Post on 28-Apr-2023
IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA
MATERI SISTEM PERIODIK UNSUS DIKELAS X-TKJ 1
SMK TELKOM PEKANBARU
OLEH:
NADYA FIRDANISKA
NIM. 11717200066
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1443 H/2022 M
IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA
MATERI SISTEM PERIODIK UNSUS DIKELAS X-TKJ 1
SMK TELKOM PEKANBARU
Skripsi
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
OLEH:
NADYA FIRDANISKA
NIM. 11717200066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1443 H/2022
i
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul Implementasi Model Blanded Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan Sistem
Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru , yang ditulis oleh Nadya
Firdaniska NIM. 11717200066 dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalam
sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Pekanbaru, 26 Safar 1443 H
04 Oktober 2021
Menyetujui,
Ketua Jurusan
Pendidikan Kimia Pembimbing
Dr.Kuncoro Hadi, S.Si., M. Sc Pangoloan Soleman R, S.Pd., M.Si.
NIP. 19740717 200604 1 004 NIP. 19780527 200912 1 002
ii
PENGESAHAN
Skripsi ini dengan judul Implementasi Model Blanded Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Dan Sistem
Periodik Unsur Di Kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru, yang ditulis oleh Nadya
Firdaniska NIM. 11717200066 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada
tanggal 9 Rajab 1443 H / 11 Februari 2022 M. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan
Pendidikan Kimia.
Pekanbaru, 9 Rajab 1443 H
11 Februari 2022 M
Mengesahkan
Sidang Munaqasyah
Penguji I Penguji II
Dr. Kuncoro Hadi, S. Si., M. Sc. Ira Mahartika, S. Pd., M. Pd.
Penguji III Penguji IV
Arif Yasthophi, S. Pd., M. Si. Elvi Yenti, S. Pd., M. Si.
Dr. H. Kadar M. Ag.
NIP. 19650521 199402 1 001
iv
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur senantiasa penulis ucapkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi
Model Blended Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada
Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom
Pekanbaru”. Skripsi ini merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi
salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan
Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Terutama
keluarga besar penulis, khususnya yang penulis cintai, sayangi dan hormati yaitu
Ayahanda Nasrun. dan Ibunda Nursyamsiah, serta kakek dan nenek yaitu Firdaus
yang tiada henti memberikan do’a. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
adik laki-laki penulis satu-satunya yaitu Ridho Maulana, dan tak lupa pula rasa
terima kasih ini penulis ucapkan kepada keluarga besar dan teman-teman
seperjuangan yang selalu memberikan bantuan dan motivasi selama perkuliahan.
Selain itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyatakan dengan penuh
hormat ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Khairunas, M. Ag., selaku Rektor Universitas Islam Sultan
Syarif Kasim Riau beserta Wakil Rektor I Ibu Dr. Hj. Helmiati, M. Ag., Wakil
Rektor II Bapak Dr. Mas’ud Zein, M. Pd., dan Wakil Rektor III Bapak Edi
Erwan, S. Pt., M. Sc., Ph. D.
2. Bapak Dr. H. Kadar, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau beserta Wakil Dekan I Bapak Dr.
H. Zarkasih, M. Ag., Wakil Dekan II Bapak Dr. Zubaidah Amir, MZ., S. Pd.,
M.Pd., Wakil Dekan III Ibu Dr. Amirah Diniaty, M. Pd., Kons., berserta staff.
3. Bapak Dr. Kuncoro Hadi, S. Si., M. Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia
dan Ibu Hj. Sofiyanita, M. Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia
v
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau
beserta staff yang membantu penulis dalam setiap kegiatan administrasi jurusan.
4. Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd., M. Si., sebagai Pembimbing Skripsi
dan Ibu Lisa Utami, M. Si., sebagai Pembimbing Akademik yang telah
membimbing, dan menyempatkan waktu agar penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Bapak Dr. Kuncoro Hadi, S.Si.,
M.Sc., Ibu Dr. Yenni Kurniawati, M. Si., Ibu Yuni Fatisa, M. Si., Ibu Elvi Yenti,
S.Pd., M. Si., Ibu Lisa Utami, S. Pd., M. Si., Ibu Netti Afrianis, M. Pd., Ibu Zona
Octarya, M. Si., Ibu Fitri Refelita, M. Si., Ibu Heppy Okmarisa, M. Pd., Ibu
Novia Rahim, S. Pd., M. Si., Ibu Ira Mahartika, M. Pd., Ibu Sofiyanita, S. Pd.,
M. Pd., M. Si., Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd., M. Si., Bapak
Lazulva, M. Si., Bapak Arif Yasthophi, S. Pd., M. Si., dan dosen-dosen lainnya
yang yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan
do’a yang tidak putusnya kepada penulis hingga selesainya skripsi.
7. Bapak Muhammad Faisal, S. Pd., selaku Kepala SMK Telkom Pekanbaru,
Bapak Dedi Yohendri, SE., selaku WK Kurikulum SMK Telkom Pekanbaru, Ibu
Putri Kamila Rizta, S. Pd selaku Guru Kimia, dan staff lainnya yang membantu
penulis.
8. Seluruh teman Pendidikan Kimia angkatan 2017, terutama Puput Prasetia S. Pd.,
Ayulia Esaputri, S. Pd dan Nurhaliza Gustin.
9. Seluruh teman seperjuangan, terutama Rahmad Fauzi yang telah senantiasa
memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat
menyusun skripsi ini.
Semoga semua bantuan yang diberikan akan mendapatkan balasan dari Allah
SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, aamiin.
Pekanbaru, Februari 2022
Penulis
Nadya Firdaniska
NIM. 11717200066
vi
PERSEMBAHAN
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”
(Q.S. Ar-Rahman [55]: 13)
Alhamdulillahrabbil’alamin
Tiada kata yang paling indah
selain kata syukur yang dapat diucapkan pada Mu ya Allah
bersyukur atas nikmat yang engkau berikan,
nikmat mempunyai kedua orang tua dan adik tercinta yang sangat luar biasa.
Harapan Ananda kelak semoga dapat membahagiakan,
membalas kebaikan, dan selalu memberikan milyaran terima kasih
kepada mereka yang Ananda cinta dan bersama karya sederhana ini
Ananda persembahkan kepada:
Ayahanda Nasrun,
Ibunda Nursyamsiah dan Adik Ridho Maulana
Rasa terima kasih Ananda ucapkan pula kepada:
Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Pendidikan Kimia
yang selalu membimbing hamba, memberikan ilmu yang bermanfaat,
mulai dari ilmu agama hingga ilmu duniawi.
Dengan ilmu dan bimbinigan itu Ananda dapat menyelesaikan
perkuliahan dan skripsi ini.
“...Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
maka apabila telah selesai (dari suatu urusan),
tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain),
dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”
(Q.S. Al-Insyirah [94]: 6-8)
vii
Abstrak
Nadya FirdaNiska, (2022) : Implementasi Model Blended Learning Untuk
Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa
Pada Materi Struktur Atom Dan Sistem
Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom
Pekanbaru
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model blended learning
dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan
sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru. Jenis penelitian
ini adalah pra-eksperimental dengan desain penelitian one group pretest posttest
design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK Telkom Pekanbaru tahun
ajaran 2021/2022. Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive sampling
berjumlah 30 orang siswa dari kelas X-TKJ 1 sebagai kelas eksperimen.
Pengumpulan data menggunakan tes soal berbentuk pilihan ganda (objektif).
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik
parametik uji paired sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Adanya peningkatan terhadap pemahaman
belajar siswa akibat dari implementasi pembelajaran menggunakan model blended
learning, berdasarkan pada tabel tafsiran N-Gain Score berada di kategori sedang
dan cukup efektif dengan rata-rata peningkatan 59,35 atau 59,3478 %. (2) Adanya
perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum
dan setelah diterapkannya model blended learning, berdasarkan hasil uji statistik
parametik uji paired sample t-test didapatkan nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang berarti
Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa
implementasi pembelajaran menggunakan model blended learning cukup efektif
untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan
sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru, peningkatan
pemahaman belajar siswa berada di kategori sedang dan perbedaan peningkatan
pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah diberikan treatmean menggunakan
model blended learning adalah signifikan.
Kata kunci : Blended learning, implementasi, tingkat pemahaman.
viii
ABSTRACT
Nadya Firda Niska, (2022): The Implementation of Blended Learning Model
in Increasing Student Learning Comprehension
on Atomic Structure and Periodic System of the
Elements Lesson at the Tenth Grade of TKJ 1 at
Vocational High School of Telkom Pekanbaru
This research aimed at knowing the implementation of Blended Learning model in
increasing student learning comprehension on Atomic Structure and Periodic
System of the Elements lesson at the tenth grade of TKJ 1 at Vocational High
School of Telkom Pekanbaru. It was a pre-experimental research with one group
pretest posttest design. The tenth-grade students at Vocational High School of
Telkom Pekanbaru in the Academic Year of 2021/2022 were the population of this
research. Purposive sampling technique was used in this research, the samples were
30 of the tenth-grade students of TKJ 1 as an experimental group. Collecting data
was done by using multiple choice question test. The techniques of analyzing data
were descriptive statistic and paired sample t-test of parametric statistic with 0.05
or 5% significant level. The research findings showed that (1) there was an increase
of student learning comprehension because of the implementation of Blended
Learning model, the score was on effective enough category with the increase mean
59.35 or 59.3478% based on the interpretation table of N-Gain score; (2) there was
a significant difference on the increase of student learning comprehension between
before and after Blended Learning model was implemented, the score of Sig. 0.000
was lower than 0.05 based on paired sample t-test of parametric statistic test result,
it meant that Ha was accepted and H0 was rejected. Based on the data results above,
it could be concluded that the implementation of Blended Learning model was
effective enough in increasing student learning comprehension on Atomic Structure
and Periodic System of the Elements lesson at the tenth grade of TKJ 1 at
Vocational High School of Telkom Pekanbaru, the increase of student learning
comprehension was on moderate category, and there was a significant difference
on the increase of student learning comprehension between before and after
Blended Learning model was implemented.
Keywords: Blended Learning, Implementation, Comprehension Level
ix
ملّخص
منوذج التعلم املختلط لرتقية فهم التالميذ للتعلم ملواد تنفيذ(: ٢٠٢٢انداي فريدا نيسكا، )الرتكيب الذري واجلدول الدوري للعناصر الكيميائية يف
مبدرسة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوب تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو
للتعلم ملواد الرتكيب منوذج التعلم املختلط لرتقية فهم التالميذ تنفيذهذا البحث يهدف إىل معرفة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوبالذري واجلدول الدوري للعناصر الكيميائية يف
مبدرسة تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو. ونوعه هو البحث قبل التجرييب بتصميم جمموعة االختبار مبدرسة تيلكوم اسوبالفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلالقبلي والبعدي. وجمتمعه تالميذ
. ومت تعيني عيناته من خالل تقنية العينات ٢٠٢١/٢٠٢٢الثانوية املهنية بكنبارو للعام الدراسي " وهو فصل ١تلميذا للفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوب " ٣٠اهلادفة، فعددها
انته هي اإلحصاء جترييب. ومت مجع البياانت من خالل أسئلة متعدد اخليارات. وتقنية حتليل بيا٪. ونتيجة ٥أو ٠،٠٥للعينة مبستوى داللة tي واإلحصاء البارامرتي املقرتن ابختبار الوصف
( هناك ترقية فهم التالميذ للتعلم من خالل تنفيذ منوذج التعلم ١البحث دلت على ما يلي: )عالة حيث تكون النتيجة يف الفئة املتوسطة والف N-Gainاملختلط، وبناء على جدول تفسري
( هناك الفرق الكبري يف فهم التالميذ للتعلم ٢٪. )٥٩،٣٤٧٨أو ٥٩،٣٥يكون متوسط الرتقية بينما قبل تطبيق هذا النموذج وما بعده، بناء على نتيجة االختبار اإلحصائي البارامرتي املقرتن
البديلة مقبولة وذلك مبعىن أن الفرضية ٠،٠٥>٠،٠٠٠للعينة، فإن قيمة سيج. tابختبار منوذج تنفيذ التعليم ابستخداموالفرضية املبدئية مردودة. وبناء على ما سبق ذكره استنتج أبن
التعلم املختلط فعال لرتقية فهم التالميذ للتعلم ملواد الرتكيب الذري واجلدول الدوري للعناصر شبكات احلاسوب لقسم هندسة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوبالكيميائية يف
" مبدرسة تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو، وكانت الرتقية يف الفئة املتوسطة، وكان الفرق يف ١" ترقية فهم التالميذ للتعلم بينما قبل تطبيق منوذج التعلم املختلط وما بعده كبريا.
.، مستوى الفهمتنفيذالتعلم املختلط، ال :األساسية الكلمات
x
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN .............................................................................................. i
PENGESAHAN................................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................. iii
PENGHARGAAN............................................................................................. iv
PERSEMBAHAN............................................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Penegasan Istilah ........................................................... 6
C. Permasalahan ................................................................. 7
D. Rumusan Masalah........................................................... 8
E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Teoritis .............................................................. 10
B. Penelitian Relevan ......................................................... 34
C. Konsep Oprasional ........................................................ 38
D. Hipotesis ......................................................................... 42
xi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................ 43
B. Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................ 44
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 45
E. Instrumen Penelitian...................................................... 46
F. Teknik Analisis Data ...................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................... 57
B. Uji Validitas Instrumen Penelitian................................ 60
C. Analisis Data ................................................................ 67
D. Pembahasan .................................................................. 74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 78
B. Saran .............................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80
LAMPIRAN ................................................................................................ 85
DOKUMENTASI ........................................................................................ 197
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... 204
xii
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Contoh Learning Activities Model Blended Learning................ 14
Tabel II.2. Contoh Media Digital ................................................................. 18
Tabel II.3. Tabel Kulit,Sub Kulit, Dan Jumlah Orbital ................................ 32
Tabel III.1. Kerangka Desain Penelitian ...................................................... 43
Tabel III.2. Kategori Standar Penilaian ........................................................ 47
Tabel III.3. Klasifikasi Interpretasi Untuk Koefisien Reliabilitas Tes ......... 51
Tabel III.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ................................................ 52
Tabel III.5. Kriteria Daya Pembeda Soal ...................................................... 53
Tabel III.6. Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain ........................................ 55
Tabel III.7. Kriteria Indeks Gain-Score ........................................................ 56
Tabel IV.1. Jumlah Siswa Menurut Data Statistik Tahun 2016/2017 .......... 59
Tabel IV.2. Data Sarana Dan Prasarana Yang Dimiliki SMK ..................... 60
Tabel IV.3 Rangkuman Analisis Validitas Isi Tes ....................................... 62
Tabel IV.4 Rangkuman Analisis Validitas Butir Soal ................................. 63
Tabel IV.5 Rangkuman Tingkat Kesukaran Soal ........................................ 64
Tabel IV. 6 Rangkuman Tingkat Kesukaran Soal Penelitian ...................... 65
Tabel IV.7 Rangkuman Daya Pembeda Soal ............................................... 66
Tabel IV.8 Rangkuman Daya Pembeda Soal Penelitian .............................. 67
Tabel IV.9 Deskripsi Data Pretest Dari Hasil
Tes Pemahaman Belajar Siswa ............................................... 68
Tabel IV.10 Deskripsi Data Posttest Dari Hasil
Tes Pemahaman Belajar Siswa ............................................... 69
xiii
Tabel IV.11 Hasil Uji Normalitas Pretest siswa kelas X-TKJ 1 ................. 70
Tabel IV.12 Hasil Uji Normalitas Posttest siswa kelas X-TKJ 1 ................ 70
Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Uji N-Gain Score
pada Pretest dan Posttest Siswa .............................................. 71
Tabel IV.14 Hasil Perhitungan Uji N-Gain Persen
pada Pretes dan Posttest Siswa ........................................... 72
Tabel IV.15 Hasil Uji Paired Sample T-Test .......................................... 73
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Blended Learning ...................................................................... 12
Gambar II.2. Empat Ruang Belajar dalam Blended Learning ........................ 13
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Prosem ........................................................................................ 86
Lampiran B. Silabus ........................................................................................ 87
Lampiran C1. RPP Pertemuan 1 ...................................................................... 92
Lampiran C2. RPP Pertemuan 2 ...................................................................... 97
Lampiran D1. Media Pembelajaran PPT ......................................................... 103
Lampiran D2. Media Pembelajaran Vidio Youtube ......................................... 107
Lampiran E1. LKPD Pertemuan 1 .................................................................... 110
Lampiran E2. LKPD Pertemuan 2 .................................................................... 111
Lampiran F1. Kisi-Kisi Soal Validitas .............................................................. 117
Lampiran F2. Lembar Validasi Insrumen Soal ................................................. 147
Lampiran F3. Pernyataan Validasi Soal ............................................................ 153
Lampiran F4. Kisi-Kisi Instrumen Soal ............................................................ 154
Lampiran F5. Rubrik Penilaian.......................................................................... 169
Lampiran G. Rekap Analisis Butir Soal ........................................................... 171
Lampiran H. Validasi Empiris Butir Soal ........................................................ 173
Lampiran I. Tingkat Kesukaran Soal ............................................................... 177
Lampiran J. Realibilitas Soal ........................................................................... 178
Lampiran K. Daya Pembeda Soal .................................................................... 179
Lampiran L. Penyebaran Data Pretest dan Posttest Siswa................................ 182
Lampiran M. Analisis Uji Deskriptif Data Pretest dan Posttest ...................... 188
Lampiran N. Uji Normalitas ............................................................................. 190
Lampiran O. Uji N-Gain ................................................................................... 191
Lampiran P. Uji Hipotesis ................................................................................ 193
Lampiran Q. Surat-Surat .................................................................................. 194
Lampiran R. Dokumentasi ............................................................................... 197
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh
setiap insan agar mampu berhasil meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Di
dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 :
Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,
“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,
Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan,”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia. Orang yang memiliki iman dan ilmu akan diangkat
beberapa derajat oleh Allah SWT. Melalui pengetahuan manusia diharapkan
mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dan memperoleh ilmu
pengetahuan serta kedudukan yang lebih baik (Wahbah Az-Zuhaili dan Malik
Ibrahim, 2016 : 91).
2
Pandemi COVID-19 dimasa sekarang ini telah mempengaruhi hampir
seluruh aspek kehidupan kita. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah
untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini, salah satunya adalah
penutupan sekolah-sekolah mulai dari tingat SD sampai perguruan tinggi
sekalipun. Sampai saat ini, Kemendikbud masih belum memberikan izin
untuk membuka sekolah-sekolah tersebut selain di zona kuning dan zona
hijau (Arilia Kurniasari, 2020 : 1).
Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan hak
nya yaitu pelayanan pendidikan maka selama masa darurat COVID-19,
proses pembelajaran dialihkan menjadi penyelenggaraan pembelajaran dari
rumah (BDR), belajar dari rumah selama darurat penyebaran Corona Virus
Disease (COVID-19) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol
penanganan COVID-19 dan belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak
jauh daring dan/atau luring dilaksanakan sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan belajar dari rumah sebagaimana yang tercantum dalam surat
edaran Kemendikbud Pendidikan tahun 2020 tentang kebijakan Pendidikan
dalam masa darurat penyebaran COVID-19 yang diperkuat dengan SE sekjen
Nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan BDR selama darurat
COVID-19 (SE sekjen Nomor 15 tahun 2020 : 1).
Konsep belajar dari rumah atau BDR ini membuat guru dan siswa
tidak dapat bertemu secara langsung untuk menjaga social distancing dan
physical distancing, inilah yang membuat pembelajaran harus dilakukan
melalui pembelajaran daring (Arilia Kurniasari, 2020 : 1).
3
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin pesat pada masa sekarang inilah yang sangat mendukung
proses pembelajaran daring yang dilakukan selama pandemi COVID-19 ini
(Ubaidillah, 2019 : 35).
Pelajaran kimia ialah salah satu pelajaran yang mempunyai ciri
tertentu serta membutuhkan keahlian dalam membongkar masalah- masalah
ilmu kimia yang berbentuk teori, konsep, hukum, serta kenyataan (Pratiwi &
Bakti Mulyani, 2013 : 93).
Didalam pembelajaran kimia, materi prasayarat atau pengetahuan
awal itu sangat penting untuk memahami materi-materi yang lebih kompleks
lagi. Materi-materi kimia yang kompleks contohnya seperti ikatan kimia
dapat dipahami siswa dengan syarat siswa harus mampu menguasai konsep-
konsep dasar seperti konsep atom terutama struktur atom, struktur atom
merupakan salah satu materi kimia yang memiliki karakteristik : (1) bersifat
abstrak (invsible), yaitu tentang elektron, proton, neutron, isotop, isobar,
isoton dan model atom, (2) pemahaman konsep, yaitu pada aturan konfigurasi
dan teori atom, (3) penerapan konsep, yaitu mengkonfigurasi elektron
beberapa atom (Iis Intan, 2014 : 100).
Rendahnya hasil belajar siswa, terkhusus pada pelajaran kimia
biasanya diakibatkan oleh sebagian aspek,seperti: (1) pendekatan guru dalam
pendidikan senantiasa berorientasi pada penyelesaian soal- soal; ( 2) model
pendidikan yang diterapkan bertabiat konvensional; serta (3) guru berlomba-
lomba penuhi sasaran kurikulum. (Sandi, 2012 : 242).
4
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti secara langsung
selama menjalani program PPL, hampir semua sekolah pada jenjang
SMA/SMK di Pekanbaru melakukan proses pembelajaran secara Daring
selama masa pandemi COVID-19, terkecuali di SMK Telkom Pekanbaru.
SMK Telkom Pekanbaru menerapkan proses pembelajaran secara tatap muka
terbatas dengan membatasi jam pelajaran yang umumnya pembelajaran kimia
dilakukan sebanyak 3 JP x 45 menit menjadi 3 JP x 20 menit saja.
Pembatasan pembelajaran ini tentunya berdampak buruk bagi guru
seperti misalnya guru menjadi kurang maksimal di dalam memberikan materi
atau konsep pembelajaran kepada siswa mengingat pembelajaran kimia
membutuhkan waktu yang banyak untuk menjelaskan berbagai konsep serta
rumus-rumus yang ada. Keterbatasan waktu ini juga berdampak buruk bagi
siswa, dimana siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi
yang diberikan secara singkat didalam kelas. Karena masalah inilah peneliti
ingin mencoba mengimplementasikan model pembelajaran blended learning
serta melihat apakah implementasi model ini dapat meningkatkan
pemahaman belajar siswa disekolah tersebut.
Blended learning merupakan salah satu model pembelajaran yang bisa
diterapkan pada masa pandemi COVID-19 ini. Blended learning yaitu model
pendidikan yang memadukan bermacam tata cara serta strategi pengajaran
yang menggunakan teknologi virtual. Model ini bisa diterapkan secara efisien
dengan membiasakan keadaan yang disepakati seluruh pihak. Dengan model
blended learning, pendidikan dapat berlangsung lebih bermakna sebab model
5
pendidikan yang disediakan dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih
gampang memahaminya (Sandi, 2012 : 243).
Menurut beberapa penelitian, penerapan model pembelajaran blended
learning dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa yang ditandai dengan
meningkatnya hasil belajar siswa seperti misalnya didalam penelitian
Kusumawati Dwiningsih dan Nur Aisyi Sakinah mengenai pengembangan
multimedia interaktif berbasis blended learning untuk meningkatkan hasil
belajar pada siswa hasilnya adalah peningkatan hasil belajar siswa mencapai
kategori sedang hingga tinggi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan multimedia interaktif berbasis blended learning dapat
mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Nur Aisyi Sakinah dan Kusumawati
Dwiningsih, 2018 : 152).
Dalam penelitian Sidiq Subagiyo mengenai penerapan model blended
learning untuk meningkatkan pemahaman konsep termokimia siswa.
Berdasarkan hasil penilitian ini diperoleh simpulan bahwa model blended
learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini ditunjukkan
dengan rata-rata nilai evaluasi pemahaman konsep dikelas eksperimen 77,3
dan kelas kontrol 69,7 dan pengujian juga dilakukan dengan menggunakan
statistik perhitungan (Subagiyo, 2019 : 3).
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan
penelitian dengan judul Implementasi Model Blended Learning Untuk
Meningkakan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru.
6
B. Penegasan Istilah
1. Implementasi
Pada umumnya implementasi dapat di definisikan sebagai pelaksanaan atau
penerapan. Wildavsky dan Majone mengartikan implementasi sebagai hasil
akhir dari suatu pelaksanaan atau evaluasi. Wildavsky dan Browne juga
mengemukakan implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan.
Namun didalam prosesnya implementasi ialah proses untuk menerapkan
kegiatan yang tersusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang
diinginkan (Eka Syafriyanto, 2015 : 68).
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran ialah suatu gambaran umum kegiatan pembelajaran
didalam kelas guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran yaitu suatu rencana atau pola
yang tersusun dan dimanfaatkan untuk membentuk kurikulum (Rencana
Pembelajaran jangka Panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan
membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain (wijanarko, 2017 : 53).
3. Blended Learning
Blended learning merupakan pembelajaran blended atau gabungan,
gabungan yang dimaksud disini adalah mengabungkan antara metode
pendidikan konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran berbasis
teknologi (Tsaniyah et al., 2019 : 73).
7
4. Pembelajaran E-Learning
E-learning merupakan salah suatu konsep pembelajaran yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaranya (Hanum,
2013 : 92).
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
Berlandaskan pada latar belakang diatas, maka penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Guru menghadapi kesulitan untuk memberikkan materi secara
maksimal karena keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran
dimasa pandemi COVID-19 ini.
b. Siswa menghadapi kesulitan untuk memahami pembelajaran karena
keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran dimasa pandemi
COVID-19 ini.
c. Guru belum menerapkan model pembelajaran seperti model
pembelajaran yang berintegrasi pada model blended learning.
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka
penulis menetapkan batasan – batasan sebagai berikut :
a. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
model Blended Learning.
b. Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah
Whatshapp Group dan Vidio Youtube.
8
c. Pemahaman yang dilihat pada penelitian ini hanya pada pemahaman
kognitif menggunakan taksonomi Bloom.
d. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi Struktur
Atom dan Sistem Periodik Unsur di kelas X SMK.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah didalam
penelitian ini yaitu bagaimana implementasi model blended learning untuk
meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan sistem
periodik unsur dikelas X- TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
implementasi model blended learning dalam meningkatkan pemahaman
belajar siswa pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur dikelas
X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap pelaku
yang terlibat dalam proses pembelajaran dan juga untuk para pembaca :
a. Bagi Guru
Dengan menerapkan model blended learning ini akan dapat membantu
guru dalam menangani kesulitan yang terjadi didalam kelas selama
masa pandemi ini, caranya adalah dengan menggunakan teknologi
yang ada contohnya kelas online, ini juga dapat membantu guru untuk
9
meningkatkan minat dan hasil belajar pada siswa. Selain itu bagi guru
penelitian ini juga bisa dijadikan aternatif sistem pembelajaran yang
lebih bervariatif, efektif dan efisien.
b. Bagi Siswa
Penerapan model blended learning ini membantu siswa untuk aktif
dalam belajar sehingga siswa dapat memahami dengan mudah konsep-
konsep yang diajarkan dan siswa juga mempunyai banyak waktu untuk
berdiskusi secara aktif melalui kelas online ini.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini juga bermanfaat bagi para peneliti salah satunya yaitu
dapat memperbanyak pengetahuan peneliti lain dan menurut teorinya
bisa menambah data ilmiah dan jika peneliti lanjutan yang berminat
untuk mendalami permasalahan yang sama ini semua bisa dijadikan
sebagai rujukan.
10
BAB II
DESKRIPSI TEORI
A. Kajian Teori
1. Model Blended Learning
Model ialah sesuatu wujud tiruan (replika) dari sesuatu barang yang
sebetulnya. Sebaliknya model pendidikan merupakan sesuatu sampel yang
terkonsep ataupun terstuktur dari sesuatu program, sistem, proses yang bisa
dijadikan acuan ataupun pedoman dalam menggapai suatu tujuan ataupun
sesuatu contoh bentuk pendidikan yang tergambar sejak dini hingga akhir
yang di sediakan secara khusus oleh guru didalam kelas.
Di dalam model pendidikan harus memiliki strategi untuk memperoleh
keterampilan siswa menggunakan pendekatan, tata cara, dan metode
pendidikan (Miterianifa, 2013 : 14).
Model pembelajaran menurut Rusman mempunyai identitas atau ciri-
ciri sebagai berikut:
1) Bersumber pada teori pembelajaran serta teori belajar dari para pakar
tertentu.
2) Memiliki sisi atau tujuan pendidikan tertentu.
3) Bisa menjadi sebuah pedoman guna revisi aktivitas belajar mengajar
dikelas.
4) Mempunyai bagian-bagian model yang dinamakan: a. urutan langkah-
langkah pendidikan (syntax); b. terdapatnya prinsip - prinsip respon; c.
sistem sosial; serta d. sistem pendukung. Keempat bagian tersebut ialah
11
pedoman instan apabila guru hendak melakukan sesuatu model
pendidikan.
5) Mempunyai pengaruh seperti pemgaruh terapan model pendidikan yang
meliputi: a. Pengaruh pendidikan, ialah hasil belajar yang bisa diukur; b.
Pengaruh pengiring, ialah hasil belajar jangka panjang.
6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pendidikan yang dipilihnya (Rusman, 2011: 133).
Para ahli biasanya menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-
prinsip pembelajaran, teori-teori psikologi, sosiologi, analisis sistem, atau
teori-teori lain yang mendukung. Model pembelajaran juga dapat dijadikan
pilihan, artinya guru dapat memilih model mana yang sesuai dan efisien untuk
mencapai tujuan pembelajarannya didalam kelas (Nurdyansyah, 2016 : 1).
Blended learning ialah model pendidikan yang memadukan bermacam
tata cara serta strategi pengajaran yang menggunakan teknologi virtual.
Model ini bisa diterapkan secara efisien dengan membiasakan keadaan yang
disepakati seluruh pihak. Dengan model blended learning ini, pendidikan
berlangsung lebih bermakna karena modul pendidikan yang disediakan
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih gampang memahaminya.
Model ini bisa dicoba tidak cuma pada dikala proses pendidikan tatap muka,
namun pula pada dikala aktivitas diluar tatap muka, baik di area sekolah,
dirumah, ataupun di tempat yang lain yang terdapat akses internet (Sandi,
2012 : 244).
12
Blended learning yang merupakan gabungan ciri dari proses belajar
secara konvensinal dengan memanfaatkan pembelajaran elektronik.
Mengkombinasikan, kombinasi yang dimaksudkan seperti belajar dengan
berbasis web, youtube, komunikasi audio synchronous dan asynchronous
dengan pembelajaran tradisional tatap muka.
Gambar II.1. Blended Learning
(Nurliana Nasution, 2019 : 31)
Tujuan dikembangkannya blended learning merupakan mencampurkan
identitas terbaik dari pendidikan di kelas (tatap muka) serta identitas terbaik
pendidikan online guna mencapai tingkatkan pendidikan mandiri secara aktif
oleh siswa serta dapat mengefisienkan jumlah waktu tatap muka di kelas.
Model blended difokuskan untuk mengganti wujud pendidikan klasik
sehingga siswa lebih aktif dalam membaca materi pembelajaran di dalam
maupun di luar kelas.
Dengan begitu tujuan dari penggunaan blended learning dapat
diformulasikan sebagai berikut: (1) membantu tumbuh kembang siswa
menjadi lebih baik dalam hal belajar di dalam kelas serta membantu mereka
menemukan cara belajar yang mereka senangi sehingga dapat menambah
minat belajar siswa tersebut ; (2) menambah peluang yang besar bagi guru
dan siswa dalam hal belajar secara mandiri dan (3) dapat meringankan atau
13
membuat jadwal siswa menjadi fleksibel karena dilakukannya kelas secara
tata muka dan online.
Didalam blended learning komponen yang harus ada itu antara lain :
(1) Face-to-face Learning, (2) E-learning Offline, (3) E-learning Online, (4)
Mobile Learning (Mlearning). Penerapan blended learning menurut
Husamah mempunyai 2 kategori utama, diantaranya :
a. Meningkatkan bentuk kegiatan tatap muka. Biasanya para pengajar
menggunakan istilah Blended Learning merujuk kepada aktivitas yang
mereka lakukan didalam jaringan.
b. Pembelajaran campuran (hybrid learning). Pembelajaran model ini
meminimalkan jadwal tatap muka, dan memungkinkan peserta didik
untuk belajar secara online, tetapi tidak menghilangkan tatap muka
tersebut. Ini merupakan salah satu bentuk blended learning dalam versi
lainnya menurut Husamah (Husamah, 2014 : 22).
Menurut Chaeruman dan Maudiarti (2018) terdapat empat ruang belajar
dalam blended learning, seperti dibawah ini :
Gambar II.2. Empat Ruang Belajar dalam Blended Learning.
(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 3)
14
Aktivitas belajar yang terdapat di dalam quadrat blended learning diatas
dapat dilihat dari table berikut :
Tabel II.1. Contoh Learning Activities Model Blended Learning.
Blended Learning Setting
Synchronous Learning Asynchronous Learning
Live
Synchronous
Learning
(LSL)
Virtual
Synchronous
Learning
(VSL)
Self-Directed
Asynchronous
Learning (SAS)
Collaborative
Asynchronous
Learning (CAL)
Learning Activities
1. Lecture
2. Discussion
3. Practice
4. Workshop
5. Seminar
6. Lab
practice
7. Field trips
1. Virtual
class
2. Audio-
conference
3. Video-
conference
4. Web-based
conference
(webinar)
1. Reading
2. Watching
(video,webcast)
3. Listening (audio,
audio cast)
4. Online Study
5. Simulation
6. Drill and practice
7. Test/quiz
8. Journal/publication
(wiki, blog, etc.)
1. Participating in
discussion
forum
2. Online
assignment
(individual or
group)
3. Group
research/project
4. Sharing
publication
5. Learning
community of
practice
(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 4)
Penjelasan mengenai 4 ruang belajar dalam blended learning diatas
adalah sebagai berikut :
1) Sinkron langsung (live syncronous) yaitu proses belajar yang dilakukan
secara langsung dengan tatap muka dalam waktu (real time) dan tempat
yang sama. Contohnya seperti pembelajaran yang dilangsungkan didalam
kelas yang biasanya terdapat interaksi tatap muka antar guru dan siswa
inilah yang disebut sinkron langsung.
15
2) Sinkron virtual (virtual synchronous) yaitu proses belajar yang dilakukan
secara langsung tetapi dengan media online seperti tatap muka secara
maya melalui aplikasi video confrence contohnya seperti Zoom atau
Google Meet dan lain sebagainya yang dilakukan didalam waktu yang
sama namun tempat yang berbeda.
3) Asinkron mandiri (self-directed asyncrhonous) yaitu proses belajar yang
dilakukan secara mandiri oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Di sini
siswa dapat mengambil inisiatif sendiri tentang proses pembelajarannya.
Siswa dapat menentukkan sendiri kebutuhan dan tujuan belajarnya,
biasanya pembelajaran seperti ini dilakukan dengan melihat, mendengar,
membaca ataupun memperhatikkan learning object dalam berbagai jenis.
Media yang bisa digunakan sangat bervariasi mulai dari vidio, televisi,
radio, dokumen dalam bentuk Pdf, PPT,Doc, Modul, dan lain sebagainya.
4) Asinkron kolaboratif (collaborative asynchronous) yaitu proses belajar
yang bisa dilakukan bersama dengan orang lain dimanapun dan kapanpun.
Pembelajaran ini bisa dilakukan dengan cara saling mengkritisi,
mendiskusikan, mengevaluasi, membandingkan ataupun meneliti yang di
dukung dengan bantuan teknologi kolaboratif. Contohnya seperti
berdiskusi atau bekerja bersama dalam forum diskusi online, blog, lark,
dan lainnya.
Dengan menggabungkan 2 dari 4 ruang belajar diatas maka, proses
pembelajaran sudah bisa dikatakan sebagai pembelajaran blended learning
(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 5).
16
Menurut Medina didalam jurnalnya kombinasi pembelajaran di era new
normal saat ini merupakan metode pembelajaran yang efektif diterapkan.
Blended leraning pada prinsipnya merupakan model pebelajaran yang
bersifat mengkombinasikan strategi-strategi dalam pembelajaran sinkron
dengan pembelajaran asinkron. Dengan tujuan utama yaitu menghasilkan
efektivitas pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi optimal. Adapun
langkah-langkah desain pembelajaran blended learning adalah sebagai
berikut :
1) Merumuskan Capaian Pembelajaran
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sistem
pembelajaran blended learning adalah merumuskan capaian pembelajaran
terlebih dahulu. Capaian pembelajaran yaitu kompetensi yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa atau mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran.
Capaian pembelajaran ini contohnya seperti dalam menetapkan, memilih
dan menyusun materi yaitu; menentukan strategi atau perencanaan
pembelajaran, memilih materi pembelajaran serta menetapkan evaluasi
terhadap hasil belajarnya. Capaian pembelajaran ini harus dirumuskan
dengan baik karena akan menjadi dasar dalam meggembangkan komponen
pembelajaran yang selanjutnya.
2) Memetakan Serta Mengorgnisasikan Bahan Pembelajaran
Langkah yang kedua yaitu menyusun dan mendeskripsikan bahan kajian
serta materi pembelajaran kedalam pokok pembahasan, sub pokok
17
pembahasan dan pokok-pokok materi sesuai dengan capaian pembelajaran
yang sudah ditetapkan sebelumnya.
3) Menetapkan Dan Menentukan Aktivitas Pembeljaran Sinkron Dan
Asinkron
Langkah ketiga yaiu menentukan apakah materi dari pokok pembahasan
atau sub pokok pembahasan akan dapat dipahami dengan mudah melalui
strategi sinkron ataupun asinkron.
4) Merancang Aktivitas Pembelajaran Sinkron
Setelah diidentifikasi pokok pembahasan mana yang dapat dipahami
melalui pembelajaran dengan strategi sinkron maka kemudian menyusun
rancangan pembelajaran sinkron. Pembelajaran sinkron sendiri adalah
proses pembelajaran dimana antara guru dan siswa berada diwaktu sama
tetapi ditempat yang berbeda (virtual synchronous) ataupun ditempat
yang sama (live synchronous) maka, biasanya proses pembelajaran
berlangsung secara tatap muka dikelas ataupun dengan menggunakan
media teknologi komunikasi berupa video-conference atau audio-
conference. Langkah dalam pembelajaran sinkron sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan tatap muka, dimana dalam pembelajaran sinkron proses
pembelajaran juga terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan
kegiatan penutup.
5) Merancang Aktivitas Pembelajaran Asinkron
Setelah diidentifikasi pembahasan mana yang dapat dipahami melalui
pembelajaran asinkron kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun
18
rancangan pembelajaran asinkron yaitu merencanakan ragam materi
digital yang releven, forum diskusi daring yang releven, penugasan
daring yang releven dan evaluasi yang releven. Selanjutnya merangkai
alur pembelajaran asinkron dalam PEDATI, PEDATI sendiri merupakan
model desain pembelajaran Blended menurut Uwes Anis Chairuman
yaitu pembelajaran daring dengan strategi asinkron terdapat empat siklus
yaitu: Pelajari (Learning); Dalami (deepening); Terapkan (applying); dan
Evaluasi (measuring).
a. Pelajari; yaitu proses mempelajari bahan atau materi
pembelajaran pada asinkron dengan menyediakan berbagai jenis
dan bentuk media digital yang disebut sebagai objek belajar
(learning object) yaitu dengan membaca melalui teks, melihat
materi dengan visual berupa gambar, mendengarakan dengan
audio, proses melihat melalui video atau animasi,
mengeksperimen dan mempraktikkan dengan simulasi dan game
dan lain sebagainnya. Contoh media digital tersebut adalah
sebagimana berikut :
Tabel. II.2. Contoh Media Digital
Kegiatan Alat Atau Media Bentuk Alat Atau Media
Membaca Nskah atau Teks Doc, PDF, HTML, Edup.
Melihat Visual Jpeg, PNG, PPT, GIF
Mendengar Audio Mp3, Mp4, Midi
Mendengar dan
Menonton
Vidio Animasi FLV, WMv, SWF
Mengeksperimen
dan Mempraktikkan
Simulasi dan Game SWF, Mp3, MPS, WMP.
(Purnama, 2020 : 111)
19
b. Dalami; artinya, memperdalam pembelajaran dengan ikut
perperan serta dalam forum diskusi daring secara aktif. Keikut
sertaan dalam diskusi daring juga digunakan guru untuk
melakukan penilaian terhadap partisipasi ataupun kualitas respon
atau tanggapan selama diskusi sehingga tanggapan ataupun
komentar yang diberikan selama diskusi juga masuk pada
penilaian hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.
c. Terapkan; artinya, bahwa dari materi yang sudah didiskusikan
secara daring tadi kemudian diimplementasikan kedalam
penugasan secara online dengan jenis tagihan misalnya tes, kuis
ataupun yang lainnya sehingga penugasan ini pun masuk dalam
salah satu bentuk penilaian dalam strategi asinkron.
d. Evaluasi; dalam asinkron juga terdapat evalusi, yang dievaluasi
dalam hal ini adalah hasil dari penugasan yang diberikan pada
tahap Terapkan (Purnama, 2020 : 112).
2. Pemahaman Belajar
Pemahaman sebenarnya diambil dari kata paham yang bermakna
mengerti, sedangkan menurut Tim KBBI pemahaman adalah suatu cara
dimana seseorang dapat memahami atau memahamkan, sedangkan menurut
Bloom dalam Utami munandar pemahaman adalah kemampuan untuk
mengingat dan menggunakan informasi tanpa perlu menggunakannya dalam
situasi baru dan berbeda.
20
Heruman dalam Yonanda berpendapat bahwa tujuan dari memahami
sebuah konsep yaitu untuk siswa belajar agar menguasi suatu konsep yang
diberikan. Heruman juga mengatakan bahwa untuk memahami konsep
terbagi atas beberapa pengertian diantaranya, pertama didalam sekali
pertemuan terjadi penanaman konsep yang merupakan lanjutan dari
penanaman konsep sebelumnya, kedua penanaman pemahaman konsep di
lakukan pada pertemuan yang berbeda tetapi masih merupakan kelanjutan
dari pemahaman konsep pada pertemuan tersebut, penanaman konsep di
anggap sudah di sampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Berbeda dengan Sardiman ia berpendapat bahwa pemahaman konsep
dapat bermakna mempenagaruhi sesuatu dengan pikiran, maka dari itu
pembelajaran bermakna dapat mengerti secara mental mengenai arti khusus
dan filosofisnya maksud dari penerapan dan aplikasi-aplikasinya, oleh karena
itu belajar memiliki arti mampu memahami segala sesuatu yang diajarkan
baik dari segi penerapannya maupun prakteknya, sehingga menimbulkan
siswa bisa menguasai sesuatu suasana.
Pada proses belajar, faktor pemahaman belajar itu tidak bisa dipisahkan
dari yang namanya psikologis yang lain misalnya motivasi, konsentarsi, serta
respon. Siswa bagaikan subjek belajar bisa penggembangkan fakta- fakta,
ide- ide, serta skill. Setelah itu dengan faktor organisasi subjek belajar bisa
menata serta menciptakan hal-hal tersebut secara bersama jadi sesuatu pola
yang logis, sebab menekuni beberapa informasi sebagaimana terdapatnya,
21
secara berangsur-angsur subjek belajar mulai menguasai makna serta
implikasinya dari perkara totalitas.
Pemahaman berarti tidak hanya wajib namun pula menghendaki supaya
peserta didik mampu menggunakan materi-materi yang sudah dipahami jika
telah seperti itu maka belajar akan terasa sangat mudah, tetapi pada
kenyatannya masih banyak peserta didik di sekolah-sekolah yang ialah faktor
comprehension. Contohnya banyak peserta didik yang belajar dimalam hari
hanya pada waktu dimana akan melaksanakan ujian dipagi harinya dan
setelah dilaksanakan pembelajaran dihari berikutnya banyak peserta didik
yang lupa akan materi yang telah mereka pelajari. Hal ini menjadi problem
dimana kita bisa melihat ahwa peserta didik tidak memiliki tingkat
pemahaman yang tinggi terhadap materi yang diajarkan.
Sardiman mengatakan bahwa pemahaman memiliki sifat yang dinamis
dengan isi, sehingga di sini memerlukan pemahaman yang sifatnya lebih
kreatif lagi, pemahaman dapat membuat imajinasi dan pikiran yang tenang,
jika peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang kuat maka akan sangat
mudah dalam memerima jawaban yang pasti atas pertanyaan atau berbagai
masalah dalam belajar. Selain itu Bloom dan Winkel mengelompokkan
pemahaman ke dalam ranah kognitif, pemahaman sendiri berisi tentang
keterampilan dalam memahami atau menangkap materi yang diberikan.
Beberapa kata kerja operasional berikut dapat membantu dalam melihat
ukuran pemahaman seseorang, yaitu: membandingkan, mengidentifikasi,
merinci, menghitung, mengubah, meguraikan, membedakan, mendiskusikan,
22
memberi contoh, menerangkan, mengemukakan, merangkum, menjabarkan
dan sebagainya. Peserta didik dianggap sudah dapat memahami tentang suatu
hal dengan di lihat dari jika ia telah mampu melakukan hal-hal yang
tercantum pada kata kerja operasional di atas (Yonanda, 2017 : 7).
Dalam tiap pendidikan, yang jadi tujuan akhir merupakan mendapatkan
hasil belajar. Hasil Belajar seseorang akan terlihat jika seseorang tersebut
memiliki hasil belajar yang baik dilihat dari peningkatan nilai serta akan
terlihat juga dari minat orang tersebut dalam menjajaki proses pendidikan
yang ada.
Siswa dikatakan mampu di dalam pembelajarannya, apabila dapat
memperluas kemampuan pengetahuan dan kemampuan perilakunya.
Sebaliknya hasil belajar adalah perubahan keterampilan dan kecakapan,
kerutinan, perilaku, penafsiran, Ilmu, dan reward, yang sering disebut dengan
kognitif , afektif, serta psikomotor yang melewati proses pembelajaran.
Memahami sebuah Konsep, bagi Bloom merupakan suatu kemampuan
seseorang yang dapat menerima dan menyerap proses pembelajaran tersebut.
pemahaman ini menarangkan tidak semua siswa yang sanggup menerima,
meresap, serta menguasai materi yang diajarkan oleh para pengajar kepada
mereka, ataupun sampai dimana siswa mampu menguasa apa yang mereka
lihat, dengar, dan rasakan ataupun diuji secara langsung. Uraian bisa dibagi
dengan sebagian ciri bagaikan berikut:
a) Pemahaman ialah keahlian buat menerangkan serta menerapkan kembali
sesuatu, artinya kalau seorang sudah menguasai suatu ataupun sudah dapat
23
memahami hendak sanggup menerangkan ataupun menginterprestasikan
apa yang telah ia dapatkan.
b) Pemahaman tidak hanya mengenali, umumnya cuma sebatas
menginterprestasika apa yang sudah didapatkan serta mempraktekkannya.
c) Pemahaman bukan hanya mengenali, sebab memahami sesuatu harus
mengaitkannya dengan proses mental yang dinamis, dengan menguasai
siswa hendak sanggup membagikan penjelasan serta memahaminya.
d) Pemahaman ialah sesuatu proses bertahap yang tiap-tiap memiliki
keahlian tertentu (Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, 2015 :
106).
Azwar mengemukakan bahwa perilaku atau sikap tidak hanya berupa
aspek yang mencangkup mental saja, tetapi juga menyangkut aspek respon
fisik. Jadi sikap ini harusnya ada kerja sama yang kompak antara mental dan
fisik secara serempak. Apabila hanya aspek mental saja, kemungkinan tidak
akan tampak dengan jelas perilaku seseorang yang ditunjukkanya. Kemudian,
Azwar juga membahasa tentang struktur perilaku yang terbagi menjadi 3
bagian yang saling menunjang, yaitu : bagian kognitif, afektif, dan konatif.
Bagian atau komponen kognitif adalah representasi tentang yang dipercayai
oleh individu pemilik sikap ;bagian atau komponen afektif, adalah perasaan
yang sedang dirasakan seperti perasaan emosional, dan komponen konatif
adalah bagian dari keinginan seseorang berperilaku tertentu sesuai dengan
perilaku yang dipunyai orang tersebut (Saifuddin Azwar, 1995 : 3).
24
Pemahaman konsep diperoleh siswa dari hasil belajar yang dialami
selama proses pembelajaran. Pemahaman konsep merupakan kemampuan
siswa yang menunjukkan siswa mampu menjelaskan materi yang dipelajari
baik sebagian materi maupun materi secara keseluruhan dengan
menggunakan bahasanya sendiri. Siswa dikatakan mampu memahami konsep
jika siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan materi dengan bahasa
ataupun pengertiannya sendiri tanpa terpaku pada buku. Konsep-konsep dasar
harus dipahami dengan benar sebelum memahami konsep yang lebih
kompleks (Alighiri & Drastisianti, 2018 : 2).
Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa Pengukuran ketercapaian
pemahaman konsep setelah pembelajaran menggunakan ketercapaian hasil
belajar pada ranah kognitif. Namun, untuk mengikuti perkembangannya
penilaian ranah kognitif yang digunakan yaitu taksonomi Bloom yang telah
direvisi oleh Krathwohl (2002). Taksonomi Bloom ranah kognitif yang
direvisi oleh Krathwohl meliputi:
1) mengingat (remember) yang berarti mengambil pengetahuan tertentu
yang sudah tertanam dalam ingatan (long term memory);
2) memahami (understand) adalah mengkonstruksi makna dari materi atau
pesan pembelajaran meliputi ucapan, tulisan, dan komunikasi grafik atau
gambar;
3) mengaplikasikan (apply) yaitu melibatkan penggunaan prosedur-prosedur
tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan;
25
4) menganalisis (analyze) berarti membagi materi-materi menjadi bagian-
bagian penyusunnya dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut
berhubungan satu dengan lainnya dan terhadap keseluruhan struktur atau
tujuan;
5) menilai (evaluate) merupakan suatu proses untuk membuat keputusan
yang didasarkan pada kriteria-kriteria dan standar-standar; dan
6) mencipta (create) merupakan memadukan elemen-elemen secara
bersama menjadi sesuatu yang baru, koheren atau membuat suatu produk
yang orisinil (baru). Kemampuan pemahaman konsep berperan besar
dalam menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia (Lorin
W. Anderson dan David R. Krathwohl, 2015 : 44).
3. Aspek Kognitif
Hasil belajar ialah sikap yang diperoleh siswa sehabis menghadapi
kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek pergantian sikap tersebut bergantung
pada yang dipelajari oleh siswa. Jika siswa menekuni pengetahuan tentang
konsep, hingga pergantian sikap yang diperoleh merupakan berbentuk
kemampuan konsep.
Evaluasi hasil belajar mengisyaratkan hasil belajar selaku program
ataupun objek yang menjadi target riset. Hasil belajar selaku objek evaluasi
pada hakikatnya memperhitungkan kemampuan siswa terhadap tujuan-
tujuan instruksional. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang
dipunyai siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Bloom membagi
hasil belajar jadi 3 ranah ialah:
26
1) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.
2) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan
bertindak.
Menurut Gagne hasil belajar dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
1) Data verbal, ialah tingkatan pengetahuan yang dipunyai seorang yang
diungkapkan lewat bahasa lisan ataupun tertulis kepada orang lain.
2) Keahlian intelektual, ialah keahlian seorang yang berhubungan dengan
lingkungannya serta dengan dirinya sendiri.
3) Pengetahuan aktivitas kognitif, ialah keahlian yang bisa menyalurkan serta
memusatkan kegiatan kognitifnya sendiri spesialnya apabila lagi belajar
serta berfikir.
4) Keahlian motorik, ialah keahlian seorang yang sanggup melaksanakan
sesuatu rangkaian gerak gerik jasmani.
5) Perilaku, ialah sifat tertentu dari seorang terhadap sesuatu objek. Untuk
melihat tingkatan penguasaan materi selama proses belajar mengajar
berlangsung digunakan instrumen ukur berbentuk uji dalam sesuatu proses
penilaian (Mahaningtyas, 2017 : 4).
27
Ranah kognitif erat kaitannya dengan hasil berbentuk pengetahuan,
keahlian serta keahlian intelektual. Ranah kognitif mencakup jenis berikut;
(1) ingatan, (2) penguasaan, (3) mencoba (apply), (4) anslisis, (5) evaluasi,
(6) serta membuat.
Ranah kognitif ini mencakup keahlian peserta didik dalam berfikir,
menguasai pemakaian pengukuran serta guna, mempraktikkan pengukuran
tersbut serta menggunakannya, menganalisis pemakaian rumus serta guna
dan membuat dokumen pengolah angka simpel (Khoiroh, 2017 : 153).
Piaget mengemukakan uraian struktur kognitif tentang bagaimana anak
meningkatkan konsep dunia didekat mereka. Teori Piaget kerap disebut
dengan genetic epistimologi (epistimologi genetik) sebab teori ini berupaya
melacak pertumbuhan keahlian intelektual.
Pertumbuhan kognitif ialah perkembangan berfikir logis dari masa
balita sampai berusia, bagi Piaget pertumbuhan yang berlangsung lewat 4
sesi, yaitu: Tahap sensori-motor berlangsung pada umur 0 – 1,5 tahun, Tahap
pra-operasional berlangsung pada umur 1,5 – 6 tahun, Tahap operasional
konkrit berlangsung pada umur 6 – 12 tahun, dan Tahap operasional formal
berlangsung pada umur 12 tahun ke atas.
Piaget yakin, kalau kita telah melewati keempat sesi tersebut, walaupun
bisa jadi tiap sesi dilalui dalam umur berbeda. Tiap sesi dimasuki jika otak
kita telah cukup matang untuk memperbolehkan logika tipe baru ataupun
pembedahan. Semua orang melewati tiap tingkatan, namun dengan kecepatan
yang berbeda, jadi bisa jadi saja seorang anak yang berusia 6 tahun terletak
28
pada tingkatan operasional konkrit, sebaliknya terdapat seseorang anak yang
berusia 8 tahun masih pada tingkatan pra- operasional dalam metode berfikir.
Tetapi urutan pertumbuhan intelektual sama buat seluruh anak, struktur buat
tingkatan tadinya terintegrasi serta tercantum selaku bagian dari tingkat-
tingkat selanjutnya (Ibda, 2015 : 28).
Dalam perspektif kognitif, belajar merupakan pergantian dalam
struktur mental seorang yang membagikan kapasitas buat menampilkan
pergantian prilaku. Struktur mental ini meliputi pengetahuan, kepercayaan,
keahlian, harapan serta mekanisme lain dalam tujuan pembelajar. Fokus teori
kognitif merupakan kemampuan buat berprilaku serta bukan pada prilakunya
sendiri.
Saam mengemukakan jika Teori kognitif menekankan kalau kejadian
belajar ialah proses internal ataupun mental manusia. Teori kognitif
melaporkan kalau tingkah laku manusia yang nampak tidak dapat diukur serta
diterangkan tanpa mengaitkan proses mental yang lain semacam motivasi,
perilaku, atensi, serta keinginan.
Gredler dalam Uno menjelaskan Teori belajar kognitif ialah sesuatu
teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar
itu sendiri. Untuk pemeluk aliran ini, belajar tidak hanya mengaitkan ikatan
antara stimulus serta respons. Tetapi lebih erat dari itu, belajar mengaitkan
proses berpikir yang sangat lingkungan.
Dalyono mengemukakan jika Dalam teori belajar kognitif tingkah laku
seorang tidak cuma dikontrol oleh “reward” serta“ reinforcement”. Mereka
29
ini merupakan para pakar jiwa aliran kognitifis. menurut mereka, tingkah laku
seseorang tetap didasarkan pada kognisi, ialah aksi memahami ataupun
memikirkan suasana di mana tingkah laku itu terjalin.
Tappan dalam Santrock menyatakan bahwa Ada tiga klaim dalam inti
pandangan Vygotsky.
a. Kemampuan kognitif anak bisa dimengerti apabila dianalisis serta
diinterpretasikan secara developmental.
b. Keahlian kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, serta wujud diskursus,
yang berperan selaku perlengkapan psikologis buat menolong serta
mentransformasi kegiatan mental,
c. Keahlian kognitif berasal dari kedekatan sosial serta dipengaruhi oleh latar
balik sosiokultural.
Bagi Vygotsky, jika menggunakan pendekatan developmental berarti
menguasai kognitif anak dengan mengecek asal usulnya serta
transformasinya dari wujud sekarang ke wujud berikutnya. Setelah itu
Robbins dalam Santrock mengemukakan bahwasanya untuk menguasai
kognitif kita wajib mengecek perlengkapan yang memperantarai serta
membentuknya, membuat Vygotsky berkomentar kalau bahasa merupakan
perlengkapan yang sangat berarti. Setelah itu Vygotsky juga menjelaskan
bahwa keahlian kognitif berasal dari ikatan sosial serta kultur. Pertumbuhan
anak tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sosial serta kultural.
Dari ketiga klaim dasar ini Vygotsky mengajukan gagasan yang unik
serta kokoh tentang ikatan antara pendidikan serta pertumbuhan. Ilham secara
30
khusus merefleksikan pemikirannya yaitu kognitif berasal dari suasana sosial.
Salah satu ilham unik Vygotsky merupakan konsepnya tentang zone of
proximal development (Anindar, 2014 : 11).
4. Materi Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur
a) Struktur Atom
Pada tahun 1807 John Dalton merumuskan pernyataannya yang
disebut Teori Atom Dalton. Menururt Dalton , atom itu seperti bola kaku
yang tidak dapat diuraikan lagi mejadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Ternyata pandangan ini tidak benar adanya karena telah ditemukan
sejumlah partikel sub atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron
yang memegang peranan dalam menjelaskan sifat-sifat kimia (Yayat
Sudrajat, 2016 : 14)
1) Elektron
Elektron pertama kali ditemukan pada tahun 1834, penemuan ini
diawali dengan pembuatan tabung sinar katoda oleh J Plucker (1855)
yang dipelajari lebih lanjut oleh W.Crookes, (1875) dan J.J Thomson
(1879) dibuktikan bahwa sinar yang kehijau-hijauan itu dipancarkan
dari katoda. Setelah diteliti secara mendalam Sinar ini disebut sinar
katoda. Pada tahun 1891 Stoney mengusulkan nama elektron untuk
satuan listrik dan kini partikel sinar katoda disebut elektron.
2) Proton
Pada tahun 1886, Eugene Goldstein dengan memakai tabung Crookes
yang dilubangi katodenya, dapat mengamati sinar yang menembus
31
lubang-lubang tersebut. Sinar ini disebut sinar saluran. Sinar-sinar
saluran ini ternyata bermuatan positif, partikel ini kemudian diberi
nama dengan proton.
3) Neutron
Pada tahun 1932 James Chadwick berhasil menenmukan suatu partikel
subatom selanjutnya yang diberi nama Neutron. Berbeda dari partikel-
partikel atom lainnya neutron tidak bermuatan atau bisa disebut juga
bermuatan netral dan massanya hampir sama dengan massa proton.
b) Perkembangan Model Atom
1) Model Atom J.J. Thomson
Menurut J.J. Thomsom atom itu seperti roti kismis dimana atom
disebut sebagai bola yang bermuatan positif dan didalamnya terdapat
elektron yang bermuatan negatif sehingga, secara keseluruhan atom
tersebut bermuatan netral.
2) Model Atom Rutherford
Menurut Rutherford atom terdiri dari inti atom yang bermuata positif
dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif yang bergeak
mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk elips.
3) Model Atom Bohr
Bohr mencoba memperbaiki model atom Rutherford, Menurut Bohr
elektron bergerak pada lintasan tertentu sehingga elektron berada
pada tingkat energi tertentu sesuai lintasannya.
32
4) Model Atom Mekanika Kuantum
Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori Bohr mengenai
model atom, dimana model atom ini menyatakan bahwa posisi
elektron didalam atom tidak dapat diperkirakan kemungkinana
ditemukannya elektron pada suatu tempat tertentu, yang disebut
orbital (Teti Elida, 1996 : 7).
c) Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah cara elektron terdistribusi diantara
orbital dari suatu atom. Konfigurasi elektron terbagi menjadi dua, yaitu
berdasarkan kulit dan berdasarkan orbital. Konfigurasi elektron
berdasarkan kulit dan sub kulit dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.3. Tabel Kulit, Sub Kulit, dan Jumlah Orbital.
Kulit Subkulit Jumlah orbital
K
L
M
N
s
s
p
s
p
d
s
p
d
f
1
1
3
1
3
5
1
3
5
7
(Teti Elida, 1996 : 12)
33
d) Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Perkembangan sistem periodik unsur ini dimulai pada akhir abad
ke 18 dan permulaan abad 19. Setelah Lavoiser (1769) memberikan
penjelasannya tekait konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 membuat
daftra unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam kelompok
logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal sebanyak lebih dari
21 unsur. Setlah itu perkembangan sistem periodik unsur terus
berkembang yang dipelopori oleh beberapa ilmuan seperti Johann W.
Dobereiner (1817), J.A.K. Newland (1863-1865), Begeyer De
Chancourtois (1863), dan lain sebagainya. Pada akhirnya ditemukanlah
sistem perodik panjang yang kita gunakan sekarang.
Unsur-unsur dalam sistem periodik ini dikelompokkan kedalam
golongan dan periode. Pengelompokkan secara horizontal yang disebut
dengan periode yang terdiri dari 7 perioda, sedangkan pengelompokkan
secara vertikal disebut dengan golongan yang terdiri dari golongan A
dan B.
Unsur golongan A disebut seebagai unsur golongan utama yang
terdiri dari golongan IA-VIIIA. Unsur-unsur golongan B disebut unsur-
unsur transisi yang terdiri dari 8 golongan yaitu IB-VIIIB.
Golongan A mempunyai konfigurasi elektron terluar yaitu ns1-2np0-6,
yang berarti :
1) Pangkat merupakan jumlah elektron terluar pada kulit terluar
2) “N” menunjukkan periode
34
3) Jumlah elektron pada kulit terluar menunjukkan golongan.
Contoh soal :
Na11 = 1s2 2s2 2p6 3s1
Termasuk golongan IA, periode 3.
Golongan B mempunyai konfigurasi terluar (n-1)d1-10ns1-2 yang berarti
1) Pangkat menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar
2) “N” menunjukkan periode.
Catatan :
a. Jika jumlah elektron = 8-10, maka unsur termasuk golongan
VIII(B)
b. Jika jumlah elektron = 11, maka unsur termasuk kedalam
golongan IB
c. Jika jumlah elektron = 12, maka unsur termasuk kedalam
golongan IIB untuk jumlah elektron lainnya sama dengan
penentuan golongan A. (Teti Elida, 1996 : 25)
B. Penelitian Yang Relevan.
1. Dalam penelitian Citra Ayu Dewi mengenai pengaruh Blended Learning
berbasis masalah (PBL) terhadap hasil belajar siswa hasilnya adalah
terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar mahasiswa
yang diajar menggunakan PBL dipadu dengan blended learning
dibandingkan dengan strategi problem based learning saja. Skor atau nilai
hasil belajar mahasiswa yang menggunakan PBL dipadu dengan blended
35
learning lebih tinggi dibandingkan strategi problem based learning saja
(Citra ayu dewi, 2013 : 10).
2. Dalam penelitian Mega Restu Angraini mengenai penerapan blended
learning berbasis edmodo terhadap minat dan hasil siswa hasilnya adalah
minat belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan model
blended learning berbasis edmodo adalah sangat kuat dan sudah termasuk
kedalam kategori sangat baik (Angraini et al., 2018 : 8).
3. Dalam penelitian Kusumawati Dwiningsih dan Nur Aisyi Sakinah
mengenai pengembangan multimedia interaktif berbasis blended learning
untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa hasilnya adalah peningkatan
hasil belajar siswa dari kegiatan pretest ke dalam kegiatan posttest.
Peningkatan hasil belajar siswa mencapai kategori sedang hingga tinggi.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif
berbasis blended learning mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Nur
Aisyi Sakinah dan Kusumawati Dwiningsih, 2018 : 152).
4. Dalam penelitian Sidiq Subagiyo mengenai penerapan model blended
learning untuk meningkatkan pemahaman konsep termokimia siswa.
Berdasarkan hasil penilitian ini diperoleh simpulan bahwa model blended
learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan rata-rata nilai evaluasi pemahaman konsep dikelas
eksperimen 77,3 dan kelas kontrol 69,7 dan pengujian juga dilakukan
dengna menggunakan statistik perhitungan (Subagiyo, 2019 : 6).
36
5. Dalam penilitian Gege Sandi mengenai pengaruh blended learning
terhadap hasil belajar kimia ditinjau dari kemandirian siswa. Berdasarkan
penelitian ini terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang
mengikuti blended learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran
langsung. Rerata skor hasil belajar kimia siswa yang mengikuti blended
learning lebih tinggi dari rerata skor hasil belajar siswa yang mengikuti
pembelajaran langsung (Sandi, 2012 : 249).
6. Berdasarkan penelitian Rizqa Afdhila mengenai Penerapan Pembelajaran
Blended Learning Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 1
Unggul Darul Imarah. Dapat disimpulkan bahwa Ketuntasan belajar
siswa dengan menggunakan pembelajaran blended learning pada materi
larutan penyangga masuk kedalam kategori sangat baik. Serta terjadi
peningkatan aktivitas siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran
blended learning pada materi larutan penyangga Respon siswa dan guru
terhadap penggunaan pembelajaran blended learning pada materi larutan
penyangga dengan persentase masing-masing adalah 83,31% dan 89,95%
(Afdhila et al., 2017 : 170).
7. Berdasarkan penelitian Siti Farhatus Tsaniyah, mengenai pengaruh model
blended learning menggunakan schoology terhadap prestasi belajar
ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa siswa
yang belajar menngunaka metode blended learning mampu belajar lebi
baik. Mereka mampu untuk memantau, mengevaluasi serta
37
mengorganisasikan belajarnya secara efektif. Mereka juga mampu
menyelasaikna tuganya dengan baik (Tsaniyah et al., 2019 : 75).
8. Berdasarkan penelitian Dian Pratiwi, mengenai efektivitas model blended
e-learning cooperative approach tipe tgt dilengkapi modul terhadap
prestasi belajar kimia materi pokok hidrokarbon kelas x semester ii sma
negeri 5 surakarta tahun ajaran 2011/2012. Didapatkan bahwa Model
pembelajaran Blended e-learning Cooperative Appoach (BeLCA) tipe
TGT dilengkapi modul efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
pada sub materi pokok Hidrokarbon pada kelas X semester II tahun ajaran
2011/2012 (Pratiwi & Bakti Mulyani, 2013 : 100).
9. Berdasarkan penelitian Riskey Oktavian, mengenai efektivitas
pembelajaran daring terintegrasi di era pendidikan 4.0. dapat ditarik
kesimpulan bahwa Penggunaan pembelajaran daring akan sangat efektif
jika semua komponen esensial dalam pembelajaran yaitu diskursif,
adaptif, interaktif dan reflektif (Oktavian et al., 2020 : 134).
10. Dalam penelitian Garnis Astriyanti mengenai model blended learning
berbasis task dengan penilaian jurnal belajar terkait pencapaian
kompetensi dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan komptensi dasar siswa dengan menggunakan model blended
leaning dan besar pengaruh yang diberikan sebesar 16,6% yang termasuk
dalam kriteria sedang (Astriyanti et al., 2017 : 7).
38
C. Konsep Oprasional
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam dua variabel, yaitu variable bebas dan
variable terikat. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai variable yang
terdapat didalam penelitian :
a. Variabel bebas, model pembelajaran blended learning menjadi variabel
bebas didalam penelitian ini.
b. Variabel terikat, sedangkan pemahaman belajar siswa menjadi variabel
terikat didalam penelitian ini.
2. Prosedur Penelitian
Secara rinci tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Tahap Persiapan
1) Menganalisis KI dan KD pada standar mata pelajaran kimia kelas
X SMK sesuai dengan Kurikulum 2013 yang digunakan
sekarang, serta menganalisis materi pada buku teks atau paket
untuk menentukkan konsep pembelajaranya sehingga dapat
menggunakan model pembelajaran blended learning. Pada
penelitian ini materi yang digunakan yaitu struktur atom dan
sistem periodik unsur.
2) Mewawancarai guru kimia disekolah mengenai pemahaman
belajar siswa.
39
3) Menetapkan pokok bahasan yang akan disajikan pada penelitian
yaitu struktur atom dan sistem periodik unsur.
4) Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas X TKJ-1 SMK Telkom
Pekanbaru tahun ajaran 2021/2022 sebagai subjek penelitian.
5) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, program
semester, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
6) Mempersiapkan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan
data yaitu soal Test.
7) Menguji validasi instrumen penelitian berupa soal test objektif
kepada para ahli, kemudian diperbaiki dengan saran para ahli,
selanjutnya instrumen diuji cobakan kepada kelas XI SMK
Telkom Pekanbaru.
8) Menghubungi guru kimia untuk menentukkan waktu pelaksanaan
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Memberikkan soal pretest pada siswa yang akan diberikan
perlakuan yaitu kelas X TKJ-1.
2) Memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran
Blended Learning dengan menggabungkan anatara pembelajaran
synchronous dan asynchronous. Adapun tahapan-tahapannya
adalah sebagai berikut :
40
a) Online (Self-directed asynchronous)
(a) Memberikan materi pembelajaran 3 hari sebelum
pembelajaran tatap muka secara online melalui
Whatshapp Group, materi pembelajaran berupa Link
vidio Youtube dan PPT Materi.
(b) Siswa mempelajari materi tersebut di rumah
menggunakan materi yang telah dibagikan melalui group
whatshapp, kemudian berdiskusi tentang materi apakah
sudah jelas atau belum dan selanjutnya mengirimkan
hasil belajarnya dalam bentuk screanshot PPT ataupun
vidio yang telah diberikan.
b) Tatap muka (live synchronous learning)
(a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan
salam berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.
(b) Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.
(c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
(d) Memberikan Quis untuk melihat hasil yang telah mereka
pelajari sendiri dirumah menggunakan media PPT dan
vidio Youtube.
(e) Menanyakan kepada siswa materi yang kurang dipahami
oleh siswa.
(f) Menjelaskan materi yang kurang dipahami oleh siswa.
41
(g) Mendiskusikan soal – soal yang berkaitan dengan materi
pembelajaran atau mengerjakan LKPD yang telah
disediakan bersama kelompok.
(h) Evaluasi proses dan hasil kegiatan, guru dan siswa
melakukan refleksi terhadap serangkaian kegiatan yang
telah mereka jalani beserta hasil-hasilnya
(i) Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.
(j) Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Tahap Akhir
1) Pada kelas eksperimen setelah semua materi pokok bahasan
struktur atom dan sistem periodik selesai diajarkan, guru
memberikkan posttest mengenai pokok bahasan tersebut untuk
menentukkan peningkatan hasil belajar akibat dari implementasi
model pembelajaran blended learning.
2) Data akhir (selisih dari nilai pretest dan posttest yang diperoleh
dari kelas eksperimen akan dianalisis menggunakan rumus
statistik pelaporan).
42
D. Hipotesis Penelitian.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis
dalam penelitian ini adalah :
H0 : Implementasi pembelajaran menggunakan model Blended Learning
tidak mampu untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada
materi struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X- TKJ 1 SMK
Telkom Pekanbaru.
Ha : Implementasi pembelajaran menggunakan model Blended Learning
mampu untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi
struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK
Telkom Pekanbaru.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini membutuhkan data-data yang diperoleh dari lapangan
sehingga jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode Blended
Learning ini digunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen
adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan (Sugiyono,
2010 : 107).
Berdasarkan baik buruknya eksperimen atau sempurna tidaknya
eksperimen menurut Campbell & Stanley maka secara garis besar penelitian
ini termasuk kepada pre-eksperimental atau Pra-eksperimental.
Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen dengan desain
One-Group Pretest-Posttest Design atau Tes Awal - Test Akhir Kelompok
Tunggal (Suharsimi Arikunto, 2013 : 67).
Tabel III.1. Kerangka Desain Penelitian
Keterangan :
O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan).
O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran
menggunakan model Blended Learning).
O1 - X - O2
44
X = perlakuan (belajar menggunakan model Blended Learning)
(Yenni Kurniawati, 2020 : 35).
Adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, yang merupakan metode berdasarkan filsafat positivisme sebagai
metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono,
2010 : 23).
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2021/2022 dan penelitian dilakukan di kelas X TKJ 1 SMK Telkom
Pekanbaru.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi atau dikenal juga dengan istilah universe adalah
keseluruhan kelompok dari orang-orang , benda, peristiwa atau barang-
barang yang diminati oleh peneliti untuk diteliti. Populasi juga bisa
dikatakan sebagai jumlah keseluruhan dari satuan-satuan individu-
individu yang karakteristiknya hendak diteliti (Yenni Kurniawati, 2020
: 113).
Populasi juga bisa dikatakan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015 : 117).
45
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK
Telkom Pekanbaru.
2. Sampel
Sampel atau contoh di dalam penelitian adalah sebagian besar
dari populasi yang karakteristiknya akan atau hendak diteliti, dimana ia
telah mewakili secara keseluruhan sifat dan karakter dari populasi (Yenni
Kurniawati, 2020 :114).
Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Yenni Kurniawati, 2020 : 126).
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah kelas X TKJ-1
yang terdiri dari 32 orang sebagai kelas eksperimen, dalam penelitian ini
sampel ditentukkan berdasarkan rekomendasi guru bidang studi kimia
yang ada di SMK Telkom Pekanbaru yaitu Ibu Putri Kamila Rizta, S. Pd.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran
berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh siswa selama belajar dengan
mengimplementasikan model blended learning.
Dari indikator tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
46
1. Tes
Tes merupakan salah satu alat yang biasa digunakan untuk
mengevaluasi pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan seseorang dalam hasil tertentu. Hasil belajar seseorang dapat
diketahui melalui tes.
Tes didalam penelitian ini digunakan bertujuan untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terhadap materi, ketika sebelum pemberian
perlakuan (pretest) dan sesudah pemberian perlakuan (posttest) pada
model pembelajaran Blended Learning. Test ini berbentuk soal objektif.
E. Instrumen Penelitian
1. Tes Hasil Belajar Siswa
Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tes
pemahaman belajar atau pemahaman konsep siswa yang terdiri dari
pretest dan posttest. Tes ialah suatu instrumen berupa soal-soal yang
digunakan untuk mengetahui atau melihat sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan langkah-langkah yang sudah ditentukan. Dalam hal ini tes yang
digunakan berupa tes objektif atau pilihan ganda karena mempunyai
kelebihan dalam hal efisien dalam mengoreksi jawaban peserta didik
karena kunci jawaban bersifat mutlak penilaiannya. Penilaiannya bahkan
dapat menggunakan alat-alat kemajuan teknologi misalnya scanner dan
lainnya (Yenni Kurniawati, 2020 : 18).
47
Test ini disusun berdasarkan rubrik pembelajaran oleh peneliti dan
divalidasi oleh tim ahli. Tes ini juga disusun berdasarkan indikator
tertentu karena bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa baik
dalam bentuk pemahaman siswa terhadap materi setelah belajar dalam
jangka waktu tertentu. Indikator tes pemahaman belajar siswa tersebut
menggunakan kategori dalam dimensi proses kogitif pada ranah kognitif
Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4) seperti
penelitian yang telah dilakukan oleh Isnaini, Aini, dan Anggraini (2016)
dalam instrumen pemahaman konsepnya juga menggunakan jenjang
kognitif C1-C4 (Hikmah, 2017 : 190).
Cara pemberian skornya adalah sebagai berikut :
𝑠𝑘𝑜𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100
Kriteria yang digunakan untuk menentukan ketuntasan hasil belajar
siswa dalam penelitian ini adalah:
Tabel III. 2. Kategori Standar Penilaian
Nilai Kategori
0 – 49 Sangat rendah
50 – 69 Rendah
70 – 79 Sedang
80 – 89 Tinggi
90 – 100 Sangat tinggi
(wahyuddin, 2018 : 86)
48
F. Teknik Analisis Data
Data yang dimaksud pada bagian ini adalah data yang diperoleh dari
hasil penelitian. Data hasil penelitian tersebut meliputi tes hasil belajar siswa.
Teknik analasis data di dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t dan normalitas
Gain.
1. Analisi Butir Soal
Aktivitas menganalisis butir soal ialah sesuatu aktivitas yang wajib
dicoba buat tingkatkan kualitas soal yang sudah ditulis Pada riset ini buat
mendapatkan soal–soal uji yang baik selaku perlengkapan pengumpul
informasi hingga diadakan uji coba terhadap perseta didik lain, yang tidak
tercantum dalam ilustrasi riset. Soal–soal yang diuji cobakan setelah itu
dianalisis buat mengenali validitas, reliabilitas, tingkatan kesukaran serta
daya pembeda.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan mutu yang menampilkan ikatan antara
sesuatu pengukuran (penaksiran) dengan makna ataupun tujuan kriteria
belajar ataupun tingkah laku. Bagi Suharsimi validitas ialah sesuatu
dimensi yang menampilkan tingkatan kevalidan suatu instrumen.
Instrumen yang valid ataupun sahih memiliki validitas besar.
Kebalikannya, instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas
rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila sanggup mengukur apa
yang ingin diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010 : 211)
49
Uji validitas yang dicoba terhadap instrumen uji ini merupakan
uji validitas isi (content validity) serta validitas empiris.
1) Validitas Isi
Validitas uji yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
validitas isi ataupun content validity. Validitas isi merupakan
hubungan isi dengan item atau pertanyaan-pertanyaan di dalam
instrumen yang representatif dari semua domain-domain isi
pelajaran atau sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah
ditentukan (Yenni Kurniawati, 2020 : 126).
2) Validitas Empiris
Validitas empiris merupakan suatu instrumen yang diuji
dengan metode menyamakan antara kriteria yang terdapat pada
instrumen dengan fakta - fakta empiris yang terjalin di lapangan.
Validitas butir soal dihitung dengan rumus product moment, antara
skor butir soal (Xp) dengan skor total (Xt). Digunakan rumus
product moment sebab informasi yang dikorelasikan merupakan
informasi interval dengan informasi interval. Ada pula rumusnya
sebagai berikut: (Miterianifa dan Mas’ud, 2016 : 172)
𝑟𝑥𝑦 =𝑁 Σ 𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√(𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2)(𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
∑X = jumlah skor butir
∑Y = jumlah skor total
N = jumlah sampel
50
b. Reliabilitas
Reliabilitas ataupun keandalan merupakan mutu yang
menampilkan kemantapan (consistency) ekuivalensi ataupun stabilitas
sesuatu pengukuran yang dicoba. Sesuatu uji ataupun perlengkapan
penilaian dikatakan andal bila dia bisa dipercaya, tidak berubah- ubah,
ataupun normal serta produktif. Buat uji hasil belajar wujud penjelasan,
pada biasanya buat mengenali reliabilitas uji tersebut digunakan rumus
alpha. Ada pula rumus alpha yang diartikan merupakan selaku berikut;
r11 = (𝑛
𝑛−1) (1 −
∑ 𝑆𝑖2
𝑆𝑡2 )
Keterangan:
r11 : Koefisien reliabilitas tes
n : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 : Bilangan konstan
∑ 𝑆𝑖2 : Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item
𝑆𝑡2 : Varian total
51
Tabel III.3. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes
No. Rentang Kriteria
1. r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah
2. 0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah
3. 0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup
4. 0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi
5. 0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
Sumber: Miterianifa dan Mas’ud Zein (2016) : 175.
c. Tingkat Kesukaran
Saifudin Azwar menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal
ialah proporsi antara banyaknya peserta tes yang menjawab butir soal
dengan benar dengan banyaknya peserta tes. Hal ini menjelaskan bahwa
makin banyak peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar maka
makin besar indeks dari tingkat kesukaran, yang berarti makin mudah butir
soal itu. Sebaliknya makin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal
dengan benar maka soal tersebut makin sukar.
Sedangkan Nana Sujana menyatakan bahwa terdapat tiga tingkatan
dari kesukaran yaitu mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran yang
baik adalah 0,25 sampai 0,75. Soal yang mempunyai tingkat kesukaran di
bawah 0,25 berarti soal itu sukar, sebaliknya soal yang mempunyai tingkat
kesukaran di atas 0,75 adalah soal itu terlalu mudah (Hanifah, 2014 : 43).
52
Tabel III.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
(Bagiyono, 2017 : 7)
d. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan
yang ada dalam kelompok itu. Salah satu tujuan dari menganalisis daya
pembeda butir soal ialah untuk menentukan mampu tidaknya suatu butir
soal membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
peserta didik yang berkemampuan rendah (Bagiyono, 2017 : 8).
Suatu butir soal mempunyai daya pembeda yang baik maka dapat
diartikan bahwa butir soal itu mampu membedakan antara peserta didik
yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan
rendah. Klasifikasi daya pembeda ditentukan berdasarkan angka indeks
diskriminasi (D) butir soal.
Besarnya Nilai P Tafsiran
0 Sangat Sukar
0 < P ≤ 0,3 Sukar
0,3 < P ≤ 0,7 Sedang
0,7 < P ≤ 1 Mudah
1 Sangat Mudah
53
Nilai D dapat ditentukan menggunakan persamaan (1) dan atau (2)
(Bagiyono, 2017 : 8).
𝐷 = 𝐴𝑏
𝐴−
𝐵𝑏
𝐵 (1)
𝐷 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (2)
Dengan,
D = Indeks diskriminasi
A = jumlah peserta kelompok atas
Ab = peserta kelompok atas yang menjawab benar
B = jumlah peserta kelompok bawah
Bb = peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = tingkat kesukaran kelompok atas
PB = tingkat kesukaran kelompok bawah
Seperti halnya indeks kesukaran (P), nilai indeks diskriminasi (D)
ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Perbedaannya yaitu indeks kesukaran
tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada
kemungkinan dihasilkan tanda negatif (Bagiyono, 2017 : 9).
Tabel III.5. Kriteria Daya Pembeda Soal
Besarnya Nilai D Tafsiran
D ≤ 0 Sangat Rendah
0 < D ≤ 0,2 Rendah
0,2 < D ≤ 0,4 Sedang
0,4 < D ≤ 0,7 Tinggi
0,7 < D ≤ 1 Sangat Tinggi
(Bagiyono, 2017 : 9)
54
2. Analisis Uji Deskriptif
Analisis deskriptif menurut Suryoatmo adalah statistika yang
menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik
kesimpulan mengenai kelompok seperti ukuran lokasi (mode, median,
mean, dan lain-lain).
Didalam penelitian ini, analisis uji dekriptif berupa analisis mean
atau rata-rata dari hasil pretest dan posttest siswa kelas X TKJ-1 SMK
Telkom Pekanbaru.
3. Analisis Uji Prasyarat
Sebelum melakukan analisis uji inferensial atau pengujian
hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji
prasyarat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data
secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
data berdistribusi normal atau tidak.
Untuk pengujian tersebut digunakan uji Shapiro-Wilk dengan
menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05, dengan syarat : Jika
Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal. JikaPvalue ≤ α =
0,05 maka distribusinya adalah tidak normal (Wahyuddin, 2018 : 87).
55
4. Analisis Uji Inferensial / Uji Hipotesis
Data yang digunakan dalam pengujian Hipotesis adalah data hasil
belajar siswa, dari data tersebut maka akan dihitung nilai N-Gain Score,
kategori atau tafsiran dari nilai N-Gain Score di dalam penelitian ini
menggunakan nilain N-Gain langsung.
a. Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa
Untuk pengujian tingkatan Pemahaman belajar siswa adalah
dengan membandingkan data hasil pretest dan posttes yang telah
didapatkan menggunakan rumus N-Gain Scrore ternormalisasi.
Rumus N-Gain sebagai berikut :
N – Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑡𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
Keterangan :
N – Gain = Gain yang ternormalisir.
Pre Test = Nilai awal pembelajaran.
Post Test = Nilai akhir pembelajaran.
Tabel III.6. Kriteria Indeks Gain-Score.
Skor Kategori
(g) ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ (g) ≥ 0,70 Sedang
(g) > 0,30 Rendah.
(Setiawan & Aden, 2020, 6)
56
Tabel III.7. Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain
Presentase (%) Tafsiran
> 76 Efektif
56 – 75 Cukup Efektif
40 – 55 Kurang Efektif
< 40 Tidak Efektif
(Setiawan & Aden, 2020 : 6)
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis berdasarkan Gain (peningkatan)
menggunakan uji-t satu sampel (One Sample t-test) Uji-t satu (One
Sample t-test) sampel digunakan untuk meihat hasil implementasi
model Blended learning yaitu ada atau tidaknya peningkatan
pemahaman belajar kimia yang terjadi pada siswa kelas eksperimen,
diperoleh dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest.
Adapun kriteria pengambilan keputusan mengenai uji-t untuk skala
ini:
1) H0 diterima jika thitung > ttabel 0,05, menunjukkan tidak terdapat
perbedaan peningkatan pemahaman belajar yang signifikansi.
2) H0 ditolak jika thitung < ttabel 0,05, menunjukkan adanya perbedaan
belajar yang signifikansi.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai hasil uji N-Gain Score di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom
Pekanbaru menunjukkan bahwa, nilai rata-rata (Mean) hasil observasi N-
Gain Score kelas eksperimen dengan mengimplementasikan model
pembelajaran Blended Learning sebesar 0,5935 atau 59,3478% berdasarkan
kategori pembagian skor N-Gain menurut Hake, R.R, skor 0,5935 atau
59,3478% tersebut termasuk dalam kategori sedang dan cukup efektif untuk
meningkatkan pemahaman belajar siswa.
Nilai sig. (2-tailed) dari hasil analisis data menggunakan uji paired
sample t-test pada soal pretes dan posttest siswa sebesar 0,000 dimana lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka sebagaimana dasar pengambilan
keputusan dalam uji Paired sample t-test dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima dan H0 ditolak. Berarti, terdapat perbedaan peningkatan
pemahaman belajar siswa yang signifikan akibat dari penggunaan model
blended learning yang diimplementasikan.
Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi
pembelajaran menggunakan model blended learning cukup efektif untuk
meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan
sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru,
peningkatan pemahaman belajar siswa berada dikategori sedang dan
perbedaan peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah
79
diberikan treatmean menggunakan model blended learning adalah
signifikan yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak dapat dilihat dari data
menggunakan uji Paired sample t-test.
B. Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan model pembelajaran blended learning ini dapat diterapkan
didalam proses pebelajaran selama masa pandemi COVID-19 pada
mata pelajaran lainnya, karena berdasarkan hasil penelitian terbukti
cukup efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman belajar
siswa.
2. Berdasarkan kendala yang ada, sebaiknya pengajar model pembelajaran
blended learning lebih kreatif dalam memilih media pembelajaran agar
siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas online maupun
offline.
80
DAFTAR PUSTAKA
Afdhila, R. (2017). Penerapan Pembelajaran Blended Learning Pada Materi
Larutan Penyangga Di SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 2 (3), 165-172.
Angraini, M.R. (2014). Penerapan Blended Learning Berbasis Edmodo Terhadap
Minat Dan Hasil Belajar Siswa SMAN 9 Pontianak. Jurnal Kimia, Issn :
2715-2723, 7 (2), 1-12.
Anidar, J. (2017). Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya
Dalam Pembelajaran. Jurnal uin imam bonjol padang. Issn : 5289-1213,
3 (2), 8-16.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2015). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta :
Bumi Aksara.
Astriyanti, G. (2017). Model Blended Learning Task Dengan Penilaian Jurnal
Belajar Terkait Pencapaian Kompetensi Dasa. Jurnal Unesa, Issn : 2252-
6609, 6 (1), 14-19.
Auliya, R. (2019). Analisis Validitas lkpd Berorientasi Blended Learning untuk
Melatihkan Keterampilan Berpendapat Peserta Didik Kelas X Sma Pada
Materi Reaksi Oksidasi Reduksi. Unesa Journal Of Chemical Education,
Issn: 2252-9454, 8 (3), 477-484.
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
81
Az-Zuhaili, W. (2016). Tafsir Al-Munir (Adz-Dzaariyat-At-Tahriim) Juz 27 & 28.
Jakarta : Gema Insani.
Bibi, S. (2015). Efektivitas Penerapan Blended Learning Terhadap Tingkat
Pemahaman Mahasiswa Mata Kuliah Algoritma Dan Pemrograman.
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Issn : 2407-1536, 4 (2), 274-
286.
Chaeruman, U. (2018). Quadrat Of Blended Learning : a proposed Conceptual
Model for Designing Effective Blended Learning. Jurnal pembelajaran
Inovatif, Issn : 2621-9018, 1 (1), 1-5.
Elida, T. (1994). Pengantar Kimia Untuk Uniersitas. Jakarta : Gunadarma.
Farhatus, S. (2019). Pengaruh Model Blended Learning Menggunakan Schoology
Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa.
Jurnal Terapan Sains & Teknologi, 1 (1), 71-77.
Fathurrahman, A. (2019). Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Melalui
Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan Teamwork. Jurnal Manajemen
Pendidikan, Issn : 2302 – 0296, 7 (2), 843-850.
Hanum, N. (2013). Keefektifan E-Leaning Sebagai Media Pembelajaran (Studi
Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra
Purwekerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3 (1), 90-102.
Hikmah, N. (2017). Penerapan Laboratorium virtual Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal kimia dan Pendidikan, 2 (2), 186-195.
Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta : Prestasi
Pustaka Jaya.
82
Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif : Teori Jean Piaget. Jurnal Intelektual, 3
(1), 27-38.
Kalsum, M. (2017). Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11 (1).
Khoiroh, N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Dan
Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, 10 (2), 148-162.
Krathwhol, D. (2014). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan
Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Kurniasari, A. (2020). Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)
Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 6 (3).
Kurniawati, Y. (2018). Teknik Penyususnan Instrumen Penelitian Pendidikan
Kimia. Pekanbaru : Kreasi Edukasi.
Kurniawati, Y. (2020). “Metode Penelitian Pendidikan” Bidang Ilmu Pendidikan
Kimia Edisi Revisi. Pekanbaru.
Mahananingtyas, E. (2017). Hasil Belajar Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor
Melalui Penggunaan Jurnal Belajar Bagi Mahasiswa PGSD. Jurnal
pedagogika, 3 (1), 192-200.
Miterianifa. (2013). Strategi Pembelajaran Kimia. Pekanbaru : Pustaka Mulya.
Miterianifa Dan Mas’ud Zein. (2016). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Pekanbaru :
Cahaya Firdaus.
83
Murdani, E. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Attention,
Relevance, Confidence , Satisfaction (ARCS) Terhadap Motivasi Belajar
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X. Jurnal Variabel,
2 (1), 24-30.
Oktavian, R. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Terintegrasi Di Era
Pendidikan 4.0. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, P-Issn 1412-
5889, 20 (2), 129-135.
Pratiwi, D. (2013). Efektivitas Model Blended E-Learning Cooperative Approach
Tipe Tgt Dilengkapi Modul Terhadap Prestasi Belajar Kimia Materi
Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester II Sma Negeri 5 Surakarta Tahun
Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk), Issn 2337-9995, 2
(1), 92-101.
Sandi, G. (2012). Pengaruh Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia
Ditinjau Dari Kemandirian Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran,
4 (3), 241-251.
Setiawan, T. (2020). Efektifitas Penerapan Blended Learning Dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Akademik Mahasiswa Melalui Jejaring
Schoology Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pembelajaran
Matematika Inovatif (JPMI), 3 (2), 493-506.
Subagiyo, S. (2019). Penerapan Model Blended Learning Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Termokimia Siswa. Journal Of Educational
Chemistry, Issn 2685-4880, 1 (1), 1-8.
Sudjiono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
84
Sudrajat, Y. (2016). Kimia Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Sumenge, A.S. (2013). Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Minahasa
Selatan. Jurnal Emba, Issn : 2302-1174, 1 (3), 74-81.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan” Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, Dan R & D. Bandung : Cv, Alfabeta.
Ubaidillah, M. (2019). Penerapan Flipped Classroom Berbasis Teknologi
Informasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Mts Al-Chusnaniyah Surabaya.
Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, P-Issn:1693-8712|E-Issn:
2502-7565, 19 (1), 34-35.
Wijanarko, Y. (2017). Model Pembelajaran Make A Match Untuk Pembelajaran Ipa
Yang Menyenangkan. Jurnal Taman Cendekia, P-ISSN : 2579-5112, 7
(1), 52-59.
Yonanda, D.A. (2017). Peningkatan Pemahaman Siswa Mata Pelajaran PKN
Tentang Sistem Pemerintah Melalui Metode M2M Kelas IV MI
Mambaul Ulum Tegalgondo Karangploso Malang. Jurnal Cakrawala
Pendas, Issn : 2442-7470, 3 (1), 53-63.
Wahyuddin dan Nurcahaya. (2018). Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui
Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH) Pada Siswa
Kelas X Sma Negeri 8 Takalar. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran
matematika, 2 (1), 72-105.
86
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : X / Ganjil
Mata Pelajaran Kimia
Alokasi Waktu : 3 Jam / Minggu
Pekanbaru, Agustus 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMK Telkom Pekanbaru Guru Mata Pelajaran,
Materi Pokok / Kompetensi Dasar Jml
JP Juli Agustus September Oktober
Novemb
er Desember
Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Peran Kimia dalam Kehidupan 9 JP 3 3 3
Struktur Atom dan Tabel Periodik 9 JP 3 3 3
Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan
Interaksi Antarmolekul
12 JP 3 3 3 3
Stoikiometri 12 JP 3 3 3 3
Hukum Dasar dan Persamaan Kimia 6 JP 3 3
Jumlah Jam Efektif 51 JP
Jumlah Jam Cadangan 3 JP 3
Jumlah Jam Total Semester Ganjil 54 JP
PURI KAMILA RIZTA, S.Pd
LAMPIRAN A
PROGRAM SEMESTER
87
SILABUS
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI)
Satuan Pendidikan : SMK TELKOM PEKANBARU
Kelas : X TKJ-1
Kompetensi Inti :
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
LAMPIRAN B
88
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1.1 Menyadari adanya
keteraturan struktur
partikel materi
sebagai wujud
kebesaran Tuhan
YME dan
pengetahuan tentang
struktur partikel
materi sebagai hasil
pemikiran kreatif
manusia yang
kebenarannya bersifat
tentatif.
1.2 Menyadari
keteraturan dalam
semua interaksi
persenyawaan kimia
sebagai wujud
Struktur Atom
dan Sistem
Periodik:
• Struktur atom
Bohr dan
mekanika
kuantum.
• Nomor atom
dan nomor
massa
• Konfigurasi
elektron
• Golongan dan
periode
• Isotop, isobar,
isoton
Mengamati
Mencari bahan bacaan terkait
atom, partikel-partikel dalam
atom, hubungannya dengan
nomor massa dan nomor atom.
Menanya
Mengajukan pertanyaan
bagaimana partikel-partikel
tersusun dalam atom.
Mengeksplorasi
- Mendiskusikan bahan ajar
terkait perkembangan model
atom Bohr dan mekanika
kuantum.
- Mendiskusikan bahan ajar
tentang konfigurasi elektron.
Tugas
- Mengkaji
literatur
tentang model
atom Bohr dan
mekanika
kuantum
- Mengkaji
hubungan
konfigurasi
elektron
dengan tabel
periodik
Pengamatan
Sikap
Pada kegiatan:
- Diskusi
3 x 3 JP • Buku Teks
Kimia Dasar
Bidang
Keahlian
Teknologi dan
Komunikasi,
Kurikulum 2013
• Buku Teks
lainnya
• Ppt/Lembar
kerja
• Sumber
informasi
lainnya (seperti
internat, vidio
Youtube dan
89
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
kekuasaan Tuhan
YME
1.3 Menyadari
keberadaan energi
yang tidak dapat
diciptakan dan
dimusnahkan oleh
manusia sebagai
wujud kekuasaan
Tuhan YME
- Menganalisis hubungan
konfigurasi elektron dengan
nomor atom.
- Menganalisis hubungan antara
keperiodikan unsur (golongan
dan periode) dengan nomor
atom dan konfigurasi elektron.
- Mempelajari pengertian isotop,
isobar dan isoton melalui
analisis nomor atom dan nomor
massa beberapa contoh kasus
pada unsur.
Mengasosiasi
Menyimpulkan bahwa
golongan dan periode unsur
ditentukan oleh nomor atom
dan konfigurasi elektron.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan abstraksi
hasil pembelajaran
menggunakan tata bahasa yang
- Presentasi
Portofolio
- Laporan hasil
kajian
Tes
- Tertulis uraian
CD interaktif
jika ada)
2.1 Menunjukkan
perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin
tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka,
mampu membedakan
fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung
jawab, kritis, kreatif,
inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam
merancang dan
melakukan percobaan
serta berdiskusi yang
90
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
diwujudkan dalam
sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan
perilaku kerjasama,
santun, toleran, cinta
damai dan peduli
lingkungan serta
hemat dalam
memanfaatkan
sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan
perilaku responsif dan
pro-aktif serta
bijaksana sebagai
wujud kemampuan
memecahkan masalah
dan membuat
keputusan
benar dan memanfaatkan
teknologi informasi.
3.1 Menganalisis struktur
atom berdasarkan
konfigurasi elektron
untuk menentukan
letak unsur dalam
tabel periodic
91
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu Sumber Belajar
2.1 Menentukan letak
unsur dalam tabel
periodik pada struktur
atom dengan
menggunakan
konfigurasi electron
Pekanbaru, Agustus 2021
Mengetahui :
Kepala Sekolah SMK Telkom Pekanbaru Guru Mata Pelajaran,
PURI KAMILA RIZTA, S.Pd
92
Pertemuan 1
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA
( Agustus 2021 )
I. Identitas
Nama sekolah : SMK Telkom Pekanbaru
Mata pelajaran : KIMIA
Kelas / semester : X TKJ-1 / I
Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.
Alokasi waktu : 1 pertemuan ( 3 x 20 menit )
II. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
LAMPIRAN C1
93
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
III. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
4.2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom
dengan menggunakan konfigurasi electron.
IV. Indikator Pembelajaran :
1. Menentukan nomor atom dan nomor massa
2. Menentukkan konfigurasi elektron
3. Mengelompokkan unsur kedalam istop, isobar dan isoton.
V. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menentukkan nomor atom dan nomor massa suatu
unsur, menganalisis serta menentukkan konfigurasi elektron suatu unsur
serta dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar ataupun istoton.
VI. Materi Pembelajaran
1. Struktur atom dan system periodic unsur.
- Struktur atom
- konfigurasi elektron
- isotop, isobar dan isoton
VII. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Balnded Learning
Metode pembelajaran : Ceramah dan diskusi.
94
VIII. Kegiatan Pembelajaran
A. Online Class
NO. Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
1) Mengamati
• Guru memberikan bahan
pembelajaran berupa link video
youtube beserta PPT Materi tentang
Struktur Atom dan Sistem periodik
unsur.
• Siswa belajar secara mandiri dirumah
dengan bahan yang telah diberikan.
• Guru mempersilahkan siswa untuk
mengirimkan bukti screanshoot dari
video Youtube maupun PPT yang
telah diberikkan sebagai bukti siswa
belajar mandiri dirumah.
• Guru mempersilahkan siswa untuk
memberikan pertanyaan terkait
materi dan akan mendiskusikannya
di group WA.
Dikirim tiga hari sebelum
pembelajaran tatap muka
berlangsung
(ONLINE MELALUI
WA GROUP)
95
B. Ofline Class (Tatap Muka Dikelas)
NO. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam
• Berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan,
kerapian, ketertiban dan kehadiran peserta didik
• Memberikan apresepsi dan memotivasi peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit.
(Offline)
2. Kegiatan Inti
2) Menanya
• Guru memberikan Quis untuk melihat kemampuan
peserta didik setelah diberikan materi secara online.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.
8 menit
(Offline)
3) Mengeksplorasi
• Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang
belum dipahami oleh peserta didik dan memberikan
contoh-contoh soal mengenai Struktur Atom dan
konfigurasi elektron.
• Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan
secara mandiri dan Peserta didik mengerjakan soal
didepan kelas dan mendiskusikannya bersama peserta
didik yang lain dengan bimbingan oleh guru.
30 menit
(Offline)
4) Mengasosiasi
• Peserta didik diajak untuk menganalisis jawaban soal
yang dituliskan oleh peserta didik lain didepan kelas
dengan bimbingan guru.
5 menit
(Offline)
96
3. Penutup.
5) Mengkomunikasikan
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menyampaikan kesimpulan pembelajaraan hari
ini.
• Salam Penutup.
7 menit
(Offline)
IX. Alat/Sumber Belajar
Media : Power point, Vidio Youtube, Whatshapp Group
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol.
Sumber Belajar : Suswanto Djony P. Dan Siti Naqiyah, 2017, Kimia C1
Kelas X, Erlangga, Jakarta; dan internet.
X. Penilaian
1. Kognitif : Tugas evaluasi
2. Pengumpulan laporan hasil pekerjaan peserta didik
3. Umpan balik hasil pekerjaan peserta didik
4. Penilaian sikap : berdasarkan hasil absensi dan keaktifan siswa.
Pekanbaru, Agustus 2021
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti,
Putri Kamila Rizta, S. Pd Nadya Firda Niska
97
Pertemuan 2
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA
( Agustus 2021 )
I. Identitas
Nama sekolah : SMK Telkom Pekanbaru
Mata pelajaran : KIMIA
Kelas / semester : X TKJ-1 / I
Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.
Alokasi waktu : 1 pertemuan ( 3 x 20 menit )
II. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia. Menampilkan kinerja di
bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
LAMPIRAN C2
98
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
III. Kompetensi Dasar
3.2. Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
4.2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom
dengan menggunakan konfigurasi electron.
IV. Indikator Pembelajaran :
1. Mengelompokkan unsur kedalam isotop, isobar, dan isoton.
2. Menentukkan letak golongan dan periode dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektron
V. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar ataupun
istoton serta mampu Menentukkan letak golongan dan periode dalam tabel
periodik berdasarkan konfigurasi elektron
VI. Materi Pembelajaran
2. Struktur atom dan system periodic unsur.
- isotop, isobar dan isoton
- Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur didalam tabel
periodik
VII. Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Balnded Learning
Metode pembelajaran : Ceramah dan diskusi.
99
VIII. Kegiatan Pembelajaran
C. Online Class
NO. Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
1) Mengamati
• Guru memberikan bahan
pembelajaran berupa link video
youtube beserta PPT Materi tentang
Struktur Atom dan Sistem periodic
unsur.
• Siswa belajar secara mandiri dirumah
dengan bahan yang telah diberikan.
• Guru mempersilahkan siswa untuk
mengirimkan bukti screanshoot dari
video Youtube maupun PPT tersebut
guna sebagai bukti bahwa siswa
belajar secara mandiri dirumah.
Dikirim tiga hari sebelum
pembelajaran tatap muka
berlangsung
(ONLINE MELALUI WA
GROUP)
2) Menanya
• Guru memberikkan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya terkait
materi yang telah diberikan.
100
D. Ofline Class (Tatap Muka Dikelas)
NO. Kegiatan Waktu
2. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam
• Berdo’a untuk memulai pembelajaran
• Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan,
kerapian, ketertiban dan kehadiran peserta didik
• Memberikan apresepsi dan memotivasi peserta didik.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
10
menit.
(Offline)
3. Kegiatan Inti
3) Mengeksplorasi
• Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok
(4 menit)
• Guru memberikan LKPD terkait materi yang telah
disediakan. (1 menit)
5 menit
(Offline)
• Siswa mengerjakan LKPD bersama kelompok yang terdiri
dari 5-6 orang dan mendiskusikkannya.
• Guru mempersilahkan siswa bertanya selama proses
pengerjaan LKPD.
• Guru membantu siswa selama proses pengerjaan LKPD.
25 menit
4) Mengasosiasi
• Siswa membacakan hasil jawaban LKPD bersama teman
kelompoknya.
• Kelompok lain menganalisis hasil jawaban LKPD dari
kelompok yang mempresentasikan jawabannya.
10 menit
101
4. Penutup.
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyampaikan kesimpulan pembelajaraan hari ini.
• Salam Penutup.
10 menit
(Offline)
102
IX. Alat/Sumber Belajar
Media : Power point, Vidio Youtube, Whatshapp Group
Alat/Bahan : Papan tulis, spidol.
Sumber Belajar : Suswanto Djony P. Dan Siti Naqiyah, 2017, Kimia C1
Kelas X, Erlangga, Jakarta; dan internet.
X. Penilaian
5. Kognitif : Tugas evaluasi
6. Pengumpulan laporan hasil pekerjaan peserta didik
7. Umpan balik hasil pekerjaan peserta didik
8. Penilaian sikap (perilaku) : berdasarkan absesbsi siswa dan
keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
Pekanbaru, Agustus 2021
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti,
Putri Kamila Rizta, S. Pd Nadya Firda Niska
107
MEDIA
VIDIO YOUTUBE
1. Materi Struktur Atom Dan Konfigurasi Elektron
Link : https://youtu.be/LvO-UK8v0ml
https://youtu.be/EczmL1jl_TA
2. Materi Sistem Periodik Unsur Dan Menentukkan Periode Serta Golongan Suatu Unsur
Link : https://youtu.be/gDaSgHlqUH0
https://youtu.be/KyN0b_7avl4
1. Materi Struktur Atom Dan Konfigurasi Elektron
LAMPIRAN D2
110
LKPD PERTEMUAN 1
LEMBAR KERJA SISWA
STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR
Nama :
Kelas :
Waktu : 15 menit.
Petunjuk :
1. Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar secara mandiri.
2. Tuliskan jawaban yang tepat dan benar pada buku kalian masing-masing.
3. Selamat mengerjakan.
LAMPIRAN E1
KEGIATAN
1. Tentukkan jumlah proton, elektron dan neutron dari 23Na11 ?
2. Tentukkan jumlah proton, elektron dan neutron dari 19F9 ?
3. Setelah menentukkan jumlah isotop dari unsur Na, maka buatlah
konfigurasi elektron berdasarkan kulit dari unsur Na tersebut?
4. Setelah menentukkan jumlah isotop dari unsur F, maka buatlah
konfigurasi elektron berdasarkan orbital dari unsur F tersebut?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isotop, isobar, dan isoton ?
111
LKPD PERTEMUAN 2
KEGIATAN PERTEMUAN
2
(ISOTOP, ISOBAR,
Isoton) dan
hubungan
konfigurasi
elektron dgn letak
\
L
K
P
D
LAMPIRAN E2
112
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan pasangan
isotop, isobar dan isoton dari beberapa atom dengan benar.
PERTANYAAN
1. Perhatikan dua pasangan isotop yang ditemukan di alam berikut :
𝟏𝟐 6𝐂 𝐝𝐚𝐧 𝟏𝟑𝟔𝐂
𝟑𝟓17𝐂𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝟑𝟕𝟏𝟕𝐂𝐥
Berdasarkan dua contoh isotop di atas, coba deskripsikan pengertian dari isotop
menurut pendapat kelompokmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….......................
....................................
2. Perhatikan dua pasangan isobar berikut :
𝟑𝟐𝟏𝟓𝐏 𝐝𝐚𝐧 𝟑𝟐𝟏𝟔𝐒
𝟏𝟒𝟔𝐂 𝐝𝐚𝐧 𝟏𝟒𝟕𝐍
Berdasarkan dua contoh isobar di atas, coba deskripsikan pengertian dari isobar
menurut pendapat kelompokmu!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
113
3. Perhatikan dua pasangan isoton berikut :
𝟐𝟑𝟏𝟏𝐍𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝟐𝟒𝟏𝟐𝐌𝐠
𝟑𝟗𝟏𝟗𝐊 𝐝𝐚𝐧 𝟒𝟎𝟐𝟎𝐂𝐚
Berdasarkan dua contoh isoton di atas, coba deskripsikan pengertian dari isoton
menurut pendapat kelompokmu!
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4. Diketahui beberapa unsur berikut :
105B , 24
12Mg , 4020Ca , 32
16S , 136C , 11
5B , 6329Cu , 32
15P , 3717Cl , 13
7N ,
6529Cu , 23
11Na
Klasifikasikan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton! Berilah
penjelasan!
Isotop : ………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………...
Isobar : ………………………………………………………………………...
Isoton : ……………………………………………………………….....
5. Buatlah kesimpulan tentang isotop, isobar dan isoton yang telah kamu pelajari!
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
114
...............................................................................................................................
..................
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan letak unsur
didalam tabel periodik melalui konfigurasi elektron.
PERTANYAAN
1. Buatlah Konfigurasi elektron dari nomor atom berikut serta tuliskan
unsurnya dengan melihat tabel periodik berikut :
115
Nomor
Atom
Konfigurasi Elektron Nama Unsur
11
18
3
27
20
2. Lengkapi tabel berikut ini!
Lambang
unsur
Konfigurasi
elektron
Nomor kulit
terbesar
Periode Jumlah
elektron
valensi
golongan
11Na 1S2 2S2 2P6
3S1
3 3 1 1 / IA
4Be 1S2 2S2 ... ... ... 2 / IIA
20Ca ... ... ... ... ...
5B ... ... ... ... ...
... [Ne] 3s2 3p1 ... ... 3 ...
... [He] 2s2 2p2 ... ... 4 ...
Berdasarkan tabel diatas unsur manakah yang terletak didalam satu golongan dan periode
yang sama ?
Jawab :
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
........................................................
116
Kesimpulan :
1. Bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur
dalam sistem periodik unsur?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....
2. Penentuan periode dalam suatu unsur ditentukkan oleh
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....
3. Penentuan golongan dalam suatu unsur ditentukkan oleh
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
......
117
KISI-KISI PENULISAN SOAL-SOAL VALIDITAS SMK TELKOM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2021/2022
KISI – KISI INSTRUMENT SOAL PEMAHAMAN SISWA
Mata Pelajaran : Kimia (SPU)
Kelas : X
Jenis sekolah : SMK TELKOM PEKANBARU
Jumlah Soal : 30 Soal
Indikator Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
Aspek
Kognitif
1. Menentukkan nomor atom dan
nomor massa.
- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta
didik menghitung jumlah electron, proton
dan neutron suatu unsur.
14,16,19,25,27. PG C3
LAMPIRAN F1
118
- Disajikan perbandingan tabel nomor atom,
nomor massa, beserta proton,neutron dan
electron dari beberapa unsur, siswa dapat
membandingkan unsur mana yang
memiliki data yang benar.
21
PG
- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah
neutron sebuah unsur, siswa dapat
menghitung nomor massa suatu unsur.
28 PG C3
- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur,
siswa dapat memperkirakan nomor atom
unsur tersebut
9 PG C2
119
2. Menentukkan konfigurasi electron.
- Disajikan tabel periodik unsur beserta data
nomor atom dan konfigurasi beberapa
unsur, siswa dapat menganalisis data dan
memilih data yang benar.
1 PG C4
- Disajikan data nomor atom atau nomor
massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan electron valensi unsur
tersebut melalui konfigurasi electron.
2, 3, 7, 17, 26 PG C2
- Disajikan data nomor atom suatu unsur,
siswa dapat menentukkan elektronnya.
4, 15, 30 PG C2
- Disajikan data nomor atom suatu unsur,
siswa dapat menjabarkan harga keempat
8 PG C3
120
bilangan kuantum electron terakhir unsur
tersebut.
- Disajikan data harga keempat bilangan
kuantum terakhir suatu unsur, siswa dapat
menghitung jumlah orbital berpasangan
unsur tersebut.
11 PG C2
- Siswa dapat memperkirakan unsur yang
memiliki electron valensi yang sama dari
unsur dan nomor atom yang telah
disajikan.
29 PG C3
3. Mengelompokkan unsur kedalam
isotop, isobar dan isoton.
- Disajikan data ion dan jumlah elektronnya,
siswa dapat menentukkan ion yng
memiliki sifat yang sama.
13 PG C2
121
- Disajikan data jumlah proton,neuton dan
electron dari dua unsur yang berbeda,
siswa dapat menggelompokkan unsur
tersebut kedalam isotop, isoton atau
isobar.
22 dan 24 PG C2
4. Menentukkan letak golongan dan
periode dalam tabel periodic
berdasarkan konfigurasi electron.
- Disajikan data nomor atom atau nomor
massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan letak golongan dan
periode unsur tersebut didalam tabel
periodic.
5, 6, 20,dan 23 PG C4
- Disajikan data konfigurasi electron suatu
unsur, siswa dapat memperkirakan letak
golongan dan periode unsur tersebut
didalam tabel periodic.
10, 12, dan 18 PG C3
122
A. Indikator pembelajaran : menentukkan nomor atom dan nomor
massa berdasarkan tabel.
- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta didik menghitung jumlah
electron, proton dan neutron suatu unsur.
1. Notasi unsur dibawah ini terdiri dari …
13Al27
a. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron
b. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron
c. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron
d. 14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron
e. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron.
Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari
: 2014)
Pembahasan :
13Al27
- Untuk mencari proton,
electron dan neutron suatu
unsur dapat melihat
persamaan berikut :
ZXA
Keterangan notasi unsur
diatas adalah :
X = symbol unusr
A = nomor massa
Z = nomor atom unsur
Dari persamaan tersebut
dapat kita ketahui bahwa
unsur Al memiliki nomor
massa = 27 dan nomor atom
123
= 13, dari sini kita bias
mencari jumlah proton,
eletron dan neutronnya
menggunkan persamaan
berikut :
Nomor atom = jumlah proton
= jumlah elektron
Nomor massa = jumlah
proton + jumlah neutron
Jumlah neutron = Nomor
massa – jumlah proton
dari sini kita masukkan angka
kedalam persamaanya :
- Nomor atom = jumlah proton
Nomor atom = Jumlah
proton = 13
- nomor atom = jumlah proton
= jumlah electron
nomor atom = jumlah
proton = jumlah electron =
13
- Jumlah neutron = Nomor
massa – jumlah proton
Jumlah neutron = 27 – 13
Jumlah neutron = 14
2. Atom 31P15 mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron berturut- turut
adalah...
a. 15, 15, dan 46
b. 15, 15,dan 16
c. 15, 46, dan 15
d. 15, 16, dan 15
e. 16, 15, dan 15
Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari
: 2014)
124
Pembahasan :
- Nomor atom = jumlah proton
= jumlah electron
Nomor atom unsur P adalah
15, sehingga jumlah proton
= 15 dan jumlah electron =
15
- Jumlah neutron = nomor
massa – jumlah proton
Jumlah neutron = 31 – 15
Jumlah neutron = 16
3. Diketahui nomor atom S = 16, jumlah elektron pada ion S2– adalah ....
a. 14
b. 15
c. 16
d. 17
e. 18
Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari
: 2014)
Pembahasan :
Nomor atom = jumlah electron
Unsur S memiliki nomor atom 16, karena yang ditanyakan adalah jumlah
electron ion S2– maka kita harus melihat ion tersebut. Ion S2– adalah unsur
S yang telah mendapatkan 2 electron dari luar sehingga bermuatan - ,
karena hal tersebut maka jumlah electron ion S2– = nomor atom unsur S +
2, sehingga didapatkan jawaban = 18.
4. Jumlah Proton, Elektron, dan neutron dari 11Na23 adalah …
a. 11,11, dan 12
125
b. 23, 11, dan 11
c. 11, 23, dan 11
d. 11, 12, dan 11
e. 11, 10, dan 12
Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)
Pembahasan :
Unsur Na memiliki nomor
atom 11.
Nomor atom = jumlah proton
= jumlah electron = 11
Jumlah neutron = nomor
massa – jumlah proton
Jumlah neutron = 23 -11
Jumlah neutron = 12
5. Unsur Klor dengan lambang 35Cl17 mengandung …
a. 17n, 18p
b. 17n, 35p
c. 18n, 17p
d. 18n, 35p
e. 35n, 17p
Sumber : Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)
Pembahasan :
- Nomor atom Cl = 17, sehingga mengandung 17 proton dan 17 elektron.
- Nomor massa atom Cl = 35 sehingga mengandung 35 – 17 = 18 neutron.
126
- Disajikan perbandingan tabel nomor atom, nomor massa, beserta
proton,neutron dan electron dari beberapa unsur, siswa dapat
membandingkan unsur mana yang memiliki data yang benar.
6. Perhatikan tabel berikut.
Unsur Nomor
atom
Nomor
massa
Jumlah
proton
Jumlah
neutron
Jumlah
elektron
C 6 12 6 12 6
K 19 39 19 19 20
P 15 31 15 16 16
S 16 32 16 16 16
F 9 19 9 9 10
Berdasarkan hasil analisis, unsur dengan data yang benar adalah …
a. C
b. K
c. P
d. S
e. F
Sumber : Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)
Pembahasan :
- Unsur C salah karena unsur C memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,
sehingga unsur C mengandung 6 proton, 6 elektron dan 6 neutron.
- Unsur k salah karena unsur k memiliki nomor atom 19 dan nomor massa
39, sehingga unsur k mengandung 19 proton, 19 elektron dan 20 neutron.
127
- Unsur P salah karena unsur P memiliki nomor atom 15 dan nomor massa
31, sehingga unsur P mengandung 15 proton, 15 elektron dan 16 neutron.
- Unsur S benar karena unsur S memiliki nomor atom 16 dan nomor massa
32, sehingga unsur S mengandung 16 proton, 16 elektron dan 16 neutron.
- Unsur F salah karena unsur F memiliki nomor atom 9 dan nomor massa 19,
sehingga unsur F mengandung 9 proton, 9 elektron dan 10 neutron.
128
- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah neutron sebuah unsur, siswa
dapat menghitung nomor massa suatu unsur.
7. Jika ion Se2- memiliki konfigurasi electron Se2- = [Ar] 4s2 3d10 4p6 dan
jumlah neutronnya 45, massa atom relative unsur Se adalah …
a. 78
b. 79
c. 80
d. 81
e. 82
Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari
: 2014)
Pembahasan :
Jumlah proton = Nomor atom ion tersebut = 34 (berdasarkan konfigurasi)
Neutron = 45
Sehingga,
nomor massa nya = jumlah proton + neutron
nomor massa nya = 34 + 45
nomor massa nya = 79
- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan nomor atom unsur tersebut.
8. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
129
Berdasarkan konfigurasi electron diatas, nomor atom dari unsur X tersebut
adalah …
a. 17
b. 18
c. 21
d. 26
e. 30
Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)
Pembahasan :
Nomor atom tersebut adalah 21 berdasarkan perhitungan dari konfigurasi
electron yang telah disediakan.
B. Indikator Pembelajaran : Menentukkan Konfigurasi Elektron
- Disajikan tabel periodic unsur beserta data nomor atom dan
konfigurasi beberapa unsur, siswa dapat menganalisis data dan
memilih data yang benar.
9. Perhatikan table periodic unsur berikut !
Q
T V X Z
130
Unsur Nomor Atom
Konfigurasi
Elektron
Q 1 [He]
T 5 [He] 2s2
V 6 [He]2s2 2p2
X 7 [He] 2s2 2p4
Z 8 [Ne]
Konfigurasi elekton dan nomor atom unsur yang benar untuk unsur – unsur
pada table periodic diatas adalah …
a. Q
b. T
c. V
d. X
e. Z
Sumber : Panduan Latihan Ujian Nasional Kimia
Pembahasan :
Unsur Nomor Atom
Konfigurasi
Elektron
Q 1 1s1
T 4 [He] 2s2
V 6 [He] 2s2 2p2
131
X 8 [He] 2s2 2p4
Z 10 [Ne]
Jadi, jawaban yang benar adalah C
- Disajikan data nomor atom atau nomor massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan electron valensi unsur tersebut melalui konfigurasi
electron.
10. Jika atom X yang nomor atomnya 19 dituliskan konfigurasi elektronnya
maka atom itu memiliki ciri – ciri … memperkirakan
a. Electron valensi = 9, valensinya 1
b. Electron valensi = 1, valensinya 1
c. Electron valensi = 7, valensinya 1
d. Electron valensi = 2, valensinya 2
e. Electron valensi = 7, valensinya 2
Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari
: 2014)
Pembahasan :
X19 = 2. 8. 8.1
Electron valensi =1
11. Konfigurasi ion Na+ memiliki electron valensi sebanyak …
a. Empat
b. Lima
132
c. Enam
d. Tujuh
e. Delapan
Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)
Pembahasan :
Unsur Na memiliki nomor atom 11, sehingga konfigurasi elektronnya :
Na11 = 2. 8. 1
Karena yang dimaksud adalah ion Na+, dimana unsur Na kehilangan satu
elektronnya yang ditandai dengan tanda positif sehingga konfigurasi
menjadi Na11 = 2. 8, sehingga ion Na+ memiliki electron valensi adalah 8.
12. Ion yang ditulis 35A-1 adalah Ion …
a. Yang memiliki 1 elektron dikulit terluar
b. Yang memiliki 4 elektron dikulit terluar
c. Yang memiliki 6 elektron dikulit terluar
d. Yang memiliki 7 elektron dikulit terluar
e. Yang memiliki 8 elektron dikulit terluar
Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)
Pembahasan
35A = 2. 8. 18. 7
35A-1 = 2. 8. 18. 8 (adanya penambahan 1 elektron ditandai dengan lambang
-)
133
13. Elektron valensi A17 adalah ... buah.
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 7
Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)
Pembahasan :
A17 = 2. 8. 7
Jadi, ev = 7
14. suatu isotop mempunyai 21 neutron dan nomor massa 40. Unsur tersebut
mempunyai electron valensi sebanyak …
a. 5
b. 3
c. 6
d. 1
e. 8
Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)
Pembahasan :
Nomor atom = jumlah proton
Jumlah proton = nomor massa – jumlah neutron = 19
Jadi nomor atom = 19
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1
Dari konfigurasi diatas didapatkan ev =1
134
- Disajikan data nomor atom suatu unsur, siswa dapat menentukkan
elektronnya.
15. Konfigurasi electron yang mungkin untuk atom unsur yang memiliki
nomor atom 24 adalah … menjabarkan
a. [Ar] 4s2 3d4
b. [Ar] 3d4 4p2
c. [Ar] 4s1 3d5
d. [Ar] 3d6
e. [Ar] 4s1 4p4
Sumber : Big Bank + pembahasan kimia (Fatima septi : 2014)
Pembahasan :
Konfigurasi electron untuk nomor atom 24 :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 atau
[Ar] 4s1 3d5
16. Jika nomor atom Mn = 25, konfigurasi elektron yang benar untuk ion Mn4+
adalah...
a. [Ar] 4s2 3d5
b. [Ar] 4s2 3d1
c. [Ar] 4s0 3d3
d. [Ar] 4s1 3d2
e. [Ar] 3d7
Sumber : big bank soal + pembahasan (Fatima septi :2014)
Pembahasan :
135
Konfigurasi electron untuk nomor atom 25:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 atau
[Ar] 4s2 3d1
17. Unsur dengan keelektronegatifan tinggi mempunyai konfigurasi electron
pada keadaan dasar adalah …
a. 1s2 2s2 2p6
b. 1s2 2s2 2p6 3s2
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1
Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)
Pembahasan :
Kelektronegatifan terbesar dimiliki oleh unsur yang berada pada golongan
VIIA. Berikut disajikan data tabel penentuan golongan dari elekron valensi
untuk golongan utama (golongan A).
Electron valensi Golongan
ns1
ns2
ns2 np1
ns2 np2
ns2 np3
ns2 np4
ns2 np5
IA
IIA
IIA
IVA
VA
VIA
136
ns2 np6 VIIA
VIIIA
Berdasarkan tabel tersebut, keelektronegatifan tertinggi yaitu VIIA
memiliki unsur dengan konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
- Disajikan data nomor atom suatu unsur, siswa dapat menjabarkan
harga keempat bilangan kuantum electron terakhir unsur tersebut.
18. Harga keempat bilangan kuantum electron terakhir dari atom 16S adalah …
a. n = 2, l =0, m = 0, s = -1/2
b. n = 3, l =1, m = -1, s = -1/2
c. n = 3, l =1, m = 0, s = -1/2
d. n = 3, l =1, m = 0, s = +1/2
e. n = 3, l =1, m = +1, s = +1/2
sumber :Big Bank soal + pembahasan kimia (Fatima Septi : 2014)
pembahasan :
- Disajikan data harga keempat bilangan kuantum terakhir suatu unsur,
siswa dapat menghitung jumlah orbital berpasangan unsur tersebut.
19. Suatu atom memiliki electron terakhir dengan bilangan kuantum n = 4, l =
2, m = -2, s = -1/2. Jumlah orbital yang berisi electron berpasangan dalam
atom tersebut adalah …
137
a. 20
b. 21
c. 22
d. 23
e. 24
Sumber :
Pembahasan :
bilangan kuantum n = 4, l = 2, m = -2, s = -1/2, memiliki konfigurasi
sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d6.
1s sampai dengan 5s = 19 orbital berpasangan.
4d = hanya 1 orbital yang berpasangan, sehingga terdapat 20 orbital.
- Siswa dapat memperkirakan unsur yang memiliki electron valensi
yang sama dari unsur dan nomor atom yang telah disajikan.
20. Pasangan unsur – unsur dibawah ini yang memiliki electron valensi sama,
yaitu …
a. 3Li dan 13Al
b. 11Na dan 19K
c. 12Mg dan 19K
d. 5B dan 21Sc
e. 7N dan 17Cl
138
Sumber : big bank soal + pembahasan kimia (Fatima Septi : 2014)
Pembahasan :
19K = 2. 8. 8. 1,
valensinya 1
12Mg = 2. 8. 2, valensinya 2
11Na = 2. 8. 1, valensinya 1
5B = 2. 3, valensinya 3
21Sc = 2. 8. 8. 3,
valensinya 3
7N = 2. 5, valensinya 5
17Cl = 2. 8. 7, valensinya 7
139
C. Indikator Soal : Mengelompokkan Unsur Kedalam Isotop, Isobar, dan
Isoton.
- Disajikan data ion dan jumlah elektronnya, siswa dapat menentukkan
ion yang memiliki sifat yang sama.
21. Diketahui ion – ion dengan jumlah electron sebagai berikut :
1.) A2+, e = 2
2.) B+, e = 36
3.) C3-, e = 10
4.) D-, e = 10
5.) E3-, e = 18
Unsur dari ion-ion yang memiliki sifat kimia yang sama ditunjukkan oleh
angka …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
Sumber : buku pegangan guru panduan latihan ujian Nasional
Pembahasan :
Perhatikan konfigurasi berikut :
140
Ion yang memiliki sifat yang sama ditunjukkan dengan berada pada satu
golongan yang sama , sehingga ion yang memiliki sifat kimia yang sama
adalah ion C dan E.
- Disajikan data jumlah proton,neuton dan electron dari dua unsur yang
berbeda, siswa dapat menggelompokkan unsur tersebut kedalam
isotop, isoton atau isobar.
22. Perhatikan tabel berikut.
Unsur Jumlah proton Jumlah Neutron Jumlah electron
N 7 8 7
O 8 7 8
Berdasarkan data tersebut, atom unsur N dan O tergolong …
a. Isoton
b. Isotop
c. Isobar
d. Isoelektron
e. Isomer
Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (suswanto Djony : 2018)
141
Pembahasan :
- Tabel diatas menunjukkan bahwa kedua atom memiliki nomor massa yang
sama yaitu 15, sedangkan memiliki nomor atom yang berbeda yaitu N =7
dan O = 8 sehingga termasuk kedalam isobar.
- Isobar adalah atom – atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi
memiliki nomor atom atau jumlah proton yang berbeda.
23. Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur B
mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. Kedua unsur tersebut
termasuk…
a. Isoton
b. Isobar
c. Isotop
d. Isokhlor
e. Isomer
Sumber : kimia untuk SMA kelas X (Michael Purba : 2006)
Pembahasan :
- Dari unsur diatas, keduanya memiliki nomor atom yang berbeda, nomor massa
berbeda, dan memiliki jumlah neutron yang sama yaitu 12, sehingga termasuk
kedalam isoton.
142
D. Indicator Soal : Menentukkan Letak Golongan Dan Periode Dalam
Tabel Periodic Berdasarkan Konfigurasi Electron.
- Disajikan data nomor atom atau nomor massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan letak golongan dan periode unsur tersebut didalam
tabel periodic.
24. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam system
periodic terletak pada golongan dan periode …
a. IIA dan 6
b. VIB dan 3
c. VIB dan 4
d. VIIB dan 3
e. VIIIB dan 4
Sumber : big bank soal + pembahasan
Pembahasan :
Electron valensi 4s2 3d6 (2+6)
Golongan VIIIB dan periode 4
25. Unsur 12Q dalam system periodic terletak pada golongan dan periodic
berturut -turut …
a. IIA,2
b. II A, 3
c. III A, 3
d. IV A, 2
e. VIII B, 4
Sumber : Big Bank soal + pembahasan tahun 2014
143
Pembahasan :
12Q = 1s2 2s2 2p6 3s2
Electron valensi 2 sehingga Q terletak di golongan IIA perode 3
26. Atom unsur X dengan massa atom Relatif 31 memiliki 16 neutron. Dalam
sistem periodik, unsur X terletak pada ...
a. Golongan oksigen periode 3
b. Golongan halogen periode 5
c. Golongan gas mulia periode 3
d. Golongan alkali periode 4
e. Golongan nitrogen periode 3
Sumber : Big bank soal + pembahasan 2014
Pembahasan :
X mempunyai nomor atom = 15
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Electron valensi (3+2 = 5), unsur X terletak pada golongan VA
(gol.Nitrogen) periode ke 3.
27. Suatu unsur X mempunyai nomor massa 40 dan jumlah neutron 20. Dalam
system periodic, Unsur X tersebut terletak pada …
a. Golongan IIA dan periode 4
b. Golongan IIA dan periode 5
c. Golongan VIIIA dan periode 3
d. Golongan VIIIA dan periode 4
e. Golongan VIIIA dan periode 5
144
Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (Suswanto Djony : 2018)
Pembahasan :
Unsur X memiliki nomor atom 20, sehingga
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Electron valensinya adalah 2 jadi, unsur X terletak pada golongan IIA dan
periode 4.
- Disajikan data konfigurasi electron suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan letak golongan dan periode unsur tersebut didalam
tabel periodic.
28. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :
Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Berdasarkan konfigurasi electron diatas, unsur terletak pada periode dan
golongan …
A. IIIA, 3
B. IIIB, 4
C. VA, 3
D. VIIA, 3
E. VIIB, 4
Sumber : Big bank soal + pembahasan (Fatima S : 2014)
Pembahasan :
Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Electron valensi ( 5 + 2 = 7) sehingga Y terletak pada golongan VIIA,
periode 3
29. Konfigurasi electron dari unsur X adalah sebagai berikut :
145
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
Unsur tersebut terletak pada …
a. Gologan III A periode 5
b. Golongan V A periode 5
c. Golongan V A periode 3
d. Golongan III A periode 4
e. Golongan VI periode 5
Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (Suswanto D. : 2018)
Pembahasan :
X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
Electron valensi ( 3 + 2), sehingga X terletak pada golongan VA, periode 5
30. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 2, dalam sistem periodik terletak
pada ....
a. Periode 4, golongan IIA
b. Periode 3, golongan IIA
c. Periode 2, golongan IVA
d. Periode 2, golongan IVB
e. Periode 4, golongan IVA
Sumber : Kimia Untuk SMA kelas X (Michael purba : 2006)
Pembahasan :
Unsur memiliki nomor atom = 12
1s2 2s2 2p2
Electron valesi unsur tersebut adalah 2, sehingga unsur tersebut terletak pada
golongan IIA, periode 2.
146
LEMBAR VALIDASI INTRUMEN PENELITIAN
SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST
OLEH:
NADYA FIRDANISKA
NIM. 11717200066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
PEKANBARU
2021 M / 1442 H
LAMPIRAN F2
147
VALIDASI INSTRUMEN OLEH AHLI TERHADAP TES (PRE-TEST
DAN POST-TEST) SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN
SISTEM PERIODIK UNSUR
Nama Validator : Pangoloan Soleman,R., S. Pd, M.Si.
Judul : Efektivitas Model Blanded Learning Untuk Meningkatkan
Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur Pada Sekolah Menengah Kejuruan
Telkom Pekanbaru.
Penyusun : Nadya FirdaNiska.
Pembimbing : Pangoloan Soleman,R., S. Pd, M.Si.
Instansi : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Prodi Pendidikan Kimia
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
A. Pengantar
Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian dan saran atas
kelayakan atau tidaknya instrument tes siswa pada penelitian ini. Penilaian,
saran dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari instrument yang saya
gunakan. Saya ucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu menjadi
validator dan mengisi lembar validasi ini.
148
B. Petunjuk
1. Berdasarkan Pendapat Bapak/Ibu dimohon untuk memberi penilaian : V
(Valid), CV (Cukup Valid), KV (Kurang Valid), TV (Tidak Valid) pada
kolom VALIDITAS ISI yang telah disediakan dengan cara memberikan
tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang tersedia.
2. Sebagai petunjuk mengisi tabel, perhatikan hal berikut :
a. Validitas Isi.
1) Apakah soal sudah sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
2) Apakah soal dirumuskan secara singkat dan jelas
3) Apakah petunjuk pengerjaan soal dituliskan secara jelas
4) Apakah pilihan jawaban soal sudah dituliskan secara jelas.
5) Apakah soal sudah menggunakan Bahasa yang baku sesuai
kaidah
6) Apakah soal menggunakan Bahasa yang komunikatif, mudah
dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
149
3. Isi kolom berikut ini :
Butir
Soal
Validitas Isi Kesimpulan
Valid Cukup
Valid
Kurang
Valid
Tidak
Valid
Tanpa
revisi
Revisi
kecil
Revisi
besar
Perlu konsultasi/
soal tidak dapat
digunakan.
1 √
2 √
3 √
4 √
5 √
6 √
7 √
8 √
9 √
10 √
11 √
12 √
13 √
14 √
151
C. KOMENTAR UMUM DAN SARAN
1. Soal tidak disertai dengan pembahasan.
2. satu soal harus direvisi karena kunci jawaban kurang tepat yaitu soal
pada nomor 15.
3. Distribusi tingkat kesukaran soal yaitu (Sangat sukar/Sukar), (Sedang)
dan (sangat mudah/Mudah), sehingga persentase tingkat kesukaran
pada soal menjadi 20% sukar, 50% sedang dan 30% mudah dari 20
soal yang valid.
4. Menyusun option kunci jawaban soal menjadi merata.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, kesimpulan kelayakan isi dari
instrument soal pada penelitian ini dinyatakan :
1. Layak digunakan dilapangan tanpa revisi.
2. Layak digunakan dilapangan dengan revisi.
3. Tidak layak digunakan dilapangan.
Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak / Ibu.
Pekanbaru, ………………………….2021
Validator.s
Pangoloan Soleman R.,S. Pd, M. Si.
152
PERNYATAAN VALIDASI SOAL
Saya Putri Kamila Rizta S. Pd selaku guru bidang studi kimia yang mengajar dikelas
X SMK TELKOM Pekanbaru telah memvalidasi soal-soal yang digunakan sebagai
instrumen dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh :
Nama : Nadya FirdaNiska
NIM : 11717200066
Judul Penelitian : Efektivitas Model Blended Learning Untuk Meningkatkan
Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Dan
Sistem Periodik Unsur Dikelas X .
Tempat penelitian : SMK TELKOM Pekanbaru.
Demikian pernyataan ini saya buat, semoga bisa digunakan sesuai dengan
keperluan.
Pekanbaru, Oktober 2021
Validator ,
Putri Kamila Rizta, S.Pd
LAMPIRAN F3
153
KISI-KISI PENULISAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST
SMK TELKOM PEKANBARU
Mata Pelajaran : Kimia (SPU)
Kelas : X
Jenis sekolah : SMK TELKOM PEKANBARU
Jumlah Soal : 20 Soal
Indikator Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal
Aspek
Kognitif
5. Menentukkan nomor atom dan
nomor massa.
- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta
didik menghitung jumlah electron, proton
dan neutron suatu unsur.
14,16, dan 25. PG C3
LAMPIRAN F4
154
- Disajikan perbandingan tabel nomor atom,
nomor massa, beserta proton,neutron dan
electron dari beberapa unsur, siswa dapat
membandingkan unsur mana yang
memiliki data yang benar.
21
PG
- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah
neutron sebuah unsur, siswa dapat
menghitung nomor massa suatu unsur.
28 PG C3
- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur,
siswa dapat memperkirakan nomor atom
unsur tersebut
9 PG C2
155
6. Menentukkan konfigurasi
electron.
- Disajikan tabel periodik unsur beserta
data nomor atom dan konfigurasi
beberapa unsur, siswa dapat menganalisis
data dan memilih data yang benar.
1 PG C4
- Disajikan data nomor atom atau nomor
massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan electron valensi unsur
tersebut melalui konfigurasi electron.
2 dan 3 PG C2
- Disajikan data nomor atom suatu unsur,
siswa dapat menentukkan elektronnya.
4 dan 15 PG C2
- Disajikan data harga keempat bilangan
kuantum terakhir suatu unsur, siswa
11 PG C2
156
dapat menghitung jumlah orbital
berpasangan unsur tersebut.
- Siswa dapat memperkirakan unsur yang
memiliki electron valensi yang sama dari
unsur dan nomor atom yang telah
disajikan.
29 PG C3
- Disajikan data ion dan jumlah
elektronnya, siswa dapat menentukkan
ion yng memiliki sifat yang sama.
13 PG C2
7. Mengelompokkan unsur kedalam
isotop, isobar dan isoton.
- Disajikan data jumlah proton,neuton dan
electron dari dua unsur yang berbeda,
siswa dapat menggelompokkan unsur
tersebut kedalam isotop, isoton atau
isobar.
22 dan 24 PG C2
157
- Disajikan data nomor atom atau nomor
massa suatu unsur, siswa dapat
memperkirakan letak golongan dan
periode unsur tersebut didalam tabel
periodic.
5, 20 PG C4
8. Menentukkan letak golongan dan
periode dalam tabel periodic
berdasarkan konfigurasi electron.
- Disajikan data konfigurasi electron suatu
unsur, siswa dapat memperkirakan letak
golongan dan periode unsur tersebut
didalam tabel periodic.
12, dan 18 PG C3
158
SOAL PRETEST DAN POSTTEST STRUKTUR ATOM DAN SISTEM
PERIODIK UNSUR SMK TELKOM PEKANBARU
Nama Siswa :
Kelas :
Hari / tanggal :
Isilah soal dibawah ini dengan cara memberikan tanda (x) pada jawaban yang
kamu anggap benar.
1. Perhatikan table periodik unsur berikut !
Q
T V X Z
Unsur Nomor Atom
Konfigurasi
Elektron
Q 1 1s2
159
T 5 1s2 2s2
V 6 1s2 2s2 2p2
X 7 1s2 2s2 2p4
Z 8 [Ne]
Konfigurasi elekton dan nomor atom unsur yang benar untuk unsur –
unsur pada table periodic diatas adalah …
A. Q
B. T
C. V
D. X
E. Z
2. Jika atom X yang nomor atomnya 19 dituliskan konfigurasi
elektronnya maka atom itu memiliki ciri – ciri … memperkirakan
A. Electron valensi = 9, valensinya 1
B. Electron valensi = 1, valensinya 1
C. Electron valensi = 7, valensinya 1
D. Electron valensi = 2, valensinya 2
E. Electron valensi = 7, valensinya 2
160
3. Konfigurasi ion Na+ memiliki electron valensi sebanyak …
A. Empat
B. Lima
C. Enam
D. Tujuh
E. Delapan
4. Konfigurasi electron yang mungkin untuk atom unsur yang memiliki
nomor atom 24 adalah … menjabarkan
A. [Ar] 4s2 3d4
B. [Ar] 3d4 4p2
C. [Ar] 4s1 3d5
D. [Ar] 3d6
E. [Ar] 4s1 4p4
5. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam
system periodic terletak pada golongan dan periode …
A. IIA dan 6
B. VIB dan 3
C. VIB dan 4
D. VIIB dan 3
E. VIIIB dan 4
161
6. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1
Berdasarkan konfigurasi electron diatas, nomor atom dari unsur X
tersebut adalah …
A. 17
B. 18
C. 21
D. 26
E. 30
7. Suatu atom memiliki electron terakhir dengan bilangan kuantum n =
4, l = 2, m = -2, s = -1/2. Jumlah orbital yang berisi electron
berpasangan dalam atom tersebut adalah …
A. 20
B. 21
C. 22
D. 23
E. 24
8. Konfigurasi electron dari unsur X adalah sebagai berikut :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3
Unsur tersebut terletak pada …
A. Gologan III A periode 5
B. Golongan V A periode 5
C. Golongan V A periode 3
D. Golongan III A periode 4
E. Golongan VI periode 5
162
9. Diketahui ion – ion dengan jumlah electron sebagai berikut :
6.) A2+, e = 2
7.) B+, e = 36
8.) C3-, e = 10
9.) D-, e = 10
10.) E3-, e = 18
Unsur dari ion-ion yang memiliki sifat kimia yang sama ditunjukkan
oleh angka …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. dan 3
D. dan 5
E. dan 5
10. Isotop unsur dibawah ini terdiri dari …
13Al27
A. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron
B. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron
C. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron
D. 14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron
E. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron.
163
11. Jika nomor atom Mn = 25, konfigurasi elektron yang benar untuk ion
Mn4+ adalah...
A. [Ar] 4s2 3d5
B. [Ar] 4s2 3d1
C. [Ar] 4s0 3d3
D. [Ar] 4s1 3d2
E. [Ar] 3d7
164
12. Atom 31Pa15 mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron
berturut- turut adalah...
A. 15, 15, dan 46
B. 15, 15,dan 16
C. 15, 46, dan 15
D. 15, 16, dan 15
E. 16, 15, dan 15
13. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 2, dalam sistem periodik
terletak pada ....
A. Periode 4, golongan IIA
B. Periode 2, golongan IVA
C. Periode 2, golongan IVB
D. Periode 3, golongan IIA
E. Periode 4, golongan IVA
14. Atom unsur X dengan massa atom Relatif 31 memiliki 16 neutron.
Dalam sistem periodik, unsur X terletak pada ...
A. Golongan oksigen periode 3
B. Golongan halogen periode 5
165
C. Golongan gas mulia periode 3
D. Golongan alkali periode 4
E. Golongan nitrogen periode 3
15. Perhatikan tabel berikut.
Unsur Nomor
atom
Nomor
massa
Jumlah
proton
Jumlah
neutron
Jumlah
elektron
C 6 12 6 12 6
K 19 39 19 19 20
P 15 31 15 16 16
S 16 32 16 16 16
F 9 19 9 9 10
Berdasarkan hasil analisis, unsur dengan data yang benar adalah …
A. C
B. K
C. P
D. S
E. F
16. Perhatikan tabel berikut.
166
Unsur Jumlah proton Jumlah
Neutron
Jumlah
electron
N 7 8 7
O 8 7 8
Berdasarkan data tersebut, atom unsur N dan O tergolong …
A. Isobar
B. Isotop
C. Isoton
D. Isoelektron
E. Isomer
17. Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur B
mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. Kedua unsur
tersebut termasuk…
A. Isoton
B. Isobar
C. Isotop
D. Isokhlor
E. Isomer
18. Jumlah Proton, Elektron, dan neutron dari 11Na23 adalah …
A. 11,11, dan 12
B. 23, 11, dan 11
C. 11, 23, dan 11
D. 11, 12, dan 11
E. 11, 10, dan 12
167
19. Jika ion Se2- memiliki konfigurasi electron Se2- = [Ar] 4s2 3d10 4p6
dan jumlah neutronnya 45, massa atom relative unsur Se adalah …
A. 78
B. 82
C. 80
D. 81
E. 79
20. Pasangan unsur – unsur dibawah ini yang memiliki electron valensi
sama, yaitu …
A. 3Li dan 13Al
B. 12Mg dan 19K
C. 5B dan 21Sc
D. 11Na dan 19K
E. 7N dan 17Cl
168
RUBRIK PENILAIAN
A. SOAL PRETEST dan POSTTEST.
Berikut adalah tabel yang berisi rubrik penilaian instrumen test (Pretest
dan Posttest) yang berbentuk soal pilihan ganda :
Nomor Soal Jawaban
Soal Skor Soal
1 C Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
2 B Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
3 E Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
4 C Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
5 E Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
6 C Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
7 A Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
8 B Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
9 D Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
10 C Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
11 B Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
12 B Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
13 D Jawaban Benar = 5
LAMPIRAN F5
169
Jawaban Salah = 0
14 E Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
15 D Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
16 A Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
17 A
Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
18 A Jawaban Benar = 5
Jawaban Salah = 0
19 E Jawaban Benar = 5
Jawaban salah = 0
20 D Jawaban Benar = 5
Jawaban salah = 0
Total soal dan
total Skor 20 soal
Jawaban benar = 20 x 10 = 100
Jawaban salah = 20 x 0 = 0
Keterangan :
1. Siswa yang menjawab soal dengan benar diberi nilai 10, sehingga jika
keseluruhan jawaban siswa benar maka, akan mendapatkan skor
tertinggi yaitu 100.
2. Siswa yang menjawab soal dengan salah diberi nilai 0, sehingga jika
keseluruhan jawaban siswa salah, maka siswa akan mendapatkan skor
terendah yaitu 0.
170
REKAP ANALISIS BUTIR SOAL
Rata-Rata : 15,03
Simpang Baku : 5,69
Korelai XY : 0,71
Realibilitas Tes : 0,83
Butir Soal : 30
Jumlah Subyek : 31
NO.
No.
Butir
Asli
DP
(%)
T.
Kesukaran Korelasi Sign.Korelasi Keputusan
1 1 87,50 Sedang 0,677 Sangat
signifikan
Digunakan
2 2 75,00 Mudah 0,569 Sangat
signifikan
Digunakan
3 3 75,00 Mudah 0,648 Sangat
signifikan
Digunakan
4 4 50,00 Sedang 0,398 Signifikan Digunakan
5 5 50,00 Sedang 0,362 Signifikan Digunakan
6 6 25,00 Sedang 0,272 - Tidak
Digunakan
7 7 12,50 Sedang 0,168 - Tidak
Digunakan
8 8 75,00 Sangat
mudah
0,536 Sangat
signifikan
Tidak
Digunakan
9 9 75,00 Sedang 0,504 Sangat
signifikan
Digunakan
10 10 12,50 Sedang 0,205 - Tidak
Digunakan
11 11 50,00 Sedang 0,427 Signifikan Digunakan
12 12 75,00 Sedang 0,600 Sangat
signifikan
Digunakan
13 13 37,50 Sedang 0,351 Signifikan Digunakan
14 14 62,50 Mudah 0,530 Sangat
signifikan
Digunakan
15 15 50,00 Sukar 0,378 Signifikan Digunakan
16 16 62,50 Sedang 0,390 Signifikan Digunakan
17 17 0,00 Sedang 0,052 - Tidak
Digunakan
18 18 75,00 Sedang 0,602 Sangat
signifikan
Digunakan
LAMPIRAN G
171
19 19 12,50 Sedang 0,125 - Tidak
Digunakan
20 20 50,00 Sedang 0,386 signifikan Digunakan
21 21 50,00 Sukar 0,457 Sangat
signifikan
Digunakan
22 22 87,50 Mudah 0,767 Sangat
signifikan
Digunakan
23 23 25,00 Mudah 0,196 - Tidak
Digunakan
24 24 62,50 Mudah 0,554 Sangat
signifikan
Digunakan
25 25 75,00 Mudah 0,648 Sangat
signifikan
Digunakan
26 26 37,50 Sedang 0,248 - Tidak
Digunakan
27 27 -12,50 Sukar 0,044 - Tidak
Digunakan
28 28 50,00 Sukar 0,364 Signifikan Digunakan
29 29 50,00 Sukar 0,418 Signifikan Digunakan
30 30 12,50 Sedang 0,180 - Tidak
Digunakan
172
VALIDASI EMPIRIS BUTIR SOAL
(MENGGUNAKAN SOFTWARE ANATES VER. 4.0.5)
Jumlah Subjek : 31
Jumlah butir soal : 30
No No.
Subjek
No .Butir
Baru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
No. Butir
Asli
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
Nama
Subjek/Kunci
Jawaban
c b e c e b e b c d a b d c b b e b e e d c a a a d c b b c
1 1 S1 c b e c e c a b c b a b a c b b e d d e d c b a a d a b b c
2 2 S2 c b e a a b e b d a d b d c b b c b d e c c a a a d a a c c
3 3 S3 b b e b c d d b c b b d e c b a e b a d e c a a a b b d c c
4 4 S4 c b e c d b e b d d b b a c b b a a c a a c a a a e e c d e
5 5 S5 c b e c e a d b c d a b d c d b e b a e d c a a a a a b b b
6 6 S6 c b e c a b d b a a b b d c b a c b d d e c d a a d d a c c
7 7 S7 d b e c b b e c b c c b d c c b e b a e e c a a c b d e c b
8 8 S8 e b e e e e d b b d e a a c d c e d a e c c a a a d c a b c
9 9 S9 d b e c e b e b c d b b d c b b e b e e d c e a a b d b b c
10 10 S10 c b e a e b e b d d e b a c c b e b d d a c a a a d a d e d
LAMPIRAN H
173
11 11 S11 c b e c d d a b c d a b d c a b b d e a d c a a a d e b b b
12 12 S12 e c a b c c c c b b a a b d d d e e e d a c b a b d c c c b
13 13 S13 c b e c e e d b c c a b b c a b d b b e d c a a a d d b b d
14 14 S14 d e e c a b e d c c a b c c b e b b d e d c a a a d c b a d
15 15 S15 c b e e e a b b c e a b d b c d e a d c a c a a a d c a a c
16 16 S16 c b e e d b e b a d e d d c d e a d e d d c a a a d c d b c
17 17 S17 c b e d e b d b c e d b d c b b a b e d c c a a a d a b c d
18 18 S18 a b e e e c b b a b c d e c d c e c e a e c a a a d d e c b
19 19 S19 d b e d a d e b e d a b d c d b b a d e a c a a e a b a a c
20 20 S20 d b d c d b e b c d e a b c c a b c e e a b a c a a e d c a
21 21 S21 a e e a c a e c d e b c d a c b b d c a c a a e d b a c a a
22 22 S22 d c a d a b d c e a b c a d c b e d c b a a a e e d b a c c
23 23 S23 e b d a e d b c a c d b d e c b c d e e e a c b a e d a a a
24 24 S24 c b e c c b e b b c d d d c a b e b e e a c a e a c d a d c
25 25 S25 e c a a b e a b c d e a c e c c b d a e c b a d a e d b e c
26 26 S26 d e e e a a a d d b e a a d e c e c a c d e c a c b b b b b
27 27 S27 d b c c d d e b a c d e a c d b a c d e a c a a a d a d a c
28 28 S28 a a c c e e d b b d c b c c a e e c e c c a d b b a d a e d
29 29 S29 e b c c a b e c d d e d d c d e a c b b c d a a d e d c c b
30 30 S30 c b e c e b e b c d a b d b d b e b e e a c a a a b d c c c
31 31 S31 c c e a d e d c b d a b d c a b e b e e e c a a a d b c e c
Rekapitulasi Validitas Butir Soal Dengan Bantuan Software Anates Ver. 4.0.5
No. Butir Baru No. Butir Asli Korelasi Signifikansi
174
1 1 0,677 Sangat signifikan
2 2 0,569 Sangat signifikan
3 3 0,648 Sangat signifikan
4 4 0,398 Signifikan
5 5 0,362 Signifikan
6 6 0,272 -
7 7 0,168 -
8 8 0,536 Sangat signifikan
9 9 0,504 Sangat signifikan
10 10 0,205 -
11 11 0,427 Signifikan
12 12 0,600 Sangat signifikan
13 13 0,351 Signifikan
14 14 0,530 Sangat signifikan
15 15 0,378 Signifikan
16 16 0,390 Signifikan
17 17 0,052 -
18 18 0,602 Sangat signifikan
19 19 0,125 -
20 20 0,386 signifikan
21 21 0,457 Sangat signifikan
22 22 0,767 Sangat signifikan
23 23 0,196 -
24 24 0,554 Sangat signifikan
25 25 0,648 Sangat signifikan
26 26 0,248 -
176
TINGKAT KESUKARAN SOAL
(MENGGUNAKAN SOFTWARE ANATES VER. 4.0.5)
Jumlah Subjek : 31
Butir Soal : 30
No. Butir Soal No. Butir Asli Tingkat
Kesukaran (%)
Tafsiran
1 1 45,16 Sedang
2 2 74,19 Mudah
3 3 74,19 Mudah
4 4 48,39 Sedang
5 5 38,71 Sedang
6 6 45,16 Sedang
7 7 45,16 Sedang
8 8 70,97 Sangat mudah
9 9 38,71 Sedang
10 10 41,94 Sedang
11 11 32,26 Sedang
12 12 58,06 Sedang
13 13 51,61 Sedang
14 14 74,19 Mudah
15 15 25,81 Sukar
16 16 58,06 Sedang
17 17 51,61 Sedang
18 18 41,94 Sedang
19 19 38,71 Sedang
20 20 51,61 Sedang
21 21 25,81 Sukar
22 22 74,19 Mudah
23 23 77,41 Mudah
24 24 77,41 Mudah
25 25 74,19 Mudah
26 26 51,61 Sedang
27 27 16,13 Sukar
28 28 29,03 Sukar
29 29 25,81 Sukar
30 30 45,16 Sedang
LAMPIRAN I
177
REALIBILITAS TES
(MENGGUNAKAN SORTWARE ANATES VER. 4.0.5)
Rata-rata = 15,03
Simpangan Baku = 5,69
Korelasi XY = 0,71
Realibilitas Tes = 0,83
No. Urut No.
Subjek
Kode
Subjek
Skor
Ganjil
Skor
Genap
Skor
Total
1 1 S1 10 11 21
2 2 S2 7 12 19
3 3 S3 6 7 13
4 4 S4 6 10 16
5 5 S5 11 12 23
6 6 S6 5 11 16
7 7 S7 5 10 15
8 8 S8 7 9 16
9 9 S9 11 14 25
10 10 S10 7 10 17
11 11 S11 10 11 21
12 12 S12 4 3 7
13 13 S13 9 12 21
14 14 S14 9 10 19
15 15 S15 10 7 17
16 16 S16 10 9 19
17 17 S17 9 11 20
18 18 S18 6 6 12
19 19 S19 5 10 15
20 20 S20 5 7 12
21 21 S21 4 1 5
22 22 S22 2 4 6
23 23 S23 4 4 8
24 24 S24 8 10 18
25 25 S25 3 5 8
26 26 S26 4 2 6
27 27 S27 3 10 13
28 28 S28 3 5 8
29 29 S29 3 6 9
30 30 S30 11 12 23
31 31 S31 8 10 18
LAMPIRAN J
178
DAYA PEMBEDA SOAL
A. Kelompok Unggul
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No.
Urut
No.
Subyek
Kode/Nama
Subyek
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 9 s9 25 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 . . 1 1 1
2 5 s5 23 1 1 1 1 1 . . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 . . 1 1 .
3 30 s30 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 . . . . 1
4 1 s2 21 1 1 1 1 1 . . 1 1 . 1 1 . 1 . 1 1 . . 1 1 1 . 1 1 1 . 1 1 .
5 11 s11 21 1 1 1 1 . . . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 .
6 13 s13 21 1 1 1 1 1 . . 1 1 . 1 1 . 1 . 1 . 1 . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 .
7 17 s17 20 1 1 1 . 1 1 . 1 1 . . 1 1 1 1 1 . 1 1 . 1 1 1 1 1 . 1 . .
8 2 s2 19 1 1 1 . . 1 1 1 . . 1 1 1 . 1 . 1 . 1 . 1 1 1 1 1 . . . 1
Jml
Jwb
Benar
7 8 8 6 6 4 3 8 7 4 5 8 6 7 4 8 4 6 4 6 5 8 6 8 8 5 0 6 5 3
B. Kelompok Asor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No.
Urut
No.
Subyek
Kode/Nama
Subyek
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 29 s29 9 . 1 . 1 . 1 1 . . 1 . . 1 1 . . . . . . . . 1 1 . . . . . .
2 23 s23 8 . 1 . . 1 . . . . . . 1 1 . . 1 . . 1 1 . . . . 1 . . . . .
3 25 s25 8 . . . . . . . 1 1 1 . . . . . . . . . 1 . . 1 1 . . 1 . 1
4 28 s28 8 . . . 1 1 . . 1 . 1 . 1 . 1 . . 1 . 1 . . . . . . . . . . .
LAMPIRAN K
179
5 12 s12 7 . . . . . . . . . . 1 . . . . . 1 . 1 . . 1 1 1 1 . . .
6 22 s22 6 . . . . . 1 . . . . . . . . . 1 1 . . . . . 1 1 . . . 1
7 26 s26 6 . . 1 . . . . . . . . . . . . . 1 . . . 1 . . 1 . . . 1 1 .
8 21 s21 5 . . 1 . . . 1 . . . . . 1 . . 1 . . . . . . 1 . . . . . . .
Jml
Jwb
Benar
0 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 0 3 4 0 3 2 1 1 4 3 2 2 1 2 1 2
180
C. Rekapitulasi Daya Pembeda Dengan Menggunakan Bantuan
Software Anates Ver. 4.0.5
Jumlah subyek : 31
Kelompok atas/bawah (n) : 8
Butir Soal : 30
No.
Butir
Baru
No.
Butir
Asli
Kel.
Atas
Kel.
Bawah
Beda Indeks.
DP (%)
1 1 7 0 7 87,50
2 2 8 2 6 75,00
3 3 8 2 6 75,00
4 4 6 2 4 50,00
5 5 6 2 4 50,00
6 6 4 2 2 25,00
7 7 3 2 1 12,50
8 8 8 2 6 75,00
9 9 7 1 6 75,00
10 10 4 3 1 12,50
11 11 5 1 4 50,00
12 12 8 2 6 75,00
13 13 6 3 3 37,50
14 14 7 2 5 62,50
15 15 4 0 4 50,00
16 16 8 3 5 62,50
17 17 4 4 0 0,00
18 18 6 0 6 75,00
19 19 4 3 1 12,50
20 20 6 2 4 50,00
21 21 5 1 4 50,00
22 22 8 1 7 87,50
23 23 6 4 2 25,00
24 24 8 3 5 62,50
25 25 8 2 6 75,00
26 26 5 2 3 37,50
27 27 0 1 -1 -12,50
28 28 6 2 4 50,00
29 29 5 1 4 50,00
30 30 3 2 1 12,50
181
PENYEBARAN DATA NILAI HASIL PRETEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM PEKANBARU
A. Penyebaran Skor Pretest
No Nama Siswa Total Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AbrahamSimanjuntak 9 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
2 M. Hastby 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
3 Adib Cibro 12 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1
4 Ahmad Abdul Azim 9 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
5 Ahmad fauzan 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
6 M. Fachrezi 9 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
7 Arya Wira Saputra 8 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1
8 Boy Setiawan 12 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
9 Boy Valen 8 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
10 Budi Setiawan Syam 11 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0
11 Clarissa Nabilla Putri 12 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1
12 Danil Reza Alkarim 7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1
13 Desma Anggraini 6 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
14 Dzikri Maulana 10 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0
15 Erwin Safputra 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
16 Fackry Ahmad 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1
17 Iqbal Kurnia D. J 7 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
18 Jeremia V. S 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
19 Juan Fathurrahman 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
LAMPIRAN L
182
20 Jupri Adi Simatupang 5 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0
21 Kamal Riadi 8 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1
22 Liant Pratama R. K 11 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1
23 M. Ali Hanafi 5 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
24 M. Rivaldi 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1
25 Opiyus Lase 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0
26 Rahma Sari Siregar 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
27 Razib Gibran A. 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
28 Rezan Ramadhan 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0
29 Sukti Juharman 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0
30 Queen Najwa A. 8 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0
183
B. Penyebaran Data Posttest
No Nama Siswa Total Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 AbrahamSimanjuntak 14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
2 M. Hastby 15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
3 Adib Cibro 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
4 Ahmad Abdul Azim 14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1
5 Ahmad fauzan 15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 M. Fachrezi 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
7 Arya Wira Saputra 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
8 Boy Setiawan 14 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
9 Boy Valen 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
10 Budi Setiawan Syam 15 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
11 Clarissa Nabilla Putri 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1
12 Danil Reza Alkarim 14 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
13 Desma Anggraini 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1
14 Dzikri Maulana 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
15 Erwin Safputra 14 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
16 Fackry Ahmad 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
17 Iqbal Kurnia D. J 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0
18 Jeremia V. S 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
19 Juan Fathurrahman 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1
20 Jupri Adi Simatupang 12 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
21 Kamal Riadi 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
22 Liant Pratama R. K 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
184
23 M. Ali Hanafi 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1
24 M. Rivaldi 13 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1
25 Opiyus Lase 16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
26 Rahma Sari Siregar 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
27 Razib Gibran A. 17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 Rezan Ramadhan 15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
29 Sukti Juharman 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
30 Queen Najwa A. 15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1
C. Lampiran Nilai Pretest
No. Nama Siswa Skor
1 Abraham Simanjuntak 45
2 Adam Prasetyo -
3 Adib Cibro 60
4 Ahmad Abdul Azim 45
5 Ahmad fauzan 40
6 Ahmad Reihan -
7 Anugrah Ramadhan -
8 Arya Wira Saputra 40
9 Boy Setiawan 60
10 Boy Valen 40
11 Budi Setiawan Syam 55
12 Clarissa Nabilla Putri 60
13 Danil Reza Alkarim 35
14 Desma Anggraini 30
15 Dzikri Maulana 50
16 Erwin Safputra 30
17 Fackry Ahmad 25
18 Iqbal Kurnia D. J 35
19 Iqbal Rahman Syahbani -
20 Jeremia V. S 10
21 Juan Fathurrahman 5
22 Jupri Adi Simatupang 25
23 Kamal Riadi 40
24 Liant Pratama R. K 55
25 M. Hastby azzakiri 25
26 M. Ali Hanafi 25
27 M. Rivaldo 30
28 M. Fachrezi Maulana 45
29 Opiyus Lase 15
185
30 Queen Najwa A. 40
31 Rahma Sari Siregar 15
32 Razib Gibran A. 20
33 Rezan Ramadhan 15
34 Sukti Juharman 20
35 Ilham Pratama -
D. Lampiran Nilai Posttest
No. Nama Siswa Skor
1 Abraham Simanjuntak 70
2 Adam Prasetyo -
3 Adib Cibro 80
4 Ahmad Abdul Azim 70
5 Ahmad fauzan 75
6 Ahmad Reihan -
7 Anugrah Ramadhan -
8 Arya Wira Saputra 70
9 Boy Setiawan 70
10 Boy Valen 80
11 Budi Setiawan Syam 75
12 Clarissa Nabilla Putri 70
13 Danil Reza Alkarim 70
14 Desma Anggraini 70
15 Dzikri Maulana 80
16 Erwin Safputra 70
17 Fackry Ahmad 70
18 Iqbal Kurnia D. J 75
19 Iqbal Rahman Syahbani -
20 Jeremia V. S 70
21 Juan Fathurrahman 80
22 Jupri Adi Simatupang 60
23 Kamal Riadi 90
24 Liant Pratama R. K 90
25 M. Hastby azzakiri 75
26 M. Ali Hanafi 70
27 M. Rivaldo 65
28 M. Fachrezi Maulana 80
29 Opiyus Lase 60
30 Queen Najwa A. 75
31 Rahma Sari Siregar 85
32 Razib Gibran A. 85
33 Rezan Ramadhan 75
34 Sukti Juharman 85
35 Ilham Pratama -
186
HASIL UJI ANALISIS DATA DESKRIPTIF PRETEST DAN
POSTTEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM
PEKANBARU
(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)
A. Data pretest
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pretest 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
pretest Mean 34,5000 2,82995
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 28,7121
Upper Bound 40,2879
5% Trimmed Mean 34,6296
Median 35,0000
Variance 240,259
Std. Deviation 15,50028
Minimum 5,00
Maximum 60,00
Range 55,00
Interquartile Range 21,25
Skewness ,026 ,427
Kurtosis -,843 ,833
LAMPIRAN M
187
B. Data posttest
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
posttes 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%
Descriptives
Statistic Std. Error
posttes Mean 74,6667 1,39649
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 71,8105
Upper Bound 77,5228
5% Trimmed Mean 74,6296
Median 75,0000
Variance 58,506
Std. Deviation 7,64890
Minimum 60,00
Maximum 90,00
Range 30,00
Interquartile Range 10,00
Skewness ,243 ,427
Kurtosis -,173 ,833
188
HASIL UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN
POSTTEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM
PEKANBARU
(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)
A. Data Pretest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
pretest ,105 30 ,200* ,965 30 ,402
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
B. Data Posttest
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
postest ,196 30 ,005 ,931 30 ,052
a. Lilliefors Significance Correction
LAMPIRAN N
189
HASIL UJI N-GAIN DATA PRETEST DAN POSTTEST
SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM PEKANBARU
(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)
A. Data N-Gain
No. Pretest Posttest Post_kurang_Pre Seratus_Kurang_Pre N_Gain
Score
N-
Gain
persen
1 45,00 70,00 25,00 55,00 ,45 45,45
2 60,00 80,00 20,00 40,00 ,50 50,00
3 45,00 70,00 25,00 55,00 ,45 45,45
4 40,00 75,00 35,00 60,00 ,58 58,33
5 40,00 70,00 30,00 60,00 ,50 50,00
6 60,00 70,00 10,00 40,00 ,25 25,00
7 40,00 80,00 40,00 60,00 ,67 66,67
8 55,00 75,00 20,00 45,00 ,44 44,44
9 60,00 70,00 10,00 40,00 ,25 25,00
10 35,00 70,00 35,00 65,00 ,54 53,85
11 30,00 70,00 40,00 70,00 ,57 57,14
12 50,00 80,00 30,00 50,00 ,60 60,00
13 30,00 70,00 40,00 70,00 ,57 57,14
14 25,00 70,00 45,00 75,00 ,60 60,00
15 35,00 75,00 40,00 65,00 ,62 61,54
16 10,00 70,00 60,00 90,00 ,67 66,67
17 5,00 80,00 75,00 95,00 ,79 78,95
18 25,00 60,00 35,00 75,00 ,47 46,67
19 40,00 90,00 50,00 60,00 ,83 83,33
20 55,00 90,00 35,00 45,00 ,78 77,78
21 25,00 75,00 50,00 75,00 ,67 66,67
22 25,00 70,00 45,00 75,00 ,60 60,00
23 30,00 65,00 35,00 70,00 ,50 50,00
24 45,00 80,00 35,00 55,00 ,64 63,64
25 15,00 60,00 45,00 85,00 ,53 52,94
26 40,00 75,00 35,00 60,00 ,58 58,33
27 15,00 85,00 70,00 85,00 ,82 82,35
28 20,00 85,00 65,00 80,00 ,81 81,25
29 15,00 75,00 60,00 85,00 ,71 70,59
30 20,00 85,00 65,00 80,00 ,81 81,25
LAMPIRAN O
190
B. Analisis Uji Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa
Menggunakan N-Gain Score dan N-Gain Persen
Descriptives
Statistic Std. Error
NGain_Persen Mean 59,3478 2,74867
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 53,7261
Upper Bound 64,9695
5% Trimmed Mean 59,9417
Median 59,1667
Variance 226,656
Std. Deviation 15,05510
Minimum 25,00
Maximum 83,33
Range 58,33
Interquartile Range 17,65
Skewness -,338 ,427
Kurtosis ,228 ,833
Descriptives
Statistic Std. Error
NGain_Score Mean ,5935 ,02749
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound ,5373
Upper Bound ,6497
5% Trimmed Mean ,5994
Median ,5917
Variance ,023
Std. Deviation ,15055
Minimum ,25
Maximum ,83
Range ,58
Interquartile Range ,18
Skewness -,338 ,427
Kurtosis ,228 ,833
191
HASIL UJI HIPOTESIS
(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pretest – posttes -40,16667 16,47795 3,00845 -46,31964 -34,01370 -13,351 29 ,000
LAMPIRAN P
195
DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN
No Jenis Kegiatan Dokumentasi
1 Pemberian soal kepada kelas
XI TJ-Tel dan TKJ 2, untuk
kemudian di validasi dan
dijadikan instrumen
penelitian.
(kelas TJ-Tel)
2 Pemberian Prettest secara
online melalui Aplikasi
Whatsapp Group.
3
LAMPIRAN R
196
Contoh jawaban pretest siswa
yang dikirim secara online
melalui whatshapp.
4 Pemberian materi
pembelajaran berupa PPT
dan Link Vidio Pembelajaran
Di Youtube secara online
melalui Aplikasi Whatsapp
Group. (sebelum
pembelajaran tatap muka
berlangsung).
197
5 Siswa mengirimkan bukti
screanshot vidio atau ppt
sebagai bukti siswa belajar
secara mandiri dirumah.
6 Pemberian soal untuk melihat
kemampuan awal siswa
dikelas.
198
7 Guru memberikan penjelasan
kepada siswa terkait materi
yang kurang dipahami oleh
siswa
8 Siswa berdiskusi untuk
menjawab soal-soal yang
telah disediakan pada Lembar
Kerja Siswa secara mandiri
(pertemuan 1) dan secara
kelompok (pertemuan 2).
199
(Pertemuan 1, diskusi bersama satu kelas
untuk mendapatkan jawaban yang benar)
(Pertemuan 2, diskusi bersama teman
kelompok)
9 Pemberian soal posttest
secara online melalui
Aplikasi Whatsapp Group.
202
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nadya FirdaNiska dilahirkan di Tembilahan, 06 November
1999. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari
Bapak Nasrun dan Ibu Nursyamsiah. Pendidikan formal yang
ditempuh oleh penulis adalah di SD 020 Tembilahan, penulis
melanjutkan ke SMP Negeri 2 Tembilahan, lulus pada tahun
2014. Kemudian, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Tembilahan, lulus pada
tahun 2017. Pada tahun yang sama penulis diterima di Perguruan Tinggi yang ada
di Pekanbaru yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN
SUSKA RIAU), pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan
Kimia melalui jalur SNMPTN. Penulis melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK TELKOM Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Melati- Jl.
Esemka, Kec.Tampan, dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kota
Bangkinang. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Agustus tahun 2021 di
SMK TELKOM Pekanbaru dengan judul Implementasi Model Blended Learning
Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan
Sistem Periodik Unsur Di Kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru dibawah
bimbingan Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd, M. Si. Alhamdulillah,
Akhirnya penulis dinyatakan “LULUS” pada tanggal 11 Februari 2022 yang
bertepatan pada tanggal 9 Rajab 1443 H.