Post on 20-Jul-2015
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Fungsi normal sistem reproduksi tidak ditujukan untuk homeostasis dan tidak penting bagi
kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui
sistem reproduksilah cetak biru genetik yang kompleks dari tiap-tiap spesies dapat bertahan
melebihi masa hidup tiap-tiap anggota spesies tersebut. Pada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi
pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Walaupun sistem reproduksi tidak memberi kontribusi pada homeostasis dan tidak
penting bagi kelangsungan hidup seseorang, sistem ini tetap berperan penting dalam kehidupan
seseorang. Sebagai contoh, cara bagaimana orang berhubungan sebagai makhluk seksual sangat
berperan dalam perilaku psikososial dan menimbulkan pengaruh penting pada bagaimana orang
memandang diri mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Fungsi
reproduksi juga memiliki pengaruh mendalam pada masyarakat. Organisasi universal masyarakat
ke dalam satuan-satuan keluarga menciptakan suatu lingkungan stabil yang kondusif untuk
kelangsungan hidup spesies.
Perubahan organ reproduksi berlangsung dari waktu ke waktu seiring dengan
perkembangan usia seorang manusia. Perubahan secara anatomis harus diiringi dengan seimbang
dengan perubahan psikologis dan mentalnya. Ketidaksesuaian perkembangan antara fisik dan
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 2/13
mental akan menyebabkan gangguan. Hal ini disebabkan organ reproduksi selain memiliki
fungsi sebagai alat menghasilkan keturunan, juga sebagai identitas seorang manusia.
Pada banyak kasus dalam bidang obstetri dan ginekologi tindakan pengangkatan organ
reproduksi (histerektomi) harus dilakukan sebagai terapi. Fibrosis uteri (dikenal juga leiomioma)
merupakan alasan terbanyak dilakukannya histerektomi. Leiomioma merupakan suatu
perkembangan jinak (benigna) dari sel-sel otot uterus. Selain itu adanya perdarahan uterus
abnormal, endometriosis, prolaps uteri (relaksasi pelvis) juga dilakukan histerektomi. Hanya
10% dari kasus histerektomi dilakukan pada pasien dengan karsinoma. Selain pemeriksaan fisik
dan penunjang yang lengkap, sebelum dilakukan histerektomi juga perlu dilakukan persiapan
mental pada pasien. Perlu inform consent yang lengkap dan jelas serta pasien juga harus diberi
pengertian mengenai efek yang akan ia rasakan pasca operasi.
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 3/13
BAB II
ISI
A. Faktor Psikologis dari Alat Reproduksi Wanita
Perubahan pada alat reproduksi wanita banyak terjadi pada masa remaja, yaitu terjadi
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu yang di tandai dengan percepatan
pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial. Perubahan fisik yang terjadi di antaranya timbul
proses pematangan organ reproduksi selain itu juga sudah terjadi perubahan psikologis. Hal ini
mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai memperhatikan penampilan diri,
mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta yang
kemudian akan timbul dorongan seksual. Karena pada masa remaja cenderung memiliki tingkat
seksual yang tinggi sehubungan dengan mulai matangnya hormon seksual dan organ-organ
reproduksi. Saat usia remaja di mana organ reproduksi rentan terhadap infeksi pada saluran
reproduksi,kehamilan, dan penggunaan obat-obatan.
Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya
perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh)
dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa
pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan
dan terjadi pada sistem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ
reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.
Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer
dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 4/13
organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk
tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche
(menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul,
sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara,
tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis
dan sebagainya.
Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang
merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Di luar sistem kepribadian anak seperti
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah,
teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses
pembentukan kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini
dapat saling mendukung dan dapat saling berbenturan nilai.
Memasuki usia yang lebih dewasa lagi, wanita akan mengalami perubahan fisik dan
psikologis berkaitan dengan kehamilan. Perubahan fisik yang berkaitan dengan psikologis pada
masa kehamilan yaitu :
a. Trimester I
• Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan
merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
• Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat,
menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
• Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 5/13
• Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan
wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini Asuhan Kehamilan Normal
b. Trimester II
• Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang
semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi
• Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan
sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih
bersemangat
• Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama
trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
c. Trimester III
• Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat
itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
• Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala
akan terjadinya persalinan.
• Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu
ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 6/13
• Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan
perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan.
Perubahan fisik yang mencolok yang akan mempengaruhi psikologis seorang wanita
berikutnya adalah saat menopause. Menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang
dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron
pada indung telur. Proses berlangsung tiga sampai lima tahun yang disebut masa klimakterik atau
perimenapouse. Disebut menopause jika seseorang tidak lagi menstruasi selama satu tahun.
Umumnya terjadi pada usia 50-an tahun. Sebagaimana awal haid, akhir haid juga bervariasi
antara perempuan yang satu dengan perempuan yang lainnya.
Pada wanita yang menghadapi periode menopause, munculnya simtom-simtom
psikologis sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek fisik-fisiologis sebagai akibat
dari berkurang dan berhentinya produksi hormon estrogen. Menopause seperti halnya menarche
pada gadis remaja (awal dari masaknya hormom estrogen), remaja ada yang cemas, gelisah tetapi
ada juga yang biasa. Pada perempuan yang mengalami menopause keluhan yang sering
dirasakan antara lain: merasa cemas, takut, lekas marah, mudah tersinggung, suli konsentrasi,
gugup, merasa tidak berguna - tidak berharga, stres dan bahkan ada yang mengalami depresi.
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 7/13
B. Persiapan Mental pada Operasi Pengangkatan Organ Reproduksi Wanita
Operasi histerektomi (pengangkatan organ reproduksi wanita) merupakan tindakan yang
sering harus dihadapi seorang wanita dalam pengobatan kelainan ginekologi baik jinak maupun
ganas. Tindakan histerektomi tentunya akan memberikan dampak psikologis maupun seksual
terhadapnya.
Histerektomi terbagi dalam beberapa jenis yaitu :
1. Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, kandungan diangkat tetapi
mulut rahim (serviks) tetap ditinggal. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker
mulut rahim, sehingga masih perlu pemeriksaan Pap smear secara rutin.
2. Histerektomi total, yaitu mengangkat kandungan termasuk mulut rahim.
3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral, yaitu pengangkatan uterus, mulut
rahim, kedua tuba fallopi, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan
seperti menopause.
4. Histerektomi radikal, dimana histerektomi diikuti dengan pengangkatan bagian atas
vagina serta jaringan dan kelenjar limfe di sekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan
pada beberapa jenis kanker tertentu.
Pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh terhadap emosional klien dan
diperlukan waktu untuk memulai perubahan yang terjadi. Organ reproduksi merupakan
komponen kewanitaan, wanita melihat fungsi menstruasi sebagai lambang feminitas, sehingga
berhentinya menstruasi sebagai akibat dari histerektomi bisa dirasakan sebagai hilangnya
perasaan kewanitaan.
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 8/13
Perasaan seksualitas dalam arti hubungan seksual perlu ditangani. Beberapa wanita
merasa cemas bahwa hubungan seksualitas terhalangi atau hilangnya kepuasan. Pengetahuan
klien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien.
Psikologik - perasaan takut, gelisah, mudah tersinggung, lekas marah, tidak konsentrasi,
perubahan prilaku, depresi, gangguan libido akibat wanita tidak lagi mengalami menstruasi
(amenorrhea).
Dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu: pertama faktor
peranan citra fisik, subjek merasa kondisi fisiknya menurun dan membuat subjek menjadi
sensitif karena subjek menjadi cepat lelah. Yang kedua faktor peranan jenis kelamin, pada
dasarnya subjek adalah orang yang mudah putus asa, tidak percaya diri, minder, serta sensitif.
Dari sinilah subjek berpendapat bila seorang wanita bila tidak memiliki rahim walau wanita
tersebut sudah memiliki keturunan sekalipun perempuan tersebut menjadi tidak berharga lagi.
Pendapat inilah yang membentuk peranan jenis kelamin di mata subjek menjadi lemah. Yang
ketiga adalah faktor peranan Significant Other , sebenarnya subjek merasa senang dan cukup
puas atas hubungannya dengan keluarga besarnya, karena semenjak subjek melakukan
pengangkatan rahim keluarga besar subjek menjadi lebih peduli dan lebih baik terutama dalam
komunikasi. Subjek juga cukup puas dan bersyukur bahwa subjek memiliki suami dan anak-anak
yang selalu mensupport segala tindakkan subjek bila tindakkan tersebut bersifat positif. Tetapi
subjek terkadang merasa sedih karena hubungan komunikasi subjek dengan suami subjek
berjalan kurang baik selama pasca pengangkatan rahim hal ini di akui subjek bahwa subjek
masih sensitif bila diajak membicarakan masalah didalam keluarga.
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 9/13
Biasanya penderita histerektomi sering memperhatikan pengaruh histerektomi terhadap
fungsi seksualnya. Wanita merasa cemas mengalami gangguan fungsi seksual setelah
histerektomi prevalensinya berkisar 13% - 37%. Bagi seorang ahli obstetri dan ginekologi yang
sudah terlatih dan cakap dalam mendiagnosis ginekologik dan keterampilan teknis dalam
pembedahan, itu tidak cukup. Dia juga harus mengenal, dan akhirnya mengobati termasuk aspek
psikologi (termasuk emosi, seksual, psikosomatik dan tingkah laku lainnya) akibat dari penyakit
ginekologi dan pengobatannya. Ini termasuk evaluasi pra dan pasca operasi serta terapi
penunjang pasien.
Dari beberapa penelitian masih menunjukkan hasil yang kontradiksi dengan argumentasi
masing-masing. Barker dan Steiner mendapatkan gangguan psikologis sedangkan Kjeruff,
Lambden dan Gath mendapatkan perbaikan di dalam psikologis dan kualitas hidup. Nathorst
dan Adersen BL mendapatkan penurunan fungsi seksual setelah menjalani histerektomi
sedangkan Julia C Rhodes, Lambden dan Gath mendapatkan hasil peningkatan fungsi seksual
setelah histerektomi.
Gangguan masalah seksual tersebut dapat juga berhubungan dengan asal usul
perkembangan embriologi dari sinus urogenital dan vagina. Beberapa ahli menjelaskan adanya
peranan serviks dalam suatu rangsangan seksual dan orgasmus yang disebabkan stimulasi dari
pleksus uterovaginal Frankenhauser dan apabila terjadi jaringan parut pada puncak vagina maka
stimulasi dari ujung-ujung saraf pleksus uterovaginal Frankenhauser akan terganggu.
Gangguan masalah seksual tersebut dapat juga berhubungan dengan asal usul
perkembangan embriologi dari sinus urogenital dan vagina. Beberapa ahli menjelaskan adanya
peranan serviks dalam suatu rangsangan seksual dan orgasmus yang disebabkan stimulasi dari
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 10/13
pleksus uterovaginal Frankenhauser dan apabila terjadi jaringan parut pada puncak vagina maka
stimulasi dari ujung-ujung saraf pleksus uterovaginal Frankenhauser akan terganggu.
Beberapa persiapan mental yang harus dilakukan antara lain, persiapan terhadap pasien
dan keluarga, yaitu perlu diberi kesempatan untuk bertanya terlebih dahulu mengenai fungsi
reproduksi dan seksnya. Kemudian beri penjelasan tentang operasi histerektomi yang akan
dilakukannya.
Wanita yang telah diangkat rahimnya atau dalam dunia kedokteran disebut dengan
histerektomi, keinginan untuk mempunyai anak menjadi terhalangi. Rasa sedih, kecewa, malu
kepada suami, keluarga terutama keluarga dari pihak suami karena tidak dapat memberikan
keturunan.
Menurut hasil penelitian Wiknjosastro (2001), komplikasi psikologis pasca histerektomi
dapat mengakibatkan disintegrasi yang bermanifestasi dalam depresi dan keributan dalam
kehidupan pernikahan, kekeluargaan maupun di tempat kerja.
Hasil penelitian Ghozali (2004) menunjukkan bahwa masalah psikologis dari tindakan
bedah histerektomi dapat menimbulkan stres tersendiri bagi wanita karena berkaitan erat dengan
organ reproduksi sebagai alat seksual. Wanita akan merasa cemas karena kehilangan organ
reproduksi.
Swasono (2001) menambahkan bahwa seorang wanita yang telah melakukan
histerektomi akan merasa kehilangan rahim yang merupakan organ reproduksi penting karena
umumnya budaya masyarakat Indonesia memandang bahwa tanpa adanya rahim, wanita
dianggap kurang mampu memuaskan pasangannya. Pria mempercayai bahwa seorang wanita
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 11/13
yang mengalami histerektomi akan kehilangan kesempatan untuk mempunyai anak, kehilangan
sesuatu yang sangat berarti bagi kebanyakan wanita.
Jochimsen (dalam Branolte-Bos, 2001), menemukan bahwa 82% dari pasien yang
mengalami melaporkan terjadinya gambaran diri yang buruk sebagai dampak dari kehilangan
organ tersebut. Proses sosialisasi yang menanamkan nilai berharga dari uterus dan fungsi bagian
tubuh secara keseluruhan menyebabkan persepsi terhadap gambaran diri buruk serta perasaan
tidak mampu. Seorang wanita yang tidak dapat menghasilkan anak,dipandang sebagai wanita
yang tidak sempurna dan akan menempatkan wanita tersbut pada status yang rendah dalam
keluargaganya, begitu juga di dalam masyarakat.
Ketika seorang ibu mengalami histerektomi ia akan mengalami proses berduka sehingga
akan berespon terhadap kehilangan. Respon berduka tersebut dapat bersifat patologis jika
berlangsung terus menerus atau berkepanjangan dapat menjadi stresor sehingga menimbulkan
stress emosional yang menggangu kesehatan fisik dan mental bahkan dapat berlanjut kepada
depresi.
Menurut Swasono (2001) saat seorang wanita memilih untuk melakukan histerektomi ia
merasa dirinya bukanlah seorang wanita yang utuh karena ia tidak dapat memiliki keturunan dari
rahimnya sendiri. Akibatnya timbul keadaan menutup diri, merasa bersalah, distress, cemas,
tidak berdaya, dan tertekan yang demikian dapat mempengaruhi penerimaan diri individu,
bagaimana individu memandang dirinya dan menyikapi kondisi tersebut.
Menurut Anderson (dalam Hurlock, 1974) penyesuaian diri ini sangat berpengaruh
terhadap bagaimana seseorang menjalani hidup. Seseorang yang mampu menerima dirinya
secara jujur, baik di dalam (hati, pikiran, perasaan) maupun di luar (perilaku, penampilan), tidak
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 12/13
takut memandang dirinya secara jujur karena kita tidak bisa lari dari diri kita sendiri, walau
apapun yang kita lakukan. Penerimaan diri ini diperlukan untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan
jiwa. Kebutuhan ini sama pentingnya dengan self appraisal untuk perkembangan moral dan
spiritual. Histerektomi dapat menimbulkan penerimaan diri negatif . Respon awal yang timbul
adalah menutup diri, merasa bersalah, stress, cemas, tidak berdaya, dan tertekan yang demikian
dapat mempengaruhi penerimaan diri individu, bagaimana individu memandang dirinya dan
menyikapi kondisi tersebut.
Penerimaan diri merupakan sikap yang positif yaitu ketika individu menerima dirinya
sebagai manusia. Individu tersebut dapat mengatasi keadaan emosionalnya (depresi, marah,
takut, cemas dan lain – lain) tanpa mengganggu orang lain. Penerimaan diri yang baik hanya
akan terjadi bila individu ingin dan mampu memahami keadaan dirinya sebagaimana adanya,
bukan sebagaimana diinginkannya. Selain itu juga, memiliki harapan yang realistis sesuai
dengan kemampuannya. Dengan demikian, jika individu memiliki konsep yang menyenangkan
dan rasional mengenai dirinya, maka dapat dikatakan individu tersebut menyukai dan menerima
dirinya (Hurlock, 1974).
Menurut Ghozali (2004) pada saat seorang wanita telah menerima kondisi dirinya setelah
operasi maka penerimaan diri yang pertama dilakukan dalam penerimaan diri dimana individu
mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri, dan terjadinya perubahan
sikap. Biasanya, munculnya kesadaran ini didorong oleh berbagai macam alasan. Misalnya,
karena perenungan diri, konsultasi dengan para ahli, mendapat pandangan dari seseorang yang
mengerti dan memberikan dukungan, hasil do’a dan ibadah, belajar dari orang lain, dan lain-
lain. Alasan-alasan tersebut diantaranya dukungan positif dari keluarga terutama suami dan anak-
anak (jika sebelumnya telah memiliki anak), konsultasi dengan ahli dan kepasrahan kepada
5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 13/13
Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu adalah dengan mulai dilakukannya perawatan diri. Mulai
meakukan aktifitas peningkatan diri ada penampilan, kerapihan, pola makan, dan lain-lain.
Kemampuan dalam penampilan perawatan diri atau tanggung jawab peran membaik, baik peran
sebagai seorang istri, ibu (bagi yang sebelum operasi telah memiliki anak) dan lain-lain. Masalah
gangguan citra tubuh yang mereka alami pasca operasi berangsur-angsur teratasi. Kondisi
emosional semakin terkontrol, menjadi tidak mudah marah, tingkat stres pun menurun. Sebagian
besar wanita yang telah menjalani histerektomi merasa harga diri mereka rendah sehubungan
dengan perubahan yang terjadi pasca operasi histrektomi dan membuat mereka menjadi tidak
percaya diri, akhirnya mereka mulai menerima kenyataan dan tidak mengatakan hal-hal yang
negatif tentang diri mereka sendiri. Ekspresi malu dan rasa bersalah berkurang, tanda depresi
menurun serta adanya keberanian untuk mulai mencoba sesuatu atau situasi baru. Berkurangnya
perilaku penyalahgunaan diri (misalnya: pengrusakan, usaha bunuh diri, dan lain-lain).
DAPUS
1. Sarwono sarlito wirawan.psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
2. Peter. B, 1989. Menopause (alih bahasa). Jakarta. Penerbit Arcan.
3. Hammasa, S.N. 2004. Menopause. Kiat wanita lansia sehat menuju khusnul khatimah.
Ma’sum Press. Solo
4. Hawari, 1996. Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta. PT.Dana
Bhakti Prima Yasa.