LAKIP RSUD KAB.BOMBANA PROV.SULTRA TAHUN 2014

77
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana disusun dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana terdapat dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Bombana 2011-2016. Laporan ini berisi penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja, dimana termasuk didalamnya akuntabilitas keuangan, analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan dan tingkat capaian dari target pada tingkat sasaran program. Dalam penyusunan LAKIP ini disajikan tentang indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapaian sasaran, tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja, sehingga diperlukan pola pengukuran kinerja mulai Rencana Strategis dan berakhir sampai dengan pengukuran Kinerja atas sasaran program kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja (PK). Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Bombana Tahun 2011 - 2016, RSUD Bombana mempunyai 8 (delapan) sasaran strategis dan 4 (empat) tujuan strategis yang kemudian dijabarkan dalam

Transcript of LAKIP RSUD KAB.BOMBANA PROV.SULTRA TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Bombana disusun

dengan maksud memberikan gambaran mengenai pelaksanaan

program dan kegiatan berbasis kinerja, sebagaimana

terdapat dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang

merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Strategis

Pemerintah Kabupaten Bombana 2011-2016. Laporan ini

berisi penetapan kinerja dan akuntabilitas kinerja,

dimana termasuk didalamnya akuntabilitas keuangan,

analisis kinerja dan evaluasi kinerja guna menyajikan

satu informasi yang utuh atas upaya yang telah dilakukan

dan tingkat capaian dari target pada tingkat sasaran

program.

Dalam penyusunan LAKIP ini disajikan tentang

indikator Keberhasilan dan Kegagalan dalam pencapaian

sasaran, tujuan dan target yang telah ditetapkan dalam

Perjanjian Kinerja, sehingga diperlukan pola pengukuran

kinerja mulai Rencana Strategis dan berakhir sampai

dengan pengukuran Kinerja atas sasaran program kegiatan

yang dilakukan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja

(PK).

Sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis

Pemerintah Kabupaten Bombana Tahun 2011 - 2016, RSUD

Bombana mempunyai 8 (delapan) sasaran strategis dan 4

(empat) tujuan strategis yang kemudian dijabarkan dalam

12 (Dua belas) program. Secara kumulatif capaian kinerja

RSUD Bombana pada tahun 2014 mencapai tingkat persentase

(90,77%).

Memperhatikan pada tingkat capaian kinerja

tersebut, dilaksanakan evaluasi terhadap program-program

yang belum optimal dalam suatu koridor atas serangkaian

pembandingan capaian kinerja dalam kurun waktu 1 (satu)

tahun terakhir membandingkan dengan tahun sebelumnya guna

memperkuat formulasi komparatif yang kemprehensif. Hal

tersebut diorientasikan pula untuk menjadi bagian yang

terintegrasi dalam suatu upaya kontruktif dan

berkelanjutan guna mengoptimalkan dan menyempurnakan

kinerja Pemerintah Kabupaten Bombana di waktu yang akan

datang.

BAB IPENDAHULUAN

I. DATA UMUM ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2003 tantang Pedoman Pembentukan Organisasi Perangkat

Daerah yang menyangkut Pelayanan Kesehatan pada

masyarakat dan RSUD Kabupaten Bombana sebagai Lembaga

Teknis Daerah berdasarkan Peraturan Daerah No. 02 Tahun

2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Bombana, maka Bupati Bombana

mengeluarkan Surat rekomendasi nomor 445/124a/2005

tentang pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Bombana. RSUD Kabupaten Bombana diresmikan

penggunaannya oleh Gubernur Sulawesi Tenggara tanggal 9

Februari 2007.

RSUD Kabupaten Bombana merupakan bagian terpadu

dari Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Bombana

khususnya dan Provinsi Sulawesi Tenggara pada umumnya,

yaitu membangun manusia agar memiliki derajat kesehatan

dan mutu kehidupan yang tinggi, mencakup aspek jasmani

dan jiwa disamping aspek spiritual, dan keperibadian.

Dalam rangka mengemban tugas tersebut diatas,

berbagai upaya telah dilakukan baik melalui perbaikan

fisik, penambahan sarana dan prasarana, ketenagaan

maupun peningkatan biaya operasional. Namun harus

disadari bahwa dengan semakin tingginya tingkat

pendidikan dan kesejahteraan masyarakat serta beragam

pola penyakit yang ada maka tuntutan masyarakat akan

mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat. Dilain

pihak konsekwensi dan era globalisasi dan otonomi

daerah dimana iklim kompetisi antar rumah sakit semakin

meningkat mengakibatkan RSUD Kabupaten Bombana dituntut

untuk lebih meningkatkan mutu dan profesionalisme

pelayanan. Untuk itu RSUD Kabupaten Bombana perlu terus

dikembangkan dan di tingkatkan dengan menambah

fasilitas dan peralatan kesehatan dan pembangunan yang

memadai sesuai dengan tuntutan masyarakat.

Dalam rangka terselenggaranya good governance

diperlukan pengembangan dan penerapan sistem

pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur dan

syah, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna,berhasil guna, bersih dan bertangungjawab serta

bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Tahun 2014

merupakan tahun kedua implementasi Rencana Strategis

(RENSTRA) Rumah Sakit Umum Daerah Bombana Tahun 2011 -

2016, yang dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan visi

Tahun 2011-2016, yaitu: ‘’Terwujudnya RSUD Kabupaten

Bombana sebagai Rumah Sakit unggulan di Wilayah Bombana dan

sekitarnya yang mengutamakan Kualitas Pelayanan yang Prima dan

Terjangkau oleh Masyarakat”.

II. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAKIP

Untuk memenuhi kewajiban dalam

mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian

sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan

tugas dan kewenangannya dalam pencapaian tujuan

sebagai komitmen organisasi yang telah ditetapkan

sebelumnya, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas

Kinerja (LAKIP) Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Bombana Tahun 2014 guna memberikan gambaran Kinerja

Pokok RSUD pada Tahun 2014. Laporan Akuntabilitas

Kinerja (LAKIP) ini juga disusun karena memenuhi

amanat dari peraturan perundangan terkait.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Tahun 2014 RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2014, adalah

sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran SKPD

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra

SKPD;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun

mendatang , khususnya dalam perencanaan kinerja di

tahun mendatang;

3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada Publik atas

penggunaan sumber daya dalam rentang waktu satu

tahun.

III. LANDASAN HUKUM.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi

Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Bombana dilandasi

dasar hukum, sebagai berikut :

1. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2003, tentang

Kesehatan;

2. Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang - undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah;

4. Undang - Undang NO.15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaaan, Pengelolaan dan Pertanggung jawaban

Keuangan Negara;

5. Undang - Undang NO. 24 tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Nasional;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004, tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah;

7. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2006, tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010, tentang

Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

10.Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11.Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi;

12.Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor

: 09/2007 tentang Pedoman Penyusunan Indikator

Kinerja Utama;

13.Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

14. Instruksi Menteri Nomor 77 Tahun 1999 tentang

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

IV. GAMBARAN UMUM ORGANISASI RSUD KABUPATEN BOMBANA

1. Kelembagaan

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bombana

adalah organisasi perangkat daerah yang mempunyai

fungsi melaksanakan pelayanan kesehatan secara

konprehensif dan akreditasi serta salah satu lembaga

pelayanan kesehatan masyarakat dalam mewujudkan

pembangunan sektor kesehatan agar menumbuhkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

anggota masyarakat agar dapat terwujud kesehatan

yang optimal sebagaimana tercantum dalam Undang -

Undang No.32 tahun 1992 dan UU NO.32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah.

Sejak pembentukan Daerah Kabupaten Bombana

menjadi wilayah otonomi melalui Undang-Undang No.29

tahun 2003, yang dimekarkan dari Kabupaten Buton

maka RSUD Kabupaten Bombana saat ini masih

berstatus/kelas type D. Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Bombana didirikan pada tahun 2005 dengan

luas lahan : 23.796M², dengan luas bagunan : 4.769

M² dan mulai beroprasi pada bulan Juni tahun 2006.

2. Tugas Pokok, Fungsi (Tupoksi) dan Struktur Organsasi

a. Tugas Pokok

Tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah

membantu Bupati dalam pelaksanaan tugas

Pemerintah Kabupaten dibidang pelayanan kesehatan

secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

lebih mengutamakan upaya perawatan, penyembuhan

dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan

terpadu serta melakukan upaya peningkatan

kesehatan, pencegahan penyakit dan melaksanakan

upaya rujukan.

b. Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka

RSUD Kabupaten Bombana yang bertanggung jawab

dalam pelayanan kesehatan berfungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan

kesehatan yang meliputi perawatan,

penyembuhan, pemulihan dan pencegahan penyakit

serta peningkatan kualitas kesehatan

perorangan dan pelaksanaan upaya rujukan.

b. Penyelenggaraan pelayanan medis dan non medis.

c. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan.

d. Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan

penelitian.

e. Penyelenggaraan penunjang penyelengaraan

Pemerintah Kabupaten Bombana.

f. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

g. Pembinaan terhadap kelompok jabatan

fungsional.

h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi

RSUD Kabupaten Bombana merupakan perangkat

Pemerintah Daerah Kabupaten Bombana yang mempunyai

tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah

dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi

dibidang kesehatan dan menjadi penggerak pembangunan

kesehatan Kabupaten Bombana.

Berdasarkan UU NO.29 tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi

dan Kabupaten Kolaka Utara. Tugas pokok yang diemban

RSUD Kabupaten Bombana dengan struktur Organisasi

berdasarkan Perda No.02 tahun 2008 RSUD Kabupaten

Bombana dipimpin oleh Direktur dan dalam menjalankan

Tugasnya, Direktur RSUD Kab. Bombana di bantu oleh 3

(Tiga) Kepala Seksi yaitu Seksi Tata Usaha , Seksi

Pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan; dan Seksi

Penunjang Pelayanan Gizi, Laboratorium dan farmasi,

serta dibantu oleh kelompok Jabatan Fungsional.

a. Seksi Tata Usaha

Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok

memimpin pelaksanaan urusan rumah tangga, umum dan

kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan.

Penjabaran Tugas Pokok Kepala Subbagian Tata Usaha

sebagaimana tersebut pada ayat (1), adalah

sebagai berikut :

1. Mengkoordinasikan penyiapan perumusan bahan

kebijakan teknis Rumah Sakit Umum Daerah Tipe

D;

2. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan,

laporan kinerja dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas;

3. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan

arahan kepada bawahan;

4. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas

ketatausahaan dan mengoordinasikan pelaksanaan

tugas Seksi;

5. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan

kepeda atasan;

6. Mengoordinasikan penyiapan laporan kinerja dan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Rumnah

Sakit Umum Daerah Kelas D;

7. Menyelenggarakan urusan rumah tangga, umum dan

kepegawaian, keuangan, perencanaan dan

pelaporan;

8. Menyelenggarakan manajemen umum meliputi urusan

umum, ketatausahaan, kerumahtanggaan dan

perlengkapan;

9. Mengelola administrasi dan pembinaan pegawai;

10.Mengelola keuangan yang meliputi menyiapkan

bahan rencana anggaran belanja, pembukuan

anggaran, verifikasi serta perbendarahaan;

11.Mengelola administrasi surat menyurat,

pengarsipan, perawatan dan perbekalan rumah

tangga;

12.Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja

ketatausahaan;

13.Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan

termasuk memberikan Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

14.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

atasan sesuai bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Subbagian Tata Usaha

menyelenggarakan fungsi :

1. Pengelolaan urusan rumah tangga;

2. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian;

3. Pengelolaan keuangan; dan Pengelolaan

perencanaan dan pelaporan;

b. Seksi Yanmed, Keperawatan dan Rujukan.

Kepala Seksi Pelayanan Medik, Keperawatan dan

Rujukan mempunyai tugas pokok memimpin

pengoordinasian kebutuhan pelayanan medis,

pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, etika

dan mutu pelayanan, serta kegiatan pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan kesehatan, melakukan

pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan pelayanan

medis, pengawasan dan pengendalian penerimaan

serta pemulangan pasien; Penjabaran Tugas Pokok

Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Rujukan

sebagaimana tersebut pada ayat (1), adalah

sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang pelayanan medis dan keperawatan;

2. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan,

laporan kinerja, dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas;

3. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan

kepada atasan;

4. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas

Seksi Pelayanan Medik, Keperawatan dan Rujukan;

5. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan

arahan kepada bawahan;Melaksanakan koordinasi

dan menyusun semua kebutuhan pelayanan medis;

6. Melaksanakan dan pemantauan penggunaan

fasilitas kegiatan pelayanan medis;

7. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan;

8. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan dan

kebidanan;

9. Mengawasi dan mengendalikan penerimaan pasien

pada instalasi yang langsung menangani pasien;

10.Mengawasi dan mengendalikan pemulangan pasien;

11.Melakukan monitoring dan evaluasi Kinerja Seksi

Pelayanan Medik Keperawatan dan rujukan;

12.Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan

termasuk memberikan Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan

13.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Seksi pelayanan Medik,

Keperawatan dan Rujukan menyelenggarakan fungsi:

b. Pengelolaan kebutuhan pelayanan medis;

c. Pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan;

d. Penilaian dan pengendalian mutu pelayanan;

e. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan dan

penyuluhan kesehatan;

f. Pemantauan penggunaan fasilitas kegiatan

pelayanan medis;

g. Pengawasan dan pengendalian penerimaan serta

pemulangan pasien

c. Seksi Penunjang Pelayanan gizi, laboratorium dan

farmasi.

Kepala seksi Penunjang laboratorium, Gizi dan

Farmasi mempunyai tugas pokok Memimpin

pengkoordiansian, perencanaan kebutuhan pelayanan

penunjang medis, dan melaksanakan kegiatan

pengumpulan data dan informasi (Sistem Informasi

dan Manajemen Rumah Sakit); Penjabaran Tugas Pokok

Kepala Seksi Penunjang laboratorium, Gizi dan

Farmasi sebagaimana tersebut pada ayat (1),

adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang penunjang medik;

2. Menyusun rencana, program kerja, kegiatan,

laporan kinerja dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas;

3. Memimpin dan mengoordinaikan pelaksanaan tugas

Seksi Penunjang Medik;

4. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan

kepada atasan;

5. Mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan

arahan kepada bawahan;

6. Merencanakan dan melaksanakan pemenuhan

kebutuhan penunjang pelayanan;

7. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian

kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana

fisik gedung dan perlengkapannya serta

pemeliharaan peralatan elektromedis;

8. Melaksanakan pengawasan dan pengamanan

lingkungan yang meliputi kegiatan pengelolaan

sanitasi kesehatan lingkungan, kebersihan,

pengawasan dan pengamanan lingkungan rumah

sakit.

9. Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Seksi

Penunjang Medik.

10.Membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan

termasuk memberikan Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dan;

11.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

atasan sesuai bidang tugasnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Kepala Seksi penunjang Laboratorium,

Gizi dan Farmasi menyelenggarakan fungsi:

1. Perencanakan kebutuhan pelayanan penunjang

medis;

2. Pelaksanakan kegiatan pengumpulan data dan

informasi (Sistem Informasi dan Manajemen Rumah

Sakit).

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari

sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam

berbagai kelompok sesuai dengan keahliannya;

2. Kelompok Jabatan Fungsaional sebagaimana yang

dimaksud pada poin (1) dipimpin oleh seorang

koordinator, mempunyai tugas pokok melaksanakan

kegiatan fungsional dibidang masing-masing

sesuai dengan keahliannya.

3. Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan

tugasnya dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktur;

4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut

dalam poin (1) dan (3) diatur berdasarkan

Peraturan Perundang-Undangan.

Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Bombana adalah

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASIRSUD KABUPATEN BOMBANA

4. Susunan Kepegawaian

A. Susunan Pejabat Struktural.

Pejabat Struktural RSUD Kabupaten Bombana adalah

sebagai berikut :

a. Direktur : dr. Hj.

Nuraeni

b. Kepala Seksi Tata Usaha : Hj.

Hayami, Am.Keb., SE

c. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Rujukan :

Tasman, SKM

d. Kepala Seksi Penunjang Pelayanan : Hj.

Siti Fatimah, S.Kep

B. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Infrastruktur Sumber Daya Manusia (SDM) yang

dimiliki Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Bombana hingga tahun 2014 sebanyak 254 orang

yang terdiri dari :

1) Tenaga Medis : 17 Orang

2) Tenaga Perawat/bidan : 125 Orang

3) Tenaga Kesehatan Non Perawatan : 68 Orang

4) Tenaga Administrasi dan lain-lain : 44 Orang

2. Sarana dan Prasarana.

RSUD Kabupaten Bombana memiliki sarana gedung

meliputi :

1. Gedung Administrasi : 1 Unit

2. Gedung Poliklinik : 1 Unit

a. Poliklinik Umum : 1 Ruang

b. Poliklinik Gigi : 1 Ruang

c. Poliklinik Spesialis : 4 Ruang

d. Ruang BPJS : 1 Ruang

e. Poliklinik fisioterapi : 1 Ruang

3. Gedung Unit Gawat Darurat : 1 unit

4. Gedung Perawatan : 4 Unit

a. Kelas 1 & 2 : 1 Unit

b. Perawatan Interna : 1 Unit

c. Perawatan Bedah : 1 Unit

d. Perawatan Anak : 1 Unit

5. Gedung Bersalin : 1 Unit

6. Gedung Laboratorium : 1 Unit

7. Gedung Operasi (OK) : 1 Unit

8. Gedung Instalasi Gizi : 1 Unit

9. Gedung Gudang Obat : 1 Unit

10. Gedung Bank darah RS: 1 Unit

11. Gedung pos jaga : 2 Unit

12. Gedung apotek/rekam medik : 1 Unit

13. Gedung kamar mayat: 1 Unit

14. Gedung HCU : 1 Unit

15. Genset : 1 Unit

16. Gedung Mushollah : 1 Unit

17. Tempat Parkir : 2 Unit

18. Mobil Ambulance : 2 Unit

19. Mobil Operasioal : 5 Unit

20. Motor : 16 Unit

5. Jenis Pelayanan Kesehatan

Disadari bahwa jangkauan pelayanan kesehatan

yang cukup luas tanpa diikuti dengan mutu

pelayanan yang maksimal tidak akan memberikan

dampak pelayanan yang baik dan sebaliknya jika

mutu pelayanan yang diberikan dapat dilakukan

dengan maksimal tetapi hanya menjangkau sasaran

yang kecil, dampaknya terhadap derajat kesehatan

juga tidak dapat memberikan dampak yang berarti.

Konsep tersebut sangat penting artinya untuk

melakukan kegiatan perbaikan mutu pelayanan juga

secara bersamaan harus diikuti dengan penciptaan

lingkungan rumah sakit yang baik.

Berdasarkan Keputusan Bupati Bombana Nomor

12 tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bombana,

mempunyai tugas pokok yaitu Membantu Bupati dalam

penyelenggaraan Pemerintahan dibidang Pelayanan

Kesehatan secara konprehensif dan akreditasi.

Jenis Pelayanan yang telah dilaksanakan RSUD

Kabupaten Bombana adalah sebagai berikut :

3. Pelayanan administrasi, mencakup :

a. Pelayanan Kartu.

b. Pelayanan BPJS

c. Pelayanan Jamkesda

d. Pelayanan Bahteramas

4. Palayanan rawat jalan, mencakup :

a. Poliklinik Umum

b. Poliklinik Gigi

c. Poliklinik Obstetri

d. Poliklinik Gynecologi

e. Poliklinik Penyakit Dalam

f. Poliklinik Anak

g. Poliklinik Bedah

h. Poliklinik Fisioterapi

5. Pelayanan Farmasi

6. Pelayanan UGD

7. Pelayanan Rawat Inap

8. Pelayanan Kamar Operasi

9. Pelayanan Persalinan

10.Pelayanan Laboratorium

11.Pelayanan Instalasi gizi

12.Pelayanan Fisioterapi

13.Pelayanan Rujukan

14.Pelayanan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)

15.Pelayanan Radiologi

16.Pelayanan ICU/HCU

17.Kegiatan Kesehatan Lingkungan

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja

ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja RSUD

Kabupaten Bombana selama tahun 2014. Capaian kinerja

(performance results) 2014 tersebut diperbandingkan

dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) 2014

sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana

kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya

sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan

kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu,

sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Bombana

Tahun 2014 adalah sebagai berikut ini:

1) Bab I – Pendahuluan.

Menggambarkan latar belakang hal-hal umum

tentang keadaan RSUD Kabupaten Bombana, Tugas

dan fungsi RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2014 dan

sistematika dari penyajian Lakip.

2) Bab II - Rencana Strategis dan Penetapan

Kinerja tahun 2014

Menjelaskan berbagai kebijakan umum RSUD Kabupaten

Bombana tahun 2014, rencana strategis RSUD

Kabupaten Bombana untuk periode tahun 2011-2016 dan

penetapan kinerja untuk tahun 2014.

3) Bab III – Akuntabilitas Kinerja.

Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan :

e. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara target

dan realisasi kinerja ).

f. Analisa Akuntabilitas Kinerja (diuraikan

pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan

pengukuran dan penyajian dari hasil pengukuran

kinerja).

4) Bab IV – Penutup.

Menjelaskan kesimpulan dan saran-saran, tinjauan

secara umum tentang keberhasilan/kegagalam,

permasalahan dan kendala utama yang berkaitan

dengan kinerja RSUD Kabupaten Bombana serta

strategi pemecahan masalah.

BAB II

RENCANA STRATEGI

I. RENCANA STRATEGI

Rencana Strategis atau yang disebut dengan

RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu tertentu beris ivisi, misi, tujuan,

sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui

kebijakan dan program Kepala Daerah. Rencana Strategi

adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu)

sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi,

peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Proses ini menghasilkan suatu rencana strategi

instansi Pemerintah, yang setidaknya memuat visi,

misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan

program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam

pelaksanaannya.

Rencana Strategi RSUD Kabupaten Bombana Tahun

2011 - 2016 merupakan bagian integral dari

kebijaksanaan dan program Pemerintah Kabupaten

Bombana dan merupakan landasan dan pedoman bagi

seluruh aparat pelaksana pada jajaran RSUD Kabupaten

Bombana dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5

(lima) Tahun 2011 - 2016. Untuk mewujudkan Rencana

Strategi tentu perlu ditunjang oleh Visi dan

Misi yang rasional.

Visi dan misi merupakan gambaran tentang

harapan masa depan yang sesuai dengan dinamika

aspirasi masyarakat yang berkembang dengan

memperhatikan kondisi, potensi, keragaman daerah serta

persaingan dan tantangan masa depan sehingga misi RSUD

Kabupaten Bombana adalah penajaman visi Kabupaten

Bombana yaitu “Mewujudkan Bombana Sejahtera (Munajah)”

Tahun 2011 -2016.

1. Visi Visi berkaitan dengan pandangan ke depan

menyangkut ke mana instansi pemerintah harus

membawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara

konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif,

serta produktif.

Visi merupakan suatu gambaran menantang

tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan

citra yang ingin diwujudkan instansi Pemerintah.

Seperti diketahui bersama bahwa Visi RSUD Kabupaten

Bombana Tahun 2011-2016 adalah “ Terwujudnya RSUD

Kabupaten Bombana sebagai Rumah Sakit unggulan di

wilayah Bombana dan sekitarnya yang mengutamakan

kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh

masyarakat”.

Visi tersebut diharapkan dapat membantu

pemahaman dan membangun komitmen. Bagi setiap

aparatur kesehatan di daerah Kabupaten Bombana

dalam melaksanakan tupoksinya sebagai upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

dilandasi asas kemanusiaan dan etika profesi yang

tinggi disertai dengan prinsip keterbukaan,

transparansi dan akuntable.

2. MisiMisi adalah sesuatu yang harus diemban atau

dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai

penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan

pernyataan misi diharapkan seluruh anggota

organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat

mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran

instansi pemerintah dalam penyelenggaraan negara.

Sebagai penjabaran dari visi tersebut, maka

dirumuskan misi RSUD Kabupaten Bombana, tahun 2011-

2016, sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima

dan terjangkau oleh masyarakat.

Misi ini diupayakan untuk mengubah citra

masyarakat terhadap rumah sakit yang terkesan

“merakyat”, baik dari aspek pelayanan yang

seadanya, obat yang sering di ”seragamkan” dan

petugas kesehatan yang kurang ramah, menjadi

representatif terhadap semua golongan masyarakat.

Misi ini juga mengisyaratkan perlunya

mengupayakan bantuan pendanaan masyarakat baik

perorangan maupun kelembagaan, yang dari aspek

legal dan ke-otonomian semakin dimungkinkan,

melalui penyelenggaraan yang accountable, dan

transparant.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya dan

profesionalisme petugas rumah sakit melalui

pendidikan dan pelatihan.

Misi ini diupayakan untuk memenuhi kebutuhan

akan petugas yang beriman dan bertaqwa,

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, nilai-

nilai tugas, dan nilai-nilai keprofesionalan,

yang menguasai ilmu dan teknologi sesuai bidang

tugas masing-masing sesuai dengan perkembangan

IPTEK global. Dilaksanakan secara terus menerus

dan berkesinambungan.

c. Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik RSUD

Kabupaten Bombana secara terus menerus sesuai

kebutuhan masyarakat.

Misi ini diupayakan untuk meningkatkan kemampuan

sarana fisik agar dapat menampung segala

aktifitas pelayanan administrasi dan pelayanan

kesehatan masyarakat Kabupaten Bombana dan

sekitarnya, sehingga pada awal pengoperasiannya

sudah bisa memenuhi standar rumah sakit kelas C

dan 5 (lima) tahun kedepan sudah bisa

ditingkatkan menjadi rumah sakit tipe B sebagai

Badan Layanan Umum (BLU).

d. Menyelenggarakan sistim pelayanan RSUD Kabupaten

Bombana yang berdaya guna serta berhasil guna

bagi pengembangan pelayanan dan petugasnya.

Misi ini diupayakan untuk memenuhi kebutuhan

pencitraan dimana harus ada produk rumah sakit

yang spesifik. Hal ini berhubungan dengan

strategi pengembangan yang bersifat penjualan

nilai tambah dan pencitraan, dengan tetap

berupaya dalam suasana kompetitif yang positif.

Bila ini dapat dibuktikan, maka RSUD Kabupaten

Bombana bisa mengambil bagian sebagai salah satu

pusat rujukan masyarakat karena pemcitraan yang

dimilikinya.

II. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIA. TUJUAN

Tujuan strategi adalah implmentasi dari

misi RSUD Kabupaten Bombana secara detail yang

ingin dicapai pada akhir tahun 2011-2016. Tujuan

tersebut didasarkan atas hasil analisis terhadap

isu-isu strategis serta analisis faktor eksternal

dan internal. Meskipun demikian ukuran yang

digunakan masih bersifat kualitatif dan sebaga

penjabaran lebih lanjut tujuan strategi

dituangkan dalam bentuk sasaran strategi dengan

indikator yang terukur secara kuantitatif.

Peningkatan pelayanan pada masyarakat

sebagai upaya mewujudkan otonomi nyata dengan

meningkatkan pelayanan kesehatan yang mudah,

cepat, tepat dan adil yang dilakukan dengan

penyediaan sarana dan prasaran RSUD. Berdasarkan

Misi RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2011-2016, maka

tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu

2011-2016 mendatang adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan pembagunan pencitraan agar dapat

memberi ruang bagi semua kelompok masyarakat,

sehingga kesan “merakyat” dapat diubah menjadi

lebih bergengsi, kualitas pelayanan yang prima

dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang

berkesinambungan kepada sumber daya aparatur

RSUD Kabupaten Bombana, sehingga menghasilkan

sumber daya aparatur manusia yang menjunjung

tinggi nilai-nilai harkat martabat

kemanusiaan, serta profesional dalam

menjalankan tugasnya.

3. Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana

RSUD Kabupaten Bombana disertai perencanaan

yang sesuai dan pemeliharaan yang memadai guna

memenuhi standar rumah sakit kelas C dan

kemudian dikembangkan menjadi rumah sakit

kelas B.

4. Terciptanya SIM-RS dan pola penyelenggaraan

yang sistematis sehingga menghasilkan pola

pelayanan yang cepat, mudah, berkeadilan,

berkepastian hukum, transparan, modern, aman,

tepat, biaya yang wajar dan dapat

dipertanggung jawabkan.

B. SASARAN STRATEGI

Sasaran strategi dimaksud merupakan suatu

kondisi yang akan dicapai dalam kurun waktu 5

(lima) tahun selama periode 2011 - 2016. Setiap

indiktor telah ditetapkan target kinerja yang

ingin dicapai sampai dengan akhir tahun 2016 dan

untuk mencapai target kinerja yang dimaksud

setiap tahunnya dijabarkan lagi pengukuran

kinerja kegiatan.

Jika seluruh indikator kinerja sasaran

yang direncanakan telah tercapai pada akhir tahun

2016, maka secara langsung dapat memberikan

gambaran pencapaian tujuan strategi sebagaimana

yang direncanakan semula dalam Rencana Strategis

(Renstra).

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Bombana dan indikator

kinerjanya dapat disajikan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. TUJUAN DAN SASARAN BESERTA INDIKATOR DAN TARGET KINERJA

NO TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN

TARGET KINERJASASARAN PADA TAHUN

KE-I II II IV V

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1.

Melaksanakan pembangunanpencitraan agar dapat memberi ruang bagi semuakelompok masyarakat, sehingga kesan ”merakyat” dapat diubah menjadi lebih bergengsi,kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

Pelayanan yang berkualitas dan terjangkaukepada seluruh masyarakat.

TercapaianyakepuasanPasien √ √ √ √ √

2

Mengadakan pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan kepada sumber daya aparatur RSUD Kabupaten Bombana, sehingga menghasilkan sumber daya manusia aparatur yang menjunjungtinggi nilai-nilai harkat martabat kemanusian, serta profesional dalam menjalankan tugasnya.

Peningkatan SDM(Tenaga Kesehatan)RS.

Meningkatnya kapasitas kualitas SDM √ √ √ √ √

NO TUJUAN SASARAN INDIKATORSASARAN

TARGET KINERJASASARAN PADA TAHUN

KE-I II II IV V

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

3

Melaksanakan pembangunansarana dan prasarana RSUD Kabupaten Bombana disertai perencanaan yang sesuai dan pemeliharaan yang memadai guna memenuhi standar rumah sakit kelas C dan kemudian dikembangkan menjadi rumah sakit kelas B.

Tercapaianya pelayanan yang komprehensif terhadap pasien

Terwujudnya pelayanan yangbermutu. √ √ √ √ √

4

Terciptanya SIM-RS dan pola penyelenggaraan yang sistimatis sehinggamenghasilkan pola pelayanan yang cepat, mudah, berkeadilan, berkepastian hukum, transparan, moderen, aman, tepat, biaya yang wajar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem pelayanan RS yang efisien, efektif, transparandan dapat dipertanggungjawabkan.

Proses pelayanan yangcepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan

√ √ √ √ √

C. PROGRAM UTAMAProgram Utama yang tercantum Rencana

Strategis RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2011 –

2016 adalah sebagai berikut :

1.Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima

dan terjangkau oleh masyarakat, dengan

prioritas :

a) Program pengadaan, peningkatan sarana &

prasarana RS.

b) Program pemenuhan kebutuhan jumlah tenaga

kesehatan dan dokter umum serta dokter

spesialis.

c) Program obat dan perbekalan kesehatan.

d) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin.

e) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak

balita.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya dan

profesionalisme petugas rumah sakit melalui

pendidikan dan pelatihan. Dengan prioritas :

a) Program peningkatan kualitas SDM pegawai.

b) Program standarisasi pelayanan kesehatan.

3. Mengupayakan peningkatan pembangunan fisik

RSUD Kabupaten Bombana secara terus menerus

sesuai kebutuhaan masyarakat. Dengan

prioritas :

a) Program pengadaan, peningkatan sarana dan

prasarana RS.

b) Program Pemeliharaan sarana dan prasarana

RS.

4. Menyelenggarakan sistem pelayanan RSUD

Kabupaten Bombana yang berdaya guna dan

berhasil guna, bagi pengembangan pelayanan dan

petugasnya. Dengan prioritas :

a) Program kemitraan, peningkatan pelayanan

kesehatan.

b) Program Pengembangan sistem administrasi dan

pelayanan RS.

III. Rencana Kinerja Tahunan (RKT)

Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan

jangka menengah sebagaimana diuraikan dalam Rencana

Strategis Tahun 2011-2016 di atas, disusunlah

Rencana Kinerja RSUD Bombana Tahun 2014 yang

merupakan perjanjian kerja antara pimpinan dengan

bawahan dalam hal ini Bupati sebagai pengambil

kebijakan dengan pimpinan SKPD sebagai pelaksanan

kebijakan yang akan dijadikan tolak ukur dalam

pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Bombana.

Perjanjian Kinerja untuk mendukung kegiatan dan

program pembangunan dalam Rencana kerja yang

dialokasikan pembiayaannya melalui Rencana Kinerja

Rumah Sakit Umum Daerah Bombana dan Anggaran

Kabupaten Bombana dalam (DPA) Tahun 2014. Rencana

Kinerja Tahun 2014 tersebut merupakan acuan

pelaksanaan kegiatan untuk Tahun Anggaran 2014

dengan uraian pada tabel 2 sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas pelayananadministrasi perkantoran.

2. Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur.Sasaran strategis : Meningkatnya sarana dan prasaranaAparatur.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Kantor.Sasaran Strategis : Meningkatnya sarana dan prasaranakantor.

4. Program Pemeliharaan/Perbaikan Sarana danPrasarana Aparatur.Sasaran Strategis : Terpeliharanya sarana danprasarana Aparatur.

5. Program Pemeliharaan/Perbaikan Sarana danPrasarana Kantor.Sasaran Strategis : Terpeliharanya sarana danprasarana Aparatur.

6. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.Sasaran Strategis : Meningkatnya disiplinaparatur.

7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber DaraApatarur.Sasaran strategis : Meningkatnya kualitas sumber daya

aparatur.

8. Program Peningkatan Pengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.Sasaran Strategis : Meningkatnya sistim pelaporan

capaian kinerja dan keuangan.9. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Sasaran strategis : Terpenuhinya obat-obatan danperbekalan kesehatan.

10. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.Sasaran Strategis : Mewujudkan derajat kesehatanmasyarakat.

11. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana &Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ RumahSakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata.Sasaran strategis : Meningkatnya sarana dan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM.

12. Program Pemeliharaan dan Perbaiakan Sarana &Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ RumahSakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata.Sasaran strategis : Terpeliharanya Sarana & PrasaranaRumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit Mata.

Tabel 2.

RENCANA KINERJARSUD KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2014

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kab. BombanaTahun Anggaran : 2014

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE

T(1) (2) (3) (4)

1. Meningkatnya kualias pelayanan administrasi perkantoran.

Jumlah dokumen Usulan Kenaikan Pengkat Pegawai Negeri Sipil. 100%

Jumlah dokumen Usulan kenaikan gaji berkala yang disusun tepatwaktu dan tepat isi.

100%

2. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur.

Persentase kebutuhan sarana danprasarana Aparatur. 100%

3. Meningkatnya sarana dan prasarana Kantor.

Persentase kebutuhan sarana danprasarana Kantor. 100%

4. Terpeliharanya sarana danprasarana aparatur.

Persentase sarana dan prasaranaaparatus yang direhabilitasi.

100%

5. Terpeliharanya sarana danprasarana kantor.

Persentase rehabilitasi sarana dan prasarana kantor.

100%

6. Meningkatnya disiplin aparatur.

Jumlah PNS yang mendapatkan sarana dan prasarana peningkatan disiplin.

100%

7. Meningkatnya kompetensi SDM aparatur.

Jumlah tenaga Rumah Sakit yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan formal.

100%

8. Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerjadan keuangan.

Jumlah dokumen sistem pelaporancapaian kinerja dan keuangan. 100%

9. Terpenuhinya penyediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan.

Persentasi persediaan obat dan perbekalan kesehatan RS. 100%

10.

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

a. Bed Occupancy Rate (BOR)Hariperawatandalamwaktutertentu

(TempatTidur)X(haridalamwaktutertentu)×100%100%

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGE

T(1) (2) (3) (4)

b. Average Length of Stay (ALOS)HariPerawatanpasienrawatinap(hidup∧mati)diRS

Pasienrawatinapkeluar (hidup∧mati)diRS100%

c. Bed Turn Over (BTO) 100%

Penderitarawatinapkeluarhidup∧matidalam1tahunJumlahtempattidurpadatahunyangsama

d. Turn Over Interval (TOI)(Tempattidur)X(haridalam1thn)−(hariperawatan)

PasienKeluar(hidupdanmati)e. Net Date Rate (NDR)Pasienmatidiatas48jamdirawat

(Pasien)−(Kematiandibawah48Jam)×100%

100%

f. Gros Date Rate (GDR)SeluruhKematianPasiendiRSPasienKeluar(hidupdanmati)

×100%100%

11.

Meningkatnya sarana danprasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

Persentase Peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

100%

12.

Terpeliharanya sarana danprasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

Persentase Sarana dan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM yang direhabilitasi.

100%

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara

membandingkan antara target dengan realisasi masing -

masing indikator sasaran. Tingkat capaian kinerja masing

- masing indikator disajikan pada tabel pengukuran

kinerja sasaran strategis tahun 2014. Pengukuran kinerja

ini digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan program atau kegiatan pada

tahun 2014 sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kab.

Bombana diukur dari tingkat keberhasilan pencapaian

tujuan dan sasaran strategisnya yang dituangkan dalam

Rencana Strategis (Renstra). Akuntabilitas kinerja

adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan,

badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan

mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang

berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk

penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang

dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Rumah

Sakit Bombana. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan

suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan

didasarkan pada kelompok Indikator Kinerja Kegiatan

berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan

mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian

dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap

penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran

tujuan. Pada pembahasan Akuntabilitas Kinerja Tahun

2014 ini ada 2 (dua) aspek yang akan dibahas, yaitu :

A. Penetapan Kinerja (PK).

B. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

C. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas.

Berikut akan disajikan secara umum mengenai

pengukuran kinerja, baik dari aspek efesiensi maupun

efektifitas. Evaluasi dimaksud juga dilengkapi dengan

analisis penyebab terjadinya performance gab disertai

dengan analisis penyebab masalah dan strategi

pemecahannya.

A. PENETAPAN KINERJA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

berisikan perencanaan yang global dengan penjabaran

hanya sampai kepada program hingga perlu

dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang lebih

mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-

kegiatan namun masih dalam satu rangkuman dari seluruh

perencanaan pembangunan baik untuk Kementrian /

Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi

disebut dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat

dan RKPD di Daerah.

Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) berdasarkan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010 Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun

Penetapan Kinerja Tahun 2014 RSUD Kabupaten Bombana

dapat dilihat pada tabel 3 Penetapan Kinerja RSUD

Kabupaten Bombana.

Tabel 3.

PENETAPAN KINERJARSUD KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2014

PROGRAM :PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

JUMLAH ANGGARAN :Rp 1.240.387.000

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Meningkatn

ya Kualitas pengelolaan administrasi perkantoran

Persentase pengelolaan administrasi perkantoran.

100%

PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1,240,387,000.00

0

    - Penyediaan jasasurat menyurat.

981,000.000

          - Penyediaan Jasakomunikasi, sumber daya airdan listrik.

120,300,000.000

          - Penyediaan jasajaminan barang milik daerah.

500,000.000

          - Penyediaan pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/opersional.

10,500,000.000

          - Penyediaan jasaadministrasi keuangan.

262,300,000.000

          - Penyediaan jasakebersihan kantor.

203,130,000.000

          - Penyediaan jasaperbaikan peralatan kerja.

33,600,000.000

          - Penyediaan alattulis kantor.

76,000,000.000

          - Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

25,734,000.000

          - Penyediaan komponen instalasi listril/penerangan bangunan kantor.

15,000,000.000

          - Penyediaan bahan bacaan (koran, majalah,

3,000,000.000

tabloit)          - Penyediaan

makanan dan minuman.

205,910,000.000

          - Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

222,032,000.000

          - Penyediaan rumah dinas jabatan.

95,000,000.000

PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

JUMLAH ANGGARAN : RP 438.600.000

NO SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARG

ET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)2 Meningkatn

ya Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase kebutuhan sarana dan prasarana Aparatur

100%

PROGRAM PENINGKATANSARANA DAN PRASARANA APARATUR

438,600,000.000

     

 

- Jumlah pengadaan Kendaraan Dinas/OperasionalRumah sakit.

40,000,000.000

   

 

- Jumlah pengadaan peralatan/perlengkapan/perabot Rumah Tangga Rumah Dinas dokter spesialis.

30,600,000.000

PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTORJUMLAH ANGGARAN : RP 274.750.000    

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)3 Meningkatnya

sarana dan Prasarana Kantor

Persentase kebutuhan saranadan prasarana Kantor.

100%

PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR

274,750,000.

00

      

- Pengadaan fasilitas peralatan kantor.

51,000,000

    - Pengadaan Perlengkapan kantor.

77,000,000

    - Pengadaan Komputer 141,750,000

    

- Pengadaan alat - alat musik.

5,000,000

PROGRAM :PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

JUMLAH ANGGARAN : RP 209.100.000    

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)4 Terpeliharan

ya sarana dan prasarana Aparatur.

Persentase sarana dan prasarana aparatus yang direhabilitasi.

100%

PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR

209,100,000.000

      

- Rehabilitasi Rumahdinas RS

0

   

 

- Rehabilitasi Kendaraan dinas/operasional RS

209,100,000

PROGRAM : PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANAKANTOR

JUMLAH ANGGARAN : RP 28.747.500    

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)(1) (2) (3) (4) (5) (6)5 Terpeliharan

ya sarana dan prasarana kantor.

Persentase rehabilitasi sarana dan prasarana kantor.

100 %

PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR

28,747,500.00

      - Rehabilitasi gedung kantor

3,747,500.000

    

- Rehabilitasi peralatan gedung kantor

10,000,000.000

    - Rehabilitasi Komputer

5,000,000.000

    

- Rehabilitasi instalasi pengolahan limbah

10,000,000.000

PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATURJUMLAH ANGGARAN : RP

97.500.000   

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)6 Meningkatnya

disiplin Aparatur.

Persentase Aparatur yang mendapatkan sarana dan prasarana peningkatan disiplin.

100% 

PROGRAM PENINGKATANDISIPLIN APARATUR

97,500,000

          - Pengadaan pakaiankerja lapangan.

22,500,000

        

- Pengadaan pakaiankhusus hari-hari tertentu.

75,000,000

PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

JUMLAH ANGGARAN : RP 124.840.000        

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA

TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)7 Meningkatnya

Kompetensi SDM Aparatur

Persentase tenaga Rumah Sakit yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan formal.

100% 

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

124,840,000

        

- Pendidikan dan pelatihan formal.

124,840,000

PROGRAM : PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

JUMLAH ANGGARAN : RP 7.650.000        

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)8 Meningkatny

a sistem pelaporan capaian kinerja dankeuangan.

Jumlah dokumen sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

3dokume

n

PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTIM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

7,650,000

        - Penyusunan

laporan capaiankinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.

2,900,000

   

 

- Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

2,700,000

   

 

- Penyusunan profil kesehatan RumahSakit.

2,050,000

PROGRAM : PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN

JUMLAH ANGGARAN :

RP 1.665.637.841    

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)9 Terpenuhiny

a penyediaan obat-obatandan perbekalan kesehatan.

Persentasi persediaan obat dan perbekalan kesehatan RS.

100%

PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN 1,665,637,8

41.000

    

- Pengadaan Obat dan Perbekalan kesehatan

1,665,637,841.000

PROGRAM : PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKATJUMLAH ANGGARAN : RP

6.325.985.91   

7

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN

(Rp)(1) (2) (3) (4) (5) (6)10 Mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat.

1.

Bed Occupancy Rate (BOR)

 85%

PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

6,325,985,917.000

    2.

Average Length ofStay (ALOS)  7

hari

- Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

2,839,000,000.000

3. Bed Turn Over (BTO) 40

- Penyediaan biaya klaim atas pelayanan JAMKESMAS

3,486,985,917.000

4. Turn Over Interval(TOI) 2 hari

    5.

Net Date Rate (NDR)  5%

    6.

Gros Date Rate (GDR) 9%     

 

PROGRAM : PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RS/RSJ/RSP/RSM.

JUMLAH ANGGARAN : RP 2.716.757.500

       

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)11 Meningkatnya

sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM

Persentase Peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

100%

PROGRAM PENGADAAN,PENINGKATAN SARANADAN PRASARANA RS/RSJ/RSP/RSM.

2,716,757,500.000

        - Pembangunan Rumah sakit

1,150,957,500

      - Pengembangan Ruang Operasi.

310,000,000.000

   

 

- Pembangunan Instalasi pengolahan limbah RS.

400,000,000.000

    

- Pengadaan Alat kesehatan rumah sakit.

100,000,000.000

    

- Pengadaan perlengkapan Rumah Tangga RS.

35,000,000.000

    

- Pengadaan Peralatan Rumah

120,800,000.000

tangga RS yang pakai habis.

    

- Studi kelayakan pengembangan RSUD.

600,000,000.000

PROGRAM : PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA RS/RSJ/RSP/RSM.

JUMLAH ANGGARAN :

RP 1.316.197.750  

 

   

NO SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)12 Terpelihara

nya sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

Persentase Sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM yang direhabilitasi

100%

PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA RS/RSJ/RSP/RSMATA.

1,316,197,750

          - Rehabilitasi Rumah Sakit.

7,500,000.000

        

- Rehabilitasi Ruang poliklinik Rumah Sakit.

393,782,750.000

          - Rehabilitasi Gudang apotik.

15,000,000.000

        

- Rehabilitasi Ruang rawat Inap RS.

65,000,000.000

        

- Rehabilitasi ruang gawat darurat.

275,000,000.000

        

- Rehabilitasi Ruang ICU,ICCU,NICU.

210,000,000.000

          - Rehabilitasi Ruang Bersalin.

268,492,500.000

        

- Rehabilitasi alat-alat kesehatan RS.

42,582,500.000

          - Pemeliharaan rutin Genset RS.

38,840,000.000

Rumbia Tengah, Januari 2015

B. PERJANJIAN KINERJA (DOKUMEN PENETAPAN KINERJA) TAHUN

2014

PERYATAAN PENETAPAN KINERJARUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BOMBANA

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang

efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

a. Nama : dr. Hj. N U R A E N Ib. Jabatan : Direktur RSUD Kabupaten BombanaSelanjutnya disebut pihak pertama (I)

a.Nama : H. BURHANUDDIN A. HS NOY, SE., M.Sib. Jabatan : Sekretaris Daerah Kabupaten BombanaSelaku atasan langsung Pihak Pertama (I)

Selanjutnya disebut Pihak Kedua (II)

Pihak Pertama (I) pada tahun 2014 ini berjanji akan

mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran

DIREKTUR RSUD KABUPATEN BOMBANA

dr. Hj. N U R A E N INIP. 19630121 200112 2 002

BUPATI BOMBANA

H. T A F D I L, SE., MM

perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja

jangka menegah seperti yang telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan

pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung

jawab pihak pertama (I).

Pihak Kedua (II) akan memberikan supervisi yang

diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas

kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini

dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Rumbia, Januari

2015

C. PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA TAHUN 2014

1. Pengukuran Kinerja Kegiatan RSUD Kabupaten Bombana

tahun 2014.

Pengukuran kinerja (performance measurement)

digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

atau kegagalan dalam pelaksanaan program dan

kegiatan sesuai dengan sasaran serta tujuan yang

telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi

Instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan

Pihak Kedua (II)SEKRETARIS DAERAH KAB. BOMBANA

H. BURHANUDDIN A. HS NOY, SE.,M.Si

PEMBINA UTAMA MUDA, IV/c

Pihak Pertama (I)DIREKTUR RSUD KAB.

BOMBANA

d r. Hj. N U R A E N I

hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan

didasarkan pada kelompok indikator-indiator kinerja

kegiatan berupa indikator masukan (input), Keluaran

(output) serta hasil (outcome). Pengukuran kinerja

mencakup :

a. Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat

pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari

masing-masing indikator kinerja kegiatan.

b. Tingkat pencapaian sasaran instansi pemerintah

yang merupakan tingkat pencapaian target

(rencana tingkat capaian) dari masing-masing

indikator sasaran yang telah ditetapkan

sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana

Kerja. Pengukuran kinerja dimaksud dapat

dilakukan dengan menggunakan formulir Pengukuran

Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran

Pencapaian Sasaran (PPS) tahun 2014.

Hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan RSUD

Kabupaten Bombana telah ditetapkan di dalam Rencana

Kinerja tahun 2014. Seluruh kegiatan tersebut

direncanakan sebagai bagian dari Rencana Kinerja

tahun 2014 untuk mencapai sasaran strategis. Dalam

memberikan penilaian tingkat capaian kinerja pada

sasaran, menggunakan skala pengukuran dengan 2 (dua)

katagori. Secara rinci skala tingkat capaian

pengukuran kinerja Pelayanan RSUD Kabupaten Bombana

dapat dilihat pada table 4 berikut :

Tabel 3.1Skala pengukuran capaian sasaran kinerja pelayanan tahun 2014

NO. HASIL CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN1. Bed Occupancy Rate (BOR)

1. < 65 % dan > 85 %2. 65 % - 85 %

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

2. Average Length of Stay(ALOS)1. < 7 hari dan > 9hari2. 7 – 9 hari

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

3. Bed Turn Over (BTO)1. < 40 kali dan >50 kali2. 40 – 50 kali

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

4. Turn Over Internal (TOI)1. < 1 hari dan > 3 hari2. 1 – 3 hari

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

5. Net Death Rate (NDR)1. > 7 %2. < 7 %

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

6 Gross Death Rate (GDR)1. > 9 %2. < 9 %

Tidak Memenuhi Standar(TM)Memenuhi Standar (M)

Dengan sasaran strategis meningkatkan mutu pelayanan

rumah sakit, capaian kinerja tahun 2014 dapat

dilihat pada table 5 berikut :

Tabel 3.2Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Pelayanan tahun 2014

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Bed Occupancy Rate  85% 28% TidakMemenhi

(BOR) Standart (TM)

2 Average Length of Stay(ALOS)  7 hari 3 hari

TidakMemenuhi

Standart (TM)

3 Bed Turn Over (BTO)  40kali 32 kali

TidakMemenuhi

Standart (TM)

4 Turn Over Internal (TOI) 2 hari 8 hariTidak

MemenuhiStandart (TM)

5 Net Death Rate (NDR) 5 % 1,38% MemenuhiStandart (M)

6 Gross Death Rate (GDR) 9%  2,41% MemenuhiStandart (M)

Berdasarkan hasil pengukuran capaian sasaran

Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dapat

disimpulkan bahwa kinerja sasaran mutu pelayanan

yang efektif dan efesien pada RSUD Kabupaten Bombana

pada tahun 2014 capaiannya adalah sangat kurang

dalam memenuhi standar (MS) pelayanan Rumah Sakit

yang telah ditetapkan.

Usaha mencapai hasil kinerja tersebut

didukung oleh beberapa program kegiatan antara lain

Pelayanan Administrasi Perkantoran; peningkatan

sarana dan prasarana aparatur; peningkatan sarana

dan prasarana kantor; pemeliharaan sarana dan

prasarana aparatur; pemeliharaan/perbaikand sarana

dan prasarana kantor; peningkatan disiplin aparatur;

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;

peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan; obat dan perbekalan kesehatan;

upaya kesehatan masyarakat; pengadaan peningkatan

sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/

rumah sakit paru/ rumah sakit mata; pemeliharaan

sarana dan prasarana rumah sakit / rumah sakit

jiwa / rumah sakit paru / rumah sakit mata;

pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana rumah

sakit / rumah sakit jiwa / rumah sakit paru / rumah

sakit mata.

1. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORANSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya Kualitas pengelolaan administrasi perkantoran

Persentase Pengelolaan administrasi perkantoran

100% 89,20 89,20%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp1.240.387.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 1.106.364.144

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(Satu) indikator kinerja yaitu, persentase

pengelolaan administrasi perkantoran dengan program

kegiatan peningkatan kualitas pengelolaan

administrasi perkantoran, dari hasil pengukuran dan

evaluasi, realisasi program kegiatan pengelolaan

pelayanan administrasi perkantoran belum mencapai

target yang dikehendaki yaitu dengan capaian 89,20%.

Meskipun belum mencapai target yang dikehendaki

capaian kinerja untuk program pelayanan administrasi

Tabel 3.3PENGUKURAN KINERJA (PK)

RSUD KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2014

perkantoran di RSUD Kabupaten Bombana dapat

dikatakan baik.

2. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANAAPARATUR

SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur

Persentase kebutuhan sarana dan prasarana Aparatur

100% 99,58  99,58%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp438.600.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp436.736.000

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, persentase pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasarana aparatur dengan

program kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana

aparatur Rumah Sakit. Dari hasil pengukuran dan

evaluasi, realisasi program kegiatan Peningkatan

sarana dan prasarana aparatur capaian realisasi

sebesar 99,58%, yang dikatakan program ini berhasil

dengan baik.

3. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTORSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya sarana dan Prasarana Kantor

Persentase kebutuhan sarana dan prasarana Kantor.

 100% 99.77  99,77%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp274.750.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 274.130.000

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, persentase pemenuhan

kebutuhan sarana dan prasarana Kantor dengan program

kegiatan peningkatan sarana dan prasarana Kantor.

Dari hasil pengukuran dan evaluasi, realisasi

program kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana

kantor capaian realisasi sebesar 99,77%, yang dapat

dikatakan program ini berhasil dengan baik.

4. PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DANPRASARANA APARATURSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Terpeliharanyasarana dan prasarana Aparatur.

Persentase sarana dan prasarana aparatur yangdirehabilitasi.

100%   41,44 41,44%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp209.100.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 86.644.766

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, persentase sarana

dan prasarana aparatur yang direhabilitasi dengan

program kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana

Aparatur. Dari hasil pengukuran dan evaluasi,

realisasi program kegiatan Pemeliharaan sarana dan

prasarana Aparatur capaian realisasi sebesar 41,44%.

yang dapat dikatakan program ini kurang berhasil

dengan baik seperti dengan target yang telah

ditetapkan.

5. PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DANPRASARANA KANTORSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Terpeliharanyasarana dan prasarana kantor.

Persentase rehabilitasi sarana dan prasarana kantor.

 100% 83,36 83,36%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp28.747.500Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 23.962.636

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, persentase

pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dengan

program kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana

Kantor. Dari hasil pengukuran dan evaluasi,

realisasi program kegiatan Pemeliharaan sarana dan

prasarana Kantor capaian realisasi sebesar 83,36%.

Meskipun tidak mencapai target diharapkan program

kegiatan ini cukup berhasil dilaksanakan, dan perlu

pembenahan dalam setiap kegiatan yang direncanakan.

6. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATURSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya disiplin Aparatur.

Persentase aparatur yangmendapatkan

100% 99,73 99,73%

sarana dan prasarana peningkatan disiplin.

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp97.500.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 97.240.000

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, jumlah PNS yang

mendapatkan sarana dan prasarana peningkatan

disiplin dengan program kegiatan peningkatan

disiplin Aparatur. Dari hasil pengukuran dan

evaluasi, realisasi program kegiatan peningkatan

disiplin aparatur sebesar 99,73%. yang dapat

dikatakan program ini berhasil dengan baik.

7. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYAAPARATUR

SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya Kompetensi SDMAparatur

Persentase tenaga Rumah Sakit yang mendapatkan pendidikan dan pelatihanformal.

 100%  38,93 38,93%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp124.840.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 48.598.700

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, jumlah tenaga rumah

sakit yang mendapatkan pendidikan dan peatihan

formal dengan program kegiatan peningkatan

kompetensi Aparatur. Dari hasil pengukuran dan

evaluasi, realisasi program kegiatan Peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur capaian realisasi

sebesar 38,93%. yang dapat dikatakan program ini

sangat kurang berhasil dilaksanakan seperti dengan

target yang telah ditetapkan, dan perlu dilakukannya

evaluasi program kegiatan dan keuangan.

8. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTIMPELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

SASARANSTRATEGIS

INDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Jumlah dokumen sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan.

 3(tiga)Dokumen

  3(tiga)Dokumen

 100%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp7.650.000Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 7.452.000

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, jumlah dokumen

system pelaporan capaian kinerja dan keuangan rumah

sakit dengan program kegiatan peningkatan sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Dari hasil

pengukuran dan evaluasi, realisasi program kegiatan

peningkatan pengembangan system pelaporan capaian

kinerja dan keuangan sebesar 100%. yang dapat

dikatakan program ini berhasil dengan sangat baik

sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

9. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATANSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Terpenuhinya penyediaan obat-obatan dan perbekalankesehatan.

Persentasi persediaan obat dan perbekalan kesehatan RS.

100%  99,98  99,98%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp1.665.637.841Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 1.665.281.234

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, Prosentase

persediaan obat dan perbekalan kesehatan Rumah Sakit

dengan program kegiatan pemenuhan penyediaan obat

dan perbekalan kesehatan Rumah Sakit. Dari hasil

pengukuran dan evaluasi, realisasi program kegiatan

obat dan perbekalan kesehatan sebesar 99,98%. yang

dapat dikatakan program ini berhasil dengan sangat

baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

10. PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKATSASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat.

1.

Bed Occupancy Rate (BOR)  85% 28% 32,9

4%

  2.

Average Length of Stay (ALOS)

 7 hari 3 hari 42,8%

  3.

Bed Turn Over (BTO)

 40 kalidalam1tahun

32 kali1 tahun 80%

5.

Turn Over Internal (TOI)

 2 (dua)hari

8(delapan) hari

4%

4.

Net Date Rate(NDR) 5% 1,38% 1,38

%

  6.

Gros Date Rate (GDR) 9%  2,41% 2,41

%Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp6.325.985.917Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 :Rp 5.552.804.653

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 7

(tujuh) indikator kinerja yang juga merupakan

indikator kinerja utama dalam standart minimal

pelayanan Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu

pelayanan yaitu BOR,ALOS BTO, TOI NDR DAN GDR. Dari

hasil pengukuran dan evaluasi, realisasi program

kegiatan Upaya kesehatan masyarakat capaian

realisasi sebesar BOR 32,94%, ALOS 42,8%, BTO 80%,

TOI 4%, NDR 1,38%, GDR 2,41% yang dapat dikatakan

program ini sangat kurang berhasil dilaksanakan

sesuai dengan target yang telah ditetapkan, dan

hanya berhasil mencapai target pada nilai NDR dan

GDR. Oleh karena itu perlu dilakukannya evaluasi

program kegiatan dan keuangan dengan baik agar

standart pelayanan minimal (SPM) RS dapat mencapai

target seperti yang diharapkan meskipun realisasi

keuangan untuk program kegiatan upaya kesehatan

masyarakat mencapai 87,78%.

11.PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN SARANA DANPRASARANA RS/RSJ/RSP/RSM.SASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISA

SI %

Meningkatnya sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM

Persentase Peningkatan sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

100%  96,45  96,45%

Jumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp2.716.757.500Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp2.620.278.436

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, Prosentase

peningkatan sarana dan prasarana RS, dengan program

kegiatan pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana

RS/RSJ/RSP/RSM. Dari hasil pengukuran dan evaluasi,

realisasi program kegiatan pengadaan, peningkatan

sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.sebesar 96,45%.

yang dapat dikatakan program ini berhasil dengan

sangat baik sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

12.PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DANPRASARANA RS/RSJ/RSP/RSM.SASARAN

STRATEGISINDIKATORKINERJA TARGET REALISAS

I %

Terpeliharanyasarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM.

Persentase Sarana dan prasarana RS/RSJ/RSP/RSM yang direhabilitas

100%  90,94  90,94%

iJumlah anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp1.316.197.750Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 2014 : Rp1.190.997.338

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1

(satu) indikator kinerja yaitu, Prosentase sarana dan

prasarana Rumah Sakit yang direhabilitasi, dengan

program kegiatan Pemeliharaan/perbaikan sarana dan

prasarana RS/RSJ/RSP/RSM. Dari hasil pengukuran dan

evaluasi, realisasi program kegiatan

Pemeliharaan/perbaikan sarana dan prasarana

RS/RSJ/RSP/RSM sebesar 90,94%. yang dapat dikatakan

program ini berhasil dengan baik, meskipun tidak

sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi Kinerja RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2014

Evaluasi Kinerja bertujuan untuk mengetahui

pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang

dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat

dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program atau kegiatan di masa yang akan datang.

Evaluasi kinerja dilakukan terhadap pencapaian

setiap indikator kinerja kegiatan untuk memberikan

penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang

mendukung keberhasilan atau kegagalan dalam

pelaksanaan suatu program atau kegiatan dengan

membandingkan prosentase capaian Indikator Kinerja

Utama Sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan

untuk mewujudkan sasaran strategis yaitu meningkatkan

mutu pelayanan rumah sakit dangan 9 indikator kinerja

utama yang didukung dengan 12 program utama , maka

untuk capaian masing-masing indikator utama tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. BOR (Bed Occupancy Rate).

Yaitu prosentase pemakaian tempat tidur pada

satu satuan waktu tertentu. Indikator ini

memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat

pemanfaatan dari tempat tidur. Dengan tingkat

utilisasi Bed Occupancy Rate (BOR) yang optimal antara

60%-85% (Depkes RI, 2005), maka dapat memberikan

gambaran efesiensi penggunaan tempat tidur, biaya

umum (air,listrik), pemakaian linen dan

pendayagunaan tenaga keperawatan. Dan target

pencapaian Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Kabupaten

Bombana adalah 85 %. Berikut adalah hasil capaian

BOR RSUD Kabupaten Bombana mulai tahun 2010 –

2014 :

Tabel 3.4 Hasil Capaian BOR Tahun 2010-2014 RSUD

Kab. Bombana

NO INDIKATOR MUTU

TARGET

2014

TAHUN2010

KET

2011

KET

2012

KET

2013

KET

2014

KET

1. Bed OccupancyRate (BOR)

85% 15% TM 8% TM 14% TM 18% TM 28% TM

0%10%20%30%40%50%60%70%80%

15%8%

14% 18%

28%

Grafik Hasil Capaian BOR Tahun 2010 – 2014 RSUD Kabupaten

Bombana

TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

BAD

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

kinerja RSUD Kabupaten Bombana belum baik untuk

indikator Bed Occupancy Rate (BOR) hal ini terbukti

belum masuknya kriteria idela yang telah ditetapkan

oleh Depkes RI yaitu 60 – 85%. Nilai BOR yang ideal

tersebut juga mengindikasikan bahwa jumlah pasien

yang dirawat tidak melebihi kapasitas tempat tidur

yang tersedia pada RSUD Kabupaten Bombana.

B. ALOS (Average Length of Stay).

Yaitu rata-rata lama rawatan seorang pasien.

Indikator ini menggambarkan rerata hari pasien di

rawat di rumah sakit. Makin tinggi angka Average

Length of Stay (ALOS) nya, makin rendah kualitas

pelayanannya, karena pasien tidak segera mengalami

kesembuhan. Angka ini cukup sensitif menggambarkan

tingkat efektivitas pelayanan di rumah sakit karena

menggambarkan hasi resultan dari berbagai program

kegiatan yang dilakukan oleh rumah sakit maupun

variabel pasien itu sendiri. Variabel yang

mempengaruhi adalah :

a. Jenis penyakit (akut/kronis)

b. Kondisi pasien saat dirawat (ada

komplikasi/tidak)

c. Tingkat kegawatan saat datang

d. Ada/tidaknya infeksi nosokomial

e. Mutu pelayanan rumah sakit

f. Ketersediaan alat kedokteran

g. Kualitas pelayanan penunjang medik

(Laboratorium & Radiologi)

h. Ketersediaan obat dan bahan farmasi

i. Ketersediaan biaya operasional dan pemeliharaan

Angka normatif (standar) Average Length of Stay

(ALOS) antara 6 s.d. 9 hari (Depkes RI, 1995), dan

untuk target pencapaian Average Length of Stay (ALOS)

RSUD Kabupaten Bombana tahun 2014 sebesar 7 hari.

Berikut adalah hasil capaian ALOS RSUD Kabupaten

Bombana mulai tahun 2010 – 2014 :

Tabel.3.5 Hasil Capaian ALOS Tahun 2010-2014 RSUD

Kab. Bombana

NO INDIKATOR MUTU

TARGET

2014

TAHUN2010

KET

2011

KET

2012

KET

2013

KET

2014

KET

2. Average Length ofStay (ALOS)

7Hari 3 TM 2 TM 2 TM 3 TM 3 TM

123456789

3

2 23 3

Grafik Hasil Capaian ALOS Tahun 2010 – 2014 RSUD Kabupaten

Bombana

TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

DAY

Average Length Of Stay (ALOS) RSUD Kabupaten

Bombana tidak berada pada posisi yang ideal ALOS

ditahun 2010 adalah 3 (tiga) hari, tahun 2011 dan

2012 menurun menjadi 2 (dua) hari, ditahun 2013

dan 2014 nilai ALOS kembali menjadi 3 (tiga) hari.

Karena ALOS ini menunjukan nilai rata-rata lama

rawat inap pasien di RSUD Kabupaten Bombana adalah

selama 3 (tiga) hari yang tidak berada pada

rentang ideal 6 (enam) sampai dengan 9 (Sembilan)

hari yang telah ditetapkan Depkes RI.

C. BTO (Bed Turn Over)

Yaitu frekwensi pemakaian tempat

tidur ,berapa kali dalam satu satuan waktu

tertentu (biasanya 1 tahun) tempat tidur rumah

sakit dipakai. Indikator ini menggambarkan tingkat

efesiensi pemakaian tempat tidur dan idelnya

rerata adalah 40-50 kali/Tempat Tidur/Tahun

(Depkes RI,2005) sementara untuk target RSUD

Kabupaten Bombana adalah sebesar 40 kali dalam

satu tahun. Berikut adalah hasil capaian BTO RSUD

Kabupaten Bombana mulai tahun 2010 – 2014 :

Tabel.3.6 Hasil Capaian BTO Tahun 2010-2014 RSUD

Kab. Bombana

NO INDIKATOR MUTU

TARGET

2014

TAHUN2010

KET

2011

KET

2012

KET

2013

KET

2014

KET

3. Bad Turn Over (ALOS)

40 22 TM 15 TM 22 TM 22 TM 32 TM

10

15

20

25

30

35

40

45

50

22

1518

22

32

Grafik Hasil Capaian BTO Tahun 2010 – 2014 RSUD Kabupaten

Bombana

TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

BAD

Berdasarkan table dan grafik diatas nilai Bad

Turn Over (BTO) RSUD Kabupaten Bombana tidak berada

dalam golongan yang ideal, sesuai dengan kriteria

Depkes RI yaitu 40 sampai dengan 50 kali. Apabila

dilihat dari tahun ke tahun indicator ini

mengalami fluktuasi, pada tahun 2010 BTO RSUD

Kabupaten Bombana adalah 22 kali, 15 kali ditahun

2011 dan 18 kali ditahun 2012. Hal ini menunjukan

bahwa tingkat efesiensi rata-rata pemakaian tempat

tidur dalam setahun masih belum baik. Secara tidak

langsung rendahnya nilai BTO ini dipengaruhi oleh

belum sepenuhnya pasien memilih rawat inap di RSUD

Kabupaten Bombana, sebab rasio ini membandingkan

antara jumlah pasien keluar (hidup dan mati)

dibandingkan dengan jumlah tempat tidur, karena

semakin banyaknya jumlah pasien maka semakin

banyak juga jumlah pasien keluar.

Selain itu , tidak idealnya indikator ini

juga disebabkan karena jumlah tempat tidur di RSUD

Kabupaten Bombana tidak mengalami penambahan dari

tahun 2010 sampai 2014, tetapi meskipun demikian

untuk saat ini RSUD Kabupaten Bombana telah

mengupayakan perbaikan dengan melakukan penambahan

jumlah tempat tidur.

D. TOI (Turn Over Interval).

Menggambarkan rerata hari tempat tidur tidak

ditempati dari saat terisi ke saat terisi

berikutnya. Indikator ini juga memberikan gambaran

tingkat efesiensi dari pada penggunaan tempat

tidur. Idealnya rerata 1-3 hari tempat tidur

(Depkes RI, 2005), karena dibutuhkan untuk

membersihkan/menyiapkan pasien berikutnya,

termasuk tindakan dekontaminasi ruangan. Dan

target TOI RSUD Kabupaten Bombana tahun 2014

sebesar 2 hari. Berikut adalah hasil capaian BTO

RSUD Kabupaten Bombana mulai tahun 2010 – 2014 :

Tabel.3.7 Hasil Capaian BTO Tahun 2010-2014 RSUD

Kab. Bombana

NO INDIKATOR MUTU

TARGET

2014

TAHUN2010

KET

2011

KET

2012

KET

2013

KET

2014

KET

4. Turn Over Interval (TOI)

2HARI 15 TM 22 TM 17 TM 13 TM 8 TM

1

6

11

16

21

15

22

17

13

8

Grafik Hasil Capaian TOI Tahun 2010 – 2014 RSUD Kabupaten

Bombana

TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

DAY

Dari hasil table dan grafik diatas dapat

dilihat bahwa indikator Turn Over Iterval (TOI) RSUD

Kabupaten Bombana belum baik. Kriteria ideal untuk

TOI adalah 1 sampai dengan 3 hari, dan RSUD

Kabupaten Bombana belum mampu mencapainya. Hal ini

menunjukan bahwa pemanfaatan tempat tidur di RSUD

Kabupaten Bombana belum efesien.

E. NDR ( Net Date Rate )/Angka Kematian Bersih

Indikator Net Date Rate (NDR) ini dinilai

sensitif karena kematian pasien lebih dari 2x24

jam setelah dirawat di rumah sakit, merupakan

hasil resultan dari kinerja program kegiatan :

1. Mutu pelayanan2. Ketersediaan SDM kesehatan (jumlah dankompetensi tenaga medis & keperawatan).

3. Ketersediaan peralatan yang memadai4. Kualitas pelayanan penunjang medik(laboratorium dan radiologi)

5. Ketersediaan obat dan bahan farmasi6. Ketersediaan biaya operasional dan pemeliharaan

Angka normatif (standar) Net Date Rate (NDR) untuk Rumah Sakit antara 5 % s.d. 7 %. . Berikut adalah hasil capaian Net Date Rate (NDR) RSUD Kabupaten Bombana tahun 2014 :

Tabel. 3.8 Hasil Capaian NDR Tahun 2014 RSUD Kab.

Bombana

NO INDIKATOR MUTU TARGET2014 REALISASI KET

5. Net Date Rate (NDR) 5% 1,38% MS

Indikator NDR ini di nilai sensitif karena

kematian pasien lebih dari 2 x 24 jam setelah

dirawat di rumah sakit dan merupakan gambaran dari

mutu pelayanan di rumah sakit. Data angka kematian

netto di RSUD Kabupaten Bombana menunjukan nilai

1, 38%, haal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan

diberikan oleh rumah sakit sangat baik, namun

demikian kualitas pelayanan setiap saat harus

mendapat perhatian sehingga tidak terjadi

penurunan bahkan meningkat setiap tahunnya.

Dalam standar pelayanan minimal (SPM)

indikator yang berpengaruh untuk peningkatan

capaian NDR antara lain, pemberi pelayanan di

rawat inap dan dokter penaggungjawab pasien rawat

inap. Hasil capaian indikator tersebut untuk

pemberi pelayanan di rawat inap ditangani oleh

dokter spesialis dan perawat minimal D3 dan semua

penanggungjawab dilakukan oleh dokter.

Indikator dalam SPM Instalasi Rawat Darurat

antara lain kemampuan menangani life saving anak dan

dewasa dan waktu tanggap pelayanan dokter digawat

darurat nilai capaian sesuai dengan standar yang

ditetapkan dalam SPM.

5. GDR (Gross Date Rate).

Hitungan rate untuk kematian didasari pada

jumlah pasien yang keluar, hidup atau meninggal.

Kematian merupakan akhir dari periode perawatan.

Pada kematian dibedakan kematian secara

keseluruhan atau gross death rate (GDR), dimana pada

umumnya adalah kasus dengan kegawatdaruratan/akut.

Target untuk RSUD Kabupaten Bombana tahun

2014 sebesar 9%. Gambaran Gross Death Rate (GDR) di

RSUD Kabupaten Bombana tahun 2014 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini

Tabel.3.9 Hasil Capaian GDR Tahun 2014 RSUD Kab.

Bombana

NO INDIKATOR MUTU TARGET2014 REALISASI KET

5. Net Date Rate (NDR) 9% 2,41% MS

Angka GDR yang belum mencapai target bukan

berarti mutu pelayanan rumah sakit rendah akan

tetapi sebaliknya menunjukkan mutu pelayanan yang

meningkat sehingga angka GDR di RSUD Kabupaten

Bombana dapat diturunkan.

Sesuai target sasaran indikator-indikator BOR,

ALOS masih belum tercapai secara maksimal (100%).

Pencapaian sasaran dalam meningkatnya perbaikan dan

peningkatan mutu pelayanan, merupakan tantangan

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bombana untuk

selalu berupaya dalam meningkatkan kualitas

pelayanannya.

Berdasarkan pada Matriks Pengukuran Kinerja

Kegiatan (PKK) maka dapat diketahui bahwa Tingkat

Pencapaian Target (Rencana Tingkat Capaian) dari RSUD

Kabupaten Bombana dilihat dari masing -masing Indikator

Kinerja Kegiatan adalah 100% dibandingkan dengan

kegiatan yang ada, atau semua kegiatan dapat

dilaksanakan dengan baik.

2. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2014Akuntabilitas keuangan merupakan pencapaian

kinerja keuangan dari masing-masing indikator

keuangan yang telah ditetapkan dalam dokumen

perencanaan (Rencana Kinerja Tahunan) tahun 2014.

Pengukuran pencapaian kinerja keuangan berdasarkan

prosentase rata-rata realisasi anggaran pada masing-

masing program dan kegiatan. Dalam Tahun Anggaran

Tahun 2014 RSUD Kabupaten Bombana memiliki 12

program dengan 60 kegiatan, alokasi maupun realisasi

dari masing-masing program dan kegiatan dapat

dilihat pada tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 3.10REALISASI KEUANGAN

RSUD KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2014NO PROGRAM KEGIATAN PAGU ANGGARAN

(Rp) REALISASI

KEUANGAN (RP)PERSENTASE (%)

1 2 4 5 6

1 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1,240,387,000.00

1,108,364,144

89.36%

  a.

Penyediaan jasa suratmenyurat

981,000.00 531,560.00 54.19%

  b.

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

120,300,000.00 113,832,817.00 94.62%

  c.

Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah

500,000.00 - 0.00%

  d.

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan Dinas.

10,500,000.00 3,882,200.00 36.97%

  e.

Penyediaan jasa administrasi keuangan

262,300,000.00 218,745,000.00 83.39%

  f.

Penyediaan jasa kebersihan kantor.

203,130,000.00 165,719,727.00 81.58%

  g.

Penyediaan alat tuliskantor

76,000,000.00 75,843,450.00 99.79%

  h.

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

25,734,000.00 25,681,300.00 99.80%

  i.

Penyediaan komponen instalasi listrik.

15,000,000.00 12,612,500.00 84.08%

  j Penyediaan bahan bacaan.

3,000,000.00 2,960,000.00 98.67%

  k Penyediaan makanan dan minuman.

205,910,000.00 180,752,000.00 87.78%

  l Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi.

222,032,000.00 210,803,590.00 94.94%

  m Penyediaan rumah dinas jabatan.

95,000,000.00 95,000,000.00 100.00%

2 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARAN APARATUR.

438,600,000.00 436,736,000.00 99.58%

 a.

Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional.

408,000,000.00 406,136,000.00 99.54%

 b.

Pengadaan Peralatan Rumah Dinas.

30,600,000.00 30,600,000.00 100.00%

3 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KANTOR.

274,750,000.00 274,130,000.00 99.77%

  a.

Pengadaan Peralatan Kantor

51,000,000.00 51,000,000.00 100.00%

  b.

Pengadaan Perlengkapan Kantor

77,000,000.00 77,000,000.00 100.00%

  c.

Pengadaan Komputer 141,750,000.00 141,130,000.00 99.56%

  d.

Pengadaa alat-alat musik

5,000,000.00 5,000,000.00 100.00%

4 PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASRANA APARATUR.

209,100,000.00 86,644,766.00

41.44%

  a.

Pemeliharaan Kendaraan Dinas.

209,100,000.00 86,644,766.00 41.44%

5 PROGRAM PEMELIHARAAN/PERBAIKAN SARANA DAN PRASRANA KANTOR.

28,747,500.00 23,962,636.00 83.36%

  a.

Pemeliharaan gedung kantor.

3,747,500.00 - 0.00%

  b.

Pemeliharaan peralatan gedung kantor.

10,000,000.00 17,441,136.00

174.41%

  c.

Pemeliharaan Komputer.

5,000,000.00 4,932,000.00

98.64%

  d.

Pemeliharaan Instalasi pengelolaanLimbah.

10,000,000.00 1,589,500.00

15.90%

NO PROGRAM KEGIATAN PAGUANGGARAN (Rp)

REALISASIKEUANGAN (RP)

PERSENTASE (%)

1 2 4 5 66 PROGRAM PENINGKATAN

DISIPLIN APARATUR97,500,000.00 97,240,000.00 99.73%

  a.

Pengadaan pakaian kerjalapangan

22,500,000.00 22,440,000.00 99.73%

  b.

Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu.

75,000,000.00 74,800,000.00 99.73%

7 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR

124,840,000.00 48,598,700.00 38.93%

  a.

Pendidikan Pelatihan formal.

124,840,000.00 48,598,700.00 38.93%

8 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN

7,650,000.00 7,452,000.00 97.41%

  a.

Penyusunan laporan laporan capaian kinerjadan ikhtisar realisasi kinerja.

2,900,000.00 2,702,000.00 93.17%

  b.

Penyusunan laporan keuangan akhir tahun.

2,700,000.00 2,700,000.00 100.00%

  c.

Penyusunan profil kesehatan

2,050,000.00 2,050,000.00 100.00%

9 PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN.

1,665,637,841.00

1,665,281,234.00

99.98%

  a.

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

1,665,637,841.00

1,665,281,234.00 99.98%

10 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

6,325,985,917.00

1,665,281,234.00

26.32%

  a.

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

2,839,000,000.00

2,767,510,000.00 97.48%

  b.

Penyediaan biaya klaim atas pelayanan JAMKESMAS

3,486,985,917.00

2,785,294,653.00 79.88%

11 PROGRAM PENGADAAN DAN PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA RS.

2,716,757,500.00

2,620,278,436.00

96.45%

  a.

Pembangunan Rumah Sakit 1,150,957,500.00

1,129,470,000.00 98.13%

  b.

Pengembangan Ruang Operasi

310,000,000.00 292,790,000.00 94.45%

  c.

Pembangunan Instalasi pengelolaan limbah RS

400,000,000.00 399,025,000.00 99.76%

  d.

Pengadaan ALKES 100,000.00 44,123,436.00 44123.44%

  e.

Pengadaan Perlengkapan Rumah tangga RS.

35,000,000.00 35,000,000.00 100.00%

  f.

Pengadaan Peralatan RT RS pakai habis

120,800,000.00 120,480,000.00 99.74%

  g.

Studi Kelayakan Pengembangan RSUD

600,000,000.00 599,390,000.00 99.90%

NO PROGRAM KEGIATAN PAGUANGGARAN (Rp)

REALISASIKEUANGAN (RP)

PERSENTASE (%)

1 2 4 5 6

12 PROGRAM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SARANA PRASARANARS.

1,316,197,750.00

1,190,997,338.00

90.49%

  a.

Pemeliharaan RS 7,500,000.00 - 0.00%

  b.

Pemeliharaan RuangPoliklinik Rumah Sakit.

393,782,750.00 376,100,000.00 95.51%

  c.

Pemeliharaan GedungApotek.

15,000,000.00 15,000,000.00 100.00%

  d.

Pemeliharaan ruangrawat inap.

65,000,000.00 64,738,000.00 99.60%

  e.

Pemeliharaan ruanggawat darurat.

275,000,000.00 241,605,000.00 87.86%

  f.

Pemeliharaan ruang ICU,ICCU, NICU.

210,000,000.00 202,245,000.00 96.31%

  g.

Pemeliharaan ruangbersalin.

268,492,500.00 253,555,000.00 94.44%

  h.

Pemeliharaan ALKES RS. 42,582,500.00 8,714,226.00 20.46%

  i.

Pemeliharaan berkalaGenset RS.

38,840,000.00 29,040,112.00 74.77%

JUMLAH 14,446,153,508 13,112,489,907 90.77%

Sumber : Laporan Realisasi Anggaran RSUD Kab. Bombana T.A 2014

Tabel 3.11REALISASI APBD

RSUD KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2014

NO BELANJA JUMLAH ANGARAN REALISASI(Rp)

1 2 3 4

1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 6,024,533,000 6,010,905,595 Belanja Pegawai 6,024,533,000 6,010,905,595

2 BELANJA LANGSUNG 14,446,153,508 13,110,489,907 Belanja Pegawai 3,084,100,000 2,967,552,000 Belanja Barang dan Jasa 7,560,470,758 2,235,496,531 Belanja Modal 3,801,582,750 1,553,895,500

J U M L A H 20,470,686,508 19,121,395,502

SETELAH PERUBAHAN (Rp)

Sumber : Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran RSUD Kab. Bombana T.A 2014

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban RSUD

Kabupaten Bombana berkaitan dengan penyelenggaraan

pemerintahan pada tahun 2014 sebagai bahan pengambilan

keputusan dalamperencanaan tahun berikutnya. Selain

sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja RSUD Kabupaten

Bombana dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun

2014, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah

diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah

dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang

meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja,

pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian

sasaran organisasi.

Secara keseluruhan hasil evaluasi kinerja RSUD

Dr.Soetomo Tahun 2014 masih jauh memenuhi target. Tingkat

capaian untuk indikator kinerja yang telah ditetapkan

pada tahun 201 secara global adalah tidak memenuhi

standar. Dari 17 indikator kinerja dapat dirinci seperti

BOR realisasinya 28 %, ALOS realisasinya 3 hari, BTO

realisasinya 32 kali, TOI realisasinya 8 hari, NDR

realisasinya 1,38 %, GDR realisasinya 2,41%.

A. PERMASALAHAN

Berdasarkan hasil capaian dari setiap indikator

kinerja dan program kegiatan

pada tahun 2013 dapat disimpulkan beberapa permasalahan

yang ada yaitu Rendahnya kunjungan pasien pada beberapa

unit pelayanan. Selain itu, adanya beberapa overload

peralatan sehingga terjadi ketidakefesiensian

peralatan. Dari segi sumber daya manusia, tenaga medis

maupun keperawatan juga masih kurang sehingga dapat

mengganggu dalam pemberian pelayanan yang baik pada

pasien.

B. REKOMENDASI

Meskipun capaian kinerja secara umum belum

memenuhi target, namun langkah-langkah strategi untuk

meningkatkan kinerja serta pemecahan permasalahan yang

ada juga dibutuhkan. Strategi yang dapat dilakukan

antara lain mengoptimalkan pemrosesan basis data,

meningkatkan pengelolaan data kinerja, kemudahan

(fleksibilitas) pengelolaan keuangan maupun

pembelanjaan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas

dan efesiensi sistem manajemen rumah sakit. Selain itu,

pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu penyediaan

alat-alat pemeriksaan yang canggih dan memadai,

pemeliharaan alat kedokteran serta sarana prasarana

yang lain secara rutin, peremajaan alat kedokteran atau

melakukan kerjasama untuk penyediaan alat penunjang /

canggih, penambahan SDM medis dan keperawatan, serta

memberikan pendidikan/pelatihan bagi pegawai guna

meningkatkan keterampilan dalam memberikan pelayanan

pada pasien.

Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Bombana Tahun 2014

dapat kami laporkan dengan harapan ada umpan balik

perbaikan dari semua pihak agar mutu pelayanan dapat

ditingkatkan.

Rumbia Tengah, Januari 2015

DIREKTUR RSUD KABUPATEN BOMBANA

dr. Hj. NURAENI Penata TK I, III/d