implementasi model blended learning untuk

198
IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUS DIKELAS X-TKJ 1 SMK TELKOM PEKANBARU OLEH: NADYA FIRDANISKA NIM. 11717200066 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 1443 H/2022 M

Transcript of implementasi model blended learning untuk

IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA

MATERI SISTEM PERIODIK UNSUS DIKELAS X-TKJ 1

SMK TELKOM PEKANBARU

OLEH:

NADYA FIRDANISKA

NIM. 11717200066

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1443 H/2022 M

IMPLEMENTASI MODEL BLENDED LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA

MATERI SISTEM PERIODIK UNSUS DIKELAS X-TKJ 1

SMK TELKOM PEKANBARU

Skripsi

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

OLEH:

NADYA FIRDANISKA

NIM. 11717200066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

1443 H/2022

i

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul Implementasi Model Blanded Learning Untuk

Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan Sistem

Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru , yang ditulis oleh Nadya

Firdaniska NIM. 11717200066 dapat diterima dan disetujui untuk diujikan dalam

sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau.

Pekanbaru, 26 Safar 1443 H

04 Oktober 2021

Menyetujui,

Ketua Jurusan

Pendidikan Kimia Pembimbing

Dr.Kuncoro Hadi, S.Si., M. Sc Pangoloan Soleman R, S.Pd., M.Si.

NIP. 19740717 200604 1 004 NIP. 19780527 200912 1 002

ii

PENGESAHAN

Skripsi ini dengan judul Implementasi Model Blanded Learning Untuk

Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Dan Sistem

Periodik Unsur Di Kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru, yang ditulis oleh Nadya

Firdaniska NIM. 11717200066 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada

tanggal 9 Rajab 1443 H / 11 Februari 2022 M. Skripsi ini telah diterima sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan

Pendidikan Kimia.

Pekanbaru, 9 Rajab 1443 H

11 Februari 2022 M

Mengesahkan

Sidang Munaqasyah

Penguji I Penguji II

Dr. Kuncoro Hadi, S. Si., M. Sc. Ira Mahartika, S. Pd., M. Pd.

Penguji III Penguji IV

Arif Yasthophi, S. Pd., M. Si. Elvi Yenti, S. Pd., M. Si.

Dr. H. Kadar M. Ag.

NIP. 19650521 199402 1 001

iii

iv

PENGHARGAAN

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur senantiasa penulis ucapkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi

Model Blended Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada

Materi Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom

Pekanbaru”. Skripsi ini merupakan hasil karya ilmiah yang ditulis untuk memenuhi

salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan

Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau.

Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Terutama

keluarga besar penulis, khususnya yang penulis cintai, sayangi dan hormati yaitu

Ayahanda Nasrun. dan Ibunda Nursyamsiah, serta kakek dan nenek yaitu Firdaus

yang tiada henti memberikan do’a. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

adik laki-laki penulis satu-satunya yaitu Ridho Maulana, dan tak lupa pula rasa

terima kasih ini penulis ucapkan kepada keluarga besar dan teman-teman

seperjuangan yang selalu memberikan bantuan dan motivasi selama perkuliahan.

Selain itu, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyatakan dengan penuh

hormat ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Khairunas, M. Ag., selaku Rektor Universitas Islam Sultan

Syarif Kasim Riau beserta Wakil Rektor I Ibu Dr. Hj. Helmiati, M. Ag., Wakil

Rektor II Bapak Dr. Mas’ud Zein, M. Pd., dan Wakil Rektor III Bapak Edi

Erwan, S. Pt., M. Sc., Ph. D.

2. Bapak Dr. H. Kadar, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau beserta Wakil Dekan I Bapak Dr.

H. Zarkasih, M. Ag., Wakil Dekan II Bapak Dr. Zubaidah Amir, MZ., S. Pd.,

M.Pd., Wakil Dekan III Ibu Dr. Amirah Diniaty, M. Pd., Kons., berserta staff.

3. Bapak Dr. Kuncoro Hadi, S. Si., M. Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

dan Ibu Hj. Sofiyanita, M. Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia

v

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau

beserta staff yang membantu penulis dalam setiap kegiatan administrasi jurusan.

4. Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd., M. Si., sebagai Pembimbing Skripsi

dan Ibu Lisa Utami, M. Si., sebagai Pembimbing Akademik yang telah

membimbing, dan menyempatkan waktu agar penulis dapat menyelesaikan

perkuliahan.

5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Kimia Bapak Dr. Kuncoro Hadi, S.Si.,

M.Sc., Ibu Dr. Yenni Kurniawati, M. Si., Ibu Yuni Fatisa, M. Si., Ibu Elvi Yenti,

S.Pd., M. Si., Ibu Lisa Utami, S. Pd., M. Si., Ibu Netti Afrianis, M. Pd., Ibu Zona

Octarya, M. Si., Ibu Fitri Refelita, M. Si., Ibu Heppy Okmarisa, M. Pd., Ibu

Novia Rahim, S. Pd., M. Si., Ibu Ira Mahartika, M. Pd., Ibu Sofiyanita, S. Pd.,

M. Pd., M. Si., Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd., M. Si., Bapak

Lazulva, M. Si., Bapak Arif Yasthophi, S. Pd., M. Si., dan dosen-dosen lainnya

yang yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan

do’a yang tidak putusnya kepada penulis hingga selesainya skripsi.

7. Bapak Muhammad Faisal, S. Pd., selaku Kepala SMK Telkom Pekanbaru,

Bapak Dedi Yohendri, SE., selaku WK Kurikulum SMK Telkom Pekanbaru, Ibu

Putri Kamila Rizta, S. Pd selaku Guru Kimia, dan staff lainnya yang membantu

penulis.

8. Seluruh teman Pendidikan Kimia angkatan 2017, terutama Puput Prasetia S. Pd.,

Ayulia Esaputri, S. Pd dan Nurhaliza Gustin.

9. Seluruh teman seperjuangan, terutama Rahmad Fauzi yang telah senantiasa

memberikan dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat

menyusun skripsi ini.

Semoga semua bantuan yang diberikan akan mendapatkan balasan dari Allah

SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, aamiin.

Pekanbaru, Februari 2022

Penulis

Nadya Firdaniska

NIM. 11717200066

vi

PERSEMBAHAN

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”

(Q.S. Ar-Rahman [55]: 13)

Alhamdulillahrabbil’alamin

Tiada kata yang paling indah

selain kata syukur yang dapat diucapkan pada Mu ya Allah

bersyukur atas nikmat yang engkau berikan,

nikmat mempunyai kedua orang tua dan adik tercinta yang sangat luar biasa.

Harapan Ananda kelak semoga dapat membahagiakan,

membalas kebaikan, dan selalu memberikan milyaran terima kasih

kepada mereka yang Ananda cinta dan bersama karya sederhana ini

Ananda persembahkan kepada:

Ayahanda Nasrun,

Ibunda Nursyamsiah dan Adik Ridho Maulana

Rasa terima kasih Ananda ucapkan pula kepada:

Seluruh Ibu dan Bapak Dosen Pendidikan Kimia

yang selalu membimbing hamba, memberikan ilmu yang bermanfaat,

mulai dari ilmu agama hingga ilmu duniawi.

Dengan ilmu dan bimbinigan itu Ananda dapat menyelesaikan

perkuliahan dan skripsi ini.

“...Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

maka apabila telah selesai (dari suatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain),

dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(Q.S. Al-Insyirah [94]: 6-8)

vii

Abstrak

Nadya FirdaNiska, (2022) : Implementasi Model Blended Learning Untuk

Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa

Pada Materi Struktur Atom Dan Sistem

Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom

Pekanbaru

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi model blended learning

dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan

sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru. Jenis penelitian

ini adalah pra-eksperimental dengan desain penelitian one group pretest posttest

design. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMK Telkom Pekanbaru tahun

ajaran 2021/2022. Penentuan sampel menggunakan teknik Purposive sampling

berjumlah 30 orang siswa dari kelas X-TKJ 1 sebagai kelas eksperimen.

Pengumpulan data menggunakan tes soal berbentuk pilihan ganda (objektif).

Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik

parametik uji paired sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5%. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Adanya peningkatan terhadap pemahaman

belajar siswa akibat dari implementasi pembelajaran menggunakan model blended

learning, berdasarkan pada tabel tafsiran N-Gain Score berada di kategori sedang

dan cukup efektif dengan rata-rata peningkatan 59,35 atau 59,3478 %. (2) Adanya

perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum

dan setelah diterapkannya model blended learning, berdasarkan hasil uji statistik

parametik uji paired sample t-test didapatkan nilai Sig. 0,000 < 0,05, yang berarti

Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa

implementasi pembelajaran menggunakan model blended learning cukup efektif

untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan

sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru, peningkatan

pemahaman belajar siswa berada di kategori sedang dan perbedaan peningkatan

pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah diberikan treatmean menggunakan

model blended learning adalah signifikan.

Kata kunci : Blended learning, implementasi, tingkat pemahaman.

viii

ABSTRACT

Nadya Firda Niska, (2022): The Implementation of Blended Learning Model

in Increasing Student Learning Comprehension

on Atomic Structure and Periodic System of the

Elements Lesson at the Tenth Grade of TKJ 1 at

Vocational High School of Telkom Pekanbaru

This research aimed at knowing the implementation of Blended Learning model in

increasing student learning comprehension on Atomic Structure and Periodic

System of the Elements lesson at the tenth grade of TKJ 1 at Vocational High

School of Telkom Pekanbaru. It was a pre-experimental research with one group

pretest posttest design. The tenth-grade students at Vocational High School of

Telkom Pekanbaru in the Academic Year of 2021/2022 were the population of this

research. Purposive sampling technique was used in this research, the samples were

30 of the tenth-grade students of TKJ 1 as an experimental group. Collecting data

was done by using multiple choice question test. The techniques of analyzing data

were descriptive statistic and paired sample t-test of parametric statistic with 0.05

or 5% significant level. The research findings showed that (1) there was an increase

of student learning comprehension because of the implementation of Blended

Learning model, the score was on effective enough category with the increase mean

59.35 or 59.3478% based on the interpretation table of N-Gain score; (2) there was

a significant difference on the increase of student learning comprehension between

before and after Blended Learning model was implemented, the score of Sig. 0.000

was lower than 0.05 based on paired sample t-test of parametric statistic test result,

it meant that Ha was accepted and H0 was rejected. Based on the data results above,

it could be concluded that the implementation of Blended Learning model was

effective enough in increasing student learning comprehension on Atomic Structure

and Periodic System of the Elements lesson at the tenth grade of TKJ 1 at

Vocational High School of Telkom Pekanbaru, the increase of student learning

comprehension was on moderate category, and there was a significant difference

on the increase of student learning comprehension between before and after

Blended Learning model was implemented.

Keywords: Blended Learning, Implementation, Comprehension Level

ix

ملّخص

منوذج التعلم املختلط لرتقية فهم التالميذ للتعلم ملواد تنفيذ(: ٢٠٢٢انداي فريدا نيسكا، )الرتكيب الذري واجلدول الدوري للعناصر الكيميائية يف

مبدرسة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوب تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو

للتعلم ملواد الرتكيب منوذج التعلم املختلط لرتقية فهم التالميذ تنفيذهذا البحث يهدف إىل معرفة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوبالذري واجلدول الدوري للعناصر الكيميائية يف

مبدرسة تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو. ونوعه هو البحث قبل التجرييب بتصميم جمموعة االختبار مبدرسة تيلكوم اسوبالفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلالقبلي والبعدي. وجمتمعه تالميذ

. ومت تعيني عيناته من خالل تقنية العينات ٢٠٢١/٢٠٢٢الثانوية املهنية بكنبارو للعام الدراسي " وهو فصل ١تلميذا للفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوب " ٣٠اهلادفة، فعددها

انته هي اإلحصاء جترييب. ومت مجع البياانت من خالل أسئلة متعدد اخليارات. وتقنية حتليل بيا٪. ونتيجة ٥أو ٠،٠٥للعينة مبستوى داللة tي واإلحصاء البارامرتي املقرتن ابختبار الوصف

( هناك ترقية فهم التالميذ للتعلم من خالل تنفيذ منوذج التعلم ١البحث دلت على ما يلي: )عالة حيث تكون النتيجة يف الفئة املتوسطة والف N-Gainاملختلط، وبناء على جدول تفسري

( هناك الفرق الكبري يف فهم التالميذ للتعلم ٢٪. )٥٩،٣٤٧٨أو ٥٩،٣٥يكون متوسط الرتقية بينما قبل تطبيق هذا النموذج وما بعده، بناء على نتيجة االختبار اإلحصائي البارامرتي املقرتن

البديلة مقبولة وذلك مبعىن أن الفرضية ٠،٠٥>٠،٠٠٠للعينة، فإن قيمة سيج. tابختبار منوذج تنفيذ التعليم ابستخداموالفرضية املبدئية مردودة. وبناء على ما سبق ذكره استنتج أبن

التعلم املختلط فعال لرتقية فهم التالميذ للتعلم ملواد الرتكيب الذري واجلدول الدوري للعناصر شبكات احلاسوب لقسم هندسة الفصل العاشر لقسم هندسة شبكات احلاسوبالكيميائية يف

" مبدرسة تيلكوم الثانوية املهنية بكنبارو، وكانت الرتقية يف الفئة املتوسطة، وكان الفرق يف ١" ترقية فهم التالميذ للتعلم بينما قبل تطبيق منوذج التعلم املختلط وما بعده كبريا.

.، مستوى الفهمتنفيذالتعلم املختلط، ال :األساسية الكلمات

x

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN .............................................................................................. i

PENGESAHAN................................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................. iii

PENGHARGAAN............................................................................................. iv

PERSEMBAHAN............................................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Penegasan Istilah ........................................................... 6

C. Permasalahan ................................................................. 7

D. Rumusan Masalah........................................................... 8

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ...................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Teoritis .............................................................. 10

B. Penelitian Relevan ......................................................... 34

C. Konsep Oprasional ........................................................ 38

D. Hipotesis ......................................................................... 42

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................ 43

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ........................................ 44

C. Populasi Dan Sampel Penelitian ..................................... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 45

E. Instrumen Penelitian...................................................... 46

F. Teknik Analisis Data ...................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................... 57

B. Uji Validitas Instrumen Penelitian................................ 60

C. Analisis Data ................................................................ 67

D. Pembahasan .................................................................. 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 78

B. Saran .............................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80

LAMPIRAN ................................................................................................ 85

DOKUMENTASI ........................................................................................ 197

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................... 204

xii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Contoh Learning Activities Model Blended Learning................ 14

Tabel II.2. Contoh Media Digital ................................................................. 18

Tabel II.3. Tabel Kulit,Sub Kulit, Dan Jumlah Orbital ................................ 32

Tabel III.1. Kerangka Desain Penelitian ...................................................... 43

Tabel III.2. Kategori Standar Penilaian ........................................................ 47

Tabel III.3. Klasifikasi Interpretasi Untuk Koefisien Reliabilitas Tes ......... 51

Tabel III.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal ................................................ 52

Tabel III.5. Kriteria Daya Pembeda Soal ...................................................... 53

Tabel III.6. Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain ........................................ 55

Tabel III.7. Kriteria Indeks Gain-Score ........................................................ 56

Tabel IV.1. Jumlah Siswa Menurut Data Statistik Tahun 2016/2017 .......... 59

Tabel IV.2. Data Sarana Dan Prasarana Yang Dimiliki SMK ..................... 60

Tabel IV.3 Rangkuman Analisis Validitas Isi Tes ....................................... 62

Tabel IV.4 Rangkuman Analisis Validitas Butir Soal ................................. 63

Tabel IV.5 Rangkuman Tingkat Kesukaran Soal ........................................ 64

Tabel IV. 6 Rangkuman Tingkat Kesukaran Soal Penelitian ...................... 65

Tabel IV.7 Rangkuman Daya Pembeda Soal ............................................... 66

Tabel IV.8 Rangkuman Daya Pembeda Soal Penelitian .............................. 67

Tabel IV.9 Deskripsi Data Pretest Dari Hasil

Tes Pemahaman Belajar Siswa ............................................... 68

Tabel IV.10 Deskripsi Data Posttest Dari Hasil

Tes Pemahaman Belajar Siswa ............................................... 69

xiii

Tabel IV.11 Hasil Uji Normalitas Pretest siswa kelas X-TKJ 1 ................. 70

Tabel IV.12 Hasil Uji Normalitas Posttest siswa kelas X-TKJ 1 ................ 70

Tabel IV.13 Hasil Perhitungan Uji N-Gain Score

pada Pretest dan Posttest Siswa .............................................. 71

Tabel IV.14 Hasil Perhitungan Uji N-Gain Persen

pada Pretes dan Posttest Siswa ........................................... 72

Tabel IV.15 Hasil Uji Paired Sample T-Test .......................................... 73

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Blended Learning ...................................................................... 12

Gambar II.2. Empat Ruang Belajar dalam Blended Learning ........................ 13

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Prosem ........................................................................................ 86

Lampiran B. Silabus ........................................................................................ 87

Lampiran C1. RPP Pertemuan 1 ...................................................................... 92

Lampiran C2. RPP Pertemuan 2 ...................................................................... 97

Lampiran D1. Media Pembelajaran PPT ......................................................... 103

Lampiran D2. Media Pembelajaran Vidio Youtube ......................................... 107

Lampiran E1. LKPD Pertemuan 1 .................................................................... 110

Lampiran E2. LKPD Pertemuan 2 .................................................................... 111

Lampiran F1. Kisi-Kisi Soal Validitas .............................................................. 117

Lampiran F2. Lembar Validasi Insrumen Soal ................................................. 147

Lampiran F3. Pernyataan Validasi Soal ............................................................ 153

Lampiran F4. Kisi-Kisi Instrumen Soal ............................................................ 154

Lampiran F5. Rubrik Penilaian.......................................................................... 169

Lampiran G. Rekap Analisis Butir Soal ........................................................... 171

Lampiran H. Validasi Empiris Butir Soal ........................................................ 173

Lampiran I. Tingkat Kesukaran Soal ............................................................... 177

Lampiran J. Realibilitas Soal ........................................................................... 178

Lampiran K. Daya Pembeda Soal .................................................................... 179

Lampiran L. Penyebaran Data Pretest dan Posttest Siswa................................ 182

Lampiran M. Analisis Uji Deskriptif Data Pretest dan Posttest ...................... 188

Lampiran N. Uji Normalitas ............................................................................. 190

Lampiran O. Uji N-Gain ................................................................................... 191

Lampiran P. Uji Hipotesis ................................................................................ 193

Lampiran Q. Surat-Surat .................................................................................. 194

Lampiran R. Dokumentasi ............................................................................... 197

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh

setiap insan agar mampu berhasil meraih kesuksesan dalam kehidupannya. Di

dalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan,

sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujaadilah ayat 11 :

Artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu,

“Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah,

Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila

dikatakan,”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan

mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa pentingnya ilmu pengetahuan bagi

kehidupan manusia. Orang yang memiliki iman dan ilmu akan diangkat

beberapa derajat oleh Allah SWT. Melalui pengetahuan manusia diharapkan

mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya dan memperoleh ilmu

pengetahuan serta kedudukan yang lebih baik (Wahbah Az-Zuhaili dan Malik

Ibrahim, 2016 : 91).

2

Pandemi COVID-19 dimasa sekarang ini telah mempengaruhi hampir

seluruh aspek kehidupan kita. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah

untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini, salah satunya adalah

penutupan sekolah-sekolah mulai dari tingat SD sampai perguruan tinggi

sekalipun. Sampai saat ini, Kemendikbud masih belum memberikan izin

untuk membuka sekolah-sekolah tersebut selain di zona kuning dan zona

hijau (Arilia Kurniasari, 2020 : 1).

Dalam rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan hak

nya yaitu pelayanan pendidikan maka selama masa darurat COVID-19,

proses pembelajaran dialihkan menjadi penyelenggaraan pembelajaran dari

rumah (BDR), belajar dari rumah selama darurat penyebaran Corona Virus

Disease (COVID-19) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol

penanganan COVID-19 dan belajar dari rumah melalui pembelajaran jarak

jauh daring dan/atau luring dilaksanakan sesuai dengan pedoman

penyelenggaraan belajar dari rumah sebagaimana yang tercantum dalam surat

edaran Kemendikbud Pendidikan tahun 2020 tentang kebijakan Pendidikan

dalam masa darurat penyebaran COVID-19 yang diperkuat dengan SE sekjen

Nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman pelaksanaan BDR selama darurat

COVID-19 (SE sekjen Nomor 15 tahun 2020 : 1).

Konsep belajar dari rumah atau BDR ini membuat guru dan siswa

tidak dapat bertemu secara langsung untuk menjaga social distancing dan

physical distancing, inilah yang membuat pembelajaran harus dilakukan

melalui pembelajaran daring (Arilia Kurniasari, 2020 : 1).

3

Pertumbuhan dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

yang semakin pesat pada masa sekarang inilah yang sangat mendukung

proses pembelajaran daring yang dilakukan selama pandemi COVID-19 ini

(Ubaidillah, 2019 : 35).

Pelajaran kimia ialah salah satu pelajaran yang mempunyai ciri

tertentu serta membutuhkan keahlian dalam membongkar masalah- masalah

ilmu kimia yang berbentuk teori, konsep, hukum, serta kenyataan (Pratiwi &

Bakti Mulyani, 2013 : 93).

Didalam pembelajaran kimia, materi prasayarat atau pengetahuan

awal itu sangat penting untuk memahami materi-materi yang lebih kompleks

lagi. Materi-materi kimia yang kompleks contohnya seperti ikatan kimia

dapat dipahami siswa dengan syarat siswa harus mampu menguasai konsep-

konsep dasar seperti konsep atom terutama struktur atom, struktur atom

merupakan salah satu materi kimia yang memiliki karakteristik : (1) bersifat

abstrak (invsible), yaitu tentang elektron, proton, neutron, isotop, isobar,

isoton dan model atom, (2) pemahaman konsep, yaitu pada aturan konfigurasi

dan teori atom, (3) penerapan konsep, yaitu mengkonfigurasi elektron

beberapa atom (Iis Intan, 2014 : 100).

Rendahnya hasil belajar siswa, terkhusus pada pelajaran kimia

biasanya diakibatkan oleh sebagian aspek,seperti: (1) pendekatan guru dalam

pendidikan senantiasa berorientasi pada penyelesaian soal- soal; ( 2) model

pendidikan yang diterapkan bertabiat konvensional; serta (3) guru berlomba-

lomba penuhi sasaran kurikulum. (Sandi, 2012 : 242).

4

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti secara langsung

selama menjalani program PPL, hampir semua sekolah pada jenjang

SMA/SMK di Pekanbaru melakukan proses pembelajaran secara Daring

selama masa pandemi COVID-19, terkecuali di SMK Telkom Pekanbaru.

SMK Telkom Pekanbaru menerapkan proses pembelajaran secara tatap muka

terbatas dengan membatasi jam pelajaran yang umumnya pembelajaran kimia

dilakukan sebanyak 3 JP x 45 menit menjadi 3 JP x 20 menit saja.

Pembatasan pembelajaran ini tentunya berdampak buruk bagi guru

seperti misalnya guru menjadi kurang maksimal di dalam memberikan materi

atau konsep pembelajaran kepada siswa mengingat pembelajaran kimia

membutuhkan waktu yang banyak untuk menjelaskan berbagai konsep serta

rumus-rumus yang ada. Keterbatasan waktu ini juga berdampak buruk bagi

siswa, dimana siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi

yang diberikan secara singkat didalam kelas. Karena masalah inilah peneliti

ingin mencoba mengimplementasikan model pembelajaran blended learning

serta melihat apakah implementasi model ini dapat meningkatkan

pemahaman belajar siswa disekolah tersebut.

Blended learning merupakan salah satu model pembelajaran yang bisa

diterapkan pada masa pandemi COVID-19 ini. Blended learning yaitu model

pendidikan yang memadukan bermacam tata cara serta strategi pengajaran

yang menggunakan teknologi virtual. Model ini bisa diterapkan secara efisien

dengan membiasakan keadaan yang disepakati seluruh pihak. Dengan model

blended learning, pendidikan dapat berlangsung lebih bermakna sebab model

5

pendidikan yang disediakan dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih

gampang memahaminya (Sandi, 2012 : 243).

Menurut beberapa penelitian, penerapan model pembelajaran blended

learning dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa yang ditandai dengan

meningkatnya hasil belajar siswa seperti misalnya didalam penelitian

Kusumawati Dwiningsih dan Nur Aisyi Sakinah mengenai pengembangan

multimedia interaktif berbasis blended learning untuk meningkatkan hasil

belajar pada siswa hasilnya adalah peningkatan hasil belajar siswa mencapai

kategori sedang hingga tinggi. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

penggunaan multimedia interaktif berbasis blended learning dapat

mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Nur Aisyi Sakinah dan Kusumawati

Dwiningsih, 2018 : 152).

Dalam penelitian Sidiq Subagiyo mengenai penerapan model blended

learning untuk meningkatkan pemahaman konsep termokimia siswa.

Berdasarkan hasil penilitian ini diperoleh simpulan bahwa model blended

learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini ditunjukkan

dengan rata-rata nilai evaluasi pemahaman konsep dikelas eksperimen 77,3

dan kelas kontrol 69,7 dan pengujian juga dilakukan dengan menggunakan

statistik perhitungan (Subagiyo, 2019 : 3).

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti ingin melakukan

penelitian dengan judul Implementasi Model Blended Learning Untuk

Meningkakan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan

Sistem Periodik Unsur Dikelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru.

6

B. Penegasan Istilah

1. Implementasi

Pada umumnya implementasi dapat di definisikan sebagai pelaksanaan atau

penerapan. Wildavsky dan Majone mengartikan implementasi sebagai hasil

akhir dari suatu pelaksanaan atau evaluasi. Wildavsky dan Browne juga

mengemukakan implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan.

Namun didalam prosesnya implementasi ialah proses untuk menerapkan

kegiatan yang tersusun sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang

diinginkan (Eka Syafriyanto, 2015 : 68).

2. Model Pembelajaran

Model pembelajaran ialah suatu gambaran umum kegiatan pembelajaran

didalam kelas guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Menurut Joyce & Weil, model pembelajaran yaitu suatu rencana atau pola

yang tersusun dan dimanfaatkan untuk membentuk kurikulum (Rencana

Pembelajaran jangka Panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan

membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain (wijanarko, 2017 : 53).

3. Blended Learning

Blended learning merupakan pembelajaran blended atau gabungan,

gabungan yang dimaksud disini adalah mengabungkan antara metode

pendidikan konvensional (tatap muka) dengan pembelajaran berbasis

teknologi (Tsaniyah et al., 2019 : 73).

7

4. Pembelajaran E-Learning

E-learning merupakan salah suatu konsep pembelajaran yang menggunakan

teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaranya (Hanum,

2013 : 92).

C. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berlandaskan pada latar belakang diatas, maka penulis dapat

mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

a. Guru menghadapi kesulitan untuk memberikkan materi secara

maksimal karena keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran

dimasa pandemi COVID-19 ini.

b. Siswa menghadapi kesulitan untuk memahami pembelajaran karena

keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran dimasa pandemi

COVID-19 ini.

c. Guru belum menerapkan model pembelajaran seperti model

pembelajaran yang berintegrasi pada model blended learning.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka

penulis menetapkan batasan – batasan sebagai berikut :

a. Model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah

model Blended Learning.

b. Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah

Whatshapp Group dan Vidio Youtube.

8

c. Pemahaman yang dilihat pada penelitian ini hanya pada pemahaman

kognitif menggunakan taksonomi Bloom.

d. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah materi Struktur

Atom dan Sistem Periodik Unsur di kelas X SMK.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah didalam

penelitian ini yaitu bagaimana implementasi model blended learning untuk

meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan sistem

periodik unsur dikelas X- TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui

implementasi model blended learning dalam meningkatkan pemahaman

belajar siswa pada materi struktur atom dan sistem periodik unsur dikelas

X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap pelaku

yang terlibat dalam proses pembelajaran dan juga untuk para pembaca :

a. Bagi Guru

Dengan menerapkan model blended learning ini akan dapat membantu

guru dalam menangani kesulitan yang terjadi didalam kelas selama

masa pandemi ini, caranya adalah dengan menggunakan teknologi

yang ada contohnya kelas online, ini juga dapat membantu guru untuk

9

meningkatkan minat dan hasil belajar pada siswa. Selain itu bagi guru

penelitian ini juga bisa dijadikan aternatif sistem pembelajaran yang

lebih bervariatif, efektif dan efisien.

b. Bagi Siswa

Penerapan model blended learning ini membantu siswa untuk aktif

dalam belajar sehingga siswa dapat memahami dengan mudah konsep-

konsep yang diajarkan dan siswa juga mempunyai banyak waktu untuk

berdiskusi secara aktif melalui kelas online ini.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini juga bermanfaat bagi para peneliti salah satunya yaitu

dapat memperbanyak pengetahuan peneliti lain dan menurut teorinya

bisa menambah data ilmiah dan jika peneliti lanjutan yang berminat

untuk mendalami permasalahan yang sama ini semua bisa dijadikan

sebagai rujukan.

10

BAB II

DESKRIPSI TEORI

A. Kajian Teori

1. Model Blended Learning

Model ialah sesuatu wujud tiruan (replika) dari sesuatu barang yang

sebetulnya. Sebaliknya model pendidikan merupakan sesuatu sampel yang

terkonsep ataupun terstuktur dari sesuatu program, sistem, proses yang bisa

dijadikan acuan ataupun pedoman dalam menggapai suatu tujuan ataupun

sesuatu contoh bentuk pendidikan yang tergambar sejak dini hingga akhir

yang di sediakan secara khusus oleh guru didalam kelas.

Di dalam model pendidikan harus memiliki strategi untuk memperoleh

keterampilan siswa menggunakan pendekatan, tata cara, dan metode

pendidikan (Miterianifa, 2013 : 14).

Model pembelajaran menurut Rusman mempunyai identitas atau ciri-

ciri sebagai berikut:

1) Bersumber pada teori pembelajaran serta teori belajar dari para pakar

tertentu.

2) Memiliki sisi atau tujuan pendidikan tertentu.

3) Bisa menjadi sebuah pedoman guna revisi aktivitas belajar mengajar

dikelas.

4) Mempunyai bagian-bagian model yang dinamakan: a. urutan langkah-

langkah pendidikan (syntax); b. terdapatnya prinsip - prinsip respon; c.

sistem sosial; serta d. sistem pendukung. Keempat bagian tersebut ialah

11

pedoman instan apabila guru hendak melakukan sesuatu model

pendidikan.

5) Mempunyai pengaruh seperti pemgaruh terapan model pendidikan yang

meliputi: a. Pengaruh pendidikan, ialah hasil belajar yang bisa diukur; b.

Pengaruh pengiring, ialah hasil belajar jangka panjang.

6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman

model pendidikan yang dipilihnya (Rusman, 2011: 133).

Para ahli biasanya menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-

prinsip pembelajaran, teori-teori psikologi, sosiologi, analisis sistem, atau

teori-teori lain yang mendukung. Model pembelajaran juga dapat dijadikan

pilihan, artinya guru dapat memilih model mana yang sesuai dan efisien untuk

mencapai tujuan pembelajarannya didalam kelas (Nurdyansyah, 2016 : 1).

Blended learning ialah model pendidikan yang memadukan bermacam

tata cara serta strategi pengajaran yang menggunakan teknologi virtual.

Model ini bisa diterapkan secara efisien dengan membiasakan keadaan yang

disepakati seluruh pihak. Dengan model blended learning ini, pendidikan

berlangsung lebih bermakna karena modul pendidikan yang disediakan

dirancang sedemikian rupa sehingga siswa lebih gampang memahaminya.

Model ini bisa dicoba tidak cuma pada dikala proses pendidikan tatap muka,

namun pula pada dikala aktivitas diluar tatap muka, baik di area sekolah,

dirumah, ataupun di tempat yang lain yang terdapat akses internet (Sandi,

2012 : 244).

12

Blended learning yang merupakan gabungan ciri dari proses belajar

secara konvensinal dengan memanfaatkan pembelajaran elektronik.

Mengkombinasikan, kombinasi yang dimaksudkan seperti belajar dengan

berbasis web, youtube, komunikasi audio synchronous dan asynchronous

dengan pembelajaran tradisional tatap muka.

Gambar II.1. Blended Learning

(Nurliana Nasution, 2019 : 31)

Tujuan dikembangkannya blended learning merupakan mencampurkan

identitas terbaik dari pendidikan di kelas (tatap muka) serta identitas terbaik

pendidikan online guna mencapai tingkatkan pendidikan mandiri secara aktif

oleh siswa serta dapat mengefisienkan jumlah waktu tatap muka di kelas.

Model blended difokuskan untuk mengganti wujud pendidikan klasik

sehingga siswa lebih aktif dalam membaca materi pembelajaran di dalam

maupun di luar kelas.

Dengan begitu tujuan dari penggunaan blended learning dapat

diformulasikan sebagai berikut: (1) membantu tumbuh kembang siswa

menjadi lebih baik dalam hal belajar di dalam kelas serta membantu mereka

menemukan cara belajar yang mereka senangi sehingga dapat menambah

minat belajar siswa tersebut ; (2) menambah peluang yang besar bagi guru

dan siswa dalam hal belajar secara mandiri dan (3) dapat meringankan atau

13

membuat jadwal siswa menjadi fleksibel karena dilakukannya kelas secara

tata muka dan online.

Didalam blended learning komponen yang harus ada itu antara lain :

(1) Face-to-face Learning, (2) E-learning Offline, (3) E-learning Online, (4)

Mobile Learning (Mlearning). Penerapan blended learning menurut

Husamah mempunyai 2 kategori utama, diantaranya :

a. Meningkatkan bentuk kegiatan tatap muka. Biasanya para pengajar

menggunakan istilah Blended Learning merujuk kepada aktivitas yang

mereka lakukan didalam jaringan.

b. Pembelajaran campuran (hybrid learning). Pembelajaran model ini

meminimalkan jadwal tatap muka, dan memungkinkan peserta didik

untuk belajar secara online, tetapi tidak menghilangkan tatap muka

tersebut. Ini merupakan salah satu bentuk blended learning dalam versi

lainnya menurut Husamah (Husamah, 2014 : 22).

Menurut Chaeruman dan Maudiarti (2018) terdapat empat ruang belajar

dalam blended learning, seperti dibawah ini :

Gambar II.2. Empat Ruang Belajar dalam Blended Learning.

(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 3)

14

Aktivitas belajar yang terdapat di dalam quadrat blended learning diatas

dapat dilihat dari table berikut :

Tabel II.1. Contoh Learning Activities Model Blended Learning.

Blended Learning Setting

Synchronous Learning Asynchronous Learning

Live

Synchronous

Learning

(LSL)

Virtual

Synchronous

Learning

(VSL)

Self-Directed

Asynchronous

Learning (SAS)

Collaborative

Asynchronous

Learning (CAL)

Learning Activities

1. Lecture

2. Discussion

3. Practice

4. Workshop

5. Seminar

6. Lab

practice

7. Field trips

1. Virtual

class

2. Audio-

conference

3. Video-

conference

4. Web-based

conference

(webinar)

1. Reading

2. Watching

(video,webcast)

3. Listening (audio,

audio cast)

4. Online Study

5. Simulation

6. Drill and practice

7. Test/quiz

8. Journal/publication

(wiki, blog, etc.)

1. Participating in

discussion

forum

2. Online

assignment

(individual or

group)

3. Group

research/project

4. Sharing

publication

5. Learning

community of

practice

(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 4)

Penjelasan mengenai 4 ruang belajar dalam blended learning diatas

adalah sebagai berikut :

1) Sinkron langsung (live syncronous) yaitu proses belajar yang dilakukan

secara langsung dengan tatap muka dalam waktu (real time) dan tempat

yang sama. Contohnya seperti pembelajaran yang dilangsungkan didalam

kelas yang biasanya terdapat interaksi tatap muka antar guru dan siswa

inilah yang disebut sinkron langsung.

15

2) Sinkron virtual (virtual synchronous) yaitu proses belajar yang dilakukan

secara langsung tetapi dengan media online seperti tatap muka secara

maya melalui aplikasi video confrence contohnya seperti Zoom atau

Google Meet dan lain sebagainya yang dilakukan didalam waktu yang

sama namun tempat yang berbeda.

3) Asinkron mandiri (self-directed asyncrhonous) yaitu proses belajar yang

dilakukan secara mandiri oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Di sini

siswa dapat mengambil inisiatif sendiri tentang proses pembelajarannya.

Siswa dapat menentukkan sendiri kebutuhan dan tujuan belajarnya,

biasanya pembelajaran seperti ini dilakukan dengan melihat, mendengar,

membaca ataupun memperhatikkan learning object dalam berbagai jenis.

Media yang bisa digunakan sangat bervariasi mulai dari vidio, televisi,

radio, dokumen dalam bentuk Pdf, PPT,Doc, Modul, dan lain sebagainya.

4) Asinkron kolaboratif (collaborative asynchronous) yaitu proses belajar

yang bisa dilakukan bersama dengan orang lain dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran ini bisa dilakukan dengan cara saling mengkritisi,

mendiskusikan, mengevaluasi, membandingkan ataupun meneliti yang di

dukung dengan bantuan teknologi kolaboratif. Contohnya seperti

berdiskusi atau bekerja bersama dalam forum diskusi online, blog, lark,

dan lainnya.

Dengan menggabungkan 2 dari 4 ruang belajar diatas maka, proses

pembelajaran sudah bisa dikatakan sebagai pembelajaran blended learning

(Chaeruman & Maudiarti, 2018 : 5).

16

Menurut Medina didalam jurnalnya kombinasi pembelajaran di era new

normal saat ini merupakan metode pembelajaran yang efektif diterapkan.

Blended leraning pada prinsipnya merupakan model pebelajaran yang

bersifat mengkombinasikan strategi-strategi dalam pembelajaran sinkron

dengan pembelajaran asinkron. Dengan tujuan utama yaitu menghasilkan

efektivitas pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi optimal. Adapun

langkah-langkah desain pembelajaran blended learning adalah sebagai

berikut :

1) Merumuskan Capaian Pembelajaran

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam merancang sistem

pembelajaran blended learning adalah merumuskan capaian pembelajaran

terlebih dahulu. Capaian pembelajaran yaitu kompetensi yang diharapkan

dapat dicapai oleh siswa atau mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran.

Capaian pembelajaran ini contohnya seperti dalam menetapkan, memilih

dan menyusun materi yaitu; menentukan strategi atau perencanaan

pembelajaran, memilih materi pembelajaran serta menetapkan evaluasi

terhadap hasil belajarnya. Capaian pembelajaran ini harus dirumuskan

dengan baik karena akan menjadi dasar dalam meggembangkan komponen

pembelajaran yang selanjutnya.

2) Memetakan Serta Mengorgnisasikan Bahan Pembelajaran

Langkah yang kedua yaitu menyusun dan mendeskripsikan bahan kajian

serta materi pembelajaran kedalam pokok pembahasan, sub pokok

17

pembahasan dan pokok-pokok materi sesuai dengan capaian pembelajaran

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

3) Menetapkan Dan Menentukan Aktivitas Pembeljaran Sinkron Dan

Asinkron

Langkah ketiga yaiu menentukan apakah materi dari pokok pembahasan

atau sub pokok pembahasan akan dapat dipahami dengan mudah melalui

strategi sinkron ataupun asinkron.

4) Merancang Aktivitas Pembelajaran Sinkron

Setelah diidentifikasi pokok pembahasan mana yang dapat dipahami

melalui pembelajaran dengan strategi sinkron maka kemudian menyusun

rancangan pembelajaran sinkron. Pembelajaran sinkron sendiri adalah

proses pembelajaran dimana antara guru dan siswa berada diwaktu sama

tetapi ditempat yang berbeda (virtual synchronous) ataupun ditempat

yang sama (live synchronous) maka, biasanya proses pembelajaran

berlangsung secara tatap muka dikelas ataupun dengan menggunakan

media teknologi komunikasi berupa video-conference atau audio-

conference. Langkah dalam pembelajaran sinkron sebenarnya tidak jauh

berbeda dengan tatap muka, dimana dalam pembelajaran sinkron proses

pembelajaran juga terdiri dari kegiatan pembuka, kegiatan inti dan

kegiatan penutup.

5) Merancang Aktivitas Pembelajaran Asinkron

Setelah diidentifikasi pembahasan mana yang dapat dipahami melalui

pembelajaran asinkron kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun

18

rancangan pembelajaran asinkron yaitu merencanakan ragam materi

digital yang releven, forum diskusi daring yang releven, penugasan

daring yang releven dan evaluasi yang releven. Selanjutnya merangkai

alur pembelajaran asinkron dalam PEDATI, PEDATI sendiri merupakan

model desain pembelajaran Blended menurut Uwes Anis Chairuman

yaitu pembelajaran daring dengan strategi asinkron terdapat empat siklus

yaitu: Pelajari (Learning); Dalami (deepening); Terapkan (applying); dan

Evaluasi (measuring).

a. Pelajari; yaitu proses mempelajari bahan atau materi

pembelajaran pada asinkron dengan menyediakan berbagai jenis

dan bentuk media digital yang disebut sebagai objek belajar

(learning object) yaitu dengan membaca melalui teks, melihat

materi dengan visual berupa gambar, mendengarakan dengan

audio, proses melihat melalui video atau animasi,

mengeksperimen dan mempraktikkan dengan simulasi dan game

dan lain sebagainnya. Contoh media digital tersebut adalah

sebagimana berikut :

Tabel. II.2. Contoh Media Digital

Kegiatan Alat Atau Media Bentuk Alat Atau Media

Membaca Nskah atau Teks Doc, PDF, HTML, Edup.

Melihat Visual Jpeg, PNG, PPT, GIF

Mendengar Audio Mp3, Mp4, Midi

Mendengar dan

Menonton

Vidio Animasi FLV, WMv, SWF

Mengeksperimen

dan Mempraktikkan

Simulasi dan Game SWF, Mp3, MPS, WMP.

(Purnama, 2020 : 111)

19

b. Dalami; artinya, memperdalam pembelajaran dengan ikut

perperan serta dalam forum diskusi daring secara aktif. Keikut

sertaan dalam diskusi daring juga digunakan guru untuk

melakukan penilaian terhadap partisipasi ataupun kualitas respon

atau tanggapan selama diskusi sehingga tanggapan ataupun

komentar yang diberikan selama diskusi juga masuk pada

penilaian hasil evaluasi dalam proses pembelajaran.

c. Terapkan; artinya, bahwa dari materi yang sudah didiskusikan

secara daring tadi kemudian diimplementasikan kedalam

penugasan secara online dengan jenis tagihan misalnya tes, kuis

ataupun yang lainnya sehingga penugasan ini pun masuk dalam

salah satu bentuk penilaian dalam strategi asinkron.

d. Evaluasi; dalam asinkron juga terdapat evalusi, yang dievaluasi

dalam hal ini adalah hasil dari penugasan yang diberikan pada

tahap Terapkan (Purnama, 2020 : 112).

2. Pemahaman Belajar

Pemahaman sebenarnya diambil dari kata paham yang bermakna

mengerti, sedangkan menurut Tim KBBI pemahaman adalah suatu cara

dimana seseorang dapat memahami atau memahamkan, sedangkan menurut

Bloom dalam Utami munandar pemahaman adalah kemampuan untuk

mengingat dan menggunakan informasi tanpa perlu menggunakannya dalam

situasi baru dan berbeda.

20

Heruman dalam Yonanda berpendapat bahwa tujuan dari memahami

sebuah konsep yaitu untuk siswa belajar agar menguasi suatu konsep yang

diberikan. Heruman juga mengatakan bahwa untuk memahami konsep

terbagi atas beberapa pengertian diantaranya, pertama didalam sekali

pertemuan terjadi penanaman konsep yang merupakan lanjutan dari

penanaman konsep sebelumnya, kedua penanaman pemahaman konsep di

lakukan pada pertemuan yang berbeda tetapi masih merupakan kelanjutan

dari pemahaman konsep pada pertemuan tersebut, penanaman konsep di

anggap sudah di sampaikan pada pertemuan sebelumnya.

Berbeda dengan Sardiman ia berpendapat bahwa pemahaman konsep

dapat bermakna mempenagaruhi sesuatu dengan pikiran, maka dari itu

pembelajaran bermakna dapat mengerti secara mental mengenai arti khusus

dan filosofisnya maksud dari penerapan dan aplikasi-aplikasinya, oleh karena

itu belajar memiliki arti mampu memahami segala sesuatu yang diajarkan

baik dari segi penerapannya maupun prakteknya, sehingga menimbulkan

siswa bisa menguasai sesuatu suasana.

Pada proses belajar, faktor pemahaman belajar itu tidak bisa dipisahkan

dari yang namanya psikologis yang lain misalnya motivasi, konsentarsi, serta

respon. Siswa bagaikan subjek belajar bisa penggembangkan fakta- fakta,

ide- ide, serta skill. Setelah itu dengan faktor organisasi subjek belajar bisa

menata serta menciptakan hal-hal tersebut secara bersama jadi sesuatu pola

yang logis, sebab menekuni beberapa informasi sebagaimana terdapatnya,

21

secara berangsur-angsur subjek belajar mulai menguasai makna serta

implikasinya dari perkara totalitas.

Pemahaman berarti tidak hanya wajib namun pula menghendaki supaya

peserta didik mampu menggunakan materi-materi yang sudah dipahami jika

telah seperti itu maka belajar akan terasa sangat mudah, tetapi pada

kenyatannya masih banyak peserta didik di sekolah-sekolah yang ialah faktor

comprehension. Contohnya banyak peserta didik yang belajar dimalam hari

hanya pada waktu dimana akan melaksanakan ujian dipagi harinya dan

setelah dilaksanakan pembelajaran dihari berikutnya banyak peserta didik

yang lupa akan materi yang telah mereka pelajari. Hal ini menjadi problem

dimana kita bisa melihat ahwa peserta didik tidak memiliki tingkat

pemahaman yang tinggi terhadap materi yang diajarkan.

Sardiman mengatakan bahwa pemahaman memiliki sifat yang dinamis

dengan isi, sehingga di sini memerlukan pemahaman yang sifatnya lebih

kreatif lagi, pemahaman dapat membuat imajinasi dan pikiran yang tenang,

jika peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang kuat maka akan sangat

mudah dalam memerima jawaban yang pasti atas pertanyaan atau berbagai

masalah dalam belajar. Selain itu Bloom dan Winkel mengelompokkan

pemahaman ke dalam ranah kognitif, pemahaman sendiri berisi tentang

keterampilan dalam memahami atau menangkap materi yang diberikan.

Beberapa kata kerja operasional berikut dapat membantu dalam melihat

ukuran pemahaman seseorang, yaitu: membandingkan, mengidentifikasi,

merinci, menghitung, mengubah, meguraikan, membedakan, mendiskusikan,

22

memberi contoh, menerangkan, mengemukakan, merangkum, menjabarkan

dan sebagainya. Peserta didik dianggap sudah dapat memahami tentang suatu

hal dengan di lihat dari jika ia telah mampu melakukan hal-hal yang

tercantum pada kata kerja operasional di atas (Yonanda, 2017 : 7).

Dalam tiap pendidikan, yang jadi tujuan akhir merupakan mendapatkan

hasil belajar. Hasil Belajar seseorang akan terlihat jika seseorang tersebut

memiliki hasil belajar yang baik dilihat dari peningkatan nilai serta akan

terlihat juga dari minat orang tersebut dalam menjajaki proses pendidikan

yang ada.

Siswa dikatakan mampu di dalam pembelajarannya, apabila dapat

memperluas kemampuan pengetahuan dan kemampuan perilakunya.

Sebaliknya hasil belajar adalah perubahan keterampilan dan kecakapan,

kerutinan, perilaku, penafsiran, Ilmu, dan reward, yang sering disebut dengan

kognitif , afektif, serta psikomotor yang melewati proses pembelajaran.

Memahami sebuah Konsep, bagi Bloom merupakan suatu kemampuan

seseorang yang dapat menerima dan menyerap proses pembelajaran tersebut.

pemahaman ini menarangkan tidak semua siswa yang sanggup menerima,

meresap, serta menguasai materi yang diajarkan oleh para pengajar kepada

mereka, ataupun sampai dimana siswa mampu menguasa apa yang mereka

lihat, dengar, dan rasakan ataupun diuji secara langsung. Uraian bisa dibagi

dengan sebagian ciri bagaikan berikut:

a) Pemahaman ialah keahlian buat menerangkan serta menerapkan kembali

sesuatu, artinya kalau seorang sudah menguasai suatu ataupun sudah dapat

23

memahami hendak sanggup menerangkan ataupun menginterprestasikan

apa yang telah ia dapatkan.

b) Pemahaman tidak hanya mengenali, umumnya cuma sebatas

menginterprestasika apa yang sudah didapatkan serta mempraktekkannya.

c) Pemahaman bukan hanya mengenali, sebab memahami sesuatu harus

mengaitkannya dengan proses mental yang dinamis, dengan menguasai

siswa hendak sanggup membagikan penjelasan serta memahaminya.

d) Pemahaman ialah sesuatu proses bertahap yang tiap-tiap memiliki

keahlian tertentu (Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, 2015 :

106).

Azwar mengemukakan bahwa perilaku atau sikap tidak hanya berupa

aspek yang mencangkup mental saja, tetapi juga menyangkut aspek respon

fisik. Jadi sikap ini harusnya ada kerja sama yang kompak antara mental dan

fisik secara serempak. Apabila hanya aspek mental saja, kemungkinan tidak

akan tampak dengan jelas perilaku seseorang yang ditunjukkanya. Kemudian,

Azwar juga membahasa tentang struktur perilaku yang terbagi menjadi 3

bagian yang saling menunjang, yaitu : bagian kognitif, afektif, dan konatif.

Bagian atau komponen kognitif adalah representasi tentang yang dipercayai

oleh individu pemilik sikap ;bagian atau komponen afektif, adalah perasaan

yang sedang dirasakan seperti perasaan emosional, dan komponen konatif

adalah bagian dari keinginan seseorang berperilaku tertentu sesuai dengan

perilaku yang dipunyai orang tersebut (Saifuddin Azwar, 1995 : 3).

24

Pemahaman konsep diperoleh siswa dari hasil belajar yang dialami

selama proses pembelajaran. Pemahaman konsep merupakan kemampuan

siswa yang menunjukkan siswa mampu menjelaskan materi yang dipelajari

baik sebagian materi maupun materi secara keseluruhan dengan

menggunakan bahasanya sendiri. Siswa dikatakan mampu memahami konsep

jika siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan materi dengan bahasa

ataupun pengertiannya sendiri tanpa terpaku pada buku. Konsep-konsep dasar

harus dipahami dengan benar sebelum memahami konsep yang lebih

kompleks (Alighiri & Drastisianti, 2018 : 2).

Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa Pengukuran ketercapaian

pemahaman konsep setelah pembelajaran menggunakan ketercapaian hasil

belajar pada ranah kognitif. Namun, untuk mengikuti perkembangannya

penilaian ranah kognitif yang digunakan yaitu taksonomi Bloom yang telah

direvisi oleh Krathwohl (2002). Taksonomi Bloom ranah kognitif yang

direvisi oleh Krathwohl meliputi:

1) mengingat (remember) yang berarti mengambil pengetahuan tertentu

yang sudah tertanam dalam ingatan (long term memory);

2) memahami (understand) adalah mengkonstruksi makna dari materi atau

pesan pembelajaran meliputi ucapan, tulisan, dan komunikasi grafik atau

gambar;

3) mengaplikasikan (apply) yaitu melibatkan penggunaan prosedur-prosedur

tertentu untuk memecahkan suatu permasalahan;

25

4) menganalisis (analyze) berarti membagi materi-materi menjadi bagian-

bagian penyusunnya dan menentukan bagaimana bagian-bagian tersebut

berhubungan satu dengan lainnya dan terhadap keseluruhan struktur atau

tujuan;

5) menilai (evaluate) merupakan suatu proses untuk membuat keputusan

yang didasarkan pada kriteria-kriteria dan standar-standar; dan

6) mencipta (create) merupakan memadukan elemen-elemen secara

bersama menjadi sesuatu yang baru, koheren atau membuat suatu produk

yang orisinil (baru). Kemampuan pemahaman konsep berperan besar

dalam menentukan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia (Lorin

W. Anderson dan David R. Krathwohl, 2015 : 44).

3. Aspek Kognitif

Hasil belajar ialah sikap yang diperoleh siswa sehabis menghadapi

kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek pergantian sikap tersebut bergantung

pada yang dipelajari oleh siswa. Jika siswa menekuni pengetahuan tentang

konsep, hingga pergantian sikap yang diperoleh merupakan berbentuk

kemampuan konsep.

Evaluasi hasil belajar mengisyaratkan hasil belajar selaku program

ataupun objek yang menjadi target riset. Hasil belajar selaku objek evaluasi

pada hakikatnya memperhitungkan kemampuan siswa terhadap tujuan-

tujuan instruksional. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dipunyai siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Bloom membagi

hasil belajar jadi 3 ranah ialah:

26

1) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.

2) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.

3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan

bertindak.

Menurut Gagne hasil belajar dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:

1) Data verbal, ialah tingkatan pengetahuan yang dipunyai seorang yang

diungkapkan lewat bahasa lisan ataupun tertulis kepada orang lain.

2) Keahlian intelektual, ialah keahlian seorang yang berhubungan dengan

lingkungannya serta dengan dirinya sendiri.

3) Pengetahuan aktivitas kognitif, ialah keahlian yang bisa menyalurkan serta

memusatkan kegiatan kognitifnya sendiri spesialnya apabila lagi belajar

serta berfikir.

4) Keahlian motorik, ialah keahlian seorang yang sanggup melaksanakan

sesuatu rangkaian gerak gerik jasmani.

5) Perilaku, ialah sifat tertentu dari seorang terhadap sesuatu objek. Untuk

melihat tingkatan penguasaan materi selama proses belajar mengajar

berlangsung digunakan instrumen ukur berbentuk uji dalam sesuatu proses

penilaian (Mahaningtyas, 2017 : 4).

27

Ranah kognitif erat kaitannya dengan hasil berbentuk pengetahuan,

keahlian serta keahlian intelektual. Ranah kognitif mencakup jenis berikut;

(1) ingatan, (2) penguasaan, (3) mencoba (apply), (4) anslisis, (5) evaluasi,

(6) serta membuat.

Ranah kognitif ini mencakup keahlian peserta didik dalam berfikir,

menguasai pemakaian pengukuran serta guna, mempraktikkan pengukuran

tersbut serta menggunakannya, menganalisis pemakaian rumus serta guna

dan membuat dokumen pengolah angka simpel (Khoiroh, 2017 : 153).

Piaget mengemukakan uraian struktur kognitif tentang bagaimana anak

meningkatkan konsep dunia didekat mereka. Teori Piaget kerap disebut

dengan genetic epistimologi (epistimologi genetik) sebab teori ini berupaya

melacak pertumbuhan keahlian intelektual.

Pertumbuhan kognitif ialah perkembangan berfikir logis dari masa

balita sampai berusia, bagi Piaget pertumbuhan yang berlangsung lewat 4

sesi, yaitu: Tahap sensori-motor berlangsung pada umur 0 – 1,5 tahun, Tahap

pra-operasional berlangsung pada umur 1,5 – 6 tahun, Tahap operasional

konkrit berlangsung pada umur 6 – 12 tahun, dan Tahap operasional formal

berlangsung pada umur 12 tahun ke atas.

Piaget yakin, kalau kita telah melewati keempat sesi tersebut, walaupun

bisa jadi tiap sesi dilalui dalam umur berbeda. Tiap sesi dimasuki jika otak

kita telah cukup matang untuk memperbolehkan logika tipe baru ataupun

pembedahan. Semua orang melewati tiap tingkatan, namun dengan kecepatan

yang berbeda, jadi bisa jadi saja seorang anak yang berusia 6 tahun terletak

28

pada tingkatan operasional konkrit, sebaliknya terdapat seseorang anak yang

berusia 8 tahun masih pada tingkatan pra- operasional dalam metode berfikir.

Tetapi urutan pertumbuhan intelektual sama buat seluruh anak, struktur buat

tingkatan tadinya terintegrasi serta tercantum selaku bagian dari tingkat-

tingkat selanjutnya (Ibda, 2015 : 28).

Dalam perspektif kognitif, belajar merupakan pergantian dalam

struktur mental seorang yang membagikan kapasitas buat menampilkan

pergantian prilaku. Struktur mental ini meliputi pengetahuan, kepercayaan,

keahlian, harapan serta mekanisme lain dalam tujuan pembelajar. Fokus teori

kognitif merupakan kemampuan buat berprilaku serta bukan pada prilakunya

sendiri.

Saam mengemukakan jika Teori kognitif menekankan kalau kejadian

belajar ialah proses internal ataupun mental manusia. Teori kognitif

melaporkan kalau tingkah laku manusia yang nampak tidak dapat diukur serta

diterangkan tanpa mengaitkan proses mental yang lain semacam motivasi,

perilaku, atensi, serta keinginan.

Gredler dalam Uno menjelaskan Teori belajar kognitif ialah sesuatu

teori belajar yang lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar

itu sendiri. Untuk pemeluk aliran ini, belajar tidak hanya mengaitkan ikatan

antara stimulus serta respons. Tetapi lebih erat dari itu, belajar mengaitkan

proses berpikir yang sangat lingkungan.

Dalyono mengemukakan jika Dalam teori belajar kognitif tingkah laku

seorang tidak cuma dikontrol oleh “reward” serta“ reinforcement”. Mereka

29

ini merupakan para pakar jiwa aliran kognitifis. menurut mereka, tingkah laku

seseorang tetap didasarkan pada kognisi, ialah aksi memahami ataupun

memikirkan suasana di mana tingkah laku itu terjalin.

Tappan dalam Santrock menyatakan bahwa Ada tiga klaim dalam inti

pandangan Vygotsky.

a. Kemampuan kognitif anak bisa dimengerti apabila dianalisis serta

diinterpretasikan secara developmental.

b. Keahlian kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, serta wujud diskursus,

yang berperan selaku perlengkapan psikologis buat menolong serta

mentransformasi kegiatan mental,

c. Keahlian kognitif berasal dari kedekatan sosial serta dipengaruhi oleh latar

balik sosiokultural.

Bagi Vygotsky, jika menggunakan pendekatan developmental berarti

menguasai kognitif anak dengan mengecek asal usulnya serta

transformasinya dari wujud sekarang ke wujud berikutnya. Setelah itu

Robbins dalam Santrock mengemukakan bahwasanya untuk menguasai

kognitif kita wajib mengecek perlengkapan yang memperantarai serta

membentuknya, membuat Vygotsky berkomentar kalau bahasa merupakan

perlengkapan yang sangat berarti. Setelah itu Vygotsky juga menjelaskan

bahwa keahlian kognitif berasal dari ikatan sosial serta kultur. Pertumbuhan

anak tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sosial serta kultural.

Dari ketiga klaim dasar ini Vygotsky mengajukan gagasan yang unik

serta kokoh tentang ikatan antara pendidikan serta pertumbuhan. Ilham secara

30

khusus merefleksikan pemikirannya yaitu kognitif berasal dari suasana sosial.

Salah satu ilham unik Vygotsky merupakan konsepnya tentang zone of

proximal development (Anindar, 2014 : 11).

4. Materi Struktur Atom & Sistem Periodik Unsur

a) Struktur Atom

Pada tahun 1807 John Dalton merumuskan pernyataannya yang

disebut Teori Atom Dalton. Menururt Dalton , atom itu seperti bola kaku

yang tidak dapat diuraikan lagi mejadi partikel-partikel yang lebih kecil.

Ternyata pandangan ini tidak benar adanya karena telah ditemukan

sejumlah partikel sub atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron

yang memegang peranan dalam menjelaskan sifat-sifat kimia (Yayat

Sudrajat, 2016 : 14)

1) Elektron

Elektron pertama kali ditemukan pada tahun 1834, penemuan ini

diawali dengan pembuatan tabung sinar katoda oleh J Plucker (1855)

yang dipelajari lebih lanjut oleh W.Crookes, (1875) dan J.J Thomson

(1879) dibuktikan bahwa sinar yang kehijau-hijauan itu dipancarkan

dari katoda. Setelah diteliti secara mendalam Sinar ini disebut sinar

katoda. Pada tahun 1891 Stoney mengusulkan nama elektron untuk

satuan listrik dan kini partikel sinar katoda disebut elektron.

2) Proton

Pada tahun 1886, Eugene Goldstein dengan memakai tabung Crookes

yang dilubangi katodenya, dapat mengamati sinar yang menembus

31

lubang-lubang tersebut. Sinar ini disebut sinar saluran. Sinar-sinar

saluran ini ternyata bermuatan positif, partikel ini kemudian diberi

nama dengan proton.

3) Neutron

Pada tahun 1932 James Chadwick berhasil menenmukan suatu partikel

subatom selanjutnya yang diberi nama Neutron. Berbeda dari partikel-

partikel atom lainnya neutron tidak bermuatan atau bisa disebut juga

bermuatan netral dan massanya hampir sama dengan massa proton.

b) Perkembangan Model Atom

1) Model Atom J.J. Thomson

Menurut J.J. Thomsom atom itu seperti roti kismis dimana atom

disebut sebagai bola yang bermuatan positif dan didalamnya terdapat

elektron yang bermuatan negatif sehingga, secara keseluruhan atom

tersebut bermuatan netral.

2) Model Atom Rutherford

Menurut Rutherford atom terdiri dari inti atom yang bermuata positif

dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif yang bergeak

mengelilingi inti dengan lintasan berbentuk elips.

3) Model Atom Bohr

Bohr mencoba memperbaiki model atom Rutherford, Menurut Bohr

elektron bergerak pada lintasan tertentu sehingga elektron berada

pada tingkat energi tertentu sesuai lintasannya.

32

4) Model Atom Mekanika Kuantum

Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori Bohr mengenai

model atom, dimana model atom ini menyatakan bahwa posisi

elektron didalam atom tidak dapat diperkirakan kemungkinana

ditemukannya elektron pada suatu tempat tertentu, yang disebut

orbital (Teti Elida, 1996 : 7).

c) Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron adalah cara elektron terdistribusi diantara

orbital dari suatu atom. Konfigurasi elektron terbagi menjadi dua, yaitu

berdasarkan kulit dan berdasarkan orbital. Konfigurasi elektron

berdasarkan kulit dan sub kulit dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II.3. Tabel Kulit, Sub Kulit, dan Jumlah Orbital.

Kulit Subkulit Jumlah orbital

K

L

M

N

s

s

p

s

p

d

s

p

d

f

1

1

3

1

3

5

1

3

5

7

(Teti Elida, 1996 : 12)

33

d) Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Perkembangan sistem periodik unsur ini dimulai pada akhir abad

ke 18 dan permulaan abad 19. Setelah Lavoiser (1769) memberikan

penjelasannya tekait konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 membuat

daftra unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam kelompok

logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal sebanyak lebih dari

21 unsur. Setlah itu perkembangan sistem periodik unsur terus

berkembang yang dipelopori oleh beberapa ilmuan seperti Johann W.

Dobereiner (1817), J.A.K. Newland (1863-1865), Begeyer De

Chancourtois (1863), dan lain sebagainya. Pada akhirnya ditemukanlah

sistem perodik panjang yang kita gunakan sekarang.

Unsur-unsur dalam sistem periodik ini dikelompokkan kedalam

golongan dan periode. Pengelompokkan secara horizontal yang disebut

dengan periode yang terdiri dari 7 perioda, sedangkan pengelompokkan

secara vertikal disebut dengan golongan yang terdiri dari golongan A

dan B.

Unsur golongan A disebut seebagai unsur golongan utama yang

terdiri dari golongan IA-VIIIA. Unsur-unsur golongan B disebut unsur-

unsur transisi yang terdiri dari 8 golongan yaitu IB-VIIIB.

Golongan A mempunyai konfigurasi elektron terluar yaitu ns1-2np0-6,

yang berarti :

1) Pangkat merupakan jumlah elektron terluar pada kulit terluar

2) “N” menunjukkan periode

34

3) Jumlah elektron pada kulit terluar menunjukkan golongan.

Contoh soal :

Na11 = 1s2 2s2 2p6 3s1

Termasuk golongan IA, periode 3.

Golongan B mempunyai konfigurasi terluar (n-1)d1-10ns1-2 yang berarti

1) Pangkat menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar

2) “N” menunjukkan periode.

Catatan :

a. Jika jumlah elektron = 8-10, maka unsur termasuk golongan

VIII(B)

b. Jika jumlah elektron = 11, maka unsur termasuk kedalam

golongan IB

c. Jika jumlah elektron = 12, maka unsur termasuk kedalam

golongan IIB untuk jumlah elektron lainnya sama dengan

penentuan golongan A. (Teti Elida, 1996 : 25)

B. Penelitian Yang Relevan.

1. Dalam penelitian Citra Ayu Dewi mengenai pengaruh Blended Learning

berbasis masalah (PBL) terhadap hasil belajar siswa hasilnya adalah

terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar mahasiswa

yang diajar menggunakan PBL dipadu dengan blended learning

dibandingkan dengan strategi problem based learning saja. Skor atau nilai

hasil belajar mahasiswa yang menggunakan PBL dipadu dengan blended

35

learning lebih tinggi dibandingkan strategi problem based learning saja

(Citra ayu dewi, 2013 : 10).

2. Dalam penelitian Mega Restu Angraini mengenai penerapan blended

learning berbasis edmodo terhadap minat dan hasil siswa hasilnya adalah

minat belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan model

blended learning berbasis edmodo adalah sangat kuat dan sudah termasuk

kedalam kategori sangat baik (Angraini et al., 2018 : 8).

3. Dalam penelitian Kusumawati Dwiningsih dan Nur Aisyi Sakinah

mengenai pengembangan multimedia interaktif berbasis blended learning

untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa hasilnya adalah peningkatan

hasil belajar siswa dari kegiatan pretest ke dalam kegiatan posttest.

Peningkatan hasil belajar siswa mencapai kategori sedang hingga tinggi.

Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif

berbasis blended learning mempengaruhi kegiatan belajar siswa (Nur

Aisyi Sakinah dan Kusumawati Dwiningsih, 2018 : 152).

4. Dalam penelitian Sidiq Subagiyo mengenai penerapan model blended

learning untuk meningkatkan pemahaman konsep termokimia siswa.

Berdasarkan hasil penilitian ini diperoleh simpulan bahwa model blended

learning dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal ini

ditunjukkan dengan rata-rata nilai evaluasi pemahaman konsep dikelas

eksperimen 77,3 dan kelas kontrol 69,7 dan pengujian juga dilakukan

dengna menggunakan statistik perhitungan (Subagiyo, 2019 : 6).

36

5. Dalam penilitian Gege Sandi mengenai pengaruh blended learning

terhadap hasil belajar kimia ditinjau dari kemandirian siswa. Berdasarkan

penelitian ini terdapat perbedaan antara hasil belajar kimia siswa yang

mengikuti blended learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran

langsung. Rerata skor hasil belajar kimia siswa yang mengikuti blended

learning lebih tinggi dari rerata skor hasil belajar siswa yang mengikuti

pembelajaran langsung (Sandi, 2012 : 249).

6. Berdasarkan penelitian Rizqa Afdhila mengenai Penerapan Pembelajaran

Blended Learning Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 1

Unggul Darul Imarah. Dapat disimpulkan bahwa Ketuntasan belajar

siswa dengan menggunakan pembelajaran blended learning pada materi

larutan penyangga masuk kedalam kategori sangat baik. Serta terjadi

peningkatan aktivitas siswa saat berlangsungnya proses pembelajaran

blended learning pada materi larutan penyangga Respon siswa dan guru

terhadap penggunaan pembelajaran blended learning pada materi larutan

penyangga dengan persentase masing-masing adalah 83,31% dan 89,95%

(Afdhila et al., 2017 : 170).

7. Berdasarkan penelitian Siti Farhatus Tsaniyah, mengenai pengaruh model

blended learning menggunakan schoology terhadap prestasi belajar

ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Dapat disimpulkan bahwa siswa

yang belajar menngunaka metode blended learning mampu belajar lebi

baik. Mereka mampu untuk memantau, mengevaluasi serta

37

mengorganisasikan belajarnya secara efektif. Mereka juga mampu

menyelasaikna tuganya dengan baik (Tsaniyah et al., 2019 : 75).

8. Berdasarkan penelitian Dian Pratiwi, mengenai efektivitas model blended

e-learning cooperative approach tipe tgt dilengkapi modul terhadap

prestasi belajar kimia materi pokok hidrokarbon kelas x semester ii sma

negeri 5 surakarta tahun ajaran 2011/2012. Didapatkan bahwa Model

pembelajaran Blended e-learning Cooperative Appoach (BeLCA) tipe

TGT dilengkapi modul efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

pada sub materi pokok Hidrokarbon pada kelas X semester II tahun ajaran

2011/2012 (Pratiwi & Bakti Mulyani, 2013 : 100).

9. Berdasarkan penelitian Riskey Oktavian, mengenai efektivitas

pembelajaran daring terintegrasi di era pendidikan 4.0. dapat ditarik

kesimpulan bahwa Penggunaan pembelajaran daring akan sangat efektif

jika semua komponen esensial dalam pembelajaran yaitu diskursif,

adaptif, interaktif dan reflektif (Oktavian et al., 2020 : 134).

10. Dalam penelitian Garnis Astriyanti mengenai model blended learning

berbasis task dengan penilaian jurnal belajar terkait pencapaian

kompetensi dasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya

peningkatan komptensi dasar siswa dengan menggunakan model blended

leaning dan besar pengaruh yang diberikan sebesar 16,6% yang termasuk

dalam kriteria sedang (Astriyanti et al., 2017 : 7).

38

C. Konsep Oprasional

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua variabel, yaitu variable bebas dan

variable terikat. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai variable yang

terdapat didalam penelitian :

a. Variabel bebas, model pembelajaran blended learning menjadi variabel

bebas didalam penelitian ini.

b. Variabel terikat, sedangkan pemahaman belajar siswa menjadi variabel

terikat didalam penelitian ini.

2. Prosedur Penelitian

Secara rinci tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Tahap Persiapan

1) Menganalisis KI dan KD pada standar mata pelajaran kimia kelas

X SMK sesuai dengan Kurikulum 2013 yang digunakan

sekarang, serta menganalisis materi pada buku teks atau paket

untuk menentukkan konsep pembelajaranya sehingga dapat

menggunakan model pembelajaran blended learning. Pada

penelitian ini materi yang digunakan yaitu struktur atom dan

sistem periodik unsur.

2) Mewawancarai guru kimia disekolah mengenai pemahaman

belajar siswa.

39

3) Menetapkan pokok bahasan yang akan disajikan pada penelitian

yaitu struktur atom dan sistem periodik unsur.

4) Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas X TKJ-1 SMK Telkom

Pekanbaru tahun ajaran 2021/2022 sebagai subjek penelitian.

5) Mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, program

semester, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

6) Mempersiapkan instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan

data yaitu soal Test.

7) Menguji validasi instrumen penelitian berupa soal test objektif

kepada para ahli, kemudian diperbaiki dengan saran para ahli,

selanjutnya instrumen diuji cobakan kepada kelas XI SMK

Telkom Pekanbaru.

8) Menghubungi guru kimia untuk menentukkan waktu pelaksanaan

penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Memberikkan soal pretest pada siswa yang akan diberikan

perlakuan yaitu kelas X TKJ-1.

2) Memberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran

Blended Learning dengan menggabungkan anatara pembelajaran

synchronous dan asynchronous. Adapun tahapan-tahapannya

adalah sebagai berikut :

40

a) Online (Self-directed asynchronous)

(a) Memberikan materi pembelajaran 3 hari sebelum

pembelajaran tatap muka secara online melalui

Whatshapp Group, materi pembelajaran berupa Link

vidio Youtube dan PPT Materi.

(b) Siswa mempelajari materi tersebut di rumah

menggunakan materi yang telah dibagikan melalui group

whatshapp, kemudian berdiskusi tentang materi apakah

sudah jelas atau belum dan selanjutnya mengirimkan

hasil belajarnya dalam bentuk screanshot PPT ataupun

vidio yang telah diberikan.

b) Tatap muka (live synchronous learning)

(a) Membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan

salam berdoa dan memeriksa kehadiran siswa.

(b) Memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.

(c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.

(d) Memberikan Quis untuk melihat hasil yang telah mereka

pelajari sendiri dirumah menggunakan media PPT dan

vidio Youtube.

(e) Menanyakan kepada siswa materi yang kurang dipahami

oleh siswa.

(f) Menjelaskan materi yang kurang dipahami oleh siswa.

41

(g) Mendiskusikan soal – soal yang berkaitan dengan materi

pembelajaran atau mengerjakan LKPD yang telah

disediakan bersama kelompok.

(h) Evaluasi proses dan hasil kegiatan, guru dan siswa

melakukan refleksi terhadap serangkaian kegiatan yang

telah mereka jalani beserta hasil-hasilnya

(i) Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan.

(j) Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Tahap Akhir

1) Pada kelas eksperimen setelah semua materi pokok bahasan

struktur atom dan sistem periodik selesai diajarkan, guru

memberikkan posttest mengenai pokok bahasan tersebut untuk

menentukkan peningkatan hasil belajar akibat dari implementasi

model pembelajaran blended learning.

2) Data akhir (selisih dari nilai pretest dan posttest yang diperoleh

dari kelas eksperimen akan dianalisis menggunakan rumus

statistik pelaporan).

42

D. Hipotesis Penelitian.

Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah :

H0 : Implementasi pembelajaran menggunakan model Blended Learning

tidak mampu untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada

materi struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X- TKJ 1 SMK

Telkom Pekanbaru.

Ha : Implementasi pembelajaran menggunakan model Blended Learning

mampu untuk meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi

struktur atom dan sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK

Telkom Pekanbaru.

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini membutuhkan data-data yang diperoleh dari lapangan

sehingga jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode Blended

Learning ini digunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi terkendalikan (Sugiyono,

2010 : 107).

Berdasarkan baik buruknya eksperimen atau sempurna tidaknya

eksperimen menurut Campbell & Stanley maka secara garis besar penelitian

ini termasuk kepada pre-eksperimental atau Pra-eksperimental.

Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen dengan desain

One-Group Pretest-Posttest Design atau Tes Awal - Test Akhir Kelompok

Tunggal (Suharsimi Arikunto, 2013 : 67).

Tabel III.1. Kerangka Desain Penelitian

Keterangan :

O1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan).

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan berupa pembelajaran

menggunakan model Blended Learning).

O1 - X - O2

44

X = perlakuan (belajar menggunakan model Blended Learning)

(Yenni Kurniawati, 2020 : 35).

Adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif, yang merupakan metode berdasarkan filsafat positivisme sebagai

metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah

yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis (Sugiyono,

2010 : 23).

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2021/2022 dan penelitian dilakukan di kelas X TKJ 1 SMK Telkom

Pekanbaru.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi atau dikenal juga dengan istilah universe adalah

keseluruhan kelompok dari orang-orang , benda, peristiwa atau barang-

barang yang diminati oleh peneliti untuk diteliti. Populasi juga bisa

dikatakan sebagai jumlah keseluruhan dari satuan-satuan individu-

individu yang karakteristiknya hendak diteliti (Yenni Kurniawati, 2020

: 113).

Populasi juga bisa dikatakan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015 : 117).

45

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK

Telkom Pekanbaru.

2. Sampel

Sampel atau contoh di dalam penelitian adalah sebagian besar

dari populasi yang karakteristiknya akan atau hendak diteliti, dimana ia

telah mewakili secara keseluruhan sifat dan karakter dari populasi (Yenni

Kurniawati, 2020 :114).

Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Yenni Kurniawati, 2020 : 126).

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah kelas X TKJ-1

yang terdiri dari 32 orang sebagai kelas eksperimen, dalam penelitian ini

sampel ditentukkan berdasarkan rekomendasi guru bidang studi kimia

yang ada di SMK Telkom Pekanbaru yaitu Ibu Putri Kamila Rizta, S. Pd.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran

berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh siswa selama belajar dengan

mengimplementasikan model blended learning.

Dari indikator tersebut maka teknik pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.

46

1. Tes

Tes merupakan salah satu alat yang biasa digunakan untuk

mengevaluasi pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui tingkat

kemampuan seseorang dalam hasil tertentu. Hasil belajar seseorang dapat

diketahui melalui tes.

Tes didalam penelitian ini digunakan bertujuan untuk mengukur

tingkat pemahaman siswa terhadap materi, ketika sebelum pemberian

perlakuan (pretest) dan sesudah pemberian perlakuan (posttest) pada

model pembelajaran Blended Learning. Test ini berbentuk soal objektif.

E. Instrumen Penelitian

1. Tes Hasil Belajar Siswa

Instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah tes

pemahaman belajar atau pemahaman konsep siswa yang terdiri dari

pretest dan posttest. Tes ialah suatu instrumen berupa soal-soal yang

digunakan untuk mengetahui atau melihat sesuatu dalam suasana, dengan

cara dan langkah-langkah yang sudah ditentukan. Dalam hal ini tes yang

digunakan berupa tes objektif atau pilihan ganda karena mempunyai

kelebihan dalam hal efisien dalam mengoreksi jawaban peserta didik

karena kunci jawaban bersifat mutlak penilaiannya. Penilaiannya bahkan

dapat menggunakan alat-alat kemajuan teknologi misalnya scanner dan

lainnya (Yenni Kurniawati, 2020 : 18).

47

Test ini disusun berdasarkan rubrik pembelajaran oleh peneliti dan

divalidasi oleh tim ahli. Tes ini juga disusun berdasarkan indikator

tertentu karena bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa baik

dalam bentuk pemahaman siswa terhadap materi setelah belajar dalam

jangka waktu tertentu. Indikator tes pemahaman belajar siswa tersebut

menggunakan kategori dalam dimensi proses kogitif pada ranah kognitif

Memahami (C2), Mengaplikasikan (C3), dan menganalisis (C4) seperti

penelitian yang telah dilakukan oleh Isnaini, Aini, dan Anggraini (2016)

dalam instrumen pemahaman konsepnya juga menggunakan jenjang

kognitif C1-C4 (Hikmah, 2017 : 190).

Cara pemberian skornya adalah sebagai berikut :

𝑠𝑘𝑜𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100

Kriteria yang digunakan untuk menentukan ketuntasan hasil belajar

siswa dalam penelitian ini adalah:

Tabel III. 2. Kategori Standar Penilaian

Nilai Kategori

0 – 49 Sangat rendah

50 – 69 Rendah

70 – 79 Sedang

80 – 89 Tinggi

90 – 100 Sangat tinggi

(wahyuddin, 2018 : 86)

48

F. Teknik Analisis Data

Data yang dimaksud pada bagian ini adalah data yang diperoleh dari

hasil penelitian. Data hasil penelitian tersebut meliputi tes hasil belajar siswa.

Teknik analasis data di dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.

Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan uji-t dan normalitas

Gain.

1. Analisi Butir Soal

Aktivitas menganalisis butir soal ialah sesuatu aktivitas yang wajib

dicoba buat tingkatkan kualitas soal yang sudah ditulis Pada riset ini buat

mendapatkan soal–soal uji yang baik selaku perlengkapan pengumpul

informasi hingga diadakan uji coba terhadap perseta didik lain, yang tidak

tercantum dalam ilustrasi riset. Soal–soal yang diuji cobakan setelah itu

dianalisis buat mengenali validitas, reliabilitas, tingkatan kesukaran serta

daya pembeda.

a. Uji Validitas

Validitas merupakan mutu yang menampilkan ikatan antara

sesuatu pengukuran (penaksiran) dengan makna ataupun tujuan kriteria

belajar ataupun tingkah laku. Bagi Suharsimi validitas ialah sesuatu

dimensi yang menampilkan tingkatan kevalidan suatu instrumen.

Instrumen yang valid ataupun sahih memiliki validitas besar.

Kebalikannya, instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas

rendah. Suatu instrumen dikatakan valid apabila sanggup mengukur apa

yang ingin diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010 : 211)

49

Uji validitas yang dicoba terhadap instrumen uji ini merupakan

uji validitas isi (content validity) serta validitas empiris.

1) Validitas Isi

Validitas uji yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

validitas isi ataupun content validity. Validitas isi merupakan

hubungan isi dengan item atau pertanyaan-pertanyaan di dalam

instrumen yang representatif dari semua domain-domain isi

pelajaran atau sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang telah

ditentukan (Yenni Kurniawati, 2020 : 126).

2) Validitas Empiris

Validitas empiris merupakan suatu instrumen yang diuji

dengan metode menyamakan antara kriteria yang terdapat pada

instrumen dengan fakta - fakta empiris yang terjalin di lapangan.

Validitas butir soal dihitung dengan rumus product moment, antara

skor butir soal (Xp) dengan skor total (Xt). Digunakan rumus

product moment sebab informasi yang dikorelasikan merupakan

informasi interval dengan informasi interval. Ada pula rumusnya

sebagai berikut: (Miterianifa dan Mas’ud, 2016 : 172)

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 Σ 𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√(𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2)(𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2)

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi

∑X = jumlah skor butir

∑Y = jumlah skor total

N = jumlah sampel

50

b. Reliabilitas

Reliabilitas ataupun keandalan merupakan mutu yang

menampilkan kemantapan (consistency) ekuivalensi ataupun stabilitas

sesuatu pengukuran yang dicoba. Sesuatu uji ataupun perlengkapan

penilaian dikatakan andal bila dia bisa dipercaya, tidak berubah- ubah,

ataupun normal serta produktif. Buat uji hasil belajar wujud penjelasan,

pada biasanya buat mengenali reliabilitas uji tersebut digunakan rumus

alpha. Ada pula rumus alpha yang diartikan merupakan selaku berikut;

r11 = (𝑛

𝑛−1) (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

Keterangan:

r11 : Koefisien reliabilitas tes

n : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

1 : Bilangan konstan

∑ 𝑆𝑖2 : Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

𝑆𝑡2 : Varian total

51

Tabel III.3. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas Tes

No. Rentang Kriteria

1. r11 ≤ 0,20 Sangat Rendah

2. 0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

3. 0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup

4. 0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

5. 0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi

Sumber: Miterianifa dan Mas’ud Zein (2016) : 175.

c. Tingkat Kesukaran

Saifudin Azwar menyatakan bahwa tingkat kesukaran butir soal

ialah proporsi antara banyaknya peserta tes yang menjawab butir soal

dengan benar dengan banyaknya peserta tes. Hal ini menjelaskan bahwa

makin banyak peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar maka

makin besar indeks dari tingkat kesukaran, yang berarti makin mudah butir

soal itu. Sebaliknya makin sedikit peserta tes yang menjawab butir soal

dengan benar maka soal tersebut makin sukar.

Sedangkan Nana Sujana menyatakan bahwa terdapat tiga tingkatan

dari kesukaran yaitu mudah, sedang dan sukar. Tingkat kesukaran yang

baik adalah 0,25 sampai 0,75. Soal yang mempunyai tingkat kesukaran di

bawah 0,25 berarti soal itu sukar, sebaliknya soal yang mempunyai tingkat

kesukaran di atas 0,75 adalah soal itu terlalu mudah (Hanifah, 2014 : 43).

52

Tabel III.4. Kriteria Tingkat Kesukaran Soal

(Bagiyono, 2017 : 7)

d. Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk

membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan

yang ada dalam kelompok itu. Salah satu tujuan dari menganalisis daya

pembeda butir soal ialah untuk menentukan mampu tidaknya suatu butir

soal membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan

peserta didik yang berkemampuan rendah (Bagiyono, 2017 : 8).

Suatu butir soal mempunyai daya pembeda yang baik maka dapat

diartikan bahwa butir soal itu mampu membedakan antara peserta didik

yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan

rendah. Klasifikasi daya pembeda ditentukan berdasarkan angka indeks

diskriminasi (D) butir soal.

Besarnya Nilai P Tafsiran

0 Sangat Sukar

0 < P ≤ 0,3 Sukar

0,3 < P ≤ 0,7 Sedang

0,7 < P ≤ 1 Mudah

1 Sangat Mudah

53

Nilai D dapat ditentukan menggunakan persamaan (1) dan atau (2)

(Bagiyono, 2017 : 8).

𝐷 = 𝐴𝑏

𝐴−

𝐵𝑏

𝐵 (1)

𝐷 = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵 (2)

Dengan,

D = Indeks diskriminasi

A = jumlah peserta kelompok atas

Ab = peserta kelompok atas yang menjawab benar

B = jumlah peserta kelompok bawah

Bb = peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = tingkat kesukaran kelompok atas

PB = tingkat kesukaran kelompok bawah

Seperti halnya indeks kesukaran (P), nilai indeks diskriminasi (D)

ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Perbedaannya yaitu indeks kesukaran

tidak mengenal tanda negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada

kemungkinan dihasilkan tanda negatif (Bagiyono, 2017 : 9).

Tabel III.5. Kriteria Daya Pembeda Soal

Besarnya Nilai D Tafsiran

D ≤ 0 Sangat Rendah

0 < D ≤ 0,2 Rendah

0,2 < D ≤ 0,4 Sedang

0,4 < D ≤ 0,7 Tinggi

0,7 < D ≤ 1 Sangat Tinggi

(Bagiyono, 2017 : 9)

54

2. Analisis Uji Deskriptif

Analisis deskriptif menurut Suryoatmo adalah statistika yang

menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik

kesimpulan mengenai kelompok seperti ukuran lokasi (mode, median,

mean, dan lain-lain).

Didalam penelitian ini, analisis uji dekriptif berupa analisis mean

atau rata-rata dari hasil pretest dan posttest siswa kelas X TKJ-1 SMK

Telkom Pekanbaru.

3. Analisis Uji Prasyarat

Sebelum melakukan analisis uji inferensial atau pengujian

hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas sebagai uji

prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data

secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data berdistribusi normal atau tidak.

Untuk pengujian tersebut digunakan uji Shapiro-Wilk dengan

menggunakan taraf signifikansi 5% atau 0,05, dengan syarat : Jika

Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal. JikaPvalue ≤ α =

0,05 maka distribusinya adalah tidak normal (Wahyuddin, 2018 : 87).

55

4. Analisis Uji Inferensial / Uji Hipotesis

Data yang digunakan dalam pengujian Hipotesis adalah data hasil

belajar siswa, dari data tersebut maka akan dihitung nilai N-Gain Score,

kategori atau tafsiran dari nilai N-Gain Score di dalam penelitian ini

menggunakan nilain N-Gain langsung.

a. Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa

Untuk pengujian tingkatan Pemahaman belajar siswa adalah

dengan membandingkan data hasil pretest dan posttes yang telah

didapatkan menggunakan rumus N-Gain Scrore ternormalisasi.

Rumus N-Gain sebagai berikut :

N – Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑡𝑠−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Keterangan :

N – Gain = Gain yang ternormalisir.

Pre Test = Nilai awal pembelajaran.

Post Test = Nilai akhir pembelajaran.

Tabel III.6. Kriteria Indeks Gain-Score.

Skor Kategori

(g) ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ (g) ≥ 0,70 Sedang

(g) > 0,30 Rendah.

(Setiawan & Aden, 2020, 6)

56

Tabel III.7. Kategori Tafsiran Efektifitas N-Gain

Presentase (%) Tafsiran

> 76 Efektif

56 – 75 Cukup Efektif

40 – 55 Kurang Efektif

< 40 Tidak Efektif

(Setiawan & Aden, 2020 : 6)

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan Gain (peningkatan)

menggunakan uji-t satu sampel (One Sample t-test) Uji-t satu (One

Sample t-test) sampel digunakan untuk meihat hasil implementasi

model Blended learning yaitu ada atau tidaknya peningkatan

pemahaman belajar kimia yang terjadi pada siswa kelas eksperimen,

diperoleh dengan membandingkan skor rata-rata pretest dan posttest.

Adapun kriteria pengambilan keputusan mengenai uji-t untuk skala

ini:

1) H0 diterima jika thitung > ttabel 0,05, menunjukkan tidak terdapat

perbedaan peningkatan pemahaman belajar yang signifikansi.

2) H0 ditolak jika thitung < ttabel 0,05, menunjukkan adanya perbedaan

belajar yang signifikansi.

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai hasil uji N-Gain Score di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom

Pekanbaru menunjukkan bahwa, nilai rata-rata (Mean) hasil observasi N-

Gain Score kelas eksperimen dengan mengimplementasikan model

pembelajaran Blended Learning sebesar 0,5935 atau 59,3478% berdasarkan

kategori pembagian skor N-Gain menurut Hake, R.R, skor 0,5935 atau

59,3478% tersebut termasuk dalam kategori sedang dan cukup efektif untuk

meningkatkan pemahaman belajar siswa.

Nilai sig. (2-tailed) dari hasil analisis data menggunakan uji paired

sample t-test pada soal pretes dan posttest siswa sebesar 0,000 dimana lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka sebagaimana dasar pengambilan

keputusan dalam uji Paired sample t-test dapat disimpulkan bahwa Ha

diterima dan H0 ditolak. Berarti, terdapat perbedaan peningkatan

pemahaman belajar siswa yang signifikan akibat dari penggunaan model

blended learning yang diimplementasikan.

Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi

pembelajaran menggunakan model blended learning cukup efektif untuk

meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi struktur atom dan

sistem periodik unsur di kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru,

peningkatan pemahaman belajar siswa berada dikategori sedang dan

perbedaan peningkatan pemahaman belajar siswa sebelum dan setelah

79

diberikan treatmean menggunakan model blended learning adalah

signifikan yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak dapat dilihat dari data

menggunakan uji Paired sample t-test.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan model pembelajaran blended learning ini dapat diterapkan

didalam proses pebelajaran selama masa pandemi COVID-19 pada

mata pelajaran lainnya, karena berdasarkan hasil penelitian terbukti

cukup efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman belajar

siswa.

2. Berdasarkan kendala yang ada, sebaiknya pengajar model pembelajaran

blended learning lebih kreatif dalam memilih media pembelajaran agar

siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas online maupun

offline.

80

DAFTAR PUSTAKA

Afdhila, R. (2017). Penerapan Pembelajaran Blended Learning Pada Materi

Larutan Penyangga Di SMA Negeri 1 Unggul Darul Imarah. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia, 2 (3), 165-172.

Angraini, M.R. (2014). Penerapan Blended Learning Berbasis Edmodo Terhadap

Minat Dan Hasil Belajar Siswa SMAN 9 Pontianak. Jurnal Kimia, Issn :

2715-2723, 7 (2), 1-12.

Anidar, J. (2017). Teori Belajar Menurut Aliran Kognitif Serta Implikasinya

Dalam Pembelajaran. Jurnal uin imam bonjol padang. Issn : 5289-1213,

3 (2), 8-16.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2015). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta :

Bumi Aksara.

Astriyanti, G. (2017). Model Blended Learning Task Dengan Penilaian Jurnal

Belajar Terkait Pencapaian Kompetensi Dasa. Jurnal Unesa, Issn : 2252-

6609, 6 (1), 14-19.

Auliya, R. (2019). Analisis Validitas lkpd Berorientasi Blended Learning untuk

Melatihkan Keterampilan Berpendapat Peserta Didik Kelas X Sma Pada

Materi Reaksi Oksidasi Reduksi. Unesa Journal Of Chemical Education,

Issn: 2252-9454, 8 (3), 477-484.

Azwar, S. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

81

Az-Zuhaili, W. (2016). Tafsir Al-Munir (Adz-Dzaariyat-At-Tahriim) Juz 27 & 28.

Jakarta : Gema Insani.

Bibi, S. (2015). Efektivitas Penerapan Blended Learning Terhadap Tingkat

Pemahaman Mahasiswa Mata Kuliah Algoritma Dan Pemrograman.

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Issn : 2407-1536, 4 (2), 274-

286.

Chaeruman, U. (2018). Quadrat Of Blended Learning : a proposed Conceptual

Model for Designing Effective Blended Learning. Jurnal pembelajaran

Inovatif, Issn : 2621-9018, 1 (1), 1-5.

Elida, T. (1994). Pengantar Kimia Untuk Uniersitas. Jakarta : Gunadarma.

Farhatus, S. (2019). Pengaruh Model Blended Learning Menggunakan Schoology

Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa.

Jurnal Terapan Sains & Teknologi, 1 (1), 71-77.

Fathurrahman, A. (2019). Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Melalui

Peningkatan Kompetensi Pedagogik Dan Teamwork. Jurnal Manajemen

Pendidikan, Issn : 2302 – 0296, 7 (2), 843-850.

Hanum, N. (2013). Keefektifan E-Leaning Sebagai Media Pembelajaran (Studi

Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra

Purwekerto). Jurnal Pendidikan Vokasi, 3 (1), 90-102.

Hikmah, N. (2017). Penerapan Laboratorium virtual Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Siswa. Jurnal kimia dan Pendidikan, 2 (2), 186-195.

Husamah. (2014). Pembelajaran Bauran (Blended Learning). Jakarta : Prestasi

Pustaka Jaya.

82

Ibda, F. (2015). Perkembangan Kognitif : Teori Jean Piaget. Jurnal Intelektual, 3

(1), 27-38.

Kalsum, M. (2017). Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil

Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 11 (1).

Khoiroh, N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Dan

Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Penelitian Ilmu

Pendidikan, 10 (2), 148-162.

Krathwhol, D. (2014). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan

Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar.

Kurniasari, A. (2020). Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR)

Selama Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar, 6 (3).

Kurniawati, Y. (2018). Teknik Penyususnan Instrumen Penelitian Pendidikan

Kimia. Pekanbaru : Kreasi Edukasi.

Kurniawati, Y. (2020). “Metode Penelitian Pendidikan” Bidang Ilmu Pendidikan

Kimia Edisi Revisi. Pekanbaru.

Mahananingtyas, E. (2017). Hasil Belajar Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor

Melalui Penggunaan Jurnal Belajar Bagi Mahasiswa PGSD. Jurnal

pedagogika, 3 (1), 192-200.

Miterianifa. (2013). Strategi Pembelajaran Kimia. Pekanbaru : Pustaka Mulya.

Miterianifa Dan Mas’ud Zein. (2016). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Pekanbaru :

Cahaya Firdaus.

83

Murdani, E. (2019). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Attention,

Relevance, Confidence , Satisfaction (ARCS) Terhadap Motivasi Belajar

Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kalor Di Kelas X. Jurnal Variabel,

2 (1), 24-30.

Oktavian, R. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Terintegrasi Di Era

Pendidikan 4.0. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan, P-Issn 1412-

5889, 20 (2), 129-135.

Pratiwi, D. (2013). Efektivitas Model Blended E-Learning Cooperative Approach

Tipe Tgt Dilengkapi Modul Terhadap Prestasi Belajar Kimia Materi

Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester II Sma Negeri 5 Surakarta Tahun

Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (Jpk), Issn 2337-9995, 2

(1), 92-101.

Sandi, G. (2012). Pengaruh Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia

Ditinjau Dari Kemandirian Siswa. Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran,

4 (3), 241-251.

Setiawan, T. (2020). Efektifitas Penerapan Blended Learning Dalam Upaya

Meningkatkan Kemampuan Akademik Mahasiswa Melalui Jejaring

Schoology Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pembelajaran

Matematika Inovatif (JPMI), 3 (2), 493-506.

Subagiyo, S. (2019). Penerapan Model Blended Learning Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Termokimia Siswa. Journal Of Educational

Chemistry, Issn 2685-4880, 1 (1), 1-8.

Sudjiono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

84

Sudrajat, Y. (2016). Kimia Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia.

Sumenge, A.S. (2013). Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan Anggaran

Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Minahasa

Selatan. Jurnal Emba, Issn : 2302-1174, 1 (3), 74-81.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan” Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif, Dan R & D. Bandung : Cv, Alfabeta.

Ubaidillah, M. (2019). Penerapan Flipped Classroom Berbasis Teknologi

Informasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Mts Al-Chusnaniyah Surabaya.

Jurnal Islamika: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, P-Issn:1693-8712|E-Issn:

2502-7565, 19 (1), 34-35.

Wijanarko, Y. (2017). Model Pembelajaran Make A Match Untuk Pembelajaran Ipa

Yang Menyenangkan. Jurnal Taman Cendekia, P-ISSN : 2579-5112, 7

(1), 52-59.

Yonanda, D.A. (2017). Peningkatan Pemahaman Siswa Mata Pelajaran PKN

Tentang Sistem Pemerintah Melalui Metode M2M Kelas IV MI

Mambaul Ulum Tegalgondo Karangploso Malang. Jurnal Cakrawala

Pendas, Issn : 2442-7470, 3 (1), 53-63.

Wahyuddin dan Nurcahaya. (2018). Efektivitas Pembelajaran Matematika Melalui

Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is A Teacher Here (ETH) Pada Siswa

Kelas X Sma Negeri 8 Takalar. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran

matematika, 2 (1), 72-105.

85

86

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Kelas/Semester : X / Ganjil

Mata Pelajaran Kimia

Alokasi Waktu : 3 Jam / Minggu

Pekanbaru, Agustus 2021

Mengetahui :

Kepala Sekolah SMK Telkom Pekanbaru Guru Mata Pelajaran,

Materi Pokok / Kompetensi Dasar Jml

JP Juli Agustus September Oktober

Novemb

er Desember

Ket.

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5

Peran Kimia dalam Kehidupan 9 JP 3 3 3

Struktur Atom dan Tabel Periodik 9 JP 3 3 3

Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan

Interaksi Antarmolekul

12 JP 3 3 3 3

Stoikiometri 12 JP 3 3 3 3

Hukum Dasar dan Persamaan Kimia 6 JP 3 3

Jumlah Jam Efektif 51 JP

Jumlah Jam Cadangan 3 JP 3

Jumlah Jam Total Semester Ganjil 54 JP

PURI KAMILA RIZTA, S.Pd

LAMPIRAN A

PROGRAM SEMESTER

87

SILABUS

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

(DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI)

Satuan Pendidikan : SMK TELKOM PEKANBARU

Kelas : X TKJ-1

Kompetensi Inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan

metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari

keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan

masalah sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,

komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

LAMPIRAN B

88

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

1.1 Menyadari adanya

keteraturan struktur

partikel materi

sebagai wujud

kebesaran Tuhan

YME dan

pengetahuan tentang

struktur partikel

materi sebagai hasil

pemikiran kreatif

manusia yang

kebenarannya bersifat

tentatif.

1.2 Menyadari

keteraturan dalam

semua interaksi

persenyawaan kimia

sebagai wujud

Struktur Atom

dan Sistem

Periodik:

• Struktur atom

Bohr dan

mekanika

kuantum.

• Nomor atom

dan nomor

massa

• Konfigurasi

elektron

• Golongan dan

periode

• Isotop, isobar,

isoton

Mengamati

Mencari bahan bacaan terkait

atom, partikel-partikel dalam

atom, hubungannya dengan

nomor massa dan nomor atom.

Menanya

Mengajukan pertanyaan

bagaimana partikel-partikel

tersusun dalam atom.

Mengeksplorasi

- Mendiskusikan bahan ajar

terkait perkembangan model

atom Bohr dan mekanika

kuantum.

- Mendiskusikan bahan ajar

tentang konfigurasi elektron.

Tugas

- Mengkaji

literatur

tentang model

atom Bohr dan

mekanika

kuantum

- Mengkaji

hubungan

konfigurasi

elektron

dengan tabel

periodik

Pengamatan

Sikap

Pada kegiatan:

- Diskusi

3 x 3 JP • Buku Teks

Kimia Dasar

Bidang

Keahlian

Teknologi dan

Komunikasi,

Kurikulum 2013

• Buku Teks

lainnya

• Ppt/Lembar

kerja

• Sumber

informasi

lainnya (seperti

internat, vidio

Youtube dan

89

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

kekuasaan Tuhan

YME

1.3 Menyadari

keberadaan energi

yang tidak dapat

diciptakan dan

dimusnahkan oleh

manusia sebagai

wujud kekuasaan

Tuhan YME

- Menganalisis hubungan

konfigurasi elektron dengan

nomor atom.

- Menganalisis hubungan antara

keperiodikan unsur (golongan

dan periode) dengan nomor

atom dan konfigurasi elektron.

- Mempelajari pengertian isotop,

isobar dan isoton melalui

analisis nomor atom dan nomor

massa beberapa contoh kasus

pada unsur.

Mengasosiasi

Menyimpulkan bahwa

golongan dan periode unsur

ditentukan oleh nomor atom

dan konfigurasi elektron.

Mengkomunikasikan

Mempresentasikan abstraksi

hasil pembelajaran

menggunakan tata bahasa yang

- Presentasi

Portofolio

- Laporan hasil

kajian

Tes

- Tertulis uraian

CD interaktif

jika ada)

2.1 Menunjukkan

perilaku ilmiah

(memiliki rasa ingin

tahu, disiplin, jujur,

objektif, terbuka,

mampu membedakan

fakta dan opini, ulet,

teliti, bertanggung

jawab, kritis, kreatif,

inovatif, demokratis,

komunikatif) dalam

merancang dan

melakukan percobaan

serta berdiskusi yang

90

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

diwujudkan dalam

sikap sehari-hari.

2.2 Menunjukkan

perilaku kerjasama,

santun, toleran, cinta

damai dan peduli

lingkungan serta

hemat dalam

memanfaatkan

sumber daya alam.

2.3 Menunjukkan

perilaku responsif dan

pro-aktif serta

bijaksana sebagai

wujud kemampuan

memecahkan masalah

dan membuat

keputusan

benar dan memanfaatkan

teknologi informasi.

3.1 Menganalisis struktur

atom berdasarkan

konfigurasi elektron

untuk menentukan

letak unsur dalam

tabel periodic

91

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar

2.1 Menentukan letak

unsur dalam tabel

periodik pada struktur

atom dengan

menggunakan

konfigurasi electron

Pekanbaru, Agustus 2021

Mengetahui :

Kepala Sekolah SMK Telkom Pekanbaru Guru Mata Pelajaran,

PURI KAMILA RIZTA, S.Pd

92

Pertemuan 1

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA

( Agustus 2021 )

I. Identitas

Nama sekolah : SMK Telkom Pekanbaru

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : X TKJ-1 / I

Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.

Alokasi waktu : 1 pertemuan ( 3 x 20 menit )

II. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan

metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia

pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,

sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

internasional.

KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,

dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah

sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia. Menampilkan kinerja di

bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai

dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan

menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,

kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,

kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak

LAMPIRAN C1

93

alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik

di bawah pengawasan langsung.

III. Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk

menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

4.2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom

dengan menggunakan konfigurasi electron.

IV. Indikator Pembelajaran :

1. Menentukan nomor atom dan nomor massa

2. Menentukkan konfigurasi elektron

3. Mengelompokkan unsur kedalam istop, isobar dan isoton.

V. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat menentukkan nomor atom dan nomor massa suatu

unsur, menganalisis serta menentukkan konfigurasi elektron suatu unsur

serta dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar ataupun istoton.

VI. Materi Pembelajaran

1. Struktur atom dan system periodic unsur.

- Struktur atom

- konfigurasi elektron

- isotop, isobar dan isoton

VII. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Balnded Learning

Metode pembelajaran : Ceramah dan diskusi.

94

VIII. Kegiatan Pembelajaran

A. Online Class

NO. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

1) Mengamati

• Guru memberikan bahan

pembelajaran berupa link video

youtube beserta PPT Materi tentang

Struktur Atom dan Sistem periodik

unsur.

• Siswa belajar secara mandiri dirumah

dengan bahan yang telah diberikan.

• Guru mempersilahkan siswa untuk

mengirimkan bukti screanshoot dari

video Youtube maupun PPT yang

telah diberikkan sebagai bukti siswa

belajar mandiri dirumah.

• Guru mempersilahkan siswa untuk

memberikan pertanyaan terkait

materi dan akan mendiskusikannya

di group WA.

Dikirim tiga hari sebelum

pembelajaran tatap muka

berlangsung

(ONLINE MELALUI

WA GROUP)

95

B. Ofline Class (Tatap Muka Dikelas)

NO. Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam

• Berdo’a untuk memulai pembelajaran

• Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan,

kerapian, ketertiban dan kehadiran peserta didik

• Memberikan apresepsi dan memotivasi peserta didik.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10

menit.

(Offline)

2. Kegiatan Inti

2) Menanya

• Guru memberikan Quis untuk melihat kemampuan

peserta didik setelah diberikan materi secara online.

• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami.

8 menit

(Offline)

3) Mengeksplorasi

• Guru memberikan penjelasan mengenai materi yang

belum dipahami oleh peserta didik dan memberikan

contoh-contoh soal mengenai Struktur Atom dan

konfigurasi elektron.

• Guru memberikan beberapa soal untuk dikerjakan

secara mandiri dan Peserta didik mengerjakan soal

didepan kelas dan mendiskusikannya bersama peserta

didik yang lain dengan bimbingan oleh guru.

30 menit

(Offline)

4) Mengasosiasi

• Peserta didik diajak untuk menganalisis jawaban soal

yang dituliskan oleh peserta didik lain didepan kelas

dengan bimbingan guru.

5 menit

(Offline)

96

3. Penutup.

5) Mengkomunikasikan

• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menyampaikan kesimpulan pembelajaraan hari

ini.

• Salam Penutup.

7 menit

(Offline)

IX. Alat/Sumber Belajar

Media : Power point, Vidio Youtube, Whatshapp Group

Alat/Bahan : Papan tulis, spidol.

Sumber Belajar : Suswanto Djony P. Dan Siti Naqiyah, 2017, Kimia C1

Kelas X, Erlangga, Jakarta; dan internet.

X. Penilaian

1. Kognitif : Tugas evaluasi

2. Pengumpulan laporan hasil pekerjaan peserta didik

3. Umpan balik hasil pekerjaan peserta didik

4. Penilaian sikap : berdasarkan hasil absensi dan keaktifan siswa.

Pekanbaru, Agustus 2021

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti,

Putri Kamila Rizta, S. Pd Nadya Firda Niska

97

Pertemuan 2

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA

( Agustus 2021 )

I. Identitas

Nama sekolah : SMK Telkom Pekanbaru

Mata pelajaran : KIMIA

Kelas / semester : X TKJ-1 / I

Materi Pokok : Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur.

Alokasi waktu : 1 pertemuan ( 3 x 20 menit )

II. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang

pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan

metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian/kerja kimia

pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam

konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,

sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

internasional.

KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,

dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah

sesuai dengan bidang kajian/kerja Kimia. Menampilkan kinerja di

bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai

dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan

menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,

kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,

kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak

LAMPIRAN C2

98

alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik

di bawah pengawasan langsung.

III. Kompetensi Dasar

3.2. Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi elektron untuk

menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

4.2. Menentukan letak unsur dalam tabel periodik pada struktur atom

dengan menggunakan konfigurasi electron.

IV. Indikator Pembelajaran :

1. Mengelompokkan unsur kedalam isotop, isobar, dan isoton.

2. Menentukkan letak golongan dan periode dalam tabel periodik

berdasarkan konfigurasi elektron

V. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat mengelompokkan unsur ke dalam isotop, isobar ataupun

istoton serta mampu Menentukkan letak golongan dan periode dalam tabel

periodik berdasarkan konfigurasi elektron

VI. Materi Pembelajaran

2. Struktur atom dan system periodic unsur.

- isotop, isobar dan isoton

- Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur didalam tabel

periodik

VII. Metode Pembelajaran

Model pembelajaran : Balnded Learning

Metode pembelajaran : Ceramah dan diskusi.

99

VIII. Kegiatan Pembelajaran

C. Online Class

NO. Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

1) Mengamati

• Guru memberikan bahan

pembelajaran berupa link video

youtube beserta PPT Materi tentang

Struktur Atom dan Sistem periodic

unsur.

• Siswa belajar secara mandiri dirumah

dengan bahan yang telah diberikan.

• Guru mempersilahkan siswa untuk

mengirimkan bukti screanshoot dari

video Youtube maupun PPT tersebut

guna sebagai bukti bahwa siswa

belajar secara mandiri dirumah.

Dikirim tiga hari sebelum

pembelajaran tatap muka

berlangsung

(ONLINE MELALUI WA

GROUP)

2) Menanya

• Guru memberikkan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya terkait

materi yang telah diberikan.

100

D. Ofline Class (Tatap Muka Dikelas)

NO. Kegiatan Waktu

2. Pendahuluan

• Guru mengucapkan salam

• Berdo’a untuk memulai pembelajaran

• Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan,

kerapian, ketertiban dan kehadiran peserta didik

• Memberikan apresepsi dan memotivasi peserta didik.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10

menit.

(Offline)

3. Kegiatan Inti

3) Mengeksplorasi

• Guru mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok

(4 menit)

• Guru memberikan LKPD terkait materi yang telah

disediakan. (1 menit)

5 menit

(Offline)

• Siswa mengerjakan LKPD bersama kelompok yang terdiri

dari 5-6 orang dan mendiskusikkannya.

• Guru mempersilahkan siswa bertanya selama proses

pengerjaan LKPD.

• Guru membantu siswa selama proses pengerjaan LKPD.

25 menit

4) Mengasosiasi

• Siswa membacakan hasil jawaban LKPD bersama teman

kelompoknya.

• Kelompok lain menganalisis hasil jawaban LKPD dari

kelompok yang mempresentasikan jawabannya.

10 menit

101

4. Penutup.

• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

menyampaikan kesimpulan pembelajaraan hari ini.

• Salam Penutup.

10 menit

(Offline)

102

IX. Alat/Sumber Belajar

Media : Power point, Vidio Youtube, Whatshapp Group

Alat/Bahan : Papan tulis, spidol.

Sumber Belajar : Suswanto Djony P. Dan Siti Naqiyah, 2017, Kimia C1

Kelas X, Erlangga, Jakarta; dan internet.

X. Penilaian

5. Kognitif : Tugas evaluasi

6. Pengumpulan laporan hasil pekerjaan peserta didik

7. Umpan balik hasil pekerjaan peserta didik

8. Penilaian sikap (perilaku) : berdasarkan absesbsi siswa dan

keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

Pekanbaru, Agustus 2021

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Kimia Peneliti,

Putri Kamila Rizta, S. Pd Nadya Firda Niska

103

MEDIA PEMBELAJARAN

PPT

LAMPIRAN D1

104

105

106

107

MEDIA

VIDIO YOUTUBE

1. Materi Struktur Atom Dan Konfigurasi Elektron

Link : https://youtu.be/LvO-UK8v0ml

https://youtu.be/EczmL1jl_TA

2. Materi Sistem Periodik Unsur Dan Menentukkan Periode Serta Golongan Suatu Unsur

Link : https://youtu.be/gDaSgHlqUH0

https://youtu.be/KyN0b_7avl4

1. Materi Struktur Atom Dan Konfigurasi Elektron

LAMPIRAN D2

108

Vidio :

109

2. Materi Sistem Periodik Unsur Dan Menentukkan Periode Serta Golongan Suatu Unsur

Vidio :

110

LKPD PERTEMUAN 1

LEMBAR KERJA SISWA

STRUKTUR ATOM & SISTEM PERIODIK UNSUR

Nama :

Kelas :

Waktu : 15 menit.

Petunjuk :

1. Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar secara mandiri.

2. Tuliskan jawaban yang tepat dan benar pada buku kalian masing-masing.

3. Selamat mengerjakan.

LAMPIRAN E1

KEGIATAN

1. Tentukkan jumlah proton, elektron dan neutron dari 23Na11 ?

2. Tentukkan jumlah proton, elektron dan neutron dari 19F9 ?

3. Setelah menentukkan jumlah isotop dari unsur Na, maka buatlah

konfigurasi elektron berdasarkan kulit dari unsur Na tersebut?

4. Setelah menentukkan jumlah isotop dari unsur F, maka buatlah

konfigurasi elektron berdasarkan orbital dari unsur F tersebut?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isotop, isobar, dan isoton ?

111

LKPD PERTEMUAN 2

KEGIATAN PERTEMUAN

2

(ISOTOP, ISOBAR,

Isoton) dan

hubungan

konfigurasi

elektron dgn letak

\

L

K

P

D

LAMPIRAN E2

112

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan pasangan

isotop, isobar dan isoton dari beberapa atom dengan benar.

PERTANYAAN

1. Perhatikan dua pasangan isotop yang ditemukan di alam berikut :

𝟏𝟐 6𝐂 𝐝𝐚𝐧 𝟏𝟑𝟔𝐂

𝟑𝟓17𝐂𝐥 𝐝𝐚𝐧 𝟑𝟕𝟏𝟕𝐂𝐥

Berdasarkan dua contoh isotop di atas, coba deskripsikan pengertian dari isotop

menurut pendapat kelompokmu!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………….......................

....................................

2. Perhatikan dua pasangan isobar berikut :

𝟑𝟐𝟏𝟓𝐏 𝐝𝐚𝐧 𝟑𝟐𝟏𝟔𝐒

𝟏𝟒𝟔𝐂 𝐝𝐚𝐧 𝟏𝟒𝟕𝐍

Berdasarkan dua contoh isobar di atas, coba deskripsikan pengertian dari isobar

menurut pendapat kelompokmu!

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

113

3. Perhatikan dua pasangan isoton berikut :

𝟐𝟑𝟏𝟏𝐍𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝟐𝟒𝟏𝟐𝐌𝐠

𝟑𝟗𝟏𝟗𝐊 𝐝𝐚𝐧 𝟒𝟎𝟐𝟎𝐂𝐚

Berdasarkan dua contoh isoton di atas, coba deskripsikan pengertian dari isoton

menurut pendapat kelompokmu!

…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………

4. Diketahui beberapa unsur berikut :

105B , 24

12Mg , 4020Ca , 32

16S , 136C , 11

5B , 6329Cu , 32

15P , 3717Cl , 13

7N ,

6529Cu , 23

11Na

Klasifikasikan unsur-unsur tersebut ke dalam isotop, isobar dan isoton! Berilah

penjelasan!

Isotop : ………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

………………………………………………………………………...

Isobar : ………………………………………………………………………...

Isoton : ……………………………………………………………….....

5. Buatlah kesimpulan tentang isotop, isobar dan isoton yang telah kamu pelajari!

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

114

...............................................................................................................................

..................

TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui studi literatur dan diskusi kelompok, siswa dapat menentukan letak unsur

didalam tabel periodik melalui konfigurasi elektron.

PERTANYAAN

1. Buatlah Konfigurasi elektron dari nomor atom berikut serta tuliskan

unsurnya dengan melihat tabel periodik berikut :

115

Nomor

Atom

Konfigurasi Elektron Nama Unsur

11

18

3

27

20

2. Lengkapi tabel berikut ini!

Lambang

unsur

Konfigurasi

elektron

Nomor kulit

terbesar

Periode Jumlah

elektron

valensi

golongan

11Na 1S2 2S2 2P6

3S1

3 3 1 1 / IA

4Be 1S2 2S2 ... ... ... 2 / IIA

20Ca ... ... ... ... ...

5B ... ... ... ... ...

... [Ne] 3s2 3p1 ... ... 3 ...

... [He] 2s2 2p2 ... ... 4 ...

Berdasarkan tabel diatas unsur manakah yang terletak didalam satu golongan dan periode

yang sama ?

Jawab :

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

........................................................

116

Kesimpulan :

1. Bagaimana hubungan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur

dalam sistem periodik unsur?

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....

2. Penentuan periode dalam suatu unsur ditentukkan oleh

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....

3. Penentuan golongan dalam suatu unsur ditentukkan oleh

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

......

117

KISI-KISI PENULISAN SOAL-SOAL VALIDITAS SMK TELKOM PEKANBARU TAHUN AJARAN 2021/2022

KISI – KISI INSTRUMENT SOAL PEMAHAMAN SISWA

Mata Pelajaran : Kimia (SPU)

Kelas : X

Jenis sekolah : SMK TELKOM PEKANBARU

Jumlah Soal : 30 Soal

Indikator Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal

Aspek

Kognitif

1. Menentukkan nomor atom dan

nomor massa.

- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta

didik menghitung jumlah electron, proton

dan neutron suatu unsur.

14,16,19,25,27. PG C3

LAMPIRAN F1

118

- Disajikan perbandingan tabel nomor atom,

nomor massa, beserta proton,neutron dan

electron dari beberapa unsur, siswa dapat

membandingkan unsur mana yang

memiliki data yang benar.

21

PG

- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah

neutron sebuah unsur, siswa dapat

menghitung nomor massa suatu unsur.

28 PG C3

- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur,

siswa dapat memperkirakan nomor atom

unsur tersebut

9 PG C2

119

2. Menentukkan konfigurasi electron.

- Disajikan tabel periodik unsur beserta data

nomor atom dan konfigurasi beberapa

unsur, siswa dapat menganalisis data dan

memilih data yang benar.

1 PG C4

- Disajikan data nomor atom atau nomor

massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan electron valensi unsur

tersebut melalui konfigurasi electron.

2, 3, 7, 17, 26 PG C2

- Disajikan data nomor atom suatu unsur,

siswa dapat menentukkan elektronnya.

4, 15, 30 PG C2

- Disajikan data nomor atom suatu unsur,

siswa dapat menjabarkan harga keempat

8 PG C3

120

bilangan kuantum electron terakhir unsur

tersebut.

- Disajikan data harga keempat bilangan

kuantum terakhir suatu unsur, siswa dapat

menghitung jumlah orbital berpasangan

unsur tersebut.

11 PG C2

- Siswa dapat memperkirakan unsur yang

memiliki electron valensi yang sama dari

unsur dan nomor atom yang telah

disajikan.

29 PG C3

3. Mengelompokkan unsur kedalam

isotop, isobar dan isoton.

- Disajikan data ion dan jumlah elektronnya,

siswa dapat menentukkan ion yng

memiliki sifat yang sama.

13 PG C2

121

- Disajikan data jumlah proton,neuton dan

electron dari dua unsur yang berbeda,

siswa dapat menggelompokkan unsur

tersebut kedalam isotop, isoton atau

isobar.

22 dan 24 PG C2

4. Menentukkan letak golongan dan

periode dalam tabel periodic

berdasarkan konfigurasi electron.

- Disajikan data nomor atom atau nomor

massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan letak golongan dan

periode unsur tersebut didalam tabel

periodic.

5, 6, 20,dan 23 PG C4

- Disajikan data konfigurasi electron suatu

unsur, siswa dapat memperkirakan letak

golongan dan periode unsur tersebut

didalam tabel periodic.

10, 12, dan 18 PG C3

122

A. Indikator pembelajaran : menentukkan nomor atom dan nomor

massa berdasarkan tabel.

- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta didik menghitung jumlah

electron, proton dan neutron suatu unsur.

1. Notasi unsur dibawah ini terdiri dari …

13Al27

a. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron

b. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron

c. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron

d. 14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron

e. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron.

Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari

: 2014)

Pembahasan :

13Al27

- Untuk mencari proton,

electron dan neutron suatu

unsur dapat melihat

persamaan berikut :

ZXA

Keterangan notasi unsur

diatas adalah :

X = symbol unusr

A = nomor massa

Z = nomor atom unsur

Dari persamaan tersebut

dapat kita ketahui bahwa

unsur Al memiliki nomor

massa = 27 dan nomor atom

123

= 13, dari sini kita bias

mencari jumlah proton,

eletron dan neutronnya

menggunkan persamaan

berikut :

Nomor atom = jumlah proton

= jumlah elektron

Nomor massa = jumlah

proton + jumlah neutron

Jumlah neutron = Nomor

massa – jumlah proton

dari sini kita masukkan angka

kedalam persamaanya :

- Nomor atom = jumlah proton

Nomor atom = Jumlah

proton = 13

- nomor atom = jumlah proton

= jumlah electron

nomor atom = jumlah

proton = jumlah electron =

13

- Jumlah neutron = Nomor

massa – jumlah proton

Jumlah neutron = 27 – 13

Jumlah neutron = 14

2. Atom 31P15 mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron berturut- turut

adalah...

a. 15, 15, dan 46

b. 15, 15,dan 16

c. 15, 46, dan 15

d. 15, 16, dan 15

e. 16, 15, dan 15

Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari

: 2014)

124

Pembahasan :

- Nomor atom = jumlah proton

= jumlah electron

Nomor atom unsur P adalah

15, sehingga jumlah proton

= 15 dan jumlah electron =

15

- Jumlah neutron = nomor

massa – jumlah proton

Jumlah neutron = 31 – 15

Jumlah neutron = 16

3. Diketahui nomor atom S = 16, jumlah elektron pada ion S2– adalah ....

a. 14

b. 15

c. 16

d. 17

e. 18

Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari

: 2014)

Pembahasan :

Nomor atom = jumlah electron

Unsur S memiliki nomor atom 16, karena yang ditanyakan adalah jumlah

electron ion S2– maka kita harus melihat ion tersebut. Ion S2– adalah unsur

S yang telah mendapatkan 2 electron dari luar sehingga bermuatan - ,

karena hal tersebut maka jumlah electron ion S2– = nomor atom unsur S +

2, sehingga didapatkan jawaban = 18.

4. Jumlah Proton, Elektron, dan neutron dari 11Na23 adalah …

a. 11,11, dan 12

125

b. 23, 11, dan 11

c. 11, 23, dan 11

d. 11, 12, dan 11

e. 11, 10, dan 12

Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)

Pembahasan :

Unsur Na memiliki nomor

atom 11.

Nomor atom = jumlah proton

= jumlah electron = 11

Jumlah neutron = nomor

massa – jumlah proton

Jumlah neutron = 23 -11

Jumlah neutron = 12

5. Unsur Klor dengan lambang 35Cl17 mengandung …

a. 17n, 18p

b. 17n, 35p

c. 18n, 17p

d. 18n, 35p

e. 35n, 17p

Sumber : Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)

Pembahasan :

- Nomor atom Cl = 17, sehingga mengandung 17 proton dan 17 elektron.

- Nomor massa atom Cl = 35 sehingga mengandung 35 – 17 = 18 neutron.

126

- Disajikan perbandingan tabel nomor atom, nomor massa, beserta

proton,neutron dan electron dari beberapa unsur, siswa dapat

membandingkan unsur mana yang memiliki data yang benar.

6. Perhatikan tabel berikut.

Unsur Nomor

atom

Nomor

massa

Jumlah

proton

Jumlah

neutron

Jumlah

elektron

C 6 12 6 12 6

K 19 39 19 19 20

P 15 31 15 16 16

S 16 32 16 16 16

F 9 19 9 9 10

Berdasarkan hasil analisis, unsur dengan data yang benar adalah …

a. C

b. K

c. P

d. S

e. F

Sumber : Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)

Pembahasan :

- Unsur C salah karena unsur C memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,

sehingga unsur C mengandung 6 proton, 6 elektron dan 6 neutron.

- Unsur k salah karena unsur k memiliki nomor atom 19 dan nomor massa

39, sehingga unsur k mengandung 19 proton, 19 elektron dan 20 neutron.

127

- Unsur P salah karena unsur P memiliki nomor atom 15 dan nomor massa

31, sehingga unsur P mengandung 15 proton, 15 elektron dan 16 neutron.

- Unsur S benar karena unsur S memiliki nomor atom 16 dan nomor massa

32, sehingga unsur S mengandung 16 proton, 16 elektron dan 16 neutron.

- Unsur F salah karena unsur F memiliki nomor atom 9 dan nomor massa 19,

sehingga unsur F mengandung 9 proton, 9 elektron dan 10 neutron.

128

- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah neutron sebuah unsur, siswa

dapat menghitung nomor massa suatu unsur.

7. Jika ion Se2- memiliki konfigurasi electron Se2- = [Ar] 4s2 3d10 4p6 dan

jumlah neutronnya 45, massa atom relative unsur Se adalah …

a. 78

b. 79

c. 80

d. 81

e. 82

Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari

: 2014)

Pembahasan :

Jumlah proton = Nomor atom ion tersebut = 34 (berdasarkan konfigurasi)

Neutron = 45

Sehingga,

nomor massa nya = jumlah proton + neutron

nomor massa nya = 34 + 45

nomor massa nya = 79

- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan nomor atom unsur tersebut.

8. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :

X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

129

Berdasarkan konfigurasi electron diatas, nomor atom dari unsur X tersebut

adalah …

a. 17

b. 18

c. 21

d. 26

e. 30

Sumber : kimia SMK/MAK kelas X (Suswanto Djony : 2018)

Pembahasan :

Nomor atom tersebut adalah 21 berdasarkan perhitungan dari konfigurasi

electron yang telah disediakan.

B. Indikator Pembelajaran : Menentukkan Konfigurasi Elektron

- Disajikan tabel periodic unsur beserta data nomor atom dan

konfigurasi beberapa unsur, siswa dapat menganalisis data dan

memilih data yang benar.

9. Perhatikan table periodic unsur berikut !

Q

T V X Z

130

Unsur Nomor Atom

Konfigurasi

Elektron

Q 1 [He]

T 5 [He] 2s2

V 6 [He]2s2 2p2

X 7 [He] 2s2 2p4

Z 8 [Ne]

Konfigurasi elekton dan nomor atom unsur yang benar untuk unsur – unsur

pada table periodic diatas adalah …

a. Q

b. T

c. V

d. X

e. Z

Sumber : Panduan Latihan Ujian Nasional Kimia

Pembahasan :

Unsur Nomor Atom

Konfigurasi

Elektron

Q 1 1s1

T 4 [He] 2s2

V 6 [He] 2s2 2p2

131

X 8 [He] 2s2 2p4

Z 10 [Ne]

Jadi, jawaban yang benar adalah C

- Disajikan data nomor atom atau nomor massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan electron valensi unsur tersebut melalui konfigurasi

electron.

10. Jika atom X yang nomor atomnya 19 dituliskan konfigurasi elektronnya

maka atom itu memiliki ciri – ciri … memperkirakan

a. Electron valensi = 9, valensinya 1

b. Electron valensi = 1, valensinya 1

c. Electron valensi = 7, valensinya 1

d. Electron valensi = 2, valensinya 2

e. Electron valensi = 7, valensinya 2

Sumber : Big Bank Soal + Pembahasan kimia SMA (Fatima Septi Sundari

: 2014)

Pembahasan :

X19 = 2. 8. 8.1

Electron valensi =1

11. Konfigurasi ion Na+ memiliki electron valensi sebanyak …

a. Empat

b. Lima

132

c. Enam

d. Tujuh

e. Delapan

Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)

Pembahasan :

Unsur Na memiliki nomor atom 11, sehingga konfigurasi elektronnya :

Na11 = 2. 8. 1

Karena yang dimaksud adalah ion Na+, dimana unsur Na kehilangan satu

elektronnya yang ditandai dengan tanda positif sehingga konfigurasi

menjadi Na11 = 2. 8, sehingga ion Na+ memiliki electron valensi adalah 8.

12. Ion yang ditulis 35A-1 adalah Ion …

a. Yang memiliki 1 elektron dikulit terluar

b. Yang memiliki 4 elektron dikulit terluar

c. Yang memiliki 6 elektron dikulit terluar

d. Yang memiliki 7 elektron dikulit terluar

e. Yang memiliki 8 elektron dikulit terluar

Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)

Pembahasan

35A = 2. 8. 18. 7

35A-1 = 2. 8. 18. 8 (adanya penambahan 1 elektron ditandai dengan lambang

-)

133

13. Elektron valensi A17 adalah ... buah.

a. 2

b. 3

c. 4

d. 5

e. 7

Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)

Pembahasan :

A17 = 2. 8. 7

Jadi, ev = 7

14. suatu isotop mempunyai 21 neutron dan nomor massa 40. Unsur tersebut

mempunyai electron valensi sebanyak …

a. 5

b. 3

c. 6

d. 1

e. 8

Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)

Pembahasan :

Nomor atom = jumlah proton

Jumlah proton = nomor massa – jumlah neutron = 19

Jadi nomor atom = 19

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1

Dari konfigurasi diatas didapatkan ev =1

134

- Disajikan data nomor atom suatu unsur, siswa dapat menentukkan

elektronnya.

15. Konfigurasi electron yang mungkin untuk atom unsur yang memiliki

nomor atom 24 adalah … menjabarkan

a. [Ar] 4s2 3d4

b. [Ar] 3d4 4p2

c. [Ar] 4s1 3d5

d. [Ar] 3d6

e. [Ar] 4s1 4p4

Sumber : Big Bank + pembahasan kimia (Fatima septi : 2014)

Pembahasan :

Konfigurasi electron untuk nomor atom 24 :

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 atau

[Ar] 4s1 3d5

16. Jika nomor atom Mn = 25, konfigurasi elektron yang benar untuk ion Mn4+

adalah...

a. [Ar] 4s2 3d5

b. [Ar] 4s2 3d1

c. [Ar] 4s0 3d3

d. [Ar] 4s1 3d2

e. [Ar] 3d7

Sumber : big bank soal + pembahasan (Fatima septi :2014)

Pembahasan :

135

Konfigurasi electron untuk nomor atom 25:

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 atau

[Ar] 4s2 3d1

17. Unsur dengan keelektronegatifan tinggi mempunyai konfigurasi electron

pada keadaan dasar adalah …

a. 1s2 2s2 2p6

b. 1s2 2s2 2p6 3s2

c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s1

Sumber : kimia untuk siswa SMA/Ma kelas X (A.Haris Watoni : 2018)

Pembahasan :

Kelektronegatifan terbesar dimiliki oleh unsur yang berada pada golongan

VIIA. Berikut disajikan data tabel penentuan golongan dari elekron valensi

untuk golongan utama (golongan A).

Electron valensi Golongan

ns1

ns2

ns2 np1

ns2 np2

ns2 np3

ns2 np4

ns2 np5

IA

IIA

IIA

IVA

VA

VIA

136

ns2 np6 VIIA

VIIIA

Berdasarkan tabel tersebut, keelektronegatifan tertinggi yaitu VIIA

memiliki unsur dengan konfigurasi electron : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

- Disajikan data nomor atom suatu unsur, siswa dapat menjabarkan

harga keempat bilangan kuantum electron terakhir unsur tersebut.

18. Harga keempat bilangan kuantum electron terakhir dari atom 16S adalah …

a. n = 2, l =0, m = 0, s = -1/2

b. n = 3, l =1, m = -1, s = -1/2

c. n = 3, l =1, m = 0, s = -1/2

d. n = 3, l =1, m = 0, s = +1/2

e. n = 3, l =1, m = +1, s = +1/2

sumber :Big Bank soal + pembahasan kimia (Fatima Septi : 2014)

pembahasan :

- Disajikan data harga keempat bilangan kuantum terakhir suatu unsur,

siswa dapat menghitung jumlah orbital berpasangan unsur tersebut.

19. Suatu atom memiliki electron terakhir dengan bilangan kuantum n = 4, l =

2, m = -2, s = -1/2. Jumlah orbital yang berisi electron berpasangan dalam

atom tersebut adalah …

137

a. 20

b. 21

c. 22

d. 23

e. 24

Sumber :

Pembahasan :

bilangan kuantum n = 4, l = 2, m = -2, s = -1/2, memiliki konfigurasi

sebagai berikut :

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d6.

1s sampai dengan 5s = 19 orbital berpasangan.

4d = hanya 1 orbital yang berpasangan, sehingga terdapat 20 orbital.

- Siswa dapat memperkirakan unsur yang memiliki electron valensi

yang sama dari unsur dan nomor atom yang telah disajikan.

20. Pasangan unsur – unsur dibawah ini yang memiliki electron valensi sama,

yaitu …

a. 3Li dan 13Al

b. 11Na dan 19K

c. 12Mg dan 19K

d. 5B dan 21Sc

e. 7N dan 17Cl

138

Sumber : big bank soal + pembahasan kimia (Fatima Septi : 2014)

Pembahasan :

19K = 2. 8. 8. 1,

valensinya 1

12Mg = 2. 8. 2, valensinya 2

11Na = 2. 8. 1, valensinya 1

5B = 2. 3, valensinya 3

21Sc = 2. 8. 8. 3,

valensinya 3

7N = 2. 5, valensinya 5

17Cl = 2. 8. 7, valensinya 7

139

C. Indikator Soal : Mengelompokkan Unsur Kedalam Isotop, Isobar, dan

Isoton.

- Disajikan data ion dan jumlah elektronnya, siswa dapat menentukkan

ion yang memiliki sifat yang sama.

21. Diketahui ion – ion dengan jumlah electron sebagai berikut :

1.) A2+, e = 2

2.) B+, e = 36

3.) C3-, e = 10

4.) D-, e = 10

5.) E3-, e = 18

Unsur dari ion-ion yang memiliki sifat kimia yang sama ditunjukkan oleh

angka …

a. 1 dan 2

b. 1 dan 4

c. 2 dan 3

d. 3 dan 5

e. 4 dan 5

Sumber : buku pegangan guru panduan latihan ujian Nasional

Pembahasan :

Perhatikan konfigurasi berikut :

140

Ion yang memiliki sifat yang sama ditunjukkan dengan berada pada satu

golongan yang sama , sehingga ion yang memiliki sifat kimia yang sama

adalah ion C dan E.

- Disajikan data jumlah proton,neuton dan electron dari dua unsur yang

berbeda, siswa dapat menggelompokkan unsur tersebut kedalam

isotop, isoton atau isobar.

22. Perhatikan tabel berikut.

Unsur Jumlah proton Jumlah Neutron Jumlah electron

N 7 8 7

O 8 7 8

Berdasarkan data tersebut, atom unsur N dan O tergolong …

a. Isoton

b. Isotop

c. Isobar

d. Isoelektron

e. Isomer

Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (suswanto Djony : 2018)

141

Pembahasan :

- Tabel diatas menunjukkan bahwa kedua atom memiliki nomor massa yang

sama yaitu 15, sedangkan memiliki nomor atom yang berbeda yaitu N =7

dan O = 8 sehingga termasuk kedalam isobar.

- Isobar adalah atom – atom yang memiliki nomor massa yang sama tetapi

memiliki nomor atom atau jumlah proton yang berbeda.

23. Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur B

mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. Kedua unsur tersebut

termasuk…

a. Isoton

b. Isobar

c. Isotop

d. Isokhlor

e. Isomer

Sumber : kimia untuk SMA kelas X (Michael Purba : 2006)

Pembahasan :

- Dari unsur diatas, keduanya memiliki nomor atom yang berbeda, nomor massa

berbeda, dan memiliki jumlah neutron yang sama yaitu 12, sehingga termasuk

kedalam isoton.

142

D. Indicator Soal : Menentukkan Letak Golongan Dan Periode Dalam

Tabel Periodic Berdasarkan Konfigurasi Electron.

- Disajikan data nomor atom atau nomor massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan letak golongan dan periode unsur tersebut didalam

tabel periodic.

24. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam system

periodic terletak pada golongan dan periode …

a. IIA dan 6

b. VIB dan 3

c. VIB dan 4

d. VIIB dan 3

e. VIIIB dan 4

Sumber : big bank soal + pembahasan

Pembahasan :

Electron valensi 4s2 3d6 (2+6)

Golongan VIIIB dan periode 4

25. Unsur 12Q dalam system periodic terletak pada golongan dan periodic

berturut -turut …

a. IIA,2

b. II A, 3

c. III A, 3

d. IV A, 2

e. VIII B, 4

Sumber : Big Bank soal + pembahasan tahun 2014

143

Pembahasan :

12Q = 1s2 2s2 2p6 3s2

Electron valensi 2 sehingga Q terletak di golongan IIA perode 3

26. Atom unsur X dengan massa atom Relatif 31 memiliki 16 neutron. Dalam

sistem periodik, unsur X terletak pada ...

a. Golongan oksigen periode 3

b. Golongan halogen periode 5

c. Golongan gas mulia periode 3

d. Golongan alkali periode 4

e. Golongan nitrogen periode 3

Sumber : Big bank soal + pembahasan 2014

Pembahasan :

X mempunyai nomor atom = 15

X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3

Electron valensi (3+2 = 5), unsur X terletak pada golongan VA

(gol.Nitrogen) periode ke 3.

27. Suatu unsur X mempunyai nomor massa 40 dan jumlah neutron 20. Dalam

system periodic, Unsur X tersebut terletak pada …

a. Golongan IIA dan periode 4

b. Golongan IIA dan periode 5

c. Golongan VIIIA dan periode 3

d. Golongan VIIIA dan periode 4

e. Golongan VIIIA dan periode 5

144

Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (Suswanto Djony : 2018)

Pembahasan :

Unsur X memiliki nomor atom 20, sehingga

X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

Electron valensinya adalah 2 jadi, unsur X terletak pada golongan IIA dan

periode 4.

- Disajikan data konfigurasi electron suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan letak golongan dan periode unsur tersebut didalam

tabel periodic.

28. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :

Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Berdasarkan konfigurasi electron diatas, unsur terletak pada periode dan

golongan …

A. IIIA, 3

B. IIIB, 4

C. VA, 3

D. VIIA, 3

E. VIIB, 4

Sumber : Big bank soal + pembahasan (Fatima S : 2014)

Pembahasan :

Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5

Electron valensi ( 5 + 2 = 7) sehingga Y terletak pada golongan VIIA,

periode 3

29. Konfigurasi electron dari unsur X adalah sebagai berikut :

145

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3

Unsur tersebut terletak pada …

a. Gologan III A periode 5

b. Golongan V A periode 5

c. Golongan V A periode 3

d. Golongan III A periode 4

e. Golongan VI periode 5

Sumber : KIMIA Untuk SMK/MAK (Suswanto D. : 2018)

Pembahasan :

X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3

Electron valensi ( 3 + 2), sehingga X terletak pada golongan VA, periode 5

30. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 2, dalam sistem periodik terletak

pada ....

a. Periode 4, golongan IIA

b. Periode 3, golongan IIA

c. Periode 2, golongan IVA

d. Periode 2, golongan IVB

e. Periode 4, golongan IVA

Sumber : Kimia Untuk SMA kelas X (Michael purba : 2006)

Pembahasan :

Unsur memiliki nomor atom = 12

1s2 2s2 2p2

Electron valesi unsur tersebut adalah 2, sehingga unsur tersebut terletak pada

golongan IIA, periode 2.

146

LEMBAR VALIDASI INTRUMEN PENELITIAN

SOAL PRE-TEST DAN POST-TEST

OLEH:

NADYA FIRDANISKA

NIM. 11717200066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

PEKANBARU

2021 M / 1442 H

LAMPIRAN F2

147

VALIDASI INSTRUMEN OLEH AHLI TERHADAP TES (PRE-TEST

DAN POST-TEST) SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM DAN

SISTEM PERIODIK UNSUR

Nama Validator : Pangoloan Soleman,R., S. Pd, M.Si.

Judul : Efektivitas Model Blanded Learning Untuk Meningkatkan

Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan

Sistem Periodik Unsur Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Telkom Pekanbaru.

Penyusun : Nadya FirdaNiska.

Pembimbing : Pangoloan Soleman,R., S. Pd, M.Si.

Instansi : Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Prodi Pendidikan Kimia

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

A. Pengantar

Lembar validasi ini digunakan untuk memperoleh penilaian dan saran atas

kelayakan atau tidaknya instrument tes siswa pada penelitian ini. Penilaian,

saran dan koreksi dari Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari instrument yang saya

gunakan. Saya ucapkan terimakasih atas ketersediaan Bapak/Ibu menjadi

validator dan mengisi lembar validasi ini.

148

B. Petunjuk

1. Berdasarkan Pendapat Bapak/Ibu dimohon untuk memberi penilaian : V

(Valid), CV (Cukup Valid), KV (Kurang Valid), TV (Tidak Valid) pada

kolom VALIDITAS ISI yang telah disediakan dengan cara memberikan

tanda ceklis ( √ ) pada kolom yang tersedia.

2. Sebagai petunjuk mengisi tabel, perhatikan hal berikut :

a. Validitas Isi.

1) Apakah soal sudah sesuai dengan indikator yang ingin dicapai

2) Apakah soal dirumuskan secara singkat dan jelas

3) Apakah petunjuk pengerjaan soal dituliskan secara jelas

4) Apakah pilihan jawaban soal sudah dituliskan secara jelas.

5) Apakah soal sudah menggunakan Bahasa yang baku sesuai

kaidah

6) Apakah soal menggunakan Bahasa yang komunikatif, mudah

dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

149

3. Isi kolom berikut ini :

Butir

Soal

Validitas Isi Kesimpulan

Valid Cukup

Valid

Kurang

Valid

Tidak

Valid

Tanpa

revisi

Revisi

kecil

Revisi

besar

Perlu konsultasi/

soal tidak dapat

digunakan.

1 √

2 √

3 √

4 √

5 √

6 √

7 √

8 √

9 √

10 √

11 √

12 √

13 √

14 √

150

15 √

16 √

17 √

18 √

19 √

20 √

21 √

22 √

23 √

24 √

25 √

26 √

27 √

28 √

29 √

30 √

151

C. KOMENTAR UMUM DAN SARAN

1. Soal tidak disertai dengan pembahasan.

2. satu soal harus direvisi karena kunci jawaban kurang tepat yaitu soal

pada nomor 15.

3. Distribusi tingkat kesukaran soal yaitu (Sangat sukar/Sukar), (Sedang)

dan (sangat mudah/Mudah), sehingga persentase tingkat kesukaran

pada soal menjadi 20% sukar, 50% sedang dan 30% mudah dari 20

soal yang valid.

4. Menyusun option kunci jawaban soal menjadi merata.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan, kesimpulan kelayakan isi dari

instrument soal pada penelitian ini dinyatakan :

1. Layak digunakan dilapangan tanpa revisi.

2. Layak digunakan dilapangan dengan revisi.

3. Tidak layak digunakan dilapangan.

Mohon lingkari pada nomor yang sesuai dengan kesimpulan Bapak / Ibu.

Pekanbaru, ………………………….2021

Validator.s

Pangoloan Soleman R.,S. Pd, M. Si.

152

PERNYATAAN VALIDASI SOAL

Saya Putri Kamila Rizta S. Pd selaku guru bidang studi kimia yang mengajar dikelas

X SMK TELKOM Pekanbaru telah memvalidasi soal-soal yang digunakan sebagai

instrumen dalam penelitian yang akan dilaksanakan oleh :

Nama : Nadya FirdaNiska

NIM : 11717200066

Judul Penelitian : Efektivitas Model Blended Learning Untuk Meningkatkan

Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Dan

Sistem Periodik Unsur Dikelas X .

Tempat penelitian : SMK TELKOM Pekanbaru.

Demikian pernyataan ini saya buat, semoga bisa digunakan sesuai dengan

keperluan.

Pekanbaru, Oktober 2021

Validator ,

Putri Kamila Rizta, S.Pd

LAMPIRAN F3

153

KISI-KISI PENULISAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

SMK TELKOM PEKANBARU

Mata Pelajaran : Kimia (SPU)

Kelas : X

Jenis sekolah : SMK TELKOM PEKANBARU

Jumlah Soal : 20 Soal

Indikator Pembelajaran Indikator Soal Nomor Soal Bentuk Soal

Aspek

Kognitif

5. Menentukkan nomor atom dan

nomor massa.

- Disajikan isotop sebuah unsur, peserta

didik menghitung jumlah electron, proton

dan neutron suatu unsur.

14,16, dan 25. PG C3

LAMPIRAN F4

154

- Disajikan perbandingan tabel nomor atom,

nomor massa, beserta proton,neutron dan

electron dari beberapa unsur, siswa dapat

membandingkan unsur mana yang

memiliki data yang benar.

21

PG

- Disajikan konfigurasi electron dan jumlah

neutron sebuah unsur, siswa dapat

menghitung nomor massa suatu unsur.

28 PG C3

- Disajikan konfigurasi electron suatu unsur,

siswa dapat memperkirakan nomor atom

unsur tersebut

9 PG C2

155

6. Menentukkan konfigurasi

electron.

- Disajikan tabel periodik unsur beserta

data nomor atom dan konfigurasi

beberapa unsur, siswa dapat menganalisis

data dan memilih data yang benar.

1 PG C4

- Disajikan data nomor atom atau nomor

massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan electron valensi unsur

tersebut melalui konfigurasi electron.

2 dan 3 PG C2

- Disajikan data nomor atom suatu unsur,

siswa dapat menentukkan elektronnya.

4 dan 15 PG C2

- Disajikan data harga keempat bilangan

kuantum terakhir suatu unsur, siswa

11 PG C2

156

dapat menghitung jumlah orbital

berpasangan unsur tersebut.

- Siswa dapat memperkirakan unsur yang

memiliki electron valensi yang sama dari

unsur dan nomor atom yang telah

disajikan.

29 PG C3

- Disajikan data ion dan jumlah

elektronnya, siswa dapat menentukkan

ion yng memiliki sifat yang sama.

13 PG C2

7. Mengelompokkan unsur kedalam

isotop, isobar dan isoton.

- Disajikan data jumlah proton,neuton dan

electron dari dua unsur yang berbeda,

siswa dapat menggelompokkan unsur

tersebut kedalam isotop, isoton atau

isobar.

22 dan 24 PG C2

157

- Disajikan data nomor atom atau nomor

massa suatu unsur, siswa dapat

memperkirakan letak golongan dan

periode unsur tersebut didalam tabel

periodic.

5, 20 PG C4

8. Menentukkan letak golongan dan

periode dalam tabel periodic

berdasarkan konfigurasi electron.

- Disajikan data konfigurasi electron suatu

unsur, siswa dapat memperkirakan letak

golongan dan periode unsur tersebut

didalam tabel periodic.

12, dan 18 PG C3

158

SOAL PRETEST DAN POSTTEST STRUKTUR ATOM DAN SISTEM

PERIODIK UNSUR SMK TELKOM PEKANBARU

Nama Siswa :

Kelas :

Hari / tanggal :

Isilah soal dibawah ini dengan cara memberikan tanda (x) pada jawaban yang

kamu anggap benar.

1. Perhatikan table periodik unsur berikut !

Q

T V X Z

Unsur Nomor Atom

Konfigurasi

Elektron

Q 1 1s2

159

T 5 1s2 2s2

V 6 1s2 2s2 2p2

X 7 1s2 2s2 2p4

Z 8 [Ne]

Konfigurasi elekton dan nomor atom unsur yang benar untuk unsur –

unsur pada table periodic diatas adalah …

A. Q

B. T

C. V

D. X

E. Z

2. Jika atom X yang nomor atomnya 19 dituliskan konfigurasi

elektronnya maka atom itu memiliki ciri – ciri … memperkirakan

A. Electron valensi = 9, valensinya 1

B. Electron valensi = 1, valensinya 1

C. Electron valensi = 7, valensinya 1

D. Electron valensi = 2, valensinya 2

E. Electron valensi = 7, valensinya 2

160

3. Konfigurasi ion Na+ memiliki electron valensi sebanyak …

A. Empat

B. Lima

C. Enam

D. Tujuh

E. Delapan

4. Konfigurasi electron yang mungkin untuk atom unsur yang memiliki

nomor atom 24 adalah … menjabarkan

A. [Ar] 4s2 3d4

B. [Ar] 3d4 4p2

C. [Ar] 4s1 3d5

D. [Ar] 3d6

E. [Ar] 4s1 4p4

5. Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56, dalam

system periodic terletak pada golongan dan periode …

A. IIA dan 6

B. VIB dan 3

C. VIB dan 4

D. VIIB dan 3

E. VIIIB dan 4

161

6. Suatu unsur memiliki konfigurasi electron sebagai berikut :

X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1

Berdasarkan konfigurasi electron diatas, nomor atom dari unsur X

tersebut adalah …

A. 17

B. 18

C. 21

D. 26

E. 30

7. Suatu atom memiliki electron terakhir dengan bilangan kuantum n =

4, l = 2, m = -2, s = -1/2. Jumlah orbital yang berisi electron

berpasangan dalam atom tersebut adalah …

A. 20

B. 21

C. 22

D. 23

E. 24

8. Konfigurasi electron dari unsur X adalah sebagai berikut :

1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p3

Unsur tersebut terletak pada …

A. Gologan III A periode 5

B. Golongan V A periode 5

C. Golongan V A periode 3

D. Golongan III A periode 4

E. Golongan VI periode 5

162

9. Diketahui ion – ion dengan jumlah electron sebagai berikut :

6.) A2+, e = 2

7.) B+, e = 36

8.) C3-, e = 10

9.) D-, e = 10

10.) E3-, e = 18

Unsur dari ion-ion yang memiliki sifat kimia yang sama ditunjukkan

oleh angka …

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. dan 3

D. dan 5

E. dan 5

10. Isotop unsur dibawah ini terdiri dari …

13Al27

A. 13 proton, 14 elektron, dan 27 neutron

B. 13 proton, 13 elektron, dan 27 neutron

C. 13 proton, 13 elektron, dan 14 neutron

D. 14 proton, 14 elektron, dan 13 neutron

E. 27 proton, 27 elektron, dan 14 neutron.

163

11. Jika nomor atom Mn = 25, konfigurasi elektron yang benar untuk ion

Mn4+ adalah...

A. [Ar] 4s2 3d5

B. [Ar] 4s2 3d1

C. [Ar] 4s0 3d3

D. [Ar] 4s1 3d2

E. [Ar] 3d7

164

12. Atom 31Pa15 mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron

berturut- turut adalah...

A. 15, 15, dan 46

B. 15, 15,dan 16

C. 15, 46, dan 15

D. 15, 16, dan 15

E. 16, 15, dan 15

13. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 2, dalam sistem periodik

terletak pada ....

A. Periode 4, golongan IIA

B. Periode 2, golongan IVA

C. Periode 2, golongan IVB

D. Periode 3, golongan IIA

E. Periode 4, golongan IVA

14. Atom unsur X dengan massa atom Relatif 31 memiliki 16 neutron.

Dalam sistem periodik, unsur X terletak pada ...

A. Golongan oksigen periode 3

B. Golongan halogen periode 5

165

C. Golongan gas mulia periode 3

D. Golongan alkali periode 4

E. Golongan nitrogen periode 3

15. Perhatikan tabel berikut.

Unsur Nomor

atom

Nomor

massa

Jumlah

proton

Jumlah

neutron

Jumlah

elektron

C 6 12 6 12 6

K 19 39 19 19 20

P 15 31 15 16 16

S 16 32 16 16 16

F 9 19 9 9 10

Berdasarkan hasil analisis, unsur dengan data yang benar adalah …

A. C

B. K

C. P

D. S

E. F

16. Perhatikan tabel berikut.

166

Unsur Jumlah proton Jumlah

Neutron

Jumlah

electron

N 7 8 7

O 8 7 8

Berdasarkan data tersebut, atom unsur N dan O tergolong …

A. Isobar

B. Isotop

C. Isoton

D. Isoelektron

E. Isomer

17. Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur B

mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11. Kedua unsur

tersebut termasuk…

A. Isoton

B. Isobar

C. Isotop

D. Isokhlor

E. Isomer

18. Jumlah Proton, Elektron, dan neutron dari 11Na23 adalah …

A. 11,11, dan 12

B. 23, 11, dan 11

C. 11, 23, dan 11

D. 11, 12, dan 11

E. 11, 10, dan 12

167

19. Jika ion Se2- memiliki konfigurasi electron Se2- = [Ar] 4s2 3d10 4p6

dan jumlah neutronnya 45, massa atom relative unsur Se adalah …

A. 78

B. 82

C. 80

D. 81

E. 79

20. Pasangan unsur – unsur dibawah ini yang memiliki electron valensi

sama, yaitu …

A. 3Li dan 13Al

B. 12Mg dan 19K

C. 5B dan 21Sc

D. 11Na dan 19K

E. 7N dan 17Cl

168

RUBRIK PENILAIAN

A. SOAL PRETEST dan POSTTEST.

Berikut adalah tabel yang berisi rubrik penilaian instrumen test (Pretest

dan Posttest) yang berbentuk soal pilihan ganda :

Nomor Soal Jawaban

Soal Skor Soal

1 C Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

2 B Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

3 E Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

4 C Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

5 E Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

6 C Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

7 A Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

8 B Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

9 D Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

10 C Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

11 B Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

12 B Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

13 D Jawaban Benar = 5

LAMPIRAN F5

169

Jawaban Salah = 0

14 E Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

15 D Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

16 A Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

17 A

Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

18 A Jawaban Benar = 5

Jawaban Salah = 0

19 E Jawaban Benar = 5

Jawaban salah = 0

20 D Jawaban Benar = 5

Jawaban salah = 0

Total soal dan

total Skor 20 soal

Jawaban benar = 20 x 10 = 100

Jawaban salah = 20 x 0 = 0

Keterangan :

1. Siswa yang menjawab soal dengan benar diberi nilai 10, sehingga jika

keseluruhan jawaban siswa benar maka, akan mendapatkan skor

tertinggi yaitu 100.

2. Siswa yang menjawab soal dengan salah diberi nilai 0, sehingga jika

keseluruhan jawaban siswa salah, maka siswa akan mendapatkan skor

terendah yaitu 0.

170

REKAP ANALISIS BUTIR SOAL

Rata-Rata : 15,03

Simpang Baku : 5,69

Korelai XY : 0,71

Realibilitas Tes : 0,83

Butir Soal : 30

Jumlah Subyek : 31

NO.

No.

Butir

Asli

DP

(%)

T.

Kesukaran Korelasi Sign.Korelasi Keputusan

1 1 87,50 Sedang 0,677 Sangat

signifikan

Digunakan

2 2 75,00 Mudah 0,569 Sangat

signifikan

Digunakan

3 3 75,00 Mudah 0,648 Sangat

signifikan

Digunakan

4 4 50,00 Sedang 0,398 Signifikan Digunakan

5 5 50,00 Sedang 0,362 Signifikan Digunakan

6 6 25,00 Sedang 0,272 - Tidak

Digunakan

7 7 12,50 Sedang 0,168 - Tidak

Digunakan

8 8 75,00 Sangat

mudah

0,536 Sangat

signifikan

Tidak

Digunakan

9 9 75,00 Sedang 0,504 Sangat

signifikan

Digunakan

10 10 12,50 Sedang 0,205 - Tidak

Digunakan

11 11 50,00 Sedang 0,427 Signifikan Digunakan

12 12 75,00 Sedang 0,600 Sangat

signifikan

Digunakan

13 13 37,50 Sedang 0,351 Signifikan Digunakan

14 14 62,50 Mudah 0,530 Sangat

signifikan

Digunakan

15 15 50,00 Sukar 0,378 Signifikan Digunakan

16 16 62,50 Sedang 0,390 Signifikan Digunakan

17 17 0,00 Sedang 0,052 - Tidak

Digunakan

18 18 75,00 Sedang 0,602 Sangat

signifikan

Digunakan

LAMPIRAN G

171

19 19 12,50 Sedang 0,125 - Tidak

Digunakan

20 20 50,00 Sedang 0,386 signifikan Digunakan

21 21 50,00 Sukar 0,457 Sangat

signifikan

Digunakan

22 22 87,50 Mudah 0,767 Sangat

signifikan

Digunakan

23 23 25,00 Mudah 0,196 - Tidak

Digunakan

24 24 62,50 Mudah 0,554 Sangat

signifikan

Digunakan

25 25 75,00 Mudah 0,648 Sangat

signifikan

Digunakan

26 26 37,50 Sedang 0,248 - Tidak

Digunakan

27 27 -12,50 Sukar 0,044 - Tidak

Digunakan

28 28 50,00 Sukar 0,364 Signifikan Digunakan

29 29 50,00 Sukar 0,418 Signifikan Digunakan

30 30 12,50 Sedang 0,180 - Tidak

Digunakan

172

VALIDASI EMPIRIS BUTIR SOAL

(MENGGUNAKAN SOFTWARE ANATES VER. 4.0.5)

Jumlah Subjek : 31

Jumlah butir soal : 30

No No.

Subjek

No .Butir

Baru

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

No. Butir

Asli

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

2

6

2

7

2

8

2

9

3

0

Nama

Subjek/Kunci

Jawaban

c b e c e b e b c d a b d c b b e b e e d c a a a d c b b c

1 1 S1 c b e c e c a b c b a b a c b b e d d e d c b a a d a b b c

2 2 S2 c b e a a b e b d a d b d c b b c b d e c c a a a d a a c c

3 3 S3 b b e b c d d b c b b d e c b a e b a d e c a a a b b d c c

4 4 S4 c b e c d b e b d d b b a c b b a a c a a c a a a e e c d e

5 5 S5 c b e c e a d b c d a b d c d b e b a e d c a a a a a b b b

6 6 S6 c b e c a b d b a a b b d c b a c b d d e c d a a d d a c c

7 7 S7 d b e c b b e c b c c b d c c b e b a e e c a a c b d e c b

8 8 S8 e b e e e e d b b d e a a c d c e d a e c c a a a d c a b c

9 9 S9 d b e c e b e b c d b b d c b b e b e e d c e a a b d b b c

10 10 S10 c b e a e b e b d d e b a c c b e b d d a c a a a d a d e d

LAMPIRAN H

173

11 11 S11 c b e c d d a b c d a b d c a b b d e a d c a a a d e b b b

12 12 S12 e c a b c c c c b b a a b d d d e e e d a c b a b d c c c b

13 13 S13 c b e c e e d b c c a b b c a b d b b e d c a a a d d b b d

14 14 S14 d e e c a b e d c c a b c c b e b b d e d c a a a d c b a d

15 15 S15 c b e e e a b b c e a b d b c d e a d c a c a a a d c a a c

16 16 S16 c b e e d b e b a d e d d c d e a d e d d c a a a d c d b c

17 17 S17 c b e d e b d b c e d b d c b b a b e d c c a a a d a b c d

18 18 S18 a b e e e c b b a b c d e c d c e c e a e c a a a d d e c b

19 19 S19 d b e d a d e b e d a b d c d b b a d e a c a a e a b a a c

20 20 S20 d b d c d b e b c d e a b c c a b c e e a b a c a a e d c a

21 21 S21 a e e a c a e c d e b c d a c b b d c a c a a e d b a c a a

22 22 S22 d c a d a b d c e a b c a d c b e d c b a a a e e d b a c c

23 23 S23 e b d a e d b c a c d b d e c b c d e e e a c b a e d a a a

24 24 S24 c b e c c b e b b c d d d c a b e b e e a c a e a c d a d c

25 25 S25 e c a a b e a b c d e a c e c c b d a e c b a d a e d b e c

26 26 S26 d e e e a a a d d b e a a d e c e c a c d e c a c b b b b b

27 27 S27 d b c c d d e b a c d e a c d b a c d e a c a a a d a d a c

28 28 S28 a a c c e e d b b d c b c c a e e c e c c a d b b a d a e d

29 29 S29 e b c c a b e c d d e d d c d e a c b b c d a a d e d c c b

30 30 S30 c b e c e b e b c d a b d b d b e b e e a c a a a b d c c c

31 31 S31 c c e a d e d c b d a b d c a b e b e e e c a a a d b c e c

Rekapitulasi Validitas Butir Soal Dengan Bantuan Software Anates Ver. 4.0.5

No. Butir Baru No. Butir Asli Korelasi Signifikansi

174

1 1 0,677 Sangat signifikan

2 2 0,569 Sangat signifikan

3 3 0,648 Sangat signifikan

4 4 0,398 Signifikan

5 5 0,362 Signifikan

6 6 0,272 -

7 7 0,168 -

8 8 0,536 Sangat signifikan

9 9 0,504 Sangat signifikan

10 10 0,205 -

11 11 0,427 Signifikan

12 12 0,600 Sangat signifikan

13 13 0,351 Signifikan

14 14 0,530 Sangat signifikan

15 15 0,378 Signifikan

16 16 0,390 Signifikan

17 17 0,052 -

18 18 0,602 Sangat signifikan

19 19 0,125 -

20 20 0,386 signifikan

21 21 0,457 Sangat signifikan

22 22 0,767 Sangat signifikan

23 23 0,196 -

24 24 0,554 Sangat signifikan

25 25 0,648 Sangat signifikan

26 26 0,248 -

175

27 27 0,044 -

28 28 0,364 Signifikan

29 29 0,418 Signifikan

30 30 0,180 -

176

TINGKAT KESUKARAN SOAL

(MENGGUNAKAN SOFTWARE ANATES VER. 4.0.5)

Jumlah Subjek : 31

Butir Soal : 30

No. Butir Soal No. Butir Asli Tingkat

Kesukaran (%)

Tafsiran

1 1 45,16 Sedang

2 2 74,19 Mudah

3 3 74,19 Mudah

4 4 48,39 Sedang

5 5 38,71 Sedang

6 6 45,16 Sedang

7 7 45,16 Sedang

8 8 70,97 Sangat mudah

9 9 38,71 Sedang

10 10 41,94 Sedang

11 11 32,26 Sedang

12 12 58,06 Sedang

13 13 51,61 Sedang

14 14 74,19 Mudah

15 15 25,81 Sukar

16 16 58,06 Sedang

17 17 51,61 Sedang

18 18 41,94 Sedang

19 19 38,71 Sedang

20 20 51,61 Sedang

21 21 25,81 Sukar

22 22 74,19 Mudah

23 23 77,41 Mudah

24 24 77,41 Mudah

25 25 74,19 Mudah

26 26 51,61 Sedang

27 27 16,13 Sukar

28 28 29,03 Sukar

29 29 25,81 Sukar

30 30 45,16 Sedang

LAMPIRAN I

177

REALIBILITAS TES

(MENGGUNAKAN SORTWARE ANATES VER. 4.0.5)

Rata-rata = 15,03

Simpangan Baku = 5,69

Korelasi XY = 0,71

Realibilitas Tes = 0,83

No. Urut No.

Subjek

Kode

Subjek

Skor

Ganjil

Skor

Genap

Skor

Total

1 1 S1 10 11 21

2 2 S2 7 12 19

3 3 S3 6 7 13

4 4 S4 6 10 16

5 5 S5 11 12 23

6 6 S6 5 11 16

7 7 S7 5 10 15

8 8 S8 7 9 16

9 9 S9 11 14 25

10 10 S10 7 10 17

11 11 S11 10 11 21

12 12 S12 4 3 7

13 13 S13 9 12 21

14 14 S14 9 10 19

15 15 S15 10 7 17

16 16 S16 10 9 19

17 17 S17 9 11 20

18 18 S18 6 6 12

19 19 S19 5 10 15

20 20 S20 5 7 12

21 21 S21 4 1 5

22 22 S22 2 4 6

23 23 S23 4 4 8

24 24 S24 8 10 18

25 25 S25 3 5 8

26 26 S26 4 2 6

27 27 S27 3 10 13

28 28 S28 3 5 8

29 29 S29 3 6 9

30 30 S30 11 12 23

31 31 S31 8 10 18

LAMPIRAN J

178

DAYA PEMBEDA SOAL

A. Kelompok Unggul

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

No.

Urut

No.

Subyek

Kode/Nama

Subyek

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 9 s9 25 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 . . 1 1 1

2 5 s5 23 1 1 1 1 1 . . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 . 1 1 1 1 1 1 . . 1 1 .

3 30 s30 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 1 1 . . . . 1

4 1 s2 21 1 1 1 1 1 . . 1 1 . 1 1 . 1 . 1 1 . . 1 1 1 . 1 1 1 . 1 1 .

5 11 s11 21 1 1 1 1 . . . 1 1 1 1 1 1 1 1 1 . . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 .

6 13 s13 21 1 1 1 1 1 . . 1 1 . 1 1 . 1 . 1 . 1 . 1 1 1 1 1 1 1 . 1 1 .

7 17 s17 20 1 1 1 . 1 1 . 1 1 . . 1 1 1 1 1 . 1 1 . 1 1 1 1 1 . 1 . .

8 2 s2 19 1 1 1 . . 1 1 1 . . 1 1 1 . 1 . 1 . 1 . 1 1 1 1 1 . . . 1

Jml

Jwb

Benar

7 8 8 6 6 4 3 8 7 4 5 8 6 7 4 8 4 6 4 6 5 8 6 8 8 5 0 6 5 3

B. Kelompok Asor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

No.

Urut

No.

Subyek

Kode/Nama

Subyek

Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 29 s29 9 . 1 . 1 . 1 1 . . 1 . . 1 1 . . . . . . . . 1 1 . . . . . .

2 23 s23 8 . 1 . . 1 . . . . . . 1 1 . . 1 . . 1 1 . . . . 1 . . . . .

3 25 s25 8 . . . . . . . 1 1 1 . . . . . . . . . 1 . . 1 1 . . 1 . 1

4 28 s28 8 . . . 1 1 . . 1 . 1 . 1 . 1 . . 1 . 1 . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN K

179

5 12 s12 7 . . . . . . . . . . 1 . . . . . 1 . 1 . . 1 1 1 1 . . .

6 22 s22 6 . . . . . 1 . . . . . . . . . 1 1 . . . . . 1 1 . . . 1

7 26 s26 6 . . 1 . . . . . . . . . . . . . 1 . . . 1 . . 1 . . . 1 1 .

8 21 s21 5 . . 1 . . . 1 . . . . . 1 . . 1 . . . . . . 1 . . . . . . .

Jml

Jwb

Benar

0 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 0 3 4 0 3 2 1 1 4 3 2 2 1 2 1 2

180

C. Rekapitulasi Daya Pembeda Dengan Menggunakan Bantuan

Software Anates Ver. 4.0.5

Jumlah subyek : 31

Kelompok atas/bawah (n) : 8

Butir Soal : 30

No.

Butir

Baru

No.

Butir

Asli

Kel.

Atas

Kel.

Bawah

Beda Indeks.

DP (%)

1 1 7 0 7 87,50

2 2 8 2 6 75,00

3 3 8 2 6 75,00

4 4 6 2 4 50,00

5 5 6 2 4 50,00

6 6 4 2 2 25,00

7 7 3 2 1 12,50

8 8 8 2 6 75,00

9 9 7 1 6 75,00

10 10 4 3 1 12,50

11 11 5 1 4 50,00

12 12 8 2 6 75,00

13 13 6 3 3 37,50

14 14 7 2 5 62,50

15 15 4 0 4 50,00

16 16 8 3 5 62,50

17 17 4 4 0 0,00

18 18 6 0 6 75,00

19 19 4 3 1 12,50

20 20 6 2 4 50,00

21 21 5 1 4 50,00

22 22 8 1 7 87,50

23 23 6 4 2 25,00

24 24 8 3 5 62,50

25 25 8 2 6 75,00

26 26 5 2 3 37,50

27 27 0 1 -1 -12,50

28 28 6 2 4 50,00

29 29 5 1 4 50,00

30 30 3 2 1 12,50

181

PENYEBARAN DATA NILAI HASIL PRETEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM PEKANBARU

A. Penyebaran Skor Pretest

No Nama Siswa Total Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AbrahamSimanjuntak 9 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0

2 M. Hastby 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1

3 Adib Cibro 12 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1

4 Ahmad Abdul Azim 9 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1

5 Ahmad fauzan 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0

6 M. Fachrezi 9 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0

7 Arya Wira Saputra 8 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1

8 Boy Setiawan 12 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

9 Boy Valen 8 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1

10 Budi Setiawan Syam 11 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0

11 Clarissa Nabilla Putri 12 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

12 Danil Reza Alkarim 7 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1

13 Desma Anggraini 6 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

14 Dzikri Maulana 10 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0

15 Erwin Safputra 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

16 Fackry Ahmad 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1

17 Iqbal Kurnia D. J 7 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1

18 Jeremia V. S 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

19 Juan Fathurrahman 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

LAMPIRAN L

182

20 Jupri Adi Simatupang 5 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

21 Kamal Riadi 8 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1

22 Liant Pratama R. K 11 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

23 M. Ali Hanafi 5 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

24 M. Rivaldi 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

25 Opiyus Lase 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0

26 Rahma Sari Siregar 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

27 Razib Gibran A. 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0

28 Rezan Ramadhan 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

29 Sukti Juharman 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0

30 Queen Najwa A. 8 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0

183

B. Penyebaran Data Posttest

No Nama Siswa Total Nomor Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 AbrahamSimanjuntak 14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

2 M. Hastby 15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

3 Adib Cibro 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

4 Ahmad Abdul Azim 14 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1

5 Ahmad fauzan 15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 M. Fachrezi 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

7 Arya Wira Saputra 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

8 Boy Setiawan 14 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

9 Boy Valen 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

10 Budi Setiawan Syam 15 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

11 Clarissa Nabilla Putri 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1

12 Danil Reza Alkarim 14 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

13 Desma Anggraini 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1

14 Dzikri Maulana 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

15 Erwin Safputra 14 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

16 Fackry Ahmad 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

17 Iqbal Kurnia D. J 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0

18 Jeremia V. S 14 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

19 Juan Fathurrahman 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

20 Jupri Adi Simatupang 12 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

21 Kamal Riadi 18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

22 Liant Pratama R. K 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

184

23 M. Ali Hanafi 14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1

24 M. Rivaldi 13 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1

25 Opiyus Lase 16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

26 Rahma Sari Siregar 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

27 Razib Gibran A. 17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 Rezan Ramadhan 15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

29 Sukti Juharman 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

30 Queen Najwa A. 15 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1

C. Lampiran Nilai Pretest

No. Nama Siswa Skor

1 Abraham Simanjuntak 45

2 Adam Prasetyo -

3 Adib Cibro 60

4 Ahmad Abdul Azim 45

5 Ahmad fauzan 40

6 Ahmad Reihan -

7 Anugrah Ramadhan -

8 Arya Wira Saputra 40

9 Boy Setiawan 60

10 Boy Valen 40

11 Budi Setiawan Syam 55

12 Clarissa Nabilla Putri 60

13 Danil Reza Alkarim 35

14 Desma Anggraini 30

15 Dzikri Maulana 50

16 Erwin Safputra 30

17 Fackry Ahmad 25

18 Iqbal Kurnia D. J 35

19 Iqbal Rahman Syahbani -

20 Jeremia V. S 10

21 Juan Fathurrahman 5

22 Jupri Adi Simatupang 25

23 Kamal Riadi 40

24 Liant Pratama R. K 55

25 M. Hastby azzakiri 25

26 M. Ali Hanafi 25

27 M. Rivaldo 30

28 M. Fachrezi Maulana 45

29 Opiyus Lase 15

185

30 Queen Najwa A. 40

31 Rahma Sari Siregar 15

32 Razib Gibran A. 20

33 Rezan Ramadhan 15

34 Sukti Juharman 20

35 Ilham Pratama -

D. Lampiran Nilai Posttest

No. Nama Siswa Skor

1 Abraham Simanjuntak 70

2 Adam Prasetyo -

3 Adib Cibro 80

4 Ahmad Abdul Azim 70

5 Ahmad fauzan 75

6 Ahmad Reihan -

7 Anugrah Ramadhan -

8 Arya Wira Saputra 70

9 Boy Setiawan 70

10 Boy Valen 80

11 Budi Setiawan Syam 75

12 Clarissa Nabilla Putri 70

13 Danil Reza Alkarim 70

14 Desma Anggraini 70

15 Dzikri Maulana 80

16 Erwin Safputra 70

17 Fackry Ahmad 70

18 Iqbal Kurnia D. J 75

19 Iqbal Rahman Syahbani -

20 Jeremia V. S 70

21 Juan Fathurrahman 80

22 Jupri Adi Simatupang 60

23 Kamal Riadi 90

24 Liant Pratama R. K 90

25 M. Hastby azzakiri 75

26 M. Ali Hanafi 70

27 M. Rivaldo 65

28 M. Fachrezi Maulana 80

29 Opiyus Lase 60

30 Queen Najwa A. 75

31 Rahma Sari Siregar 85

32 Razib Gibran A. 85

33 Rezan Ramadhan 75

34 Sukti Juharman 85

35 Ilham Pratama -

186

HASIL UJI ANALISIS DATA DESKRIPTIF PRETEST DAN

POSTTEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM

PEKANBARU

(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)

A. Data pretest

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pretest 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

pretest Mean 34,5000 2,82995

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 28,7121

Upper Bound 40,2879

5% Trimmed Mean 34,6296

Median 35,0000

Variance 240,259

Std. Deviation 15,50028

Minimum 5,00

Maximum 60,00

Range 55,00

Interquartile Range 21,25

Skewness ,026 ,427

Kurtosis -,843 ,833

LAMPIRAN M

187

B. Data posttest

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

posttes 30 100,0% 0 0,0% 30 100,0%

Descriptives

Statistic Std. Error

posttes Mean 74,6667 1,39649

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 71,8105

Upper Bound 77,5228

5% Trimmed Mean 74,6296

Median 75,0000

Variance 58,506

Std. Deviation 7,64890

Minimum 60,00

Maximum 90,00

Range 30,00

Interquartile Range 10,00

Skewness ,243 ,427

Kurtosis -,173 ,833

188

HASIL UJI NORMALITAS DATA PRETEST DAN

POSTTEST SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM

PEKANBARU

(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)

A. Data Pretest

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

pretest ,105 30 ,200* ,965 30 ,402

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

B. Data Posttest

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

postest ,196 30 ,005 ,931 30 ,052

a. Lilliefors Significance Correction

LAMPIRAN N

189

HASIL UJI N-GAIN DATA PRETEST DAN POSTTEST

SISWA KELAS X TKJ-1 SMK TELKOM PEKANBARU

(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)

A. Data N-Gain

No. Pretest Posttest Post_kurang_Pre Seratus_Kurang_Pre N_Gain

Score

N-

Gain

persen

1 45,00 70,00 25,00 55,00 ,45 45,45

2 60,00 80,00 20,00 40,00 ,50 50,00

3 45,00 70,00 25,00 55,00 ,45 45,45

4 40,00 75,00 35,00 60,00 ,58 58,33

5 40,00 70,00 30,00 60,00 ,50 50,00

6 60,00 70,00 10,00 40,00 ,25 25,00

7 40,00 80,00 40,00 60,00 ,67 66,67

8 55,00 75,00 20,00 45,00 ,44 44,44

9 60,00 70,00 10,00 40,00 ,25 25,00

10 35,00 70,00 35,00 65,00 ,54 53,85

11 30,00 70,00 40,00 70,00 ,57 57,14

12 50,00 80,00 30,00 50,00 ,60 60,00

13 30,00 70,00 40,00 70,00 ,57 57,14

14 25,00 70,00 45,00 75,00 ,60 60,00

15 35,00 75,00 40,00 65,00 ,62 61,54

16 10,00 70,00 60,00 90,00 ,67 66,67

17 5,00 80,00 75,00 95,00 ,79 78,95

18 25,00 60,00 35,00 75,00 ,47 46,67

19 40,00 90,00 50,00 60,00 ,83 83,33

20 55,00 90,00 35,00 45,00 ,78 77,78

21 25,00 75,00 50,00 75,00 ,67 66,67

22 25,00 70,00 45,00 75,00 ,60 60,00

23 30,00 65,00 35,00 70,00 ,50 50,00

24 45,00 80,00 35,00 55,00 ,64 63,64

25 15,00 60,00 45,00 85,00 ,53 52,94

26 40,00 75,00 35,00 60,00 ,58 58,33

27 15,00 85,00 70,00 85,00 ,82 82,35

28 20,00 85,00 65,00 80,00 ,81 81,25

29 15,00 75,00 60,00 85,00 ,71 70,59

30 20,00 85,00 65,00 80,00 ,81 81,25

LAMPIRAN O

190

B. Analisis Uji Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa

Menggunakan N-Gain Score dan N-Gain Persen

Descriptives

Statistic Std. Error

NGain_Persen Mean 59,3478 2,74867

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 53,7261

Upper Bound 64,9695

5% Trimmed Mean 59,9417

Median 59,1667

Variance 226,656

Std. Deviation 15,05510

Minimum 25,00

Maximum 83,33

Range 58,33

Interquartile Range 17,65

Skewness -,338 ,427

Kurtosis ,228 ,833

Descriptives

Statistic Std. Error

NGain_Score Mean ,5935 ,02749

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound ,5373

Upper Bound ,6497

5% Trimmed Mean ,5994

Median ,5917

Variance ,023

Std. Deviation ,15055

Minimum ,25

Maximum ,83

Range ,58

Interquartile Range ,18

Skewness -,338 ,427

Kurtosis ,228 ,833

191

HASIL UJI HIPOTESIS

(Menggunakan Bantuan Software Aplikasi SPSS Ver. 22)

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 pretest – posttes -40,16667 16,47795 3,00845 -46,31964 -34,01370 -13,351 29 ,000

LAMPIRAN P

192

LAMPIRAN SURAT-SURAT SELAMA PENELITIAN

A. Surat Balasan dari sekolah

LAMPIRAN Q

193

B. Surat Rekomendasi dari Gubri

194

C. Surat izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau

195

DOKUMENTASI SELAMA PENELITIAN

No Jenis Kegiatan Dokumentasi

1 Pemberian soal kepada kelas

XI TJ-Tel dan TKJ 2, untuk

kemudian di validasi dan

dijadikan instrumen

penelitian.

(kelas TJ-Tel)

2 Pemberian Prettest secara

online melalui Aplikasi

Whatsapp Group.

3

LAMPIRAN R

196

Contoh jawaban pretest siswa

yang dikirim secara online

melalui whatshapp.

4 Pemberian materi

pembelajaran berupa PPT

dan Link Vidio Pembelajaran

Di Youtube secara online

melalui Aplikasi Whatsapp

Group. (sebelum

pembelajaran tatap muka

berlangsung).

197

5 Siswa mengirimkan bukti

screanshot vidio atau ppt

sebagai bukti siswa belajar

secara mandiri dirumah.

6 Pemberian soal untuk melihat

kemampuan awal siswa

dikelas.

198

7 Guru memberikan penjelasan

kepada siswa terkait materi

yang kurang dipahami oleh

siswa

8 Siswa berdiskusi untuk

menjawab soal-soal yang

telah disediakan pada Lembar

Kerja Siswa secara mandiri

(pertemuan 1) dan secara

kelompok (pertemuan 2).

199

(Pertemuan 1, diskusi bersama satu kelas

untuk mendapatkan jawaban yang benar)

(Pertemuan 2, diskusi bersama teman

kelompok)

9 Pemberian soal posttest

secara online melalui

Aplikasi Whatsapp Group.

200

10 Contoh jawaban posttest

siswa yang dikirim secara

online melalui whatshapp.

201

202

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nadya FirdaNiska dilahirkan di Tembilahan, 06 November

1999. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari

Bapak Nasrun dan Ibu Nursyamsiah. Pendidikan formal yang

ditempuh oleh penulis adalah di SD 020 Tembilahan, penulis

melanjutkan ke SMP Negeri 2 Tembilahan, lulus pada tahun

2014. Kemudian, penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Tembilahan, lulus pada

tahun 2017. Pada tahun yang sama penulis diterima di Perguruan Tinggi yang ada

di Pekanbaru yaitu Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN

SUSKA RIAU), pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan

Kimia melalui jalur SNMPTN. Penulis melaksanakan Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMK TELKOM Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Melati- Jl.

Esemka, Kec.Tampan, dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kota

Bangkinang. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan Agustus tahun 2021 di

SMK TELKOM Pekanbaru dengan judul Implementasi Model Blended Learning

Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom dan

Sistem Periodik Unsur Di Kelas X-TKJ 1 SMK Telkom Pekanbaru dibawah

bimbingan Bapak Pangoloan Soleman Ritonga, S. Pd, M. Si. Alhamdulillah,

Akhirnya penulis dinyatakan “LULUS” pada tanggal 11 Februari 2022 yang

bertepatan pada tanggal 9 Rajab 1443 H.