)

Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. nilai R ini berada

ditengan antara 0 dan 1. Jika nilai R Square mendekati angka 1 maka

kontribusi variabel terikat semakin besar dan jika nilai R Square

mendekati 0 maka kontribusi variabel terikat kecil. Untuk mengetahui

besarnya kecilnya kontribusi variabel kinerja guru bimbingan dan

konseling (X) terhadap kedisiplinan siswa (Y), dapat ditentukan

dengan rumus koefisien determinasi berikut:

KD = r2

x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi

76

r = Koefisien korelasi

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan akan dihitung

dengan bantuan program komputer yaitu SPSS vers.23 untuk

mempermudah penelitian.

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MAN 19 Jakarta

1. Sejarah Singkat Sekolah

Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri 19 Jakarta ini untuk menjawab

akan keinginan masyarakat akan kehadiran sebuah lembaga pendidikan

yang dapat menciptakan masyarakat madani yang mandiri dan inovasi

dalam menghadapi perkembangan zaman. MAN 19 Jakarta berlokasi di

Jalan Muchtar Raya Gg. H. Jaelani III Petukangan utara merupakan kelas

jauh dari Madrasah Aliyah Negeri 10 Joglo Jakarta Barat yang kemudian

menjadi madrasah yang berdiri sendiri pada tanggal 19 Juni 2009

diresmikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi

DKI Jakarta Bapak H. Fauzan Harun, SH.

MAN 19 Jakarta sudah berganti Kepala Sekolah sebanyak 3 kali.

Kepala Sekolah saat ini adalah Bapak Mohammad Yasin, M.Pd. Beliau

sudah menjabat sebagai kepala sekolah MAN 19 Jakarta selama 4 tahun

dan sudah banyak hal yang dicapai beliau untuk MAN 19 Jakarta yang

salah satunya adalah pembangunan asrama untuk peserta didik.71

2. Visi dan Misi Sekolah

Setiap sekolah pasti memiliki cita-cita dan harapan tinggi yang

dituangkan ke dalam visi dan misi sekolah. Adapun visi dan misi MAN 19

Jakarta sebagai berikut:

a. Visi

“Mewujudkan MAN 19 Jakarta sebagai wadah pembentukan

insan mandiri untuk masa depan Bangsa, Negara dan Agama”

71

Dokumentasi, Profil MAN 19 Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021

78

78

b. Misi

1) Menyempurnakan sarana prasarana MA Negeri 19 Jakarta sesuai

perkembangan teknologi dan tuntutan akademik

2) Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga kependidikan

MA Negeri 19 Jakarta melalui kerjasama dengan pihak lain atau

pembinaan sendiri

3) Mengembangkan kemandirian, inovasi dan kreatifitas peserta didik

MA Negeri 19 Jakarta melalui proses pembelajaran

4) Menciptakan lingkungan MA Negeri 19 Jakarta yang islami baik

dalam pergaulan maupun penataan dan

5) Mengikutsertakan peran masyarakat dalam mengembangkan dan

meningkatkan mutu hasil pendidikan dan pembelajaran di MA

Negeri 19 Jakarta

6) Menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan berahlakul

karimah.72

Sekolah menyusun visi dan misi bertujuan untuk menciptakan

cita-cita sekolah dan sebagai arah dalam pelaksanaan pendidikan. Agar

dapat mewujudkan visi dan misi sekolah dibutuhkan dukungan dari

setiap elemen yang berada di sekolah salah satunya adalah guru.

3. Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta

Struktur organisasi yang digunakan MAN 19 Jakarta adalah struktur

organisasi Lini, fungsional dan staff. Kepala madrasah memberikan

wewenang kepada unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan

kepala madrasah dibantuk oleh staf yang berperan sebagai pemberi

masukan.

72

Dokumentasi, Profil MAN 19 Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021

79

Gambar 4.1

Struktur Organisasi MAN 19 Jakarta

Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta

Berdasarkan gambar struktur organisasi di atas, strutur organisasi

dipimpin oleh kepala madrasah. Kepala madrasah bekerjasama dengan

komite madrasah agar terciptanya pelayanan yang baik. Disamping itu

kepala madrasah dibantu dengan Kepala Tata Usaha, staf berperan

memberi masukan dan membantu dalam memberikan data informasi yang

dibutuhkan.

Kepala Madrasah memberikan wewenang kepada empat wakil

kepala sekolah yang terbagi atas bidang kurikuum, sarana dan prasarana,

humas dan kesiswaan yang saling bekerjasama. Selain itu juga

memberikan wewenang kepada kepala Lab terbagi atas Lab.IPA, Bahasa

dan Komputer, Pembina ekstrakurikuler dan juga Pembina osis. Terdapat

garis lurus dari kepala sekolah yang menunjukkan garis wewenang kepada

wali kelas guru dan peserta didik.

80

4. Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Berdasarkan hasil studi dokumen, MAN 19 Jakarta memiliki tenaga

pendidik dan kependidikan sebanyak 69 orang. Tenaga pendidik sebanyak

44 guru terdiri dari 34 guru PNS dan 10 guru Non PNS, dan memiliki

kualifikasi akademiki S2 dan S1. Sedangkan, tenaga kependidikan

sebanyak 25 orang yang terdiri dari 8 orang PNS dan 17 orang Non PNS.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Keadaan Jumlah Pendidik dan Kependidikan MAN 19 Jakarta

No Jabatan Status Jumlah

PNS Non PNS

1. Kepala Madrasah 1 - 1

2. Wakil Kepala

Madrasah

4 - 4

3. Kabag. Tata Usaha 1 - 1

4. Bendahara DIPA 1 - 1

5. Staf Tata Usaha 6 4 10

6. Guru 28 9 37

7. Guru BK 2 1 3

8. Pegawai perpustakaan - 2 2

9. Petugas kebersihan - 7 7

10. Pramusaji - 1 1

10. Petugas keamanan - 2 2

Jumlah 69

Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta

81

Tabel 4.2

Keadaan Tenaga Bimbingan dan Konseling MAN 19 Jakarta

No Nama Pendidikan Terakhir

1. Sri Hidayati, S.Pd. S.1. UNJ

2. Nida Umayah, S.Pd.I S.1 UIN

3. Frida Agusta, S.Pd. S.1. UNESA

Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta

Berdasarkan data tenaga pendidik yang diperoleh terdapat 3 guru

bimbingan dan konseling yang memiliki kualifikasi akademik S1, hal ini

dapat dikatakan guru BK tersebut memiliki kemampuan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa kemungkinan besar guru BK memiliki kinerja yang

baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

5. Data Rombongan Belajar dan Siswa

MAN 19 Jakarta pada tahun ajaran 2020/2021 memiliki siswa

sebanyak 729 siswa yang terbagi atas tiga kelas dengan masing-masing

kelas terdapat tiga jurusan yaitu jurusan Agama, IPA, IPS. Untuk lebih

jelasnya, dapat dilihat tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Keadaan Jumlah Siswa MAN 19 Jakarta

No Kelas Jurusan Laki2 Perempuan Jumlah

1 X

IPA 1 14 22 36

IPA 2 16 20 36

IPA 3 14 22 36

IPS 1 16 20 36

IPS 2 20 16 36

82

Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa MAN 19 Jakarta

memiliki 21 kelas yang terdiri atas tiga tingkatan dan masing-masing kelas

terdapat tiga jurusan. Jumlah keseluruhan siswa sebanyak 729 yang

terbagi menjadi tiga tingkatan. Kelas X sebanyak 248 siswa, kelas XI

sebanyak 253 siswa, kelas XII sebanyak 228 siswa.

6. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Sarana dan prasarana merupakan alat penunjang bagi lembaga

pendidikan agar proses belajar dan mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Dalam menunjung proses belajar mengajar, MAN 19 Jakarta sudah

memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai, dengan rincian

sebagai berikut:

IPS 3 18 18 36

AG 1 18 14 32

Jumlah 116 132 248

2 XI

IPA 1 10 22 32

IPA 2 12 23 35

IPA 3 11 24 35

IPS 1 16 23 39

IPS 2 12 26 38

AG 1 18 19 37

AG 2 15 22 37

JUMLAH 94 159 253

3 XII

IPA 1 13 19 32

IPA 2 18 13 31

IPA 3 16 4 20

IPS 1 22 15 37

IPS 2 21 15 36

AG 1 22 15 37

AG 2 23 12 35

Jumlah 135 93 228

345 384 729

83

Tabel 4.4

Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 19 Jakarta

No Sarana dan prasarana Jumlah

1. Ruang kelas 21

2. Ruang asrama 1

3. Lapangan olahraga 1

4. Ruang eskul 3

5. Masjid 1

6. Perpustakaan 1

7. Ruang BK 1

8. Laboratorium fisika 1

9. Laboratorium kimia 1

10. Laboratorium bahasa 1

11. Laboratorium komputer 1

12. Ruang Kepala Madrasah 1

13. Ruang tata usaha 1

14. Ruang Wakil Kepala dan Guru 1

15. Ruang rapat dan briefing 1

16 Ruang UKS 1

17. Meja piket 1

18. Ruang pelayanan terpadu 1

19. Taman atau ruang terbuka hijau 1

Sumber data: Profil dan Sejarah MAN 19 Jakarta

Berdasarkan data sarana dan prasarana MAN 19 Jakarta dapat

diketahui bahwa sarana dan prasarana sudah lengkap dan dalam kondisi

yang baik sehingga dapat menunjang proses belajar mengajar. Namun,

terdapat beberapa ruangan yang masih perlu adanya peningkatan kualitas.

Salah satunya adalah ruangan BK. Ruangan BK merupakan salah satu

84

fasilitas yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan layanan BK

oleh karena itu ruang BK harus dibuat senyaman mungkin. Kondisi ruang

BK di MAN 19 Jakarta saat ini sudah cukup luas. Namun masih ada

beberapa fasilitas yang belum tersedia seperti tidak adanya ruang

konseling, yang merupakan suatu hal yang penting agar siswa dapat

leluasa menceritakan masalahnya. Oleh karena itu, perlu adanya

peningkatan dan perbaikan oleh MAN 19 Jakarta agar terciptanya sarana

dan prasarana yang baik, sehingga dapat mengoptimalkan proses

pelaksanaan pendidikan.

B. Deskriptif Data

1. Data Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)

a. Data Variabel Y

Berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari 72 siswa yang

dijadikan responden. Maka diperoleh data mengenai variabel Y yaitu

Kedisiplinan Siswa digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Data Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)

Reponden Variabel Y Responden Variabel Y

Responden 1 102 Responden 37 103

Responden 2 111 Responden 38 101

Responden 3 94 Responden 39 107

Responden 4 89 Responden 40 105

Responden 5 97 Responden 41 91

Responden 6 81 Responden 42 84

Responden 7 113 Responden 43 91

Responden 8 99 Responden 44 99

Responden 9 113 Responden 45 89

Responden 10 103 Responden 46 90

Responden 11 110 Responden 47 101

Responden 12 88 Responden 48 95

85

Responden 13 71 Responden 49 97

Responden 14 105 Responden 50 92

Responden 15 96 Responden 51 88

Responden 16 101 Responden 52 105

Responden 17 89 Responden 53 108

Responden 18 103 Responden 54 111

Responden 19 100 Responden 55 115

Responden 20 105 Responden 56 89

Responden 21 120 Responden 57 109

Responden 22 101 Responden 58 95

Responden 23 117 Responden 59 115

Responden 24 105 Responden 60 102

Responden 25 93 Responden 61 98

Responden 26 90 Responden 62 99

Responden 27 74 Responden 63 98

Responden 28 99 Responden 64 101

Responden 29 102 Responden 65 91

Responden 30 87 Responden 66 101

Responden 31 106 Responden 67 94

Responden 32 96 Responden 68 107

Responden 33 108 Responden 69 109

Responden 34 112 Responden 70 104

Responden 35 106 Responden 71 106

Responden 36 96 Responden 72 98

b. Hasil Analisis Data Variabel Y

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 120 – 71

= 49

2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 72

= 7,13

86

= 7

3) Panjang Interval (i)

i =𝑟 𝑡 𝑟

=

= 7

4) Tabel Distribusi Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)

Tabel 4.6

Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)

Tingkat Kecenderungan Data

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 71-77 2 2.8 2.8 2.8

78-84 2 2.8 2.8 5.6

85-91 12 16.7 16.7 22.2

92-98 14 19.4 19.4 41.7

99-105 23 31.9 31.9 73.6

106-112 14 19.4 19.4 93.1

113-120 5 6.9 6.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

Berdasarkan data tabel distribusi di atas dapat digambarkan

distribusi frekuensi variabel Y pada diagram berikut ini:

Gambar 4.2

Hasil Data Distribusi Frekuensi Kedisiplinan Siswa (Y)

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

87

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa yang

memiliki skor 71-77 sebanyak 2, skor 78-84 sebanyak 2 orang,

skor 85-91 sebanyak 12 orang, 92-98 sebanyak 14 orang, skor 99-

105 sebanyak 23 orang, skor 106-112 sebanyak 14 orang, 113-120

sebanyak 5 orang. jadi, distribusi frekuensi variabel Y

kedisiplinan siswa memiliki rentang data yang beragam.

5) Mean, Median, Modus Variabel Y

Tabel 4.7

Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata dari

variabel kedisiplinan siswa adalah 99,58, nilai tengah 101,58, nilai

yang sering muncul adalah 101 dan standar deviasi 9,544. Untuk

mengetahui tinggi rendahnya tingkat kedisiplinan siswa dapat

menggunakan cara berikut.

Statistics

Kedisiplinan Siswa

N Valid 72

Missing 0

Mean 99.58

Median 101.00

Mode 101

Std. Deviation 9.544

Range 49

Minimum 71

Maximum 120

Sum 7170

88

Mencari batasan-batasan kategori kecenderungan yaitu

dengan cara perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi

ideal (Sdi). Nilai rata-rata (Mi) dalam penelitian ini adalah 99,58

dan standar deviasi ideal (Sdi) adalah 9,544. Berikut ini

perhitungannya:

a) Rendah = X < Mi – Sdi

= X 99,58 – 9,544

= X < 90,036

b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 90,036 < X < 99,58 + 9,544

= 90,036 < X < 109,124

c) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 109,124

Tabel 4.8

Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kedisiplinan Siswa (Y)

Sumber: Hasil olah data SPSS ver. 23

Berdasarkan tingkat kecenderungan data di atas, dapat

digambarkan pada diagram berikut ini:

Kategori Kedisiplinan Siswa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 13 18.1 18.1 18.1

Sedang 49 68.1 68.1 86.1

Tinggi 10 13.9 13.9 100.0

Total 72 100.0 100.0

89

Gambar 4.3

Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel

Kedisiplinan Siswa (Y)

Berdasarkan diagram tersebut, perolehan skor variabel

kedisiplinan siswa yang termasuk kedalam kategori rendah

sebanyak 13 orang atau 18,1%, kategori sedang sebanyak 49 orang

atau 68,1%, dan kategori tinggi sebanyak 10 orang atau 13,9%.

Berdasarkan prolehan skor tesebut dapat disimpulkan bahwa

variabel kedisiplinan siswa (Y) berada pada kategori sedang.

Untuk mengukur tingkat pencapaian responden pada setiap

indikator digunakan menggunakan perhitungan TCR yaitu dengan

cara membagi skor rata-rata dengan 4 dan dikalikan 100%. Hasil

analisis TCR untuk variabel kedisiplinan siswa (Y) dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

90

Tabel 4.9

Hasil TCR Variabel Kedisiplinan Siswa

No Indikator Jumlah

Item

Rata-

Rata

Skor

TCR Ket

1 Kedisiplinian siswa dalam

menaati peraturan di sekolah 18 3,49 87,3 Baik

2

Kedisiplinan siswa dalam

melaksanakan pembelajaran di

kelas

10 3,23 80 Cukup

3 Kedisiplinan siswa terhadap

kegiatan belajar di rumah 8 3,06 76,5 Cukup

Sumber: Data hasil penelitian 2020 (Olahan Peneliti)

Berdasarkan tabel di atas rata-rata indikator kedisiplinan

siswa dalam menaati peraturan di sekolah sebesar 3,49 dengan

tingkat capaian responden sebesar 87,3% dalam ketegori baik.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kedisiplinan siswa MAN

19 Jakarta dalam menaati peraturan sudah baik.

Rata-rata indikator kedisiplinan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas sebesar 3,23 dengan tingkat capain

responden 80% dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa kedisiplinan siswa dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas sudah cukup.

Rata-rata indikator kedisiplinan siswa terhadap kegiatan

belajar di rumah sebesar 3,06 dengan tingkat capain 76,5% dalam

kategori cukup. Dengan demikin dapat dikatakan bahwa

kedisiplinan siswa MAN 19 Jakarta terhadap kegiatan belajar di

rumah sudah cukup.

2. Data Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling)

a. Data Variabel X

Berdasarkan hasil angket yang diperoleh dari 72 siswa yang

dijadikan responden. Maka diperoleh data mengenai variabel X yaitu

91

Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling. Dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.10

Data Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling (Y)

Reponden Variabel Y Responden Variabel Y

Responden 1 197 Responden 37 158

Responden 2 196 Responden 38 220

Responden 3 152 Responden 39 140

Responden 4 143 Responden 40 128

Responden 5 147 Responden 41 192

Responden 6 112 Responden 42 137

Responden 7 150 Responden 43 146

Responden 8 186 Responden 44 160

Responden 9 188 Responden 45 141

Responden 10 123 Responden 46 119

Responden 11 191 Responden 47 171

Responden 12 144 Responden 48 164

Responden 13 139 Responden 49 160

Responden 14 199 Responden 50 137

Responden 15 157 Responden 51 139

Responden 16 105 Responden 52 156

Responden 17 115 Responden 53 213

Responden 18 151 Responden 54 141

Responden 19 171 Responden 55 218

Responden 20 170 Responden 56 143

Responden 21 209 Responden 57 175

Responden 22 192 Responden 58 166

Responden 23 199 Responden 59 186

Responden 24 175 Responden 60 184

Responden 25 150 Responden 61 211

Responden 26 148 Responden 62 144

Responden 27 119 Responden 63 175

Responden 28 188 Responden 64 146

Responden 29 186 Responden 65 169

92

Responden 30 192 Responden 66 151

Responden 31 167 Responden 67 125

Responden 32 187 Responden 68 193

Responden 33 193 Responden 69 223

Responden 34 185 Responden 70 123

Responden 35 140 Responden 71 169

Responden 36 141 Responden 72 187

b. Hasil Analisi Data Variabel X

1) Rentang Nilai (r)

r = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

= 223 – 105

= 118 2) Jumlah Kelas (k)

k = 1 + 3,3 log N

= 1 + 3,3 log 72

= 7,13

= 7

3) Panjang Interval (i)

i =𝑟 𝑡 𝑟

=

= 16,8

= 17

4) Tabel Distribusi Variabel X (Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling)

93

Tabel 4.11

Hasil Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling (X)

Berdasarkan data tabel distribusi di atas dapat digambarkan

distribusi frekuensi variabel X pada diagram berikut ini:

Gambar 4.4

Hasil Data Distribusi Frekuensi Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling (X)

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa yang

memiliki skor 105-121 sebanyak 5, skor 122-138 sebanyak 6

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

94

orang, skor 139-155 sebanyak 20 orang, 156-172 sebanyak 13

orang, skor 173-189 sebanyak 12 orang, skor 190-206 sebanyak 10

orang, 207-223 sebanyak 6 orang. jadi, distribusi frekuensi

variabel X kinerja guru bimbingan dan konseling memiliki rentang

data yang beragam.

5) Mean, Median, Modus Variabel X

Tabel 4.12

Hasil Mean, Median, Modus Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling (X)

Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata dari

variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling adalah 164,13,

nilai tengah 162, nilai yang sering muncul adalah 141 dan standar

deviasi 28,765. Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat

Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan cara

berikut.

Statistics

Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling

N Valid 72

Missing 0

Mean 164.13

Median 162.00

Mode 141a

Std. Deviation 28.765

Range 118

Minimum 105

Maximum 223

Sum 11817

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

95

Mencari batasan-batasan kategori kecenderungan yaitu

dengan cara perhitungan nilai rata-rata (Mi) dan standar deviasi

ideal (Sdi). Nilai rata-rata (Mi) dalam penelitian ini adalah 164,13

dan standar deviasi ideal (Sdi) adalah 28,765. Berikut ini

perhitungannya:

a) Rendah = X < Mi – Sdi

= X 164,13 – 28,765

= X < 135,365

b) Sedang = Mi – Sdi < X < Mi + Sdi

= 135,365 < X < 164,13 + 28,765

= 90,036 < X < 192,895

c) Tinggi = X > Mi + Sdi

= X > 192,895

Tabel 4.12

Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru

Bimbingan dan Konseling (X)

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan tingkat kecenderungan data di atas, dapat

digambarkan pada diagram batang berikut ini

Kategori Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 9 12.5 12.5 12.5

Sedang 51 70.8 70.8 83.3

Tinggi 12 16.7 16.7 100.0

Total 72 100.0 100.0

96

Gambar 4.5

Hasil Katergori Tingkat Kecenderungan Data Variabel Kinerja

Guru Bimbingan dan Konseling (X)

Berdasarkan diagram tersebut, perolehan skor variabel

kinerja guru bimbingan dan konseling yang termasuk kedalam

kategori rendah sebanyak 9 orang atau 12,5%, kategori sedang

sebanyak 51 orang atau 70,8%, dan kategori tinggi sebanyak 12

orang atau 16,7%. Berdasarkan prolehan skor tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel kinerja guru bimbingan dan konseling

(X) berada pada kategori sedang.

Variabel kinerja bimbingan dan konseling terdiri dari 7

indikator yaitu: layanan orientasi, layanan informasi, layanan

penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran atau

penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan

kelompok dan layanan mediasi. Hasil analisis setiap indikator

diukur menggunakan perhitungan TCR yaitu dengan cara

membagi skor rata-rata dengan 4 dan dikalikan 100%. Hasil

analisis TCR untuk variabel kinerja (Y) dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

97

Tabel 4.13

Hasil TCR Variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

No Indikator Jumlah

Item

Rata-

Rata

Skor

TCR Ket

1 Layanan orientasi 4 2.70 67.4 Cukup

2 Layanan informasi 15 2.42 75.7 Cukup

3

Layanan penempatan dan

penyaluran 8 2.69 60.9

Kurang

4

Layanan pembelajaran atau

penguasaan konten 11 2.54 69.9

Cukup

5 Layanan konseling 8 3.21 77.9 Cukup

6 Layanan bimbingan kelompok 7 2.45 66.7 Cukup

7 Layanan mediasi 4 3.51 87.8 Baik Sumber: Data hasil penelitian 2020 (Olahan Peneliti)

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata indikator layanan

orientasi sebesar 2,70 dengan tingkat pencapain responden sebesar

67,4% dalam kategori cukup. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

kinerja guru bimbingan dan konseling di MAN 19 Jakarta pada

indikator layanan orientasi menyatakan cukup.

Rata-rata indikator layanan informasi adalah 2,42 dan tingkat

pencapain responden adalah 75,7% dengan kategori cukup. Hal

tersebut dapat dikatakan bahwa layanan informasi yang diberikan

guru bimbingan dan konseling cukup.

Rata-rata indikator pada layanan penempatan dan penyaluran

sebesar 2,69 dengan tingkat pencapain 60,9%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa layanan penempatan dan penyaluran yang

diberikan guru BK masih kurang.

Rata-rata indikator pada layanan pembelajaran atau

penguasaan konten sebesar 2,54 dengan tingkat capaian responden

adalah 69,9%. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa layanan

pembelajaran dan penguasaan konten cukup.

98

Rata-rata indikator pada layanan konseling sebesar 3,21

dengan tingkat pencapain 77,9%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa layanan konseling yang diberikan guru BK sudah cukup.

Rata-rata indikator pada layanan bimbingan kelompok

sebesar 2,45 dengan tingkat pencapain 66,7%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok yang diberikan

guru BK sudah cukup.

Rata-rata indikator pada layanan mediasi sebesar 3,51

dengan tingkat pencapain 87,8%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa layanan mediasi yang diberikan guru BK baik.

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah nilai residual

berdisitribusi normal atau tidak. Suatu regresi yang baik adalah ketika

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Penelitian ini

mengggunakan uji Kolmogrov Smirnov dan Normal P-P Plot of

Regression Standardized Residual dengan SPSS vers.23. Hasil penelitian

sebagai berikut:

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kinerja Guru

Bimbingan dan

Konseling

.102 72 .059 .975 72 .165

Kedisiplinan

Siswa .073 72 .200

* .982 72 .394

Sumber: Hasil olah data SPSS Vers. 23, 2020

99

Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikansi variabel

Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling sebesar 0,059 dan signifikansi

variabel Kedisiplinan Siswa sebesar 0,200. Nilai masing-masing variabel

lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data seluruh variabel

berdistribusi normal.

Sedangkan dilihat menggunakan Grafik P-P Plot of Regression

Standardized Residual dengan SPSS vers.23, akan terlihat seperti:

Gambar 4.6

Hasil Uji Normalitas Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling”

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Gambar 4.7

Hasil Uji Normalitas Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

Sumber: Hasil olah data SPSS vers.23, 2020

100

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan

bahwa data berdisitribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat, apakah dua variabel memiliki

hubungan linear atau tidak secara signifikan. Berikut merupakan hasil uji

linearitas menggunakan SPSS Vers.23:

Tabel 4.15

Hasil Uji Linearitas

Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan tabel hasil uji linearitas di atas diketahui nilai Sig.

deviation from linearity sebesar 0,297 > 0,05. Jika hasil nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang linear antara variabel Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling dan

variabel Kedisiplinan Siswa.

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Kedisiplinan

Siswa *

Kinerja Guru

Bimbingan dan

Konseling

Between

Groups

(Combined) 4998.667 46 108.667 1.850 .050

Linearity 1759.431 1 1759.431 29.946 .000

Deviation

from Linearity 3239.236 45 71.983 1.225 .297

Within Groups 1468.833 25 58.753

Total 6467.500 71

101

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui sejauh mana

hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat apakah

memiliki pengaruh atau tidak dan apakah pengaruh ke arah positif atau

negatif. Hasil Pengujian regresi linear sederhana menggunakan SPSS vers.

23 sebagai berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 71.180 5.637 12.628 .000

Kinerja Guru

Bimbingan dan

Konseling

.173 .034 .522 5.115 .000

Dependent Variable: Kedisiplinan Siswa Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan tabel di atas, untuk mengetahui arah pengaruh dari

hubungan dua variabel dapat menggunakan rumus:

Apabila dimasukkan sesuai dengan hasil output di atas, dapat

diketahui bahwa:

1) a = 71,180 yang diambil dari unstandadized coefficients B. Angka ini

menunjukkan jika tidak ada kinerja guru bimbingan dan konseling,

maka nilai konsistensi kedisiplinan siswa sebesar 71,180.

102

2) b = angka koefisien regresi, dari tabel diatas diperoleh sebesar 0,173.

Angka ini menunjukkan bahwa setiap pertumbuhan 1% Kinerja Guru

Bimbingan dan Konseling, maka Kedisiplinan Siswa akan meningkat

sebesar 17,3%.

Karena nilai koefisien regresi bernilai positif (+), maka dengan

demikian dapat dikatakan bahwa Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

(X) berpengaruh positif terhadap Kedisiplinan Siswa (Y).

3. Uji Parsial (Uji t)

Uji t berfungsi untuk mengetahui apakah nilai koefisien regresi

signifikan atau tidak dengan cara membandingkan thitung dengan ttabel dan

dengan menggunakan nilai signifikansi. Berdasarkan pada Tabel 4.15

diketahui dengan langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a. Membandingkan thitung dengan ttabel

1) Penentuan thitung dengan ttabel

Nilai thitung diperoleh dari hasil uji regresi linear sederhana

pada Tabel 4.15 Yaitu sebesar 5,115. ttabel dapat diperoleh dari

tabel statistik dengan ketentuan α : 2 = 0,05 : 2 = 0,025 (tabel uji 2

sisi) dengan derajat kebebasan (df) n – 2 yaitu df = 72 – 2 = 70

yaitu sebesar 1,997. Sehingga hasil perhitungan diperoleh nilai

thitung 5,115 dan ttabel 1,997.

2) Kriteria pengujian

Apabila Thitung < Ttabel, maka Ho diterima

Apabila Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak

3) Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa Thitung (5,115) >

Ttabel (1,997), maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh antara Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling

terhadap Kedisiplinan Siswa.

103

b. Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas signifikansi

1) Nilai signifikansi

Nilai signifikansi diperoleh dari hasil Tabel 4.15 yaitu

sebesar 0,000

2) Kriteria pengujian

Apabila sig > 0,05, maka Ho diterima dan H1 ditolak

Apabila sig < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima

3) Kesimpulan

Diketahui bahwa nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho diterima dan

H1 ditolak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

antara Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling terhadap

Kedisiplinan Siswa.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk memprediksi seberapa besar

kontribusi pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dalam

regresi linear sederhana. Di bawah ini merupakan hasil perhitungan

koefisien determinasi menggunakan SPSS ver.23:

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .522a .272 .262 8.201

a. Predictors: (Constant), Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling

b. Dependent Variable: Kedisiplinan Siswa Sumber: Hasil olah data SPSS vers. 23, 2020

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diperoleh nilai koefisien

derminasi (R Square) 0,272 atau 27,2%. Angka tersebut memiliki arti

104

bahwa Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling berpengaruh terhadap

kedisiplinan siswa sebesar 27,2%. Sedangkan sisanya 72,8% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini digunakan untuk menjelaskan dan

memberi gambaran yang diperoleh dari hasil penelitian. Berdasarkan data

hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara kinerja guru

bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta.

Untuk mengetahui arah hubungan positif atau negatif, dapat dilihat dari hasil

analisis uji regresi linear sederhana, bahwa diperoleh arah hubungan positif

antara variabel X dan variabel Y dengan nilai 0,173. Oleh Karena itu dapat

dikatakan bahwa kinerja guru bimbingan dan konseling berpengaruh positif

terhadap kedisiplinan siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Sedayana dalam

buku Syafaruddin mengatakan bahwa tugas guru bimbingan dan konseling

adalah membentuk pribadi unggul siswa agar tidak mudah rapuh, sikap sosial

yang baik dan pengendalian diri yang baik.73

Apabila tugas tersebut terlaksana

maka dapat dikatakan bahwa kinerja guru BK baik dan berpengaruh positif

terhadap sikap kedisiplinan siswa.

Kemudian dapat dilihat dari hasil uji t diperoleh hasil nilai thitung sebesar

5,115 dan ttabel sebesar 1,997 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan

kriteria pengujian Thitung > Ttabel, maka Ho ditolak dan jika signifikansi < 0,05,

maka Ho ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan

siswa.

Pada uji determinasi diperoleh nilai koefisien determinasi (R square)

sebesar 0,272 atau 27,2%. Angka tersebut mengandung arti bahwa kinerja

guru bimbingan dan konseling berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa

73

Syafaruddin dkk, Op.Cit, h. 58

105

sebesar 27,2%, adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Seperti kondisi keluarga, lingkungan kelas yang tidak nyaman, tenaga

pengajar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kinerja

guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa dan berada pada

tingkatan sedang dapat dilihat dari perolehan tingkat kecenderungan kinerja

guru BK sebesar 70,8% dimana kinerja guru BK dalam melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling masih belum optimal sehingga masih banyak siswa

yang melakukan pelanggaran.

Berdasarkan hasil analisis dan wawancara yang dilakukan dengan guru

bimbingan konseling dan kepala sekolah, dikatakan bahwa kinerja guru BK

sudah cukup baik tetapi masih perlu adanya peningkatan. Guru BK sudah

melaksanakan tugas utamanya mancakup merencanakan program layanan BK,

pelaksanakan layanan BK dan melakukan evaluasi. Pada saat kegiatan

merancang program layanan BK melibatkan seluruh pihak-pihak terkait baik

itu dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan wali kelas. Dilihat dari

RPL (Rencana Pelaksanan Layanan) Program tersebut dirancang setiap tahun

yang didasarkan atas analisis kebutuhan siswa yang diisi oleh siswa agar

program tepat sasaran.

Dalam proses pelaksanaan, guru BK melaksanakan layanan orientasi,

layanan informasi, layanan penempatan dam penyaluran, layanan

pembelajaran dan penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan

kelompok dan layanan mediasi. Berdasarkan hasil wawancara dan olah data

menggunakan TCR layanan orientasi yang dilakukan guru BK sudah cukup

baik dapat dilihat dari nilai TCR sebesar 67,4%, namun layanan orientasi ini

dilaksanakan pada saat MOS saja. Perolehan nilai TCR untuk layanan

informasi sebesar 75.7% hal tersebut dapat dikatakan bahwa, layanan

informasi yang diberikan guru BK sudah cukup baik. Layanan informasi

dilaksanakan di dalam kelas, informasi yang disampaikan tekait tata tertib,

informasi belajar dan karier. Hasil nilai TCR untuk Layanan penempatan dan

106

penyaluran sebesar 60.9% hal tesebut dapat dikatakan bahwa layanan

penempatan dan penyaluran yang diberikan guru BK masih kurang baik dan

perlu ada perbaikan, siswa masih belum merasakan adanya layanan tersebut.

Layanan pembelajaran dan penguasaan konten yang diberikan guru BK sudah

cukup baik dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 69,9%, layanan belajar

dilaksanakan dengan cara membuat kelompok sesuai dengan gaya belajar

masing-masing siswa. Peroleh nilai TCR untuk layanan konseling sebesar

77,9%, pelaksanakan layanan konseling dilaksanakan secara perorangan

maupun kelompok yaitu dengan cara memanggil siswa yang memiliki

masalah saja karena tidak banyak siswa yang datang sendiri menemui guru

BK sehingga layanan konseling tidak dilaksanakan untuk semua siswa.

Layanan bimbingan kelompok yang diberikan guru BK dinilai sudah cukup

baik dapat dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 66,7%, pelaksanaan

layanan bimbingan kelompok ini diberikan untuk menambah wawasan siswa

dan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas berkolaborasi dengan pihak-

pihak yang ahli. Perolehan nilai TCR Layanan mediasi sebesar 87,8% hal ini

dapat dikatakan layanan mediasi yang dilaksanakan guru BK sudah baik.

Berdasarkan penjelasan di atas pelaksanaan layanan BK sudah cukup

baik, namun kurang maksimal. Pelaksanaan yang kurang maksimal tersebut

dikarenakan tidak tersedianya jam bagi guru BK sehingga informasi yang

ingin disampaikan guru BK terkadang tidak tersampaikan oleh siswa,

pelaksanaan program BK masih ada yang belum sesuai dengan Juknis dan

disiplin keilmuan, kurangnya tenaga profesional dan kapasitas siswa yang

harus ditangani satu guru BK sudah melebihi. Hal ini ditujukkan dari hasil

wawancara dengan kepala sekolah dan guru BK.

Seharusnya menurut Salahudin yang dikutip dalam jurnal Andi

Riswandi, sebagaimana guru mata pelajaran. Guru BK yang membimbing 150

107

orang siswa dihargai sebanyak selama 18 jam.74

Menurut Dirjen PMPTK

Depdiknas Tahun 2007, pendidikan minimal konselor adalah sarjana S1

program studi bimbingan dan konseling.75

Dalam meningkatkan kinerja dibutuhkan adanya evaluasi untuk

memperbaiki dan mengoreksi kesalahan dengan cara membandingkan

perencanaan dengan pelaksanaannya sehingga dapat menjadi dasar dalam

mengambil keputusan. Proses evaluasi yang dilakukan oleh guru BK di MAN

19 Jakarta dilaksanakan setiap hari seperti sharing dengan sesama guru BK,

dan setiap dua minggu sekali dengan kepala madrasah untuk membicarakan

terkait program ataupun masalah yang dilakukan siswa. Hal ini dilakukan

untuk dapat mencapai hasil kinerja yang diinginkan.

Kinerja guru BK yang baik dilihat dari sukses tidaknya guru BK

melaksanakan kegiatan layanan BK di sekolah dapat dilihat dari sikap

siswa terhadap guru BK, apakah guru BK semakin didekati atau

semakin dijauhi, disiplin siswa apakah siswa semakin disiplin atau tidak,

suasana belajar siswa apakah semakin baik, interaksi sosial siswa

apakah semakin baik?.76

Oleh karena itu kedisiplinan siswa merupakan salah satu tolak ukur dari

kinerja guru BK. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara diketahui bahwa

kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta masih berada pada kategori sedang dan

cukup baik. Kebanyakan siswa sudah disiplin dan menaati peraturan yang

berlaku. Dapat dilihat dari perolehan capaian responden diperoleh sebesar

87,3% bahwa kedisiplinan siswa dalam menaati peraturan sudah baik.

Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sudah cukup

baik dapat dilihat dari perolehan nilai TCR sebesar 80%. Kedisiplinan siswa

terhadap kegiatan belajar di rumah sudah cukup baik dilihat dari perolehan

nilai TCR sebesar 76,5%. Namun, masih ada pelanggaran-pelanggaran

kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan wawancara oleh guru

74

Andi Riswandi Buana Putra, Op.Cit, h.27 75

Daryanto dan Farid, Loc.Cit 76

Syafaruddin,Op.Cit. h. 59

108

BK dan kepala sekolah pelanggaran yang dilakukan siswa mulai dari

pelanggaran yang umum terjadi seperti terlambat datang ke sekolah,

membolos, tidak mengerjakan tugas, bermasalah dengan seragam sampai

yang berat seperti merokok, berkelahi, membawa senjata tajam dan kabur dari

sekolah.

Adapun Kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa

berdasarkan wawancara yang telah dilakukan sudah cukup baik dibuktikan

adanya usaha-usaha yang dilakukan guru BK seperti: mensosialisasikan

peraturan sekolah, merancang program layanan BK sesuai dengan kebutuhan

siswa, melaksanakan layanan bimbingan dan konseling seperti memberikan

layanan konseling individu bagi siswa yang melanggar, melaksanakan

layanan bimbingan kelompok dan layanan BK lainnya.

Dalam membina kedisiplinan siswa guru BK bersama dengan pihak-

pihak di sekolah menetapkan punishmen bagi siswa yang melanggar

kedisiplinan dan reward bagi siswa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi,

selain itu juga membiasakan siswa melakukan hal yang baik seperti mengikuti

kegiatan sholat dhuha di pagi hari, kajian kitab kuning dan keputrian setiap

hari jum‟at. Dengan adanya usaha tersebut menjadikan tingkat kedisiplinan

siswa di MAN 19 Jakarta meningkat.

Kinerja guru bimbingan dan konseling merupakan salah satu penentu

keberhasilan layanan BK dalam memberikan layanan konseli kepada siswa.

Kinerja sangat mempengaruhi hasil atau tingkat keberhasilan. Apabila kinerja

guru bimbingan dan konseling itu baik maka tujuan dan layanan bimbingan

dan konseling dapat terlaksana dengan baik. Sehingga sangat berpengaruh

pada kedisiplinan siswa karena salah satu tugas guru bimbingan dan konseling

yaitu mendisiplinkan siswa. Jadi dapat diketahui bahwa kinerja guru

bimbingan dan konseling yang baik akan meningkatkan kedisiplinan siswa.

109

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian mengenai pengaruh kinerja

guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan siswa, dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja guru bimbingan dan konseling di MAN 19 Jakarta berada pada

kategori sedang, guru BK sudah melaksanakan tugas utamanya yaitu

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dapat dilihat juga dari tujuh

indikator yang digunakan yaitu layanan orientasi, layanan informasi,

layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran dan

penguasaan konten, layanan konseling, layanan bimbingan kelompok dan

layanan mediasi rata-rata nilai capaian responden berada pada ketegori

cukup. Hal ini menunjukkan masih ada aspek kinerja guru BK yang belum

bagus seperti dalam pelaksanaanya belum maksimal karena pelaksanaan

tidak menyeluruh kepada seluruh siswa dikarenakan kurangnya tenaga

professional, jumlah siswa melebihi kapasitas yang harus ditangani oleh

guru BK dan tidak adanya waktu dalam memberikan layanan di kelas.

2. Kedisiplinan siswa di MAN 19 Jakarta berada pada kategori sedang atau

cukup baik. Dapat dilihat dari rata-rata capaian responden dari setiap

indikator bahwa kedisiplinan siswa dalam menaati peraturan sudah baik.

Kedisiplinan siswa dalam melaksanakan pembelajaran di kelas dan

kegiatan belajar di rumah sudah cukup baik. Namun, masih ada

pelanggaran-pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan oleh siswa.

Pelanggaran yang dilakukan siswa mulai dari pelanggaran yang umum

terjadi seperti terlambat datang ke sekolah, membolos, tidak mengerjakan

tugas, bermasalah dengan seragam sampai yang berat seperti merokok,

110

110

berkelahi, membawa senjata tajam dan bolos kegiatan pembelajaran di

sekolah.

3. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan bersifat

positif antara kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap kedisiplinan

siswa. Pengaruh kinerja guru bimbingan dan konseling terhadap

kedisiplinan siswa sebesar 27,2% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti. Seperti kondisi keluarga, lingkungan kelas yang tidak

nyaman, tenaga pengajar.

Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa,

semakin baik kinerja guru BK maka akan semakin meningkat kedisiplinan

siswa.

B. Saran

Dalam penelitian ini mengahasilkan beberapa temuan, oleh karena itu

penulis memberikan saran-saran. Adapun saran-saran yang dapat penulis

kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah sebaiknya menyediakan guru bimbingan dan konseling

yang sesuai dengan kualifikasi akademik dan menyediakan jam khusus

untuk guru bimbingan dan konseling agar pelaksanaan layanan dapat

berjalan dengan efektif.

b. Kepala sekolah seharusnya meningkatkan kontribusi aktif dalam

membantu dan pengawasan layanan bimbingan dan konseling agar

kinerja guru BK meningkat.

c. Kepala sekolah melakukan pengawasan langsung terdahap

kedisiplinan siswa.

111

2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

a. Guru bimbingan dan konseling diharapkan lebih meningkatkan lagi

kinerjanya dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa.

b. Guru bimbingan dan konseling harus dapat meningkatkan pemberian

layanan orientasi secara jelas agar siswa baru dapat menyesuaikan diri

di sekolah, layanan informasi secara menyeluruh, layanan penyaluran

dan penempatan agar menempatkan siswa sesuai dengan minat dan

bakat, layanan pembelajaran dan penguasaan konten, layanan

konseling, layanan bimbingan kelompok kepada seluruh siswa.

c. Guru BK sebaiknya tidak hanya bertindak jika ada siswa yang

melakukan masalah akan tetapi harus tetap aktif membantu siswa yang

terlihat tidak memiliki masalah.

d. Guru BK Bekerjasama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah,

wali kelas, guru mata pelajaran dalam merancang dan melaksanakan

layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah

kedisiplinan siswa.

3. Bagi Siswa

a. Siswa seharusnya dapat menghilangkan pandangan yang tidak baik

terhadap guru bimbingan dan konseling dengan cara rutin

berkonsultasi jika memiliki kesulitan.

b. Siswa harus lebih Membiasakan diri melakukan hal-hal yang baik.

c. Siswa secara sadar harus dapat meningkatkan lagi kedisiplinannya

agar kelak dimasa depan menjadi orang yang berhasil.

112

DAFTAR PUSTAKA

A. Irwansyah, Skripsi: Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK

Negeri 1 Makassar, (Makassar: UNM).

Ardiansyah, Hanif. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar Siswa

Kelas XII Jurusan Administrasi Pekantoran Di SMK NU 01 Kendal Tahun

Pelajaran 2012/2013”. Skripsi pada UNS. Semarang. 2013.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suata Pendekatan Praktek. (Jakarta:

Rineka Cipta. 2002).

Azmi, Ulul. Bimbingan dan Konseling Perkembangan di Sekolah: Teoti dan Praktik.

(Yogyakarta: Budi Utama, 2016).

Dahlan, Syarifuddin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsepsi Dasar dan

Landasan Pelayana. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2014).

Daryanto & Mohammad Farid. Bimbingan Konseling: Panduan Guru BK dan Guru

Umum. (Yogyakarta: Gava Media. 2015).

Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus

Bimbingan dan Konseling. (Jakarta: Dikmenum. 2004).

Elly, Rosma. “Hubungan Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri

10 Banda Aceh”. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 3 No.4 Oktober 2016.

Endah, Yekti & Sugiyo. “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling: Studi Kasus di

SMAN 1 Kota Semarang. Jurnal Bimbingan Konseling. p-ISSN 2252-6889.

Tahun 2016

Gunawan, Heri. Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementas., (Bandung:

Alfabeta. 2012)

Hendri, Yulfi, Daharnis & Nurfarhanah. “Pelanggaran Tata Tertib yang Dilakukan

oleh Siswa di Sekolah dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan

Konseling”. e-Jurnal Konselor. Vol. 3. No 2.Juni 2014.

Ibrahim, Muhammad Bukhori. Skripisi: Peran Guru Bk Dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Yang Kecanduan Smartphone Melalui Layanan

113

Bimbingan Kelompok, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sumatera Utara Medan. 2019).

Imron, Ali. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. ( Jakarta: Bumi Aksara.

2016).

Irwansyah, A. “Analisis Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah pada Siswa di SMK Negeri

1 Makassar”. Jurnal Pemikiran. Vol. 2 No.1, 2015.

Kurniawan, Syamsul. Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara

Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, & Masyarakat.

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013)

Mulyasa, E. Manajemen Pendidikan Karakter. (Jakarta: Bumi Aksara. 2013).

Naim, Ngainun. Character Building: Optimalisasi Peran Pendidikan dalam

Pengembangan Ilmu & Pembentukan Karakter Bangsa. (Jogjakarta: Ar-Ruzz

Media. 2012).

Nugroho, Ferry Adji. “Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Bimbingan dan

konseling yang Bersertifikasi Pendidik”. Jurnal Psikopedagogi., Vol.3. No.2.

2014.

Nursalim, Mochamad. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. (Jakarta:

Erlangga. 2015). hlm.83

Peraturan Presiden Repupblik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan

Pendidikan Karakter

Pianda, Didi. Kinerja Guru: Kompetensi Guru. Motivasi Kerja. Kepemimpinan

Kepala Sekolah. (Jawa Barat: CV Jejak. 2018).

Prayitno dan Erman Amti. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. (Jakarta: Rhineka

Cipta. 2015). cet. 3.

Prihatin, Eka. Manajemen Peserta Didik. (Bandung: Alfabeta. 2011).

Putra, Andi Riswandi Buana. “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam

Mengatasi Kecenderungan Perilaku Agresif Peserta Didik di SMKN 2

Palangka Raya Tahun Pelajaran 2014/2015”. Jurnal Konseling Gustigang.

Vol. 1 No. 2 Tahun 2015.

114

Ria, Elfina & Rosdiana. “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Kusambi”.

Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika. Vol. 2 No.1 Januari 2014.

Sabri, Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. ( Jakarta: UIN Jakarta Press. 2005).

Salim, Moh. Haitami. Pendidikan Karakter: Konsep & Implementasinya secara

Terpadu di Lingkungan Keluarga. Sekolah. Perguruan Tinggi. & Masyarakat.

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2013).

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan: Jenis. Metode dan Prosedur.(Jakarta: Prenada

Media Group. 2013).

Semiawan, Conny R. Penerapan Pembelajaran pada Anak. (Jakarta: Indeks. 2008).

Sinambela, Lijan Poltak. Kinerja Pegawai: Teori pengukuran dan Implikasi.

(Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012).

Sudarmanto. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM: Teori. Dimensi

Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi. (Yogyakarta: Pustaka

Belajar. 2009).

Sugiarti. “Layanan Bimbingan Konseling pada Kedisiplinan Siswa di Madarasah

Tsanawiyah Negeri Penago II Seluma”. Skrispi pada IAIN Bengkulu.

Bengkulu. 2017.

Sugiono. Metode Penelitian: Kualitatif. Kuantitatif. dan R&D. (Bandung: Alfabeta.

2017).

Sukardi dan Kusmawati. Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. (Jakarta:

Rineka Cipta. 2008).

Supardi. Kinerja Guru. (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013).

Susanto, Ahmad. Bimbingan dan Konseling di Sekolah: Konsep Teori dan Aplikasi,

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), hlm. 125

Sutirna. Pekembangan dan Pertumbuhuan Peserta Didik. (Yogyakarta: andi Offset.

2013).

Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional.

(Bandung: Angkasa. 1993).

115

Syafaruddin. Bimbingan dan Konseling: Perspektif Al-Qur’an dan Sains. (Medan:

Perdana Publishing. 2017).

Taufiqi, Miftachul. Skripsi: Pengaruh Layanan Bimbingan Konseling Terhadapat

Kedisiplinan Siswa dalam Pembelajaran IPS di MA Muhammadiyah 1

Malang. ( Malang: UIN Malik Ibrahim Malang. 2017).

Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis integrasi.

(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007).

Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Wahyuni, Sri. “Kinerja Guru BK dalam Mengatasi Kedisiplinan Peserta Didik di

SMP Negeri 10 Banda Aceh”. Skripsi pada UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Aceh. 2018.

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. 2012)

Wiyani, Novan Ardy. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk Menciptakan Kelas

yang Kondusif. (Jogjakarta: Ar-Ruz Media. 2013).

LAMPIRAN-LAMPIRAN

116

Lampiran 1

Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel X

No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah

Butir

1. Layanan

orientasi

c. Pengenalan lingkungan konseling

d. Pengenalan lingkungan sosial di

sekolah

1, 2, 3

4, 5, 6

6

2. Layanan

informasi

g. Memberikan Informasi tata tertib

sekolah

h. Memberikan informasi kehidupan

beragama

i. Memberikan informasi pertumbuhan

dan perkembangan remaja.

j. Memberikan informasi kehidupan

sosial dan budaya

k. Memberikan informasi cara belajar

yang efektif

l. Memberikan informasi dunia kerja

7, 8, 9

10, 11

12, 13, 14,

15

16, 17, 18

19, 20

21, 22

16

3. Layanan

penempatan

dan penyaluran

f. Penempatan siswa dalam kelas

g. Penempatan dan pengelompokkan

siswa dalam kelompok belajar

h. Penempatan siswa dan pemilihan

kegiatan ektrakurikuler

i. Penyaluran bakat dan minat

j. Penempatan dalam program studi

23, 24

25, 26

27, 28

29, 30, 31,

32, 33, 34

12

117

4. Layanan

pembelajaran

atau

penguasaan

konten

f. Pengenalan masalah belajar yang

dihadapi siswa

g. Peningkatan keterampilan teknik

belajar

h. Pengembangan sikap dan

kebiasaan belajar yang baik

i. Program belajar

tambahan/pengayaan

j. Peningkatan motivasi belajar

35, 36, 37

38, 39

40, 41

42, 43

44, 45

11

5. b. Layanan

konseling

d. Melaksanakan layanan konseling

perorangan dan kelompok

e. Melakukan evaluasi layanan

konseling perorangan

f. Melaksanakan kegiatan tindak

lanjut

46, 47, 48,

49, 50

51, 52

53, 54

9

6. Layanan

bimbingan

kelompok

d. Melaksanakan layanan bimbingan

kelompok

e. Melakukan evaluasi layanan

bimbingan kelompok

f. Melaksanakan kegiatan tindak

lanjut

55, 56, 57,

58,

59, 60, 61

62, 63

9

7. Layanan

mediasi

c. Melaksanakan layanan mediasi

d. Menentukan sikap yang dilakukan

dalam penyelesaian masalah

64, 65

66, 67

4

Jumlah 67

118

Lampiran 2

Angket Uji Coba Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”

ANGKET KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Jurusan :

II. Petunjuk Pengisian:

A. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut

B. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera

III. Keterangan:

SL : Selalu

S : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SL S KD TP

1 Guru BK mengenalkan atribut BK pada saat MOS

2 Guru BK mengenalkan sarana dan prasarana yang

digunakan dalam pelaksanaan BK

3 Guru BK mensosialisasikan program BK kepada siswa

4 Guru BK mensosilisasikan sistem belajar mengajar

5 Guru BK mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang ada

di sekolah

6 Guru BK memperkenalkan suasana belajar sekolah

119

7 Guru BK memberikan informasi tata tertib sekolah

kepada siswa

8 Guru BK menjelaskan fungsi adanya tata tertib di

sekolah

9 Guru BK meberitahukan hukuman bagi yang melanggar

tata tertib

10 Guru BK memberikan materi terkait keagamaan

11 Guru BK selalu mengingatkan untuk mengikuti kegiatan

keagamaan

12 Guru BK memberikan penjelasan tentang bahaya

narkoba

13 Guru BK memberikan materi tentang sikap yang baik

bagi remaja

14 Guru BK memberikan materi tentang pubertas yang

dialami saat remaja

15 Guru BK menjelaskan etika pergaulan terutama dengan

lawan jenis

16 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat

berprilaku sopan kepada orang lain

17 Guru BK membiasakan siswa menghormati dan

menghargai orang lain

18 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat peduli

kepada sesama

19 Guru BK memberitahukan metode cara belajar yang

efektif

20 Guru BK selalu mendiskusikan mengenai masalah

belajar

21 Guru BK mengengenalkan dunia kerja kepada siswa

22 Guru BK bekerjasama dengan intitusi untuk

memberikan informasi terhadap dunia kerja

23 Guru BK memberikan saran terkait kelas yang diambil

24 Sekolah menempatkan langsung kelas bagi siswa

25 Guru BK turut andil dalam membuat kelompok belajar

26 Guru BK memberikan kebebasan dalam menentukan

anggota kelompok belajar.

27 Guru BK membantu siswa dalam memilih

ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat

120

28 Guru BK memberi kebebasan dalam memilih kegiatan

ekstrakulikuler

29 Guru BK membantu siswa memilih karir yang sesuai

bakat dan minat

30 Guru BK mengarahkan siswa untuk mengembangkat

bakat dan minat

31 Guru BK memberikan tes bakat dan minat kepada siswa

32 Guru BK membantu siswa memilih program studi

33 Guru BK memberikan solusi bagi siswa dalam

penempatan program studi yang tidak sesuai

34 Guru BK memberikan kebebasan dalam memilih

program studi

35 Guru BK menjelaskan masalah dalam belajar yang

dihadapi siswa

36 Guru BK membantu siswa mencari solusi terhadap

masalah belajar

37 Guru BK memanggil siswa yang memiliki masalah

belajar

38 Guru BK memberikan tips-tips dalam belajar

39 Teknik belajar yang diberikan guru BK membantu siswa

dalam belajar

40 Guru BK membimbing siswa lebih dewasa dalam

bersikap

41 Dengan adanya layanan BK membantu siswa belajar

dengan baik

42 Guru BK bekerjasama dengan guru mata pelajaran

membuat program belajar tambahan

43 Siswa mengkuti program belajar tambahan/pengayaan

ketika nilai siswa kurang

44 Guru BK memberikan motivasi jika nilai siswa kurang

45 Guru BK meningkatkan motivasi belajar siswa

46 Guru BK memanggil siswa untuk melaksanakan

konseling perorangan

47 Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan konseling kelompok

48 Guru BK membantu siswa saat mengahadapi masalah

pribadi

121

49 Guru BK peduli terhadap siswa yang memiliki

permasalahan sosial

50 Guru BK mengarahkan siswa ketika kesulitan memilih

melanjutkan pendidikan atau bekerja

51 Guru BK memastikan perubahan-perubahan pada siswa

setelah mengikuti layanan konseling

52 Guru BK menetapkan siswa yang bersangkutan dalam

jenis layanan tertentu

53 Guru BK memberikan arahan dan saran setelah

melaksanakan konseling

54 Guru BK menasehati siswa ketika melakukan kesalahan

55 Guru BK menentukan jumlah kelompok dalam

melaksanakan bimbingan kelompok

56 Pelakasanaan bimbingan kelompok dilakukan secara

rutin

57 Guru BK memberikan kebebasan kepada siswa dalam

menentukan topik yang akan dibahas

58 Guru BK memberikan topik bahasan yang bervariasi

pada saat bimbingan kelompok

59 Guru BK memastikan setiap siswa memahami topik

bahasan dalam bimbingan kelompok

60 Guru BK membantu siswa mentransfer apa yang

dipelajari dalam layanan bimbingan kelompok

61 Guru BK menetapkan topik yang akan dibahas untuk

pertemuan selanjutnya

62 Guru BK memberikan arahan setelah melaksanakan

layanan bimbingan kelompok

63 Guru BK memberitahukan jadwal bimbingan kelompok

untuk pertemuan selanjutnya

64 Guru BK menyediakan layanan mediasi bagi siswa

65 Guru BK menengahi pertikaian antar siswa

66 Guru BK tidak adil dalam memberikan keputusan

67 Guru BK bersikap tegas dalam mengambil keputusan

terhadap penyelesaian masalah siswa

122

Lampiran 3

Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan

Konseling”

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67

1 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 2 1 2 2 1 3 3 4 4 4 201

2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 238

3 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 177

4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 245

5 1 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 216

6 4 2 3 2 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 2 2 2 1 1 2 1 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 2 2 4 3 2 4 3 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 204

7 4 2 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 2 4 2 2 3 3 3 3 1 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 2 1 2 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 1 2 2 2 4 4 2 3 2 1 4 4 4 185

8 3 2 4 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 2 2 1 1 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 1 4 4 3 4 2 1 3 4 1 1 3 2 3 2 2 2 1 2 3 4 4 177

9 3 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 3 4 1 1 2 4 4 4 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 208

10 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1 3 3 2 1 3 4 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 4 3 2 2 4 1 4 2 4 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 2 3 2 171

11 3 1 3 3 2 1 2 2 4 1 1 2 3 3 1 4 2 4 4 3 4 2 3 1 3 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 1 3 4 3 2 4 3 2 2 1 3 3 3 1 1 2 4 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 2 4 4 168

12 1 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 2 2 1 4 4 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 205

13 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 4 229

14 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 159

15 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 208

16 1 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 220

17 3 3 1 1 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 1 2 1 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 1 2 3 4 4 3 4 4 219

18 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 137

19 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 194

20 1 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 4 1 2 1 4 1 3 2 1 4 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 132

21 1 2 4 2 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 2 3 4 4 2 2 2 1 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 1 3 3 3 2 2 2 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 193

22 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 202

23 1 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 172

24 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 174

25 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 214

26 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 203

27 2 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 211

28 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 193

29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 136

30 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 242

31 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 4 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 149

32 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 179

33 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 1 4 4 4 1 4 2 4 3 3 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 1 3 3 3 174

34 1 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 1 4 3 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 1 2 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 189

35 1 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 2 3 1 4 2 4 1 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 1 1 2 3 4 1 2 3 3 3 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 162

36 1 2 3 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 4 4 1 4 4 2 1 2 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 215

37 1 3 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 4 1 3 1 4 1 2 1 4 1 4 3 3 3 2 1 3 2 1 4 1 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 1 1 3 3 3 1 3 1 1 3 4 4 4 173

No.RSP

Jawaban Tiap Reponden untuk Item Variabel X

Total_X

123

Lampiran 4

Hasil Uji Validitas Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”

124

125

126

Lampiran 5

Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Variabel Y

No Dimensi Indikator Butir Soal Jumlah

Butir

1 Kedisiplinian

siswa dalam

menaati peraturan

di sekolah

g. Menggunakan pakaian

seragam sekolah

h. Kehadiran siswa

i. Etika dan Sopan

santun

j. Lingkungan sekolah

k. Melaksanakan tugas

piket

l. Mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler dan

pengembangan diri

1, 2, 3

4, 5, 6, 7

8, 9

10, 11, 12

13, 14

15, 16, 17,

18

18

2 Kedisiplinan

siswa dalam

melaksanakan

pembelajaran di

kelas

d. Mengerjakan tugas

e. Tidak mencontek saat

ulangan

f. Sikap siswa di kelas

19, 20, 21

22, 23, 24,

25

26, 27, 28

10

3 Kedisiplinan

siswa terhadap

kegiatan belajar

di rumah

d. Mengerjakan tugas

sekolah di rumah

e. Mengulang kembali

pelajaran di rumah

f. Menyiapkan

perlengkapan sekolah

di rumah

29, 30

31, 32, 33

34, 35, 36

8

Jumlah 36

127

Lampiran 6

Angket Uji Coba Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

ANGKET KEDISIPLINAN SISWA

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Jurusan :

II. Petunjuk Pengisian:

C. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut

D. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera

III. Keterangan:

SL : Selalu

S : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SL S KD TP

1 Saya menggunakan seragam sekolah sesuai dengan

jadwal

2 Saya berpakaian rapih ketika di sekolah

3 Saya menggunakan atribut lengkap

4 Saya tiba di sekolah tepat waktu

5 Saya memberikan keterangan ketika tidak masuk kelas

6 Saya langsung masuk kelas ketika bel berbunyi

7 Saya meminta izin kepada guru ketika meninggalkan

128

sekolah

8 Saya menyapa guru ketika berpapasan di

likungkungan sekolah

9 Saya menggunakan bahasa sopan ketika berinteraksi

10 Saya selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah

11 Saya membuat keributan di sekolah

12 Saya mencoret-coret fasilitas sekolah

13 Saya melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal

14 Saya berangkat lebih awal untuk melaksanakan tugas

piket

15 Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

16 Saya selalu datang sesuai jadwal ekstrakulikuler

17 Saya hadir tanpa harus diperintah guru pada saat

kegiatan pengembangan diri

18 Saya datang terlambat pada saat kegiatan

pengembangan diri

19 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh

yang diberikan guru

20 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

21 Saya mengerjakan tugas meskipun guru tidak ada di

kelas

22 Saya belajar untuk mempersiapkan diri sebelum

ulangan

23 Saya bekerja sama dengan teman ketika ulangan

24 Saya melihat jawaban teman pada saat ulangan

25 Saya memberikan jawaban ulangan kepada teman

26 Saya mendengarkan penjelasan guru

27 Saya menjaga ketertiban lingkungan kelas

28 Saya tidur ketika pelajaran di mulai

29 Saya mengerjakan PR di rumah

30 Saya mencontek PR teman di sekolah

129

31 Saya membaca ulang materi yang dijelaskan guru di

rumah

32 Saya tetap belajar di rumah meskipun tidak ada

ulangan

33 Saya tidak belajar pada saat akan ulangan

34 Saya menyiapkan buku pelajaran setelah belajar

35 Saya sering tidak membawa buku pelajaran

36 Saya sering meminjam perlengkapan sekolah

130

Lampiran 7

Tabulasi Data Hasil Angket Uji Coba Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

RSP Y1 y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Y31 Y32 Y33 Y34 Y35 Y36 TTL

1 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 1 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 106

2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 109

3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 114

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 4 4 3 3 130

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 130

6 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 119

7 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 101

8 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 2 4 4 4 2 123

9 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 128

10 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 127

11 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 1 4 2 3 3 123

12 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 2 2 2 1 3 4 4 4 114

13 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 122

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 131

15 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 2 4 3 118

16 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 128

17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 136

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 132

19 4 4 3 2 4 2 3 2 2 3 4 4 3 1 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 2 96

20 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 112

21 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 3 123

22 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 4 4 110

23 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 115

24 4 3 3 2 4 2 3 3 2 2 4 3 3 1 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 3 3 96

25 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 4 3 1 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 4 3 102

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 2 2 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 112

27 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 106

28 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 115

29 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 4 105

30 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 1 3 3 92

31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 132

32 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 3 3 3 96

33 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 2 4 3 1 3 2 2 2 1 3 3 2 4 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 85

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 123

35 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 118

36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 123

37 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 3 2 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 1 1 3 3 4 4 116

38 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 1 1 3 3 3 3 111

131

Lampiran 8

Hasil Uji Validitas Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

132

Lampiran 9

Instrumen Angket Penelitian Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”

ANGKET KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Jurusan :

II. Petunjuk Pengisian:

A. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut

B. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera

III. Keterangan:

SL : Selalu

S : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SL S KD TP

1 Guru BK mensosialisasikan program BK kepada siswa

2 Guru BK mensosilisasikan sistem belajar mengajar

3 Guru BK mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang ada

di sekolah

4 Guru BK memperkenalkan suasana belajar sekolah

5 Guru BK memberikan informasi tata tertib sekolah

kepada siswa

6 Guru BK menjelaskan fungsi adanya tata tertib di

sekolah

7 Guru BK meberitahukan hukuman bagi yang

melanggar tata tertib

133

8 Guru BK selalu mengingatkan untuk mengikuti

kegiatan keagamaan

9 Guru BK memberikan penjelasan tentang bahaya

narkoba

10 Guru BK memberikan materi tentang sikap yang baik

bagi remaja

11 Guru BK memberikan materi tentang pubertas yang

dialami saat remaja

12 Guru BK menjelaskan etika pergaulan terutama dengan

lawan jenis

13 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat

berprilaku sopan kepada orang lain

14 Guru BK membiasakan siswa menghormati dan

menghargai orang lain

15 Guru BK memberikan pemahaman untuk dapat peduli

kepada sesama

16 Guru BK memberitahukan metode cara belajar yang

efektif

17 Guru BK selalu mendiskusikan mengenai masalah

belajar

18 Guru BK mengengenalkan dunia kerja kepada siswa

19 Guru BK bekerjasama dengan intitusi untuk

memberikan informasi terhadap dunia kerja

20 Guru BK memberikan saran terkait kelas yang diambil

21 Guru BK turut andil dalam membuat kelompok belajar

22 Guru BK membantu siswa dalam memilih

ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat

23 Guru BK membantu siswa memilih karir yang sesuai

bakat dan minat

24 Guru BK mengarahkan siswa untuk mengembangkat

bakat dan minat

25 Guru BK memberikan tes bakat dan minat kepada

siswa

26 Guru BK membantu siswa memilih program studi

27 Guru BK memberikan kebebasan dalam memilih

program studi

28 Guru BK menjelaskan masalah dalam belajar yang

134

dihadapi siswa

29 Guru BK membantu siswa mencari solusi terhadap

masalah belajar

30 Guru BK memanggil siswa yang memiliki masalah

belajar

31 Guru BK memberikan tips-tips dalam belajar

32 Teknik belajar yang diberikan guru BK membantu

siswa dalam belajar

33 Guru BK membimbing siswa lebih dewasa dalam

bersikap

34 Dengan adanya layanan BK membantu siswa belajar

dengan baik

35 Guru BK bekerjasama dengan guru mata pelajaran

membuat program belajar tambahan

36 Siswa mengkuti program belajar tambahan/pengayaan

ketika nilai siswa kurang

37 Guru BK memberikan motivasi jika nilai siswa kurang

38 Guru BK meningkatkan motivasi belajar siswa

39 Guru BK memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan konseling kelompok

40 Guru BK membantu siswa saat mengahadapi masalah

pribadi

41 Guru BK peduli terhadap siswa yang memiliki

permasalahan sosial

42 Guru BK mengarahkan siswa ketika kesulitan memilih

melanjutkan pendidikan atau bekerja

43 Guru BK memastikan perubahan-perubahan pada siswa

setelah mengikuti layanan konseling

44 Guru BK menetapkan siswa yang bersangkutan dalam

jenis layanan tertentu

45 Guru BK memberikan arahan dan saran setelah

melaksanakan konseling

46 Guru BK menasehati siswa ketika melakukan

kesalahan

47 Guru BK memberikan kebebasan kepada siswa dalam

menentukan topik yang akan dibahas

48 Guru BK memberikan topik bahasan yang bervariasi

pada saat bimbingan kelompok

135

49 Guru BK memastikan setiap siswa memahami topik

bahasan dalam bimbingan kelompok

50 Guru BK membantu siswa mentransfer apa yang

dipelajari dalam layanan bimbingan kelompok

51 Guru BK menetapkan topik yang akan dibahas untuk

pertemuan selanjutnya

52 Guru BK memberikan arahan setelah melaksanakan

layanan bimbingan kelompok

53 Guru BK memberitahukan jadwal bimbingan kelompok

untuk pertemuan selanjutnya

54 Guru BK menyediakan layanan mediasi bagi siswa

55 Guru BK menengahi pertikaian antar siswa

56 Guru BK tidak adil dalam memberikan keputusan

57 Guru BK bersikap tegas dalam mengambil keputusan

terhadap penyelesaian masalah siswa

136

Lampiran 10

Instrumen Angket Penelitian Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

ANGKET KEDISIPLINAN SISWA

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Kelas :

Jurusan :

II. Petunjuk Pengisian:

C. Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan yang ada pada tabel berikut

D. Berikan jawaban dengan ceklis () pada salah satu jawaban yang tertera

III. Keterangan:

SL : Selalu

S : Sering

KD : Kadang-Kadang

TP : Tidak Pernah

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

SL S KD TP

1 Saya berpakaian rapih ketika di sekolah

2 Saya menggunakan atribut lengkap

3 Saya tiba di sekolah tepat waktu

4 Saya memberikan keterangan ketika tidak masuk kelas

5 Saya langsung masuk kelas ketika bel berbunyi

6 Saya meminta izin kepada guru ketika meninggalkan

sekolah

7 Saya menyapa guru ketika berpapasan di

likungkungan sekolah

137

8 Saya menggunakan bahasa sopan ketika berinteraksi

9 Saya selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah

10 Saya mencoret-coret fasilitas sekolah

11 Saya melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal

12 Saya berangkat lebih awal untuk melaksanakan tugas

piket

13 Saya selalu datang sesuai jadwal ekstrakulikuler

14 Saya hadir tanpa harus diperintah guru pada saat

kegiatan pengembangan diri

15 Saya mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh

yang diberikan guru

16 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu

17 Saya mengerjakan tugas meskipun guru tidak ada di

kelas

18 Saya belajar untuk mempersiapkan diri sebelum

ulangan

19 Saya bekerja sama dengan teman ketika ulangan

20 Saya memberikan jawaban ulangan kepada teman

21 Saya mendengarkan penjelasan guru

22 Saya menjaga ketertiban lingkungan kelas

23 Saya tidur ketika pelajaran di mulai

24 Saya mengerjakan PR di rumah

25 Saya mencontek PR teman di sekolah

26 Saya membaca ulang materi yang dijelaskan guru di

rumah

27 Saya tetap belajar di rumah meskipun tidak ada

ulangan

28 Saya tidak belajar pada saat akan ulangan

29 Saya menyiapkan buku pelajaran setelah belajar

30 Saya sering meminjam perlengkapan sekolah

138

Lampiran 11

Tabulasi Data Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling” dan Y “Kedisiplinan

Sisiwa”

Variabel X “Kinerja Guru Bimbingan dan Konseling”

RSP X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38 X39 X40 X41 X42 X43 X44 X45 X46 X47 X48 X49 X50 X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 Total_X

1 4 4 3 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 4 197

2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 196

3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 1 3 4 1 1 1 4 4 2 2 2 1 2 1 1 1 4 3 4 152

4 3 2 2 2 4 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 1 2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 143

5 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 147

6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 4 3 3 1 2 2 2 3 4 2 2 1 1 2 1 4 3 3 2 112

7 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 4 4 3 1 1 4 1 4 4 3 1 1 3 3 4 2 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 3 2 1 1 1 4 2 4 4 150

8 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 1 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 186

9 3 2 2 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 1 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 3 2 2 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 188

10 1 2 2 2 2 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 2 2 3 2 1 2 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 123

11 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 1 1 1 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 191

12 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 4 3 4 4 3 2 3 2 1 1 2 2 1 4 4 3 4 1 4 4 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 2 144

13 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 4 4 139

14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 199

15 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 1 1 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 1 4 4 3 157

16 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 4 3 105

17 1 2 1 1 2 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 115

18 2 2 2 1 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 3 1 4 1 1 1 1 1 2 4 1 3 3 3 3 4 2 2 3 3 1 1 3 3 1 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 2 1 2 3 4 4 151

19 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 4 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 4 2 2 3 4 4 4 4 1 1 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 4 171

20 2 2 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 2 1 4 3 1 2 4 3 3 2 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 1 4 4 4 3 170

21 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 209

22 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 192

23 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 199

24 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 1 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 4 4 175

25 2 3 1 1 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 1 3 1 1 2 2 1 1 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 4 4 150

26 2 1 2 1 4 3 4 1 3 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 4 1 3 4 4 1 3 4 4 3 4 2 1 4 2 1 1 2 2 1 4 4 4 1 2 3 4 2 1 1 1 1 1 1 3 4 4 4 148

27 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 2 2 1 2 4 4 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 119

28 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 188

29 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 186

30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 4 192

31 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 3 2 1 1 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 167

32 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 187

33 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 193

34 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 4 3 2 2 4 3 1 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 185

35 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 4 4 1 4 2 1 1 1 3 2 4 2 1 2 2 1 2 3 3 4 4 1 1 1 2 1 2 2 4 4 4 140

36 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 4 1 2 3 2 2 4 2 2 1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 4 141

37 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 1 3 3 1 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 3 4 4 158

38 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 220

39 2 2 2 1 4 2 3 4 1 3 2 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 4 3 4 140

40 2 2 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 2 1 2 1 2 1 3 2 1 4 4 3 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 1 2 3 4 4 128

41 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 192

42 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 4 4 4 3 2 4 2 1 1 2 3 1 3 3 3 3 2 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 137

43 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 3 1 1 1 3 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 146

44 2 2 2 2 4 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 3 3 1 4 4 3 2 4 3 3 4 4 1 1 1 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3 4 4 4 160

45 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 141

46 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 2 3 4 3 119

47 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 171

48 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 2 2 4 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 164

49 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 2 3 1 1 4 2 2 3 1 1 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 4 4 160

50 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 4 1 1 4 3 1 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 4 2 3 2 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 3 4 2 137

51 2 3 3 1 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 3 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 1 3 1 1 2 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 1 3 1 2 4 4 4 139

52 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 2 2 3 3 4 1 1 4 2 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 3 3 1 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 2 2 2 1 4 4 4 156

53 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 213

54 2 2 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 141

55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 218

56 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 1 1 1 3 3 1 2 1 3 4 1 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 143

57 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 175

58 2 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 4 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 4 4 166

59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 1 1 4 4 4 4 186

60 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 184

61 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 211

62 2 2 2 1 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 4 3 4 4 2 3 4 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 1 2 1 1 4 4 4 3 144

63 4 2 4 2 3 3 3 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 1 1 3 1 2 2 4 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 4 4 175

64 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 1 2 4 4 1 4 4 2 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 4 1 1 4 4 4 2 2 2 1 2 1 2 4 4 4 146

65 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 3 169

66 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 1 1 3 3 3 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 151

67 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 4 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 1 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 3 4 4 125

68 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 193

69 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 223

70 4 3 2 2 4 3 4 3 2 2 1 1 4 4 4 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 1 3 1 1 3 1 2 2 1 1 2 4 1 4 4 1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 2 4 4 123

71 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 1 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 4 4 4 169

72 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 4 187

139

Variabel Y “Kedisiplinan Siswa”

RSP Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y16 Y17 Y18 Y19 Y20 Y21 Y22 Y23 Y24 Y25 Y26 Y27 Y28 Y29 Y30 Total_Y

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 4 102

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 111

3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 94

4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 89

5 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 97

6 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 81

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 113

8 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 99

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 113

10 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 1 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 103

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 110

12 3 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 4 2 4 88

13 2 2 2 4 2 4 4 2 1 3 2 1 1 1 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 71

14 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 4 105

15 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 4 96

16 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 1 3 4 4 101

17 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 89

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 4 4 4 103

19 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 3 100

20 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 105

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120

22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 101

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 117

24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 105

25 4 4 3 1 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 93

26 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 90

27 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 4 3 74

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 3 4 3 2 1 2 3 4 99

29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 1 4 4 102

30 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 1 4 2 1 2 1 4 4 1 87

31 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 106

32 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 96

33 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 108

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 112

35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 1 3 106

36 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 96

37 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 2 3 103

38 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 101

39 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 107

40 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 105

41 3 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 91

42 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 3 4 84

43 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 1 4 2 2 91

44 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 99

45 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 89

46 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 2 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 90

47 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 101

48 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 95

49 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 3 2 2 4 3 2 97

50 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 2 2 1 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 92

51 4 4 2 4 2 4 3 3 3 4 4 1 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 4 88

52 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 105

53 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 108

54 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 111

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 115

56 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 89

57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 109

58 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 4 4 4 2 3 2 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 95

59 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 115

60 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3 102

61 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 3 3 98

62 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 99

63 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 2 3 98

64 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 101

65 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 4 4 91

66 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 101

67 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 94

68 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 107

69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 109

70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 104

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 106

72 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 1 4 4 2 2 4 2 3 98

140

Lampiran 12

R Tabel

Tabel R Product Moment

141

Lampiran 13

T Tabel

142

Lampiran 14

Hasil TCR Indikator Variabel X dan Indikator Variabel Y

HASIL TCR INDIKATOR VARIABEL X

SL SR KD TP N

Total

Skor

Rata-

Rata TCR

f % f % f % F %

X1.1 22 30.6 17 23.6 31 43.1 2 2.8 72 203 2.82 70.5

X1.2 13 18.1 23 31.9 33 45.8 3 4.2 72 190 2.64 66.0

X1.3 23 31.9 18 25 29 40.3 2 2.8 72 206 2.86 71.5

X1.4 12 16.7 20 27.8 30 41.7 10 13.9 72 178 2.47 61.8

Rata-Rata Skor Indikator 2.70 67,5

X2.1 43 59.7 18 25 11 15.3 0 0 72 248 3.44 86.1

X2.2 35 48.6 22 30.6 13 18.1 2 2.8 72 234 3.25 81.3

X2.3 46 63.9 19 26.4 7 9.7 0 0 72 255 3.54 88.5

X2.4 48 66.7 17 23.6 6 8.3 1 1.4 72 256 3.56 88.9

X2.5 21 29.2 21 29.2 25 34.7 5 6.9 72 202 2.81 70.1

X2.6 37 51.4 20 27.8 15 20.8 0 0 72 238 3.31 82.6

X2.7 17 23.6 15 20.8 29 40.3 11 15.3 72 182 2.53 63.2

X2.8 24 33.3 23 31.9 21 29.2 4 5.6 72 211 2.93 73.3

X2.9 45 62.5 15 20.8 12 16.7 0 0 72 249 3.46 86.5

X2.10 48 66.7 20 27.8 4 5.6 0 0 72 260 3.61 90.3

X2.11 34 47.2 27 37.5 10 13.9 1 1.4 72 238 3.31 82.6

X2.12 20 27.8 19 26.4 27 37.5 6 8.3 72 197 2.74 68.4

X2.13 17 23.6 27 37.5 22 30.6 6 8.3 72 199 2.76 69.1

X2.14 7 9.7 16 22.2 27 37.5 22 30.6 72 152 2.11 52.8

X2.15 5 6.9 18 25 27 37.5 22 30.6 72 150 2.08 52.1

Rata-Rata Skor Indikator 2.42 60,5

X3.1 18 25 18 25 29 40.3 7 9.7 72 191 2.65 66.3

X3.2 5 6.9 9 12.5 14 19.4 44 61.1 72 119 1.65 41.3

X3.3 7 9.7 14 19.4 14 19.4 37 51.4 72 135 1.88 46.9

X3.4 20 27.8 15 20.8 20 27.8 17 23.6 72 182 2.53 63.2

X3.5 25 34.7 24 33.3 18 25 5 6.9 72 213 2.96 74.0

X3.6 11 15.3 11 15.3 18 25 32 44.4 72 145 2.01 50.3

X3.7 18 25 17 23.6 18 25 19 26.4 72 178 2.47 61.8

X3.8 39 54.2 20 27.8 11 15.3 2 2.8 72 240 3.33 83.3

Rata-Rata Skor Indikator 2.69 67,2

X4.1 21 29.2 29 40.3 19 26.4 3 4.2 72 212 2.94 73.6

X4.2 25 34.7 28 38.9 14 19.4 5 6.9 72 217 3.01 75.3

X4.3 34 47.2 28 38.9 8 11.1 2 2.8 72 238 3.31 82.6

143

X4.4 18 25 24 33.3 27 37.5 3 4.2 72 201 2.79 69.8

X4.5 12 16.7 18 25 33 45.8 9 12.5 72 177 2.46 61.5

X4.6 32 44.4 25 34.7 13 18.1 2 2.8 72 231 3.21 80.2

X4.7 21 29.2 26 36.1 22 30.6 3 4.2 72 209 2.90 72.6

X4.8 10 13.9 16 22.2 24 33.3 22 30.6 72 158 2.19 54.9

X4.9 15 20.8 17 23.6 15 20.8 25 34.7 72 166 2.31 57.6

X4.10 20 27.8 24 33.3 22 30.6 6 8.3 72 202 2.81 70.1

X4.11 19 26.4 27 37.5 21 29.2 5 6.9 72 204 2.83 70.8

Rata-Rata Skor Indikator 2.54 63,5

X5.1 14 19.4 23 31.9 18 25 17 23.6 72 178 2.47 61.8

X5.2 37 51.4 21 29.2 12 16.7 2 2.8 72 237 3.29 82.3

X5.3 40 55.6 22 30.6 10 13.9 0 0 72 246 3.42 85.4

X5.4 27 37.5 21 29.2 16 22.2 8 11.1 72 211 2.93 73.3

X5.5 24 33.3 23 31.9 18 25 7 9.7 72 208 2.89 72.2

X5.6 20 27.8 19 26.4 24 33.3 9 12.5 72 194 2.69 67.4

X5.7 41 56.9 22 30.6 7 9.7 2 2.8 72 246 3.42 85.4

X5.8 60 83.3 11 15.3 1 1.4 0 0 72 275 3.82 95.5

Rata-Rata Skor Indikator 3.21 80,3

X6.1 39 54.2 17 23.6 11 15.3 5 6.9 72 234 3.25 81.3

X6.2 20 27.8 25 34.7 17 23.6 10 13.9 72 199 2.76 69.1

X6.3 27 37.5 20 27.8 14 19.4 11 15.3 72 207 2.88 71.9

X6.4 18 25 21 29.2 20 27.8 13 18.1 72 188 2.61 65.3

X6.5 12 16.7 15 20.8 32 44.4 13 18.1 72 170 2.36 59.0

X6.6 22 30.6 14 19.4 22 30.6 14 19.4 72 188 2.61 65.3

X6.7 11 15.3 16 22.2 22 30.6 23 31.9 72 159 2.21 55.2

Rata-Rata Skor Indikator 2.45 61,3

X7.1 29 40.3 16 22.2 22 30.6 5 6.9 72 213 2.96 74.0

X7.2 47 65.3 21 29.2 4 5.6 0 0 72 259 3.60 89.9

X7.3 1 1.4 5 6.9 8 11.1 58 80.6 72 267 3.71 92.7

X7.4 59 81.9 10 13.9 3 4.2 0 0 72 272 3.78 94.4

Rata-Rata Skor Indikator 3.51 87.8

144

HASIL TCR INDIKATOR VARIABEL Y

SL SR KD TP N

Total

Skor

Rata-

Rata TCR

F % f % f % F %

Y1.1 59 81.9 10 13.9 3 4.2 0 0 72 272 3.78 94.4

Y1.2 60 83.3 7 9.7 5 6.9 0 0 72 271 3.76 94.1

Y1.3 45 62.5 24 33.3 3 4.2 0 0 72 258 3.58 89.6

Y1.4 70 97.2 1 1.4 0 0 1 1.4 72 284 3.94 98.6

Y1.5 35 48.6 26 36.1 11 15.3 0 0 72 240 3.33 83.3

Y1.6 67 93.1 5 6.9 0 0 0 0 72 283 3.93 98.3

Y1.7 40 55.6 27 37.5 5 6.9 0 0 72 251 3.49 87.2

Y1.8 43 59.7 21 29.2 8 11.1 0 0 72 251 3.49 87.2

Y1.9 46 63.9 24 33.3 1 1.4 1 1.4 72 259 3.60 89.9

Y1.10 2 2.8 0 0 13 18.1 57 79.2 72 269 3.74 93.4

Y1.11 47 65.3 15 20.8 10 13.9 0 0 72 253 3.51 87.8

Y1.12 17 23.6 15 20.8 25 34.7 15 20.8 72 178 2.47 61.8

Y1.13 40 55.6 19 26.4 10 13.9 3 4.2 72 240 3.33 83.3

Y1.14 25 34.7 27 37.5 18 25.0 2 2.8 72 219 3.04 76.0

Rata-Rata Skor Indikator 3.49 87,3

Y2.1 42 58.3 25 34.7 5 6.9 0 0 72 253 3.51 87.8

Y2.2 35 48.6 30 41.7 7 9.7 0 0 72 244 3.39 84.7

Y2.3 16 22.2 23 31.9 31 43.1 2 2.8 72 197 2.74 68.4

Y2.4 22 30.6 32 44.4 18 25.0 0 0 72 220 3.06 76.4

Y2.5 2 2.8 9 12.5 48 66.7 13 18.1 72 216 3.00 75.0

Y2.6 2 2.8 13 18.1 43 59.7 14 19.4 72 213 2.96 74.0

Y2.7 45 62.5 24 33.3 3 4.2 0 0 72 258 3.58 89.6

Y2.8 44 61.1 22 30.6 5 6.9 1 1.4 72 253 3.51 87.8

Y2.9 1 1.4 3 4.2 34 47.2 34 47.2 72 245 3.40 85.1

Rata-Rata Skor Indikator 3.23 80,8

Y3.1 37 51.4 26 36.1 9 12.5 0 0 72 244 3.39 84.7

y3.2 1 1.4 8 11.1 51 70.8 12 16.7 72 218 3.03 75.7

Y3.3 11 15.3 18 25.0 42 58.3 1 1.4 72 183 2.54 63.5

Y3.4 6 8.3 12 16.7 46 63.9 8 11.1 72 160 2.22 55.6

Y3.5 1 1.4 2 2.8 35 48.6 34 47.2 72 246 3.42 85.4

Y3.6 43 59.7 17 23.6 11 15.3 1 1.4 72 246 3.42 85.4

Y3.7 1 1.4 4 5.6 31 43.1 36 50.0 72 246 3.42 85.4

Rata-Rata Skor Indikator 3.06 76.5

145

Lampiran 15

Transkrip Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta

Wawancara Kepala MAN 19 Jakarta

1. Bagaimana guru BK berkonsultasi dengan bapak/ibu dalam merancang program kerja

BK?

Jawaban: Guru BK Setiap bulan menyampaikan masalah dan pada saat itu saya

menyampaikan untuk membuat program yang dibutuhkan baik kelas 10, 11 dan 12

sebelum dilaksanakan kemudian saya cek setelah di Acc baru dilaksanakan.

2. Menurut bapak/ibu Bagaimana perencanaan program BK dalam mengatasi masalah

kedisiplinan siswa?

Jawaban: Perencanaan program BK berbeda, antara kelas 10, 11 dan 12. Kalau kelas 10

bagimana memulai peralihan dari SMP kemudian sekarang di SMA dan mengacu kepada

karakter dan cara berpikirnya. Kemudian untuk kelas 11 bagaimana arah dan perguruan

tinggi mana yang akan dipilih. Kelas 12 diarahkan pada saat akan mengikuti SBMPTN

sesuai dengan jurusan keinginan.

3. Menurut bapak/ibu bagaimana pelakanaan program BK dalam mengatasi masalah

kedisiplinan siswa?

Jawaban: Pelaksanaannya saya tidak pantau utuh tetapi jika ada permasalahan atau rapat

dinas yang paling saya tekankan BK karena kadang tidak tau jam berlajarnya dan juga

harus ekstra seperti membina, mengatasi dan melaksanakan penyuluhan-penyuluhan dari

kelas 10 11 12 sesuai jam-jam yang diperlukan. Tetapi terkadang BK jarang melapor ke

saya jika sudah melaksanakan tugas, oleh Karena itu saya mengadakan pertemuan setiap

2 minggu dengan guru BK. Pelaksanaanya program BK masih belum sesuai dengan

Juknis dan disiplin keilmuan karena ada guru BK yang saya perbantukan. Program saya

dan BK banyak sekali berselisih karena konsep disiplin keilmuan banyak yang tidak

sesuai artinya semangat untuk menjadi guru BK harus terjun, harus murni. Masih ada

yang tidak sesuai dengan kode etik terkait kerahasian masalah siswa.

4. Bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Ada yang aktif dan baik, ada yang cuek, ada yang bagus dan bijak ketika ada

aduan. Oleh karena itu saya memberikan nasehat yang baik agar BK dapat melaksanakan

146

tugas BK dan jangan sampai ada anak yang putus asa. Tetapi Alhamdulillah tidak ada

komplain dari wali murid terkait anaknya. Jadi guru BK itu jangan sampai memberikan

kesan yang tidak bagus.

5. Apa saja pelanggaran yang sering dilakukan oleh siswa?

Jawaban: Diantaranya absensi kemudian, pulang tidak sesuai dengan jam, pacaran,

terlambat sholat, melompat pagar Alhamdulillah masalah sudah teratasi karena sudah

dinasehati.

Ada juga siswa yang merokok tetapi tidak banyak karena yang merokok rata-rata sudah

tidak pakai seragam. Ada satu siswa yang dikeluarkan Karena poin pelanggaran sudah

banyak.

6. Bagaimana cara mengatasi masalah kedisiplinan siswa menurut Bapak/Ibu?

Jawaban: Setiap senin rapat dengan wakil dan saya tekankan kepada kesiswaan untuk

melaporkan masalah siswa setelah itu mencari solusi dari guru BK, Wali Kelas. Jika

solusi dari merekan tidak jelas saya melaksanakan rapat dengan BK, Wali Kelas,

Kesiswaan. Kalau dari BK tidak selesai masalahnya dan wali kelas tidak ada solusi akan

mengadakan rapat.

7. Apa saja strategi yang dilakukan guru BK dalam melakukan kegiatan BK?

Jawaban: Yang saya ketahui strategi BK dalam mengadakan carir day untuk kelas 12.

Yang kedua guru BK mengarahkan siswa kejenjang selanjutnya dan dilakukan dengan

bagus. Terkait strategi dalam mengatasi masalah kedisiplinan selalu komunikasi dengan

kesiswaan, jadi BK tidak boleh mengutuskan sendiri harus berkomunikasi dengan

kesiswaan.

8. Evaluasi apa yang dilakukan kepsek terhadap kegiatan BK?

Jawaban: Evaluasi yang sifatnya umum terkait dengan pendataan-pendataan seperti

pendataan alumni, bekerja, kuliah dan tidak kuliah. Evaluasi dilakukan sebelum

dilaksanakan SNMPTN untuk semua kegiatan kelas 12 dan sesudah SBMPTN terkait

anak-anak ke perguruan tinggi. Adapun terkait kedisiplinan setiap minggu diadakan

pertemuan.

147

Lampiran 16

Transkrip Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling

Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling

Nama: Frida Agusta, S.Pd.

Jabatan : Guru BK kelas XII MAN 19 Jakarta

1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait

seperti kepala sekolah, wali kelas ?

Jawaban : Pasti, yang pasti si dengan pihak-pihak sekolah ya dari wakil, kesiswaan,

kurikulum, sarpras, wali kelas. Kalau punya program otomatis berkaitan dengan yang

lainnya. Mau ga mau saya mesti menanyakan dulu. Sebelum buat program kebtuhannya

apa. Kebutuhan apa yang dibutuhkan siswa. Program dirancang setiap tahun. Program

kerja tahunan namanya. Kalau gurukan sama tuh setiap tahun, program untuk

pembelajaran.

2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum

merencanakan program BK?

Jawaban: Iya pasti, kita ada tes bakat dan minat. Tes itu diberikan waktu pertama kali

masuk, kelas sepuluh

3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pemberlajaran BK di kelas?

Jawaban: Tahun-tahun lalu BK masuk dikelas, dapat 1 jam setengah. Mulai tahun

kemarin sudah ga ada. Jadi kurang efektif. Paling tidak kalau di kelaskan jadi kenal siswa

ya. Kalau yang ke BK itu Cuma anak yang itu-itu doang, kecuali kalau ibu yang panggil

jemput bola. Yang kedua kita jadi punya waktukan karena ada jam nya, trus anak kalau

mau sharing jadi tidak malu karnakan udah tau murid di kelas. Kalau masuk ke BK kan

pasti mikir-mikir karna takut. Anak-anakkan masih mikir kalau masuk ruang BK karna

ada salah. Jadi lebih enak ada jam.

4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Yang pertama itu tes, bakat minat untuk anak kelas 11, bimbingan karir untuk

anak kelas 12 nanti anak arahnya kemana nih setelah SMA, apakah mau kuliah atau

kerja, termasuk yang carier day mengenalkan kampus-kampus. Layanan BK juga

dilakukan seperti pribadi, orientasi, karir pokonya 9 tuh harus dilaksanakan.

148

5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?

Jawaban: Jadi pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan . misalkan di kelas 10

kebutuhan layanannya, kelas 11 layanannya apa, trus kelas 12 layanannya apa. Lebih

tergantung kebutuhan kalau menurut ibu. Kebutuhan siswa yang ada di sini. Kira-kira

butuhnya layanan apa. Kalau saya lebih ke karir dan pribadi. Anak itu kadang-kadang

kalau kita ngobrol segan. Saya ajak ketempat yang tenang, nanti mereka cerita terkait

masalah pribadi, keluarga, belajar. Jadi ibu yang manggil siswa secara pribadi. Jadi ibu

samperin ke kelas atau ada jam-jam kosong yang tidak mengganggu. Siswa itu jarang

yang datang sendiri untuk ke ruang BK. Hanya 30% siswa datang, karna tidak semua

anak berani. Kalau layanan kelompok biasanya ibu di kelas. Misalkan ada kasus anak

merokok, ibu kumpulin dari beberapa siswa yang memiliki kasus pelanggaran merokok

disitu ibu kasih motivasi, kasih layanan. Jadi karna kasus yang sama, dibuatlah layanan

kelompok. Begitupun dengan karir, minat dengan jurusan yang sama. Misalnya dia

tertarik dengan jurusan Bahasa Inggris dari beberapa kelas IPA, IPS, Agama yang minat

bahasa Inggris siapa aja dijadikan satu, dikasih bimbingan konseling, materi, motivasi.

6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?

Jawaban: Disesuaikan dengan kebutuhan. Misalkan kalau layanan perorangan ibu

langsung datangkan siswa nya.

7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Pertama ibu cari penyebabnya dulu, misalkan pelanggaran kecil, telat. Ibu

Tanya bangun jam berapa, kenapa bisa sampai telat ke sekolah. Ga langsung ibu kasih

point. Kita menghargai siswa bagaimanapun dia ada usaha untuk datang ke sekolah,

terlepas dia terlambat sekali dua kali. Kalau tiap hari itu tanda tanya. Kalau tiap hari ibu

telfon orang tuanya karna kan dia berangkat dari rumah otamatis orang tua yang

bertanggung jawab. Ibu tanyakan dulu kenapa

8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan

layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?

Jawaban: Tergantung kebutuhan, misalkan ibu ga bisa nanganin. Sudah dikonseling

tetapi tidak ada perubahan, ibu alih tangan kasus. Ibu lemparkan ke orang yang memiliki

149

kemampuan yang sesuai dengan permasalahan. Misalkan ke psikiater. Ibu pernah

melakukan waktu itu ke hipnoterapi karena anak ini suka berhalusinasi.

Jadi prosesnya pertama wali kelas dulu yang nanganin kalau sudah tidak bisa ke BK

penyelesaiannya, kalau tidak bisa juga baru alih tangan kasus.

9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru

BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Sekolah sudah menyediakan

10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?

Jawaban: Ruang BK tapi sekarang kurang tempat untuk konselingnya. Harusnya

disekatkan kalau dulu sebelum pindah ada. Kalau dulukan ada buku panduan siswa, jadi

bisa ketahuan tuh pelanggaran apa saja yang dilakukan selama 3 tahun. Kalau sekarang

sudah tidak ada. Sekarang dari catatan konseling

11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?

Jawaban: Kinerja sudah maksimal karna kita kan ga kerja sendiri, disitu ada wali kelas

dan kesiswaan. Karna dari pagi sudah keluar semua menangani siswa.

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?

Jawaban: Misalkan dari kedisiplinan pagi, bisa dilihat. Setiap minggu kita adakan

evaluasi. Minggu ini banyan seminggu berikutnya sudah berkurang. Jadi kita evaluasi

kalau banyak yang melanggar kita cari apa penyebabnya, gurunya apa siswanya. Jadi

setiap minggu kita evaluasi bareng sama wali kelas dan kesiswaan. Kalau belum

berkurang, kita kasih shock terapi seperti hafalan. Berikutnya, kalau masih melanggar

lagi lebih banyak hafalannya, kalau dia tidak hafal ga bisa masuk kelas. Disitu biasanya

di guru piket ada catatan terlambatnya. Jadi hukumannya yang mendidik tidak disuruh

berjemur di lapangan. Jadi mereka termotivasi untuk menghafal.

13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?

Jawaban: Kendalanya di sarpras, kalau minta sesuatu lama prosesnya. Jadi hal kecil

yang buat nyaman untuk bekerja belum terwujud. Kerja jadi kurang maksimal. Waktu

kurang karna tidak ada jam di kelas. Kalau tenaga tidak kurang, karna guru BK ada 3

masing-masing megang angkatannya jadi fokus, sekarang satu angkatan kita pegang

selama tiga tahun. Saya megang anak sekitar 250 an siswa meskipun jumlah maksimal

guru BK memegang 150 siswa per 24 jam. Itu ga jadi masalah karna ga semua siswa

150

membuat pelanggaran. Yang ditangani guru BK diutamakan yang melanggar

kedisiplinan. Terkait membina kedisiplinankan ga cuma guru BK saja ada wali kelas

kalau sudah tidak bisa baru ke BK.

14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?

Jawaban: Kedisiplinan siswa masih kurang. Sekitar 70% siswa masih melanggar

15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?

Jawaban: Misalkan dari pagi, kehadiran itu sudah banyak anak yang terlambat.

Masuknyakan jam set 7 kurang, anak-anak selalu terlambat paling tidak bisa setengah

tujuh lewat itu baru dateng, padahalkan pembiasaan kalau pagi ada tadarus, dhuha,

otomatis masuk itu kurang dari 7:20. Anak-anak kebiasaan datang jam set 7 pas atau jam

set 7 lewat. Dari baju, yang perempuan jarang pake ciput, roknya pakai span, yang cowo

dipensil. Pelanggaran mulai dari pagi, berangkat sekolah sampai seragam. Dari kasus

yang berat, ada yang bawa senjata tajam, bawa rokok, vape, berkelahi, kabur dari

sekolah. Padahal sudah ada guru piket, sudah ada satpam, pintu belakang sudah ditutup.

Terkadang ada beberapa siswa yang ga mengikuti. Dipelajaran yang ini dia ikut trus

dipelajaran selanjutnya dia ga ikut, mungkin dia ga terlalu suka atau gimana makanya dia

kabur ke kamar mandi, atau ke kanti itu yang dipembelajaran. Sejauh ini tidak ada yang

melawan guru, masih ada akhlaknya. Mereka masih taulah guru dan orang tua mesti

harus dihormati, jadi kenakalan-kenakalan yang masih wajar.

16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Banyak, yang pertama pasti dari lingkungan keluarga. Dari pertama dia

datangkan pasti mungkin dia bawa masalah. Moodnya dia dari rumah dibawa ke sekolah

efeknya kemana-mana. Trus bisa jadi di sekolahnya itu sendiri. Linkungan kelasnya yang

membuat dia tidak nyaman, atau mungkin bisa jadi pengajarnya, mungkin dia ga terlalu

begimana kan banyak sebabnya. Kenapa anak itu seperti ini padahal di sekolah ga ada

masalah, berarti di rumah. Di rumah ada masalah, tadinya moodnya udah ga enak dibawa

masalahnya ke mana-mana.

17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Obserasi dulu, pemanggilan konseling, konseling pribadi. Kita Tanya dulu

keseharian dia seperti apa. Mungkin dia punya masalah dengan orang tuanya. Kita cari

solusinya. Kalaupun sudah tidak bisa diselesaikan, kita panggil orang tuanya.

151

Ada juga yang sampai dikeluarkan. Kalau sudah beberapa kali dibilang tidak bisa mau ga

mau karena sekolahkan punya point. Nah point itu acuannya, kalau sudah lebih dari

maksimal. Itupun pasti kita ga langsung keluarkan, kita pertimbangkan dulu, kita

bicarakan dulu dengan wali kelas, kepala sekolah, wakil masih bisa ga dipertahankan,

kalaupun memang tidak bisa kita kasih kesempatan. Kita kasih kesempatan untuk kedua

kalinya, masih tetap kaya gitu ya sudah. Setiap tahun pasti ada yang dikeluarkan.

18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?

Jawaban: Kasih reward. Rewardnya otomatis di akhir kenaikan biasanya. Kalau

misalkan dia punya point pelanggaran dari point prestasi bisa dihapus. Jadi seandainya

dia melakukan pelanggaran otomatis dia punya point pelanggaran, cara menghapusnya ya

itu dengan point prestasi.

19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?

Jawaban: Biasanya pembiasaan-pembiasaan, seperti sholah dhuha, trus keputrian kalau

dari BK ya. Karena usia mereka tuh usia yang ga bisa dipaksa dan dikerasin ya. Semakin

kamu dikerasin semakin kamu ngelawan. Ya paling pendekatan secara personal. Diajak

ngobrol udah kaya teman.

20. Bentuk evaluasi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terhadap kedisiplinan siswa?

Jawaban: Kalau saya guru BK punya catatan setiap siswa. Karna satu angkatan 3 tahun.

Otomatis setiap angkatan punya catatan konseling sendiri. Setiap dia melakukan

pelanggaran, terus cara penyelesaiannya seperti apa, nanti tiga bulan lagi dievaluasi. Ada

perubahan atau tidak. Pelanggaran yang dilakukan itu kita evaluasi.

152

Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling

Nama : Ibu Sri Hidayati, S.Pd.

Jabatan : Guru BK kelas X MAN 19 Jakarta

1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait

seperti kepala sekolah, wali kelas ?

Jawaban: Jadi pada saat merancang mengambil data dari siswa, apa yang dibutuhkan

siswa dan konsultasinya dengan guru BK se-DKI.

2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum

merencanakan program BK?

Jawaban: Saya ada namanya AKPD (Analisis Kebutuhan Peserta Didik), jadi ada

beberapa item yang harus mereka isi dan setiap level berbeda. Ketika direkap itu yang

menjadi penentuan pembuatan program.

3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pembelajaran BK di kelas?

Jawaban: Untuk pembelajaran di kelas sudah tidak ada sejak dua tahun yang lalu.

Seharusnya si ada agar lebih efektif dan lebih banyak waktu untuk sharing-sharing. Jadi,

sekarang kalau siswa membutuhkan informasi datang ke ruang BK bertemu dengan saya

4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Program yang terkait 9 layanan BK.

5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?

Jawaban: Jadi pelaksanaannya fleksibel. Kalau memang dibutuhkan dan sifatnya darurat

maka layanan tersebut harus dilakukan dengan segera kalau masih bisa terhendel kita bisa

mengulur waktu.

6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?

Jawaban: Layanan orintasi dilakukan secara global ketika ada MOS jadi memberikan

informasi terkait hal-hal sekolah. Konseling perorangan kita panggil ketika ada masalah.

Bimbingan kelompok dilakan di kelas atau di luar kelas.

7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Karena masih awal memberikan informasi terkait hukuman jika melanggar

memberikan nasehat.

153

8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan

layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?

Jawaban: Kita melakukan kolaborasi. Misalnya lingkungan yang ada di dalam dengan

bagian TU, wali kelas, wakil dan kepala sekolah tergantung masalahnya. Kalau pihak

luar seperti layanan bimbingan kelompok misalnya informasi bahaya narkoba maka kita

akan berkolaborasi dengan kepolisian

9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru

BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Sudah hampir 80% sudah terpenuhi hanya ada beberapa hal yang tidak

terpenuhi tetapi kita bisa lakukan tanpa adanya hal tersebut.

10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?

Jawaban: Ruangan tetapi ruangan harus dibuat nyaman difasilitasi dengan adanya

ruangan konseling, ruangan tamu, tempat menyimpan arsip, papan-papan pengumuman

meskipun belum sempurna

11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?

Jawaban: Masih dalam proses menjadi yang terbaik

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?

Jawaban: Dapat dilihat dari kedisiplinan siswa. Jika anak tidak dikeluarkan bagi saya

sudah baik. Semakin berkurang penekanan disiplin berati disiplinnya makin bagus

13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?

Jawaban: Kendalanya ada siswa yang belum mengenal fungsi adanya BK, siswa yang

berimage bahwa BK hal yang menakutkan karena dibuat image dengan lingkungan

padahal kami sudah berupaya untuk menghilangkan image tersebut dan Alhamdulillah

ada beberapa anak yang mau datang berkonsultasi dan menceritakan masalahnya

sehingga mereka nyaman.

14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?

Jawaban: Alhamdulillah anak-anak hampir semua mengikuti aturan sekolah artinya

mereka sepakat dengan aturan yang ditetapkan sekolah.

15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?

Jawaban: Pada umumnya setiap pagi ada yang terlambat datang ke sekolah, ketika

pelajaran ada yang bermasalah dengan gurunya misalkan ketidak tuntasan belajar, siswa

154

yang ada di kelas pada saat pelajaran dimulai, keluar tanpa izin, berantem. Kalau

pelanggaran berat seperti merokok.

16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Biasanya malas, tidak ada semangat untuk masuk kelas, ketidak nyamanan di

sekolah dan merasa beban terhadap tugas-tugas di sekolah.

17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Kalau yang ringan cukup memanggil siswa tersebut berkonseling pribadi

tetapi kalau masalahnya sama maka diadakan konseling kelompok. Jadi ada tahapannya

juga, pertama konseling, Apabila sudah melebihi 40 point memanggil orang tua, jika

belum ada perubahan dipanggil lagi orang tuanya dan mengadakan home visit untuk

mengetahui penyebabnya, jika sudah sampai 100 akan diadakan konfrensi kasus dengan

pimpinan, wali kelas, guru BK dan para wakil untuk membicarakan masalah siswa

tersebut.

18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?

Jawaban: Ada poin prestasi. Kalau ada pelanggaran berati poin negatif jika ada prestasi

berati point positif . jadi fungsinya untuk mengurangi point negatifnya. Cara

mendapatkannya apabila siswa masuk sekolah tampa terlambat akan mendapatkan poin

prestasi, ada juga saat ujian jika nilainya 90 dan siswa yang memenangkan kejuaraan

19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?

Jawaban: Teknik yang digunakan mengingatkan bahwa sekolah memiliki aturan yang

harus ditaati dan mengingatkan konsekuensi jika melanggar.

20. Bentuk evaluasi apa saja yang dilakukan Bapak/Ibu terhadap kedisiplinan siswa?

Jawaban: Biasanya berdiskusi dengan sesama guru BK kalau permasalahannya terjadi

berulang, kita mendiskusikan mencari penyababnya dan solusi. Biasanya dilakukan setiap

hari seperti rapat kecil dan akhir bulan. Kalau rapat dengan pimpinan, jika ada siswa yang

dianggap warning untuk dipertahankan.

155

Wawancara Guru Bimbingan dan Konseling

Nama : Ibu Nida Umayah, S.Pd.I

Jabatan : Guru BK kelas XI MAN 19 Jakarta

1. Sebelum merancang program BK, apakah Bapak/Ibu berkonsultasi oleh pihak terkait

seperti kepala sekolah, wali kelas ?

Jawaban: Ya

2. Apakah Bapak/Ibu menganalisis tingkah laku siswa terlebih dahulu sebelum

merencanakan program BK?

Jawaban: Ya

3. Apa saja metode yang Bapak/Ibu gunakan pada saat pembelajaran BK di kelas?

Jawaban: Ceramah, Diskusi, Tanya jawab

4. Program BK apa saja yang ada di sekolah dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Adanya layanan konsultasi dan layanan mediasi

5. Bagaimana pelaksanaan program BK tersebut?

Jawaban: Berjalan sebagaimana mestinya

6. Kapan Bapak/Ibu melaksanakan program BK?

Jawaban: Saat kegiatan KBM berlangsung

7. Apa yang Bapak/Ibu lakukan pertama kali jika ada siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Memanggil dan menegurnya serta memberikan motivasi kepada siswa tersebut

8. Apakah Bapak/Ibu melakukan kolaborasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan

layanan BK, seperti apa bentuk koloborasi tersebut?

Jawaban: Ya. Berkolaborasi dengan walas dan bidang kesiswaan saat ada siswa yang

melanggar kedisiplinan dalam kategori berat

9. Apakah sekolah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kinerja guru

BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan siswa?

Jawaban: Ya

10. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah pada kegiatan BK?

Jawaban: Ruang konsultasi baik konsultasi pribadi maupun kelompok

11. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kinerja guru BK dalam mengatasi masalah kedisiplinan?

Jawaban: Sudah cukup baik

156

12. Bagaimana cara Bapak/Ibu menilai keberhasilan layanan BK?

Jawaban: Dengan berkurangnya pelanggaran kedisiplinan siswa, Dengan banyaknya

siswa yang ingin berkonsultasi dengan BK, dengan kata lain siswa sudah percaya dan

tidak sungkan untuk meminta layanan keada BK

13. Apa saja kendala Bapak/Ibu dalam melaksanakan layanan BK?

Jawaban: Kurangnya kerjasama antara pihak sekolah dengan wali murid, Kurangnya

keterbukaan dan kerjasama antara wali kelas dan guru mata pelajaran untuk mengungkap

permasalahan peserta didik, Fasilitas disekolah kurang memadai, seperti kurangnya

perlengkapan yang dibutuhkan seperti LCD, laptop, speaker sebagai penunjang layanan

informasi pada kenyataannya tidak ada, namun disini Guru BK menggunakan media

seperti gambar, main map, dan buku sebagai media untuk memberikan materi yang

dibutuhkan oleh peserta didik.

14. Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa di sekolah ini?

Jawaban: Tingkat kedisiplinan siswa di MAN 19 cukup baik. Kebanyakan siswa sudah

disiplin dan mentaati peraturan yang ada.

15. Apa saja pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan siswa?

Jawaban: Pelanggaran yang sering dilakukan adalah keterlambatan datang ke sekolah,

memakai seragam yang terlalu ketat dan pendek (siswi) celana yang di rubah polanya

(siswa).

16. Menurut Bapak/Ibu apa saja faktor yang mempengaruhi siswa melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Faktor internal dan eksternal. Internal : Kurangnya perhatian dari orang tua,

Keadaan keluarga yang disharmonis, Kurangnya waktu istirahat, Hubungan antar siswa

yang kurang harmonis, Keterpaksaan bersekolah. Eksternal : Kurang tegas dalam

memberikan sanksi/ hukuman

17. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang melanggar kedisiplinan?

Jawaban: Memberi teguran bagi siswa yang melanggar, Memanggil siswa yang

melanggar kedisiplinan, Memanggil orang tua siswa yang melanggar kedisiplinan dengan

didampingi oleh wali kelas, Membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi pelanggaran

kembali, Memberikan point kepada siswa yang melanggar.

18. Langkah apa saja yang dilakukan BK terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan?

Jawaban: Memberikan apresiasi berupa oemberian point prestasi

157

19. Teknik apa yang digunakan Bapak/Ibu dalam membina kedisiplinan siswa?

Jawaban: Memberikan teguran dengan cara lisan dan tulisan, memberikan bimbingan,

BK bekerjasama dengan wali kelas kemudian di tindak lanjuti oleh kesiswaan. Terakhir

diberikan pengarahan yang lebih baik atau pindah sekolah.

158

Lampiran 17

Data Guru dan Pegawai MAN 19 Jakarta

NSM : 131131740005 NPSN : 20177935

Status Ijazah Tahun Mata Pelajaran Jml

Pangkat Gol TMT PNS/N Terakhir Lulus Yang diajarkan Jam

1 MOHAMMAD YASIN, M.Pd 196904072002121010 1739747650120002 20104001169001 091572200523 L Jombang 07/04/1969 Penata Tk I IV/a 01/10/2016 PNS Kep.Madrasah S.2. UHAMKA 2010 Bahasa Inggris/Ka 24 Jl .H.Jimin Rt.007/02 Petukangan Utara Kec.Pesanggrahan Jak-Sel

2 BAHRULLAH, S.Pd 197011061998031004 9438748650110043 91000070107684 091802114155 L Jakarta 06/11/1970 Pembina IV/a 01/04/2009 PNS Wkl.Bidang Kurikulum S.2. URI 2018 Matematika/Wk 40 Jl . Karyawan II No. 44B RT 002 / 05 Karang Tengah Kota Tangerang

3 MUSLIM KHASANI, S.Ag 196910232009011002 8355747650200013 20102569100032 112352163011 L w atu kumpul 23/10/1969 Penata III/c 01/10/2016 PNS Wkl.Bidang Kesisw aan S.2 I.MMI 2014 Aqidah Akhlaq/Wk 34 Kp. Perigi Rt002/005 Kel .Perigi Baru Kec Pondok Aren Tangsel

4 RAMDAN FAUZI, S.Pd. 197609182003121002 8250754655110013 91000076140313 122102164002 L Jakarta 18/09/1976 Penata Muda III/d 01/04/2013 PNS Wkl.Bidang Sarpas S.1.UMS 2000 Ekonomi/Wk 32 Jl .KH.Syahdan Rt.04/011 Palmerah Jakarta Barat

5 IDAWATI, S.Ag, MM. 197212312003122001 5563750651300143 20102516100005 131272244243 p Jakarta 31/12/1972 Pembina IV/a 01/04/2018 PNS Wkl.Bidang Humas S.2 STIE 1995 PIA/Wk 30 Jl .Ulujami Raya No.16 Pesanggrahan Jakarta Selatan

6 Dra. Hj. TRI SUCIATI 196810091995032002 1341746648210073 91000068160228 071872100280 P Jakarta 09/10/1968 Pembina IV/a 01/10/2005 PNS Guru /Wl kls.XI MIPA 3 S.1 IKIP 1992 Kimia 30 Jl .Madrasah No.20 Komplek Depag Rt006/03 Gandara Jak-Sel

7 SRI HIDAYATI, S.Pd. 197705182000032002 1850755656210082 91000077149825 098102102008 P Jakarta 18/05/1977 Pembina IV/a 01/04/2019 PNS Guru S.1. UNJ 2002 Bimbingan Konseling 28.8 Jl .P.Komaruddin Rt.12/02 Cakung Jakarta Timur

8 H. AHMAD ANSORI, S.Ag.M.Pd 196708102003121001 914274564620003 20106723100002 122372111025 L Jakarta 10/08/1967 Penata Muda III/d ;01/10/2017 PNS Guru/Wali kls.XII IPS 1 S.2. UIA 2017 Fiqih, Us Fiqih/Ekui 32 Jl .Sa lam II No.10 Rt.08/06 Sukabumi Utara Jakarta Barat

9 Drs. H. FASYANI 196904132006041001 1636747649200003 91000069115325 122392183005 L Jakarta 13/04/1969 Penata Muda III/d 01/10/2016 PNS Guru S.1.IAIN 1993 Bahasa Arab Jl .H.Tohir No,5C Kp.Baru Rt.003/07 Sukabumi Selatan Jak-Bar

10 MARIATUL KIBTIAH, S.Si 198205062008012007 9838760661300002 91000082143994 - P Tangerang 06/05/1982 Penata III/c 01/04/2012 PNS Guru /Wl kls.X MIPA 3 S.1.IPB 2005 Kimia 33 Jl .Jati Indah No.4 Rt.002/01 Pondok Pinang Jak-Sel

11 Drs. H. ABDULLAH, M.Ag 196210122007011015 3344740646200003 20101578100001 081672107527 L Jakarta 12/10/1962 Penata Muda III/d 01/10/2018 PNS Guru /Wl kls.X Agam 1 S.2. IIQ 2017 Bahasa Arab,Hadits 32 Jl .Lapangan Bola No.31 Rt.009/01 Srengseng Jak-Bar

12 Dra. ZAINAH 196306102007012008 0942741643210112 91000063151516 0815722103813 P Jakarta 10/06/1963 Penata Muda III/d 01/10/2018 PNS Guru S.2. U.Indrap 2016 Bahasa Inggris 28 Jl .Panjang Kp.Baru Rt.04/04 Sukabumi Selatan Jak-Bar

13 MUHAMAD BAKIR, S.Pd. 196311212007011010 7453741642200013 20107315100012 101802111361 L Jakarta 21/11/1963 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl Kls.X MIPA 1 S.1 IKIP 1995 Matematika/K.Pust 40 Jl .H.Gaim Rt.10/02 Petukangan Utara Jak-Sel

14 DIAN HADIYANI SUNDARI, S.Pd. 198305182009012007 0850761662300022 91000083114924 - P Sukabumi 18/05/1983 Penata III/c 01/10/2018 PNS Guru/Wl Kls X MIPA 2 S.1. UIN 2005 Bahasa Inggris/K.Lab 36 Jl .H.Suaib No.26 Rt.03/03 Petukangan Selatan Jak-Sel

15 RASUNAH, S.Pd. 198009042009122002 1741758660300002 91000080153162 121902116003 P Jakarta 04/09/1980 Penata III/c 01/10/2017 PNS Guru/Wl Kls XI MIPA 2 S.1.UNJ 2005 Biologi/Ekuivalensi 33 Jl . Swadaya II No.13 Rt.001/04 Ci l i l i tan Jak-Tim

16 ARIYANTI PUSPITA R, S.Pd. 198406102009122005 8942762663210202 20102193100008 - P Cirebon 10/06/1984 Penata III/c 01/04/2019 PNS Guru/Wl Kls X IPS 2 S.! UHAMKA 2006 Ekonomi, Sej.in/eku 37 Rawa Buaya Rt.010/02

17 HERI SISWANTO, S.Pd I. 198107012011011008 3033759662110023 91000081125163 - L Simalungun 01/07/1981 Penata III/c 01/04/2019 PNS Guru/Wali kls.XII IPS 2 S.1 IAIN 2006 Aqid Akhk,I.Kalam/ek 34 Pulo Gebang Rt.011/03 Cakung Jak-Tim

18 DIYAH WIDI HARTATI, M.Pd. 197003142007012022 0646748651300042 91000070111150 095021174816 P Wonosobo 14/03/1970 Penata III/c 01/04/2016 PNS Guru /Wl kls.XI MIPA 1 S.2.UHAMKA 2015 B.Indonesia/Ekuival 34 Apartemen Gateway C 8A 12 Rt.004/03 Petukangan Selatan Jak-Sel

19 FATIYAH, M.Pd 197104162005012007 6748749652210042 91000071110199 091562118318 P Jakarta 16/04/1971 Penata Muda III/d 01/10/2013 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 3 S.2 U PGRI 2008 B.Indonesia/Ekuival 30 Kp.Baru Rt.002/04 SukabumiSelatan Jak-Bar

20 JAMALUDIN, MA. 197507122007101002 1044753656200023 20110327175001 102372104976 L Cirebon 12/07/1975 Penata Muda Tk. I III/c 01/04/2018 PNS Guru S.2 IIQ JKT 2006 Fiqih, Hadits 28 Jl . Ulujami 86 Rt.001/04 Ulujami Jak-sel

21 NURDIN, M.Ag 197103072009011007 563974965320002 91000071134291 - L Kuningan 07-03-1971 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.XI Agam 1 S.2 IAIN Jogya 1999 SKI/Ekuivalensi 30 Jl .Cenek Rt.05/03 Pesanggrahan Jakarta Selatan

22 ELIZA ANDAYANI, S.Pd M.Pfis 197903272005012004 0659757658210122 91000079114691 092202102518 P Jakarta 27/03/1979 Pembina IV/a 01/10/2012 PNS Guru S.2 ITB 2008 Fisika 33 Jl .M.Kahfi Komp.BBd Blok B II/23 Rt.003/03 Ciganjur Jak-Sel

23 ANDI SUTOPO, S.Pd 198303232011011008 0655761662200032 20102193100008 121542100623 L Jakarta 23/03/1983 Penata Muda Tk. I III/b 01/04/2016 PNS Guru /Wl kls.XI IPS 2 S.2 U.Indrap 2016 PPKn/Ekuivalen 40 Jl . Sukamulya IV Serua Indah Ciputat Tangerang Selatan

24 FAKHRUL ROZI, S.Pd 196912182005011005 3550747651200013 91000069115153 092202102518 L Jakarta 18/12/1969 Penata III/c 01/10/2013 PNS Guru/Wali kls.XII Agm 1 S.1 STKIP 2007 Penjasorkes/Ekuiv 37 Jl . Kebon Nanas I Rt.002/02 No.32 Grogol Utara Keb.Lama Jak Sel

25 MUNJIYAH, S.Pd 197706212009122001 3953755657300022 91000077134166 115652114001 P Purw orejo 21/06/1977 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.X IPS 1 S.1 UAD Jogya 2001 Bahasa Inggris/Ekui 30 Pondok bahar Permai D3 No.68 Rt006/05 Karang Tengah Tangerang

26 ENENG SITI MULYANI, M.P, Mat 196907061994032002 6939748650300082 91000070113341 091802114183 p Garut 06/07/1969 Pembina IV/a 27/07/2015 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 2 S.2 ITB 2009 Matematika/Ekuiva 38 Jl .H.Kana Rt.001/04 Peninggi lan Tangsel

27 OKON, S.Pd I. 197010292005011004 2361748650110033 91000070140203 112202110726 L Kulon Progo 02/01/1970 Penata Muda Tk I III/b 01/10/2018 PNS Guru/Pembina Osis S.1 STAI 2013 Penjasorkes/P.Osis 38 Asrama ex kizi 3 harlap Rt.004/12 No.85 Jaga karsa Jakarta Selatan

28 Dra. TITIN RAHMAWATI 196803272007102001 0659746649300032 91000068159814 091272125930 p Jakarta 27/03/1968 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru/Wali kls.XII Agm 2 S.1 IAIN 1993 Al-Quran/Hadits/Eku 34 Jl .H. Moch.Kup Rt005/02 No.61 Pinang Tangerang

29 MUHAMAD MAULUDDIN, S.Pd. 197205162007101004 1848750652110072 91000072131704 092042102832 L Jakarta 16/05/1972 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru /Wl kls.XI IPS 1 S.1 STKIP 1998 Sejarah/Ekuivalensi 40 Jl .H.Mais in Rt.006/03 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak Sel

30 ABIDIN, S.Ag, M.Pd. 197308052007011033 1137751654200020 20606901100001 091562119580 L Jakarta 05/08/1973 Penata III/c 01/04/2018 PNS Guru/Wl Kls XII MIPA 1 S.2 UI Indraprasta2014 Bahasa Indonesia 33 Jl .H.Ripuh Rt.002/09 Paninggi lan Utara Ci leduk Tangerang

31 LAFIFAH RESTI AULIA, SS 198511062019032008 0438763664210103 91000085134639 - P Tangerang 06/11/1985 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru /Wl Kls XI Agam 2 S.1 UIN 2008 B.Arab/P.UKS/Ekui 36 Jl .Ciptomangunkusumo Rt.03/01 Peninggi lan Utara Ci ledug Tangerang

32 FAHIMATUNNAJAH, S.Pd 198507272019032006 1059763664230193 160851100505 p Jakarta 27/07/1985 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru /Wl Kls X Agam 2 S.1 UNJ 2008 Bahasa Arab/Ekuiv 30 Jl .Kebagusan besar No.13 Rt.001/06 Kel .Kebagusan Kec.Pasar Minggu Jak-Sel

33 RIF'ATUL HASANAH, S.Pd,I 198706072019032007 1939765666210102 152372151942 p Jakarta 07/06/1987 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2009 Fiqih 24 Jl .Winong Rt.002/05 No.36 Kel .Sudimara Timur Kec.Ci leduk Tanggerang

34 NIDA UMAYAH, S.Pd.I 198706202019032011 6952755666210102 ` p Tangerang 20/06/1987 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2009 Fiqih/BK/Ekuivalen 34 Ketapang Gg.Sawo No.26 RT.007/005 Kel .Ketapang Kec.Cipondoh Tangerang

35 ADE IRAWAN, S.Pd.I 199108192019031008 8151769670130423 20110327191004 - L Gunung Kidul 19/08/1991 Penata Muda III/a 01/05/2019 PNS Guru S.1 UIN 2014 Bahasa Arab 24 Jl .Cici Rt.002/03 Kelurahan Sawah Kecamatan Ciputat Tangerang Selatan

36 ALFIRA FIRNANDA, S.Pd. - 3193760661300043 91000082104806 121902162001 P Jakarta 11/08/1982 - - - Non PNS Guru S.1 UHAMKA 2005 Biologi/Ekuivalensi 29 Pondok Maharta VIII Blok B7/37 Rt.015/10 Pon. Kacang Timur Tang-Sel

37 DWIANA PUJI RAHAYU, S.Pd. - 8339764665210103 91000086113894 - P Jakarta 07/10/1986 - - - Non PNS Guru S.1. UNJ 2009 Geografi/Ekuivalen 31 Jl .Perdatam Terusan No.31 Rt.01.05 Ulujami Jak-sel

38 ACHMAD FAUZI, M.Kom. 20110327188001 - L Tangerang ;12/06/1988 - - - Non PNS Guru S.2. UBL 2017 Prakarya&Kew irausahaan28 Jl .Lembang Baru II Da lam Rt.03/08 Sudimara Barat Ci ledug Tangerang

39 WAHIDATUL HANIFAH, S.Pd. - - 20110327190001 - P Tangerang 27/10/1990 - - - Non PNS Guru S.1. UHAMKA 2012 Prakarya & Kew irausahaan30 Jl . Raden Fatah No.111 Rt.001/010 Kel .Parung Serab Tangsel

40 FRIDA AGUSTA, S.Pd. - 1340762663300063 91000084123150 - P Surabaya 10/08/1984 - - - Non PNS Guru S.1. UNESA 2006 BK/Ekuivalensi 28.8 Jl .Kemandoran VIII Rt.08/011 Grogol Utara Jakarta Selatan

41 ERNI FITRIAH, S.Pd I - - 20110327188004 - P Ciamis 30/07/1988 - - - Non PNS Guru S.1 UIN 2011 Bahasa Arab/Ekuiv 29 Jl . H.Sarmi l i Rt.002/02 Kel .Jurangmangu Timur Pondok Aren Tangsel

42 MUHAMMAD SYAHID DARWIS, Lc - - 20110327172001 - L Bone 10/12/1972 - - - Non PNS Guru S.1.U Al-Azhar 2000 Al-Quran-Hadits/Eku 30 Kp. Nelayan Rt.001/04 No.33 Kel . Kamal Muara Penjaringan Jakarta Utara

43 IMRAN MAULANA, S.Pd - - 20110327187001 - L Jakarta 11/08/1987 - - - Non PNS Guru S.1 UI Indraprasta2014 Sejarah 30 Ci landak Rt.014/001 Ci landak Timur Pasar Minggu Jak-Sel

44 MUJAHAR RANDANU, S.Pd. - 1734761664110030 91000083146993 - L Jakarta 08/05/1986 - - - Non PNS Guru S.1. STKIP 2010 Matematika 29 Jl .Pupan Komplek MAN 4 Rt.05/08 No.18 Pondok Pinang Jakarta Selatan

45 FARIDA HASANAH,S.Pd - - 20110327193001 - P Tangerang 12/05/1993 - - - Non PNS Guru S.1 UIN 2017 Sosiologi/Ekuivalen 32 Jl .Mas jid Ta jur RT.003/01 No.1 Kel .Ta jur Kec.Ci leduk Tangerang

Alamat

DATA STATISTIK GURU DAN PENGAWAI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 19 JAKARTATAHUN PELAJARAN 2020/2021

Keadaan Personil Guru

No. Nama Guru/Pegawai NIP NUPTK Peg.ID NRG L/P Tempat Tgl. LahirSK Terakhir

Jabatan

NSM : 131131740005 NPSN : 20177935

Stat Peg Ijazah Tahun Mata Pelajaran Jml

Pangkat Gol TMT PNS/N Terakhir Lulus Yang diajarkan Jam

1 ADHE FAIZAL, SE 198010152009011015 - 20101695180001 - L Tangerang 15/10/1980 Penata III/c 01/01/2009 PNS Kep.Tata Usaha S.1 2007 - 37.5 Jl.H.Yusuf Rt.001/013 No.80 Kel.Peninggilan Kec.Cileduk Kota Tangerang

2 ABDUL SYUKUR 197810202007011027 - 20110327178001 - L Tangerang 20/10/1978 Pengatur Muda TK.I II/a 01/10/2013 PNS Bendahara DIPA S.1 2006 - 37.5 Jl . Raden Fatah No.53 Rt.003/09 Pondok Aren Tang-Sel

3 FIRDAUS 196603172007011046 - 20110327166001 - L Jakarta 17/03/1966 Pengatur II/c 01/04/2014 PNS Staf.TU/ Kepegawaian SLTA 1989 - 37.5 Jl . FF Kp.Baru No.17a Rt.007/05 Sukabumi Selatan Keb.Jeruk Jak-Bar

4 YUSUF 196901262007011021 - 20110327169001 - L Jakarta 26/01/1969 Pengatur II/c 01/10/2012 PNS Staf.TU/Persuratan SLTA 1988 - 37.5 Jl . Raya Joglo No.20 Rt.014/01 Kel . Jolo Kembangan Jak-Bar

5 ABDUL MULUK 197010182007011022 - 20110327170001 - L Jakarta 18/10/1970 Pengatur, II/c 01/04/2014 PNS Staf.TU/ Kesiswaan SLTA 1991 - 37.5 Jl .Kebon Nanas No.20 Rt.010/10 Grogol Utara Keb.Lama Jak-sel

6 HULDI 197507102009101002 - 20110327175001 - L Tangerang 10/07/1975 Pengatur Muda II/a 01/01/2012 PNS Staf.TU/ Kepeg SLTA 1994 - 37.5 Jl .H.Najih No.49 Rt.01/06 Kreo Selatan larangan Ci ledug Tangerang

7 SALMAN HIDAYAT 198212192009101002 - 20110327182001 - L Jakarta 19/12/1962 Pengatur Muda TK.I II/b 01/04/2012 PNS Staf.TU/ Sarana SLTA 2003 - 37.5 Jl . Kemandoan 1 No.77 Rt.003/01 Kel .Pondok Benda Kec.Pamulang Tang-Sel

8 MARLAN 197106042007011023 - 20110327171001 - L Tangerang 04/06/1971 Juru I/c 01/04/2012 PNS Staf.TU/ Sarana SLTP 2010 - 37.5 Jl .H. Si rih No. Rt.02/05 Sudimara pinang, Tangerang

9 ROHMANI - - 20110327177001 - L Jakarta 08/12/1977 - - 13/07/2009 Non PNS Perpustakaan SD 1991 - 37.5 Jl .Muchtar Raya Rt.001/11 Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan

10 ELAH - - 20110327171001 - P Jakarta 12/02/1971 - - 13/07/2009 Non PNS Pramusaji SLTP 1997 - 37.5 Jl .SMU 63 No.75 Rt.006/01 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel

11 YAYA ROYADI - - 20110327183001 - L Majalengka 04/04/1983 - - 01/01/2011 Non PNS Cleening Service SLTA 2002 - 37.5 Jl .SMU 63 No.62 Rt.006/01 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel

12 INDRA PRASETYA - - 20110327190002 - L Jakarta 24/05/1990 - - 01/11/2017 Non PNS Cleening Service SMK 2008 - 37.5 Jl .Pa lm Rt.006/08 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel

13 MEGA ARIESTA, S.Sos - - 20110327195001 - P Jakarta 04/04/1995 - - 01/01/2018 Non PNS Staf Tata Usaha S 1 UIN 2017 - 37.5 Jl .M. Jani Rt.006/03 No.63 Petukangan Utara Pesanggrahan Jak-sel 12260

14 RANGGA TSABIT IMAN, S.Kom.I - - 20110327189004 - L Tangerang 07/09/1989 - - 01/01/2018 Non PNS Petugas PerpustakaanS 1 UIN 2013 - 37.5 Jl .WR.Supratman Gg.Palem Rt.001/011 No.15 Ciputat Timur

15 SUBUR - - 20110327172002 - L Jakarta 12/09/1972 - - 01/01/2018 Non PNS Secuity SMP 1990 - 37.5 Jl .H.Misan RT 013/003 Petukangan Utara, Pesanggrahan Jakarta Selatan

16 FEBBY INDRIANI - - 20110327194001 - P Tangerang 18/03/1994 - - 02/07/2018 Non PNS Staf TU SMA 2012 - 37.5 Jl . H. Yusuf Rt.01/013 No.50 Kel .Peninggi lan Kec.Ci ledug Tangerang

17 DWI NARSO - - 20110327178002 - L Jakarta 17/04/1978 - - 02/01/2019 Non PNS Staf TU D.3 2001 - 37.5 Jl .KH.Mas Mansyur Gg.Naman Kel .Kunciran Indah Kec.Pinang Kota Tangerang

18 ENDANG WIJAYA - - 20110327177003 - L Tangerang 01/12/1977 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMK 1997 - 37.5 Kp.Peninggi lan No,83 Rt.001/013 Peninggi lan Ci leduk Kota Tangerang

19 SOLICHIN - - 20110327100001 - L Tangerang 10/07/2000 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2018 - 37.5 Jl .H.Jimin No.32 Rt.007/02 Kel .Petukangan Utara,Pesanggrahan Jakarta Sel

20 RIZKI AKHMAD, S.Kom - - 20110327191001 - L Tangerang 11/01/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Staf TU S 1 STMIK 2018 - 37.5 jl . H. Gedad No.36 RT.001/04 Kel . Paninggi lan Utara Kec. Ci ledug Kota Tangrg

21 AHMAD SAHRUL - - 20110327191002 - L Tangerang 01/01/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2010 - 37.5 Kp. Pondok Lakah RT.004/0413 Kel . Paninggi lan Kec. Ci ledug Kota Tangerang

22 ARIF HIDAYATULLOH - - 20110327191003 - L Tangerang 05/11/1991 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMA 2010 - 37.5 Kp. Pondok Lakah RT.004/0413 Kel . Paninggi lan Kec. Ci ledug Kota Tangerang

23 ARJUN - - - - L Cirebon 15/07/1999 - - 02/01/2019 Non PNS Cleening Service SMK 2018 - 37.5 Blok KR. Tengah Utara RT.008/02 Kel . Beringin Kec. Pangenan Cirebon Jabar

24 SULTAN AFICENA SUNARTO - - - - L - - 02/01/2020 Non PNS Satpam SMP 2018 - 37.5 Jl .Muchtar Raya Rt.001/11 Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan

25 HARY HANDOKO - - - - L Jakarta 07/09/1982 - - 02/01/2020 Non PNS Satpam SMK 2002 - 37.5 Jl .H.Jimin Rt.009/002 No.5 D Petukangan-Ut Pesanggrahan Jakarta Selatan

Kepala

Mohammad Yasin, M.Pd

up date 20 Nop 2019 NIP.196904072002121010

L/P

DATA STATISTIK GURU DAN PENGAWAI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 19TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Keadaan Personil Guru

No. Nama Guru/Pegawai NIP NUPTK Peg.ID NRG Tempat Tgl. LahirSK Terakhir

Jabatan Alamat

159

Lampiran 18

Studi Dokumentasi

HASIL STUDI DOKUMEN MAN 19 JAKARTA

No Dokumen Ketersediaan

Ada Tidak Ada

1 Profil lembaga

2 Struktur organisasi MAN 19 Jakarta

3 Sarana dan prasarana

4 Data guru di MAN 19 Jakarta

5 Data jumlah siswa di MAN 19 Jakarta

6 Data kasus siswa

7 Data program bimbingan dan konseling

8 Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan

dan Konseling

160

Lampiran 19

Surat Permohonan Pembimbing Skripsi

161

Lampiran 20

Surat Permohonan Izin Penelitian

162

Lampiran 21

Surat Keterangan Penelitian

163

Lampiran 22

Hasil Uji Referensi

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

Lampiran 23

Biodata Peneliti

BIODATA PENULIS

Siti Nabila, lahir di Tangerang 24

Februari 1998. Putri ke-2 dari Bapak

Supriadi dan Ibu Makiyah. Tempat

tinggal di Jl. Bahagia no.15 Rt002 Rw

002 Kreo Selatan, Larangan, Kota

Tangerang. Alamat email penulis

[email protected]

Penulis menempuh pendidikan di TK

Syahidah, MIN 09 Jakarta, MTs Negeri

32 Jakarta, MA Negeri 19 Jakarta dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016-2020 lulus

dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd). Organisasi yang penulis ikuti selama

perkuliahan yaitu Himpunan Mahasiswa Islam dan sekarang aktif sebagai tutor di IEC

Kreo. Penulis memiliki motto “Jika orang lain bisa, maka saya juga bisa”.