Post on 19-Jan-2023
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
TEKANAN DARAH PADA MANUSIA
Dosen : Elly Wardani
Disusun Oleh:
Didik Dwi Brata ( 1304015
Resti Mega Susanti ( 1304015431 )
Sondang Meiny C. ( 1304015490 )
Wahyu Sulistyorini ( 1304015538 )
Yuni Suryaningsih ( 1304015563 )
Kelas : 2 DKel/gel : 2 / 2
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FARMASIJAKARTA2013BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi
secara alami.Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa.
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktifitas fisik,
dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas
dan lebih rendah ketika berisitirahat. Tekanan darah
dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi waktu pagi
hari dan paling rendah pada saat tidur dimalam hari.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat
seseorang yang memeriksa tekanan darahnya dengan
menggunakan sebuah alat yang bernama Tensimeter, dari
pengukuran tersebut akan didapatkan hasil yaitu systole
per diastole. Naik turunnya gelembung tekanan darah
seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah
di pembuluh arteri.Tekanan darah memuncak pada saat
jantung memompa.Ini dinamakan diastole, dan menurun
sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak
memompa (rileks) atau sering disebut juga dengan
diastole.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami
darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia.Tekanan
darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg.Nomor atas (120)
menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole.Nomor bawah
(80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di
antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole.Saat yang
paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh
darah terhadap satuan luas dinding pembuluh darah
(arteri). Tekanan ini harus adekuat, yaitu cukup tinggi
untuk menghasilkan daya dorong terhadap darah dan tidak
boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja
tambahan bagi jantung.Tekanan sistol adalah tekanan
puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa
kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi
ventrikel.Sedangkan tekanan diastol adalah tekanan
terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir
keluar pembuluh-pembuluh hilir tersebut sewaktu relaksasi
ventrikel. Tekanan arteri ini akan berubah tergantung
pada volume darah dalam pembuluh dan daya regang dinding
pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung dengan memasukkan kanula kedalam pembuluh darah
arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan
darahnya.Cara ini tidak lazim digunakan karena tidak
mudah pelaksanaannya.Cara tidak langsung dengan
menggunakan alat sphygmomanometer, yang lebih nyaman dan
mudah dilakukan setiap saat.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui tekanan darah saat normal, saat berdiri,
saat berbaring
b. Mengetahui tekanan darah saat otot bekerja dan otak
bekerja
c. Mengetahui macam-macam cara pengukuran tekanan darah
d. Mempelajari beberapa factor yang dapat mempengaruhi
tekanan darah secara fisiologis
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada
dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat ventrikel
berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.Tekanan
diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat
jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya digambarkan
sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan
diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari
100/60 sampai 140/90.Rata-rata tekanan darah normal
biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare, 2001).
Menurut Hayens (2003), tekanan darah timbul ketika
bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan
pembuluh darah berperan penting dalam proses ini dimana
jantung sebagai pompa muskular yang menyuplai tekanan
untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang
memiliki dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.
Sementara itu Palmer (2007) menyatakan bahwa tekanan
darah diukur dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
Tekanan darah adalah pemeriksaan tekanan darah
merupakan indikator dalam menilai fungsi
kardiovaskuler.tekanan maksimum pada dinding arteria yang
terjadi ketika bilik kiri jantung menymprotkan darah klep
aortik yang terbuka kedalam aorta disebut sebagai tekanan
sistolik.(alimul aziz,2009)
Tekanan darah adalah tekanan yang di timbulkan oleh
dinding arteri.Tekanan puncak terjadi saat pentrikel
berkontraksi yang di sebut tekanan sistol.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi
saat jantung beristirahat.Tekanan darah biasanya
digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar 100/60 –
140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya
120/80 mmHg ( smeltzer dan bare, 2001 )
Tekanan darah timbul ketika bersikulasi di dalam pembuluh
darah.Organ jantung dan pembuluh darah yang memiliki
dinding yang elastis dan ketahanan yang kuat.Sementara
itu Palmer (2007) menyatakan tekanan darah di ukur dalam
satuan milimeter ari raksa (mmHg).
Tekanan darah didefinisikan sebagai tekanan darah
yang mendesak suatu unit area dinding pembuluh darah, dan
ini biasanya diukur pada arteri.Karena jantung secara
ritmik berkontraksi dan relaksasi, maka hasil aliran
darah secara ritmik juga mengalir ke dalam arteri,
menyebabkan tekanan darah naik turun pada setiap
denyutan.Jantung merupakan sebuah organ yang sangat vital
bagi tubuh makhluk hidup dan merupakan sebuah organ yang
terdiri dari otot-otot jantung.Jantung mempunyai bentung
seperti jantung pisang.Siklus jantung merupakan kejadian
yang terjadi dalam jantung selama peredaran darah. Siklus
hjantung terdiri dari 2 gerakan, yaitu Konstriksi
(systole) selama 0,3 detik dan Pengendoran (diastole)
selama 0,5 detik.
2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Seseorang
Tekanan darah ditentukan oleh 2 faktor, yaitu faktor
fisiologis dan faktor patologis.Faktor fisiologis ialah
faktor yang berkaitan langsung terhadap kondisi
jantung.Sedangkan faktor patologis adalah faktor yang
berhubungan dengan kondisi tubuh secara fisik.
Faktor fisiologis dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu, :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin
tinggi tekanan darah
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas maka
semakin besar pula resistensi terhadap aliran
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka
tekanan darah meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, semakin besar kapasitas
pembuluh darah maka semakin tinggi tekanan darah.
Faktor patologis dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya yaitu, :
a. Posisi tubuh, baroresepsor akan merespon saat tekanan
darah turun dan akan berusaha menstabilkan tekanan
darah
b. Aktifitas fisik, aktifitas fisik membutuhkan energy
sehingga butuh aliran yang lebih cepat untuk suplai O2
dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperature, menggunakan system rennin-angiotensin –
vasokonstriksi perifer. Temperature pun dapat
berkaitan dengan aktifitas, suhu yang tinggi
diakibatkan karena aktifitas yang banyak ssedangkan
suhu yang rendah dikarenakan aktifitas yang cenderung
ringan
d. Usia, semakin bertambah usia, semakin bertambah pula
tekanan darah hal ini disebabkan oleh berkurangnya
elastisitas pembuluh darah
e. Jenis kelamin, wanita cenderung memiliki tekanan darah
rendah karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak
lemak sehingga butuh O2 lebih untuk pembakaran.
Sedangkan pria yang memiliki banyak aktifitas pun
cenderung memiliki tekanan darah yg lebih tinggi
f. Emosi, emosi akan menaikkan tekanan darah karena pusat
pengatur emosi akan menset baroresepsor untuk
menaikkan tekanan darah. Emosi akan memicu kerja
hormone adrenalin, adrenalin pria lebih tinggi karena
dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis.
g. Makanan, makanan dapat menjadi pemicu tekanan darah
yang tinggi, diantaranya makanan yang mengandung garam
(NaCl). Garam akan mempengaruhi retensi Na+ dalam
darah sehingga dapat menyebabkan penumpukkan Na+ dalam
darah.
h. Hormon, hormon renin yang terdapat dalam ginjal
memiliki peranan untuk merangsang pengeluaran
angiotensin yang kemudian akan mempengaruhi rangsangan
vasokonstriksi (penyempitan pembuluh darah).
Berdasarkan faktor – faktor yang telah dijelaskan
diatas maka dapat ditarik hipotesa bahwa tekanan darah
seseorang dapat diketahui berdasarkan faktor
patologisnya. Jika seseorang yang terbiasa memiliki
aktifitas banyak maka akan memiliki tekanan darah yang
tinggi sedangkan sebaliknya jika seseorang memiliki
aktifitas yg sedikit tekanan darahnya pun akan cenderung
menunjukkan angka normal.
Berikut kategori dalam melihat tekanan darah :
KATEGORI TEKANAN DARAHSISTOLIK DIASTOLIK
Normal < 130 mmHg < 80 mmHgNormal Tinggi 130 – 139 mmHg 85 – 89 mmHgHipertensi
- Ringan 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg- Sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg- Berat 180 – 209 mmHg 110 – 109
mmHg- Sangat Berat >210 mmHg >120 mmHg
2.3 Cara Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah sangat mudah dilakukan
dengan cara palpasi, kita dapat melakukan sendiri. Di
samping itu dengan perkembangan teknologi saat ini dapat
menggunakan alat elektronik yang canggih.
Tekanan darah dapat diukur dengan dua metoda :
1. Metoda Langsung (Direct Method).
Metoda ini menggunakan jarum atau kanula yang
dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dihubungkan dengan
manometer. Metoda ini merupakan cara yang sangat tepat
untuk pengukuran tekanan darah tapi butuh peralatan yang
lengkap dan ketrampilan khusus.
2.Metoda tidak langsung (Indirect Method).
Metoda ini menggunakan shpygmomanometer (tensi
meter).
Tekanan darah dapat diukur dengan dua cara, yaitu :
a. Cara Palpasi, dengan cara ini hanya dapat diukur
tekanan sistolik.
b. Cara Auskultasi, dengan cara ini dapat diukur
tekanan sistolik maupun tekanan diastolic Cara ini
memerlukan alat “ Stethoschope
Menghindari Kesalahan Dalam Pengukuran Tekanan Darah
1. Hindari makan, merokok dan semua kegiatan 30 menit
sebelum pengukuran.
2. Stress juga dapat menyebabkan tekanan darah yang
tinggi.
3. Hindari penggunaan pakaian yang ketat, terutama pada
bagian lengan.
a. Duduk yang nyaman dan letakkan lengan anda dekat
dan sejajar dengan posisi jantung.
b. Tarik nafas dalam-dalam 5 sampai 6 kali sebelum
pengukuran.
c. Jangan bergerak atau bicara selama pengukuran.
d. Istirahatkan 5 sampai 10 menit antara pengukuran
pertama dan selanjutnya.
e. Simpanlah pengukuran tekanan darah Anda untuk
selanjutnya silahkan konsultasikan dengan dokter
Anda. Untuk hasil yang baik, cobalah pengukuran
dilakukan pada jam-jam yang sama setiap harinya
(indocoreperkasa, 2006)
2.4 Alat Pengukur Tekanan Darah
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai
Korotkov, seorang ahli bedah Rusia, lebih dari 100 tahun
yang lalu. Tensimeter adalah alat pengukuran tekanan
darah sering juga disebut Sphygmomanometer. Sejak
itu,sphygmomanometer air raksa telah digunakan sebagai
standar emas pengukuran tekanan darah oleh para dokter.
Tensimeter atau sphygmomanometer pada awalnya
menggunakan raksa sebagai pengisi alat ukur ini.
Sekarang, kesadaran akan masalah konservasi lingkungan
meningkat dan penggunaan dari air raksa telah menjadi
perhatian seluruh dunia. Bagaimanapun, sphygmomanometer
air raksa masih digunakan sehari-hari bahkan di banyak
negara modern.Para dokter tidak meragukan untuk
menempatkan kepercayaan mereka kepada tensimeter air
raksa ini.
Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, sumbat
udara yang dapat diputar, kantong karet yang terbungkus
kain, dan pembaca tekanan, yang bisa berupa jarum mirip
jarum stopwatch atau air raksa.
Berikut gambar Sphygamomanometer
Cara menggunakan tensimeter air raksa adalah
1. Pemeriksa memasang kantong karet terbungkus kain
(cuff) pada lengan atas.
2. Stetoskop ditempatkan pada lipatan siku bagian
dalam.
3. Kantong karet kemudian dikembangkan dengan cara
memompakan udara ke dalamnya. Kantong karet yang
membesar akan menekan pembuluh darah lengan (brachial
artery) sehingga aliran darah terhenti sementara.
4. Udara kemudian dikeluarkan secara perlahan dengan
memutar sumbat udara.
5. Saat tekanan udara dalam kantong karet diturunkan,
ada dua hal yang harus diperhatikan pemeriksa.
Pertama, jarum penunjuk tekanan, kedua bunyi denyut
pembuluh darah lengan yang dihantarkan lewat
stetoskop. Saat terdengat denyut untuk pertama
kalinya, nilai yang ditunjukkan jarum penunjuk
tekanan adalah nilai tekanan sistolik.
6. Seiring dengan terus turunnya tekanan udara, bunyi
denyut yang terdengar lewat stetoskop akan
menghilang. Nilai yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk tekanan saat bunyi denyut menghilang
disebut tekanan diastolik.
Selain alat ukur tekanan darah secara manual seperti
di atas, ada juga sphygmomanometer digital yang bekerja
otomatis. Tekanan darah akan tampil di layar setelah
sphygmomanometer digital selesai mengukur tekanan darah.
2.5 Tempat – Tempat Pengukuran Tekanan DarahBerikut adalah tempat dimana pengukuran tekanan darah pada manusia :1. Arteri brakial : arteri yang terletak di siku
bagian dalam.2. Arteri popliteal : arteri yang terletak di
belakang lutut.3. Arteri radial : arteri yang terletak pada
pergelangan tangan yang sejajar dengan ibu jari.
3.1.1 Alat
Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktikum
adalah sebagai berikut, :
1. Stetoskop
2. Sphygmomanometer air raksa
3. Sphygmomanometer jarum
4. Alat Tulis
4.1.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum adalah
sebagai berikut, :
1. Manset Sphygamomanometer
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Cara memasang manset yang benar
a. Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga
tidak terlilit manset.
b. Tepi bawah manset berada pada 2-3 cm diatas
fossa cubiti.
c. Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti .
d. Manset diikat dengan cukup ketat .
e. Stetoskop diafragma terletak tepat diatas
denyut arteri brachialis.
3.2.2 Posisi duduk, berdiri, dan berbaring
1. Posisi Duduk
Praktikan berada pada posisi duduk dengan
tenang selama 2-3 menit tanpa memikirkan hal yang
berat – berat. Pasang manset pada lengan kanan dan
catat lah tekanan darah nya !
2. Posisi Berdiri
Praktikan berada pada posisi berdiri selama 2-3
menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat.
Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah
tekanan darah nya !
3. Posisi Berbaring
Praktikan berada pada posisi berbaring selama
10 menit tanpa memikirkan hal yang berat – berat.
Pasang manset pada lengan kanan dan catat lah
tekanan darah nya !
3.2.3 Cara Kerja Otot dan Otak
1. Kerja Otot
Praktikan melakukan gerak badan selama 1 menit
(seperti push up) , tetapkan tekanan darahnya
dalam sikap duduk segera mungkin setelah melakukan
aktivitas gerak badan tersebut
2. Kerja Otak
Praktikan dibiarkan memikirkan sesuatu yang
agak berat , dan tetapkan tekanan darahnya dalam posisi
duduk .
BAB 1V
HASIL DAN PENGAMATAN
4.1 Data Pengamatan
4.1.1 Hasil Tekanan Darah Saat Berbagai Macam
Aktivitas
No Nama Duduk Berdiri Berbaring1 Sondang Meiny
C.P.110/80 mmH
g120/80 mmH
g110/70 mm
Hg2 Angga Iwan A. 120/80 mmH
g120/80 mmH
g90/80mmHg
3 Risma 120/80 mmHg
120/80 mmHg
120/90 mmHg
4 Willy 130/90 mmHg
120/80 mmHg
110/70 mmHg
4.1.2 Hasil Tekanan Darah Saat Kerja Otot dan Otak
No Nama Normal Otot Otak1 Didik Dwi P. 120/80 mmH
g130/90 mmH
g120/90 mmH
g2 Taufik Riyadi 110/80 mmH
g130/100 mm
Hg120/90 mmH
g3 Deni Wahyu 130/80 mmH
g140/80 mmH
g130/70 mmH
g4 Risma 120/80 mmH
g140/90 mmH
g120/90 mmH
g
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat
praktikum, tekanan darah diukur berdasarkan metode secara
tidak langsung dan pengukuran dilakukan pada lengan
bagian atas . Tekanan darah masing-masing praktikan
diukur dalam beberapa keadaan, yaitu, pada saat posisi
duduk, berbaring, dan berdiri. Pengukuran juga dilakukan
pada saat praktikan melakukan kegiatan menggunakan otot
dan otak. Sebelum praktikan melakukan kegiatan, praktikan
diukur tekanan darahnya dengan menggunakan
spigmomanometer. Kemudian praktikan melakukan sejumlah
aktivitas otot yaitu berlari kecil di tempat dan
pengukuran tekanan darah dengan spigmomanometer ini
memperoleh hasil yang sangatlah beragam antara 90/80 mmHg
sampai 140/90 mmHg. Berdasarkan pada referensi dan literatur,
seluruh data yang dihasilkan tersebut masih menunjukkan
range tekanan darah yang normal. Tekanan darah sistolik
yang dianggap normal untuk orang dewasa adalah adalah
90-130 mmHg, sedangkan tekanan diastolik yang
normal untuk orang dewasa adalah sebesar 60-90
mmHg. Angka yangditunjukkan dalam tekanan sistolik
selalu lebih besar dari angka diastolik karena selama
sistol, ventrikel kiri jantung memaksa darah untuk masuk
ke aorta dengan fase ejeksi (penyemprotan). Hal tersebut
terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara
ventrikel dengan aorta. Sehingga ketika katup yang
membatasi atriumdengan aorta terbuka maka terjadi
perpindahan darah dari atrium ke aorta dengan ejeksi dan
tekanan yang besar.
Pada praktikum ini hanya dibahas faktor aktivitas.
Apabila dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelum
beraktivitas otot, ternyata data menunjukkan bahwa
tekanan darah setelah melakukan aktivitas otot cenderung
akan lebih tinggi. Dari hasil pengukuran rata-rata
didapatkan setelah melakukan praktikum, tekanan saat
berdiri lebih tinggi dari pada duduk dan tekanan saat duduk
lebih tinggi daripada berbaring. Hal tersebut
dikarenakan semakin tinggi aktivitas
yangdilakukan maka akan semakin tinggi pula aktivitas
dari kerja jantung yang harus mengeluarkan tenaga yang
tinggi sehingga tekanan darah juga meningkat .
Tekanan darah yang meningkat ini dipengaruhi oleh
tingkatan aktivitas. Tekanan darah setelah beraktivitas
lebih besar dibandingkan dengan tekanan darah pada saat
istirahat. Hal tersebut diakibatkan karena pada saat
beraktivitas sel tubuh memerlukan pasokan O2 yang banyak
akibat dari metabolisme sel yang bekerja semakin cepat
pula dalam menghasilkan energi. Sehingga peredaran darah di
dalam pembuluh darah akan semakin cepat dan curah darah
yang dibutuhkan akan semakin besar. Akibat adanya
vasodilatasi pada otot jantung dan otot rangka serta
vasokontriksi arteriol yang menyebabkan arteriol menyempit dan
kerja jantung tiap satuan waktu pun bertambah sehingga
volume darah pada arteriol akan meningkat dan tekanannya
pun akan meningkat.
Namun, ada praktikan yang hasil pengukurannya 90/80
pada saat berbaring itu berarti paraktikan tersebut dalam
keadaan yang sangat lelah sehingga tekanan darahnya
hampir rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui
salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
tekanan darah adalah situasi fisik seseorang yang akan
dicek tekanan darahnya .
BAB V1
KESIMPULAN
1. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada lengan
atas.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
yaitu, aktivitas fisik, jeniskelamin, usia,
kesehatan, dll
3. Pengukuran tekanan darah dapat menggunakan
metode tidak langsung dengan auskultasi dan
palpasi yang bisa menggunakan spigmomanometer (manual
atau digital) dan stetoskop.
4. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah
jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan
jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-
organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke
saluran pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://thegoebbeiz.wordpress.com ( diakses 03 April 2012 @ 21.00)
http://www.sentra-edukasi.com (diakses 03 April 2012 @ 16.20)
Kimbal, Jhon W.1999.Biologi edisi 5.Jakarta : Erlangga Evelyn.2000.Anatomi Fisiologi Manusia.Jakarta : Gramedia www. Wikipedia.com (diakses 03 April @16.25)
http://tulisanmuti.blogspot.com/2010/01/tekanan-darah-
tinggi-penyakit-akibat.html (diakses 03 April @ 16.30)
http://www.infogue.com/article/2011/07/04/
penyakit_hipotensi(diakses 03 April @ 16.35)