Dinda Resky Jannatul - Princess and Maid.pdf
-
Upload
dinda-resky-jannatul-gaisi -
Category
Documents
-
view
239 -
download
0
Transcript of Dinda Resky Jannatul - Princess and Maid.pdf
-
PERNYATAAN KEASLIAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
nama : Dinda Resky Jannatul Gaisi
nis : 1103241
kelas : XII. Bung Hatta
dengan ini menyatakan bahwa karya ini ASLI karya sendiri
dan bukan karya milik orang lain.
Pangkajene, Desember2013
Dinda R.J. Gaisi
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak lupa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah sehingga Novel yang berjudul Princess and Maid dapat terselesaikan dengan baik.
Salam dan shalawat senantiasa kita kirimkan kepada Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.
Terima kasih kami ucapkan kepada guru-guru yang telah memberikan kami pembelajaran agar kami dapat menjadi orang- orang yang berhasil di masa yang akan datang.
Saya menyadari bahwa novel ini sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran agar Novel ini dapat mencapai kesempurnaannya.
-
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..i
Daftar Isi.ii
Thanks to..iii
Prolog..1
Satu.12
Dua.22
Tiga.53
Empat.70
Lima98
Enam.104
Tujuh.132
Delapan149
Sembilan..162
Epilog169
-
THANKS TO
Alhamdulillah, adalah kata yang tepat dan paling tepat diucapkan untuk mensyukuri segala nikmat-Nya. Sehingga saya dapat menyelesakan novel ini tepat pada waktunya.
Saya bersyukur atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan kepada saya. Baik itu materi, moral, semangat, bantuan, ide, waktu atau apapun yang mengalir kepada saya.
Untuk itu, saya ucapkan terima kasih untuk kedua orang tua saya, ibu, bapak, dato, etta, om, tante, oma, dan opa saya. Juga untuk kakak saya tercinta dan adik-adik saya yang selalu mengerti saya kalau pulang terlambat akibat mengerjakan karya ini.
Khususnya kepada Bapak Abd. Azis, S.pd, M.pd yang telah memberi amanah kepada kami untuk membuat karya ini sehingga menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi saya secara pribadi.
Kemudian untuk SMA Negeri 2 Pankajene terkhusus siswa kelas XII. Bung Hatta angkatan 3. Terima kasih juga pada mereka atas semangat, dukungan, motivasi dan apresiasinya kepada saya.
Juga untuk anak-anak ACUN : Ani, Dewi, Dwi, Ika, MJ, Ridha, dan Riri. Terima kasih
-
untuk segala dukungan dan motivasi serta bantuannya yang amat luar biasa.
Terakhir, saya berterimakasih kepada seseorang yang special, yang telah membantu saya dalam pembuatan novel ini, terutama cover nover ini. Juga terimakasih untuk novel-novel yang menjadi inspirasi saya, seperti novel PK dan novel Dear you.
-
1 Princess and Maid
8 tahun yang lalu
Fhaza kecil sedang duduk disebuah ayunan
sekolahnya, ketika itu sedang turun hujan dan Mang
Ujang-orang yang selalu menjemputnya- belum juga
datang.
Apa yang sedang kau lakukan disitu? Tanya
seorang anak laki-laki yang entah dari mana
datangnya.
Apa kau tidak tahu aku sedang melakukan
apa? Sahut Fhaza ketus.
Prolog
-
Princess and Maid 2
Tidak, aku tidak tahu kau sedang apa Balas
anak laki-laki itu dengan wajah polosnya
Aku sedang tidak melakukan apa-apa. Dasar
anak laki-laki Jawab Fhaza lagi
Jika kau tidak segera pulang, apa mereka
tidak khawatir? Kata anak laki-laki itu lagi
Siapa?
Orang tuamu misalnya?
Tidak, mereka sedang diluar kota
Oh. Begitu, anak laki-laki itu duduk
diayunan yang satunya lagi.
Namamu siapa Kata anak laki-laki itu lagi
-
3 Princess and Maid
Kenapa kau ingin tahu namaku? Dan kenapa
dari tadi kau bertanya terus? Kau ini
cerewet sekali!!!, Fhaza kesal
Aku hanya ingin berteman denganmu, karena
aku anak baru disini SD ini. Tapi kalau kau
tidak ingin memberi tahu namamu, juga tidak
apa-apa kata anak itu dengan nada pasrah
Baiklah, kenalkan namaku Fhaza kata Fhaza
sambil menyodorkan tangannya
Oh, namamu Fhaza. Nama Reihan, panggil saja
Rei, katanya dan menyambut tangan Fhaza.
Kalau begitu, aku pulang dulu ya Za
Reihan berdiri dari ayunan
-
Princess and Maid 4
Eeeeeh, jangan pulang dulu. Apa kau tidak
ingin bermain denganku? Kata Fhaza
Main apa? Seru tidak? Reihan kembali
duduk, dan mendengarkan perkataan Fhaza
Entahlah, aku belum pernah memainkan
permainan ini sebelumnya. Jadi aku tidak tahu
apa permainan ini seru atau tidak, tapi
menurutku ini permainan yang paling seru
Baiklah, nama permainannya apa?
Sebelum aku memberitahumu, kau harus
menjawab pertanyaanku dulu. Apakah kau
bersedia mengikuti permainan ini, dan semua
peraturan yang ada dalam permainan ini?
Sahut Fhaza dengan wajah serius
-
5 Princess and Maid
Ha? Bagaimana aku harus menjawab, kalau
nama permainan ini saja aku tidak tahu Kata
Reihan dengan wajah bingung
Kau hanya perlu menjawab iya atau tidak.
Apa susahnya sih berkata begitu
Astaga, baiklah aku akan mengikuti permainan
ini, dan semua peraturan yang ada didalamnya
Hahaha, begitu dong. Gampang bukan?
Sekarang cepat, ceritakan padaku ini
permainan apa?
Jadi, permainan ini disebut dengan permainan
Putri dan Pelayan. Aku disini adalah seorang
-
Princess and Maid 6
putri, dan kau menjadi pelayan Kata Fhaza
menjelaskan
Ha? Reihan tampak bingung
Sebenarnya, aku adalah seorang putri cantik
dan pelayan dari negeri yang sangat jauh. Tapi
Karena masalah keluarga, dan kita menjadi
target, jadi kita pergi dari negeri itu. Untuk
menyembunykan identitas kita, kita menyamar
menjadi anak SD di sekolah ini. Meskipun
kita berpura-pura menjadi teman kelas saat
disekolah, tapi kau harus menganggapku
seorang putri lagi ketika kita hanya berdua,
Jelas Fhaza panjang lebar
apa kau mengerti?, kata Fhaza lagi
-
7 Princess and Maid
Reihan tidak bisa mencerna apa yang
dikatakan Fhaza, karena dia menjelaskan begitu cepat.
Akhirnya dia angkat bicara
Permainan ini berlangsung sampai kapan?
Selamanya
Ha? Selamanya? Kata Reihan seakan tidak
terima
Iya, selamanya. Hubungan ini akan terus
berlangsung sampai ada seseorang teman
sekolah kita yang mengetahuinya
Dan yang paling penting, dan harus kau ingat
adalah, perintah putri adalah absolut.
Mengerti?, Tanya Fhaza
-
Princess and Maid 8
Reihan tidak memberikan respon lagi, dia
berpikir sejenak. Mungkin dia berpikir tentang,
bagaimana mungkin anak kelas 5 SD sudah
berbakat menjadi seorang penjajah?
Baiklah, terserah apa katamu. Karena
bagaimana pun aku sudah berjanji akan
mengikuti semua peraturan yang ada
dipermainan ini
Ya, memang begitu seharusnya
Kalau begitu, Fhaza., maksudku tuan putri,
apa kita bisa pulang sekarang? Ada acara
televise yang ingin kulihat!
-
9 Princess and Maid
Silahkan, tapi jemputanku belum datang. Jadi,
aku akan mengantarmu sampai digerbang dan
kau boleh pulang duluan
Mereka bangkit dari ayunan, dan berjalan
menuju gerbang sekolah. Tetapi, Reihan berjalan
terlalu cepat, dan meniggalkan Fhaza dibelakang.
Hei, apa kau ingin berjalan didepan putri?
Eh?
Reihan tidak bisa berbuat apa-apa, dia lalu
menghentikan langkahnya, dan membiarkan Fhaza
berjalan didepannya. Sementara dia mengawasinya dari
belakang, sebagai seorang pelayan.
-
Princess and Maid 10
Apa tuan putri yakin tidak ingin kutemani
mengunggu?, kata Reihan menawarkan diri
sekali lagi.
Iya, aku yakin. Pulanglah duluan, sebelum ada
seseorang yang melihat kita. Sebentar lagi,
jemputanku akan datang, jadi kau tidak perlu
khawatir Kata Fhaza dengan nada mengusir
Baiklah kalau begitu, aku duluan ya tuan
putri. Sampai bertemu besok, dan semoga hari
mu menyenangkan,
Ohiya, kau harus memberiku nomor rumahmu,
jadi ketika aku menelpnmu, kau harus segera
datang,
Yaya, nanti kuberikan
-
11 Princess and Maid
Reihan berbelok ke area tempat parkir sepeda,
dan meninggalkan Fhaza seorang diri di gerbang
sekolah. Tapi selang beberapa menit jemputannya pun
datang, dan Fhaza bisa bernafas lega.
-
Princess and Maid 12
Hari ini dingin sekali, musim hujan sudah
berjalan selama satu bulan. Angin bertiup dengan
kencang hari ini, dikuti dengan gerimis yang tak
kunjung reda. Fhaza Ayunda turun dari bus yang
menghantarnya dari sekolah, dan sekarang dia sedang
berada di halte menunggu jemputan. Suasana di halte
sangat sepi dia hanya seorang diri disana, dengan
sebuah ponsel genggam di tangannya. Ia ingin cepat-
cepat sampai dirumah, tetapi jemputanya tak kunjung
datang.
Satu
-
13 Princess and Maid
Hei!
Fhaza melompat kaget dan berputar cepat.
Matanya terbelalak menatap lelaki dengan rambut
ikal dan lesung pipit yang berada dibelakangnya. Dia
menghembuskan nafas lega, ketika mengenali lelaki itu
sebagai Reihan Adiputra, sahabatnya yang sudah
seperti pelayannya semenjak dikenalnya 12 tahun
terakhir ini.
Reihan! Fhaza mendesah sambil memegang
dada. Lo hampir buat jantung gue hilang tau, lo dari
mana? Kok tiba-tiba ada dibelakang gue?
Hahahaha , sorry sorry . Abis lo serius
amat main handphone, jadi gue iseng deh. Gue dari
tadi ada dibelakang loe lagi, ngumpet dibawah kursi,
-
Princess and Maid 14
loe-nya aja yang ngak ngeliat gue. Reihan
tersenyum lebar
Boro-boro merhatiin, gue dari tadi telpon
nomor loe ngak diangkat-angkat. Kata Fhaza
Gue emang ngak bawa handphone, takut
basah nanti kena hujan. Yuk Cabut gue udah bawa
payung nih, tapi cuman satu doang. Soalnya yang
satu dibawa Si Siti, belum balik-balik dari warnet
Guman Reihan
Gue ngak mau pulang sebelum loe ucapin
dengan bener! Sahut Fhaza
Ngucapin apa? Tanya Reihan heran
Ngucapin apa yang seharusnya loe ucapin,
dengan bener dan sopan Pinta Fhaza
-
15 Princess and Maid
Astaga Za, ini udah malem ngak usah.
Eeets. Peraturan tetap peraturan! Ayo
cepat, sebelum semakin malam potong Fhaza
Seketika itu Reihan memperbaiki baju dan
celananya, kemudian membungkukkan badannya bak
seorang pelayan.
Aku kesini datang menjeputmu tuan putri
sambil menyodorkan payung yang dia pegang
Baiklah, kerja bagus Fhaza pun masuk
kedalam payung yang disodorkan Reihan, dan
memberikan tas sekolahnya untuk dibawanya.
Fhaza dan Reihan sudah dari SD memainkan
permainan putri dan pelayan ini. Fhaza yang
menciptakan permainan ini, dia bertingkah bak seorang
-
Princess and Maid 16
putri dan Reihan adalah pelayannya. Ceritanya, mereka
berdua berasal dari negeri yang sangat jauh, karena
suatu hal, mereka kabur dari negerinya dan menyamar
sebagai orang biasa. Meskipun mereka satu sekolah,
tetapi mereka tidak saling sapa ketika disekolah,
atau dimanapun. Mereka kembali menjadi putri dan
pelayan ketika hanya berdua. Permainan ini akan
berhenti ketika ada seseorang yang mengetahui
tentang hubungan mereka, dan yang paling penting
adalah perintah putri adalah absolut.
Sekarang mereka sudah berjalan beriringan
meningalkan halte,
-
17 Princess and Maid
Aku lelah sekali kata Fhaza. Bahkan
untuk mandi pun aku tidak mempunyai tenaga
lanjutnya.
Tuan putri, tolong perhatikan kata-katamu
sahut Reihan
Siapa dia? Fhaza melontarkan pertanyaan
Siapa? Tanya Reihan balik, membingungkan
Gadis itu, yang bersamamu di koridor kelas
kata Fhaza menjelaskan
Oh, itu. Itu Keyla, teman sekelas kita. Dia
memintaku monolongnya membawakan buku ke
perpustakaan. Dia kan murid baru, jadi saya
menolong mengantarnya ke perpus sahut
Reihan
-
Princess and Maid 18
Apa kau menyukainya? Tanya Fhaza ragu
Ha? Maksud putri? Aku hanya
membantunya, itu kebetulan jelas Reihan
Baiklah, aku tidak akan menyanyakannya lagi,
itu tidak penting bagiku kata Fhaza.
Tiba-tiba Fhaza belok menuju taman kompleks
rumah mereka, dan mau tidak mau Reihan harus
mengikutinya.
Rei, Ceritakan sesuatu yang menarik padaku
pinta Fhaza
Jika aku menceritakan sesuatu yang menarik
apakah tuan putri akan segera pulang?
Tentu saja, ayo ceritakan rengek Fhaza
Baiklah, saya dengar disekolah tuan putri
dijuluki Dewi Penyelamat karena sudah
-
19 Princess and Maid
menyelamatkan anak kucing yang ada di
jalanan jelas Reihan apa tuan putri
memelihara kucing? lanjutnya
Kau tahu kan aku alergi dengan binatang,
mana mungkin ada hal yang seperti itu?
kata Fhaza
Tapi Dio dan laki-laki lainnya beranggapan
seperti itu, jadi berpura-puralah menyukai
binatang agar mereka tidak menyelidiki tuan
putri
Ah menyebalkan jawab Fhaza kesal
Hanya itu yang bisa kamu laporkan?
tanyanya lagi
Ya, maaf tuan putri. Sejauh ini hanya itu
yang bisa saya laporkan ungkap Reihan
-
Princess and Maid 20
Baiklah tidak apa-apa, kerja yang bagus.
Sekarang, ayo kita pulang ajak Fhaza
Baiklah tuan putri
Fhaza adalah sosok yang bisa dibilang idola
di sekolahnya. Dia pintar, cantik, pandai bermain
basket, dan sangat aktif. Bahkan dia juga adalah
salah satu atlet panahan di kotanya.
Sedangkan Reihan adalah orang yang pendiam,
pemalu, dan dingin. Tetapi sifat asli Reihan keluar
ketika berada didekat Fhaza, yaitu cerewet, dan sok
bijak. Reihan juga terbilang jago dalam berbagai hal,
seperti olahraga, melukis dan memasak. Bahkan tak
jarang Reihan selalu membuatkan bekal untuk Fhaza
ke sekolah, meskipun dia harus berusaha agar tidak
boleh ada yang melihatnya menyimpan bekal itu
-
21 Princess and Maid
didalam laci meja Fhaza, tetapi hal itu menyenagkan
baginya.
Sesampai didepan rumah Fhaza mereka berdua
pun berpisah, dan Reihan melanjutkan perjalanan ke
rumahnya yang berada tepat dibelakang rumah
Fhaza.
-
Princess and Maid 22
Selamat pagi tuan putri, selamat hari Rabu.
Yaitu hari yang sangat membosankan, makanya aku
membuatkanmu bekal. Kan ku taruh didalam laci,
mengerti?. Jangan telat ya, sampai ketemu disekolah
itu adalah pesan dari Reihan pagi ini.
Fhaza sangat senang ketika nama Reihan
tertera di layar ponselnya, tetapi setelah membaca isi
pesannya Fhaza kembali lemas. Begitu mengetahui
kalau hari ini hari Rabu, hari yang sangat
menyebalkan karena ada pelajaran matematika. Tetapi
Dua
-
23 Princess and Maid
dia akan mencicipi masakan Reihan lagi, dan itu hal
yang menyenangkan baginya.
Pagi ini Fhaza telat ke sekolah. Ini karena
Mang Ujang lupa memeriksa mobil sebelum dipakai
ke sekolah, akhirnya mobil yang mengangkutnya
mogok ditengah jalan.
Kejadian tadi pagi semakin membuat mood
Fhaza tidak karuan. Seperti biasa suasana belajar
mengajar di kelas sangat sepi, ini karena pelajaran
matematika di kelas Fhaza sedang berlangsung. Tapi
untunglah Pak Harto tidak begitu agresif hari ini,
jadi Fhaza bisa bernafas dengan tenang hari ini.
-
Princess and Maid 24
Kejenuhan pun mulai merasukinya, tak sengaja
tangan Fhaza menyetuh sebuah kotak yang ada
didalam laci mejanya. Dia jadi penasaran dengan ini
kotak itu, terlebih bau dari kotak itu sangat
mengundang rasa penasarannya. Dan tentu saja, dia
pun membuka kotak bekal itu. Kotak itu berisi lauk
yang sederhana, tetapi tampilannya sangat lucu. Yaitu
nasi goreng berwarna coklat yang berbentuk bulat
menyerupai kepala manusia, dihias sosis dan saos
sebagai pipi dan mulutnya, mi goreng sebagai rambut,
serta telur dadar sebagai lehernya. Persis seperti
tokoh kartun-yang entah apa namanya.
Bah, bau apa ini? Pak Harto berteriak
dengan aksen bataknya
-
25 Princess and Maid
Sontak membuat Fhaza terperanjat kaget, dan
meletakkan kembali kotak bekalnya tanpa menutupnya
kembali.
Semakin lama, semakin bau kali ini. Macam
masakan istriku saja baunya Pak Harto
mengendus mencari asal bau itu.
Pak, saya mi minta izin ke toilet
sebentar kata Fhaza.
Pak Harto hanya mengangguk Fhaza
selalu ke toilet untuk membasahi tangan dan
wajahnya, hal ini sudah menadi kebiasaan dia dari
dulu agar tidak ngantuk.
Sementara dikelas, Pak Harto akhirnya
menemukan sumber bau itu. Kotak bekal Fhaza.
-
Princess and Maid 26
Bah, ternyata dari sini bau itu gumam
Pak Harto. Punya siapa rupanya ini?
tanyanya.
Itu meja Fhaza Pak, mungkin itu punya dia
jawab Mei, teman kelas Fhaza
Kalau aku ambil, tak apakan? Lapar kali aku
ini kata Pak Harto
Ya, saya tidak tahu pak. Tapi saya yakin
tidak apa-apa pak, karena Fhaza itu orang
baik jawabnya.
Sesampai di kelas, Pak Harto dan teman
yang lain hanya senyum-senyum melihatnya, dan itu
membuat Fhaza bertanya-tanya.
Fhaza, terimakasih ya Sahut Pak Harto
Terimakasih apa Pak? Tanya Fhaza heran
-
27 Princess and Maid
Kotak bekal kau, enak sekali rupanya.
Macam masakan istriku saja rasanya Jawab
Pak Harto
Mata Fhaza terbelalak mendengar perkataan
Pak Harto. Kotak bekal? Enak? Masakan istrinya?.
Jangan, jangan. Fhaza kembali menjadi panik. Dia pun
memeriksa laci mejanya dan kotak bekal itu masih
ada, tetapi isinya sudah tidak seperti semula lagi.
Habis
Ha? Eeh, iya Pak sama-sama sahut Fhaza
dengan wajah lemas
Tak apakan? Aku makan bekal kau? Tanya
Pak Harto
Iya Pak tidak apa-apa, saya ikhlas kok
gumam Fhaza
-
Princess and Maid 28
Sementara itu, Reihan terlihat kasihan pada
Fhaza. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia
hanya bisa melihat Fhaza, melihat punggunggnya.
Karena Reihan memang duduk di bangku bagian
belakang, dan Fhaza duduk di bagian depan.
Suasana hati Fhaza semakin amburadul. Cukup
sudah dengan hari ini. Kenapa hari ini dia sial sekali,
mulai dari mobil mogok, terlat ke sekolah, dan
sekarang bekal yang dibuatkan oleh Reihan pun tak
dapat ia rasakan. Yang ia harapkan sekarang
hanyalah pulang ke rumah, agar ia bisa bertemu
dengan Reihan dan mencurahkan semua isi hatinya
hari ini.
-
29 Princess and Maid
Bel tanda pulang pun akhirnya berbunyi, ini
dia yang paling ditunggu-tunggu oleh Fhaza pulang.
Disekolah tadi, Fhaza kebanyakan hanya duduk diam
merenung memikirkan kotak bekalnya yang tidak
berjodoh dengannya. Terlebih lagi dia tidak punya
uang untuk membeli sesuatu yang bisa dimakan di
kantin sekolah, karena tadi dia sudah memakai uang
jajannya untuk membayar taksi ke sekolah.
Sekarang Fhaza sudah ada didepan gerbang
sekolah, berharap Mang Ujang sudah memperbaiki
mobil dan menjemptnya hari ini. Tiba-tiba Fhaza
mendengar seseorang memanggil namanya.
Fhaza.. hei
Fhaza pun berbalik dan tersenyum melihat
orang yang tadi memanggilnya Dina.
-
Princess and Maid 30
Hai Din, ada apa tanyanya
Em gini, besok kita latihan panahan lagi
jawab Dina riang
Ha? Bukannya jadwalnya lusa? Hari
Jumat? Tanya Fhaza bingung
Sebenarnya sih gitu, tapi Mas Ari ngak bisa
datang kalau Jumat. Makanya jadwalnya di
ubah. Kamu bisa datangkan?
Oh gitu, iya deh. Aku usahain deh, mudah-
mudahan aku nga lupa. Latihannya sore kan?
Pukul 5? Tanya Fhaza
Iya, latihannya kayak biasa kok. Ohiya, kata
Mas Ari ada anggota baru loh di club ini.
Cowok lagi Jawab Keyla
-
31 Princess and Maid
Bagus dong, kita bisa liat nanti sampai
dimana kemampuan dia
Haha iya, atau kita bisa jadiin dia tukang
bawa-bawa peralatan. Hehe
Haha, jangan. Entar dia ngak betah lagi
masuk di club kita. Hehe
Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan
gerbang sekolah Fhaza. Sontak membuat keduanya
kaget, dan Fhaza tampak mengenali mobil itu. Ya, itu
Mang Ujang
Din, aku pulang dulu ya. Jemputanku udah
datang, kamu mau pulang bareng? Tanya
Fhaza menawarkan
Emm, ngak usah Za. Aku bawa motor kok,
makasih jawab Keyla
-
Princess and Maid 32
oh gitu, ya udah. Aku duluan ya. Bye,
gumam Fhaza
iya bye
Begitu sampai dirumah, Fhaza langsung mencari
handphonenya, dan mencari nomor telpon Reihan.
Ternyata nama Reihan sudah ada di layar handphone
Fhaza. Dua panggilan tak terjawab dari Reihan, sudut
bibir Fhaza pun melengkung. Dia lalu mengirimi
Reihan pesan.
Rei, main yuk? Aku tunggu di tempat biasa
ya!
Tanpa menunggu lama, Fhaza menerima balas
dari Reihan
Baiklah tuan putri balas Reihan
-
33 Princess and Maid
Fhaza sudah ada di sebuah taman kecil di
halaman belakang rumahnya, menunggu Reihan. Taman
itu dihiasi bola lampu yang redup, dengan sebuah
tempat duduk panjang dan kanvas kosong. Kanvas itu
bukan milik Fhaza tapi milik Reihan. Ada sebuah
pintu yang melekat di dinding itu. Pintu itu
menghubungkan belakang rumah Fhaza dan belakang
rumah Reihan.
Tiba-tiba pintu itu terbuka dan seseorang
muncul sesudahnya. Membawa kuas, cat, dan
perlengkapan lukis lainnya.
Kenapa lama sekali? Tanya Fhaza dengan
nada ketus
-
Princess and Maid 34
Maaf tuan putri, kuas ku hilang. Tapi
sekarang udah ketemu Jawab Reihan dengan
senyum simpulnya
Baiklah. Sekarang kita main apa? Tuan putri
mau melukis? Saya punya dua kuas loh. Ini!
Sahut Reihan sambil menyodorkan kuas.
Ngak usah deh, saya ngeliatin aja
Baiklah, kalau begitu
Fhaza memperhatikan Reihan yang sedang
melukis, melihat kelihaian tangan Reihan memegang
kuas, dan mengagumi setiap goresan cat yang berubah
menjadi sebuah objek. Fhaza sudah sering melihat
Reihan melukis, dan itu berarti Fhaza juga sudah
sering dibuat terpukau melihat hasil lukisan Reihan.
Tapi anehnya Reihan tidak pernah menggambar
-
35 Princess and Maid
manusia atau wajah orang. Dia selalu menggambar
pemandangan, kehidupan sosial, kaligrafi atau bentuk-
bentuk abstrak yang Fhaza tidak mengerti. Juga dia
tidak ingin memperlihatkan hasil lukisannya ke
siapapun, kecuali Fhaza. Entah apa alasannya.
Rei, aku boleh tanya sesuatu nggak?,
Fhaza angkat bicara.
Silahkan tuan putri, tanya semua yang ada
didalam pikiran Anda, kata Reihan sambil terus
menyelesaikan lukisannya.
Kenapa kamu nggak pernah gambar orang?
Kenapa kamu sering gambar pemandangan, dan
bentuk-bentuk yang tidak jelas? Sekali-kali kamu
lukis aku kek!,
-
Princess and Maid 36
Hahaha, saya kira tuan putri mau bertanya
tentang apa, ternyata mau tanya tentang itu?,
jawab Reihan sambil tertawa
Iiihhh, kok kamu malah ketawa sih? Aku ini
lagi serius, Fhaza kesal
Hahaha. Gini, tuan putri mau kuberi tahu
sesuatu tentang aku?, tanya Reihan menghentikan
tawanya
Beri tahu apa?
Begini, kenapa aku sering menggambar
pemandangan, karena aku suka sekali sama alam, dan
itu salah satu bentuk terimakasihku kepada Tuhan,
karena Dia sudah memberi suatu anugerah yang
paling indah. Tapi ada satu anugrah Tuhan yang
-
37 Princess and Maid
menurutku paling indah dan paling sempurna,, Reihan
berhenti bicara
Apa itu?, Fhaza dibuat penasaran.
Itu adalah Manusia atau orang, jawab
Reihan mantap.
Kenapa begitu?, Fhaza bingung dengan
perkataan Reihan.
Karena, manusia mungkin bisa merekayasa
kenampakan alam yang ada didunia. Seperti membuat
danau buatan, sungai buatan, atau lain sebagainya.
Tapi manusia belum bisa membuat manusia buatan,
ujar Reihan
Fhaza hanya terdiam.
Lagipula didalam agama, kita dianjurkan
untuk tidak menggambar makhluk hidup, tapi itu
-
Princess and Maid 38
diganti dengan menggambar kaligrafi dan ayat-ayat
suci Al-quran, ucap Reihan lagi.
Oh, jadi itu alasan kamu?
Nggak juga!
Loh? Terus apa dong?
Alasan lainnya yaitu, aku hanya ingin
menggambar wajah orang yang aku cintai, ujar
Reihan.
Fhaza terdiam lagi, dia tidak menyangka
kalau ada alasan lain yang membuat Reihan tidak
pernah menggambar orang.
Rei, bte nih. Makan yuk Ajak Fhaza
-
39 Princess and Maid
Tuan putri lapar? Mau aku masakin?
Jawab Reihan
Ngak usah ah, kita makan diluar aja
Ya udah, tapi makan dimana?
Di warung nasi Mang Supri?
Ayo. Tapi tunggu dulu ya tuan putri.
Naggung nih, sedikit lagi lukisannya selesai
Iya, cepetan ya Reihan mempercepat
gerakkan tangannya,
Selesaiii, ayo kita berangkat gumam Reihan
sembari merapikan semua alat lukisnya.
Fhaza hanya bisa terdiam melihat hasil lukisan
Reihan, bagaimana bisa Reihan melukis dengan waktu
yang kurang dari 30 menit dan menghasilkan lukisan
yang indah sekali. Walaupun warna yang digunakan
-
Princess and Maid 40
hanya hitam dan putih, tapi bagi Fhaza itu lukisan
yang indah. Melihat lukisan Reihan, rasa lapar Fhaza
tiba-tiba hilang.
Yuk berangkat Kata Reihan
Fhaza masih berdiri melihat lukisan Reihan,
melihat hal itu, Reihan pun menarik lengan Fhaza dan
berjalan kea rah gerbang rumah Fhaza.
Warung nasi Mang Supri berada dibelakang
kompleks rumah mereka, walaupun tempatnya sedrhana,
tapi rasa nasi rawon di warung ini boleh diadu.
Warung nasi dengan dinding bambu itu
tampak padat. Orang-orang berderet memilih makanan
yang disajikan prasmanan. Ini memang sudah masuk
-
41 Princess and Maid
jam makan malam, jadi pantas saja banyak orang
yang antri.
Mereka lalu duduk di pojok dekat jendela,
bersebelahan dengan kerupuk udang yang digantung
bertumpuk. Reihan sungguh terpana melihat nasi yang
menggunung sampai nyaris tumpah dari pinggiran
piring Fhaza. Tapi itu pertama kalinya Reihan melihat
Fhaza seperti itu, hanya saja Reihan malu kalau
orang-orang memperhtikan Fhaza yang makan banyak
sekali.
Wah, tuan putri jangan makan banyak-
banyak
Loh, kenapa? Kan aku lapar
Iya sih, tapi malu diliatin orang
-
Princess and Maid 42
Fhaza melihat sekelilingnya, benar saja semua
mata terarah padanya. Mungkin semua orang
bertanya-tanya, kenapa ada orang seperti Fhaza yang
punya badan kurus tapi makannya banyak.
Mereka ngak tahu aja, kalau di dalam
perutku ada naga. Makanya makanku banyak
Reihan hanya bisa mengangguk kecil, dan
melanjutkan makannya. Begitu mereka sedang asik
makan, tiba-tiba Mang Supri datang membawakan es
teh pesanan mereka.
Ini es teh-nya Mba Fhaza Mas Reihan
Kata Mang Supri dengan aksen jawanya
Iya Mang, terimakasih Sahut Reihan,
Kok Mas Reihan dan Mba Fhaza baru
muncul lagi?
-
43 Princess and Maid
Hehe, sebenarnya sih kami pengen sering
muncul. Tapi ngak sempat Mang, biasa anak
sekolahan banyak tugas sekolahnya. Apalagi
bentar lagi kami udah mau UN, jadi kegiatan
diluar sekolah harus dikurangi Ujar Fhaza
menjelaskan
Oh gitu, Mang Supri sih ngak apa-apa. Tapi
kalau Mba Fhaza dan Mas Reihan ngak
muncul, gimana gitu rasanya Kata Mang
Supri bercanda
Mereka bertiga tertawa bersama.
Mba Fhaza dan Mas Reihan lanjutin
makannya ya, Mang Supri kebelakang dulu.
Saya doain Mba Fhaza dan Mas Reihan
-
Princess and Maid 44
lulus UN ya, dan fighting buat tugas-tugas
sekolahnya Sahut Mang Supri
Haha, iya Mang. Makasih doanya kata
Fhaza
Mang Supri adalah satu-satunya orang luar
yang tahu hubungan Fhaza dan Reihan, dan mereka
yakin kalau Mang Supri juga bisa menjaga rahasia
ini.
Rei, aku mau nanya sesuatu boleh? Tanya
Fhaza
Tentu saja, tuan putri mau Tanya apa?
sahut Reihan
Nanti kalau kuliah, kamu mau lanjut
dimana?
-
45 Princess and Maid
Entahlah, mungkin disekitar sini saja. Kenapa
tuan putri?
Kalau aku ambil diluar kota, apa kamu mau
ikut denganku juga?
Tiba-tiba Reihan tersedak mendengar apa yang
dikatakan Fhaza, dia belum pernah berpikir sejauh itu.
Bahkan dia belum berpikir akan lanjut kuliah atau
tidak, karena baginya yang terpenting saat ini adalah
melukis, dan ilmu melukis bisa dia dapatkan bahkan
tanpa mengenyam bangku kuliah sekalipun.
Reiiii. Kamu ngak apa-apa? Ini minum
dulu Fhaza menyodorkan es teh yang tadi dibawa
oleh Mang Supri
-
Princess and Maid 46
Makanya, kalo makan hati-hati dong. Kamu
habisin dulu aja makananmu, nanti kita bicara lagi
Fhaza menyarankan
Begitu selesai makan, Fhaza dan Reihan
mampir ke taman kompleks rumah mereka. Taman ini
juga merupakan tempat yang aman bagi mereka
berdua, karena hanya mereka berdua anak sekolah
yang berasal dari SMA Harapan, dan orang luar
komplkes tidak boleh ke taman itu.
Reiii, kemari dan dorong aku Perintah Fhaza
yang duduk diatas ayunan
Yang kencang ya,.. Fhaza mengingatkan
Kalau tuan putri jatuh bagaimana?
-
47 Princess and Maid
Tidak masalah, kan ada kau yang menolongku.
Lagi pula aku mau melupakan kejadian hari
ini
Ha? Kejadian apa? Tanya Reihan bingung
Kejadian yang dikelas tadi pagi itu loh
Reihan memutar kembali memorinya.
Oh, yang masalah terlambat dan bekal yang
ku buat itu?
Emm
Hahaha Reihan hanya bisa tertawa
mengingat wajah lucu Fhaza tadi pagi.
Ketawa aja sepuasnya, awas ya kamu!
Hehe maaf tuan putri, saya nda
bermaksud
-
Princess and Maid 48
Sudahlah, sekarang kamu jawab pertanyaanku
yang tadi!
Pertanyaan yang mana?
Pertanyaan kalau nanti kamu mau lanjut
kuliah dimana? Fhaza menegaskan
Reihan kembali dihujam oleh pertanyaan itu,
dan dia kembali bingung mau menjawab apa. Apa dia
harus jujur atau apa. Tapi Reihan hanya memilih diam
saja.
Rei kok diam lagi? Fhaza menoleh ke
atas
Reihan kembali tersadar dari lamunannya
Entahlah tuan putri, aku belum memikirkan
sampai sejauh itu Katanya
-
49 Princess and Maid
Ha? Kenapa? Pokoknya, dimana pun aku
kuliah nanti. Maka kau juga harus kuliah
disana titik!
Itu terdengar seperti sebuah ancaman kata
Reihan
Itu memang sebuah ancaman
Memangnya tuan putri rencananya mau lanjut
dimana?, Tanya Reihan
Aku ingin lanjut di UI, dan itu berarti kau
harus lanjut di UI juga. Terserah kau mau
ambil jurusan apa, asalakan itu di UI
Lagi-lagi, Reihan hanya bisa terdiam mendengar
permintaan Fhaza.
-
Princess and Maid 50
Tapi tuan putri, apa mungkin aku bisa masuk
UI dengan nilaiku yang rendah ini? Tanya
Rei
Kau harus berusaha, makanya aku ingin
memberitahumu kalau untuk sementara kita
berhenti dulu memainkan permainan ini, kita
harus focus untuk ujian nanti
Apa tuan putri tidak masalah kalau kita
berhenti sejenak?
Iya, itu tidak masalah buatku. Jadi belajarlah
dengan baik, agar kita bisa masuk UI
bersama-sama
Reihan diam lagi mendengar itu,
Rei? Kau mendengarku atau tidak? Celoteh
Fhaza
-
51 Princess and Maid
Ah? Iya. Aku akan belajar dengan giat. Tapi
tuan tidak perlu memberhentikan permainan ini.
Kita pasti bisa mengimbangi belajar dan
bermain
Kau yakin tidak ingin istirahat sejenak?
Iya, aku yakin. Seratus persen yakin
Baiklah kalau begitu. Ahh pasti kau tidak
lepas dariku ya?, Fhaza menggoda Reihan
Hehe, sepertinya begitu tuan putri
Aku sudah menduganya, sepertinya aku juga
begitu. Aku tidak bisa jika tidak mengobrol
denganmu dalam satu hari saja. Itu karena
aku tidak punya teman lain, sedekat kamu,
bahkan kita aku mengatakan untuk berhenti
sejenak, aku sempat berpikir akan melakukan
-
Princess and Maid 52
apa nanti jika kau tidak apa, Ucap Fhaza
sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Fhaza tidak sadar mengeluarkan kata-kata
yang entah darimana datangnya. Seketika itupun dada
Fhaza berdetak begitu kencang, dan kerongkongannya
terasa kering, sehingga dia harus menelan ludah.
Semoga Reihan tidak mendengar kata-kata Fhaza
yang tadi.
Sementara itu Reihan tidak bereaksi apa-apa.
Dia hanya diam. Entah apa yang dipikirkannya, dan
Fhaza yakin dia tidak mendengar apa yang baru saja
Fhaza katakana.
-
53 Princess and Maid
Pagi ini Fhaza tidak menjumpai pesan masuk
dari Reihan yang biasa dia terima, satu pun tidak
ada. Bahkan ucapan selamat pagi pun tidak ada. Apa
Reihan belum bangun? Sepertinya tidak. Reihan tidak
pernah telat bangun, apalagi telat ke sokolah. Dia
adalah orang yang rajin sholat, dan sehabis sholat
subuh biasanya dia ke dapur membuat bekal yang
akan dia bawa ke sekolah sebentar.
Fhaza telah lelah menunggu sebuah pesan dari
Reihan, yang akhirnya tidak masuk-masuk ke
Tiga
-
Princess and Maid 54
ponselnya. Jadi Dia memutuskan untuk mengirimi
Reihan pesan selamat pagi. Tapi sama saja, Reihan
tidak membalas pesan Fhaza, dan membuat bibir
Fhaza manyun lagi.
Fhaza memasuki ruang kelas dengan wajah
lesu, semangatnya hilang karena dia masih tidak
menjumpai Reihan di kelas. Kemana anak itu?
Tanyanya dalam hati.
Dia memasukkan tasnya kedalam laci, ketika
dia hendak memasukkan tasnya, tiba-tiba tangannya
menyentuh sebuah kotak. Itu adalah sebuah kotak
yang sudah dikenalinya. Kotak bekal
-
55 Princess and Maid
Wajah Fhaza langsung sumringan melihat
kotak bekal itu. Tanpa mengulur waktu lagi Fhaza
langsung membuka kotak bekal itu. Nafsu makan
Fhaza tiba-tiba kambu lagi, walaupun dia sudah
makan tadi di rumah. Tapi sebaiknya dia
menghabiskannya sekarang sebelum, Pak Harto
mengambil lagi haknya.
Mood Fhaza kembali seperti semula,
bersamaan dengan itu, kotak bekalnya pun sudah
kosong, dan Pak Harto pun memasuki kelas. Diikuti
oleh Reihan dan Keyla.
Reihan sempat menoleh kearah Fhaza, dan
menunjuk ke arah bibirnya. Fhaza mengerti maksudnya,
dia pun langsung mengusap bibirnya, ternyata ada
butiran nasi yang nyangkut di bibirnya.
-
Princess and Maid 56
Hari ini mood Pak Harto lagi baik, jadi
Fhaza tidak terlalu tegang menghadapinya. Moodnya
pun sudah membaik, dan dia juga sudah tahu kenapa
Reihan tidak mengiriminya pesan pagi tadi dan kenapa
dia tidak menjawab pesan dari Fhaza. Itu karena ban
sepeda Reihan bocor waktu dia memeriksanya tadi
pagi, jadi dia harus ke sekolah lebih cepat.
Untungnya dia sudah membuat bekal untuk Fhaza.
Kali ini Fhaza mengampuni Reihan, asalkan dia
mau menemaninya untuk latihan panahan sore nanti.
Walaupun Reihan menemaninya, tapi seperti biasa, dia
hanya memperhatikan dari jauh, atau dia juga latihan
basket di lapangan sebelah.
-
57 Princess and Maid
Siang ini seperti yang sudah direncanakan
Fhaza, sepulang sekolah dia ingin latihan panahan.
Reihan seperti biasa dia memperhatikan Fhaza dari
lapangan basket yang berada bersebelahan dengan
lapangan panahan.
Tapi dari tadi Reihan memperhatikan lapangan
panahan itu, sosok Fhaza belum terlihat. Walaupun
Mas Ari-pelatih panahan- belum datang, tapi biasanya
Fhaza dan Dina-lah yang paling cepat datang.
Sementara sekarang, hanya Dina dan anak-anak
panahan lainnya yang hanya terlihat sedang
mempersiapkan berbagai peralatan dan perlengkapan.
-
Princess and Maid 58
Apa Fhaza lupa kalau dia ada latihan
panahan? ujar Reihan dalam hati
Tidak mungkin, pasti Fhaza akan nelpon atau
kirim pesan kalau dia tidak datang latihan
ujarnya lagi
Fhaza telah selesai mengganti seragamnya, dan
sekarang ia bersiap untuk ke lapangan. Begitu dia
hendak ke lapangan, tiba-tiba dia baru ingat kalau
dia melupakan air mineralnya. Dia pun berlari kembali
ke loketnya, ketika dia hendak berbalik badan, tiba-
tiba kepalanya menabrak seseorang tepat didadanya.
Fhaza merasa agak pusing, karena dada lelaki itu
sangat lapang, mengkin dia sering olahraga.
-
59 Princess and Maid
Aduh, ujar Fhaza sembari mengucap
kepalanya
Sorry-sorry loe ngak apa-apa?, kata
lelaki itu
Iya aku tidak apa-apa
Sini biar aku lihat kepalamu
Tidak usah, aku baik-baik saja. Gue pergi
dulu ya, gue buru-buru nih
Loe yakin, ngak apa-apa
Iya, gue yakin
Fhaza kembali melanjutkan perjalanannya,
meninggalkan laki-laki yang tadi menabraknya.
Sementara laki-laki itu masih berdiri di tempatnya,,
memperhatikan Fhaza berlari dan sekarang menghilang.
-
Princess and Maid 60
Za, loe dari mana aja?, sahut Dina
Hehe, sorry banget ya Din. Gue tadi lupa
bawa seragam latihan. Jadi gue nungguin Mang
Ujang, bawain seragam Jelas Fhaza
Makanya, kalau malem-malem, loe siapin
semua kebutuhan sekolah loe. Kalau udah kayak gini,
gue deh yang direpot nyiapin semua perlengkapan,
mana berat-berat semua lagi.
Hehe, gue kan udah minta maaf. Emang yang
lain ngak bantuin loe?
Ya, ngak lah. Soalnya, hari inikan hari piket
loe? Jadi temen-temen yang lain tenang tenang aja,
soalnya mereka pikir loe bakalan datang cepat,
-
61 Princess and Maid
seperti biasa. Eh, tau-taunya loe datangnya
belakangan
Hehe, gue kan juga manusia. Jadi gue masih
bisa terlambat dong
Iya deh. Eh, Mas Ari udah datang tuh
Kata Dina, sambil mencolek bahu Fhaza
Mas Ari memasuki lapangan, diikuti oleh
seseorang dibelakangnya.
Selamat siang semuanya? Mas Ari
membuka kegiatan panahan hari ini
Siang Mas, jawab anak-anak kompak
-
Princess and Maid 62
Hari ini kita mempunyai satu orang anggota
baru di club panahan ini. Al, silahkan
perkenalkan diri kamu
Mas Ari mempersilahkan orang baru itu maju
ke depan.
Hallo semuanya, perkenalkan nama gue Arial,
gue pindahan dari club panahan SMA
Jayakarsa. Mohon bimbingannya ya teman-
teman., kata orang baru itu
Oke, sudah cukup perkenalannya. Untuk
perkenalan lebih lengkapnya, kalian bisa tanya
langsung ke Arial nanti Sahut Mas Ari
Sekarang kita lanjut latihanya, yaitu latihan
yang paling dasar. Ada yang tahu latihan apa
itu?, tanya Mas Ari
-
63 Princess and Maid
Seketika itu pun Fhaza mengajukan tangannya,
hendak ingin menjawab
Saya, Mas, Kata Fhaza tidak sabar
Ya, silahkan Fhaza Mas Ari mempersilahkan
Latihan kuda-kuda Jawab Fhaza lantang
Ya. Betul sekali, hari ini kita latihan kuda-
kuda lagi. Karena kemarin masih banyak yang
punya kuda-kuda yang jelek, makanya kemarin
semuanya pada meleset, bahkan ngak kena
kesasarannya, Jelas Mas Ari
Dina berjalan menuju tempat duduk Fhaza,
ditemani oleh seseorang yang baru tadi dikenalnya.
-
Princess and Maid 64
Za, sendirian aja. Kenalin nih, Arial, sahut
Dina
Oh, jadi kamu namanya Fhaza?, sahut Arial
duluan.
Ah? Oh, hai?, Fhaza tersenyum lebar
Jadi kamu namanya Arial?, tanya Fhaza
balik
Kalian udah saling kenal?, tanya Dina
heran melihat tingkah laku dua orang
didepannya
Belum! keduanya menjawab kompak. Mereka
berdua berpandangan lalu tertawa.
Sudah! ralat keduanya lagi, juga bersamaan.
Dan mereka tertawa lagi.
-
65 Princess and Maid
Gimana, sih? Dina mulai merasa ada
konspirasi di balik ini semua.
Jadi, gimana kepalanya? Udah mulai
baikkan?, tanya Arial
Iya, lumayan sih. Udah ngak sakit lagi
Kalian berdua disini dulu ya, gue kesana
dulu. Kayaknya Mas Ari manggil gue deh, Kata
Dina
Sip, jawab keduanya lagi.
-
Princess and Maid 66
Reihan sudah bisa bernafas lega, ketika
melihat Fhaza sudah berada lapangan. Tapi dia belum
tahu kenapa Fhaza bisa telat, dia akan
mempertanyakannya sebentar, ketika mereka sudah
berada di rumah.
Rei, loe mau minum? kata Dio mengejutkan
lamunan Reihan
Eh, nggak. Makasih, gue bawa air kok
Reihan segera membuang tatapannya, agar tidak
ketahuan
Rei loe lagi liatin apa sih?
Ngak ngeliatin apa-apa
Ya elah, gue tuh udah sering ngeliat elo
curi-curi pandang ke lapangan sebelah. Loe
-
67 Princess and Maid
lagi ngeliatin Fhaza ya?, tanya Dio
menggoda
Apaan sih, loe kali yang sering ngeliatin
Fhaza. Loe kan suka sama dia?, Reihan
bertanya balik
Siapa sih yang ngak suka Fhaza disekolah
ini? Udah baik, pintar, cantik, atlet panahan
lagi, Jawab Dio sambil memperhatikan Fhaza
Reihan hanya diam tidak merespon
Ohiya, loe kan sama SD dengan Fhaza.
Masa loe ngak tahu apa yang dia suka, dan
apa yang dia ngak suka
Ya, itu kan waktu SD. Udah lama banget,
gue udah lupa. Dan gue yakin kalo Fhaza
juga udah lupa sama gue, Reihan menjelaskan
-
Princess and Maid 68
Iya juga sih. Tapi kata teman-teman yang
lain, loe juga sama SMP dengan dia. Masa
loe ngak pernah ngajak dia kenalan, atau
sekedar nyapa dia
Gue ngak pede. Apalagi dia itu terkenal, dan
gue cuman siswa biasa
Hahaha, iya juga sih. Kalau gue jadi loe, gue
pasti bakalan ngelakuin hal sama, ujar Dio
dengan penyesalan
Eh, tuh liat. Fhaza lagi sama siapa tuh?
Kok gue baru liat cowok itu, tanya Dio
sambil menunjuk ke arah Fhaza dan Arial
Enggak tahu, gue juga baru liat tuh
Apa itu pacarnya Fhaza? Mereka terliat
lumayan cocok sih soalnya, tebak Dio
-
69 Princess and Maid
Ah, ngak deh kayaknya. Kalau menurut
analisa gue, cowok itu anggota panahan baru,
Reihan mencoba menebak juga
Ya, mudah-mudahan sih. Jadi gue masih
punya kesempatan buat deketin Fhaza, sahut
Dio sambil tertawa kecil
Ya udah, kita lanjut aja mainnya, ajak Dio
Ayo, Reihan begitu tampak bersemangat.
Hampir saja Reihan mati kutu karena
dilontarkan pertanyaan tentang Fhaza oleh
Dio, tapi untunglah Dio bukan orang yang
kepo, jadi Reihan bisa bernafas lega.
-
Princess and Maid 70
Reihan mempersiapkan peralatan melukisnya
lagi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain melukis,
dan tempat yang paling enak melukis adalah di
halaman belakang rumah Fhaza.
Seperti sudah terbiasa, tanpa harus meminta
izin ke sang empunya rumah, dia bergegas membawa
semua peralatannya. Melewati pintu kemana saja,
dan sampailah dia di halaman belakang rumah Fhaza.
REIHAN!!!
EMPAT
-
71 Princess and Maid
Seseorang memanggilnya. Suara yang ia kenal.
Nada ceria yang ia hafal. Derap langkah setengah
berlari yang khas. Namun, entah kenapa, kali ini
Reihan agak enggan menoleh ke belakang -mungkin
karena Fhaza telah mengngagetkannya. Ditariknya
napas dalam-dalam sebelum ia akhirnya membalikkan
punggung.
Selamat sore tuan putri,, Reihan meletakkan
kuas di atas meja.
Selamat sore pelayanku yang setia,
Bagaiman latihannya tadi?
Ya, menyenangkan seperti biasa
Benarkah? Tapi, kenapa tuan putri
terlambat?
-
Princess and Maid 72
Oh itu karena aku lupa membawa seragam
latiahan, jadi aku harus nungguin Mang Ujang, kata
Fhaza riang.
Ohya Rei, ada anggota baru loh di club
panahan
Oh itu
Kau sudah melihatnya ya? Nama Arial, dia
pindahan dari SMA Jayakarsa, orangnya asik, dan
aku pikir dia ngak jago, tapi setelah aku perhatiin.
Ternyata dia lumayan jago juga, dengan semangat
Fhaza menyerocos.
Mm gitu, jawab Reihan singkat
Kok singkat banget responnya?
Ah, terus saya harus respon gimana?
-
73 Princess and Maid
Ya, bilang apa kek. Ya jelas lebih panjang
dari Mm gitu,
Mm, Reihan berpikir sejenak
Kalau. siapa tadi namanya?, tiba tiba
amnesia Reihan kambuh
Arial
Nah Arial, pindahan dari club panahan SMA
Jayakarsa, berarti dia pindah sekolah juga
dong?, tanya Reihan
Yaiyalah Rei, kalau dia ngak pindah sekolah,
mana mungkin dia bisa gabung!
Tapi kok aku nggak liat dia akhir-akhir ini
di sekolah?
-
Princess and Maid 74
Memang. Katanya, minggu lalu dia belum
bisa masuk sekolah. Karena administrasinya
belum selesai, dan seragam sekolahnya juga
belom ada
Terus kapan dong dia masuknya?
Ya, sampai seragamnya ada dan
administrasinya dia kelar
Terus kalo seragamnya nggak kelar-kelar
gimana? Dia nggak masuk-masuk gitu?
Ya, mana aku tahu. Kenapa sih kamu kepo
banget sama Arial?
Sapa yang kepo?
Kamu, nanya-nanya dia melulu
-
75 Princess and Maid
Itu cuman bentuk kepeduliaan aja, seperti
kata pepatah Kepo is Care, sahut Reihan
Ha? Itu pepatah darimana? Gaul banget tuh
pepatah
Haha. Bukan pepatah, tapi itu kutipan dari
Si Siti. Haha ,
Mereka berdua tertawa bersama, bercerita
tentang hari-hari mereka disekolah, atau menceritakan
hal-hal yang tidak penting. Tanpa terasa kalau langit
sudah menjadi gelap lagi.
Rei, udah malam nih. Aku masuk dulu ya?
Iya, aku juga mau balik nih, sahut Reihan
sambil membereskan peralatannya.
Rei, kamu ngak lapar?, tanya Fhaza
Sedikit sih
-
Princess and Maid 76
Makan bareng yuk, pasti Si Mbok udah
masakin makan malam
Ngak usah tuan putri, soalnya masih ada
yang harus saya kerjakan
Oh gitu, ya udah aku masuk dulu ya, Fhaza
membalikkan badannya.
Iya tuan putri, sahut Reihan
Ohya Rei, Fhaza berbalik lagi ada satu
hal yang dia lupa kata kan ke Reihan
Ada apa tuan putri?,
Makasih ya buat hari ini, kamu sudah
member pelayanan yang sangat baik, kata Fhaza
sambil tersenyum
Oh, itu kan sudah menjadi kewajiban saya,
jawab Reihan dengan tingkah yang aneh
-
77 Princess and Maid
Dan makasih lagi buat bekal-nya. Sumpah
itu enak banget, Fhaza mengajungkan kedua
jempolnya
Haha, sama-sama tuan putri. Tapi tuan putri,
mungkin besok saya nggak bisa mengirim pesan
selamat pagi lewat ponsel, karena ponsel saya
rusak, kata Reihan penuh penyesalan
Ha? Kok bisa sih Rei?,
Iya, tiba-tiba aja kemarin ponselku hang
terus layarnya berubah jadi putih semua
Terus aku hubungin kamu gimana dong?
Kalau menerima telpon, masih bisa berfungsi.
Tapi kalau pesan, kayanknya nggak bisa deh. Soalnya
layar ponselnya warna putih semua
-
Princess and Maid 78
Kenapa kamu baru ngomong? Padahal
kemarin ponselku yang lama baru aja dikasih sama
Mang Ujang. Kan nggak lucu kalo diminta lagi
Sahut Fhaza kesel
Haha. Pokoknya setiap hari saya janji
bakalan ngirim kabar ke tuan putri!!!, kata Reihan
mantap
Caranya? Kamu mau pake ponselanya Siti
Nggaklah tuan putri, nanti pacarnya Siti
marah lagi, aku bisa dikirain selingkuhannya Siti
Terus caranya gimana dong?
Pokoknya, tuan putri nggak perlu khawatir.
Tunggu aja sampai besok
Loh loh, kok gitu sih, Fhaza nggak terima
dengan jawaban Reihan
-
79 Princess and Maid
Oke? Aku balik dulu ya tuan putri, Reihan
beranjak dari tempatnya tadi berdiri
Reiii. Kamu jawab dulu pertanyaanku,
jangan buat orang penasarn gini dong!!! Fhaza
meneriaki Reihan yang sudah menghilang dibalik pintu.
-
Princess and Maid 80
Cahaya dari luar seketika menerangi kamar Fhaza yang temaram. Langkah tergesa dan suara bernada tinggi mengacaukan suasana hening yang membungkus Fhaza seperti kepompong.
Mba, Mba Fhaza. Bangun!
Selimut yang tampak menggunduk itu tak bergerak.
Mba Fhaza ayo bangun, nanti Mba Fhaza telat loh. Mang Ujang udah di depan nunggun, Fhaza menyahut dengan gumaman tak jelas.
Si Mbok terpaksa mengambil tindakan lebih ekstrem. Dengan gesit ia menyingkap selimut dan memercik-mercikkan air dari gelas di sebelah tempat tidur Fhaza.
Fhaza terduduk dengan paksa, mata terpejam sebelah dan rambut semrawut. Lalu mencari ponselnya, berharap ada pesan selamat pagi dari Reihan. Tapi nihil, satu pun dia tidak mendapatkan pesan dari
-
81 Princess and Maid
Reihan. Dia terdiam sejenak, dia baru ingat kalau ponsel Reihan rusak. Jadi bukan salah Reihan kalau dia tidak mengiriminya pesan.
Fhaza hampir saja terlambat, gerbang sekolah sudah akan tertutup seluruhnya. Tapi dengan kekuatan ototnya dia mendorong gerbang, sampai satpam yang berada dibalik gerbang itu, mau tidak mau harus membuka gerbang. Agar Fhaza tidak membuat gerbang terlepas dari engselnya.
tidak sia-sia aku sering latihan push up kalau latihan panahan. Hehehe , ucap Fhaza dalam hati.
Walaupun Fhaza tidak telat, tapi tetap saja dia terlambat masuk ke kelas. Dan sebagai akibatnya, Fhaza tidak kebagian tempat di lab.
-
Princess and Maid 82
komputer. Terpaksa dia harus berbagai dengan siswa lainnya, dan untunglah dia bersama dengan Dina.
Za, kok loe bisa telat?, tanya Dina
Hehe, soalnya gue ketiduran Din, jawab Fhaza sambil tersenyum malu.
Loh? Kok bisa? Loe begadang ya?
Nggak kok. Gue cuman kecapean aja abis latihan kemaren, terus gue lupa ngalaiin alarem
Loe sih kemari latihannya semangat banget, mentang-mentang ada anak baru, Dina menyeggol pelan bahu Fhaza
Ohya Za, menurut gue. Anak baru itu kemampuannya lumayan juga loh, iya ngak?,
Iya juga sih, tapi masih jagoan gue lah, Fhaza memuji dirinya sendirinya.
-
83 Princess and Maid
Iya deh, iya. Loe masih jago dari dia, Dina mengakui kehebatan Fhaza
Eh Za, orang-orang udah pada balik ke kelas, yuk balik?, ajak Dina
Ayo Fhaza mendorong kursinya, melangkah keluar ke pintu, dan meninggalkan lab. komputer bersama dengan Dina dan teman-teman lainnya.
Sesampai di kelas, Fhaza hanya mempunyai waktu 10 menit selang pergantian pelajaran kedua, dan 10 menit berharga itu dia manfaatkan dengan tidur di mejanya.
Sebelum tidur, terlebih dahulu dia memasukkan buku-buku untuk pelajaran berikutnya kedalam lacinya. Tapi ketika tangannya masuk ke laci, seperti biasa dia menemukan kotak bekal, dan selembar kertas.
-
Princess and Maid 84
Kertas apa ini? Aku kan ngak punya utang, jadi nggak mungkin ini bon utang, ucap Fhaza dalam hati.
Dibukanya kertas itu,
selamat pagi tuan putri, bagaimana pagimu hari ini? Semoga menyenangkan seperti biasa. Seperti kemarin yang aku katakan, aku tidak mengirimimu SMS pagi ini, dan sebagi gantinya, aku akan mengirimkanmu surat setiap pagi, bersama dengan bekal. Dan tuan putri tidak perlu membalas suratku ini, karena pasti akan sulit bagi Anda untuk membalasnya. Semoga hari tuan putri menyenangkan, SEMANGAAAAAAAAAAT!!! Kita bertemu di belakang halaman rumahmu nanti
Pelayanmu yang setia
Reihan
-
85 Princess and Maid
Fhaza membalikkan badannya ke arah Reihan, dan tersenyum penuh arti kepadanya. Tapi hal itu hanya sesaat, takut ada yang memperhatikan mereka.
Begitupun dengan Reihan, dia hanya melihat Fhaza dengan sekilas, lalu membuang pandangannya ke arah Keyla yang dari tadi memanggilnya.
Za, ke kantin yuk?,ajak Dina
Tunggu dulu Din, aku masukin buku dulu, Fhaza memasukkan bukunya ke dalam tas.
Loe bawa bekal lagi ya Za?
Hehe iya, loe bawa juga?
Enggak, aku nggak bawa. Loe rajin amat bawa bekal ke sekolah
Hehe, gue lagi gerakan penghematan soalnya
-
Princess and Maid 86
Itu, loe yang masak?
Bukan, ada orang yang selalu masakin bekal buat gue
Siapa? Si Mbok?
Fhaza tidak menjawab pertanyaan Dina.
Udah yuk, kita ke kantin aja langsun!
Ya udah, tapi bekal loe dibawa juga. Kita makannya di kantin aja. Soalnya gue pengen makan bakso nih, ungkap Dina
Oh gitu, ya udah,
Fhaza membawa bekal makanannya dan botol air minum yang dia bawa dari rumah. Mereka berdua menuju kantin.
Suasana di kantin sangat ramai, untunglah masih ada meja kosong dipojok dekat jendela.
-
87 Princess and Maid
Za, loe nyari meja aja dulu. Soalnya gue pengen mesen bakso dulu, oke?
Oke deh, tapi buruan ya. Soalnya gue udah laper banget nih, kata Fhaza sambil memegang perutnya sebagai isyarat.
Fhaza akhirnya memutuskan duduk di meja dekat jendela itu. Selang beberapa menit, Dina datang membawa nampan berisikan semangkuk bakso dan es jeruk pesanannya.
Boleh duduk disini nggak?, seorang siswa cowok mengagetkan mereka. Untung saja makanan mereka tidak tumpah.
Sorry, kaget ya?, katanya lagi.
Akhirnya Fhaza dan Dina menggangkat wajahnya, dan melihat siapa orang yang telah mengngagetkannya. Si anak baru, Arial.
-
Princess and Maid 88
Oh ellu Al, iya boleh kok. Duduk aja disini, Dina langsung mempersilahkan Arial duduk, tanpa meminta persetujuan dari Fhaza.
Hehe makasih ya. Kalian makan apa tuh?, tanya Arial
Gue makan bakso, dan Fhaza makan bekalnya sendiri yang dia bawa dari rumahnya. Loe sendiri makan apaan?
Gue makan nasi goreng aja, yang gue pesen disana. Kantin disini cukup rame ya, beda sama kantin di sekolah lama gue
Oh, emang kenapa kantin di sekolah loe dulu? Sepi ya?, Dina menyumpal
Nggak juga sih, tapi kebanyakan siswa disana bawa bekal dari rumah. Soalnya kantinya cepet banget ditutup, kata Arial, sambil perlahan mengunyah makanannya.
-
89 Princess and Maid
Eh Za, loe kok nggak ngomong-ngomong sih dari tadi? Diam banget, ngomong dong, Dina menyenggol lengan Fhaza.
Ohya Fhaza, kelas kamu dimana?, tanya Arial
Kelas Fhaza di dekat Lab. Bahasa, kalau dari sini loe terus aja, terus belok kiri, nah diatas pintu ada tulisan kelas
Fhaza ingin menjawab, tapi Dina terlebih dahulu menjawab pertanyaan Arial.
Kalau kelas loe dimana Din?
Gue sekelas sama Fhaza, hehe
Oh gitu, seru dong. Kalian nanti ajak-ajak ya kalau mau kemana-mana
Hehe, sip deh. Nanti gue ajak loe keliling sekolah. Iya kan Za?
-
Princess and Maid 90
mm, akhirnya ada kata yang keluar dari mulut Fhaza. Walaupun hanya terdiri dari dua huruf.
Entah kenapa saat itu dia terasa enggan untuk berbicara, ada sesuatu yang aneh dikepalanya, tapi dia tidak tahu apa itu. Hal aneh itu semakin menjadi ketika dia melihat Reihan dan Keyla sedang asik mengobrol di kelas tadi.
Rei, kamu udah makan?, tanya Keyla
Ini baru mau makan, kamu udah makan?, Reihan balik bertanya
Belum, makan bareng yuk? Aku bawa bekal juga nih soalnya, Keyla menyodorkan bekalnya ke arah Reihan
Ayo sini, makannya di meja aku aja, kata Reihan sambil memindahkan kursi Keyla ke mejanya.
-
91 Princess and Maid
Mereka berdua duduk bersampingan. Reihan membuka bekalnya yang berisikan nasi goreng, telur dadar, mie goreng, dan sebuah pisang sebagai pencucu mulut. Begitupun dengan Keyla dia membuka bekalnya yang terdiri nasi putih, mie goreng, oseng tahu-tempe, dan juga sebuah pisang sebagai pencuci mulutnya.
Wah, kayanya enak tuh Rei!, kata Keyla sambil mengintip isi bekal Reihan.
Enakkan juga punya kamu Reihan merendah
Itu kamu yang masak, Key?, tanya Reihan
Hehe, bukanlah. Aku nggak pintar masak lagi, ini ibu yang buatin, jawab Keyla ngengir
Kalau kamu? Siapa yang buatin? Ibumu juga?
Bukan, orang tua aku lagi diluar kota. Jadi aku sendiri yang buat,
-
Princess and Maid 92
Ha? Beneran? Kamu jago masak?, tanya Keyla tidak percaya.
Reihan hanya bisa menggangguk pertanda mengiyakan perkataannya.
Waaah, aku mau coba masakan kamu dong, Keyla begitu bersemangat
Ini, Reihan menyodorkan bekalnya
Keyla mencicipi bekal Reihan,
Waaaah, ini enak banget Reiii. Masakan ibuku kalah sama masakan kamu. bak seorang keritikus makanan yang amatir Keyla memberi komentar.
Reihan hanya tersenyum, ini pertama kalinya dia berbagi bekal dengan orang lain dan pertama kalinya juga ada orang lain yang mencicipi makanannya, dan memuji masakannya selain Fhaza.
-
93 Princess and Maid
Guys, aku duluan ke kelas ya, Fhaza berdiri hendak meninggalkan Arial dan Dina yang sedang makna.
Loh, kok buru-buru?, Arial menghentikan makannya.
Mmm iya, soalnya masih ada yang harus gue tulis. Dina, gue duluan ya? Arial, bye,
Oke deh Za, sampai ketemu di kelas, sahut Dina.
Fhaza melangkah menuju pintu keluar.
Sekarang, hanya Arial dan Dina yang sedang asik makan. Mereka makan begitu lahap, sampai-sampai tidak ada suara yang keluar dari mulut keduanya.
Din? Arial memulai percakapan lagi.
-
Princess and Maid 94
Eh, iya Al? kenapa?
Fhaza emang gitu ya orangnya? Dia nggak banyak ngomong. Apa dia nggak suka sama gue ya?...., Arial berhenti sejenak
Tapi kalau dia nggak suka ngomong sama gue, kenapa dia ajak ngomong gue waktu latihan kemarin? Padahal kita baru kenal loh kemarin! Dan gue ngerasa udah akrab banget sama dia, dan sekarang dia berubah drastis, Arial melanjutkan.
Haha, Fhaza emang gitu orangnya. Dia itu seorang mooder atau orang yang suka tergantung sama moodnya. Mungkin aja moodnya hari ini lagi nggak enak, loe liat sendirikan tadi. Dia sering melamun?,
Iya juga sih, Arial memang sempat melihat Fhaza melamun, dia ingin menegurnya, tapi dia mengurungkan niatnya.
-
95 Princess and Maid
Nanti kalau loe udah kenal sama Fhaza, gue yakin loe bakalan klop sama dia. Soalnya itu orangnya enak diajak ngobrol, kata Dina mantap
Makanya loe bantuin gue dong supaya gue dekat sama dia, Arial tersenyum penuh harap ke Dina.
Haha, loe suka ya sama Fhaza?, Dina menggoda Arial.
Nggak, gue cuman penasaran aja sama dia
Ya!!! Penasaran dan suka itu beda tipis tahu. Kalau loe penasaran sama seseorang, pasti loe bakalan cari tahu semua tentang dia, mulai dari kesukaan dia, sampai hal yang paling dia benci. Dan, lama-lama loe pasti bakan ngerasaain sesutau, yang sulit loe luapin, padahal sesuatu itu punya nama yang singkat, sedrhana, dan yaitu cinta, Dina mulai menjadi sok puitis.
-
Princess and Maid 96
Iya deh iya, terserah loe mau ngomong apa. Pokoknya, loe harus bantuin gue supaya deket sama Fhaza! Oke?
Iya. Nanti gue coba bantu
Hehe thanks ya Din
Fhaza berjalan menuju kelasnya, langkahnya terlihat gonatai. Mungkin kegalauan yang dia alami tadi masih belum hilang.
Langkah Fhaza terhenti didepan pintu kelas, dia ingin membuka pintu itu. Tapi tidak jadi, karena dia mendengar suara yang begitu dia kenali, dan ada suara seorang perempuan bersamanya. Kedengarannya mereka sedang makan, suara mereka terdengar seperti sedang mengunyah sesuatu.
-
97 Princess and Maid
Fhaza akhirnya memberanikan dirinya untuk masuk ke kelasnya. Dan betul saja, dia mendapati Reihan dan teman kelasnya Keyla sedang asik makan berdua. Bahkan Keyla menyuapi Reihan, dan Reihan tampak menikmati itu.
Reihan yang melihat Fhaza masuk, tiba-tiba memuntahkan makanannya, dan menjaga jarak dengan Keyla. Untunglah Keyla tidak terkena muntahan Reihan. Dia pun terlihat panik.
Sementara Fhaza, tidak berkata apa-apa. Dia hanya berjalan menuju tempat duduknya, tapi tentu dengan wajah yang tidak enak dipandang.
-
Princess and Maid 98
Tuan Putri.. main yuk!!!!
Tuan putriiiiii turun dong, kita main bareng
Fhaza, ayo dong turun. Kita main bareng, aku mau bilang sesuatu ke kamu
Berkali-kali Reihan memanggil Fhaza di halaman belakang rumahnya, tetapi tetap saja Fhaza tidak menghiraukan Reihan. Dia ingin masuk ke kamarnya, tapi dia mengurungkan niatnya, karena di depan kamar Fhaza tertempel tulisan do not distrub, dan Reihan mentaati tulisan itu, karena
LIMA
-
99 Princess and Maid
baginya tulisan itu adalah perintah dari Fhaza-tuan putrinya.
Reihan juga sempat meminta bantuan ke Mang Ujang dan Mbok Ati, tapi mereka juga tidak bisa membujuk Fhaza. Bahkan kata Mbok Ati, sejak Fhaza pulang sekolah dia tidak pernah keluar dari kamarnya, dan sekarang baru pukul setengah tujuh malam, dia juga belum keluar.
Tuan putri keluar dong, ada yang ingin aku laporkn kepadamu. Tolong temui aku dibawah ya, , Reihan tidak menyerah, dia terus berteriak, dan menuggu dibawah sampai Fhaza mau menemuinya.
Satu jam dia menuggu.
Satu jam berikutnya lagi,
Sekarang sudah pukul setengah sembilan, malam tapi tetap, Fhaza tidak keluar dari singgasananya.
-
Princess and Maid 100
Reihan pun menyerah, dia mengambil sebuah kertas dan mulai menuliskan sesuatu. Lalu kertas itu dia berikan ke Mbok Ati, agar kertas itu bisa sampai ke tuan putrinya. Lalu dia pun pergi meniggalkan rumah Fhaza, dengan wajah lesu.
Fhaza ingin sekali menemui Reihan, dia tidak bisa berdiam diri terus didalam kamar tanpa berinteraksi dengan satu orang pun. Tapi ketika dia melihat wajah Reihan dari jendela kamarnya, rasa bencinya kembali menyeruak ke seluruh tubuhnya. Entah kenapa, semenjak Reihan dekat dengan Keyla. Fhaza seakan tidak terima dengan itu, seakan Reihan adalah miliknya, dan dia seakan ingin Keyla tahu kalau Reihan itu adalah miliknya.
Tapi, kalau dia melakukan itu, itu berarti dia telah melakukan suatu perbuatan fatal, dan juga itu
-
101 Princess and Maid
berarti dia telah melanggar peraturan yang dia buat sendiri.
Fhaza tidak lagi mendengar suara Reihan yang bertiak, mungkin dia sudah pulang. Beberapa saat kemudian Mbok Ati mengetuk pintu kamar Fhaza, dan menyelipkan sebuah kertas dibawah pintu kamar Fhaza.
Dengan langkah gontai, Fhaza menuju pintu, menarik kertas itu, dan kembali lagi ke ranjangnya.
Tuan putri, kenapa Anda tidak mau bertemu denganku? Apa kau sedang sakit? Apa ada sesuatu terjadi padamu hari ini? Atau apa aku berbuat salah, jadi Anda tidak ingin bertemu denganku? Apapun itu, aku minta maaf kalu aku berbuat salah. Kumohon tuan putri, jangan seperti ini. Karena aku tidak bisa tenang, karena terus menerus memikirkan Anda. Saya harap tuan putri tidak apa-apa, semoga Tuhan selalu melindungi tuan putri. Semangat!!!! :D
-
Princess and Maid 102
Itulah isi surat yang ditulis oleh Reihan. Fhaza kembali menitihkan airmatanya ketika membaca surat dari Reihan, dan dia tidak tahu kenapa dia menangis lagi.
Semua ini memang bukan salah Reihan, Fhaza tidak pantas menyalahkan Reihan, Keyla, Dina atau siapapun. Karena ini memang adalah kesalahan Fhaza sendiri, salah dia yang tidak pernah merelakan Reihan dekat dengan siapapun, padahal dia dan Reihan tidak lebih dari seorang teman. Walaupun Fhaza mengangap Reihan adalah pelayannya, tapi toh itu hanya dalam permainan saja, tidak untuk selamanya. Karena pasti permainan ini akan berakhir.
Reihan terduduk ditepi ranjangnya, ditemani dengan sebuah pensil dan secarik kertas. Dia mulai memainkan pensilnya, membiakannya menari-nari diatas kertas itu. Membentuk sebuah objek yang menyerupai
-
103 Princess and Maid
wajah seseorang yang sedang tersenyum, senyum orang itu begitu riang, seakan dia baru saja menang sebuah lotre, begitu lepas, dan begitu natural.
Sang empunya gambar memperhatikan objek yang baru saja dia gambar, dia terdiam sejenak, memikirkan sesuatu. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Tapi yang pasti, ada kaitannya dengan objek yang dia gambar.
-
Princess and Maid 104
Tidak seperti biasa, pagi ini Fhaza bangun cepat sekali. Pukul lima subuh, dia sudah bangun sholat subuh, dan menuju dapur untuk membuat bekal. Mbok Ati yang melihat hal itu, hanya bisa tersenyum, dan berharap Fhaza tidak apa-apa.
Suasana hati Fhaza memang sudah agak mendingan, itu karena dia telah mengeluarkan semua isi hatinya, dan air matanya juga sudah habis karena menangis semalaman. Tapi untung saja matanya tidak bengkak, karena sebelum tidur, dia terlebih dahulu menggompres matanya dengan air dingin.
ENAM
-
105 Princess and Maid
Mang Ujang.. , teriak Fhaza memanggil Mang Ujang.
Iya Non, kenapa?, Mang Ujang muncul dari balik pintu garasi.
Mang Ujang udah siap?, tanya Fhaza
Oh, siap dong Non. Ayo, kita berangkat sekarang, ajak Mang Ujang sambil mengacungkan jempolnya.
Ya udah kalau gitu, aku ambil tas dulu ya, jawab Fhaza girang.
Oke deh, Mang tunggu didepan ya Non, ujar Mang Ujang.
Fhaza berlari mengambil tasnya, dan keluar menuju mobil.
Ayo Mang berangkat!!!, Fhaza begitu bersemangat
-
Princess and Maid 106
Mbaaaa Mba Fhaza tunggu Mbok Ati berlari keluar sambil membawa dua kotak bekal Fhaza yang tadi dibuatnya.
Mba Fhaza, ini kotak bekalnya ketinggalan!, teriak Mbok Ati.
Astaga, maksih ya mbok. Hampir aja ketinggalan, Fhaza keluar dari mobil
Hehe iya mba, sama-sama. Semoga hari ini hari keberuntungan mba ya!, kata Mbok Ati sambil tersenyum ke arah Fhaza.
Iya mbok, makasih. Aku pergi dulu ya, Fhaza kembali masuk ke dalam mobil.
Iya, hati-hati yang Mba Fhaza, sahut Mbok Ati dari luar mobil.
-
107 Princess and Maid
Seperti yang sudah diperkirakan Fhaza, dia adalah orang pertama yang tiba di kelas. Dan ini adalah kesempatan Fhaza untuk memberikan bekal ini ke Reihan, juga sebuah surat yang dia tulis malam tadi.
Karena tidak ada yang dia kerjakan sepagi ini, Fhaza berinisiatif untuk menyapu kelasnya.
Dia pun mencari sapu, tapi dia tidak menemukan satupun. Begitu dia melihat keluar jendela, dia melihat benda panjang itu bersandar pada tembok di koridor depan kelasnya.
Begitu Fhaza ingin keluar mengambil sapu, tiba-tiba seseorang secara bersamaan juga masuk melalui pintu, dan akhirnya Fhaza menabrak tubuh orang itu. Sejenak Fhaza mengenal tubuh itu, bau tubuhnya, dan dadanya yang lapang. Dia pun melihat keatas, dan seperti dugaannya. Itu Reihan.
-
Princess and Maid 108
Fhaza???, sahut Reihan dengan Wajah terlihat kaget. Reihan melihat sekelilingnya, memastikan tidak ada orang yang melihat mereka berdua.
Tuan putri tumben datang pagi-pagi, sambung Reihan lagi.
Hai, Rei. Iya nih, so.. soalnya kemarin aku cepat ti.. tidur, jadi cepat bangun juga deh, sahut Fhaza dengan terbata-bata.
Oh, jadi kemari, tuan putri udah tidur? Pantesan aku panggil-panggil nggak nyahut-nyahut
Kemarin kamu manggil aku?, Fhaza mengernyitkan dahinya seolah dia tidak tahu tentang hal itu.
Iya, kemarin aku panggil-panggil tuan putri, tapi nggak ada jawaban. Kirain tuan putri marah
-
109 Princess and Maid
sama aku, trus nggak mau ketemu sama aku, sahut Reihan sambil tersenyum lega.
Haha, nggak mungkinlah. Mana mungkin aku marah sama kamu, entar yang jadi pelayanku siapa dong?, sahut Fhaza.
Hehehe
Eh, Rei ada yang datang. Cepet masuk, Fhaza memberi isyarat kepada Reihan agar dia masuk.
Reihan pun mengikuti perkataan Fhaza, dia masuk ke kelas menaruh tasnya. Dan ternyata yang orang yang datang itu adalah Keyla.
Selamat pagi Za, Keyla memberi salam kepada Fhaza yang sedang menyapu di koridor kelas, dan Fhaza hanya tersenyum menanggapi salam Keyla.
Selamat Rei, Keyla juga memberi salam ke Reihan ketika memasuki kelas. Lalu Keyla pun
-
Princess and Maid 110
menaruh tasnya, dia baru ingat kalau hari ini adalah hari piketnya, tapi dia tidak ingat kalau hari ini juga adalah hari piket Fhaza.
Za, sini sapunya. Biar aku yang nyapu, soalnya hari ini hari piket aku. Ini hari piket kamu juga ya?, tanya Keyla
Bukan, hari ini bukan hari piket aku. Tapi tadi aku lagi ngeliat lantai kotor banget jadi aku sapu aja, jawab Fhaza.
Oh, gitu. Makasih ya Za, udah bantuin nyapu, Keyla mengambil sapu dari Fhaza, lalu masuk ke kelas.
Ketika Keyla keluar pergi mengambil sapu, seketika itu juga Reihan memasukkan bekal makanan untuk Fhaza kedalam laci meja Fhaza, lalu kembali
-
111 Princess and Maid
lagi duduk ke tempat duduknya sambil mengeluarkan bekal miliknya dan memasukkannya ke laci mejanya.
Reihan lalu kaget, karena sepertinya dia menyetuh sebuah kotak lainnya. Itu juga sebuah kotak bekal, ditariknya kotak bekal itu, dan sebuah surat berada diatasnya.
Dengan sigap Reihan menarik kertas itu, tapi dia hanya bisa menyelamatkan suratnya, tidak dengan bekalnya. Karena tiba-tiba Keyla sudah masuk membawa sapu.
Ciee, yang bawa bekal lagi, goda Keyla
Loh kok kamu bawa dua bekal? Buat aku ya, satunya?, goda Keyla lagi
Hehe, kan kamu bawa bekal juga Key, tanggap Reihan.
-
Princess and Maid 112
Tadinya sih, tapi aku lupa ambil bekalku. Dengan kata lain, bekalnya ketingglan. Mana aku nggak bawa uang lebih lagi, Keyla menunjukkan muka kasihannya.
Ya udah deh kamu ambil aja satu, tapi jangan yang itu. Yang ini aja, Reihan menyodorkan bekal makanan yang dia buat sendiri ke Keyla.
Emang kenapa dengan yang ini? Beda isinya ya? Atau beda rasanya?, Keyla memang tidak pernah capek untuk bicara.
Sama aja sih, tapi enakkan yang ini, jawab Reihan.
Yang ini aja deh, soalnya tempat bekal ini lucu banget, warna pink lagi, Keyla tetap kekeh.
Ya udah terserah kamu aja , akhirnya Reihan menyerah dengan Keyla.
-
113 Princess and Maid
Mungkin Reihan tidak tahu, kalau Fhaza melihatnya tadi sedang berbicara dengan Keyla. Fhaza melihat semuanya. Fhaza melihat Reihan memberikan bekal yang dibuat tadi kepada Keyla. Mood Fhaza pun menjadi tidak karuan lagi.
Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan Fhaza, doa Mbok Ati tadi pagi mungkin belum dikabulkan oleh-Nya. Karena teman duduknya Dina, tidak datang kesekolah. Ada surat dari orang tua Dina, yang memberitahukan kalau Dina sedang sakit. Sepertinya Fhaza akan melewati hari ini dengan penuh kepasrahan.
Bel tanda istirahat akhirnya berbunyi juga, Fhaza bisa menenagkan dirinya di kantin sekolah.
-
Princess and Maid 114
Tapi dia baru ingat kalau teman kantinnya sedang sakit, jadi dia sepertinya harus mengurungkan niatnya itu, dan kembali meletakkan kepalanya diatas meja sambil berharap ada orang yang bisa menghibur saat ini, agar beban di pundaknya tidak seberat ini.
Za, Fhaza.
Sepertinya seseorang memanggil nama Fhaza, tapi itu mungkin hanya khayalannya saja, karena dari tadi dia terus mengharapkan ada seseorang yang memanggilnya keluar.
Fhazaa hei
Kali ini dia yakin kalau ada yang memanggilnya, karena bukan hanya indra pendengarannya saj yang merasakannya, tadi indra perabanya juga. Seseorang mencubit pipinya. Akhirnya mau tidak mau dia membuka matanya.
-
115 Princess and Maid
Fhaza membuka matanya, sekarang dia tidak salah liat. Ada seseorang yang berdiri didepannya, tapi sayang orang itu membelakanginya jadi dia tidak bisa melihat wajah orang itu. Sepertinya orang itu ingin pergi, tapi seketika Fhaza memegang tangan orang itu. Sontak dia pun berbalik ke arah Fhaza.
Hei kamu udah bangun ya?, maaf ya kalau aku ganggu kamu
Nggak papa kok. Fhaza mengucek-ucek matanya, berusaha mengembalikan kesadarannya agar dia bisa melihat sosok didepannya.
Nggak papa kok Arial, Fhaza merasa malu mendapati dirinya yang sedang tidur dan tertangkap oleh Arial.
Kamu udah makan?, tanya Arial
Fhaza menggeleng, pertanda belum.
-
Princess and Maid 116
Ke kantin yuk?, ajak Arial
Dina mana? Kok nggak keliatan?, tanya Arial lagi.
Dina sakit, makanya aku nggak ke kantin
karena nggak ada temen? Arial memotong Fhaza.
Fhaza hanya mengangkat bahunya.
Kamu mau makan apa Al?, tanya Fhaza
Entahlah, makanan yang paling enak disini apa?
Nggak ada
Ha? Nggak ada yang enak? Arial heran mendengar perkataan Fhaza barusan.
-
117 Princess and Maid
Maksud aku, kamu ngga usah beli makanan. Ini aku kasih bekal, Fhaza menyodorkan bekal yang diberikan Reihan.
Terus kamu makan apa?
Aku punya dua kotak bekal kok
Waah, kok bisa?
Rencananya itu buat Dina, tapi Dina-nya nggak ke sekolah. Jadi itu buat kamu aja
Haha, makasih ya. Tapi ini enak nggak? Arial menggoda Fhaza.
Coba aja sendiri, tugas Fhaza.
Waah, ini enak banget Za. Sumpah enak banget! Arial memuji bekal Fhaza yang sebenarnya pemberian Reihan.
-
Princess and Maid 118
Sumpah ini lebih enak dari nasi goreng yang aku makan kemarin, puji Arial lagi.
Haha, nggak usah lebai gitu lagi Al. Biasa aja lagi, nanti kamu aku masakin yang jauh lebih enak Fhaza termakan pujian Arial, sehingga dia tidak sadar kalau bukan dia yang memasak bekal yang dimakan Arial.
Kamu janji ya, Za. Harus masakin yang ebih enak dari ini, Arial meyakinkan Fhaza.
Fhaza hanya mengangguk berat. Sekarang dia punya utang dengan seseorang.
Rei, makan yuk! ajak Keyla yang sedang berdiri disampin Reihan.
Entar dulu, dikit lagi Key. Masih ada yang belom aku catat, Reihan membual. Sebenarnya, dia
-
119 Princess and Maid
sudah selesai dari tadi. Tapi dia menahannya karena Fhaza masih ada di kelas, jadi dia berharap ada seseorang yang mengajak Fhaza keluar. Tapi, kalau saja dia tahu kalau orang yang mengajaknya adalah Arial, Reihan seperti menyesali harapannya itu.
Udah seleasai akhirnya. Ayo kita makan, Reihan menatap Keyla dan sesekali melirik ke meja Fhaza yang sudah ditinggalkan.
Kita duduk dimana?, tanya Keyla lagi
Dimeja kamu aja,
Oh ya udah, kamu duduk disini, Keyla mempersilahkan Reihan duduk di sampingnya.
Mereka berdua membuka kotak bekalnya, Reihan agak sedikit takut ketika Keyla membuka kotak bekalnya. Dia takut kalau lauk bekal miliknya berbeda dengan lauk bekal Fhaza, sehingga pasti akan membuat Keyla bertanya-tanya lagi. Tapi untunglah,
-
Princess and Maid 120
bekal Keyla dan Reihan memiliki isi yang sama. Hanya saja, kecil besarnya lauknya tidak sama. Reihan pun bisa bernafas lega, walaupun dikepalanya muncul berbagai pertanyaan mengapa lauk bekal Fhaza dan miliknya sama.
Gimana rasanya Key? Enak ?, Reihan meminta Keyla memberi penilaian.
Mm, iya sih. Cuman telurnya agak keasinan, dan perkedel jagungnuya nggak ada rasanya, hambar gitu, Keyla mengeluarkan pendapatnya.
Hehe, maaf ya Key. Soalnya waktu itu aku benar-benar masih ngantuk, kata Reihan sambil menyipitkan salah satu matanya mencoba mencari alasan.
Nggak papa kok Rei, tapi lumayan kok Keyla memamerkan senyum giginya.
-
121 Princess and Maid
Makasih ya Za, terktirannya
Teraktiran? Aku ngerasa nggak neraktir kamu deh!, Fhaza heran.
Bekalnya maksudnyaa, Arial memperjelas perkataannya.
Ohya Za, kamu ada acara nggak malam minggu nanti?
Acara? Malam minggu?, Fhaza berpikir sejenak.
Kayaknya nggak ada deh, emangnya kenapa Al?, tanya Fhaza heran.
Kamu mau nggak temenin aku dinner?, ajak Arial.
-
Princess and Maid 122
Fhaza hanya terdiam, berusaha mencerna perkataan Arial tadi.
Ini sebagai bentuk terima kasih aku karena kamu udah kasi bekal kamu, jelas Arial.
Mm, baiklah. Tidak masalah, lagi pula aku sangat bosan tinggal dirumah., tutur Fhaza.
Oke, kalau begitu aku jemput di rumahmu. Jadi tolong beri nomor telponmu dan alamatmu
Fhaza berjalan menuju kasir kantin, meminta secarik kertas dan pulpen. Lalu kembali lagi, dan memberikannya ke Arial.
Za, aku minta maaf ya atas perbuatanku tadi pagi, Reihan duduk bersimpu disamping Fhaza.
-
123 Princess and Maid
Aku nggak akan memaafkanmu kalau kamu nggak ngucapinnya dengan benar, Fhaza memulai lagi berlagak menjadi seorang putri.
Reihan pun memperbaiki bajunya, dan duduknya.
Tuan putri, aku minta maaf atas perbuatan yang tadi pagi, ucap Reihan dengan tulus.
Perbuatan apa ya?, Fhaza mencoba mengingat kejadian pagi ini di sekolahnya.
Tentang bekalmu itu loh, maafkan aku karena bukan aku yang memakan bekalmu. Tapi Keyla yang memakannya, ungkap Reihan.
Fhaza kembali diingatkan oleh peristiwa tadi pagi, dan itu membuat luka yang telah iya plaster dihatinya terbuka lagi.
-
Princess and Maid 124
Oh itu, hahaha nggak papa kok Rei. Soalnya aku juga ngasih Arial bekal yang kamu buat itu, kata Fhaza dengan santai.
Reihan ingin marah, tapi dia mau marah kenapa? Dan sama siapa dia mau marah? Tidak ada gunanya dia marah. Toh, Fhaza dan Reihan menjadi satu sama sekarang.
Ohya Rei, malam minggu nanti aku mau dinner sama Arial. Kamu mau nemenin akukan?, Fhaza.
Diner? Dimana?, tanya balik Reihan.
Entahlah, dia tidak memberitahuku ingin dinner dimana. Tapi, dimanapun itu. Kau selalu siapkan?. Tanya Fhaza lagi penuh kecemasan.
Yayaya, jangan khawtir tuan putri. Sampai ke ujung duniapun, aku akan saip sedia, gombal Reihan.
-
125 Princess and Maid
Baiklah, kalau begitu hari Sabtu nanti tolong kosongkan jadwalmu, pinta Fhaza.
Siap. Oh sepertinya besok handphoneku sudah selesai di service deh, jadi tuan putri sudah bisa menghubungiku lewat telpon, tidak perlu melalui surat lagi
Ohya? Syukurlah kalau begitu, Fhaza hanya merespon singkat.
-
Princess and Maid 126
Seperti yang dikatakan Arial, malam minggu ini dia akan menjemput Fhaza di rumahnya untuk keluar malam mingguan.
Begitu dia sudah berada didepan rumah Fhaza, tanpa menekan bel rumah, Fhaza sudah keluar membukakan pintu untuknya. Dia seolah memang sedang menunggu kedatangannya.
Kamu nggak mau masuk dulu?, ajak Reihan.
Nggak usah Za, kita langsung aja. Aku udah laper soalnya, jawab Reihan sambil memegang perutnya.
Baiklah kalau begitu, aku ambil tas dulu ya., sahut Fhaza.
Fhaza berlari-lari kecil masuk kerumah, pamit kepada Mang Ujang dan Mbok Ati, dan berpesan agar tidak mengkuncikannya pintu.
-
127 Princess and Maid
Ayo berangkat!, teriak Fhaza begitu bersemangat.
Oke, tapi kamu., Arial menatap Fhaza sejenak Kamu pasang dulu dong sabuk pengamannya, sahut Arial sambil menunjuk sabukpengaman.
Fhaza hanya bisa mengiyakan, karena dia malu, dia seperti orang yang kampungan. Maklum selama ini dia selalu naik sepeda atau naik motor bebek Reihan kalau kemana-mana, jadi dia maklumlah kalau dia jadi orang yang kampungan begitu.
Kita ke Caf didaerah Karawang aja ya, soalnya disana suasananya seru, makanannya jug enak-enak, papar Arial
Fhaza hanya bisa mengangguk lagi, dia tahu caf itu. Dia juga sering kesana bareng Reihan, dan tempat itu malah sudah menjadi tempat favorit
-
Princess and Maid 128
mereka berdua. Jadi ketika Fhaza mengirimi Reihan pesan, dia langsung tahu caf apa yang Fhaza maksud.
Gimana? Serukan tempatnya?, Arial membuyarkan perhatian Fhaza yang sedang memperhatikan seorang penyanyi dengan suara indah.
Iya, seru banget, jawab Fhaza sambil memandang seseorang yang sedang duduk sendirian di pojok ruangan.
Mereka berdua sudah selesai makan, dan juga Fhaza terlihat sudah sangat ngantuk walaupun waktu baru menunjukkan pukul Sembilan, tapi raut wajah Fhaza terlihat sangat sayu. Arial pun jadi kasihan kepada dia.
Za, pulang yuk?, Arial berkata pelan ke telinga Fhaza.
-
129 Princess and Maid
Ha? Kok cepet banget sih?, sontak Fhaza menjadi kaget.
Iya, nggak papa kan? Lagian kamu udah ngantuk ya, tebak Arial
Nggak kok aku belum ngantuk, nih liat mata aku? Emang kayak orang ngantuk ya?, Fhaza melototkan matanya ke Arial, sebagai bukti kalau dia belum ngantuk. Tapi tetap saja Arial bisa melihat mata sayu Fhaza.
Tapi kalau kamu mau pulang, kamu nggak usah anterin aku deh. Soalnya aku mau mampir ke rumah tante aku didekat sini
Loh, ngak apa-apa. Nanti aku antar ke rumah tante kamu deh
Nggak usah Al, nanti aku suruh sepupu aku yang jemput, tutur Fhaza.
-
Princess and Maid 130
Kamu yakin nggak mau aku antar? Kamu nggak marah kan?, Arial menatap Fhaza begitu dalam, memastikan tidak ada rasa kesal di wajah Fhaza.
Iya, aku nggak marah kok, ujar Fhaza sambil mengangguk.
Ya udah, kalau gitu kamu SMS sepupu kamu deh, kata Arial
Dengan sigap Fhaza mengetik sebuah pesan, dan dikirim ke sepupunya atau lebih tepatnya ke Reihan.
Dia pun mendapat balasan dari Reihan, kalau dia sudah ada diluar caf. Fhaza lalu menoleh ke tempat duduk Reihan yang tadi, dan benar saja, di sudah tidak ada disana.
Aku pulang dulu ya, sepupuku udah ada diluar, Fhaza berdiri hendak meniggalkan Arial
-
131 Princess and Maid
Aku anter keluar, ya, Arial menawarkan diri.
Fhaza hanya tersenyum, dia tidak akan khawatir kalau Arial melihat Reihan. Toh, Fhaza sudah mengingatkan dia untuk memakai helm agar dia tidak dikenali oleh siapapun, terutama Arial.
-
Princess and Maid 132
Dia ingin mengajukku pergi nonton lagi kali
ini, jadi kau bisa duluan ke bioskop besok
Iya Tuan Putri, aku akan melaksanakan apa
yang kau perintahkan. Sekarang tidurlah, pasti Anda
lelah
Baiklah kalau begitu, kau juga lekaslah
tidur. Jangan begadang, mengerti?
Iya tuan putri
TUJUH
-
133 Princess and Maid
Bibir Fhaza melengkung melihat pesan dari
Reihan, yang selalu mematuhi perintahnya tanpa
komplent sedikit pun.
Sepulang sekolah Fhaza dan Arial berangkat
menuju bioskop, tetapi sebelum itu Arial mampir di
pertamina untuk mengisi bensin terlebih dahulu.
Suasana didalam mobil begitu canggung, hanya
alunan lagu dari radio yang memenuhi mobil itu. Dan
Fhaza sangat tidak suka suasana cangung seperti ini.
Kita mau nonton apa? Fhaza angkat bicara
Entahlah, terserah kamu saja jawab Arial
Baiklah, aku lebih suka nonton film drama
daripada film action. Jadi kita nonton yang ber-genre
drama saja, bagaimana? Tanya Fhaza bersemangat
-
Princess and Maid 134
Mm, tidak masalah. Aku suka semua jenis
film, kecuali film documenter. Hehehe Seru Arial
Mereka berdua tertawa bersama dan
membicarakan hal-hal yang biasa orang bicarakan
ketika sedang pedekate.
Tak terasa mereka sudah sampai di tempat
parkir bioskop, dengan sigap Arial turun dari mobil
dan membuka pintu mobil untuk Fhaza. Fhaza
diperlakukan seperti seorang putri oleh Arial, ini
pertama kalinya ada orang yang meperlakukannya
seperti ini, selain Reihan.
Dari kejauhan, Reihan melihat semuanya. Dia
melihat tingkah laku Arial, dan senyum yang
tergambar di bibir Fhaza setiap Arial mengatakan
sesuatu. Walaupun dia tidak suka melihat itu, tapi
-
135 Princess and Maid
dia agak legah karena senyum Fhaza kepada Arial
berbeda ketika Fhaza senyum kepadanya. Fhaza
seperti orang yang canggung ketika senyum kepada
Arial, tidak semanis senyuman yang diberikan Fhaza
kepadanya setiap kali mereka bertemu.
Al, kita nonton yang itu saja bagaimana?
Tanya Fhaza sambil menunjuk poster film Refrain
Mm, boleh juga. Pemainnya juga artis
terkenal Jawab Arial sambil memperhatikan wajah
Maudy Ayunda di poster itu.
Itu kan Maudy dan Afgan, sepertinya itu
film drama
Baiklah, aku akan memesan tiket dulu ya.
Kamu tunggu disini, jangan kemana
Oke
-
Princess and Maid 136
Ketika Arial tidak terlihat lagi, Fhaza
kemudian mengirim pesan ke Reihan tentang film
yang akan dia tonton bersama Arial. Tampak dari
kejauhan Reihan mengangguk kepada Fhaza.
Reihan masuk terlebih dahulu kedalam bioskop,
dia lebih baik masuk duluan agar dia bisa
mepersiapkan posisi tidur yang enak ketika filmnya
berlangsung. Ya, Reihan tipe cowok yang tidak suka
nonton film apalagi film drama seperti ini. Satu-
satunya film yang ia sukai adalah Film Documenter,
karena menurutnya film documeneter adalah film yang
alami, tanpa ada kebohongan apapun seperti yang
biasa terdapat di film-film umumnya. Jadi tak heran
kalau Reihan hanya tahu satu channel televise saja,
yaitu National Geography Channel.
-
137 Princess and Maid
Lima menit sebelum film dimulai, Fhaza dan
Arial memasuki ruangan bioskop dengan minuman dan
sebaskom popcorn ditangan Arial. Reihan hanya heran
melihat tingkah laku manusia yan satu ini, dan
rupanya Arial sudah masuk ke dunia Fhaza yang
begitu kekanak-kanakan. Sempat terbesit rasa
cemburu di dada Reihan, karena biasanya dialah yang
membawakan semua barang-barang Fhaza. Dia cemburu
dengan Arial yang mengambil kedudukannya sebagai
pelayan pribadi Fhaza, walaupun hanya sementara.
Selama filmnya berlangsung,