Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Telkom Medan

57
B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam ilmu dan teori yang didapat oleh mahasiswa sangat berhubungan erat dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan dipraktekkan tentang ilmu yang telah didapat oleh mahasiswa selama berada dibangku kuliah agar bisa merasakan bagaimana situasi dan kondisi serta menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sebenarnya. Atas dasar itulah yang menjadi latar belakang bagi penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Di samping itu, penulis melaksanakan PKL ini adalah dalam rangka menjalankan salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Strata-1 Ilmu Komputer di Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) Medan. Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, siap pakai, dan terampil maka pihak pemerintah maupun swasta berupaya mendidik SDM sebelum terjun kedalam dunia kerja yang dijalani. Salah satu caranya adalah melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan kejurusan dan perguruan tinggi yang membentuk SDM yang bermutu tinggi dalam segala hal dari kompetensi yang diajarkan, karena hal itulah USBM memasukkan program PKL dalam proses belajar mengajarnya agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lain dalam menghasilkan lulusan-lulusan SDM yang berkualitas serta bermutu tinggi. 1

Transcript of Laporan Praktek Kerja Lapangan PT. Telkom Medan

B A B I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dunia kerja merupakan salah satu tujuan akhir bagi

mahasiswa setelah selesai kuliah. Berbagai macam ilmu dan

teori yang didapat oleh mahasiswa sangat berhubungan erat

dengan dunia kerja. Untuk itu perlu diterapkan dan

dipraktekkan tentang ilmu yang telah didapat oleh mahasiswa

selama berada dibangku kuliah agar bisa merasakan bagaimana

situasi dan kondisi serta menyesuaikan diri dengan dunia kerja

yang sebenarnya. Atas dasar itulah yang menjadi latar belakang

bagi penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Di samping itu, penulis melaksanakan PKL ini adalah dalam

rangka menjalankan salah satu syarat guna mendapatkan gelar

Sarjana Strata-1 Ilmu Komputer di Universitas Setia Budi

Mandiri (USBM) Medan.

Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas tinggi, siap pakai, dan terampil maka pihak

pemerintah maupun swasta berupaya mendidik SDM sebelum terjun

kedalam dunia kerja yang dijalani. Salah satu caranya adalah

melalui lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan

kejurusan dan perguruan tinggi yang membentuk SDM yang bermutu

tinggi dalam segala hal dari kompetensi yang diajarkan, karena

hal itulah USBM memasukkan program PKL dalam proses belajar

mengajarnya agar dapat bersaing dengan lembaga pendidikan lain

dalam menghasilkan lulusan-lulusan SDM yang berkualitas serta

bermutu tinggi.

1

Dengan teknologi komputer pemberian layanan dalam

berbagai bidang menjadi lebih baik, cepat, tepat, akurat dan

efisien dalam hal ini teknologi komputer jadi sarana wajib

yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari. PT. TELKOM

INDONESIA (Persero) bergerak dalam bidang jasa pelayanan

telekomunikasi dalam hal ini perusahan tersebut menggunakan

teknologi ilmu komputer dengan teknik informatika dan sistem

informasi sebagai teknik komputer yang diterapkan dalam

kegiatan produksi pelayanan jasanya. Seiringnya kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi saat ini, dalam berbagai kegiatan

aktivitas dan pekerjaan sehari-hari kini komputer digunakan

diperusahaan, instansi dan sekolah.

Dalam hal ini PT.TELKOM INDONESIA (Persero) melakukan

penerapan ilmu komputer yang memfokuskan dalam bidang

telekomunikasi sebagai pelayanan jasanya menggunakan teknik

komputer dan teknik informatika dalam kegiatan produksinya.

Adapun teknik komputer yang diterapkan dalam bidang

telekomunikasi berhubungan dengan kegiatan komunikasi hubungan

dua arah atau lebih menggunakan kabel yang saling berhubungan

(nirkabel), tanpa kabel (wireless), dan bergerak (mobile) dalam hal

ini berupa komunikasi telepon berkabel, telepon tanpa kabel,

jaringan telepon bergerak dan data service atau biasa dengan

layanan internet.

Teknik infomatika yang digunakan berhubungan dengan

perangkat keras (hardware) yang sesuai dengan kebutuhan yang

tentunya menggunakan perangkat lunak atau program aplikasi

(software), dan peralatan (tools) yang digunakan untuk mengubah

informasi menjadi data-data. Perangkat keras yang dipakai

berupa komputer pada umumnya yang sesuai dengan kebutuhan

2

dalam hal ini menggunakan sistem operasi (OS) Windows XP SP3,

Printer, Modem Internet, Router, HUB, Port penghubung kabel tembaga

yang digunakan sebagai menyambung telepon dan modem, Jact

penghubung kabel ke Port, Tang Potong dan Tang Runcing. Perangkat

lunak yang digunakan adalah WebBrowser bawaan komputer, aplikasi

Avant Browser, OpenOffice.Org Calc (aplikasi seperti MS. Office Excel),

dan program Java dan aplikasi penggola basis data seperti Oracle.

Teknik Informatika merupakan ilmu komputer yang

berhubungan juga dengan teknik komputer sebagai proses

pembuatan, pemasukan (input), dan manajemen data yang biasa

disebut Data Base Management System (DBMS) yaitu pengelolaan basis

data menggunakan program Java dan pemasukan (input) data

menggunakan program Oracle lalu menghasilkan (output) data

informasi di kelola secara baik dan benar serta tepat, akurat

juga efisien dalam segala hal.

Semua hal tersebut diatas cukup susah dan rumit untuk

dijelaskan dan dipahami pada awal pelaksanaannya, tetapi

setelah terbiasa dan dengan sedikit waktu dilalui untuk

pemahaman akan terasa mudah dalam kegiatan kesehariannya. Atas

dasar itulah penulis mencoba menjelaskan sedikit lebih dalam

tentang apa yang dilaksanakan kegiatan selama PKL berlangsung.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1.Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Dalam setiap kegiatan memiliki tujuan tertentu dalam

pelaksanaannya agar tercipta sebuah hasil yang sesuai dengan

yang diharapkan. Adapun tujuan mahasiswa melakukan PKL

adalah sebagai berikut :

3

a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa secara individu

dan bekerja sama dalam kelompok untuk menjadi pekerja

yang profesional dibidangnya setelah tamat kuliah.

b. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang

didapat selama kuliah ke dalam dunia kerja.

c. Menyesuaikan diri dengan etika kerja dan mengenal

lebih jauh lingkungan kerja sebenarnya.

d. Menambah pengalaman, wawasan kemandirian, dan

meningkatkan kedisiplinan serta membandingkan teori ilmu

pengetahuan yang didapat selama kuliah dengan pekerjaan

e. Memperoleh masukan dan timbal balik guna memperbaiki

serta mengembangkan kesesuaian pendidikan kejurusan.

f. Meningkatkan pengenalan mahasiswa pada situasi kerja

yang sesungguhnya, sehingga nantinya mahasiswa dapat

dengan cepat menyesuaikan diri pada saat terjun kedunia

kerja.

g. Membentuk pola pikir dan kecerdasan emosional

mahasiswa dalam berinteraksi dan beradaptasi.untuk

pendewasaan serta kematangan diri sebagai pelengkap

kemampuan setelah menjadi Sarjana Komputer.

h. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh

sebagai perbandingan antara teori dan praktek, untuk

lebih memahami konsep-konsep akademis maupun non-

akademis.

i. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dan

mengembangkan wawasan dibidang pekerjaan yang digeluti

selama mengikuti proses PKL.

4

j. Memperoleh informasi atau peluang untuk dapat

bekerja di perusahaan atau instansi tempat mahasiswa

melaksanakan proses PKL.

k. Menganalisa penerapan informasi ilmu pengetahuan dan

teknologi komputer yang sering digunakan dalam kegiatan

produksi perusahaan.

2.Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Selain itu juga program PKL diharapkan dapat memberikan

manfaat besar baik kepada mahasiswa sebagai pelaksana PKL,

kepada Fakultas Ilmu Komputer USBM sebagai Lembaga Pengelola

dan Perusahaan sebagai Pemberi Izin PKL. Adapun manfaat dari

pelaksanaan kegiatan PKL ini adalah :

a. Manfaat bagi Mahasiswa.

Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memperoleh

pengalaman kerja dan berinteraksi dengan perusahaan

atau instansi calon pengguna lulusan.

mengamati, mengenalkan dan menganalisis permasalahan

yang dijumpai pada perusahaan atau instansi tempat

PKL.

Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang

telah didapat serta lebih dapat memahami konsep-konsep

non-akademis dunia kerja nyata.

Memperoleh peluang untuk dapat kerja diperusahaan atau

instansi tempat PKL, setelah memperoleh ijazah S-1

dari Fakultas Ilmu Komputer USBM.

Menambah dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

dimiliki selama dibangku kuliah serta memperluas

5

wawasan berpikir kreatif dan mandiri agar mahasiswa

memiliki bekal nantinya dalam menghadapi dunia kerja

b. Manfaat bagi Fakultas Ilmu Komputer USBM

Mempererat hubungan harmonis antara USBM umumnya dan

Fakultas Ilmu Komputer USBM khususnya dengan pihak

perusahaan atau instansi tempat pelaksanaan PKL.

Fakultas Ilmu Komputer USBM dapat memperoleh informasi

tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan kebutuhan

kerja serta dapat menyesuaikan kepada kurikulum proses

belajar mengajar.

Dapat meningkatkan kualitas dan menyesuaikan kegiatan

pendidikan proses belajar mengajar dari segala aspek,

sarana, dan prasarana yang menjadi kebutuhan sesuai

dengan tuntutan nyata dari pembangunan

Telah terjalin kerjasama antara Fakultas Ilmu Komputer

USBM dengan perusahaan atau instansi tempat mahasiswa

melaksanakan PKL.

c. Manfaat bagi PT.TELKOM INDONESIA (Persero)

Perusahan dapat menentukan SDM yang akan dijadikan

sebagai tolak ukur dalam penerimaan pegawai di PT.

TELKOM INDONESIA (Persero).

Dapat memperkenalkan situasi perkuliahan kedalam dunia

kerja.

Memberikan masukkan yang diperlukan oleh PT. TELKOM

INDONESIA (Persero) sehingga dapat membantu pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Mengatasi semua permasalahan yang selama ini dihadapi

oleh PT. TELKOM INDONESIA (Persero) dengan memberikan

solusi pemecahan masalah.

6

C. RUANG LINGKUP PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Dalam pelaksanaan PKL pada suatu perusahaan sudah pasti

ada batasan yang mereka berikan kepada mahasiswa yang

melakukan kegiatan PKL sebatas apa yang dikerjakan dan

diperintahkan. Ruang lingkup kerja dan pekerjaan yang

dilakukan hanya yang bersifat transparan dimana pihak

perusahaan bisa memperbaiki kembali bila ada kesalahan. Dalam

pelaksanaan PKL, mahasiswa banyak dibimbing oleh pembimbing

lapangan dalam hal ini Supervisor sebagai kepala kantor di

area tempat bekerja dan karyawan yang mendidik serta

mengarahkan bagaimana cara mengerjakannya sehingga apa yang

diperintahkan dapat dimengerti agar mahasiswa banyak

mendapatkan masukan juga informasi yang lebih kompetitif.

Dalam kesehariannya tetap pada iklim kerja nyata dilapangan

dan berusaha untuk dapat memahami deskripsi pekerjaan.

Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. TELKOM

INDONESIA (Persero) Kandatel Medan. Selama melaksanakan PKL

ditempatkan di Sentral Telecomunication Otomate (STO) Telkom

Padang Bulan dibagian Pasang Baru (PSB) Telepon dan Speedy

dibawah Divisi Main Distrihution Frame (MDF). Kegiatan yang

dilakukan mahasiswa selama mengikuti PKL adalah semua kegiatan

meliputi pasang baru dan memperbaiki gangguan telepon dan

speedy serta dalam menjalankan tugas mereka,.

D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Adapun kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan

selama 1 bulan sesuai dengan kalender akademik Universitas

Setia Budi Mandiri Medan dengan perincian sebagai berikut :

7

1. Hari dan Tanggal : Rabu, 1 Oktober 2014 – Sabtu,

1 November 2014.

2. Tempat Pelaksanaan : STO Telkom Padang Bulan Jl.

Setia Budi – Medan.

3. Waktu dan Hari Kerja : Senin - Jum’at, Pukul 08.00 –

18.00 WIB.

Demikian waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Praktek

Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan mahasiswa di perusahaan

PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kantor Wilayah / Daerah

Telekomunikasi (Kawitel / Datel) Kota Medan. Dengan waktu

pembuatan laporan selama 2 bulan setelah pelaksanaan PKL

seiraing dan sesuai dengan kalender akademik perkuliahan

berlangsung.

B A B II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. PROFIL PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO)

8

1. Sejarah Perusahaan

PT. TELEKOMUNIKASI, Tbk atau dikenal dengan PT. TELKOM

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dibidang pelayanan sarana dan jasa telekomunikasi

dan informasi untuk umum atau masyarakat luas sampai daerah

pelosok dunia. Sejarah PT. Telkom pertama kalinya berdiri

pada tanggal 23 Oktober 1856 yaitu pada masa pemerintahan

kolonial Belanda melakukan pengoperasian Telegrap

Elektromagnetik pertama di Indonesia, lalu sebuah badan

usaha swasta penyediaan layanan Pos dan Telegrap yang

didirikan kolonial Belanda pada tahun 1882 yang

menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor)

sampai 1884.

Setelah ada dan beroperasi sampai 1905 kemudian

kolonial Belanda mendirikan perusahaan sebanyak 38

perusahaan dengan nama Post On Telegrafdienst. Pada tahun

1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan

berdasarkan stablad No. 395 tahun 1906. Sejak itu diubah

namanya menjadi Post On Telegrafdients en Tepontdiens (PTT-

Dienst) sampai tahun 1961. Kemudian Hindia Belanda membentuk

lembaga pemerintah untuk mengendalikan jasa pos dan

telekomunikasi berdasarkan peraturan No. 29 tahun 1961

diubah menjadi Perusahaan Negara POS dan TELEKOMUNIKASI (PN

POSTEL).

Dalam perkembangan selanjutnya pada tahun 1965

pemerintah memandang perlu untuk memisahkan perusahaan

Negara Pos dan Telekomunikasi menjadi dua Perusahaan Negara

yang berdiri sendiri yakni berdasarkan peraturan

pemerintahan No. 29 tahun 1965 maka berdirilah 2 Perusahaan

9

Negara Pos dan Giro (PN POSGIRO) sekarang PT. POS dan

Perusahaan Negara TELEKOMUNIKASI (PN TELEKOMUNIKASI). Dibagi

lagi menjadi 2 divisi pada tahun 1974 yang diatur oleh

peraturan pemerintahan No. 36 tahun 1974 menjadi 2

perusahaan yaitu PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.

INTI) yang memproduksi perangkat dan Perusahaan Umum

Telekomunikasi (PERUMTEL) untuk melayani jasa telekomunikasi

domestik dan internasional.

Dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan

Negara Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal

penyelenggara Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan dalam

negeri maupun luar negri sampai pada akhir tahun 1980.

Atas monopoli pemerintah Indonesia dengan perusahaan

bisnis Telekomunikasi Amerika mendirikan suatu badan usaha

untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang diselenggarakan

oleh PT.INDONESIAN SATELIT COORPORATION (INDOSAT) yang masih

berstatus perusahaan yang didirikan terpisah dari PERUMTEL

berdasarkan peraturan perundangan Negara Bagian Dalaware,

Amerika Serikat. Saluran saham PT. INDOSAT dengan modal

asing ini sampai pada akhir tahun 1989 dibeli oleh Negara

Republik Indonesia dari America Cable and Radio Corporation

dalam rangka peningkatan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk

umum dan pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah No. 53

tahun 1989, PERUMTEL ditetapkan sebagai badan usaha yang

berwenang menyelenggarakan Telekomunikasi untuk

Internasional.

Selain hal tersebut, penyelenggara Telekomunikasi

memerlukan manajemen yang lebih professional dalam usaha

10

meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan peraturan

pemerintah No. 25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum

(PERUM) dialihkan menjadi perusahaan perseroan (PERSERO)

sebagaimana dimaksud dalam UU No.1991. Sejak itu berdirilah

perusahaan Perseroan Terbatas Telekomunikasi Indonesia (PT.

TELKOM INDONESIA) dengan sebuah nama yaitu TELKOM. Setelah

melalui berbagai perubahan sampai pada 1 Juli 1995 dari

Perusahaan Djawatan (PD), Perusahaan Negara (PN) dan

Perusahaan Umum (PERUM) sampai dengan Perseroan Terbatas

(PT).

Pada tahun 1995, Telkom melakukan perubahan besar-

besaran yang meliputi :

a.Restrukturasi.

b.Kerjasama Operasi.

c.Intial Public Offering (Penawaran Saham Perdana Publik).

Perubahaan ini dimaksudkan untuk menyediakan

pengelolaan perusahaan menjadi efisien dan efektif karena

terjalin antara bidang usaha. Berdasarkan keputusan Direksi

Telkom, mulai tanggal 31 Desember 1996, Sebagai hasil

perubahan sejak 1 Juli 1995 Organisasi Telkom berkembang

dengan operasi bisnis sebanyak 11 Divisi terdiri dari tujuh

Divisi Regional dan satu Divisi Network juga menambahkan 2

Divisi, yaitu Divisi Nework Mutimedia dan Network Provider

dimaksudkan sebagai pengelola bisnis utama, sedangkan Divisi

Pembangunan diganti menjadi Divisi Penunjang.

2. Tentang Telkom Group

Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi

serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan

11

terbesar di Indonesia, dan karenanya tunduk pada hukum dan

peraturan yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya

sebagai Perusahaan milik negara yang sahamnya diperdagangkan

di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah

Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai

oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE,

LSE dan Public Offering Without Listing (POWL) di Jepang.

Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh

Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi

yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan

telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan

jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan

komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai

layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk

cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan

IT enabler and e-Commerce serta layanan portal lainnya.

Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus

mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi,

serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan

dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk

meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group

mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication,

Information, Media, Edutainment & Service). Untuk menjalankan

portofolio bisnisnya. Berikut nilai portofolio bisnis PT.

Telkom :

a. Corporate Culture : The New Telkom Way

b. Philosophy to be the best : Always The Best

c. Principle to be the star : Solid, Speed, Smart

d. Practice to be the winner: Imagine, Focus, Action

12

3. Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia (Persero)

a. Visi

“To become a leading Telecommunication, Information,  Media,

Edutainment and Services (“TIMES”) player in the region”. Maksudnya

adalah menjadi perusahaan yang unggul dalam

penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment

dan Service (TIMES) di kawasan regional.

b. Misi

Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) adalah

1) Menyediakan layanan “more for less” TIMES.

2) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di

Indonesia.

4. Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo PT. Telkom Indonesia

13

Berikut penjelasan tentang filosofi warna Logo PT. Telkom

Indonesia, Tbk :

a. Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet.

Mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan

berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan.

b. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu

Mencerminkan spirit Telkom untuk memberikan yang

terbaik bagi bangsa.

c. Hitam – Warna Dasar

Melambangkan kemauan keras.

d. Abu – Warna Transisi

Melambangkan teknologi.

Logo baru TELKOM mencerminkan Brand Positioning ”Life

Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi

semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka

dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung

oleh “Service Culture” baru yaitu: Expertise, Empowering, Assured,

Progressive and Heart. Sekilas logo bulat dengan siluet tangan

terkesan simpel. Simplifikasi logo ini terdiri dari

lingkaran merah keabu-abuan yang ada di depan tangan

berwarna merah.

Logo ini merupakan cerminan dari “Brand Value” baru

yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat

dengan tag line baru pengganti “Committed 2U” yakni “The

World Is In Your Hand”. Untuk lebih mengenal logo ini, ada

baiknya kita memaknai arti dari simbol-simbol tersebut.

Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari

kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis

14

baru PT. Telkom yaitu TIMES (Telecommunication, Information,

Media, Edutainment & Service).

Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar.

Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke

luar.

Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai

sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan

hubungan yang erat

Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari

matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal

yang baru.

Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan

kehidupan untuk menggapai masa depan.

Dengan tetap mengacu kepada filosofi Telkom Corporate

Value, yaitu “Always The Best” sebuah keyakinan dasar untuk

selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan

yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang

biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada

akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.

5. Stuktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero)

Dalam pengelolaan organisasinya, PT Telekomunikasi

Indonesia, Tbk. Sendiri memiliki sebuah Dewan Komisaris

yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota

serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu)

orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang

anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan

tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya

15

dan Bisnis Pendukung, Direktur Bisnis Jaringan

Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi,

dan Direktur Keuangan. PT. Telkom juga memiliki entitas

atau anak perusahaan dengan strukturnya masing-masing di

perusahaan yang dikelola dan juga struktur organisasi

dibawah PT. Telkom setingkat Divisi, Center, Yayasan,

Koperasi.

Selain anak perusahaan, dalam menjalankan operasi

perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah

mengelompokan unit-unit yang ada dalam organisasi ke

dalam bentuk Divisi, Centre dan Yayasan. PT. Telkom

mengembangkan struktur organisasinya sampai tingkat

paling bawah yang berada di area daerah seperti ditempat

PKL dilaksanakan yaitu STO PT. Telkom Padang Bulan

dibawah area kerja PT. Telkom Kandatel Medan. Gambar

Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk, Kelompok Usaha PT.

Telkom, dan PT. Telkom Indonesia Kandatel (Witel) Medan

terdapat pada lampiran.

B. BIDANG – BIDANG KERJA BERDASARKAN URAIAN TUGAS

Didalam Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel

(Witel) terdapat pembagian bidang-bidang kerja yang dirasa

sangat perlu pada pengelolaan perusahaan berdasarkan peraturan

dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dan diikuti oleh PT. Telkom

Divisi Regional I Sumatera yang melanjutkan struktur

organisasi kerja hingga ke area atau ditingkat paling bawah

sampai pada Sentral Telekomunikasi Otomat (STO). Adapun

penjelasan uraian tugas bidang-bidang kerja yang terdapat pada

16

struktur organisasi PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel

(Witel) Medan yang terlampir pada gambar adalah :

1. GM WITEL SUMUT BARAT

a. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis,

dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja

pengelolaan WITEL, dengan menyusun program kerja beserta

indikator-indikator kinerjanya, mengalokasikan sumber

daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota

tim /staf secara proposional, memonitor dan mereview

pencapaiannya secara periodik.

b. Mencapai kinerja fungsi secara impresif, dengan

mengidentifikasi hal-hal disyaratkan dalam peningkatan

kinerja, membangun sistem kerja yang sistematis,

merekomendasi solusi-solusi, dan mengembangkan

kapabilitas solusi.

c. Memastikan eksekusi program-program bisnis fungsi

pelayanan pelanggan (Sales & Relationship) semua segmen

secara terintegrasi untuk memenangkan kompetisi pasar

wilayah dengan, menyelenggarakan aktivitas layanan

pelangan secara proposional, mengkoordinasikan dan

membina operasional seluruh unit operasi layanan

pelanggan pada lingkup wilayah, mengevaluasi parameter

kinerja penyelenggaraan layanan pelanggan, dan merumuskan

sekaligus menjalankan program-program peningkatan layanan

pelanggan.

d. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada

semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten,

dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat

17

secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada

proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan

menyetujui pelaporan risk secara periodik.

e. Menjabarkan Strategi Unit Bisnis dan Program Strategis,

dan Kontrak Kinerja Unit sebagai arah pencapaian kinerja

pengelolaan TELKOM, dengan menyusun program kerja beserta

indikator-indikator kinerjanya, meangalokasikan sumber

daya, mendistribusikan pekerjaan kepada para anggota

tim / staf secara proposional, memonitor dan mereview

pencapaiannya secara periodik.

f. Menjamin seluruh infrastruktur Network (alat produksi) di

wilayah operasi menghasilkan perfomansi yang tinggi,

dengan mengoperasikan dan memelihara seluruh

infrastruktur / alat produksi layanan pelanggan secara

optimal, mengkoordinasikan dan membina operasional

seluruh unit operasi Network pada lingkup wilayah, dan

mengevaluasi seluruh parameter kinerja pengoperasian

Network, dan merumuskan sekaligus menjalankan program-

program peningkatan kapabilitas Network.

g. Menyelenggarakan mekanisme War Room untuk menyajikan

informasi bisnis wilayah yang valid dalam rangka

mengendalikan kompetisi, monitoring program, dan

mengendalikan krisis, dengan mengelola sistem penyajian

informasi secara efektif, mengendalikan aspek-aspek

keamanan terhadap informasi, menyajikan hasil analisis

informasi yang menggunakan alat-alat statistika, Data

Mining, dan kecerdasan buatan.

h. Mengendalikan pelaksanaan Internal Control dan Risk Control pada

semua bagian yang menjadi lingkupnya secara konsisten,

18

dengan mengendalikan pelaksanaan pengawasaan melekat

secara konsisten atas proses kerja, mereview risk pada

proses kerja, mengevaluasi implementasi Mitigation Plan, dan

menyetujui pelaporan risk secara periodik.

2. MANAGER ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT

a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian

kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE & DATA MANAGEMENT,

dengan menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan

Kontrak Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun

indikator-indikator kinerja unit.

b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan

mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada

staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)

staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,

mengimplementasikan program kerja-program kerja yang

telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja

anggota staf / tim secara periodik.

c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)

diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk

merumuskan prioritas program-program pemeliharaan

jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang

dikendalikannya.

d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk

optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses

area.

e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan

area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat

19

pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan

sebagainya).

f. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel

diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi

kemungkinan layanan teknisnya.

g. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk

dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate

secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan

akses selalu akurat dan valid.

h. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan

akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan

rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.

i. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan

pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain

kontingensinya secara efektif.

j. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara

konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara

konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada

proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat

pelaporan risk secara periodik.

3. ASISTEN MANAGER ACCESS MAINTENANCE

a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian

kinerja pengelolaan ACCESS MAINTENANCE, dengan

menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak

Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-

indikator kinerja unit.

b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan

mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada

20

staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)

staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,

mengimplementasikan program kerja-program kerja yang

telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja

anggota tim / staf secara periodik.

c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)

diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk

merumuskan prioritas program-program pemeliharaan

jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang

dikendalikannya.

d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk

optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses

area.

e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan

area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat

pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan

sebagainya).

f. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan

akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan

rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.

g. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan

pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain

kontingensinya secara efektif.

h. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara

konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara

konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada

proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat

pelaporan risk secara periodik.

21

4. ASISTEN MANAGER ACCESS DATA MANAGEMENT

a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian

kinerja pengelolaan ACCESS DATA MANAGEMENT, dengan

menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak

Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-

indikator kinerja unit.

b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan

mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada

staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)

staf / tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,

mengimplementasikan program kerja-program kerja yang

telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja

anggota tim / staf secara periodik.

c. Memastikan aktivitas-aktivitas kritis (Critical)

diidentifikasi dan didistribusikan secara tepat untuk

merumuskan prioritas program-program pemeliharaan

jaringan akses area sesuai dengan sumber daya yang

dikendalikannya.

d. Memastikan alokasi dan Reboundary dilakukan untuk

optimalisasi dan meningkatkan utilitas jaringan akses

area.

e. Memastikan data hasil pemeliharaan perangkat jaringan

area didokumentasikan dan diformulasikan untuk membuat

pelaporan perangkat (potensi, perfomansi, utilitas, dan

sebagainya)

f. Memastikan pelaksanaan kontrak pembangunan infrastruktur

akses di area operasinya dimonitor dan dikoordikasikan

dengan pelaksana di Divisi Akses untuk mendukung

22

pengawasan pembangunan diselesaikan sesuai batas waktu

dan spesifikasi teknis yang ditetapkan.

g. Memastikan permintaan (Demand) dari Distribution Channel

diperiksa dan disurvey untuk mendapatkan data / informasi

kemungkinan layanan teknisnya.

h. Memastikan perubahan / mutasi data operasional (termasuk

dari BAST hasil pembangunan) dipelihara dan diupdate

secara konsisten untuk menyajikan data potensi jaringan

akses selalu akurat dan valid.

i. Memastikan prosedur kerja pemeliharaan perangkat jaringan

akses area dievaluasi dan dikembangkan untuk merumuskan

rekomendasi perbaikan proses yang lebih efektif.

j. Memastikan SOP & SMP digunakan untuk mengendalikan

pelaksanaan pemeliharaan jaringan akses, serta mendesain

kontingensinya secara efektif.

k. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara

konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara

konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada

proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat

pelaporan risk secara periodik.

5. ASISTEN MANAGER PERFORMANCE & PARTNERSHIP

a. Menyajikan Program Kerja Unit sebagai arah pencapaian

kinerja pengelolaan PERFORMANCE & PARTNERSHIP, dengan

menerjemahkan strategi fungsional, menjabarkan Kontrak

Manajemen (KM) Fungsional, dan menyusun indikator-

indikator kinerja unit.

b. Mencapai kinerja unit secara ekspansif, dengan

mendesiminasikan program kerja-program kerja unit kepada

23

staf / tim, merumuskan Sasaran Kinerja Individu (SKI)

staf /tim, mengalokasikan sumber daya unit secara tepat,

mengimplementasikan program kerja-program kerja yang

telah tersusun, memonitor dan mereview pencapaian kinerja

anggota staf / tim secara periodik.

c. Memastikan hasil evaluasi mitra Outsourcing dijadikan

rujukan untuk memberikan penghargaan (Reward) dan

merekomendasi kerja sama selanjutnya dengan mitra

Outsourcing.

d. Memastikan kesepakatan / kontrak kerja dengan mitra

Outsourcing dipedomani untuk mensupervisi implementasi

Outsourcing.

e. Memastikan kinerja mitra Outsourcing dievaluasi untuk

merancang program-program pembinaannya.

f. Memastikan mitra-mitra kerja Outsourcing diidentifikasi

spesialisasinya untuk mengalokasikan mitra dengan

selektif dalam mengoperasikan infrastruktur akses.

g. Menjamin pelaksanaan Internal Control dan Risk Control secara

konsisten, dengan menjalankan pengawasaan melekat secara

konsisten atas semua proses kerja, memetakan risk pada

proses kerja, merencanakan Mitigation Plan, dan membuat

pelaporan risk secara periodik.

C. DIVISI – DIVISI DAN NETWORK PENUNJANG LAINNYA

Divisi dan Network Penunjang menjadi beberapa perubahan

dan peningkatan besar dari PT. Telkom Indonesia, Tbk. dari

tahun ke tahun. Seiring peningkatannya banyak perusahaan yang

menjadi afiliasi PT. Telkom dan banyak juga perusahaan entitas

anak yang dibangun demi memudahkan proses produksi pelayanan

24

jasa dari PT. Telkom. Untuk lebih jelas tentang unit bisnis

apa saja yang dibangun oleh PT. Telkom Unit-unit bisnis PT.

TELKOM Indonesia, Tbk terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan

Entitas (Anak) Perusahaan. Adapun divisi yang tersedia di PT.

TELKOM yaitu :

1. Divisi Long Distance (Hubungan jarak jauh dengan perusahaan

international yang dibuka PT. Telkom).

2. Divisi Carrier dan Interconnection Service (penghubung pelayanan

interkoneksi).

3. Divisi Multimedia (DMM) :

- DMM Service Assurance Enterprise (Jaminan Pelayanan Multimedia

Perusahaan)

- DMM Service Assurance Customer (Jaminan Pelayanan Multimedia

Pelanggan)

4. Divisi Fixed Wireless Network.

5. Divisi Enterprise Service.

6. Divisi Regional :

a. Divisi Regional I – Sumatera.

b. Divisi Regional II – Jakarta.

c. Divisi Regional III – Jawa Barat.

d. Divisi Regional IV – Jawa Tengah dan Yogyakarta.

e. Divisi Regional V- Jawa Timur.

f. Divisi Regional VI – Kalimantan.

g. Divisi Regional VII – Kawasan Timur Indonesia.

7. Divisi Telkom Barat (DTB) & Divisi Telkom Timur (DTT) :

Access Corporate Area.

Access Maintenance Area.

Access Network Site Operation.

Mitra POJ.

25

8. Divisi Infratel (Infrastruktur Telekomunikasi) :

Infratel Assurance Data Information Center.

Infratel Assurance Service Operation Center.

Infratel Assurance center Surveilence & Help Desk.

Infratel Assurance Center POTS.

Infratel Regional Assurance Center.

Infratel Assurance Center Speedy Technical Support.

9. Centre – Centre :

- Carrier Development Support Centre.

- Management Consulting Centre.

- Construction Centre.

- Community Development Centre (CDC).

Adapun yayasan yang dimiliki PT. TELKOM yaitu :

1. Dana Pensiun Telkom (Dapentel).

2. Yayasan Pendidikan PT. TELKOM Indonesia, Tbk.

3. Yayasan Kesehatan.

4. Yayasan Sandhykara Putra TELKOM (YSPT).

5. Koperasi Karyawan Walet Telkom.

Adapun entitas (anak) perusahaan yang dimiliki PT. TELKOM

yaitu:

1. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) : Telekomunikasi

Seluler (GSM) (baru).

2. PT. Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) :

Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan).

3. PT. Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi

(baru).

26

4. PT. AriWest International (AriaWest) : Telekomunikasi Telepon

Tetap (KSO-III Jawa Barat dan Banten).

5. PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi

Telepon Tetap (KSO-I Sumatera).

6. PT. Multimedia Nusantara (Metra) : Multimedia, Pay

Special TV.

7. PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) :

Network Access Point.

8. PT. Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru).

9. PT. Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan

Jasa (baru).

10. PT Telekomunikasi Indonesia International

(TII/Telin),: Telkom yang berada di luar Indonesia.

11. PT. Patra Komunikasi Indonesia (Patrakom) : Layanan

VSAT.

12. PT. Cita Sari Makmur (CSM) : VSAT dan layanan

Telekomunikasi lainnya.

13. PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) : Transponder

Satelit dan Komunikasi.

14. PT. Mandara Seluler Indonesia (MSI) : Layanan NMT –

Seluler dan CDMA.

15. PT. Batam Bintan Telekomunikasi (Babintel) Telepon

Tetap di Batam dan Pulau Bintan.

16. PT. Pembangunan Telekomunikasi Indonesia

(Bangtelindo) : Pengelolaan Jaringan dan Peralatan

Telekomunikasi.

Demikianlah Divisi dan Network Penunjang yang dibangun

PT. Telkom Indonesia, Tbk yang menjadi Unit-unit bisnis PT.

27

TELKOM Indonesia, Tbk yang terdiri dari Divisi, Centre,

Yayasan dan Entitas (Anak) Perusahaan.

B A B III

URAIAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) STO PADANG BULAN

A. JENIS DAN BENTUK KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Didalam pelaksanaan kegiatan PKL, peraturan yang berlaku

pada perusahaan wajib dipatuhi serta bertanggung jawab dalam

pelaksanaan tugas yang diberikan oleh atasan maupun pegawai

yang bersangkutan. Supervisor yang memimpin wajib

mengkoordinasikan dan membimbing serta memberikan arahan bagi28

pelaksanaan tugas yang diberikan. Setiap tugas ataupun

perintah yang diberikan pimpinan perusahaan ataupun pegawai

harus dilaksanakan dan dipatuhi sebagai bentuk loyalitas

kepada perusahaan serta dapat menambah wawasan kepada

mahasiswa selaku pelaksanaan PKL sebagai tambahan ilmu yang

belum pernah didapatkan sebelumnya selama mengikuti kegiatan

perkuliahan.

Pada kesempataan ini mahasiswa ditempatkan di area

lapangan oleh PT. Telkom Indonesia, Tbk. Kandatel Medan yaitu

di Sentral Telekomunikasi Otomat (STO Telkom) Padang Bulan.

Oleh Supervisor yang bertindak sebagai pimpinan di STO Telkom

Padang Bulan ditugaskan pada Bagian atau Divisi Main Distribution

Frame (MDF) yang memiliki tugas operasi pemasangan baru,

permintaan pencabutan, pemindahaan layanan, permintaan

gangguan, dan perbaikan gangguan pada sambungan kabel. Adapun

jenis dan bentuk kegiatan PKL yang dilakukan mahasiswa

adalah :

1. Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh

karyawan STO Telkom Padang Bulan.

2. Penjelasan dan pemahaman :

a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa.

b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan.

c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis

(datek).

3. Kegiatan rutin setiap hari :

a. Briefing (Pengarahan Singkat) setiap pagi dengan

seluruh karyawan STO Telkom Padang Bulan.

b. Mengisi absensi harian mahasiswa.

29

c. Mengecek dan menerima data permintaan kerja Pasang

Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy dari pusat

melalui telepon ataupun komputer.

d. Mengecek dan menerima data permintaan kerja

Pencabutan Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy

dari pusat melalui telepon ataupun komputer.

e. Mencetak data permintaan kerja pasang sambungan baru

(PSB) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon

ataupun komputer menggunakan printer.

f. Mencetak data permintaan kerja pencabutan sambungan

(PS) telepon dan speedy dari pusat melalui telepon

ataupun komputer menggunakan printer.

g. Menarik kabel permintaan kerja pasang sambungan baru

(PSB) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan.

h. Menarik kabel permintaan kerja pencabutan sambungan

(PS) telepon dan speedy yang terhubung ke pelanggan.

i. Memasukkan data laporan permintaan kerja pasang

sambungan baru (PSB) telepon dan speedy ke pusat

menggunakan komputer.

j. Memasukkan data laporan permintaan kerja pencabutan

sambungan (PS) telepon dan speedy ke pusat menggunakan

komputer.

k. Menerima permintaan gangguan dari teknisi lapangan

dan memperbaiki gangguan dengan memindahkan sambungan

kabel.

l. Menerima permintaan dan memberikan data teknis

kepada teknisi dilapangan.

m. Membuat laporan harian permintaan kerja pasang

sambungan baru (PSB) dan Pencabutan Sambungan (PS)

30

telepon dan speedy di form tabel buku harian PSB dan

PS MDF.

4. Membuat laporan bulanan di form tabel buku bulanan

PSB dan PS MDF:

a. Permintaan kerja pasang sambungan baru (PSB) telepon

dan speedy.

b. permintaan kerja pencabutan sambungan (PS) telepon

dan speedy.

5. Memasukan dan melipat surat tagihan bulanan telepon

dan speedy bersama brosur sistem pembayaran yang akan

dikirim kepelanggan.

6. Membuat laporan validasi dan rekap data yang diminta

oleh pusat setiap bulannya yang berupa :

a. Pasang Sambungan Baru (PSB) telepon dan speedy.

b. Pencabutaan Sambungan (PS) telepon dan speedy.

7. Menerima, mencetak, menarik kabel dan membuat laporan

permintaan kerja PSB Line Conection (LC) dari pusat melalui

supervisor.

8. Melipat dan menyusun broser sistem pembayaran tagihan.

9. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama

dengan karyawan atau teknisi lapangan.

10. Memperbaiki gangguan petir pada port kabel diruangan

kerja MDF dengan memindahkan kabel ke port yang kosong.

11. Perpisahan dengan seluruh karyawan STO Telkom Padang

Bulan.

B. PROSEDUR PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan

atau operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara

yang sama agar selalu memperoleh hasil yang sama dari keadaan

31

yang sama (proses yang berulang). Lebih tepatnya, kata ini

bisa mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas-tugas,

langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan

dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian

pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan,

suatu produk atau sebuah akibat. Sebuah prosedur biasanya

mengakibatkan sebuah perubahan. Dalam pelaksanaan PKL ini

prosedur yang diterapkan dalam setiap kegiatannya adalah:

1. Instruksi atau serangkaian perintah yang menunjukkan

bagaimana menyiapkan atau membuat sesuatu.

2. Subrutin atau metode (ilmu komputer), sebuah sub

program yang merupakan bagian dari program yang besar.

3. Algoritma, dalam ilmu komputer, serangkaian operasi

atau perhitungan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Instruksi yang menjadi prosedur dalam kegiatan PKL

merupakan serangkaian perintah dalam melaksanakan PKL berupa :

1. Penjelasan dan pemahaman tugas pekerjaan

2. Briefing (Pengarahan Singkat) sebelum melakukan

pekerjaan.

3. Mengisi Absensi kehadiran.

4. Mengecek data melalui program komputer.

5. Mencetak data menggunakan printer melalui komputer.

6. Menarik kabel telepon dan speedy.

7. Memasukkan data laporan menggunakan komputer.

8. Membuat laporan harian dan bulanan.

9. Membuat laporan validasi dan rekap data.

10. Menerima permintaan gangguan dan data teknis.

11. Memperbaiki gangguan.

32

12. Memberikan informasi data teknis

13. Memindahkan sambungan kabel

14. Memasukan, menyusun dan melipat surat tagihan

beserta brosur pembayaran

Sementara itu subrutin atau metode pada ilmu komputer yang

menjadi prosedur dalam pelaksanaan kegiatan PKL digunakan

metode Algoritma Flowchart atau biasa disebut dengan Diagram Alir

Data. Pengertian Algoritma adalah susunan yang logis dan

sistematis untuk memecahkan suatu masalah atau untuk mencapai

tujuan tertentu. Dalam dunia komputer, Algoritma sangat

berperan penting dalam pembangunan suatu software. Dalam dunia

sehari-hari, mungkin tanpa kita sadari Algoritma telah masuk

dalam kehidupan kita.

Jadi intinya, Algoritma adalah suatu langkah / urutan yang

logis dan sistematis untuk pemecahan suatu masalah atau untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk penyelesaian masalah

algoritma digunakan simbol-simbol notasi, ada 3 jenis Notasi

dalam penyelesaian Algoritma yaitu Deskriptif, Bagan Alir

(Flowchart), dan Pseudo-Code. Kali ini dalam pelaksanaan PKL Notasi

yang digunakan didalam menerapkan algoritma adalah Notasi

Flowchart. Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang

menunjukkan alir  (flow) di dalam suatu program atau prosedur

sistem secara logika (Algoritma). Sebagai contoh pada halaman

selanjutnya merupakan tabel simbol yang digunakan dalam

menggambarkan Flowchart.

Simbol - Simbol FlowchartSIMBOL NAMA FUNGSI

33

TERMINATOR Permulaan/akhir program

GARIS ALIR(FLOW LINE) Arah aliran program

PREPARATION Proses inisialisasi/pemberianharga awal

PROSES Proses perhitungan/prosespengolahan data

INPUT/OUTPUT DATA Proses input/output data,parameter, informasi

PREDEFINED PROCESS (SUB PROGRAM)

Permulaan sub program/prosesmenjalankan sub program

DECISION

Perbandingan pernyataan,penyeleksian data yangmemberikan pilihan untuk

langkah selanjutnya

ON PAGE CONNECTORPenghubung bagian-bagian

flowchart yang berada pada satuhalaman

OFF PAGE CONNECTORPenghubung bagian-bagianflowchart yang berada pada

halaman berbedaGambar 3.5 : Simbol Flowchart

Bagan alir (Flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu

komunikasi dan untuk dokumentasi sebuah pembuatan atau

perancangan program. Flowchart pada proses Permintaan Kerja atau

Work Order (WO) Pasang Baru Telepon, Speedy dan UseeTV sama

dengan proses pencabutan (Remove WO) dan WO Gangguan serta

Permintaan Data Teknis. Adapun Flowchart dari pelaksanaan

kegiatan PKL ini terlampir pada gambar 3.5.

Flowchart Proses Work Order STO Padang Bulan

34

Gambar 3.6 Flowchart Proses Work Order di STO

Sebagai penjelasan proses WO dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Calon Pelanggan awalnya mengajukan Permintaan Pasang

Sambungan Baru Telepon, Speedy, dan UseTV ke loket Telkom

terdekat.

2. Permintaan Pasang Sambungan Baru (PSB) Telepon oleh orang

telkom biasa disebut TEL25.

3. Proses Administrasi memiliki syarat-syarat berupa ;

a. Identitas diri (KTP/KK)

b. Denah Lokasi (Survey Awal Tempat Instalasi)

c. Data Rekap Rekening Pembayaran Setiap Bulan

4. Setelah diproses oleh loket, permintaan PSB mendapatkan

Nomor telepon atau Internet Protocol yang kemudian dikeluarkan

35

Permintaan Kerja atau Work Order (WO) yang disampaikan

kepada teknisi untuk dapat melakukan penarikan kabel ke

rumah pelanggan dalam artian menyambungkan ke DP.

5. Didalam WO terdapat Berita Acara Instalasi, dalam hal ini

teknisi harus membawa Berita Acara Instalasi pada saat

melakukan pemasangan / proses instalasi di rumah

pelanggan.

6. Kemudian oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi bahwa

dari DP dapat dilihat berapa nomor sambungan port yang

berada di RK kemudian bisa ditarik / dijumper di MDF dan

di Jumper di RK.

7. Seteleh ditarik kabel di MDF maka Operator MDF harus

mengembalikan WO dan melaporkan Proses Instalasi WO ke

COC dan oleh COC dilakukan Checking Process Instalasi MDF

pada sistem komputer bahwa jaringan sudah terhubung.

Demikian Prosedur dan penjelasan isi dari rangkaian

proses pengerjaan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja

Lapangan (PKL) seperti yang telah dijelaskan di atas dan

merupakan hal yang menjadi kebiasaan dalam proses kerja setiap

harinya. Perlu diketahui bahwa Sentral Telekomunikasi Otomat

merupakan bagian dari Divisi Access yang berhubungan dengan

Network dan Operational. Berikut akan dijelaskan tentang Divisi

Access sehingga dapat lebih dalam memahami tentang perincian

pekerjaan yang berupa pengenalan Divisi Acces, Mekanisme

Pengerjaan, Teknis yang dilakukan.

C. ACCESS, NETWORK DAN OPERATIONAL

36

Sebelum tahun 2009 aspek operasional PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk DIVRE II Kandatel Medan awalnya terbagi menjadi

Access Regional dan Access Area. Pada kedua Access ini

terdapat sub bagian, yaitu ANM (Access Network Maintenance) dan ANO

(Access Network Operation) guna sebagai kontrol pengoperasian untuk

menangani beberapa site operation atau cluster area.

1. ANM (Access Network Maintenance) terdiri atas 5 bagian,

yaitu :

a. Access Program dan Performance, sebagai monitor/ evaluasi.

b. Cooper Access Maintenance, sebagai pemeliharaan akses.

c. Fiber and Radio Access Maintenance, sebagai pemeliharaan

akses.

d. Access Data Management, sebagai pengelola data akses.

e. Operation and Main Access Support, sebagai pendukung operasi

(warehouse dan interface ke GS).

2. ANO (Access Network Operation) terdiri atas 4 bagian, yaitu :

a. Corporate Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault

handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.

b. Personal Customer Access Network, sebagai provisioning dan fault

handling layanan POTS dan non-POTS pelanggan PC.

c. CPE dan TELUM, sebagai planning dan operasionalisasi CPE

dan Public Access Facility.

d. Technical Access Support, sebagai dukungan teknis operasi

terhadap layanan POTS dan non-POTS termasuk MDF dan TDC.

Namun, pada Oktober 2009 PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk

mengalami transformasi, sehingga ANM dan ANO digabung menjadi

satu dengan nama baru, yaitu DIVA (Divisi Access). Peran DIVA (Divisi

Access) adalah sebagai penyedia infrastruktur bagi Direct Costumer

37

untuk mendukung pemenuhan layanan pelanggan. Saat ini DIVA

(Divisi Access) sedang dalam mempersiapkan dan mencoba model

operasi yang baru melalui implementasi Pilot Lean Operation di 7

Access Area (1 Area per Regional) dengan fokus pada 2

kegiatan/value stream, yaitu penanganan gangguan POTS (POTS

Restoration).

Implementasi Lean Operation ini memungkinkan adanya dampak

terhadap model operasi dan bisnis proses yang lama dan

kemudian dimodernisasi (reenginering). Divisi Access (DIVA)

selanjutnya berkoordinasi langsung kepada level dibawahnya

yang berada di STO yaitu Main Distribution Frame (MDF). Seperti

yang dijelaskan pelaksanaan PKL mahasiswa ditempatkan pada

area STO Telkom Padang Bulan pada bagian MDF. Selanjutnya akan

dijelaskan tentang Sentral Telekomunikasi Otomat (STO) PT.

Telkom dan Main Distribution Frame (MDF)

1. Sentral Telkomunikasi Otomat (STO)

Sentral Telekomunikasi Otomat atau disingkat STO adalah

sebuah unit area PT. Telkom dibawah naungan PT. Telkom

Kandatel Medan. STO sendiri memiliki ruang lingkup

operasional disekitar area beberapa Kecamatan bahkan hanya

bisa sebatas Kelurahan apabila berada diwilayah besar

seperti jakarta dan beberapa kota besar lainnya. STO

memiliki beberapa bagian unit kerja yaitu Service Pasang

Sambungan Baru (PSB), Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS),

Penanggulangan Gangguan Telepon Speedy, dan Usee TV.

Didalam satu unit operasional STO dapat melayani dan

memenuhi kebutuhan 3000 nomor Telepon dan 1500 unit nomor

Internet Protocol (IP) Speedy yang mencakupi kurang lebih 3

38

Kecamatan. Pada unit MDF bertugas untuk mendistribusikan

hubungan jaringan Telepon dan Speedy, Unit Service PSB

Telepon dan Speedy adalah group karyawan yang melayani

urusan pemasangan baru Telepon dan Speedy serta IPTV, Unit

Gangguan untuk penanganan gangguan hubungan yang memperbaiki

masalah kerusakan dan gangguan diluar produk.

2. Main Distribution Frame (MDF)

MDF adalah unit terminal berkapasitas besar sebagai

tempat terminasi atau menghubungkan kabel dari sentral (EQN)

dan kabel Primer dari tempat tambat awal kabel primer yang

berada diluar atau area tepatnya terhubung pada Rumah Kabel

(RK) yang menuju ke jaringan. MDF sebagai salah satu unit

yang ada di PT. Telkom STO (Sentral Telekomunikasi Otomat)

mempunyai fungsi-fungsi khusus, yaitu :

1. Tempat penyambungan antara kabel primer dengan kabel dari

sentral.

2. Tempat pengetesan dalam melokalisir gangguan.

3. Tempat melakukan mutasi dan mengisolir pelanggan karena

administrasi.

4. Memungkinkan pengukuran secara terpisah antara saluran ke

sentral dan saluran ke arah pelanggan.

5. Melaksanakan omset Primer apabila kabel Primer mengalami

rusak atau gangguan.

Sebagai pengenalan PT. Telkom memiliki Bagian Main

Distribution Frame (MDF) sebagai salah satu bagian yang bertugas

memasang dan mendistribusikan hubungan jaringan kabel

Telepon dan Speedy ke pelanggan ditempat masing-masing. MDF

39

terdapat atau ditempatkan pada STO – STO Telkom yang

berlokasi disetiap Kecamatan. Dalam pelaksanaan PKL ini

berada di wilayah area kerja PT. Telkom Indonesia Kantor

Daerah Telekomunikasi (Kandatel) Medan dibawah naungan

Divisi Regional (DIVRE) I Sumatra Utara.

Melalui STO ini kabel-kabel tembaga berlapis hitam

berjenis Drop Wire (DW) yang menghubungkan ke sentral di

terminal yang tersambung melalui pipa bawah tanah dan ke

Drop Point (DP) lalu terhubung ke Pesawat Telepon dan kabel

penghubung jaringan internet di rumah-rumah pelanggan.

Kabel-kabel tersebut ditanam dibawah tanah menggunakan pipa

yang terhubung ke terminal di MDF STO. Kabel tembaga lapisan

hitam tersebut lalu disambungkan dengan cara menghubungkan

kabel ke Sentral STO kemudian dihubungkan ke port-port yang

kosong di ruangan MDF

Proses ini bisa disebut juga dengan sebutan jumper

kabel yang telah terhubung dari MDF ke Sentral STO yang

diatur oleh Pusat Sentral. Diluar area STO pipa-pipa berisi

kabel yang tertanam dibawah tanah yang menghubungkan hingga

jarak hubung maksimal 5 Km ke rumah pelanggan. Apabila kabel

dari STO ataupun sentral terdekat melebihi dari 5 Km

dibutuhkan sebuah Rumah Kabel (RK). Proses ini disebut

dengan sistem Multi Servis Access Network (MSAN) yaitu sebuah

proses penghubung dari STO ke rumah pelanggan yang memiliki

jarak lebih dari 5 Km.

Sebagai contoh, jarak dari STO ke rumah pelanggan

kurang lebih 8 Km haruslah ditarik atau dihubungkan kabel

dari STO ataupun sentral terdekat ke Rumah Kabel (RK) yang

berupa kotak berisi port-port yang biasa ditemui dilapangan

40

dan ditempatkan dipinggir jalan yang berjarak 5 Km dan dari

RK tersebut barulah kabel dapat ditarik atau dihubungkan ke

rumah pelanggan yang sisanya berjarak 3 Km.

Seperti yang dijelaskan pada awal kabel-kabel tersebut

harus dihubungkan dengan cara di Jumper ke port-port yang

kosong dan belum memiliki nomor baik itu Telepon, Speedy dan

Usee TV. Kabel yang digunakan berjenis Jumper Wire G96 kabel

tembaga berukuran 1mm yang dibungkus lapisan berwarna merah

putih (speedy) dan biru putih (telepon). Kabel tersebut

dipasang ke port dengan jack khusus dari PT. Telkom sesuai

dengan nomor port yang diminta oleh pihak loket melalui

Berita Acara Instalasi yang selanjutnya disebut dengan

proses eksekusi baik itu di area yang sebelumnya dilakukan

oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access Network) dan

setelahnya oleh Operator di ruang MDF.

Untuk port yang berada di MDF terdapat beberapa jenis

port yang terhubung dan menghubungkan dari Sentral, Rumah

Kabel, Drop Point, dan Under Wire yaitu :

1. Port DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

jarak hubung 3-5km.

2. Port EQN (Nama Produk) tidak memiliki jarak hubung

(digunakan untuk speedy).

3. Port Primer terhubung ke kabel tembaga hitam pada pipa

bawah tanah dari MDF ke RK.

4. Port Skunder (yang menghubungkan Drop Point (DP) ke rumah

pelanggan).

Setelah di eksekusi maka proses instalasi WO di MDF

haruslah dikembalikan dan dilaporkan proses pengerjaannya

41

kepada COC yaitu bagian yang melakukan pekerjaan Controling

Process bahwa pengerjaan yang dilakukan sudah terhubung

(Conect) setelah itu proses pengerjaan dinyatakan selesai.

Untuk jenis sistem yang diterapkan pada pelayanan

PT.Telkom Indonesiam Tbk. terdapat beberapa sistem pelayanan

pemasangan Telepon dan Speedy yang menjadi tanggungjawab

tugas pekerjaan pada STO. Jenis sistem pelayanan tersebut

adalah :

1. Pasang Sambungan Baru Telepon (PSB Telepon).

2. Pasang Sambungan Baru Speedy (PSB Speedy).

3. PSB Speedy Bundling (pemasangan baru speedy yang

sebelumnya hanya memiliki telepon rumah).

4. PSB Telepon MSAN.

5. PSB Speedy MSAN.

6. PSB GPON (Gigabyte Passive Optical Network) pemasanagan

baru speedy yang sebelumnya hanya memiliki telepon pada

area bisnis.

7. PSB LC (Line Conector) pemasangan baru telepon dan

speedy yang digunakan untuk ke kantor atau gedung

mencakup kebutuhan besar dan cepat.

8. Penanggulangan Gangguan Telepon (POTS) dan Speedy yang

ditangani oleh Teknisi OMAN (Operator Management Access

Network) dilapangan.

3. Teknis dan Mekanisme Proses Work Order (WO)

Untuk mekanisme menginput data PSB baik itu Telepon dan

Speedy biasa disebut dengan permintaan kerja atau Work Order

42

(WO). Untuk teknisnya adalah menarik atau menghubungkan

kabel Jumper Wire dengan cara dijack (Jumper) dari port ke

port sesuai dengan nomor port yang diminta oleh Pusat

Sentral pelayanaan PSB. Cara ini bisa juga dilakukan untuk

menarik atau mencabut (Remove) kabel yang sama untuk

pemutusan atau Pencabutan Sambungan (PS) Telepon, Speedy dan

UseeTV dikarenakan masalah Administrasi.

Sebelum jauh membahas soal teknis ada baiknya

dijelaskan bagaimana mekanisme penginputan atau memasukkan

datanya. Hal-hal atau cara hinggga akhir proses penginputan

data WO berupa :

1. Melakukan online sistem WO dengan memasukkan (login)

akun terkait.

2. Melakukan penggecekkan data PSB atau PS Telepon dan

Speedy.

3. Mencetak dan menginput data WO.

4. Proses data WO secara teknis (menarik atau mencabut

kabel).

5. Penggembalian Data WO ke Pusat Sentral Data.

6. Menggulangi proses nomor 2 dan melakukan rekap Data WO

MDF yang berisi data laporan hasil kerja proses nomor 3

sampai nomor 5.

Untuk rincian penjelasan tata cara menggunakan program

atau software komputer sistem penginputan dan proses data WO

MDF STO Telkom Padang Bulan adalah sebagai berikut :

1. Hidupkan komputer lalu masukkan password login kemudian

di Desktop pilih Internet Explore setelah itu masuk ke situs

43

Portal kepegawaian atau karyawan PT. Telkom MDF STO

terkait.

2. Kembali ke Desktop lalu buka software Avant Browser

setelah itu masuk ke situs I-SISKA kemudian login

dengan password dengan akun terkait pilih network

management lalu klik GAIA Billing & Costumer Care (BCC)

setelah itu muncul Billing & Costumer Care (BCC) I-SISKA

(Software Java Database Oracle).

3. Pada avant browser masuk ke situs Telkom Noss (Tenoss)

lalu login password akun terkait pilih Provisioning klik

input pilih Work Order Or Task kemudian DIVA SO PA PDB.

4. Di task bar pilih Billing & Costumer Care (BCC) kemudian

expand manajemen penjualan, permintaan, dan print out

lalu Expand WO MDF, saluran WO, dan instalasi WO pada

permintaan kemudian Expand saluran Print Switch MDF Instal.

5. Kembali ke Desktop klik Google Chrome lalu masuk situs

Telkom COC kemudian masukkan login password akun terkait

setelah itu pilih Monitoring WO.

Dari penjelasan mekanisme sebelumnya digunakan untuk

proses pengecekkan, mencetak, dan penggembalian data WO

untuk data sumber pengerjaan yang di-input oleh operator

Loket yang kemudian dikeluarkan Berita Acara Instalasi yang

kemudian disampaikan kepada Operator MDF sebagai Operator

teknis pemasangan dan pencabutan Telepon, Speedy dan UseeTV

Telkom. Pada penjelasan mekanisme terdapat beberapa Software

pendukung Work Order (WO), yaitu :

1. Home Page Portal PT. Telkom Indonesia yang meng-online-

kan semua situs lain dan program Software yang

44

dibutuhkan didalam pengerjaan WO seperti Telkom Noss,

Telkom COC, I-SISKA, dan BCC.

2. Telkom Noss adalah situs yang digunakan untuk melihat

data PSB atau PS Telepon dan Speedy di seluruh wilayah

area kerja STO MDF di manapun.

3. Telkom COC yaitu situs yang digunakan untuk mengontrol

arus data pekerjaan PSB, PS, dan gangguan.

4. I-SISKA adalah situs yang digunakan untuk mengerjakan

dan informasi dari pusat data kemudian akan

dikembalikan setelah dikerjakan melalui situs ini.

5. Billing & Costumer Care (BCC) program atau Software berbasis

data Oracle tempat menginput data hasil kerja WO.

Untuk teknisnya sendiri proses Work Order (WO) ada

beberapa proses pengerjaan yang harus dilakukan, yaitu

seperti yang dijelaskan dibawah ini :

1. Cek daftar Jumper pada Telkom Noss (Tenoss) lalu catat

nomor permintaan WO.

2. Masukan nomor permintaan di Billing & Costumer Care (BCC)

pada bagian print out WO MDF lalu print datanya kemudian

tandai jenis pengerjaannya pada hasil cetak apakah itu

PSB atau PS serta Telepon atau Speedy.

3. Hasil Print Out kemudian catat nomor port DSLAM, MSAN,

Primernya, dan DSLAM Sekunder serta nomor port EQN

apabila jenis PSB Speedy atau Bundling.

4. Lalu tarik kabel jumper tembaga sesuai dengan jenis

pemasangan baru atau tarik kabel remove untuk

pencabutan sambungan dan warna kabel sesuai dengan

45

karakter yaitu putih biru untuk Telepon dan merah putih

untuk Speedy.

5. Penarikkan kabel sesuai dengan nomor yang dicatat yaitu

pada nomor 3 diatas lalu cari port-nya kemudian

pasangkan kabel dengan menggunakan jack khusus.

6. Menarik kabel sesuai dengan cara yang diarahkan yaitu :

a.Kabel Jumper dari Port DSLAM Ke Port EQN lalu Port

Primer ke Port Sekunder untuk pemasangan Speedy.

b.Kabel Jumper dari Port DSLAM ke Port Primer untuk

pemasangan Telepon.

7. Untuk remove cara hampir sama dengan jumper hanya yang

membedakannya pada nomor 5 dilakukan proses menarik

kabel lalu menghubungkannya sementara untuk remove

caranya mencabut lalu menarik kabel sesuai dengan nomor

port-portnya yang sudah dicatat pada nomor 3.

8. Kembalikan data pengerjaan menggunakan program atau

software BCC pada bagian WO MDF, saluran WO MDF, dan

instalasi WO MDF dengan menggunakan nomor permintaan

yang sudah dicatat pada nomor 1 (khusus PSB Telepon

hanya WO MDF saja yang dikembalikan).

9. Buat laporan data pengerjaan harian, bulanan, dan rekap

validasi WO MDF.

Permintaan kerja atau Work Order (WO) tidak hanya dapat

dilakukan melalui penggecekkan dengan sistem komputer tetapi

dapat juga dengan menerima panggilan Telepon dari Operator

Pusat Sentral Data. Pengerjaan teknis dapat diubah-ubah nomor

port yang dipasangkan sebelumnya oleh permintaan Teknisi

Gangguan Lapangan sesuai dengan nomor port yang diminta untuk

46

keperluan perbaikan atau meningkatkan kualitas sambungan

jaringan. Teknisi Gangguan Lapangan dapat berhubungan dengan

MDF melalui panggilan Telepon untuk kebutuhan permintaan

Gangguan dan Data Teknis (Datek).

D. KENDALA YANG DIHADAPI DAN SOLUSI DALAM PRAKTEK KERJA

LAPANGAN

1. Kendala yang dihadapi.

Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) Mahasiswa di STO Telkom Padang Bulan bagian MDF

pastilah memiliki kendala atau hambatan baik itu dari

segi proses penyesuaian diri dan proses pekerjaan tugas-

tugas dalam aktifitas kesehariannya yang dirasakan oleh

mahasiswa selama PKL. Kendala yang dihadapi selama

melaksanakan kegiatan PKL adalah

a. Mahasiswa sulit memahami proses pengerjaan.

b. Kurang memahami cara pembacaan Port dan cara

menggunakan Jack yang benar

c. Merasa kurang percaya diri untuk menyesuaikan diri

kepada karyawan dikantor.

d. Mahasiswa sulit melatih kedisiplinan dalam bekerja,

e. Sering terlambat masuk kerja dan lama dalam proses

bekerja.

f. Kondisi fasilitas kerja dikantor yang kurang

memadai.

g. Kurangnya bimbingan dari karyawan pada bagian yang

dinaungi.

h. Kurangnya bimbingan dari Dosen tentang pokok-pokok

dalam proses Praktek Kerja Lapangan

47

Demikian kendala yang dirasakan oleh mahasiswa pada saat

pelaksanaan kegiatan PKL di Bagian MDF Kantor STO Telkom

Padang Bulan. Tentunya dari sekian masalah atau kendala

yang menjadi hambatan dari pelaksanaan PKL, tentunya

terdapat solusi atau upaya pemecahaan masalah yang harus

dicari mahasiswa guna melancarkan kegiatan PKL ditempat

mahasiswa bekerja praktek.

2. Solusi Masalah.

Setelah diketahui masalah atau kendala yang dihadapi

oleh mahasiswa selama melaksanakan kegiatan PKL, maka

mahasiswa harus dapat memecahkan solusi atau mencari upaya

pemecahan masalah yang tentunya terdapat dari hasil

analisa solusi yang dilakukan dalam kegiatan PKL. Solusi

upaya pemecahan masalah yang didapati mahasiswa dalam

melaksanakan kegiatan PKL adalah :

a. Mahasiswa berusaha mempelajari dan memahami secara

perlahan-lahan prose pengerjaan yang dilakukan secara

bertahap.

b. Mahasiswa berusaha menghapal dan mempelajari tips

dari karyawan tentang cara membaca dan mencari nomor

Port yang diminta serta cara menggunakan Jack yang benar.

c. Berusahaa mengenal karyawan perlahan-lahan dan satu

persatu agar dapat menyesuaikan diri dan mendapatkan

informasi tentang prose pekerjaan dalam pelaksanaan PKL.

d. Berusaha untuk melatih kedisiplinan pada saat

bekerja dan mengupayakan menaati seluruh peraturan di

lokasi PKL.

48

e. Berusaha untuk tidak terlambat serta cepat dan tepat

dalam bekerja dengan melatih untuk fokus pada

pengerjaan.

f. Mahasiswa mencoba untuk menggunakan fasilitas yang

ada dengan sebaik-baiknya serta memperhatikan sisi

kualitas proses pengerjaan.

g. Berusaha untuk menggali pengetahuan dari luar dan

mempelajari proses kerja serta pokok-pokok pelaksanaan

PKL.

Demikian solusi yang didapati untuk menanggulangi Problem

atau masalah yang dihadapi baik dari luar dan dalam proses

pelaksanaan PKL bahkan dari dalam diri Mahasiswa sendiri

sehingga keseluruhan Kegiatan PKL dapat terselesaikan dengan

baik dan lancar.

49

E. URAIAN LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Adapun uraian laporan selama pelaksanaan PKL tersusun

sesuai tanggal dan kegiatan yang dilaksanakan pada tabel

dibawah ini serta laporan Absensi Kehadiran Mahasiswa

terlampir.

3.1. Uraian Laporan Pelaksanaan PKL

No. Tanggal Jenis Kegiatan

1 01Oktober2014

1. Perkenalan awal mahasiswa PKL dengan seluruh karyawan STO.

2. Penjelasan dan pemahaman :a. Mengenai tugas pekerjaan rutin mahasiswa.

b. Mengenai permintaan dan perbaikkan gangguan.

c. Mengenai permintaan dan pemberian data teknis (datek).

2 02 Oktober2014

1. Penjelasan dan Pembelajaran tentang tatacara menggunakan komputer pada permintaankerja / Work Order (WO) MDF .

2. Kegiatan rutin sehari-hari :a. Menerima Data MDF WO pasangsambungan baru (PSB) telepon dan speedydari pusat melalui telepon ataupunkomputer.

b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepondan speedy yang terhubung ke pelanggan.

3 03 Oktober2014

Kegiatan rutin sehari-hari Pasang SambunganBaru (PSB) / Jumper WO MDF :

a. Menerima Data WO MDF PSB telepondan speedy dari pusat melalui telepon.

b. Menarik kabel Jumper WO PSB telepondan speedy yang terhubung ke pelanggan.

c. Memasukkan data laporan MDF WO PSBtelepon dan speedy ke pusat menggunakankomputer.

d. Menerima permintaan gangguan dariteknisi lapangan dan memperbaikigangguan dengan memindahkan sambungankabel.

4 06 Oktober Kegiatan rutin Pencabutan Sambungan (PS) /50

2014

Remove WO MDF :a. Mengecek dan Menerima Data WO PStelepon dan speedy dari pusat melaluitelepon dan komputer.

b. Menarik kabel Remove WO PencabuntanSambungan (PS) telepon dan speedy yangterhubung ke pelanggan.

c. Memasukkan data laporan WO PStelepon dan speedy ke pusat menggunakankomputer.

5 07 Oktober2014

Kegiatan Rutin Pencabutan Sambungan (PS) /Remove WO MDF

6 08 Oktober2014

Kegiatan Rutin Pasang Sambungan Baru (PSB) /Jumper WO MDF

7 09 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.2. Membuat laporan bulanan di form tabel

buku bulanan PSB / Jumper WO Telepon danSpeedy MDF.

8 10 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.2. Membuat laporan bulanan di form tabel

buku bulanan PS / Remove WO Telepon danSpeedy MDF.

9 13 Oktober2014

Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WOMDF.

10 14 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Menerima, mencetak, menarik kabel danmembuat laporan permintaan kerja PSBLimited Conection (LC) dari pusat melaluisupervisor.

11 15 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Memasukan dan melipat surat tagihanbulanan telepon dan speedy bersama brosursistem pembayaran yang akan dikirimkepelanggan.

12 16 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Menerima permintaan gangguan dari teknisilapangan dan memperbaiki gangguan denganmemindahkan sambungan kabel.

3. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.

51

13 17 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.

3. Melipat dan menyusun broser sistempembayaran tagihan.

14 20 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Menerima permintaan gangguan dari teknisilapangan dan memperbaiki gangguan denganmemindahkan sambungan kabel.

3. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada teknisi dilapangan.

15 21 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Menerima permintaan dan memberikan datateknis kepada

3. Membuat laporan validasi dan rekap dataPasang Sambungan Baru (PSB) Telepon danSpeedy yang diminta oleh pusat setiapbulannya.

16 22 Oktober2014

Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.

17 23 Oktober2014

Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.

18 24 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS /Remove WO MDF.

2. Memperbaiki gangguan speedy ketempatpelanggan bersama dengan karyawan atauteknisi lapangan.

19 27 Oktober2014

Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / Remove WOMDF.Memperbaiki gangguan petir pada port kabeldiruangan kerja MDF dengan memindahkan kabelke port yang kosong.

20 28 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS /Remove WO MDF.

2. Memperbaiki gangguan speedy ketempat pelanggan bersama dengan karyawan atau teknisi lapangan.

23 29 Oktober2014

Kegiatan Rutin PSB / Jumper WO MDF.

24 30 Oktober Kegiatan Rutin PS / Remove WO MDF.

52

2014

25 31 Oktober2014

1. Kegiatan Rutin PSB / Jumper dan PS / RemoveWO MDF.

2. Perpisahan dengan seluruh karyawan STOTelkom Padang Bulan.

26

10 November2014s/d

17 Desember2014

1. Prose Pengambilan data di STO dan PT.Telkom Indonesia Kandatel Medan.

2. Interview dan Pemahaman Data (TanyaJawab) dengan Pembimbing PKL danSupervisor dari PT. Telkom Indonesia.

3. Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan(PKL) – Awal

27 21 Desember2014

1. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)Selesai

B A B IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari sedikit tulisan uraian penjelasan dan laporan kegiatan

mahasiswa selama PKL di atas dapat di ambil beberapa

kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. Telkom Indonesia Tbk. merupakan perusahaan jasa

telekomunikasi yang berdiri pada tanggal 23 Oktober 1856

yang bertujuan menjadi perusahaan yang unggul dalam

penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media,

Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional.

2. PT. Telkom Indonesia, Tbk. terus melakukan perubahan dan

restrukturisasi yang merupakan upaya dalam meningkatkan

kinerja perusahaan menjadi lebih baik sejak Juli 1991.

3. PT. Telkom Indonesia, Tbk. berusaha menjadi perusahaan

posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis Legacy dan

meningkatkan bisnis New Wave untuk memperoleh 60% dari

pendapatan industri.

53

4. PT. Telkom Indonesia, Tbk. telah memiliki manajemen

perkantoran yang baik. Hal ini di tandai dengan terus

merestrukturisasi organisasi sesuai dengan Job Description

yang jelas, sehingga tidak terdapat tumpang tindih

fungsi, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan.

5. Kegiatan praktek PKL yang dilakukan di Sentral

Telekomunikasi Otomat (STO) yaitu kegiatan seperti

memproses service pelayanan Pasang Sambungan Baru (PSB),

Isolir atau Pencabutan Sambungan (PS) dan Penanggulangan

Gangguan Telepon dan Speedy.

6. STO Telkom Padang Bulan banyak melakukan Service

Pelayanan dan Penanggulangan Gangguan untuk memenuhi

target 100% wilayah sambungan Telkom dan 100% Telkom

Minim Gangguan di Padang Bulan.

7. Seluruh Karyawan STO Telkom Padang Bulan memiliki sifat

kekeluargaan yang sangat erat ditandai dengan melayani

pelanggan dengan baik, cepat, tepat dan akurat serta

memperlakukan mahasiswa PKL dengan baik.

8. Pada STO terdapat Bagian atau Unit Main Distribution Frame

(MDF) sebagai Pelaku Operasi atau Operator dari proses

terminasi PSB dan Isolir (PS) Telepon, Speedy dan UseeTV.

Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran

yang disampaikan oleh mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan PKL

dan diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak, yakni :

1. Pihak Universitas

2. Pihak Mahasiswa

3. Pihak Perusahaan

B. SARAN UNTUK UNIVERSITAS SETIA BUDI MANDIRI (USBM)

54

Dari kesimpulan yang diambil oleh mahasiswa, pelaksanaan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) memiliki sedikit saran yang

diajukan kepada pihak USBM yaitu sebagai berikut :

1. Hendaknya Universitas Setia Budi Mandiri (USBM)

menjelaskan dan memberikan pengarahan kepada mahasiswa

tentang PKL yang akan dilakukan.

2. Diharapkan pihak USBM dapat menjalin hubungan kerja sama

yang baik dengan pihak perusahaan atau instansi tempat

mengadakan PKL sebagai silaturahmi yang berkelanjutan.

3. Diharapkan pihak USBM dapat menyediakan perusahaan atau

instansi untuk dapat langsung menugaskan mahasiswa yang

belum memiliki perusahaan tempat melaksanakan PKL.

4. Akan lebih baik jika dosen pembimbing memantau langsung

mahasiswa yang sedang melakukan PKL di perusahaan tempat

pelaksanaan PKL.

5. Untuk masa yang akan datang semoga pihak USBM menjalankan

program PKL dengan baik.

C. SARAN UNTUK MAHASISWA USBM

Sebagai mahasiswa yang telah melaksanakan PKL, untuk

kedepannya saran yang diberikan mahasiswa yang nanti akan

melaksanakan kegiatan PKL adalah :

1. Diharapkan mahasiswa yang melaksanakan PKL banyak

mengadakan riset kembali sebelum melaksanakan pembuatan

skripsi dan menerima gelar kesarjanaan.

2. Hendaknya mahasiswa yang telah ditempatkan sesuai dengan

jurusannya masing-masing dapat mempelajari proses PKL

dengan teliti.

55

3. Mahasiswa diharapkan meminta bimbingan baik kepada pihak

kampus ataupun pada pihak instansi tempat PKL.

4. Manfaatkan waktu PKL untuk mengasah kemampuan dan

pengetahuan yang didapat selama bangku kuliah.

5. Hendaknya mahasiswa PKL dapat melaksanakan tugas dan

pekerjaan yang diberikan dengan baik dan dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Hendaknya para mahasiswa dapat menjalin kerja sama yang

baik dengan para karyawan yang ada di lingkungan kerja

diperusahaan tempat pelaksanaan PKL.

D. SARAN UNTUK PT. TELKOM INDONESIA, TBK

Dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan beberapa saran

yang diharapkan dapat berguna bagi pihak perusahaan khususnya

PT. Telkom Indonesia, Tbk. sebagai pemberi tempat pelaksanaan

kegiatan PKL, yakni antara lain:

1. Selama mahasiswa malakukan kegiatan magang, hendaknya

diberikan tugas yang sedikit lebih kompetitif sesuai

dengan jurusannya dalam rangka membentuk sumber daya

manusia siap kerja.

2. Diharapkan agar PT. Telkom Indonesia, Tbk dapat selalu

mewujudkan apa yang menjadi tujuan perusahaan yang mulia

untuk melayani jasa telekomunikasi dengan memberikan

pelayanan yang baik dan tepak waktu kepada masyarakat

sehingga citra PT. Telkom tetap baik dimata masyarakat.

3. Perlu adanya perbaikan dan perawatan aset perusahaan

seperti komputer, port dan printer untuk memudahkan

kegiatan pegawai dalam menjalankan tugasnya.

56

4. Perlunya perbaikan kualitas dan kuantitas terhadap

penyedian produk service seperti modem dan kabel jumper

yang memadai. Karena akibat keterlambatan dan ketersediaan

produk dapat mengganggu kelancaran pekerjaan.

5. Perlunya menjaga kualitas karyawan dengan menguji

kompetensi karyawan pada saat penerimaan karyawan secara

berkelanjutan untuk menilai kualitas kerja karyawan.

6. Agar kiranya menjauhi praktek kolusi dan nepotisme pada

saat penerimaan karyawan, karena sebagian perusahaan

besar dikenal berhubungan dekat dengan kegiatan ini.

7. Perlu adanya evaluasi peningkatan kerja karyawan sesuai

dengan kemampuan dan usia produtifitas kerja.

Demikianlah kesimpulan dan saran yang dapat penulis

sampaikan. Semoga saran dan kesimpulan yang penulis sampaikan

dapat diterima dengan baik demi kemajuan dan masa yang akan

datang. Penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak, apabila didalam penulisan laporan ini terdapat

kesalahan-kesalahan baik dalam pemilihan kata-kata ataupun

struktur bahasanya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Terima kasih.

57