Post on 29-Mar-2023
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
JUDUL :
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN/
DETEKSI DINI PENYAKIT HEPATITIS MELALUI PENYULUHAN
DI KELURAHAN WAKANGKA UPTD PUSKESMAS WILAYAH
KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN BUTON
Oleh :
FITRIA ANDE, A.Md.Kep
NDH : 7
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN XXII TAHUN 2021
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
i
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan Wakangka
UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”
Oleh :
FITRIA ANDE,A.Md.Kep NIP : 19940426 202012 2 023
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 28 Oktober 2021
COACH,
NURNIA, SE NIP. 19651231 199112 2 002
MENTOR,
WD. SIMPINA SARIYNTA, AMG NIP. 19760510 200012 2 001
ii
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A PuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS
“Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan Wakangka
UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”
Oleh :
FITRIA ANDE,A.Md.Kep NIP : 19940426 202012 2 023
Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal : 28 Oktober 2021
Kendari, 28 Oktober 2021
PENGUJI,
NASRUDDIN, SP. MP
NIP. 19650215 199803 1 005
COACH,
NURNIA, SE
NIP. 19651231 199112 2 002
MENTOR,
WD. SIMPINA SARINYTA, AMG NIP. 19760510 200012 2 001
Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,
SYAHRUDDIN NURDIN, S.E
NIP. 19660621 199012 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Aktualisasi
nilai-nilai dasar ASN dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelrahan
Wakangka UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton”
Tujuan dari pembuatan Laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Buton Golongan II angkatan XXII
tahun 2021. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri
dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA).
Dalam menyelesaian rancangan aktualisasi nilai-nilai ASN ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si yang Buton atas segala dukungan yang
menyetujui untuk dilaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan fasilitas dan arahan selama
kegiatan berlangsung.
3. Bapak Drs. Awaluddin selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
4. Ibu Nurnia, SE selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis sehingga Laporan Aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
5. Bapak Nasruddin,SP. MP. Selaku penguji.
6. Ibu Wa Ode Simpina Sariynta, AMG selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama penyelesaian Rancangan Aktualisasi.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di
instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.
iv
9. Orangtua, dan Saudara tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dukungan,
motivasi dan bantuan selama penulis mengikuti Latsar CPNS.
10. Keluarga besar UPTD Puskesmas Kapontori atas dukungan dan kerjasamanya.
11. Keluarga besar peserta Latsar CPNS Angkatan XX, XXI dan XXII tahun 2021.
Penulis berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA”
dengan prinsip Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of
Government dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Penulis sadar bahwa Laporan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik
yang membangun untuk penyempurnaan Laporan Aktualisasi ini.
Kendari, 28 Oktober 2021
Penulis
Fitria Ande, A.Md.Kep
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja dan gambar puskesmas Kapontori ............................ 6
Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsul (Rancangan Kegiatan) ................................. 54
Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan ................................................ 55
Gambar 4.3 Mencatat arahan dari mentor .................................................................. 56
Gambar 4.4 Surat persetujuan dari mentor ................................................................. 57
Gambar 4.5 Menyiapkan kuisioner ............................................................................ 58
Gambar 4.6 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil ...................................... 59
Gambar 4.7 Membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)................................. 60
Gambar 4.8 Mencari bahan leaflet ............................................................................. 61
Gambar 4.9 Mendesain leaflet .................................................................................... 62
Gambar 4.10 Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan
desain pembuatan Leaflet ..................................................................... 63
Gambar 4.11 Mencetak leaflet.................................................................................... 64
Gambar 4.12 Membuat jadwal penyuluhan ................................................................ 65
Gambar 4.13 Menyiapkan bahan penyuluhan ............................................................ 66
Gambar 4.14 Membagikan leaflet kepada ibu hamil .................................................. 67
Gambar 4.15 Mempersentasikan materi penyuluhan ................................................. 68
Gambar 4.16 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test) ................................ 69
Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan .................................................................. 71
Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg ........................................................... 72
Gambar 4.19 Mencatat hasil pemeriksaan .................................................................. 73
Gambar 4.20 Mengumpulkan dokumen-dokumen ..................................................... 75
Gambar 4.21 Menganalisis hasil pri dan post tes ....................................................... 77
Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat
telah menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan .................................... 78
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Data Sarana dan Prasarana Di PuskesmasKapontoriTahun 2021 ................ 6
Tabel 2.2 Tabel tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori ............. 7
Tabel 2.3 Data ibu hamil di UPTD UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori ............... 7
Tabel 2.4 Identifikasi Isu ............................................................................................ 21
Tabel 2.5 Penetapan isu melalui matriks APKL........................................................... 2
Tabel 3.1 Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................. 30
Tabel 3.2 Estimasi Biaya Aktualisasi ......................................................................... 48
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................................................. 49
Tabel 4.1 Kendala dan antisipasi dalam aktualisasi dan habituasi ............................. 51
Tabel 4.2 Hasil Aktualisasi ......................................................................................... 53
Tabel 4.3 Tabel Analisis Dampak .............................................................................. 79
Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN............................................... 87
Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan dengan Visi, Misi dan Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi .................................................................................................. 90
Tabel 4.6 Matriks Kedudukan dan Peran ASN .......................................................... 90
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................................. 4
D. Ruang Lingkup ................................................................................................. 4
E. Tempat dan Waktu ........................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI
NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
A. Deskripsi Organisasi ......................................................................................... 5
B. Struktur Organisasi ......................................................................................... 10
C. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara ......................................................... 11
D. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI .......................... 18
E. Identifikasi Isu dan Analisis Dampaknya ....................................................... 20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu ....................................................... 29
B. Deskripsi Kegiatan .......................................................................................... 29
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI
DAN NILAI – NILAI DASAR ASN
A. Kendala dan Antisipasi ................................................................................ 51
B. Hasil Aktualisasi ........................................................................................... 53
C. Analisis Dampak .......................................................................................... 79
D. Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan ...................................... 91
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 92
B. Saran ............................................................................................................. 92
C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................. 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah (UU No 5 tahun 2014). Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga
fungsi penting yaitu sebagai pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN juga mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN, 2017).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 tahun 2014, Pusat Kesehatan
Masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Menurut peraturan MENPAN-RB Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan
Fungsional Perawat. Pejabat Fungsional Perawat yang selanjutnya disebut Perawat adalah
PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan dalam membeikan asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.
Hepatitis merupakan istilah umum dari peradangan sel – sel hati yang bisa
disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit), obat – obatan (termasuk obat tradisional),
konsumsi alkohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimmune. Hepatitis dapat
disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A (HAV), hepatitis B
(HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV) (Herydkk, 2019).
2
Menurut WHO (World Health Organization) penyakit Hepatitis B disebabkan
oleh virus hepatitis B dan menjadi masalah kesehatan global utama. Prevalensi Hepatitis
B tertinggi di sub- Sahara Afrika dan Asia Timur, di mana antara 5-10% populasi orang
dewasa terinfeksi kronis. Tingkat infeksi kronis yang tinggi juga ditemukan di Amazon
dan bagian selatan Eropa timur dan tengah. Di Timur Tengah dan anak benua India,
diperkirakan 2-5% populasi umum terinfeksi kronis. Kurang dari 1% populasi Eropa
Barat dan Amerika Utara terinfeksi secara kronis (WHO, 2016).
Pada kehamilan, risiko terinfeksi virus HBV sebenarnya sama dengan wanita
tidak hamil di usia yang sama dan dapat timbul di ketiga trimester kehamilan. Risiko
yang diperoleh wanita hamil yang terinfeksi HBV antara lain dapat mengalami abortus,
persalinan prematur dan perdarahan. Ibu hamil yang terinfeksi HBV juga dapat
menularkan infeksi secara vertikal ke janin yang dikandungnya saat persalinan maupun
segera setelah persalinan. Bayi yang tertular HBV 90% memiliki peluang mengidap
hepatitis B kronik selama hidup dan berpeluang besar menderita sirosis hepatis dan
kanker hati (Rahmadona, dkk, 2018).
Tingkat pengetahuan sangatlah penting untuk mencegah terjadinya Hepatitis B
terhadap ibu maupun bayi itu sendiri. Karena diketahui Hepatitis B merupakan penyakit
berbahaya yang dapat menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) dan kematian. Oleh
karena itu ibu harus meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit hepatitis B ini sedini
mungkin untuk mencegah terjadinya hepatitis B dan demi kelangsungan hidup ibu dan
bayi itu sendiri, karena itu dibutuhkan tingkat pengetahuan yang tinggi untuk mencegah
terjadinya hepatitis B dan penularan secara vertikal (Zulfian, dkk, 2018).
Pemeriksaan hepatitis B pada ibu hamil dilakukan melalui pemeriksaan darah
dengan menggunakan ViroChek HBsAg. HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)
merupakan antigen permukaan yang ditemukan pada virus hepatitis B yang memberikan
arti adanya infeksi hepatitis B. Bayi yang lahir dari ibu yang terdeteksi Hepatitis B
(HBsAg Reaktif) diberi vaksin pasif yaitu HBIg (Hepatitis B Imunoglobulin) sebelum 24
jam kelahiran disampingi munisasi aktif sesuai program Nasional (HB0, HB1, HB2 dan
HB3). HBIg merupakan serum antibody spesifik Hepatitis B yang memberikan
perlindungan langsung kepada bayi (Kemenkes RI, 2017).
3
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dan informasi dari rekan sejawat di unit
kerja, penulis menemukan bahwa banyak ibu hamil yang tidak mengetahui pentingnya
pemeriksaan hepatitis selama kehamilan. Adapun faktor yang mempengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu yaitu kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya pemanfaatan media,
dan belum tersedianya media edukasi. Sehingga penulis berinisiatif untuk membuat
laporan aktualisasi dengan judul Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terwujudnya aktualisasi nilai dasar ASN yang terkandung dalam nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) dan mengetahui kedudukan profesi peran ASN dalam NKRI (Manajemen
ASN, Whole of government, pelayanan public) Serta dapat menyelesaikan
permasalahan dan memberikan perubahan yang positif bagi lingkungan kerja kita.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus rancangan aktualisasi adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis selama
kehamilan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.
C. Manfaat
1. Bagi Peserta
Rancangan aktualisasi dibuat agar diharapkan peserta dapat menerapkan
nilai-nilai dasar ASN dan menambah pengalaman dan meningkatkan kinerja
peserta.
2. Bagi Organisasi
Mendukung visi dan misi organisasi dalam meningkatkan upaya promotif dan
preventif di wilayah kerja UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton.
4
3. Bagi Stake Holder
Meningkatkan derajat kesehatan pada ibu hamil serta menambah pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ Deteksi dini penyakit hepatitis.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi perawat dalam
bidang pelayanan dan promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton yaitu tepatnya di Kelurahan Wakangka.
E. Waktu dan Tempat
a. Waktu
Aktualisasi dilaksanakan mulai tanggal 22 September 2021 sampai dengan 25
Oktober.
b. Tempat
Aktualisasi akan dilakukan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU
A. DESKRIPSI ORGANISASI
1. Profil Organisasi
Berdasarkan PERMENKES No 75 Tahun 2014 tentang pusat kesehatan
masyarakat menyatakan bahwa kedudukan puskesmas yaitu:
a. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan nasional,
khususnya sub sistem upaya kesehatan.
b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/ kota
dan;
c. Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi horizontal dengan
pelayanan kesehatan primer lainnya.
Puskesmas kapontori merupakan puskesmas yang berada di Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara administrasi
puskesmas kapontori merupakan unit pelayanan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Buton yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
kecamatan kapontori. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas kapontori berbatasan dengan Yakni:
a. Sebelah Barat berbatasan dengan Hutan Lambusango.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
c. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bukit Asri Wilayah Kerja Puskesmas
Tuangila.
d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakalambe Wilayah Kerja Puskesmas
Barangka.
Luas wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kapontori adalah 333 km2. Jarak
dari Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori ke ibukota Kabupaten adalah ± 100
km. Jumlah desa 4 (Empat) dan jumlah Kelurahan 2 (Dua) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas, sehingga seluruhnya berjumlah 6 (Enam) desa/kelurahan. Sedangkan
6
jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapontori berjumlah 4.723
jiwa dan 1.220 KK.
Berikut adalah Peta wilayah Kerja Puskesmas Kapontori yang terdiri dari 4
desa dan 2 kelurahan:
Gambar 2. 1. Peta Wilayah Kerja dan gambar puskesmas Kapontori
Jumlah Sarana dan prasarana kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas
Kapontori adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1.Data Sarana dan Prasarana Di PuskesmasKapontoriTahun 2021
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH
1 PuskesmasPembantu 2 Buah
2 Polindes 1 Buah
3 Poskesdes 1 Buah
4 Puskesmas Keliling Roda Empat 1 Buah
5 Rumah Tunggu 1 Buah
6 Kendaraan Roda 2 Puskesmas 6 Buah
7 IPAL 1 Buah
8 Apotek 0 Buah
9 Toko Obat 1 Buah
10 Posyandu Balita 10 Buah
11 PosyanduLansia 6 Buah
12 Posbindu 10 Buah
7
Tenaga kesehatan pada tahun 2021 di Puskesmas Kapontori. Berjumlah 70 orang,
sebagai mana tergambar pada tabel berikut :
Tabel 2.2 Tabel tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori
No Tenaga Kesehatan Status Ketenagaan
PNS CPNS PTT NS MAGANG JUMLAH
1. Dokter Umum 1 0 1 2
2. Dokter Gigi 1 0 0 1
3. Kesehatan Masyarakat 2 0 7 9
4. Kesehatan lingkungan 0 0 0 1 1
5. Tenaga Kefarmasian 1 0 1 2
6. Keperawatan 10 3 10 23
7. Perawat Gigi 1 1 0 2
8. Kebidanan 8 1 10 4 2 25
9. Gizi 2 0 0 0 2
10. Ahli Teknologi Laboratorium 0 1 1 2
11. Rekam medik 0 1 0 0 1
Jumlah 26 7 30 5 2 70
Sumber : Data Puskesmas Tahun 2021
Tabel 2.3 Data ibu hamil di UPTD UPTD Puskesmas Wil. Kec. Kapontori
No. Desa/ kelurahan Jumlah Ibu Hamil
1 Desa waondowolio 3
2 Desa Wambulu 5
3 Kelurahan Wakangka 15
4 Kelurahan Watumotobe 5
5 Desa Lambusango Timur 3
6 Desa Lambusango 7
8
2. Visi, Misi Dan Nilai Organisasi
1) Visi Organisasi
Adapun visi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori yaitu
meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2) Misi Organisasi
Adapun Misi dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatana Kapontori adalah
sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
d. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan
3) Nilai Organisasi
Berikut ini adalah tata nilai dari UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan
Kapontori :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
Unggul
: Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan yang terbaik
4) Tugas Pokok Dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok
Tugas pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
b. Fungsi Organisasi
a) Penyelenggaraan UKM Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :
1. Melaksanakan perencanaan bedasarkan analisa masalah kesehatan
masyarakat dan analisa kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
9
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentidikasi dan menyelesaikan
masalah kesehtan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
beerjasama dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksanan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkati masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
b) Penyelenggaraan UKP Tingkat Pertama di wilayah kerja dengan cara :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinasi dan
kerjasama inter dan antar profesi.
6. Melaksanakan rekam medis.
7. Melaksanana pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wialayah kerjanya.
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
11. Sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan.
10
B. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KAPONTORI
KECAMATAN KAPONTORI
KABUPATEN BUTON
TAHUN 2021
KETUA TIM MUTU
drg. SANTY AMALIA
KEUANGAN
BENDAHARA BOK
FATAHUDIN, SKM
BENDAHARA JKN/JAMPERSAL
SUARNY MADYA IBRAHIM
BENDAHARA PENERIMAAN
MEMI IRAWANA, A.Md. Kep
BENDAHARA PENGELUARAN
SUHAIDA, S. Kep
SP 2 TP
FITRIA ANDE, A.Md. Kep
P2 SURVAILANS
MEMI IRAWANA, A. Md. Kep
P2 ISPA/DIARE/KECACINGAN
WA ODE SRI REZKY BUCHARI, AM. Keb
KEFARMASIAN
WILDA R, A.Md. Farm
LABORATORIUM
LINDA HARDIYANTI SYARIF, A. Md. AK
UGD
PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT
drg. SANTY AMALIA
PELAYANAN KIA & KB
NURHASNA, AM. Keb
dr. ZASKIA AZZAHRAH WIJAYANTI
PELAYANAN AN KONSELING
PENANGGUNG JAWAB
UKM ESENSIAL
PERBAIKAN GIZI
PENANGGUNG JAWAB
UKM PENGEMBANGAN
KEPALA PUSKESMAS
WA ODE SIMPINA SARIYNTA, AMG
KEPALA TATA USAHA
IRSYAD, S. Kep
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
RIBKHA HANSWATI, AMK
KOORDINATOR
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)/LAYANAN KLINIS
dr. WA ODE ASLINI
RAWAT INAP
dr. WA ODE ASLINI
PEMERIKSAAN UMUM
dr. WA ODE ASLINI
KOORDINATOR
SUMIATI
P2 MALARIA/FILARIASIS/RABIES/DBD
KESEHATAN JIWA
SAYYIDAH MADYA IBRAHIM, A. Md. Keb
PERKESMAS
HASNIAH BATU, Amd. Kep
KESEHATAN KERJA
SUHAIDA, S. Kep
KESEHATAN OLAHRAGA
UKS/UKGS
HATRA
SUARNY MADYA IBRAHIM
KIA/KB
NURHASNA, Amd. Keb
P2 TB/KUSTA/FRAMBUSIA
ENOS YON PIRSAH, AMK
P2 IMUNISASI
PROMKES
MUHAMMAD IDHAM, SKM, MM
KESLIMG
RIBKHA HANSWATI, AMK
PUSTUWAONDOWOLIO
BIDAN DESAWATUMOTOBE
POSKESDESWAMBULU
PUSTUWAKANGKA
BIDAN DESALAMBUSANGO TIMUR
POLINDESLAMBUSANGO
1. SRI MULIANA, A.Md. Keb2. LENA SUSIANTI, A.Md. Keb
1. TITIN IRIANI, A.Md. Keb2. HARTATI, A.Md. Keb
1. FITRIANY SYARIF, AM.Keb2. SAYYIDAH MADYA IBRAHIM, A.Md. Keb
1. APRIYAN RAMADHAN, AM.Keb2. RATMIN SANIU, A.Md. Keb
1. NURHASNA, AM.Keb2. HUSNI, A.Md.Keb
1. NURWADA, A.Md.Keb2. TRINITA ANGELINA RARU BUAR, A.Md.Keb
11
C. NILAI - NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Dengan demikian kepercayaan
masyarakat (publik trust) kepada birokrasi akan semakin menguat karena aparaturnya
mampu berperan sebagai kontrol demokrasi, mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Nilai-nilai akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya;
2. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok/instansi;
3. Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan;
4. Tanggung Jawab : kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban;
5. Keadilan : kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang;
6. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas;.
7. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas;
8. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan, dan
9. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
12
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri; sifat nasional; kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan
identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu; semangat kebangsaan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya sendiri dan
pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap PNS memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik,
bangsa, dan negara. Nasionalisme merupakan pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan,
yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab;
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa;
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
5. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
13
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya;
3. Berani membela kebenaran dan keadilan;
4. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia; dan
5. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa
lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan;
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan;
3. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia;
4. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial; dan
5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
d. Sila Keempat : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama;
2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama;
3. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah;
4. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan; dan
5. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
14
e. Sila Kelima : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotong royongan;
1. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama;
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban;
3. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri;
4. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain; dan
5. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk
menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya perlindungan hak-hak
individu, mencakup cara-cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan
hal-hal yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai
nila-nilai yang dianut. Adapun indikator nilai-nilai dasar etika publik, yaitu :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
15
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Komitmen mutu
merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil,
dipersepsikan oleh individu terhadap produk/ jasa berupa ukran baik/ buruk.Bidang
apapun yang menjadi tanggungjawab pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stake holder.
a. Nilai-nilai komitmen mutu :
1. Efektivitas : dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai
dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target
yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target
(rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan
juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan;
2. Efisiensi : dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi
ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu;
3. Inovasi : dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak
eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi
setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru sebagai aparatur
penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme
layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan
atau menggugurkan tugas rutin, dan
4. Orientasi mutu : mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah
dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas dalam
pelayanan.
16
b. Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan, yaitu :
1. Tangibles (bukti langsung), yaitu : meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi;
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan
dengan tanggap;
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya; dan
5. Empathy, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,
dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak
pidana korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi sebagai berikut :
a. Jujur
Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena
tanpa kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal,
termasuk dalam kehidupan sosial.
b. Mandiri
Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam
berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki
oleh seorang pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu
memimpin orang lain.
17
c. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk
mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari dapat
mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan
lebih baik. Penerapan nilai tanggung jawaban antara lain dapat diwujudkan dalam
bentuk menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh, menjaga amanah dan
kepercayaan yang diberikan.
e. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung
teka, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan,
keteguhan dan pantang mundur.
f. Sederhana
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk
tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya.
g. Berani
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.
h. Adil
Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial,
secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke- 2 dan ke-5, serta UUD 1945.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa
yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar
hukum.
18
D. NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya Aparatur Sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
zaman. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
2. Pelayanan Publik
Amanat UUD 1945 bahwa layanan untuk kepentingan publik menjadi tanggung
jawab pemerintah. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan
publik kepada pemerintah. Keberhasilan institusi pemerintah memberikan layanan
kepada masyarakat akan sangat bergantung pada mutu sumberdaya manusia serta
bagaimana potensi mereka. ASN sebagai sumber daya manusia yang dimiliki oleh
pemerintah untuk melaksanakan amanah UUD 1945 memiliki fungsi sebagai pelayan
publik yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada
masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam
pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan
kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain:
a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan;
b. Membangun visi dan misi pelayanan;
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan;
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait bagaimana memberikan
pelayanan yang baik;
19
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.
Beberapa etiket dasar yang seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain :
a. Politeness (sikap sopan);
b. Respectful (sikap menghormati dan menghargai pihak lain);
c. Attentive (sikap penuh perhatian);
d. Cooperatif (sikap suka menolong);
e. Tolerance (sikap tenggang rasa);
f. Informality (sikap ramah);
g. Self Control (sikap menguasai diri dan mengendalikan emosi.
3. Whole Of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga
dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal.
1. Penguatan koordinasi antar lembaga, penguatan koordinasi dapat dilakukan jika
jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan masih terjangkau dan
manageable. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat
dilakukan lebih mudah;
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga terpisah dan
permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan sektor atau kementerian
adalah salah satu cara melakukan WoG;
3. Membentuk gugus tugas yang merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di luar struktur formal, yang sifatnya tidak permanen; dan
4. Koalisi sosial, ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar
sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam
koordinasi ini.
20
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara
lain adalah : kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi, serta
kepemimpinan.
Adapun berdasarkan polanya, pelayanan publik dapat dibedakan juga dalam
5 macam pola pelayanan yang masing-masing diuaraikan sebagaimana berikut ini :
1. Pola Pelayanan Teknis Fungsional
2. Pola Pelayanan Satu Atap
3. Pola Pelayanan Satu Pintu
4. Pola Pelayan Terpusat
5. Pola Pelayanan Elektronik
E. IDENTIFIKASI ISU DAN ANALISIS DAMPAKNYA
1. Penetapan Isu
Sebelum menetapkan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan
penetapan isu.Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di lingkungan
instansinya. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu
tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil
identifikasi tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan
rancangan aktualisasi. Beberapa isu ditemukan oleh penulis di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Kapontori yaitu sebagai berikut :
1) Kurangnya kesadaran individu/ masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan
sehat di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.
2) Ketidakefektifan penanggung jawab laporan bulanan untuk mengumpulkan
laporan tepat waktu di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.
3) Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini
penyakit hepatitis di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori.
21
Tabel 2.4 Identifikasi Isu
No. Tupoksi Isu Teridentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan
Agenda III
1. Mengajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat
pada individu/
masyarakat dalam
rangka melakukan
upaya promotif
Kurangnya kesadaran
individu/ masyarakat
tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
Manajemen ASN : ASN tetap
bertindak profesional dalam
memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara maksimal.
Whole of Government :
Melakukan koordinasi dengan
pimpinan dan rekan sejawat/
promkes.
Pelayanan Publik :
Dalam rangka mewujudkan
pelayanan publik yang maksimal
tidak terlepas dari nilai
konsisten dan komitmen dari
seluruh pihak di Puskesmas.
2. Mengumpulkan dan
mengecek laporan
bulanan di Puskesmas
Ketidakefektifan
penanggung jawab
laporan bulanan untuk
mengumpulkan
laporan tepat waktu
Manajemen ASN :
ASN perlu bersikap professional
dalam hal mengumpulkan
laporan bulanan tepat waktu.
Whole of Government : Melakukan koordinasi dengan
pimpinan dan pihak- pihak lain
untuk mendapatkan solusi yang
efektif dan efisien dalam
pengumpulan laporan bulanan.
Pelayanan Publik :
Dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dibutuhkan
parsitipatif dari para staf.
3. Memberikan
penyuluhan pada ibu
hamil dan keluarga
tentang hepatitis
Kurangnya
pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya
pemeriksaan/ deteksi
dini penyakit hepatitis
Manajemen ASN :
ASN perlu menjalankan
Profesionalisme dalam
mengedukasi ibu hamil agar
mengetahui pentingnya
pemeriksaan hepatitis selama
kehamilan.
Whole Of Government :
Kerja sama dan koordinasi dari
pihak- pihak terkait untuk
mendapatkan informasi yang
efektif dan efisien dalam
memberikan penyuluhan untuk
meningkatkan pengetahuan ibu
22
hamil.
Pelayanan publik :
Peningkatan pengetahuan dan
edukasi kepada ibu hamil
merupakan salah satu bentuk
layanan publik di bidang
promosi Kesehatan.
Isu-isu yang ada menyangkut Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik yang telah diidentifikasi kemudian ditentukan satu isu yang akan
diangkat menjadi isu utama yang akan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan selama habituasi. Program Aktualisasi dan habituasi dibuat
berdasarkan identifikasi isu dengan melihat dari apakah isu tersebut aktual, merupakan
isu yang problematik, memenuhi kekhalayakan atau menyangkut kepentingan
bersama dan juga apakah isu tersebut layak untuk dipecahkan (APKL). Secara lebih
rinci, penjelasan terkait APKL adalah sebagai berikut :
1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat diperbincangkan dalam masyarakat
2) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya
3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
23
Tabel 2.5 Penetapan isu melalui matriks APKL
No Isu teridentifikasi Kriteria skor
Total Rangking A P K L
1 Kurangnya kesadaran individu/
masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
4 4 5 5 18 2
2 Ketidakefektifan penanggung jawab
laporan bulanan untuk mengumpulkan
laporan tepat waktu
5 4 4 4 17 3
3 Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi
dini penyakit hepatitis
5 5 5 5 20 1
Keterangan :
1 : sangat tidak berpengaruh
2 : Tidak berpengaruh
3 : Kurang berpengaruh
4 : Berpengaruh
5 : Sangat Berpengaruh
24
2. Analisis Dampak
Kurangnya pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya
pemeriksaan/ deteksi dini
penyakit hepatitis
Kurangnya dukungan keluarga Kurangnya pemanfaatan
media
Belum tersediannya media
edukasi
Penyuluhan Pembuatan leaflet
sebagai media informasi
Ketidaktahuan ibu hamil tentang
pentingnya pemeriksaan/ deteksi
dini penyakit hepatitis
Pemeriksaan HbsAg
25
Berdasarkan teknik analisis isu di atas maka dipilih penyebab isu adalah
kurangnya dukungan keluarga, kurangnya pemanfaatan media, dan belum tersedianya
media edukasi
Oleh karena itu, penulis mengajukan pemecahan solusi kreatif dengan
melakukan pembuatan leaflet sebagai media edukasi, penyuluhan dan pemeriksaan
HbsAg. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan penulis dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil secara efektif dan efisien dalam
meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama kehamilan.
26
MATERI HEPATITIS PADA IBU HAMIL
A. PENGERTIAN HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan hati serius yang bisa dengan mudah ditularkan ke orang
lain. Tidak mengherankan jika banyak ibu hamil yang sama sekali tidak sadar bahwa
mereka terinfeksi virus hepatitis. Biasanya karena gejalanya yang hanya bisa dirasakan
samar-samar, atau mungkin tidak muncul sama sekali. Dan tentunya, jika terdiagnosis
memiliki hepatitis saat hamil, salah satu kekhawatiran terbesar adalah mengenai
dampaknya pada kehamilan itu sendiri juga pada anak dalam kandungan.
B. PENYEBAB
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai macam virus seperti virus hepatitis A
(HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), hepatitis D (HDV) dan hepatitis E (HEV).
Virus ini terdapat di dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti cairan vagina dan
sperma. Selain itu ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan seseorang rentan
menderita hepatitis, di antaranya pengguna narkoba suntik dan Bergonta ganti pasangan
saat berhubungan seksual.
C. CARA PENULARAN
Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan darah atau luka terbuka dari
penderita. Juga dapat menular melalui ciuman, percikan air liur ketika batuk atau bersin.
Sekitar 90% wanita hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan “mewarisi” virus
tersebut ke bayi mereka. Sekitar 10-20% wanita dengan infeksi hepatitis B kronis akan
menularkannya. Sekitar 4% ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis C akan
menyebarkannya ke bayi mereka. Risiko penyebaran penyakit dari ibu ke anak juga terkait
dengan seberapa banyak jumlah virus (viral load) dalam tubuh ibu dan apakah dia juga
terinfeksi oleh HIV. Hepatitis B dan C menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang
terinfeksi, misal cairan vagina atau air mani.
27
D. GEJALA
Adapun gejala hepatitis yaitu mual dan muntah, selalu kecapekan, kehilangan nafsu
makan, demam, sakit perut (terutama di sisi kanan atas, lokasi hati berada), sakit pada otot
dan persendian, serta jaundice alias penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang
menguning), atau mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
E. AKIBAT YANG DITIMBULKAN
Jika tidak tertangani dengan baik, hepatitis saat hamil bisa menyebabkan penyakit
parah, risiko yang diperoleh wanita hamil yang terinfeksi HBV antara lain dapat
mengalami abortus, persalinan prematur dan perdarahan. Ibu hamil yang terinfeksi HBV
juga dapat menularkan infeksi secara vertikal ke janin yang dikandungnya saat persalinan
maupun segera setelah persalinan.
Kehamilan itu sendiri tidak akan mempercepat proses penyakit atau
memperburuknya, walaupun jika hati sudah terbebani dan terluka dengan sirosis, ini dapat
meningkatkan risiko ibu hamil mengalami perlemakan hati. Perlemakan hati selama
kehamilan yang akut mungkin terkait kekurangan enzim yang biasanya diproduksi oleh
hati yang memungkinkan wanita hamil untuk memetabolisme asam lemak. Kondisi ini
dapat dengan cepat menjadi parah, dan juga bisa memengaruhi anak yang belum lahir
(yang mungkin juga lahir dengan kekurangan enzim ini). Komplikasi lain yang dapat
terjadi pada ibu dengan hepatitis saat hamil adalah batu empedu, yang sering menimbulkan
penyakit kuning selama kehamilan. Ini terjadi pada 6% dari semua kehamilan, sebagian
karena perubahan garam empedu selama kehamilan. Selain itu, kantung empedu
mengosongkan diri lebih lambat selama kehamilan, yang berarti cairan empedu
menggenang lebih lama di hati dan risiko batu empedu pun naik.
Bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis milik
ibunya selama kehamilan. Namun, mungkin ada beberapa peningkatan risiko tertentu saat
persalinan, seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau
kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis). Risiko
lainnya adalah bayi bisa terinfeksi saat lahir. Bayi mungkin terinfeksi hepatitis B saat lahir
jika ibu positif memiliki virusnya. Biasanya, penyakit ini diteruskan ke anak yang terkena
paparan darah dan cairan vagina ibu selama proses persalinan. Infeksi virus hepatitis B bisa
28
sangat parah pada bayi. Apabila anak terinfeksi virus hepatitis B semasa kecil, sebagian
besar kasusnya akan berlanjut menjadi kronis. Hepatitis kronis inilah yang bisa berakibat
buruk pada kesehatan anak di kemudian hari, yaitu berupa kerusakan hati (sirosis) dan
kadang kanker hati (terutama jika disertai infeksi virus hepatitis C).
F. CARA PENCEGAHAN
Saat melakukan pemeriksaan dinyatakan positif virus hepatitis B, biasanya ibu akan
diberikan vaksin yang memperkuat sistem imunitas tubuh guna mencegah perkembangan
virus dalam tubuh. Vaksin ini aman diberikan pada ibu hamil dengan janin yang tengah
berkemban. Dalam kasus yang lebih parah, biasanya dokter akan memberikan obat
antivirus guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada janin.
G. DIIT PENDERITA HEPATITIS
Beberapa pantangan yan harus dihindari antara lain :
1. Semua makanan yang mengandung lemak tinggi seperti daging kambing dan babi,
jerohan, otak, es krim, susu full cream, keju, mentega / margarine, minyak serta
makanan bersantan seperti gulai, kare atau gudeg.
2. Makanan yang dikalengkan seperti sarden dan korned.
3. Kue atau camilan berlemak, seperti kue tart, gorengan, fast food.
4. Bahan makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
mentimun, durian, nangka.
5. Bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang, merica, cuka, jahe.
6. Minuman yang mengandung alkohol dan soda.
Bahan makanan yang baik dikonsumsi untuk penderita Hepatitis berupa :
1. Sumber hidrat arang seperti nasi, roti putih, umbi-umbian.
2. Sumber protein seperti telur, ikan, daging, ayam, tempe, tahu, kacang hijau, sayuran
dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
3. Makanan yang mengandung hidrat arang tinggi dan mudah dicerna seperti gula-gula,
sari buah, selai, sirup, manisan dan madu.
29
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu
Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, gagasan kreatif/ terpilih adalah meningkatkan
pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis. Kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
b. Melakukan pendataan awal pengetahuan ibu hamil tentang penyakit hepatitis selama
kehamilan
c. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
d. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil
e. Melakukan pemeriksaan HbsAg
f. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.
Kegiatan ini berfokus pada penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi ibu hamil
tentang pentingnya pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis secara efektif dan efisien
dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil serta menghindari risiko selama
kehamilan di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Gagasan pemecahan isu
ini akan dilakukan penyuluhan dan pemeriksaan HbsAg pada ibu hamil.
B. Deskripsi Kegiatan
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton
Identifikasi Isu : Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya
pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis
Judul yang diangkat : Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan/ Deteksi
Dini Penyakit Hepatitis Melalui Penyuluhan Di Kelurahan
Wakangka UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton.
30
Tabel 3.1
Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Melakukan
konsultasi dengan
kepala puskesmas
selaku mentor
1. Menyiapkan
bahan konsultasi
Tersedianya
bahan
konsultasi
Akuntabilitas :
Transaparansi dengan
pimpinan dalam merencanakan
kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme : Bahan
konsultasi menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika Publik :
Jujur dalam menyampaikan
informasi.
Komitmen Mutu : Inofatif
dalam menyediakan bahan
konsultasi.
Anti korupsi : Bertanggung
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari
Puskesmas yaitu :
Meningkatkan pelayanan
yang bermutu.
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
memberikan pelayananan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Solid : Memiliki sikap
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
31
jawab dalam menyediakan
bahan konsultasi.
kesehatan yang terbaik.
2. Melakukan
pertemuan
dengan
Pimpinan
Mendapatkan
arahan dan
bimbingan
Akuntabilitas : Melakukan
pertemuan dengan pimpinan
secara Transparansi.
Nasionalisme :
disiplin sesuai dengan jadwal
yang telah di buat.
Etika Pulik :
sikap hormat dan sopan santun
selama melakukan konsultasi
Komitmen Mutu :
mengefisiensikan waktu yang
ada.
Anti Korupsi :
Berani dalam melakukan
pertemuan dengan Pimpinan.
3. Mencatat
petunjuk dan
arahan
Adanya catatan
petunjuk dan
arahan pimpinan
Akuntabilitasi : Bertanggung
jawab terhadap petunjuk dan
arahan dari pimpinan.
32
pimpinan
Nasionalisme : Bijaksana
dalam melaksanakan arahan dari
pimpinan.
Etika publik : cermat dalam
menjalankan arahan dari
pimpinan.
Komitmen mutu :
Melaksanakan arahan dari
pimpinan secara Efektif
Anti korupsi : jujur dalam
melaksanakan arahan dari
pimpinan.
4. Membuat surat
persetujuan dari
pimpinan
Adanya surat
persetujuan dari
pimpinan
Akuntabilitasi : Transparansi
dalam membuat surat
persetujuan dari pimpinan
Nasionalisme : menggunakan
bahasa Indonesia yang benar
sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : berintegritas
dalam membuat surat
persetujuan dari pimpinan.
Komitmen mutu : cepat dan
33
tepat waktu dalam menyiapkan
surat persetujuan dari pimpinan.
Anti Korupsi : mandiri dalam
membuat surat persetujuan dari
pimpinan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan
tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG Whole of Goverment).
Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali
Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi
34
2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
2. Melakukan
pendataan awal
tentang
pengetahuan ibu
hamil
1. Menyiapkan
kuisioner
2. Mengatur
jadwal
pertemuan
Adanya kuisioner
Adanya jadwal
pertemuan
Akuntabilitas : Bertanggung
jawab dalam menyiapkan
kuisioner
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta tanah
air
Etika publik : cermat dalam
membuat kuisioner
Komitmen mutu : efisien dalam
melakukan tugas
Anti korupsi : mandiri dalam
melakukan tugas.
Akuntabilitas : Bertanggung
jawab dalam melakukan kegiatan
Nasionalisme : kerja sama
Kegiatan ini mendukung:
“Visi dari Puskesmas
yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas”.
Dan mendukung Misi
dari Puskesmas yaitu
sebagai berikut :
1. Meningkatkan
pelayanan yang
bermutu
2. Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
memberikan pelayananan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Amanah : Bersikap jujur
dan dapat menjagan
kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap
35
dengan ibu
hamil
3. Membagikan
kuisioner pada
ibu hamil (Pre
tes)
Kuisioner di
bagikan kepada
ibu hamil
dengan ibu hamil dalam
melakukan tugas
Etika publik : berintegritas
tinggi dalam melaksanakan
tugas.
Komitmen mutu : berinovatif
dalam melaksanakan kegiatan
Anti korupsi : sederhana dalam
mengatur jadwal pertemuan.
Akuntabilitasi : dalam
membagikan kuisioner harus jelas
Nasionalisme : dalam melakukan
tugas selalu menghormati hak
orang lain
Etika publik: Sopan saat
membagikan kuisioner
Komitmen mutu : efektif dalam
membagikan kuisioner.
Anti korupsi : mandiri dalam
melakukan tugas.
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
36
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya
(Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner menekankan
pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah
Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar
3. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata
Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
3. Membuat leaflet 1. Mencari bahan
leaflet tentang
pentingnya
pemeriksaan
Hepatitis pada
ibu hamil
Terkumpulnya
bahan tentang
pentingnya
pemeriksaan
Hepatitis pada ibu
hamil.
Akuntabilitas : bertanggung
jawab dalam mencari bahan leaflet.
Nasionalisme : kerja keras dalam
mencari bahan leaflet.
Etika publik : cermat dalam
mencari bahan leaflet.
Komitmen mutu : cepat dan
tepat dalam mencari bahan leaflet.
Kegiatan ini mendukung:
“Visi dari Puskesmas
yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas”.
Dan mendukung Misi
dari Puskesmas yaitu
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
37
2. Mendesain leaflet
3. Konsultasi
dengan mentor
terkait bahan
dan desain
pembuatan
Adanya desain
leaflet
Terlapornya
pengumpulan
bahan materi
pada atasan/
mentor
Anti korupsi : mandiri dalam
mencari bahan leaflet.
Akuntabilitas : tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas.
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta tanah
air
Etika publik : cepat dan tepat
dalam mengumpulkan bahan leaflet
Komitmen mutu : inovatif dalam
mendesain leaflet
Anti korupsi : sederhana dalam
mendesain leaflet
Akuntabilitas :
Berkonsultasi dengan atasan
tentang bahan materi sebagai
bentuk tanggung jawab
Nasionalisme :
sebagai berikut :
1. Meningkatkan
pelayanan yang
bermutu.
2. Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan.
memberikan pelayananan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Solid : Memiliki sikap
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
38
Leaflet
4. Mencetak
leaflet
Tercetaknya leaflet
Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar sebagai
bentuk cinta tanah air
Etika publik :
Saat berkoordinasi dengan mentor
tetap berperilaku ramah, sopan
dan santun.
Komitmen Mutu : Dalam
pengambilan materi dapat berjalan
dengan efisien dan efektif
Anti Korupsi : pengumpulan
bahan materi diperoleh dengan
jujur dan transparan.
Akuntabilitasi : transparansi
Nasionalisme : semangat bertugas
Etika publik: cermat
Komitmen mutu : cepat dan
tepat waktu
Anti korupsi : mandiri dalam
menyiapkan leaflet
39
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas
tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai media informasi kepada ibu
hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi Hambatan Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan
Rencana Antisipasi Membuat leaflet sesuai dengan rencana kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
4. Melakukan
penyuluhan kepada
ibu hamil.
1. Membuat
jadwal
penyuluhan
Adanya jadwal
penyuluhan
Akuntabilitas : Bertanggung
jawab dengan apa yang telah
ditentukan
Nasionalisme : Amanah dalam
menentukan jadwal.
Etika publik : Jujur dalama
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari
Puskesmas yaitu sebagai
berikut :
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
memberikan pelayananan
40
2. Menyiapkan
bahan
penyuluhan
Adanya bahan
penyuluhan
Anti korupsi : mandiri dalam
melaksanakan tugas.
Akuntabilitas : bertanggung
jawab dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air
Etika publik : cepat dan tepat
dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
Komitmen mutu : inovatif
dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
Anti korupsi : sederhana
dalam menyiapkan bahan
penyuluhan.
1. Meningkatkan
pelayanan yang
bermutu
2. Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan.
3. Mendorong
kemandirian
masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran
serta masyarakat untuk
mendukung program
kesehatan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Amanah : Bersikap jujur
dan dapat menjagan
kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
41
3. Membagikan
leaflet kepada
ibu hamil
4. Mempersentasik
an materi
penyuluhan
sesuai dengan
keilmuan secara
jelas, sopan dan
santun.
Leaflet dibagikan
kepada ibu hamil
Adanya
penyuluhan
Akuntabilitas : Jelas dalam
menentukan sasaran penyuluhan.
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air.
Etika publik : Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : mandiri dalam
melakukan tugas.
Akuntabilitas : Profesional
dalam melakukan penyuluhan
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air.
Etika publik : Jujur dalam
menyampaikan informasi
42
5. Membagikan
kuisioner (post
tes)
Kuisioner telah
dibagikan kepada
ibu hamil.
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : mandiri dalam
mempersentasikan penyuluhan.
Akuntabilitasi : dalam
membagikan kuisioner harus
jelas
Nasionalisme : dalam
melakukan tugas selalu
menghormati hak orang lain
Etika publik: Sopan saat
membagikan kuisioner
Komitmen mutu : efektif
dalam membagikan kuisioner.
Anti korupsi : mandiri dalam
melakukan tugas.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari Whole of Goverment. Dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik.
43
Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah
Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar
5. Melakukan pemeriksaan HbsAg
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
5. Melakukan
pemeriksaan
HbsAg
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Melakukan
Tersedianya alat
dan bahan
Pemeriksaan telah
Akuntabilitas : Bertanggung
jawab dengan apa yang telah
disediakan
Nasionalisme : kerja keras
dalam menyiapkan alat dan
bahan.
Etika publik : Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan kegiatan
Anti korupsi : mandiri dalam
menyiapkan alat dan bahan.
Akuntabilitas : profesional
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari
Puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan
pelayanan yang
bermutu
2. Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
memberikan pelayananan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Amanah : Bersikap jujur
dan dapat menjagan
44
pemeriksaan
HBsAg
3. Mencatat hasil
pemeriksaan
dilakukan
Adanya catatan
pemeriksaan
dalam melaksanakan tugas
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air
Etika publik : Tidak
diskriminatif dalam melakukan
pelayanan
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan pemeriksaan
Anti korupsi : sederhana
dalam melakukan pemeriksaan.
Akuntabilitas : Jelas mencatat
hasil pemeriksaan.
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air.
Etika publik : Jujur dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
3. Mendorong
kemandirian
masyarakat untuk hidup
bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran
serta masyarakat untuk
mendukung program
kesehatan
kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
45
Komitmen mutu : Efektif
dalam mencatat hasil
pemeriksaan.
Anti korupsi : mandiri dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk
Pelayanan Publik.
Prediksi Hambatan Alat pemeriksaan HbsAg habis
Rencana Antisipasi Permintaan pengadaan ke dinkes
Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancar
46
6. Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan
Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap
Visi-
Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
6. Melakukan
evaluasi kegiatan
dan melaporkan
hasilnya kepada
pimpinan.
1. Mengumpulkan
dokumen-
dokumen (hasil
pemeriksaan
HbsAg,
Kuisioner)
2. Menganalisis
hasil pre dan
post tes
Tersedianya
dokumen-
dokumen
Tersedianya hasil
analisis
Akuntabilitas : mengumpulkan
dokemen secara terintegritas..
Nasionalisme : kerja keras
dalam dalam mengumpulkan
dokumen.
Etika publik : bertanggung
jawab atas dokumen yang di
kumpulkan.
Komitmen mutu : Efektif
dalam melakukan kegiatan
Anti korupsi : mandiri dalam
mengumpulkaan dokumen.
Akuntabilitas : transparansi
dalam menyusun laporan
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari
Puskesmas adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan
pelayanan yang
bermutu.
Kegiatan ini didukung oleh
tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki
kompentensi dan
kemampuan dalam
memberikan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk
memberikan pelayananan
yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan
pasien.
Amanah : Bersikap jujur
dan dapat menjagan
kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap
47
3. Melaporkan
hasil kegiatan
ke pimpinan
dan meminta
surat telah
menyelesaikan
aktualisasi dari
pimpinan
Adanya laporan
hasil kegiatan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air
Etika publik : Jujur dalam
menyusun laporan
Komitmen mutu : Efektif
dalam menyusun laporan.
Anti korupsi : Sederhana
dalam menyusun laporan.
Akuntabilitas : Bertanggung
jawab atas laporan hasil
kegiatan.
Nasionalisme : Menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan
benar sebagai bentuk cinta
tanah air.
Etika publik : Jujur dalam
menyampaikan laporan hasil
kegiatan.
Komitmen mutu : Efektif
dalam melaporkan hasil
kerjasama yang kuat untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
48
pemeriksaan.
Anti korupsi : Disiplin waktu
dalam menyampaikan laporan
hasil kegiatan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI :
Dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan melaporkan kepada pimpinan merupakan sikap yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi kepada Pimpinan dalam melaporkan hasil kegiatan (Whole of Goverment).
Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali
Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi
Tabel 3.2 estimasi Biaya Aktualisasi
No. Uraian kegiatan Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1 Kertas A4 1 Rim 60.000 60.000
2 Penjilidan 3 Rangkap 5.000 15.000
3 Pencetakan leaflet 20 Lembar 5.000 75.000
4 Alat HbsAg 20 Pcs - -
5 Handscoon 20 Pcs - -
6 Lancet 20 Buah - -
7 Alcohol swab 20 Buah - -
Sumber Dana Pribadi dan Sumber Dana Puskesmas
49
Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Melakukan
konsultasi dengan
kepala puskesmas
selaku mentor
Menyiapkan bahan konsultasi
Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan
Membuat surat persetujuan dari pimpinan
Melakukan
pendataan awal
tentang
pengetahuan ibu
hamil
Menyiapkan kuisioner
Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil
Membagikan kuisioner pada ibu hamil (pre
test)
Pembuatan Leaflet
sebagai media
edukasi
Mencari bahan leaflet tentang pentingnya
pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil
Mendesain leaflet
Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan
desain pembuatan Leaflet
Mencetak leaflet
Melakukan
penyuluhan
kepada ibu hamil
Membuat jadwal penyuluhan
Menyiapkan bahan penyuluhan
Membagikan leaflet kepada ibu hamil
Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai
dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun
Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post
test)
50
Melakukan
pemeriksaan
HbsAg
Menyiapkan alat dan bahan
Melakukan pemeriksaan HbsAg
Mencatat hasil pemeriksaan
Melakukan
evaluasi kegiatan
dan melaporkan
hasilnya kepada
pimpinan
Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil
pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre dan post)
Menganalisis hasil pre dan post tes
Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan
meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi
dari pimpinan
51
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI DAN NILAI – NILAI DASAR ASN
A. Kendala dan Antisipasi
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada/atau dengan
“sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan suatu kegiatan yang bersifat
instrinsik pada lingkungan kerja. Untuk melakukan kebiasaan itu tentunya diperlukan suatu
rancangan yang benar-benar tepat, agar apa yang kita lakukan tidak sia- sia. Dalam
melaksanakan aktualisasi ditempat kerja ini tentunya akan ditemui beberapa kendala yang akan
dihadapi, oleh sebab itu perlu kita lakukan langkah-langkah antisipasi.
Adapun kendala dan antisipasinya, yaitu sesuai dengan tabel berikut:
Tabel 4.1 .Kendala dan antisipasi dalam aktualisasi dan habituasi
Kegiatan Kendala Antisipasi
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
1. Menyiapkan bahan
konsultasi
2. Melakukan pertemuan
dengan Pimpinan
3. Mencatat petunjuk dan
arahan pimpinan
4. Membuat surat persetujuan
dari pimpinan
Tidak ada kendala saat
berkonsultasi dan meminta
persetujuan dengan mentor
serta berjalan sesuai rencana.
Rancangan kegiatan tetap
disiapkan sesuai dengan
rencana kegiatan aktualisasi.
Kegiatan 2
Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil 1. Menyiapkan kuisioner
2. Mengatur jadwal pertemuan
dengan ibu hamil
3. Membagikan kuisioner pada
ibu hamil
Tidak ada kendala saat
menyiapkan bahan kuisioner
sebagai alat untuk mengetahui
tingkat pengeahuan ibu hamil
tentang penyakit hepatitis.
Rancangan kegiatan tetap
disiapkan sesuai dengan
rencana kegiatan aktualisasi.
52
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
1. Mencari bahan leaflet
tentang pentingnya
pemeriksaan Hepatitis pada
ibu hamil
2. Mendesain leaflet
3. Konsultasi dengan mentor
terkait bahan dan desain
pembuatan Leaflet
4. Mencetak leaflet
Tidak ada kendala saat
membuat dan berkonsultasi
dengan mentor terkait
pembuatan leaflet
Segala sesuatunya tetap
dilakukan sesuai rencana
kegiatan aktualisasi.
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
1. Membuat jadwal
penyuluhan
2. Menyiapkan bahan
penyuluhan
3. Membagikan leaflet kepada
ibu hamil
4. Mempersentasikan materi
penyuluhan sesuai dengan
keilmuan secara jelas, sopan
dan santun
5. Membagikan kuisioner post
tes
Tidak ada kendala saat
membuat dan
mempersentasikan materi
penyuluhan kepada ibu hamil
tentang penyakit hepatitis
Rancangan kegiatan tetap
dilakukan sesuai dengan
rencana kegiatan aktualisasi.
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan
HBsAg
3. Mencatat hasil pemeriksaan
Tidak ada kendala saat
melakukan pemeriksaan
kepada ibu hamil
Rancangan kegiatan tetap
dilakukan sesuai dengan
rencana kegiatan aktualisasi
53
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
1. Mengumpulkan dokumen-
dokumen (hasil
pemeriksaan HbsAg,
Kuisioner)
2. Menganalisis hasil pre dan
post tes
3. Melaporkan hasil kegiatan
ke pimpinan dan meminta
surat telah menyelesaikan
aktualisasi dari pimpinan.
Tidak ada kendala dalam
menyusun laporan hasil
evaluasi.
Rancangan kegiatan tetap
dilakukan sesuai dengan
rencana kegiatan aktualisasi
B. Hasil Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini mulai dilaksanakan sejak tanggal 26 September sampai tanggal 22
Oktober 2021 di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori. Capaian hasil aktualisasi
direalisasikan berdasarkan 6 (enam) kegiatan rancangan aktualisasi yang telah dibuat dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi) sebagaimana tertuang pada tabel berikut :
Tabel 4.2 Hasil Aktualisasi
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
27 September 2021 s.d 28 September 2021
Tahap 1
Menyiapkan bahan konsultasi
Waktu : 27 September 2021
Output : Tersedianya bahan konsultasi
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas :
Penulis mempersiapkan bahan konsultasi secara Transaparansi dengan
pimpinan agar konsultasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan.
Nasionalisme : Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika Publik :
Dalam menyampaikan informasi penulis bersikap Jujur agar konsultasi
berjalan sesuai tujuan yang diharapkan..
Komitmen Mutu : penulis berInofatif dalam menyediakan bahan konsultasi.
54
Anti korupsi : Dalam menyediakan bahan konsultasi penulis Bertanggung
jawab.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.1 menyiapkan bahan konsul (Rancangan Kegiatan)
Tahap 2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Waktu : 28 September 2021
Output : Mendapatkan arahan dan bimbingan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : Setelah berada ditempat tugas penulis melakukan pertemuan
dengan pimpinan secara Transparansi.
Nasionalisme : Penulis disiplin Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
sesuai dengan jadwal yang telah di buat.
Etika Pulik :
Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis bersikap hormat dan
sopan santun.
Komitmen Mutu : Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis
mengefisiensikan waktu yang ada.
Anti Korupsi : Selama melakukan konsultasi dengan pimpinan, penulis
Berani.
55
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Tahap 3 Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan
Waktu : 28 September 2021
Output : Adanya catatan petunjuk dan arahan pimpinan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitasi : Penulis Bertanggung jawab terhadap petunjuk dan arahan
dari pimpinan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.
Nasionalisme : Penulis harus Bijaksana dalam melaksanakan arahan dari
pimpinan dalam melakukan kegiatan aktualisasi.
Etika publik : dengan Cermat penulis menjalankan arahan dari pimpinan
agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.
Komitmen mutu : Penulis melaksanakan arahan dari pimpinan secara Efektif
agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.
Anti korupsi : penulis bersikap Jujur dalam melaksanakan arahan dari
pimpinan agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.
56
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.3 mencatat arahan dari mentor
Tahap 4 Membuat surat persetujuan dari pimpinan
Waktu : 28 September 2021
Output : Adanya surat persetujuan dari pimpinan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitasi : Dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan, penulis
bersikap secara Transparansi.
Nasionalisme : Dalam menyusun surat persetujuan penulis menggunakan
bahasa Indonesia yang benar sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : Penulis berintegritas dalam membuat surat persetujuan dari
pimpinan.
Komitmen mutu : Dalam menyiapkan surat persetujuan dari pimpinan ,
penulis cepat dan tepat waktu.
Anti Korupsi : Penulis mandiri dalam membuat surat persetujuan dari
pimpinan.
57
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.4 surat persetujuan dari mentor
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu :
Meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang
menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi
dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan
dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG
Whole of Goverment). Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada
nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).
58
Kegiatan 2
Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu : 29 September 2021 s.d 04 Oktober 2021
Tahap 1 Menyiapkan kuisioner
Waktu : 29 - 30 September 2021
Output : Adanya kuisioner
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : Penulis Bertanggung jawab dalam menyiapkan kuisioner
Nasionalisme : Penulis Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam membuat
kuisioner
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis efisien dalam
melakukan tugas
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam
melakukan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.5 menyiapkan kuisioner
Tahap 2 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil
Waktu : 01 Oktober 2021
Output : Adanya jadwal pertemuan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : penulis Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan
Nasionalisme : Penulis menjalin kerja sama dengan ibu hamil dalam
melakukan tugas agar kegiatan aktualisasi berjalan sesuai yang diharapkan.
Etika publik : Penulis berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas agar
59
kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Komitmen mutu : Penulis berinovatif dalam melaksanakan kegiatan agar
berjalan sesuai yang diharapkan.
Anti korupsi : Dalam mengatur jadwal pertemuan penulis membuat secara
sederhana.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.6 Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil
Tahap 3 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (pre test)
Waktu : 04 Oktober 2021
Output : Kuisioner di bagikan kepada ibu hamil
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis membagikan kuisioner
secara jelas agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis selalu menghormati
hak orang lain agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis membagikan kuisioner
secara Sopan.
Komitmen mutu : penulis melakukan kegiatan ini secara efektif dalam
membagikan kuisioner.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam
melakukan tugas.
60
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.7 membagikan kuisioner kepada ibu hamil (pre tes)
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung:
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode
ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan
tugasnya (Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama
dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner
menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik).
61
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu : 05 s.d 08 Oktober 2021
Tahap 1 Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu
hamil
Waktu : 05 Oktober 2021
Output : Terkumpulnya bahan tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada
ibu hamil.
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam mencari bahan leaflet.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam
mencari bahan leaflet.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cermat dalam mencari
bahan leaflet.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat
dalam mencari bahan leaflet.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam mencari
bahan leaflet.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.8 mencari bahan leaflet
62
Tahap 2 Mendesain leaflet
Waktu : 06 Oktober 2021
Output : Adanya desain leaflet
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas mendesain leaflet.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam
mengumpulkan bahan leaflet
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis berinovatif dalam
mendesain leaflet agar menarik
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mendesain leaflet secara
sederhana dan menarik.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.9 mendesain leaflet
Tahap 3 Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet
Waktu : 07 Oktober 2021
Output : Terlapornya pengumpulan bahan materi
pada atasan/ mentor
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas :
dalam melakukan kegiatan ini penulis berkonsultasi dengan atasan tentang
bahan materi sebagai bentuk tanggung jawab.
Nasionalisme :
dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa Indonesia yang
63
baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik :
dalam melakukan kegiatan ini penulis saat berkoordinasi dengan mentor tetap
berperilaku ramah, sopan dan santun.
Komitmen Mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengambil materi
secara efisien dan efektif agar kegiatan berjalan sesuai yang diharapkan.
Anti Korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan bahan
materi secara jujur dan transparan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.10 konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan
Leaflet
Tahap 4 Mencetak leaflet
Waktu : 08 Oktober 2021
Output : Tercetaknya leaflet
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mencetak leaflet
secara transparansi
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis semangat dalam
bertugas agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.
Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis dengan cermat mencetak
leaflet.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat
64
waktu mencetak leaflet agar kegiatan aktualisasi terlaksana sesuai harapan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
menyiapkan leaflet
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.11 mencetak leaflet
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung:
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi
yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN).
Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai
media informasi kepada ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam
pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna
(Pelayanan Publik).
65
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
Tanggal
Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : 11 s.d 14 Oktober 2021
Tahap 1 Membuat jadwal penyuluhan
Waktu : 11 Oktober 2021
Output : Adanya jadwal penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
dengan apa yang telah ditentukan dalam pembuatan jadwal
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis Amanah dalam
menentukan jadwal.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis Efektif dalam
melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis mandiri dalam
melaksanakan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.12 membuat jadwal penyuluhan
66
Tahap 2 Menyiapkan bahan penyuluhan
Waktu : 12 – 13 Oktober 2021
Output : Adanya bahan penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab
dalam menyiapkan bahan penyuluhan
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis cepat dan tepat dalam
menyiapkan bahan penyuluhan
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis inovatif dalam
menyiapkan bahan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis sederhana dalam
menyiapkan bahan penyuluhan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.13 Menyiapkan bahan penyuluhan
67
Tahap 3 Membagikan leaflet kepada ibu hamil
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Leaflet dibagikan kepada ibu hamil
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis, Jelas menentukan
sasaran penyuluhan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
melakukan tugas.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.14 Membagikan leaflet kepada ibu hamil
68
Tahap 4 Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas,
sopan dan santun
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Adanya penyuluhan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Profesional
dalam melakukan penyuluhan
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif
dalam melakukan penyuluhan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mempersentasikan penyuluhan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.15 Mempersentasikan materi penyuluhan
69
Tahap 5 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)
Waktu : 14 Oktober 2021
Output : Kuisioner telah di bagikan kepada ibu hamil
Akuntabilitasi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara jelas
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis melakukan tugas selalu
menghormati hak orang lain
Etika publik: dalam melakukan kegiatan ini penulis brsikap Sopan saat
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara efektif dalam
membagikan kuisioner post tes kepada ibu hamil.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
melakukan tugas post tes kepada ibu hamil.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.16 Membagikan kuisioner pada ibu hamil (post test)
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program
kesehatan
70
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang
menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari
Whole of Goverment. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu
hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik.
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021
Tahap 1 Menyiapkan alat dan bahan
Waktu : September 2021
Output : Tersedianya alat dan bahan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
dengan apa yang telah disediakan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis kerja keras dalam
menyiapkan alat dan bahan.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan informasi.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan kegiatan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
menyiapkan alat dan bahan.
71
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan
Tahap 2 Melakukan pemeriksaan HbsAg
Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021
Output : Pemeriksaan telah dilakukan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara profesional
dalam melakukan pemeriksaan HbsAg.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis Tidak diskriminatif
dalam melakukan pelayanan pemeriksaan HbsAg.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan pemeriksaan HbsAg.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara sederhana dalam
melakukan pemeriksaan HbsAg.
Bukti Kegiatan/
Evidence
72
Gambar 4.18 Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tahap 3 Mencatat hasil pemeriksaan
Waktu : 14 s.d 15 Oktober 2021
Output : Adanya catatan pemeriksaan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jelas mencatat
hasil pemeriksaan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara menggunakan
bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mencatat hasil pemeriksaan.
73
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.19 Mencatat hasil pemeriksaan
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program
kesehatan
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
74
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode
ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan
Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk
Pelayanan Publik.
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Tanggal Pelaksanaan
Kegiatan
Waktu : 18 s.d 21 Oktober 2021
Tahap 1 Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner pre
dan post)
Waktu : 18 Oktober 2021
Output : Tersedianya dokumen-dokumen
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis mengumpulkan
dokemen secara terintegritas.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis bekerja keras dalam
mengumpulkan dokumen.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis bertanggung jawab atas
dokumen yang di kumpulkan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melakukan kegiatan
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara mandiri dalam
mengumpulkaan dokumen.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Pre tes
75
Post tes
Hasil pemeriksaan
HbsAg
Gambar 4.20 Mengumpulkan dokumen-dokumen
Tahap 2 Menganalisis hasil pri dan post tes
Waktu : 18 Oktober 2021
Output : Tersedianya hasil analisis
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara transparansi
menyusun menganalisis hasil pri dan post tes
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air
76
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Sederhana dalam
menganalisis hasil pri dan post tes.
Bukti Kegiatan/
Evidence
0
10
20
30
40
50
60
70
80
skor pre test
77
Gambar 4.21 menganalisis hasil pri dan post tes
Keterangan : Berdasarkan data tersebut diatas maka tingkat pengetahuan
tentang pemeriksaan/ deteksi dini penyakit hepatitis pada ibu hamil telah
mencapai 100 %, berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan.
84
86
88
90
92
94
96
98
100
102
skor post test
0
20
40
60
80
100
120
skor pre tes
skor post tes
78
Tahap 3 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah
menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan
Waktu : 21 Oktober 2021
Output : Adanya laporan hasil kegiatan
Deskripsi nilai-nilai dasar dalam pelaksanaan kegiatan:
Akuntabilitas : dalam melakukan kegiatan ini penulis Bertanggung jawab
atas laporan hasil kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan.
Nasionalisme : dalam melakukan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air.
Etika publik : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Jujur dalam
menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Komitmen mutu : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Efektif dalam
melaporkan hasil laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Anti korupsi : dalam melakukan kegiatan ini penulis secara Disiplin waktu
dalam menyampaikan laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Bukti Kegiatan/
Evidence
Gambar 4.22 Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah
menyelesaikan aktualisasi dari pimpinan
79
Kontribusi terhadap
visi dan misi
Organisasi
Kegiatan ini mendukung :
“Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas”.
Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi :
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan dengan
Peran dan Kedudukan
ASN
Dalam mengevaluasi hasil kegiatan dan melaporkan kepada pimpinan
merupakan sikap yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung
Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen
ASN). Berkoordinasi kepada Pimpinan dalam melaporkan hasil kegiatan
(Whole of Goverment).
C. Analisis Dampak
Tabel 4.3 Tabel Analisis Dampak
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
2. Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
3. Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan
4. Membuat surat persetujuan dari pimpinan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan melakukan konsultasi dengan
mentor menanamkan nilai-nilai dasar ASN
yaitu ANEKA, maka kegiatan ini akan
terlaksana dengan baik dan bisa saja
memberikan dampak yang baik pula.
Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
melakukan konsultasi dengan mentor tidak
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik dan bisa saja
memberikan dampak yang kurang baik pula.
Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas
80
Apabila menerapkan nilai dasar tanggung
jawab dan transparan dalam menyiapkan
bahan konsultasi dan saat berkonsultasi
dengan atasan maka dapat meningkatkan
kepercayaan atasan sehingga aktualisasi
berjalan lancar
- Nasionalisme
Apabila penulis menyampaikan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar, atasan dapat memahami isi
aktualisasi.
- Etika Publik
Apabila saat berkonsultasi dengan atasan
bersikap sopan dan ramah, maka atasan
cenderung akan menghormati pendapat
penulis dan dapat mempermudah proses
persetujuan aktualisasi.
- Komitmen Mutu
Apabila penulis memanfaatkan waktu
dengan efektif dan efisien maka kegiatan
berkonsultasi dengan atasan akan berjalan
sesuai rencana.
- Anti Korupsi
Apabila penulis bertanggung jawab, jujur,
serta mandiri dalam memanfaatkan waktu
maka aktualisasi dapat berjalan sesuai
rancangan jadwal.
Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung
jawab dan transparan dalam menyiapkan
bahan konsultasi dan saat berkonsultasi
dengan atasan maka dapat mengurangi
kepercayaan atasan sehingga aktualisasi pun
menjadi terhambat.
- Nasionalisme
Apabila penulis menyampaikan dengan
menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,
atasan tidak dapat memahami isi aktualisasi.
- Etika Publik
Apabila saat berkonsultasi dengan atasan tidak
bersikap sopan dan ramah, maka atasan
cenderung tidak akan menghormati pendapat
penulis dan dapat menghambat proses
persetujuan aktualisasi.
- Komitmen Mutu
Apabila penulis tidak memanfaatkan waktu
dengan efektif dan efisien maka kegiatan
berkonsultasi atasan akan mundur dan
menghambat kegiatan yang lainnya.
- Anti Korupsi
Apabila penulis tidak bertanggung jawab,
jujur, serta mandiri dalam memanfaatkan
waktu maka aktualisasi tidak dapat berjalan
sesuai rancangan jadwal.
Kegiatan 2
Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan kuisioner
2. Mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil
3. Membagikan kuisioner pada ibu hamil
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan melakukan pendataan awal tentang
pengetahuan ibu hamil dengan menanamkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka
kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan
bisa saja memberikan dampak yang baik
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
melakukan pendataan awal tentang pengetahuan
ibu hamil tidak menanamkan nilai-nilai dasar
ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini tidak
akan terlaksana dengan baik dan bisa saja
memberikan dampak yang kurang baik pula.
81
pula. Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas
Dengan adanya sikap yang bertanggung
jawab dan jelas saat mengumpulkan
bahan materi maka bahan yang
diperoleh dapat dijadikan sebagai
dasar membuat kuisioner untuk
memahami tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang pemeriksaan hepatitis.
- Nasionalisme
Penulis menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, serta menghormati
hak orang lain dalam melakukan
pendataan awal pengetahuan ibu hamil
agar mudah dipahami oleh ibu hamil
sehingga mempermudah aktualisasi.
- Etika Publik
Dengan bersikap cermat dan berintegritas
tinggi dalam menyiapkan kuisioner serta
sopan dalam membagikan kuisioner akan
mempermudah proses aktualisasi.
- Komitmen Mutu
Dengan sikap kreatif dan inovatif dalam
pembuatan kuisioner menyebabkan
pertanyaan yang ingin disampaikan mudah
dimengerti dan dipahami oleh ibu hamil.
- Anti Korupsi
Dengan adanya kemandirian dalam
mengumpulkan bahan kuisioner untuk
data awal maka akan menambah wawasan
dan pengalaman penulis dalam
melaksanakan aktualisasi.
Adapun dampaknya sebagai berikut :
- Akuntabilitas
Apabila tidak menerapkan nilai dasar tanggung
jawab dan jelas saat mengumpulkan bahan
materi untuk membuat kuisioner akan dapat
menghambat proses aktualisasi.
- Nasionalisme
Apabila penulis menyampaikan dengan
menggunakan bahasa yang tidak dimengerti,
serta tidak menghormati hak orang lain, maka
proses aktualisasi akan terhambat dan dapat
memberikan dampak yang buruk.
- Etika Publik
Apabila saat menyiapkan kuisioner kurang
cermat dan tidak berperilaku sopan ketika
membagikan kuisioner maka akan dapat
menghambat proses aktualisasi dan akan
memberikan dampak yang buruk.
- Komitmen Mutu
Jika tidak bersikap kreatif dan inovatif dalam
pembuatan kuisioner dapat menyebabkan
pertanyaan yang ingin disampaikan tidak
mudah dimengerti dan dipahami oleh ibu
hamil.
- Anti Korupsi
Tidak adanya kemandirian dalam
mengumpulkan bahan kuisioner untuk data
awal maka tidak akan menambah wawasan
dan pengalaman penulis dalam melaksanakan
aktualisasi.
82
Kegiatan 3
Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
Tahapan kegiatan
1. Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil
2. Mendesain leaflet
3. Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet
4. Mencetak leaflet
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan membuat leaflet menanamkan nilai-
nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka
kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan
bisa saja memberikan dampak yang baik
pula. Adapun dampaknya sebagai berikut:
- Akuntabilitas:
Dengan adanya sikap bertanggung jawab
dan transparan saat mengumpulkan
bahan materi maka bahan yang
diperoleh dapat dijadikan sebagai
dasar untuk membuat leaflet. Dan juga
masyarakat bisa mendapatkan informasi
yang benar.
- Nasionalisme
Dengan adanya sikap semangat dan kerja
keras dalam membuat leaflet maka hasil
yang dicapai memuaskan. Selanjutnya
senantiasa menghargai atasan saat
berkonsultasi agar tidak menimbulkan
ketersinggungan atasan yang bisa
berdampak pada proses aktualisasi.
- Etika Publik
Dalam membuat leaflet perlu cermat,
cepat dan tepat, apabila terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaannya, maka akan
dapat diselesaikan. Selanjutnya adanya
sikap ramah dan sopan menerima saran-
saran atasan maka atasan bisa memberikan
gagasan yang solutif jika terdapat kendala
dalam membuat leaflet.
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
membuat leaflet tidak menanamkan nilai-nilai
dasar ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini
tidak akan terlaksana dengan baik dan bisa saja
memberikan dampak yang kurang baik pula.
Adapun dampaknya sebagai berikut:
- Akuntabilitas:
Apabila membuat leaflet dilakukan dengan
tidak bertanggung jawab dan transparan saat
mengumpulkan bahan materi maka bahan
yang diperoleh sulit untuk dijadikan
sebagai dasar untuk membuat leaflet. Dan
juga masyarakat bisa mendapatkan informasi
yang tidak benar
- Nasionalisme
Jika tidak memiliki sikap semangat dan kerja
keras dalam membuat leaflet maka hasil yang
dicapai tidak memuaskan. Selanjutnya jika
tidak menghargai atasan saat berkonsultasi
dapat menimbulkan ketersinggungan atasan
yang bisa berdampak pada proses aktualisasi.
- Etika Publik
Jika dalam membuat leaflet tidak cermat,
cepat dan tepat, maka apabila terdapat
beberapa kendala dalam pelaksanaannya,
akan sulit untuk diselesaikan. Tidak adanya
ramah dan sopan ketika menerima saran-
saran atasan maka atasan enggan
memberikan gagasan yang solutif jika
83
- Komitmen Mutu
Dengan sikap kreatif dalam pembuatan
leaflet menyebabkan informasi yang ingin
disampaikan mudah dimengerti dan
dipahami oleh ibu hamil.
- Anti Korupsi
Dengan adanya kemandirian, jujur dan
sederhana dalam mengumpulkan bahan
dan mendesain leaflet, maka pembuatan
leaflet dapat berjalan lancar.
terdapat kendala dalam membuat leaflet.
- Komitmen Mutu
Jika tidak kreatif dalam pembuatan leaflet
dapat menyebabkan informasi yang ingin
disampaikan tidak mudah dimengerti dan
dipahami oleh ibu hamil.
- Anti Korupsi
Tidak adanya kemandirian, jujur dan
sederhana dalam mengumpulkan bahan dan
mendesain leaflet, maka pembuatan leaflet
dapat berjalan lancar.
Kegiatan 4
Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
Tahapan kegiatan
1. Membuat jadwal penyuluhan
2. Menyiapkan bahan penyuluhan
3. Membagikan leaflet kepada ibu hamil
4. Mempersentasikan materi penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun
5. Membagikan kuisioner post tes
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan penyuluhan menanamkan nilai-
nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka
kegiatan ini akan terlaksana dengan baik dan
bisa saja memberikan dampak yang baik
pula. Adapun dampaknya sebagai berikut:
- Akuntanbilitas
Dengan sikap tanggung jawab dan
profesional dalam menyiapkan dan
melaksanakan penyuluhan maka kegiatan
penyuluhan dapat terlaksana dengan baik.
- Nasionalisme
Dalam menyampaikan penyuluhan penulis
menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar sehingga peserta penyuluhan
dapat memahami dengan baik materi
penyuluhan yang disampaikan.
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan tidak menanamkan nilai-nilai dasar
ASN yaitu ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan
terlaksana dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang kurang baik pula. Adapun
dampaknya sebagai berikut:
- Akuntanbilitas
Jika tidak ada sikap tanggung jawab dan
profesional dalam menyiapkan dan
melaksanakan penyuluhan maka kegiatan
penyuluhan tidak dapat terlaksana dengan
baik.
- Nasionalisme
Apabila dalam menyampaikan penyuluhan
penulis tidak menggunakan bahasa indonesia
yang baik dan benar maka peserta
penyuluhan tidak dapat memahami dengan
baik materi penyuluhan yang disampaikan.
84
- Etika Publik
Dengan adanya sikap jujur saat melakukan
penyuluhan akan mempermudah
pelaksanaan penyuluhan.
- Komitmen Mutu
Jika pelaksanaan penyuluhan dilaksanakan
secara efektif maka kegiatan aktualisasi
akan terlaksana dengan baik.
- Anti Korupsi
Dengan adanya sikap kemandirian dalam
menyampaikan penyuluhan, maka akan
menambah wawasan dan pengalaman
penulis selama melakukan kegiatan
aktualisasi.
- Etika Publik
Jika tidak adanya jujur saat melakukan
penyuluhan maka akan menghambat
pelaksanaan penyuluhan.
- Komitmen Mutu
Jika pelaksanaan penyuluhan tidak
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka
kegiatan aktualisasi tidak akan terlaksana
dengan baik.
- Anti Korupsi
Apabila tidak adanya sikap kemandirian
dalam menyampaikan penyuluhan, maka
tidak akan menambah wawasan dan
pengalaman penulis selama melakukan
kegiatan aktualisasi.
Kegiatan 5
Melakukan pemeriksaan HbsAg
Tahapan kegiatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan HBsAg
3. Mencatat hasil pemeriksaan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan konseling dan pemberian leaflet
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana
dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang baik pula. Adapun dampaknya
sebagai berikut:
- Akuntanbilitas
Dengan adanya sikap profesional dan
bertanggung jawab pada saat melakukan
pemeriksaan maka kegiatan akan berjalan
dengan baik.
- Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan penulis
menggunakan bahasa indonesia yang baik
dan benar sehingga ibu hamil dapat
memahami dengan baik tentang
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
konseling dan pemberian leaflet tidak
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA, maka kegiatan ini tidak akan terlaksana
dengan baik dan bisa saja memberikan dampak
yang kurang baik pula. Adapun dampaknya
sebagai berikut:
- Akuntanbilitas
Jika tidak ada sikap profesional dan
bertanggung jawab pada saat melakukan
pemeriksaan maka kegiatan tidak akan
berjalan dengan baik.
- Nasionalisme
Apabila dalam melakukan kegiatan penulis
tidak menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar maka ibu hamil tidak dapat
memahami dengan baik tentang pemeriksaan
85
pemeriksaan yang dilakukan.
- Etika Publik
Dengan adanya sikap jujur dan tidak
diskriminatif maka pasien akan lebih
nyaman saat dilakukan pemeriksaan.
- Komitmen Mutu
Apabila saat melakukan pemeriksaan
dilakukan secara efektif maka kegiatan
aktualisasi akan terlaksana dengan baik.
- Anti Korupsi
Jika penulis menggunakan bahasa yang
sederhana dan mandiri maka pasien dapat
memahami tentang pemeriksaan yang
dilakukan.
yang dilakukan.
- Etika Publik
Apabila tidak adanya sikap jujur dan
diskriminatif maka pasien tidak akan nyaman
saat dilakukan pemeriksaan.
- Komitmen Mutu
Apabila saat melakukan pemeriksaan tidak
dilakukan secara efektif maka kegiatan
aktualisasi tidak akan terlaksana dengan baik.
- Anti Korupsi
Jika penulis tidak menggunakan bahasa yang
sederhana dan tidak mandiri maka pasien
tidak dapat memahami tentang pemeriksaan
yang dilakukan.
Kegiatan 6
Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Tahapan kegiatan
1. Mengumpulkan dokumen-dokumen (hasil pemeriksaan HbsAg, Kuisioner)
2. Menganalisis hasil pri dan post tes
3. Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan dan meminta surat telah menyelesaikan aktualisasi dari
pimpinan
Dampak Positif Dampak Negatif
Apabila penulis dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi dan pelaporan
menanamkan nilai-nilai dasar ASN yaitu
ANEKA, maka kegiatan ini akan terlaksana
dengan baik dan bisa saja memberikan
dampak yang baik pula. Adapun dampaknya
sebagai berikut:
- Akuntabilitas
Dengan adanya sikap bertanggung jawab,
transparan dan terintegrasi dalam
menginput data maka data yang terinput
benar sesuai hasil kegiatan.
- Nasionalisme
Apabila penulis dalam melaksanakan
evaluasi bekerja keras maka evaluasi pun
akan berjalan optimal.
Apabila penulis dalam melaksanakan kegiatan
evaluasi dan pelaporan tidak menanamkan
nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, maka
kegiatan ini tidak akan terlaksana dengan baik
dan bisa saja memberikan dampak yang
kurang baik pula. Adapun dampaknya sebagai
berikut:
- Akuntabilitas
Apabila penulis tidak bertanggung jawab,
transparan dan terintegrasi dalam menginput
data maka data yang terinput tidak akan
sesuai hasil kegiatan.
- Nasionalisme
Apabila penulis dalam melaksanakan evaluasi
tidak bekerja keras maka evaluasi pun tidak
akan optimal .
86
- Etika Publik
Apabila penulis bertanggung jawab dalam
melaksankan evaluasi maka akan berjalan
optimal. Selain itu juga selalu jujur pada
atasan maka pelaporan kegiatan akan
berjalan dengan baik.
- Komitmen Mutu
Apabila melaksanakan evaluasi dilakukan
secara efektif dan efisien maka kegiatan
ini akan berjalan maksimal.
- Anti Korupsi
Apabila dalam melaksanakan evaluasi
secara disiplin, maka kegiatan aktualisasi
akan berjalan sesuai jadwal.
- Etika Publik
Apabila penulis tidak bertanggung jawab
dalam melaksankan evaluasi maka tidak akan
berjalan optimal. Selain itu juga apabila tidak
jujur pada atasan maka pelaporan kegiatan
tidak berjalan dengan baik.
- Komitmen Mutu
Apabila melaksanakan evaluasi tidak
dilakukan secara efektif maka kegiatan ini
akan kurang maksimal.
- Anti Korupsi
Apabila dalam melaksanakan evaluasi tidak
disiplin, maka kegiatan aktualisasi akan
berjalan sesuai jadwal.
87
Tabel 4.4 Matriks Keterkaitan Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6
Jumlah 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
Ak
un
tab
ilit
as
Tanggung jawab 10 Transparansi 5 Partisipatif Profesional 2 Adil Integritas 1 Konsisten Jujur Kejelasan target 4
Na
sio
na
lism
e
Bekerja keras 3 Disiplin Saling menghormati 2 Bijaksana 1 Religious Adil Kerja sama 1 Rela berkorban Amanah 1 Sederhana Tidak memaksakan kehendak
Semangat 1
88
Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6
Jumlah 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
Mengutamakan kepentingan publik
Cinta tanah air 12 Etos kerja
Eti
ka
Pu
bli
k
Cermat 4 Jujur 8 Integritas 2 Menjaga rahasia Cepat dan tepat 3 Tanggung jawab Ramah 1 Sopan 4 Santun 1 Adil Tidak diskriminatif 1 Hormat 1 Tulus Terbuka
Kom
itm
en
Mu
tu
Orientasi mutu Inovatif 4
Efisien 3
Efektif 13
Responsif 3
89
Nilai dasar aneka Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 Kegiatan 6 Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3
An
ti K
oru
psi
Mandiri 11
Jujur 2
Kerja keras
Sederhana 5
Disiplin 1
Adil
Transparansi 1
Tanggung jawab 1
Berani 1
90
Tabel 4.5 Matriks Keterkaitan dengan Visi, Misi dan Penguatan
Nilai-Nilai Organisasi
Indikator Sub indikator Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Visi Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
Misi
2. Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan.
Tata nilai
Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik.
Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang
berorientasi pada kepuasan pasien.
Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjaga kerahasiaan serta
keselamatan pasien.
Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang terbaik.
Tabel 4.6 Matriks Kedudukan dan Peran ASN
KETERKAITAN DENGAN
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN KEGIATAN
1
KEGIATAN
2
KEGIATAN
3
KEGIATAN
4
KEGIATAN
5
KEGIATAN
6
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
WOG
91
D. Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Kegiatan
Adapun hal-hal yang menjadi kunci keberhasilan dari pelaksanaan aktualisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Dukungan dari Kepala Puskesmas sebagai mentor dalam memberikan saran dan
masukan selama kegiatan aktualisasi sehingga kegiatan aktualisasi berjalan baik dan
lancar;
2. Adanya bimbingan dari coach selama pelaksanaan aktualisasi;
3. Usaha yang sungguh – sungguh dari penulis untuk menyelesaikan setiap tahapan
kegiatan;
4. Saat berada di puskesmas, menyusun hal – hal yang dikerjakan untuk mendukung
penyelesaian kegiatan aktualisasi;
5. Ibu hamil dapat berkomunikasi dan menyimak dengan baik tetang hal-hal yang
disampaikan oleh petugas saat kegiatan penyuluhan;
6. Kerja sama yang baik dengan ibu hamil saat kegiatan pemeriksaan HbsAg;
7. Menjaga komunikasi dengan baik dan sopan selama kegiatan.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan
dari tanggal 27 September 2021 sampai dengan 21 Oktober 2021 di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :
1. Jumlah kegiatan yang terlaksana ada 6 kegiatan dengan jumlah tahapan masing-masing
kegiatan 3-5 tahapan sesuai dengan rancangan aktualisasi, dimana semua nilai-nilai
ANEKA teraktualisasi dalam setiap tahapannya.
2. Penyuluhan dilaksanakan di Kelurahan Wakangka wilayah kerja Puskesmas Kapontori
dengan menggunakan media leaflet, didesain semenarik mungkin sehingga peserta
tertarik untuk membaca, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, singkat, dan jelas
dari sumber terpercaya.
3. Dengan terlaksananya kegiatan penyuluhan di Kelurahan Wakangka wilayah kerja
UPTD Puskesmas Kapontori Kabupaten Buton dapat meningkatkan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya pemeriksaan/deteksi dini penyakit hepatitis telah mencapai
100 %. Hal ini dapat dilihat dari skoring pada kuisioner yang telah dilakukan sebelum
dan sesudah penyuluhan, yang telah dimasukan dalam bentuk diagram.
B. Saran
1. Mengingat manfaat dan pentingnya habituasi nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sebagai ASN maka sebaiknya pelatihan ataupun seminar berkaitan
dengan nilai ANEKA tidak hanya dilakukan dalam lingkup ASN namun seluruh lapisan
instansi maupun institusi penyelenggara negara yang berkaitan dengan pelayanan publik
milik pemerintah sehinggga terbentuk sebuah kesadaran nasional yang orientasinya
pada peningkatan mutu disegala aspek kehidupan.
93
2. Diharapkan kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan/deteksi dini penyakit
hepatitis pada ibu hamil mendapat perhatian khusus dari tenaga kesehatan di UPTD
Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori serta partisipasi ibu hamil dalam melakukan
pemeriksaan hepatitis/deteksi dini selama kehamilan dalam mendukung program
Kementrian Kesehatan yaitu Eliminasi Penyakit Hepatitis pada Ibu Hamil.
C. Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pemeriksaan/ Deteksi Dini Penyakit Hepatitis Di Kelurahan Wakangka UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Kapontori” maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan adalah :
1. Komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima pada
masyarakat umum dan ibu hamil pada khususnya.
2. Berkoordinasi dengan bidan desa agar turut serta ikut andil dalam menginformasikan
kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan hepatitis sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Akuntabilitas. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Nasionalisme. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Etika Publik. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Komitmen Mutu. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Whole of Government. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI, 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Anti Korupsi. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional
Perawat.
JADWAL KEGIATAN
STRATEGI PEMBIBINGAN OLEH COACH
STRATEGI PEMBIBINGAN OLEH MENTOR
PENGENDALIAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Nama : Fitria Ande, A.Md.Kep
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Kapontori
Waktu Pelaksanaan : 27 September s.d 25 Oktober
kegiatan Tahapan 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1
2
3
4
2 1
2
3
3 1
2
3
4
4 1
2
Pengendalian Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
(Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Kegiatan )
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
1. Menyiapkan bahan konsultasi
Tersedianya bahan konsultasi
Akuntabilitas : Transaparansi dengan pimpinan dalam merencanakan kegiatan aktualisasi. Nasionalisme : Bahan konsultasi menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika Publik : Jujur dalam menyampaikan informasi. Komitmen Mutu : Inofatif dalam menyediakan bahan konsultasi. Anti korupsi : Bertanggung jawab dalam menyediakan bahan konsultasi.
Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu : Meningkatkan pelayanan yang bermutu.
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
2. Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Mendapatkan arahan dan bimbingan
Akuntabilitas : Melakukan pertemuan dengan pimpinan secara Transparansi. Nasionalisme : disiplin sesuai dengan jadwal yang telah di buat. Etika Pulik : sikap hormat dan sopan santun selama melakukan konsultasi Komitmen Mutu : mengefisiensikan waktu yang ada. Anti Korupsi : Berani dalam melakukan pertemuan dengan Pimpinan.
3. Mencatat petunjuk dan arahan pimpinan
Adanya catatan petunjuk dan arahan pimpinan
Akuntabilitasi : Bertanggung jawab terhadap petunjuk dan arahan dari pimpinan. Nasionalisme : Bijaksana dalam melaksanakan arahan dari pimpinan. Etika publik : cermat dalam menjalankan arahan dari pimpinan. Komitmen mutu : Melaksanakan
arahan dari pimpinan secara Efektif Anti korupsi : jujur dalam melaksanakan arahan dari pimpinan.
4. Membuat surat persetujuan dari pimpinan
Adanya surat persetujuan dari pimpinan
Akuntabilitasi : Transparansi dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan Nasionalisme : menggunakan bahasa Indonesia yang benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : berintegritas dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan. Komitmen mutu : cepat dan tepat waktu dalam menyiapkan surat persetujuan dari pimpinan. Anti Korupsi : mandiri dalam membuat surat persetujuan dari pimpinan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya surat Persetujuan dari pimpinan menunjukkan suatu bentuk koordinasi terhadap pimpinan (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan Surat persetujuan menekankan pada nilai cepat, akurat dan dan daya guna (Pelayanan Publik).
Prediksi hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat
Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan kembali Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/ pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi
2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
2. Melakukan pendataan awal tentang pengetahuan ibu hamil
1. Menyiapkan kuisioner
2. Mengatur jadwal pertemuan
Adanya kuisioner Adanya jadwal pertemuan
Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam menyiapkan kuisioner Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cermat dalam membuat kuisioner Komitmen mutu : efisien dalam melakukan tugas Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas. Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan Nasionalisme : kerja sama
Kegiatan ini mendukung: “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan
pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap
dengan ibu hamil
3. Membagikan kuisioner pada ibu hamil (Pre tes)
Kuisioner di bagikan kepada ibu hamil
dengan ibu hamil dalam melakukan tugas Etika publik : berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas. Komitmen mutu : berinovatif dalam melaksanakan kegiatan Anti korupsi : sederhana dalam mengatur jadwal pertemuan. Akuntabilitasi : dalam membagikan kuisioner harus jelas Nasionalisme : dalam melakukan tugas selalu menghormati hak orang lain Etika publik: Sopan saat membagikan kuisioner Komitmen mutu : efektif dalam membagikan kuisioner. Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas.
kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Mendata ibu hamil dalam melakukan kegiatan aktualisasi menunjukkan kode ASN yaitu bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Adanya Kuisioner sebagai bentuk kerja sama dengan ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan kuisioner menekankan
pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik). Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
3. Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
3. Membuat leaflet 1. Mencari bahan leaflet tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil
2. Mendesain leaflet
Terkumpulnya bahan tentang pentingnya pemeriksaan Hepatitis pada ibu hamil. Adanya desain leaflet
Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam mencari bahan leaflet. Nasionalisme : kerja keras dalam mencari bahan leaflet. Etika publik : cermat dalam mencari bahan leaflet. Komitmen mutu : cepat dan tepat dalam mencari bahan leaflet. Anti korupsi : mandiri dalam mencari bahan leaflet. Akuntabilitas : tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
Kegiatan ini mendukung: “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan
pelayanan yang bermutu.
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan
3. Konsultasi
dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet
Terlapornya pengumpulan bahan materi pada atasan/ mentor
benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cepat dan tepat dalam mengumpulkan bahan leaflet Komitmen mutu : inovatif dalam mendesain leaflet Anti korupsi : sederhana dalam mendesain leaflet Akuntabilitas : Berkonsultasi dengan atasan tentang bahan materi sebagai bentuk tanggung jawab Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : Saat berkoordinasi dengan mentor tetap berperilaku ramah, sopan dan santun. Komitmen Mutu : Dalam pengambilan materi dapat berjalan dengan efisien dan efektif
kesehatan yang terbaik.
4. Mencetak leaflet
Tercetaknya leaflet
Anti Korupsi : pengumpulan bahan materi diperoleh dengan jujur dan transparan. Akuntabilitasi : transparansi Nasionalisme : semangat bertugas Etika publik: cermat Komitmen mutu : cepat dan tepat waktu Anti korupsi : mandiri dalam menyiapkan leaflet
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pembuatan leaflet sebagai bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas (mentor) tentang leaflet sebagai media informasi kepada ibu hamil (WoG Whole of Goverment). Dalam pembuatan leaflet menekankan pada nilai cepat, akurat dan daya guna (Pelayanan Publik). Prediksi Hambatan Jika pembuatan leaflet tidak dilakukan Rencana Antisipasi Membuat leaflet sesuai dengan rencana kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
4. Melakukan penyuluhan kepada ibu hamil.
1. Membuat jadwal penyuluhan
2. Menyiapkan bahan penyuluhan
Adanya jadwal penyuluhan Adanya bahan penyuluhan
Akuntabilitas : Bertanggung jawab dengan apa yang telah ditentukan Nasionalisme : Amanah dalam menentukan jadwal. Etika publik : Jujur dalama menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam melaksanakan tugas. Akuntabilitas : bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : cepat dan tepat
Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan
pelayanan yang bermutu
2. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan.
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
3. Membagikan leaflet kepada ibu hamil
4. Mempersentasikan materi
Leaflet dibagikan kepada ibu hamil Adanya penyuluhan
dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Komitmen mutu : inovatif dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Anti korupsi : sederhana dalam menyiapkan bahan penyuluhan. Akuntabilitas : Jelas dalam menentukan sasaran penyuluhan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas. Akuntabilitas : Profesional dalam melakukan penyuluhan
mendukung program kesehatan
penyuluhan sesuai dengan keilmuan secara jelas, sopan dan santun.
5. Membagikan
kuisioner (post tes)
Kuisioner telah dibagikan kepada ibu hamil.
Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan penyuluhan Anti korupsi : mandiri dalam mempersentasikan penyuluhan. Akuntabilitasi : dalam membagikan kuisioner harus jelas Nasionalisme : dalam melakukan tugas selalu menghormati hak orang lain Etika publik: Sopan saat membagikan kuisioner Komitmen mutu : efektif dalam membagikan kuisioner. Anti korupsi : mandiri dalam melakukan tugas.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pembuatan bahan penyuluhan merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ibu hamil dilibatkan sebagai bentuk dari Whole of Goverment. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik. Prediksi Hambatan Jadwal pertemuan dengan ibu hamil dapat berubah Rencana Antisipasi Mengatur kembali jadwal kegiatan Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
5. Melakukan pemeriksaan HbsAg
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Dengan Mata Pelatihan
Kontribusi terhadap Visi-
Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
5. Melakukan pemeriksaan HbsAg
1. Menyiapkan alat dan bahan
Tersedianya alat dan bahan
Akuntabilitas : Bertanggung jawab dengan apa yang telah disediakan Nasionalisme : kerja keras dalam menyiapkan alat dan bahan. Etika publik : Jujur dalam menyampaikan informasi Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan kegiatan Anti korupsi : mandiri dalam
Kegiatan ini mendukung : “Visi dari Puskesmas yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas”. Dan mendukung Misi dari Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan
pelayanan yang
Kegiatan ini didukung oleh tata nilai Organisasi : Profesional : Memiliki kompentensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Unggul : Berupaya untuk memberikan pelayananan yang terbaik yang berorientasi pada kepuasan
2. Melakukan pemeriksaan HBsAg
3. Mencatat hasil pemeriksaan
Pemeriksaan telah dilakukan Adanya catatan pemeriksaan
menyiapkan alat dan bahan. Akuntabilitas : profesional dalam melaksanakan tugas Nasionalisme : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air Etika publik : Tidak diskriminatif dalam melakukan pelayanan Komitmen mutu : Efektif dalam melakukan pemeriksaan Anti korupsi : sederhana dalam melakukan pemeriksaan. Akuntabilitas : Jelas mencatat hasil pemeriksaan. Nasionalisme : Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai bentuk cinta tanah air. Etika publik : Jujur dalam mencatat hasil pemeriksaan.
bermutu 2. Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan. 3. Mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
4. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mendukung program kesehatan
pasien. Amanah : Bersikap jujur dan dapat menjagan kerahasiaan serta keselamatan pasien. Solid : Memiliki sikap kerjasama yang kuat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Komitmen mutu : Efektif dalam mencatat hasil pemeriksaan. Anti korupsi : mandiri dalam mencatat hasil pemeriksaan.
Keterkaitan kegiatan dengan Peran, Kedudukan ASN dalam NKRI : Pemeriksaan HbsAg merupakan kegiatan aktualisasi yang menunjukkan kode ASN yaitu Profesional, bertanggung Jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugasnya (Manajemen ASN). Dalam melaksanakan kegiatan Pemeriksaan HbsAg kepada ibu hamil harus efektif dan efisien sebagai bentuk Pelayanan Publik. Prediksi Hambatan Alat pemeriksaan HbsAg habis Rencana Antisipasi Permintaan pengadaan ke dinkes Dampak Hambatan Rencana kegiatan aktualisasi tidak berjalan lancer
Menyetujui Kendari
COACH Peserta Diklat
NURNIA, SE FITRIA ANDE, A.Md.Kep NIP. 19651231 199112 2 002 NIP. 19940426 20212 2 023
Strategi Pembimbingan dan Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh Mentor)
Tanggal Kegiatan Tahapan
kegiatan Output Dokumentasi
28-09-2021 Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
Melakukan pertemuan dengan Pimpinan
Mendapatkan arahan dan bimbingan
07-10-2021 Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi
Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet
Mendapatkan arahan dan bimbingan
21-10-2021 Melakukan evaluasi kegiatan dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan
Melaporkan hasil kegiatan ke pimpinan
Laporan hasil kegiatan di setujui oleh mentor
Strategi Pembimbingan dan Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh Coach)
Tanggal Kegiatan Output Dokumentasi 28-09-2021 konsultasi dengan
coach tentang saran/ arahan dari mentor tentang penambahan wilayah sasaran pada judul.
Coach menyetujui
06-10-2021 Pembuatan Leaflet sebagai media edukasi dan kuisioner sebagai tolak ukur untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
Coach menyetujui
13-10-2021 Konsultasi tentang pembuatan SAP
Coach menyetujui pembuatan SAP
21-10-2021 Konsultasi hasil kesimpulan dan saran serta rencana tindak lanjut.
Coach menyetujui
Kegiatan 1
MENYIAPKAN BAHAN KONSULTASI
MELAKUKAN PERTEMUAN DENGAN PIMPINAN
CATATAN ARAHAN DAN SARAN PIMPINAN
SURAT PERSETUJUAN
Kegiatan 2
MENYIAPKAN KUISIONER
MENGATUR JADWAL PERTEMUAN DENGAN IBU HAMIL
MEMBAGIKAN KUISIONER PADA IBU HAMIL (PRE TES)
Bertemu bidan desa untuk mengatur jadwal pertemuan dengan ibu hamil sekaligus mengambil data ibu hamil
Kegiatan 3
Mencari bahan leaflet
Mendesain leaflet
Konsultasi dengan mentor terkait bahan dan desain pembuatan Leaflet
Mencetak leaflet
Kegiatan 4
MEMBUAT JADWAL PENYULUHAN
MENYIAPKAN BAHAN PENYULUHAN
MEMBAGIKAN LEAFLET KEPADA IBU HAMIL
MEMPERSENTASIKAN MATERI PENYULUHAN
MEMBAGIKAN KUISIONER (POST TES)