LEMBAR PENGESAHAN

22
LEMBAR PENGESAHAN Judul percobaan : uji kelarutan dan lemak Nama praktikan : chandra dg nalewa Nim : 14 3145 453 099 Hari/Tanggal :senin 4 mei 2015 Kelompok : 3 Rekan kerja : 1.Chandra dg malewa 2.Nursawati 3.Nur asia 4.Hesti miranti z 5.Mariani 6. Mardiah 7.Fajar Penilaian : Telah disetujui makassar 18 mei 2015 Dosen pembimbing praktikan

Transcript of LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Judul percobaan : uji kelarutan dan lemak

Nama praktikan : chandra dg nalewa

Nim : 14 3145 453 099

Hari/Tanggal :senin 4 mei 2015

Kelompok : 3

Rekan kerja :

1.Chandra dg malewa

2.Nursawati

3.Nur asia

4.Hesti miranti z

5.Mariani

6. Mardiah

7.Fajar

Penilaian :

Telah disetujui makassar 18 mei 2015

Dosen pembimbing praktikan

( Andis surgrani,spd.,M.pd ) ( Chandra dg malewa )

A. JUDUL PERCOBAAN

UJI KELARUTAN DAN LEMAK

B. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahua dan teknologi yang telah

menjerat kepada seluruh komponen sisi keberlangsungan hidup

manusia tidak bisa masuk begitu saja. Dibutuhkan komitmen

bersama baik pemereintah sebagai wadah penggerak utama

maupun komponen masarakat yang secara langsung berhadapan

untuk dapat menguasai dan memanfaatkannya. Sehingga didapat

hasil yang berkesinambungan antara perkembangan ilmu

pengetahuan, penemuan teknologi baru dengan daya guna

yangbisa dipakai oleh masyarakat.

Atas dasar komitmen tersebut maka tidak bisa dipungkiri

keberadaaan seoarang mahasiswa khususnya mahasiswa Ilmu

kelautan dituntut harus memiliki dayan guna baik dalam

menciptakan keilmuan dan teknologi terbaru maupun

memanfaakan keilmuan dan teknologi yang sudah ada yang bisa

diterapkan di lingkungan masarakat dalam cakupan kecilnya

dan bangsa dalam cakupan besarnya

Lemak atau minyak dapat membentuk noda translucent, sehingga

kertas tulis yang tidak tembus pandang menjadi semi

transparan. Noda yang terbentuk biasanya semakin melebar

setelah disirami air dan keringkan.

Lemak pada umumnya tidak larut dalam air tetapi sedikitlarut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organikseperti eter, kloroform, aseton, benzena atau pelarut nonpolar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk emulsi yangtidak stabil, karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akanterpisah menjadi 2 lapisan. Sebaliknya moinyak dalam soda(Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemakyang bebas dalam larutan bereaksi membentuk sabun.

Emulsi adalah dispersi atau suspensi mestabil suatu

cairan lain yang kedua tidak saling melarutkan. Supaya

terbentuk emulsi yang stabila diperlukan suatu zat

pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulsifying agent

yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua

fase cairan. Cara kerja emulsifier terutama disebabkan oleh

bentuk molekunya yang dapat terikat baik pada minyak maupaun

air. Emulsifier akan membentuk lapisan disekeliling minyak

sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan, sehingga

mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu

sama lainnya. Bahan emulsifier dapat berupa: protein, gum,

sabun, atau garam empedu. (Chandra, E., 2006):

Senyawa organik lipid adalah senyawa yang heterogen

dari jaringan. Pada dasarnya kelarutannya adalah dalam

pelarut lemak, misalnya eter. Pada komponen-komponen dari

lipid dapat dipisahkan dengan perbedaan kelarutannya dalam

pelarut-pelarut organik yang berbeda. Lemak adalah suatu

senyawa atau molekul yang terbentuk dari asam lemak atau

gliserol. Lemak dapat dihidrolisis menjadi asam lemak dan

gliserol dengan menggunakan larutan alkali (Fessenden dan

Fessenden, 1997).

Lipid (dari kata yunani Lipos. Lemak) merupakan

penyusun tumbuhan atau hewan yang dicerikan oleh sifat

kelarutannya. Terutama lipid tidak bisa larut dalam air,

tetapi larut dalam larutan non polar seperti eter.(Hart,

2003)

Asam lemak jarang terdapat bebas di alam tetapi

terdapat sebagai ester dalam gabungan dengan fungsi alkohol.

Asam lemak pada umumnya adalah asam monokarboksilat berantai

lurus, mempunyai jumlah atom karbon genap. Asam lemak dapat

dijenuhkan atau dapat mempunyai satu atau lebih ikatan

rangkap (Hart, 2003).

Lemak bisa digolongkan berdasarkan kejenuhan ikatan pada

asam lemaknya. Adapun pembagiaannya yaitu:

·         Lemak yang mengandung asam-asam lemak jenuh, yaitu

asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap. Dalam lemak

hewani misalnya lemak babi dan lemak sapi, kandungan asam

lemak jenuhnya lebih dominan.

·         Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang

mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di

identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan

terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh .(Salirawati et

al,2007)

C. ALAT DAN BAHAN

ALAT

10 Buah tabung reaksi

Rak tabung

Pipet tetes

Oven

Pencil dan pengaris

BAHAN

Margarine

Minyak kelapa

Aquades

Alkohol 96%

Eter

Klorofrom

Kertas saring

D. PROSEDUR KERJA

Uji kelarutan

1. Siapkan 10 tabung reaksi

2. Tabung 1-5 diisidengan 5 tetes minyak kelapa

curah,tabung 10 diisi dengan 5 tetes margarine

yang telah dicairkan

3. Tabung 1 dan 6 ditambahkan dengan 2 ml aquades

4. Tabung 2 dan 7 ditambahkan dengan 2 ml alkohol

96%

5. Tabung 3 dan 8 ditambahkan dengan 2 ml eter

6. Tabung 5 dan 10 ditambahkan dengan 2 ml

klorofrom

7. Larutan dalam tabung di kocok ( amati

larutannya ( larut,tidak larut atau emulsi )

tulis hasil pengamatan

8. Kocok kembali dan pipet masing-masing dari

tabung tersebut lalu diteteskan pada kertas

saring

9. Batas larutan diberi tanda batas

disekelilinya,lalu kertas saring dikeringkan

dalam oven

10. Amati terbentuknya noda kemudian ukur

diameternya ( catat sebagai diameter noda )

11. Hitung nilai RF ¿DIAMETERLARUTANDIAMETERNODA

Ekstraksi Minyak dan Lemak

1. Tentukanlah ada beberapa pelarut yang baik

digunakan sebagai pelarut berdasarkan pada

nilai RF pada uji “kelarutan” ( misalkan ada 2

pelarut yang baik digunakan )

2. Maka siapkan tabung sebanyak 2x pelarut yang

telah ditetapkan ( poin A ) sebanyak 4 tabung

3. Beri labek pada masing-masing tabung tersebut

4. Isilah tabung 1 dan 3 dengan margarine, tabung

2 dan 4 minyak curah. Kemudian tambahkan dengan

2 ml aquades

5. Tambahkan 1 ml dengan salah satu pelarut

kedalam tabung 1 dan 2 kemudian kocok dan

biarkan tampak 2 lapisan

6. Lapisan yang bagian atas dipindahkan kedalam

tabung reaksi yang lain

7. Lapisan yang tersisa ditambahkan lagi dengan 1

ml pelarut yang sama dikocok dan biarkan

membentuk 2 lapisan, lapisan bagian atas

dipisahkan dan di gabung dengan lapisan pada

poin F

8. Lapisa tersisa itu adalah lapisan air

9. Lapisan pada poin F itu adalah lapisan organik

10. Lapisan air dan organik di kocok kembali

dan dipipet masing-masing dari tabung tersebut

lalu diteteskan pada kertas saring

11. Batas larutan diberi tanda batas

disekelilingnya lalu kertas saring dikeringkan

dalam oven ( catat sebagai diameter larutan )

12. Amati terbentuknya noda kemudian ukuran

diameternya ( catat sebagai diameter noda )

13. Hitung nilai Rf ¿DIAMETERLARUTANDIAMETERNODA

14. Nilai pelakuan e-m untuk tabung 3 dan 4

untuk pelarut yang berada ( jika pelarut yang

baik dalam melarutkan lebih dari satu )

E. REAKSI YANG TERJADI

Kelarutan mentega

Bahan Tabung

1

Tabung

2

Tabung

3

Tabung

4

Tabung

5

Aquades 2 mlAlkohol

96%

2 ml

Eter 2 mln-heksan 2 mlklorofrom 2mmentega 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetesKocok tabung sampai homogeni, biarkan beberapa saatHasil :

larut

/tidak

larut

emulsi

Kelarutan minyak kelapa

Bahan Tabung

1

Tabung

2

Tabung

3

Tabung

4

Tabung

5

Aquades 2 ml

Alkohol

96%

2 ml

Eter 2 ml

n-heksan 2 ml

Klorofrom 2 ml

mentega 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes

Diameter mentega

Lapisan Diameter larutan Diameter noda

Aquades 3,25 cmAlkohol 96 % 2,9 cmEter 2,45 cm 1 ,9 cmKlorofrom 2,8 cmn-heksan

Diameter minyak kelapa

Lapisan Diameter larutan Diameter noda

Aquades 3,5Alkohol 96 % 2,75Eter 1,85 2,35Klorofromn-heksan 2,3

Ekstraksi minyak dan lemak

Ekstkrasi minyak

Lapisan Diameter pelarut Diameter noda

Air 2,5 dan 2,1 2,23 dan 2,25

organik 3,75 dan 3,25 2,15 dan 1,85

Ekstraksi mentega

Lapisan Diameter pelarut Diameter noda

Air 3,75 dan 3,95

organik 1,8 dan 1,8 2,15 dan 1,85

Nilai Rf

a. Nilai Rf Uji kelarutan minyak

Nilai Rf ¿DiameterlarutanDiameternoda

= 3,53,25

= 1.07

Nilai Rf uji kelarutan minyak dengan pelarut eter

ialah = 1,07

b. Nilai Rf ¿DiameterlarutanDiameternoda

= 2,452,35

= 1,04

Jadi nilai Rf uji kelarutan mentega dengan pelarut

eter ialah = 1,04

c. Nilai Rf ekstraksi mentega.

Nilai Rf ¿DiameterlarutanDiameternoda

= 3,752,15 = 1,74 Dan 3,251,85 = 1,75

Nilai Rf minyak kelapa

Nilai Rf ¿DiameterlarutanDiameternoda

= 1,82,15 = 0,83 Dan

1,81,85 = 0,97

F.PEMBAHASAN

 Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting

untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan

minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif

dibanding dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak

atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat

dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau

lemak, khusussnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak

esensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat

yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat

penumpukan kolestrol. Minyak dan lemak juga berfungsi

sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan

K.

          Lemak dan minyak terdapat pada hampr semua bahan

pangan dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan

minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan

makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan

pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar

panas, seperti minyak goring, shortening (mentega putih),

lemak (gajih), mentega, dan margarine.di samping itu,

penambahan lemak juga dimaksudkan juga untuk menambah kalori

serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan.,

seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada

pembuatan kue-kue, dan lain-lain. Lemak yang ditambahkan

kedalam bahan pangan, atau dijadikan bahan pangan

membutuhkan persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Berbagai

bahan pangan seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat,

kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran mengandung lemak

atau minyak yang biasanya termakan bersama bahn

tersebut. Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak

tersembunyi (invisibke fat). Sedangkan lemak dan minyak yang

telah diekstraksi daaari ternak atau bahan nabati dan

dimurnikan dikenal sebagai lemak minyak biasa atau lemak

kasat mata (visible fat).

          Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut

kolestrol, sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol dan

lebih banyak mengandung asam lemak tak jenuh sehingga

umumnya berbentuk cair. Lemak hewani ada yang berbentuk

padat (lemak) yang biasanya berasal dari lemak hewan darat

seperti  lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak hewan

laut seperti minyak ikan paus, minyak ikan cod, minyak ikan

herring berbentuk cair dapat dibedakan menjadi tiga golongan

yaitu :

a)    Drying oil yang akan membentuk lapisan keras bila

mongering di udara, misalnya minyak yang dapat digunakan

untuk cat dan pernis.

b)    Semi drying oil seperti minyak jagung, minyak biji

kapas, dan minyak   bunga matahari.

c)    Non drying oil, misalnya minyak kelapa dan minyak

kacang tanah.

Lemak nabati yang berbentuk padat adalah minyak coklat dan

bagian “stearin” dan minyak kelapa sawit.

Pembentukan Lemak secara Alami

      Hampir semua bahan banyak mengandung lemak dan minyak,

terutama bahan yang berasal dari hewan. Lemak dalam jaringan

hewan terdapat pada jaringan adlposa. Dalam tanaman, lemak

disintesis dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul

asam lemak yang terbentuk dari kelanjutan oksidasi

karbohidrat dalam proses respirasi. Proses pembentukan lemak

dalam tanaman dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu

pembentukan gliserol, pembentukan molekul asam lemak,

kemudian kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk

lemak.

Minyak pangan dalam bahan pangan biasanya diekstraksi

dalam keadaan tidak murni dan bercampur dengan komponen-

komponen lain yang disebut fraksi lipida. Fraksi lipida

terdiri dari minyak/lemak (edible flat/oil), malam (wax)

fosfolipida, sterol, hidrokarbon, dan pigmen. Dengan cara

ekstraksi yang menggunakan pelarut lemak, seperti potroleum

eter, etil eter, benzene, dan kloroform komponen-komponen

fraksi lipida dapat dipisahkan. Lemak kasar (crude fat)

tersebut disebut fraksi larut eter. Untuk membedakan

komponen-komponen fraksi lipida dipergunakan NaOH.

Minyak/lemak makan, malam, dan fosflipida dapat disabunkan

dengan NaOH. Sedangkan sterol, hidrokarbon, dan pigmen

adalah fraksi yang tidak tersabunkan.

      Lemak dan minyak, lilin, serta ester sterol

digolongkan sebagai lipida tunggal, sedang fosfolopida dan

glokolipida digolongkan sebagai lipida majemuk.

Lemak/minyak makan  garam Na-asam lemak + gliserol

Malam + NaOH                   garam Na-asam lemak + alcohol

Fosfolipida     garam Na-asam lemak + gliserol+ Na3PO4 +

Amina

Sterol

Hidrokarbon+ NaOH            (tidak tersabunkan)

          Kandungan lemak dalam bahan pangan adalah lemak

kasar dan merupakan kandungan total lipida dalam jumlah yang

sebenarnya.

Margarine merupakan pengganti mentega dengan rupa,

bau, konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama.

Margarine juga merupakan emulsi air dalam minyak, dengan

persyaratan mengandung tidak kurang 80 % lemak. Lemak yang

digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau lemak nabati.

Lemak hewani yang biasa digunakan yaitu lemak babi (lara)

dan lemak sapi oleo oil), sedangkan lemak nabati yang

digunakan adalah minyak kelapa, minyaka kelapa sawit, minyak

kedelai, dan minyak biji kapas. Karena minyak nabati umumnya

berbentuk cair, maka harus dihidrogenasi lebih dahulu

menjadi lemak padat, yang berarti margarine harus bersifat

plastis, padat pada suhu ruang, agak keras pada suhu rendah,

dan segera dapat mencair pada mulut.

Lemak yang akan digunakan dimurnikan lebih dahulu,

kemudian dihidrogenasi sampai mendapat konsistensi yang

diinginkan. Lemak diaduk, diemulsikan dengan susu skim yang

telah dipasteurisasi, dan diinokulasi dengan bakteri yang

sama seperti pembuatan mentega. Sesudah inokulasi, dibiarkan

12 – 24 jam sehingga terbentuk emulsi sempurna, kadang-

kadang ditambahkan emulsifier seperti lesitin, gliserin,

atau kuning telur. Bahan lain yang ditambahkan adalah garam,

Na benzoate sebagai pengawet,dan vitamin A.

G. KESIMPULAN

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk

menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak dan

minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif

dibanding dengan karbohidrat dan protein

      Lemak dan minyak, lilin, serta ester sterol

digolongkan sebagai lipida tunggal, sedang fosfolopida

dan glokolipida digolongkan sebagai lipida

          Kandungan lemak dalam bahan pangan adalah

lemak kasar dan merupakan kandungan total lipida dalam

jumlah yang sebenarnya.

Margarine merupakan pengganti mentega dengan rupa, bau,

konsistensi, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama.

Margarine juga merupakan emulsi air dalam minyak, dengan

persyaratan mengandung tidak kurang 80 % lemak. Lemak

yang digunakan dapat berasal dari lemak hewani atau lemak

nabati

Pada pratikum kali ini kita dapat menyimpulkan bahwa:

 Pada lemak yang terkandung diminyak kelapa dapat membentuk noda kertas yaitu kertas tulis dan kertas saring.

 Lemak akan larut apabila lerutan tersebut merupakan larutan organic atau larutan non polar.

Pada akuades lemak tidak dapat terjadi emulsi, tetapipada Na2CO3, sabun, protein, empedu lemak dapat terjadi emulsi atau tidak tercampur. Dan

protein dan empedu adalah merupakan bahan atau larutan emulsifier yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cair, sehingga larutan tersebut terjadi emulsi yang setabil.

H. DAFTAR PUPSTAKAN

20 Mei 2009 Prof. Sudarto, SH. Tembalang Semarang.

http://agusnurul.blogspot.com/2009/05/lap-biokim-

uji-lemakminya.html

diakses jumat 15 mei 2015 jam 09:00

Selasa, 18 Juni 2013 DEWI AGUS SAPUTRI http://c31120067.blogspot.com/2013/06/uji-noda-

lemak-uji-kelarutan-dan-uji.html diakses jumat 15

mei 2015 jam 09:00

Wednesday, October 3, 2012 Achmad Burhanuddin

http://inueds.blogspot.com/2012/10/minyak-dan-

lemak.html

diakses jumat 15 mei 2015 jam 09:00

Kamis, 13 Desember 2012 Susanti http://3gggue.blogspot.com/2011/06/makalah-tentang-lemak.html

diakses jumat 15 mei 2015 jam 09:00

Jumat, 21 Juni 2013 ahmat farit ribut wahyudahttp://c31120748.blogspot.com/2013/06/uji-noda-dan-

kelarutan.html diakses jumat 15 mei 2015 jam 09:00

I. LAMPIRAN