Post on 21-Feb-2023
EKSLUSIFITAS & INKLUSIVITASKelompok 2 :
Nama anggota :1.Denniska Halawa (13.04.007)2.Adinta Kusumawati (13.04.036)3.Dhea Rizky Maharani
(13.04.108)4.Maulana Arif (13.04.093)5.Cici Arumsih (13.04.102)6.Riri Zikriyah (13.04.377)7.Pinky Agnia (13.04.203)8.Anti Agustin (13.04.224)9.Farhan (13.04.214)10.Reniddya Arkani (13.04.299)11.Alex Patandiangan (13.04.338)
Sifat – Sifat Masyarakat Mejemuk Menurut Pierre L.Van den Berghe1.Adanya segmentasi dalam kelompok -
kelompok dengan kebudayaan yang berbeda.
2.Strukur sosialnya terbagi kedalam lembaga yang non komplementer.
3.Konsensus antar anggota kurang dikembangkan.
4.Sering timbul konflik.5.Integrasinya tidak secara sukarela
tetapi dengan paksaan.6.Adanya dominasi politik.
Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik
Horizontalditandai oleh
kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku-
bangsa, perbedaan agama, adat serta
perbedaan-perbedaan kedaerahan
Vertikalstruktur masyarakat Indonesia ditandai adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah
(stratifikasi social) yang cukup
dalam.
EKSKLUSIVITASEksklusivitas adalah cara
pandang yang menganggap diri sendiri sebagai sosok yang terbaik dan spesial sehingga cenderung menganggap remeh orang lain, sikap ini dapat kita lihat dimana muculnya golongan elit.Eksklusivitas itu sangat dekat
dengan kesombongan.
Penyebab Eksklusivitas Pluralitas Bangsa Indonesia. Adanya stratifikasi sosial.
Sikap saling curiga yang disebabkan karena tidak adanya kesepahaman yang baik.
Segi Positif dan Negatif Eksklusivitas :
Positive
Negative
Tolak Ukur Dalam Ekslusifitas
Ukuran Kekayaa
n
Ukuran kekuasaan
dan wewenang
Ukuran Kehormata
n
Ukuran ilmu
pengetahuan
INKLUSIVITASSikap inklusif cenderung memandang positif
perbedaan yang ada. Dampak memandang positif perbedaan adalah memunculkan dorongan/ motivasi untuk mempelajari perbedaan tersebut dan mencari sisi-sisi universalnya guna memperoleh manfaat yang menunjang hidup/ cita-citanya.Sikap positif terhadap perbedaan lahir
karena adanya kesadaran bahwa perbedaan adalah fitrah/ alamiah, sehingga tidak menolak perbedaan melainkan mengakui adanya potensi persamaan-persamaan yang bersifat universal.
Pengembangan Inklusivitas1.Menyadari bahwa setiap orang atau
kelompok di masyarakat memiliki potensi mencapai kebenaran
2.Mengakui adanya aspek-aspek universal yang mungkin bernilai positif pada orang lain
3.Menumbuhkan jiwa sportif dalam bersosialisasi dan hidup bersama dengan orang lain
4.Membiasakan berkomunikasi dengan sehat tidak semata-mata didasari persepsi yang sempit dan kacamata kuda
Pendidikan inklusifPendidikan Inklusif adalah sistem
layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya (Sapon-Shevin dalam O’Neil 1994).
Konsep pendidikan inklusif muncul dimaksudkan untuk memberi solusi
adanya perlakuan diskriminatif dalam layanan pendidikan terutama bagi anak-anak penyandang cacat atau anak-anak
yang berkebutuhan khusus.
Beberapa alasan penerapan Pendidikan Inklusif di Indonesia
Semua anak mempunyai hak yang sama untuk tidak di-
diskriminasi-kan dan memperoleh pendidikan yang bermutu.
Semua anak mempunyai kemampuan untuk mengikuti pelajaran tanpa
melihat kelainan dan kecacatannya.
Perbedaan merupakan penguat dalam meningkatkan mutu
pembelajaran bagi semua anak.
Sekolah dan guru mempunyai kemampuan untuk belajar merespon dari kebutuhan pembelajaran yang
berbeda.
Manfaat Pendidikan Inklusif
1.Membangun kesadaran dan konsensus pentingnya pendidikan inklusif sekaligus menghilangkan sikap dan nilai yang diskriminatif.
2.Melibatkan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan analisis situasi pendidikan lokal, mengumpulkan informasi semua anak pada setiap distrik dan mengidentifikasi alasan mengapa mereka tidak sekolah.
3.Mengidentifikasi hambatan berkaitan dengan kelainan fisik, sosial dan masalah lainnya terhadap akses dan pembelajaran.
4.Melibatkan masyarakat dalam melakukan perencanaan dan monitoring mutu pendidikan bagi semua anak.
PERAN DAN FUNGSI PEKERJA SOSIAL
Pekerja sosial berperan sebagai Teacher / pendidik
Pekerja sosial sebagai penyuluh sosial
Pekerja sosial berperan sebagai advokat
Pekerja sosial berperan sebagai mediator
KESIMPULAN• Eksklusivitas adalah cara pandang yang menganggap diri sendiri sebagai sosok yang terbaik dan spesial sehingga cenderung menganggap remeh orang lain, sikap ini dapat kita lihat dimana muculnya golongan elit. Secara istilah Inklusivitas berarti menempatkan dirinya ke dalam cara pandang orang lain atau kelompok lain dalam melihat dunia, dengan kata lain berusaha menggunakan sudut pandang orang lain atau kelompok lain dalam memahami masalah.
• Sikap inklusif dan eksklusif pada dasarnya adalah cara seseorang memandang perbedaan yang ada. Sikap inklusif cenderung memandang positif perbedaan yang ada, sedangkan sikap eksklusif cenderung memandang negatif perbedaan tersebut.