Post on 12-May-2023
1112 rtf
74
Lampiran 1.3 Satuan Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DEFISIT PENGETAHUAN
PADA KELUARGA YANG MENGALAMI HIPERKOLESTEROLEMIA
DI WILAYAH PUSKESMAS SERANG KOTA
Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk
Menyelesaikan program pendidikan Diploma 3 Keperawatan
Di Susun Oleh :
Sephia Asriyani
(8801190004)
PROGRAM DIPLOMA 3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2022
1112 rtf
75
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Hiperkolesterolemia
Sub Pokok Bahasan : Peningkatan kebutuhan pengetahuan pada pasien di
Wilayah Puskesmas Serang Kota
Sasaran : Anggota keluarga yang mengidap hiperkolesterolemia
Hari/Tanggal : Minggu, 20 maret 2022
Waktu : 15 menit
Tempat : wilayah puskesmas serang kota
Penyuluh : Sephia Asriyani
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti edukasi kesehatan mengenai Asuhan Keperawatan
Defisit Pengetahuan pada Keluarga yang Mengalami
Hiperkolesterolemia di Wilayah Puskesmas Serang Kota, selama
1x15 menit diharapkan pasien memahami mengenai penyakit
hiperkolesterolemia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan edukasi kesehatan selama 1x15 menit mengenai
penngkatan pengetahuan pada pengidap hiperkolesterolemia,
diharapkan pasien mampu :
1) Menjelaskan pengertian hiperkolesterolemia
2) Menjelaskan penyebab hiperkolesterolemia
3) Menjelaskan tanda dan gejala hiperkolesterolemia
4) Menjelaskan pola makan pada pengidap hiperkolesterolemia
5) Menjelaskan Pencegahan pengidap hiperkolesterolemia
3. Materi
1) Pengertian hiperkolesterolemia
2) Penyebab hiperkolesterolemia
3) Tanda dan gejala hiperkolesterolemia
4) Pola makan pengidap hiperkolesterolemia
5) Pencegahan hiperkolesterolemia
1112 rtf
76
4. Metode
1) Ceramah
2) Diskusi
3) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) Poster
6. Sumber
Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Diva Tanisa. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Ny.S Dan Ny.K Dengan
Fokus Studi Kurang Pengetahuan Tentang Diet Hiperkolesterolemia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Srondol, Banyumanik, Semarang. Naskah Publikasi,
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Ruslianti. (2014). Kolesterol Tinggi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta: FMedia.
Indasah, R. D. (2021). Kolesterol Dan Penanganannya.Kediri: Strada Press.
7. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta waktu
1. Pembukaan 1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menyampaikan
tujuan penyuluhan
4. Kontrak waktu
5. aperssepsi
Menjawab salam
mendengarkan
2 menit
2. Pelaksanaan Penyuluhan menjelaskan
tentang :
1. Pengertian
hiperkolesterolemia
2. Penyebab
hiperkolesterolemia
3. Tanda dan gejala
hiperkolesterolemia
4. Pola makan
pengidap
hiperkolesterolemia
5. Pencegahan
Mendengarkan
memperhatikan
10 menit
1112 rtf
77
hiperkolesterolemia
3. Penutup 1. Memberikan
kesempatan untuk
peserta menjawab
2. Menjelaskan
mengenai hal – hal
yang kurang di
pahami oleh peserta
3. Bertanya kepada
peserta
4. Membuat
kesimpulan
5. salam
Bertanya
Mendengarkan
Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
Menjawab salam
20 menit
8. evaluasi
1. Prosedur : Ceramah dan diskusi
2. Bentuk : Lisan
3. Jenis : Tanya jawab
9. Pertanyaan
1. Apa pengertian hiperkolesterolemia ?
2. Apa penyebab hiperkolesterolemia ?
3. Apa tanda dan gejala hiperkolesterolemia ?
4. Apa pola makan untuk pengidap hiperkolesterolemia ?
5. Apa Pencegahan untuk pengidap hiperkolesterolemia ?
1112 rtf
78
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Hiperkolesterolemia
Kolesterol dapat di artikan sebagai zat lilin berwarna kuning yang ditemukan pada
lemak (lipid) didalam darah, yang diproduksi oleh tubuh didalam organ hati
sebesar 80% dan 20% sisanya berasal dari luar tubuh yaitu zat makanan yang
dikonsumsi seseorang (Indasah, 2021). Terdapat dua jenis lipoprotein yang
mengangkut kolesterol diantaranya HDL yaitu (High Density Lipoprotein)
berfungsi agar tidak terjadi aterosklerosis yang sering disebut dengan
kolesterol “baik” dan LDL (Low Density Lipoprotein) disebut dengan kolesterol
“jahat” karena dapat berakibat terjadinya penumpukan kolesterol didalam
pembuluh darah sehingga dapat berakibat tinggi terjadinya aterosklerosis.
Menurut Tanisa (2017), hiperkolesterolemia adalah peningkatan kadar kolesterol
dalam tubuh, terutama low-density lipoprotein (LDL) dengan hasil di atas kisaran
normal. Takaran Kolesterol normal bagi tubuh adalah <150 mg/dl, sedangkan
kolesterol dikatakan meningkat adalah >190 mg/dl (Kemenkes RI, 2018).
B. Penyebab Hiperkolesterolemia
Menurut Ruslianti (2014) menjelaskan bahwa banyak faktor yang menyebabkan
hiperkolesterolemia dapat terjadi, diantaranya faktor genetik yang tidak dapat
diubah hingga kebiasaan makan yaitu faktor yang dapat diubah, kegemukan atau
obesitas dan aktivitas fisik. Namun, hiperkolesterolemia dapat terjadi oleh faktor
sekunder dari penyakit lain. Berikut ini penjelasan mengenai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah :
a) Faktor Genetik
kelainan ini dapat diturunkan dari kedua orang tuanya. Umumnya, seseorang yang
memiliki riwayat keluarga dengan kadar kolesterol yang tinggi, cenderung
memiliki resiko 6 kali lebih besar untuk mengidap hal yang sama dan memiliki
gangguan kesehatan lebih besar dari pada kedua orang tuanya. kelainan ini
dikenal dengan hiperlipidemia familial yang terdiri dari hiperkolesterolemia
familial dan hipertrigliserida familial.
1112 rtf
79
b) Makanan
Asupan tinggi lemak jenuh dan kolesterol dalam diet harian sehingga dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah. Namun, kondisi ini dapat diminimalkan
apabila diimbangi dengan konsumsi jenis bahan makanan yang dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol. Contohnya makanan yang mengandung Serat dapat
menghambat penyerapan kolesterol dan membantu pengeluaran kolesterol dari
tubuh. Adapula makanan yang mengandung lemak jenuh yang menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol dalam darah diantaranya, minyak kelapa sawit serta
mentega (Yovina, 2012).
c) Berat Badan
Kelebihan berat badan seperti kegemukan dan obesitas dapat menaikan kadar
kolesterol darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh sebab itu,
menjaga berat badan merupakan cara terbaik untuk menghindari berbagai
penyakit penyertaakibat dari kelebihan berat badan.
d) Aktfitas Fisik atau Olahraga
Pada umumnya gaya hidup era zaman kemajuan teknologi dan pengetahuan
sekarang sudah mengarah pada kurangnya aktivitas fisik, seperti naik kendaraan
bermotor, naik turun lift dikantor, malas bejalan kaki dan malas melakukan olah
raga. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan
kadar HDL, Kurangnya aktivitas fisik juga merupakan faktor risiko penyakit
jantung.
e) Merokok
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan kolesterol
LDL dan menekan kolesterol HDL. Kadara nikotin yang tinggi dalam darah juga
dapat mengakibatkan terjadinya kelainan di pembuluh darah yang berdanpak pada
gangguan kesehatan.
f) Stress
Kondisi stress akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Karena itu, diperlukan
kemampuan untuk mengandalikan stress. Pengendalian stress dapat dilakukan
dengan mengerjakan ibadah, banyak bersyukur dan ikhlas dalam menerima ujian
hidup seperti saat menghadapi kegagalan. Selalu berpikiran positif dan menyikapi
1112 rtf
80
setiap kegagalan sebagai kesuksesan yang tertunda, hal tersebut akan membuat
kehidupan kita lebih sehat dan bahagia.
g) Tanda dan Gejala Hiperkolesterolemia
Tingginya kadar kolesterol dalam darah seringkali dapat menyebabkan gejala,
pada sebagian pengidap hiperkolesterolemia, terjadinya penumpukan kadar lemak
total yang disebut “xanthoma” berada didalam tendo (urat daging) dan didalam
kulit (Reza, 2021). Kadar kolesterol yang tinggi dapat terjadi penyumbatan pada
jantung serta otak, hingga menciptakan nyeri dada, dapat menimbulkan gangguan
sirkulasi darah ke otak. Akibat dari kadar kolesterol yang tinggi dapat
menyebabkan kekakuan pada pembuluh darah yang beresiko tinggi terjadi gejala
hipertensi, seperti pusing, tengkuk terasa berat. Tingginya kadar trigliserida
karena adanya kelainan profil lemak lain dapat pula menimbulkan pembesaran
organ liver (hati) dan lien (limfa), serta terjadi radang pancreas (pankreatitis)
(Sunita Almmatsier, 2011).
h) Pola makan pengidap Hiperkolesterolemia
Pola makan yang sehat untuk menurunkan kadar kolesterol antara lain:
a. Makanan yang mengandung kacang kedelai ( pudding kedelai
tanpa gula, susu kedelai, tahu, tempe ).
b. Buah dan sayur ( Brokoli, alpukat, apel, pir, ubi, stroberi, terong,
tomat, naga ).
c. Oat ( dapat diolah untuk dijadikan bubur oat sebagai sarapan dan
dapat ditambahkan campuran buah pisang untuk menambah kadar
serat dalam makanan ).
d. Ikan.
Sedangkan makanan yang tidak dapat dikonsumsi diantaranya jeroan, telur,
mentega, daging kambing, udang, keju, susu bubuk full cream, daging sapi, dan
sebagainya
i) Pencegahan Hiperkolesterolemia
a. Menjaga keseimbangan berat badan berlebih
b. Melakukan olahraga minimal 30 menit
1112 rtf
81
c. Menerapkan pola makan yang sehat, perbanyak makan sayur, buah
– buahan dan ikan
d. Menghentikan kebiasaan merokok
e. Pilihlah minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak kedelai
dan zaitu dari pada minyak hewani
f. Dalam memilih minyak sayur (vegetable oil) yang mengandung
lemak tak jenuh
g. Mengganti konsumsi daging dengan tahu, kacang, atau sayuran
h. Pilih susu rendah lemak (low fat) dari pada susu full cream
i. Kurangi masak dengan cara menggoreng, dapat diganti dengan
cara mengukus, merebus, atau memanggang
j. Hindari makanan yang mengandung banyak lemak (daging
kambing, jeroan, otak)
k. Batasi makan – makanan seafood seperti udang, kepiting, atau
kerang
1112 rtf
86
Lampiran 1.7 Lembar Bimbingan Karya Tulis Ilmiah
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
TAHUN AJARAN 2021/2022
NO TANGGAL MATERI
BIMBINGAN HASIL
PARAF
PEMBIMBING
1. 26 November 2021
Pengajuan Judul
Belum disetujui
2. 29 November 2021 Pengajuan
Judul Belum disetujui
3.
30 November 2021
Pengajuan
Judul
Telah disetujui
4.
10 Desember 2021
Konsultasi BAB 1
Perbaiki BAB 1:
1. Perbaiki penulisan.
2. Tambahkan
penjelasan
mengenai
pendidikan
kesehatan
5.
13 Desember 2021
Konsultasi
BAB 1
ACC BAB 1
Nama : Sephia Asriyani
NIM : 8801190004
Program Studi : Diploma III Keperawatan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Defisit Pengetahuan Pada Keluarga
Yang Mengalami Hiperkolesterolemia Dengan Tindakan
Pemberian Edukasi Kesehatan Di Wilayah Puskesmas Serang
Kota.
Pembimbing : Fertin Mulyanasari, S.Kep., Ners., M.Kep
1112 rtf
87
NO TANGGAL MATERI
BIMBINGAN HASIL
PARAF
PEMBIMBING
6.
16 Desember 2021
Konsultasi
BAB 2
Perbaiki BAB 2 :
1. Tambahkan
intervensi dan
luaran pada
keluarga
7.
20 Desember 2021
Konsultasi
BAB 2
Perbaiki BAB 2:
1. Tambahkan
Pathway.
8.
27 Desember 2021
Konsultasi
BAB 2
ACC BAB 2
9.
18 Januari 2022
Konsultasi
BAB 3
Perbaiki BAB 3:
1. Perbaiki edukasi
yang diberikan
dengan media
yang digunakan.
2. Perbaiki pada poin
pengetahuan,
tambah tingkat
pengetahuan
yang akan
dicapai .
3. Pada instrument
penilitian
tambahkan
lembar tingkat
pengetahuan 4. Jabarkan
langkah –
langkah
pengumpulan
data
10.
05 Februari 2022
Proposal
Lengkap
ACC Sidang
Proposal
1112 rtf
88
NO TANGGAL MATERI
BIMBINGAN HASIL
PARAF
PEMBIMBING
11.
04 April 2022
Konsultasi
BAB 4
Perbaikan
BAB 4
1. tabel
perencanaan
cukup
diagnosa
keperawatan,
luaran dan
intervensi
(sesuai dengan SDKI, SLKI
dan SIKI)
2. pada tabel
evaluasi
keperawatan,
pada bagian
SOAP.
tuliskan A :
sesuai dengan
kriteria hasil
yang ditetapkan dan
kriteria hasil
mana saja
yang sudah
teratasi/
tercapai dan
mana yang
belum
3. bagaimana
cara mengukur
O (objektif) pada
tabel evaluasi bahwa
pengetahuan
klien
meningkat?
12.
06 April 2022 Konsultasi
BAB 4
ACC BAB 4
13.
13 April 2022
Konsultasi
BAB 5
Perbaikan BAB 5
1. pada bagian
pembahasan
pengkajian,
teori dari siapa yang sama
dengan kasus?
cantumkan
1112 rtf
89
NO TANGGAL MATERI
BIMBINGAN HASIL
PARAF
PEMBIMBING
sumbernya
darimana?
2. pada bagian
pembahasan
diagnosa,
defisit
pengetahuan
menjadi nomor
1, jelaskan
juga tanda
gejala dan faktor risiko
mana yang ada
pada kasus dan
sesuai dengan
SDKI
14.
18 April 2022
Konsultasi
BAB 5
Perbaikan BAB 5
1. pada bagian
pembahasan
perencanaan,
jelaskan juga perencanaan
yang dibuat
sesuai dengan
SIKI dan
cantumkan
sumbernya
2. apa sih
maksudnya
dari R/Klien?
3. pada bagian
pembahasan
implementasi, jelaskan
mengapa
implementasi
dilakukan 4
hari, terutama
pada
pengetahuan
jelaskan cara
implementasi
pengetahuan
gimana didukung
dengan jurnal
4. pada bagian
pembahasan
evaluasi,
jelaskan
hasilnya