Post on 11-Apr-2023
PENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
TUGAS BIODISEL
DISUSUN OLEH :
Nama : Sarniti
NIM : 14 03 026
Jurusan : Tenaga Penyuluh Lapangan
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RIPENDIDIKAN TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI
MEDAN
2015
SEJARAH BIODISEL
Penggunaan biodiesel telah ada sejak tahun 1853,
bertahun-tahun sebelum mesin diesel pertama kali
ditemukan. Mesin diesel pertama, ditemukan oleh Rudolf
Dieselpada 10 Agustus 1893, dapat bekerja hanya
dengan menggunakan minyak yang berasal dari kacang
tanah. Menariknya, Diesel sendiri pada tahun 1912, saat
penggunaan minyak nabati dalam bahan bakar tidak
signifikan, akan ada hari ketika penggunaan Biodiesel
akan sama pentingnya dengan minyak bumi.
Selama bertahun-tahun, proses biodiesel telah
banyak dikembangkan dan pada tahun 1977, ilmuwan
Brasil, Expedito Parente, menemukan proses industri
pertama untuk produksi dari biodiesel. Pada tahun
2010, perusahaannya, Tecbio, bekerja sama dengan NASA
dan Boeing untuk membuat campuran bio diesel-minyak
tanah (bio-kerosene). Pabrik biodiesel pertama dibangun
pada bulan November 1987 dan pabrik berskala industri
pertama dibangun pada tahun 1989. Saat ini, 100 persen
biodiesel tersedia di berbagai pompa bensin di Eropa.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari
campuran mono--alkyl ester dari rantai panjang asam
lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar
dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui
seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid
digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah
melewati proses ini, tidak seperti minyak sayur
langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang
mirip dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat
menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih
sering digunakan sebagai penambah untuk diesel
petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni
ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik
untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber
energi transportasi utama dunia, karena biodiesel
merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat
menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan
dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan
infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan
cepat, terutama di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia,
meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari
penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin
banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga
pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel
sebagai bahan bakar.
Jenis-jenis Biodiesel
Ada beberapa campuran biodiesel dan hidrokarbon
yang berbeda – yang berasal dari solar. Saat ini di
seluruh dunia menggunakan suatu sistem yang
disebut sebagai faktor B, untuk menentukan jumlah
diesel yang digunakan dalam campuran bahan bakar.
Faktor B itu terbagi sebagai berikut:
B100 : 100 persen biodiesel
B20 : 20 persen biodiesel
B5 : 5 persen biodiesel, 95 persen solar
B2 : 2 persen biodiesel, 98 persen solar
Campuran apapun dari 20 persen biodiesel atau
kurang bisa digunakan pada semua tipe mesin tanpa
modifikasi. Biodiesel biasanya dapat digunakan dalam
bentuk B100 saja, tetapi mungkin membutuhkan
beberapa modifikasi mesin untuk menghindari masalah
dengan mesin.
Gambar Biodiesel
Membuat biodiesel
Pada skala kecil dapat dilakukan dengan bahan
minyak goreng 1 liter yang baru atau bekas. Methanol
sebanyak 200 ml atau 0.2 liter. Soda api atau NaOH 3,5
gram untuk minyak goreng bersih, jika minyak bekas
diperlukan 4,5 gram atau mungkin lebih. Kelebihan ini
diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas atau FFA
yang banyak pada minyak goreng bekas. Dapat pula
mempergunakan KOH namun mempunyai harga lebih mahal dan
diperlukan 1,4 kali lebih banyak dari soda. Proses
pembuatan; Soda api dilarutkan dalam Methanol dan
kemudian dimasukan kedalam minyak dipanaskan sekitar 55
oC, diaduk dengan cepat selama 15-20 menit kemudian
dibiarkan dalam keadaan dingin semalam. Maka akan
diperoleh biodiesel pada bagian atas dengan warna
jernih kekuningan dan sedikit bagian bawah campuran
antara sabun dari FFA, sisa methanol yang tidak
bereaksi dan glyserin sekitar 79 ml. Biodiesel yang
merupakan cairan kekuningan pada bagian atas dipisahkan
dengan mudah dengan menuang dan menyingkirkan bagian
bawah dari cairan. Untuk skala besar produk bagian
bawah dapat dimurnikan untuk memperoleh gliserin yang
berharga mahal, juga sabun dan sisa methanol yang tidak
bereaksi.
Mengapa minyak bekas mengandung asam lemak bebas?.
Ketika minyak digunakan untuk menggoreng terjadi
peristiwa oksidasi, hidrolisis yang memecah molekul
minyak menjadi asam. Proses ini bertambah besar dengan
pemanasan yang tinggi dan waktu yang lama selama
penggorengan makanan. Adanya asam lemak bebas dalam
minyak goreng tidak bagus pada kesehatan. FFA dapat
pula menjadi ester jika bereaksi dengan methanol,
sedang jika bereaksi dengan soda akan mebentuk sabun.
Produk biodiesel harus dimurnikan dari produk samping,
gliserin, sabun sisa methanol dan soda. Sisa soda yang
ada pada biodiesel dapat henghidrolisa dan memecah
biodiesel menjadi FFA yang kemudian terlarut dalam
biodiesel itu sendiri. Kandungan FFA dalam biodiesel
tidak bagus karena dapat menyumbat filter atau saringan
dengan endapan dan menjadi korosi pada logam mesin
diesel.
Teknologi Biodisel
Biodiesel adalah bioenergi atau bahan bakar nabati
yang dibuat dari minyak nabati, turunan tumbuh-tumbuhan
yang banyak tumbuh di Indonesia seperti kelapa sawit,
kelapa, kemiri, jarak pagar, nyamplung, kapok, kacang
tanah dan masih banyak lagi tumbuh-tumbuhan yang dapat
meproduksi bahan minyak nabati (BBN) dan dalam
penelitian ini bahan bakar nabati berasal dari minyak
kacang tanah setelah mengalami beberapa proses seperti
ektraksi, transesterifikasi diperoleh metil ester
(biodiesel), kemudian biodiesel dicampur dengan bahan
bakar solar. Hasil campuran itu disebut B10,B20 dengan
tujuan agar bahan bakar B10, B20 ini mempunyai sifat-
sifat fisis mendekati sifat-sifat fisis solar sehingga
B10 B20 dapat dipergunakan sebagai pengganti solar.
Teknologi biodiesel memiliki beberapa kelebihan sebagai
berikut :
1. Menguatkan (security of supply) bahan bakar diesel
yang independet dalam negeri
2. Mengurangi impor BBM atau Automatic Diesel Oil
3. Meningkatkan kesempatan kerja orang indonesia di
dalam negeri
4. Meningkatkan kemampuan teknologi pertanian dan
industri di dalam negeri
5. Memperbesar basis sumber daya bahan bakar minyak
nabati (BBN)
6. Meningkatkan pendapatan petani kacang tanah
7. Mengurangi pemanasan global dan pencemaran
udara,karena biodiesel ramah lingkungan. ( Prakoso, T.,
2008 )
Di Indonesia bahan bakar biodiesel mempunyai standar
SNI Biodisel seperti table berikut :
Karakteristik Biodiesels SNI -04-7182-2006
No Parameter dan satuannya Batas
Nilai
Metode
Uji
Metode
setara
1 Densitas pada 40°C, Kg/m3 850–890 ASTM D
1298
ISO 3675
2 Viskositas kinematik pada
40°mm2/s (cSt)
2,3-6,0 ASTM D
445
ISO 3104
3 Angka Setana Min. 51 ASTM D
613
ISO 5165
4 Titik nyala (flash point) pada
0°
Min.100 ASTM D 93 ISO 2710
5 Titik kabut (Cloud Point) Max.18 ASTM D 2500
6 Titik Tuang (Pour Point) Max.18 ASTM D97
7 Korosi bilah tembaga (3
jam,500C)
Max.3 ASTM D
130
ISO 2160
8 Residu karbon,%-berat,
Dalam contoh asli
Dalam 10% ampas
Distilasi
Max.0,05
Max.0,03
ASTM D
4530
ISO 10370
9 Air dan sediman,%-volume Maks.0,05 ASTM D
2709
-
10 Temperatur distilasi 90%, 0C Maks.360 ASTM D
1160
-
11 Abu tersulfatkan,%-berat Maks 0,02 ASTM D
874
ISO 3987
12 Belerang,ppm-b (mg/kg Maks.100 ASTM D
5453
Pren ISO
20884
13 Fosfor,ppm-b (mg/kg) Maks.10 AOCS Ca
12-55
FBI-A05-
03
14 Angka asam,mg-KOH/gr Maks.0,8 AOCS Cd
3-63
FBI-A01-
03
15 Gliserol bebas,%-berat Maks.0,02 AOCSCa
14-56
FBI-A02-
03
16 Gliserol total,%-berat Maks.0,24 AOCS
Ca14-56
FBI-A02-
03
17 Kadar ester alkil,%-berat Min.96,5 Dihitung
*)
FBI-AO3-
03
18 Bilangan iodine,g-I2/100g Maks.115 AOCS Cd1-
25
FBI-AO4-
03
19 Uji Halphen negatif AOCS Cb
1-25
FBI-AO6-
03 Untuk mengetahui dan mengenal biodiesel ini akan
menganalisa beberapa sifat-sifat fisisnya yang dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur kualitas bahan bakar
biodiesel. Beberapa sifat-sifat fisis yang diteliti
adalah viskositas, densitas, titik nyala (flash point),
titik kabut (cloud point), kadar air dan bilangan
iodine.
Teknik Pembuatan Biodiesel :
Transesterifikasi (disebut alkoholisis) adalah
pertukaran antara alkohol dengan suatu ester untuk
membentuk ester lain pada suatu proses yang mirip
dengan hidrolisis,kecuali pada penggunaan alkohol untuk
menggantikan air. Proses ini telah digunakan secara
luas untuk mengurangi viskositas trigliserida.
Alkoholisis adalah reaksi reversible yang terjadi
pada temperatur ruang dan berjalan dengan lambat tanpa
dibantu dengan katalis. Untuk mendorong reaksi kearah
kanan dapat dilakukan dengan menggunakan alkohol
berlebih.
Reaksi antara minyak (trigliserida) dengan alkohol
disebut transesterifikasi . Alkohol direaksikan dengan
ester untuk menghsilkan ester baru sehingga terjadi
pemecahan senyawa trigliserida untuk mengadakan migrasi
gugus alkil antar ester dan ester baru yang dihasilkan
adalah metil ester (biodiesel).
Kelebihan Biodiesel
Biodiesel merupakan substansi tidak beracun dan
bisa diurai oleh lingkungan sehingga membuatnya menjadi
salah satu alternatif bahan bakar diesel ramah
lingkungan.
Sebuah studi di Amerika Serikat mengungkapkan
bahwa emisi karbon dioksida yang dikeluarkan biodiesel
sekitar 75% lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan
oleh bahan bakar fosil.
Bahan bakar ini tidak mengandung bahan kimia
beracun seperti sulfur yang bertanggung jawab pada
pencemaran lingkungan. Tidak adanya sulfur berarti
mengurangi risiko terjadinya hujan asam.
Kelebihan Biodiesel dari Tanaman Jarak
Produk sampingan dari biodiesel adalah Glyserin,
dimana zat ini adalah salah satu bahan kimia yang
dibutuhkan untuk berbagai kebutuhan seperti obat obatan
dan bahan kosmetik.
Manfaat Tanaman Jarak
a. Obat beberapa penyakit
Di zaman penjajahan Jepang, orang dipaksa menanam
jarak pagar untuk diambil minyaknya sebagai bahan
bakar kapal dan pelumas senjata. Secara tradisional,
masyarakat Jawa sebetulnya biasa memanfaatkan daun
serta minyak buah jarak untuk mengatasi berbagai
gangguan kesehatan, yakni sebagai obat tradisional
sakit perut/diare, penurun panas, gatal, dan borok
kronis. Selain iu, jarak pagar juga bisa digunakan
untuk mengobati luka gores/berdarah. Jarak pagar
terbukti meningkatkan produktivitas ayam petelur
serta mengindikasikan adanya manfaat yang lebih
hebat daripada Viagra, yang harus diimpor dengan
harga mahal.
b. Bahan Bakar
Jatropha curcas alias jarak pagar sudah dikenal
luas oleh masyarakat pedesaan. Tumbuhan bernama
Cina, Ma feng shu ini, biasa ditanam sebagai pagar
rumah, di kebun, atau di makam. Di Sumatera, tanaman
ini bernama Nawaih nawas, jarak kosta di Sulawesi,
Lulu nau (Nusa Tenggara), dan Muun mav (Maluku).
Pada zaman penjajahan Jepang, rakyat dipaksa menanam
pohon jarak. Minyaknya diambil untuk digunakan
sebagai bahan bakar kapal dan pelumas senjata. Oleh
banyak petani tanaman hias di Jakarta, tanaman
berfamili Euphorbiaceae ini dijadikan bahan kawinan
dengan pohon lain. Contohnya dengan pohon batavia
dan beringin putih.
c. Manfaat untuk Bayi
Akibat buang air, berat badan bayi akan mudah
menyusut. Dokter biasanya akan mengobservasi mengapa
bayi jatuh sakit, apakah mungkin akibat makanan atau
minuman yang dikonsumsi sang ibu, cuaca dingin, atau
sebab lain. Secara empiris, balita yang sakit
mencret dapat disembuhkan dengan daun jarak pagar.
Caranya, petiklah tiga lembar daun jarak, terutama
yang masih hijau dan segar. Olesi daun jarak itu
dengan minyak kelapa secara merata di bagian
atasnya. Setelah itu, panggang di atas kompor selama
beberapa detik hingga tampak layu. Tempelkan daun
jarak tersebut di perut bayi, tentunya setelah daun
terasa hangat. Tiga lembar daun itu sebaiknya
ditaruh melebar,sehingga bisa menutupi Seluruh
bagian perut bayi Sinse David mengingatkan, jangan
lupa untuk membedong atau membalut perut bayi
memakai kain. Setelah beberapa menit, lebih baik
lagi jika bayi sudah terbangun dari tidur pulas,
bukalah bedong tersebut. Biasanya daun jarak tadi
sudah mengering, dan bisa dibuang.
d. Antipiretik
Jarak pagar merupakan tumbuhan yang berasal dari
kawasan tropis dan subtropis, dan tumbuh subur di
kawasan Amerika Selatan, Amerika Utara, Afrika, dan
di Asia. Tinggi pohon ini berkisar 4-5 meter dengan
ranting yang mengandung banyak cairan getah.
Lebar daunnya kira-kira 15 cm. Bunganya kecil
berwarna kuning kehijauan dan tumbuh berkelompok.
Buahnya berbentuk bujur telur, licin, dan akan
berganti warna, dari hijau ke kuning. Bila kering
menjadi berwarna hitam. Bila telah masak, akan
merekah dan mengeluarkan biji berwarna hitam.
Dijelaskan Dr. A. Setiawan Wirian, salah seorang
pendiri Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur
se-Indonesia (HIPTRI), jarak pagar berkhasiat
sebagai pencahar dan toksik lektin. Tanaman yang
dikembangbiakkan dengan biji dan stek batang ini
mempunyai rasa pahit, astrigent, sejuk, beracun.
Masih kata Dr. Wirian, jarak pagar juga mampu
melancarkan darah (stagnant blood dispelling),
menghilangkan bengkak (antiswelling), menghentikan
perdarahan (hemostatik), serta menghilangkan gatal
(antipruritik). Tanaman ini mengandung n-l-
triakontanol, alpha-amirin, kampesterol, stigmast-5-
ene-3 beta, 7 alpha-diol, stigmasterol, beta-
sitosterol, iso-viteksin, viteksin, 7-keto-beta
sitosterol, dan HCN.
Kekurangan Biodiesel
Kandungan energi biodiesel 11 persen lebih rendah
dari solar, yang berarti kemampuannya dalam
menghasilkan tenaga lebih kecil dibandingkan bahan
bakar fosil. Kualitas oksidasi yang tidak terlalu baik
membuat biodiesel memiliki masalah terkait dengan
penyimpanan. Bila disimpan dalam waktu lama, bahan
bakar ini cenderung berubah menjadi seperti gel
sehingga berpotensi menyumbat mesin. Biodiesel juga
bisa ditumbuhi mikroba yang dapat memicu masalah pada
mesin.Seiring peningkatan kebutuhan biodiesel, semakin
banyak tanaman bahan baku yang harus ditanam untuk
memenuhi permintaan. Hal ini akan memicu dilema apakah
tanaman pangan tertentu (jagung, kedelai) lebih
diprioritaskan untuk dikonsumsi atau diolah menjadi
biodiesel.
Permintaan yang semakin meningkat dikhawatirkan
akan meningkatkan harga berbagai hasil pertanian yang
menjadi bahan baku biodiesel. Pembukaan lahan baru
untuk mengatasi masalah ini bisa memicu masalah baru
akibat pembukaan hutan serta menurunnya kualitas tanah
akibat penanaman berlebihan (over farming).
Biodeisel yang bagus adalah biodisel yang memenuhi
sttandar Nasional Indonesia
Berikut ini adalah data standar mutu biodiesel
(Sumber: Standar Nasional Indonesia )
Tabel 2.1 syarat mutu biodiesel ester alkil
No Parameter Satuan Nilai
1 Massa jenis pada suhu
400C
Kg/m3 850 - 890
2 Viscositas kinetik
pada suhu 400C
Mm2/s(cSt) 2,3 - 6,0
3 Angka setana Min. 514 Titik nyala (mangkok
tertutup )
0C Min. 100
5 Titik embun 0C Maks.186 Korosi lempengan
tembaga
Maks. no 3
7 Residu karbon
-dalam contoh asli,
atau
-dalam 10% ampas
destilasi
% massa Maks. 0,05
Maks. 0,30
8 Air dan sedimen % vol. Maks. 0,059 Belerang Ppm-
m(mg/kg)
Maks. 100
10 Fospor Ppm-m(mg/kg) Maks. 1011 Angka asam Mg-KOH /g Maks. 0,8
Bahan Baku Pembuatan Biodisel
1. Minyak Jelantah
Minyak jelantah (waste cooking oil) adalah minyak
limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng
seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak
samin dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas
pemakaian kebutuhan rumah tangga umumnya, dapat di
gunakan kembali untuk keperluaran kuliner akan tetapi
bila ditinjau dari komposisi kimianya, minyak jelantah
mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik,
yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas
bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan
dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit
kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi
kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu
penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini
dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari
aspek kesehatan manusia dan lingkungan, kegunaan lain
dari minyak jelantah adalah bahan bakar biodiesel.
2. Metanol (CH3OH)
Methanol adalah senyawa kimia dengan rumus
kimia ( CH3OH ), ini merupakan bentuk alcohol yang
paling sederhana. Metanol diproduksi secara alami oleh
metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasil proses
tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di
udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan
teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari
menjadi karbon dioksida dan air.
Sifat fisika Metanol (CH3OH) :
Massa molar 32.04 g/mol
Berwarna bening
Densitas 0.7918 g/cm³,
Titik leleh –97 °C, -142.9 °F (176 K),
Titik didih 64.7 °C, 148.4 °F (337.8 K).
Kelarutan dalam air Fully miscible
Keasaman (pKa) ~ 15.5
Viskositas 0.59 mPa·s at 20 °C
Momen dipol 1.69
Sifat Kimia Methanol
mudah terbakar,
beracun
mudah menguap
tidak berwarna
bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol
3. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju
reaksi reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat
pula katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah
akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi
aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi. Katalis
dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis
homogen dan katalis heterogen. Katalis heterogen adalah
katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi
dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis
homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh
sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis
menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi
(atau substrat) untuk sementara terjerap. Ikatan dalam
substrat-substrat menjadi lemah sedemikian sehingga
memadai terbentuknya produk baru. katan atara produk
dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau
lebih pereaksi untuk membentuk suatu perantara kimia
yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir
reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di
mana C melambangkan katalisnya:
A + C → AC (1)
B + AC → AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun
selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga
untuk reaksi keseluruhannya menjadi,
A + B + C → AB + C
katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim
adalah biokatalis. Penggunaan istilah "katalis" dalam
konteks budaya yang lebih luas, secara bisa
dianalogikan dengan konteks ini. Beberapa katalis
ternama yang pernah dikembangkan di antaranya katalis
Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal
polietilen dan polipropilen. Reaksi katalitik yang
paling dikenal ialah proses Haber untuk sintesis
amoniak, yang menggunakan besi biasa sebagai katalis.
Konverter katalitik--yang dapat menghancurkan produk
samping knalpot yang paling bandel--dibuat dari
platinadan rodium.
Natrium hidroksida (Na OH ), juga dikenal sebagai
soda kaustik, adalah sejenis basa logam kaustik.
Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di
berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan
sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan
kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia.
Sifat fisik NaOH:
berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk
pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%
.
Bersifat lembab cair dan secara spontan
Titik leleh 318°C
titik didih 1390°C
Padatan berwarna putih
Sifat Kimia NaOH
Menyerap karbon dioksida dari udara
bebas.
sangat larut dalam air dan akan
melepaskan panas ketika dilarutkan.
Larut dalam etanol dan metanol,
tidak larut dalam dietil eter dan
pelarut non-polar lainnya.
Larutan natrium hidroksida akan
meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
sangat mudah terionisasi membentuk
ion natrium dan hidroksida
Proses Pembuatan Biodisel
Biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel yang
terbuat dari sumberdaya hayati yang berupa minyak lemak
nabati atau lemak hewani. Senyawa utamanya adalah
ester. Ester mempunyai rumus bangun sebagai berikut :
Pada prinsipnya, pembuatan biodiesel didasarkan
kepada proses transesterifikasi trigliserida menjadi
metil ester (biodiesel). Dalam reaksinya terjadi
penggantian gugus alkohol dari ester dengan alkohol
lain. Pada umumnya, alkohol yang digunakan dalam proses
transesterifikasi adalah metanol. Selain itu, untuk
mempercepat terjadinya reaksi, digunakan pula katalis
NaOH. Pada proses transesterifikasi ini dihasilkan juga
gliserol yang menjadi produk samping dalam pembuatan
biodiesel ini. Adapun tahap- tahap pembuatan
biodiesel adalah sebagai berikut:
Proses produksi biodiesel dari minyak jelantah terdiri
dari beberapa tahap , yaitu:
1. Reaksi Transesterifikasi
Transesterifikasi yaitu: Proses pencampuran
antara Natrium hidrokssida (NaOH) dengan methanol
(CH3OH ) dengan minyak jelantah yang sebelumnya
telah dimurnikan. Sebelumnya minyak dipanaskan
sampai suhu 63 0C sambil diaduk, setelah itu baru
dimasukan larutan methoksida kedalam minyak yang
sudah dipanaskan. Waktu reaksi dihitung mulai dari
sini.
Reaksi Transesterifikasi
2. Proses Pemisahan
Pada akhir reaksi akan terbentuk metal ester
dan gliserol dengan konversi 94 %. Selanjutnya
produk diendapkan selama 8-12 jam , untuk
memisahkan metal ester dan gliserol, metal ester
berada pada bagian atas produk dan gliserol berada
pada bagian bawah produk.
3. Pencucian
Pencucian berfungsi untuk menghilangkan sisa
sisa kotoran dan gliserol dan methanol yang masih
ada dalam biodiesel, pencucian dilakukan pada suhu
50oC
PROSES PRODUKSI
No
.
Nama Alat Spesifika
si
Satuan Jumlah
1 Labu Pisah 500 ml 12 Hot Plate 350 Watt 13 Neraca Analitik Teknis Buah 14 Desikator 5 liter 15 Erlenmeyer 250 ml 16 Beaker Glass 100, 250 ml 17 Gelas Ukur 100 ml 18 Cawan penguap Teknis Buah 19 Pipet Volume 25 ml 110 Pipet Tetes Standar Buah 111 Piknometer 5 ml 112 Corong Pisah 50 ml 113 Batang Pengaduk 30 cm buah 114 Statif & Klem Standar teknis 115 Spatula Stainless
steel
Buah 1
16 Termometer Alkohol
1000
Celcius 1
17 Magnetik Stirer Standar Buah 118 Corong Sedang Buah 119 Oven 450 Watt 120 Kaca arloji 10 cm Buah 121 Filler Standar Buah 1
No
.
Nama Bahan Spesifika
si
Satuan Jumlah
1 Minyak Bekas Bekas ml 302 Methanol Teknis ml 603 NaOH P.a gr 0,274 Aquadesh Standar liter Secukupny
a
PROSEDUR PEMBUATAN BIODIESEL
Ambil minyak jelantah 30 ml dan panaskan sampai
suhu 400C
Timbang NaOH sebanyak 0,27 gr.
Pipet 60 ml Methanol, kemudian campurkan dengan
NaOH
Campurkan larutan tersebut sehingga terbentuk
larutan sodium metokside
Setelah terbentuk larutan sodium metokside,
campurkan larutan tersebut ke dalam minyak
jelantah
Panaskan campuran minyak dengan larutan sodium
metokside hingga suhu mencapai ± 50 - 55˚C
( Selama 30 menit )
Pisahkan dengan menggunakan corong pisah, hingga
terpisah antara biodiesel dengan gliserol ( Selama
8 – 12 jam )
Ukur rendemen dengan rumus: Produk x 100
Sampel
Uji mutu biodiesel dengan mengukur densitas dan
kadar air biodiesel dan membandingkannya dengan
Standard Nasional Indonesia
Mikroalga Sebagai Bahan Baku Biodiesel
Mikroalga telah menjadi bahan baku biofuel skala
industri di Negara berkembang seperti Amerika Serikat,
Kanada dan Inggris. Mikroalga memiliki kandungan lemak
lebih besar dibanding biji-bijian. Alga mengandung 2%
lipid dan 40% minyak dari 100g biomassanya (Pramanabhan
et al, 2012). Proses pembiakan mikroalga hanya
membutuhkan waktu 10 hari hingga dipanen. Tabel 1
menunjukkan produktivitas mikroalga lebih besar
dibandingkan penghasil minyak nabati lain dengan
kisaran total lemak yang dikandung sekitar 20-70% dari
berat kering mikroalga (Junaidi et al, 2012). Kelebihan
mikroalge dibanding dengan sumber bahan baku biodiesel
tersebut membuat mikroalgae cocok digunakan sebagai
bahan baku biodiesel nasional.