Tugas Jiwa Klp 4 Princess

13
 BAB I PENDAHULUAN Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Fungsi normal sistem reproduksi tidak ditujukan untuk homeostasis dan tidak penting bagi kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui sistem reproduksilah cetak biru genetik yang kompleks dari tiap-tiap spesies dapat bertahan melebihi masa hidup tiap-tiap anggota spesies tersebut. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Walaupun sistem reproduksi tidak memberi kontribusi pada homeostasis dan tidak penting bagi kelangsungan hidup seseorang, sistem ini tetap berperan penting dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh, cara bagaimana orang berhubungan sebagai makhluk seksual sangat berperan dalam perilaku psikososial dan menimbulkan pengaruh penting pada bagaimana orang memandang diri mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Fungsi reproduksi juga memiliki pengaruh mendalam pada masyarakat. Organisasi universal masyarakat ke dalam satuan-satuan keluarga menciptakan suatu lingkungan stabil yang kondusif untuk kelangsungan hidup spesies. Perubahan organ reproduksi berlangsung dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan usia seorang manusia. Perubahan secara anatomis harus diiringi dengan seimbang dengan perubahan psikologis dan mentalnya. Ketidaksesuaian perkembangan antara fisik dan

Transcript of Tugas Jiwa Klp 4 Princess

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.

Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.

Fungsi normal sistem reproduksi tidak ditujukan untuk homeostasis dan tidak penting bagi

kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk kelangsungan hidup spesies. Hanya melalui

sistem reproduksilah cetak biru genetik yang kompleks dari tiap-tiap spesies dapat bertahan

melebihi masa hidup tiap-tiap anggota spesies tersebut. Pada manusia untuk menghasilkan

keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi

pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.

Walaupun sistem reproduksi tidak memberi kontribusi pada homeostasis dan tidak 

penting bagi kelangsungan hidup seseorang, sistem ini tetap berperan penting dalam kehidupan

seseorang. Sebagai contoh, cara bagaimana orang berhubungan sebagai makhluk seksual sangat

berperan dalam perilaku psikososial dan menimbulkan pengaruh penting pada bagaimana orang

memandang diri mereka dan bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Fungsi

reproduksi juga memiliki pengaruh mendalam pada masyarakat. Organisasi universal masyarakat

ke dalam satuan-satuan keluarga menciptakan suatu lingkungan stabil yang kondusif untuk 

kelangsungan hidup spesies.

Perubahan organ reproduksi berlangsung dari waktu ke waktu seiring dengan

perkembangan usia seorang manusia. Perubahan secara anatomis harus diiringi dengan seimbang

dengan perubahan psikologis dan mentalnya. Ketidaksesuaian perkembangan antara fisik dan

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 2/13

mental akan menyebabkan gangguan. Hal ini disebabkan organ reproduksi selain memiliki

fungsi sebagai alat menghasilkan keturunan, juga sebagai identitas seorang manusia.

Pada banyak kasus dalam bidang obstetri dan ginekologi tindakan pengangkatan organ

reproduksi (histerektomi) harus dilakukan sebagai terapi. Fibrosis uteri (dikenal juga leiomioma)

merupakan alasan terbanyak dilakukannya histerektomi. Leiomioma merupakan suatu

perkembangan jinak (benigna) dari sel-sel otot uterus. Selain itu adanya perdarahan uterus

abnormal, endometriosis, prolaps uteri (relaksasi pelvis) juga dilakukan histerektomi. Hanya

10% dari kasus histerektomi dilakukan pada pasien dengan karsinoma. Selain pemeriksaan fisik 

dan penunjang yang lengkap, sebelum dilakukan histerektomi juga perlu dilakukan persiapan

mental pada pasien. Perlu inform consent yang lengkap dan jelas serta pasien juga harus diberi

pengertian mengenai efek yang akan ia rasakan pasca operasi.

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 3/13

 

BAB II

ISI

A.  Faktor Psikologis dari Alat Reproduksi Wanita

Perubahan pada alat reproduksi wanita banyak terjadi pada masa remaja, yaitu terjadi

perkembangan yang dinamis dalam kehidupan individu yang di tandai dengan percepatan

pertumbuhan fisik, emosional, dan sosial. Perubahan fisik yang terjadi di antaranya timbul

proses pematangan organ reproduksi selain itu juga sudah terjadi perubahan psikologis. Hal ini

mengakibatkan perubahan sikap dan tingkah laku seperti mulai memperhatikan penampilan diri,

mulai tertarik dengan lawan jenis, berusaha menarik perhatian dan muncul perasaan cinta yang

kemudian akan timbul dorongan seksual. Karena pada masa remaja cenderung memiliki tingkat

seksual yang tinggi sehubungan dengan mulai matangnya hormon seksual dan organ-organ

reproduksi. Saat usia remaja di mana organ reproduksi rentan terhadap infeksi pada saluran

reproduksi,kehamilan, dan penggunaan obat-obatan.

Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya

perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh)

dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa

pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan

dan terjadi pada sistem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ

reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.

Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer

dan karakteristik seksual sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 4/13

organ reproduksi, sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk 

tubuh sesuai dengan jenis kelamin misalnya, pada remaja putri ditandai dengan menarche

(menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut pubis, pembesaran buah dada, pinggul,

sedangkan pada remaja putra mengalami pollutio (mimpi basah pertama), pembesaran suara,

tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu seperti di dada, di kaki, kumis

dan sebagainya.

Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah mempunyai sistem kepribadian yang

merupakan pembentukan dari perkembangan selama ini. Di luar sistem kepribadian anak seperti

perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa, keluarga, sekolah,

teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat tidak dapat diabaikan dalam proses

pembentukan kepribadian tersebut. Pada masa remaja, seringkali berbagai faktor penunjang ini

dapat saling mendukung dan dapat saling berbenturan nilai.

Memasuki usia yang lebih dewasa lagi, wanita akan mengalami perubahan fisik dan

psikologis berkaitan dengan kehamilan. Perubahan fisik yang berkaitan dengan psikologis pada

masa kehamilan yaitu :

a. Trimester I

• Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan

merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.

• Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat,

menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara

• Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 5/13

• Hasrat unt melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan

wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini Asuhan Kehamilan Normal

b. Trimester II

• Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang

semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak 

memperhatikan lagi

• Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan

sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih

bersemangat

• Pada TM II biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama

trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.

c. Trimester III

• Trimester III seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat

itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.

• Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini

menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala

akan terjadinya persalinan.

• Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu

ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan

perhatian yang khusus diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu

membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 6/13

• Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan

perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan.

Perubahan fisik yang mencolok yang akan mempengaruhi psikologis seorang wanita

berikutnya adalah saat menopause. Menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang

dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron

pada indung telur. Proses berlangsung tiga sampai lima tahun yang disebut masa klimakterik atau

perimenapouse. Disebut menopause jika seseorang tidak lagi menstruasi selama satu tahun.

Umumnya terjadi pada usia 50-an tahun. Sebagaimana awal haid, akhir haid juga bervariasi

antara perempuan yang satu dengan perempuan yang lainnya.

Pada wanita yang menghadapi periode menopause, munculnya simtom-simtom

psikologis sangat dipengaruhi oleh adanya perubahan pada aspek fisik-fisiologis sebagai akibat

dari berkurang dan berhentinya produksi hormon estrogen. Menopause seperti halnya menarche

pada gadis remaja (awal dari masaknya hormom estrogen), remaja ada yang cemas, gelisah tetapi

ada juga yang biasa. Pada perempuan yang mengalami menopause keluhan yang sering

dirasakan antara lain: merasa cemas, takut, lekas marah, mudah tersinggung, suli konsentrasi,

gugup, merasa tidak berguna - tidak berharga, stres dan bahkan ada yang mengalami depresi.

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 7/13

B.  Persiapan Mental pada Operasi Pengangkatan Organ Reproduksi Wanita

Operasi histerektomi (pengangkatan organ reproduksi wanita) merupakan tindakan yang

sering harus dihadapi seorang wanita dalam pengobatan kelainan ginekologi baik jinak maupun

ganas. Tindakan histerektomi tentunya akan memberikan dampak psikologis maupun seksual

terhadapnya.

Histerektomi terbagi dalam beberapa jenis yaitu :

1. Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, kandungan diangkat tetapi

mulut rahim (serviks) tetap ditinggal. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker

mulut rahim, sehingga masih perlu pemeriksaan Pap smear secara rutin.

2. Histerektomi total, yaitu mengangkat kandungan termasuk mulut rahim.

3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral, yaitu pengangkatan uterus, mulut

rahim, kedua tuba fallopi, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan

seperti menopause.

4. Histerektomi radikal, dimana histerektomi diikuti dengan pengangkatan bagian atas

vagina serta jaringan dan kelenjar limfe di sekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan

pada beberapa jenis kanker tertentu.

Pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh terhadap emosional klien dan

diperlukan waktu untuk memulai perubahan yang terjadi. Organ reproduksi merupakan

komponen kewanitaan, wanita melihat fungsi menstruasi sebagai lambang feminitas, sehingga

berhentinya menstruasi sebagai akibat dari histerektomi bisa dirasakan sebagai hilangnya

perasaan kewanitaan.

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 8/13

Perasaan seksualitas dalam arti hubungan seksual perlu ditangani. Beberapa wanita

merasa cemas bahwa hubungan seksualitas terhalangi atau hilangnya kepuasan. Pengetahuan

klien tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien.

Psikologik - perasaan takut, gelisah, mudah tersinggung, lekas marah, tidak konsentrasi,

perubahan prilaku, depresi, gangguan libido akibat wanita tidak lagi mengalami menstruasi

(amenorrhea).

Dilihat dari beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yaitu: pertama faktor

peranan citra fisik, subjek merasa kondisi fisiknya menurun dan membuat subjek menjadi

sensitif karena subjek menjadi cepat lelah. Yang kedua faktor peranan jenis kelamin, pada

dasarnya subjek adalah orang yang mudah putus asa, tidak percaya diri, minder, serta sensitif.

Dari sinilah subjek berpendapat bila seorang wanita bila tidak memiliki rahim walau wanita

tersebut sudah memiliki keturunan sekalipun perempuan tersebut menjadi tidak berharga lagi.

Pendapat inilah yang membentuk peranan jenis kelamin di mata subjek menjadi lemah. Yang

ketiga adalah faktor peranan Significant Other , sebenarnya subjek merasa senang dan cukup

puas atas hubungannya dengan keluarga besarnya, karena semenjak subjek melakukan

pengangkatan rahim keluarga besar subjek menjadi lebih peduli dan lebih baik terutama dalam

komunikasi. Subjek juga cukup puas dan bersyukur bahwa subjek memiliki suami dan anak-anak 

yang selalu mensupport  segala tindakkan subjek bila tindakkan tersebut bersifat positif. Tetapi

subjek terkadang merasa sedih karena hubungan komunikasi subjek dengan suami subjek 

berjalan kurang baik selama pasca pengangkatan rahim hal ini di akui subjek bahwa subjek 

masih sensitif bila diajak membicarakan masalah didalam keluarga.

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 9/13

Biasanya penderita histerektomi sering memperhatikan pengaruh histerektomi terhadap

fungsi seksualnya. Wanita merasa cemas mengalami gangguan fungsi seksual setelah

histerektomi prevalensinya berkisar 13% - 37%. Bagi seorang ahli obstetri dan ginekologi yang

sudah terlatih dan cakap dalam mendiagnosis ginekologik dan keterampilan teknis dalam

pembedahan, itu tidak cukup. Dia juga harus mengenal, dan akhirnya mengobati termasuk aspek 

psikologi (termasuk emosi, seksual, psikosomatik dan tingkah laku lainnya) akibat dari penyakit

ginekologi dan pengobatannya. Ini termasuk evaluasi pra dan pasca operasi serta terapi

penunjang pasien.

Dari beberapa penelitian masih menunjukkan hasil yang kontradiksi dengan argumentasi

masing-masing. Barker dan Steiner mendapatkan gangguan psikologis sedangkan Kjeruff,

Lambden dan Gath mendapatkan perbaikan di dalam psikologis dan kualitas hidup. Nathorst

dan Adersen BL mendapatkan penurunan fungsi seksual setelah menjalani histerektomi

sedangkan Julia C Rhodes, Lambden dan Gath mendapatkan hasil peningkatan fungsi seksual

setelah histerektomi.

Gangguan masalah seksual tersebut dapat juga berhubungan dengan asal usul

perkembangan embriologi dari sinus urogenital dan vagina. Beberapa ahli menjelaskan adanya

peranan serviks dalam suatu rangsangan seksual dan orgasmus yang disebabkan stimulasi dari

pleksus uterovaginal Frankenhauser dan apabila terjadi jaringan parut pada puncak vagina maka

stimulasi dari ujung-ujung saraf pleksus uterovaginal Frankenhauser akan terganggu.

Gangguan masalah seksual tersebut dapat juga berhubungan dengan asal usul

perkembangan embriologi dari sinus urogenital dan vagina. Beberapa ahli menjelaskan adanya

peranan serviks dalam suatu rangsangan seksual dan orgasmus yang disebabkan stimulasi dari

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 10/13

pleksus uterovaginal Frankenhauser dan apabila terjadi jaringan parut pada puncak vagina maka

stimulasi dari ujung-ujung saraf pleksus uterovaginal Frankenhauser akan terganggu.

Beberapa persiapan mental yang harus dilakukan antara lain, persiapan terhadap pasien

dan keluarga, yaitu perlu diberi kesempatan untuk bertanya terlebih dahulu mengenai fungsi

reproduksi dan seksnya. Kemudian beri penjelasan tentang operasi histerektomi yang akan

dilakukannya.

Wanita yang telah diangkat rahimnya atau dalam dunia kedokteran disebut dengan

histerektomi, keinginan untuk mempunyai anak menjadi terhalangi. Rasa sedih, kecewa, malu

kepada suami, keluarga terutama keluarga dari pihak suami karena tidak dapat memberikan

keturunan.

Menurut hasil penelitian Wiknjosastro (2001), komplikasi psikologis pasca histerektomi

dapat mengakibatkan disintegrasi yang bermanifestasi dalam depresi dan keributan dalam

kehidupan pernikahan, kekeluargaan maupun di tempat kerja.

Hasil penelitian Ghozali (2004) menunjukkan bahwa masalah psikologis dari tindakan

bedah histerektomi dapat menimbulkan stres tersendiri bagi wanita karena berkaitan erat dengan

organ reproduksi sebagai alat seksual. Wanita akan merasa cemas karena kehilangan organ

reproduksi.

Swasono (2001) menambahkan bahwa seorang wanita yang telah melakukan

histerektomi akan merasa kehilangan rahim yang merupakan organ reproduksi penting karena

umumnya budaya masyarakat Indonesia memandang bahwa tanpa adanya rahim, wanita

dianggap kurang mampu memuaskan pasangannya. Pria mempercayai bahwa seorang wanita

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 11/13

yang mengalami histerektomi akan kehilangan kesempatan untuk mempunyai anak, kehilangan

sesuatu yang sangat berarti bagi kebanyakan wanita.

Jochimsen (dalam Branolte-Bos, 2001), menemukan bahwa 82% dari pasien yang

mengalami melaporkan terjadinya gambaran diri yang buruk sebagai dampak dari kehilangan

organ tersebut. Proses sosialisasi yang menanamkan nilai berharga dari uterus dan fungsi bagian

tubuh secara keseluruhan menyebabkan persepsi terhadap gambaran diri buruk serta perasaan

tidak mampu. Seorang wanita yang tidak dapat menghasilkan anak,dipandang sebagai wanita

yang tidak sempurna dan akan menempatkan wanita tersbut pada status yang rendah dalam

keluargaganya, begitu juga di dalam masyarakat.

Ketika seorang ibu mengalami histerektomi ia akan mengalami proses berduka sehingga

akan berespon terhadap kehilangan. Respon berduka tersebut dapat bersifat patologis jika

berlangsung terus menerus atau berkepanjangan dapat menjadi stresor sehingga menimbulkan

stress emosional yang menggangu kesehatan fisik dan mental bahkan dapat berlanjut kepada

depresi.

Menurut Swasono (2001) saat seorang wanita memilih untuk melakukan histerektomi ia

merasa dirinya bukanlah seorang wanita yang utuh karena ia tidak dapat memiliki keturunan dari

rahimnya sendiri. Akibatnya timbul keadaan menutup diri, merasa bersalah, distress, cemas,

tidak berdaya, dan tertekan yang demikian dapat mempengaruhi penerimaan diri individu,

bagaimana individu memandang dirinya dan menyikapi kondisi tersebut.

Menurut Anderson (dalam Hurlock, 1974) penyesuaian diri ini sangat berpengaruh

terhadap bagaimana seseorang menjalani hidup. Seseorang yang mampu menerima dirinya

secara jujur, baik di dalam (hati, pikiran, perasaan) maupun di luar (perilaku, penampilan), tidak 

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 12/13

takut memandang dirinya secara jujur karena kita tidak bisa lari dari diri kita sendiri, walau

apapun yang kita lakukan. Penerimaan diri ini diperlukan untuk menyatukan tubuh, pikiran, dan

 jiwa. Kebutuhan ini sama pentingnya dengan self appraisal untuk perkembangan moral dan

spiritual. Histerektomi dapat menimbulkan penerimaan diri negatif . Respon awal yang timbul

adalah menutup diri, merasa bersalah, stress, cemas, tidak berdaya, dan tertekan yang demikian

dapat mempengaruhi penerimaan diri individu, bagaimana individu memandang dirinya dan

menyikapi kondisi tersebut.

Penerimaan diri merupakan sikap yang positif yaitu ketika individu menerima dirinya

sebagai manusia. Individu tersebut dapat mengatasi keadaan emosionalnya (depresi, marah,

takut, cemas dan lain  –  lain) tanpa mengganggu orang lain. Penerimaan diri yang baik hanya

akan terjadi bila individu ingin dan mampu memahami keadaan dirinya sebagaimana adanya,

bukan sebagaimana diinginkannya. Selain itu juga, memiliki harapan yang realistis sesuai

dengan kemampuannya. Dengan demikian, jika individu memiliki konsep yang menyenangkan

dan rasional mengenai dirinya, maka dapat dikatakan individu tersebut menyukai dan menerima

dirinya (Hurlock, 1974).

Menurut Ghozali (2004) pada saat seorang wanita telah menerima kondisi dirinya setelah

operasi maka penerimaan diri yang pertama dilakukan dalam penerimaan diri dimana individu

mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri, dan terjadinya perubahan

sikap. Biasanya, munculnya kesadaran ini didorong oleh berbagai macam alasan. Misalnya,

karena perenungan diri, konsultasi dengan para ahli, mendapat pandangan dari seseorang yang

mengerti dan memberikan dukungan, hasil do’a dan ibadah, belajar dari orang lain, dan lain-

lain. Alasan-alasan tersebut diantaranya dukungan positif dari keluarga terutama suami dan anak-

anak (jika sebelumnya telah memiliki anak), konsultasi dengan ahli dan kepasrahan kepada

5/17/2018 Tugas Jiwa Klp 4 Princess - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-jiwa-klp-4-princess 13/13

Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu adalah dengan mulai dilakukannya perawatan diri. Mulai

meakukan aktifitas peningkatan diri ada penampilan, kerapihan, pola makan, dan lain-lain.

Kemampuan dalam penampilan perawatan diri atau tanggung jawab peran membaik, baik peran

sebagai seorang istri, ibu (bagi yang sebelum operasi telah memiliki anak) dan lain-lain. Masalah

gangguan citra tubuh yang mereka alami pasca operasi berangsur-angsur teratasi. Kondisi

emosional semakin terkontrol, menjadi tidak mudah marah, tingkat stres pun menurun. Sebagian

besar wanita yang telah menjalani histerektomi merasa harga diri mereka rendah sehubungan

dengan perubahan yang terjadi pasca operasi histrektomi dan membuat mereka menjadi tidak 

percaya diri, akhirnya mereka mulai menerima kenyataan dan tidak mengatakan hal-hal yang

negatif tentang diri mereka sendiri. Ekspresi malu dan rasa bersalah berkurang, tanda depresi

menurun serta adanya keberanian untuk mulai mencoba sesuatu atau situasi baru. Berkurangnya

perilaku penyalahgunaan diri (misalnya: pengrusakan, usaha bunuh diri, dan lain-lain).

DAPUS

1.  Sarwono sarlito wirawan.psikologi remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008

2.  Peter. B, 1989. Menopause (alih bahasa). Jakarta. Penerbit Arcan.

3.  Hammasa, S.N. 2004. Menopause. Kiat wanita lansia sehat menuju khusnul khatimah.

Ma’sum Press. Solo 

4.  Hawari, 1996. Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta. PT.Dana

Bhakti Prima Yasa.