Post on 24-Mar-2023
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONVERSI AGAMA
DALAM PERSPEKTIF HAM
Analisis Teks Berita Deddy Corbuzier dan Salmafina Pada
Media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun oleh:
Alifia Dwi Ramandhita
11160510000226
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H /2021 M
i
LEMBAR PERSETUJUAN
KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONVERSI AGAMA
DALAM PERSPEKTIF HAM
ANALISIS TEKS BERITA DEDDY CORBUZIER DAN
SALMAFINA PADA MEDIA DETIK.COM,
SUARA.COM DAN TAGAR.ID
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Alifia Dwi Ramandhita
NIM : 11160510000226
Dosen Pembimbing:
PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1443 H/ 2021 M
Syamsul Rijal, M.A., Ph.D
NIP. 197810082006041002
iv
ABSTRAK
Nama : Alifia Dwi Ramandhita
Judul : Konstruksi Pemberitaan Konversi Agama pada
Perspektif HAM Analisis Teks Berita Deddy Corbuzier dan
Salmafina pada Media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id
Eksistensi para publik figur yang melakukan konversi agama
masih sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, terutama
pada pelaku konversi agama dari agama Islam ke agama yang lain.
Hal ini tidak terlepas dari peran media yang mempunyai peran
penting dalam mengonstruksi sebuah fenomena. Dalam penelitian
ini, ketika sebuah wacana telah terbentuk maka akan terlihat
bagaimana kecenderungan semua pelaku media yang ikut
berkontibusi dalam proses membentuk wacana.
Berangkat dari permasalahan ini, peneliti ingin melihat
bagaimana perbandingan konstruksi berita konversi agama yang
dilakukan oleh ketiga media, serta meninjau pemberitaan tersebut
lewat perspektif HAM. Penelitian ini menggunakan paradigma
penelitian konstruktivis dengan pendekatan kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan studi
dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing
Robert N. Entman dengan empat elemen, yaitu: problem
identification (identifikasi masalah), causal interpretation
(penyebab masalah), moral evaluation (penilaian moral), dan
treatment recommendation (penyelesaian masalah).
Hasil dari penelitian ini adalah Tagar.id memberitakan konversi
agama dengan mengulik masa lalu dari Deddy Corbuzier dan
Salmafina, Suara.com memberitakan isu ini dengan melihat
perubahan penampilan dari kedua artis tersebut, sedangkan
Detik.com menggambarkan perpindahan Deddy sebagai hidayah
dari Tuhan dan perpindahan Salmafina dinilai sebagai cobaan bagi
keluarganya. Adanya source bias yang dilakukan oleh ketiga
media membuat berita ini kurang berimbang. Kebebasan beragama
tidak terlepas dari kebebasan untuk berpindah agama, untuk itu
negara wajib menjamin dan melindungi pelaku konversi agama
agar terus bisa mendapatkan haknya dengan adil, Keywords : Konstruksi berita, konversi agama, analisis framing Robert
Entman, Hak Asasi Manusia.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Wr, Wb,
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa shalawat serta salam penulis
curahkan kepada junjungan baginda Nabi Muhammad SAW yang
telah memberikan perubahan kepada umatnya.
Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa penelitian
ini masih jauh dari kata sempurna, namun tidak menghilangkan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
peneliti hingga bisa sampai sejauh ini. Ijinkan peneliti
mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Suparto, M.Ed., Ph.D; Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dr Siti Napisah, MSW; Wakil Dekan II Bidang
Administrasi, Dr. Sihabuddin Noor, M.Ag; serta Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Cecep Cestrawijaya,
M.A.
2. Ketua Program Studi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si dan
Sekretaris Program Studi Jurnalistik, Dra, Hj Musfirah
Nurlaily, M.A.
3. Dosen pembimbing, yakni Syamsul Rijal, M.A,. Ph.D yang
senantiasa membimbing dengan sabar, memberi kritik dan
vi
saran terhadap penelitian ini, serta selalu mengingatkan
peneliti apabila peneliti lalai.
4. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan ilmunya kepada
peneliti.
5. Terima kasih kepada Kak Fakhri selaku wartawan
Suara.com, Pak Hermawan selaku pemimpin redaksi dari
Tagar.id, serta Kak Ristu Hanafi wartawan dari Detik.com,
karena telah suka rela menjadi informan peneliti, sehingga
penelitian ini bisa diselesaikan dengan baik.
6. Secara khusus karya penelitian ini peneliti persembahkan
untuk kedua orang tua peneliti, yaitu almarhum papa
tercinta bapak Fajar Soekarno serta ibunda peneliti yang
tersayang ibu Rahmawaty. Terima kasih peneliti ucapkan
karena telah memberikan kasih sayang yang sebesar-
besarnya kepada peneliti. Semoga karya ini bisa menjadi
kado yang terindah untuk papa, yang selama ini ingin
melihat peneliti lulus.
7. Saudara kandung peneliti, Adinda Putri Apriliany, Adam
Satria Ramadhan, Alissya Zalfa Ramadhiaswari, serta
kakak ipar peneliti yakni Firdaus Hidayatullah. Terima
kasih atas semua kasih sayang dan support yang diberikan
kepada peneliti.
vii
8. Alfata Bilal Firdaus, keponakan peneliti yang tersayang.
Terima kasih telah menjadi obat penghibur peneliti dikala
peneliti merasa lelah.
9. Muhammad Fachrureza, Siti Mardyanah Terima kasih atas
semua perhatian serta kebaikan yang diberikan kepada
peneliti, terima kasih telah meminjamkan notebook kepada
peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian ini.
10. Devi Permata, Mia Reva, Nurul Khotimah, Egih Supendi,
Khairun Chichy, Tasya Awliya, Mega Bintang, Yudhistira,
Muhammad Nurasan. Terima kasih telah menjadi sahabat
peneliti di kampus. Terima kasih atas suka dan duka yang
telah dilewati selama masa perkuliahan.
11. Siti Aisyah, Claudia, Yosi, Dini Novita, Meytha Dewi,
Anggi, Fitri, Dede, Yunita. Terima kasih telah menjadi
sahabat baik peneliti, terima kasih selalu memberikan
keceriaan untuk peneliti selama kurang lebih 11 tahun.
12. Resty Aulia, Bahagio Utama, Eka Saputra, Cikita
Damayanti. Terima kasih atas semua saran dan masukan
yang diberikan kepada peneliti, serta terima kasih karena
selalu menyemangati peneliti, it means a lot to me.
13. Teman-teman program studi jurnalistik angkatan 2016
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Khususnya peneliti
ucapkan terima kasih untuk Jurnalistik C karena telah
mewarnai hari-hari perkuliahan peneliti dengan sangat
indah. See You On Top Guys!
viii
14. Seluruh anggota LPM Journo Liberta, khususnya untuk
Rheza Alfian, Robby Maulana, Crusita, Mega KH, Garis
Khatulistiwa, Nauroh, dan semua anggota JL Kuat terima
kasih atas semua pengalaman dan pelajaran yang berharga
yang telah dilalui selama berorganisasi, pengalaman ini
tidak akan pernah terlupakan.
15. Last but not least, I wanna thank me. Alifia Dwi
Ramandhita, terima kasih untuk semua kerja keras yang
telah dilakukan selama ini. Terima kasih sudah berani
bangkit dan kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Kamu hebat!
Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu karena telah membantu, mendukung,
mendoakan, serta bertukar pikiran kepada penulis untuk bisa
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Semoga
Allah SWT membalas kebaikan yang telah dicurahkan dengan
balasan setimpal. Aamiin.
Jakarta, 01 Oktober 2021
Alifia Dwi Ramandhita
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................ i
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................ ii
ABSTRAK .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................... ix
DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................ 8
C. Rumusan Masalah ............................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .............................................................. 8
E. Manfaat penelitian ............................................................. 9
1. Manfaat Akademis ........................................................ 9
2. Manfaat Praktis ............................................................. 9
F. Tinjauan Pustaka ............................................................... 9
G. Metodologi Penelitian ..................................................... 13
1. Paradigma Penelitian ................................................... 13
2. Pendekatan Penelitian ................................................. 14
3. Metode Penelitian........................................................ 14
4. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 14
5. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 16
x
6. Metode Analisis .......................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ..................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 19
A. Konstruksi Realitas Media .............................................. 19
B. Analisis Framing ............................................................. 23
1. Framing Media ........................................................... 23
2. Efek Framing .............................................................. 30
C. Media Online ................................................................... 32
D. Berita ............................................................................... 34
E. Konversi Agama.............................................................. 38
1. Pengertian Konversi Agama ....................................... 38
2. Konversi Agama Menurut HAM ................................ 42
BAB III GAMBARAN UMUM................................................ 49
A. Profil Detik.Com ............................................................. 49
B. Profil Suara.Com ............................................................. 50
C. Profil Tagar.Id ................................................................. 52
BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA ........................... 54
A. Analisis Framing Robert Entman Detik.com.................. 54
B. Analisis Framing Robert Entman Suara.com ................. 75
C. Analisis Framing Robert Entman Tagar.id ..................... 94
BAB V PEMBAHASAN ......................................................... 114
A. Perbandingan Framing Berita Konversi Agama Deddy
Corbuzier dan Salmafina Pada Media Detik.com, Suara.com,
dan Tagar.id........................................................................... 114
xi
B. Tinjauan Perlindungan HAM Pada Berita Konversi
Agama ................................................................................... 130
BAB VI PENUTUP ................................................................ 141
A. KESIMPULAN .................................................................... 141
B. SARAN ................................................................................ 143
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 145
LAMPIRAN ............................................................................. 150
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Dimensi Framing Robert N. Entman .......................... 26
Tabel 2.2 Perangkat Framing Robert N. Entman ........................ 28
Tabel 4.1 “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Mualaf” ............ 54
Tabel 4.2 “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama
Sabrina” ....................................................................................... 60
Tabel 4.3 “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke
Islam” .......................................................................................... 65
Tabel 4.4 “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap
Ujian Hijrah” ............................................................................... 71
Tabel 4.5 “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci” ... 75
Tabel 4.6 “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka
Deddy Corbuzier Mualaf” ........................................................... 79
Tabel 4.7 “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah
Menikahkan Salmafina” .............................................................. 84
Tabel 4.8 “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab
Sampai Pakai Kalung Salib” ....................................................... 89
Tabel 4.9 “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena
Wanita” ....................................................................................... 94
Tabel 4.10 “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf”.... 99
Tabel 4.11 “Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau
Pelarian?” .................................................................................. 103
Tabel 4.12 “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama”
................................................................................................... 107
Tabel 5.1 Perbandingan Framing Detik.com ............................ 118
Tabel 5.2 Perbandingan Framing Suara.com ............................ 121
Tabel 5.3 Perbandingan Framing Tagar.id ................................ 125
xiii
Tabel 6.1 Jajaran Redaksi Detik.com ........................................ 205
Tabel 6.2 Jajaran Redaksi Suara.com ....................................... 210
Tabel 6.3 Jajaran Redaksi Tagar.id ........................................... 212
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara
dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia, menurut survei
penduduk antar sensus 2015, pada tahun 2020 jumlah penduduk
Indonesia diproyeksikan mencapai 274 juta jiwa.1 Negara ini juga
merupakan negara multikultural, yang memiliki berbagai ras, suku,
bahasa, dan agama yang beragam. Secara sosiologis, ada dua
kategori agama di Indonesia yaitu agama dunia, dan agama
leluhur.
Agama dunia merupakan agama yang juga diakui oleh seluruh
dunia. Ada enam agama yang diakui secara sah oleh Indonesia,
yaitu agama Islam, Protestan, Khatolik, Hindu, Buddha, dan
Konghuchu. Namun mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat
Indonesia adalah agama Islam, jumlah masyarakat yang menganut
agama islam ada lebih dari 229 juta jiwa, itu artinya sekitar 87%
orang indonesia adalah pemeluk agama islam. Dengan jumlah
tersebut, Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah
penduduk muslim terbanyak di dunia.2
1 https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/16/2020-
penduduk-indonesia-terbesar-keempat-dunia, “Penduduk Indonesia Terbesar
Keempat” diakses pada 20 Agustus 2020 pukul 22.30 WIB 2 http://www.globalreligiousfutures.org/religions/muslims, “Muslim
Population by Country” diakses pada 20 Agustus 2020 pukul 23.00 WIB
2
Selanjutnya agama leluhur, merupakan agama tradisional
secara turun temurun di suatu daerah. Secara historis agama ini ada
sejak jaman dahulu bahkan kemunculannya hadir sebelum
masuknya agama-agama dominan yang saat ini dianut oleh
sebagian besar masyarakat Indonesia. Dalam prinsip HAM, agama
leluhur juga harus dipandang dan diperlakukan setara dengan
seluruh agama yang dominan dianut oleh masyarakat, dan tidak
diperlakukan secara diskriminatif, baik terhadap inti ajaran agama
tersebut maupun para pemeluknya.3
Dengan keberagaman yang ada di negara ini, sudah
semestinya toleransi menjadi jati diri dan karakteristik bangsa
Indonesia. Karena selaras dengan semboyan persatuan kita yaitu
Bhinneka Tunggal Ika yang artinya “Berbeda-beda namun tetap
satu jua”. Namun kadang kala tidak demikian, keanekaragaman
dan perbedaan merupakan potensi terpendam terjadinya sebuah
konflik yang ada di negara ini. Konflik yang terjadi akan terus
berlanjut, jika masyarakat tidak mendapatkan informasi dan
pencerahan yang komprehensif tentang budaya dan agama masing-
masing serta diedukasi tentang pentingnya menjaga sikap toleransi
pada setiap perbedaan pilihan atau pun keyakinan. Kebebasan
beragama telah diatur dalam dokumen HAM Internasional yang
disebutkan pada pasal 18:
3 Siti Aisyah, Siti Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan
Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan. Jakarta : Komnas HAM, 2020. h, 56.
3
”Setiap orang berhak atas kemerdekaan berfikir, hati nurani
dan agama; dalam hal ini mencakup kebebabasan untuk
berganti agama atau kepercayaan dengan cara
mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan mentaatinya,
baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain”.4
HAM sangat menjunjung tinggi nilai penghormatan kepada
sesama manusia tanpa membedakan ras, warna kulit, jenis
kelamin, gender, suku bangsa, bahasa maupun agamanya. Namun
kebebasan beragama dan berkeyakinan masih menemui kerikil
untuk berjalan mulus di Indonesia. SETARA Instutute
mengeluarkan catatan bahwa selama 12 tahun terakhir di Indonesia
setidaknya ada 2.400 kasus pelanggaran kebebasan
beragama/berkeyakinan (KKB), pelanggaran ini didominasi oleh
adanya gangguan beribadah dan perusakan rumah ibadah, seperti
(1) Penyerangan gereja St. Lidwina, Yogyakarta, (2) Pembubaran
ormas Gafatar, Kalimantan, (3) Penyerangan, pengusiran jamaah
Ahmadiyah, Lombok, (4) Perusakan dua wihara dan lima
kelenteng, Medan, (5) Pembakaran dan pembongkaran gereja HKI,
Aceh Singkil.5 Mirisnya pelanggaran ini dilakukan tidak hanya
oleh masyarakat, aparat negara juga disebut banyak melakukan
pelanggaran KBB.
4.https://www.komnasham.go.id/index.php/peraturan/2016/09/30/1/de
klarasi-universal-hak-asasi-manusia.html,
“Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia” diakses pada 22 September
2020 pukul 02.40 WIB 5 https://nasional.tempo.co/read/1138894/4-kasus-pelanggaran-
kebebasan-beragama-di-era-jokowi/, “4 Kasus Pelanggaran Kebebasan
Beragama Di Era Jokowi” diakses pada 04 Maret 2021 pukul 19.00 WIB
4
Pelanggaran ini jelas bertentangan dengan Undang-Undang
Nomor 39 tahun 1999 Pasal 22 ayat (1) yang tertulis “Setiap orang
bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat
sesuai kepercayaannya”. Hak kebebasan beragama bersifat mutlak
dan tergolong sebagai hak yang non-derogable. Artinya, hak yang
secara spesifik dinyatakan dalam perjanjian hak asasi manusia
sebagai hak yang tidak bisa ditangguhkan pemenuhannya oleh
negara dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk selama dalam
keadaan bahaya.
Terlebih lagi pada kasus konversi agama, masyarakat lebih
mudah bersikap sinis dan sering menyudutkan pelaku pindah
agama, terutama jika pelaku berpindah dari agama islam ke agama
yang lain. Padahal dalam perspektif HAM, tidak ada larangan
seseorang untuk melakukan pindah agama, selagi perpindahan itu
tidak dilakukan dengan keterpaksaan dan mendapat tekanan dari
pihak lain. Hal ini karena stigma sosial yang melekat pada pelaku
pindah agama, khususnya yang berpindah dari agama islam ke
agama yang lain. Mereka telah lama menderita stigmatisasi
sebagai kelompok “murtad”. Hasilnya, banyak publik figur yang
menutup-nutupi kabar tersebut karena tidak mau mendapatkan
bullying dari masyarakat.
Hal ini tidak terlepas dari campur tangan media. Seperti pada
tahun 2019 warganet digemparkan dengan publik figur Deddy
Corbuzier yang melakukan konversi agama dari agama katolik
menjadi agama Islam, beberapa media menyambut hangat kabar
5
tersebut dengan memberitakan berita tersebut dengan kesan yang
positif. Selang satu bulan kemudian, Salmafina yang juga
merupakan seorang publik figur turut melakukan konversi agama,
tetapi ia pindah dari agama islam ke agama protestan. Respon yang
diterima Salmafina tidak sebaik dan sehangat yang diterima oleh
Deddy Corbuzier. Salmafina mendapatkan bullying lewat sosial
media dan menyebabkan ia menutup sementara kolom komentar
sosial media miliknya.
Seiring maraknya pemberitaan ini, masyarakat mulai beradu
argumen melalui cuitan Twitter baik warganet, peneliti media, dan
artis sekalipun turut membuka suara. Bahkan ada suara yang tak
berhenti menghujat dan memaki perbedaan dan ketidakadilan dari
dua pemberitaan tersebut. Media di Indonesia dinilai terang-
terangan bersikap tendensius pada setiap pemberitaan mengenai
konversi agama. Beredarnya berita tersebut menandakan
pentingnya isu ini menjadi keperihatinan masyarakat.
Padahal Komisi Penyiaran Indonesia(KPI) dalam Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran(P3SPS) sudah
mengatur agar media tidak menyiarkan berita soal alasan
kepindahan agama seseorang. Pemberitaan seperti itu bisa
mengganggu kerukunan beragama. Sebab, ketika media mulai
berlebihan menyorot keputusan seorang pindah agama, muncul
risiko sikap membandingkan antar agama satu dan lainnya dari
pemirsa.
6
Seperti contoh kasus publik figur di atas, mereka yang
berpindah agama dari islam ke agama yang lain sering kali
mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan seperti komentar
hujatan dan makian. Tak jarang warganet juga turut ramai-ramai
menjadi ustaz dadakan yang menceramahi bahkan mencemooh
artis tersebut melalui akun sosial media miliknya, yang
menyebabkan beberapa artis memilih untuk menutup sementara
kolom komentar akun instagram tersebut. Sikap dan pola pikir
sebagian masyarakat yang cenderung bersikap rasis ini sering kali
mencederai makna toleransi sendiri. Ini membuat masyarakat
minoritas yang ada Indonesia, merasa tidak aman lagi tinggal di
negaranya sendiri.
Setiap media mempunyai cara dan kecenderungan dalam
menampilkan sebuah berita. Hal ini dikarenakan kebijakan media
dan latar belakang wartawan yang dapat mempengaruhi dalam
menentukan berita apa yang akan dimuat dan bagian mana yang
menjadi fokus pemberitaan serta bagian lain yang tidak diberitakan
(Nugroho dan Eriyanto dan Surdialis, 1999: 20). Dengan demikian,
berita yang disampaikan kepada pembaca adalah hasil bentukan dari
media yang bersangkutan. Frame berita dibentuk dari kata kunci,
metafora, konsep, simbol, citra yang ada dalam narasi berita.
Karenanya, frame dapat dideteksi dan diselidiki dari kata, citra, dan
gambar tertentu yang memberi makna tertentu dari teks berita. Kosa
kata dan gambar itu ditekankan dalam teks sehingga lebih menonjol
7
dibandingkan bagian lain dalam teks, bisa lewat pengulangan agar
lebih memengaruhi khalayak.6
Berdasarkan penjelasan di atas maksud dari penelitian ini adalah
penulis ingin mengetahui pembingkaian seperti apa yang dilakukan
oleh media-media online mengenai isu konversi agama. Kemudian
penulis ingin masyarakat melihat hukum sebenarnya tentang
konversi agama menurut HAM dan meninjau pemberitaan tersebut
lewat kacamata HAM. Sehingga diharapkan penelitian ini bisa
membuka mata dan hati masyarakat tentang pentingnya menghargai
setiap perbedaan yang ada di negara ini.
Dalam menentukan objek, peneliti memilih media yang
mempunyai traffic paling tinggi, karena traffic yang tinggi
mempunyai peluang berhasil yang lebih besar dalam
mengkonstruksi realitas kepada masyarakat. Menurut peringkat dari
Alexa.com, portal berita yang mempunyai traffic paling tinggi ialah
Detik.com, dan Suara.com. Sedangkan untuk Tagar.id penulis
melihat dari misi media tersebut yaitu menjadi media yang
memperkuat persatuan dan toleransi dalam keberagamaan di
Indonesia, penulis ingin membuktikan apakah misi tersebut sudah
dijalankan dengan baik lewat pemberitaannya. Berdasarkan
pemikiran di atas maka penting dilakukan penelitian mengenai
bagaimana media online mengemas berita konversi agama dan
bagaimana media tersebut mengkonstruksi realitas perpindahan
6 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 224.
8
agama dalam pemberitaan. Penggambaran agama dalam media ini
penting dilihat karena melihat pemberitaan mengenai agama
merupakan isu sensitif yang mudah terbakar jika tidak segera kita
berikan informasi yang benar kepada masyarakat.
B. Batasan Masalah
Penulis membatasi penelitian ini pada berita tentang
perpindahan agama Deddy Corbuzier dan Salmafina pada media
Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id yang terbit pada tahun 2019.
Hal ini dikarenakan keduanya berpindah agama dalam kurun
waktu yang berdekatan dan ramai menjadi perbincangan banyak
orang.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbandingan pembingkaian yang dilakukan
media Detik.com, Suara.com dan Tagar.id pada pemberitaan
bertema konversi agama?
2. Bagaimana media mengonstruksi pemberitaan yang terkait
dengan konversi agama ditinjau dari konsep Hak Asasi Manusia?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
membandingkan dan mengetahui konstruksi mengenai berita
konversi agama dan mengetahui bagaimana pemberitaan tersebut
jika ditinjau dari dari kacamata HAM.
9
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi di
bidang akademis terutama ilmu komunikasi tentang kajian analisis
framing media massa. Tak hanya itu, penulis juga berharap riset
ini dapat dijadikan bahan informasi, data, serta referensi bagi
seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya mahasiswa
jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi
masyarakat tentang bagaimana media mengkonstruksi isu konversi
agama melalui cara pandang berbeda yang dibangun oleh masing-
masing media massa.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul penelitian, penulis melakukan
tinjauan dan merujuk pada beberapa penelitian yang telah
dilakukan, yaitu:
1. Artikel jurnal “Agama Dalam Konstruksi Media Massa; Studi
Terhadap Framing Kompas dan Republika Pada Berita
Terorisme”, Karya: Zakiyah, peneliti dari Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Semarang. Penelitian ini membahas
tentang framing yang dilakukan Kompas dan Republika
terhadap pemberitaan terorisme. Hasil dari penelitian tersebut
10
keduanya menyatakan secara jelas bahwa islam tidak terikat
dengan kegiatan terorisme. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang ditulis oleh peneliti ialah sama-sama
membahas agama dalam konstruksi media dengan studi kasus
yang berbeda.
2. Skripsi berjudul “Konstruksi Isu Toleransi Agama Dalam
Media Online”, yang ditulis oleh Putri Husnul Aprillia,
mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini membahas tentang pembingkaian yang
dilakukan oleh Republika online, Kompas.com,
Tribunnews.com dan Detik.com mengenai pemaknaan
tentang toleransi agama. Hasilnya Republika Online sebagai
media yang dipelopori oleh komunitas muslim
mengkonstruksi toleransi agama berdasarkan nilai-nilai.
Berbeda dengan Kompas dan Tribunnews yang memaknai
toleransi agama berdasarkan konteks yang universal yang
merujuk kearah nilai-nilai keberagaman dan Hak Asasi
Manusia (HAM). Persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang peneliti tulis adalah sama-sama menggunakan analisis
model Robert Entman, dengan isu yang berbeda.
3. Skripsi yang berjudul “Konstruksi Pemberitaan Stigma Anti-
China Pada Kasus Covid Di Kompas.com” yang ditulis oleh
Crusita Maharani Samsudin, mahasiswa Jurnalistik UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini membahas tentang
pembingkaian yang dilakukan oleh Kompas.com tentang
11
perlawanan terhadap stigma anti-China yang merebak sejak
adanya pandemi Covid-19. Persamaan penelitian ini dengan
penelitian yang peneliti tulis ialah sama-sama menggunakan
Robert Entman dalam membongkar makna di balik teks berita,
dengan isu yang berbeda.
4. Artikel Jurnal ”Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari
Hak Asasi Manusia” yang ditulis oleh Viktor H. Situmorang,
dari Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Kementrian Hukum dan HAM Indonesia. Jurnal ini
membahas tentang penyebab terjadinya pelanggaran
kebebasan beragama yang terjadi di Indonesia. Hasil dari
pembahasan ini adalah sebagai sinyal untuk pemerintah agar
segera melakukan pembenahan dan evaluasi di sektor
penegakan hokum dan apartur pemerintahan untuk melakukan
pembinaan terhadap seluruh masyarakat mengenai pentingnya
sikap toleransi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang ditulis ialah sama-sama membahas isu kebebasan
beragama.
5. Artikel jurnal “Keputusan Seorang Perempuan Melakukan
Konversi Agama : Sebuah Analisis Konstruksionisme Sosial
(Life History Rahma)” yang ditulis oleh Ketut Dewi
Pramadiningtyas mahasiswa psikologi Universitas Surabaya.
Jurnal ini membahas tentang seorang perempuan Bernama
Rahma yang melakukan konversi agama dalam konteks
12
perkawinan. keberadaan budaya patriarkhi, kaum perempuan
sering menjadi korban penindasan oleh budaya patriarkhi,
bahkan seringkali perempuan kehilangan hak-hak nya dalam
memilih atau menentukan keyakinan-nya, agama misalnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat suatu
konstruksi yang diyakini oleh Rahma bahwa suami adalah
imam yang harus dipatuhi. Konstruksi tersebut muncul
akibat keberadaan budaya patriarkhi sehingga melakukan
konversi agama diyakini oleh Rahma adalah sebagai
bentuk obedience kaum perempuan kepada kaum laki-laki
saat akan menikah. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
yang ditulis ialah sama-sama membahas tentang konversi
agama yang dilakukan oleh perempuan. Perbedaannya adalah
peneliti meneliti teks berita yang dikonstruksi media tentang
konversi agama yang dilakukan oleh Salmafina, dan Deddy
Corbuzier, sedangkan penelitian ini meneliti life history
seseorang.
6. Artikel Jurnal “Konstruksi Realitas dan Media Massa
(Analisis Framing Pemberitaan LGBT di Republika dan BBC
NewsModel Robert N. Entman).” Ditulis oleh Ardhina Pratiwi
mahasiswa pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Jurnal ini membahas tentang pembingkaian yang dilakukan
oleh Republika dan BBC News dalam memberitakan tentang
LGBT. Hasil dari penelitian ini adalah Republika selalu
mengedepankan ideologi agama islam dalam melakukan
13
frame atas berita terkait LGBT, sedangkan BBC News
memframing isu tersebut dengan netral, tidak memihak pelaku
LGBT ataupun tokoh agama. Persamaan penelitian ini yaitu
menggunakan metode analisis Robert N. Entman dalam
membongkar teks berita. Perbedaannya terletak pada isu yang
berbeda.
Setelah melihat tinjauan pustaka, maka riset saya ini ingin
mengembangkan penelitian tentang konstruksi pemberitaan
wacana konversi agama ditinjau dari perspektif HAM.
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan perspektif riset yang digunakan
peneliti yang berisi bagaimana cara pandang peneliti melihat
realita, bagaimana mempelajari fenomena, cara-cara yang
digunakan dalam penelitian dan penginterpretasian temuan.7
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma
konstruktivis. Paradigma konstruktivis menganggap bahwa
realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang sebenarnya
akan tetapi realitas yang dibentuk dari hasil konstruksi.8
7 Muh Fitrah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan
Kelas & Studi Kasus (Sukabumi: CV Jejak, 2017), hlm. 39. 8 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.
II, hlm. 11.
14
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan
kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan
teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang
diperoleh dari situasi yang alamiah. Peneliti melakukan analisis
data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan,
membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya.
3. Metode Penelitian
Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan
masalah yang diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan
keadaan objek penelitian berdasarkan fakta-fakta objektivitas
yang tampak atau sebagaimana adanya (dassein). Peneliti ingin
melihat gambaran dan fenomena sosial yang terdapat dalam
pemberitaan konversi agama. Dalam usaha mendeskripsikan
fakta itu pada tahap pertama tertuju pada usaha mengemukakan
gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diteliti agar
jelas kondisinya.
4. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini subjek penelitiannya adalah teks
pemberitaan konversi agama di media online Detik.com,
Suara.com, dan Tagar.id pada periode 2019 dengan dua belas
judul berita yaitu Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali
15
Ke Islam (13 Juli 2019), Salmafina Pindah Agama, Sunan
Kalijaga Anggap Ujian Hijrah (14 Juli 2019), Alasan Terdalam
Deddy Corbuzier Mualaf (21 Juni 2019), Alasan Deddy
Corbuzier Mualaf Saat Bersama Sabrina (27 Juli 2019), Resmi
Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci (21 Juni 2019),
Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka Deddy
Corbuzier Mualaf (22 Juni), Kabar Pindah Agama, Sunan
Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan Salmafina (13 Juli 2019),
Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab Sampai
Pakai Kalung Salib (10 Juli 2019), Deddy Corbuzier, Menjadi
Muslim Bukan Karena Wanita (22 Juni 2019), Kronologi
Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf (19 Juni 2019), Salmafina
Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian? (31 Juli 2019),
Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama (15 Juli
2019). Sedangkan objek penelitiannya adalah pembingkaian
berita-berita konversi agama pada media online Detik.com,
Suara.com dan Tagar.id
Pemilihan media online Detik.com, Suara.com, dan
Tagar.id sebagai objek penelitian berdasarkan pantauan peneliti
yang menemukan di antara banyaknya media yang
memberitakan isu tersebut, ketiga media ini merupakan media
yang cukup intens memberitakan isu konversi agama yang
dilakukan oleh Deddy Corbuzier dan Salmafina dalam rentan
waktu 2019. Selain itu media Detik.com dan Suara.com
memilik rating pembaca yang cukup tinggi dalam situs
16
Alexa.com, Detik.com menempati peringkat ke-7 dengan traffic
web sebesar 28.20%, dan Suara.com menempati peringkat ke-
10 dengan traffic web sebesar 49.40%.9, dan untuk Tagar.id
mempunyai salah satu misi menjadi media yang memperkuat
persatuan dan toleransi dalam keberagamaan di Indonesia,
peneliti ingin melihat apakah misi tersebut sudah dijalankan
dengan baik oleh tagar.id atau belum.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan
cara-cara seperti:
a) Studi Dokumen
Peneliti mengamati teks pemberitaan mengenai konversi
agama yang dilakukan Deddy Corbuzier dan Salmafina pada
media online Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id. Peneliti juga
mengumpulkan data berupa dokumen. Dokumen tersebut
berupa jurnal, artikel, buku-buku, rekaman hasil wawancara,
internet, dan seluruh bacaan-bacaan yang terkait dengan
penelitian.
b) Wawancara
Sebagai langkah dalam melengkapi data penelitian. Peneliti
melakukan wawancara kepada informan yang dianggap relevan
dengan substansi masalah dalam penelitian, yang menjadi key
9 https://www.alexa.com/topsites/countries/ID, diakses pada 24
Agustus 2021 pukul 21.11 WIB
17
Informan tersebut merupakan para praktisi media online, yaitu
Ristu Hanafi sebagai wartawan Detik.com, Fakhri sebagai
wartawan Suara.com, dan Hermawan sebagai redaktur
Tagar.id. Wartawan mempunyai peran penting dalam menulis
berita, dan Redaktur juga mempunyai peran penting dalam
proses mengemas suatu pemberitaan.
6. Metode Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis
framing. Analisis framing digunakan untuk mengetahui
bagaimana realitias dibingkai oleh media. Ada dua esensi utama
dari analisis framing, Pertama, bagaimana peristiwa dimaknai.
Ini berhubungan dengan bagian mana yang diliput dan mana
yang tidak diliput. Kedua, bagaimana fakta ditulis. Aspek ini
berhubungan dengan pemakaian fakta, kalimat dan gambar
untuk mendukung gagasan.
Penulis menggunakan analisis framing model Robert
Entman. Entman melihat framing dalam dua dimensi besar:
seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek tertentu
dari realitas/isu. Penonjolan adalah proses membuat informasi
menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti, atau lebih
diingat oleh khalayak.10
10 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 221.
18
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar
belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat,
serta metodelogi penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi teori dan kerangka konseptual yang berhubungan
dengan tema penelitian dalam proses penulisan.
BAB III : GAMBARAN UMUM
Bagian ini berisi tentang gambaran umum sejarah dan
profil dari Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id,
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Berisi uraian penyajian data yang akan dianalisis di bab ini.
BAB V : PEMBAHASAN
Bagian ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang,
teori, dan rumusan teori baru dari penelitian.
BAB VI : PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, implikasi penelitian
dan saran untuk media tersebut.
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konstruksi Realitas Media
Istilah konstruksi atas realitas sosial (social construction of
reality) menjadi terkenal sejak dikenalkan oleh Peter L. Berger
dan Thomas Luckmann lewat bukunya yang berjudul The
Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociological of
Knowledge (1966). Buku ini menggambarkan proses sosial
melalui tindakan dan interaksinya, di mana individu
menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang dimiliki
dan dialami bersama secara subyektif.11 Teori dan pendekatan
konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui
tiga proses sosial, yaitu eksternalisasi, obyektivasi, dan
internalisasi. Tiga proses ini terjadi antara individu satu dengan
individu lainnya dalam masyarakat. Terjadi secara alamiah
melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari.12
Pada kenyataannya konstruksi sosial atas realitas
berlangsung dengan lamban, membutuhkan waktu yang lama,
11 Burhan, Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann (Jakarta: Kencana, 2011) , Cet.
II, hlm. 13. 12Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann, hlm. 194.
20
bersifat spasial, dan berlangsung secara hierarkis-vertikal, di
mana konstruksi sosial berlangsung dari pimpinan kepada
bawahannya, orang tua kepada anaknya, kiai kepada santrinya,
guru kepada muridnya, anak-anak remaja kepada anak-anak
yang lebih muda, dan sebagainya.
Sifat dan kelebihan media massa telah memperbaiki
kelemahan proses konstruksi sosial atas realitas yang berjalan
lambat. Substansi “teori konstruksi sosial media massa” adalah
pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga
konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan
sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga
membentuk opini massa, massa cenderung apriori13 Dan masa
cenderung sinis. Konstruksi sosial media massa tidak bekerja
secara tiba-tiba, namun terbentuknya proses tersebut melalui
beberapa tahapan penting, yaitu :
a) Tahap menyiapkan materi konstruksi
Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa
adalah tugas redaksi media, tugas itu didistribusikan
pada desk editor yang ada di setiap media. Masing-
masing media massa memiliki desk yang berbeda-beda
13 Apriori adalah pengetahuan yang ada sebelum bertemu dengan
pengalaman, atau dengan kata lain, sebuah istilah yang dipakai untuk
menjelaskan bahwa seseorang dapat berpikir dan memiliki asumsi tentang
segala sesuatu, sebelum bertemu dengan pengalaman dan akhirnya mengambil
kesimpulan.
21
sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu
penting setiap hari menjadi fokus media massa.
Ada tiga hal penting dalam penyiapan materi
konstruksi sosial, yaitu:
1. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme.
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama,
bahwa saat ini hampir tidak ada lagi media yang
tidak dimiliki oleh kapitalis. Semua elemen media
massa, termasuk orang-orang media berpikir untuk
melayani kapitalisnya, ideologi mereka adalah
membuat media massa yang laku di masyarakat.
2. Keberpihakan semu kepada masyarakat. Bentuk
dari keberpihakan ini adalah bentuk empati, simpati
dan berbagai partisipasi kepada masyarakat, namun
ujung-ujungnya adalah juga untuk “menjual berita”
dan menaikkan rating untuk kepentingan kapitalis.
Contoh: mengekspos kesedihan dan air mata.
3. Keberpihakan kepada kepentingan umum. Bentuk
keberpihakan ini dalam arti yang sesungguhnya
sebenarnya adalah visi setiap media massa.
b) Tahap sebaran konstruksi
Prinsip dasar dari sebaran konstruksi sosial media
massa adalah semua informasi harus sampai pada
pemirsa atau pembaca secepatnya dan setepatnya
berdasarkan pada agenda media. Apa yang dianggap
22
penting oleh media, menjadi penting pula bagi pemirsa
atau pembaca.
c) Tahap pembentukan konstruksi realitas
1. Pembentukan konstruksi citra
Pembentukan ini adalah bangunan yang diinginkan
oleh tahap konstruksi. Di mana bangunan
konstruksi citra yang dibangun oleh media massa
terbentuk dalam dua model: (1) model good news;
adalah sebuah konstruksi yang cenderung
mengkonstruksi suatu pemberitaan sebagai
pemberitaan yang baik. Pada model ini objek
dikonstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra
baik sehingga terkesan lebih baik dari
sesungguhnya kebaikan yang ada pada objek itu
sendiri. (2) model bad news; adalah sebuah
konstruksi yang cenderung mengkonstruksi
kejelekan atau memberi citra buruk pada objek
pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek, lebih
jahat, dan lebih buruk si objek pemberitaan itu.
d) Tahap konfirmasi
Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa
maupun pembaca memberi argumentasi dan
23
akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam
tahapan pembentukan konstruksi.14
B. Analisis Framing
1. Framing Media
Framing merupakan pendekatan untuk mengetahui
bagaimana cara pandang wartawan dalam menseleksi isu serta
menulis berita. Cara pandang yang digunakan oleh wartawan
menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang
dihilangkan dan ditonjolkan, serta hendak dibawa ke mana
berita tersebut. Framing seperti yang dikatakan oleh Todd
Gitlin, adalah sebuah strategi bagaimana realitas/dunia
dibentuk dan disederhanakan sedemikian rupa untuk
ditampilkan kepada khalayak pembaca.15
Ada dua aspek yang terkandung dalam framing. Pertama,
memilih fakta atau realitas. Proses pemilihan fakta ini
didasarkan pada perspektif wartawan dalam memahami
sebuah peristiwa. Ada dua kemungkinan dalam memilih fakta,
yaitu fakta apa yang dipilih(include) dan fakta apa yang
dibuang(exclude).
Memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak
mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif. Dalam memilih
14 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan
Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik
Terhadap Peter L. Berger&Thomas Luckmann, hlm. 200. 15 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 67.
24
fakta ini selalu terkandung dua kemungkinan: apa yang
dipilih(included) dan apa yang dibuang (exluded). Bagian
mana yang ditekankan dalam realitas? Penekanan aspek
tertentu dilakukan dengan memilih angle pemberitaaan.
Memilih fakta tertentu dan melupakan fakta yang lainnya.
Intinya peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya,
pemahaman dan konstruksi atss suatu peristiwa bisa jadi
berbeda antara satu media dengan media yang lainnya.16
Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan dengan
bagaimana fakta yang telah dipilih itu disajikan kepada
khalayak. Gagasan itu diungkapkan dengan kata, kalimat dan
proposisi apa, dengan bantuan aksentuasi foto dan gambar.
Bagaimana fakta tersebut ditekankan dengan pemakaian
perangkat tertentu: penempatan yang mencolok
(menempatkan di headline depan, atau bagian belakang),
pengulangan, pemakaian grafis untuk memperkuat
penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan
orang/peristiwa yang diberitakan, pemakaian kata yang
mencolok, dan sebagainya. Akibatnya, aspek tertentu yang
ditonjolkan menjadi menonjol, mendapatkan alokasi dan
perhatian yang besar dibandingkan aspek lainnya.
Semua aspek itu dipakai untuk membuat dimensi tertentu
dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh
16 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 81.
25
khalayak. Realitas yang mencolok mempunyai kemungkinan
lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak
dalam memahami suatu realitas.
Robert Entman merupakan salah seorang ahli yang
merumuskan dasar-dasar framing dari penelitian teks media.
Modelnya ini sering digunakan untuk mengetahui tentang
suatu realitas yang terjadi di lapangan dan bagaimana kita
menafsirkan realitas tersebut ke dalam konten.
We can define framing as the process of culling a few
elements of perceived reality and assembling a narrative
that highlights connections among them to promote a
particular interpretation. Fully developed frames typically
perform four functions: problem definition, causal
analysis, moral judgment, and remedy promotion17
Entman melihat framing ini dalam dua dimensi besar yaitu
“Seleksi isu” dan “Penekanan atau penonjolan aspek-aspek
realitas” tertentu. Hal ini dikarenakan dalam proses
konstruksi, masing-masing media cenderung untuk
menyeleksi isu dan menonjolkan isu dengan berbagai strategi
wacana yang dimilikinya. Penonjolan isu bisa dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya adalah menempatkan isu
atau informasi tersebut menjadi lebih menonjol dibandingkan
dengan isu yang lain, serta melakukan pengangkatan isu
17 Robert Entman. Framing Bias : Media in the Distribution of
Power, Journal of Communication ISSN 0021-9916.
26
tersebut secara berulang kali agar dianggap penting dan
mudah diingat oleh khalayak.18
Analisis framing yang dikenalkan oleh Robert Entman
melihat pembingkaian sebagai metode penempatan informasi
dalam bentuk yang khas sehingga bisa menarik perhatian
khalayak akan isu, nilai, atau peristiwa yang ditampilkan
media massa.19
Tabel 2.1 Dimensi Framing Robert N. Entman
Seleksi Isu Aspek ini
berhubungan dengan
pemilihan fakta. Dari
berbagai realitas yang
kompleks dan beragam
itu, aspek mana yang
ditampilkan? Dan aspek
mana yang dikeluarkan
atau dibuang? Karena
tidak semua aspek akan
ditampilkan,
wartawanlah yang
18 Putri Husnul Aprilia, Konstruksi Isu Toleransi Agama dalam Media
Online, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 32 19 Eriyanto, Analisis Framing. Konstruksi, Ideologi, dan Politik
Media, h. 220
27
memilih aspek tertentu
dari sebuah isu.
Penonjolan Aspek Aspek ini
berhubungan dengan
penulisan fakta. Ketika
aspek dari sebuah isu
telah dipilih, kemudian
bagaimana cara
wartawan menuliksan
aspek tersebut? Hal ini
berkaitan dengan
pemilihan kata, kalimat,
gambar, dan citra tertentu
untuk ditampilkan
kepada khalayak.
Secara lebih rinci dan konsisten, Entman menawarkan
sebuah cara untuk mengungkap the power of a
communication text. Entman menunjukan bahwa framing
pada dasarnya merujuk pada pemberitaan definisi,
penjelasan, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu berita
untuk menekankan kerangka berpikir tertentu terhadap
peristiwa.
28
Tabel 2.2 Perangkat Framing Robert N.
Entman
Define Problems
(Pendefinisian masalah)
Bagaimana suatu
peristiwa/ isu dilihat?
Sebagai apa? Atau
sebagai masalah apa?
Diagnose Cause
(Memperkirakan
penyebab masalah)
Peristiwa itu dilihat
disebabkan oleh apa?
Apa dan siapa yang
dianggap sebagai
penyebab dari suatu
masalah?
Make Moral Judgement
(Memberi keputusan
moral)
Nilai moral apa yang
disajikan untuk
menjelaskan masalah?
Nilai moral apa yang
dipakai untuk
melegitimasi atau
mendelegitimasi suatu
tindakan?
Treatment
Recommendation
(Menekankan
penyelesaian)
Penyelesaian apa
yang ditawarkan untuk
mengatasi masalah
tersebut? Jalan apa yang
29
harus ditempuh untuk
mengatasi masalah?
Entman membagi framing kedalam empat elemen sebagai
berikut: Pertama, Define Problems (Pendefinisian masalah),
elemen ini merupakan bingkai utama yang menekankan
bagaimana peristiwa dimaknai secara berbeda oleh
wartawan, maka dari itu setiap wartawan pasti mempunyai
perspektif yang berbeda-beda.20
Kedua, Diagnose cause (memperkirakan penyebab
masalah), elemen ini digunakan untuk mengetahui siapa
yang dianggap sebagai pelaku dan korban dari suatu
peristiwa.21 Elemen ini bisa berupa (what) dan (who) artinya
bagaimana memahami peristiwa tersebut apa dan siapa yang
dianggap sebagai sumber masalah. Masalah yang dipahami
secara berbeda, maka penyebab masalahnya akan dipahami
secara berbeda juga.
Ketiga, Make moral judgement (Memberi keputusan
moral), Elemen ini merujuk pada nilai moral apa yang
dipakai untuk melegitimasi suatu tindakan dalam peristiwa
tersebut dengan mengedepankan nilai moral maka elemen ini
digunakan untuk membenarkan dan memberikan penilaian
20 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media, h. 189. 21 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media, h. 190.
30
atas peristiwa yang terjadi.22 Keempat, Treatment
recommendation (Menekankan penyelesaian), elemen ini
digunakan untuk menilai apakah yang akan dipilih wartawan
untuk menyelesaikan masalah. Jalan apa yang ditawarkan
dan harus ditempuh untuk mengatasi suatu masalah.23
2. Efek Framing
Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik
tentang suatu masalah yang melibatkan tiga pihak, yaitu:
wartawan, sumber berita, dan khalayak. Ketiga pihak itu
mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial masing-
masing dan hubungan di antara mereka terbentuk melalui
operasionalisasi teks yang mereka konstruksi. Pendekatan
analisis framing memandang wacana berita sebagai
semacam arena perang simbolik antara pihak-pihak yang
berkepentingan dan pokok persoalan wacana. Masing-
masing menyajikan perspektif untuk memberikan
pemaknaan terhadap suatu persoalan agar diterima oleh
khalayak.
Media massa dilihat sebagai forum bertemunya pihak-
pihak dengan kepentingan, latar belakang, dan sudut
pandang yang berbeda-beda. Setiap pihak berusaha untuk
menonjolkan penafsiran, klaim atau argumentasinya yang
22 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media, h. 191. 23Ibid.
31
berkaitan dengan persoalan yang diberitakan, dengan
bahasa-bahasa simbolik atau retorika tertentu.
Eriyanto dalam bukunya “Analisis Framing Konstruksi,
Ideologi, dan Politik Media” memaparkan dua efek framing
media massa, yaitu:
1. Mobilisasi massa
Framing mempunyai kekuatan dalam memobilisasi
massa, Karena framing dapat membentuk opini publik
akan suatu peristiwa. Dengan nilai-nilai yang
didistribusikan media dalam pemberitaan dapat
menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat, seperti
bentuk dukungan atau penolakan masyarakat akan suatu
peristiwa.24
2. Menggiring khalayak pada ingatan tertentu
Dengan berbagai perangkat dan strateginya, media
massa juga memiliki peran dalam menafsirkan suatu isu
dan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Hal inilah
yang mempengaruhi dan menggiring khalayak kedalam
penafsiran yang ditafsirkan dalam pembingkaian media
massa.25
24 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media (Yogyakarta: LkiS Yogyakarta, 2011), Cet. VI, hlm. 169. 25 Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media
Media, h. 177.
32
C. Media Online
Media Online merupakan media massa berbasis
teknologi internet yang mulai berkembang pada tahun
2000an. Hadirnya media online memudahkan masyarakat
dalam mendapatkan berita secara cepat dan bisa diakses
dengan mudah melalui smartphone kita masing-masing.
Kecepatan, aktualisasi, harga komunikasi, kapasitas, serta
efisensinya merupakan keunikan dan kelebihan tersendiri
yang dimiliki oleh media online. Kini, agar tidak tertinggal
jauh, berbagai media mulai melebarkan sayapnya dengan
membentuk edisi online untuk seluruh masyarakat.
Kehadiran media baru seperti media online sebenarnya
bukan untuk menghapuskan media tradisional, namun
meningkatkan intensitasnya. Teori konvergensi
menyatakan bahwa perkembangan bentuk media akan terus
berkembang dari awal siklus penemuannya. Setiap model
media baru tersebut merupakan perpanjangan atau evolusi
dari model-model terdahulu. Internet merupakan medium
baru yang mengkonvergensikan seluruh karakteristik dari
bentuk-bentuk terdahulu. Karena itu, hal yang berubah
hanya terdapat pada model produksi dan perangkat yang
digunakan, tetapi tidak menghilangkan substansi pada
media itu sendiri.26
26 Putri Husnul Aprilia, Konstruksi Isu Toleransi Agama dalam Media
Online, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 40
33
Paul Levinson dalam bukunya yang berjudul New
Media menyebutkan setidknya terdapat 4 layanan yang
dapat dikategorikan dalam new media atau media online,
yaiut:
1. Website, merupakan situs online yang menyediakan
berbagai macam berita atau informasi dalam bentuk
halaman web yang saling tergabung di sebuah
domain atau URL.
2. Media sosial seperti facebook, twitter, instagram
dan sebagainya merupakan tempat berbagi
informasi dan tempat melakukan komunikasi
melalui fitur Chat yang tersedia.
3. Platform seperti Youtube memungkinkan
penggunanya mendapat informasi dan menikmati
hiburan dengan video.
4. Blog merupakan layanan atau tempat bagi
seseorang untuk berbagi informasi, menceritakan
pengalaman-pengalaman pribadi, atau tempat
berbagi ilmu. Seringkali blog dijadikan tempat
referensi dalam mencari informasi.
Kini hampir seluruh perusahaan media sudah
menerapkan bentuk media cyber. Mereka hadir dalam
berbagai bentuk dengan sejumlah fitur interaktif yang
membuat para pembaca bisa turut berkomentar dalam
34
berita tersebu t dan isinya diupdate lebih sering dari pada
medium sebelumnya.
D. Berita
Berita berasal dari bahasa sansekerta yakni vrit, vritta
yang berarti ada atau kejadian yang telah terjadi. Bahkan
dalam bahasa inggris, news secara etimologis berasal dari
kata baru (new). Dapat diartikan bahwa berita merupakan
sebuah peristiwa atau hal baru yang terjadi.27 Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka,
‘Berita’ merupakan “Laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat”. Terdapat beberapa ahli yang
mendefinisikan ‘Berita’yakni antara lain:
Dr. Willard C. Bleyer mendefinisikan berita sebagai
sesuatu yang baru yang dipilih wartawan untuk dimuat
dalam surat kabar dan dapat menarik perhatian bagi para
pembaca. Lain halnya dengan J.B Wahyudi yang
mendefinisikan berita sebagai laporan tentang peristiwa
atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik
bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan
secara luas melalui media massa. Peristiwa tidak dapat
disebut berita, apabila tidak dipublikasikan secara periodik
pada media massa.
27 Esa Fikroh, Analisis Framing Pemberitaan Tentang Kebijakan
Mentri Hukum dan Ham Yassona Laoly Bebaskan Narapidana di Tengah
Wabah Covid-19 Pada Media Tempo.co, Skripsi FIDKOM UIN Jakarta, 2020,
hal 37
35
Sedangkan para wartawan memaknai news sebagai
asal dari kata North(utara), East(timur), West(barat),
South(selatan). Maksudnya ialah bahwa sumber berita dan
informasi berasal dari empat arah mata angin atau bisa
diperoleh dari mana saja, selama masih mengandung
unsur-unsur berita didalamnya.28
Dapat disimpulkan bahwa berita (news) merupakan
suatu informasi yang memiiki nila penting untuk
disebarkan atau disajikan kepada masyarakat. Menurut
Brian S Brooks et al., dalam News Reporting and editing
(dalam Sumandiria 2006) berita yang dikatakan layak atau
berkualitas memiliki 10 nilai berita, diantaranya adalah:
a. Aktual (timelines)
Berita yang baru saja terjadi atau sedang terjadi.
b. Keluarbiasaan (unussualness)
Berita merupakan suatu hal yang luar biasa, bisa
merupakan hal yang langka atau menakjubkan di
luar nalar.
c. Akibat (impact)
Berita yang memiliki dampak atau pengaruh bagi
orang banyak.
28 Salsabila Azhar, Pengaruh Terpaan Pemberitaan Terorisme di
Media Online Terhadap Perepsi Mahasiswa Pada Pakaian Syar’i, Skripsi
FIDKOM UIN Jakarta, 2019, hal 14
36
d. Kedekatan (proximity)
Berita yang merupakan sebuah peristiwa yang dekat
bagi khalayak, baik secara geografis ataupun
psikologis.
e. Informasi (information)
Berita merupakan sumber informasi, menurut
Wilbur Schram, informasi adalah sesuatu hal yang
bisa menghilangkan ketidakpastian.
f. Konflik (conflict)
Berita yang menyebarkan tentang dua pihak yang
saling berseteru dan menimbulkan efek yang
membekas di khalayak.
g. Orang penting (Public Figure)
Berita tentang orang-orang penting yang banyak
dikenali orang banyak, seperti pemerintah, artis,
influencer, dan lain-lain, sehingga pemberitaan
mengenai dirinya akan menjadi perhatian bagi
banyak orang.
h. Kejutan (Surprising)
Berita merupakan suatu kejutan, datangnya tiba-
tiba di luar dugaan yang sebelumnya dianggap tidak
mungkin terjadi.
i. Ketertarikan manusiawi (human interest)
37
Berita merupakan informasi yang menggetarkan
hati, menguras perasaan dan mengusik jiwa
manusia. Disajikan sangat menyentuh tentang
seorang yang biasa dalam kehidupan yang luar
biasa.
j. Seks (sex)
Berita merupakan informasi seputar sek, biasanya
yang informasi terkait dengan gender, seperti
perempuan-perempuan yang menginspirasi, dan
lain-lain.
Nilai berita (news value) merupakan sebuah acuan untuk
menilai layak atau tidaknya suatu kejadian diangkat
menjadi sebuah berita, reporter harus melihat dan
mempertimbangkan unsur-unsur yang telah disebutkan di
atas.29 Selain nilai berita, yang perlu diperhatikan oleh
wartawan adalah unsur kelayakan berita. Mengacu pada
Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia:
[W]artawan Indonesia menyajikan berita secara
berimbang dan adil, mengutamakan kecermatan dan
ketepatan, serta tidak mencampurkan fakta dan opini.
Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan agar
disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisnya.30
29 J.b wahyudi, Dasar-dasar Jurnalistik Radio dan Televisi (Jakarta:
Pustaka Utama Grafiti, 1996), hlm 28. 30 Hikmat Kusumaningrat & Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik
Teori dan Praktik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), hlm 47.
38
Ketentuan yang ada pada Kode Etik Jurnalistik itu
menjadi jelas bahwa berita harus cermat dan tepat, dalam
bahasa jurnalistik harus akurat. Selain cermat dan tepat,
berita juga harus lengkap (complete), adil (fair) dan
beirimbang (balanced). Kemudian berita harus tidak
mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa
akademis disebut Objektif.
E. Konversi Agama
1. Pengertian Konversi Agama
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata konversi
diartikan sebagai perubahan dari satu sistem pengetahuan
ke sistem yang lain, perubahan pemikiran, bentuk, rupa ke
perubahan yang lainnya.31 Sedangkan agama dapat
diartikan sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Konversi agama menurut etimologi konversi berasal
dari kata latin “conversio” yang berarti: tobat, pindah,
berubah(agama). Selanjutnya kata tersebut dipakai dalam
bahasa inggris ‘conversion’ yang mengandung pengertian:
berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke
agama lain. Berdasarkan kata tersebut dapat disimpulkan
bahwa konversi agama mengandung pengertian: bertobat,
31 http;//www.kbbi.web.id/konversi “Konversi” diakses pada 04
Maret 2021 pukul 23.30 WIB.
39
berubah agama, beerbalik pendirian terhadap ajaran agama
atau masuk ke dalam agama lain.32
Pengertian konversi agama menurut terminologi. Max
Heirich mengatakan bahwa konversi agama adalah suatu
tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk
atau berpindah ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku
yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.33
Konversi agama menyangkut perubahan batin seseorang
secara mendasar. Proses konversi agama dapat
diumpamakan seperti proses pemugaran sebuah gedung,
bangunan lama dibongkar dan pada tempat yang sama
didirikan bangunan baru yang lain, sangat berbeda dari
bangunan sebelumnya.34
Konversi agama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Adanya perubahan cara pandang dan keyakinan
seseorang pada agama yang dianut sebelumnya
- Perubahan yang terjadi bisa dipengaruhi oleh
lingkungan, sehingga beberapa perubahan dapat
terjadi secara berproses atau secara mendadak
- Perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi
perpindahan kepercayaan dari suatu agama ke
32 Ramayulis, Psikologi agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2016), Cet.
XI, hlm. 80. 33 Ramayulis, Psikologi agama, hlm. 80. 34 Ibid.
40
agama lain, tetapi juga termasuk pada perubahan
pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri
- Selain faktor kejiwaan dan lingkugan, perubahaan
itu pula bisa disebabkan oleh petunjuk dari Yang
Maha Kuasa.35
Menurut Max Heirich, sebagaimana dikutip oleh D.
Hendro Puspito, bahwa yang mempengaruhi konversi
agama ada empat, yaitu:
a. Pengaruh Illahi; menurut kalangan ahli teologi,
pengaruh illahi sangat menentukan terjadinya konversi
agama. Tanpa adanya pengaruh dari illahi, manusia
tidak akan sanggup untuk menerima keyakinan yang
baru. Sehingga bantuan dari illahi ini sangat diperlukan
untuk menentukan seseorang akan mengalami
konversi agama atau tidak. Manakala hidayah telah
menembus kalbu seseorang tidak akan ada yang
mampu menghalangi, tidak ada gunung yang tinggi,
tidak ada jurang yang dalam. Semuanya akan mudah
dan tenang jika sang Illah telah berkehendak, seperti
firman Allah SWT dalam QS Al-Fathir ayat 8 dan QS
Al-Baqarah ayat 272:
35 Mukti Ali, Agama Dalam Pergumulan Masyarakat Kontemporer
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 1997), hlm 30.
41
Artinya: Maka sesungguhnya Allah menyesatkan
siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa
yang dikehendaki-Nya. (QS. Fathir: 8)
Artinya: Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka
mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang
dikehendakinya. (QS. al-Baqarah: 272).
b. Pembebasan dari tekanan batin; permasalahan batin
yang tak kunjung terselesaikan juga menjadi faktor
seseorang melakukan konversi agama. Dengan kata
lain, seseorang berpindah agama dari agama yang
dahulu ke agama yang lainnya karena dianggap agama
yang baru bisa memberi ketenangan dan kedamaian
batin. Maka dari itu, seseorang yang mengalami
tekanan batin akan mudah tersugesti atau terpengaruh
oleh orang lain, sehingga mudah mengalami konversi
agama.
c. Pengaruh sosial; Pengaruh sosial sangat berpengaruh
dalam terjadinya konversi agama. Diantaranya adalah:
42
(1) Pengaruh pergaulan antar pribadi, (2) Mendapat
anjuran dari saaudara atau teman, (3)Menghadiri acara
keagamaan atau kebaktian, (4) Menjalin hubungan
baik dengan pemimpin agama tertentu.36
d. Suasana pendidikan; pendidikan mempunyai peranan
penting dalam terbentuknya jiwa keagamaan.
Contohnya seperti anak disekolahkan di tempat yang
mayoritas pemeluk muslim.
2. Konversi Agama Menurut HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan suatu konsep
etika politik modern dengan gagasan pokok penghargaan
dan penghormatan terhadap manusia dan kemanusiaan.
Gagasan ini membawa kepada sebuah tuntutan moral
tentang bagaimana seharusnya manusia memperlakukan
sesama manusia. Tuntutan moral tersebut sejatinya
merupakan ajaran inti dari semua agama. Sebab, semua
agama mengajarkan kebaikan, pentingnya penghargaan
dan penghormatan terhadap manusia, tanpa ada pembedaan
dan diskriminasi. Tuntutan moral itu diperlukan, terutama
dalam melindungi seseorang atau suatu kelompok yang
lemah dari tindakan dzalim dan semena-mena yang
biasanya datang dari mereka yang kuat dan berkuasa.
36Illahi Kurnia, Jamaluddin, Suja’i. Konversi Agama Kajian Teoritis
dan Empiris terhadap Fenomena, Faktor, dan Dampak Sosial di
Minangkabau. (Inetegensi Media; Malang, 2017) hlm 16.
43
Karena itu, esensi dari konsep hak asasi manusia adalah
penghormatan kepada semua manusia tanpa terkecuali,
serta pengakuan terhadap martabat manusia sebagai
makhluk mulia di muka bumi ini.
Konsep HAM menempatkan manusia sebagai subyek,
bukan obyek dan memandang manusia sebagai makhluk
yang dihargai dan dihormati tanpa membedakan ras, warna
kulit, jenis kelamin, gender, suku bangsa, bahasa maupun
agamanya. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) yang diumumkan secara sah oleh PBB pada
tahun 1948 mengandung empat hak pokok, yaitu:
1. Hak individual
2. Hak kolektif
3. Hak sipil dan politik
4. Hak ekonomi, sosial, dan budaya
Hak kebebasan beragama masuk ke dalam hak sipil
dan politik. Prinsip kebebasan beragama dan berkeyakinan
dalam dokumen HAM Internasional disebutkan pada pasal
18:
”Setiap orang berhak atas kemerdekaan berfikir,
hati nurani dan agama; dalam hal ini mencakup
kebebabasan untuk berganti agama atau
kepercayaannya dengan cara mengajarkannya,
44
melakukannya, beribadat dan mentaatinya, baik
sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain.”37
Hak kebebasan beragama dinyatakan pula secara lebih
rinci dalam Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil
dan Politik pasal 18. Kovenan ini telah diratifikasi
pemerintah Indonesia melalui UU No. 12 Tahun 2005,
isinya sebagai berikut: (1) Setiap orang berhak atas
kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama. Hak ini
mencakup kebebasan untuk menganut atau menerima suatu
agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan
kebebasan, baik secara individu maupun kelompok, di
tempat umum atau tertutup, untuk menjalankan
kepercayaammua dalam kegiatan ibadah, ketaatan,
pengamalan, dan pengajaran; (2) Tidak seorang pun boleh
dipaksa sehingga menganggu kebebasannya untuk
menganut atau menerimas uatu agama atau kepercayaan
sesuai pilihannya.
DUHAM menyebut istilah basic human right (hak-hak
dasar manusia), yaitu hak asasi manusia yang paling
mendasar dan dikategorikan sebagai hak yang paling
penting untuk diproritaskan. Mencakup hak hidup, hak atas
pangan, pelayanan medis, kebebasan dari penyiksaan, dan
kebebasan beragama. Hak kebebasan beragama bersifat
37Komnas Ham, “Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi Manusia”
(https://www.komnasham.go.id/files/14752 , diakses pada 22 September 2020,
pukul 02.40)
45
mutlak dan tergolong sebagai hak yang non-derogable.
Artinya, hak yang secara spesifik dinyatakan dalam
perjanjian hak asasi manusia sebagai hakyang tidak bisa
ditangguhkan pemenuhannya oleh negara dalam situasi dan
kondisi apapun, termasuk selama dalam keadaan bahaya.
Hak ini dipandang sebagai hak paling utama dari hak
asasi manusia. Hak-hak ini harus dilaksanakan dan harus
dihormati oleh negara dalam keadaan apapun dan dalam
situasi bagaimanapun. Akan tetapi, kebebasan seperti
berdakwah atau menyebarkan agama, membangun rumah
ibadah digolongkan dalam kebebasan bertindak.
Kebebasan beragama dalam bentuk ini diperbolehkan
untuk dibatasi dan bersifat bisa diatur atau ditangguhkan
pelaksanaannya namun tetap diatur berdasarkan undang-
undang.38
Ada beberapa perangkat atau instasi pemerintah yang
bertanggung jawab mengenai penegakan hukum hak asasi
manusia yang ada di Indonesia, diantaranya adalah Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), disebutkan
dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dalam Bab 1 Pasal 1 angka 7 yang tertulis
“Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang selanjutnya
38 Siti, Musdah Mulia. Hak Asasi Manusia dan Kebebasan
Beragama. (Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, 2007)
46
disebut Komnas HAM adalah lembaga mandiri yang
kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
yang befungsi melaksanakan pengkajian, penelitian,
penyuluhan, pemantauan serta mediasi hak asasi manusia”.
Instansi atau lembaga pemerintah selanjutnya yang
memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan hak asasi
manusia ialah Pengadilan HAM. Hal tersebut tertulis pada
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 Pasal 1 angka 3
yang berbunyi “Pengadilan HAM adalah pengadilan
khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang
berat”. Selanjutnya kasus-kasus yang termasuk kedalam
pelanggaran HAM diterangkan dalam Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia Pasal 9 huruf H yang berbunyi “Penganiayaan
terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang
didasari atas persamaan etnis, ras kebangsaan, budaya, dan
agama atau alasan lain yang telah diakui secara universal
sebagai hal yang dilarang menurut hokum internasional”.39
Namun hal tersebut sering bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada saat ini di Indonesia. Sebagai contoh
penelitian yang dilakukan oleh Komnas HAM dari Desk
39 Viktor H Situmorang. Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari
Hak Asasi Manusia. (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan, Badan
Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementrian
Hukum dan HAM Indonesia, 2019)
47
KBB(Kebebasan Agama dan Berkeyakian) pada tahun
2017, menemukan bahwa salah satu penyebab utama sering
lahirnya kebijakan yang melanggar hak atas KBB adalah
kuatnya tekanan dari kelompok intoleran yang tidak
menghendaki keberadaan kelompok atau identitas
keyakinan tertentu untuk hidup bersama.40
Kebebasan beragama mencakup pula pada kebebasan
untuk berpindah agama, artinya berpindah pilihan dari satu
agama tertentu ke agama lain. Setiap warga negara berhak
untuk memilih agama yang diyakininya dapat membawa
kepada keselamatan dunia dan akhirat. Karena itu,
berpindah agama seharusnya dipahami oleh masyarakat
Indonesia sebagai sebuah proses pencarian atau penemuan
kesadaran baru dalam beragama. Anehnya, sikap umum
masyarakat terhadap orang-orang yang pindah agama tidak
konsisten, dan cenderung diskriminatif.
Sebab, jika seseorang itu berpindah ke dalam agama
yang kita anut, kita cenderung menerimanya dengan
sukacita atau bahkan merayakannya. Sebaliknya, jika
seseorang itu berpindah dari agama kita ke agama lainnya,
kita cenderung marah dan memandang pelakunya sebagai
murtad, kafir, musyrik dan sebagainya. Hal ini sangat
tidak adil, bagaimana mungkin kita dapat menerima
40 Viktor H Situmorang. Kebebasan Beragama Sebagai Bagian dari
Hak Asasi Manusia, hlm. 62.
48
perpindahan seseorang ke dalam agama kita jika kita
menolak hal yang sama pada perpindahan yang berbeda.
49
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Detik.Com
Detik.com merupakan portal berita online terpopuler,
menurut ranking count Alexa.com, Detik.com menempati
urutan kedua sebagai media yang paling banyak dikunjungi
oleh pengguna internet. Pada awal kemunculannya tahun
1998, detik.com didirikan oleh beberapa praktisi media
seperti Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman,
dan Didi Nugrahadi, mereka semua adalah mantan
wartawan dari media yang cukup besar. Dahulu hanya
mempunyai pengunjung sebanyak 30.000 hitz (ukuran
jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan jumlah 2500
user, sekarang menjadi lebih dari 3 juta hitz perharinya.
Perkembangannya yang pesat ini dikarenakan detik.com
mempunyai keunggulan dalam penyajian berita-berita
terbaru atau berita breaking news paling terupdate.
Awalnya media ini hanya berfokus pada berita-berita
politik, ekonomi dan teknologi informasi saja, namun
setelah suasana perpolitikan Indonesia mulai mereda dan
ekonomi Indonesia mulai membaik, detik.com mulai
melebarkan sayapnya dengan menyajikan berita-berita
hiburan dan olahraga. Saat ini detik.com mempunyai
berbagai macam situs konten seperti detikhealth, detikfood,
50
detikfinance, detiknews, detikhot, detikX, 20detik,
detikNet, detiksport, detikfoto, detikoto, dan detikTravel.
Pada agustus tahun 2011 detik.com resmi berdiri di
bawah naungan perusahaan CT Corp atau Trans Corp milik
Chairil Tanjung, ia membeli seluruh saham detikcom
dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. Sebelum
diakuisisi oleh CT Corp, saham detikcom dimiliki oleh
Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Agranet
memiliki 59% saham di detikcom, dan sisanya dimiliki
oleh Tiger 39%, dan Mitsui 2%.41
Saat ini detik.com mempunyai visi dan misi untuk
menjadi tujuan utama bagi orang Indonesia agar bisa
mendapatkan konten dan layanan digital, baik melalui
internet maupun seluler, detik.com juga memilik slogan
“Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda sudah tahu
informasi”.
B. Profil Suara.Com
Suara.com merupakan portal berita media online yang
berdiri pada 11 maret 2014 di bawah naungan PT. Arkadia
Digital Media. Pada tahun 2019 Suara.com telah
berkembang pesat karena berhasil memasuki jaringan
media internasional pemeriksa fakta yang diverifikasi dan
41 https://id.wikipedia.org/wiki/Detik.com “Wikipedia Ensiklopedia
Bebas, Detik.com” diunduh tanggal 02 febuari 2021
51
diakui oleh Internationa Fact-Checking Network (IFCN)
bersama dengan dua puluh media lainnya.
Menurut Alexa.com media ini juga masuk ke dalam
peringkat 12 sebagai situs portal berita online yang paling
banyak dikunjungi. Suara.com juga telah memiliki
beberapa penghargaan seperti pemenang penulisan MH
Thamrin Award, media peduli isu perempuan dan Anak,
serta sejumlah penghargaan karya fotografi lainnya.42
Dalam pemberitaannya suara.com mengusung slogan
“jujur, berimbang, independen”, serta mempunyai motto
“Tanpa Suara Beda Artinya”.
Suara.com memiliki berbagai macam rubrik
diantaranya adalah bisnis, bola, olahraga, lifestyle,
entertainment, otomotif, teknologi, serta kesehatan.
Suara.com juga merupakan induk bagi 20 suara network
yang tersebar di berbagai wilayah. Meski terbilang anyar,
media ini mampu bersaing dengan media-media lainnya
karena bantuan dari para karyawannya yang sangat
berpengalaman.43
42 http//www.wikipedia.com/suara.com “Sejarah Suara.com”
diunduh tanggal 02 febuari 2021 43 https://www.suara.com/pages/tentangkami “Tentang Suara”
diunduh pada 02 febuari 2021
52
C. Profil Tagar.Id
Tagar news merupakan media berita online nasional
yang resmi berganti nama pada 11 Januari 2017 di bawah
naungan PT. Tagar Hexa Utama. Sebelumnya pada 30
November 2013 media ini bernama Baranews.co yang
merupakan singkatan dari Barisan Relawan Jokowi
Presiden (Bara JP) didedikasikan untuk mendorong
perubahan Indonesia, juga untuk mendukung pasangan
Jokowi-Jusuf Kalla. Didirikan oleh Sihol Manulang, Utje J
patty, Viktor Sirait, dan yang lainnya, kemudian
baranews.co disempurnakan menjadi tagar.id, dengan
Viktor Sirait yang menjabat sebagai CEO.
Setelah beberapa perubahan yang dilakukan oleh
jajaran direksi, tagar.id berhasil diterima oleh market,
dengan pembaca (pageview) sebanyak 315.000 perbulan.
Pada tahun 2018 perkembangan semakin dikembangkan
dengan dibantu penggunaan sektor digital, membuat
jumlah pageview tagar.id terus meningkat menjadi
1.200.000/bulan. Setelah itu pada tahun 2019 tagar.id
semakin dikenal dengan berhasil masuk kedalam 100 besar
peringkat Alexa.com, dengan jumlah pageview sebanyak
17.000.000/bulan. Sebuah perubahan yang cukup
signifikan bagi sebuah portal berita online yang masih
seumur jagung.
53
Visi media ini adalah menjadi media acuan serta
referensi masyarakat Indonesia dalam mencari informasi,
menjadi media papan atas dan masuk ke dalam 10 media
terpopuler, dan menjadi media dengan profit yang
menguntungkan. Sedangkan misi media ini adalah menjadi
media yang mencerdaskan, professional, berkualitas
dengan mengedepankan fakta daripada kecepatan
publikasi, dan menjadi media yang memperkuat persatuan
dan toleransi dalam keberagamaan di Indonesia.44
44 https://www.tagar.id/tentang-kami/ “Tentang Kami” diunduh pada
02 febuari 2021
54
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISA DATA
A. Analisis Framing Robert Entman Detik.com
Tabel 4.1 “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier
Mualaf”
Penulis : Ristu Hanafi
13 Juli 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Deddy Corbuzier
akhirnya sah memeluk agama Islam.
Deddy memulai proses mualaf dengan
membaca dua kalimat syahadat di
Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji,
Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY).
Causal
Interpretation
Kalau ditanya kenapa memilih Islam,
lanjut Deddy, salah satunya karena dia
mendapatkan bimbingan dari beberapa
orang yang tepat.
"Salah satunya adalah Gus Miftah,"
ucapnya.
55
Make Moral
Judgement
“Beliau sedang puasa datang ke rumah
saya, saya dibawakan makanan.
Walaupun saya sambil makan, dia
sambil ngomel,” ujar Deddy sambil
tertawa berbarengan dengan Gus
Miftah.”
"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu
yang saya takuti tentang agama
tersebut, dan mulai perlahan-lahan
saya melihat oh... ini indah," sambung
Deddy
Treatment
Recommendation
Deddy pun menepis anggapan bahwa
dia memeluk Islam karena ingin
menikah. Dia menegaskan, baginya
agama tidak mungkin buat mainan.
Problem Identification (Pendefinisian masalah),
merupakan elemen pertama dari analisis framing Robert Entman.
Elemen ini melihat bagaimana cara wartawan dalam memahami
sebuah peristiwa. Dalam pemberitaan ini Detik.com menuliskan
tentang Deddy Corbuzier yang telah berpindah agama, prosesi
tersebut berlangsung dengan lancer bahkan Detik.com menggelar
prosesi tersebut secara live. Hal ini terlihat dari penggalan teks
berita sebagai berikut:
56
“Deddy Corbuzier akhirnya sah memeluk agama Islam.
Deddy memulai proses mualaf dengan membaca dua
kalimat syahadat di Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji,
Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).”45
Dengan penggunaan kata “akhirnya”, Detik
memperlihatkan bahwa acara prosesi pindah agama ini memiliki
makna seperti telah dinanti-nantikan oleh banyak pihak. Selain
itu Detik.com juga menuliskan tanggapan juga alasan Deddy
melakukan konversi agama ke agama Islam. Hal ini terlihat dari
pilihan headline yang digunakan oleh Detik.com yang
menggambarkan bahwa pemberitaan ini dikhususkan untuk
mengungkap alasan Deddy berpindah agama.
"Kenapa saya mau? Saya melihat agama ini seperti pisau
bisa positif bisa negatif. Saya ketemu orang yang tepat
untuk berdialog tanpa memaksa mengajak berdialog,
memberikan keterangan yang membuang hal-hal negatif
yang selama ini ada di image kita," kata Deddy, seusai
mengucap dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora
Aji, Jumat (21/6/2019).”46
Dalam penggalan teks di atas, Deddy menggambarkan
toleransi hangat yang ia rasakan ketika berbincang bersama
dengan orang yang ia nilai tepat dalam merepresentasikan agama
Islam dengan sangat baik, sehingga pikiran negatifnya tentang
Islam selama ini, hilang begitu saja. Pada pemberitaan ini tentu
saja yang dipilih menjadi narasumber adalah Deddy Corbuzier
45 Ristu Hanafi, “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Putuskan
Mualaf” diunduh pada 25 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-
4595122/alasan-terdalam-deddy-corbuzier-putuskan-mualaf 46 Ibid
57
sendiri karena ia merupakan objek dari pemberitaan tersebut, ia
mempunyai ruang untuk menyatakan berbagai pendapatnya
tentang agama yang baru dianutnya pada teks berita ini.
Causal Interpretation (Memperkirakan Sumber Masalah)
pada elemen ini wartawan mengidentifikasi siapa dan apa yang
menjadi sumber masalah dalam suatu peristiwa. Dalam
pemberitaan ini Detik melihat bahwa toleransi yang terjadi antara
Gus Miftah dangan Deddy membuka matanya tentang Islam yang
sesungguhnya. Hal tersebut merupakan salah satu alasan Deddy
memilih Islam. Seperti yang terlihat dalam penggalan teks
berikut:
“Kalau ditanya kenapa memilih Islam, lanjut Deddy, salah
satunya karena dia mendapatkan bimbingan dari beberapa
orang yang tepat. "Salah satunya adalah Gus Miftah,"
ucapnya.“47
Dalam teks tersebut Deddy Corbuzier menyebutkan bahwa
alasan ia memilih Islam karena ia mendapatkan bimbingan dari
orang yang tepat, salah satunya yang ia terus sebutkan adalah Gus
Miftah. Ia mengaku bahwa yang ia pikirkan tentang islam selama
ini adalah agama yang keras, namun Deddy tidak melihat itu
semua dari sosok Gus Miftah, guru yang membimbingnya selama
delapan bulan terakhir.
Make Moral Judgement (Penilaian Moral) Elemen ini
digunakan untuk membenarkan argumentasi dari pendefinisian
47 Ibid
58
masalah, pada elemen ini Deddy menceritakan salah satu
aktivitas yang menurutnya sederhana tetapi sangat membekas di
hatinya. Hal tersebut tertulis dari penggalan teks berikut:
“Beliau sedang puasa datang ke rumah saya, saya dibawakan
makanan. Walaupun saya sambil makan, dia sambil
ngomel,” ujar Deddy sambil tertawa berbarengan dengan
Gus Miftah.”
"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu yang saya takuti tentang
agama tersebut, dan mulai perlahan-lahan saya melihat oh...
ini indah," sambung Deddy “48
Dalam penilaian moral kali ini, Detik.com menuliskan
tentang interaksi Deddy Corbuzier dengan Gus Miftah yang
dinilai sangat membekas dalam hati Deddy Corbuzier, interaksi
ini dianggap berhasil membuang semua ketakutan Deddy tentang
agama Islam yang dahulu sempat tertanam dibenaknya, setelah
beberapa waktu sering mendapat bimbingan dari Gus Miftah, ia
melihat bahwa Islam itu indah, sehingga karena interaksi tersebut
Deddy memutuskan untuk berpindah agama.
Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah)
Elemen ini menampilkan solusi dari suatu peristiwa. Dalam
elemen penyelesaian masalah ini, Detik.com memberi ruang
kepada Deddy Corbuzier untuk membuka suara dan membela diri
dari komentar-komentar negatif warganet yang menyebar rumor
kalau ia melakukan konversi agama karena ingin menikahi
48 Ibid
59
kekasihnya, yaitu Sabrina. Hal tersebut kemudian ditepis di akhir
paragraf berikut ini:
“Deddy pun menepis anggapan bahwa dia memeluk Islam
karena ingin menikah. Dia menegaskan, baginya agama
tidak mungkin buat mainan.”
Dalam teks tersebut, Detik.com menutup akhir paragraf
dengan tanggapan klarifikasi Deddy Corbuzier mengenai berita
miring tentang dirinya yang sempat ramai diperbincangkan oleh
warganet, ia memastikan bahwa berita tersebut tidaklah benar.
Peletakan kutipan yang diletakan pada akhir pemberitaan ini
menggiring warganet untuk membaca alasan-alasan Deddy
Corbuzier terlebih dahulu, kemudian menepis berita miring
tentang Deddy Corbuzier di akhir paragraf sebagai elemen dari
penyelesaian masalah.
60
Tabel 4.2 “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama
Sabrina”
Penulis : Dicky Ardian
27 Juli 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Deddy Corbuzier mengatakan, dirinya
mualaf baru-baru ini lantaran dulu
dirinya belum mendalami soal Islam.
Setelah bercerai dengan Kalina, ia mulai
mendalami itu selama bertahun-tahun
hingga mantap memilih keyakinan baru
Causal
Interpretation
“Saya bisa jawabnya sederhana,
pertama lingkungan saya 90 persen
agamanya muslim. Dan lingkungan
yang ada di saya itu muslim-muslim
yang luar biasa, yang baik, yang jelek
adalah oknum. Yang kedua, agama saya
sebelumnya mungkin juga teman-teman
juga sama, agama saya sebelumnya
adalah agama yang diwariskan, bukan
agama pilihan saya. Nah pada saat ini
saya memilih bukan diwariskan.”
Make Moral
Judgement
Selain itu, Deddy juga menjawab soal
pertanyaan mengenai respons
61
ibundanya saat tahu dirinya memilih
pindah keyakinan. Menurutnya, orang
tuanya tak mempermasalahkan hal
tersebut.
Treatment
Recommendation
Saat memutuskan mualaf, Deddy
Corbuzier tak bicara ke keluarga
besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi
masalah.
Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dari
pemberitaan ini adalah Detik.com menuliskan mengenai alasan
Deddy Corbuzier melakukan konversi agama setelah bersama
Sabrina, kekasihnya saat ini. Bukan dengan Kalina, mantan
istrinya yang dahulu. Deddy menilai bahwa dirinya baru
mendapatkan hidayah tersebut setelah bercerai dengan Kalina. Hal
ini ditampilkan Detik.com pada penggalan teks berikut:
“Deddy Corbuzier mengatakan, dirinya mualaf baru-baru
ini lantaran dulu dirinya belum mendalami soal Islam.
Setelah bercerai dengan Kalina, ia mulai mendalami itu
selama bertahun-tahun hingga mantap memilih keyakinan
baru”49
Dalam teks berita ini, Deddy sebelumnya menikah dengan
Kalina, yang merupakan seorang muslim. Ia menikah selama
49 Dicky Adrian, Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama
Sabrinna, diunduh pada 25 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-
4641378/alasan-deddy-corbuzier-mualaf-saat-bersama-sabrina
62
delapan tahun dengan menjalani pernikahan beda agama.
Kemudian setelah bercerai dari Kalina, Deddy mengaku mulai
mendalami Islam dengan berbincang dengan para pemuka agama.
Seperti Aa Gym, Gus Miftah, dan pemuka agama lainnya.
Pada pemberitaan ini Detik.com Kembali menggunakan
headline alasan Deddy pindah agama namun ditambahkan saat
bersama Sabrina. Detik.com terkesan gemar mengungkap hal yang
menjadi pendorong pada sebuah peristiwa dalam pemberitaannya.
Causal Interpretation (Memperkirakan penyebab
masalah), pada pemberitaan ini Detik.com mengidentifikasi bahwa
lingkungan dan pilihan hidup Deddy Corbuzier sendiri yang
membuat ia mengubah keyakinannya. Hal ini terlihat pada
penggalan teks berikut:
“Saya bisa jawabnya sederhana, pertama lingkungan saya 90
persen agamanya muslim. Dan lingkungan yang ada di saya
itu muslim-muslim yang luar biasa, yang baik, yang jelek
adalah oknum. Yang kedua, agama saya sebelumnya
mungkin juga teman-teman juga sama, agama saya
sebelumnya adalah agama yang diwariskan, bukan agama
pilihan saya. Nah pada saat ini saya memilih bukan
diwariskan.”50
Melalui teks di atas Detik.com mengindentifikasi adanya dua
faktor sebagai penyebab masalah dalam pemberitaan ini, yaitu
karena lingkungan dan yang kedua merupakan pilihan hidupnya
sendiri. Hal ini ditunjukan dengan pernyataan Deddy Corbuzier
50 Ibid
63
yang mengatakan bahwa 90 persen orang yang ada disekitarnya
beragama Islam, dan memperlakukan Deddy dengan sangat baik.
Selanjutnya yang kedua, Deddy menganggap bahwa agama yang
sebelumnya ia anut merupakan agama yang diwariskan oleh kedua
orangtuanya, bukan atas dasar pilihan sendiri. Kini ia memilih
untuk tidak lagi mewariskan agama tersebut, dengan mengubah
keyakinannya.
Moral Evaluation (Membuat pilihan moral), dalam
pemberitaan ini Detik.com menunjukan kepada pembaca bahwa
menurut pernyataan Deddy Corbuzier orang tuanya tidak
mempermasalahkan ia mengubah keyakinannya. Hal ini terlihat
pada penggalan teks berikut:
“Selain itu, Deddy juga menjawab soal pertanyaan mengenai
respons ibundanya saat tahu dirinya memilih pindah
keyakinan. Menurutnya, orang tuanya tak
mempermasalahkan hal tersebut.”51
Dalam elemen ini nilai moral yang digunakan untuk
melegetimasi tindakan Deddy dalam mengganti agamanya adalah
kedua orang tua Deddy yang dinilai tidak keberatan atas pilihan
yang Deddy pilih untuk hidupnya sendiri. Lebih lanjut lagi ia
memperkirakan bahwa yang merasa keberatan dengan pilihan
hidupnya yang baru ini adalah keluarga besarnya yang ia akui
sendiri tidak terlalu akrab dengan saudara-saudaranya. Hal ini
dijelaskan pada penggalan teks berikut:
51 Ibid
64
“Kalau ibu saya tidak terlalu masalah. Yang masalah
mungkin keluarga besar. Jadi kayak tantenya saya, ibu saya
punya tante, punya adik, punya kakak, punya saudara yang
mana gue kenal juga nggak gitu ya, itu mungkin buat mereka
jadi masalah,” ujarnya dalam video.”
Treatment Recommendation (Menekankan penyelesaian),
pada pemberitaan ini setelah Deddy Corbuzier memutuskan
menjadi seorang mualaf, ia tidak memberi tahu keluarga besarnya
tentang keputusannya ini, karena jika keluarganya mengetahui
pilihan hidup yang ia ambil saat ini, akan menyebabkan masalah
baru baginya. Seperti yang terlihat dari penggalan teks di akhir
paragraf berikut ini:
“Saat memutuskan mualaf, Deddy Corbuzier tak bicara ke
keluarga besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi masalah.”
“Tapi karena saya tidak tanya ke mereka dan mereka juga
nggak berani ngomong ke saya, jadi akhirnya saya juga tidak
denger. Tapi saya tahu kalau itu akan jadi sebuah masalah.
Yang jadi masalah adalah mungkin ada oknum-oknum tokoh
agama yang membuat itu jadi masalah,”tuturnya.”52
Dalam teks tersebut, Deddy merasa tidak harus memberi
tahu kepada keluarga besarnya tentang keputusannya dalam
mengganti agama. Ia menganggap hal tersebut hanya akan menjadi
masalah bagi dirinya. Oleh karena itu, ia hanya memberitahu berita
tersebut kepada sang ibunda. Dan tidak ingin ambil pusing dengan
keluarga yang tidak menyukai pilihannya tersebut.
52 Ibid
65
Tabel 4.3 “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke
Islam”
Penulis : Hanif Hawari
13 Juli 2019
Elemen Teks Berita
Define Problem Sunan tidak akan tinggal diam melihat
perubahan sikap salmafina terhadapnya
Causal
Interpretation
Kabar soal pindah agama salma beredar
beberapa waktu lalu. Saat itu bertepatan
dengan ulangtahun pernikahan kedua
orang tuanya.
Make Moral
Judgement
Sunan menganggap hal tersebut ujian dari
tuhan di perjalanannya berhijrah
Treatment
Recommendation
Sunan kalijaga mengaku akan berusaha
keras untuk mengembalikan jalan
salmafina
Problem Identification (Pendefinisian Masalah) dalam
pemberitaan ini, Detik.com menuliskan tentang tanggapan ayah
Salmafina, yaitu Sunan Kalijaga yang mengatakan tidak akan
membiarkan dan mengaku akan berbuat sesuatu tentang
perubahan sikap putrinya kepada dirinya saat ini yang dinilai
66
sangat berbeda. Perubahan sikapnya kali ini diketahui semenjak
Salmafina dikabarkan telah berpindah agama. Hal ini ditunjukan
Detik.com melalui pernyataan Sunan Kalijaga berikut:
“Sunan tidak akan tinggal diam melihat perubahan sikap
salmafina terhadapnya. Seperti diketahui, anaknya itu
dikabarkan telah pindah agama.”53
“Meski mengaku akan berbuat sesuatu, Sunan Kalijaga tak
mau gegabah. Pria berprofesi pengacara itu sedang
meminta petunjuk dari Tuhan sebelum melangkah ke
rencana selanjutnya.”
Terlihat dalam penggalan teks di atas detik menekankan
pada perilaku Salma yang berubah semenjak pindah agama,
sehingga membuat sang ayah tidak akan tinggal diam. Sunan
Kalijaga mengaku akan berbuat sesuatu tetapi kali ini ia tidak
ingin rencananya ini dilakukan dengan gegabah, ia mengaku akan
meminta petunjuk dari Tuhan dahulu, sebelum melangkah ke
rencana selanjutnya. Seperti yang terlihat dalam kutipan berikut:
“Tapi saat ini saya lebih kepada bersujud meminta
petunjuk pada Allah apa yang harus saya lakukan. Kalau
dulu saat saya lihat Salma berubah, saya kejar bener sampai
ujungnya di mana,”sambungnya lagi.
Selanjutnya Causal Interpretation (memperkirakan
sumber masalah). Pada table 4.3 di atas terlihat jelas bahwa detik
menuliskan fakta dua kali, bahwa penyebab dari berubahnya
53 Hanif Hawari, “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali Ke
Islam”. Diunduh pada 25 Maret 2021 pukul 13.00 WIB, dari
https://hot.detik.com/celeb/d-4623126/sunan-kalijaga-akan-ajak-salmafina-
kembali-ke-islam.
67
perilaku Salmafina, dan juga alasan mengapa ayahnya tidak akan
tinggal diam, karena diawali dari Salmafina yang diberitakan
telah berpindah agama. Hal ini dapat terlihat dari penggalan teks
berikut ini:
“Seperti diketahui anaknya itu dikabarkan telah pindah
agama,”54
“Kabar soal pindah agama Salma beredar beberapa waktu
lalu. Saat itu bertepatan dengan ulangtahun pernikahan
kedua orang tuanya.”55
Salmafina dikabarkan berpindah agama, setelah foto
dirinya yang sedang menangis di sebuah gereja dengan memakai
kalung salib di lehernya itu tersebar di dunia maya. Kabar
tersebut bertepatan dengan ulangtahun pernikahan kedua orang
tuanya.
Make Moral Judgement (membuat keputusan moral)
Dalam elemen ini fakta yang juga berkali-kali ditekankan oleh
detik ialah bahwa apa yang dialami Sunan Kalijaga merupakan
ujian yang berat dari Allah. Fakta ini terlihat pada beberapa berita
yang juga ditulis oleh Detik tentang ujian yang dialami Sunan
Kalijaga. Dalam proses framing dijelaskan bahwa fakta yang
ditulis melalui pengulangan, akan lebih mudah ditangkap dan
diingat oleh audiens, sehingga proses konstruksi yang dibentuk
54 Ibid 55 Ibid
68
oleh media bisa berhasil diterima oleh audiens. Fakta ini
dituliskan dalam penggalan berita berikut:
“Sunan menganggap hal tersebut ujian dari tuhan di
perjalanannya berhijrah”56
Proses konversi agama dilalui dengan banyaknya proses
yang tidak mudah, dalam teori konversi sendiri, pelaku konversi
agama biasanya melalui pergulatan bathin yang hebat di dalam
dirinya, kemudian ia merasa tidak ada yang bisa mengatasi
masalahnya, lalu muncul lah ketenangan di dalam dirinya dengan
agamanya yang baru ini.57 Namun dari berita yang ditulis oleh
Detik.com, perubahan Salma ini merupakan cobaan dari Tuhan
untuk keluarga Salmafina, khususnya sang ayah, yang diketahui
sedang dalam proses berhijrah atau memperdalam ilmu agamnya.
Sehingga perubahan agama Salma yang dikonstruksi oleh
Detik.com ini mendapat citra yang kurang baik.
Pada pemilihan narasumber, Detik.com memilih ayah
Salmafina yaitu Sunan Kalijaga sebagai sumber pemberitaan.
Detik.com hanya melihat peristiwa konversi agama yang
dilakukan Salmafina hanya dari kacamata sang ayah yang
menolak putrinya berpindah agama, dan mengabaikan unsur
56 Ibid 57 Ramayulis, Psikologi agama (Jakarta: Kalam Mulia, 2016), Cet.
XI, hlm. 80.
69
cover both side pada pemberitaan ini yaitu pendapat Salmafina
sendiri.
Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian
masalah) Solusi yang ditulis oleh Detik.com ialah
mengembalikan jalan Salmafina kepada agamanya yang dahulu.
Hal ini terlihat dari pemilihan headline berita “Sunan Kalijaga
Akan Ajak Salmafina Kembali ke Islam” dan dapat dilihat dari
penggalan teks berikut:
“Sunan kalijaga mengaku akan berusaha keras untuk
mengembalikan jalan Salmafina. Namun untuk hasilnya,
suami Heidy Sunan itu menyerahkan sepenuhnya kepada
Yang Maha Kuasa”58
“Ya pastilah sebagai orang tua (mengajak Salmafina ke
Islam lagi). Cuma gini, kalau dulu mungkin saya reaksinya
segera mengambil action dalam hitungan detik ketika ada
sesuatu,”ujar Sunan Kalijaga kepada detikHot, Sabtu
(13/07/2019).
“Namun demikian itu tetap, tapi saya lebih mendahulukan
ikhtiarnya, berdoa mintanya sama Allah gimana. Tolong
tunjukkan saya harus melangkah seperti apa. Tapi bukan
saya diam ya,”sambungnya lagi.59
Dalam teks di atas terdapat langkah-langkah yang akan
dilakukan Sunan Kalijaga dalam mengembalikan jalan Salmafina
sebagai elemen dari penyelesaian masalah. Jalan yang dipilih
Salmafina dianggap jalan yang salah, sehingga sang ayah
digambarkan harus menuntun anaknya Kembali ke agama
58 Ibid 59 Ibid
70
sebelumnya, yaitu agama Islam. Namun sebelum melakukan
rencananya tersebut, Sunan mengaku akan meminta petunjuk
Tuhan terlebih dahulu, tetapi bukan berarti dia akan tinggal diam
atas perubahan anaknya ini.
Dalam Konvensi hak-hak anak pasal 14 ayat 1, setiap anak
memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agama atau
keyakinannya sendiri tanpa paksaan dari siapapun termasuk
orang tua, wali, atau pengasuhnya. Sekalipun anak itu tidak di
bawah asuhan orang tua, ia tetap diberikan kebebasan dalam
memilih agama atau keyakinan sesuai dengan pertimbanganya
sendiri60. Pada peristiwa ini, Salmafina telah berumur 19 tahun,
yang di mana umur tersebut masuk ke dalam kategori dewasa. Ia
berhak untuk menentukan jalan hidup dan kepercayaannya
sendiri.
Tidak ada yang bisa memaksa untuk kembali memeluk
kepercayaan masing-masing, sekalipun itu adalah ayahnya
sendiri, karena umur Salma yang bisa terbilang sudah dewasa
dalam berpikir dan bertindak. Namun fakta yang ditulis oleh
detik sebaliknya, Salmafina dinilai melewati jalan yang salah
sehinga ayahnya harus mengembalikan jalannya kepada jalan
sebelumnya yaitu dengan memeluk agama Islam kembali.
60 Siti Aisyah, Siti Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan
Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan. Jakarta : Komnas HAM, 2020
71
Tabel 4.4 “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap
Ujian Hijrah”
14 Juli 2019
Penulis: Hanif Hawari
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Pengacara terkenal itu menganggap
peristiwa tersebut sebagai bentuk ujian
hijrahnya kepada Tuhan
Causal
Interpretation
Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam
menanggapi anaknya, Salmafina yang
mendadak pindah agama.
Make Moral
Judgement
Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya
Tuhan memberinya kesempatan untuk
memperbaiki diri. Ia juga menganggap
ini waktunya tepat untuk
memperbanyak ibadah yang selama ini
tertinggal.
Treatment
Recommendation
Bukannya marah atau sedih
berkepanjangan, Sunan Kalijaga
bertekad menanggapi dengan pikiran
positif. Menurutnya, ini cara Tuhan
menunjukkan kasih sayangNya.
72
Define Problem (Pendefinisian Masalah), dalam
pemberitaan ini Detik.com melihat bahwa peristiwa pindah agama
Salmafina ini ditanggapi sebagai ujian hijrah bagi sang ayah,
Sunan Kalijaga. Seperti yang terlihat dalam penggalan teks
berikut:
“Pengacara terkenal itu menganggap peristiwa tersebut
sebagai bentuk ujian hijrahnya kepada Tuhan.”61
Melalui teks di atas, Detik menggunakan kata “ujian”
dalam pemberitaan tersebut, dalam kamus besar bahasa Indonesia
ujian mempunyai arti sesuatu yang dipakai untuk menguji mutu
sesuatu, atau bisa bermakna sebagai cobaan. Sunan kalijaga
diketahui sedang melakukan hijrah62. Hal tersebut lantas dimaknai
oleh Detik.com sebagai cobaan hijrah yang Tuhan berikan kepada
keluarga Sunan Kalijaga. Detik.com menekankan fakta tersebut
melalui headline berita “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga
Anggap Ujian Hijrah”, kemudian fakta ini ditulis berulang kali
oleh beberapa berita yang dinaikan oleh media detik.
Causal Interpretation (Penyebab Masalah), dalam
elemen ini Detik.com menunjukan bahwa ujian yang dimaksud
oleh Sunan Kalijaga ialah karena anaknya, yaitu Salmafina yang
61 Hanif Hawari, “Salmafina Pindah Agama, Sunan Anggap Ujian
Hijrah” diunduh pada 26 Maret 2021, dari https://hot.detik.com/celeb/d-
4623377/salmafina-pindah-agama-sunan-kalijaga-anggap-ujian-hijrah 62 dalam kamus besar bahasa Indonesia, hijrah merupakan perubahan
(sikap, tingkah dan laku) kearah yang lebih baik.
73
dinilai secara mendadak melakukan konversi agama. Hal ini dapat
terlihat dari penggalan teks berikut;
“Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam menanggapi
anaknya, Salmafina yang mendadak pindah agama.”63
Melalui teks di atas, Detik.com melihat bahwa Salmafina
melakukan konversi agama tanpa diketahui oleh ayahnya, maka
kejadian ini dianggap begitu mendadak. Namun Sunan Kalijaga
tidak mau bertindak sesuatu dengan terburu-buru dalam
menanggapi anaknya.
Make Moral Judgement (Penilaian moral) yang
ditampilkan oleh Detik.com dalam pemberitaan ini adalah Sunan
Kalijaga menyikapi perubahan putrinya dengan berpikir bahwa
peristiwa ini merupakan kesempatan dari Tuhan untuknya agar
memperbaiki diri. Hal tersebut terlihat dari penggalan teks berikut
ini:
“Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya Tuhan
memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia juga
menganggap ini waktunya tepat untuk memperbanyak
ibadah yang selama ini tertinggal.”
“Pada saat saya memperbaiki diri, Allah SWT memberikan
ujian-ujian berat untuk saya mengejar ketinggalan-
ketinggalan saya,”sambungnya lagi.64
63 Ibid 64 Ibid
74
Dalam teks di atas, yang dirugikan pada pemberitaan yang
dikonstruksi oleh Detik.com ini adalah ayah Salmafina, yaitu
Sunan Kalijaga yang mengaku bahwa kabar anaknya berpindah
agama ini merupakan ujian yang sangat berat baginya. Namun ia
menanggapi hal tersebut sebagai kesempatan baginya untuk terus
dekat kepada Allah serta mengejar ketertinggalannya dalam
beribadah selama ini.
Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah),
dalam pemberitaan ini Detik.com menggambarkan seorang ayah
yang dinilai sangat bijak dalam menyikapi anaknya yang telah
berpindah agama, karena tidak sedih atau marah sedikit pun
melainkan ia melakukan intropeksi diri. Hal ini terlihat dari
penggalan teks berikut ini:
“Bukannya marah atau sedih berkepanjangan, Sunan
Kalijaga bertekad menanggapi dengan pikiran positif.
Menurutnya, ini cara Tuhan menunjukkan kasih
sayangNya.”65
Dalam teks tersebut Detik.com menggambarkan bahwa
kejadian ini merupakan cara Tuhan dalam menunjukkan kasih
sayang kepada keluarga Sunan Kalijaga yang diketahui sedang
melakukan proses hijrah dengan mendekatkan diri kepada Allah
SWT.
65 Ibid
75
B. Analisis Framing Robert Entman Suara.com
Tabel 4.5 “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci”
Penulis : Vania Rossa
21 Juni 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Saat menjumpai awak media, tampak
Deddy Corbuzier memakai kemeja
dan celana hitam. Ia juga
menambahkan aksesori berupa kaca
mata hitam dan jam tangan. Ia juga
memakaitas pinggang warna
senada.”
Namun, ada tambahan aksesori lain
yang tak biasa di kepala Deddy
Corbuzier setelah menjadi mualaf.
Kepala plontos yang selama ini menjadi
ciri khas gaya Deddy Corbuzier terlihat
sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy
menutupi kepalanya dengan aksesori
khas lelaki muslim Indonesia, yakni
kopiah atau peci.
Causal
Interpretation
Deddy tampak gagah memakai peci
hitam di kepalanya. Peci hitam itu
76
dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang
duduk di sampingnya.
Make Moral
Judgement
Deddy tampak nyaman memakai
penutup kepala khas Melayu itu.
Treatment
Recommendation
Terlepas dari penampilan barunya,
prosesi pengislaman Deddy Corbuzier
berjalan lancar. Sebelumnya, Gus
Miftah menyebut bahwa Deddy
Corbuzier mulai mempelajari agama
Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga
pada akhirnya, ia mantap berhijrah.
Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dalam
pemberitaan ini Suara.com menuliskan mengenai penampilan
baru sang mentalist, Deddy Corbuzier terlihat memakai setelan
berwarna serba hitam yang merupakan ciri khasnya selama ini.
Namun kali ini, ia terlihat lebih tertutup dengan tambahan
aksesoris kopiyah atau lebih dikenal dengan peci, yang ia
kenakan usai mengucap kalimat syahadat. Hal ini ditunjukan
Suara di judul pemberitaan yang dipublikasikan juga dalam teks
berita berikut ini:
“Saat menjumpai awak media, tampak Deddy
Corbuzier memakai kemeja dan celana hitam. Ia juga
menambahkan aksesori berupa kaca mata hitam dan
77
jam tangan. Ia juga memakai tas pinggang warna
senada.”66
“Namun, ada tambahan aksesori lain yang tak biasa di
kepala Deddy Corbuzier setelah menjadi mualaf. Kepala
plontos yang selama ini menjadi ciri khas gaya Deddy
Corbuzier terlihat sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy
menutupi kepalanya dengan aksesori khas lelaki muslim
Indonesia, yakni kopiah atau peci.”
Suara menggambarkan bahwa ciri khas yang selama ini
melekat pada Deddy Corbuzier dengan kepala pelontosnya
nampak sedikit tertutup dengan peci yang ia pakai, peci yang
merupakan salah satu aksesoris ciri khas lelaki muslim Indonesia
dikenakan Deddy Corbuzier setelah dinyatakan sah menjadi
seorang mualaf.
Causal Interpretation (Penyebab Masalah), Pada elemen
ini Deddy mendapat pinjaman peci hitam tersebut dari Gus Miftah,
yang diketahui merupakan guru yang membimbingnya selama
menjalani proses konversi agama. Hal tersebut dapat terlihat dari
penggalan teks berikut ini:
“Deddy tampak gagah memakai peci hitam di kepalanya.
Peci hitam itu dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang duduk
di sampingnya.”
66 Vania Rossa, “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci”
diunduh pada 27 Maret 2021, dari
https://www.suara.com/lifestyle/2019/06/21/151918/resmi-jadi-mualaf-
gagahnya-deddy-corbuzier-pakai-peci
78
Setelah resmi menjadi seorang mualaf, Suara.com memuji
penampilan baru Deddy Corbuzier yang mengenakan peci hitam
milik Gus Miftah di kepalanya yang pelontos itu. Suara.com
mendeskripsikan penampilan baru Deddy dengan kata “gagah”
yang ditulis melalui headline berita yang dipilih oleh Suara.com
yaitu “Resmi Jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Pakai Peci” dan pada
elemen causal interpretation ini.
Make Moral Judgement(Penilaian Moral), Dalam
elemen ini adalah Suara.com menggambarkan bahwa Deddy
Corbuzier terlihat merasa nyaman ketika memakai peci tersebut.
Hal ini terlihat pada penggalan teks berikut:
“Deddy tampak nyaman memakai penutup kepala khas
Melayu itu.”
Gagah dan nyaman, merupakan kata sifat yang
mengandung opini. Diksi ini dipilih oleh Suara.com sebagai pujian
serta gambaran Suara.com dalam mendeskripsikan penampilan
baru Deddy Corbuzier yang kini telah resmi menjadi seorang
muslim.
Treatment Recommendation dalam elemen ini adalah
terlepas dari cara berpakaian Deddy yang banyak menarik
perhatian warganet ini, Suara menilai bahwa yang terpenting ialah
proses konversi agama tersebut berjalan dengan semestinya.
Terlihat dari penutup berita berikut ini:
79
“Terlepas dari penampilan barunya, prosesi pengislaman
Deddy Corbuzier berjalan lancar. Sebelumnya, Gus Miftah
menyebut bahwa Deddy Corbuzier mulai mempelajari
agama Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga pada
akhirnya, ia mantap berhijrah.”
Suara menuliskan di akhir paragraf bahwa proses
pengislaman Deddy ini tidak berlangsung begitu saja, namun
melewati berbagai pelajaran yang telah Deddy lalui selama
delapan bulan lalu bersama Gus Miftah.
Tabel 4.6 “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak
Sangka Deddy Corbuzier Mualaf”
Penulis : Ferry Noviandi
22 juni 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Artis Kalina Oktarani masih tidak
menyangka mantan
suaminya, Deddy Corbuzier kini
seorang mualaf. Maklum, mereka
dulunya pernah memutuskan
menikah beda agama
Causal
Interpretation
Hingga kini, Kalina Oktarani pun
belum tahu alasan Deddy
Corbuzier memilih memeluk Islam.
Make Moral
Judgement
"Seorang Deddy Corbuzier itu
susah ditebak yah, dan dia
80
pokoknya unpredictable. Dia
menjalani apa yang ada dipikiran
dan hati dia. Bukan karena
masukkan dari orang lain," ujar
Kalina Oktarani, ditemui di
kawasan Pondok Indah, Jakarta
Selatan, Jumat (21/6/2019).
Treatment
Recommendation
Meskipun begitu, Kalina Oktarani
tetap menyambut sukacita
keputusan Deddy Corbuzier
menjadi mualaf. Ibu dari Azkanio
Nikola Corbuzier ini pun sampai
menangis haru.
"Sebagai muslim saya juga ikut
bangga, bahagia, dan terharu.
Alhamdulillah akhirnya dia
memilih agama yang saya anut
juga," katanya
Problem Identification (Pendefinisian Masalah) dalam
pemberitaan kali ini Suara.com menuliskan tentang tanggapan
Kalina, sebagai mantan istri Deddy Corbuzier, mengenai mantan
suaminya yang telah berpindah agama. Ia tidak menyangka bahwa
81
Deddy Corbuzier menjadi seorang mualaf. Hal ini ditunjukan
Suara.com melalui teks berita berikut ini:
“Artis Kalina Oktarani masih tidak menyangka mantan
suaminya, Deddy Corbuzier kini seorang mualaf.
Maklum, mereka dulunya pernah memutuskan
menikah beda agama”67
Dalam elemen ini, Suara.com menggunakan kata
“maklum”, dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang berarti
dapat dipahami atau mengerti. Suara.com memahami respons dari
Kalina sebagai mantan istri Deddy yang merasa terkejut
mendengar kabar bahwa mantan suaminya kini menjadi seorang
mualaf, karena dahulu Kalina dan Deddy Corbuzier pernah
menjalani pernikahan beda agama, pernikahan tersebut
berlangsung selama delapan tahun lamanya. Lantas kejadian ini
membuat Kalina tidak menyangka kalau saat ini Deddy Corbuzier
memutuskan untuk melakukan pindah agama.
Causal Interpretation (Penyebab Masalah) dalam elemen
ini, Suara.com mengatakan bahwa Kalina belum mengetahui
alasan Deddy Corbuzier saat ini memilih agama Islam. Hal ini
terlihat dari penggalan teks berikut:
“Hingga kini, Kalina Oktarani pun belum tahu alasan
Deddy Corbuzier memilih memeluk islam.”
67 Feri Noviandi, :Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Isteri Tak
Sangka Deddy Corbuzier Mualaf” diunduh pada 27 Maret 2021 dari
https://www.suara.com/entertainment/2019/06/22/104500/sempat-nikah-beda-
agama-mantan-istri-tak-sangka-deddy-corbuzier-mualaf
82
Namun dalam wawancara tersebut, Kalina
menambahkan bahwa kemungkinan Sabrina, kekasih Deddy
Corbuzier saat ini mengetahui alasan Deddy melakukan
konversi agama. Hal tersebut dituliskan dalam teks berikut
ini:
“Jadi ya sudah sekarang kalau ditanya, apa, kenapa,
mengapa saya nggak tahu. Mungkin Sabrina (kekasih
baru Deddy Corbuzier) tahu,”68
Make Moral Judgement (Penilaian Moral) dalam
pemberitaan ini walaupun Kalina tidak mengetahui apa yang
membuat Deddy Corbuzier melakukan konversi agama, tetapi
Kalina mengetahui sikap mantan suaminya tersebut yang bisa
dibilang unpredictable. Terlihat dalam teks berikut ini:
“Seorang Deddy Corbuzier itu susah ditebak yah, dan
dia pokoknya unpredictable. Dia menjalani apa yang
ada dipikiran dan hati dia. Bukan karena masukkan
dari orang lain," ujar Kalina Oktarani, ditemui di
kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat
(21/6/2019).”69
Dalam teks ini Kalina masih hafal betul sikap Deddy
Corbuzier yang ia nilai sangat susah untuk ditebak. Ia
mengakui bahwa Deddy Corbuzier berpindah agama pasti
karena mengikuti kata hatinya sendiri bukan karena orang
68 Ibid 69 Ibid
83
lain. Sebab dalam menjalani hidupnya Deddy bukan tipe
orang yang mudah mengikuti masukan dari orang lain.
Treatment Recommendation (Penyelesaian
Masalah), pada elemen ini Suara.com menggambarkan Kalina
yang turut ikut bersuka cita dengan keputusan Deddy
Corbuzier yang memilih menjadi seorang muslim. Terlihat
dalam penggalan teks berikut:
“Meskipun begitu, Kalina Oktarani tetap menyambut
sukacita keputusan Deddy Corbuzier menjadi mualaf.
Ibu dari Azkanio Nikola Corbuzier ini pun sampai
menangis haru.
"Sebagai muslim saya juga ikut bangga, bahagia, dan
terharu. Alhamdulillah akhirnya dia memilih agama
yang saya anut juga," katanya”
Dalam teks tersebut meskipun respon Kalina yang sempat
terkejut mendengar kabar Deddy pindah agama, namun pada
akhirnya Kalina ikut menangis haru dengan keputusan Deddy
Corbuzier ini, ia menggunakan kata “akhirnya”. Seperti berita suka
cita ini telah lama dinantikan oleh Kalina, yaitu menjadi seiman
dengan Deddy Corbuzier.
Pada pemberitaan ini, Suara.com memilih Kalina, mantan
isteri Deddy Corbuzier sebagai sumber pemberitaan. Diketahui
dari latar belakangnya, Kalina merupakan seorang muslim yang
pernah menikah beda agama dengan Deddy Corbuzier selama
delapan tahun lamanya, lantas karena hal tersebut, Kalina turut
84
bersuka cita atas pilihan baru Deddy Corbuzier yang kini seagama
dengannya.
Kalina dinilai cukup tepat untuk menjadi narasumber
tunggal yang dipilih oleh redaksi Suara.com ini, selain karena latar
belakangnya, pernyataan Kalina turut mewakilkan kebahagiaan
yang dirasakan oleh Suara.com, bahkan sebagian warganet karena
kabar Deddy Corbuzier yang telah menjadi seorang mualaf.
Tabel 4.7 “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel
Pernah Menikahkan Salmafina”
Penulis : Yazir Farouk
13 Juli 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Pengacara Sunan Kalijaga mendadak
menyatakan dirinya menyesal pernah
menikahkan putrinya.
Causal
Interpretation
Penghuni dunia maya dikejutkan foto
yang perlihatkan Salmafina memakai
kalung salib. Ya perempuan berusia 19
tahun itu dikabarkan berpindah
keyakinan.
Make Moral
Judgement
Diketahui Salma memang sempat
menikah dengan lelaki bernama Taqy
85
Malik, namun bercerai di usia
pernikahan yang masih muda.
Treatment
Recommendation
“Tapi aku udah sempet minta maaf,
karena itu sesuatu yang sulit bisa dicerna
sama orang,”
Problem Identification (Pendefinisian Masalah), dalam
pemberitaan ini Suara.com memperlihatkan mengenai tanggapan
sang ayah, Sunan Kalijaga yang menyesal telah menikahkan
putrinya yaitu Salmafina. Seperti yang terlihat dari penggalan teks
berikut:
“Pengacara Sunan Kalijaga mendadak menyatakan dirinya
menyesal pernah menikahkan putrinya.”70
Pendefinisian masalah pada pemberitaan ini dipahami oleh
Suara.com dengan menggambarkan seorang ayah yang dibuat
menyesal karena telah menikahkan anaknya, yaitu Salmafina.
Suara.com melihat bahwa Salmafina pindah agama diawali karena
menikah dengan mantan suaminya, Taqy Malik. Kemudian
70 Yazir Farouk, “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel
Pernah Menikahkan Salmafina” diunduh pada 27 Maret 2021 dari
https://www.suara.com/entertainment/2019/07/13/115629/kabar-pindah-
agama-sunan-kalijaga-nyesel-pernah-menikahkan-salmafina
86
pernikahan itu berlangsung hanya tiga bulan, dan saat itu
perubahan Salma dinilai sangat berubah drastis.
Fakta ini juga lantas ditulis oleh Suara.com sebagai
Quotation Headline atau judul berita kutipan, dengan judul “Kabar
Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan
Salmafina”. Kutipan itu dikutip oleh Suara.com melalui Instagram
Story milik Sunan Kalijaga.
Causal Interpretation (Memperkirakan Sumber Masalah),
dalam elemen ini Sunan Kalijaga menulis tulisan yang tersebar di
Instagram pribadinya, setelah mengetahui kabar bahwa Salmafina
berpindah agama. Hal tersebut terlihat dari penggalan teks berita
berikut ini:
“Penghuni dunia maya dikejutkan foto yang perlihatkan
Salmafina memakai kalung salib. Ya perempuan berusia 19
tahun itu dikabarkan berpindah keyakinan.”71
Kabar mengenai Salma pindah agama dinilai Suara.com
menjadi salah satu penyebab Sunan Kalijaga menyesal telah
menikahkan putrinya dengan Taqy Malik. Perceraiannya ini
dianggap menjadi salah satu penyebab Salma pindah agama. Fakta
ini juga ditekankan oleh Suara.com melalui headline berita “Kabar
Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah Menikahkan
Salmafina” .
71 Ibid
87
Make Moral Judgement (Membuat Keputusan Moral),
dalam elemen ini Salma diketahui memang pernah menikah
dengan lelaki yang bernama Taqy Malik, namun hubungan
keduanya tidak berlangsung lama, karena mereka bercerai di usia
pernikahan yang masih seumur jagung. Hal ini tertulis di
penggalan berita berikut ini:
“Diketahui Salma memang sempat menikah dengan lelaki
bernama Taqy Malik, namun bercerai di usia pernikahan
yang masih muda.”72
Treatment Recommendation (Menekankan Penyelesaian
Masalah), pada elemen penyelesaian masalah ini, Suara.com
menuliskan apa yang disampaikan Salmafina dalam acara Rumpi
No Secret Trans TV. Ia mengatakan bahwa posisi yang dialami
dirinya saat ini merupakan posisi yang sulit dipahami oleh orang-
orang. Hal ini berdasarkan penggalan teks berikut:
“Tapi aku udah sempet minta maaf, karena itu sesuatu yang
sulit bisa dicerna sama orang,”73
Dalam teks berikut Suara.com mengutip pernyataan
Salmafina dalam acara Rumpi sebagai elemen dari penyelesaian
masalah mengenai orangtuanya yang menyesal telah menikahkan
ia dengan mantan suaminya yang berujung perceraian, yang
menjadi salah satu faktor ia berpindah agama.
72 Ibid 73 Ibid
88
Pada elemen ini Suara.com akhirnya mengutip pernyataan
Salmafina sebagai sumber pemberitaan, tetapi bukan untuk
menyatakan pendapatnya tentang agama baru yang ia anut, seperti
ruang yang dimiliki oleh Deddy Corbuzier, namun Suara.com
hanya mengutip permintaan maaf Salmafina untuk kedua
orangtuanya sebagai penutup paragraf.
89
Tabel 4.8 “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab
Sampai Pakai Kalung Salib”
Penulis : Vania Rossa
10 Juli 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Baru saja beredar foto
selebgram Salmafina
Sunan memakai kalung salib
sambil berdoa di dalam sebuah
gereja. Padahal, selama ini
diketahui putri pengacara kondang
Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk
Islam
Causal
Interpretation
Tentang beredarnya foto tersebut,
belum ada tanggapan dari yang
bersangkutan juga keluarga.
Namun, selama beberapa tahun
terakhir Salmafina Sunan memang
menjadi sosok yang kontroversial.
Make Moral
Judgement
Inilah penampilan terbaru
Salmafina Sunan. Ia bukan saja
tampil tanpa hijab, tetapi memakai
aksesoris berupa kalung salib.
90
Penampilan ini pun memunculkan
isu pindah agama.
Treatment
Recommendation
Mulai dari perjalanan hijrah
dirinya ketika menikah muda
dengan Hafiz Quran, Taqi Malik,
melepas hijab, dan yang teranyar
diisukan pindah agama. Atas
beredarnya isu ini, mari intip
kembali transformasi gaya
Salmafina Sunan sebelum hijrah
sampai isu pindah agama.
Problem Identification (Definisi Masalah) dalam
pemberitaan ini Suara.com menuliskan tentang beredarnya foto
Salmafina yang terlihat menggunakan kalung salib di lehernya dan
berdoa di sebuah gereja, padahal ia merupakan pemeluk agama
Islam. Hal ini ditujukan Suara.com melalui lead berita berikut ini:
“Baru saja beredar foto selebgram Salmafina Sunan
memakai kalung salib sambal berdoa di dalam sebuah
gereja. Padahal, selama ini diketahui putri pengacara
kondang Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk islam.”74
74 Vania Rossa, “Intip Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab
Sampai Pakai Kalung Salib” diunduh pada 27 Maret 2021 dari
https://www.suara.com/lifestyle/2019/07/10/132808/intip-transformasi-
salmafina-sunan-dari-berhijab-sampai-pakai-kalung-salib
91
Salmafina merupakan anak dari pengacara kondang yaitu
Sunan Kalijaga. Ia sekeluarga merupakan seorang muslim. Sampai
pada hari ini, tersebar foto Salmafina yang memakai kalung salib
di sebuah gereja.
Selanjutnya dalam elemen Causal Interpretation
(Penyebab Masalah) pada pemberitaan ini, belum diketahui persis
apa yang menjadi penyebab Salmafina berpindah agama. Namun
Suara.com mewajari hal tersebut karena diketahui beberapa tahun
terakhir Salmafina menjadi sosok yang kontroversial. Seperti yang
terlihat dalam teks berikut ini:
“Tentang beredarnya foto tersebut, belum ada tanggapan
dari yang bersangkutan juga keluarga. Namun, selama
beberapa tahun terakhir Salmafina Sunan memang
menjadi sosok yang kontroversial”
Kata “kontroversial” dalam kamus besar Bahasa Indonesia
mempunyai arti bersifat menimbulkan perdebatan. Jalan yang
dipilih oleh Salmafina, dianggap oleh Suara.com selalu
menimbulkan perdebatan di dalam masyarakat. Salmafina
digambarkan menjadi sosok yang dinilai negatif. Padahal jalan
yang dilaluinya ini merupakan pilihannya sendiri.
Make Moral Judgement (Membuat keputusan moral),
pada elemen ini yang menjadi pendukung dalam pemberitaan
Salmafina yang dikabarkan berpindah agama, ialah potretnya yang
tersebar tengah memakai kalung salib di sebuah gereja. Hal ini
terlihat dari teks berikut:
92
“Inilah penampilan terbaru Salmafina Sunan. Ia bukan
saja tampil tanpa hijab, tetapi memakai aksesoris
berupa kalung salib. Penampilan ini pun memunculkan
isu pindah agama.”
Inilah memiliki arti menekankan sesuatu. Suara.com
menekankan penampilan terbaru Salmafina yang berubah
dengan tampilan tanpa hijab, dan memakai aksesoris berupa
kalung salib. Atas penampilan terbarunya saat ini, Suara.com
mewajarkan adanya isu bahwa Salmafina telah berpindah
agama.
Treatment Recommendation, penyelesaian yang
dilakukan pada pemberitaan ini ialah Suara.com merekam
perubahan pakaian Salmafina dari awal memakai hijab sampai
tampilannya saat ini yang diberitakan telah berpindah agama. Hal
ini terlihat dari headline yang dipilih oleh Suara.com “Intip
Transformasi Salmafina Sunan Dari Berhijab Sampai Pakai
Kalung Salib” dan pada teks berikut ini:
“Mulai dari perjalanan hijrah dirinya ketika menikah
muda dengan Hafiz Quran, Taqy Malik, melepas hijab,
dan yang teranyar diisukan pindah agama. Atas
beredarnya isu ini, mari intip kembali
transformasi gaya Salmafina Sunan sebelum hijrah
sampai isu pindah agama.”
Elemen ini merupakan elemen yang ditekankan oleh
Suara.com yang fokus menggambarkan perubahan penampilan
Salmafina saat ini. Dari mulai pergaulannya dulu dengan
selebgram bernama Awkarin, kemudian menikah dengan Taqy
93
Malik, memakai hijab yang panjang, memakai cadar. Hingga ia
melepas hijabnya, dan diterpa isu pindah agama. Suara.com
merekan semua itu dengan menguliti semua masa lalu Salmafina.
94
C. Analisis Framing Robert Entman Tagar.id
Tabel 4.9 “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena
Wanita”
Penulis : Siti Afifyah
22 Juni 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Banyak yang menilainya masuk islam
karena calon istrinya beragama islam.
Deddy dengan tegas membantah
anggapan itu.
Causal
Interpretation
Mantan suami Kalina ini
mengungkapkan sebenarnya sinyal
masuk islam sudah lama. Dari Youtube
pribadi atau acara di TV sudah 1-2 tahun
ini isinya tentang islam.
Make Moral
Judgement
Deddy mengaku perlahan-lahan
menemukan ketenangan, menemukan
islam itu indah.
95
Treatment
Recommendation
“Kalau calon istri saya sudah sama (islam
ya Alhamdulillah) itu sudah jalan
Tuhan,”ungkapnya.”
Problem Identification, Dalam pemberitaan ini, Tagar.id
menyajikan prosesi acara pembacaan syahadat oleh Deddy
Corbuzier serta menuliskan pandangan Deddy mengenai alasannya
berpindah agama. Deddy Corbuzier membantah tanggapan-
tanggapan miring dari warganet yang mengatakan bahwa ia pindah
agama karena sang calon isteri. Hal ini terlihat dari penggalan
berita berikut ini:
“Banyak yang menilainya masuk Islam karena calon
istrinya beragama Islam. Deddy dengan tegas membantah
angapan itu.”75
Pindah agama dari non muslim ke muslim tidak langsung
disambut baik oleh beberapa warganet. Contohnya seperti Deddy
Corbuzier, yang diberitakan oleh Tagar.id bahwa banyak yang
menilainya masuk Islam karena mengikuti calon istrinya. Namun
dengan tegas ia membantah rumor tersebut, lantas Tagar.id turut
75 Siti Afifiyah, “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena
Wanita” diunduh pada 27 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/deddy-
corbuzier-menjadi-muslim-bukan-karena-wanita
96
membantu Deddy Corbuzier dengan menggunakan headline
“Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita”
headline tersebut dianggap cukup sebagai bantuan agar klarifikasi
Deddy Corbuzier itu bisa dipahami oleh warganet hanya dengan
membaca headline. Hal tersebut juga tertulis pada penggalan
kutipan berikut ini:
“Kenapa pindahnya ke Islam, saya sama sekali bukan
karena mau menikah dan sebagainya. Saya sama sekali
tidak seperti itu. Sama sekali tidak. Saya tidak akan
mengubah agama saya karenaperempuan. Tidak karena
wanita,”tuturnya.”
Deddy dengan jelas menyebutkan kata “tidak” sebanyak
empat kali, seolah menekankan bahwa berita miring tersebut
memang tidaklah benar adanya. Namun menurut Deddy sendiri, ia
sama sekali tidak masalah dengan komentar-komentar miring
tersebut, karena jauh lebih banyak komentar positif yang
mendukung dirinya.
Kemudian pada table 4.9 di atas, Tagar.id menjelaskan
Causal Interpretation, dalam pemberitaan ini tagar.id
menuliskan bahwa Deddy sebenarnya sudah lama mulai tertarik
dengan agama Islam, seperti yang ditampilkan dalam penggalan
teks berikut ini:
“Mantan suami Kalina ini mengungkapkan sebenarnya
sinyal masuk islam sudah lama. Dari Youtube pribadi atau
acara di TV sudah 1-2 tahun ini isinya tentang islam.”
97
Semenjak dua tahun tersebut, Deddy memang rajin membuat
konten Youtube dengan menghadirkan sejumlah tokoh agama
sebagai narasumbernya, seperti Syekh Ali Jaber, Ustad Khalid
Basalamah, Gus Miftah, dan lain-lain. Selain itu acara tv yang
dipandunya yaitu Hitam Putih juga sering memanggil narasumber
pemuka agama untuk membahas hal-hal mengenai agama Islam.
Dari situlah dituliskan oleh Tagar bahwa Deddy terpikir untuk
memasuki agama Islam, Namun disebutkan mulai intens bertanya
lebih mendalam tentang Islam baru delapan bulan terakhir ini.
Selanjutnya dalam table 4.9 di atas, Tagar.id memuat
argumen untuk mendukung pendefinisian masalah dan juga
penyebab masalah yang telah dibuat. Seperti yang dapat dilihat
dari make moral judgement yang ditulis pada berita ini, yaitu:
“Deddy mengaku perlahan-lahan menemukan ketenangan,
menemukan islam itu indah.”
“Menurut Deddy, sejak bertanya lebih mendalam tentang
islam, agama ini seperti pisau. Bisa positif atau bisa negatif.
Ia bersyukur bertemu orang yang tepat, dialog tanpa
memaksa, memberikan ketenangan dengan membuang hal-
hal negative yang selama ini ada di kepalanya.”
Penggunaan kata “seperti pisau” yang disebutkan oleh
Deddy sendiri merujuk kepada banyaknya permasalahan
intoleransi agama yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu
2019 ini, dan kata “membuang hal-hal negatif yang selama ini ada
di kepalanya” menunjukkan bahwa Islam yang selama ini ada di
kepala sang mentalist Deddy Corbuzier ternyata tidak seburuk apa
98
yang ada dibenaknya. Setelah mempelajari Islam lebih dalam,
Tagar menggambarkan bahwa Deddy mendapatkan ketenangan di
hatinya.
Elemen Treatment Recommendation atau pemecahan
masalah pada berita ini adalah bahwa kalau saat ini Deddy
Corbuzier dan kekasihnya seiman, itu merupakan jalan takdir dari
Tuhan. Hal ini terlihat dari penggalan teks berikut ini:
“Kalau calon istri saya sudah sama (islam ya Alhamdulillah)
itu sudah jalan Tuhan,”ungkapnya.”
Meluruskan polemic yang tesebar di masyarakat, dari
penggalan teks di atas Deddy mengungkapkan bahwa baginya
semua kejadian yang dilaluinya ini merupakan jalan Tuhan.
Kejadian perpindahan agamanya ini, dan juga memiliki agama
yang sama dengan calon istrinya merupakan takdir yang diberikan
oleh Tuhan.
“Kalau seperti itu (pindah agama karena mau menikah) bagi
saya itu munafik. Cemen amat agama cuma buat mainan
doang. Jadi sama sekali tidak ada hal tersebut.”
Di akhir paragraf, Tagar menuliskan kembali tentang
bantahan Deddy yang menegaskan bahwa ia berpindah agama
bukan karena ingin menikah. Ia menyebutkan kata “cemen amat”
atau dalam artian sangat lemah karena telah mempermainkan
agama.
99
Tabel 4.10 “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier
Mualaf”
Penulis : Budi Utomo
19 juni 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Isu tentang Deddy yang akan pindah
agama sudah lama menjadi
perbincangan publik. Kabar itu semakin
santer diperbincangkan saat dia
mengunggah sebuah foto di akun
instagram miliknya yang sedang
mengucapkan mohon maaf lahir batin
Causal
Interpretation
Tentu saja unggahan tersebut mendapat
berbagai respons dari netizen. Bahkan
tidak sedikit yang mencurigai adanya
motif asmara dibalik isu mualaf itu,
yaitu karena Deddy berencana untuk
menikah.
Make Moral
Judgement
Ia menambahkan, keputusannya
menjadi mualaf karena merasa agama
islam penuh rahmat. Namun dia
mengaku masih berguru kepada pemuka
agama
100
Treatment
Recommendation
“Perlu dicatat, jangan bilang karena live
di televisi itu karena riya. Nggak ini kan
syiar, supaya lebih banyak orang tahu,
ini loh Deddy Corbzier. Tapi syiar-nya
ini yang kita butuhkan,”ujar Gus
Miftah.”
Problem Identification (Definisi Masalah), dalam
pemberitaan ini tagar.id menuliskan bahwa kabar perpindahan
agama Deddy sebenarnya sudah sering menjadi perbincangan
publik. Kabar tersebut semakin sering dibicarakan setelah Deddy
mengunggah foto yang mengucapkan mohon maaf lahir batin di
instagram. Hal ini ditampilkan tagar dalam penggalan teks
berikut:
“Isu tentang Deddy yang akan pindah agama sudah lama
menjadi perbincangan publik. Kabar itu semakin santer
diperbincangkan saat dia mengunggah sebuah foto di akun
instagram miliknya yang sedang mengucapkan mohon
maaf lahir batin.”76
Causal Interpretation (Penyebab Masalah), pada
pemberitaan ini adalah banyak dari warganet yang berkomentar
penyebab dari Deddy pindah agama karena ingin menikahi
kekasihnya. Seperti terlihat dari penggalan berita berikut ini:
76 Budi Utomo, “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf” diunduh
para 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/kronologi-perjalanan-deddy-
corbuzier-mualaf
101
“Tentu saja unggahan tersebut mendapat berbagai respons
dari netizen. Bahkan tidak sedikit yang mencurigai adanya
motif asmara dibalik isu mualaf itu, yaitu karena Deddy
berencana untuk menikah.”
“Tentu saja anggapan itu dibantah oleh sang mentalist itu”
Melalui teks di atas, tagar.id mengidentifikasi dengan
pindahnya Deddy Corbuzier menjadi mualaf pasti banyak yang
berpikir bahwa ini terjadi karena sang kekasih. Tagar
menggunakan kata “tentu”, dalam kamus besar bahasa indonesia,
kata tersebut memiliki makna pasti terjadi, tidak berubah lagi.
Lantas kata tentu yang kedua merujuk pada pasti anggapan
tersebut dibantah oleh Deddy. Selain itu Tagar.id turut
memberikan pembelaan kepada Deddy dengan menghadirkan
Gus Miftah sebagai narasumber pendukungnya. Seolah berita
miring tersebut memang tidaklah benar.
“Miftah mengungkap bahwa pria botak itu memang
memiliki keinginan untuk mempelajari lebih dalam agama
islam bukan karena ingin menikahi seorang wanita”
Sebagai pendukung pada kedua elemen di atas, pada
elemen Make Moral Judgement ini tagar menjelaskan bahwa
Deddy pindah agama karena ia merasa ada ketenangan di hatinya.
Hal ini bisa dilihat dari penggalan teks berikut:
“Ia menambahkan, keputusannya menjadi mualaf karena
merasa agama islam penuh rahmat. Namun dia mengaku
masih berguru kepada pemuka agama.”
102
Dalam penggalan teks di atas tagar.id menunjukan kepada
pembaca bahwa sang mentalist ini merasakan banyaknya berkah
yang hadir setelah mempelajari agama Islam. Dalam pandangan
Deddy ia masih harus terus belajar untuk mendalami agama Islam
kepada para pemuka agama.
Treatment Recommendation (Penyelesaian Masalah),
Solusi penyelesaian yang ditawarkan Tagar.id dalam
pemberitaan ini terlihat pada penggalan teks berikut ini:
“Perlu dicatat, jangan bilang karena live di televisi itu
karena riya. Nggak ini kan syiar, supaya lebih banyak orang
tahu, ini loh Deddy Corbuzier. Tapi syiar-nya ini yang kita
butuhkan,”ujar Gus Miftah.”
Pada pemberitaan ini Gus Miftah mengungkapnkan bahwa
prosesi pindah agama Deddy Corbuzier disiarkan di televisi
untuk kepentingan syiar, ia mewajarkan kalau prosesi
pengislaman sang mentalist tersebut dilakukan secara live di
televisi agar banyak audiens yang melihat dan tertarik juga untuk
mengikuti syiar ini. Tetapi proses pindah agama pada agama lain
seperti Budha, Kristen, Konghucu, Hindu jarang atau bahkan
belum pernah terjadi untuk ditampilkan dalam beberapa media.
karena hal tersebut kadang terhalang audiens masyarakat
Indonesia yang mayoritas penganut agama Islam.
103
Tabel 4.11 “Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau
Pelarian?”
Penulis : R Antares P
31 July 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Salmafina kerap mengunggah lagu-lagu
rohani penyembahan hingga ayat-ayat
dari kitab suci Alkitab. Hal itu semakin
meyakinkan jika ia resmi pindah agama.
Namun, apakah itu sungguh atau hanya
pelarian saja?
Causal
Interpretation
Semenjak santer kabar perceraian Alma
dengan salah seorang hafidz bernama
Taqy Malik, putri sulung Sunan itu selalu
menjadi perbincangan. Apalagi setelah
beredar kabar pindah agama.
Make Moral
Judgement
Kabar itu semakin nyata, ketika Alma
kerap curhat di Instastorynya, mulai dari
aktivitas sehari-hari hingga perjalanan
hidupnya yang kian rumit
Treatment
Recommendation
Meski pada awalnya sempat dibantah
sang ayah Sunan Kalijaga, hal itu tidak
bisa dipungkiri lagi, Alma sudah menjadi
104
penganut Kristen. Pada akhirnya kedua
orangtuanya menerima perbedaan dari
putri sulungnya itu.
Problem Identification, Dalam pemberitaan ini Tagar.id
meragukan kesungguhan Salmafina dalam berpindah agama.
Seperti yang tertulis dalam lead berita berikut ini:
“Salmafina kerap mengunggah lagu-lagu rohani
penyembahan hingga ayat-ayat dari kitab suci Alkitab. Hal
itu semakin meyakinkan jika ia resmi pindah agama. Namun,
apakah itu sungguh atau hanya pelarian saja?”77
Pertanyaan “apakah itu sungguh atau hanya pelarian saja”
yang tertulis dalam lead berita dan juga ditulis sebagai Questions
headline berita ini menunjukkan bahwa Tagar.id mempunyai
sikap yang sama dengan warganet yang ramai-ramai menghujat
dan mempertanyakan kesungguhan Salmafina dalam berpindah
agama. Sikap tersebut tidak menunjukkan adanya toleransi atas
pilihan yang telah dipilih oleh Salmafina.
Causal Interpretation, dalam elemen ini Tagar.id
menunjukan bahwa semenjak kabar perceraian Salma dengan
Taqy Malik, Ia memang kerap menjadi perbincangan. Hal ini
ditampilkan Tagar.id dalam teks pemberitaan berikut ini;
77 Antares,” Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian?”
diunduh pada 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/salmafina-sunan-
pindah-agama-serius-atau-pelarian/
105
“Semenjak santer kabar perceraian Alma dengan salah
seorang hafidz bernama Taqy Malik, putri sulung Sunan itu
selalu menjadi perbincangan. Apalagi setelah beredar kabar
pindah agama.”
Melalui teks di atas, Tagar.id memperlihatkan bahwa
penyebab maraknya pemberitaan mengenai Salmafina terjadi ini
ialah semenjak perceraiannya dengan Taqy Malik. Pengunaan
kata “apalagi setelah beredar kabar pindah agama”, Tagar seolah
mewajarkan hal privasinya ini terus menjadi sorotan oleh semua
masyarakat. Namun Alma akhirnya membuka suara soal
keputusannya pindah agama ini salah satunya adalah perceraian,
tetapi ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah alasan yang
paling utama.
Make Moral Judgement, elemen yang menjadi pendukung
dari dua elemen di atas ialah kabar perpindahan agama Salmafina
ini kian terlihat semenjak Alma seringkali curhat dan
mengunggah video singkat di instagram miliknya. Seperti yang
ditunjukan dalam penggalan teks berikut:
“Kabar itu semakin nyata, ketika Alma kerap curhat di
Instastorynya, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga
perjalanan hidupnya yang kian rumit.”
Tagar.id menjelaslan bahwa Alma memang salah satu
publik figur yang cukup sering curhat bahkan berinteraksi dengan
pengikutnya di Instagram, ia gemar membagikan cerita
aktivitasnya sehari-hari dan perjalanan hidupnya yang dinilai
oleh Tagar sangat rumit.
106
“Bahkan hal yang tak diduga, ia kerap mengunggah video
singkat yang melantunkan lagu rohani hingga ayat-ayat
Alkitab.”
Penggunaan kata “bahkan hal yang tak diduga” yang ditulis
oleh tagar seperti menggambarkan keterkejutan dengan
unggahan di Instastory Salma yang mengunggah lantunan lagu
rohani dan ayat-ayat Alkitab di instagram miliknya.
Treatment Recommendation, dalam pemberitaan ini
Tagar.id menilai bahwa akhirnya ayah Salma yang selama ini
membantah berita tersebut, saat ini sudah bisa menerima
perbedaan dengan anaknya. Hal ini terlihat dari penggalan teks
berikut ini:
“Meski pada awalnya sempat dibantah sang ayah Sunan
Kalijaga, hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, Alma sudah
menjadi penganut Kristen. Pada akhirnya kedua
orangtuanya menerima perbedaan dari putri sulungnya itu”
Teks di atas menunjukan bahwa meski pada awalnya ayah
Salma tak menerima dan membantah pemberitaan tersebut, pada
akhirnya ia tetap menerima karena Alma saat ini sudah resmi
menjadi penganut Kristen.
107
Tabel 4.12 “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah
Agama”
Penulis : R Antares P
15 July 2019
Elemen Framing Teks Berita
Define Problem Salmafina Khairunnisa sedang menjadi
buah bibir, putri Sunan Kalijaga ini
diduga pindah agama. Kabar itu diketahui
setelah foto Salmafina mengenakan
kalung salib tersebar di
linimasa. Berikut Tagar rangkumkan
kronologi perjalanan kontroversial dari
perempuan yang akan genap berusia 20
tahun di tanggal 13 Agustus 1999 itu.
Causal
Interpretation
Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat
di publik tanpa hijab yang menutupi
kepalanya. Meskipun mendapat banyak
komentar miring dari warganet, ia tetap
bertahan pada keputusannya membuka
hijab hingga saat ini.
Setelah melepas hijab, kehidupan
Salmafina terlihat lebih glamor dan bebas.
Ia sempat mengunggah kebersamaannya
108
bersama teman-temannya bersantai di
klub malam.
Beberapa waktu lalu sempat beredar
video yang memperlihatkan Alma tengah
mabuk dengan pakaian minim di sebuah
klub malam.
Make Moral
Judgement
Salmafina dikabarkan beralih keyakinan
setelah sebuah video menunjukkan ia
memakai kalung salib sambil memegang
sebuah buku.
Kabar ini langsung menyebar luas dan
menjadi bahan perbincangan di media
sosial. Dalam video tersebut, putri Sunan
Kalijaga itu terlihat sedang berada di
acara kebaktian.
Treatment
Recommendation
Tak lama kemudian ia memposting
pernyataannya di InstaStory Instagram,
meminta tidak menyalahkan orangtuanya
terkait pilihannya.
109
Saya cuma mau bilang, jangan salahkan
orang lain apa lagi orang tua saya atas
keputusan saya. Kesuksesan orangtua tak
bisa diukur dari apakah anak-anaknya
bertahan pada kepercayaan yang
dianutnya.
Salmafina menambahkan, segala
keputusannya diambil karena pergulatan
batin. Tidak ada orang bagaimana ia bisa
mengubah keyakinan. Sehingga orang-
orang tidak layak melakukan
penghakiman
Define Problem yang ada pada berita ini, Tagar.id
menyajikan rangkuman perjalanan Salmafina dari awal hijrah
sampai dengan pindah agama. Hal ini terlihat dari lead
pemberitaan berikut:
“Salmafina Khairunnisa sedang menjadi buah bibir, putri
Sunan Kalijaga ini diduga pindah agama. Kabar itu
diketahui setelah foto Salmafina mengenakan kalung salib
tersebar di linimasa. Berikut Tagar rangkumkan kronologi
110
perjalanan kontroversial dari perempuan yang akan genap
berusia 20 tahun di tanggal 13 Agustus 1999 itu.”78
Salmafina sedang menjadi perbincangan karena fotonya di
linimasa sosial media mulai tersebar, di sana Salmafina terlihat
mengenakan kalung salib. Sehingga menimbulkan kabar bahwa
ia telah berpindah agama. Selanjutnya kata “kontroversial” yang
digunakan oleh tagar.id dalam kamus besar bahasa indonesia
sendiri mempunyai makna bersifat menimbulkan perdebatan.
Tagar menilai bahwa perjalanan hidup dan pilihan yang diambil
oleh Salmafina ini selalu memunculkan perdebatan di
masyarakat.
Causal Interpreatation, dalam pemberitaan ini Tagar
melihat banyaknya sebab Salmafina berpindah agama. Seperti
yang ditampilkan Tagar.id dalam penggalan teks berikut:
“Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat di publik tanpa
hijab yang menutupi kepalanya. Meskipun mendapat
banyak komentar miring dari warganet, ia tetap bertahan
pada keputusannya membuka hijab hingga saat ini.”
“Setelah melepas hijab, kehidupan Salmafina terlihat lebih
glamor dan bebas. Ia sempat mengunggah kebersamaannya
bersama teman-temannya bersantai di klub malam.
78 Antares, “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah Agama”
diunduh pada 28 Maret 2021 dari https://www.tagar.id/kronologi-salmafina-
sunan-hijrah-sampai-pindah-agama
111
“Beberapa waktu lalu sempat beredar video yang
memperlihatkan Alma tengah mabuk dengan pakaian
minim di sebuah klub malam”
Tagar.id melihat kondisi Salma bahkan merangkumnya
setelah dikabarkan pindah agama. Dari perceraiannya ini, Alma
digambarkan langsung berubah drastis karena melepas hijabnya
hingga saat ini, setelah itu kehidupannya dinilai lebih glamour,
dan sering keluar masuk klub malam bersama teman-temannya,
juga menggunakan pakaian minim dan terlihat tengah mabuk.
Dari penjabaran yang telah disebutkan sepertinya tagar melihat
bahwa penyebab dari berpindahnya Salma ke agama barunya
disebabkan oleh pergaulan Salma dengan teman-temannya.
Selain itu kasus perceraiannya turut menjadi salah satu faktor
berubahnya perilaku Salmafina.
Dalam elemen Make Moral Judgement, Berita ini
dibenarkan setelah tagar melihat bahwa Salma hadir diacara
kebaktian, hal ini terlihat dari penggalan teks berita berikut ini;
“Salmafina dikabarkan beralih keyakinan setelah sebuah
video menunjukkan ia memakai kalung salib sambil
memegang sebuah buku. Kabar ini langsung menyebar luas
dan menjadi bahan perbincangan di media sosial. Dalam
video tersebut, putri Sunan Kalijaga itu terlihat sedang
berada di acara kebaktian.”
Pendukung definisi dan penyebab masalah pada
pemberitaan ini adalah setelah beredarnya video Salma yang
112
sedang memegang buku dan memakai kalung salib di acara
kebaktian.
Treatment Recommendation, penyelesaian masalah pada
pemberitaan ini diletakan Tagar.id pada akhir pemberitaan.
Seperti yang terlihat pada penggalan teks berikut:
“Tak lama kemudian ia memposting pernyataannya di
InstaStory Instagram, meminta tidak menyalahkan
orangtuanya terkait pilihannya. “
“Saya cuma mau bilang, jangan salahkan orang lain apa
lagi orang tua saya atas keputusan saya. Kesuksesan
orangtua tak bisa diukur dari apakah anak-anaknya
bertahan pada kepercayaan yang dianutnya. “
“Salmafina menambahkan, segala keputusannya diambil
karena pergulatan batin. Tidak ada orang yang tahu
bagaimana ia bisa mengubah keyakinan. Sehingga orang-
orang tidak layak melakukan penghakiman“
Dari beberapa penggalan teks di atas, Tagar.id menuliskan
kronologi dari awal Salmafina tampil dengan hijabnya sampai
saat ini santer kabar bahwa ia telah berpindah agama. Tagar.id
menguliti semua masa lalu Salmafina. Sama seperti berita tentang
Deddy Corbuzier, gaya penulisan Tagar.id sepertinya dengan
menuliskan kronologi peristiwa dari awal hingga akhir. Namun
perbedaannya, Deddy Corbuzier dikuliti masa lalunya hanya
sampai permukaan. Berbeda dengan Salmafina yang dikuliti
masa lalunya sampai akar terdalam. Namun dalam paragraf
terakhir Tagar.id menuliskan tentang Salmafina yang tidak ingin
113
orangtuanya disalahkan atas pilihan hidupnya. Dalam HAM juga
telah disebutkan bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk
menentukan pilihan hidupnya, yang paling khusus ialah HAM
membebaskan untuk masing-masing dari kita memilih agama
sesuai kepercayaannya masing-masing.
114
BAB V
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Framing Berita Konversi Agama Deddy
Corbuzier dan Salmafina Pada Media Detik.com,
Suara.com, dan Tagar.id
Sebagai media yang hidup di negara majemuk seperti
Indonesia, isu konversi agama mempunyai news value (nilai
berita yang membuat isu ini sering disajikan oleh berbagai
media), walaupun sebenarnya hal tersebut kontradiktif dengan
apa yang telah tertulis di UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik
tentang menghormati hak privasi narasumber dalam penulisan
berita.
Berikut beberapa nilai berita yang terkait dengan isu
keagamaan, yaitu proximity (kedekatan, konflik, human
interest dan public figure). Proximity merupakan unsur yang
menyatakan kedekatan peristiwa yang terjadi dengan
masyarakat dalam kehidupan mereka sehari-hari, bisa
kedekatan secara geografis, psikologis, maupun ideologis.
Agama dianggap dekat dengan masyarakat Indonesia dan
selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.
Berdasarkan perbandingan dalam unsur proximity, media
Detik.com, Suara.com, Tagar.id menganggap bahwa isu
pindah agama ini merupakan isu yang paling dekat dengan
masyarakat dan selalu berhasil menarik perhatian masyarakat.
115
Hal ini terlihat dari isu pindah agama Salmafina dan Deddy
Corbuzier ini dijadikan banyak angle oleh ketiga media
tersebut. Karena banyaknya pembaca yang terus mencari
kabar mendalam dari kedua artis yang telah berpindah agama,
seperti contoh: apa alasan yang membuat artis tersebut
berpindah agama? siapa orang yang memengaruhi artis
tersebut sehingga ia berpindah agama? bagaimana dengan
keluarganya? apakah setuju atau tidak? Dan berbagai kabar
mendalam lainnya yang membuat media terus menerus
mengupdate berita tentang pindah agama dari kedua artis
tersebut.
Semakin banyak audiens yang penasaran, media akan
semakin banyak membuat berita tentang artis tersebut, karena
ketiga media ini sama-sama menjual berita, sehingga mereka
berlomba-lomba untuk bisa menghasilkan traffic yang tinggi
dari masyarakat.
Selanjutnya isu keagamaan terkadang memunculkan
unsur conflict yang menampilkan antara individu atau
kelompok karena kepercayaan. Adanya konflik membuat
salah satu pemberitaan tersebut semakin menarik perhatian
masyarakat untuk diikuti, secara umum, semakin kompleks
dan semakin besar konfliknya, semakin besar minat publik
terhadap berita tersebut. Berdasarkan perbandingan dari unsur
konflik, ketiga media gemar memasukan drama keluarga
dalam pemberitaan, seperti pada pemberitaan tentang pindah
116
agama yang dilakukan Salmafina mendapat penolakan dari
ayahnya
Selain itu unsur human interest pada isu keagamaan
sering kali muncul karena khalayak diajak untuk merasakan
emosi yang ditampilkan dalam pemberitaan, seperti
kesedihan, kegembiraan, simpati, maupun kebencian.79
Dalam perpindahan agama yang dilakukan Deddy Corbuzier
dan Salmafina tentu ada masyarakat yang merasakan beragam
emosi seperti rasa senang karena kini artis tersebut menganut
agama yang sama dengan sebagian masyarakat, dan ada yang
merasakan kesedihan juga bahkan tak jarang mencaci artis
tersebut karena ia berpindah dari agama sebelumnya. Pada
media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id masyarakat diajak
untuk turut merasakan emosi dari kedua pemberitaan tersebut.
Akibat dari unsur ini, Salmafina dan Deddy Corbuzier
mendapatkan bullying dari masyarkat karena dianggap
memainkan agama.
Selanjutnya unsur yang terakhir ialah Public Figure
(orang penting), dalam nilai ini artis dan isu keagamaan
rupanya merupakan perpaduan yang menarik dalam
pemberitaan, karena kebanyakan pembaca menyukai
kehidupan pribadi bahkan agama para artis. Tak jarang, kata
pencarian popular terkait tokoh tertentu adalah bukan soal
79 Septiana Santana, “Jurnalisme kontemporer”, (Jakarta : 2005,
Yayasan Obor Indonesia), h.18-19
117
prestasinya, melainkan soal agamanya. Seperti yang sering
ditemui melalui google, kata pencarian yang populer bagi
masyarakat Indonesia adalah ketika kita mencari “(nama
artis)” lalu kata suggestion selanjutnya adalah “agamanya
apa?”. Rubrik entertainment seperti kehidupan para artis yang
berpindah agama masih banyak diminati oleh masyarakat.
Sehingga ketiga media ini banyak memberitakan tentang
Deddy Corbuzier dan Salmafina. Namun media seharusnya
tetap menghormati kehidupan pribadi artis tersebut, seperti
yang tertera dalam dalam kode etik jurnalistik, yaitu (pasal 8)
tidak menyiarkan berita berbasis prasangka atau diskriminasi
atas dasar perbedaan agama, (pasal 9) menghormati hak
narasumber tentang kehidupan pribadinya.80
Telah dijelaskan pada bab awal bahwa penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan framing
berita konversi agama yang dilakukan Deddy Corbuzier dan
Salmafina pada media Detik.com, Suara.com dan Tagar.id
sebagai berikut:
80 Bekti, Nugroho. Pers Berkualitas Masyarakat Cerdas. Jakarta:
Dewan Pers.2013
118
Tabel 5.1 Perbandingan Framing Detik.com
Media Tema
Berita
Framing Deddy Framing
Salma
Moral Mendapat
hidayah dari
Tuhan
Salmafina
melalui jalan
yang salah
Detik.com Keluarga Ibunda tidak
keberatan, tidak
mewarisi agama
dari keluarga
Cobaan bagi
keluarga
Masa lalu Pernah menikah
dengan Kalina,
seorang muslim
Salmafina
Kontroversial
Detik.com melihat perpindahan agama Deddy sebagai
sebuah hidayah dari Tuhan dan karena ia mendapatkan
bimbingan dari orang yang tepat. Detik.com juga memberi
ruang kepada Deddy Corbuzier untuk menjelaskan tentang
islam di mata Deddy, sedangkan perpindahan Salmafina ini
dianggap sebagai cobaan untuk keluarganya yang sedang
melakukan hijrah, sehingga ayahnya berusaha untuk
mengembalikan jalan Salmafina.
Dalam proses konstruksi yang dilakukan pada
pemberitaan “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali
Ke Islam” dan “Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga
119
Anggap Ujian Hijrah” Detik.com hanya menggunakan Sunan
Kalijaga atau ayah Salmafina sebagai narasumber tunggal dan
tidak mencantumkan pernyataan dari Salmafina langsung.
Terlihat bahwa Detik.com mengabaikan unsur dua sisi atau
cover both side dalam pemberitaannya, dan menjadikan
pendapat narasumber tunggal sebagai pembuat keputusan dan
alat pendefinisian masalah.
Berbeda dengan judul “Alasan Terdalam Deddy
Corbuzier Mualaf” dan “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat
Bersama Sabrina”. Detik menggunakan Deddy Corbuzier
sebagai narasumber dan sebagai alat pendefinisan masalah
juga pembuat keputusan karena ia merupakan objek dari
pemberitaan itu sendiri. Detik.com memberi banyak ruang
berbicara kepada Deddy untuk menjelaskan agama islam
menurut pandangannya. Berbeda dengan pemberitaan
mengenai Salmafina, Salma tidak mempunyai ruang untuk
berbicara demikian mengenai pandangannya, mengenai
agama yang baru dianutnya yaitu agama Kristen, ini terlihat
dari beberapa pemberitaan yang berkaitan dengan Salma,
Detik hanya memberikan space berbicara kepada ayahnya,
yang menolak bahwa Salma pindah agama.
Dalam hal ini terlihat adanya Source Bias yang dilakukan
oleh media Detik.com, yaitu media hanya menampilkan
seluruh narasumber dengan pendapat yang kontra saja atau
120
yang pro saja.81 Menurut perspektif HAM, HAM menegaskan
prinsip kesetaraan, keadilan, dan larangan diskriminasi antara
laki-laki dan perempuan serta mewajibkan negara mengambil
semua langkah dan upaya untuk menghapuskan diskriminasi
kepada perempuan, termasuk dalam penikmatan hak atas
kebebasan beragama.82 Dalam hal ini Salmafina tidak
memiliki keadilan yang setara dengan Deddy Corbuzier
karena source bias yang dilakukan Detik.com.
Melalui framing, kita bisa melihat bagaimana perspektif
yang digunakan wartawan dalam menyeleksi isu dan menulis
berita. Perspektif wartawan lah yang menentukan bagian mana
yang digunakan dan dihilangkan dari suatu peristiwa. Dalam
hal ini wartawan Detik.com mengaku tidak setuju atas
fenomena pindah agama dari muslim ke non muslim.
Perspektif ini pada akhirnya memengaruhi pemberitaan yang
ditulis oleh Detik.com sebagai bahan konstruksi.
Kita kan sama-sama muslim, ya pasti sepakat lah kalau
Kristen masuk islam kita pasti seneng lah. Sepakat2 aja.
Tapi kalau untuk publikasi ini subyektif saya idealnya
tidak usah dipublikasi sebenernya sih, tapi karena posisi
81 Try Kusuma Sri Haryaningrum, “Analisis Penerapan Kode Etik
Jurnalistik Passal 3 pada SKH Republika”, Skripsi (Yogyakarta: Program
Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2007), 26. 82 Siti Aisyah. Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan Pengaturan
Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan. Jakarta :
Komnas HAM, 2020
121
saya sebagai jurnalis mau ga mau harus dikerjakan kan.
Hehehehe ya kalau jawaban pribadi ga setuju.83
Dalam kode etik jurnalistik pasal 8, wartawan dilarang
menyiarkan berita berbasis prasangka atau diskriminasi atas
dasar perbedaan agama, dan dalam pasal 3 juga disebutkan
wartawan tidak mencampurkan fakta dan opini yang
menghakimi. Tetapi dalam prakteknya dari kedua perbedaan
berita ini, detik.com dianggap keluar batas dalam
memberitakan isu konversi agama ini, karena bisa muncul
sikap saling membandingkan antara agama yang dianut dari
kedua artis tersebut.
Tabel 5.2 Perbandingan Framing Suara.com
Media Tema
Berita
Framing Deddy Framing Salma
Moral Setelah menjadi
mualaf, Deddy
terlihat gagah
Merubah
penampilan
karena laki-laki
Suara.com
Keluarga Turut
bersukacita
Ayah menyesal
menikahkan
putrinya
83 Wawancara Pribadi dengan Wartawan Detik.com Ristu Hanafi
pada 06 Agustus 2021
122
Masa
lalu
Sempat
menikah beda
agama dengan
mantan istri
Sosok
kontroversial
Suara.com memberitakan isu ini dengan melihat
perubahan penampilan dari kedua artis tersebut setelah
berpindah agama, selanjutnya Suara.com meminta tanggapan
dari masing-masing keluarga kedua artis tersebut, di mana
Kalina, sebagai mantan istri Deddy dan latar belakangnya
yang merupakan seorang muslim turut bersuka cita atas berita
perpindahan agama yang dilakukan Deddy, sedangkan ayah
Salmafina dinilai menyesal telah menikahkan putrinya dengan
mantan suami Salmafina, yaitu Taqy Malik karena
perceraiannya dianggap sebagai faktor yang menjadikan
Salmafina berpindah agama.
Dalam proses konstruksi yang dilakukan oleh Suara.com,
keduanya sama-sama memberitakan tentang penampilan
kedua artis tersebut usai melakukan konversi agama. Namun
ada yang berbeda dari kedua narasi pemberitaannya.
Suara.com menggunakan kata “gagah” dalam pemberitaan
mengenai Deddy Corbuzier yang tampil dengan menggunakan
peci di kepalanya. Sedangkan dalam pemberitaan Salmafina,
Suara.com secara gambling memberitakan tentang perubahan
penampilan Salmafina, Salmafina digambarkan sebagai
123
remaja labil yang sering merubah penampilannya karena
dekat dengan seorang laki-laki, bukan dari hatinya
sendiri. Hal ini terlihat dari penggalan teks “Sebelum
hijrah, Salma bukanlah sosok yang religus. Ia merupakan
remaja ibu kota yang gaul dan selalu mengikti tren,
termasuk dalam hal fesyen. Sejak dekat dengan Taqi
Malik, Salma meretas perjalanan hijrah.”
Pada awal perubahan hijrah Salmafina, suara.com memuji
penampilannya tersebut karena mengenakan cadar, Suara.com
juga menilai Salmafina terlihat nyaman memakai cadar
tersebut. Namun pada perubahan selanjutnya, semenjak
Salmafina diceraikan oleh Taqy Malik, Suara.com mengaku
terkejut dengan Salmafina yang telah melepas hijabnya dan
terlihat memakai sebuah kalung salib di lehernya.
Berdasarkan perbedaan dari kedua berita ini
wartawan Suara.com mengonfirmasi hal tersebut dalam
wawancara yang peneliti lakukan :
Mungkin reporter atau editornya saat itu punya
pandangan kalo diframing si Salmafinanya ini hijrah
bulshit ya bakal banyak yang baca karena itu memuaskan
si pembaca. Kalo misalnya cuma dibikin lempeng aja ya
mungkin gak bakal menarik, gitu. Maksudnya bukan
berarti punya pandangan kalau muslim jadi non muslim
itu gak didukung, terus kalo non muslim jadi muslim itu
124
didukung tapi bicara soal kronologinya, cerita dibalik
peristiwa itu gitu.84
Fakhri mengakui bahwa setiap pemberitaan yang
dinaikkan oleh media suara merupakan hasil campur tangan
dari perspektif wartawan dan editor yang menulis pemberitaan
tersebut. Terlihat dari penggalan wawancara berikut ini :
Pasti itu campur tangan editor yang kurang suka sama itu
tuh bisa aja terjadi gitu. Meskipun kita satu kantor
pandangan atas suatu peristiwa bisa aja berbeda gitu. Jadi
mungkin terkesan ga netral gitu ya hmm yayaya iya sih.
Itu pasti dipengaruhi sama perspektif editor dan
penulisnya. Ngga mesti soal agama pun pasti perspektif
pribadi dalam suatu isu pasti ditulis lah.85
Lebih lanjut Fakhri menjelaskan bahwa background dari
seorang tokoh yang diberitakan merupakan faktor penentu
pemilihan angle agar berita tersebut bisa lebih menarik.
Misalnya kaya Deddy Corbuzier masuk islam gitu kan, itu
pasti beritanya positif semua ya karena ga ada ceritanya
mungkin dulu Deddy dulunya gimana, jadi ga ada arah
kesana. Sementara kalau kasusnya si Salmafina ini
dibikin ke sana bakal lebih menarik, mungkin editor
punya terjemahan begitu. Makanya balik lagi itu ke
perspektif pribadi yang membuat beritanya menjadi di-
framing gitu.86
Pada pemberitaan konversi agama yang dilakukan
Salmafina ini mempunyai nilai berita conflict bersama
84 Wawancara Pribadi dengan Wartawan Suara.com Fakhri pada 13
April 2021 85 Ibid 86 Ibid
125
keluarganya, khususnya sang ayah yaitu Sunan Kalijaga.
Drama keluarga dihadirkan dalam pemberitaan ini karena
semakin besar konfliknya, masyarakat akan semakin tertarik
untuk mengikuti isu tersebut.
Tabel 5.3 Perbandingan Framing Tagar.id
Media Tema
Berita
Framing Deddy Framing
Salma
Moral Bukan karena
perempuan
Pelarian
Tagar.id Keluarga Keluarga banyak
yang multi religi,
Beragam agama ada
dalam keluarganya
Hubungan
keluarga
retak karena
berpindah
agama
Masa
lalu
Mendapat
bimbingan dari
orang yang tepat
Pergaulan
bebas
Tagar.id sebagai media yang mempunyai salah satu misi
menjadi media yang memperkuat persatuan dan toleransi
dalam keberagamaan di Indonesia. Menampilkan berita
pindah agama Deddy Corbuzier dan Salmafina urut sesuai
kronologi kejadian dari masa lalu hingga isu tersebut
diberitakan, tetapi lebih mengulik dengan detail tentang masa
lalu Salmafina yang digambarkan berpindah agama karena
126
pengaruh pergaulan bebasnya. Konstruksi selanjutnya “Deddy
Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita” dan
“Salmafina Pindah Agama Serius atau Pelarian?” terlihat
perbedaan dari kedua pemberitaan tagar. Perpindahan Deddy
Corbuzier digambarkan bukan karena wanita melainkan
karena ia mendapat ketenangan dalam islam. Lalu
perpindahan Salmafina digambarkan sebagai pelarian semata
karena perceraian yang dialaminya, terlihat dari questions
headline yang dipilih oleh Tagar.
Dalam proses konstruksi terlihat Tagar.id memberi ruang
kepada Deddy Corbuzier untuk meluruskan polemic yang
tersebar di masyarakat. Hal ini terlihat dari headline yang
ditulis oleh Tagar.id yang terkesan mengklarifikasi isu yang
tersebar di masyarakat lewat pemberitaan “Deddy Corbuzier
Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita”, dan narasumber
tunggal yang dipilih oleh Tagar.id merupakan Deddy
Corbuzier sendiri. Tagar.id juga memberi informasi bahwa
sinyal Deddy Corbuzier masuk islam sudah terlihat dari satu
sampai dua tahun kebelakang, di mana Deddy Corbuzier yang
merupakan seorang youtuber mengundang pemuka agama
Islam untuk berbincang di kanal youtubenya. Deddy
Corbuzier mengungkap alasaannya masuk islam ialah karena
merasa islam agama yang penuh rahmat, tetapi ia mengaku
masih terus belajar dengan para pemuka agama. Sebagai
pendukung dari pernyataan Deddy Corbuzier, Tagar.id
127
mewawancarai salah satu guru yang membimbing Deddy
pindah agama, yaitu Gus Miftah. Gus Miftah ikut menegaskan
bahwa Deddy memang memiliki keinginan untuk mempelajari
agama islam dari enam bulan lalu, dan bukan karena Wanita.
Sementara dalam proses konstruksi Salmafina terlihat
tagar.id mempertanyakan keseriusan Salmafina dalam pindah
agama, tagar.id melihat bahwa semenjak Salmafina bercerai
dengan Taqy Malik, ia kerap menjadi perbincangan publik,
karena itulah tagar menganggap bahwa perpindahan agama
Salmafina ini hanya sekedar pelarian semata. Tagar.id juga
mengkonstruksi pindah agama yang dilakukan oleh Salmafina
berawal dari perceraiannya dengan Taqy Malik. Tagar.id
melihat bahwa setelah bercerai dengan Taqy Malik, Salmafina
langsung membuka hijabnya di depan publik, kemudian
kembali memasuki pergaulan yang bebas dan glamor. Sempat
terekam memakai pakaian minim dan tengah mabuk bersama
teman-temannya, dan akhirnya diberitakan pindah agama.
Tagar.id menekankan fakta tersebut dalam elemen Causal
Interpretation (Penyebab Masalah).
Dari kedua pemberitaan tersebut, Redaktur Tagar.id
mengkonfirmasi bahwa terdapat perbedaan latar belakang
narasumber yang memengaruhi pemberitaan. Hal ini
dikonfirmasi dalam wawancara berikut:
Jadi gini, kenapa beda beritanya? Karena kita juga melihat
sosoknya juga sih kadang kalau kaya gitu. Karena kita
128
bekerja di media online kan biar clickbait. Juga lihat
sosoknya, kalau Salmafina kan banyak tingkah nih
orangnya. Kalau Deddy Corbuzier kan orangnya kalem
gitu kan, biasa-biasa aja, dia orangnya ngga bombastis.
Kalau Salmafina ini kan kontroversial. Yang kaya begitu
biar ujung2nya clickbait karena beda sama kaya tadi
online dan cetak. Kalau cetak tidak mementingkan
clickbait. Tapi kalau di online ini satu narasumber aja
udah bisa bikin beberapa angle kan biar clickbait. Tapi
balik lagi ke personnya itu tadi, karena orangnya ini yang
satu kalem-kalem aja, yang satu ini heboh, jadi bukan
masalah beda pemberitaanya. Sebenernya cuma karena
orangnya, dan clickbait tadi gitu kan.87
Melalui wawancara yang dilakukan, tagar.id menyatakan
bahwa sosok yang diberitakan mempunyai pengaruh yang
besar dengan pemberitaan tersebut. Hal ini sejalan dengan
pernyataan redaktur Tagar.id berikut:
Nah saya mengakui aja gitu kadang dunia udah kayak
begini mau ga mau harus ngikutin alur, media yang lain
juga begitu kan? Gak hanya tagar aja. Cuma pengen dapet
clickbait semua media online tuh begitu, ya tujuannya
untuk dapat pembaca, bagaimana kita meraih pembaca
kalau nggak dengan cara seperti itu kan? Karena
persaingan media online tuh luar biasa sekali. Nah kalau
datar-datar aja gamau ada yang ngeklik tu berita.
Bagaimana caranya biar keindex sama google itu berita di
halaman pertama kalau kita mungkin ga bikin berita yang
bombastis ya, tapi jangan bombastis-bombastis banget
juga. Paling engga ini juga harus ada faktanya juga, balik
lagi ke fakta dan data tetap tidak boleh keluar dari itu.
Faktanya begini ya ditulis, datanya begini ya ditulis.
Salmafina kan orangnya panjat sosial banget kan, jadi ya
87 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Tagar.id Hermawan pada 03
Maret 2021
129
kadang kita kebawa sama sosoknya juga. Sedikit
banyaknya narasumber mempengaruhi isi berita.
Meskipun Tagar.id mengakui bahwa terdapat pengaruh
yang besar dari sosok narasumber kepada pemberitaan, namun
peneliti mengasumsikan hal ini sebagai salah satu strategi
media tagar dalam bertahan di tengah persaingan media yang
begitu ketatnya. Meskipun begitu, harus ada batasan yang
jelas bagi media dalam memberitakan isu konversi agama ini.
karena bila pemberitaan terus menerus dibiarkan seperti ini,
pelaku konversi agama dari islam ke agama yang lain adalah
pihak yang sangat dirugikan, karena mereka tidak
mendapatkan haknya untuk bebas memilih agama yang mau
mereka anut.
Dalam hal ini Salmafina berpindah agama pada usia 19
menuju 20 tahun, dalam HAM usia ini sudah dianggap dewasa
bukan lagi anak-anak, Salmafina merupakan perempuan, yang
sama-sama memiliki hak untuk bebas berpikir dan bebas
memilih keyakinannya. Masyarakat tidak mempunyai hak
untuk membatasi atau menyalahkan pilihan hidup yang dipilih
oleh Salmafina sendiri, karena tindakan seperti itu sangat
melanggar kebebasan beragama yang dijunjung tinggi oleh
HAM di negara kita.
130
B. Tinjauan Perlindungan HAM Pada Berita Konversi
Agama
Perlindungan hak asasi manusia merupakan bentuk
syukur atas persamaan dan martabat manusia yang diberikan
oleh Tuhan Yang Maha Esa, tanpa membedakan warna kulit,
jenis kelamin, ras, agama atau status sosial. Dengan adanya
prinsip kesetaraan ini, manusia memiliki kesempatan yang
sama dalam memperoleh kebebasan dan mengeksplorasi
potensi dalam dirinya demi mengembangkan kualitas
hidupnya.
Suatu negara dianggap berhasil apabila memiliki tingkat
pelanggaran HAM yang rendah. Seperti dilansir dalam
Kompas.com negara Skandinavia atau negara yang terletak
dibagian utara Eropa merupakan negara dengan tingkat
pelanggaran ham terendah di dunia. Negara tersebut adalah
Denmark, Norwegia, Finlandia, dan Swedia. Sementara
Indonesia sendiri menempati urutan ke-30 dari 197 negara,
dengan jumlah pelanggaran HAM terbanyak di dunia.88
Dengan peringkat tersebut, artinya masih banyak tugas negara
ini dalam membenahi tingginya tingkat pelanggaran HAM.
Bentuk jaminan perlindungan hak asasi manusia yang
diselenggarakan oleh negara-negara demokrasi termasuk
88https://internasional.kompas.com/read/2013/12/05/1319531/10.Neg
ara.dengan.Kondisi.HAM.Terburuk.di.Dunia “Negara dengan kondisi ham
terburuk di dunia” dilansir 25 agustus 2021
131
Indonesia telah diimplementasikan melalui intrumen
internasional dan instrument nasional. Bentuk perlindungan
hak asasi manusia dalam instrument internasional dilakukan
melalui ratifikasi sejumlah konvensi-konvensi internasional
seperti ratifikasi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
(DUHAM) dan Konvenan Internasional Hak Sipil dan Politik,
serta dalam beberapa konvenan lain yang membahas hak asasi
manusia. Sedangkan wujud dari perlindungan hak asasi
manusia instrument nasional dilakukan dengan membentuk
sejumlah perundang-undangan yang mengatur tentang hak
asasi manusia dan juga beberapa peraturan perundang-
undangan lain yang mengandung substansi perlindungan hak
asasi manusia.89
Dalam pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
menyatakan bahwa:
All human beings are born free and equal in dignity and
rights. They are endowed with reason and conscience and
should act towards one another in a spirit of brotherhood.
Artinya : Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai
martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal
dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain
dalam persaudaraan.
Selanjutnya dalam pasal 2:
89 Syamsul Anam, Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap
Transgender di Kabupaten Jember Perspektif Hak Asasi Manusia. Jember :
Kementrian Agama
132
Pasal 2
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-
kebebasan yang tercantum di dalam Deklarasi ini dengan
tidak ada pengecualian apa pun, seperti pembedaan ras,
warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau
pandangan lain, asal-usul kebangsaan atau
kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan
lain.
Kedua pasal tersebut menggunakan frasa “all human” yang
berarti semua manusia mempunyai hak yang sama di muka
bumi ini tanpa terkecuali. Lahirnya deklarasi ini sebagai
bentuk penghormatan kepada seluruh manusia tanpa
membedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, dan
agama. Mereka semua berhak mendapatkan hak-hak tersebut,
karena semua terlahir dengan merdeka dan mempunyai hak
yang sama. Semua orang di sini mencakup pelaku konversi
agama.
Pasal 7 Semua orang sama di depan hukum dan berhak atas
perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi. Semua
berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap bentuk
diskriminasi yang bertentangan dengan Deklarasi ini, dan
terhadap segala hasutan yang mengarah pada diskriminasi
semacam ini.
Pasal 18 Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati
nurani dan agama; dalam hal ini termasuk kebebasan
berganti agama atau kepercayaan, dengan kebebasan untuk
menyatakan agama atau kepercayaann dengan cara
mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan
mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan
orang lain, di muka umum maupun sendiri.
133
Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di atas
dengan jelas menyatakan bahwa hak tersebut termasuk pada
hak kebebasan untuk mengubah agama atau kepercayaannya
dan kebebasan untuk menyatakan dirinya dengan agama yang
baru secara terbuka atau tertutup kepada publik.
Instrument internasional lainnya yang menjadi dasar
perlindungan HAM bagi pelaku konversi terdapat dalam
Internasional Convenant On Civil And Political Right
(ICCPR). Pengakuan, penghormatan, dan jaminan
perlindungan hukum bagi pelaku konversi agama disebut
dalam pasal 18 dan pasal 26.
1. Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan
dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk
menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya
sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum
atau tertutup, untuk menjalankan agama dan
kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan,
pengamalan, dan pengajaran.
2. Tidak seorang pun dapat dipaksa sehingga terganggu
kebebasannya untuk menganut atau menetapkan agama
atau kepercayaannya sesuai dengan pilihannya.
Pasal 26:
Semua orang berkedudukan sama di hadapan hukum dan
berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa
134
diskriminasi apapun. Dalam hal ini hukum harus melarang
diskriminasi apapun, dan menjamin perlindungan yang
sama dan efektif bagi semua orang terhadap diskriminasi
atas dasar apapun seperti ras, warna, jenis kelamin, bahasa,
agama, politik atau pendapat lain, asal-usul kebangsaan
atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lain.
Payung hukum yang melindungi pelaku konversi agama
ada dalam kedua pasal ini. Negara berjanji untuk menghormati
dan menjamin hak-hak sipil dan politik bagi semua, tanpa
pembedaan apapun seperti ras, suku, agama, bahasa, warna
kulit, jenis kelamin, asal usul kebangsaan, kekayaan, kelahiran
atau status lainnya.
Kini telah ditetapkan bahwa kebebasan beragama tidak
dapat dipisahkan dari kebebasan berpindah agama. Pada tahun
1986, Elisabeth Odio Bénito menulis Deklarasi 1948 dan 1981
dan Kovenan Internasional tentang Sipil dan Hak-Hak Politik
yang meskipun kata-katanya sedikit berbeda, semuanya
memiliki arti yang persis sama: yang dimiliki setiap orang
yaitu hak untuk meninggalkan agama atau kepercayaan
seseorang dan mengadopsi yang lain, atau untuk tetap tanpa
agama sama sekali. Artinya, hal tersebut tersirat dalam konsep
hak atas kebebasan berpikir, hati nurani, beragama dan
berkeyakinan, terlepas dari bagaimana konsep disajikan.90
90 Report of the United Nations High Comissioner for Human
Rights about Discriminatory laws and practices on Freedom of Religion or
Belief, h. 7
135
Hak beragama masuk ke dalam non degerable artinya, hak
tersebut harus dipenuhi oleh negara dalam kondisi dan situasi
apapun. Tidak ada yang bisa memaksa seseorang untuk
mengubah agamanya, karena hal tersebut merupakan
pelanggaran dari kebebasan beragama.
Selanjutnya dalam instrument nasional untuk konteks
hukum hak asasi manusia tidak berbeda jauh dengan
instrument internasional. Karena kedua peraturan tersebut
harus sejalan. Jika undang-undang melarang atau membatasi
hak untuk berpindah agama, akan bertentangan dengan
standar dan ketentuan hak asasi manusia internasional. Bentuk
jaminan perlindungan hak asasi manusia di Indonesia
tercantum dalam pasal 28 UUD 1945. Dalam pasal 28 huruf A
hingga huruf J UUD 1945 diatur mengenai jaminan HAM
yang meliputi hak untuk hidup, hak untuk membentuk
keluaga, hak untuk mengakses pendidikan, hak untuk
mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, hak untuk
bebas menjalankan keyakinan dan agamanya, hak untuk
mendapatakn kebebasan dan keamanan diri, hak untuk
terhindar dari siksaan, hak untuk mengakses informasi dan
hak untuk mempunyai tempat tinggal.
Pasal 28I ayat (4) UUD RI 1945 menegaskan
“perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak
asasi manusia adalah tanggung jawab negara , terutama
pemerintah”. Negara wajib melindungi dan menghormati
136
HAM sebagai sesuatu yang melekat dan kodrati bagi setiap
warga negara, wujud jaminan dan perlindungan HAM
dimanifestasikan melalui prinsip non diskriminasi yang
terdapat dalam pasal 3 ayat (3) Undang-Undang No. 39 tahun
1999 tentang HAM yang berbunyi: “Setiap orang berhak atas
perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,
tanpa diskriminasi”
Negara menjamin dan melindungi pelaku konversi agama
agar terus mendapatkan haknya. Namun seiring haknya
dijamin oleh undang-undang, setiap warga negara juga harus
tunduk pada pembatasan yang diatur dalam pasal 28 J ayat 2
UUD 1945 yang berbunyi:
Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang dengan maksud semata-mata untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang
adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
Pasal tersebut masih menjadi indikator dalam pelaksanaan
HAM di Indonesia, yang harus bersendikan nilai-nilai agama
atau lazim disebut sebagai HAM yang berketuhanan. Bahwa
dalam menjalankan hak asasi manusia juga dibatasi kewajiban
asasi yang diselaraskan dengan nilai-nilai agama, moral
masyarakat, dan pertimbangan ketertiban umum. Nilai-nilai
moral dan agama ini yang melegetimasi kepada masyarakat
untuk melakukan tindakan diskriminasi atau kekerasan bagi
137
pelaku konversi agama. Karena sebagian masyarakat
Indonesia masih tabu mengenai fenomena pindah agama ini,
ajaran agama yang juga melarang pindah agama dari Islam ke
non Islam dan melabeli pelaku dengan sebutan murtad pun
telah tertanam dalam memori masyarakat muslim. Sehingga
eksistensi mereka dianggap melanggar nilai-nilai ajaran
agama.
Hingga saat ini, publik figur yang melakukan konversi
agama, khususnya yang keluar dari islam, telah lama
menderita stigmatisasi sebagai kelompok “murtad”. Hasilnya,
banyak publik figur yang mendapatkan bullying dari
masyarakat lewat sosial media. Banyak pelaku pindah agama
yang terpaksa menutup kolom komentar atau off sementara
dari akun sosial media miliknya sampai isu tersebut mereda
atau telah dilupakan oleh masyarakat.
Pencantuman “nilai-nilai agama” pada pasal 28J UUD RI
1945 sebagai alasan pembatasan HAM, yang tidak ada
didalam instrumen HAM Internasional ini seharusnya
dimaknai berdasarkan nilai-nilai universal dalam agama-
agama dan keyakinan yang ada, bukan dimaknai hanya dari
satu ajaran agama tertentu. Penerapan pembatasan dalam pasal
ini harus memenuhi unsur “masyarakat yang demokratis” dan
memenuhi “tuntutan yang adil”.91 Negara yang menerapkan
91 Siti Aisyah, Zainal Abidin, dkk. “Standar Norma dan Pengaturan
Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan”, h. 26.
138
pembatasan memiliki kewajiban untuk menunjukan bahwa
pembatasan tersebut tidak merusak demokrasi dalam
masyarakat. Kata “tuntutan yang adil” dapat memiliki arti
masuk akal dan proporsional yang menegaskan bahwa
pembatasan tersebut mempunyai alasan yang masuk akal, dan
sebagai pembatasan yang jelas. seperti contoh keadaan
darurat, ketertiban publik, dan keselamatan publik.
Seharusnya “nilai-nilai moral dan agama” yang tercantum
pada 28J UUD RI 1945 tidak bisa dijadikan legetimasi untuk
melakukan pembatasan hak pada pelaku pindah agama, karena
pembatasan hanya boleh dilakukan pada alasan yang masuk
akal dan mengancam keselamatan pribadi, atau negara.
Menurut Komentar Umum Komite HAM no. 11 (19),
hukum negara wajib melarang adanya setiap pengamalan
agama atau keyakinan yang dapat digunakan sebagai
propaganda untuk berperang atau advokasi kebencian
nasional, rasial atau agama yang dapat mendorong terjadinya
diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan.92
Dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 1 ayat (3) Undang-
Undang No 39 tahun 1999 mengenai kategori yang termasuk
diskriminasi, yaitu:
Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengecualian yang langsung ataupun tidak langsung
didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama,
suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
92 Ibid, h. 27.
139
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang
berakibat, pengurangan, penyimpangan atau penghapusan,
pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi
manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya.
Definisi diskriminasi dijelaskan secara lebih rinci dalam
ketentuan pasal 1 ayat (3) dengan menyebutkan kategori-
kategori pelarangan diskriminasi yang meliputi etnik,
kelompok, golongan, ras, suku, agama dan aspek kehidupan
lainnya. Secara eksplisit pelarangan melakukan diskriminasi
atas perbedaan pilihan keyakinan telah tertulis dalam undang-
undang di atas, pemahaman ini berimplikasi bahwa setiap
bentuk pelanggaran kekerasan dan diskriminasi yang didapat
pada pelaku konversi agama merupakan tanggung jawab
negara untuk melindungi setiap warga negara dari segala
bentuk tindakan diskriminasi.
Source bias, pengucilan, pelabelan negatif, serta
stigmatisasi merupakan contoh dari bentuk pembatasan
terhadap pelaku konversi agama sebagai manusia yang
mempunyai hak untuk mendapatkan akses yang sama dalam
memenuhi kebutuhan rohaninya dalam memilih agama yang
diyakini. Pembedaan perlakuan terhadap seseorang yang
berpindah agama dari agama mayoritas ke agama minoritas
merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan karena
bertentangan dengan jaminan perlindungan HAM yang
diamanatkan melalui DUHAM, ICCPR dan UUD 1945
140
tentang hak asasi manusia. Harus ada batasan yang jelas bagi
media yang akan meliput tentang isu konversi agama agar
tidak muncul sikap saling membandingkan dan mencaci antar
agama yang satu dengan agama yang lain.
141
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data temuan dan pembahasan penelitian yang
telah peneliti paparkan pada bab-bab sebelumnya dengan
menggunakan metode analisis framing Robert Entman terkait
pemberitaan konversi agama Deddy Corbuzier dan Salmafina
pada media Detik.com, Suara.com, dan Tagar.id yang rilis pada
tahun 2019, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
Detik.com melihat konversi agama yang dilakukan oleh
Salmafina sebagai ujian dari Tuhan kepada keluarganya yang
sedang dalam proses hijrah atau mendekatkan diri kepada
Tuhan. Sedangkan konversi agama yang dilakukan oleh Deddy
Corbuzier Detik.com melihat karena ia mendapat hidayah dan
merasa islam agama yang indah.
Suara.com melihat konversi agama yang dilakukan oleh
Deddy Corbuzier sebagai perubahan yang positif, gagah
menggunakan peci, dan semua orang khususnya mantan
isterinya turut bersuka cita menyambut kepindahan agama
Deddy ini. Sedangkan Salmafina diberitakan sebagai sosok
yang kontroversial, sehingga ada ayah yang dibuat menyesal
karena pernah menikahkan putrinya.
142
Tagar.id melihat konversi agama yang dilakukan oleh
Deddy Corbuzier karena ia menemukan ketenangan dalam
islam yang penuh rahmat ini, bukan berpindah agama karena
wanita. Sedangkan Tagar.id mempertanyakan keseriusan
Salmafina dalam melakukan konversi agama. Tagar.id melihat
Salmafina berpindah agama sebagai pelarian dari semua
masalah yang dihadapinya, terutama setelah bercerai dengan
mantan suaminya, yaitu Taqy Malik.
Persamaan dari ketiga media ini adalah bahwa mereka
sepakat menolak konversi agama yang dilakukan dari agama
islam ke agama yang lain, serta menerima konversi dari agama
lain ke agama Islam, karena perspektif yang dianut masing-
masing wartawan bahwa keluar dari agama islam merupakan
larangan agama dan masuk dalam kategori dosa besar.
Adanya source bias yang dilakukan oleh ketiga media
membuat Salmafina mengalami stigma negatif dari
perpindahan agamanya ini, karena tidak adanya kesempatan
yang diberikan untuk menyatakan pendapatnya seperti yang
dilakukan oleh Deddy Corbuzier. Persepsi wartawan juga
memengaruhi arah pemberitaan.
Upaya perlindungan HAM bagi pelaku konversi agama
tertera dalam hukum internasional dan hukum nasional, kedua
hukum ini sangat mengutamakan kebebasan beragama.
Kebebasan beragama tidak dapat dipisahkan dari kebebasan
143
berpindah agama. Negara menjamin dan melindungi pelaku
konversi agama agar terus mendapatkan haknya.
Diluar dari apa yang dikonstruksi oleh ketiga media
terhadap isu konversi agama ini, kita harus mengetahui bahwa
konversi agama dapat dimaknai secara berbeda tergantung
perspektif apa yang diyakini oleh wartawan dan media. Sosok
yang diberitakan juga turut mempengaruhi arah pemberitaan
tergantung dari bagaimana rekam jejak masa lalu kedua artis
tersebut.
B. SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat
beberapa poin yang peneliti dapat sarankan adalah:
1. Saran kepada media online :
Media mempunyai pengaruh yang cukup besar sebagai
alat kontrol sosial. Logika media bisa dengan mudah
memengaruhi pola pikir masyarakat. Sebagai alat
kontrol sosial, hendaklah media bersikap bijak dan
mendidik dalam memberitakan suatu isu, khususnya isu
keagamaan. Media harus mengarahkan masyarakat
kepada persatuan, bukan sebaliknya, menjadi alat
provokasi untuk melakukan diskriminasi pada setiap
perbedaan.
2. Saran kepada mahasiswa/masyarakat umum :
144
Masyarakat diharap lebih cerdas dalam memandang isu
yang diberitakan oleh media, hal ini dikarenakan setiap
media memiliki nilai dan ideologi dalam membingkai
pemberitaan. Jangan sampai karena perbedaan
pandangan ini masyarakat larut saling membenci,
mencaci agama lain karena merasa agamanya yang
paling baik, hal ini hanya akan menimbulkan konflik
intoleransi dalam negeri ini. Sebagai mahkluk Tuhan,
hendaknya kita saling menghargai kehidupan dan
pilihan hidup dari orang yang memiliki perbedaan
dengan kita, karena mereka juga memiliki hak asasi
yang..sama..dimata..negara.
145
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa.
Jakarta: Kencana, 2008.
Entman, Robert. Framing Bias : Media in the
Distribution of Power, Journal of Communication
ISSN 0021-9916.
Eriyanto, Analisis framing Konstruksi, Ideologi, dan
Politik Media Media. Yogyakarta: LkiS
Yogyakarta, 2011.
Fitrah, Muh. Luthfiyah. Metodologi Penelitian;
Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi
Kasus. Sukabumi: CV Jejak, 2017.
Kusumaningrat, Hikmat & Purnama Kusumaningrat.
Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja
Rosdakaryak, 2007.
Nugroho, Bekti. Pers Berkualitas, Masyarakat Cerdas.
Jakarta: Dewan Pers. 2013.
Ramayulis. Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia,
2016.
Santana, Septiana. Jurnalisme kontemporer. Jakarta :
Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Santoso, Edi. Mite, Setiansyah. Teori Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi
Manusia.
Skripsi dan Jurnal
146
Aisyah, Siti. Zainal Abidin, dkk. Standar Norma dan
Pengaturan Nomor 2 Tentang Hak Atas Kebebasan
Beragama dan Berkeyakinan. Jakarta : Komnas
HAM, 2020.
Anam, Syamsul(2019). Konstruksi Sosial Masyarakat
Terhadap Transgender di Kabupaten Jember
Perspektif Hak Asasi Manusia. Jember :
Kementrian Agama.
Basuki, Singgih.(2013). Kebebasan Beragama dalam
Masyarakat (Studi Tentang Pindah Agama dan
Konsekuensinya Menurut Pemikir Muslim
Kontemporer). Religi, Vol IX.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia(2014). Jurnal
HAM.
Mulia, Siti Musdah.(2007). Hak Asasi Manusia dan
Kebebasan Beragama. Lembaga Studi dan
Advokasi Masyarakat.
Putri H. 2019. Konstruksi Isu Toleransi Agama Dalam
Media Online. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. UIN Syarif
Hidayatullah: Jakarta.
Report of the United Nations High Commissioner for
Human Rights about Discriminatory laws and
practices on Freedom of Religion or Belief
Zakiyah. (2015). Agama Dalam Konstruksi Media
Massa; Studi Terhadap Framing Kompas dan
Republika Pada Berita Terorisme. Peneliti Balai
Penelitian dan Pengembangan Agama, Vol 22.
Internet
Adrian, Dicky. “Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat
Bersama Sabrinna” (Lihat:
147
https://hot.detik.com/celeb/d-4641378/alasan-
deddy-corbuzier-mualaf-saat-bersama-sabrina)
Afifiyah, Siti. “Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim
Bukan Karena Wanita”
(Lihat:https://www.tagar.id/deddy-corbuzier-
menjadi-muslim-bukan-karena-wanita)
Antares, “Kronologi Salmafina Hijrah Sampai Pindah
Agama” (Lihat:https://www.tagar.id/kronologi-
salmafina-sunan-hijrah-sampai-pindah-agama)
Antares,” Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau
Pelarian?” (Lihat: https://www.tagar.id/salmafina-
sunan-pindah-agama-serius-atau-pelarian/)
Bend Abidin Santosa, “Menelisik Taktik Media Dalam
Pusaran “Konflik” di Tahun Politik”
(Lihat:https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/ba
ca/12790/Menelisik-Taktik-Media-dalam-Pusaran-
Konflik-di-Tahun-Politik.html)
Globalreligiousfutures.org, “The country with the
largest muslim population”
(Lihat:http://www.globalreligiousfutures.org/religi
ons/muslims)
Detik.com, “Jajaran Redaksi Detik”
(Lihat:https://www.detik.com/redaksidiunduh)
Farouk, Yazir “Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga
Nyesel Pernah Menikahkan Salmafina”
(Lihat:https://www.suara.com/entertainment/2019/
07/13/115629/kabar-pindah-agama-sunan-
kalijaga-nyesel-pernah-menikahkan-salmafina)
Hanafi, Ristu. “Alasan Terdalam Deddy Corbuzier
Putuskan Mualaf” (Lihat
148
https://hot.detik.com/celeb/d-4595122/alasan-
terdalam-deddy-corbuzier-putuskan-mualaf)
Hawari, Hanif. “Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina
Kembali Ke Islam”. (Lihat:
https://hot.detik.com/celeb/d-4623126/sunan-
kalijaga-akan-ajak-salmafina-kembali-ke-islam)
Hawari, Hanif. “Salmafina Pindah Agama, Sunan
Anggap Ujian Hijrah” (Lihat:
https://hot.detik.com/celeb/d-4623377/salmafina-
pindah-agama-sunan-kalijaga-anggap-ujian-hijrah)
Katadata.co.id, “Penduduk Indonesia Terbesar
Keempat”
(Lihat:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2
019/12/16/2020-penduduk-indonesia-terbesar-
keempat-dunia)
Komnas Ham, “Deklarasi Universal Hak-Hak Asasi
Manusia(Lihat:https://www.komnasham.go.id/files
/14752)
Noviandi, Feri. “Sempat Nikah Beda Agama, Mantan
Isteri Tak Sangka Deddy Corbuzier Mualaf”
(Lihat:https://www.suara.com/entertainment/2019/
06/22/104500/sempat-nikah-beda-agama-mantan-
istri-tak-sangka-deddy-corbuzier-mualaf)
Rossa, Vania. “Intip Transformasi Salmafina Sunan
Dari Berhijab Sampai Pakai Kalung Salib”
(Lihat:https://www.suara.com/lifestyle/2019/07/10
/132808/intip-transformasi-salmafina-sunan-dari-
berhijab-sampai-pakai-kalung-salib)
Suara.com,“Sejarah Berdirinya Suara.com”
(Lihat:http//www.wikipedia.com/suara.com)
Tagar.id, “Tentang kami”
(Lihat:http//www.tagar.id/tentangkami)
149
Temp.co, “4 Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama
Di Era Jokowi”
(Lihat:https://nasional.tempo.co/read/1138894/4-
kasus-pelanggaran-kebebasan-beragama-di-era-
jokowi/)
Utomo, Budi. “Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier
Mualaf” (Lihat:https://www.tagar.id/kronologi-
perjalanan-deddy-corbuzier-mualaf)
Wikipedia, “Wikipedia Ensiklopedia Bebas,
Detik.com”
(Lihat:https://id.wikipedia.org/wiki/Detik.com)
150
LAMPIRAN
Alasan Terdalam Deddy Corbuzier Putuskan Mualaf
Sleman – Deddy Corbuzier akhirnya sah memeluk agama
Islam. Deddy memulai proses mualaf dengan membaca dua
kalimat syahadat di Masjid Al Mbejaji, Ponpes Ora Aji, Kalasan,
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Seperti apa Islam di
mata mantan mentalis ini?
“Kenapa saya mau? Saya melihat agama ini seperti pisau bisa
positif bisa negative. Saya ketemu orang yang tepat untuk
berdialog tanpa memaksa mengajak berdialog, memberikan
keterangan yang membuang hal-hal negative yang selama ini ada
di image kita,” kata Deddy, seusai mengucap dua kalimat syahadat
di Pondok Pesantren Ora Aji, Jumat (21/06/2019).
"Karena maaf, orang luar yang tidak tahu tentang agama Islam itu
bilangnya keras. Itu bilangnya negatif. Tapi saya tidak melihat hal
ini dari beliau (Gus Miftah),” lanjutnya.
151
Deddy pun menceritakan salah satu aktivitasnya bersama
Gus Miftah yang sederhana namun membekas di hatinya. "Beliau
sedang puasa datang ke rumah saya, saya dibawakan makanan.
Walaupun saya sambil makan, dia sambil ngomel," ujar Deddy
sambil tertawa berbarengan dengan Gus Miftah.
"Terus jadi tidak ada keterbatasan, itu yang saya takuti tentang
agama tersebut, dan mulai perlahan-lahan saya melihat oh... ini
indah," sambung Deddy.
Jadi kalau ditanya kenapa memilih Islam, lanjut Deddy,
salah satunya karena dia mendapatkan bimbingan dari beberapa
orang yang tepat. "Salah satunya adalah Gus Miftah," ucapnya.
Deddy pun menepis anggapan bahwa dia memeluk Islam
karena ingin menikah. Dia menegaskan, baginya agama tidak
mungkin buat mainan "Kalau kenapa pindahnya, dibilang ingin
menikah dan segala macam, saya bilang tidak, sama sekali tidak.
Saya tidak akan mengubah agama saya karena perempuan. Kalau
karena cowok saya enggak tahu ya.... (diiringi tawa). Tidak karena
wanita," tandas Deddy. "Kalau memang suatu saat saya menikah,
ya karena agamanya sama, ya alhamdulillah itu jalan Tuhan.
Bukan pindah agama karena menikah, kalau saya berbuat seperti
itu saya munafik. Cemen amat agama cuma mau buat mainan
nikah. Sama sekali tidak ada hal tersebut," pungkasnya.
152
Alasan Deddy Corbuzier Mualaf Saat Bersama Sabrina
Jakarta - Seakan tak pernah puas dengan jawaban Deddy
Corbuzier, pertanyaan mengenai alasan dirinya mualaf terus
disampaikan. Ini alasan Deddy saat Hotman Paris bertanya
kepadanya. "Pertanyaannya apa faktor utama kau pindah agama
karena dulu waktu istri sebelumnya apa kau lebih cinta yang
sekarang?" ujar Hotman dalam video, saat dilihat detikHOT.
Deddy pun memberikan jawaban. Menurutnya, ia cinta
Sabrina dan dulu juga perasaannya sama dengan mantan istrinya,
Kalina Oktarani. "Ini pertanyaan yang bagus. Kalau bicara tentang
cinta, saya mencintai dua-duanya pada saat yang berbeda. Cinta
pada waktunya betul," tuturnya.
Deddy Corbuzier mengatakan lagi, dirinya mualaf baru-
baru ini lantaran dulu dirinya belum mendalami soal Islam. Setelah
bercerai dari Kalina, ia mulai mendalami itu selama bertahun-
tahun hingga mantap memilih keyakinan baru.
153
"Oke kalau saya bicara tentang hidayahnya saya belum dapat
kayaknya ngomong gitu ya. Cuman memang pada saat itu saya
memang belum mendalami banget. Saya mendalami sekitar 7-8
tahun which is itu pada saat saya memang sudah cerai. Tapi dulu
pada saat saya nikah pun, saya dekat sama Aa Gym. Jadi kalau Aa
Gym lagi ada dakwah atau sebagainya saya datang ke sana,"
katanya.
Lebih lanjut, ayah Azka Corbuzier itu memberikan dua
faktor utama yang membuatnya saat ini mengubah keyakinannya.
Hal itu dikarenakan faktor lingkungan dan soal pilihan hidupnya.
"Saya bisa jawabnya sederhana, pertama lingkungan saya 90
persen agamanya muslim. Dan lingkungan yang ada di saya itu
muslim-muslim yang luar biasa, yang baik, yang jelek adalah
oknum. Yang kedua, agama saya sebelumnya mungkin juga
teman-teman juga sama, agama saya sebelumnya adalah agama
yang diwariskan, bukan agama pilihan saya. Nah pada saat ini saya
memilih bukan diwariskan," ucapnya.
Selain itu, Deddy juga menjawab soal pertanyaan
mengenai respons ibundanya saat tahu dirinya memilih pindah
keyakinan. Menurutnya, orang tuanya tak mempermasalahkan hal
tersebut. "Kalau ibu saya tidak terlalu masalah. Yang masalah
mungkin keluarga besar. Jadi kayak tantenya saya, ibu saya punya
tante, punya adik, punya kakak, punya saudara yang mana gue
kenal juga nggak gitu ya, itu mungkin buat mereka jadi masalah,"
ujarnya dalam video.
154
Saat memutuskan mualaf, Deddy Corbuzier tak bicara ke
keluarga besarnya. Ia pun tahu hal itu bakal jadi masalah.
"Tapi karena saya tidak tanya ke mereka dan mereka juga nggak
berani ngomong ke saya, jadi akhirnya saya juga tidak dengar. Tapi
saya tahu kalau itu akan jadi sebuah masalah. Yang jadi masalah
adalah mungkin ada oknum-oknum tokoh agama yang membuat
itu jadi masalah," tuturnya.
155
Sunan Kalijaga Akan Ajak Salmafina Kembali ke Islam
Jakarta - Sunan Kalijaga tak akan tinggal diam melihat
perubahan sikap Salmafina terhadapnya. Seperti diketahui,
anaknya itu dikabarkan telah pindah agama.
Meski mengaku akan berbuat sesuatu, Sunan Kalijaga tak mau
gegabah. Pria berprofesi pengacara itu sedang meminta petunjuk
dari Tuhan sebelum melangkah ke rencana selanjutnya. "Ya
pastilah sebagai orang tua (mengajak Salmafina ke Islam lagi).
Cuma gini, kalau dulu mungkin saya reaksinya segera mengambil
action dalam hitungan detik ketika ada sesuatu," ujar Sunan
Kalijaga kepada detikHOT, Sabtu (13/7/2019). "Tapi saat ini saya
lebih kepada bersujud meminta petunjuk pada Allah apa yang
harus saya lakukan. Kalau dulu saat saya lihat Salma berubah, saya
kejar bener sampai ujungnya di mana," sambungnya lagi.
Sunan Kalijaga mengaku akan berusaha keras untuk
mengembalikan jalan Salmafina. Namun untuk hasilnya, suami
156
Heidy Sunan itu menyerahkan sepenuhnya kepasa Yang Maha
Kuasa. "Namun demikian itu tetap, tapi saya lebih mendahulukan
ikhtiarnya, berdoanya mintanya sama Allah gimana. Tolong
tunjukkan saya harus melangkah seperti apa. Tapi bukan saya diam
ya," sambungnya lagi.
Kabar soal perpindahan agama Salmafina beredar beberapa
waktu lalu. Saat itu bertepatan dengan ulang tahun pernikahan
kedua orang tuanya. Sunan Kalijaga pun menganggap hal tersebut
sebagai ujian dari Tuhan di perjalanannya berhijrah.
157
Salmafina Pindah Agama, Sunan Kalijaga Anggap Ujian
Hijrah
Jakarta - Sunan Kalijaga tak mau gegabah dalam
menanggapi anaknya, Salmafina, yang mendadak pindah agama.
Pengacara terkenal itu menganggap peristiwa tersebut sebagai
bentuk ujian hijrahnya kepada Tuhan.
Kata Sunan Kalijaga, ini adalah saatnya Tuhan memberinya
kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia juga menganggap ini
waktunya tepat untuk memperbanyak ibadah yang selama ini
tertinggal. "Kalau saya cuma menyikapinya kepada saudara,
keluarga dan untuk teman-teman saya atau orang yang tidak saya
kenal adalah cuma satu hal yang saya ambil dari ini semua," ujar
Sunan Kalijaga kepada detikHOT. "Pada saat saya memperbaiki
diri, Allah SWT memberikan ujian-ujian berat untuk saya
mengejar ketinggalan-ketinggalan saya," sambungnya lagi.
158
Bukannya marah atau sedih berkepanjangan, Sunan
Kalijaga bertekad menanggapi dengan pikiran yang positif.
Menurutnya, ini cara Tuhan menunjukkan kasih sayang-Nya. "Jadi
saya tetap menanggapinya bukan karena Allah marah atau tidak
sayang pada kami. Justru saya merasa menikmati. 'Aduh Allah nih
terus tidak berhenti semenjak hijrah'. Dan ujiannya luar biasa,"
ungkapnya.
159
Resmi jadi Mualaf, Gagahnya Deddy Corbuzier Pakai Peci
Suara.com - Presenter Deddy Corbuzier resmi memeluk
Islam setelah mengucap dua kalimat syahadat yang dipandu oleh
sahabatnya, Gus Miftah, Jumat (21/6/2019). Momen sakral itu
disaksikan para santri dan awak media yang meliput di Masjid Al
Mbejaji, Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta.
Tak ada yang berbeda dari penampilan Deddy Corbuzier
saat menjalani prosesi pindah agama tersebut. Mentalis itu tetap
berpenampilan serba hitam seperti yang diketahui publik selama
ini. Saat menjumpai awak media, tampak Deddy Corbuzier
memakai kemeja dan celana hitam. Ia juga menambahkan aksesori
berupa kaca mata hitam dan jam tangan. Ia juga memakai tas
pinggang warna senada. Namun, ada tambahan aksesori lain yang
tak biasa di kepala Deddy Corbuzier setelah menjadi mualaf.
Kepala plontos yang selama ini menjadi ciri khas gaya Deddy
Corbuzier terlihat sedikit tertutup. Ya, sebab Deddy menutupi
160
kepalanya dengan aksesori khas lelaki muslim Indonesia, yakni
kopiah atau peci.
Deddy tampak gagah memakai peci hitam di kepalanya.
Peci hitam itu dipinjam Deddy dari Gus Miftah yang duduk di
sampingnya. Deddy tampak nyaman memakai penutup kepala
khas Melayu itu. Terlepas dari penampilan barunya, prosesi
pengislaman Deddy Corbuzier berjalan lancar. Sebelumnya, Gus
Miftah menyebut bahwa Deddy Corbuzier mulai mempelajari
agama Islam sejak delapan bulan lalu. Hingga pada akhirnya, ia
mantap berhijrah.
161
Sempat Nikah Beda Agama, Mantan Istri Tak Sangka Deddy
Corbuzier Mualaf
Suara.com - Artis Kalina Oktarani masih tidak menyangka
mantan suaminya, Deddy Corbuzier kini seorang mualaf. Maklum,
mereka dulunya pernah memutuskan menikah beda agama. Hingga
kini, Kalina Oktarani pun belum tahu alasan Deddy Corbuzier
memilih memeluk Islam. "Seorang Deddy Corbuzier itu susah
ditebak yah, dan dia pokoknya unpredictable. Dia menjalani apa
yang ada dipikiran dan hati dia. Bukan karena masukkan dari orang
lain," ujar Kalina Oktarani, ditemui di kawasan Pondok Indah,
Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2019). "Jadi ya sudah sekarang kalau
ditanya, apa, kenapa, mengapa saya nggak tahu. Mungkin Sabrina
(kekasih baru Deddy Corbuzier) tahu," sambungnya lagi.
Meskipun begitu, Kalina Oktarani tetap menyambut
sukacita keputusan Deddy Corbuzier menjadi mualaf. Ibu dari
Azkanio Nikola Corbuzier ini pun sampai menangis haru. "Sebagai
162
muslim saya juga ikut bangga, bahagia, dan terharu. Alhamdulillah
akhirnya dia memilih agama yang saya anut juga," katanya.
Seperti diketahui, Deddy Corbuzier resmi memeluk Islam
pada Jumat (21/6/2019). Prosesi pengislaman Deddy dilakukan di
Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta. Saat
mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk Islam,
Deddy dituntun oleh Gus Miftah, sahabat sekaligus pengasuh
Ponpes Ora Aji.
163
Kabar Pindah Agama, Sunan Kalijaga Nyesel Pernah
Menikahkan Salmafina
Suara.com - Pengacara Sunan Kalijaga mendadak
menyatakan dirinya menyesal pernah menikahkan putrinya,
Salmafina Sunan. Diketahui, Salmafina memang sempat menikah
dengan lelaki bernama Taqy Malik, namun bercerai di usia
pernikahan yang masih muda. "Demi Allah saya menyesal pernah
menikahkan anak kesayanganku @salmafinasunan dengan dia,"
kata Sunan Kalijaga di Instagram Stories.
Sunan Kalijaga memang tak menyebut nama Taqy Malik.
Tapi semua orang tahu jika satu-satunya lelaki yang pernah
menikah dengan Salmafina adalah Taqy. Entah apa pemicu Sunan
Kalijaga curhat seperti itu di Instagram Stories-nya. Yang jelas,
Salmafina belakangan memang lagi bikin ramai publik.
164
Penghuni dunia maya dikejutkan foto yang perlihatkan Salmafina
memakai kalung salib. Ya, perempuan berusia 19 tahun itu
dikabarkan telah berpindah keyakinan.
Sunan Kalijaga yang awalnya menyebut kabar itu hoaks
mengubah pernyataannya ketika disinggung awak media. Ditemui
di sela-sela acara ulang tahun pernikahannya baru-baru ini, dia
mengaku belum bisa memastikan apakah kabar itu benar atau
tidak. "Gini saya belum bsia komentar apa-apa, saya juga belum
bicara sama Salma. Saya belum bisa komentar. Apa itu bener atau
hoax saya belum tahu," kata Sunan Rabu (10/7/2019) malam.
Di hari yang sama, Salmafina Sunan justru mengeluarkan
pernyataan mengejutkan soal kabar telah berpindah keyakinan. Hal
itu disampaikan Salmafina Sunan di acara Rumpi No Secret Trans
TV. Di situ, dia minta maaf kepada kedua orang tuanya jika
kondisinya saat ini sulit dimengerti banyak orang. "Tapi aku sudah
sempat minta maaf, karena itu sesuatu yang sulit bisa dicerna sama
orang," kata Salmafina Sunan.
165
Intip Transformasi Salmafina Sunan, dari Berhijab Sempat
Pakai Kalung Salib
Suara.com - Baru saja beredar foto selebgram Salmafina
Sunan memakai kalung salib sambil berdoa di dalam sebuah
gereja. Padahal, selama ini diketahui putri pengacara kondang
Sunan Kalijaga itu adalah pemeluk Islam. Tentang beredarnya foto
tersebut, belum ada tanggapan dari yang bersangkutan juga
keluarga. Namun, selama beberapa tahun terakhir Salmafina
Sunan memang menjadi sosok yang kontroversial.
Mulai dari perjalanan hijrah dirinya ketika menikah muda
dengan Hafiz Quran, Taqi Malik, melepas hijab, dan yang teranyar
diisukan pindah agama. Atas beredarnya isu ini, mari intip kembali
transformasi gaya Salmafina Sunan sebelum hijrah sampai isu
pindah agama.
Sebelum hijrah
166
Sebelum hijrah, Salma bukanlah sosok yang religus. Ia
merupakan remaja ibu kota yang gaul dan selalu mengikti tren,
termasuk dalam hal fesyen. Satu genk dengan Awkarin, Salma
berpenampilan sangat fashionable dan branded.
Semasa hijrah
Sejak dekat dengan Taqi Malik, Salma meretas perjalanan
hijrah. Ia mulai memperbaiki diri dari sisi religi dan memperbaiki
penampilan. Penampilan sehari-hari yang biasa terbuka, ditutup
dengan berhijab sesuai syariat. Salma selalu memakai hijab
panjang yang menutup dada dan selalu memakai gamis.
Dalam perjalanan hijrah dan masih sah menjadi istri Taqi Malik,
Salma bahkan beberapa kali tampil menutupi wajahnya memakai
cadar. Terlihat Salma nyaman sekali.
Sebelum lepas hijab
Sebelum melepas hijab, Salma mengubah penampilan
hijabnya dari yang syar'i menjadi hijab gaul. Salma tak lagi
memakai kerudung yang menutup dada dan menanggalkan baju
gamisnya. Ia beralih ke hijab segi empat yang dililit ke leher, lalu
berpakaian sesuai tren fesyen.
Lepas hijab
Tak lama setelah itu, Salma tiba-tiba tampil mengejutkan
tanpa hijab. Bahkan tak ada pakaian modest wear yang melekat di
tubuhnya. Salma tampil tanpa hijab, ia memamerkan rambut
167
panjang pirangnya yang terurai sambil mengenakan pakaian you
can see. Tak ketinggalan Salma melengkapi gayanya dengan
kacamata hitam sambil duduk di sebuah kafe.
Pakai kalung salib
Inilah penampilan terbaru Salmafina Sunan. Ia bukan saja
tampil tanpa hijab, tetapi memakai aksesoris berupa kalung salib.
Penampilan ini pun memunculkan isu pindah agama.
168
Deddy Corbuzier, Menjadi Muslim Bukan Karena Wanita
Sleman - "Asyhadu an Laa Ilaaha Illallah (Aku bersaksi
bahwa tiada tuhan selain Allah). Wa Asyhadu Anna Muhammadan
Rasuulullah (dan Muhammad adalah utusan Allah)." Kalimat
syahadat tersebut terucap dari bibir Deddy Corbuzier, pertanda ia
resmi sebagai pemeluk Islam atau mualaf. Pada hari itu, Jumat 21
Juni 2019 Deddy duduk bersila di karpet yang terhampar di lantai
Masjid Al Mbejaji di Kompleks Pondok Pesantren Ora Aji di
Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan Sleman.
Ia duduk berhadapan dengan Gus Miftah Habirurahman
Maulana pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji. Gus Miftah yang
membimbing Deddy membaca syahadat. Kenapa pindahnya ke
Islam, saya sama sekali bukan karena mau menikah dan
sebagainya. Saya sama sekali tidak seperti itu. Sama sekali tidak.
Saya tidak akan mengubah agama saya karena perempuan. Tidak
karena wanita.
169
Deddy datang ke masjid ini usai Salat Jumat sekitar pukul
13.00 ditemani calon istrinya, Sabrina Chairunissa.
Kedatangannya disambut salawat badar dari para santri pondok
Gus Miftah. Ia disambut pemilik pondok, juga Kapolda DIY Irjen
Pol Ahmad Dofiri, dibimbing masuk masjid. Tak lama kemudian
prosesi membaca kalimat syahadat dimulai.
Gus Miftah membaca syahadat, Deddy menirukannya.
Tidak sampai dua menit, Deddy lancar membaca syahadat serta
terjemahannya.Keduanya saling berpelukan, lumayan lama.
Terlihat Deddy mengangkat tipis kacamata hitamnya, lalu
menyeka air mata dengan jari. Deddy tampak lega.
Deddy mengatakan, begitu masuk area Ponpes, sempat
kaget karena banyak orang. "Sempat kaget banyak orang, wah
jangan-jangan mau digerebek. Tapi yang jelas saya merasa senang
di sini. Di tempat ini pula saya menemukan tempat yang benar,"
kata Deddy.
Setelah membaca syahadat ini, host bernama lengkap Deodatus
Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini berharap sering bertemu Gus
Miftah. "Ini bagi saya baru awal, jadi mungkin banyak kawan yang
bahagia atas berita ini, buat saya ini baru awal perjalanan,"
katanya.
Pria kelahiran 28 Desember 1976 ini mengakui, sebenarnya
keluarganya multi religi. Beragam agama ada dalam keluarganya.
170
"Jadi saya mempelajari bermacam-macam agama, keluarga saya
campur aduk," tuturnya.
Deddy mengaku banyak temannya menanyakan alasan
masuk Islam. Di Instagram ia juga menemukan banyak pertanyaan
sama. "Banyak sekali yang tanya sama saya, kapan mulai tertarik
masuk (Islam). Bahkan kemarin ada yang menyedihkan saya baca
di Instagram," kata dia. Di Instagram, Deddy menemukan
komentar, alasan masuk Islam hanya buat konten acara mencari
duit. "Dia bilang, Deddy masuk Islam ini buat konten doang kali,
nyari duit sampai segitunya ya. Saya keluar duit ke sini malah ya,"
celotehnya.
Deddy tidak terganggu dengan sedikit komentar miring.
Lebih banyak komentar yang mendukungnya,"Yang mendukung
90 persen, tapi ada saja ya namanya netizen, yang maha tahu ya.
Kalau ada orang yang mengatakan seperti itu (konten acara) ya
saya amini saja, terserah mereka mau ngomong apa," katanya.
Mantan suami Kalina Oktarani ini mengungkapkan,
sebenarnya sinyal masuk Islam sudah lama. Dari YouTube pribadi
atau acara di TV sudah 1-2 tahun ini isinya tentang Islam. "Jadi
sudah dua tahun ini konten di acara saya, yang bicara (narasumber)
adalah ustaz-ustaz, termasuk Gus Miftah," ujarnya. Sejak dua
tahun itu, Deddy terpikir masuk Islam. Namun mulai intens, tanya-
tanya lebih mendalam tentang Islam baru delapan bulan terakhir.
171
"Yang jelas sejak diracuni Gus Miftah ini, diracuni dalam arti
positif ya," kata Deddy.
Menurut Deddy, sejak bertanya lebih mendalam tentang
Islam, agama ini seperti pisau. Bisa postif atau bisa negatif. Ia
bersyukur bertemu orang yang tepat, dialog tanpa memaksa,
memberikan ketenangan dengan membuang hal-hal negatif yang
selama ini ada di kepalanya."Karena maaf, orang yang tidak tahu
tentang agama Islam itu keras. Tapi saya tidak melihat hal itu,"
katanya. Deddy mengaku, perlahan-lahan menemukan
ketenangan, menemukan Islam itu indah. "Jadi selama ini saya
mendapatkan bimbingan dari beberapa orang yang tepat, termasuk
Gus Miftah ini," tegasnya.
Ia mengakui, pertanyaan yang terus menggelitiknya adalah
alasan masuk Islam. Banyak yang menilainya masuk Islam karena
calon istrinya beragama Islam. Deddy dengan tegas membantah
anggapan itu."Kenapa pindahnya ke Islam, saya sama sekali bukan
karena mau menikah dan sebagainya. Saya sama sekali tidak
seperti itu. Sama sekali tidak. Saya tidak akan mengubah agama
saya karena perempuan. Tidak karena wanita," tuturnya. Menurut
dia, calon istrinya memang beragama Islam. Namun bukan
karenanya lalu ingin beragama yang sama. "Kalau calon istri saya
sudah sama (Islam) ya alhamdulillah, itu sudah jalan Tuhan,"
ungkapnya.
172
Deddy beranggapan, sangat naif pindah agama hanya
karena mau menikah. "Kalau seperti itu (pindah agama karena mah
menikah), bagi saya itu adalah munafik. Cemen amat agama cuma
buat mainan doang. Jadi sama sekali tidak ada hal tersebut,"
jelasnya. Alumnus Universitas Atma Jaya Jakarta ini berharap, apa
yang dijelaskan usai membaca syahadat ini meluruskan polemik di
masyarakat. "Mudah-mudahan penjelasan bisa mengklirkan yang
ada," pintanya.
Setelah masuk Islam, Deddy belum terbersit mengganti
nama asli. Dalam waktu dekat akan lebih mendalami Islam. "Saya
sama sekali belum memikirkan itu. Buat saya ganti nama itu nomor
dua dulu, nanti kalau saya ganti nama masuk berita lagi,"
celotehnya. Bahkan, kata Deddy, baju muslim untuk persiapan
membaca syahadat saja tidak punya. "Banyak yang tanya, sudah
menyiapkan baju muslim belum, peci belum," ungkapnya. Pada
kesempatan itu, Gus Miftah mengatakan, orang menjadi mualaf itu
tidak harus berganti nama. "Dia pakai nama yang Deodatus
Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo juga enggak ada masalah. Jadi
tidak ada syarat orang masuk Islam harus berganti nama," ujarnya.
[]
173
Kronologi Perjalanan Deddy Corbuzier Mualaf
Jakarta - Presenter sekaligus mentalis Deddy Corbuzier
dikabarkan akan masuk Islam atau menjadi mualaf pada 21 Juni
2019. Dia akan mengucapkan kalimat syahadat yang dibimbing
oleh pemuka agama Gus Miftah dan akan disiarkan langsung
dalam program yang dipandunya, Hitam Putih.
Isu tentang Deddy yang akan pindah agama sudah lama
menjadi perbincangan publik. Kabar itu semakin santer
diperbincangkan, saat dia mengunggah sebuah foto di akun
Instagram pribadi Deddy Corbuzier @mastercorbuzier yang
sedang mengucapkan mohon maaf lahir batin. "Bila Idul Fitri
adalah lentera, izinkanlah aku untuk membuka tabirnya dengan
maaf agar cahayanya dapat menembus jiwa yang fitrah dari tiap
khilaf. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Time to share, time to
pray, time to love, time to joy, time to forgive, time to gather, time
to cheer, time to back, back to Fitri. Deddy Corbuzier," tulis Deddy
Corbuzier.
174
Motif Asmara
Tentu saja unggahan tersebut mendapat berbagai respons
dari Netizen. Bahkan, tidak sedikit yang mencurigai adanya motif
asmara dibalik isu mualaf itu, yaitu karena Deddy Corbuzier
berencana untuk menikah. Wanita yang akan dia nikahi adalah
Sabrina Chairunnisa, mantan finalis Putri Indonesia dan beragama
Islam. Netizen pemilik akun @chigg_eunique mengatakan bahwa
rencana Deddy Mualaf itu dianggap menjual kepercayaan demi
percintaan dan popularitas di dunia hiburan. "Jangan jual
Kepercayaan Mu Demi apapun Ketenaran, popularitas percintaan
dll hanyalah hal Duniawi yg bersifat sementara, apapun yg kita
banggakan Bisa saja Tuhan ambil seketika, Kasihilah Tuhan
Allah-Mu dengan segenap hatimu karena tidak ada kasih yang
lebih besar dari Kasih Tuhan yang rela mati untuk Menebus Dosa
Kita.. Tuhan Yesus Mengasihi-Mu @mastercorbuzier," tulis
chigg_eunique.
Tentu saja anggapan itu dibantah oleh sang mentalis itu.
Melalui video yang tayang di akun YouTubenya, dia
menyampaikan alasannya menjadi mualaf. "Saya minta doanya
juga, karena saya masih belajar. Saya belajar agama Islam bukan
karena mau menikah atau wanita. Saya pindah agama karena saya
mendapat hal positif dari hal tersebut (agama Islam). Hal itu yang
membuat saya berpikir bukan karena saya ingin menikah" kata
Deddy dalam video tersebut.
175
Ia menambahkan, keputusannya menjadi mualaf karena
merasa agama Islam penuh rahmat. Namun dia mengaku masih
berguru kepada pemuka agama. "Mungkin Anda semua sudah tahu
kalau saya sedang dalam perjalanan untuk jadi mualaf, itu sudah
rahasia umum. Kalau Anda lihat YouTube saya belakangan ini
bikin video tentang Islam, dialog-dialog dengan ustaz-ustaz, dan
banyak sekali subscriber yang mendoakan agar saya mendapat
hidayah," ujar ayah satu anak itu.
Hal yang serupa juga diungkapkan guru sekaligus
pembimbing Deddy dalam mengucapkan kalimat syahadat nanti.
Orang itu adalah Gus Miftah. Miftah mengungkap bahwa pria
botak itu memang memiliki keinginan untuk mempelajari lebih
dalam agama Islam bukan karena akan menikahi seorang
perempuan. Deddy telah mendalami Islam selama kurang
lebihenam bulan. "Perlu dicatat, jangan bilang karena live di
televisi itu karena riya. Nggak. Ini kan syiar, supaya lebih banyak
orang tahu, ini loh Deddy Corbuzier. Tapi syiar-nya ini yang kita
butuhkan,” ujar Gus Miftah. []
176
Salmafina Sunan Pindah Agama, Serius atau Pelarian?
Jakarta - Salmafina Sunan kini kerap mengunggah lagu-
lagu rohani penyembahan hingga ayat-ayat dari kitab suci Alkitab
di akun InstaStory, @salmafinasunan. Hal itu semakin
menyakinkan jika ia resmi pindah agama. Namun, apakah itu
sungguh atau hanya pelarian saja?
Semenjak santer kabar perceraian Alma, sapaannya,
dengan salah seorang Hafidz bernama Taqy Malik, putri sulung
Sunan Kalijaga itu selalu menjadi perbincangan. Apalagi setelah
beredar kabar pindah agama. Apabila memang perceraian yang
membuat saya depresi, pasti 2 tahun lalu ketika saya bercerai pasti
saya sudah mengakhiri hidup saya.
Kabar itu kemudian semakin nyata, ketika Alma kerap
curhat di InstaStorynya, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga
perjalanan hidupnya yang kian rumit. Bahkan, hal yang tak diduga,
177
ia kerap mengunggah video singkat yang melantunkan lagu rohani
hingga ayat-ayat Alkitab.
Meski pada awalnya sempat dibantah sang ayah Sunan Kalijaga,
hal itu tidak bisa dipungkiri lagi, Alma sudah menjadi penganut
agama Kristen. Pada akhirnya kedua orang tuanya dapat menerima
perbedaan dari putri sulungnya itu.
Cerita Alma Tentang Perpisahan dengan Taqy
Seorang warganet berhasil membuat Alma angkat bicara
soal perpisahannya dengan Taqy, "Gimana tanggapan kak Alma
pas awal pindah agama, si ayah sempat menyalakan si mantan?"
Dalam InstaStory Alma mengatakan, hal itu wajar, karena dia dan
Taqy berpisah dengan cara tidak sopan yaitu dengan cerai melalui
telepon. Hal itu tentu sangat menyakiti hati Sunan Kalijaga dan
Heidy Sunan sang ibu. "Untuk seorang ayah yang sayang sama
anaknya itu sangat wajar. Bagaimana tidak? Putri yang
dibesarkannya dari kecil sampai besar, diserahkan kepada
seseorang, lalu ditinggalkan begitu saja bahkan diceraikan cuma
via telpon," tulis Alma pada Selasa malam, 30 Juli 2019.
Baginya, kemarahan ayah adalah hal yang wajar,
mengingat kerja keras kedua orang tuanya merawat dari kecil
dengan kehidupan yang layak, namun diperlakukan dengan cara
yang tidak sopan.
178
Tidak hanya itu, Alma juga membeberkan soal keputusannya
pindah agama salah satunya adalah perceraian, tapi hal itu bukan
menjadi alasan yang utama."Apabila memang perceraian yang
membuat saya depresi, pasti 2 tahun lalu ketika saya bercerai pasti
saya sudah mengakhiri hidup saya. Mungkin itu bisa mnejadi salah
satu pemicunya, tapi bukan sepenuhnya karena perpisahan.
Banyak peristiwa lainnya yang berperan dalam keputusan saya,"
ujar Alma. []
179
Kronologi Salmafina Sunan Hijrah Sampai Pindah Agama
Jakarta - Salmafina Khairunnisa sedang menjadi buah
bibir, putri Sunan Kalijaga ini diduga pindah agama. Kabar itu
diketahui setelah foto Salmafina mengenakan kalung salib tersebar
di linimasa. Berikut Tagar rangkumkan kronologi perjalanan
kontroversial dari perempuan yang akan genap berusia 20 tahun di
tanggal 13 Agustus 1999 itu.
Pernikahan Muda Salmafina dan Taqiyudin Malik
Alma, sapaannya, menikah dengan hafiz Alquran bernama
Taqiyudin Malik. Pernikahan pasangan ini sempat menyita
perhatian, selain menikah muda, keduanya berasal dari kalangan
yang berbeda. Alma saat menikah baru berusia 18 tahun sedangkan
Taqiyudin Malik 20 tahun. Sebelum menikah dengan Taqy,
sapaannya, wanita yang rutin melakukan Total div Resistance
Exercise (TRX) itu dikenal sebagai remaja kekinian yang tak jauh
dari kesan glamor.
180
Selebgram Awkarin bahkan dikenal sebagai salah satu
teman akrab Alma, mereka berdua sering melakukan kegiatan
bersama, warganet menyebutnya badgirl. Dalam unggahan
Instagramnya, Alma kerap berbelanja barang bermerk. Sempat
Sunan Kalijaga memposting foto kebersamaan mereka berdua, saat
hendak latihan menembak dan dugem. Sejak Alma memutuskan
berhijrah dan mengenakan hijab, semua postingan itu dihapus.
Sedangkan Taqy juga bukan orang baru di kalangan milenial. Dia
adalah selebgram yang gemar mengunggah video saat
melantunkan ayat suci Alquran. Warganet banyak yang
memujinya sebagai pribadi yang alim namun gaul. Pria kelahiran
Banjarmasin, 17 Juni 1997 itu juga kerap memposting traveling ke
gunung, dan jalan-jalan ke pantai.
Alma saat itu mengaku mengidolakan Taqy, karena
unggahannya di Instagram. Kemudian ia menyampaikan pesan
singkat melalui Direct Message (DM) Instagram, sempat lama tak
direspons. Hingga suatu hari mendapatkan respons, setelah itu
terjadi percakapan panjang. Disitulah awal keduanya saling
tertarik. Tak berlangsung lama, akhirnya Taqy mengajak Alma
bertaaruf. Putri Sunan Kalijaga itu kemudian melakukan salat
istikharah dan mendapatkan jawaban dari doanya. Dia kemudian
menyampaikan kepada ayahnya mengenai rencana Taqy untuk
mengkhitbahnya (melamar). Sunan Kalijaga menyambut hangat
rencana Alma dan Taqy untuk menikah muda. Dua pekan
kemudian, pada 16 September 2017 keduanya melangsungkan
181
akad di Masjid Ramlie Musofa, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pernikahan Alma dan Taqy mendapatkan pujian dari warganet.
Banyak yang mengagumi keberanian pasangan ini untuk menikah
muda, dan mendoakan lewat akun Instagram mereka.
Taqy Melanjutkan Study di Mesir
Berselang lima hari setelah menikah, Taqy terpaksa
meninggalkannya ke Mesir untuk melanjutkan kuliah di
Universitas Al-Azhar, Kairo. Alma yang mengantar kepergiannya
di Bandara Soekarno-Hatta, terlihat mengenakan gamis merah
dipadukan dengan kerudung lebar warna putih. Berselang
seminggu dari kepergian suaminya, Alma menghapus foto
pernikahan dengan Taqy. Dia juga mengunggah curhatan di
Instagram story-nya yang bernada galau. Kata orang, jodoh itu
cerminan. Pernah mikir nggak kalian kalau menurut kalian saya itu
gabaik, apa kabar dengan dirinya? Sayangnya ketutupan profile
yang bagus, kalau tau mah........SEDIH
Sementara Taqy juga mengunggah Instagram Story dengan
foto suasana masjid di Kairo. Dia menulis curhatan. masalah itu
akan menjadi besar tergantung kita ngadunga ke siapa? Kalo
ngadunya ke Allah, ga usah khawatir, aman dan jaminannya. Kalo
ngadunya ke makhluknya, yaudah Allah bakalan cemburu dan
bakal memperberat masalah itu.
Taqy Menjatuhkan Talak
182
Pernikahan pasangan Alma dan Taqy hanya bertahan
seumur jagung. Perceraian keduanya membuat publik terkejut,
sebab kabarnya talak dijatuhkan tidak secara langsung di hadapan
istrinya. Sontak Sunan Kalijaga meradang, mengetahui
menantunya tega menjatuhkan talak cerai melalui telepon.
Alasannya Taqy sedang tidak berada di Indonesia. Kekesalannya
itu kemudian dimuntahkan melalui postingan bernada emosi,
karena mengetahui anaknya dijatuhi talak dengan cara yang tak
pantas. Salmafina jatuh sakit tetapi Taqy tak kunjung datang
menjenguk. Akhirnya pernikahan itu bertahan hanya dua bulan,
sementara pasangan itu hanya bersama selama empat hari setelah
menikah. Diketahui, Taqy dan Alma baru kenal selama dua
minggu. Bahkan mereka berdua belum pernah bertemu langsung,
hingga memutuskan untuk bicara pada keluarga masing-masing
Salmafina Ketahuan Dugem
Setelah bercerai dari Taqy, Alma terlihat di publik tanpa
hijab yang menutupi kepalanya. Meskipun mendapat banyak
komentar miring dari warganet, ia tetap bertahan pada
keputusannya membuka hijab hingga saat ini.
Setelah melepas hijab, kehidupan Salmafina terlihat lebih
glamor dan bebas. Ia sempat mengunggah kebersamaannya
bersama teman-temannya bersantai di klub malam. Beberapa
waktu lalu sempat beredar video yang memperlihatkan Alma
183
tengah mabuk dengan pakaian minim di sebuah klub malam. Video
yang awalnya diunggah oleh salah satu teman Alma ini sempat
dilaporkan ke polisi oleh Sunan Kalijaga atas dasar pencemaran
nama baik. Teman Alma yang mengunggah video tersebut
akhirnya meminta maaf melalui unggahan di media sosial pribadi.
Salmafina Diduga Pindah Agama
Salmafina dikabarkan beralih keyakinan setelah sebuah
video menunjukkan ia memakai kalung salib sambil memegang
sebuah buku. Kabar ini langsung menyebar luas dan menjadi bahan
perbincangan di media sosial. Dalam video tersebut, putri Sunan
Kalijaga itu terlihat sedang berada di acara kebaktian.
Menanggapi isu yang dialamatkan kepada putrinya, Sunan
Kalijaga membantah kabar sensitif itu kepada awak media, Rabu,
10 Juli 2019. Pembelaan Sunan Kalijaga bertolak belakang dengan
aktivitas Salmafina yang berhasil diungkap media. Alma terlihat
beribadah di Jakarta Praise Community Curch (JPCC), Kota
Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu, 14 Juli 2019.
Tak lama kemudian ia memposting pernyataannya di
InstaStory Instagram, meminta tidak menyalahkan orangtuanya
terkait pilihannya. Saya cuma mau bilang, jangan salahkan orang
lain apa lagi orang tua saya atas keputusan saya. Kesuksesan
orangtua tak bisa diukur dari apakah anak-anaknya bertahan pada
kepercayaan yang dianutnya.
184
Salmafina menambahkan, segala keputusannya diambil
karena pergulatan batin. Tidak ada orang bagaimana ia bisa
mengubah keyakinan. Sehingga orang-orang tidak layak
melakukan penghakiman.
"Sekian banyak banyak orang yang menghakimi, belum tentu
mereka tahu bagaimana pergulatan saya. Kebanyakan hanya bisa
melihat kuman di seberang lautan, tanpa bisa melihat gajah yang
berada di pelupuk mata," ucap dia.
Salmafina juga berharap hubungannya dengan kedua orangtuanya
bisa pulih. Karena ia percaya bahwa Tuhan akan membantu
mendapat hubungan yang positif. "Percayalah bahwa hubunganmu
akan membaik," ujar dia.[]
185
Transkrip Wawancara
Nama Narasumber : Fakhri Fuadi
Jabatan : Jurnalis Desk News Ssuara.com
Hari dan Tanggal : 13 April 2021
Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 21.16 WIB –
Selesai
1. Bagaimana suara menyeleksi isu?
186
Kalau seleksi isu si yang pasti berdasarkan apa yang menarik ya,
karena kan tujuannya kita jual berita kpd pembaca ya? Jadi apa
yang paling banyak dibaca, itu yang diangkat, gitu. Faktornya
banyak si, itu kan yang pertama, kepentingan pembaca,
pembacanay banyak, kita liput, kita tulis. Terus faktor yang kedua
dari kepentingan kita sendiri, kepentingan kantornya. Misalnya
kantor kita ini lagi ada kasus penganiayaan, media ini kan
condongnya kepada rakyat ya. Jadi kita ikutin pemberitaannya soal
kasus ini.
2. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?
Angel, bisa dua-duanya sih. Karena prosesnya kan gini ya kalo
juralistik, reporternya kan meliput ya tapi berdasarkan apa yang
diarahkan oleh kantor gitu. Kita meliput juga berdasarkan apa yang
menarik, atau apa yang menjadi keinginan kantor kita. Misal kaya
yang lagi rame nih, liput soal larangan mudik, gue ngangkat
tentang aturan SDKM. Begitu gua udah selesai nulis, berarti gue
uda nentuin angle sendiri, nanti balik lagi ke kantor, karena harus
lewat proses editing kan, nanti di situ editor juga punya hak buat
ngubah misalnya kurang menarik nih kalau gue Cuma bikin
SDKM, jadi diganti lah sama kantor kaya missal Anies persulit izin
SDKM.
Emang pada dasarnya si reporter ngirim-ngirim tulisan tu begitu
udah dikirim, itu bukan ranahnya reporter lagi. Jadi gue udah
gapunya hak atas tulisan yang udah dikirim, ibaratnya gitu.
187
Walaupun tetep punya saran masukan ni bagusnya gini bagusnya
gitu, karena nanti kantor pun juga tau mana yang paling menarik
gitu kan. Gimana bisa disukai pembaca, kan kalo anglenya biasa
aja kurang menarik. Angle gabisa nentuin sendiri, tapi gak ribet
gitu kayak satu tulisan dipikirin berkali2, engga. Keseringannya
sih apa yang ditulis yauda natiknya yang itu. Karena online kan
mengutamakan kecepatan ya kalau mengutamakan kecepatan
harus cepet aja gitu, biasanya anglenya banyak, dari satu kali
wawancara, bisa naik lima berita. Cuma kalo yang finishing akhir
emang editor.
3. Nulis dibebasin sesuai perspektif kakak?
Ya, sebenernya ngga bebas banget sih, kalo gue balik lagi gue mau
angkat apa kan berdasarkan apa yang penting, kalo gue nulis yang
ga penting orang kantor juga bertanya2 lu ngapain bikin berita ga
penting? Bebas ngangkatnya ya bebas, tapi pertimbangan reporter
layak atau enggak beritanya dinaikin. Perencanaan pasti di
reporter, naik atau engga tergantung redaktur. Ga bagus ga
dinaikin, basi, kurang menarik pasti ga dinaikin. Ya kalo misalkan
kurang menarik nanti dibikin menarik sama editor, kan tugasnya
dia.
4. Bagaimana cara Suara menulis berita dengan menarik?
Finishing untuk bikin menarik pasti ya tugasnya editor, cuman
kadang editor kan ga melulu harus bikin menarik ya, kalo gue
188
bilang si 75% yang bikin menarik ya reporternya sih, dah jadi gitu.
Tinggal dipoles dikit sama editor kaya typonya
Peran Redaktur pasti ya besar, karenakan berangkat dari
perencanaan, kayak misalkan rapat redaksi itu kan menentukan isu
apa sih yang paling menarik, itu disampikan ke reporter biasanya
lewat coordinator liputan ya. Nanti dari isu yang dikasih jadi
berkembang, ada update apa, anglenya yang bagus apa baru gue
yang nentuin.
5. Menurut kakak dalam pemberitaan apa yang lebih baik
dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi
berita?
Hmm, gimana yaa, kecepatan sih. Misalkan ada dua pilihan, ya
pasti kecepatan sih. Tapi bukan berarti kita ga mendalam ya.
Maksudnya gini kan fenomena portal online tu harus banyak dan
cepat, gue aja sehari bisa nulis 10 berita, 12 berita, mana pernah
sehari gue 30 berita kalo misalkan lagi rame gitu. Kaya misalkan
demo mahasiswa kan itu reportnya harus cepet ya tapi kan kita
gabisa mendalam, kalo didepan mata itu berita bisa banya banget.
Tergantung sih, yang utama pasti kecepatan. Istilahnya kalo di
online itu satu peristiwa cepat, mendalam tapi berturut2 beritanya.
6. Kalo disuruh milih, menarik apa penting ?
Gue sih penting sih, kadang yang menarik cuma yang remeh temeh
doang kayak apasih ga penting. Tapi banyak yang baca, kesel juga
kan lama-lama. Kalo pribadi gue lebih suka yang penting sih.
189
7. Cara pribadi mengemas berita agar menarik?
Yang pasti angle sih awalnya tuh. Nentuin angle yang menarik
gimana. Terus leadnya. Misalnya kaya anise kalo anise yang
ngomong pasti menarik karena kan dia newsmaker, banyak yang
baca cebong kampret pada debat deh tuh. Kalo teknik menulis ya
pasti misalkan liput tokoh besar, udah pasti gue tulis namanya
dijudul. Kadang2 misalnya kalo gaada anise gue kait2in juga ama
anies. Missal yang ngomong kepala dinas, dia kan anak buah anies,
ya gue tulis anak buah anies hahahaha. Biar banyak yang baca,
terus gue lebih suka ambil angle yang kontradiktif gitu, karena kan
kita gabisa percaya 100% ya sama narasumber. Kadang kan dia
butuhnya pencitraan, kalo misalkan tetep kita tulis begitu ya humas
banget jatohnya dong. Tapi ga bermaksud buat menjatohkan juga
yaa..
8. Kebebasan beragama menurut kakak gimana sih?
Kalau kebebasan beragama kan udah dijamin sama hukum ya ,
dijamin sama negara, kita jugabukan negara islam atau negara
berasaskan suatu agama atau kepercayaan dan sebenernya makin
kesini seharusnya berdasarkan regulasinya pemerintah pun
menganut keprcayaan, jadi harusnya sih secara aturan kebebasan
beragama dijamin ya.
9. Kalau kakak liat fenomena pindah agama gimana?
termasuk yang nentang atau ngga?
190
Enggak, sih, enggak tabu. Biarin aja sih dia yang pindah agama,
emang itu urusan dia juga, gaada yang salah dari pindah agama.
10. Sekilas aku liat, dari judul di Suara, seperti ada
perbedaan dalam menulis berita tentang Deddy Corbuzier
dan Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?
Contohnya si ini ya salmafina? iya itu gue tau tuh rame juga tuh,
gue gatau prosesnya, yang pasti itu ada campur tangan editor yang
kurang suka sama itu tuh bisa aja terjadi gitu. Meskipun kita satu
kantor pandangan atas suatu peristiwa bisa aja berbeda gitu. Jadi
mungkin terkesan ga netral gitu ya hmm yayaya iya sih. Itu pasti
dipengaruhi sama perspektif editor dan penulisnya. Ga mesti soal
agama pun pasti perspektif pribadi dalam suatu isu pasti ditulis lah.
11. Misalkan kakak ada di desk ini kakak posisinya gimana
nih?
Ya gue sih misalkan ada artis atau tokoh yang pindah agama, kalo
gue sih pengennya nulis yang lempeng aja, pengennya hahahah
cuman kan masalahnya kan kita gatau kronologinya, gatau
kasusnya kaya gimana. Kalo gasalah yang salmafina tuh dia itu kan
punya kecenderungan netizen kayak.. dia kalo gasalah *cerita
backgroundnya itu yang mnejadi faktor penentu dari pemberitaan,
pembaca kan jadi lebih suka liat wah Salma hijrahnya ternyata
hijrah bulshit doing nih. Mungkin kalo reporter atau editornya saat
itu punya pandangan kalo diframing si salmafinanya ini hijrah
bulshit ya bakal banyak yang baca karena itu memuaskan si
191
pembaca. Kalo misalnya Cuma dibikin lempeng aja ya mungkin
gak bakal menarik, gitu. Maksudnya bukan berarti punya
pandangan kalau muslim jadi non muslim itu gak didukung, trs
kalo non muslim jadi muslim itu didukung tapi bicara soal
kronologinya, cerita dibalik peristiwa itu gitu. Misalnya kaya
deddy corbuzier masuk islam gitu kan, itu pasti beritanya positif
semua ya karena gaada ceritanya mungkin dulu deddy dulunya
gimana, jadi gaada arah kesana. Sementara Kalau kasusnya si
Salmafina ini dibikin kesana bakal lebih menarik, mungkin editor
punya terjemahan begitu. Makanya balik lagi itu ke perspektif
pribadi yang membuat beritanya menjadi diframing gitu.
192
Nama Narasumber : Ristu Hanafi
Jabatan : Jurnalis Detik.com
Hari dan Tanggal : 13 April 2021
Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 21.20 WIB –
Selesai
1. Udah berapa lama jadi wartawan detik?
193
Kalau jadi wartawan saya udah sekitar 11 tahun, tapi kalau di detik
masih 4,5 tahun. Sebelumnya di jawapos, kemudian di koran
sindo, baru 2017 pindah ke detik.
2. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?
Umum sih, tiap pagi ada rapat proyeksi pagi dipimpin oleh redaksi,
penentuan mau ambil proyek apa. Hari ini mau liputan apa? Nanti
kita harus udah punya agenda/isu yang akan disampaikan di rapat
proyeksi itu. Misalkan belum ada isu/agenda, nanti diskusi di
lapangan bakal ada isu apa. Nah nanti kalau ada isu yang menarik,
kan detik skala nasional ya? Meskipun aku di jogja tapikan isu
3. Nulis dibebasin sesuai perspektif kakak?
Biasanya di awal itu ada pelatihan sebulan dua bulan untuk
menyesuaikan gaya Bahasa penulisan, format susunan kata
struktur kata, ada pelatihannya dulu. Nah nanti sambal jalan
menyesuaikan kalau misalkan ada koreksi nanti ada evaluasi,
setiap harinya ada evaluasi. Biar sesuai dengan gaya Bahasa dari
redaksi pusat yang ada di Jakarta.
4. Ada target viewers atau engga?
Kalau target viewers ada devisi sendiri. Reporter ngga dikasi tau,
biasanya itu bagian traffic. Ada contributor karyawan lepas, dia
dapet honor pertayang, dia ga daept apa2 selain honor pertayang.
Kalau karyawan tetap itu ada pendapatan bulanan sama bonus2
194
intensif. Kalau sekrang aku posisinya editor tapi masih level
bawah. Copywriter.
5. Menurut kakak dalam pemberitaan apa yang lebih baik
dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi
berita?
Kalau di detik itu kecepatan yang diutamakan. Tapi harus
diimbangi akurasi, data kutipan pokoknya ga bisa ditawar. Akurasi
tetap jadi pertimbangan. Nah soal kedalaman, kan kamu sering
baca berita detik kan? Satu isu atau topik dipecah jadi berapa judul.
Nanti setelah dipecah jadi lima judul misalnya, nanti dibikin round
up. Seluruh materi awal ditulis jadi satu naskah dijadi satu nah
kedalaman itu disaksikan di naskah round up itu.
6. Bagaimana strategi agar berita lebih menarik ?
Main judul, angle, strategi biar menarik dan koordinasi dengan
redaksi ini kurang apa ini biar naik gimana, jadi komunikasi jalan
terus, tektokan wajib itu
7. Cara pribadi mengemas berita agar menarik?
Pertama isunya nasional diutamakan, kalau yang kedaerahan atau
isu local ya yang menarik, yang unik, yang kemungkinan itu ada
nilai berita dan menarik pembaca untuk mengklik. Atau kalau ada
peristiwa apa ya dirunning terus beritanya.
8. Kalau kakak liat fenomena pindah agama gimana?
termasuk yang nentang atau ngga?
195
Hahaha nentangnya gmn ? nentang dipublikasikan atau ngga, ya
maaf ya sebelumnya. Kita kan sama-sama muslim, ya pasti sepakat
lah kalau Kristen masuk Islam kita pasti seneng lah. Sepakat2 aja.
Tapi kalau untuk publikasi ini subyektif saya idealnya gausa
dipublikasi sebenarnya sih, tapi karena posisi saya sebagai jurnalis
mau ga mau harus dikerjakan kan.
Hehehehe ya kalau jawaban pribadi ga setuju.
9. Sekilas aku liat, dari judul di Detik, seperti ada perbedaan
dalam menulis berita tentang Deddy Corbuzier dan
Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?
Kalau dikonteks pertanyaan ini saya kayaknya gabisa jawab ya.
Saya kan terlibat langsung waktu peliputan Deddy Corbuzier dan
Gus Miftah nah jadi saya tau kondisinya. Kalau kasusnya Salma
saya ga liputan dan ga mengikuti isunya jadi saya ga bisa
berkomentar apa2. Nanti malah salah hehehe.
196
Nama Narasumber : Hermawan
Jabatan : Redaktur Tagar.id
Hari dan Tanggal : 03 Maret 2021
Tempat dan Waktu : via telpon Whatsapp, 16.00 WIB –
Selesai
197
1. Udah berapa lama bapak jadi redaktur di tagar.id?
Ada setahun lebih jadi redaktur tagar.id
2. Bagaimana strategi tagar.id menyajikan berita dengan
baik sehingga layak untuk diberitakan?
Ya kalau kasusnya apa dulu nih? Sebenernya kalau berita kaya
gitu, ngga layak sih, heeheh berita-berita saya kurang suka gitu
kayak gossip terus selebriti yang huru hara rumah tangga terus
pindah agama sebnernya kan ranah pribadi ya gaada kepentingan
publiknya gitu kan?
Gaada kepentingan masyarakat umum, kalua berita-berita gitu
sebenernya ya mungkin ada yang suka kalau saya sih sebenarnya
ngga suka tapi kalau berita yang punya kepentingan banyak orang
public gitu, misalkan tentang korupsi apa segala macem, ekonomi,
nah itu baru saya suka. Karena itu kan menyangkut hajat hidup
orang banyak jadi harus dipublikasikan tapi kalua artis ?
Sebenernya dia punya nilai berita untuk sebagian orang gitu kan,
buat yang berita2 orang suka. Karena kan orang ngga semuanya
suka berita politik, ekonomi. Tapi ada juga yang suka berita2 gosip
orang tuh suka. Nah makanya jadinya itu lah media mengangkat
berita kayak gitu, karena pengen tau seluk beluk kehidupan artis
gitu kan? Jadi karena punya nilai berita pemberitaan karena orang
pengen tau kehidupan artis dia pindah agama dari Kristen ke islam
ataupun sebaliknya, nah nilainya tuh disitu, orang pengen tau
198
disitu. Jadi karena dia pindah agama ada nilai beritanya, karena
orang pasti kepo kan? Selebihnya sih gaada.
3. Jadi kalau bapak sendiri kayak terpaksa aja beritain artis
ya pak?
Ya karena kan kadang kan di media itu kita kerja kan ? jadi karena
tuntutan pekerjaan, mau ga mau itu harus diberitain. Beda kan
kalau artis berprestasi, dia memenangkan lomba apa gitu, misalkan
dia penyanyi, kalau Cuma masalah pindah agama itu kan
sbeenernya masalah pribadi. Dia mau pindah agama, ga pindah
agama kan kalau buat saya ya kayak terserah lu bahasanya seperti
itu, lu mau pindah agama mau terjun ke jurang kek, ya terserah.
4. Dalam memilih angle yang nentuin siapa?
Biasanya sih kalau pemberitaaan pemilihan angle kan wartawan
biasanya udah tau anglenya apa, kayak missal pindah agama ya
anglenya disitu2 aja, kayak kenapa dia pindah agama, biasanya
orang pindah agama itu banyak sebab kan? Ntah dapet hidayah
darimana, missal ada yang pengaruhi, kalau deddy kan dia bergaul
sama gus Miftah kan, di acara berdakwah di mata deddy corbuzier
kan beda sama yang lain , caranya itu humanis, ga keras kaya yang
lain yang menyalah2kan si a si b si c, nah itu yang dilihat deddy
corbuzier makanya dia tertarik untuk memeluk agama islam.
Balik lagi misalkan reporternya belum tau angle beritanya ya
diarahin sama redaktur, gitu aja. Kamu misalkan anglenya ini aja
ya jangan lari2 dari angle ini, nanti kalau ada angle lain, bikin lagi
199
berita yang baru. Missal: setelah deddy pindah agama, bagaimana
kehidupannya? Pasti kan pindah agama mempengaruhi perilaku
hidup kan. Mungkin stelah masuk islam dai jadi lebih santun,
Biasanya kita diskusi aja mau ambil angle apa, nanti dieksekusi
sama reporternya.
5. Dalam menulis berita, reporter dibebasin nulis sesuai
perspektifnya atau engga?
Seorang reporter tidak boleh menulis sesuai dengan pandangannya
sendiri, harus berdasarkan fakta dan data kan. Gaboleh
berdasarkan perspektifnya dia aja. Datanya demikian ya tulis
demikian, faktanya demikian ya tulis sesuai dgn fakta tsb. Yang
penting 5w+1 h nya aja, pakemnya kan disitu. Jadi gaboleh
wartawan punya opininya sendiri terus dituangkan dalam
pemberitaan tsb. Tapi kadang ada aja yang kaya gitu opininya
diselipin, mesti ditanya, biasanya kita panggil reporternya, ini
maksutnya apa? Ini kayaknya pikiran kamu sendiri, kamu nulis
kaya begini, biasanya dari diskusi itu nanti ketemu maksut reporter
sebenernya gak gini tapi begini
6. Bagaimana pertimbangan tagar.id dalam memilih diksi
dalam memberitakan sebuah peristiwa?
Diksinya kan kita makin lama membaca berita memperkaya kosa
kata kan, ya kita jangan pakai diksi itu lagi itu lagi kalau bisa
diperkaya dengan diksi yang lain. Karena kalau berita pakai kosa
kata itu2 lagi wartawannya pengetahuannya minim sekalli gitu.
200
Apalagi kalau di online SEO sangat mempengaruhi sekali, beda
dengan cetak kalau mau nulis diksinya itu itu lagi ya gamasalah.
Kalau kita memperkaya kosa kata SEO itu bacanya bagus gitu. Jadi
memang kalau nulis online harus memperhatikan betul SEOnya
biar kebaca di index sama google.
7. Ada target viewers atau engga?
Semua media punya target viewers sih. Tapi kan Namanya
persaingan media ketat banget kadang mencapai itu susah-susah
gampang kan, kalau ngga media yang mainstream, media yang
punya nama besar, media yang udah lama gitu kan, ya jangan
ditanya lagi, kaya Kompas, pembacanya pasti udah gila2an
disbanding dengan media yang lainnya. Apalagi media yang baru
berdiri, ya jangan berharap banyak pembacanya gitu kan. Reward
biasanya ada, macem2, kalau di tagar, ada uang sekian rupiah jika
mencapai target. Setiap media pasti punya reward, tap ikan kita
gatau reward mereka apa. Kalau tagar ya duit sih.
8. Menurut bapak dalam pemberitaan apa yang lebih baik
dikedepankan? Kecepatan berita atau kedalaman isi
berita?
Tergantung beritanya ya. Kalau untuk investigasi ya kedalaman isi
berita indepth kan. Tapi kalau berita artis ya akurasinya aja gitu
kan, ga salah data sama faktanya. Kala untuk laporan mendalam,
ya harus rinci. Karena ga semua berita harus mendalam, kalu berita
artis standar2 aja, biasa2 aja. Datar-datar aja.
201
9. Sering dapet complain ngga dari berita yang diterbitin?
Waktu itu pernah ada, dia itu bikin berita dari kutipan Instagram,
karena media lain juga ambil dari Instagram, tapi dia menyanggah
pemberitaan dari tagar padahal kita ngutip dari Instagram dia. Jadi
itu Namanya sengketa berita ya, karena dia ga merasa
diwawancara ya complain lah dia. Tapi sekarang kan media
banyak yang ngutip medsos, kalau media dulu karena gaada
medsos ya gaada yang bisa dikutip kan, tapi sekarang dengan
seiring perkembangan waktu, dengan merebaknya medsos artis
pada punya Instagram, twitter, ya pada dikutip-kutip, Menteri juga
pada dikutip dari twitter. Diselesaikan baik-baik. Tapi kita gamau
ditakedown, karena media lain juga ngutip dari Instagram dia.
Diambil jalan tengahnya win-win solution lah. Setiap media pasti
ada salah ya begitulah karena ada orang yang gasuka dengan
pemberitaan itu ga artis aja, pejabat, politikus. Pasti ada aja yang
complain.
10. Kebebasan beragama menurut bapak gimana sih?
Kalau kebebasan beragama secara umum menurut saya ya gaada
masalah di Indonesia. Orang berhak memeluk agamanya masing-
masing, mau pindah agama juga bebas dari Kristen ke islam, atau
sebaliknya ya bebas-bebas aja. Selama orang tersebut
menghormati keputusan masing-masing, silahkan tidak ada yang
melarang. Cuma kan kalau dalam agama kalau dari Kristen ke
islam dapet hidayah, tapi kalau dari islam ke Kristen disebut
202
murtad. Itu kalau pandangan agama seperti itu, tapi kalau dari
kebebasan beragama ya silahkan aja.
11. Kalau bapak liat fenomena pindah agama gimana?
termasuk yang nentang atau ngga?
Ya ga masalah cuman kalau sesama islam kalau ngeliat berita
orang pindah agama ya sayang aja gitu. Kayak Lukman Sardi kalau
kamu baca tuh, dia cerita ke media dia pindah agama dari islam ke
Kristen setelah dia menunaikan ibadah umroh. Nah Ketika dia
menunaikan ibadah umroh katanya dia susah untuk mendekati
hajar aswat untuk menciumnya, kalau dari berita saja baca dia kaya
udah hopeless gitu ya tapi secara tidak langsung. Tapi dengan
sendirinya dia mendekati hajar aswat ketika itu dia dikasih
kesempatan untuk mencium beberapa kali dari situ dia dapet
hidayah untuk masuk Kristen, kan aneh ceritanya. Harusnya kan
kalau kita lebih mantep lagi ibadahnya karena tiba-tiba dia dikasih
kesempatan untuk mencium hajar aswat yang tadinya dia hopeless
dengan sendirinya dia terdorong kesana. Kalau dari cerita tersebut
saya sih ga masuk akal aja sih kenapa dia jadi pindah ke
Kristen.bukannya itu luar biasa sekali tanpa dia harus bersusah
payah. Dia gabisa berpikir secara jernih lebih dalam lagi mikirnya
bahwa dia dikasih kemudahan dikasih kesempatan tapi malah itu
katanya tanda dia disuruh masuk Kristen kan aneh.
203
12. Sekilas aku liat, dari judul di Tagar, seperti ada
perbedaan dalam menulis berita tentang Deddy
Corbuzier dan Salmafina, itu gimana tanggapan kakak?
Kamu baca beritanya ga ?
Jadi gini, kenapa beda beritanya? Karena kita juga melihat
sosoknya juga sih kadang kalau kaya gitu. Karena kita bekerja di
media online kan biar clickbait. Juga liat sosoknya, kalau
salmafina kan banyak tingkah nih orangnya. Kalau deddy
corbuzier kan orangnya kalem gitu kan, biasa-biasa aja, dia
orangnya ga bombastis. Kalau Salmafina ini kan kontroversial.
Kayak Dinar Candy, apasih begini? Saya gasuka tuh ngeliat kaya
gitu. Nyeleneh apa gimana gitu. Yang kaya begitu biar ujung-
ujungnya clickbait karena beda sama kaya tadi online dan cetak.
Kalau cetak tidak mementingkan clickbait. Tapi kalau di online ini
satu narasumber aja udah bisa bikin beberapa angle kan biar
clickbait. Tapi balik lagi ke personnya itu tadi, karena orangnya ini
yang satu kalem-kalem aja, yang satu ini heboh, jadi bukan
masalah beda pemberitaanya. Sebenernya Cuma karena orangnya,
dan clickbait tadi gitu kan. Biar dibikin heboh. Pernah baca kan
kamu judulnya heboh tau2 beritanya biasa aja. Nah saya mengakui
aja gitu kadang dunia udah kayak begini mau ga mau harus
ngikutin alur, media yang lain juga begitu kan? Gak hanya tagar
aja. Cuma pengen dapet clickbait semua media online tuh begitu,
ya tujuannya untuk dapat pembaca, bagaimana kita meraih
pembaca kalau nggak dengan cara seperti itu kan? Karena
204
persaingan media online tuh luar biasa sekali. Nah kalau datar-
datar aja gamau ada yang ngeklik tu berita. Bagaimana caranya
biar deindex sama google itu berita di halaman pertama kalau kita
mungkin ga bikin berita yang bombastis ya, tapi jangan bombastis
banget juga. Paling engga ini juga harus ada faktanya juga, balik
laagi ke fakta dan data tetap tidak boleh keluar dari itu. Faktanya
begini ya ditulis, datanya begini ya ditulis. Salmafina kan orangnya
pansos banget kan, jadi ya kadang kita kebawa sama sosoknya
juga. Sedikit banyaknya narasumber mempengaruhi isi berita.
205
Tabel 6.1 Jajaran Redaksi Detik.com
Direktur Konten Alfito Deannova Ginting
Dewan Redaksi Alfito Deannova Ginting, Ardhi
Suryadi, Elvan Dany, Odilla Winneke,
Sudrajat, Fajar Pratama, Fakih Fahmi
Pemimpin Redaksi Alfito Deannova Ginting
Wakil Pemimpin
Redaksi
Ardhi Suryadi, Elvan Dany
detikNews (Berisi
informasi berita
politik serta
peristiwa)
Fajar Pratama (Redaktur Pelaksana),
Herianto Batubara (Kepala Peliputan),
Hestiana Dharmastuti, Indah Mutiara
Kami, Danu Damarjati, Dhani Irawan,
E Mei Amelia Rahmat, Elza Astari
Retaduari, Idham Khalid, Muhammad
Fida Ul Haq, Andhika Prasetia, Arief
Ikhsanudin, Ibnu Haryanto, Gibran
Maulana, Kanavino, Indra Komara,
Audrey Santoso, Marlinda Oktavia,
Yulida Mudistiara, Nur Azizah, M.
Zhacky K, Eva Savitri, Matius Alfons,
Dwi Handayani, Isal Mawardi, Andi
Saputra
detiknusantara dan
internasional
(Berisi informasi
Ahmad Toriq (Redaktur Pelaksana),
Jabbar Ramdhani, Rita Uli Hutapea,
Novi Christiatuti Adiputri, Mindra
206
yang terjadi dari
dalam dan luar
negeri)
Purnomo, Andhika Akbarayansyah,
Edi Wahyono, Fuad Hasim, Zaki
Alfarabi, Luthfy Syahban
detikfinance
(Memuat berita
ekonomi dan
keuangan)
Angga Aliya ZRF (Redaktur
Pelaksana), Hans Hendricus B Aron
(Wakil Redaktur Pelaksana),
Zulfi Suhendra, Dana Aditiasari,
Ardan Adhi Chandra, Eduardo
Simorangkir, Fadhly Fauzi Rachman,
Hendra Kusuma, Danang Sugianto,
Sylke Febrina Laucereno, Trio
Hamdani, Achmad Dwi Afriyadi
detiksport(Berisi
info olahraga
termasuk sepak
bola)
Kris Fathoni Wibowo (Redaktur
Pelaksana), Afif Farhan (Wakil
Redaktur Pelaksana) Lucas Aditya,
Mercy Raya, Mohammad Resha
Pratama, Novitasari Dewi Salusi,
Okdwitya Karina Sari, Rifqi Ardita
Widianto
detikhot (Berisi
informasi tentang
dunia selebriti)
Nugraha Rodiana (Redaktur
Pelaksana), Asep Syaifullah,Delia
Arnindita Larasati, Desi Puspasari,
Devy Octafiani, Dicky Ardian,
Mauludi Rismoyo, Prih Prawesti, Tia
Agnes Astuti, Febriyantino Nur
207
Pratama, Dyah Paramita Saraswati,
Hanif Hawari, Atmi Ahsani Yusron,
Pingkan Anggraini
detiknet (Memuat
informasi tentang
teknologi informasi)
Fitraya Ramadhanny (Redaktur
Pelaksana), Fino Yurio Kristo (Wakil
Redaktur Pelaksana) Anggoro Suryo
Jati, Rachmatunnisa, Josina, Adi Fida
Rahman, Tri Agus Haryanto, Virgina
Maulita Putri, Aisyah Kamaliah
detikhealth
(Memuat info dan
artikel kesehatan)
AN UyungPramudiarja (Redaktur
Pelaksana), Firdaus Anwar (Wakil
Redaktur Pelaksana) FriedaIsyana
Putri, Rosmha Widiyani, Khadijah Nur
Azizah, Sarah Oktaviani Alam
Wolipop (Berisi
informasi tentang
wanita dan gaya
hidup)
Eny Kartikawati (Redaktur Pelaksana),
Hestianingsih (Wakil Redaktur
Pelaksana) Daniel Ngantung, Kiki
Oktaviani, Rahmi Anjani, Mohammad
Abduh, Gresnia Arela, Anggi
Mayasari, Vina Oktiani
detikfood (Berisi
informasi resep
makanan dan
kuliner)
Odilia Winneke (Redaktur Pelaksana),
Andi Annisa Dwi Rahmawati (Wakil
Redaktur Pelaksana) Devy Setya, Dewi
Anggraini, Sonia Permata
208
detiktravel
(Memuat informasi
tentang liburan dan
pariwisata)
Dadan Kuswaraharja (Redaktur
Pelaksana), Femi Diah (Wakil
Redaktur Pelaksana) Johanes Randy,
Wahyu Setyo Widodo, Ahmad Masaul
Khoiri, Melissa Bonauli, Syanti
Mustika, Elmy Tasya Khairally, Putu
Intan
detikfoto (Memuat
berita foto)
Doni Wahyudi (Redaktur Pelaksana),
M. Luthfi Andika (Wakil Redaktur
Pelaksana) Rangga Rahadiansyah,
Ridwan Arifin, Rizki Pratama, Luthfi
Anshori
detikX Irwan Nugroho (Redaktur Pelaksana),
Melisa Mailoa, M Rizal Maslan,
Syailendra Hafiz Wiratama
20detik (Memuat
konten video mulai
dari news sampai
lifestyle)
Gagah Wijoseno (Redaktur Pelaksana
Signature), Idham A. Sammana
(Redaktur Pelaksana Daily), Fuad
Fariz (Wakil Redaktur Pelaksana),
Triono Wahyu Sudibyo (Wakil
Redaktur Pelaksana) M. Abdurrosyid,
Achmad Triyanto, Aji Bagoes Risang,
Billy Triantoro, Deny Fitrianto, Didik
Dwi, Esty Rahayu Anggraini, Ihsan
Dana, Lintang Jati Rahina, Iswahyudy,
209
Marisa, Isfari Hikmat, Muhammad
Zaky Fauzi Azhar, Nugroho Tri
Laksono, Okta Marfianto, Rahma
Yoga Wedar, Raisha Anazga, Septiana
Ledysia, Tri Aljumanto, Wirsad Hafiz,
Abdul Haris, Clara Angelita, Yulius
Dimas Wisnu, Mardi Rahmat, Gusti
Ramadhan, Adrian Rachmadi, M.
Hanif Mustafad, Edward Febriyantri
K, M. Haykal Harlan, M. Ramdoni,
Johan Alamsyah, Yolanda Vista,
Rahmadhanti Viany S, Sunandi Mimo,
Monica Arum, Dinda Ayu Islami
210
Tabel 6.2 Jajaran Redaksi Suara.com
Pemimpin Redaksi Suwarjono
Redaktur Pelaksana Arsito Hidayatullah, Madinah
Asisten Redaktur
Pelaksana
Reza Gunadha, Ririn Indriani
Tim Editor Reky Kalumata, Syaiful
Rachman, Liberty Jemadu, Yazir
Farouk, Rizki Nurmansyah, Rulli
Fauzi, Dythia Novianty, Ferry
Noviandi, Vania Rossa, RR.
Ukisari Manggalani, Iwan
Supriyatna, Bangun Santoso, M
Reza Sulaiman, Dwi Bowo,
Chandra Iswinarno
Head of Product Abdurrahman Rauf
Tim Video Kreatif Iramdani (Prod), Dendi Afriyan
(Ass. Prod), Rinaldi Aban (Ass
Prod), Ade Dianti, Herianto, Peter
Johannes, Suciati, Andika Bagus,
Adit Rianto, Moch Iqbal
Tim Foto Oke Atmaja(Ass Prod), Angga
Budianto, Alfian Winanto
Koordinator Liputan
Daerah/Partners
Pebriansyah Ariefana
211
Koordinator Liputan
Jakarta
Agung Sandy Lesmana
Reporter Adie Prasetyo, Agung Sandy,
Arief Apriadi, Dinda Rachmawati,
Erick Tanjung, Ismail, Manuel,
Ria Rizki, Risna Halidi, Sumarni,
Ummy Hadyah, Welly Hidayat,
Yosea Arga, M Yasir, A Fauzi,
Trivan Rahmat, Stephanus, Dini
A, Fakhri Fuadi, M. Fadil,
Novian, Evi, Yuliani, Herwanto
Content Writer Fabiola Febrianastri (Copy
Writer), Chyntia Sami, Lintang
Sittya, Raden Roro
212
Tabel 6.3 Jajaran Redaksi Tagar.id
Direktur Utama Viktor S. Sirait
Direktur Eksekutif Yossy Girsang
Direktur Keuangan&IT Ukung Zulfah
Sekretaris Perusahaan Sari Pangaribuan
Pemimpin Redaksi Siti Afifiyah
Redaktur Eksekutif Fetra Tumanggor, Lestantya R.
Baskoro
Redaktur Hermawan, Eno Suratno
Wongsodimedjo, Syaiful W.
Harahap, Rio Anthony, Ridwan
Anshori, Tigor Munte, Agus Joko
Mulyono
Asisten Redaktur Rifa Yanas, Kiki Luqmanul
Hakim, Yohanes VF Charles,
Tantri Lestari, Fitriani Aulia
Rizka
Reporter Fernandho Pasaribu, Moh. Ainul
Yaqin, Fahzian Aldevan,
Kurniawan Eka Mulyana, Lodi
Aprianto, Evi Nur Afiah, Andi
Nasution, Nila Niswatul Chusna
SEO & Media Sosial Charlie M. Sianipar
Asisten Redaktur Foto Gemilang Isromi Nuari
213
Editor Video Rully Nurul Yaqin, Rendi Sanjaya
Host & Voice Over Cory Olivia
Desain Grafis Regita Setiawan Putri, Bagus
Cahyo Kusumo
Media Sosial Indra Wahyudi, Moh. Irkhamni
Head IT Programmer Bayu Dwi Septianto
IT Programmer Jodhi Gunawan, Dede Sundara
Senior Manager Sales
Muhlisin Sanusi, Liliana Spikawat
Account Executive Denny Sulistyo
Konten Marketing Nurmania Anggraini
HRD Manager &
General Affair
Reza Antares Pratita