Post on 24-Apr-2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 ii
KATA PENGANTAR
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Tahun 2021 disusun sebagai tindak lanjut dari TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme serta INPRES Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan memperhatikan Permenpan & RB Nomor 53 tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut mewajibkan
instansi pemerintah mempertanggungjawabkan tugas pokok dan fungsi dalam
bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Sistematika laporan ini disusun sesuai Petunjuk Pelaksanaan Pelaksanaan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan Nomor:
2416/MENKES/PER/XII/2011 berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan yang dijabarkan dalam Rencana Program Direktorat
Pelayanan Kesehatan Primer dan dirangkum menjadi Laporan Akuntabiilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Eselon II.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini sebagai salah satu cara
untuk evaluasi yang obyektif, efisien, dan efektif terhadap kinerja Direktorat di
lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, untuk mewujudkan
Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
Jakarta, Januari 2022
Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer
dr. Kalsum Komaryani, MPPM
NIP 196301171988032002
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer serta sebagai sumber informasi untuk perbaikan perencanaan ke depan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Secara keseluruhan hasil capaian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2021 belum memenuhi target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Pencapaian indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar sebesar 62 Kab/kota (target 51 Kab/Kota) secara kumulatif, indikator Jumlah Kab/Kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga dengan realisasi 114 kab/kota atau sebesar 57% Kab/Kota (target 200 Kab/Kota) sampai dengan akhir Desember 2021, indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik kurang dari sama dengan 2% sebesar 50,2% FKTP (target 50% FKTP), indikator Persentase Kab/Kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) sebesar 9,9 % (target 30% Kab/Kota), indikator persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar sebesar 60,38% (target 60% Kab/Kota), indikator jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan kedokteran keluarga layanan primer sebesar 137 Puskesmas (target 138 Puskesmas), indikator persentase Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai standar sebesar 50,8% (target 50% Kab/Kota), indikator persentase Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal sebesar 62% (target 60% Puskesmas) dan indikator Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah sebesar 135 UTD (target 126 UTD).
Dalam pelaksanaan program – program Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer untuk menunjang indikator masih terdapat banyak tantangan dan kendala. Kendala utamanya adalah adanya pandemi COVID-19 yang berpengaruh pada semua kegiatan yang dilakukan di pusat dan daerah sehingga setiap instansi lebih memprioritaskan pada pencegahan dan penanganan transmisi COVID-19. Selain itu, kendala lain diantaranya kurangnya pengelolaan manajemen, waktu dan perubahan kebijakan pimpinan. Adapun langkah – langkah untuk menjalankan program guna mencapai target indikator kinerja Direktorat antara lain dengan mengoptimalisasi alokasi dana yang ada, menyesuaikan bentuk kegiatan secara daring, mempercepat waktu pelaksanaan kegiatan, serta pembagian tugas SDM yang merata di Direktorat.
Dari segi realisasi anggaran sampai dengan tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp. 8.630.916.638 ,- dari alokasi akhir Rp. 8.826.437.000 ,- atau sebesar 97,78%%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan pendekatan manajemen berbasis kinerja (Performance-base Management) untuk penyediaan informasi kinerja guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan akuntabilitas pada setiap akhir tahun. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer merupakan organisasi yang berada di bawah Struktur Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2021 merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2021 yang harus dipertanggungjawabkan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Permenkes Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer. Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer menyelengngarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan
pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
d. fasilitasi pengelolaan di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
e. pelaksanaan kegiatan teknis berskala nasional di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
f. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan;
g. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan dan penunjang pelayanan pada Pusat Kesehatan Masyarakat dan klinik serta pelayanan medis dan non medis pada praktik perorangan; dan
h. pelaksanaan urusan administrasi Direktorat
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 2
Adapun susunan organisasi Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer terdiri atas: a. Subbagian Administrasi Umum; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER D. DASAR HUKUM
1. Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Perpres Nomor 18 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2021 – 2024.
3. Permenpan dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Permenkes Nomor 21 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2021-2024.
5. Permenkes Nomor 25 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
E. SISTEMATIKA
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2021 ini menjelaskan pencapaian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer selama Tahun 2021. Pencapaian kinerja tersebut dibandingkan dengan rencana kinerja (penetapan kinerja) juga dengan kinerja tahun sebelumnya sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasinya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Dengan kerangka pikir seperti itu, sistimatika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer sebagai berikut: Bab I (Pendahuluan), menjelaskan secara ringkas latar belakang, maksud dan tujuan
penulisan laporan, tugas pokok dan fungsi Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, serta sistimatika penyajian laporan.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 3
Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja), menjelaskan tentang visi dan misi, tujuan dan Peserta Kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer serta kebijakan dan program beserta anggaran yang direncanakan tahun 2021.
Bab III (Akuntabilitas Kinerja), menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian
kinerja tahun 2021, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer selama Tahun 2021.
Bab IV (Penutup), berisi kesimpulan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2021.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator
kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam rencana kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2021, telah disusun draft Indikator Kinerja Utama dan target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis.
Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2021 – 2024 sebagai berikut:
A. RENCANA KERJA TAHUNAN
Perencanaan kinerja di bawah ini merupakan dasar bagi Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer untuk melaksanakan program dan kegiatan sebagai suatu kinerja aktual. Perencanaan kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2021 adalah sebagai berikut : Tabel 1. Matriks Indikator Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
KEGIATAN INDIKATOR
TARGET
2020
2021
2022
2023
2024
INDIKATOR RENSTRA
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Primer
1. Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar
18 51 84 117 150
2. Jumlah Kab/Kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga
105 200 300 400 514
3. Perentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik kurang dari sama dengan 2%
40% 50% 60% 80% 100%
4. Persentase Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal
50% 60% 70% 80% 100%
5. Persentase Kab/Kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
15% 30% 75% 90% 100%
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 5
KEGIATAN INDIKATOR
TARGET
2020
2021
2022
2023
2024
6. Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar
50% 60% 70% 80% 100%
7. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan keluarga layanan primer
50 138 225 313 400
8. Persentase Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar
20% 50% 75% 90% 100%
9. Jumlah Unit Transfusi Darah (UTD) yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah
42 126 210 252 294
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 6
B. PERJANJIAN KINERJA Indikator – indikator, target, dan pagu anggaran Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2021 yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Capaian kinerja organisasi adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer dalam kurun waktu Januari – Desember 2021.
Tahun 2021 merupakan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2021–2024. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui capaian kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer pada masa awal Renstra 2021-2024.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
B. REALISASI ANGGARAN 2021
Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2021 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi. B.1. INDIKATOR RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KEMENTERIAN KESEHATAN
RI SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat. Dalam hal mendukung sasaran tersebut, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer memiliki indikator kinerja yang masuk dalam Renstra Kementerian Kesehatan. Indikator yang masuk ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan sebagai berikut :
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 11
1. INDIKATOR KESATU
Definisi Operasional: Jumlah pelaksanaan PKB sesuai Permenkes Nomor 90 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil, serta Pedoman Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) yaitu: 1. PKB dilaksanakan di wilayah Puskesmas terpencil dan sangat terpencil yang
membutuhkan PKB dengan prioritas di kawasan sangat terpencil; dan 2. Frekuensi PKB minimal 2 kali di wilayah yang sama, dalam tahun berjalan.
Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang melaksanakan PKB sesuai standar pada akhir tahun. Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar pada tahun 2021 adalah sebanyak 51 kabupaten/kota.
Pencapaian indikator tahun 2021 : Dengan penghitungan target kumulatif dari tahun sebelumnya, maka capaian realisasi tahun 2021 dapat dinyatakan telah memenuhi target dengan total jumlah 62 kabupaten yang melaksanakan Pelayanan Kesehatan Bergerak di daerah terpencil dan sangat terpencil atau jika dibandingkan dengan target tahun 2021 tercapai 121,56%. Jumlah tersebut merupakan kumulasi capaian tahun 2020 sebanyak 6 Kabupaten dan tahun 2021 sebanyak 56 kabupaten.
2021 2022 2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 12
Grafik perbandingan target dan capaian indikator PKB pasca efisiensi yang
dilakukan di daerah sangat terpencil Tahun 2021
51
62
SANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR PKB TAHUN 2021
Target Realisasi
Grafik Rencana dan Realisasi Indikator PKB Pasca Efisiensi Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah
terpencil dan sangat terpencil sesuai standar (4 kali)
Pada pencapaian target 2021, dengan adanya refocusing, beberapa daerah tidak dapat melaksanakan kegiatan sebagaimana jumlah yang ditetapkan. Beberapa variasi jumlah pelaksanaan PKB ditemukan di beberapa kabupaten yaitu: 5 (lima) kabupaten yang melaksanakan PKB minimal 2 kali yaitu Musi Rawas Utara, Mentawai, Kapuas, Katingan dan Waropen; 26 kabupaten yang melaksanakan minimal 3 kali yaitu Aceh Tengah, Aceh Timur, Rokan Hulu, Bangka, Sumenep, Kupang, Sabu Raijua, Bengkayang, Sambas, HSU, HST, Mahakam Ulu, Kutai Timur, Malinau, Talaud, Morowali, Selayar, Pangkep, Bone Bolango, Boalemo, MBD, SBT, Haltim, Halteng, Sorsel, Tambrau, dan Sarmi, dan 17 kabupaten yang masih bisa melaksanakan PKB minimal 4 kali yaitu Nias Barat, Nias Selatan, Merangin, Bengkulu Utara, Pesisir Barat, Lampung Barat, Lingga, Anambas, Bima, Dompu, Buton, Konawe, Banggai Kepulauan, Mamuju, Pasang Kayu, sorong dan Tambrau.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 13
Terdapat 8 (delapan) lokus tambahan pada penggunaan dana Dekon terdiri dari 2 kabupaten melaksanakan 2 kali pelayanan yaitu Kab. Ogan Komering Ulu, dan Murung Raya; 4 kabupaten melaksanakan 3 kali layanan yaitu Kab. Tanjung Jabung Timur, Bungo, Belitung dan Sangihe; dan 2 (dua) kabupaten yang melaksanakan 4 kali layanan yaitu Kab. Lebong dan Kab. Mamuju Tengah. Selain itu terdapat 2 kabupaten di provinsi Jambi dan Sulawesi Barat yang telah melaksanakan pelayanan sebanyak 4 kali menggunakan dana APBD. Daftar lokasi pelaksanaan PKB menggunakan dana dekonsentrasi dapat dilihat
di tabel berikut ini:
No Provinsi Kabupaten Frekuensi Pelaksanaan PKB
Tahun 2021
Lokus Tambahan
2 kali 3 kali 4 kali
1 Aceh Aceh Tengah
Aceh Timur
2 Sumut Nias Barat
Nias Selatan
3 Sumbar Kep. Mentawai
4 Riau Rokon hulu
5 Jambi Merangin
Tj. Jabung Timur
Bungo
6 Sumsel Musi Rawas Utara (Muratara)
Oku
7 Bengkulu Bengkulu utara
Lebong
8 Lampung lampung barat
Pesisir Barat
9 Babel Bangka Selatan
Belitung
10 Kepri Lingga
Anambas
11 Jatim Sumenep
12 NTB Bima
Dompu
13 NTT Kab. Kupang
Saburaijua
14 Kalbar Bengkayang
Sambas
15 Kalteng Kapuas
Katingan
Murung raya
16 Kalsel Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
17 Kaltim Mahakam Ulu
Kutai Timur
18 Kaltara Malinau
19 Sulut Minahasa Utara
Kep. Talaud
Kep. Sangihe
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 14
No Provinsi Kabupaten Frekuensi Pelaksanaan PKB
Tahun 2021
Lokus Tambahan
2 kali 3 kali 4 kali
20 Sulteng Banggai Kep.
Morowali
21 Sulsel Selayar
Pangkajene Kepulauan
22 Sultra Buton Selatan
Konawe Utara
23 Gorontalo Bone Bolango
Boalemo
24 Sulbar Mamuju
Pasangkayu
Mamuju Tengah
25 Maluku Maluku Barat Daya
Seram Bagian Timur
26 Malut Halmahera Timur
Halmahera Tengah
27 Papua Barat Sorong Selatan
Tambrauw
28 Papua Sarmi
Waropen
Permasalahan: 1. Refocusing anggaran PKB (alokasi dekonsentrasi) dari semula
Rp 48.137.446.000,- menjadi Rp 34.789.026.900,- (72,27% sisa anggaran yang ada) sehingga hanya ada beberapa provinsi yang masih tersedia anggaran untuk pelaksanaan PKB minimal 4 kali di lokus yang sama dalam 1 tahun. Karenanya hanya ada 16 kabupaten di 8 provinsi tersebut yang melaksanakan PKB sesuai standar. Pasca adanya refocusing dilakukan penyesuaikan Definisi Operasional pada kegiatan PKB yang semula dilaksanakan minimal 4 kali di lokasi yang sama selama 1 tahun, disesuaikan dengan anggaran yang ada pelaksanaan PKB menjadi minimal 2 kali di lokasi yang sama selama 1 tahun.
2. Adanya penggantian pejabat di lingkungan dinkes provinsi dan dinkes kabupaten lokus termasuk pejabat penanggungjawab PKB dan Bendahara, sehingga ada perubahan jadwal pelaksanaan PKB.
3. Menyesuaikan dengan kondisi cuaca di lokasi pelaksanaan pelayanan kesehatan bergerak.
4. Kondisi keamanan yang tidak stabil, sehingga pelaksanaan PKB nya di tunda untuk sementara waktu, sampai keadaan kondusif.
5. Adanya stigma dan kondisi transmisi COVID-19 masih tinggi, mengakibatkan jumlah masyarakat yang diberikan pelayanan di beberapa lokus tidak maksimal.
Rencana Tindak Lanjut: Berkoordinasi dengan daerah terkait pengiriman laporan pelaksanaan PKB tahap 1-4 tahun 2021 dan perbaikan matrik data laporan pelaksanaan PKB sesuai dengan buku panduan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) Yang akan di Tindaklanjuti antara lain: 1. Berkoordinasi melalui grup whatsapp penanggung jawab PKB terkait laporan
kegiatan tahap 1-4 tahun 2021.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 15
2. Mengadakan Rapat Evaluasi tahun 2021 di akhir Januari 2022, 3. Melakukan pemantauan dan pendampingan pelaksanaan PKB yang ada di
kabupaten lokus PKB melalui dana DAK Non Fisik Tahun 2022 Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar adalah sebesar Rp. 725.503.000 ,- dengan realisasi Rp.707.677.722 ,- atau 97,54%.
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Jumlah Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) yang dilakukan di daerah terpencil dan sangat terpencil sesuai standar adalah sebagai berikut: a. Rapat Koordinasi Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan di DTPK
1) Rapat Koordinasi Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) a) Rapat Daring/online Koordinasi PKB tanggal 12 Januari 2021: Tujuan: Koordinasi percepatan pelaksanaan PKB Tahun 2021;
Pembahasan dan finalisasi perencanaan PKB Tahun 2022. Peserta rapat: perwakilan lintas program di Kemenkes (Biro
Perencanaan dan Anggaran (Roren) Kemenkes; Inspektorat 1 Itjen Kemenkes, Bagian PI Setditjen Yankes, dan Pejabat Struktural dan fungsional Dit. Yankes Primer).
Output: Review singkat hasil pelaksanaan PKB tahun 2020, pelaksanaan PKB tahun 2022-2024, diskusi usulan menu PKB tahun 2022, koordinasi pelaksanaan PKB tahun 2021 termasuk diskusi rencana pelaksanaan pertemuan koordinasi PKB tahun 2021, dan saran/masukan unit terkait guna pencapaian hasil PKB 2022 lebih efektif dan efisien.
b) Rapat Daring Persiapan Pertemuan Koordinasi PKB Tahun 2021 pada tanggal 14 Januari 2021. Tujuan:
Pembahasan rencana pelaksanaan kegiatan PKB Tahun 2021 dan perencanaan PKB Tahun 2022.
Peserta rapat: Inspektur 1 dan tim, Roren Kemenkes, Bagian PI Setdijenjen Yankes, perwakilan 28 Dinkes provinsi, perwakilan 63 kabupaten dengan jumlah seluruh partisipan yang hadir secara daring 120 partisipan.
Proses rapat: Pemaparan Perencanaan Tahun 2021 dan diskusi. Output: Dinkes provinsi penerima dekonsentrasi menu PKB TA 2021
melaksanakan PKB harus sesuai dengan Buku Panduan PKB. Rencana tindak lanjut: Dinkes daerah provinsi dan Dinkes daerah
kabupaten melakukan langkah-langkah perencanaan agar pelaksanaan PKB tahun 2021 secara efektif dan efisien serta menyampaikan laporan kepada Kemenkes tepat waktu; Kemenkes melakukan pembinaan pelaksanaan PKB.
c) Rapat Koordinasi Perencanaan PKB Tahun 2022 pada tanggal 21 Januari 2021: Tujuan:
Pembahasan usulan PKB tahun 2022 melalui mekanisme DAK. Peserta rapat: Dit. PKP, perwakilan 27 dinas kesehatan provinsi dan
Puskesmas di kawasan terpencil dan sangat terpencil; Proses rapat: arahan Direktur PKP, Pemaparan konsep
perencanaan PKB tahun 2022, Desk usulan Lokus PKB 2022.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 16
Output: Data dukung 41 kabupaten lokus PKB tahun 2022 di 25 provinsi yang sudah melalui proses pembahasan.
d) Rapat Daring Lanjutan Persiapan Pertemuan Koordinasi PKB Tahun 2021 tanggal 4-5 Februari 2021: Tujuan:
Review/Desk Rencana PKB tahun 2021. Peserta: Dit. PKP (sebagai pembahas) dan peserta dari 59
kabupaten lokus di 28 provinsi. Output: Data dukung 63 lokus kabupaten PKB tahun 2021 di 28
provinsi yang sudah melalui proses pembahasan. Rencana tindak lanjut: 28 dinas kesehatan daerah provinsi Lokus
PKB menyampaikan/melengkapi proposal kepada Dit. PKP; menyampaikan informasi terbaru/update tentang progres pelaksanaan PKB setiap 3 bulan sekali; Dit. PKP memantau pelaksanaan PKB dengan mengoptimalkan media komunikasi agar pelaksanaannya sesuai target.
e) Pertemuan Daring Koordinasi Evaluasi PKB Triwulan I tanggal 28 April
2021. Tujuan: Koordinasi pusat dan daerah dalam rangka evaluasi
pelaksanaan PKB triwulan 1 tahun 2021; Identifikasi kendala-kendala yang dihadapi; Memperoleh masukan dan timeline pelaksanaan PKB periode selanjutnya (triwulan 2, 3 dan 4);
Peserta pertemuan berasal dari lintas program terkait, 28 dinas kesehatan provinsi Lokus PKB 2021;
Output: - Dari 57 kabupaten lokus PKB tahun 2021, terdapat 22 kabupaten
(38,59%) di 16 provinsi sudah melaksanakan PKB triwulan 1; Jumlah orang di kawasan terpencil/sangat terpencil memperoleh akses pelayanan kesehatan sebanyak 4.578 orang; Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan kesehatan dasar (pengobatan umum, yankes gigi, kesehatan ibu dan anak termasuk ante natal care (ANC), imunisasi, pemantauan pertumbuhan balita), pelayanan kesehatan spesialistik, pemeriksaan/screening risiko penyakit tidak menular, penyuluhan kesehatan, peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dan kader/on the job training (OJT)/transfer of knowledge, kunjungan rumah, inspeksi sanitasi, dan pelayanan rujukan/evakuasi.
- Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat sebanyak 640 orang (termasuk dokter spesialis).
Rencana tindak lanjut: dinkes daerah provinsi menyampaikan update timeline; Menindaklanjuti hasil pelaksanaan PKB tahap 1 termasuk advokasi dukungan lintas sektor yang dibutuhkan; Menentukan indikator perubahan yang akan dicapai dalam empat kali kegiatan PKB; Mendokumentasikan perubahan yang diperoleh/dampak yang diperoleh masyarakat baik berupa gambar maupun narasi perbaikan capain indikator; Kementerian Kesehatan melakukan pembinaan penyelenggaraan PKB; Mendukung pelaksanaan PKB termasuk menindaklanjuti hasil PKB sesuai dengan tupoksi masing-masing unit; Lintas program Kemenkes memanfaatkan PKB sebagai sarana pembinaan program untuk meningkatkan capaian program di kawasan terpencil dan sangat terpencil.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 17
f) Pertemuan Daring Koordinasi Evaluasi PKB Triwulan II tanggal 24 Agustus 2021: Tujuan: evaluasi pelaksanaan PKB triwulan 2 tahun 2021. Peserta: lintas program Kemenkes (Roren, Inspektorat 1, Dit.
Yankestrad, Dit. Promkes, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Kesling, Dit. Oblik, Dit. PKP), dan perwakilan 28 dinkes provinsi lokus PKB tahun 2021 dengan jumlah partisipan sebanyak 89 partisipan.
Output: PKB telah dilaksanakan di 48 lokus utama dan 8 lokus tambahan; Pengurangan frekuensi pelaksanaan menjadi 2-3 kali akibat refocusing anggaran; Dinkes provinsi dapat menyampaikan usulan dana dekonsentrasi T.A. 2022 untuk menu pembinaan PKB; Pelaksanaan PKB tahun 2022 direncanakan akan dialokasikan melalui DAK Nonfisik.
Rencana tindak lanjut: Dinkes daerah provinsi melakukan update timeline pelaksanaan PKB disesuaikan dengan skema pasca refokusing dan kondisi cuaca yang mempengaruhi akses ke desa lokus serta kodisi COVID-19; Melakukan evaluasi PKB serta menindaklanjuti kasus-kasus yang ditemukan pada pelaksanaan PKB tahap 1 & 2; Bagi provinsi dengan lokus PKB tahun 2022 berkoordinasi dengan daerah kabupaten untuk penyiapan pengusulan anggaran menú PKB pada e-Renggar termasuk terkait cost sharing dana daerah; Kemenkes: Melakukan pembinaan PKB; Mendukung pelaksanaan PKB termasuk menindaklanjuti hasil PKB sesuai dengan Tupoksi masing-masing unit; Lintas program Kemenkes memanfaatkan PKB sebagai sarana pembinaan program untuk meningkatkan capaian program di kawasan terpencil dan sangat terpencil.
g) Pertemuan Daring Monitoring dan Evaluasi PKB Triwulan III Tahun 2021 pada tanggal 28 Oktober 2021: Tujuan: Evaluasi PKB triwulan 3 tahun 2021. Output: Hasil identifikasi kegiatan yang membutuhkan tindak lanjut;
Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan PKB tahun 2021. Terdapat 48 lokus yang telah melaksanakan PKB yaitu 1 kali di 12 lokus, 2 kali di 32 lokus, 3 kali di 4 lokus; Sampai dengan triwulan 3 (secara kumulatif), terdapat 22.561 orang di kawasan sangat T/ST telah mendapatkan pelayanan kesehatan dan telah melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 2.645 orang (termasuk dokter spesilis); Pelayanan kesehatan dasar (pengobatan umum, pelayanan kesehatan gigi, kesehatan ibu dan anak termasuk ANC, pemantauan tumbuh-kembang balita); pelayanan kesehatan spesialistik (Sp.PD, Sp.OG, Sp.B, Sp. Paru, Sp.KK, Sp.Jiwa), pemeriksaan faktor risiko/screening PTM, OJT, kunjungan rumah, inspeksi sanitasi, pelayanan rujukan/evakuasi pasien.
Rencana tindak lanjut: Konfirmasi rencana pelaksanaan PKB tahun 2021 di masing-masing provinsi; Konfirmasi laporan yang belum disampaikan.
h) Rapat Daring Koordinasi dalam rangka Rekonsiliasi dan Analisis Data Pelaksanaan PKB Tahun 2021 dengan Dinkes Provinsi Lokus PKB 2021 pada tanggal 16 Desember 2021. Tujuan: Rekonsiliasi dan analisis data pelaksanaan PKB tahun 2021. Peserta rapat berasal direktorat pelayanan kesehatan primer 30 orang
dan perwakilan 28 dinas kesehatan provinsi Lokus pelaksana dekonsentrasi PKB tahun 2021.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 18
Output: Dari 48 lokus PKB utama terdapat frekuensi pelaksanaan yang bervariasi, yaitu 16 lokus 4 kali, 29 lokus 3 kali, 3 lokus 2 kali; dan dari 8 lokus tambahan terdapat 2 lokus 4 kali, 5 lokus 3 kali, 1 lokus 2 kali; Jenis pelayanan yang diberikan adalah pengobatan dasar, pengobatan spesialistik (penyakit dalam, anak, mata, THT, obgyn, bedah dan bedah mulut), kesehatan ibu dan anak, umunisasi, gizi, kesling, promkes, skrining kesehatan, OJT; permasalahan yang sering ditemukan pada pelaksanaan PKB adalah cuaca, daerah bencana (longsor dan banjir), kekurangan SDM khususnya spesialis, adanya PPKM (tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan karena tidak boleh ada kerumunan/pengumpulan masa); sampai dengan tanggal 16 Desember 2021, terdapat 13 provinsi telah menyampaikan laporan yang sudah dikoreksi oleh provinsi, (15 provinsi belum menyampaikan).
Rencana tindak lanjut: dinkes provinsi lokus PKB melakukan perbaikan dan melengkapi data,hasil pelaksanaan PKB tahun 2021; Direktorat Yankes Primer melakukan validasi setiap data yang dikirimkan oleh provinsi dan memberikan umpan balik.
i) Rapat Daring Koordinasi dan Evaluasi PKB Dalam Rangka Analisis Data Hasil PKB Tahun 2021 dengan lintas program pada tanggal 16 Desember 2021: Tujuan: Analisis data hasil pelaksanaan PKB tahun 2021. Peserta: lintas program terkait dan Dit. PKP. Output: Variabel evaluasi dan analisis PKB terdiri atas pelayanan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan aspek manajemen. Rencana tindak lanjut: Dit. PKP menyampaikan data dan informasi
hasil PKB tahun 2021 yang telah divalidasi kepada lintas program terkait; Lintas program terkait memanfaatkan data hasil PKB 2021 sebagai acuan bagi program, termasuk untuk perencanaan dan penganggaran kegiatan tahun berikutnya terutama untuk pelayanan kesehatan di kawasan terpencil dan sangat terpencil; Menyosialisasikan hasil PKB 2021 sesuai bidang masing-masing kepada dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten
Keuangan : Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 11.300.000 ,- dengan realisasi Rp. 8.231.900 ,- atau 72.84%
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 19
Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi PKB
Evaluasi Pelayanan Kesehatan Bergerak Tahun 2021
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 20
2) Pertemuan Koordinasi PKB tanggal 23-25 Maret 2021: Tujuan: memperoleh kesepakatan dan rekomendasi bagi pusat dan
daerah, lintas program dan lintas sektor untuk mendukung pelayanan kesehatan di DTPK khususnya PKB pada masa pandemi COVID-19; Diperoleh informasi kebijakan peningkatan akses pelayanan kesehatan di DTPK; Diperolehnya informasi plaksanaan PKB pada masa pandemi COVID-19; Diperolehnya timeline pelaksanaan PKB tahun 2021 dan perencanaan PKB tahun 2022.
Peserta: perwakilan lintas sektor pusat (SUPD III Kemendagri, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Roren dan KS BNPP), lintas program Kemenkes Roren, Dit. Yankestrad, Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes, Dit. Fasyankes, Dit. Surkarkes, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. Kesga, Dit. Gizi Masyarakat, Inspektorat 1, Dit. PKP, perwakilan dari 30 dinkes provinsi dan 19 dinkes kabupaten lokus PKB tahun 2021.
Output: Data dukung final PKB tahun 2021 dan konfirmasi usulan awal PKB tahun 2022.
Rencana tindak lanjut: dinas kesehatan provinsi dan kabupaten melakukan perencanaan berdasarkan análisis situasi dan roadmap pelayanan kesehatan di kawasan terpencil dan sangat terpnecil; Melaksanakan PKB tahun 2021 sesuai perencanaan secara efektif, efisien dan akuntabel serta memperhatikan protokol kesehatan dan PPI; Menyampaikan pelaporan dan evaluasi setiap selesai melaksanakan PKB; Melakukan pengisian dan pembaharuan data ASPAK, SISDMK dan sistim informasi lainnya secara tepat dan benar sebagai dasar perencanaan; Lintas program di Kemenkes memanfaatkan PKB sebagai sarana pembinaan program untuk meningkatkan capaian program; Pengalokasian anggaran PKB tahun 2021, mengawal perencanaan PKB tahun 2022-2024 dan tahun-tahun berikutnya.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 445.037.000,- dengan realisasi Rp 443.740.642,- atau 99.70%.
3) Evaluasi Pelaksanaan PKB Tahun Anggaran 2021. Pertemuan Evaluasi
Pelaksanaan PKB dilaksanakan pada tanggal 22-23 November 2021 secara Hybrid (kombinasi daring dan luring) Tujuan: Evaluasi Pelaksanaan PKB Triwulan IV Tahun 2021; Sosialisasi
dan penajaman perencanaan PKB Tahun 2022. Peserta pertemuan:
Peserta pertemuan secara luring: lintas program Kemenkes (Roren, Itjen, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. PKR, Dit. Yankestrad, Dit. Surkarkes, Dit. P2PTVZ, Dit. P2PML, dan Dit. Oblik; Peserta daring berasal dari 28 dinas kesehatan provinsi penerima Dekonsentrasi PKB T.A. 2021.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 21
Output:
Identifikasi hasil kegiatan yang membutuhkan tindak lanjut; Identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan PKB triwulan IV tahun 2021; Jumlah penerima manfaat PKB sampai dengan triwulan IV (yang sudah diterima oleh Dit. PKP per tangggal 23 November 2021) adalah sebanyak 29.772 orang dan melibatkan tenaga kesehatan sebanyak 3.754 orang (termasuk dokter spesialis); Jenis pelayanan yang telah diberikan adalah pelayanan kesehatan dasar (pengobatan umum, yankes gigi, yankes ibu dan anak termasuk ANC, pemantauan pertumbuhan balita), pelayanan spesialistik (Sp.PD, Sp.OG, Sp.B, Sp.Paru, Sp.KK, Sp.Jiwa), pemeriksaan faktor risiko/screening PTM, penyuluhan kesehatan, OJT, kunjungan rumah, inspeksi sanitasi, pelayanan rujukan/evakuasi; Identifikasi hasil kegiatan yang membutuhkan tindak lanjut, identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan PKB.
Rencana tindak lanjut: dinas kesehatan provinsi segera menyelesaikan pelaksanaan PKB paling lambat minggu pertama bulan Desember 2021; Bagi provinsi yang belum menyampaikan laporan pelaksanaan PKB segera menyampaikan paling lambat akhir bulan November 2021; dinas kesehatan kabupaten lokus PKB tahun 2022 segera menyampaikan data dukung usulan PKB tahun 2022 sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah disosialisasikan; dinkes kabupaten lokus PKB tahun 2021 menindaklanjuti/melakukan intervensi lanjut terhadap masalah-masalah kesehatan yang telah ditemukan; Menyusun laporan PKB tahun 2021 berdasarkan laporan dari provinsi pelaksana PKB tahun 2021; Lintas program terkait: melakukan pembinaan kepada pengelola program agar mengoptimalkan PKB dalam menigkatkan jangkauan dan capaian program khusunya di kawasan terpencil dan sangat terpencil; Mendorong intervensi lajut terhadap seluruh kasus yang ditemukan.
Keuangan : Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 80.516.000 ,- dengan realisasi Rp. 74.120.500 ,- atau 92.05%.
b. Pemantauan dan Pendampingan PKB
Tujuan : Pelaksanaan Pemantauan dan Pendampingan PKB dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan PKB yang dilakukan daerah sesuai dengan buku Panduan Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB), sekaligus melakukan penilaian terhadap lokasi pelayanan apakah sudah sesuai dengan Permenkes 90 tahun 2015. Adapun rincian kegiatan Pemantauan dan Pendampingan Pelayanan Kesehatan Bergerak antara lain: 1) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak adalah salah satu
pengembangan pola pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan kawasan terpencil dan sangat terpencil yang telah tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 90 Tahun 2015. Pola pelayanan melalui PKB merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan akses sekaligus sebagai bentuk kehadiran negara di daerah terpencil dan sangat terpencil. Oleh sebab itu, jumlah PKB yang dilaksanakan di kawasan terpencil dan sangat terpencil sesuai standar menjadi salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan yang tercantum dalam RPJMN tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 22
2) Data Semester 2 Tahun 2020 dari 10205 Puskesmas terdapat 1444 Puskesmas Terpencil di 276 Kab/Kota di 30 Provinsi dan 1156 Puskesmas Sangat Terpencil di 208 Kab/Kota di 28 Provinsi dan Data Semester 1 Tahun 2021 dari 10260 Puskesmas terdapat 1446 Puskesmas Terpencil di 278 kab/Kota di 30 Provinsi dan 1165 Puskesmas Sangat Terpencil di 206 Kab/Kota di 28 Provinsi.
Output : Rincian kegiatan sebagai berikut terlampir dalam laporan ini:
a) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-2 dilaksanakan di Desa Sailus bertempat di Dusun Bajo dan Kampung Mandar Pulau Sailus Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan yang dilakukan tanggal 3-4 Juni 2021. Jenis Pelayanan yang diberikan untuk masyarakat antara lain pelayanan kesehatan oleh dokter umum, dokter gigi, pelayanan spesialistik oleh dokter spesialis Penyakit Dalam, spesialis Anak dan spesialis Kandungan, Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Pelayanan Gizi dan tumbuh kembang Balita, Skrining Penyakit Tidak Menular berupa pemeriksaan Tekanan Darah, Kadar Gula Darah, Kolesterol dan Asam Urat, Skrining Penyakit Menular (Kusta dan Frambusia). Pelayanan Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan melakukan melalui penyuluhan TB, Diare dan penyakit kecacingan, pelayanan kesehatan lingkungan (pembentukan jumantik dan pemicuan sanitasi. Adapun hasil yang dicapai pelayanan kesehatan ibu sebanyak 44 orang, pelayanan kesehatan anak 86 orang, pelayanan penyakit dalam 129 orang, pelayanan dokter umum 73 orang, pelayanan kesehatan gigi 9 orang, pelayanan gizi 86 orang, pelayanan skrining kusta 50 orang, pelayanan promkes dan pemberdayaan masyarakat 50 orang, pelayanan kefarmasian 300 orang. Masalah kesehatan yang terjadi di Kabupaten Pangkajene berupa status gizi buruk dan penyakit berat yang harus di rujuk ke Rumah Sakit, kekurangan jumlah jenis tenaga.Termasuk kategori Kawasan sangat terpencil
b) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-1 dilaksanakan di Dusun Jembatan Besi, Dusun Tambora, Dusun Sori Bura, Desa Oi’Bura, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilakukan tanggal 2-8 Juni 2021. Jenis pelayanan yang diberikan pelayanan tumbuh kembang balita, pelayanan balita, pemeriksaan Ibu Hamil, pemeriksaan Antenatal Care (ANC), KB, KIA, pelayanan spesialis (Obgyn), Skrining Penyakit Tidak Menular, Pelayanan Promosi Kesehatan dilaksanakan dengan melakukan melalui penyuluhan kesehatan gigi dan mulut bagi anak sekolah, pemutaran film tentang kesehatan, Adapun hasil yang dicapai pemeriksaan ibu hamil sebanyak 29 pasien (1 orang ibu hamil yang usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan), gizi buruk 2 orang usia dibawah 5 tahun, Anak Sekolah dari kelas I dan kelas V yang dilakukan penyuluhan kesehatan gigi sebanyak 80 orang murid, menderita ISPA dan hipertensi. Penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah Puskesmas Tambora adalah Penyakit ISPA 511 orang, Penyakit Diare 424 orang, Penyakit Myalgia 310 orang, Penyakit Gastritis 224 orang, Penyakit Febris 210 orang, Penyakit Kulit 181 orang, Penyakit Hipertensi 146 orang, Penyakit Kecelakaan dan Ruda Paksa 97 orang, Penyakit Tulang (Radang Sendi dan Rematik) 92 orang, Penyakit Dispepsia. Masalah kesehatan yang terjadi di Kabupaten Tambora berupa status gizi buruk pada anak balita di bawah 5 tahun dan 1 orang ibu hamil yang sebentar lagi akan melahirkan akan dipantau oleh tim Puskesmas.
c) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-2 dilaksanakan di Pulau Teban Desa Temiang, Puskesmas Tajur Biru, yang tidak jadi didatangi karena kondisi cuaca (Pulau Bane, Pulau Tanjung Ambat, Pulau
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 23
Tekoli) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau yang dilakukan tanggal 8-13 September 2021. Jenis pelayanan yang diberikan di Pulau Teban, Senang dan Bane antara lain: Sunatan massal, Pelayanan Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Bedah, Spesialis Jiwa, pelayanan gizi dan tumbuh kembang Balita, pelayanan kesehatan tradisional (pemberian ramuan jamu), skrining penyakit menular TB dan HIV, pelayanan kesehatan lingkungan, home visit dilakukan di Desa Tajur Biru dan Desa Kampung Baru (Suku Laut), pelayanan promosi kesehatan (membagikan media KIE kepada masyarakat dan melakukan penyuluhan kepada lansia untuk produktif dan mandiri), kalau di Pulau Teban Desa Temiang jenis pelayanan antara lain: pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dokter Umum, Dokter Gigi, Kesehatan Mata, Dokter Penyakit Dalam, Dokter Spesialis Bedah dan Spesialis Kulit Kelamin, Spesialis Jiwa, Kesehatan Tradisional (pemberian ramuan jamu dan akupressure), skrining PTM, Gizi, Tumbuh Kembang Balita, Posbindu Lansia, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga. Adapun hasil kunjungan yang dilakukan di Pulau Teban Desa Temiang sebanyak 323 orang antara lain: Pelayanan Bedah Sirkumsisi 51 orang, Pelayanan Bedah Minor 13 orang, Pelayanan Penyakit Dalam 71 orang, Pelayanan Mata 67 orang, Pelayanan Kulit Kelamin 15 orang, Pelayanan Kesehatan Gigi 58 orang, Pelayanan Jiwa 40 orang, Pelayanan Dokter Umum 8 orang, Pelayanan Kesehatan Lingkungan 27 pasien home visit di dua Desa (Desa Tajur Biru dan Desa Kampung Baru Suku Laut), Pelayanan Skrining PTM 136 orang, Pelayanan Skrining Kerja dan Olahraga 4 orang, Pelayanan Kesehatan Keluarga pada Lansia 36 orang, Pelayanan Skrining Pemantauan Tumbuh Kembang Balita 11 orang, Skrining Pelayanan Kesehatan Tradisional 15 orang, Pelayanan Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat 272 orang, Pelayanan Kefarmasian 258 orang. Masalah yang ditemukan yaitu masalah Kesehatan Jiwa (tenaga Puskesmas setempat belum mampu melakukan skrining dan penegakan diagnosis ODGJ, kurang tersedianya obat haloperidol 0,5 mg yang sangat dibutuhkan pasien), masalah kesehatan mata ( ditemukan penderita gangguan refraksi yang sedang dirujuk dengan diagnose hipopion), penyakit dalam (hipertensi dan diabetes, pemeriksaan USG didapatkan kasus terbanyak yaitu gejala batu empedu), Kesehatan Gigi (banyak ditemukan kasus caries dentis), Kesehatan Lingkungan (masih banyak yang belum memiliki jamban yang tidak sehat, suku laut masih ada yang belum memiliki listrik, ventilasi dan pencahayaan memadai rumahnya).
d) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-3 dilaksanakan di Desa Marimoi, wilayah kerja Puskesmas Labi-labi, Kecamatan Wasile Utara Kabupaten Halmahera Timur (Desa Dowongi Jaya dan di Desa Helaitetor), Provinsi Maluku Utara, yang dilakukan tanggal 19- 26 September 2021. Jenis pelayanan yang dilakukan pelayanan kesehatan dasar/umum, pemeriksaan laboratorium (skrining PTM, pelayanan kesehatan spesialistik (obsgyn), pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan dan one the job training (OJT). Jumlah kunjungan pelayanan kesehatan dasar di 3 lokus sebanyak 161 orang ( Desa Marimoi ada 55 orang di Puskesmas Labi-Labi/Desa Dowongi Jaya 16 orang, Desa Hilaitetor 90 orang, pemeriksaan laboratorium dan skrining PTM di Desa Marimoi sebanyak 32 (8 pengunjung baru dan 24 pengunjung yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan). Hasil dari pemeriksaan laboratorium dan skrining PTM (Hipertensi 5 orang, Kolesterol 11 orang, Asam Urat 11 orang, Gula Darah 1 orang, ), pelayanan spesialistik obstetri ginekologi dilaksanakan pada 95 orang dengan 37 orang merupakan kunjungan ibu hamil, pemeriksaan normal 4 orang, 58 pemeriksaan kebidanan dan kandungan. Penyuluhan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 24
yang dilakukan tentang kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, gizi pada balita, PHBS, UKGS dan kesehatan reproduksi pada remaja.
e) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-3 dilaksanakan di Desa Talang Tembago, wilayah kerja Puskesmas Rantau Suli, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, yang dilakukan tanggal 25 – 30 Oktober 2021. Jenis pelayanan yang dilakukan pelayanan kesehatan dasar/umum, pemeriksaan laboratorium terkait skrining PTM, pelayanan kesehatan tradisional/akupresur, pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan. Hasil pelayanan kesehatan dengan di kunjungi 200 orang. Adapun hasil pemeriksaan laboratorium Hipertensi 29 orang, Kolesterol 35 orang, Gula Darah 3 orang, Asam Urat 13 orang, pemeriksaan laboratorium normal 49 orang. Pelayanan kesehatan tradisional/ akupresur sebanyak 27 orang 3 orang dengan gejala stroke ringan yang tidak bisa berjalan tanpa bantuan tongkat. Penyuluhan kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan lingkungan, gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, PHBS, Kesehatan Lansia, pemanfaatan ramuan tradisional dan pijat akupresur.
f) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak tahap ke-2 dilaksanakan di Desa Fimore Distrik Wonti Kabupaten Waropen Provinsi Papua, yang dilakukan tanggal 13 – 22 November 2021. Jenis pelayanan yang diberikan pelayanan kesehatan Dokter Umum, pelayanan skrining PTM, pelayanan Gizi, pelayanan tumbuh kembang Balita, pelayanan Posbindu Lansia, pelayanan kesehatan lingkungan (lima desa di Distrik Wonti). Hasil yang dicapai yang di Desa Fimore Distrik Wonti yang mendapatkan pelayanan sebanyak 377 orang (yang berobat ke dokter umum 203 orang, pelayanan kesehatan lingkungan 15 KK atau 75 orang. Kunjungan pelayanan kesehatan lingkungan dilaksanakan 15 rumah di 5 Desa yaitu Desa Sifuisera, Wonti Bokadaro, Wanda, Borumei dan Fimore dilakukan kegiatan: Pemeriksaan sumber air bersih dan ditemukan bahwa masyarakat
menggunakan air hujan sebagai air minum serta untuk kebutuhan sehari-hari dengan menggunakan sumur gali namun belum memenuhi syarat fisik.
Diberikan pemahaman tentang pentinnya memiliki SPAL yang baik di setiap rumah agar tidak terdapat genangan air.
Pemeriksaan sarana jamban dan ditemukan penggunaan jamban pada masyarakat telah menggunakan jamban pribadi namun ada beberapa yang tidak memenuhi syarat.
Penyuluhan stop BABS dan diperoleh data bahwa pada umumnya masyarakat sudah menggunakan jamban sebgai tempat pembungan air besar.
Memberikan edukasi pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari gigitan nyamuk malaria dan diberikan kelambu anti nyamuk.
g) Penyakit terbanyak yang ditemukan dalam PKB tahap II di wilayah Puskesmas Demba adalah ISPA, Gastritis, Myalgia, Febris, Malaria, Cephalgia, Gout, Tinea Imbrikata, Cough, Caries Dentis.
Keuangan : Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 175.900.000 ,- dengan realisasi Rp. 173.384.680 ,- atau 98,57%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 25
Dokumentasi Pemantauan dan Pendampingan Pelayanan Kesehatan
Bergerak (PKB)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 26
2. INDIKATOR KEDUA
Definisi Operasional: Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga dan intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan.
Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang melaksanakan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dengan cakupan kunjungan keluarga dan intervensi 100% keluarga di wilayahnya, pada akhir tahun berjalan.
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator Jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga pada tahun 2021 adalah sebanyak 200 Kab/Kota
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 136 kab/kota atau 68% dari target tahun 2021. Capaian jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut ini.
Grafik perbandingan target dan capaian indikator
Jumlah Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% Intervensi Keluarga
200
136
Sandingan target dan capaian indikator PISPK tahun 2021
Target
Realisasi
2021 2022 2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 27
Permasalahan: 1. Puskesmas belum optimal melaksanakan kunjungan keluarga dan
intervensi karena kegiatan Puskesmas masih terfokus pada upaya terkait pencegahan dan pengendalian COVID-19, termasuk kegiatan vaksinasi.
2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas banyak yang belum memanfaatkan data PIS-PK salah satunya karena belum mampu melakukan analisis data untuk perencanaan kegiatan dan intevensi lanjut PIS-PK
3. Adanya refocusing anggaran 2021 kegiatan PIS-PK serta tidak masuknya kegiatan PIS-PK menjadi bagian dari menu kegiatan BOK provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas tahun 2021
Rencana Tindak Lanjut : 1. Mendorong Provinsi untuk optimalisasi dana dekonsentrasi dan BOK
Provinsi 2022 untuk kegiatan pembinaan PIS-PK, peningkatan kemampuan teknis penguatan analisis data PIS-PK di tingkat kab/kota oleh Provinsi, serta melibatkan PJ Binwil dan Tim Fasilitator Pusat masing-masing.
2. Mendorong Dinkes kab/kota untuk mengoptimalkan anggaran BOK kabupaten/kota 2022 untuk replikasi kegiatan koordinasi lintas program, lintas sektor dam Puskesmas termasuk peningkatan kemampuan teknis untuk analisis data PIS-PK dan intervensi terintegrasi untuk Puskesmas, serta melibatkan Fasilitator diinkes provinsi dan kab/kota masing-masing.
3. Kegiatan pemantauan dan evaluasi monitoring PIS-PK dilakukan dengan menggunakan IT (google form)
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga adalah sebesar Rp 1.100.453.000,- dengan realisasi Rp 1.065.534.812,- atau 96,83%.
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan PIS-PK dengan 100% intervensi keluarga adalah sebagai berikut :
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 28
a. Kesepakatan dalam Koordinasi Pelaksanaan PIS-PK Tujuan : diperolehnya informasi tentang implementasi dan evaluasi
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) tahun 2021, meningkatnya kemampuan fasilitator daerah sebagai pemateri dalam replikasi penguatan analisis data PIS-PK, meningkatnya kemampuan fasilitator dalam melakukan analisis, integrasi data PIS-PK dengan data program, diperolehnya kesepakatan dan rencana tindak lanjut untuk pelaksanaan penguatan analisis data PIS-PK di tingkat provinsi.
1) Pertemuan Koordinasi Teknis Pembinaan PIS-PK I
Pertemuan koordinasi teknis pembinaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam rangka penguatan analisis data PIS-PK dan integrasi program, dilaksanakan pada tanggal 8 dan 16-19 Juni 2021 secara daring dan luring yang dihadiri oleh pengelola PIS-PK di seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas terpilih serta lintas program penangungjawab 12 Indikator keluarga sehat fasilitator pusat penguatan analisis data PIS-PK di Kementerian Kesehatan. a) Daring: dilaksanakan hari Selasa, tanggal 8 Juni 2021 pukul 08.00
s.d 12.30 WIIB. Acara dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh Koordinantor Kelompok Substansi Puskesmas, diikuti peserta daerah yang berasal dari 33 Provinsi (provinsi Maluku Utara tidak dapat hadir), 34 kabupaten/kota, 2 Puskesmas dan perwakilan peserta lintas program penanggungjawab 12 indikator keluarga sehat fasilitator pusat analisis data PIS-PK (Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. Kesjaor, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. SKK, Dit. P2MKJN, Pusdik SDMK, Puslat SDMK Puskatmutu SDMK, PPJK, PADK, Roren, Dit. Yankestrad, Sekretariat Farmalkes, Puslitbang Humaniora). Total peserta sebanyak 166 orang.
b) Luring dan daring: dilaksanakan tanggal 16-19 Juni 2021 di Hotel Sari Pasific Jakarta. Acara dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan diikuti oleh peserta daerah yaitu dari Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas sebanyak 63 orang dan serta peserta pusat yaitu Dr. dr. Trihono, MSc, Setditjen P2P, Setditjen Farmalkes, Puslitbang UKM, Puslitbang Humaniora, PPJK, PADK, Roren, Dit. Gizi, Dit. Kesjaor, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. SKK, Dit. P2MKJN, Puslat SDMK, Dit. Yankestrad, Dit. Yankes primer sebanyak 48 orang. Pertemuan juga dihadiri peserta secara daring melalui Zoom meeting. Total peserta adalah 200 orang. Terdapat 7 daerah (Aceh, Riau, Banten, DI Yogyakarta, Kalbar, Kab. Padang Lawas dan Kab. Kulon Progo) yang tidak dapat mengikuti pertemuan secara luring di Jakarta karena aturan dan kebijakan daerah terkait pandemi COVID-19 sehingga hanya dapat mengikuti secara daring.
2) Pertemuan Koordinasi Teknis Pembinaan PIS-PK II
a) Rapat persiapan pertemuan koordinasi teknis pembinaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) II diselenggarakan pada tanggal 29 Oktober 2021 pada pukul 09.00 s.d. 11.30 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 814 1399 7564 dan password: PISPK. Agenda workshop: menyiapkan bahan dan mekanisme kegiatan rapat koordinasi teknis pembinaan PIS-PK II. Rapat dipimpin oleh
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 29
Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh Dr. dr. Trihono., MSc, Puslitbang UKM, Puslitbang Humaniora, PADK, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. SKK, Dit. P2MKJN. Total jumlah peserta sebanyak 29 pastisipan.
b) Pertemuan koordinasi teknis pembinaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) II diselenggarakan secara blended (luring dan daring) pada tanggal 5 – 7 November 2021 di Hotel Ibis Bandung. Pertemuan dibuka oleh Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan dihadiri oleh 16 orang peserta daerah yaitu dari Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas serta 48 orang peserta pusat yaitu Dr. dr. Trihono, MSc, perwakilan dari Puslitbang SD dan Yankes, Pusdatin, PPJK, PADK, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. P2MKJN, Dit. Kesling, Dit. Kesga, Dit. Gizi. Tujuan kegiatan: Mengidentifikasi luaran analisis data hasil PIS-PK yang membutuhkan sinkronisasi dengan data program dan tersusunnya rancangan panduan intervensi sebagai tindak lanjut analisis data PIS-PK yang telah mendapatkan masukan dari lintas program, Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota dan Puskesmas
c) Pertemuan koordinasi teknis pembinaan PIS-PK II dalam rangka pembahasan Aplikasi Keluarga Sehat dalam mendukung Intervensi Lanjut PIS-PK dan Persiapan Sosialisasi mHealth diselenggarakan pada tanggal 12 November 2021 pukul 13.30 s.d.16.10 WIB secara daring melalui Zoom meeting dengan meeting ID 814 9579 0689 dan Password PIS-PK. Agenda rapat adalah pembahasan aplikasi keluarga sehat dalam mendukung intervensi lanjut PIS-PK dan pembahasan rencana sosialisasi mHealth. Rapat dipimpin oleh Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (dr. Kalsum Komaryani, MPPM) dan dimoderatori oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, M.Sc) serta dihadiri oleh Tim Pusdatin, Puslitbang UKM, Puslitbang SD dan PK, Dit. Kesga, Dt Gizi, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, dan tim Gunadarma, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 37 partisipan.
d) Pertemuan evaluasi PIS-PK di Kabupaten Keerom dilaksanakan pada tanggal 18 November 2021 pukul 09.00 s.d 17.00 WIT di di Aula pertemuan dinas kesehatan dan dihadiri oleh perwakilan 10 (sepuluh) Puskesmas yang terdiri dari 2 (dua) orang dari masing–masing Puskesmas (kepala Puskesmas dan PJ PIS-PK), perwakilan Dinkes Kab Keerom dan Dinkes Provinsi Papua dan Dit. Yankes Primer. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa pelaksanaan PIS-PK berjalan sesuai dengan regulasi, serta menilai kemajuan implementasi PIS-PK di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
e) Pertemuan Sosialisasi Optimalisasi Aplikasi Keluarga Sehat dan Mobile Health (mHealth) PIS-PK. Rapat diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 19 November 2021 pukul 13.30 s.d 16.30 WIB secara daring melalui Zoom meeting. Agenda rapat: Sosialisasi Optimalisasi Aplikasi Keluarga Sehat Versi 2.0 dan Mobile Health dengan narasumber dari Pusdatin, Dr. dr. Trihono, M.Sc dan Tim Universitas Gunadarma. Rapat dibuka oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT (K), MARS) dan dihadiri oleh Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, Kepala Pusat Data dan Informasi, Dr. dr. Trihono, M.Sc, Tim IT Universitas Gunadarma, perwakilan Dit. Kesga, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Kesling, Dit, Surkakes, Dit, P2PTM, Dit. P2PML, Dinas Kesehatan Provinsi se-Indonesia, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 30
Indonesia, Puskesmas se-Indonesia dengan jumlah peserta rapat sebanyak 1000 partisipan.
f) Pertemuan persiapan pendampingan mHealth di Puskesmas. Rapat diselenggarakan pada Jumat tanggal 3 Desember 2021 secara daring melalui Zoom meeting dengan ID 89659842415 Passcode mhealth. Agenda rapat: Pembahasan perencanaan pendampingan mHealth di Puskesmas Lokus mHealth di kabupaten/kota terpilih. Rapat dibuka oleh Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dihadiri narasumber dari Pusat Data dan Informasi, peserta perwakilan dari Pusat Data dan Informasi, Univ. Gunadarma, Dinkes Kab/Kota (Depok, Bogor, Sukabumi, Karawang, Purwakarta, Tegal, Semarang, Yogyakarta, Semarang, Malang) dan Dinkes Provinsi Jawa Timur, DIY dan Jawa Barat, Jawa Tengah serta 177 peserta Puskesmas orang dari kab/kota lokus mHealth terpilih.
g) Pertemuan koordinasi teknis pembinaan PIS-PK dalam rangka percepatan pelaksanaan Intevensi lanjut dilaksanakan dalam bentuk rapat finalisasi buku panduan intervensi terintegrasi berbasis analisis data kesehatan keluarga pada PIS-PK. Kegiatan diselenggarakan pada hari Senin - Selasa tanggal 13 – 14 Desember 2021 secara daring melalui Zoom meeting dengan id: 810 9017 1288 passcode: 412087. Agenda rapat: finalisasi buku panduan intervensi terintegrasi berbasis analisis data kesehatan keluarga pada PIS-PK. Rapat dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh perwakilan Dit. Surveilance dan Karantina Kesehatan (Dit. SKK), Pusat Data dan Informasi, Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan, Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Dit. Kesehatan Keluarga, Dit. Kesehatan Lingkungan, Pusat Litbangkes, Dit. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Dit. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Dit. Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA, Kelompok Substansi Klinik, Kelompok Substansi Praktik Perorangan Dit. Yankes Primer, dan Pejabat fungsional Adminkes di Lingkungan Dit. Yankes Primer.
h) Pertemuan pembahasan progres integrasi indikator PIS-PK dengan SPM Kab./Kota Bidang Kesehatan diselenggarakan pada Senin tanggal 20 Desember 2021 secara daring melalui Zoom meeting dengan ID 837 067 7638 Passcode 1234. Agenda rapat: pembahasan progres integrasi indikator PIS-PK dengan SPM Kab./Kota Bidang Kesehatan. Rapat dibuka oleh Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Kalsum Komaryani, MPPM. Dihadiri oleh Koordinator Substansi Puskesmas, DR. dr. Trihono, MSc., Perwakilan dari Puslitbang SD Yankes, Puslitbang Ukesmas, Pusdatin, PADK, Tim Paskas Kementerian Kesehatan, Staf Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
i) Pertemuan uji baca buku panduan intervensi terintegrasi berbasis analisis data kesehatan keluarga pada PIS-PK. Rapat diselenggarakan pada tanggal 21-22 Desember 2021 pukul 09.00 s.d. 12.30 WIB secara daring melalui Zoom meeting dengan meeting ID 837 067 7638 dan password 12345. Agenda rapat: mendapatkan masukan dari daerah (dinkes provinsi, kabupaten dan Puskesmas) terhadap Buku Panduan Intervensi Terintegrasi Berbasis Analisis Data Kesehatan Keluarga pada PIS-PK. Rapat dipimpin oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, M.Sc) dan Sub Koordinator Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas (dr. Wing Irawati) serta dihadiri oleh Dr. dr. Trihono,
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 31
MSc, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. P2MKJN, PPJK, Puslitbang SD dan Yankes, Puslitbang UKM, Pusdatin, yang tidak hadir yaitu Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, perwakilan seluruh dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas. Jumlah peserta sebanyak 300 partisipan
3) Pertemuan Evaluasi PIS-PK secara daring
a) Pertemuan review hasil penyampaian evaluasi pelaksanaan PIS-PK tahun 2020 diselenggarakan pada tanggal 2 Februari 2021 pukul 09.00 s.d 12.30 WIB melalui Zoom meeting dengan meeting ID: 87648794173 dengan Password 650340. Agenda rapat: review evaluasi pelaksanaan PIS-PK dari Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi tahun 2020 dan rencana tindakan lanjut pelaksanan PIS-PK tahun 2021. Rapat di pimpin oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dihadiri oleh Sesditjen Kesmas, kepala PADK, Dr. dr. Trihono, MSc, PJ Binwil dan PJ indikator PIS-PK, seluruh dinkes provinsi, perwakilan dinkes kabupaten/kota dan Puskesmas sebanyak 233 peserta.
b) Pertemuan koordinasi PIS-PK terkait permasalahan Aplikasi Keluarga Sehat pada indikator “penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan” dan “keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)” diselenggarakan pada tanggal 16 Februari 2021 pada pukul 09.00 s.d. 12.40. WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan Meeting ID: 846 5656 3767 dan password: 468402. Rapat dilaksanakan untuk menindaklanjuti permasalahan Aplikasi Keluarga Sehat terkait indikator “penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan” dan “keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)”. Rapat dipimpin oleh Koordinator Puskesmas dan dimoderatori oleh Sub Koordinator Pelayanan Puskesmas, dihadiri oleh Pusdatin, Puslitbang SD Yankes, Puslitbang UKM, Dit. Kesga, Dit. P2MKZN dan Dinkes Provinsi Babel, Jambi, DIY, Jateng, DIY, Jatim, Sultra dan Papua serta perwakilan kabupaten/kota dan Puskesmas di 7 Provinsi, sebanyak 100 peserta.
c) Pertemuan finalisasi instrumen analisis raw data (INARATA) PIS-PK 4.0 dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2021 secara daring melalui Zoom meeting dengan ID meeting 870 2935 0427 passcode inarata. Agenda Rapat demo INARATA 4.0 cara penggunaan dan feature baru. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, drg. Saraswati, MPH serta dihadiri oleh perwakilan dari Badan Litbangkes, Pusat Data dan Informasi, Dit. Kesga, Dit. P2PML (SubDit. TB), Dit. P2PTM dan Dit. Gizi.
d) Pertemuan evaluasi pelaksanaan PIS-PK tahun 2020 dan perencanaan PIS-PK Tahun 2021 diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2021 pukul 08.30 s.d. 13.00 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 882 3405 2684, Passcode: evalpispk. Agenda rapat: evaluasi pelaksanaan PIS-PK tahun 2020 dan perencanaan PIS-PK Tahun 2021. Pertemuan dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (drg. Saraswati, MPH), sambutan dan arahan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan (Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D. Sp.THT-KL (K) M.A.R.S) dimoderatori oleh Koordinator Kelompok Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc) dihadiri oleh Dr.dr. Trihono, MSc; Prof. Akmal Taher, SpBU(K), PhD; Kepala Dinkes Provinsi Sulawesi
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 32
Tengah, perwakilan Dinkes Provinsi Aceh, Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dinkes Provinsi Jateng, Dinkes Provinsi Kalimantan Timur, Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan, Sesditjen Kesmas, Pusdatin, PADK, PPJK, Roren, Dit. Kesga, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, Dit. Gizi, Dit. PKR, Dit. Mutu Akreditasi Yankes, Dit. Fasyankes, Dit. Yankesdtrad, RSUP Persahabatan, RSUK Duren Sawit, RSUD Matraman, RSUD Labuang Baji Makkasar, RS Jiwa Atma Husada Mahakam Samarinda, sebanyak 105 peserta.
e) Rapat persiapan pertemuan koordinasi teknis pembinaan PIS-PK dalam rangka penguatan analisis data PIS-PK tahun 2021 yang diselenggarakan pada tanggal 1 April 2021 dengan meeting ID 88467442880 passcode: pispk2021. Agenda rapat: mendapatkan masukan terkait pelaksanaan pertemuan koordinasi Koordinasi Teknis Pembinaan PIS-PK dalam rangka penguatan analisis data PIS-PK dan penyiapan fasilitator penguatan analisis data PJ Binwil. Rapat dipimpin oleh koordinator substansi Puskesmas dihadiri oleh tim Badan Litbang Kesehatan, Pusat Data dan Informasi, setditjen Kesehatan Masyarakat, Sesditjen Ditjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Setbadan PPSDMK.
f) Pertemuan persiapan workshop penguatan analisis data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat PJ Binwil diselenggarakan pada tanggal 20 April 2021 pada pukul 08.00 s.d. 12.30. WIB secara daring daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan Meeting ID: 897 7305 8640 dan password: TOTPISPK. Agenda workshop: menyiapkan bahan kegiatan workshop penguatan analisis data program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat PJ Binwil dan tindak lanjut rapat tanggal 1 April 2021. Rapat dipimpin oleh Koordinator Puskesmas, dihadiri oleh Perwakilan dari Badan Litbangkes, Pusdatin, Biro perencanaan dan anggaran, Biro Komyanmas, PPJK, Setditjen Yankes, Setditjen Kesmas, Setditjen P2Pdan Setbadan BPPSDMK.
g) Pertemuan workshop penguatan analisis data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat Serial 1 diselenggarakan pada tanggal 26 April 2021 pada pukul 08.00 s.d. 12.30 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 894 0603 2940 dan password: serial1. Agenda workshop: penyampaian materi Penguatan Analisis PIS-PK, Pengantar Aplikasi Keluarga Sehat versi 2.0: Mengunduh dan cleaning raw data, Teori Pengantar Statistik, dan Penugasan mandiri. Workshop dibuka Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh Koordinantor kelompok substansi Puskesmas, diikuti peserta yang berasal dari perwakilan seluruh penanggungjawab bina wilayah (PJ Binwil) 34 Provinsi di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan peserta aktif calon fasilitator sebanyak 38 orang terdiri dari: Sekretariat Jenderal 4 orang (Roren, Rokom, PPJK, PADK), Balitbangkes 4 orang (Setbadan, Puslitbang Biomedis, Puslitbang Humaniora), Badan PPSDMK 6 orang (Sekretariat, Puslat SDMK, Pusdik SDMK, Puskatmutu SDMK, Pusrengun SDMK), Ditjen P2P 7 orang (Sekretariat, Dit. P2PML, Dit. P2PTM, Dit. P2PTVZ, Dit. SKK, Dit. P2MKJN), Ditjen Kesmas 7 orang (Sekretariat, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. Promkes, Dit. Kesjaor), Ditjen Farmalkes 5 orang (Sekretariat, Dit. Yanfar, Dit. Oblik dan Perbekkes, Dit. Prodisfar, Dit. Penalkes), dan Ditjen
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 33
Yankes 4 orang (Sekretariat, Dit. PKR, Dit. Yankestrad, Dit. Fasyankes). Total partisipan sebanyak 68 orang.
h) Pertemuan workshop penguatan analisis data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat Serial 2 sesi INARATA, diselenggarakan pada tanggal 29 April 2021 pada pukul 08.00 s.d. 12.40 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 844 1480 9319 dan password: serial2_1 dan meeting ID: 876 9562 7053 dan password: 519758. Agenda rapat: Analisis Data PIS-PK dengan excel INARATA dan Penugasan mandiri analisis data PIS-PK dan Program dengan INARATA. Workshop dimoderatori oleh Koordinantor Kelompok Substansi Puskesmas pada kelas 1 dan Subkoordinator Yankes Puskesmas pada kelas 2, dengan nasumber dari Puslitbang SD Yankes dan Puslitbang UKM Balitbangkes. Diikuti oleh peserta yang berasal dari seluruh penanggungjawab bina wilayah (PJ Binwil) 34 Provinsi di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan peserta aktif calon fasilitator sebanyak 37 orang terdiri dari: Sekretariat Jenderal 4 orang (Roren, Rokom, PPJK, PADK), Balitbangkes 4 orang (Setbadan, Puslitbang Biomedis, Puslitbang Humaniora), Badan PPSDMK 6 orang (Sekretariat, Puslat SDMK, Pusdik SDMK, Puskatmutu SDMK, Pusrengun SDMK), Ditjen P2P 7 orang (Sekretariat, Dit. P2PML, Dit. P2PTM, Dit. P2PTVZ, Dit. SKK, Dit. P2MKJN), Ditjen Kesmas 7 orang (Sekretariat, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. Promkes, Dit. Kesjaor), Ditjen Farmalkes 5 orang (Sekretariat, Dit. Oblik dan Perbekkes, Dit. Prodisfar, Dit. Penalkes), dan Ditjen Yankes 4 orang (Sekretariat, Dit. PKR, Dit. Yankestrad, Dit. Fasyankes). Total partisipan kelas 1 sebanyak 29 orang dan kelas 2 sebanyak 23 orang.
i) Pertemuan workshop penguatan analisis data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat Serial 2 sesi SPSS, diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2021 pada pukul 08.00 s.d. 12.35 WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 883 9406 9250 dan password: serial2_1 dan meeting ID: 840 5445 8711 dan password: 026994. Agenda rapat: Materi Analisis Data PIS-PK dengan SPSS dan Penugasan mandiri. Workshop dimoderatori oleh Koordinantor kelompok substansi Puskesmas pada kelas 1 dan Subkoordinator Yankes Puskesmas pada kelas 2, dengan nasumber dari Puslitbang SD Yankes dan Puslitbang UKM Balitbangkes. Diikuti oleh peserta yang berasal dari seluruh penanggungjawab bina wilayah (PJ Binwil) 34 Provinsi di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan peserta aktif calon fasilitator sebanyak 37 orang terdiri dari: Sekretariat Jenderal 4 orang (Roren, Rokom, PPJK, PADK), Balitbangkes 4 orang (Setbadan, Puslitbang Biomedis, Puslitbang Humaniora), Badan PPSDMK 6 orang (Sekretariat, Puslat SDMK, Pusdik SDMK, Puskatmutu SDMK, Pusrengun SDMK), Ditjen P2P 7 orang (Sekretariat, Dit. P2PML, Dit. P2PTM, Dit. P2PTVZ, Dit. SKK, Dit. P2MKJN), Ditjen Kesmas 7 orang (Sekretariat, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. Promkes, Dit. Kesjaor), Ditjen Farmalkes 5 orang (Sekretariat, Dit. Oblik dan Perbekkes, Dit. Prodisfar, Dit. Penalkes), dan Ditjen Yankes 4 orang (Sekretariat, Dit. PKR, Dit. Yankestrad, Dit. Fasyankes). Total partisipan kelas 1 sebanyak 29 orang dan kelas 2 sebanyak 23 orang.
j) Pertemuan workshop penguatan analisis data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Bagi Fasilitator Pusat
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 34
Serial 3 yang diselenggarakan pada tanggal 06 Mei 2021 pada pukul 09.00 s.d. 12.10. WIB secara daring melalui aplikasi Zoom meeting dengan meeting ID: 870 7911 9353 dan password: serial3. Agenda workshop: Penyajian hasil analisis data PIS-PK dari peserta dan tanggapan dari pembahas pakar kesehatan dan PJ indicator PIS-PK serta rencana tindak lanjut. Workshop dibuka dan diberikan arahan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh Koordinantor kelompok substansi Puskesmas. Diikuti oleh peserta yang berasal dari seluruh penanggungjawab bina wilayah (PJ Binwil) 34 Provinsi di lingkungan Kementerian Kesehatan dengan peserta aktif calon fasilitator sebanyak 20 orang di kelas 1 dan 19 orang di kelas 2 terdiri dari: Sekretariat Jenderal 4 orang (Roren, Rokom, PPJK, PADK), Balitbangkes 4 orang (Setbadan, Puslitbang Biomedis, Puslitbang Humaniora), Badan PPSDMK 6 orang (Sekretariat, Puslat SDMK, Pusdik SDMK, Puskatmutu SDMK, Pusrengun SDMK), Ditjen P2P 7 orang (Sekretariat, Dit. P2PML, Dit. P2PTM, Dit. P2PTVZ, Dit. SKK, Dit. P2MKJN), Ditjen Kesmas 7 orang (Sekretariat, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. Promkes, Dit. Kesjaor), Ditjen Farmalkes 5 orang (Sekretariat, Dit. Oblik dan Perbekkes, Dit. Prodisfar, Dit. Penalkes), dan Ditjen Yankes 4 orang (Sekretariat, Dit. MAY, Dit. Yankestrad, Dit. Fasyankes); 3 orang pembahas (Dr. dr. Trihono, MSc.; Dr. Imran Pambudi dan Dakhlan Choeron, SKM, MKM), serta anggota kelompok Substansi Puskesmas. Total partisipan sebanyak 46 orang.
k) Pertemuan teknis pengembangan dan perbaikan aplikasi keluarga sehat 2.0 dan mHealth, diselenggarakan pada tanggal 3 Agustus 2021 secara daring melalui Zoom meeting, dengan akses rapat: meeting ID: 862 5420 7469, passcode: 623486. Agenda rapat: reviu dan penyesuaian rumus perhitungan indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dalam rangka Optimalisasi Aplikasi Keluarga Sehat. Rapat dipimpin oleh Koordinator Kelompok Susbtansi Puskesmas, dihadiri oleh Subkoordinator Yankes Puskesmas, perwakilan dari Pusat Data dan Informasi, Pusat Analisis dan Determinan Kesehatan, Dit. Kesehatan Lingkungan, Dit. P2PTM, Dit. P2PML, SubDit. Dewasa Lansia Dit. P2MKJN, Puslitbang UKM dan Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Balitbangkes, Tim Gunadarma (Dr. rer.nat I. Made Wiryana, SKom, SSi, MAppSC, Dr. Andreas Hadiono, ST, MMSI, Sutresna Wati dan Dheanda Absharina), dan staf Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Output Kegiatan Kesepakatan dan Koordinasi Pelaksanaan PISPK
1. Evaluasi pelaksanaan PIS-PK tahun 2020 dan kesepakatan pelaksanaan tahun 2021
2. Adanya peningkatkan kapasitas daerah dalam melakukan analisis data hasil kunjungan PIS-PK untuk intervensi lanjut terintegrasi baik untuk intervensi program, pencapaian keluarga sehat maupun mendorong pencapaian SPM.
3. Tersusunnya buku panduan intervensi 4. Rekomendasi dan rencana tindak lanjut PIS-PK tahun 2021
Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.940.953.000 ,- dengan realisasi Rp. 906.212.525 ,- atau 96,30%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 35
Dokumentasi Kegiatan Kesepakatan dan Koordinasi Pelaksanaan PIS-PK
Pertemuan Evaluasi PIS-PK melalui zoom meeting
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 36
b. Pemantauan dan Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga (PIS-PK) Pemantauan dan Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) Sasaran Kegiatan:
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas terpilih di Provinsi Sumatera Utara, Aceh, Maluku, Papua, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat Pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi PIS-PK dilakukan di 6 (enam) provinsi dan 8 (delapan) kabupaten/kota , yaitu: a) Provinsi Sumatera Utara: Kota Pematang Siantar dan Kabupaten
Samosir pada tanggal 21 s.d 24 April 2021 b) Provinsi Aceh: Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 1 s.d 4
September 2021 c) Provinsi Maluku: Kota Ambon pada tanggal 26 s.d 28 Oktober 2021 d) Provinsi Papua: Kabupaten Keerom pada tanggal 18 s.d 20
November 2021 e) Provinsi Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru
pada tanggal 25 s.d 27 November 2021 f) Provinsi Jawa Barat: Kabupaten Karawang pada tanggal 13 s.d 14
Desember 2021 Output:
1) Terlaksananya pemantauan dan pembinaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada 8 kabupaten/kota di 6 provinsi.
2) Verifikasi langsung capaian dan permasalahan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di lapangan
3) Diperolehnya gambaran pelaksanaan PIS-PK di Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kab/kota dan provinsi secara langsung: a) Kota Pematang Siantar dan Kabupaten Samosir
Dinas Kesehatan dan Puskesmas telah melaksanakan kunjungan keluarga, analisis IKS awal, analisis perubahan IKS dan verifikasi. Tetapi pelaksanaan verifikasi belum sesuai Pedoman Monev PIS-PK
Perlu peningkatan kepatuhan pelaporan evaluasi PIS-PK dan pendampingan secara berkesinambungan untuk pemanfaatan raw data
b) Provinsi Aceh: Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 1 s.d 4 September 2021
Puskesmas telah mampu melakukan analisis data PIS-PK menggunakan inarata dengan pendampingan dari Dinkes Provinsi dan Dinkes Kabupaten, namun perlu dilakukan refreshing agar motivasi tetap terjaga
Sebagian besar kendala Puskesmas adalah terkait dengan aplikasi keluarga sehat 2.0 sehingga perlu koordinasi lebih lanjut dengan Pusdatin
c) Provinsi Maluku: Kota Ambon pada tanggal 26 s.d 28 Oktober 2021
Sebagian besar Puskesmas masih banyak yang belum memanfaatkan raw data PIS-PK untuk dianalisis dan intervensi lanjut
Kota Ambon masih memerlukan akselerasi untuk peningkatan cakupan kunjungan keluarga agar dapat total coverage namun perlunya mendorong Puskesmas untuk analisis data untuk perencanaan intervensi lanjut.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 37
d) Provinsi Papua: Kabupaten Keerom pada tanggal 18 s.d 20 November 2021
Belum seluruh Puskesmas mendapatkan pelatihan KS, antara lain disebabkan adanya mutasi pegawai
Diperlukan pembinaan yang terpadu dan berkesinambungan dalam implementasi PIS-PK dalam upaya peningkatan IKS dan capaian program lainnya
e) Provinsi Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru pada tanggal 25 s.d 27 November 2021
Puskesmas Cempaka Kota Banjarmasin belum mencapai total coverage dan belum memanfaatkan data keluarga yang sudah dikunjungi untuk dianalisis dan intervensi lanjut
Puskesmas Banjarbaru Utara Kabupaten Banjarbaru sudah total coverage, namun data yang ada belum dimanfaatkan untuk analisis dan perencanaan program kesehatan serta intervensi lanjut
f) Provinsi Jawa Barat: Kabupaten Karawang pada tanggal 13 s.d 14 Desember 2021
Puskesmas Telukjambe belum mencapai total coverage, perlu melakukan mapping wilayah dalam rangka akselerasi total coverage kunjungan keluarga, melakukan update data PIS-PK, memanfaatkan data PIS-PK untuk analisis dan intervensi lanjut
Puskesmas Cikampek sudah total coverage, namun data yang ada belum dimanfaatkan untuk analisis dan perencanaan program kesehatan serta intervensi lanjut
Keuangan :
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 159.500.000,- dengan realisasi Rp 159.322.287,- atau 99,88%.
Dokumentasi Pemantauan dan Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Kabupaten Samosir Provinsi Sumatra Utara tanggal 21 s.d 24 April 2021
Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatra Utara tanggal 21 s.d 24 April 2021
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 38
Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh 1 s.d 4 September 2021
Kota Ambon Provinsi Maluku tanggal 26 s.d 28 Oktober 2021
Kabupaten Keerom, Provinsi Papua tanggal 18 s.d 20 November 2021
Kabupaten Karawang tanggal 13 s.d 14 Desember 2021
Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 25 s.d 27 November 2021
Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan tanggal 25 s.d 27 November 2021
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 39
3. INDIKATOR KETIGA
Definisi Operasional: Persentase Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK (Pemenuhan Kapitasi Berbasis Kinerja) dengan rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan ≤ 2% pada akhir tahun berjalan. Cara Perhitungan : Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK dengan Rasio rujukan kasus non spesialistik di rawat jalan kurang dari atau sama dengan 2% pada akhir tahun berjalan dibagi Jumlah seluruh Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK pada tahun berjalan dikali 100% Jumlah Puskesmas yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan melaksanakan PKBK pada pertengahan tahun 2021 adalah 80% dari total Puskesmas atau 8132 Puskesmas. Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2020 – 2024, target indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2% pada tahun 2021 adalah sebanyak 50% (4.066 PKM).
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 50,02% (4.068 Puskesmas ) atau tercapai 100,04% dari target 2021 pada 18 Provinsi.
Capaian Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2% tahun 2021 ditampilkan pada gambar berikut :
2021
2022
2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 40
Permasalahan:
1. Masih kurangnya pelaksanaan sosialisasi RNS samapi ke tingkat kabupaten/kota menyebabkan kurangnya pemahaman terhadap definisi operasional indikator di tingkat provinsi dan kab/kota
2. Efisiensi pembiayaan dana dekonsentrasi dalam pelaksanaan workshop di tingkat provinsi menyebabkan kurang optimalnya pencapaian output peningkatan kompetensi dokter Puskesmas dalam tatalaksana kasus non spesialistik di FKTP
3. Adanya pandemic covid 19 sehingga FKTP maupun dinas kesehatan kab/kota memiliki prioritas penanganan Covid-19, sehingga pelaksanaan indikator lainnya agak terabaikan
Rencana Tindak Lanjut :
1. Diperlukan sosialisasi mengenai indikator RNS untuk kegiatan tahun 2022
2. Pembinaan dalam pemeliharaan pencapaian target RNS bagi FKTP yang telah mencapai target
3. Terus menuerus melakukan penyegaran ilmu kepada dokter Puskesmas untuk mempertahankan kompetensi mereka dalam penatalaksanaan kasus di FKTP
4. Advokasi kepada pemerintah daerah untuk pemenuhan peralatan dan SDM sesuai standar dalam mendukung pencapaian RNS
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2% adalah sebesar Rp. 470.761000,- dengan realisasi Rp. 459.299.059,- atau 97.6 %.
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2% adalah sebagai berikut : 1) Lokakarya Tatalaksana Kasus Rujukan Non Spesialistik di FKTP
Lokakarya Tatalaksana kasus rujukan non spesialistik di FKTP Regional Timur
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 41
Peserta Pertemuan: Bidang Yankes Dinkes Provinsi,Kab/Kota, Lintas Program di lingkungan Kementerian Kesehatan, Organisasi Profesi, Lintas Sektor
Output: Sosialisasi terkait kebijakan pelayanan kesehatan primer, penanganan kasus rujukan non spesialistik
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.279.899.000,- dengan realisasi Rp 277.100.369,- atau 99 %.
Foto Kegiatan: Lokakarya Tatalaksana Kasus Rujukan Non Spesialistik di FKTP Regional Timur ( Depok, 27-29 Mei 2021)
Lokakarya Tatalaksana Kasus Rujukan Non Spesialistik.di FKTP Wilayah DKI Jakarta Peserta Kegiatan:
Bidang Yankes Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Sudin Jakarta Pusat, Sudin Jakarta Timur, Sudin Jakarta Utara, Sudin Jakarta Barat, Sudin Jakarta Selatan, Perwakilan Puskesmas wilayah DKI Jakarta, BPJS, Lintas Program di Kementerian Kesehatan, Organisasi Profesi
Output: Sosialisasi terkait kebijakan pelayanan kesehatan primer dan penanganan kasus rujukan non spesialistik.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 94.012.000,- dengan realisasi Rp 94.000.000,- atau 99.9%.
Foto Kegiatan: Lokakarya Tata Laksana Kasus Rujukan Non Spesialistik di FKTP Wilayah DKI Jakarta (10-11 November 2021)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 42
2) Pemantauan dan Pembinaan Kompetensi FKTP Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Dinas Kesehatan Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas dan Praktik Mandiri
Lokasi Kegiatan: a) Provinsi Sulawesi Tenggara: Kota Kendari dan Kab Konawe b) Provinsi Sulawesi utara: Kota Manado, Kota Tomohon dan Kab
Minahasa Utara c) Provinsi Bengkulu : Kota Bengkulu, Kab Bengkulu Tengah dan Kab
Seluma d) Provinsi Jawa Barat: Kab Bogor, Kota Purwakarta, Kota Cimahi
Output: Gambaran kompetensi FKTP dalam tatalaksana kasus rujukan non spesialistik dan capaian indikator Persentase FKTP dengan rasio rujukan non spesialistik ≤ 2%
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 84.600.000,- dengan realisasi Rp 82.853.690,- atau 98%.
Foto Kegiatan: a. Dokumentasi Monitoring dan Evaluasi Rujukan Non Spesialistik di
Dinkes Prov/Kota/Kab di Provinsi Sulawesi Tenggara (14-16 Juni 2021)
b. Monitoring dan Evaluasi Rujukan Non Spesialistik di Kota Bengkulu,
kab Bengkulu Tengah dan Kab Seluma di Provinsi Bengkulu (22-24 November 2021)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 43
c. Monitoring dan Evaluasi Rujukan Non Spesialistik di Dinkes Kota Purwakarta, Kota Cimahi dan Kab Bogor di Provinsi Jawa Barat (tanggal 10, 13 dan 14 Desember 2021)
d. Monitoring dan Evaluasi Rujukan Non Spesialistik di Dinkes Kota Manado,Kota Tomohon dan kab Mnahasa utara di Provinsi Sulawesi Utara (tanggal 24-26 November 2021).
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 44
4. INDIKATOR KEEMPAT
Definisi Operasional: Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal pada akhir tahun berjalan. Puskesmas dengan yankes gigi & mulut yang optimal yaitu Puskesmas yang: 1. Memiliki SDM, sarana prasarana dan alat sesuai standar. 2. Melaksanakan Program UKGS sesuai standar di 75% SD/MI dalam
wilayah kerja Puskesmas 3. Melaksanakan pembinaan UKGM di 60% desa/kel dalam wilayah kerja
Puskesmas. 4. Melaksanakan layanan kuratif kesehatan gigi dan mulut sesuai standar
Cara Perhitungan : Jumlah Puskesmas dengan pelayanan kesehatan gigi & mulut yang optimal pada akhir tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh Puskesmas diakhir tahun berjalan, dikali 100%.
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal pada tahun 2021 adalah sebanyak 60% (6.100 FKTP)
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 64% (6.523 FKTP) atau tercapai 106,6% dari target 2021 di 34 Provinsi. Capaian Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut :
2021
2022
2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 45
Permasalahan: 1. Pandemi Covid 19 menyebabkan banyak sekolah yang tidak melakukan
kegiatan tatap muka, sehingga pelaksanaan kegiatan UKGS agak terhambat 2. Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas pada masa
pandemi hanya melakukan pelayanan emergensi, sehingga diperlukan penatalaksanaan Puskesmas supaya dapat melakukan pelayanan kuratif yang optimal.
Rencana Tindak Lanjut : 1. Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor untuk optimalisasi pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas 2. Penyusunan Juknis UKGS dan UKGM pada masa pandemi Covid 19
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal adalah sebesar Rp. 92.710.000,- dengan realisasi Rp. 88.683.145,- atau 96 %. Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Persentase Puskesmas dengan yankes gigi & mulut optimal adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Kegiatan:
Komite Kesehatan Gigi dan Mulut, Organisasi Profesi, Lintas Program di Lingkungan Kementerian Kesehatan, Akademisi serta lintas sector, Dinkes Prov/Kab/Kota, Puskesmas, Praktik Mandiri
Output: a) Penyusunan draft RAN Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2021 - 2025 b) Tersusunnya draft buku Juknis Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di FKTP pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru c) Webinar hari Kesehatan Gigi dan Mulut 2021
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 52.900.000,- dengan realisasi Rp. 50.505.000,- atau 95%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 46
Foto Kegiatan: Pertemuan Koordinasi Program Kesehatan Gigi dan Mulut (Webinar Hari Kesehatan Gigi Nasional 2021(15 & 18 September 2021)
Pertemuan Penyusunan Draft RAN Kesehatan gigi dan mulut tahun 2021-2025.
2) Pemantauan dan pembinaan Program Kesehatan Gigi dan Mulut Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Puskesmas dan Praktik Mandiri
Lokasi kegiatan: a) Provinsi Sulawesi Tenggara: Kota Kendari, Kab Konawe b) Provinsi Bengkulu : Kota Bengkulu, Kab Bengkulu Tengah, Kab
Seluma c) Provinsi Jawa Barat : Kota Bogor, Kota Cimahi, Kab Bogor
Output: 1. Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan program kesehatan gigi
dan mulut di Kota Kendari dan Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara
2. Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut di Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kab Seluma Provinsi Bengkulu
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 47
3. Pembinaan dan pendampingan pelaksanaan program kesehatan gigi dan mulut di Kota Bogor , Kota Cimahi dan Kab Bogor Provinsi Jawa Barat
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 39.810.000,- dengan realisasi Rp. 38.178.145,- atau 96 %.
Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Gigi dan Mulut di provinsi Sulawesi Tenggara ( 14-16 Juni 2021)
Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Gigi dan Mulut di provinsi Bengkulu ( 22-24 November 2021)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 48
Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Gigi dan Mulut di provinsi Jawa Barat ( 13 dan 14 Desember 2021)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 49
5. INDIKATOR KELIMA
Sebagaimana uraian di atas, maka dalam pencapaian sasaran strategis yang menjadi indikator kelima adalah:
Definisi Operasional: Persentase kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan dan telah menerapkan SISRUTE sesuai ketentuan yang berlaku Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan yang telah menerapkan SISRUTE dibagi dengan jumlah seluruh kabupaten/kota, dan dikalikan dengan 100 persen, di tahun berjalan.
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) pada tahun 2021 adalah sebanyak 30 % (154 Kab/Kota).
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 30% (154 kab/kota), maka realisasi tahun 2021 baru mencapai 9,9 % (51 Kab/Kota) di 15 Provinsi. Target tahun 2021 belum bisa tercapai. Capaian Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut
2021
2022
2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 50
Grafik Perbandingan target dan capaian indikator
Presentase Kabupaten/kota yang memiliki puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
30%
9,92%
SANDINGAN KUMULATIF TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR PUSKESMAS SEBAGAI PERCONTOHAN DAN TELAH MENERAPKAN
SISRUTE TAHUN 2021
Target Realisasi
Grafik di atas merupakan grafik perbandingan kumulatif target dan capaian indikator dengan pembagi 514 Kabupaten/Kota, dimana target indikator adalah 154 Kabupaten/Kota (30%) dan capaian indikator adalah 51 Kabupaten/Kota (9,9 %) di tahun 2021.
154 Kab/Kota
(100%)
51 Kab/Kota (33,12%)
SANDINGAN TARGET DAN CAPAIAN INDIKATOR PUSKESMAS SEBAGAI PERCONTOHAN DAN TELAH MENERAPKAN SISRUTE
TAHUN 2021
Target Realisasi
Grafik di atas merupakan grafik perbandingan target dan capaian indikator dengan pembagi 154 Kabupaten/Kota atau sebesar 30% yang merupakan target indikator di tahun 2021, dimana target indikator tahun 2021 adalah 154 Kabupaten/Kota (100%) dan capaian indikator adalah 51 Kabupaten/Kota (33,11 %). Permasalahan: a. Perubahan kebijakan terkait Pedoman TPCB dalam melakukan pembinaan ke
Puskesmas yang masih berproses di direktorat lain mempengaruhi proses finalisasi pedoman Puskesmas Sebagai Percontohan.
b. Proses penyusunan pedoman Puskesmas sebagai percontohan menunggu finalisasi Pedoman TPCB untuk harmonisasi dan menghindari terjadinya duplikasi.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 51
c. Agar pemenuhan target tetap dapat berproses, dalam kegiatan pemantauan dan pembinaan langsung puskesmas sebagai percontohan yang menjadi lokus prospek tahun 2021 dilakukan menggunakan rancangan pedoman yang telah dan masih dilakukan beberapa penyesuaian.
d. Pada triwulan II dan III terjadi peningkatan kembali/llonjakan kasus COVID-19 yang tidak memungkinkan pemantauan Puskesmas dilakukan secara langsung.
e. Refocusing anggaran Pembinaan kepada provinsi dalam pembentukan Puskesmas sebagai percontohan di kab/kota, sehingga hanya 51 Puskesmas di 51 kab/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).
f. Untuk menjadikan Puskesmas layak sebagai percontohan membutuhkan pembinaan terpadu dan berkesinambungan serta sumber daya yang tidak dapat dipenuhi dalam waktu singkat.
Rencana Tindak Lanjut : a. Mengikuti pembahasan intensif pedoman TPCB yang dikoordinir oleh
Direktorat lain, untuk harmonisasi dan menghindari duplikasi dengan Pedoman Puskesmas sebagai Percontohan.
b. Melakukan update/penyesuaian pada rancangan Pedoman Puskesmas Sebagai Percontohan.
c. Melakukan Pembinaan, pemantauan dan penilaian secara langsung Puskesmas sebagai percontohan yang menjadi sasaran tahun 2022 menggunakan rancangan pedoman.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi berbasis tekonologi informasi
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 274.898.000,- dengan realisasi Rp. 270.360.581 atau 98,35%.
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Revisi Rancangan Permenkes Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat a. Pertemuan Penyusunan Revisi Rancangan Revisi Permenkes 37 tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Rincian kegiatan yang dilakukan dalam rangka penyusunan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
1) Rapat pembahasan awal Pertemuan Penyusunan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 10 Februari 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 81861660322 dan Password 229299. Agenda rapat: identifikasi pelayanan di Puskesmas yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium, identifikasi substansi yang perlu diubah dari Permenkes Nomor 37 Tahun 2012, dan penyusunan outline pedoman. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi (PATELKI), dengan jumlah peserta rapat sebanyak 51 orang.
2) Pertemuan Koordinasi Penyusunan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas secara luring di hotel Aryaduta Jakarta dan secara daring melalui Zoom
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 52
meeting dengan ID 88132258563 dan passcode labkesmas. Tujuan pertemuan adalah untuk koordinasi penyusunan rancangan revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 dengan lintas program, organisasi profesi, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dan Puskesmas. Pertemuan dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dengan narasumber dari Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes, Dit. Yankes Primer, Puslitbang SD dan Yankes, BBLK Jakarta, PATELKI dan Puskesmas Bubakan, Pacitan, Jawa Timur. Pertemuan dilakukan dengan metode pemaparan materi, diskusi tanya jawab dan diskusi kelompok. Peserta terdiri dari peserta pusat (lintas program Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi (PATELKI dan PDS PatKlin). Peserta daerah terdiri dari 5 Dinas Kesehatan Provinsi (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas dari DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan), 5 Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan 5 Puskesmas dari provinsi tersebut dengan total peserta luring dan daring sebanyak 69 orang.
3) Rapat pembahasan lanjutan I Penyusunan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 16 April 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 86460088394 dan password revpermen. Agenda rapat: menyepakati jenis pemeriksaan laboratorium Puskesmas, menyepakati peralatan dan perlengkapan laboratorium Puskesmas dan pengayaan substansi Manajemen Laboratorium Puskesmas. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi (PATELKI dan PDS PatKlin) sebanyak 35 orang.
4) Rapat pembahasan lanjutan II Penyusunan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 27 April 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 83782141256 dan Password RPMK3712. Agenda rapat: menyepakati substansi terkait Keamanan dan Keselamatan di Laboratorium Puskesmas (Bab V) dan menyepakati substansi terkait Mutu Pelayanan Laboratorium (Bab VI). Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi (PATELKI dan PDS PatKlin) sebanyak 35 orang.
5) Rapat pembahasan lanjutan III Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 25 Mei 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 88161410307 dan password RPMK1712. Agenda rapat: Bab V tentang Keamanan dan Keselamatan di Laboratorium khususnya mengenai Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Bab VII tentang Manajemen Laboratorium Puskesmas. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi (PATELKI, PDS PatKlin, PP PERDALIN dan Pokjanas PPI) sebanyak 38 orang.
Keuangan: Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 132.404.000,- dengan realisasi Rp131.469.826 atau 99,29%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 53
Dokumentasi Kegiatan Penyusunan Revisi Rancangan Permenkes 37 tahun 2012
b. Uji coba Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 1) Rapat uji coba Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 11 Juni 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 89233238004 dan Password RPMK372012. Agenda rapat: Pembahasan substansi Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI, Bab VII. Rapat dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas, dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan peserta daerah yaitu Dinas Kesehatan 5 provinsi (Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Barat), dinas kesehatan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 54
kabupaten/kota dan Puskesmas dari ke 5 provinsi tersebut, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 36 orang.
2) Rapat pembahasan lanjutan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 31 Agustus 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 84974140324 dan password RPMK37. Agenda rapat: Membahas Bab IV substansi terkait Alur Rujukan dan Jenis Rujukan Spesimen, Bab VI substansi terkait Indikator Nasional Mutu Laboratorium dan persiapan uji coba. Rapat dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi (PATELKI, PDS PatKlin, dan PAMKI) sebanyak 25 orang.
3) Rapat persiapan uji coba Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 6 September 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 89004758333 dan password RPMK37. Agenda rapat: membahas Instrumen Uji Coba dan Mekanisme Uji Coba. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi (PATELKI, PDS PatKlin, PP PERDALIN dan Pokjanas PPI) sebanyak 30 orang.
Keuangan: Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 4.800.000,- dengan realisasi Rp. 3.520.000 atau 73,33%.
c. Pertemuan Finalisasi Penyusunan Rancangan Permenkes
1) Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 09 September 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 84502381627 dan password 372012. Agenda rapat: Mekanisme Uji Coba dan Cara Pengisian Instrumen Uji Coba. Rapat dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan 4 Provinsi (Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Maluku Utara), Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas dari 4 provinsi tersebut dengan jumlah peserta sebanyak 34 orang.
2) Rapat Finalisasi Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas pada tanggal 16 September 2021 melalui Zoom meeting dengan ID: 83898985847 dan password 372012. Agenda rapat: membahas hasil uji coba rancangan revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012. Rapat dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh lintas program di Kementerian Kesehatan dan Organisasi Profesi (PATELKI, PDS PatKlin, dan PAMKI) dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
Output kegiatan: Dihasilkannya Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas dan telah disampaikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Rencana Tindak Lanjut: menunggu jadwal pembahasan Rancangan Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 dari Hukormas.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 55
Keuangan: Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 4.800.000,- dengan realisasi Rp. 4.680.000,- atau 97,5%.
2. Kesepakatan LP/LS Pelayanan Kesehatan Primer dalam Penguatan
Puskesmas Percontohan Pertemuan LP/LS Pelayanan Kesehatan Primer Pertemuan Lintas Program/Lintas Sektor dilaksanakan secara daring melalui Zoom meeting dengan rincian kegiatan sebagai berikut: 1) Rapat Tanggal 7 Januari 2021
Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Sosialisasi Permenkes No.84 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Sosialisasi Juknis Vaksin dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19. Rapat dibuka oleh Direktur Yankes Primer dan dimoderatori oleh Koordinator Puskesmas. Rapat dihadiri secara virtual oleh pejabat/staf dari Dit. Surkakes, Pusdatin, Dit. Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Dit. P2PTM, Dit. MAY, Dit. PKR, Dit. Fasyankes, 34 Dinkes provinsi, Dinkes Kab/Kota, Puskesmas, Jejaring dan lintas sektor dengan jumlah peserta rapat 500 partisipan. Hasil: a. Pengantar dari Moderator yang disampaikan antara lain: salah satu untuk
mengatasi pandemi adalah melalui vaksinasi atau imunisasi b. Adanya pandemic COVID-19 membawa dampak terhadap berbagai sektor
kesehatan dan sector non kesheatan. c. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan oleh pemerintah pusat dengan melibatkan
pemerintah daerah provinsi, kab/kota d. Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tidak mengganggu pelayanan imunisasi
lainnya. e. Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten melakukan pembinaan dan
pengawasan kepada Puskesmas dan jejaringnya, memastikan sasaran, penyusun rencana distribusi vaksin dan logistic, serta rencana advokasi.
2) Rapat tanggal 3 Februari 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Sosialisasi Juknis Kredensial Tenaga Kesehatan di Puskesmas. Pertemuan di buka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dengan narasumber Koordinator Substansi Puskesmas, Pakar Mutu dan Keselamatan Pasien, Adminkes Ahli Madya Dit. PKP. Kegiatan ini di hadiri oleh perwakilan dari 4 organisasi profesi: PB IDI, PB IBI, PB PDGI, Perwakilan Biro Hukum dan Organisasi, Setditjen Kesmas, Sesditjen P2P, Setditjen Yankes, Dit. Rujukan, Dit. Mutu Akreditasi, Kelompok Substansi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Perorangan, Puslat Mutu SDMK, Konsil Kedokteran, APKESMI, Perwakilan 34 dinas provinsi, perwakilan dinkes kab/kota terpilih, dan perwakilan dari Puskesmas di kab/kota terpilih dengan total partisipan berjumlah 3300 partisipan. Hasil: a. Juknis kredensial disusun berdasarkan amanat dari Permenkes 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang menyebutkan pada pasal 20 ayat (1) bahwa dokter dan/atau dokter layanan primer, dokter gigi dan tenaga Kesehatan lain dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memiliki kewenangan yang diperoleh melalui kredensial.
b. Kredensial bertujuan memastikan agar setiap pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga yang kompeten sehingga mutu pelayanan kesehatan yang
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 56
berorientasi pada keselamatan pasien dan masyarakat di Puskesmas lebih terjamin dan terlindungi.
c. Penyusunan Juknis Kredensial Tenaga Kesehatan di Puskesmas sudah di mulai sejak awal tahun 2020 dan proses penyusunan tetap berlangsung selama pandemic COVID-19, sehingga pada tahun 2020 juknis ini secara resmi terbit berupa keputusan direktur jenderal pelayanan kesehatan nomor: HK.07.01/1/4719/2020 tentang Petunjuk Teknis Kredensial Tenaga Kesehatan di Puskesmas.
3) Rapat tanggal 23 Februari 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Puskesmas BLUD. Pertemuan tersebut di buka oleh Bu Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dengan narasumber Koordinator substansi Puskesmas yang dimoderatori oleh Adminkes Ahli Madya/Plt. Subkoordinator Penunjang Yankes, KS Puskesmas, dan dihadiri oleh Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah Ditjen Bina Keuangan Daerah, Kemendagri, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Ditjen Bina Bangda, Kemendagri, Pejabat/staf perwakilan dari Inspektur 1 Kemenkes, Bagian Keuangan Ditjen Yankes, perwakilan kelompok substansi Yankes KS. Puskesmas, Administrator Kesehatan/Analis Kebijakan dan pelaksana Dit. Yankes Primer. Peserta daerah berasal dari perwakilan dinkes provinsi dan kab/kota terpilih didampingi oleh Bappeda dan BPKAD masing-masing di daerah kab/kota tersebut. Kadinkes Provinsi Sumatera Utara, Kasie Yankesdas Dinkes Kab. Deli Serdang, kepala BKAD Kabupaten Deli Serdang, kepala Bappeda kab Kab. Deli Serdang, Kasie Yankes Primer Dinkes Provinsi DIY, perwakilan dinkes Kab/Kota Kulon Progo, Kepala BKAD Kulon Progo, perwakilan Dinkes Provinsi Papua, Kadinkes Kota Jayapura, Kepala BKAD Kota Jayapura, Kepala Bappeda Kota Jayapura, Adinkes, APKESMI, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 90 partisipan. Hasil: a. Penerapan PPK BLUD di Puskesmas mendorong peningkatan kinerja
Puskesmas untuk memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat b. Komitmen pemerintah daerah kab/kota dan DPRD menjadi factor utama
dalam penerapan PPK BLUD Puskesmas. Komitmen dalam bentuk regulasi (Perda), pembentukan Tim dan dukungan anggaran
c. BLUD tidak mengatur kelembagaan namun membutuhkan kelembagaan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku
d. Advokasi bimbingan teknis, dan monev dilaksanakan oleh Kemendagri, Kemkes, Dinkes provinsi, ADINKES, APKESMI sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
4) Rapat tanggal 26 Februari 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Pembahasan Rancangan Peraturan Perijinan Berusaha Puskesmas. Rapat di buka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dihadiri oleh Kabid Pengembangan Sistem Informasi Pusdatin, Koordinator Substansi Puskesmas, Subkoordinator Penunjang Yankes Kelompok Substansi Puskesmas, Kabid Yankes Yankes Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Kasubbag Hukum Setditjen Yankes, Subkoordinator Yankes Penunjang Substansi Puskesmas, Dinkes Provinsi Aceh, perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Barat, Dinkes Provinsi Maluku, Dinkes Kab. Maluku Tenggara, Dinkes Kota Bogor, Sudinkes Kota Adm, Jakarta Utara. IAKMI, APKESMI, perancang PP Sesditjen Yankes, dan kelompok jabfungkes di Pusdatin dan Dit. PKP, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 44 partisipan. Hasil: a. Telah diterbitkan PP nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perijinan
Berusaha Berbasis Resiko yang membuat aktivitas Puskesmas dengan tingkat resiko menengah tinggi, sehingga perijinan berusaha yang berlaku adalah NIB dan Sertivikat Standar
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 57
b. Standar kegiatan usaha ditetapkan dengan Peraturan Menteri dan wajib ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan sejak PP diundangkan.
5) Rapat tanggal 19 Maret 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Sosialisasi dukungan Kementerian Kominfo dalam penyediaan Internet bagi Puskesmas. Rapat di buka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (drg. Saraswati, MPH) dan dimoderatori oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc), dan dihadiri oleh Kadiv Layanan TI Pemerintah BHAKTI Kemkoinfo (Bapak Sri Sanggara Aradea), Kadiv Perencanaan Strategis (Ibu Yulis Widyo), staf Divisi Satelit dan Akses Internet (Bapak Faisal Arman Syam), perwakilan Dit. Fasyankes, Kemenkes, perwakilan dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kab/kota dan Puskesmas. Hasil: a. Kebutuhan internet saat ini tidak bisa lagi ditinggalkan. Internet menjadi alat
utama mengingat saat ini semua berbasis web, aplikasi. b. Terdapat 3285 Puskesmas dan 284 Puskesmas Pembantu yang di dukung
oleh BAKTI Kominfo dalam pengadaan layanan internet, beberapa Puskesmas di daerah masih terkendala penggunaannya.
c. Direktur Yankes Primer telah mengirimkan surat ke Dinkes Provinsi untuk pemberitahuan bantuan jaringan internet dari BAKTI dan diharapkan dilakukan optimalisasi pemanfaatan bantuan internet tersebut dalam mendukung pelayanan Puskesmas
d. Dinkes provinsi dan kab/kota menyampaikan feedback atas surat Direktur tersebut dan menyatakan masih ditemukan permasalahan internet Puskesmas yang menerima bantuan tersebut.
e. Perangkat dikirim oleh BAKTI Kominfo menggunakan teknologi terbanyak adalah VSAT (85%), sedangkan Radiolink dan Fiber optic hanya pada beberapa Puskesmas saja.
6) Rapat tanggal, 5 April 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Rapat Koordinasi Internet Puskesas. Rapat ini dilakukan secara virtual dan di buka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh KasubDit. Puskesmas dan dihadiri oleh Divisi Infrastruktur Satelit dan Akses Internet Bhakti Kominfo (Sri Sanggrama Aradea), Kepala Divisi Layanan IT untuk Pemerintah untuk dan Masyarakat BAKTI Kominfo (Latifah Hanum), beserta staf, serta pejabat fungsional perwakilan dari lintas program di Kementerian Kesehatan: Perwakilan dari Setditjen Kesmas, Setditjen P2P, Sesditjen Kesmas, Setditjen P2P, Ses Badan PPSDMK, Biro Perencanaan, Pusdatin, Dit. Fasyankes, Dit. Yankes Rujukan, Dit. Yankes Primer, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 46 partisipan. Hasil: a. Puskesmas membutuhkan internet untuk dukungan pelayanan, pencatatan
dan pelaporan yang menggunakan aplikasi/system informasi. b. Perlu rincian kebutuhan spesifikasi teknis seluruh aplikasi yang digunakan
(protocol, IP Publik, yang digunakan beserta port dan requirement lainnya jika ada.
c. Pilihan opsi Profing yang menawarkan BAKTI yaitu: 1. Pembatasan akses dengan menggunakan password SSID 2. Pembatasan user yang akan menggunakan internet (time schedule) 3. Limitasi penggunaan (internet hanya untuk aplikasi tertentu sesuai
kebutuhan di fasyankes) d. Perlu dilakukam ujicoba/inkubasi pada beberapa Puskesmas sebelum
memutuskan pembaharuan konfigurasi teknis yang akan dilakukan.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 58
7) Rapat tanggal 27 April 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Revisi Permenkes Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat, yang dibuka oleh Direktur Kesehatan Yankes Primer dengan narasumber Koordinator KS Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc), di moderatori oleh Adminkes Ahli Madya/Plt. Sub Koordinator Penunjang Yankes KS Puskesmas (dr. Wing Irawati) serta dihadiri oleh pejabat fungsional/staf perwakilan dari Dit. Yankes Rujukan, Dit. Fasyankes, Dit. MAY, Dit. P2PL, Dit. P2PTM, Dit. SKK, Dit. P2PTVZ, Dit. Kesga, Dit. Gizi Masyarakat, Dit. Kesjaor, Dit. Kesling, Dit. Yanfar, Dit. Tata Kelola Obat Publik dan Perbelkes, Puslitbang BTDK, Pusling SDPK, Pusdatin, BBLK Jakarta, PDS PATKLIN, PATELKI, KS Klinik, KS Klinik Perorangan, Subkoordinator Yankes KS Puskesmas, dan Adminkes Muda/Pertama dan Staf/Pelaksana KS Puskesmas, dengan jumlah peserta rapat 35 partisipan. Hasil: a. Laboratorium Puskesmas adalah bagian dari Puskesmas, oleh karena itu
pengelolaan terkait laboratorium dalam Permenkes revisi ini harus menginduk kepada Permenkes Nomor 43 Tahun 2019.
b. Perlu ada indikator mutu yang jelas dalam pelayanan laboratorium {uskesmas untuk menjamin pelayanan laboratorium yang berkualitas.
c. Untuk melengkapi substansi revisi Permenkes ini akan menunggu masukan dari Dit. Rujukan, Dit. MAY, Dit. Kesling, Dit. Fasyankes, Dit. Kesjaor, BBLK dan PDS PATKLIN.
8) Rapat tanggal 25 Mei 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Pembahasan Revisi Permenkes 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas dam Manajemen Laboratorium Puskesmas. Rapat ini dilakukan secara virtual dan dibuka oleh Direktur Yankes Primer. Pemaparan materi oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc) dan dimoderatori oleh Adminkes Ahli Madya/Plt. Sub Koordinator Penunjang Yankes (dr. Wing Irawati), serta dihadiri oleh pejabat fungsional/staf perwakilan dari Dit. Rujukan, Dit. Fasyankes, Dit. Mutu Akreditasi, Dit. P2PML, PDS PATKLIN, PATEKI, PP PERDALIN, Pokjanas PPNI dan Adminkes Poksi Puskesmas. Hasil: a. Substansi yang perlu ditambahkan materi PPI adalah:
Melengkapi poin kewaspadaan standar dengan uraian yang lebih detiel mengenai hal-hal yang terkait laboratorium Puskesmas.
Melengkapi poin kewaspadaan transmisi dengan uraian yang lebih mendalam mengenai jenis APD yang diperlukan untuk jenis pemeriksanaan tertentu di laboratorium Puskesmas
Melengkapi dekontaminasi sesuai jenis alat laboratorium b. Substansi yang perlu ditambahkan dalam manajemen laboratorium
Melengkapi formulir pencatatan laboratorium Puskesmas dengan formulir pencatatan hasil pemeriksaan untuk program, pencatatan suhu dan kelembaban di laboratoium dan buku log kondisi alat-alat laboratorium Puskesmas.
Pengawasan eksternal untuk laboratorium Puskesmas selain dari akreditasi Puskesmas, akan dicermati lebih lanjut apakah akan disebutkan nama organisasi profesi Bersama dinas kesehatan kabupaten/kota atau dinas kesehatan dengan instansi terkait.
9) Rapat tanggal 27 Mei 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka persiapan Pertemuan Koordinasi Pembinaan Teknis Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang di buka oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 59
Saraswati Sitepu, MSc.), dihadiri oleh Kepala PADK, Dr. dr. Trihono, MSc., Fasilitator Badan Litbangkes (Puslitbang UKM dan Puslitbang SD Yankes), Pusdatin, Puslitbang Humaniora, Puslat SDMK, Dit. P2ML, Dit. Yankestrad, dan perwakilan Sekretariat Unit Utama (Ditjen Yankes, Ditjen Kesmas, Ditjen P2P, Ditjen Farmalkes dan Badan PPSDMK), dengan total peserta 41 partisipan. Hasil: a. Pelaksanaan PIS-PK di fokuskan pada penguatan pemanfaatan data PIS-PK
serta percepatan intervensi lanjut untuk mewujudkan keluarga sehat dan capaian target indikator kesehatan.
b. Dalam rangka percepatan intervensi lanjut, direncanakan Pertemuan Koordinasi Pembinaan Teknis PIS-PK
10) Rapat tanggal 27 Mei 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Rapat Uji Coba Pelaporan Evaluasi PIS-PK berbasis digital menggunakan geogle form melalui virtual. Rapat ini di buka oleh Bu Direktur Pelayanan Kesehatan Primer (drg. Saraswati, MPH), pemaparan materi oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc), dimoderatori oleh Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Puskesmas (drg. Aditya Putri) serta dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, DIY, Maluku Utara, Dinkes Kab. Deliserdang, Dinkes Kab. Bantul, Dinkes kab. Tidore Kepulauan, Puskesmas Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Kadinkes Puskesmas Sewon 1, Kab. Bantul, Kapus Soa Sio Kota Tidore Kepulauan dengan total peserta sebanyak 26 orang. Hasil: a. Google form yang sedang di uji coba ini ditujukan untuk pelaporan evaluasi
PIS-PK tahunan, akan dikembangkan google form untuk pelaporan evaluasi PIS-PK Tribulanan
b. Google form evaluasi PIS-PK diharapkan mempermudah dinas kesehatan provinsi, kab/kota dan Puskesmas dalam pelaporan, serta Kemenkes dalam pengolahan
11) Rapat tanggal 8 Juni 2021 Pertemuan Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka melakukan analisis untuk intervensi lanjut dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan diikuti peserta dari daerah yang berasal dari 33 Provinsi (Provinsi Maluku Utara tidak dapat hadir), 34 kab/kota, 2 Puskesmas dan perwakilan peserta lintas program penangung jawab 12 indikator keluarga sehat, fasilitator pusat analisis data PIS-PK (Dit. Kesga, Dit. Kesling, Dit. Kesjaor, Dit. P2PTM, Dit. P2ML, Dit. SKK, Dit. P2MKJN, Pusdik SDMK, Puslat SDMK, Puslat Mutu SDMK, P2JK, PADK, Roren, Dit. Yankestrad, Sesfarmalkes, Puslitbang Humaniora). Total peserta sebanyak 166 partisipan. Tanggal 16-19 Juni 2021 dilakukan secara Luring di Hotel Sari Pasific Jakarta. Hasil pertemuan: a. Memberikan materi aplikasi KS Versi 2.0 dan mengunduh raw data oleh drg.
Rudi Kurniawan, MKes (Pusdatin), cleaning raw data oleh Farida Sibuea, SKM, MSCPH (Pusdatin) dan pengantar teori statistik oleh dr. Miko Hananto, SKM, MKM (Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat).
b. Video tutorial dan materi para narsum telah di share di link materi untuk membantu peserta melakukan penugasan serta mengingat/mengulangi tahapan unduh dan cleaning data
c. Rekaman zoom kegiatan daring dapat diakses pada kanal You Tube Direktorat Yankes Primer, Kemenkes RI.
d. Peserta melakukan penugasan unduh dan cleaning raw data dengan pendampingan dari fasilitator Pusdatin dan Dit. PKP melalui WA Grup.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 60
12) Rapat tanggal, 10 Juni 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka optimalisasi pelaporan dan evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer telah mengembangkan format laporan dan evaluasi PIS-PK berbasis digital menggunakan google form yang dilaksanakan tanggal 10 Juni 2021. Pertemuan dilakukan melalui virtual yang di buka oleh Bu Direktur Yankes Primer yang dihadiri oleh perwakilan 34 dinas Kesehatan provinsi dan penanggungjawab Bina Wilayah PIS-PK dengan total peserta sebanyak 63 partisipan. Hasil: a. Evaluasi pelaksanaan program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga
(PIS-PK), sebelumnya dilakukan menggunakan matrik manual excel. b. Google form ini merupakan respon cepat terhadap hambatan dan masalah
dari penyampaian hasil evaluasi PIS-PK tahun 2020. c. Google form diperuntukkan untuk penyampaian evaluasi pelaksanaan PIS-PK
tahunan, sehingga data yang dimasukan yaitu data terkini pada akhir tahun pelaporan.
d. Responden adalah orang yang diberikan tanggung jawab untuk memasukan data ke dalam google form dan dapat dilakukan konfirmasi kepadanyaterkait data yang telah diisikan.
e. Data keluarga yang di kunjungi merupakan data terkini, dipilih yang paling update, sumber data dapat berasal dari aplikasi keluarga sehat atau manual yang dimiliki oleh setiap instansi.
13) Rapat tanggal 11 Juni 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka uji coba rancangan revisi Permenkes nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyrakat tanggal 11 Juni 2021 secara virtual melalui Zoom meeting, dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas, di moderatori oleh Adminkes Ahli Madya/Plt. Sub Koordinator Penunjang Yankes Puskesmas, yang dihadiri oleh perwakilan Hokurmas Yankes, Dit. MAY, Dinkes Provinsi Sumut, Dinkes Provinsi Lampung, Dinkes Provinsi DKI Jakarta, Dinkes Provinsi Jatim, Dinkes Kab. Aceh Timur, Kab. Padang Lawas, Kab. Way Kanan, Sudinkes Kota Adm. Jaksel, Kab. Pacitan, Puskesmas Birem Bayeum, Puskesmas Latong, Puskesmas Way Tuba, Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Bubukan, Subkoordinator Yankes Puskesmas, Analisis Kebijakan/Admnkes dan PelaksanaAdministrasi KS Puskesmas, dengan jumlah peserta rapat sebanyak 36 partisipan. Hasil: a. Pertemuan hari ini merupakan perbahasan ke-6 untuk melakukan uji coba
substansi rancangan revisi Permenkes No.37 Tahun 2012 b. Rancangan revisi Permenkes perlu di lakukan uji coba yang bertujuan untuk
melihat kesesuaian substansi dalam rancangan revisi Permenkes ini untuk dapat diterapkan di laboratorium Puskesmas
c. Pembahasan Bab II terkait ketenagaan d. Pembahasan Bab III terkait sarana, prasarana, perlengkapan, dam peralatan e. Pembahasan Bab IV terkait Pelayanan f. Pembahasan Bab V terkait keamanan dan keselamatan di laboratorium
Puskesmas ditambah dengan narasi mengenai kritis: bagaimana mekanisme penentuan evaluasi, siapa yang mengevaluasi dan seterusnya.
g. Pembahasan Bab VI terkait mutu pelayanan laboratorium dilengkapi dengan indicator mutu nasional sesuai masukan dari dit. MAY
h. Pembahasan Bab VII terkait manajemen laboratorium
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 61
14) Rapat tanggal, 24 Juni 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Pembahasan Manajemen Klinis dan Kesiapan Logistik Farmasi dalam penanganan COVID-19 di FKTP. Rapat ini dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dimoderatori oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh Direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktur MAY, Koordinator Kelompok Substansi Puskesmas, Koordinator Substansi Klinik dan Koordinator Substansi Praktik Perorangan, perwakilan Dit. Yanfar, dan Tim Paskhas (dr. Aqsa dan dr Haris), Sub Koordinator KS Puskesmas , Analisis Kebijakan/Adminkes Dit. PKP, dengan jumlah peserta 30 peserta. Hasil: a. Perlu penyampaian resmi kepada dinkes provinsi dan dinkes kab/kota terkait
acuan panduan dalam tata Kelola klinis pasien yang menjalani isolasi mandiri atau terpusat.
b. Perlu menyampaikan mekanisme obat kepada dinkes provinsi terkait obat-obatan yang perlu disediakan di FKTP untuk kasus terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan.
c. Perlu menjamin ketersediaan obat-obat untuk kasus terkonvirmasi COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan di Puskesmas.
d. Perlu melakukan sosialisasi tata laksanan kasus COVID-19 yaitu KMK 413 tahun 2020 dari juknisnya yang menunggu persetujuan Menkes.
e. Perlu sosialisasi kepada tenaga kefarmasian terkait penggunaan antivirus dan Azitromisin di Puskesmas/FKTP (sasaran provinsi, dinkes kab/kota dan Puskesmas).
f. Sistem rujukan pasien COVID-19 diperkuat dengan mengacu kepada KMK 4641 tahun 2021
g. Perlu memperkuat pemahaman masyarakat terkait alur mengakses pelayanan kesehatan dalam tata laksana COVID-19 melalui berbagai bentuk media KIE.
h. Perlu penambahan pengaturan penanggungjawab pemulasaran jenazah yang meninggal di rumah bila dilakukan revisi pedoman.
i. Perlu penguatan Puskesmas di hulu, termasuk Puskesmas melakukan edukasi kepada masyarakat dengan menggunakan Pedoman Teknis PPI di FKTP.
15) Rapat tanggal 29 Juni 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka penguatan penanganan kasus COVID-19 di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pertemuan dibuka oleh Dirjen Yankes dan dihadiri oleh 34 provinsi, perwakilan dari dinkes kab/kota dan puskesmas, direktur Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan, Direktur Yankes Rujukan, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan semua pejabat di lingkungan Dit. Yankes Primer dan Adminkes Dit. Yankes Primer melalui virtual. Hasil: a. Diperlukan penilaian gejala sesuai derajat keparahan COVID-19 saat di
diagnose awal. b. Pelaksanaan pasien COVID-19 di FKTP c. Tanpa gejala: Isolasi mandiri di rumah, selama 10 hari, terapi Vit. C, Vit. D d. Gejala ringan, Isolasi mandiri di rumah, durasi 10 hari sejak timbul gejala -+ 3
hari bebas gejala, pemeriksanaan DPI dan swab PCR, terapi Oseltamivir atau Favipravir, Axitromisin, Vit. C, vit. D.
e. Gejala sedang: Rujukan ke RS Darurat/Lapangan, RS Rujukan Covid-19 16) Pertemuan tanggal 19 Agustus 2021
Pertemuan Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Validasi Calon NST Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021. Kegiatan ini dilakukan melalui virtual dan acara ini dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dan dihadiri oleh
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 62
perwakilan dari Pusrengun BPPSDMK, Puslitbang SD Yankes, Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan, Dinkes Kab. Jeneponto, Dinkes Kab. Tana Toraja (ibu paulina), Kepala Puskesmas Rano, Kab. Tana Toraja (Yakob Barande), Kepala Puskesmas Bululoe, Kab. Jeneponto (Ahmad H Zaqqirly), dengan jumlah peserta rapat sebanyak 17 partisipan. Hasil pertemuan: a. Dari 3 Puskesmas yang direncanakan untuk validasi hanya 2 yang berhasil
selesai yaitu Puskesmas Rano, Kab. Tana Toraja dan Puskesmas Bulue, Kab. Jeneponto
b. Puskesmas Awan, Kab. Tana Toraja Utara tidak jadi validasi karena ada kendala teknis sehingga akan dijadwalkan ulang
c. Kedua Puskesmas yang dilakukan validasi masih belum lengkap dalam menyiapkan data dokumen pendukung
d. Kedua Puskesmas dan kabupaten harus melakukan update data kepegawaian di SDMK karena masih ada ketidaksamaan data di PPSDM dengan rill di daerah.
17) Rapat tanggal, 2 September 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Penanganan Pandemi COVID-19 di Provinsi Aceh. Pertemuan ini dihadiri oleh Bu Direktur Yankes Primer, Koordinator Inferm, Dit. SKK, Koordinator Poksi Pengembangan Sistem Informasi, Pusdatin, Kemenkes, Koordinator Poksi Puskesmas, Adminkes Dit. PKP, Asisten Khusus Menkes, Kepala Dinkes Provinsi Aceh beserta jajarannya, Direktur Poltekes Kemenkes Aceh, Dinkes Kab/Kota, RASU, Puskesmas di wilayah Provinsi Aceh. Hasil: a. Pelaksanaan penanganan pandemi COVID-19 di provinsi Aceh secara umum
sudah sesuai dengan peraturan terkait, namun kegiatan tracing dan vaksinasi pelaksanaannya masih belum optimal.
b. Diperlukan komitmen yang kuat dan pembinaan secara berjenjang dari Kemenkes, Dinkes provinsi dalam penguatan penanganan pandemicCOVID-19 di Aceh.
c. Diperlukan kegiatan penataan di hulu (Puskesmas) yang sangat berperan dalam penanganan pandemic saat ini
d. Capaian IKS Provinsi Aceh masih kategori belum sehat e. Dibutuhkan berbagai upaya dalam peningkatan pembinaan, monitoring dan
evaluasi PIS-PK baik peningkatan kunjungan, intervensi maupun analisis dan pemanfaatan data PIS-PK di provinsi Aceh.
18) Rapat tanggal 4 Oktober 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka pengembangan telemedicine di Puskesmas Kawasan terpencil dan sangat terpencil. Rapat ini dibuka oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dan di pimpin oleh Koordinator Kelompok Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh perwakilan Dit. Yankes Rujukan, Dit. Fasyankes, Pusdatin, Kelapa Biro Kerja Sama Luar Negeri, para Koordinator, Sub Koordinator, Kasubbag Adum, Analisis Kebijakan, Administrator Kesehatan dan Pelaksanaan di Dit. PKP, perwakilan PT. Indofarma, dengan jumlah peserta rapat 28 orang. Hasil: a. Telemedicine dibutuhkan terutama untuk pelayanan di fasilitas pelayanan
dengan karakteristik wilayah terpencil dan sangat terpencil dengan keterbatasan tenaga kesehatan.
b. Integrasi alat Telemecine A15 dengan aplikasi-aplikasi milik Kementerian Kesehatan yang dimanfaatkan di fasilitas pelayanan kesehatan primer maupun rujukan merupakan hal yang penting untuk peningkatan manfaat Telemedicine.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 63
c. Optimalisasi pelayanan kesehatan berbasis Telemecine penting dilaksanakan para peserta rapat koordinasi mendukung dan berkomitmen untuk pengembangan pelayanan Telemedicene
d. Penawaran Kerjasama dalam pilot project Telemedicine oleh PT. Indofarma, Tbk, disepakati dan akan dituangkan dalam MOU antara Kemenkes dan PT. Indofarma,Tbk.
19) Rapat tanggal, 17 November 2021 Rapat Koordinasi LP/LS Yankes Primer dalam rangka Rapat Pembahasan Rancangan SK Dirjen Yankes tentang Petunjuk Teknis Puskesmas sebagai Percontohan. Rapat ini dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc), dan dihadiri oleh perwakilan Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes, Biro Hukor, Bagian Hukor dan Hubungan Masyarakat Setditjen Yankes, Substansi Praktik Perorangan, Sub bagian Adum Dit. Yankes Primer, Substansi Puskesmas dengan jumlah peserta sebanyak 9 partisipan. Hasil: a. Terdapat usulan perubahan beberapa kalimat dalam rancangan SK dan
lampiran juknis yang disesuaikan dengan peraturan/pedoman lainnya tentang Puskesmas sebagai percontohan.
b. Terdapat perbaikan pada gambar terkait proses pengembangan dan pembinaan Puskesmas sebagai percontohan
c. Perlu ada penekanan tentang fokus petunjuk teknis ini sehingga dapat menggambarkan perbedaan dengan pedoman TPCB yang telah disusun oleh Dit. MAY.
d. Perlu menambahkan penjelasan terkait batasan disebut Puskesmas sebagai percontohan berdasarkan penilaian 8 parameter.
20) Rapat tanggal 24 November 2021 Pertemuan diselenggarakan pada tanggal 24 November 2021 di Ruang Rapat 508, Gedung Dr. Adhyatma-Kementerian Kesehatan. Pertemuan dipimpin oleh Koordinator Substansi Puskesmas, Dit. Yankes Primer dihadiri oleh 4 (orang) Pejabat/Perwakilan Dinkes Kabupaten Koordinator Fasyankes Primer, Dit. Fasyankes, Sub.Koordinator Penunjang Pelayanan Puskesmas dan Staf Substansi Puskesmas. Hasil: a. Mempertimbangkan beban kerja SDM Nakes di Puskesmas Tilamuta dan
Dinkes Kabupaten Boalemo pada pembangunan gedung baru Puskesmas yang telah rampung, maka sebaiknya pemanfaatan gedung tersebut dipercepat.
b. Masyarakat membutuhkan waktu untuk penyesuaian pelayanan di gedung puskesmas yang baru.
c. Untuk gedung puskesmas yang lama dapat dimanfaatkan sebagai Puskesmas Pembantu (Pustu).
Keuangan: Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 49.000.000,- dengan realisasi Rp. 48.301.500,- atau 98,57%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 64
Dokumentasi Pertemuan Lintas Program/Lintas Sektor
3. Pemantauan dan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Primer Pemantauan dan Pembinaan Yankes Primer dalam penguatan Puskesmas. Kegiatan ini untuk mendukung pencapaian indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE). Adapun rincian laporan kegiatan sebagai berikut: Kegiatan Pemantauan dan Pendampingan Pelayanan Kesehatan Primer dalam
Penguatan Puskesmas diarahkan untuk memperkuat kemampuan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan pembinaan ke Puskemas.
Kegiatan ini sekaligus untuk evaluasi perkembangan/progress pencapaian Puskesmas sebagai percontohan di provinsi tersebut
Kegiatan dilakukan dalam bentuk 17 (tujuh belas) kegiatan yang terdiri dari Pemantauan Yankes Primer di lapangan sebanyak 3 (tiga) kali, Pendampingan Yankes Primer di lapangan sebanyak 11 (sebelas) kali dan Rapat Koordinasi sebanyak 3 (tiga) kali.
Rincian kegiatan yang dilakukan dalam rangka Pemantauan dan Pendampingan Pelayanan Kesehatan Primer dalam Penguatan Puskesmas adalah sebagai berikut:
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 65
a. Kunjungan pemantauan Yankes Primer ke Puskesmas Jurangmangu, Kota Tangerang Selatan diselenggarakan pada tanggal 11 Januari 2021. Tujuan kunjungan yaitu dalam rangka pemeriksaan kesiapan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Jurangmangu, Kota Tangerang Selatan. Kegiatan dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Kepala Pusdatin Kemenkes, Walikota Tangerang Selatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Banten, KasubDit. Klinik Dit.Yankes Primer Kemenkes, staf SubDit. Puskesmas Dit.Yankes Primer dan Staf SubDit. Klinik Dit.Yankes Primer, Pejabat/Staf Kominfo, Pejabat/staf Pemerintahan Propinsi Banten, Pejabat/staf Pemerintahan Kota Tangerang Selatan,UNDP dan Media.
b. Kegiatan Pendampingan Yankes Primer diselenggarakan dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IX DPR RI ke PT. Bio Farma pada tanggal 22 Januari 2021. Kegiatan pendampingan dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan, Sesditjen P2P, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Dit. Yankes Primer, Dirut PT. Bio Farma, BPJS Kesehatan dan BPOM Jawa Barat. Kunjungan DPR ke PT. Bio Farma dalam kaitannya dengan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang secara perdana sudah dimulai pada tanggal 13 Januari 2021. Dalam hal ini, PT. Bio Farma berperan sangat penting dalam ketersediaan dan distribusi vaksin.
c. Kegiatan pendampingan kegiatan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kementerian Dalam Negeri diselenggarakan pada tanggal 3-5 Maret 2021. Kegiatan vaksinasi diselenggarakan di 2 (dua) lokasi yaitu Kantor Pusat Kemendagri, Jl. Medan Merdeka Utara dan Kantor Ditjen Bangda, Kalibata. Vaksinasi massal COVID-19 di Kemendagri terlaksana atas kerja sama Kemendagri dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Puskesmas Gambir, Puskesmas Pancoran, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, RS Soeharto Herdjan, RSKO, RS Hermina Jatinegara. Penanggung jawab kegiatan adalah Direktorat Yankes Primer dengan dukungan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML). Capaian vaksinasi COVID-19 yang diberikan adalah 3.925 dosis.
d. Kegiatan pendampingan Yankes Primer pada Kunjungan Kerja Presiden Joko Widodo ke 3 (tiga) Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan diselenggarakan pada tanggal 17-19 Maret 2021. Kegiatan ini sekaligus dirangkaikan dengan vaksinasi COVID-19 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Hotel Dalton, Makassar. Sasaran vaksinasi COVID-19 adalah pedagang pasar, pendidik (guru) dan dosen. Presiden Joko Widodo juga melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Tana Toraja, dengan agenda meresmikan Bandar Udara Buntu Kunik serta kunjungan ke Kabupaten Maros, dengan agenda meresmikan Kolam Regulasi Nipa-Nipa.
e. Kegiatan pemantauan penyelenggaraan vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Kemendagri untuk petugas publik diselenggarakan pada tanggal 17-19 Maret 2021 di Jakarta. Sasaran petugas publik dimaksud adalah tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, pekerja media, atlit, petugas transportasi publik dan pelayan masyarakat lainnya. Vaksinasi diselenggarakan di 2 (dua) lokasi yaitu Kantor Pusat Kemendagri, Jl. Medan Merdeka Utara dan Kantor Ditjen Bangda, Kalibata. Total sasaran yaitu 3.925 orang dan capaian kegiatan yaitu 4.397 orang.
f. Kegiatan pendampingan Yankes Primer pada Rapat Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perijinan Berusaha Berbasis Resiko diselenggarakan pada tanggal 18-20 Maret 2021 di Bogor, Jawa Barat. Agenda rapat adalah pembahasan rancangan Peraturan Menteri tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perijinan Berusaha
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 66
Berbasis Resiko.Rapat dibuka oleh Kabag Peraturan Perundang-undangan I dan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenko Bidang Perekonomian, BKPM, BSN, serta lintas program terkait di Kementerian Kesehatan.
g. Kegiatan Pendampingan Kunjungan Kerja Menteri Kesehatan RI dan Pemantauan Puskesmas sebagai Percontohan di Pekanbaru Provinsi Riau diselenggarakan pada tanggal 24-26 Maret 2021. Kunjungan dilakukan ke 2 (dua) lokasi yaitu Puskesmas R.I Sidomulyo di Kota Pekanbaru dan Puskesmas Sungai Sembilan di Kota Dumai. Dari pemantauan tersebut, diperoleh informasi bahwa Puskesmas dan Dinkes Kota belum mengisi instrumen monev Puskesmas sebagai Percontohan karena belum dilakukan sosialisasi mengenai cara pengisian instrumen tersebut. Dinkes Kota dan Dinkes Provinsi akan melakukan pembinaan secara berjenjang kepada Puskesmas sehingga dapat terwujud Puskesmas sebagai Percontohan yang ideal.
h. Kegiatan vaksinasi COVID-19 dosis di Komisi Yudisial, Jakarta diselenggarakan pada tanggal 25-26 Maret 2021. Tujuan kegiatan adalah dukungan penyiapan dan pelaksanaan vaksinasi massal di Komisi Yudisial. Kegiatan vaksinasi terlaksana dalam kerja sama antara Tim Kesehatan Komisi Yudisial, Dinkes Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (Puskesmas Cilincing, Puskesmas Senen dan Puskesmas Pademangan), RS Abdi Waluyo, RS Hermina Jakarta dan Tim Kemenkes (Dit. Keswa dan Dit. Yankes Primer). Jumlah orang yang mendapatkan layanan vaksinasi adalah 309 orang tanpa KIPI.
i. Kegiatan pendampingan persiapan vaksinasi Dosis pertama di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kemendagri di Jatinagor, Kab. Sumedang-Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2021. Agenda kegiatan adalah koordinasi kesiapan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di IPDN, Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan dihadiri oleh Kepala Biro Umum Kemendagri beserta jajarannya, Kepala Biro Umum IPDN beserta jajarannya, Perwakilan Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dan Perwakilan Direktorat Yankes Primer Kemenkes (Koordinator Substansi Klinik, Sub Koordinator Pelayanan Medis dan Staf Dit. Yankes Primer).
j. Kegiatan peresmian Gedung Puskesmas Tanjung Binga di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung diselenggarakan pada tanggal 30-31 Maret 2021 dihadiri oleh Bupati Belitung, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Belitung, Perwakilan dari DPRD Kab. Belitung, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes dan Koordinator Substansi Puskesmas, Forkopimda Kab. Belitung serta Perwakilan dari TNI dan Polri Kab. Belitung, perwakilian beberapa puskesmas di Belitung dan Media. UPT Puskesmas Tanjung Binga adalah Puskesmas non-rawat inap khusus Pariwisata yang dicanangkan oleh Gubernur Bangka Belitung.
k. Pemantauan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasca Bencana Tanah Longsor, Banjir Bandang, Banjir Rob dan Angin Kencang di Provinsi Nusa Tenggara Timur dilaksanakan pada tanggal 13–18 April 2021.Badai Siklon Seroja terjadi di wilayah Provinsi NTT pada hari Minggu tanggal 4 April 2021 menyebabkan bencana di 18 dari 22 kabupaten/kota yang terdapat di provinsi tersebut. Kabupaten/Kota yang terdampak bencana yaitu Kota Kupang, Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Manggarai, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kabupaten Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Sikka dan Sumba Tengah. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer yang tergabung dalam tim klaster kesehatan, melakukan pemantauan pelayanan kesehatan dasar pemulihan awal pasca bencana pada 3 (tiga) kabupaten terdampak yaitu Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Lembata.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 67
l. Kegiatan kunjungan lapangan dalam rangka pemantauan pelayanan kesehatan pasca bencana di Kabupaten Lembata dilaksanakan pada tanggal 13-18 April 2021. Agenda kegiatan yaitu memantau pelayanan kebutuhan dasar kesehatan pasca bencana di wilayah terdampak bencana Kabupaten Lembata. Kegiatan meliputi rapat koordinasi di Dinkes Kabupaten Lembata dan kunjungan ke Puskesmas terdampak bencana dan pos-pos pelayanan kesehatan. Kegiatan dihadiri oleh pejabat/staf perwakilan Sub-Klaster Kesehatan yaitu perwakilan Pusat Krisis Kesehatan 2 orang, perwakilan Sub-Klaster Promkes 1 orang, perwakilan Sub-Klaster Gizi 1 orang, perwakilan dari Dit. Kesga 1 orang, perwakilan Dit. Yankes Primer 1 orang.
m. Kegiatan Program Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis (Protagonis) bersama PT. Baxter Renal Care Services diselenggarakan pada tanggal 7 April 2021 di RSUD Menggala dan Puskesmas Tulang Bawang I, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Tujuan kegiatan adalah pemantauan pelaksanaan Protagonis di Tingkat Puskesmas Peritoneal Dialysis (CAPD) dan Hemodialisa di RSUD Menggala. Kegiatan dihadiri oleh Direktur Yankes Primer dan Staf, Ka. Seksi PTM Keswa Dinkes Prov. Lampung, Kabid Yankes Dinkes Kab. Tulang Bawang, General Manajer PT. Baxter Indonesia (Mr. Guy Jaeckel) dan Tim, Direktur RSUD Menggala dan Staf, Kepala Puskesmas Tulang Bawang I dan Staf.
n. Kegiatan pemantauan pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 dosis kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kementerian Dalam Negeri diselenggarakan pada tanggal 4-8 Mei 2021 di Jatinagor, Kabupaten Sumedang-Jawa Barat. Tujuan kegiatan adalah melakukan koordinasi, pemantauan dan pendampingan pelaksanaan vaksinasi massal di Institusi Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Kementerian Dalam Negeri. Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer ditugaskan sebagai Person in Charge (PIC) pelaksanaan dan didukung oleh Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML). Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis pertama telah diselenggarakan di IPDN Jatinagor pada tanggal 7-9 April 2021. Selain IPDN Jatinagor, sasaran vaksinasi juga berasal dari LAN Bandung dan PPSDM Kemendagri di Bandung dengan jumlah total sasaran vaksinasi sejumlah 5.673 orang.
o. Rapat Koordinasi Pemantauan dan Pembinaan Yankes Primer dalam rangka Persiapan Pelaksanaan Workshop BLUD Puskesmas diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 14 Desember 2021 jam 13.00–15.00 WIB secara daring. Tujuan rapat ini adalah untuk mendapatkan masukan terkait substansi,seperti materi, narasumber, peserta, jumlah hari workshop BLUD Puskesmas dan mengidentifikasi metode efektif dalam peningkatan kapasitas stakeholder (Dinas Kesehatan Daerah).Rapat dibuka oleh oleh Koordinator Substansi Puskesmas, dr. Monika Saraswati Sitepu, M.Sc, dihadiri oleh Direktur BUMD, BLUD dan Barang Milik Daerah Ditjen Bina Keuda Kemendagri, KasubDit. BLUD (Bpk. Wisnu), Perwakilan Dit. Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Ketua PP Adinkes dan perwakilan Pengurus, Koordinator Substansi Puskesmas, Dit. Pelayanan Kesehatan Primer, dengan jumlah peserta sebanyak 12 partisipan. Rapat ini merupakan pertemuan awal terkait rapat persiapan pelaksanaan workshop BLUD Puskesmas Tahun 2002.
p. Rapat Persiapan Pelaksanaan Workshop Penguatan Manajemen Puskesmas dalam Persiapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas diselenggarakan pada tanggal 17 Desember 2021 pukul 08.30-11.45 WIB secara daring melalui Zoom meeting. Agenda rapat adalah persiapan pelaksanaan Workshop Penguatan Manajemen Puskesmas dalam Persiapan BLUD Puskesmas. Pertemuan dibuka oleh Koordinator Substansi Puskesmas dan dihadiri oleh perwakilan dari Kemendagri (Dit. BUMD, BLUD dan BMN),
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 68
Kementerian Kesehatan (Badan PPSDMK, Ditjen Yankes Bagian Keuangan, Pejabat Fungsional beserta Staf Dit. Yankes Primer), Dinkes Provinsi (Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua dan Papua Barat) dengan jumlah peserta rapat sebanyak 24 partisipan.
q. Rapat Koordinasi Pemantauan dan Pembinaan Yankes Primer dalam rangka Rapat Uji Baca Buku Panduan Intervensi Terintegrasi Berbasis Analisis Data Kesehatan Keluarga pada PIS-PK diselenggarakan pada tanggal 21-22 Desember 2021 pukul 09.00-12.30 WIB secara daring. Agenda pertemuan adalah uji baca Buku Panduan Intervensi Terintegrasi Berbasis Analisis Data Kesehatan Keluarga pada PIS-PK. Rapat dipimpin oleh Koordinator Substansi Puskesmas (dr. Monika Saraswati Sitepu, M.Sc) dan Sub Koordinator Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas (dr. Wing Irawati) serta dihadiri oleh Dr. dr. Trihono, M.Sc, Dit. Kesga, Dit. Gizi, Dit. Kesling, Dit. P2PTM, Dit. P2MKJKN, PPJK, Puslitbang SD dan Yankes, Puslitbang UKM, Pusdatin, perwakilan seluruh Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas dengan jumlah peserta sebanyak 300 partisipan dan streaming youtube sebanyak 1.070 orang.
Output kegiatan yaitu adanya Laporan Pemantauan dan Pendampingan
Pelayanan Kesehatan Primer yang dilakukan.
Keuangan Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung indikator Persentase kabupaten/kota yang memiliki Puskesmas sebagai percontohan dan telah menerapkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE) adalah sebesar Rp. 80.894.000 ,- dengan realisasi Rp. 80.619.255 ,- atau 99,66%.
Dokumentasi Pemantauan dan Pendam;pingan Yankes Primer dalam Penguatan Puskesmas
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 70
6. INDIKATOR KEENAM
Definisi Operasional: Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi yang memiliki Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan sesuai standar pada akhir tahun berjalan Cara Perhitungan : Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar pada akhir tahun berjalan dibagi Jumlah seluruh Kab/Kota lalu dikali 100%
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar pada tahun 2021 adalah sebanyak 60%.
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 60.42% (310 Kab/Kota) di 34 Provinsi.
Capaian Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut :
13 15 1510
5 38
4 2
139 9
27
37
7
25
94
12 10
3 5 4 4
14
6
13
5 4 2 25 4
05
10152025303540
Kab/Kota yang melakukan Pembinaan Praktik Mandiri Dokter atau Dokter Gigi sesuai Standar
Series 1
2022
2023 2021
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 71
Permasalahan: 1. Adanya pandemi Covid-19 pembinaan kab/kota lebih banyak dilakukan
melalui media daring, sehingga ada beberapa keterbatasan kegiatan tidak bisa secara langsung melihat kondisi riil di Fasyankes.
2. Saat ini pembinaan praktik mandiri dokter dan dokter gigi masih belum menjadi prioritas di beberapa daerah, masih berfokus pada penanganan wabah Covid-19.
3. Belum optimalnya pembinaan praktik mandiri dokter/dokter gigi dikarenakan belum ada data yang valid mengenai jumlah praktik mandiri dokter/dokter gigi di Indonesia.
Rencana Tindak Lanjut : 1. Menyusun rencana pembinaan melalui mapping prioritas Kab/Kota yang
belum melakukan pembinaan praktik mandiri dokter dan dokter gigi 2. Menyiapkan instrumen pembinaan disesuaikan dengan kondisi pandemi
Covid-19 3. Melakukan sosialiasi dan advokasi secara terus menerus kepada Provinsi,
Kab/Kota untuk melakukan pembinaan praktik mandiri dokter dan dokter gigi. 4. Merancang aplikasi registrasi tempat praktik mandiri tenaga kesehatan untuk
mendapatkan data secara valid tentang kondisi praktik mandiri dokter/dokter gigi di Indonesia.
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar adalah sebesar Rp. 218.065.000,- dengan realisasi Rp. 217.219.555,- atau 99.6 %.
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Persentase Kab/Kota yang melakukan pembinaan praktik mandiri dokter atau dokter gigi sesuai standar tahun 2021 adalah sebagai berikut : 1) Kesepakatan LP/LS dalam pembinaan praktik Perorangan
Koordinasi dalam kantor pembinaan praktik perorangan Peserta Kegiatan:
Dit. Kesehatan Rujukan, Dit.Fasyankes, Dit. Kesehatan Rujukan, Dit. Promkes, Dit. P2PML, Dit Kesga, Dit Biro Hukum, Sesditjen Yankes (Hukormas), organisasi profesi (IDI,PDGI, IBI,PPNI), Dit.Obat Publik, P2JK, Dinkes Prov/Kab/Kota, Puskesmas dan Praktik Mandiri
Output: Terlaksananya koordinasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor dan Organisasi Profesi dalam pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan praktik perorangan tenaga Kesehatan
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 30.100.000,- dengan realisasi Rp. 29.954.000,- atau 99.5 %.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 72
Foto Kegiatan: Koordinasi dalam kantor pembinaan praktik perorangan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 73
Koordinasi Luar Kantor Pembinaan Praktik Perorangan Peserta Kegiatan:
Dit. Pelayanan Kesehatan Primer, Dit.Kesga, Dit. Fasyankes, Dit Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, BPJS Kesehatan, PB POGI, PP IBI, Dinkes dan Sudin Kota Jakarta Utara, Dinkes Kota dan Sudin Jakarta Barat, Dinkes dan Sudin Kota Jakarta Pusat, Dinkes Kota dan Sudin Bekasi, Dinkes Kota dan Sudin Tangerang, Pengurus Cabang dan ranting IBI, Puskesmas, Praktik Mandiri Bidan
Output: Penyempurnaan Juknis Pelayanan Kesehatan di Tempat Praktik Mandiri Bidan Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 84.105.000,- dengan realisasi Rp. 83.830.500,- atau 99.6 %.
2) Pemantauan dan Pembinaan Praktik Perorangan
Monitoring Praktik Perorangan Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Lokasi Kegaiatan : 1. Provinsi DKI Jakarta :
Output:
Terlaksananya koordinasi dengan Lintas Program, Lintas Sektor dan Organisasi Profesi dalam pelaksanaan, pengembangan dan pembinaan praktik perorangan tenaga Kesehatan
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 9.210.000,- dengan realisasi Rp. 9.000.000,- atau 98%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 74
Pendampingan Praktik Perorangan Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Lokasi Kegiatan : Provinsi Kalimantan Selatan: Kota Banjarmasin 2. Provinsi Sulawesi Selatan: Kota Makassar 3. Provinsi Jawa Barat: Kota Bekasi, Kota Bandung 4. Provinsi DKI Jakarta: Jakarta Pusat, Jakarta Selatan 5. Provinsi Lampung: Kota Lampung 6. Provinsi Nusa Tenggara Barat
Output:
1. Terlaksananya pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap praktik mandiri tenaga kesehatan di kabupaten/kota
2. Tersedianya data tentang jumlah praktik mandiri tenaga kesehatan
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 87.650.000,- dengan realisasi Rp. 87.472.555,- atau 100%.
.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 76
Pendampingan Praktik Perorangan di Kab Tulang Bawang Provinsi Lampung
Pendampingan Praktik Perorangan di Jatinangor Kab Sumedang Provinsi
Jawa Barat
3). Rancangan Sistem Informasi
Peserta Kegiatan:
Dit. Pelayanan Kesehatan Primer, Bagian Program dan Informasi Sesditjen Yankes , Kepala Pusdatin,BPPSDM, Dinkes Prov/Kota/Kab, Organisasi profesi
Output: Aplikasi Registrasi Tempat Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 7.000.000,- dengan realisasi Rp. 6.962.500,- atau 99.5 %.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 78
7. INDIKATOR KETUJUH
Definisi Operasional: Jumlah Puskesmas yang: 1. memiliki dokter dengan kompetensi kedokteran keluarga layanan primer 2. memiliki sarana prasarana dan alat kesehatan untuk menunjang pelayanan
sesuai kompetensi
Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer pada akhir tahun berjalan.
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer pada tahun 2021 adalah sebanyak 138 Puskesmas.
Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 137 Puskesmas atau 99,27% di 11 Provinsi.
Capaian Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer tahun 2021 ditampilkan pada peta sebaran berikut :
2022
2021 2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 79
Rencana Tindak Lanjut : a. Advokasi kepada Dinas Kesehatan Kab/kota untuk berkomitmen dalam
pemenuhan peralatan sesuai standar yang menunjang pelayanan oleh dokter dengan kompetensi kedokteran keluarga layanan primer (Sp.KKLP/ Dokter Layanan Primer) baik dalam bentuk pengusulan DAK, APBD maupun pemanfaatan dana JKN
b. Koordinasi dengan lintas program dan sektor mengenai pemanfaatan/pendayagunaan dokter dengan kompetensi kedokteran keluarga layanan primer serta memastikan perencanaan peralatan sesuai standar untuk menunjang pelayanan kedokteran keluarga layanan primer di Puskesmas
c. Advokasi kepada Kemendikbud dan Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dalam percepatan rencana pemenuhan SDM yang memiliki kompetensi kedokteran keluarga layanan primer melalui jalur pendidikan spesialisasi di Fakultas Kedokteran.
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer adalah sebesar Rp 15.000.000,- dengan realisasi Rp. 14.930.000,- atau 99.5%. Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan Koordinasi Tim Pokja DLP dan Lintas Sektor
Rapat Koordinasi Dalam Kantor Peserta Kegiatan:
BPPSDMK (Puskat Mutu SDMK, Pusrenggun SDMK, Puslat SDMK, Pusdik SDMK), Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Indonesia, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia, Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Direktorat Mutu dan Akreditasi, Sesditjen Pelayanan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 80
Kesehatan, Biro Hukum dan Organisasi, Dinkes Prov/Kab/Kota, Puskesmas
Output: Rekomendasi pelaksanaan pelayanan kedokteran keluarga layanan primer di FKTP
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 15.000.000,- dengan realisasi Rp. 14.930.000,- atau 99.5%.
Foto Kegiatan: Dokumentasi Sosialisasi Permenkes Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Wahana Pendidikan Bidang Kesehatan (18 November 2021)
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 81
8. INDIKATOR KEDELAPAN
Definisi Operasional: Kabupaten/kota melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap Klinik di wilayah kerjanya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku Cara Perhitungan : Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan pembinaan dan bimtek terhadap Klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku pada akhir tahun berjalan
Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar pada tahun 2021 adalah sebanyak 50%. Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 50,8% (261 Kabupaten/Kota) dari 514 kabupaten/kota.
Capaian Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut :
2022
2021 2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 82
Capaian indikator pembinaan Klinik per triwulan tahun 2021
Permasalahan: 1. Adanya refocusing anggaran, sehingga kegiatan pembinaan klinik yang
semula akan dilaksanakan di 7 lokus menjadi 4 lokus. 2. Adanya pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan pembinaan masih
dilakukan secara luring dan daring. 3. Tidak adanya anggaran khusus di tingkat Dinas Kesehatan Provinsi,
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembinaan klinik dalam bentuk sosialisasi/pertemuan LP/LS.
Rencana Tindak Lanjut : 1. Selama masa pandemi Covid-19, pembinaan dan bimbingan teknis tetap
dilaksanakan secara daring dan luring 2. Berkoordinasi dengan Dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota terkait teknis
pembinaan klinik secara online dan pengisian instrument melalui google form.
TW 3
TW 2
TW 1
TW 4
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 83
3. Kegiatan Pembinaan bagi klinik oleh dinkes kab/kota sudah dianggarakan dengan Dekon tahun 2022.
ingkatkan emampuan tenaga kes Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar adalah sebesar Rp 801.116.000,- dengan realisasi Rp 794.725.659,- atau 99,20%. Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap klinik di wilayah kerjanya agar sesuai dengan standar adalah sebagai berikut : 1) Workshop Pelayanan Kesehatan di Klinik
Rapat persiapan Peserta kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Dit. Yankes Rujukan, Dit. Fasyankes, Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes, Hukormas Sesditjen Yankes, Biro Hukum dan Organisasi, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes.
Output: Diperolehnya masukan terkait teknis pelaksanaan workshop pelayanan kesehatan di klinik
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 4.120.000,- dengan realisasi Rp 3.930.000,- atau 95.39%.
Dokumentasi rapat persiapan workshop pelayanan kesehatan klinik
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 84
Workshop pelayanan kesehatan di klinik I Peserta kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Dit. Yankes Rujukan, Dit. Fasyankes, Dit. Mutu dan Akreditasi Yankes, DIrektorat Kesehatan Lingkungan, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Perhimpunan Penguhasa Klinik (PERKLIN) Asosiasi Klinik (ASKLIN) , 34 Dinas Kesehatan Provensi dan 4 Dinas Kesehatan Kabupaten, PB IDI, PKFI, PDGI, Poliklinik Polri, Klinik terpilih (peserta mengikuti secara daring dan luring).
Output: 1. Diperolehnya kesepakatan pemahaman tetang teknis
penyelenggaraan kesehatan di klinik. 2. Diperolehnya masukan terkait draft tata kelola klinik 3. Diperolehnya pemahaman tentang registrasi klinik
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp .336.573.000,- dengan realisasi Rp .336.451.209,- atau 99.96 %.
Dokumentasi workshop pelayanan kesehatan klinik I
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 85
Workshop Pelayanan Kesehatan Klinik II Peserta kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Direktorat Pengembangan Potensi Daerah Kementerian Investasi/BKMP, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Asosiasi Klinik, PERKLIN, 34 Dinas Kesehatan Provinsi, Dinkes Kab/Kota dan klinik terpilih (peserta mengikuti secara daring dan luring).
Output: 1. Diperolehnya kesepakatan pemahaman tetang teknis
penyelenggaraan kesehatan kesehatan di klinik. 2. Diperolehnya masukan terkait draft tata kelola klinik 3. Diperolehnya pemahaman tentang Perizinan berusaha berbasis
risiko bidang kesehatan, pada klinik dan Puskesmas.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 260.000.000,- dengan realisasi Rp 258.142.250,- atau 99,29%
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 86
Dokumentasi workshop pelayanan kesehatan klinik II
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 87
2) Pertemuan Pedoman Pelayanan di Rutan/Lapas
Rapat persiapan Peserta Kegiatan:
Direktorat Yankes Primer, Direktorat Yankes Rujukan, Setditjen Yankes, Direktorat Kesling, Direktorat Kesga, Direktorat Yanfar, Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat P2PTM, Direktorat P2ML, Direktorat P2MKJN, Biro Hukum dan Organisasi dan Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Kemenkumham
Output: Diperolehnya kesepakatan dan masukan yang diperlukan dalam finallisasi draft Pedoman Pelayanan di Rutan/Lapas untuk penyusunan draft Juknis pelayanan kesehatan di Klinik
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 9.134.000,- dengan realisasi Rp 8.975.500,- atau 98.26%.
Pertemuan Penyusunan Draft Pedoman Yankes di Rutan/Lapas Peserta Kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Dit. Yankes Rujukan, DIrektorat Kesehatan Gizi Masyarakat, Direktorat P2PTM, Direktorat P2PML, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Bagia Hukormas, Sesditjen Yankes, Biro Hukum dan Organisasi, Kemenhumham, Rutan dan Lapas Salemba, Rutan Pondok Bambu, Puskesmas Duren Sawit, Puskesmas Jatinegara.
Output: 1. Diperolehnya masukan terkait draft Pedoman Pelayanan Kesehatan
di Rutan/Lapas dari lintas program dan lintas sektor 2. Diperolehnya masukan terkait payung hukum dari draft Pedoman
Pelayanan Kesehatan di Rutan/Lapas
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 88
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 74.970.000,- dengan realisasi Rp 74.940.000,- atau 99.96%.
Dokumentasi Penyusunan Draft Pedoman Yankes di Rutan/Lapas
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 89
Ujicoba Draft Pedoman Pelayanan Kesehatan di Rutan/Lapas Peserta Kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Dit. Yankes Rujukan, Masyarakat, Direktorat P2PTM, Direktorat P2PML, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Bagian Hukormas, Sesditjen Yankes, Biro Hukum dan Organisasi, Kemenhumham, Doter Penanggungjawab Rutan dan Lapas, Puskesmas Pembina Rutan dan Lapas
Output: Diperolehnya masukan dan kesepakatan terkait draft final Pedoman pelayanan kesehatan di Rutan/Lapas.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 12.000.000,- dengan realisasi Rp 10.000.000,- atau 83.33%.
Dokumentasi Ujicoba Draft Pedoman Yankes di Rutan/Lapas
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 90
3) Pemantauan dan Pembinaan Klinik
Pendampingan pelayanan kesehatan primer di Klinik Lokasi dilaksanakan pendampingan:
Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang Provinsi Banten.
Output: Terlaksananya kegiatan pendampingan yang dilaksanakan bersama lintas program/lintas sektor dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 13.004.000,- dengan realisasi Rp 13.004.000,- atau 100 %.
Dokumentasi Pendampingan pelaksanaan vaksin Covid-19
di Kementerian Dalam Negeri
Dokumentasi Pendampingan pelaksanaan vaksin Covid-19 di Kota Tangerang Prov. Banten
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 91
Pembinaan pelayanan kesehatan primer di Klinik Lokasi dilaksanakan pembinaan:
Provinsi Jambi, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali.
Output: Terlaksananya kegiatan pembinaan yang meliputi pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi tentang pelayanan kesehatan di kllinik bagi Dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota dan klinik terpilih.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 73.315.000,- dengan realisasi Rp 73.132.700,- atau 99,75%.
Dokumentasi Pembinaan pelayanan kesehatan klinik di Provinsi Jawa Barat
Dokumentasi Pembinaan pelayanan kesehatan klinik di Provinsi Sulawesi Selatan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 93
Dokumentasi Pembinaan pelayanan kesehatan klinik di Provinsi Jambi
Dokumentasi Pembinaan pelayanan kesehatan klinik di Provinsi Bali
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 94
9. INDIKATOR KESEMBILAN
Definisi Operasional: Unit Transfusi Darah (UTD) yang mendapatkan pembinaan sesuai dengan standar pelayanan transfusi darah Cara Perhitungan : Jumlah Unit Transfusi Darah (UTD) yang mendapatkan pembinaan sesuai dengan standar pelayanan transfusi darah pada akhir tahun berjalan Target : Sesuai Renstra Kementerian Kesehatan 2021 – 2024, target indikator Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah pada tahun 2021 adalah sebanyak 126 UTD. Pencapaian indikator tahun 2021 : Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, maka realisasi tahun 2021 mencapai 135 UTD atau 107,14% di 34 Provinsi.
Capaian Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah tahun 2021 ditampilkan pada grafik berikut :
2022
2021 2023
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 95
Permasalahan: 1. Sampai tahun 2021, belum ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan yang
mengatur terkait desain tipikal bangunan UTD dan mobil donor darah dikarenakan masih dalam tahap pembahasan. Sedangkan hal ini diperlukan untuk memberikan acuan kepada UTD dalam pemenuhan standar UTD sesuai Permenkes No 14 Tahun 2021
2. Belum ada ditetapkan peraturan yang mengatur tentang manajemen UTD maupun BDRS
3. Belum ada ditetapkan peraturan yang mengatur Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD) secara nasional untuk menjadi acuan pemda dalam menetapkan BPPD di wilayah kerjanya masing2
4. Perlu dilakukan revisi Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 2011, Permenkes No 83 Tahun 2014 dan Permenkes No 91 Tahun 2015 dalam rangka penyesuaian/sinkronisasi peraturan terkini dan perkembangan IPTEK terbaru
5. Pengembangan Sistem Haemovigilance Nasional belum ditetapkan secara resmi, saat ini baru disusun pedoman dan rancangan sistemnya
6. Sistem Informasi Pelayanan Darah (SIPDAH) sudah pernah dikembangkan namun belum diluncurkan sampai saat ini. Saat ini muatan substansi SIPDAH sudah ada yang tidak relevan terkait adanya Permenkes No 14 Tahun 2021 dan substansi materi pelaporan BDRS yang direvisi dalam SIRS Online
7. Belum semua UTD teregistrasi dikarenakan prosesnya terkendala di dokumen perizinan maupun ketidaktahuan UTD dan dinkes terkait mekanisme Registrasi UTD dalam aplikasi registrasifasyankes.kemkes.go.id.
8. Terkait pengelolaan jabatan fungsional, sampai tahun 2021 peraturan yang mengatur jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah belum ditetapkan karena masih dalam tahap pembahasan sedangkan peraturan yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai dengan UU No 36 Tahun 2014 dan belum pernah dikeluarkan rekomendasi jabfung saat inpassing karena semua yg mengusulkan tidak lolos persyaratan
Rencana Tindak Lanjut : 1. Perlu adanya dorongan agar segera dilakukan percepatan untuk diterbitkan
Keputusan Menteri Kesehatan yang mengatur terkait desain tipikal bangunan UTD dan mobil donor darah
2. Perlu disusun draft manajemen UTD, draft manajemen BDRS, draft pengaturan BPPD di tingkat nasional
3. Perlu disusun draft dalam rangka revisi Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 2011, Permenkes No 83 Tahun 2014 dan Permenkes No 91 Tahun 2015 dalam rangka penyesuaian/sinkronisasi peraturan terkini dan perkembangan IPTEK terbaru
4. Perlu dikembangkan aplikasi Sistem Haemovigilance Nasional 5. Perlu dilakukan penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Darah
(SIPDAH) menyesuaikan dengan Permenkes No 14 Tahun 2021 dan substansi materi pelaporan BDRS yang direvisi dalam SIRS Online
6. Perlu melakukan advokasi dan sosialisasi kembali kepada dinkes provinsi dan dinkes kab/kota terkait perizinan dan registrasi UTD secara nasional
7. Perlu mendorong agar peraturan yang mengatur jabatan fungsional Teknisi Pelayanan Darah segera ditetapkanin
Keuangan : Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung capaian kinerja tahun 2021 dalam mendukung Indikator Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah adalah sebesar Rp. 477.206.000,- dengan realisasi Rp. 470.300.991,- atau 99.20%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 96
Adapun kegiatan yang mendukung kegiatan pencapaian indikator Jumlah UTD yang mendapatkan pembinaan sesuai standar pelayanan transfusi darah adalah sebagai berikut : 1) Penyelenggaraan Donor Darah
Rapat persiapan Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Biro Umum Sekjen Kemenkes, Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Biro Komunikasi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan, Dharma Wanita
Kemenkes, RSUP Fatmawati, UTD PMI Pusat Jakarta, Perhimpunan Teknisi Transfusi Darah Indonesia (PTTDI) (Pertemuan dilaksanakan secara daring)
Output: Diperolehnya kesepakatan terkait penyelenggaraan donor darah dalam rangka peringatan Hari Donor Darah Sedunia/Worls Blood Donor Day (WBDD)
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.6.700.000,- dengan realisasi Rp.6.655.000,- atau 99,33%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 97
Penyelenggaraan Donor Darah Peserta Kegiatan:
Seluruh pegawai dan keluarga Kementerian Kesehatan, Masyarakat umum dengan jumlah calon pendonor sebanyak 318 orang. Pendonor yang berhasil mendonorkan darah sebanyak 266 orang dan sebanyak 52 orang gagal/tidak dapat mendonorkan darah dikarenakan kondisi kesehatan dan sebab lainnya.
Output: Terlaksananya kegiatan donor darah dalam rangka peringatan Hari Donor Darah Sedunia
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.56.557.000,- dengan realisasi Rp.56.523.500,- atau 99,94%.
2) Pemantauan dan pembinaan terkait pelayanan darah
Lokasi dilaksanakan pemantauan dan pembinaan: Provinsi Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimanatan Timur dan Solo
Output: Terlaksananya kegiatan pemantauan dan pembinaan yang meliputi pemberian bimbingan, supervise dan konsultasi terkait pelayanan darah di UTD bersama organisasi terkait dan lintas sektor terkait.
Keuangan:
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp74.900.000,- dengan realisasi Rp.68.757.134,- atau 91,80%.
Dokumentasi Pemantaua dan Pembinaan Pelayanan Darah
di Provinsi Kalimantan Timur
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 98
Dokumentasi Pemantauan dan Pembinaan Pelayanan Darah
di Provinsi Sumatera Selatan
Dokumentasi Pemantaua dan Pembinaan Pelayanan Darah di Provinsi Jawa Tengah
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 99
Dokumentasi Pemantaua dan Pembinaan Pelayanan Darah di Provinsi Sumatera Utara
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 100
Dokumentasi Pemantaua dan Pembinaan Pelayanan Darah
di Provinsi Jawa Timur
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 101
Dokumentasi Pemantaua dan Pembinaan Pelayanan Darah di Kota Surakarta
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 102
3) Pertemuan Komite Pelayanan Darah
Pertemuan komite pelayanan darah ini dilaksanakan dengan zoom meeting sebanyak 2 kali pada tanggal 30 September dan 9 November 2021. Peserta Kegiatan:
Dit. Yankes Primer, Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan, RSUP Fatmawati, RSUP Adam Malik Medan, RSUP Perssahabatan, RSUD Sardjito, RS Ummi Bogor, UTD PMI Pusat, Dinkes Kota Bogor dan Badan POM Output:
Diperolehnya masukan terkait draft pedoman haemovigilance Indonesia dari LP/LS dan organisasi profesi terkait.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.7.500.000,- dengan realisasi Rp7.500.000,- atau 100%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 103
4) Workshop pelayanan darah
Rapat persiapan Peserta Kegiatan:
Direktorat Fasyankes, Bagian Program dan Informasi Setdijten Yankes, UTD PMI Pusat, UTD Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan, UTD RSUP dr.Sardjito, Konsultan PT Griya Agra Saguna, Direktorat PKP (dilaksanakan secara daring)
Output: Diperolehnya kesepakatan terkait teknis pelaksanaan workshop pelayanan darah.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.3.780.000,- dengan realisasi Rp.3.750.000,- atau 99,21%.
Workshop Pelayanan Darah Peserta Kegiatan:
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Direktorat Fasyankes, Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan, Bagian Program dan Informasi Setdijten Yankes, UTD PMI Pusat, 34 Dinas Kesehatan Provinsi, 2 Dinas Kesehatan Kab/Kota terpilih, UTD RSUP dr.Sardjito, RSUPN Cipto Mangunkusumo, PHTDI, UDD PMI DKI Jakarta, Konsultan PT Griya Agra Saguna (pertemuan dilaksanakan secara daring dan luring)
Output: 1. Diperolehnya pemahaman dan kesepakatan terkait
penyelenggaraan pelayanan darah di Indonesia 2. Diperolehnya masukan terkait draft haemovigilance dari peserta 3. Diperolehnya masukan terkait aplikasi registrasi UTD 4. Tersusunnya rencana tindak lanjut dalam mencapai pelayanan
transfusi darah di UTD sesuai standar
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 104
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.327.769.000,- dengan realisasi Rp.327.115.357,- atau 99,80%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 105
Selain kegiatan untuk mendukung Indikator Renstra Kementerian Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer juga melaksanakan kegiatan penunjang sebagai dukungan manajemen sebagai berikut : 1). Persiapan Pelaksanaan Program. Rapat dilaksanakan secara daring
Peserta Kegiatan : Penanggung jawab program dan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Output Kesepakatan dalam hal pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2021.
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp550.000,- dengan realisasi Rp550.000,- atau 100%.
2). Konsultasi dan Koordinasi Program
Peserta Kegiatan : Penanggung jawab program dan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer.
Output Kegiatan koordinasi yang dilaksanakan, baik dengan lintas program maupun lintas sektor. Di masa pandemi covid 19 ini kegiatan dilaksanakan dalam rangka dukungan tenaga medical check up di RS Darurat Wisma Atlet, menghadiri undangan dari Lintas Sektor terkait program serta pelaksanaan kegiatan.
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp353.356.000,- dengan realisasi Rp343.684.500,- atau 97,26%.
3). Penyusunan Perencanaan Program Tahun 2022. Kegiatan dilaksanakan secara daring.
Peserta Kegiatan : Penanggung jawab program dan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Output Usulan kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Tahun 2022.
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1.650.000,- dengan realisasi Rp1.650.000,- atau 100%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 106
4). Bimtek di Bidang Pelayanan Kesehatan Primer Peserta Kegiatan:
Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kab/Kota dan Puskesmas Output:
Terlaksananya koordinasi dengan Dinas kesehatan prov/kab/kota dalam pelayanan kesehatan primer.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp387.428.000,- dengan realisasi Rp383.874.800,- atau 99,08%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 108
5). Rapat Koordinasi Kepegawaian Peserta Kegiatan:
Pegawai Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Output:
Terlaksananya koordinasi dengan Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan terkait Sistem Informasi Kepegawaian dalam pembuatan Sasaran Kinerja Pegawai yang diangkat pada Jabatan Fungsional.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp1.350.000,- dengan realisasi Rp880.000,- atau 66,67%.
6). Pencetakan Buku Sasaran Kegiatan:
Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota Output:
1. Buku Permenkes No.35 Tahun 2019 tentang Wahana Pendidikan
2. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Bergerak
3. Buku Permenkes No.43 Tahun 2019
4. Buku Petunjuk Teknis Kredensial Tenaga Kesehatan di Puskesmas
5. Buku Juknis Pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid 19
6. Buku Juknis Pelayanan Mandiri Bidan pada masa pandemic Covid-19
7. Buku Juknis Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di FKTP pada masa adaptasi
kebiasaan baru
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp266.500.000,- dengan realisasi Rp265.500.000,- atau 99,62%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 109
7). Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Persiapan Arus Mudik dan Nataru Peserta Kegiatan:
Kemenhub, Kakorlantas, Jasa Raharja, Perwakilan beberapa KKP Prioritas, Dit. PKP, Dit.PKR, Dit.Kestrad, Dit.Fasyankes, Dit.SKK, Dit.P2ML, Dit.Tata Kelola Oblik, Pusat Krisis Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi.
Output: Diperolehnya kesepakatan bersama lintas program dan lintas sektor terkait dukungan serta langkah-langkah strategis yang akan dilakukan dalam mengantisipasi beberapa kemungkinan masalah yang dapat timbul pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan di arus mudik dan balik Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dalam pencegahan Covid-19.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp75.797.000,- dengan realisasi Rp75.785.000,- atau 99,98%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 110
8). Pemantauan Pos Pelayanan Kesehatan Sasaran Kegiatan:
Pos Pelayanan Kesehatan di jalur mudik tahun 2021. Output:
Diperolehnya gambaran serta data kesiapan daerah terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Pos Kesehatan dalam menghadapi arus mudik dan balik Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 serta pencegahan Covid-19.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp53.520.000,- dengan realisasi Rp53.200.251,- atau 99,40%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 111
9). Dukungan Pelayanan Kesehatan pada PON 2021 Sasaran Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinis/Kab/Kota penyelenggara PON Papua 2021. Output
Koordinasi kesiapsiagaan pelayanan kesehatan dalam mendukung PON Papua 2021.
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp145.416.000,- dengan realisasi Rp143.341.821,- atau 98,57%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 112
10). Layanan SDM Peserta Kegiatan
Pegawai Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Output
Peningkatan kemampuan teknis pegawai Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer. Keuangan
Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp50.000.000,- dengan realisasi Rp24.840.000,- atau 49,68%.
11). Inventarisasi BMN di Prov/Kab/Kota Sasaran Kegiatan
Dinas Kesehatan Provinis/Kab/Kota penerima hibah dropping BMN. Output
Usulan Penghapusan Barang Milik Negara dengan Tindak Lanjut Hibah Tahun 2021.
Keuangan Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp96.260.000.,- dengan realisasi Rp93.928.813,- atau 97,58%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 114
8). Sosialisasi Pelayanan Kesehatan Primer Peserta Kegiatan:
Masyarakat umum, tenaga kesehatan di Kabupaten/Kota Output:
Tersosialisasinya kebijakan dan program pelayanan kesehatan primer ke masyarakat di 8 lokasi yaitu Jember, Kaltara, Bukittinggi, Sukoharjo, Bekasi (2x), Bali, Kediri serta pelaksanaan percepatan vaksinasi covid 19 di 6 lokasi sosialisasi yaitu : Kab. Bekasi, Padangsidempuan, Banyuwangi, Kendal, Timor Tengah Utara dan DKI Jakarta.
Keuangan: Kegiatan telah dilaksanakan dengan total angggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.2.215.000.000,- dengan realisasi Rp.2.153.602.048,- atau 97,23%.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 115
C. SUMBER DAYA 1. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang berada pada Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer pada tahun 2021 sebanyak 62 orang PNS dan 14 orang Pramubakti. Adapun gambaran distribusi tenaga di Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer menurut jabatan, golongan, pendidikan dan jenis kelamin sebagaimana uraian berikut : a. Jabatan : Eselon IV : 1 orang Analis Kebijakan : 9 orang Adminkes : 19 orang Analis Kepegawaian : 1 orang Analis Pengelolaan Keuangan APBN : 2 orang Arsiparis : 2 orang Jabatan Pelaksana (JP) : 28 orang b. Golongan : Golongan IV : 16 orang Golongan III : 42 orang Golongan II : 4 orang
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 116
c. Pendidikan : SMA/SMEA : 2 orang DIII : 5 orang DIV : 1 orang S1 : 26 orang S2 : 28 orang d. Jenis Kelamin : Wanita : 48 orang Pria : 14 orang
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 117
2. SARANA PRASARANA
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
a. BMN Intrakomtable Posisi Awal (1 Januari 2021) : Rp461.108.935.233,00 Penambahan : Rp 55.000,00 Pengurangan : Rp 18.930.802.152,00 Posisi Akhir (31 Desember 2021) : Rp422.178.188.081,00
b. BMN Ekstrakomtable
Posisi Awal (1 Januari 2021) : Rp2.432.397.137,00 Penambahan : Rp 0,00 Pengurangan : Rp 77.896.924,00 Posisi Akhir (31 Desember 2021) : Rp2.354.500.213,00
c. BMN Gabungan Intra Dan Ekstra Posisi Awal (1 Januari 2021) : Rp463.541.332.370,00 Penambahan : Rp 55.000,00 Pengurangan : Rp 19.008.699.076,00 Posisi Akhir (31 Desember 2021) : Rp444.532.688.294,00
d. BMN Aset Tak Berwujud
Posisi Awal (1 Januari 2021) : Rp0,00 Penambahan : Rp0,00 Pengurangan : Rp0,00 Posisi Akhir (31 Desember 2021) : Rp0,00
Berdasarkan hasil laporan Posisi Barang Milik Negara Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer berdasarkan neraca sampai dengan 31 Desember 2021 tercatat sebesar Rp463.541.332.370,00, dengan angka penyusutan sebesar Rp437.359.803.203,00 (Sumber: SIMAKBMN Dit. Pelayanan Kesehatan Primer per 31 Desember 2021).
3. ANGGARAN
Uraian Anggaran Awal Realisasi
Tupoksi Rp.8.826.437.000,- Rp.8.630.744.645,-
4. ANALISA ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Melakukan efisiensi anggaran untuk dekonsentrasi serta mengefektifkan kegiatan dengan melakukan di Jakarta serta secara online.
Memaksimalkan penggunaan komunikasi secara online dengan daerah untuk mendapatkan laporan capaian indikator kinerja.
Membuat forum diskusi untuk memantau kabupaten/kota yang melakukan pelayanan kesehatan bergerak di daerah terpencil dan sangat terpencil.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 118
BAB IV PENUTUP
Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat
tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran program, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja kegiatan dan program dari sektor lain. Sementara laporan akuntabilitas kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer didasarkan pada kinerja pelaksanaan kegiatan yang mendukung program dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2021.
Realisasi program tahun 2021 ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah dihasilkan pada tahun-tahun sebelumnya dan akan dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang sesuai dengan pentahapan pencapaian sasaran Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan yang telah ditetapkan. Seluruh kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2021 akan ikut memberikan kontribusi dalam Program Pelayanan Kesehatan pada laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Tahun 2021.
Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer ini dapat digunakan sebagai peningkatan kinerja Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer di masa yang akan datang.
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 120
Lampiran Jumlah Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan PKB Sampai Tahun 2021 (Kumulatif)
NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA
1 Aceh Aceh Tengah
2 Aceh Aceh Timur
3 Aceh Pidie
4 Sumatera Utara Nias Barat
5 Sumatera Utara Nias Selatan
6 Sumatera Barat Kep. Mentawai
7 Riau Rokon hulu
8 Jambi Merangin
9 Jambi Tj. Jabung Timur
10 Jambi Bungo
11 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara (Muratara)
12 Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu (OKU)
13 Bengkulu Bengkulu utara
14 Bengkulu Lebung
15 Lampung lampung barat
16 Lampung Pesisir Barat
17 Bangka Belitung Bangka Selatan
18 Bangka Belitung Belitung
19 Kepulauan Riau Lingga
20 Kepulauan Riau Anambas
21 Jawa Timur Sumenep
22 NTB Bima
23 NTB Dompu
24 NTT Kab. Kupang
25 NTT Saburaijua
26 Kalimantan Barat Bengkayang
27 Kalimantan Barat Sambas
28 Kalimantan Tengah
Kapuas
29 Kalimantan Tengah
Katingan
30 Kalimantan Tengah
Murung raya
31 Kalimantan Selatan
Hulu Sungai Tengah
32 Kalimantan Selatan
Hulu Sungai Utara
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 121
NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA
33 Kalimantan Timur Mahakam Ulu
34 Kalimantan Timur Kutai Timur
35 Kalimantan Timur Berau
36 Kalimantan Utara Malinau
37 Sulawesi Utara Minahasa Utara
38 Sulawesi Utara Kep. Talaud
39 Sulawesi Utara Kep. Sangihe
40 Sulawesi Utara Bolaang Mangondow
41 Sulawesi Utara Bolaang Mangondow Selatan
42 Sulawesi Tengah Banggai Kep.
43 Sulawesi Tengah Morowali
44 Sulawesi Selatan Selayar
45 Sulawesi Selatan Pangkajene Kepulauan
46 Sulawesi Tenggara
Buton Selatan
47 Sulawesi Tenggara
Konawe Utara
48 Sulawesi Tenggara
Bombana
49 Gorontalo Bone Bolango
50 Gorontalo Boalemo
51 Sulawesi Barat Mamuju
52 Sulawesi Barat Pasangkayu
53 Sulawesi Barat Mamuju Tengah
54 Sulawesi Barat Polewali Mandar
55 Maluku Maluku Barat Daya
56 Maluku Seram Bagian Timur
57 Maluku Utara Halmahera Timur
58 Maluku Utara Halmahera Tengah
59 Papua Barat Sorong Selatan
60 Papua Barat Tambrauw
61 Papua Sarmi
62 Papua Waropen
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 122
Lampiran Kabupaten/Kota yang melaksanakan PIS-PK dengan 100 % Intervensi Kunjungan Keluarga Tahun 2021 (Kumulatif)
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
1 ACEH KABUPATEN ACEH TENGAH
2 ACEH KABUPATEN ACEH JAYA
3 ACEH KABUPATEN BENER MERIAH
4 ACEH KOTA SUBULUSSALAM
5 SUMATERA UTARA KABUPATEN TOBA SAMOSIR
6 SUMATERA UTARA KABUPATEN SIMALUNGUN
7 SUMATERA UTARA KABUPATEN DELI SERDANG
8 SUMATERA UTARA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
9 SUMATERA UTARA KABUPATEN PAKPAK BHARAT
10 SUMATERA UTARA KABUPATEN SAMOSIR
11 SUMATERA UTARA KABUPATEN PADANG LAWAS
12 SUMATERA UTARA KOTA PADANG SIDEMPUAN
13 SUMATERA BARAT KABUPATEN PESISIR SELATAN
14 SUMATERA BARAT KABUPATEN SOLOK
15 SUMATERA BARAT KABUPATEN SIJUNJUNG
16 SUMATERA BARAT KABUPATEN PASAMAN
17 SUMATERA BARAT KABUPATEN SOLOK SELATAN
18 SUMATERA BARAT KOTA SOLOK
19 SUMATERA BARAT KOTA SAWAH LUNTO
20 SUMATERA BARAT KOTA PADANG PANJANG
21 SUMATERA BARAT KOTA BUKIT TINGGI
22 SUMATERA BARAT KOTA PAYAKUMBUH
23 SUMATERA BARAT KOTA PARIAMAN
24 RIAU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
25 RIAU KABUPATEN INDRAGIRI HULU
26 RIAU KABUPATEN KAMPAR
27 RIAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
28 RIAU KOTA DUMAI
29 JAMBI KABUPATEN KERINCI
30 JAMBI KABUPATEN TEBO
31 JAMBI KABUPATEN BUNGO
32 JAMBI KOTA SUNGAI PENUH
33 SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUARA ENIM
34 SUMATERA SELATAN KABUPATEN MUSI RAWAS
35 SUMATERA SELATAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
36 SUMATERA SELATAN KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
37 BENGKULU KABUPATEN REJANG LEBONG
38 BENGKULU KABUPATEN BENGKULU UTARA
39 BENGKULU KABUPATEN SELUMA
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 123
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
40 BENGKULU KABUPATEN MUKO-MUKO
41 BENGKULU KABUPATEN BENGKULU TENGAH
42 BENGKULU KOTA BENGKULU
43 LAMPUNG KABUPATEN TANGGAMUS
44 LAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
45 LAMPUNG KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
46 LAMPUNG KABUPATEN WAY KANAN
47 LAMPUNG KABUPATEN TULANG BAWANG
48 LAMPUNG KABUPATEN PRINGSEWU
49 LAMPUNG KABUPATEN MESUJI
50 LAMPUNG KOTA BANDAR LAMPUNG
51 BANGKA BELITUNG KABUPATEN BANGKA
52 BANGKA BELITUNG KABUPATEN BANGKA TENGAH
53 BANGKA BELITUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR
54 KEPULAUAN RIAU KABUPATEN LINGGA
55 KEPULAUAN RIAU KABUPATEN KEP. ANAMBAS
56 JAWA BARAT KABUPATEN GARUT
57 JAWA BARAT KABUPATEN KUNINGAN
58 JAWA BARAT KOTA SUKABUMI
59 JAWA BARAT KOTA CIREBON
60 JAWA TENGAH KABUPATEN PURBALINGGA
61 JAWA TENGAH KABUPATEN KEBUMEN
62 JAWA TENGAH KABUPATEN BOYOLALI
63 JAWA TENGAH KABUPATEN SUKOHARJO
64 JAWA TENGAH KABUPATEN REMBANG
65 JAWA TENGAH KABUPATEN TEMANGGUNG
66 JAWA TENGAH KABUPATEN KENDAL
67 DI YOGYAKARTA KABUPATEN KULON PROGO
68 JAWA TIMUR KABUPATEN PONOROGO
69 JAWA TIMUR KABUPATEN TRENGGALEK
70 JAWA TIMUR KABUPATEN BLITAR
71 JAWA TIMUR KABUPATEN KEDIRI
72 JAWA TIMUR KABUPATEN PASURUAN
73 JAWA TIMUR KABUPATEN JOMBANG
74 JAWA TIMUR KABUPATEN MADIUN
75 JAWA TIMUR KABUPATEN MAGETAN
76 JAWA TIMUR KABUPATEN NGAWI
77 JAWA TIMUR KABUPATEN BOJONEGORO
78 JAWA TIMUR KABUPATEN LAMONGAN
79 JAWA TIMUR KABUPATEN GRESIK
80 JAWA TIMUR KOTA PASURUAN
81 JAWA TIMUR KOTA MADIUN
82 BALI KABUPATEN KARANG ASEM
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 124
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
83 NUSA TENGGARA BARAT KABUPATEN LOMBOK BARAT
84 NUSA TENGGARA BARAT KOTA BIMA
85 NUSA TENGGARA TIMUR KABUPATEN FLORES TIMUR
86 NUSA TENGGARA TIMUR KABUPATEN SUMBA TENGAH
87 KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN BARITO UTARA
88 KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN SERUYAN
89 KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN PULANG PISAU
90 KALIMANTAN TENGAH KABUPATEN BARITO TIMUR
91 KALIMANTAN SELATAN KABUPATEN TANAH LAUT
92 KALIMANTAN SELATAN KABUPATEN BARITO KUALA
93 KALIMANTAN SELATAN KABUPATEN TAPIN
94 KALIMANTAN SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
95 KALIMANTAN SELATAN KABUPATEN TABALONG
96 KALIMANTAN SELATAN KOTA BANJAR BARU
97 KALIMANTAN TIMUR KABUPATEN PASER
98 KALIMANTAN TIMUR KABUPATEN KUTAI TIMUR
99 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN BULUNGAN
100 KALIMANTAN UTARA KABUPATEN NUNUKAN
101 SULAWESI UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
102 SULAWESI UTARA KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO
103 SULAWESI TENGAH KABUPATEN BANGGAI
104 SULAWESI TENGAH KABUPATEN MOROWALI
105 SULAWESI TENGAH KABUPATEN MOROWALI UTARA
106 SULAWESI TENGAH KOTA PALU
107 SULAWESI SELATAN KABUPATEN MAROS
108 SULAWESI SELATAN KABUPATEN BONE
109 SULAWESI SELATAN KABUPATEN PINRANG
110 SULAWESI SELATAN KABUPATEN ENREKANG
111 SULAWESI SELATAN KABUPATEN LUWU TIMUR
112 SULAWESI SELATAN KOTA PALOPO
113 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN BUTON
114 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KOLAKA
115 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KONAWE SELATAN
116 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KOLAKA UTARA
117 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KONAWE UTARA
118 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KOLAKA TIMUR
119 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
120 SULAWESI TENGGARA KABUPATEN MUNA BARAT
121 SULAWESI TENGGARA KOTA BAU-BAU
122 GORONTALO KABUPATEN BONE BOLANGO
123 SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMASA
124 SULAWESI BARAT KABUPATEN MAMUJU TENGAH
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 125
NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA
125 MALUKU KABUPATEN BURU
126 MALUKU KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR
127 MALUKU KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
128 MALUKU KABUPATEN BURU SELATAN
129 MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA BARAT
130 MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA TENGAH
131 MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
132 MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA UTARA
133 MALUKU UTARA KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
134 MALUKU UTARA KABUPATEN PULAU MOROTAI
135 MALUKU UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN
136 PAPUA BARAT KABUPATEN KAIMANA
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 126
Lampiran Data FKTP dengan Rasio Rujukan Non Spesialistik ≤ 2%:
No Provinsi PKM DENGAN RNS ≤2%
1 Aceh 150
2 Sumatera Utara 482
3 Sumatera Barat 50
4 Sumatera Selatan 50
5 Riau 80
6 Kepulauan Riau 25
7 Bengkulu 90
8 Lampung 248
9 Kep.Bangka Belitung 25
10 Jambi 90
11 DKI Jakarta 283
12 Jawa Barat 820
13 Jawa Tengah 500
14 DI Yogyakarta 90
15 Jawa Timur 500
16 Banten 165
17 Bali 16
18 NTB 16
19 NTT 301
20 Kalimantan Barat 26
21 Kalimantan Tengah 19
22 Kalimantan Selatan 23
23 Kalimantan Timur 19
Jumlah 4068
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 127
Lampiran data jumlah Puskesmas dengan pelayanan gigi dan mulut yang optimal
No Provinsi JUMLAH PUSKESMAS
1 ACEH 267
2 SUMATERA UTARA 402
3 SUMATERA BARAT 254
4 RIAU 194
5 JAMBI 135
6 BENGKULU 75
7 SUMATERA SELATAN 167
8 KEPULAUAN RIAU 74
9 BANGKA BELITUNG 57
10 LAMPUNG 113
11 BANTEN 204
12 DKI JAKARTA 322
13 JAWA BARAT 736
14 JAWA TENGAH 739
15 D.I. YOGYAKARTA 119
16 JAWA TIMUR 879
17 BALI 116
18 NUSA TENGGARA BARAT 110
19 NUSA TENGGARA TIMUR 119
20 KALIMANTAN BARAT 96
21 KALIMANTAN TENGAH 73
22 KALIMANTAN SELATAN 153
23 KALIMANTAN TIMUR 141
24 KALIMANTAN UTARA 36
25 SULAWESI UTARA 71
26 SULAWESI TENGAH 90
27 SULAWESI SELATAN 377
28 SULAWESI TENGGARA 139
29 SULAWESI BARAT 67
30 GORONTALO 49
31 MALUKU 40
32 MALUKU UTARA 40
33 PAPUA BARAT 23
34 PAPUA 46
Jumlah 6523
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 128
LAMPIRAN Kabupaten/Kota yang memiliki Puskesmas sebagai Percontohan dan telah menerapkan Sisrute Tahun 2021
No Provinsi Kabupaten/Kota
1 Sumatera Utara Kota Sibolga
2 Sumatera Selatan Ogan Komering Ulu
3 Sumatera Selatan Banyuasin
4 Sumatera Selatan Penukal Abab Lematang Ilir
5 Sumatera Selatan Kota Palembang
6 Sumatera Selatan Kota Prabumulih
7 Lampung Lampung Timur
8 Lampung Way Kanan
9 Lampung Pesawaran
10 Lampung Kota Bandar Lampung
11 DKI Jakarta Jakarta Timur
12 DKI Jakarta Jakarta Pusat
13 DKI Jakarta Jakarta Utara
14 Jawa Tengah Magelang
15 Jawa Tengah Kota Semarang
16 DI Yogyakarta Kulon Progo
17 DI Yogyakarta Bantul
18 DI Yogyakarta Sleman
19 DI Yogyakarta Kota Yogyakarta
20 Jawa Timur Trenggalek
21 Jawa Timur Sidoarjo
22 Jawa Timur Mojokerto
23 Jawa Timur Jombang
24 Jawa Timur Magetan
25 Jawa Timur Bojonegoro
26 Jawa Timur Tuban
27 Jawa Timur Lamongan
28 Jawa Timur Gresik
29 Jawa Timur Bangkalan
30 Jawa Timur Sumenep
31 Jawa Timur Kota Mojokerto
32 Jawa Timur Kota Madiun
33 Jawa Timur Kota Surabaya
34 Bali Jembrana
35 Bali Kota Denpasar
36 Nusa Tenggara Timur Ende
37 Kalimantan Tengah Kapuas
38 Sulawesi Utara Minahasa Tenggara
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 129
No Provinsi Kabupaten/Kota
39 Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Selatan
40 Sulawesi Selatan Kota Pare-pare
41 Sulawesi Tenggara Konawe
42 Sulawesi Tenggara Kolaka
43 Sulawesi Tenggara Kolaka Utara
44 Sulawesi Tenggara Buton Utara
45 Sulawesi Tenggara Kolaka Timur
46 Sulawesi Tenggara Buton Selatan
47 Sulawesi Tenggara Kota Kendari
48 Gorontalo Bone Bolango
49 Maluku Maluku Tengah
50 Maluku Kepulauan Aru
51 Maluku Buru Selatan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 130
Lampiran Data Kab/Kota Yang melakukan pembinaan Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi
NO PROVINSI Jumlah Kab/Kota
1 ACEH 13
2 SUMATERA UTARA 15
3 SUMATERA BARAT 15
4 RIAU 10
5 JAMBI 5
6 BENGKULU 3
7 SUMATERA SELATAN 8
8 KEPULAUAN RIAU 4
9 BANGKA BELITUNG 2
10 LAMPUNG 13
11 BANTEN 9
12 DKI JAKARTA 9
13 JAWA BARAT 27
14 JAWA TENGAH 37
15 D.I. YOGYAKARTA 7
16 JAWA TIMUR 25
17 BALI 9
18 NUSA TENGGARA BARAT 4
19 NUSA TENGGARA TIMUR 12
20 KALIMANTAN BARAT 10
21 KALIMANTAN TENGAH 3
22 KALIMANTAN SELATAN 5
23 KALIMANTAN TIMUR 4
24 KALIMANTAN UTARA 4
25 SULAWESI UTARA 14
26 SULAWESI TENGAH 6
27 SULAWESI SELATAN 13
28 SULAWESI TENGGARA 5
29 SULAWESI BARAT 4
30 GORONTALO 2
31 MALUKU 2
32 MALUKU UTARA 2
33 PAPUA BARAT 5
34 PAPUA 4
JUMLAH 310
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 131
Lampiran Data Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Sp.KKLP
No Provinsi Kab/Kota Nama Faskes
1 Bali Kab. Bulelang Puskesmas Sawan 1
2 Bali Kab. Gianyar Uptd Puskesmas Gianyar 1
3 Bali Kab. Klungkung Uptd. Puskesmas Banjarangkan I
4 Bali Kab. Tabanan Puskesmas Tabanan II
5 Bali Kab. Tabanan Puskesmas Tabanan III
6 Bali Kab. Tabanan UPTD Puskesmas Baturiti 1
7 Bali Kab. Tabanan Uptd Puskesmas Selemadeg Barat
8 Bali Kota Denpasar UPTD Puskesmas 1 Denpasar Timur
9 Bali Kota Denpasar Uptd Puskesmas IV Denpasar Selatan
10 Bali Kab Buleleng Puskesmas Seririt 1
11 Bali Kab Gianyar Puskesmas Blahbatuh II
12 Bali Kota Denpasar Puskesmas III Denpasar Selatan
13 Bali Kab Karangasem Puskesmas Rendang
14 Bali Kab Karangasem Puskesmas Bebandem
15 Bali Kab.Jembrana Puskesmas Pekutatan II
16 DKI Jakarta Jakarta Selatan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
17 DKI Jakarta Jakarta Selatan Puskesmas Kelurahan Jagakarsa I
18 DKI Jakarta Jakarta Selatan Puskesmas Kelurahan Jagakarsa 2
19 DKI Jakarta Jakarta Timur Puskesmas Kecamatan Makasar
20 DKI Jakarta Jakarta Timur Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
21 DKI Jakarta Jakarta Timur Puskesmas Kecamatan Ciracas
22 DKI Jakarta Jakarta Pusat Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
23 DKI Jakarta Jakarta Pusat Puskesmas Kec Kemayoran
24 DKI Jakarta Jakarta Barat Puskesmas Kecamatan Tamansari
25 DKI Jakarta Jakarta Barat Puskesmas Kecamatan Tambora
26 DKI Jakarta Jakarta Barat Puskesmas Kecamatan Kalideres
27 DKI Jakarta Jakarta Utara Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur II
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 132
No Provinsi Kab/Kota Nama Faskes
28 DKI Jakarta Jakarta Utara Puskesmas Kel Kebon Bawang 1
29 DKI Jakarta Jakarta Utara Puskemas Kelurahan Kelapa Gading Timur 1
30 DKI Jakarta Jakarta Utara Puskesmas Kelurahan Penjaringan 2
31 Jawa Tengah Kab. Batang Puskesmas Subah,Batang
32 Jawa Tengah Kab. Purworejo Puskesmas Kaligesing,
33 Jawa Tengah Kab.Purworejo Puskesmas Mranti
34 Jawa Tengah Kab.Purworejo Puskesmas Banyuurip
35 Jawa Tengah Kab.Blora Puskesmas Todanan
36 Jawa Tengah Kab.Demak Puskesmas Sayung 2
37 Jawa Tengah Kab.Purworejo Puskesmas Winong
38 Jawa Tengah Kab.Purworejo Puskesmas Sruwohrejo
39 Jawa Tengah Kab.Batang Puskesmas Gringsing 1
40 Jawa Tengah Kab.Jepara Mlonggo
41 Lampung Kab. Lampung Selatan Puskesmas Karang Anyar
42 Lampung Kab. Lampung Selatan Puskesmas Rawat Inap Tanjung Sari Natar
43 Lampung Kab. Lampung Selatan Puskesmas Rawat Inap Katibung
44 Lampung Kab. Lampung Tengah Puskesmas Kotagajah
45 Lampung Kab. Lampung Tengah UPTD Puskesmas Bandar Jaya
46 Lampung Kab. Lampung Timur Puskesmas Tambah Subur Lampung Timur
47 Lampung Kota Bandar Lampung Puskesmas Kedaton Bandar Lampung
48 Lampung Kota Metro Puskesmas Yosomulyo
49 Lampung Kab.Lampung Selatan Puskesmas Way Panji
50 Lampung Kab.Lampung Timur Puskesmas Sribhawono
51 Lampung Kab.Lampung Timur Labuhan Maringgai
52 Lampung Kab.Lampung Timur Pugung Raharjo
53 Lampung Kab.Pesawaran Pkm Gedong Tataan
54 Lampung Kab.Pesawaran Pkm Bernung
55 Lampung Kab.Pesawaran Pkm Kalirejo
56 Lampung Kab.Mesuji Puskesmas Wirabangun
57 Lampung Kab.Lampung Utara Puskesmas Tata Karya
58 Lampung Kab.Lampung Selatan Puskesmas Sragi
59 Lampung Mesuji Puskesmas Panggung Jaya
60 Lampung Kota Metro Puskesmas Margorejo
61 Sumatera Barat Kab. Sijunjung Puskesmas Muaro Bodi
62 Sumatera Barat Kota Bukittinggi Puskesmas Rasimah Ahmad
63 Sumatera Barat Kota Padang Puskesmas Pauh
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 133
No Provinsi Kab/Kota Nama Faskes
64 Sumatera Barat Kota Padang Panjang Puskesmas Koto Katik
65 Sumatera Barat Kota Padang Puskesmas Seberang Padang
66 Sumatera Barat Kota Padang Puskesmas Rawang
67 Sumatera Barat Kota Solok Puskesmas Nan Balimo
68 Sumatera Selatan Kab. Muara Enim Puskesmas Tanjung Enim
69 Sumatera Selatan Kab. Muara Enim PKM Kota Muara Enim
70 Sumatera Selatan Kota Palembang Puskesmas Boom Baru
71 Sumatera Selatan Kota Palembang Puskesmas Empat Ulu Palembang
72 Sumatera Selatan Kota Palembang Puskesmas Sekip
73 Sumatera Selatan Kota Palembang Puskesmas Kampus
74 Sumatera Selatan Kota Palembang Puskesmas Padang Selasa
75 Sumatera Selatan Kota Prabumulih Puskesmas Prabumulih Timur
76 DIY Kab. Bantul Puskesmas Kretek
77 DIY Kab. Bantul Puskesmas Jetis II
78 DIY Kab. Bantul Puskesmas Bantul I
79 DIY Kab.Bantul Puskesmas Bantul II
80 DIY Kab.Bantul Puskesmas Pleret
82 DIY Kab.Bantul Puskesmas Banguntapan II
83 DIY Kab.Bantul Puskesmas Kasihan I
84 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Nglipar I
85 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Wonosari I
86 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Wonosari II
87 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Ponjong I
88 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Playen II
89 DIY Kab.Gunungkidul Puskesmas Paliyan
90 Riau Kota Pekanbaru Puskesmas Simpang Tiga
91 Riau Kota Pekanbaru Puskesmas Sidomulyo
92 Riau Kab.Bengkalis Puskesmas Selatbaru
93 Riau Kab.Bengkalis Puskesmas Tanjung Medang
94 Riau Kab.Pelalawan Puskesmas Ukui
95 Riau Kab.Pelalawan Puskesmas Sei Kijang
96 Riau Kab.Pelalawan Puskesmas Langgam
97 Riau Kab.Pelalawan Puskesmas Bandar Petalangan
98 Riau Kab.Kampar Puskesmas Sungai Pagar
99 Riau Kab.Siak Puskesmas Perawang
100 Jawa Barat Kab Tasikmalaya Puskesmas Cipatujah
101 Jawa Barat Kab Cianjur Puskesmas Ciranjang
102 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Citarip
103 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Margahyu Raya
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 134
No Provinsi Kab/Kota Nama Faskes
104 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Cipamokolan
105 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Garuda
106 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Salam
107 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Padasuka
108 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Suka Jadi
109 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Bababkan Sari
110 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Ibrahim Adjie
111 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Tamblong
112 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Pasir Kaliki
113 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Kujangsari
114 Jawa Barat Kota Bandung Puskesmas Talaga Bodas
115 Jawa Barat Kab. Bogor Puskesmas Cigudeg
116 Jawa Barat Kab. Bogor Puskesmas Cirimekar
117 Jawa Barat Kab. Bogor Puskesmas Cibinong
118 Aceh Kab.Aceh Besar Puskesmas Indrapuri
119 Aceh Kab.Pidie Puskesmas Sakti
120 Aceh Kab.Aceh Singkil Puskesmas Kuta Tinggi
121 Aceh Kab.Aceh Tamiang Puskesmas Karang Baru
122 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Batoh
123 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Lampulo
124 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Meuraxa
125 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Jaya Baru
126 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Baiturrahman
127 Aceh Kota Banda Aceh Puskesmas Kuta Alam
128 Sumatera Utara Kab. Deli Serdang UPT Puskesmas Hamparan Perak
129 Sumatera Utara Kab. Deli Serdang Puskesmas Galang
130 Sumatera Utara Kab. Mandailing Natal Puskesmas Sinunukan
131 Sumatera Utara Kab. Serdang Bedagai UPT Puskesmas Melati
132 Sumatera Utara Kota Medan UPT Puskesmas Belawan
133 Sumatera Utara Kota Medan Puskesmas Sering
134 Sumatera Utara Kota Medan Puskesmas Darussalam
135 Sumatera Utara Kota Medan Puskesmas Martubung
136 Sumatera Utara Kota Medan Puskesmas Sukaramai
137 Sumatera Utara Kota Medan Puskesmas Teladan
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 135
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
1 Provinsi Aceh
1 Aceh Barat 1
2 Aceh Barat Daya 1
3 Aceh Besar 1
4 Aceh Jaya 1
5 Aceh Selatan 1
6 Aceh Singkil 1
7 Aceh Tamiang 1
8 Aceh Tengah 1
9 Aceh Tenggara 1
10 Aceh Timur 1
11 Aceh Utara 1
12 Bener Meriah 1
13 Bireuen 1
14 Gayo Lues 1
15 Nagan Raya 1
16 Pidie 1
17 Pidie Jaya 1
18 Simeulue 1
19 Kota Banda Aceh 1
20 Kota Langsa 1
21 Kota Lhokseumawe 1
22 Kota Sabang 1
23 Kota Subulussalam 1
2 Provinsi Sumatera Utara
1 Karo 1
2 Samosir 1
3 Simalungun 1
3 Provinsi Sumatera Barat
1 Kota Padang 1
2 Kota Padang Panjang 1
3 Kota Bukittinggi 1
4 Provinsi Riau
1 Bengkalis 1
2 Indragiri Hilir 1
3 Indragiri Hulu 1
4 Kampar 1
5 Kepulauan Meranti 1
6 Kuantan Singingi 1
7 Pelalawan 1
8 Rokan Hilir 1
9 Rokan Hulu 1
10 Siak 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 136
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
11 Kota Dumai 1
12 Kota Pekanbaru 1
5 Provinsi Kepulauan Riau
1 Bintan 1
2 Kota Batam 1
3 Kota Tanjungpinang 1
6 Provinsi Jambi
1 Batanghari 1
2 Bungo 1
3 Kerinci 1
4 Merangin 1
5 Tebo 1
6 Kota Jambi 1
7 Provinsi Sumatera Selatan
1 Banyuasin 1
2 Empat Lawang 1
3 Lahat 1
4 Muara Enim 1
5 Musi Banyuasin 1
6 Musi Rawas 1
7 Musi Rawas Utara 1
8 Ogan Ilir 1
9 Ogan Komering Ilir 1
10 Ogan Komering Ulu 1
11 Ogan Komering Ulu Selatan 1
12 Ogan Komering Ulu Timur 1
13 Penukal Abab Lematang Ilir 1
14 Kota Lubuklinggau 1
15 Kota Pagar Alam 1
16 Kota Palembang 1
17 Kota Prabumulih 1
8 Provinsi Bengkulu
9 Provinsi Lampung
1 Lampung Barat 1
2 Lampung Selatan 1
3 Lampung Tengah 1
4 Lampung Timur 1
5 Lampung Utara 1
6 Mesuji 1
7 Pesawaran 1
8 Pesisir Barat 1
9 Pringsewu 1
10 Tanggamus 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 137
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
11 Tulang Bawang 1
12 Tulang Bawang Barat 1
13 Way Kanan 1
14 Kota Bandar Lampung 1
10 Provinsi Kep. Bangka Belitung
11 Provinsi DKI Jakarta
1 Jakarta Selatan 1
2 Kepulauan Seribu 1
3 Kota Jakarta Barat 1
4 Kota Jakarta Pusat 1
5 Kota Jakarta Timur 1
6 Kota Jakarta Utara 1
12 Provinsi Banten
1 Tangerang Selatan 1
2 Pandeglang 1
3 Serang 1
4 Tangerang 1
5 Kota Cilegon 1
6 Kota Serang 1
7 Kota Tangerang 1
13 Provinsi Jawa Barat
1 Bandung 1
2 Bandung Barat 1
3 Bekasi 1
4 Bogor 1
5 Ciamis 1
6 Cianjur 1
7 Cirebon 1
8 Garut 1
9 Indramayu 1
10 Karawang 1
11 Kuningan 1
12 Majalengka 1
13 Pangandaran 1
14 Purwakarta 1
15 Subang 1
16 Sukabumi 1
17 Sumedang 1
18 Tasikmalaya 1
19 Kota Bandung 1
20 Kota Banjar 1
21 Kota Bekasi 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 138
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
22 Kota Bogor 1
23 Kota Cimahi 1
24 Kota Cirebon 1
25 Kota Depok 1
26 Kota Sukabumi 1
27 Kota Tasikmalaya 1
14 Provinsi Jawa Tengah
1 Banjarnegara 1
2 Banyumas 1
3 Batang 1
4 Blora 1
5 Boyolali 1
6 Brebes 1
7 Cilacap 1
8 Demak 1
9 Grobogan 1
10 Jepara 1
11 Karanganyar 1
12 Kebumen 1
13 Kendal 1
14 Klaten 1
15 Kudus 1
16 Magelang 1
17 Pati 1
18 Pekalongan 1
19 Pemalang 1
20 Purbalinggga 1
21 Purworejo 1
22 Rembang 1
23 Semarang 1
24 Sragen 1
25 Sukoharjo 1
26 Tegal 1
27 Temanggung 1
28 Wonogiri 1
29 Wonosobo 1
30 Kota Magelang 1
31 Kota Pekalongan 1
32 Kota Salatiga 1
33 Kota Semarang 1
34 Kota Surakarta 1
35 Kota Tegal 1
15 Provinsi D.I. Yogyakarta
1 Bantul 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 139
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
2 Gunungkidul 1
3 Kulon Progo 1
4 Sleman 1
5 Kota Yogyakarta 1
16 Provinsi Jawa Timur
1 Bangkalan 1
2 Banyuwangi 1
3 Blitar 1
4 Bojonegoro 1
5 Bondowoso 1
6 Gresik 1
7 Jember 1
8 Jombang 1
9 Kediri 1
10 Lamongan 1
11 Lumajang 1
12 Madiun 1
13 Magetan 1
14 Malang 1
15 Mojokerto 1
16 Nganjuk 1
17 Ngawi 1
18 Pacitan 1
19 Pamekasan 1
20 Pasuruan 1
21 Ponorogo 1
22 Probolinggo 1
23 Sampang 1
24 Sidoarjo 1
25 Situbondo 1
26 Sumenep 1
27 Trenggalek 1
28 Tuban 1
29 Tulungagung 1
30 Kota Batu 1
31 Kota Blitar 1
32 Kota Kediri 1
33 Kota Madiun 1
34 Kota Malang 1
35 Kota Mojokerto 1
36 Kota Pasuruan 1
37 Kota Probolinggo 1
38 Kota Surabaya 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 140
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat
1 Lombok Timur 1
2 Kota Mataram 1
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur
19 Provinsi Bali
1 Tabanan 1
2 Badung 1
3 Gianyar 1
4 Karangasem 1
5 Klungkung 1
6 Kota Denpasar 1
20 Provinsi Kalimantan Barat
1 Bengkayang 1
2 Kapuas Hulul 1
3 Kayong Utara 1
4 Ketapang 1
5 Kubu Raya 1
6 Landak 1
7 Melawi 1
8 Mempawah 1
9 Sambas 1
10 Sanggau 1
11 Sekadau 1
12 Sintang 1
13 Kota Pontianak 1
14 Kota Singkawang 1
21 Provinsi Kalimantan Tengah
22 Provinsi Kalimantan Selatan
23 Provinsi Kalimantan Timur
1 Kota Balikpapan 1
24 Provinsi Kalimantan Utara
25 Provinsi Sulawesi Utara
1 Bolaang Mongondow 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 141
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
2 Bolaang Mongondow Selatan 1
3 Bolaang Mongondow Timur 1
4 Bolaang Mongondow Utara 1
5 Kepulauan Sangihe 1
6 Kepulauan Talaud 1
7 Minahasa 1
8 Minahasa Selatan 1
9 Minahasa Tenggara 1
10 Minahasa Utara 1
11 Siau Tagulandang Biaro 1
12 Kota Bitung 1
13 Kota Kotamobagu 1
14 Kota Manado 1
15 Kota Tomohon 1
26 Provinsi Sulawesi Selatan
1 Bantaeng 1
2 Barru 1
3 Bone 1
4 Bulukumba 1
5 Enrekang 1
6 Gowa 1
7 Jeneponto 1
8 Kepulauan Selayar 1
9 Luwu 1
10 Luwu Timur 1
11 Luwu Utara 1
12 Maros 1
13 Pangkajene dan Kepulauan 1
14 Pinrang 1
15 Sidenreng Rappang 1
16 Sinjai 1
17 Soppeng 1
18 Takalar 1
19 Tana Toraja 1
20 Toraja Utara 1
21 Wajo 1
22 Kota Makassar 1
23 Kota Palopo 1
24 Kota Parepare 1
27 Provinsi Sulawesi Tengah
28 Provinsi Sulawesi Tenggara
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 142
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN BIMBINGAN TEKNIS KLINIK TAHUN 2021
NO PROVINSI
NO
KABUPATEN/ KOTA TAHUN
2021
29 Provinsi Gorontalo
30 Provinsi Sulawesi Barat
31 Provinsi Maluku
32 Provinsi Maluku Utara
33 Provinsi Papua Barat
34 Provinsi Papua
TOTAL 261
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 143
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN UTD SESUAI STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH SAMPAI AKHIR TAHUN 2021
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
TAHUN
2021
1 Provinsi Aceh 1 Kabupaten Aceh Timur 1 RSUD dr. Zubir Mahmud 1
2 Kota Banda Aceh 2 PMI Kota Banda Aceh 1
3 RSUD Zainoel Abidin (Provinsi) 1
3 Kabupaten Aceh Singkil 4 RSUD Aceh Singkil 1
4 Kabupaten Bener Meriah 5 RSUD Munyeng Kute Redelong 1
5 Kabupaten Aceh Utara 6 UTD PMI Kabupaten Aceh Utara 1
2 Provinsi Sumatera Utara
1
RSUP H. Adam Malik (ada di kota medan) 1
1 Kabupaten Karo 2 RSUD Kabanjahe 1
2 Kabupaten Toba Samosir 3 RSUD Porsea 1
3 Kota Medan 4 RSUD DR. Pirngadi 1
4 Kabupaten Deli Serdang
5 RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam 1
3 Provinsi Sumatera Barat
1 Kota Padang
1 PMI Kota Padang
1
2 Kota Padang Panjang 2 RSUD Padang Panjang 1
3 Kota Bukittinggi 3 PMI Kota Bukittinggi 1
4 Kota Payakumbuh
4 RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh 1
5 Kota Solok 5 PMI Kota Solok 1
4 Provinsi Riau 1 Kabupaten Kuantan Singingi 1 RSUD Teluk Kuantan 1
2 Kabupaten Bengkalis 2 RSUD Bengkalis 1
3 Kota Pekanbaru 3 PMI Kota Pekanbaru 1
5 Provinsi Kepulauan Riau
1 Kota Tanjung Pinang 1 PMI Kota Tanjung Pinang 1
2 Kabupaten Lingga 2 RSUD Dabo 1
6 Provinsi Jambi 1 Kabupaten Batang Hari
1 RSUD Haji Abdoel Madjid Batoe 1
2 Kabupaten Tebo
2 RSUD Sultan Thaha Saifudin 1
3 Kota Jambi 3 PMI Kota Jambi 1
7 Provinsi Sumatera Selatan
1 Kabupaten Lubuk Linggau
1 PMI Kabupaten Lubuk Linggau
1
2 Kota Prabumulih 2 RSUD Prabumulih 1
3 Kabupaten Banyuasin 3 RSUD Banyuasin 1
4 Kota Palembang 4 PMI Kota Palembang 1
5 RSUP Dr. Moehammad Hoesin 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 144
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN UTD SESUAI STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH SAMPAI AKHIR TAHUN 2021
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
TAHUN
2021
8 Provinsi Bengkulu
1 Kabupaten Bengkulu Selatan
1 RSUD Hasanuddin Damrah Manna 1
2 Kabupaten Bengkulu Tengah
2 RSUD Bengkulu Tengah 1
3 Kota Bengkulu 3 PMI Kota Bengkulu 1
9 Provinsi Lampung 1 Kota Bandar Lampung 1
RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek (Provinsi) 1
2 PMI Provinsi Lampung 1
10 Provinsi Kep. Bangka Belitung
1 Kabupaten Bangka Tengah 1 RSUD Bangka Tengah 1
2 Kabupaten Belitung Timur 2 RSUD Belitung Timur 1
3 Kota Pangkal Pinang 3 PMI Kota Pangkal Pinang 1
11 Provinsi DKI Jakarta
1 RSUP Fatmawati 1
2 UTD PMI Jakarta Utara 1
3 PMI Provinsi DKI Jakarta 1
4 RSPAD Gatot Soebroto 1
5 UTD Pusat PMI 1
12 Provinsi Banten 1 Kota Tangerang 1 PMI Kota Tangerang 1
2 Kabupaten Lebak 2 PMI Kabupaten Lebak 1
3 Kabupaten Serang 3 PMI Kabupaten Serang 1
13 Provinsi Jawa Barat
1 Kabupaten Bekasi
1 PMI Kabupaten Bekasi
1
2 Kota Bekasi 2 PMI Kota Bekasi 1
3 Kota Cimahi 3 RSUD Cibabat 1
4 Kota Tasikmalaya 4 RSUD dr. Soekardjo 1
5 Kabupaten Purwakarta 5 PMI Kabupaten Purwakarta 1
6 Kota Bandung 6 PMI Kota Bandung 1
7 RSUP dr. Hasan Sadikin 1
7 Kota Bogor 8 PMI Kota Bogor 1
8 Kabupaten Bogor 9 PMI Kabupaten Bogor 1
14 Provinsi Jawa Tengah
1
PMI Provinsi Jawa Tengah 1
1 Kabupaten Banyumas 2 PMI Kabupaten Banyumas 1
2 Kota Semarang 3 PMI Kota Semarang 1
3 Kabupaten Semarang 4 PMI Kabupaten Semarang 1
4 Kota Surakarta 5 PMI Kota Surakarta 1
5 Kabupaten Kendal 6 PMI Kabupaten Kendal 1
6 Kabupaten Batang 7 PMI Kabupaten Batang 1
15 Provinsi D.I.
1 RSUP Sardjito 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 145
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN UTD SESUAI STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH SAMPAI AKHIR TAHUN 2021
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
TAHUN
2021
Yogyakarta
1 Kabupaten Sleman 2 PMI Kabupaten Sleman 1
2 Kabupaten Bantul 3 PMI Kabupaten Bantul 1
16 Provinsi Jawa Timur
1 Kota Surabaya 1 PMI Kota Surabaya
1
2 RSUD dr. Soetomo 1
2 Kabupaten Malang 3 PMI Kabupaten Malang 1
3 Kota Mojokerto 4 PMI Kota Mojokerto 1
4 Kabupaten Sidoarjo 5 PMI Kabupaten Sidoarjo 1
5 Kabupaten Gresik 6 PMI Kabupaten Gresik 1
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat
1 Kabupaten Lombok Barat
1 PMI Kabupaten Lombok Barat 1
2 Kabupaten Lombok Tengah
2 UPTD Transfusi Darah Dinkes Kab. Lombok Tengah 1
3 Kabupaten Bima 3 RSUD Bima 1
4 Kabupaten Lombok Timur
4 PMI Kabupaten Lombok Timur 1
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur
1 Kabupaten Belu 1 RSUD MGR. Gabriel Manek, SVD Atambua 1
2 Kota Kupang 2 PMI Provinsi Nusa Tenggara Timur 1
3 Kabupaten Sumba Barat 3 RSUD Waikabubak 1
4 Kabupaten Malaka 4 RSU Penyangga Perbatasan Betun 1
19 Provinsi Bali 1 kota denpasar 1 PMI Provinsi Bali 1
2 Kabupaten Badung 2 PMI Kabupaten Badung 1
20 Provinsi Kalimantan Barat
1 Kabupaten Kapuas Hulu 1 RSUD Achmad Diponegoro 1
2 Kabupaten Mempawah 2 PMI Kabupaten Mempawah 1
3 Kota Pontianak 3 PMI Kota Pontianak 1
21 Provinsi Kalimantan Tengah
1 Kabupaten Barito Selatan 1 RSUD Jaraga Sasameh Buntok
1
2 Kabupaten Gunung Mas 2 RSUD Kuala Kurun 1
3 Kabupaten Murung Raya 3 RSUD Puruk Cahu 1
4 Kota Palangkaraya 4 PMI Kota Palangkaraya 1
22 Provinsi Kalimantan Selatan
1 Kabupaten Hulu Sungai Selatan
1 RSUD Brigjend H. Hasan Basri Kandangan
1
2 Kabupaten Barito Kuala 2 RSUD H. Abdul Aziz Marabahan 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 146
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN UTD SESUAI STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH SAMPAI AKHIR TAHUN 2021
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
TAHUN
2021
3 Kota Banjar Baru 3 RSUD Idaman Banjarbaru 1
4 Kabupaten Kotabaru 4 RSUD Pangeran Jaya Sumitra 1
5 Kota Banjarmasin 5 PMI Kota Banjarmasin 1
23 Provinsi Kalimantan Timur
1 Kota Samarinda 1 PMI Kota Samarinda 1
2 Kabupaten Kutai Kartanegara
2 RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti 1
3 PMI Kabupaten Kutai Kartanegara 1
3 Kabupaten Penajam Paser Utara
4 RSUD Ratu Aji Putri Botung 1
4 Kota Balikpapan 5 RSUD Dr. Kanujoso Djatiwibowo 1
6 PMI Kota Balikpapan 1
24 Provinsi Kalimantan Utara
1 Kabupaten Malinau 1 RSUD Malinau 1
2 Kota Tarakan 2 PMI Kota Tarakan 1
25 Provinsi Sulawesi Utara
1 Kota Manado 1
PMI Provinsi Sulawesi Utara 1
2
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou 1
3
RS Rumkit Tk. II R.W. Mongisidi 1
26 Provinsi Sulawesi Tengah
1 Kabupaten Donggala 1 RSUD Kabelota Donggala 1
2 Kota Palu 2 PMI Provinsi Sulawesi Tengah 1
3 RS Anutapura 1
27 Provinsi Sulawesi Selatan
1 Kota Makassar 1 UPT Transfusi Darah Dinkes Prov. Sulawesi Selatan 1
2 PMI Provinsi Sulawesi Selatan 1
3 PMI Kota Makassar 1
2 Kabupaten Luwu Utara 4 UPTD Transfusi darah Dinkes Kab Luwu Utara 1
3 Kabupaten Bulukumba 5 RSUD H.A. Sultan Daerang Radja 1
28 Provinsi Sulawesi Tenggara
1 Kabupaten Kolaka Utara 1 RSUD H.M. Djafar Harun 1
LAKIP DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN PRIMER TAHUN 2021 147
DATA CAPAIAN TARGET PEMBINAAN UTD SESUAI STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH SAMPAI AKHIR TAHUN 2021
NO PROVINSI NO KABUPATEN/ KOTA NO KEPEMILIKAN UTD
TAHUN
2021
2 Kota Kendari 2 RS Bahteramas Provinsi Sultra 1
3 PMI Provinsi Sulawesi Tenggara 1
3 Kabupaten Konawe 4 BLUD RSUD Unaaha Konawe 1
29 Provinsi Gorontalo
1 Kabupaten Boalemo 1 RSUD Tani dan Nelayan 1
2 Kabupaten Gorontalo 2 RSUD dr. M.M. Dunda Limboto 1
3 Kota Gorontalo 3 PMI Kota Gorontalo 1
30 Provinsi Sulawesi Barat 1 Kabupaten Mamuju 1
RSUD Mamuju 1
2 Kabupaten Polewali Mandar 2
PMI Kabupaten Polewali Mandar 1
31 Provinsi Maluku 1 Kabupaten Maluku Tenggara Barat
1 RSUD Dr. P.P Magretti Saumlaki 1
2 Kabupaten Maluku Tengah 2 RSUD dr. Ishak Umarella 1
3 Kota Ambon 3 PMI Kota Ambon 1
4 Kabupaten Buru Selatan 4 RSUD dr. Sam Alkatri Namrole 1
32 Provinsi Maluku Utara
1 Kota Tidore Kepulauan 1 RSUD Soasio Tidore Kepulauan 1
2 Kabupaten Halmahera Tengah
2 RSUD Weda 1
3 Kota Ternate 3 PMI Provinsi Maluku Utara 1
4 Kabupaten Halmahera Barat 4 RSUD Jailolo 1
5 Kabupaten Pulau Morotai 5 RSUD Pulau Morotai 1
33 Provinsi Papua Barat
1 UTD Provinsi Papua Barat 1
2 PMI Provinsi Papua Barat 1
1 Kabupaten Sorong Selatan 3 RSUD Scholoo Keyen 1
34 Provinsi Papua 1 Kabupaten Nabire 1 RSUD Nabire 1
2 Kabupaten Jayawijaya 2 RSUD Wamena 1
3 Kota Jayapura 3 PMI Kota Jayapura 1
TOTAL 135