Post on 28-Jan-2023
RESUME
ORGANISASI BERBENTUK KOMITE
Disusun oleh :
Kelompok 12
KEMETERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
Organisasi Berbentuk Komite
A. Pengertian Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi adalah suatu
proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk
mencapai tujuan. Definisi organisasi tersebut mencakup
tiga elemen pokok yaitu : interaksi manusia, kegiatan
mengarah pada tujuan dan struktur.
B. Struktur Organisasi
Gomesz-Mejia, dkk (2004), struktur organisasi merupakan
hubungan formal dan informal antar anggota suatu
organisasi.
Robbins (2004) menjelaskan tentang bagaimana suatu tugas
atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan.
Thompson dan Strickland (1993) berpendapat bahwa struktur
organisasi yang tepat bagi suatu organisasi sangat
tergantung pada strategi bisnis yang dipilih.
Stuktur organisasi digolongkan menjadi Struktur Garis,
Struktur Garis dan Staff, Struktur Fungsional, Struktur
Produk, Struktur Komite, Struktur Matriks. Saat ini kami
akan membahas tentang struktur komite.
C. Pengertian Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana
tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau
dewan atau board dengan pluralistik manajemen.
Organisasi komite sering disamakan dengan istilah
panitia, komisi, gugus tugas (task force atau task group).
Terlepas dari istilah mana yang dipakai, pada dasarnya
semua istilah itu mengandung pengertian yang sama, yaitu
sekelompok orang yang ditunjuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan khusus yang tidak dapat diselesaikan
seorang pejabat atau oleh beberapa orang (dewan).
Wewenang yang dimiliki oleh komite berbeda-beda. Ada
komite yang mempunyai wewenang untuk mengambil fungsi-
fungsi manajemen dan ada pula komite yang tidak mempunyai
wewenang untuk membuat keputusan. Ada komite yang berhak
membuat keputusan, tetapi ada pula yang tetrikat pada
suatu masalah yang dihadapi tanpa mempunyai wewenang untuk
membuat kleputusan. Ada koimite yang bertugas memberikan
rekomendasi kepada pimpinan/manajer. Dapat dikatakan bahwa
wewenang yang diberikan kepada komite ada berbagai macam.
D. Jenis-Jenis Struktur Komite
Apabila dilihat dari bentuk organisasi, komite adalah
suatu bentuk organisasi staff tertentu. Komite juga
merupakan kelompok orang-orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan tindakan administrative khusus, dan dalam
pelaksanaannya menunjukkan sebagai staff khusus.
Berdasarkan wewenang yang diberikan kepada komite,
komite dapat dibedakan menjadi komite eksekutif dan komite
staff.
Komite eksekutif mempunyai wewenang untuk membuat
keputusan yang mengikat bawahan. Hal ini berarti
bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada
komite.
Komite staff tidak mempunyai wewenang untuk membuat
keputusan sehingga komite ini bertindak sebagi
pemberi saran saja.
Menurut sifatnya, komite dapat dibedakan menjadi
komite yang bersifat formal, informal, permanen komite
yang bersifat sementara.
1. Komite yang bersifat Formal
Ciri-cirinya adalah sebagi berikut :
Dibentuk atas dasar wewenang yang membentuk.
Mempunyai tempat dalam struktur organisasi.
Mempunyai tujuan jelas.
Menerima delegasi wewenang dan tugas tertentu.
2. Komite yang bersifat Informal
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
Tidak ada pembentukan dari eksekutif yang
berwenang.
Tidak ada pemberian tugas yang bersifat khusus.
Anggota-anggotanya berkumpul secara spontan
berdasarkan kebutuhan yang sama, dan mereka
menyadari bahwa kegiatan bersama itu akan membantu
untuk tercapainya tujuan bersama.
Anggotanya sering disebut dengan istilah task
group, task orientes, atau task force (gugus
tugas). Yang berarti bahwa kelompok yang terdiri
dari orang-orang yang mempunyai keahlian khusus
yang diambil dai berbagai unit organisasi yang
melaksanakan suatu tugas tertentu.
Komite ini dibentuk tanpa adanya pendelegasan
wewenang.
3. Komite yang bersifat Permanen.
Dibentuk secara formal sehingga mempunyai cirri-
ciri seperti komite formal.
Mempunyai daya laku yang tidak terbatas waktunya,
sepanjang organisasi masih memerlukan komite.
4. Komite yang bersifat Temporer
Dibentuk secara informal sehingga mempunyai cirri-
ciri seperti komite informal.
Dapat juga dibentuk secara formal tetapi mempunyai
batas waktu sementara. Apabila tugas tertentu
(tugas khusus) sudah selesai maka komite tersebut
dibubarkan.
E. Sebab-sebab Penggunaan Struktur Komite
Penggunaan komite dalam suatu organisasi disebabkan
karena :
1. Merupakan forum untuk saling bertukar pendapat antara
para anggota sehingga sifatnya demokratis.
2. Sebagai alat koordinasi :
Untuk menyusun perencanaan dan penetuan
kebijaksanaan (policy).
Untuk mengintregasikan rencana dan kegiatan
organisasi.
Karena komplikasi, perubahan, kebutuhan akan
penguasaan bergbagai bagian, terutama masalah
sulit untuk diatasi.
3. Dapat dipergunakan sebagai alat untuk menampung semua
jenis informasi.
4. Alat untuk konsolidasi wewenang.
5. Alat yang sangat berharga untuk pemusatan wewenang
dalam penyusunan rencana program.
6. Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik
daripada pertimbangan atau keputusan yang diambil
secara perorangan.
7. Meningkatkan motivasi melalui partisipasi aktif.
8. Meningkatkan pengawasan karena komite dapat
berhubungan langsung dengan para pelaksana.
9. Komite lebih fokus pada keahlian.
F. Kelemahan Struktur Komite
Penggunaan komite selain mengandung beberapa keuntungan
seperti yang telah dikemukakan di atas mengandung beberapa
kelemahan, yaitu sebagai berikut:
Pemborosan waktu maupun biaya.
Proses pengambilan keputusan berjalan lambat karena
segala sesuatunya harus dibicarakan bersama terlebih
dahulu.
Ada kemungkinan ingkar-mengingkari tanggung jawab.
Misalnya timbul kemacetan, tidak ada satu orangpun
dari anggota komite dapat dimintai pertanggungjawaban
lebih daripada orang lain.
Para pelaksana sering mendapat kesulitan untuk
mendahulukan perintah mana yang harus dikerjakan
terlebih dahulu, karena perintah datang dari beberapa
pihak.
Kadang-kadang keputusan diambil secara kompromi.
Kurang adanya sifat- sifat kepemimpinan yang tegas
dan baik.
Semua pelaksanaan didasarkan pada kolektivitas
sehingga kurang menumbuhkan daya kreasi dalam
pelaksanaannya.
G. Ciri-Ciri Organisasi yang Menggunakan Struktur Komite
Dalam organisasi yang berbentuk komite, pemimpin dan
para pekerja dibentuk dalam kelompok-kelompok. Keseluruhan
unsur pimpinan pada umumnya jadi komite. Para pekerjapun
dibagi dalam kelompok-kelompok yang mirip dengan satuan
tugas atau gugus tugas. Dengan demikian organisasi yang
berbentuk komite mempunyai cirri- cirri sebagai berikut:
1. Kepemimpian dilaksanakan secara kolektif oleh
sekelompok orang.
2. Semua anggota mempunyai hak, wewenang dan tanggung
jawab yang sama.
3. Para pekerja dikelompokkan menurut jenis tugas yang
harus dilakukan dalam bentuk satuan tugas, gugus tugas
(task force).
4. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalm
membicarakan tugas-tugas yang harus dikerjakan.
5. Keputusan diambil secara konsensus.
6. Masing-masing anggota komite bebas dalam mengemukakan
pendapat.
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.
8. Masing-masing anggota komite biasanya bersedia
mendengarkan pendapat anggota yang lain.
H. Contoh Organisasi Berbentuk Komite
Struktur Organisasi KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).
1. Dewan Pimpinan Eksekutif
Ketua Umum : Rita Subowo
Wakil Ketua Umum I : Hendardji Soepandji
Wakil Ketua Umum II : Sri Sudono Sumarto
Sekretaris Jenderal : Rosihan Arsyad
Wakil Sekretaris Jenderal I : Nuranto
Wakil Sekretaris Jenderal II : Cahya Aziz
Bendahara : Budi Rustanto
Wakil Bendahara : Priadi Sumantri
Dewan pimpinan yang diketuai oleh ketua umum
ini bertugas mengatur kebijakan-kebijakan umum
organisasi KONI, yang selanjutnya dalam setiap
bidang/komite bawahan mempunyai wewenang untuk
mengelola dan membuat keputusan sendiri yang tidak
bertentangan dengan program dan keputusan dewan. Dalam
dewan ini ketua umum dibantu oleh beberapa wakil,
sekretaris dan bendahara.
2. Bidang Organisasi
Ketua Bidang Organisasi : Ngatino
Waka Bidang Organisasi : Arsyad Achmadin
Bidang ini mempunyai tugas untuk
mengaktualisasikan KONI sebagai suatu organisasi yang
di dalamnya terdapat struktur-struktur kepemimpinan
dan bawahan. Semua diusahakan untuk saling
berintregasi guna kemajuan KONI sendiri.
3. Bidang Pembinaan Prestasi
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi : Mulyana
Waka Bidang Pembinaan Prestasi : Otte Ruchiyat
Bidang ini bertugas untuk memberikan panduan
pada para atlet, pelatih, official untuk berkembang
dalam segi prestasi.
4. Bidang Litbang
Ketua Bidang Litbang : Wimbo Hardjito
Waka Bidang Litbang : Sony Teguh Trilaksono
Bidang ini bertugas untuk meneliti segala
sesuatu yang berkaitan dengan insan olahraga dan
organisasi KONI sendiri, guna mengembangkan sarana dan
prasarana dan kualitas atlet, pelatih, manager, dan
official.
5. Biro Perencanaan & Anggaran
Kepala Biro Perencanaan & Anggaran : Oong S
Wiradinata
Waka Biro Perencanaan & Anggaran : Eman Sumusi
Biro ini mengatur dan merencanakan Anggaran
Dasar Rumah Tangga KONI, dan mengurus hal-hal yang
berkaitan dengan finansial lainnya.
6. Biro Promosi & Pemasaran
Kepala Biro Promosi & Pemasaran : Juliari P. Batubara
Biro ini bertugas untuk melakukan promosi dan
memasarkan program-program KONI.
7. Biro Media dan Humas
Kepala Biro Media dan Humas : Atal S Depari
Waka Biro Media & Humas : Firmansyah Gindo
Biro ini bertugas mengaktualisasikan organisasi
KONI dalam dan luar negri.
8. Komisi Hukum
Ketua Komisi Hukum : Umbu S. Samapaty
Waka Komisi Hukum : Faisal Abdullah
Komisi ini menangani hal-hal yang berkaitan
dengan peraturan, perjanjian dan advokasi organisasi
KONI.
9. Komisi IPTEK Olahraga
Ketua Komisi IPTEK Olahraga : Dr. Ismeth S. Abidin
IPTEK merupakan portal informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi IPTEK kepada atlet, pelatih,
manager, official dan kepada masyarakat pada umumnya.
10. Komisi Pendidikan & Penataran
Ketua Komisi Pendidikan & Penataran : Abdul Rauf
Komisi ini bertugas untuk melakukan
pembimbingan dan penataran bagi atlet, pelatih,
official bagi siapapun yang terkait pada KONI dan
insan olahraga.
11. Badan Audit Internal
Ketua Badan Audit Internal : Indra Asrah
Badan ini bertugas memeriksa dan mengevaluasi
organisasi KONI dari dalam sehingga terjadi kontrol
guna menjaga stabilitas, sehingga KONI tetap
terkendali.
12. Biro Umum
Ketua Biro Umum : Santosa Jayaatmaja
Mengatur hubungan antar biro/komisi/bagian yang
ada dalam organisasi KONI agar tercipta kesatuan dalam
tugas.
13. Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga
Ketua Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga :
Djati Walujo
Mengatur hubungan kerjasama organisasi KONI
dengan organisasi lain yang berada di atas, sejajar
maupun di bawahnya.
14. Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga
Ketua Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga : Kusnan
Ismuka
Mengatur dan mengusahakan kesejahteraan para
atlet dari segi materi dan non materi.
15. Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat
Ketua Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat :
Johansyah Lubis
Komisi ini bertugas untuk mencari dan mengelola
bibit-bibit atlet yang ada di masyarakat guna
kaderisasi atlet sehingga dalam setiap event olahraga
baik nasional maupun internasional, Indonesia tidak
kekurangan atlet.
16. Pusat Data
Ketua Pusat Data : Yuanita Nasution
Pusat Data adalah suatu fasilitas yang
digunakan untuk menempatkan sistem komputer dari
komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem
telekomunikasi dan penyimpanan data indentifikasi
data-data dari seluruh cabang olahraga baik dari
atlet, pelatih, manager dan official.
I. KesimpulanStruktur komite adalah sekelompok orang yang ditnjuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak
dapat diselesaikan seseorang (pejabat atau pimpinan) atau
oleh beberapa orang (dewan).
Suatu komite ada yang diberi wewenang untuk membuat
keputusan ada pula yang sebatas melakukan tugas tanpa
berhak membuat keputusan sendiri. Menurut sifatnya, suatu
komite dapat dibedakan menjadi komite yang besifat formal,
bersifat informal, bersifat permanen dan yang bersifat
sementara.
Komite dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan suatu
tugas, yaitu dengan adanya forum untuk bertukar pikiran,
adanya koordinasi, adanya wadah untuk menampung semua
informasi, adanya media untuk konsolidasi wewenagn dan
keuntungan-keuntungan lain
J. SaranStruktur organisasi komite sebaiknya digunakan dalam suatu
kepanitiaan organisasi dan pemerintahan serta tidak sesuai
jika digunakan dalam struktur organisasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Wusanto, Ignastius. 2002. Dasar-dasar Ilmu Organisasi.
Yogyakarta: Andi.
http://koni.or.id/
http://galihjuwono.wordpress.com/struktur-
organisasi-mainmenu-56.htm
http://komunitasmanajemen21.multiply.com/ArtikelSuar
aKomunitas.htm
http://adpui.multiply.com/21205457-Administrasi-
perkantoran-2-New-STIA-Sandikta.ppt