Post on 06-May-2023
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi
mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam ilmu dan
teori yang didapat oleh mahasiswa sangat berhubungan erat
dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan
dipraktekkan tentang ilmu yang telah didapat oleh mahasiswa
selama berada dibangku kuliah agar bisa merasakan bagaimana
situasi dan kondisi serta menyesuaikan diri dengan dunia kerja
yang sebenarnya. Atas dasar itulah yang menjadi latar belakang
bagi penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Di samping itu, penulis melaksanakan PKL ini adalah dalam
rangka menjalankan salah satu syarat guna mendapatkan gelar
Sarjana Strata-1 Ilmu Komputer di Universitas Setia Budi
Mandiri (USBM) Medan.
Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas tinggi, siap pakai, dan terampil maka pihak
pemerintah maupun swasta berupaya mendidik SDM sebelum terjun
kedalam dunia kerja yang dijalani. Salah satu caranya adalah
melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan
kejurusan dan perguruan tinggi yang membentuk SDM yang bermutu
tinggi dalam segala hal dari kompetensi yang diajarkan, karena
hal itulah USBM memasukkan program PKL dalam proses belajar
mengajarnya agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lain
dalam menghasilkan lulusan-lulusan SDM yang berkualitas serta
bermutu tinggi.
1
Dengan teknologi komputer pemberian layanan dalam
berbagai bidang menjadi lebih baik, cepat, tepat, akurat dan
efisien dalam hal ini teknologi komputer jadi sarana wajib
yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. PT. TELKOM
INDONESIA (Persero) bergerak dalam bidang jasa pelayanan
telekomunikasi dalam hal ini perusahan tersebut menggunakan
teknologi ilmu komputer dengan teknik informatika dan sistem
informasi sebagai teknik komputer yang diterapkan dalam
kegiatan produksi pelayanan jasanya. Seiringnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini, dalam berbagai kegiatan
aktivitas dan pekerjaan sehari-hari kini komputer digunakan
diperusahaan, instansi dan sekolah.
Dalam hal ini PT.TELKOM INDONESIA (Persero) melakukan
penerapan ilmu komputer yang memfokuskan dalam bidang
telekomunikasi sebagai pelayanan jasanya menggunakan teknik
komputer dan teknik informatika dalam kegiatan produksinya.
Adapun teknik komputer yang diterapkan dalam bidang
telekomunikasi berhubungan dengan kegiatan komunikasi hubungan
dua arah atau lebih menggunakan kabel yang saling berhubungan
(nirkabel), tanpa kabel (wireless), dan bergerak (mobile) dalam hal
ini berupa komunikasi telepon berkabel, telepon tanpa kabel,
jaringan telepon bergerak dan data service atau biasa dengan
layanan internet.
Teknik infomatika yang digunakan berhubungan dengan
perangkat keras (hardware) yang sesuai dengan kebutuhan yang
tentunya menggunakan perangkat lunak atau program aplikasi
(software), dan peralatan (tools) yang digunakan untuk mengubah
informasi menjadi data-data. Perangkat keras yang dipakai
berupa komputer pada umumnya yang sesuai dengan kebutuhan
2
dalam hal ini menggunakan sistem operasi (OS) Windows XP SP3,
Printer, Modem Internet, Router, HUB, Port penghubung kabel tembaga
yang digunakan sebagai menyambung telepon dan modem, Jact
penghubung kabel ke Port, Tang Potong dan Tang Runcing. Perangkat
lunak yang digunakan adalah WebBrowser bawaan komputer, aplikasi
Avant Browser, OpenOffice.Org Calc (aplikasi seperti MS. Office Excel),
dan program Java dan aplikasi penggola basis data seperti Oracle.
Teknik Informatika merupakan ilmu komputer yang
berhubungan juga dengan teknik komputer sebagai proses
pembuatan, pemasukan (input), dan manajemen data yang biasa
disebut Data Base Management System (DBMS) yaitu pengelolaan basis
data menggunakan program Java dan pemasukan (input) data
menggunakan program Oracle lalu menghasilkan (output) data
informasi di kelola secara baik dan benar serta tepat, akurat
juga efisien dalam segala hal.
Semua hal tersebut diatas cukup susah dan rumit untuk
dijelaskan dan dipahami pada awal pelaksanaannya, tetapi
setelah terbiasa dan dengan sedikit waktu dilalui untuk
pemahaman akan terasa mudah dalam kegiatan kesehariannya. Atas
dasar itulah penulis mencoba menjelaskan sedikit lebih dalam
tentang apa yang dilaksanakan kegiatan selama PKL berlangsung.
B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1.Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Dalam setiap kegiatan memiliki tujuan tertentu dalam
pelaksanaannya agar tercipta sebuah hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan. Adapun tujuan mahasiswa melakukan PKL
adalah sebagai berikut :
3
a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa secara individu
dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjadi pekerja
yang profesional dibidangnya setelah tamat kuliah.
b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja.
c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal
lebih jauh lingkungan kerja sebenarnya.
d. Menambah pengalaman, wawasan kemandirian, dan
meningkatkan kedisiplinan serta membandingkan teori ilmu
pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan pekerjaan
e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki
serta mengembangkan kesesuaian pendidikan kejurusan.
f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja
yang sesungguhnya, sehingga nantinya mahasiswa dapat
dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun kedunia
kerja.
g. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional
mahasiswa dalam berinteraksi dan beradaptasi.untuk
pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap
kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer.
h. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
sebagai perbandingan antara teori dan praktek, untuk
lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-
akademis.
i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan
mengembangkan wawasan dibidang pekerjaan yang digeluti
selama mengikuti proses PKL.
4
j. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat
bekerja di perusahaan atau instansi tempat mahasiswa
melaksanakan proses PKL.
k. Menganalisa penerapan informasi ilmu pengetahuan dan
teknologi komputer yang sering digunakan dalam kegiatan
produksi perusahaan.
2.Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Selain itu juga program PKL diharapkan dapat memberikan
manfaat besar baik kepada mahasiswa sebagai pelaksana PKL,
kepada Fakultas Ilmu Komputer USBM sebagai Lembaga Pengelola
dan Perusahaan sebagai Pemberi Izin PKL. Adapun manfaat dari
pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah :
a. Manfaat bagi Mahasiswa.
Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman kerja dan berinteraksi dengan perusahaan
atau instansi calon pengguna lulusan.
mengamati, mengenalkan dan menganalisis permasalahan
yang dijumpai pada perusahaan atau instansi tempat
PKL.
Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang
telah didapat serta lebih dapat memahami konsep-konsep
non-akademis dunia kerja nyata.
Memperoleh peluang untuk dapat kerja diperusahaan atau
instansi tempat PKL, setelah memperoleh ijazah S-1
dari Fakultas Ilmu Komputer USBM.
Menambah dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
dimiliki selama dibangku kuliah serta memperluas
5
wawasan berpikir kreatif dan mandiri agar mahasiswa
memiliki bekal nantinya dalam menghadapi dunia kerja
b. Manfaat bagi Fakultas Ilmu Komputer USBM
Mempererat hubungan harmonis antara USBM umumnya dan
Fakultas Ilmu Komputer USBM khususnya dengan pihak
perusahaan atau instansi tempat pelaksanaan PKL.
Fakultas Ilmu Komputer USBM dapat memperoleh informasi
tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
kerja serta dapat menyesuaikan kepada kurikulum proses
belajar mengajar.
Dapat meningkatkan kualitas dan menyesuaikan kegiatan
pendidikan proses belajar mengajar dari segala aspek,
sarana, dan prasarana yang menjadi kebutuhan sesuai
dengan tuntutan nyata dari pembangunan
Telah terjalin kerjasama antara Fakultas Ilmu Komputer
USBM dengan perusahaan atau instansi tempat mahasiswa
melaksanakan PKL.
c. Manfaat bagi PT.TELKOM INDONESIA (Persero)
Perusahan dapat menentukan SDM yang akan dijadikan
sebagai tolak ukur dalam penerimaan pegawai di PT.
TELKOM INDONESIA (Persero).
Dapat memperkenalkan situasi perkuliahan kedalam dunia
kerja.
Memberikan masukkan yang diperlukan oleh PT. TELKOM
INDONESIA (Persero) sehingga dapat membantu pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Mengatasi semua permasalahan yang selama ini dihadapi
oleh PT. TELKOM INDONESIA (Persero) dengan memberikan
solusi pemecahan masalah.
6
C. RUANG LINGKUP PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Dalam pelaksanaan PKL pada suatu perusahaan sudah pasti
ada batasan yang mereka berikan kepada mahasiswa yang
melakukan kegiatan PKL sebatas apa yang dikerjakan dan
diperintahkan. Ruang lingkup kerja dan pekerjaan yang
dilakukan hanya yang bersifat transparan dimana pihak
perusahaan bisa memperbaiki kembali bila ada kesalahan. Dalam
pelaksanaan PKL, mahasiswa banyak dibimbing oleh pembimbing
lapangan dalam hal ini Supervisor sebagai kepala kantor di
area tempat bekerja dan karyawan yang mendidik serta
mengarahkan bagaimana cara mengerjakannya sehingga apa yang
diperintahkan dapat dimengerti agar mahasiswa banyak
mendapatkan masukan juga informasi yang lebih kompetitif.
Dalam kesehariannya tetap pada iklim kerja nyata dilapangan
dan berusaha untuk dapat memahami deskripsi pekerjaan.
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. TELKOM
INDONESIA (Persero) Kandatel Medan. Selama melaksanakan PKL
ditempatkan di Sentral Telecomunication Otomate (STO) Telkom
Padang Bulan dibagian Pasang Baru (PSB) Telepon dan Speedy
dibawah Divisi Main Distrihution Frame (MDF). Kegiatan yang
dilakukan mahasiswa selama mengikuti PKL adalah semua kegiatan
meliputi pasang baru dan memperbaiki gangguan telepon dan
speedy serta dalam menjalankan tugas mereka,.
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Adapun kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan
selama 1 bulan sesuai dengan kalender akademik Universitas
Setia Budi Mandiri Medan dengan perincian sebagai berikut :
7
1. Hari dan Tanggal : Rabu, 1 Oktober 2014 – Sabtu,
1 November 2014.
2. Tempat Pelaksanaan : STO Telkom Padang Bulan Jl.
Setia Budi – Medan.
3. Waktu dan Hari Kerja : Senin - Jum’at, Pukul 08.00 –
18.00 WIB.
Demikian waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mahasiswa di perusahaan
PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kantor Wilayah / Daerah
Telekomunikasi (Kawitel / Datel) Kota Medan. Dengan waktu
pembuatan laporan selama 2 bulan setelah pelaksanaan PKL
seiraing dan sesuai dengan kalender akademik perkuliahan
berlangsung.
B A B II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PROFIL PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO)
8
1. Sejarah Perusahaan
PT. TELEKOMUNIKASI, Tbk atau dikenal dengan PT. TELKOM
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dibidang pelayanan sarana dan jasa telekomunikasi
dan informasi untuk umum atau masyarakat luas sampai daerah
pelosok dunia. Sejarah PT. Telkom pertama kalinya berdiri
pada tanggal 23 Oktober 1856 yaitu pada masa pemerintahan
kolonial Belanda melakukan pengoperasian Telegrap
Elektromagnetik pertama di Indonesia, lalu sebuah badan
usaha swasta penyediaan layanan Pos dan Telegrap yang
didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882 yang
menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor)
sampai 1884.
Setelah ada dan beroperasi sampai 1905 kemudian
kolonial Belanda mendirikan perusahaan sebanyak 38
perusahaan dengan nama Post On Telegrafdienst. Pada tahun
1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan
berdasarkan stablad No. 395 tahun 1906. Sejak itu diubah
namanya menjadi Post On Telegrafdients en Tepontdiens (PTT-
Dienst) sampai tahun 1961. Kemudian Hindia Belanda membentuk
lembaga pemerintah untuk mengendalikan jasa pos dan
telekomunikasi berdasarkan peraturan No. 29 tahun 1961
diubah menjadi Perusahaan Negara POS dan TELEKOMUNIKASI (PN
POSTEL).
Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1965
pemerintah memandang perlu untuk memisahkan perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara
yang berdiri sendiri yakni berdasarkan peraturan
pemerintahan No. 29 tahun 1965 maka berdirilah 2 Perusahaan
9
Negara Pos dan Giro (PN POSGIRO) sekarang PT. POS dan
Perusahaan Negara TELEKOMUNIKASI (PN TELEKOMUNIKASI). Dibagi
lagi menjadi 2 divisi pada tahun 1974 yang diatur oleh
peraturan pemerintahan No. 36 tahun 1974 menjadi 2
perusahaan yaitu PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.
INTI) yang memproduksi perangkat dan Perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL) untuk melayani jasa telekomunikasi
domestik dan internasional.
Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal
penyelenggara Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan dalam
negeri maupun luar negri sampai pada akhir tahun 1980.
Atas monopoli pemerintah Indonesia dengan perusahaan
bisnis Telekomunikasi Amerika mendirikan suatu badan usaha
untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang diselenggarakan
oleh PT.INDONESIAN SATELIT COORPORATION (INDOSAT) yang masih
berstatus perusahaan yang didirikan terpisah dari PERUMTEL
berdasarkan peraturan perundangan Negara Bagian Dalaware,
Amerika Serikat. Saluran saham PT. INDOSAT dengan modal
asing ini sampai pada akhir tahun 1989 dibeli oleh Negara
Republik Indonesia dari America Cable and Radio Corporation
dalam rangka peningkatan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk
umum dan pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 53
tahun 1989, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang
berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk
Internasional.
Selain hal tersebut, penyelenggara Telekomunikasi
memerlukan manajemen yang lebih professional dalam usaha
10
meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan peraturan
pemerintah No. 25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum
(PERUM) dialihkan menjadi perusahaan perseroan (PERSERO)
sebagaimana dimaksud dalam UU No.1991. Sejak itu berdirilah
perusahaan Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (PT.
TELKOM INDONESIA) dengan sebuah nama yaitu TELKOM. Setelah
melalui berbagai perubahan sampai pada 1 Juli 1995 dari
Perusahaan Djawatan (PD), Perusahaan Negara (PN) dan
Perusahaan Umum (PERUM) sampai dengan Perseroan Terbatas
(PT).
Pada tahun 1995, Telkom melakukan perubahan besar-
besaran yang meliputi :
a.Restrukturasi.
b.Kerjasama Operasi.
c.Intial Public Offering (Penawaran Saham Perdana Publik).
Perubahaan ini dimaksudkan untuk menyediakan
pengelolaan perusahaan menjadi efisien dan efektif karena
terjalin antara bidang usaha. Berdasarkan keputusan Direksi
Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996, Sebagai hasil
perubahan sejak 1 Juli 1995 Organisasi Telkom berkembang
dengan operasi bisnis sebanyak 11 Divisi terdiri dari tujuh
Divisi Regional dan satu Divisi Network juga menambahkan 2
Divisi, yaitu Divisi Nework Mutimedia dan Network Provider
dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama, sedangkan Divisi
Pembangunan diganti menjadi Divisi Penunjang.
2. Tentang Telkom Group
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi
serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan
11
terbesar di Indonesia, dan karenanya tunduk pada hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya
sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan
di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah
Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai
oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE,
LSE dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang.
Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh
Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi
yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan
telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan
jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan
komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai
layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk
cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan
IT enabler and e-Commerce serta layanan portal lainnya.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus
mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi,
serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan
dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk
meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group
mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication,
Information, Media, Edutainment & Service). Untuk menjalankan
portofolio bisnisnya. Berikut nilai portofolio bisnis PT.
Telkom :
a. Corporate Culture : The New Telkom Way
b. Philosophy to be the best : Always The Best
c. Principle to be the star : Solid, Speed, Smart
d. Practice to be the winner: Imagine, Focus, Action
12
3. Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia (Persero)
a. Visi
“To become a leading Telecommunication, Information, Media,
Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”. Maksudnya
adalah menjadi perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment
dan Service (TIMES) di kawasan regional.
b. Misi
Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) adalah
1) Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di
Indonesia.
4. Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Indonesia
13
Berikut penjelasan tentang filosofi warna Logo PT. Telkom
Indonesia, Tbk :
a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet.
Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan
berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.
b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang
terbaik bagi bangsa.
c. Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
d. Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi.
Logo baru TELKOM mencerminkan Brand Positioning ”Life
Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi
semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka
dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung
oleh “Service Culture” baru yaitu: Expertise, Empowering, Assured,
Progressive and Heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan
terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari
lingkaran merah keabu-abuan yang ada di depan tangan
berwarna merah.
Logo ini merupakan cerminan dari “Brand Value” baru
yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat
dengan tag line baru pengganti “Committed 2U” yakni “The
World Is In Your Hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada
baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.
Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari
kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis
14
baru PT. Telkom yaitu TIMES (Telecommunication, Information,
Media, Edutainment & Service).
Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar.
Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke
luar.
Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai
sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan
hubungan yang erat
Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari
matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal
yang baru.
Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan
kehidupan untuk menggapai masa depan.
Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate
Value, yaitu “Always The Best” sebuah keyakinan dasar untuk
selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan
yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang
biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada
akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
5. Stuktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero)
Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Sendiri memiliki sebuah Dewan Komisaris
yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota
serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu)
orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang
anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan
tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya
15
dan Bisnis Pendukung, Direktur Bisnis Jaringan
Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi,
dan Direktur Keuangan. PT. Telkom juga memiliki entitas
atau anak perusahaan dengan strukturnya masing-masing di
perusahaan yang dikelola dan juga struktur organisasi
dibawah PT. Telkom setingkat Divisi, Center, Yayasan,
Koperasi.
Selain anak perusahaan, dalam menjalankan operasi
perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah
mengelompokan unit-unit yang ada dalam organisasi ke
dalam bentuk Divisi, Centre dan Yayasan. PT. Telkom
mengembangkan struktur organisasinya sampai tingkat
paling bawah yang berada di area daerah seperti ditempat
PKL dilaksanakan yaitu STO PT. Telkom Padang Bulan
dibawah area kerja PT. Telkom Kandatel Medan. Gambar
Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk, Kelompok Usaha PT.
Telkom, dan PT. Telkom Indonesia Kandatel (Witel) Medan
terdapat pada lampiran.
B. BIDANG – BIDANG KERJA BERDASARKAN URAIAN TUGAS
Didalam Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel
(Witel) terdapat pembagian bidang-bidang kerja yang dirasa
sangat perlu pada pengelolaan perusahaan berdasarkan peraturan
dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dan diikuti oleh PT. Telkom
Divisi Regional I Sumatera yang melanjutkan struktur
organisasi kerja hingga ke area atau ditingkat paling bawah
sampai pada Sentral Telekomunikasi Otomat (STO). Adapun
penjelasan uraian tugas bidang-bidang kerja yang terdapat pada
16
struktur organisasi PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel
(Witel) Medan yang terlampir pada gambar adalah :
1. GM WITEL SUMUT BARAT
a. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis,
dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja
pengelolaan WITEL, dengan menyusun program kerja beserta
indikator-indikator kinerjanya, mengalokasikan sumber
daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota
tim /staf secara proposional, memonitor dan mereview
pencapaiannya secara periodik.
b. Mencapai kinerja fungsi secara impresif, dengan
mengidentifikasi hal-hal disyaratkan dalam peningkatan
kinerja, membangun sistem kerja yang sistematis,
merekomendasi solusi-solusi, dan mengembangkan
kapabilitas solusi.
c. Memastikan eksekusi program-program bisnis fungsi
pelayanan pelanggan (Sales & Relationship) semua segmen
secara terintegrasi untuk memenangkan kompetisi pasar
wilayah dengan, menyelenggarakan aktivitas layanan
pelangan secara proposional, mengkoordinasikan dan
membina operasional seluruh unit operasi layanan
pelanggan pada lingkup wilayah, mengevaluasi parameter
kinerja penyelenggaraan layanan pelanggan, dan merumuskan
sekaligus menjalankan program-program peningkatan layanan
pelanggan.
d. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada
semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten,
dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat
17
secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada
proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan
menyetujui pelaporan risk secara periodik.
e. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis,
dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja
pengelolaan TELKOM, dengan menyusun program kerja beserta
indikator-indikator kinerjanya, meangalokasikan sumber
daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota
tim / staf secara proposional, memonitor dan mereview
pencapaiannya secara periodik.
f. Menjamin seluruh infrastruktur Network (alat produksi) di
wilayah operasi menghasilkan perfomansi yang tinggi,
dengan mengoperasikan dan memelihara seluruh
infrastruktur / alat produksi layanan pelanggan secara
optimal, mengkoordinasikan dan membina operasional
seluruh unit operasi Network pada lingkup wilayah, dan
mengevaluasi seluruh parameter kinerja pengoperasian
Network, dan merumuskan sekaligus menjalankan program-
program peningkatan kapabilitas Network.
g. Menyelenggarakan mekanisme War Room untuk menyajikan
informasi bisnis wilayah yang valid dalam rangka
mengendalikan kompetisi, monitoring program, dan
mengendalikan krisis, dengan mengelola sistem penyajian
informasi secara efektif, mengendalikan aspek-aspek
keamanan terhadap informasi, menyajikan hasil analisis
informasi yang menggunakan alat-alat statistika, Data
Mining, dan kecerdasan buatan.
h. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada
semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten,
18
dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat
secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada
proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan
menyetujui pelaporan risk secara periodik.
2. MANAGER ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT
a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian
kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT,
dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan
Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun
indikator-indikator kinerja unit.
b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan
mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada
staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)
staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,
mengimplementasikan program kerja-program kerja yang
telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja
anggota staf / tim secara periodik.
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)
diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk
merumuskan prioritas program-program pemeliharaan
jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang
dikendalikannya.
d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk
optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses
area.
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan
area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat
19
pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan
sebagainya).
f. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel
diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi
kemungkinan layanan teknisnya.
g. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk
dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate
secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan
akses selalu akurat dan valid.
h. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan
akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan
rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.
i. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan
pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain
kontingensinya secara efektif.
j. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara
konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara
konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada
proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
3. ASISTEN MANAGER ACCESS MAINTENANCE
a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian
kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE, dengan
menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak
Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-
indikator kinerja unit.
b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan
mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada
20
staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)
staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,
mengimplementasikan program kerja-program kerja yang
telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja
anggota tim / staf secara periodik.
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)
diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk
merumuskan prioritas program-program pemeliharaan
jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang
dikendalikannya.
d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk
optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses
area.
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan
area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat
pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan
sebagainya).
f. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan
akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan
rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.
g. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan
pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain
kontingensinya secara efektif.
h. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara
konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara
konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada
proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
21
4. ASISTEN MANAGER ACCESS DATA MANAGEMENT
a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian
kinerja pengelolaan ACCESS DATA MANAGEMENT, dengan
menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak
Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-
indikator kinerja unit.
b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan
mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada
staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)
staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,
mengimplementasikan program kerja-program kerja yang
telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja
anggota tim / staf secara periodik.
c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)
diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk
merumuskan prioritas program-program pemeliharaan
jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang
dikendalikannya.
d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk
optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses
area.
e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan
area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat
pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan
sebagainya)
f. Memastikan pelaksanaan kontrak pembangunan infrastruktur
akses di area operasinya dimonitor dan dikoordikasikan
dengan pelaksana di Divisi Akses untuk mendukung
22
pengawasan pembangunan diselesaikan sesuai batas waktu
dan spesifikasi teknis yang ditetapkan.
g. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel
diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi
kemungkinan layanan teknisnya.
h. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk
dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate
secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan
akses selalu akurat dan valid.
i. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan
akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan
rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.
j. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan
pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain
kontingensinya secara efektif.
k. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara
konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara
konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada
proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
5. ASISTEN MANAGER PERFORMANCE & PARTNERSHIP
a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian
kinerja pengelolaan PERFORMANCE & PARTNERSHIP, dengan
menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak
Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-
indikator kinerja unit.
b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan
mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada
23
staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)
staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,
mengimplementasikan program kerja-program kerja yang
telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja
anggota staf / tim secara periodik.
c. Memastikan hasil evaluasi mitra Outsourcing dijadikan
rujukan untuk memberikan penghargaan (Reward) dan
merekomendasi kerja sama selanjutnya dengan mitra
Outsourcing.
d. Memastikan kesepakatan / kontrak kerja dengan mitra
Outsourcing dipedomani untuk mensupervisi implementasi
Outsourcing.
e. Memastikan kinerja mitra Outsourcing dievaluasi untuk
merancang program-program pembinaannya.
f. Memastikan mitra-mitra kerja Outsourcing diidentifikasi
spesialisasinya untuk mengalokasikan mitra dengan
selektif dalam mengoperasikan infrastruktur akses.
g. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara
konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara
konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada
proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat
pelaporan risk secara periodik.
C. DIVISI – DIVISI DAN NETWORK PENUNJANG LAINNYA
Divisi dan Network Penunjang menjadi beberapa perubahan
dan peningkatan besar dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dari
tahun ke tahun. Seiring peningkatannya banyak perusahaan yang
menjadi afiliasi PT. Telkom dan banyak juga perusahaan entitas
anak yang dibangun demi memudahkan proses produksi pelayanan
24
jasa dari PT. Telkom. Untuk lebih jelas tentang unit bisnis
apa saja yang dibangun oleh PT. Telkom Unit-unit bisnis PT.
TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan
Entitas (Anak) Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT.
TELKOM yaitu :
1. Divisi Long Distance (Hubungan jarak jauh dengan perusahaan
international yang dibuka PT. Telkom).
2. Divisi Carrier dan Interconnection Service (penghubung pelayanan
interkoneksi).
3. Divisi Multimedia (DMM) :
- DMM Service Assurance Enterprise (Jaminan Pelayanan Multimedia
Perusahaan)
- DMM Service Assurance Customer (Jaminan Pelayanan Multimedia
Pelanggan)
4. Divisi Fixed Wireless Network.
5. Divisi Enterprise Service.
6. Divisi Regional :
a. Divisi Regional I – Sumatera.
b. Divisi Regional II – Jakarta.
c. Divisi Regional III – Jawa Barat.
d. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta.
e. Divisi Regional V- Jawa Timur.
f. Divisi Regional VI – Kalimantan.
g. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia.
7. Divisi Telkom Barat (DTB) & Divisi Telkom Timur (DTT) :
Access Corporate Area.
Access Maintenance Area.
Access Network Site Operation.
Mitra POJ.
25
8. Divisi Infratel (Infrastruktur Telekomunikasi) :
Infratel Assurance Data Information Center.
Infratel Assurance Service Operation Center.
Infratel Assurance center Surveilence & Help Desk.
Infratel Assurance Center POTS.
Infratel Regional Assurance Center.
Infratel Assurance Center Speedy Technical Support.
9. Centre – Centre :
- Carrier Development Support Centre.
- Management Consulting Centre.
- Construction Centre.
- Community Development Centre (CDC).
Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu :
1. Dana Pensiun Telkom (Dapentel).
2. Yayasan Pendidikan PT. TELKOM Indonesia, Tbk.
3. Yayasan Kesehatan.
4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT).
5. Koperasi Karyawan Walet Telkom.
Adapun entitas (anak) perusahaan yang dimiliki PT. TELKOM
yaitu:
1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi
Seluler (GSM) (baru).
2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) :
Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan).
3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi
(baru).
26
4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon
Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten).
5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi
Telepon Tetap (KSO-I Sumatera).
6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, Pay
Special TV.
7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) :
Network Access Point.
8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru).
9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan
Jasa (baru).
10. PT Telekomunikasi Indonesia International
(TII/Telin),: Telkom yang berada di luar Indonesia.
11. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan
VSAT.
12. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan
Telekomunikasi lainnya.
13. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder
Satelit dan Komunikasi.
14. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT –
Seluler dan CDMA.
15. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon
Tetap di Batam dan Pulau Bintan.
16. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia
(Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan
Telekomunikasi.
Demikianlah Divisi dan Network Penunjang yang dibangun
PT. Telkom Indonesia, Tbk yang menjadi Unit-unit bisnis PT.
27
TELKOM Indonesia, Tbk yang terdiri dari Divisi, Centre,
Yayasan dan Entitas (Anak) Perusahaan.
B A B III
URAIAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) STO PADANG BULAN
A. JENIS DAN BENTUK KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Didalam pelaksanaan kegiatan PKL, peraturan yang berlaku
pada perusahaan wajib dipatuhi serta bertanggung jawab dalam
pelaksanaan tugas yang diberikan oleh atasan maupun pegawai
yang bersangkutan. Supervisor yang memimpin wajib
mengkoordinasikan dan membimbing serta memberikan arahan bagi28
pelaksanaan tugas yang diberikan. Setiap tugas ataupun
perintah yang diberikan pimpinan perusahaan ataupun pegawai
harus dilaksanakan dan dipatuhi sebagai bentuk loyalitas
kepada perusahaan serta dapat menambah wawasan kepada
mahasiswa selaku pelaksanaan PKL sebagai tambahan ilmu yang
belum pernah didapatkan sebelumnya selama mengikuti kegiatan
perkuliahan.
Pada kesempataan ini mahasiswa ditempatkan di area
lapangan oleh PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel Medan yaitu
di Sentral Telekomunikasi Otomat (STO Telkom) Padang Bulan.
Oleh Supervisor yang bertindak sebagai pimpinan di STO Telkom
Padang Bulan ditugaskan pada Bagian atau Divisi Main Distribution
Frame (MDF) yang memiliki tugas operasi pemasangan baru,
permintaan pencabutan, pemindahaan layanan, permintaan
gangguan, dan perbaikan gangguan pada sambungan kabel. Adapun
jenis dan bentuk kegiatan PKL yang dilakukan mahasiswa
adalah :
1. Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh
karyawan STO Telkom Padang Bulan.
2. Penjelasan dan pemahaman :
a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa.
b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan.
c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis
(datek).
3. Kegiatan rutin setiap hari :
a. Briefing (Pengarahan Singkat) setiap pagi dengan
seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan.
b. Mengisi absensi harian mahasiswa.
29
c. Mengecek dan menerima data permintaan kerja Pasang
Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat
melalui telepon ataupun komputer.
d. Mengecek dan menerima data permintaan kerja
Pencabutan Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy
dari pusat melalui telepon ataupun komputer.
e. Mencetak data permintaan kerja pasang sambungan baru
(PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon
ataupun komputer menggunakan printer.
f. Mencetak data permintaan kerja pencabutan sambungan
(PS) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon
ataupun komputer menggunakan printer.
g. Menarik kabel permintaan kerja pasang sambungan baru
(PSB) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan.
h. Menarik kabel permintaan kerja pencabutan sambungan
(PS) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan.
i. Memasukkan data laporan permintaan kerja pasang
sambungan baru (PSB) telepon dan speedy ke pusat
menggunakan komputer.
j. Memasukkan data laporan permintaan kerja pencabutan
sambungan (PS) telepon dan speedy ke pusat menggunakan
komputer.
k. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan
dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan
kabel.
l. Menerima permintaan dan memberikan data teknis
kepada teknisi dilapangan.
m. Membuat laporan harian permintaan kerja pasang
sambungan baru (PSB) dan Pencabutan Sambungan (PS)
30
telepon dan speedy di form tabel buku harian PSB dan
PS MDF.
4. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan
PSB dan PS MDF:
a. Permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon
dan speedy.
b. permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon
dan speedy.
5. Memasukan dan melipat surat tagihan bulanan telepon
dan speedy bersama brosur sistem pembayaran yang akan
dikirim kepelanggan.
6. Membuat laporan validasi dan rekap data yang diminta
oleh pusat setiap bulannya yang berupa :
a. Pasang Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy.
b. Pencabutaan Sambungan (PS) telepon dan speedy.
7. Menerima, mencetak, menarik kabel dan membuat laporan
permintaan kerja PSB Line Conection (LC) dari pusat melalui
supervisor.
8. Melipat dan menyusun broser sistem pembayaran tagihan.
9. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama
dengan karyawan atau teknisi lapangan.
10. Memperbaiki gangguan petir pada port kabel diruangan
kerja MDF dengan memindahkan kabel ke port yang kosong.
11. Perpisahan dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang
Bulan.
B. PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan
atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara
yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan
31
yang sama (proses yang berulang). Lebih tepatnya, kata ini
bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas,
langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan
dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian
pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan,
suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya
mengakibatkan sebuah perubahan. Dalam pelaksanaan PKL ini
prosedur yang diterapkan dalam setiap kegiatannya adalah:
1. Instruksi atau serangkaian perintah yang menunjukkan
bagaimana menyiapkan atau membuat sesuatu.
2. Subrutin atau metode (ilmu komputer), sebuah sub
program yang merupakan bagian dari program yang besar.
3. Algoritma, dalam ilmu komputer, serangkaian operasi
atau perhitungan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Instruksi yang menjadi prosedur dalam kegiatan PKL
merupakan serangkaian perintah dalam melaksanakan PKL berupa :
1. Penjelasan dan pemahaman tugas pekerjaan
2. Briefing (Pengarahan Singkat) sebelum melakukan
pekerjaan.
3. Mengisi Absensi kehadiran.
4. Mengecek data melalui program komputer.
5. Mencetak data menggunakan printer melalui komputer.
6. Menarik kabel telepon dan speedy.
7. Memasukkan data laporan menggunakan komputer.
8. Membuat laporan harian dan bulanan.
9. Membuat laporan validasi dan rekap data.
10. Menerima permintaan gangguan dan data teknis.
11. Memperbaiki gangguan.
32
12. Memberikan informasi data teknis
13. Memindahkan sambungan kabel
14. Memasukan, menyusun dan melipat surat tagihan
beserta brosur pembayaran
Sementara itu subrutin atau metode pada ilmu komputer yang
menjadi prosedur dalam pelaksanaan kegiatan PKL digunakan
metode Algoritma Flowchart atau biasa disebut dengan Diagram Alir
Data. Pengertian Algoritma adalah susunan yang logis dan
sistematis untuk memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam dunia komputer, Algoritma sangat
berperan penting dalam pembangunan suatu software. Dalam dunia
sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk
dalam kehidupan kita.
Jadi intinya, Algoritma adalah suatu langkah / urutan yang
logis dan sistematis untuk pemecahan suatu masalah atau untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk penyelesaian masalah
algoritma digunakan simbol-simbol notasi, ada 3 jenis Notasi
dalam penyelesaian Algoritma yaitu Deskriptif, Bagan Alir
(Flowchart), dan Pseudo-Code. Kali ini dalam pelaksanaan PKL Notasi
yang digunakan didalam menerapkan algoritma adalah Notasi
Flowchart. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang
menunjukkan alir (flow) di dalam suatu program atau prosedur
sistem secara logika (Algoritma). Sebagai contoh pada halaman
selanjutnya merupakan tabel simbol yang digunakan dalam
menggambarkan Flowchart.
Simbol - Simbol FlowchartSIMBOL NAMA FUNGSI
33
TERMINATOR Permulaan/akhir program
GARIS ALIR(FLOW LINE) Arah aliran program
PREPARATION Proses inisialisasi/pemberianharga awal
PROSES Proses perhitungan/prosespengolahan data
INPUT/OUTPUT DATA Proses input/output data,parameter, informasi
PREDEFINED PROCESS (SUB PROGRAM)
Permulaan sub program/prosesmenjalankan sub program
DECISION
Perbandingan pernyataan,penyeleksian data yangmemberikan pilihan untuk
langkah selanjutnya
ON PAGE CONNECTORPenghubung bagian-bagian
flowchart yang berada pada satuhalaman
OFF PAGE CONNECTORPenghubung bagian-bagianflowchart yang berada pada
halaman berbedaGambar 3.5 : Simbol Flowchart
Bagan alir (Flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu
komunikasi dan untuk dokumentasi sebuah pembuatan atau
perancangan program. Flowchart pada proses Permintaan Kerja atau
Work Order (WO) Pasang Baru Telepon, Speedy dan UseeTV sama
dengan proses pencabutan (Remove WO) dan WO Gangguan serta
Permintaan Data Teknis. Adapun Flowchart dari pelaksanaan
kegiatan PKL ini terlampir pada gambar 3.5.
Flowchart Proses Work Order STO Padang Bulan
34
Gambar 3.6 Flowchart Proses Work Order di STO
Sebagai penjelasan proses WO dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Calon Pelanggan awalnya mengajukan Permintaan Pasang
Sambungan Baru Telepon, Speedy, dan UseTV ke loket Telkom
terdekat.
2. Permintaan Pasang Sambungan Baru (PSB) Telepon oleh orang
telkom biasa disebut TEL25.
3. Proses Administrasi memiliki syarat-syarat berupa ;
a. Identitas diri (KTP/KK)
b. Denah Lokasi (Survey Awal Tempat Instalasi)
c. Data Rekap Rekening Pembayaran Setiap Bulan
4. Setelah diproses oleh loket, permintaan PSB mendapatkan
Nomor telepon atau Internet Protocol yang kemudian dikeluarkan
35
Permintaan Kerja atau Work Order (WO) yang disampaikan
kepada teknisi untuk dapat melakukan penarikan kabel ke
rumah pelanggan dalam artian menyambungkan ke DP.
5. Didalam WO terdapat Berita Acara Instalasi, dalam hal ini
teknisi harus membawa Berita Acara Instalasi pada saat
melakukan pemasangan / proses instalasi di rumah
pelanggan.
6. Kemudian oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi bahwa
dari DP dapat dilihat berapa nomor sambungan port yang
berada di RK kemudian bisa ditarik / dijumper di MDF dan
di Jumper di RK.
7. Seteleh ditarik kabel di MDF maka Operator MDF harus
mengembalikan WO dan melaporkan Proses Instalasi WO ke
COC dan oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi MDF
pada sistem komputer bahwa jaringan sudah terhubung.
Demikian Prosedur dan penjelasan isi dari rangkaian
proses pengerjaan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) seperti yang telah dijelaskan di atas dan
merupakan hal yang menjadi kebiasaan dalam proses kerja setiap
harinya. Perlu diketahui bahwa Sentral Telekomunikasi Otomat
merupakan bagian dari Divisi Access yang berhubungan dengan
Network dan Operational. Berikut akan dijelaskan tentang Divisi
Access sehingga dapat lebih dalam memahami tentang perincian
pekerjaan yang berupa pengenalan Divisi Acces, Mekanisme
Pengerjaan, Teknis yang dilakukan.
C. ACCESS, NETWORK DAN OPERATIONAL
36
Sebelum tahun 2009 aspek operasional PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk DIVRE II Kandatel Medan awalnya terbagi menjadi
Access Regional dan Access Area. Pada kedua Access ini
terdapat sub bagian, yaitu ANM (Access Network Maintenance) dan ANO
(Access Network Operation) guna sebagai kontrol pengoperasian untuk
menangani beberapa site operation atau cluster area.
1. ANM (Access Network Maintenance) terdiri atas 5 bagian,
yaitu :
a. Access Program dan Performance, sebagai monitor/ evaluasi.
b. Cooper Access Maintenance, sebagai pemeliharaan akses.
c. Fiber and Radio Access Maintenance, sebagai pemeliharaan
akses.
d. Access Data Management, sebagai pengelola data akses.
e. Operation and Main Access Support, sebagai pendukung operasi
(warehouse dan interface ke GS).
2. ANO (Access Network Operation) terdiri atas 4 bagian, yaitu :
a. Corporate Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault
handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
b. Personal Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault
handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.
c. CPE dan TELUM, sebagai planning dan operasionalisasi CPE
dan Public Access Facility.
d. Technical Access Support, sebagai dukungan teknis operasi
terhadap layanan POTS dan non-POTS termasuk MDF dan TDC.
Namun, pada Oktober 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk
mengalami transformasi, sehingga ANM dan ANO digabung menjadi
satu dengan nama baru, yaitu DIVA (Divisi Access). Peran DIVA (Divisi
Access) adalah sebagai penyedia infrastruktur bagi Direct Costumer
37
untuk mendukung pemenuhan layanan pelanggan. Saat ini DIVA
(Divisi Access) sedang dalam mempersiapkan dan mencoba model
operasi yang baru melalui implementasi Pilot Lean Operation di 7
Access Area (1 Area per Regional) dengan fokus pada 2
kegiatan/value stream, yaitu penanganan gangguan POTS (POTS
Restoration).
Implementasi Lean Operation ini memungkinkan adanya dampak
terhadap model operasi dan bisnis proses yang lama dan
kemudian dimodernisasi (reenginering). Divisi Access (DIVA)
selanjutnya berkoordinasi langsung kepada level dibawahnya
yang berada di STO yaitu Main Distribution Frame (MDF). Seperti
yang dijelaskan pelaksanaan PKL mahasiswa ditempatkan pada
area STO Telkom Padang Bulan pada bagian MDF. Selanjutnya akan
dijelaskan tentang Sentral Telekomunikasi Otomat (STO) PT.
Telkom dan Main Distribution Frame (MDF)
1. Sentral Telkomunikasi Otomat (STO)
Sentral Telekomunikasi Otomat atau disingkat STO adalah
sebuah unit area PT. Telkom dibawah naungan PT. Telkom
Kandatel Medan. STO sendiri memiliki ruang lingkup
operasional disekitar area beberapa Kecamatan bahkan hanya
bisa sebatas Kelurahan apabila berada diwilayah besar
seperti jakarta dan beberapa kota besar lainnya. STO
memiliki beberapa bagian unit kerja yaitu Service Pasang
Sambungan Baru (PSB), Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS),
Penanggulangan Gangguan Telepon Speedy, dan Usee TV.
Didalam satu unit operasional STO dapat melayani dan
memenuhi kebutuhan 3000 nomor Telepon dan 1500 unit nomor
Internet Protocol (IP) Speedy yang mencakupi kurang lebih 3
38
Kecamatan. Pada unit MDF bertugas untuk mendistribusikan
hubungan jaringan Telepon dan Speedy, Unit Service PSB
Telepon dan Speedy adalah group karyawan yang melayani
urusan pemasangan baru Telepon dan Speedy serta IPTV, Unit
Gangguan untuk penanganan gangguan hubungan yang memperbaiki
masalah kerusakan dan gangguan diluar produk.
2. Main Distribution Frame (MDF)
MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai
tempat terminasi atau menghubungkan kabel dari sentral (EQN)
dan kabel Primer dari tempat tambat awal kabel primer yang
berada diluar atau area tepatnya terhubung pada Rumah Kabel
(RK) yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit
yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telekomunikasi Otomat)
mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :
1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari
sentral.
2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.
3. Tempat melakukan mutasi dan mengisolir pelanggan karena
administrasi.
4. Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke
sentral dan saluran ke arah pelanggan.
5. Melaksanakan omset Primer apabila kabel Primer mengalami
rusak atau gangguan.
Sebagai pengenalan PT. Telkom memiliki Bagian Main
Distribution Frame (MDF) sebagai salah satu bagian yang bertugas
memasang dan mendistribusikan hubungan jaringan kabel
Telepon dan Speedy ke pelanggan ditempat masing-masing. MDF
39
terdapat atau ditempatkan pada STO – STO Telkom yang
berlokasi disetiap Kecamatan. Dalam pelaksanaan PKL ini
berada di wilayah area kerja PT. Telkom Indonesia Kantor
Daerah Telekomunikasi (Kandatel) Medan dibawah naungan
Divisi Regional (DIVRE) I Sumatra Utara.
Melalui STO ini kabel-kabel tembaga berlapis hitam
berjenis Drop Wire (DW) yang menghubungkan ke sentral di
terminal yang tersambung melalui pipa bawah tanah dan ke
Drop Point (DP) lalu terhubung ke Pesawat Telepon dan kabel
penghubung jaringan internet di rumah-rumah pelanggan.
Kabel-kabel tersebut ditanam dibawah tanah menggunakan pipa
yang terhubung ke terminal di MDF STO. Kabel tembaga lapisan
hitam tersebut lalu disambungkan dengan cara menghubungkan
kabel ke Sentral STO kemudian dihubungkan ke port-port yang
kosong di ruangan MDF
Proses ini bisa disebut juga dengan sebutan jumper
kabel yang telah terhubung dari MDF ke Sentral STO yang
diatur oleh Pusat Sentral. Diluar area STO pipa-pipa berisi
kabel yang tertanam dibawah tanah yang menghubungkan hingga
jarak hubung maksimal 5 Km ke rumah pelanggan. Apabila kabel
dari STO ataupun sentral terdekat melebihi dari 5 Km
dibutuhkan sebuah Rumah Kabel (RK). Proses ini disebut
dengan sistem Multi Servis Access Network (MSAN) yaitu sebuah
proses penghubung dari STO ke rumah pelanggan yang memiliki
jarak lebih dari 5 Km.
Sebagai contoh, jarak dari STO ke rumah pelanggan
kurang lebih 8 Km haruslah ditarik atau dihubungkan kabel
dari STO ataupun sentral terdekat ke Rumah Kabel (RK) yang
berupa kotak berisi port-port yang biasa ditemui dilapangan
40
dan ditempatkan dipinggir jalan yang berjarak 5 Km dan dari
RK tersebut barulah kabel dapat ditarik atau dihubungkan ke
rumah pelanggan yang sisanya berjarak 3 Km.
Seperti yang dijelaskan pada awal kabel-kabel tersebut
harus dihubungkan dengan cara di Jumper ke port-port yang
kosong dan belum memiliki nomor baik itu Telepon, Speedy dan
Usee TV. Kabel yang digunakan berjenis Jumper Wire G96 kabel
tembaga berukuran 1mm yang dibungkus lapisan berwarna merah
putih (speedy) dan biru putih (telepon). Kabel tersebut
dipasang ke port dengan jack khusus dari PT. Telkom sesuai
dengan nomor port yang diminta oleh pihak loket melalui
Berita Acara Instalasi yang selanjutnya disebut dengan
proses eksekusi baik itu di area yang sebelumnya dilakukan
oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access Network) dan
setelahnya oleh Operator di ruang MDF.
Untuk port yang berada di MDF terdapat beberapa jenis
port yang terhubung dan menghubungkan dari Sentral, Rumah
Kabel, Drop Point, dan Under Wire yaitu :
1. Port DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
jarak hubung 3-5km.
2. Port EQN (Nama Produk) tidak memiliki jarak hubung
(digunakan untuk speedy).
3. Port Primer terhubung ke kabel tembaga hitam pada pipa
bawah tanah dari MDF ke RK.
4. Port Skunder (yang menghubungkan Drop Point (DP) ke rumah
pelanggan).
Setelah di eksekusi maka proses instalasi WO di MDF
haruslah dikembalikan dan dilaporkan proses pengerjaannya
41
kepada COC yaitu bagian yang melakukan pekerjaan Controling
Process bahwa pengerjaan yang dilakukan sudah terhubung
(Conect) setelah itu proses pengerjaan dinyatakan selesai.
Untuk jenis sistem yang diterapkan pada pelayanan
PT.Telkom Indonesiam Tbk. terdapat beberapa sistem pelayanan
pemasangan Telepon dan Speedy yang menjadi tanggungjawab
tugas pekerjaan pada STO. Jenis sistem pelayanan tersebut
adalah :
1. Pasang Sambungan Baru Telepon (PSB Telepon).
2. Pasang Sambungan Baru Speedy (PSB Speedy).
3. PSB Speedy Bundling (pemasangan baru speedy yang
sebelumnya hanya memiliki telepon rumah).
4. PSB Telepon MSAN.
5. PSB Speedy MSAN.
6. PSB GPON (Gigabyte Passive Optical Network) pemasanagan
baru speedy yang sebelumnya hanya memiliki telepon pada
area bisnis.
7. PSB LC (Line Conector) pemasangan baru telepon dan
speedy yang digunakan untuk ke kantor atau gedung
mencakup kebutuhan besar dan cepat.
8. Penanggulangan Gangguan Telepon (POTS) dan Speedy yang
ditangani oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access
Network) dilapangan.
3. Teknis dan Mekanisme Proses Work Order (WO)
Untuk mekanisme menginput data PSB baik itu Telepon dan
Speedy biasa disebut dengan permintaan kerja atau Work Order
42
(WO). Untuk teknisnya adalah menarik atau menghubungkan
kabel Jumper Wire dengan cara dijack (Jumper) dari port ke
port sesuai dengan nomor port yang diminta oleh Pusat
Sentral pelayanaan PSB. Cara ini bisa juga dilakukan untuk
menarik atau mencabut (Remove) kabel yang sama untuk
pemutusan atau Pencabutan Sambungan (PS) Telepon, Speedy dan
UseeTV dikarenakan masalah Administrasi.
Sebelum jauh membahas soal teknis ada baiknya
dijelaskan bagaimana mekanisme penginputan atau memasukkan
datanya. Hal-hal atau cara hinggga akhir proses penginputan
data WO berupa :
1. Melakukan online sistem WO dengan memasukkan (login)
akun terkait.
2. Melakukan penggecekkan data PSB atau PS Telepon dan
Speedy.
3. Mencetak dan menginput data WO.
4. Proses data WO secara teknis (menarik atau mencabut
kabel).
5. Penggembalian Data WO ke Pusat Sentral Data.
6. Menggulangi proses nomor 2 dan melakukan rekap Data WO
MDF yang berisi data laporan hasil kerja proses nomor 3
sampai nomor 5.
Untuk rincian penjelasan tata cara menggunakan program
atau software komputer sistem penginputan dan proses data WO
MDF STO Telkom Padang Bulan adalah sebagai berikut :
1. Hidupkan komputer lalu masukkan password login kemudian
di Desktop pilih Internet Explore setelah itu masuk ke situs
43
Portal kepegawaian atau karyawan PT. Telkom MDF STO
terkait.
2. Kembali ke Desktop lalu buka software Avant Browser
setelah itu masuk ke situs I-SISKA kemudian login
dengan password dengan akun terkait pilih network
management lalu klik GAIA Billing & Costumer Care (BCC)
setelah itu muncul Billing & Costumer Care (BCC) I-SISKA
(Software Java Database Oracle).
3. Pada avant browser masuk ke situs Telkom Noss (Tenoss)
lalu login password akun terkait pilih Provisioning klik
input pilih Work Order Or Task kemudian DIVA SO PA PDB.
4. Di task bar pilih Billing & Costumer Care (BCC) kemudian
expand manajemen penjualan, permintaan, dan print out
lalu Expand WO MDF, saluran WO, dan instalasi WO pada
permintaan kemudian Expand saluran Print Switch MDF Instal.
5. Kembali ke Desktop klik Google Chrome lalu masuk situs
Telkom COC kemudian masukkan login password akun terkait
setelah itu pilih Monitoring WO.
Dari penjelasan mekanisme sebelumnya digunakan untuk
proses pengecekkan, mencetak, dan penggembalian data WO
untuk data sumber pengerjaan yang di-input oleh operator
Loket yang kemudian dikeluarkan Berita Acara Instalasi yang
kemudian disampaikan kepada Operator MDF sebagai Operator
teknis pemasangan dan pencabutan Telepon, Speedy dan UseeTV
Telkom. Pada penjelasan mekanisme terdapat beberapa Software
pendukung Work Order (WO), yaitu :
1. Home Page Portal PT. Telkom Indonesia yang meng-online-
kan semua situs lain dan program Software yang
44
dibutuhkan didalam pengerjaan WO seperti Telkom Noss,
Telkom COC, I-SISKA, dan BCC.
2. Telkom Noss adalah situs yang digunakan untuk melihat
data PSB atau PS Telepon dan Speedy di seluruh wilayah
area kerja STO MDF di manapun.
3. Telkom COC yaitu situs yang digunakan untuk mengontrol
arus data pekerjaan PSB, PS, dan gangguan.
4. I-SISKA adalah situs yang digunakan untuk mengerjakan
dan informasi dari pusat data kemudian akan
dikembalikan setelah dikerjakan melalui situs ini.
5. Billing & Costumer Care (BCC) program atau Software berbasis
data Oracle tempat menginput data hasil kerja WO.
Untuk teknisnya sendiri proses Work Order (WO) ada
beberapa proses pengerjaan yang harus dilakukan, yaitu
seperti yang dijelaskan dibawah ini :
1. Cek daftar Jumper pada Telkom Noss (Tenoss) lalu catat
nomor permintaan WO.
2. Masukan nomor permintaan di Billing & Costumer Care (BCC)
pada bagian print out WO MDF lalu print datanya kemudian
tandai jenis pengerjaannya pada hasil cetak apakah itu
PSB atau PS serta Telepon atau Speedy.
3. Hasil Print Out kemudian catat nomor port DSLAM, MSAN,
Primernya, dan DSLAM Sekunder serta nomor port EQN
apabila jenis PSB Speedy atau Bundling.
4. Lalu tarik kabel jumper tembaga sesuai dengan jenis
pemasangan baru atau tarik kabel remove untuk
pencabutan sambungan dan warna kabel sesuai dengan
45
karakter yaitu putih biru untuk Telepon dan merah putih
untuk Speedy.
5. Penarikkan kabel sesuai dengan nomor yang dicatat yaitu
pada nomor 3 diatas lalu cari port-nya kemudian
pasangkan kabel dengan menggunakan jack khusus.
6. Menarik kabel sesuai dengan cara yang diarahkan yaitu :
a.Kabel Jumper dari Port DSLAM Ke Port EQN lalu Port
Primer ke Port Sekunder untuk pemasangan Speedy.
b.Kabel Jumper dari Port DSLAM ke Port Primer untuk
pemasangan Telepon.
7. Untuk remove cara hampir sama dengan jumper hanya yang
membedakannya pada nomor 5 dilakukan proses menarik
kabel lalu menghubungkannya sementara untuk remove
caranya mencabut lalu menarik kabel sesuai dengan nomor
port-portnya yang sudah dicatat pada nomor 3.
8. Kembalikan data pengerjaan menggunakan program atau
software BCC pada bagian WO MDF, saluran WO MDF, dan
instalasi WO MDF dengan menggunakan nomor permintaan
yang sudah dicatat pada nomor 1 (khusus PSB Telepon
hanya WO MDF saja yang dikembalikan).
9. Buat laporan data pengerjaan harian, bulanan, dan rekap
validasi WO MDF.
Permintaan kerja atau Work Order (WO) tidak hanya dapat
dilakukan melalui penggecekkan dengan sistem komputer tetapi
dapat juga dengan menerima panggilan Telepon dari Operator
Pusat Sentral Data. Pengerjaan teknis dapat diubah-ubah nomor
port yang dipasangkan sebelumnya oleh permintaan Teknisi
Gangguan Lapangan sesuai dengan nomor port yang diminta untuk
46
keperluan perbaikan atau meningkatkan kualitas sambungan
jaringan. Teknisi Gangguan Lapangan dapat berhubungan dengan
MDF melalui panggilan Telepon untuk kebutuhan permintaan
Gangguan dan Data Teknis (Datek).
D. KENDALA YANG DIHADAPI DAN SOLUSI DALAM PRAKTEK KERJA
LAPANGAN
1. Kendala yang dihadapi.
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Mahasiswa di STO Telkom Padang Bulan bagian MDF
pastilah memiliki kendala atau hambatan baik itu dari
segi proses penyesuaian diri dan proses pekerjaan tugas-
tugas dalam aktifitas kesehariannya yang dirasakan oleh
mahasiswa selama PKL. Kendala yang dihadapi selama
melaksanakan kegiatan PKL adalah
a. Mahasiswa sulit memahami proses pengerjaan.
b. Kurang memahami cara pembacaan Port dan cara
menggunakan Jack yang benar
c. Merasa kurang percaya diri untuk menyesuaikan diri
kepada karyawan dikantor.
d. Mahasiswa sulit melatih kedisiplinan dalam bekerja,
e. Sering terlambat masuk kerja dan lama dalam proses
bekerja.
f. Kondisi fasilitas kerja dikantor yang kurang
memadai.
g. Kurangnya bimbingan dari karyawan pada bagian yang
dinaungi.
h. Kurangnya bimbingan dari Dosen tentang pokok-pokok
dalam proses Praktek Kerja Lapangan
47
Demikian kendala yang dirasakan oleh mahasiswa pada saat
pelaksanaan kegiatan PKL di Bagian MDF Kantor STO Telkom
Padang Bulan. Tentunya dari sekian masalah atau kendala
yang menjadi hambatan dari pelaksanaan PKL, tentunya
terdapat solusi atau upaya pemecahaan masalah yang harus
dicari mahasiswa guna melancarkan kegiatan PKL ditempat
mahasiswa bekerja praktek.
2. Solusi Masalah.
Setelah diketahui masalah atau kendala yang dihadapi
oleh mahasiswa selama melaksanakan kegiatan PKL, maka
mahasiswa harus dapat memecahkan solusi atau mencari upaya
pemecahan masalah yang tentunya terdapat dari hasil
analisa solusi yang dilakukan dalam kegiatan PKL. Solusi
upaya pemecahan masalah yang didapati mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan PKL adalah :
a. Mahasiswa berusaha mempelajari dan memahami secara
perlahan-lahan prose pengerjaan yang dilakukan secara
bertahap.
b. Mahasiswa berusaha menghapal dan mempelajari tips
dari karyawan tentang cara membaca dan mencari nomor
Port yang diminta serta cara menggunakan Jack yang benar.
c. Berusahaa mengenal karyawan perlahan-lahan dan satu
persatu agar dapat menyesuaikan diri dan mendapatkan
informasi tentang prose pekerjaan dalam pelaksanaan PKL.
d. Berusaha untuk melatih kedisiplinan pada saat
bekerja dan mengupayakan menaati seluruh peraturan di
lokasi PKL.
48
e. Berusaha untuk tidak terlambat serta cepat dan tepat
dalam bekerja dengan melatih untuk fokus pada
pengerjaan.
f. Mahasiswa mencoba untuk menggunakan fasilitas yang
ada dengan sebaik-baiknya serta memperhatikan sisi
kualitas proses pengerjaan.
g. Berusaha untuk menggali pengetahuan dari luar dan
mempelajari proses kerja serta pokok-pokok pelaksanaan
PKL.
Demikian solusi yang didapati untuk menanggulangi Problem
atau masalah yang dihadapi baik dari luar dan dalam proses
pelaksanaan PKL bahkan dari dalam diri Mahasiswa sendiri
sehingga keseluruhan Kegiatan PKL dapat terselesaikan dengan
baik dan lancar.
49
E. URAIAN LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Adapun uraian laporan selama pelaksanaan PKL tersusun
sesuai tanggal dan kegiatan yang dilaksanakan pada tabel
dibawah ini serta laporan Absensi Kehadiran Mahasiswa
terlampir.
3.1. Uraian Laporan Pelaksanaan PKL
No. Tanggal Jenis Kegiatan
1 01Oktober2014
1. Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh karyawan STO.
2. Penjelasan dan pemahaman :a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa.
b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan.
c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis (datek).
2 02 Oktober2014
1. Penjelasan dan Pembelajaran tentang tatacara menggunakan komputer pada permintaankerja / Work Order (WO) MDF .
2. Kegiatan rutin sehari-hari :a. Menerima Data MDF WO pasangsambungan baru (PSB) telepon dan speedydari pusat melalui telepon ataupunkomputer.
b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepondan speedy yang terhubung ke pelanggan.
3 03 Oktober2014
Kegiatan rutin sehari-hari Pasang SambunganBaru (PSB) / Jumper WO MDF :
a. Menerima Data WO MDF PSB telepondan speedy dari pusat melalui telepon.
b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepondan speedy yang terhubung ke pelanggan.
c. Memasukkan data laporan MDF WO PSBtelepon dan speedy ke pusat menggunakankomputer.
d. Menerima permintaan gangguan dariteknisi lapangan dan memperbaikigangguan dengan memindahkan sambungankabel.
4 06 Oktober Kegiatan rutin Pencabutan Sambungan (PS) /50
2014
Remove WO MDF :a. Mengecek dan Menerima Data WO PStelepon dan speedy dari pusat melaluitelepon dan komputer.
b. Menarik kabel Remove WO PencabuntanSambungan (PS) telepon dan speedy yangterhubung ke pelanggan.
c. Memasukkan data laporan WO PStelepon dan speedy ke pusat menggunakankomputer.
5 07 Oktober2014
Kegiatan Rutin Pencabutan Sambungan (PS) /Remove WO MDF
6 08 Oktober2014
Kegiatan Rutin Pasang Sambungan Baru (PSB) /Jumper WO MDF
7 09 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.2. Membuat laporan bulanan di form tabel
buku bulanan PSB / Jumper WO Telepon danSpeedy MDF.
8 10 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.2. Membuat laporan bulanan di form tabel
buku bulanan PS / Remove WO Telepon danSpeedy MDF.
9 13 Oktober2014
Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WOMDF.
10 14 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Menerima, mencetak, menarik kabel danmembuat laporan permintaan kerja PSBLimited Conection (LC) dari pusat melaluisupervisor.
11 15 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Memasukan dan melipat surat tagihanbulanan telepon dan speedy bersama brosursistem pembayaran yang akan dikirimkepelanggan.
12 16 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Menerima permintaan gangguan dari teknisilapangan dan memperbaiki gangguan denganmemindahkan sambungan kabel.
3. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.
51
13 17 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.
3. Melipat dan menyusun broser sistempembayaran tagihan.
14 20 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Menerima permintaan gangguan dari teknisilapangan dan memperbaiki gangguan denganmemindahkan sambungan kabel.
3. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.
15 21 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada
3. Membuat laporan validasi dan rekap dataPasang Sambungan Baru (PSB) Telepon danSpeedy yang diminta oleh pusat setiapbulannya.
16 22 Oktober2014
Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.
17 23 Oktober2014
Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.
18 24 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS /Remove WO MDF.
2. Memperbaiki gangguan speedy ketempatpelanggan bersama dengan karyawan atauteknisi lapangan.
19 27 Oktober2014
Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WOMDF.Memperbaiki gangguan petir pada port kabeldiruangan kerja MDF dengan memindahkan kabelke port yang kosong.
20 28 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS /Remove WO MDF.
2. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau teknisi lapangan.
23 29 Oktober2014
Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.
24 30 Oktober Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.
52
2014
25 31 Oktober2014
1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.
2. Perpisahan dengan seluruh karyawan STOTelkom Padang Bulan.
26
10 November2014s/d
17 Desember2014
1. Prose Pengambilan data di STO dan PT.Telkom Indonesia Kandatel Medan.
2. Interview dan Pemahaman Data (TanyaJawab) dengan Pembimbing PKL danSupervisor dari PT. Telkom Indonesia.
3. Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL) – Awal
27 21 Desember2014
1. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)Selesai
B A B IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari sedikit tulisan uraian penjelasan dan laporan kegiatan
mahasiswa selama PKL di atas dapat di ambil beberapa
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. Telkom Indonesia Tbk. merupakan perusahaan jasa
telekomunikasi yang berdiri pada tanggal 23 Oktober 1856
yang bertujuan menjadi perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media,
Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional.
2. PT. Telkom Indonesia, Tbk. terus melakukan perubahan dan
restrukturisasi yang merupakan upaya dalam meningkatkan
kinerja perusahaan menjadi lebih baik sejak Juli 1991.
3. PT. Telkom Indonesia, Tbk. berusaha menjadi perusahaan
posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis Legacy dan
meningkatkan bisnis New Wave untuk memperoleh 60% dari
pendapatan industri.
53
4. PT. Telkom Indonesia, Tbk. telah memiliki manajemen
perkantoran yang baik. Hal ini di tandai dengan terus
merestrukturisasi organisasi sesuai dengan Job Description
yang jelas, sehingga tidak terdapat tumpang tindih
fungsi, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.
5. Kegiatan praktek PKL yang dilakukan di Sentral
Telekomunikasi Otomat (STO) yaitu kegiatan seperti
memproses service pelayanan Pasang Sambungan Baru (PSB),
Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS) dan Penanggulangan
Gangguan Telepon dan Speedy.
6. STO Telkom Padang Bulan banyak melakukan Service
Pelayanan dan Penanggulangan Gangguan untuk memenuhi
target 100% wilayah sambungan Telkom dan 100% Telkom
Minim Gangguan di Padang Bulan.
7. Seluruh Karyawan STO Telkom Padang Bulan memiliki sifat
kekeluargaan yang sangat erat ditandai dengan melayani
pelanggan dengan baik, cepat, tepat dan akurat serta
memperlakukan mahasiswa PKL dengan baik.
8. Pada STO terdapat Bagian atau Unit Main Distribution Frame
(MDF) sebagai Pelaku Operasi atau Operator dari proses
terminasi PSB dan Isolir (PS) Telepon, Speedy dan UseeTV.
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran
yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan PKL
dan diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak, yakni :
1. Pihak Universitas
2. Pihak Mahasiswa
3. Pihak Perusahaan
B. SARAN UNTUK UNIVERSITAS SETIA BUDI MANDIRI (USBM)
54
Dari kesimpulan yang diambil oleh mahasiswa, pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) memiliki sedikit saran yang
diajukan kepada pihak USBM yaitu sebagai berikut :
1. Hendaknya Universitas Setia Budi Mandiri (USBM)
menjelaskan dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa
tentang PKL yang akan dilakukan.
2. Diharapkan pihak USBM dapat menjalin hubungan kerja sama
yang baik dengan pihak perusahaan atau instansi tempat
mengadakan PKL sebagai silaturahmi yang berkelanjutan.
3. Diharapkan pihak USBM dapat menyediakan perusahaan atau
instansi untuk dapat langsung menugaskan mahasiswa yang
belum memiliki perusahaan tempat melaksanakan PKL.
4. Akan lebih baik jika dosen pembimbing memantau langsung
mahasiswa yang sedang melakukan PKL di perusahaan tempat
pelaksanaan PKL.
5. Untuk masa yang akan datang semoga pihak USBM menjalankan
program PKL dengan baik.
C. SARAN UNTUK MAHASISWA USBM
Sebagai mahasiswa yang telah melaksanakan PKL, untuk
kedepannya saran yang diberikan mahasiswa yang nanti akan
melaksanakan kegiatan PKL adalah :
1. Diharapkan mahasiswa yang melaksanakan PKL banyak
mengadakan riset kembali sebelum melaksanakan pembuatan
skripsi dan menerima gelar kesarjanaan.
2. Hendaknya mahasiswa yang telah ditempatkan sesuai dengan
jurusannya masing-masing dapat mempelajari proses PKL
dengan teliti.
55
3. Mahasiswa diharapkan meminta bimbingan baik kepada pihak
kampus ataupun pada pihak instansi tempat PKL.
4. Manfaatkan waktu PKL untuk mengasah kemampuan dan
pengetahuan yang didapat selama bangku kuliah.
5. Hendaknya mahasiswa PKL dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang diberikan dengan baik dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Hendaknya para mahasiswa dapat menjalin kerja sama yang
baik dengan para karyawan yang ada di lingkungan kerja
diperusahaan tempat pelaksanaan PKL.
D. SARAN UNTUK PT. TELKOM INDONESIA, TBK
Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran
yang diharapkan dapat berguna bagi pihak perusahaan khususnya
PT. Telkom Indonesia, Tbk. sebagai pemberi tempat pelaksanaan
kegiatan PKL, yakni antara lain:
1. Selama mahasiswa malakukan kegiatan magang, hendaknya
diberikan tugas yang sedikit lebih kompetitif sesuai
dengan jurusannya dalam rangka membentuk sumber daya
manusia siap kerja.
2. Diharapkan agar PT. Telkom Indonesia, Tbk dapat selalu
mewujudkan apa yang menjadi tujuan perusahaan yang mulia
untuk melayani jasa telekomunikasi dengan memberikan
pelayanan yang baik dan tepak waktu kepada masyarakat
sehingga citra PT. Telkom tetap baik dimata masyarakat.
3. Perlu adanya perbaikan dan perawatan aset perusahaan
seperti komputer, port dan printer untuk memudahkan
kegiatan pegawai dalam menjalankan tugasnya.
56
4. Perlunya perbaikan kualitas dan kuantitas terhadap
penyedian produk service seperti modem dan kabel jumper
yang memadai. Karena akibat keterlambatan dan ketersediaan
produk dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.
5. Perlunya menjaga kualitas karyawan dengan menguji
kompetensi karyawan pada saat penerimaan karyawan secara
berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja karyawan.
6. Agar kiranya menjauhi praktek kolusi dan nepotisme pada
saat penerimaan karyawan, karena sebagian perusahaan
besar dikenal berhubungan dekat dengan kegiatan ini.
7. Perlu adanya evaluasi peningkatan kerja karyawan sesuai
dengan kemampuan dan usia produtifitas kerja.
Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis
sampaikan. Semoga saran dan kesimpulan yang penulis sampaikan
dapat diterima dengan baik demi kemajuan dan masa yang akan
datang. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak, apabila didalam penulisan laporan ini terdapat
kesalahan-kesalahan baik dalam pemilihan kata-kata ataupun
struktur bahasanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Terima kasih.
57