Dinda Resky Jannatul - Princess and Maid.pdf

download Dinda Resky Jannatul - Princess and Maid.pdf

of 182

Transcript of Dinda Resky Jannatul - Princess and Maid.pdf

  • PERNYATAAN KEASLIAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    nama : Dinda Resky Jannatul Gaisi

    nis : 1103241

    kelas : XII. Bung Hatta

    dengan ini menyatakan bahwa karya ini ASLI karya sendiri

    dan bukan karya milik orang lain.

    Pangkajene, Desember2013

    Dinda R.J. Gaisi

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur tak lupa kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah sehingga Novel yang berjudul Princess and Maid dapat terselesaikan dengan baik.

    Salam dan shalawat senantiasa kita kirimkan kepada Nabi Muhamad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang.

    Terima kasih kami ucapkan kepada guru-guru yang telah memberikan kami pembelajaran agar kami dapat menjadi orang- orang yang berhasil di masa yang akan datang.

    Saya menyadari bahwa novel ini sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran agar Novel ini dapat mencapai kesempurnaannya.

  • DAFTAR ISI

    Kata Pengantar..i

    Daftar Isi.ii

    Thanks to..iii

    Prolog..1

    Satu.12

    Dua.22

    Tiga.53

    Empat.70

    Lima98

    Enam.104

    Tujuh.132

    Delapan149

    Sembilan..162

    Epilog169

  • THANKS TO

    Alhamdulillah, adalah kata yang tepat dan paling tepat diucapkan untuk mensyukuri segala nikmat-Nya. Sehingga saya dapat menyelesakan novel ini tepat pada waktunya.

    Saya bersyukur atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan kepada saya. Baik itu materi, moral, semangat, bantuan, ide, waktu atau apapun yang mengalir kepada saya.

    Untuk itu, saya ucapkan terima kasih untuk kedua orang tua saya, ibu, bapak, dato, etta, om, tante, oma, dan opa saya. Juga untuk kakak saya tercinta dan adik-adik saya yang selalu mengerti saya kalau pulang terlambat akibat mengerjakan karya ini.

    Khususnya kepada Bapak Abd. Azis, S.pd, M.pd yang telah memberi amanah kepada kami untuk membuat karya ini sehingga menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi saya secara pribadi.

    Kemudian untuk SMA Negeri 2 Pankajene terkhusus siswa kelas XII. Bung Hatta angkatan 3. Terima kasih juga pada mereka atas semangat, dukungan, motivasi dan apresiasinya kepada saya.

    Juga untuk anak-anak ACUN : Ani, Dewi, Dwi, Ika, MJ, Ridha, dan Riri. Terima kasih

  • untuk segala dukungan dan motivasi serta bantuannya yang amat luar biasa.

    Terakhir, saya berterimakasih kepada seseorang yang special, yang telah membantu saya dalam pembuatan novel ini, terutama cover nover ini. Juga terimakasih untuk novel-novel yang menjadi inspirasi saya, seperti novel PK dan novel Dear you.

  • 1 Princess and Maid

    8 tahun yang lalu

    Fhaza kecil sedang duduk disebuah ayunan

    sekolahnya, ketika itu sedang turun hujan dan Mang

    Ujang-orang yang selalu menjemputnya- belum juga

    datang.

    Apa yang sedang kau lakukan disitu? Tanya

    seorang anak laki-laki yang entah dari mana

    datangnya.

    Apa kau tidak tahu aku sedang melakukan

    apa? Sahut Fhaza ketus.

    Prolog

  • Princess and Maid 2

    Tidak, aku tidak tahu kau sedang apa Balas

    anak laki-laki itu dengan wajah polosnya

    Aku sedang tidak melakukan apa-apa. Dasar

    anak laki-laki Jawab Fhaza lagi

    Jika kau tidak segera pulang, apa mereka

    tidak khawatir? Kata anak laki-laki itu lagi

    Siapa?

    Orang tuamu misalnya?

    Tidak, mereka sedang diluar kota

    Oh. Begitu, anak laki-laki itu duduk

    diayunan yang satunya lagi.

    Namamu siapa Kata anak laki-laki itu lagi

  • 3 Princess and Maid

    Kenapa kau ingin tahu namaku? Dan kenapa

    dari tadi kau bertanya terus? Kau ini

    cerewet sekali!!!, Fhaza kesal

    Aku hanya ingin berteman denganmu, karena

    aku anak baru disini SD ini. Tapi kalau kau

    tidak ingin memberi tahu namamu, juga tidak

    apa-apa kata anak itu dengan nada pasrah

    Baiklah, kenalkan namaku Fhaza kata Fhaza

    sambil menyodorkan tangannya

    Oh, namamu Fhaza. Nama Reihan, panggil saja

    Rei, katanya dan menyambut tangan Fhaza.

    Kalau begitu, aku pulang dulu ya Za

    Reihan berdiri dari ayunan

  • Princess and Maid 4

    Eeeeeh, jangan pulang dulu. Apa kau tidak

    ingin bermain denganku? Kata Fhaza

    Main apa? Seru tidak? Reihan kembali

    duduk, dan mendengarkan perkataan Fhaza

    Entahlah, aku belum pernah memainkan

    permainan ini sebelumnya. Jadi aku tidak tahu

    apa permainan ini seru atau tidak, tapi

    menurutku ini permainan yang paling seru

    Baiklah, nama permainannya apa?

    Sebelum aku memberitahumu, kau harus

    menjawab pertanyaanku dulu. Apakah kau

    bersedia mengikuti permainan ini, dan semua

    peraturan yang ada dalam permainan ini?

    Sahut Fhaza dengan wajah serius

  • 5 Princess and Maid

    Ha? Bagaimana aku harus menjawab, kalau

    nama permainan ini saja aku tidak tahu Kata

    Reihan dengan wajah bingung

    Kau hanya perlu menjawab iya atau tidak.

    Apa susahnya sih berkata begitu

    Astaga, baiklah aku akan mengikuti permainan

    ini, dan semua peraturan yang ada didalamnya

    Hahaha, begitu dong. Gampang bukan?

    Sekarang cepat, ceritakan padaku ini

    permainan apa?

    Jadi, permainan ini disebut dengan permainan

    Putri dan Pelayan. Aku disini adalah seorang

  • Princess and Maid 6

    putri, dan kau menjadi pelayan Kata Fhaza

    menjelaskan

    Ha? Reihan tampak bingung

    Sebenarnya, aku adalah seorang putri cantik

    dan pelayan dari negeri yang sangat jauh. Tapi

    Karena masalah keluarga, dan kita menjadi

    target, jadi kita pergi dari negeri itu. Untuk

    menyembunykan identitas kita, kita menyamar

    menjadi anak SD di sekolah ini. Meskipun

    kita berpura-pura menjadi teman kelas saat

    disekolah, tapi kau harus menganggapku

    seorang putri lagi ketika kita hanya berdua,

    Jelas Fhaza panjang lebar

    apa kau mengerti?, kata Fhaza lagi

  • 7 Princess and Maid

    Reihan tidak bisa mencerna apa yang

    dikatakan Fhaza, karena dia menjelaskan begitu cepat.

    Akhirnya dia angkat bicara

    Permainan ini berlangsung sampai kapan?

    Selamanya

    Ha? Selamanya? Kata Reihan seakan tidak

    terima

    Iya, selamanya. Hubungan ini akan terus

    berlangsung sampai ada seseorang teman

    sekolah kita yang mengetahuinya

    Dan yang paling penting, dan harus kau ingat

    adalah, perintah putri adalah absolut.

    Mengerti?, Tanya Fhaza

  • Princess and Maid 8

    Reihan tidak memberikan respon lagi, dia

    berpikir sejenak. Mungkin dia berpikir tentang,

    bagaimana mungkin anak kelas 5 SD sudah

    berbakat menjadi seorang penjajah?

    Baiklah, terserah apa katamu. Karena

    bagaimana pun aku sudah berjanji akan

    mengikuti semua peraturan yang ada

    dipermainan ini

    Ya, memang begitu seharusnya

    Kalau begitu, Fhaza., maksudku tuan putri,

    apa kita bisa pulang sekarang? Ada acara

    televise yang ingin kulihat!

  • 9 Princess and Maid

    Silahkan, tapi jemputanku belum datang. Jadi,

    aku akan mengantarmu sampai digerbang dan

    kau boleh pulang duluan

    Mereka bangkit dari ayunan, dan berjalan

    menuju gerbang sekolah. Tetapi, Reihan berjalan

    terlalu cepat, dan meniggalkan Fhaza dibelakang.

    Hei, apa kau ingin berjalan didepan putri?

    Eh?

    Reihan tidak bisa berbuat apa-apa, dia lalu

    menghentikan langkahnya, dan membiarkan Fhaza

    berjalan didepannya. Sementara dia mengawasinya dari

    belakang, sebagai seorang pelayan.

  • Princess and Maid 10

    Apa tuan putri yakin tidak ingin kutemani

    mengunggu?, kata Reihan menawarkan diri

    sekali lagi.

    Iya, aku yakin. Pulanglah duluan, sebelum ada

    seseorang yang melihat kita. Sebentar lagi,

    jemputanku akan datang, jadi kau tidak perlu

    khawatir Kata Fhaza dengan nada mengusir

    Baiklah kalau begitu, aku duluan ya tuan

    putri. Sampai bertemu besok, dan semoga hari

    mu menyenangkan,

    Ohiya, kau harus memberiku nomor rumahmu,

    jadi ketika aku menelpnmu, kau harus segera

    datang,

    Yaya, nanti kuberikan

  • 11 Princess and Maid

    Reihan berbelok ke area tempat parkir sepeda,

    dan meninggalkan Fhaza seorang diri di gerbang

    sekolah. Tapi selang beberapa menit jemputannya pun

    datang, dan Fhaza bisa bernafas lega.

  • Princess and Maid 12

    Hari ini dingin sekali, musim hujan sudah

    berjalan selama satu bulan. Angin bertiup dengan

    kencang hari ini, dikuti dengan gerimis yang tak

    kunjung reda. Fhaza Ayunda turun dari bus yang

    menghantarnya dari sekolah, dan sekarang dia sedang

    berada di halte menunggu jemputan. Suasana di halte

    sangat sepi dia hanya seorang diri disana, dengan

    sebuah ponsel genggam di tangannya. Ia ingin cepat-

    cepat sampai dirumah, tetapi jemputanya tak kunjung

    datang.

    Satu

  • 13 Princess and Maid

    Hei!

    Fhaza melompat kaget dan berputar cepat.

    Matanya terbelalak menatap lelaki dengan rambut

    ikal dan lesung pipit yang berada dibelakangnya. Dia

    menghembuskan nafas lega, ketika mengenali lelaki itu

    sebagai Reihan Adiputra, sahabatnya yang sudah

    seperti pelayannya semenjak dikenalnya 12 tahun

    terakhir ini.

    Reihan! Fhaza mendesah sambil memegang

    dada. Lo hampir buat jantung gue hilang tau, lo dari

    mana? Kok tiba-tiba ada dibelakang gue?

    Hahahaha , sorry sorry . Abis lo serius

    amat main handphone, jadi gue iseng deh. Gue dari

    tadi ada dibelakang loe lagi, ngumpet dibawah kursi,

  • Princess and Maid 14

    loe-nya aja yang ngak ngeliat gue. Reihan

    tersenyum lebar

    Boro-boro merhatiin, gue dari tadi telpon

    nomor loe ngak diangkat-angkat. Kata Fhaza

    Gue emang ngak bawa handphone, takut

    basah nanti kena hujan. Yuk Cabut gue udah bawa

    payung nih, tapi cuman satu doang. Soalnya yang

    satu dibawa Si Siti, belum balik-balik dari warnet

    Guman Reihan

    Gue ngak mau pulang sebelum loe ucapin

    dengan bener! Sahut Fhaza

    Ngucapin apa? Tanya Reihan heran

    Ngucapin apa yang seharusnya loe ucapin,

    dengan bener dan sopan Pinta Fhaza

  • 15 Princess and Maid

    Astaga Za, ini udah malem ngak usah.

    Eeets. Peraturan tetap peraturan! Ayo

    cepat, sebelum semakin malam potong Fhaza

    Seketika itu Reihan memperbaiki baju dan

    celananya, kemudian membungkukkan badannya bak

    seorang pelayan.

    Aku kesini datang menjeputmu tuan putri

    sambil menyodorkan payung yang dia pegang

    Baiklah, kerja bagus Fhaza pun masuk

    kedalam payung yang disodorkan Reihan, dan

    memberikan tas sekolahnya untuk dibawanya.

    Fhaza dan Reihan sudah dari SD memainkan

    permainan putri dan pelayan ini. Fhaza yang

    menciptakan permainan ini, dia bertingkah bak seorang

  • Princess and Maid 16

    putri dan Reihan adalah pelayannya. Ceritanya, mereka

    berdua berasal dari negeri yang sangat jauh, karena

    suatu hal, mereka kabur dari negerinya dan menyamar

    sebagai orang biasa. Meskipun mereka satu sekolah,

    tetapi mereka tidak saling sapa ketika disekolah,

    atau dimanapun. Mereka kembali menjadi putri dan

    pelayan ketika hanya berdua. Permainan ini akan

    berhenti ketika ada seseorang yang mengetahui

    tentang hubungan mereka, dan yang paling penting

    adalah perintah putri adalah absolut.

    Sekarang mereka sudah berjalan beriringan

    meningalkan halte,

  • 17 Princess and Maid

    Aku lelah sekali kata Fhaza. Bahkan

    untuk mandi pun aku tidak mempunyai tenaga

    lanjutnya.

    Tuan putri, tolong perhatikan kata-katamu

    sahut Reihan

    Siapa dia? Fhaza melontarkan pertanyaan

    Siapa? Tanya Reihan balik, membingungkan

    Gadis itu, yang bersamamu di koridor kelas

    kata Fhaza menjelaskan

    Oh, itu. Itu Keyla, teman sekelas kita. Dia

    memintaku monolongnya membawakan buku ke

    perpustakaan. Dia kan murid baru, jadi saya

    menolong mengantarnya ke perpus sahut

    Reihan

  • Princess and Maid 18

    Apa kau menyukainya? Tanya Fhaza ragu

    Ha? Maksud putri? Aku hanya

    membantunya, itu kebetulan jelas Reihan

    Baiklah, aku tidak akan menyanyakannya lagi,

    itu tidak penting bagiku kata Fhaza.

    Tiba-tiba Fhaza belok menuju taman kompleks

    rumah mereka, dan mau tidak mau Reihan harus

    mengikutinya.

    Rei, Ceritakan sesuatu yang menarik padaku

    pinta Fhaza

    Jika aku menceritakan sesuatu yang menarik

    apakah tuan putri akan segera pulang?

    Tentu saja, ayo ceritakan rengek Fhaza

    Baiklah, saya dengar disekolah tuan putri

    dijuluki Dewi Penyelamat karena sudah

  • 19 Princess and Maid

    menyelamatkan anak kucing yang ada di

    jalanan jelas Reihan apa tuan putri

    memelihara kucing? lanjutnya

    Kau tahu kan aku alergi dengan binatang,

    mana mungkin ada hal yang seperti itu?

    kata Fhaza

    Tapi Dio dan laki-laki lainnya beranggapan

    seperti itu, jadi berpura-puralah menyukai

    binatang agar mereka tidak menyelidiki tuan

    putri

    Ah menyebalkan jawab Fhaza kesal

    Hanya itu yang bisa kamu laporkan?

    tanyanya lagi

    Ya, maaf tuan putri. Sejauh ini hanya itu

    yang bisa saya laporkan ungkap Reihan

  • Princess and Maid 20

    Baiklah tidak apa-apa, kerja yang bagus.

    Sekarang, ayo kita pulang ajak Fhaza

    Baiklah tuan putri

    Fhaza adalah sosok yang bisa dibilang idola

    di sekolahnya. Dia pintar, cantik, pandai bermain

    basket, dan sangat aktif. Bahkan dia juga adalah

    salah satu atlet panahan di kotanya.

    Sedangkan Reihan adalah orang yang pendiam,

    pemalu, dan dingin. Tetapi sifat asli Reihan keluar

    ketika berada didekat Fhaza, yaitu cerewet, dan sok

    bijak. Reihan juga terbilang jago dalam berbagai hal,

    seperti olahraga, melukis dan memasak. Bahkan tak

    jarang Reihan selalu membuatkan bekal untuk Fhaza

    ke sekolah, meskipun dia harus berusaha agar tidak

    boleh ada yang melihatnya menyimpan bekal itu

  • 21 Princess and Maid

    didalam laci meja Fhaza, tetapi hal itu menyenagkan

    baginya.

    Sesampai didepan rumah Fhaza mereka berdua

    pun berpisah, dan Reihan melanjutkan perjalanan ke

    rumahnya yang berada tepat dibelakang rumah

    Fhaza.

  • Princess and Maid 22

    Selamat pagi tuan putri, selamat hari Rabu.

    Yaitu hari yang sangat membosankan, makanya aku

    membuatkanmu bekal. Kan ku taruh didalam laci,

    mengerti?. Jangan telat ya, sampai ketemu disekolah

    itu adalah pesan dari Reihan pagi ini.

    Fhaza sangat senang ketika nama Reihan

    tertera di layar ponselnya, tetapi setelah membaca isi

    pesannya Fhaza kembali lemas. Begitu mengetahui

    kalau hari ini hari Rabu, hari yang sangat

    menyebalkan karena ada pelajaran matematika. Tetapi

    Dua

  • 23 Princess and Maid

    dia akan mencicipi masakan Reihan lagi, dan itu hal

    yang menyenangkan baginya.

    Pagi ini Fhaza telat ke sekolah. Ini karena

    Mang Ujang lupa memeriksa mobil sebelum dipakai

    ke sekolah, akhirnya mobil yang mengangkutnya

    mogok ditengah jalan.

    Kejadian tadi pagi semakin membuat mood

    Fhaza tidak karuan. Seperti biasa suasana belajar

    mengajar di kelas sangat sepi, ini karena pelajaran

    matematika di kelas Fhaza sedang berlangsung. Tapi

    untunglah Pak Harto tidak begitu agresif hari ini,

    jadi Fhaza bisa bernafas dengan tenang hari ini.

  • Princess and Maid 24

    Kejenuhan pun mulai merasukinya, tak sengaja

    tangan Fhaza menyetuh sebuah kotak yang ada

    didalam laci mejanya. Dia jadi penasaran dengan ini

    kotak itu, terlebih bau dari kotak itu sangat

    mengundang rasa penasarannya. Dan tentu saja, dia

    pun membuka kotak bekal itu. Kotak itu berisi lauk

    yang sederhana, tetapi tampilannya sangat lucu. Yaitu

    nasi goreng berwarna coklat yang berbentuk bulat

    menyerupai kepala manusia, dihias sosis dan saos

    sebagai pipi dan mulutnya, mi goreng sebagai rambut,

    serta telur dadar sebagai lehernya. Persis seperti

    tokoh kartun-yang entah apa namanya.

    Bah, bau apa ini? Pak Harto berteriak

    dengan aksen bataknya

  • 25 Princess and Maid

    Sontak membuat Fhaza terperanjat kaget, dan

    meletakkan kembali kotak bekalnya tanpa menutupnya

    kembali.

    Semakin lama, semakin bau kali ini. Macam

    masakan istriku saja baunya Pak Harto

    mengendus mencari asal bau itu.

    Pak, saya mi minta izin ke toilet

    sebentar kata Fhaza.

    Pak Harto hanya mengangguk Fhaza

    selalu ke toilet untuk membasahi tangan dan

    wajahnya, hal ini sudah menadi kebiasaan dia dari

    dulu agar tidak ngantuk.

    Sementara dikelas, Pak Harto akhirnya

    menemukan sumber bau itu. Kotak bekal Fhaza.

  • Princess and Maid 26

    Bah, ternyata dari sini bau itu gumam

    Pak Harto. Punya siapa rupanya ini?

    tanyanya.

    Itu meja Fhaza Pak, mungkin itu punya dia

    jawab Mei, teman kelas Fhaza

    Kalau aku ambil, tak apakan? Lapar kali aku

    ini kata Pak Harto

    Ya, saya tidak tahu pak. Tapi saya yakin

    tidak apa-apa pak, karena Fhaza itu orang

    baik jawabnya.

    Sesampai di kelas, Pak Harto dan teman

    yang lain hanya senyum-senyum melihatnya, dan itu

    membuat Fhaza bertanya-tanya.

    Fhaza, terimakasih ya Sahut Pak Harto

    Terimakasih apa Pak? Tanya Fhaza heran

  • 27 Princess and Maid

    Kotak bekal kau, enak sekali rupanya.

    Macam masakan istriku saja rasanya Jawab

    Pak Harto

    Mata Fhaza terbelalak mendengar perkataan

    Pak Harto. Kotak bekal? Enak? Masakan istrinya?.

    Jangan, jangan. Fhaza kembali menjadi panik. Dia pun

    memeriksa laci mejanya dan kotak bekal itu masih

    ada, tetapi isinya sudah tidak seperti semula lagi.

    Habis

    Ha? Eeh, iya Pak sama-sama sahut Fhaza

    dengan wajah lemas

    Tak apakan? Aku makan bekal kau? Tanya

    Pak Harto

    Iya Pak tidak apa-apa, saya ikhlas kok

    gumam Fhaza

  • Princess and Maid 28

    Sementara itu, Reihan terlihat kasihan pada

    Fhaza. Tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia

    hanya bisa melihat Fhaza, melihat punggunggnya.

    Karena Reihan memang duduk di bangku bagian

    belakang, dan Fhaza duduk di bagian depan.

    Suasana hati Fhaza semakin amburadul. Cukup

    sudah dengan hari ini. Kenapa hari ini dia sial sekali,

    mulai dari mobil mogok, terlat ke sekolah, dan

    sekarang bekal yang dibuatkan oleh Reihan pun tak

    dapat ia rasakan. Yang ia harapkan sekarang

    hanyalah pulang ke rumah, agar ia bisa bertemu

    dengan Reihan dan mencurahkan semua isi hatinya

    hari ini.

  • 29 Princess and Maid

    Bel tanda pulang pun akhirnya berbunyi, ini

    dia yang paling ditunggu-tunggu oleh Fhaza pulang.

    Disekolah tadi, Fhaza kebanyakan hanya duduk diam

    merenung memikirkan kotak bekalnya yang tidak

    berjodoh dengannya. Terlebih lagi dia tidak punya

    uang untuk membeli sesuatu yang bisa dimakan di

    kantin sekolah, karena tadi dia sudah memakai uang

    jajannya untuk membayar taksi ke sekolah.

    Sekarang Fhaza sudah ada didepan gerbang

    sekolah, berharap Mang Ujang sudah memperbaiki

    mobil dan menjemptnya hari ini. Tiba-tiba Fhaza

    mendengar seseorang memanggil namanya.

    Fhaza.. hei

    Fhaza pun berbalik dan tersenyum melihat

    orang yang tadi memanggilnya Dina.

  • Princess and Maid 30

    Hai Din, ada apa tanyanya

    Em gini, besok kita latihan panahan lagi

    jawab Dina riang

    Ha? Bukannya jadwalnya lusa? Hari

    Jumat? Tanya Fhaza bingung

    Sebenarnya sih gitu, tapi Mas Ari ngak bisa

    datang kalau Jumat. Makanya jadwalnya di

    ubah. Kamu bisa datangkan?

    Oh gitu, iya deh. Aku usahain deh, mudah-

    mudahan aku nga lupa. Latihannya sore kan?

    Pukul 5? Tanya Fhaza

    Iya, latihannya kayak biasa kok. Ohiya, kata

    Mas Ari ada anggota baru loh di club ini.

    Cowok lagi Jawab Keyla

  • 31 Princess and Maid

    Bagus dong, kita bisa liat nanti sampai

    dimana kemampuan dia

    Haha iya, atau kita bisa jadiin dia tukang

    bawa-bawa peralatan. Hehe

    Haha, jangan. Entar dia ngak betah lagi

    masuk di club kita. Hehe

    Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depan

    gerbang sekolah Fhaza. Sontak membuat keduanya

    kaget, dan Fhaza tampak mengenali mobil itu. Ya, itu

    Mang Ujang

    Din, aku pulang dulu ya. Jemputanku udah

    datang, kamu mau pulang bareng? Tanya

    Fhaza menawarkan

    Emm, ngak usah Za. Aku bawa motor kok,

    makasih jawab Keyla

  • Princess and Maid 32

    oh gitu, ya udah. Aku duluan ya. Bye,

    gumam Fhaza

    iya bye

    Begitu sampai dirumah, Fhaza langsung mencari

    handphonenya, dan mencari nomor telpon Reihan.

    Ternyata nama Reihan sudah ada di layar handphone

    Fhaza. Dua panggilan tak terjawab dari Reihan, sudut

    bibir Fhaza pun melengkung. Dia lalu mengirimi

    Reihan pesan.

    Rei, main yuk? Aku tunggu di tempat biasa

    ya!

    Tanpa menunggu lama, Fhaza menerima balas

    dari Reihan

    Baiklah tuan putri balas Reihan

  • 33 Princess and Maid

    Fhaza sudah ada di sebuah taman kecil di

    halaman belakang rumahnya, menunggu Reihan. Taman

    itu dihiasi bola lampu yang redup, dengan sebuah

    tempat duduk panjang dan kanvas kosong. Kanvas itu

    bukan milik Fhaza tapi milik Reihan. Ada sebuah

    pintu yang melekat di dinding itu. Pintu itu

    menghubungkan belakang rumah Fhaza dan belakang

    rumah Reihan.

    Tiba-tiba pintu itu terbuka dan seseorang

    muncul sesudahnya. Membawa kuas, cat, dan

    perlengkapan lukis lainnya.

    Kenapa lama sekali? Tanya Fhaza dengan

    nada ketus

  • Princess and Maid 34

    Maaf tuan putri, kuas ku hilang. Tapi

    sekarang udah ketemu Jawab Reihan dengan

    senyum simpulnya

    Baiklah. Sekarang kita main apa? Tuan putri

    mau melukis? Saya punya dua kuas loh. Ini!

    Sahut Reihan sambil menyodorkan kuas.

    Ngak usah deh, saya ngeliatin aja

    Baiklah, kalau begitu

    Fhaza memperhatikan Reihan yang sedang

    melukis, melihat kelihaian tangan Reihan memegang

    kuas, dan mengagumi setiap goresan cat yang berubah

    menjadi sebuah objek. Fhaza sudah sering melihat

    Reihan melukis, dan itu berarti Fhaza juga sudah

    sering dibuat terpukau melihat hasil lukisan Reihan.

    Tapi anehnya Reihan tidak pernah menggambar

  • 35 Princess and Maid

    manusia atau wajah orang. Dia selalu menggambar

    pemandangan, kehidupan sosial, kaligrafi atau bentuk-

    bentuk abstrak yang Fhaza tidak mengerti. Juga dia

    tidak ingin memperlihatkan hasil lukisannya ke

    siapapun, kecuali Fhaza. Entah apa alasannya.

    Rei, aku boleh tanya sesuatu nggak?,

    Fhaza angkat bicara.

    Silahkan tuan putri, tanya semua yang ada

    didalam pikiran Anda, kata Reihan sambil terus

    menyelesaikan lukisannya.

    Kenapa kamu nggak pernah gambar orang?

    Kenapa kamu sering gambar pemandangan, dan

    bentuk-bentuk yang tidak jelas? Sekali-kali kamu

    lukis aku kek!,

  • Princess and Maid 36

    Hahaha, saya kira tuan putri mau bertanya

    tentang apa, ternyata mau tanya tentang itu?,

    jawab Reihan sambil tertawa

    Iiihhh, kok kamu malah ketawa sih? Aku ini

    lagi serius, Fhaza kesal

    Hahaha. Gini, tuan putri mau kuberi tahu

    sesuatu tentang aku?, tanya Reihan menghentikan

    tawanya

    Beri tahu apa?

    Begini, kenapa aku sering menggambar

    pemandangan, karena aku suka sekali sama alam, dan

    itu salah satu bentuk terimakasihku kepada Tuhan,

    karena Dia sudah memberi suatu anugerah yang

    paling indah. Tapi ada satu anugrah Tuhan yang

  • 37 Princess and Maid

    menurutku paling indah dan paling sempurna,, Reihan

    berhenti bicara

    Apa itu?, Fhaza dibuat penasaran.

    Itu adalah Manusia atau orang, jawab

    Reihan mantap.

    Kenapa begitu?, Fhaza bingung dengan

    perkataan Reihan.

    Karena, manusia mungkin bisa merekayasa

    kenampakan alam yang ada didunia. Seperti membuat

    danau buatan, sungai buatan, atau lain sebagainya.

    Tapi manusia belum bisa membuat manusia buatan,

    ujar Reihan

    Fhaza hanya terdiam.

    Lagipula didalam agama, kita dianjurkan

    untuk tidak menggambar makhluk hidup, tapi itu

  • Princess and Maid 38

    diganti dengan menggambar kaligrafi dan ayat-ayat

    suci Al-quran, ucap Reihan lagi.

    Oh, jadi itu alasan kamu?

    Nggak juga!

    Loh? Terus apa dong?

    Alasan lainnya yaitu, aku hanya ingin

    menggambar wajah orang yang aku cintai, ujar

    Reihan.

    Fhaza terdiam lagi, dia tidak menyangka

    kalau ada alasan lain yang membuat Reihan tidak

    pernah menggambar orang.

    Rei, bte nih. Makan yuk Ajak Fhaza

  • 39 Princess and Maid

    Tuan putri lapar? Mau aku masakin?

    Jawab Reihan

    Ngak usah ah, kita makan diluar aja

    Ya udah, tapi makan dimana?

    Di warung nasi Mang Supri?

    Ayo. Tapi tunggu dulu ya tuan putri.

    Naggung nih, sedikit lagi lukisannya selesai

    Iya, cepetan ya Reihan mempercepat

    gerakkan tangannya,

    Selesaiii, ayo kita berangkat gumam Reihan

    sembari merapikan semua alat lukisnya.

    Fhaza hanya bisa terdiam melihat hasil lukisan

    Reihan, bagaimana bisa Reihan melukis dengan waktu

    yang kurang dari 30 menit dan menghasilkan lukisan

    yang indah sekali. Walaupun warna yang digunakan

  • Princess and Maid 40

    hanya hitam dan putih, tapi bagi Fhaza itu lukisan

    yang indah. Melihat lukisan Reihan, rasa lapar Fhaza

    tiba-tiba hilang.

    Yuk berangkat Kata Reihan

    Fhaza masih berdiri melihat lukisan Reihan,

    melihat hal itu, Reihan pun menarik lengan Fhaza dan

    berjalan kea rah gerbang rumah Fhaza.

    Warung nasi Mang Supri berada dibelakang

    kompleks rumah mereka, walaupun tempatnya sedrhana,

    tapi rasa nasi rawon di warung ini boleh diadu.

    Warung nasi dengan dinding bambu itu

    tampak padat. Orang-orang berderet memilih makanan

    yang disajikan prasmanan. Ini memang sudah masuk

  • 41 Princess and Maid

    jam makan malam, jadi pantas saja banyak orang

    yang antri.

    Mereka lalu duduk di pojok dekat jendela,

    bersebelahan dengan kerupuk udang yang digantung

    bertumpuk. Reihan sungguh terpana melihat nasi yang

    menggunung sampai nyaris tumpah dari pinggiran

    piring Fhaza. Tapi itu pertama kalinya Reihan melihat

    Fhaza seperti itu, hanya saja Reihan malu kalau

    orang-orang memperhtikan Fhaza yang makan banyak

    sekali.

    Wah, tuan putri jangan makan banyak-

    banyak

    Loh, kenapa? Kan aku lapar

    Iya sih, tapi malu diliatin orang

  • Princess and Maid 42

    Fhaza melihat sekelilingnya, benar saja semua

    mata terarah padanya. Mungkin semua orang

    bertanya-tanya, kenapa ada orang seperti Fhaza yang

    punya badan kurus tapi makannya banyak.

    Mereka ngak tahu aja, kalau di dalam

    perutku ada naga. Makanya makanku banyak

    Reihan hanya bisa mengangguk kecil, dan

    melanjutkan makannya. Begitu mereka sedang asik

    makan, tiba-tiba Mang Supri datang membawakan es

    teh pesanan mereka.

    Ini es teh-nya Mba Fhaza Mas Reihan

    Kata Mang Supri dengan aksen jawanya

    Iya Mang, terimakasih Sahut Reihan,

    Kok Mas Reihan dan Mba Fhaza baru

    muncul lagi?

  • 43 Princess and Maid

    Hehe, sebenarnya sih kami pengen sering

    muncul. Tapi ngak sempat Mang, biasa anak

    sekolahan banyak tugas sekolahnya. Apalagi

    bentar lagi kami udah mau UN, jadi kegiatan

    diluar sekolah harus dikurangi Ujar Fhaza

    menjelaskan

    Oh gitu, Mang Supri sih ngak apa-apa. Tapi

    kalau Mba Fhaza dan Mas Reihan ngak

    muncul, gimana gitu rasanya Kata Mang

    Supri bercanda

    Mereka bertiga tertawa bersama.

    Mba Fhaza dan Mas Reihan lanjutin

    makannya ya, Mang Supri kebelakang dulu.

    Saya doain Mba Fhaza dan Mas Reihan

  • Princess and Maid 44

    lulus UN ya, dan fighting buat tugas-tugas

    sekolahnya Sahut Mang Supri

    Haha, iya Mang. Makasih doanya kata

    Fhaza

    Mang Supri adalah satu-satunya orang luar

    yang tahu hubungan Fhaza dan Reihan, dan mereka

    yakin kalau Mang Supri juga bisa menjaga rahasia

    ini.

    Rei, aku mau nanya sesuatu boleh? Tanya

    Fhaza

    Tentu saja, tuan putri mau Tanya apa?

    sahut Reihan

    Nanti kalau kuliah, kamu mau lanjut

    dimana?

  • 45 Princess and Maid

    Entahlah, mungkin disekitar sini saja. Kenapa

    tuan putri?

    Kalau aku ambil diluar kota, apa kamu mau

    ikut denganku juga?

    Tiba-tiba Reihan tersedak mendengar apa yang

    dikatakan Fhaza, dia belum pernah berpikir sejauh itu.

    Bahkan dia belum berpikir akan lanjut kuliah atau

    tidak, karena baginya yang terpenting saat ini adalah

    melukis, dan ilmu melukis bisa dia dapatkan bahkan

    tanpa mengenyam bangku kuliah sekalipun.

    Reiiii. Kamu ngak apa-apa? Ini minum

    dulu Fhaza menyodorkan es teh yang tadi dibawa

    oleh Mang Supri

  • Princess and Maid 46

    Makanya, kalo makan hati-hati dong. Kamu

    habisin dulu aja makananmu, nanti kita bicara lagi

    Fhaza menyarankan

    Begitu selesai makan, Fhaza dan Reihan

    mampir ke taman kompleks rumah mereka. Taman ini

    juga merupakan tempat yang aman bagi mereka

    berdua, karena hanya mereka berdua anak sekolah

    yang berasal dari SMA Harapan, dan orang luar

    komplkes tidak boleh ke taman itu.

    Reiii, kemari dan dorong aku Perintah Fhaza

    yang duduk diatas ayunan

    Yang kencang ya,.. Fhaza mengingatkan

    Kalau tuan putri jatuh bagaimana?

  • 47 Princess and Maid

    Tidak masalah, kan ada kau yang menolongku.

    Lagi pula aku mau melupakan kejadian hari

    ini

    Ha? Kejadian apa? Tanya Reihan bingung

    Kejadian yang dikelas tadi pagi itu loh

    Reihan memutar kembali memorinya.

    Oh, yang masalah terlambat dan bekal yang

    ku buat itu?

    Emm

    Hahaha Reihan hanya bisa tertawa

    mengingat wajah lucu Fhaza tadi pagi.

    Ketawa aja sepuasnya, awas ya kamu!

    Hehe maaf tuan putri, saya nda

    bermaksud

  • Princess and Maid 48

    Sudahlah, sekarang kamu jawab pertanyaanku

    yang tadi!

    Pertanyaan yang mana?

    Pertanyaan kalau nanti kamu mau lanjut

    kuliah dimana? Fhaza menegaskan

    Reihan kembali dihujam oleh pertanyaan itu,

    dan dia kembali bingung mau menjawab apa. Apa dia

    harus jujur atau apa. Tapi Reihan hanya memilih diam

    saja.

    Rei kok diam lagi? Fhaza menoleh ke

    atas

    Reihan kembali tersadar dari lamunannya

    Entahlah tuan putri, aku belum memikirkan

    sampai sejauh itu Katanya

  • 49 Princess and Maid

    Ha? Kenapa? Pokoknya, dimana pun aku

    kuliah nanti. Maka kau juga harus kuliah

    disana titik!

    Itu terdengar seperti sebuah ancaman kata

    Reihan

    Itu memang sebuah ancaman

    Memangnya tuan putri rencananya mau lanjut

    dimana?, Tanya Reihan

    Aku ingin lanjut di UI, dan itu berarti kau

    harus lanjut di UI juga. Terserah kau mau

    ambil jurusan apa, asalakan itu di UI

    Lagi-lagi, Reihan hanya bisa terdiam mendengar

    permintaan Fhaza.

  • Princess and Maid 50

    Tapi tuan putri, apa mungkin aku bisa masuk

    UI dengan nilaiku yang rendah ini? Tanya

    Rei

    Kau harus berusaha, makanya aku ingin

    memberitahumu kalau untuk sementara kita

    berhenti dulu memainkan permainan ini, kita

    harus focus untuk ujian nanti

    Apa tuan putri tidak masalah kalau kita

    berhenti sejenak?

    Iya, itu tidak masalah buatku. Jadi belajarlah

    dengan baik, agar kita bisa masuk UI

    bersama-sama

    Reihan diam lagi mendengar itu,

    Rei? Kau mendengarku atau tidak? Celoteh

    Fhaza

  • 51 Princess and Maid

    Ah? Iya. Aku akan belajar dengan giat. Tapi

    tuan tidak perlu memberhentikan permainan ini.

    Kita pasti bisa mengimbangi belajar dan

    bermain

    Kau yakin tidak ingin istirahat sejenak?

    Iya, aku yakin. Seratus persen yakin

    Baiklah kalau begitu. Ahh pasti kau tidak

    lepas dariku ya?, Fhaza menggoda Reihan

    Hehe, sepertinya begitu tuan putri

    Aku sudah menduganya, sepertinya aku juga

    begitu. Aku tidak bisa jika tidak mengobrol

    denganmu dalam satu hari saja. Itu karena

    aku tidak punya teman lain, sedekat kamu,

    bahkan kita aku mengatakan untuk berhenti

    sejenak, aku sempat berpikir akan melakukan

  • Princess and Maid 52

    apa nanti jika kau tidak apa, Ucap Fhaza

    sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan.

    Fhaza tidak sadar mengeluarkan kata-kata

    yang entah darimana datangnya. Seketika itupun dada

    Fhaza berdetak begitu kencang, dan kerongkongannya

    terasa kering, sehingga dia harus menelan ludah.

    Semoga Reihan tidak mendengar kata-kata Fhaza

    yang tadi.

    Sementara itu Reihan tidak bereaksi apa-apa.

    Dia hanya diam. Entah apa yang dipikirkannya, dan

    Fhaza yakin dia tidak mendengar apa yang baru saja

    Fhaza katakana.

  • 53 Princess and Maid

    Pagi ini Fhaza tidak menjumpai pesan masuk

    dari Reihan yang biasa dia terima, satu pun tidak

    ada. Bahkan ucapan selamat pagi pun tidak ada. Apa

    Reihan belum bangun? Sepertinya tidak. Reihan tidak

    pernah telat bangun, apalagi telat ke sokolah. Dia

    adalah orang yang rajin sholat, dan sehabis sholat

    subuh biasanya dia ke dapur membuat bekal yang

    akan dia bawa ke sekolah sebentar.

    Fhaza telah lelah menunggu sebuah pesan dari

    Reihan, yang akhirnya tidak masuk-masuk ke

    Tiga

  • Princess and Maid 54

    ponselnya. Jadi Dia memutuskan untuk mengirimi

    Reihan pesan selamat pagi. Tapi sama saja, Reihan

    tidak membalas pesan Fhaza, dan membuat bibir

    Fhaza manyun lagi.

    Fhaza memasuki ruang kelas dengan wajah

    lesu, semangatnya hilang karena dia masih tidak

    menjumpai Reihan di kelas. Kemana anak itu?

    Tanyanya dalam hati.

    Dia memasukkan tasnya kedalam laci, ketika

    dia hendak memasukkan tasnya, tiba-tiba tangannya

    menyentuh sebuah kotak. Itu adalah sebuah kotak

    yang sudah dikenalinya. Kotak bekal

  • 55 Princess and Maid

    Wajah Fhaza langsung sumringan melihat

    kotak bekal itu. Tanpa mengulur waktu lagi Fhaza

    langsung membuka kotak bekal itu. Nafsu makan

    Fhaza tiba-tiba kambu lagi, walaupun dia sudah

    makan tadi di rumah. Tapi sebaiknya dia

    menghabiskannya sekarang sebelum, Pak Harto

    mengambil lagi haknya.

    Mood Fhaza kembali seperti semula,

    bersamaan dengan itu, kotak bekalnya pun sudah

    kosong, dan Pak Harto pun memasuki kelas. Diikuti

    oleh Reihan dan Keyla.

    Reihan sempat menoleh kearah Fhaza, dan

    menunjuk ke arah bibirnya. Fhaza mengerti maksudnya,

    dia pun langsung mengusap bibirnya, ternyata ada

    butiran nasi yang nyangkut di bibirnya.

  • Princess and Maid 56

    Hari ini mood Pak Harto lagi baik, jadi

    Fhaza tidak terlalu tegang menghadapinya. Moodnya

    pun sudah membaik, dan dia juga sudah tahu kenapa

    Reihan tidak mengiriminya pesan pagi tadi dan kenapa

    dia tidak menjawab pesan dari Fhaza. Itu karena ban

    sepeda Reihan bocor waktu dia memeriksanya tadi

    pagi, jadi dia harus ke sekolah lebih cepat.

    Untungnya dia sudah membuat bekal untuk Fhaza.

    Kali ini Fhaza mengampuni Reihan, asalkan dia

    mau menemaninya untuk latihan panahan sore nanti.

    Walaupun Reihan menemaninya, tapi seperti biasa, dia

    hanya memperhatikan dari jauh, atau dia juga latihan

    basket di lapangan sebelah.

  • 57 Princess and Maid

    Siang ini seperti yang sudah direncanakan

    Fhaza, sepulang sekolah dia ingin latihan panahan.

    Reihan seperti biasa dia memperhatikan Fhaza dari

    lapangan basket yang berada bersebelahan dengan

    lapangan panahan.

    Tapi dari tadi Reihan memperhatikan lapangan

    panahan itu, sosok Fhaza belum terlihat. Walaupun

    Mas Ari-pelatih panahan- belum datang, tapi biasanya

    Fhaza dan Dina-lah yang paling cepat datang.

    Sementara sekarang, hanya Dina dan anak-anak

    panahan lainnya yang hanya terlihat sedang

    mempersiapkan berbagai peralatan dan perlengkapan.

  • Princess and Maid 58

    Apa Fhaza lupa kalau dia ada latihan

    panahan? ujar Reihan dalam hati

    Tidak mungkin, pasti Fhaza akan nelpon atau

    kirim pesan kalau dia tidak datang latihan

    ujarnya lagi

    Fhaza telah selesai mengganti seragamnya, dan

    sekarang ia bersiap untuk ke lapangan. Begitu dia

    hendak ke lapangan, tiba-tiba dia baru ingat kalau

    dia melupakan air mineralnya. Dia pun berlari kembali

    ke loketnya, ketika dia hendak berbalik badan, tiba-

    tiba kepalanya menabrak seseorang tepat didadanya.

    Fhaza merasa agak pusing, karena dada lelaki itu

    sangat lapang, mengkin dia sering olahraga.

  • 59 Princess and Maid

    Aduh, ujar Fhaza sembari mengucap

    kepalanya

    Sorry-sorry loe ngak apa-apa?, kata

    lelaki itu

    Iya aku tidak apa-apa

    Sini biar aku lihat kepalamu

    Tidak usah, aku baik-baik saja. Gue pergi

    dulu ya, gue buru-buru nih

    Loe yakin, ngak apa-apa

    Iya, gue yakin

    Fhaza kembali melanjutkan perjalanannya,

    meninggalkan laki-laki yang tadi menabraknya.

    Sementara laki-laki itu masih berdiri di tempatnya,,

    memperhatikan Fhaza berlari dan sekarang menghilang.

  • Princess and Maid 60

    Za, loe dari mana aja?, sahut Dina

    Hehe, sorry banget ya Din. Gue tadi lupa

    bawa seragam latihan. Jadi gue nungguin Mang

    Ujang, bawain seragam Jelas Fhaza

    Makanya, kalau malem-malem, loe siapin

    semua kebutuhan sekolah loe. Kalau udah kayak gini,

    gue deh yang direpot nyiapin semua perlengkapan,

    mana berat-berat semua lagi.

    Hehe, gue kan udah minta maaf. Emang yang

    lain ngak bantuin loe?

    Ya, ngak lah. Soalnya, hari inikan hari piket

    loe? Jadi temen-temen yang lain tenang tenang aja,

    soalnya mereka pikir loe bakalan datang cepat,

  • 61 Princess and Maid

    seperti biasa. Eh, tau-taunya loe datangnya

    belakangan

    Hehe, gue kan juga manusia. Jadi gue masih

    bisa terlambat dong

    Iya deh. Eh, Mas Ari udah datang tuh

    Kata Dina, sambil mencolek bahu Fhaza

    Mas Ari memasuki lapangan, diikuti oleh

    seseorang dibelakangnya.

    Selamat siang semuanya? Mas Ari

    membuka kegiatan panahan hari ini

    Siang Mas, jawab anak-anak kompak

  • Princess and Maid 62

    Hari ini kita mempunyai satu orang anggota

    baru di club panahan ini. Al, silahkan

    perkenalkan diri kamu

    Mas Ari mempersilahkan orang baru itu maju

    ke depan.

    Hallo semuanya, perkenalkan nama gue Arial,

    gue pindahan dari club panahan SMA

    Jayakarsa. Mohon bimbingannya ya teman-

    teman., kata orang baru itu

    Oke, sudah cukup perkenalannya. Untuk

    perkenalan lebih lengkapnya, kalian bisa tanya

    langsung ke Arial nanti Sahut Mas Ari

    Sekarang kita lanjut latihanya, yaitu latihan

    yang paling dasar. Ada yang tahu latihan apa

    itu?, tanya Mas Ari

  • 63 Princess and Maid

    Seketika itu pun Fhaza mengajukan tangannya,

    hendak ingin menjawab

    Saya, Mas, Kata Fhaza tidak sabar

    Ya, silahkan Fhaza Mas Ari mempersilahkan

    Latihan kuda-kuda Jawab Fhaza lantang

    Ya. Betul sekali, hari ini kita latihan kuda-

    kuda lagi. Karena kemarin masih banyak yang

    punya kuda-kuda yang jelek, makanya kemarin

    semuanya pada meleset, bahkan ngak kena

    kesasarannya, Jelas Mas Ari

    Dina berjalan menuju tempat duduk Fhaza,

    ditemani oleh seseorang yang baru tadi dikenalnya.

  • Princess and Maid 64

    Za, sendirian aja. Kenalin nih, Arial, sahut

    Dina

    Oh, jadi kamu namanya Fhaza?, sahut Arial

    duluan.

    Ah? Oh, hai?, Fhaza tersenyum lebar

    Jadi kamu namanya Arial?, tanya Fhaza

    balik

    Kalian udah saling kenal?, tanya Dina

    heran melihat tingkah laku dua orang

    didepannya

    Belum! keduanya menjawab kompak. Mereka

    berdua berpandangan lalu tertawa.

    Sudah! ralat keduanya lagi, juga bersamaan.

    Dan mereka tertawa lagi.

  • 65 Princess and Maid

    Gimana, sih? Dina mulai merasa ada

    konspirasi di balik ini semua.

    Jadi, gimana kepalanya? Udah mulai

    baikkan?, tanya Arial

    Iya, lumayan sih. Udah ngak sakit lagi

    Kalian berdua disini dulu ya, gue kesana

    dulu. Kayaknya Mas Ari manggil gue deh, Kata

    Dina

    Sip, jawab keduanya lagi.

  • Princess and Maid 66

    Reihan sudah bisa bernafas lega, ketika

    melihat Fhaza sudah berada lapangan. Tapi dia belum

    tahu kenapa Fhaza bisa telat, dia akan

    mempertanyakannya sebentar, ketika mereka sudah

    berada di rumah.

    Rei, loe mau minum? kata Dio mengejutkan

    lamunan Reihan

    Eh, nggak. Makasih, gue bawa air kok

    Reihan segera membuang tatapannya, agar tidak

    ketahuan

    Rei loe lagi liatin apa sih?

    Ngak ngeliatin apa-apa

    Ya elah, gue tuh udah sering ngeliat elo

    curi-curi pandang ke lapangan sebelah. Loe

  • 67 Princess and Maid

    lagi ngeliatin Fhaza ya?, tanya Dio

    menggoda

    Apaan sih, loe kali yang sering ngeliatin

    Fhaza. Loe kan suka sama dia?, Reihan

    bertanya balik

    Siapa sih yang ngak suka Fhaza disekolah

    ini? Udah baik, pintar, cantik, atlet panahan

    lagi, Jawab Dio sambil memperhatikan Fhaza

    Reihan hanya diam tidak merespon

    Ohiya, loe kan sama SD dengan Fhaza.

    Masa loe ngak tahu apa yang dia suka, dan

    apa yang dia ngak suka

    Ya, itu kan waktu SD. Udah lama banget,

    gue udah lupa. Dan gue yakin kalo Fhaza

    juga udah lupa sama gue, Reihan menjelaskan

  • Princess and Maid 68

    Iya juga sih. Tapi kata teman-teman yang

    lain, loe juga sama SMP dengan dia. Masa

    loe ngak pernah ngajak dia kenalan, atau

    sekedar nyapa dia

    Gue ngak pede. Apalagi dia itu terkenal, dan

    gue cuman siswa biasa

    Hahaha, iya juga sih. Kalau gue jadi loe, gue

    pasti bakalan ngelakuin hal sama, ujar Dio

    dengan penyesalan

    Eh, tuh liat. Fhaza lagi sama siapa tuh?

    Kok gue baru liat cowok itu, tanya Dio

    sambil menunjuk ke arah Fhaza dan Arial

    Enggak tahu, gue juga baru liat tuh

    Apa itu pacarnya Fhaza? Mereka terliat

    lumayan cocok sih soalnya, tebak Dio

  • 69 Princess and Maid

    Ah, ngak deh kayaknya. Kalau menurut

    analisa gue, cowok itu anggota panahan baru,

    Reihan mencoba menebak juga

    Ya, mudah-mudahan sih. Jadi gue masih

    punya kesempatan buat deketin Fhaza, sahut

    Dio sambil tertawa kecil

    Ya udah, kita lanjut aja mainnya, ajak Dio

    Ayo, Reihan begitu tampak bersemangat.

    Hampir saja Reihan mati kutu karena

    dilontarkan pertanyaan tentang Fhaza oleh

    Dio, tapi untunglah Dio bukan orang yang

    kepo, jadi Reihan bisa bernafas lega.

  • Princess and Maid 70

    Reihan mempersiapkan peralatan melukisnya

    lagi, tidak ada yang bisa ia lakukan selain melukis,

    dan tempat yang paling enak melukis adalah di

    halaman belakang rumah Fhaza.

    Seperti sudah terbiasa, tanpa harus meminta

    izin ke sang empunya rumah, dia bergegas membawa

    semua peralatannya. Melewati pintu kemana saja,

    dan sampailah dia di halaman belakang rumah Fhaza.

    REIHAN!!!

    EMPAT

  • 71 Princess and Maid

    Seseorang memanggilnya. Suara yang ia kenal.

    Nada ceria yang ia hafal. Derap langkah setengah

    berlari yang khas. Namun, entah kenapa, kali ini

    Reihan agak enggan menoleh ke belakang -mungkin

    karena Fhaza telah mengngagetkannya. Ditariknya

    napas dalam-dalam sebelum ia akhirnya membalikkan

    punggung.

    Selamat sore tuan putri,, Reihan meletakkan

    kuas di atas meja.

    Selamat sore pelayanku yang setia,

    Bagaiman latihannya tadi?

    Ya, menyenangkan seperti biasa

    Benarkah? Tapi, kenapa tuan putri

    terlambat?

  • Princess and Maid 72

    Oh itu karena aku lupa membawa seragam

    latiahan, jadi aku harus nungguin Mang Ujang, kata

    Fhaza riang.

    Ohya Rei, ada anggota baru loh di club

    panahan

    Oh itu

    Kau sudah melihatnya ya? Nama Arial, dia

    pindahan dari SMA Jayakarsa, orangnya asik, dan

    aku pikir dia ngak jago, tapi setelah aku perhatiin.

    Ternyata dia lumayan jago juga, dengan semangat

    Fhaza menyerocos.

    Mm gitu, jawab Reihan singkat

    Kok singkat banget responnya?

    Ah, terus saya harus respon gimana?

  • 73 Princess and Maid

    Ya, bilang apa kek. Ya jelas lebih panjang

    dari Mm gitu,

    Mm, Reihan berpikir sejenak

    Kalau. siapa tadi namanya?, tiba tiba

    amnesia Reihan kambuh

    Arial

    Nah Arial, pindahan dari club panahan SMA

    Jayakarsa, berarti dia pindah sekolah juga

    dong?, tanya Reihan

    Yaiyalah Rei, kalau dia ngak pindah sekolah,

    mana mungkin dia bisa gabung!

    Tapi kok aku nggak liat dia akhir-akhir ini

    di sekolah?

  • Princess and Maid 74

    Memang. Katanya, minggu lalu dia belum

    bisa masuk sekolah. Karena administrasinya

    belum selesai, dan seragam sekolahnya juga

    belom ada

    Terus kapan dong dia masuknya?

    Ya, sampai seragamnya ada dan

    administrasinya dia kelar

    Terus kalo seragamnya nggak kelar-kelar

    gimana? Dia nggak masuk-masuk gitu?

    Ya, mana aku tahu. Kenapa sih kamu kepo

    banget sama Arial?

    Sapa yang kepo?

    Kamu, nanya-nanya dia melulu

  • 75 Princess and Maid

    Itu cuman bentuk kepeduliaan aja, seperti

    kata pepatah Kepo is Care, sahut Reihan

    Ha? Itu pepatah darimana? Gaul banget tuh

    pepatah

    Haha. Bukan pepatah, tapi itu kutipan dari

    Si Siti. Haha ,

    Mereka berdua tertawa bersama, bercerita

    tentang hari-hari mereka disekolah, atau menceritakan

    hal-hal yang tidak penting. Tanpa terasa kalau langit

    sudah menjadi gelap lagi.

    Rei, udah malam nih. Aku masuk dulu ya?

    Iya, aku juga mau balik nih, sahut Reihan

    sambil membereskan peralatannya.

    Rei, kamu ngak lapar?, tanya Fhaza

    Sedikit sih

  • Princess and Maid 76

    Makan bareng yuk, pasti Si Mbok udah

    masakin makan malam

    Ngak usah tuan putri, soalnya masih ada

    yang harus saya kerjakan

    Oh gitu, ya udah aku masuk dulu ya, Fhaza

    membalikkan badannya.

    Iya tuan putri, sahut Reihan

    Ohya Rei, Fhaza berbalik lagi ada satu

    hal yang dia lupa kata kan ke Reihan

    Ada apa tuan putri?,

    Makasih ya buat hari ini, kamu sudah

    member pelayanan yang sangat baik, kata Fhaza

    sambil tersenyum

    Oh, itu kan sudah menjadi kewajiban saya,

    jawab Reihan dengan tingkah yang aneh

  • 77 Princess and Maid

    Dan makasih lagi buat bekal-nya. Sumpah

    itu enak banget, Fhaza mengajungkan kedua

    jempolnya

    Haha, sama-sama tuan putri. Tapi tuan putri,

    mungkin besok saya nggak bisa mengirim pesan

    selamat pagi lewat ponsel, karena ponsel saya

    rusak, kata Reihan penuh penyesalan

    Ha? Kok bisa sih Rei?,

    Iya, tiba-tiba aja kemarin ponselku hang

    terus layarnya berubah jadi putih semua

    Terus aku hubungin kamu gimana dong?

    Kalau menerima telpon, masih bisa berfungsi.

    Tapi kalau pesan, kayanknya nggak bisa deh. Soalnya

    layar ponselnya warna putih semua

  • Princess and Maid 78

    Kenapa kamu baru ngomong? Padahal

    kemarin ponselku yang lama baru aja dikasih sama

    Mang Ujang. Kan nggak lucu kalo diminta lagi

    Sahut Fhaza kesel

    Haha. Pokoknya setiap hari saya janji

    bakalan ngirim kabar ke tuan putri!!!, kata Reihan

    mantap

    Caranya? Kamu mau pake ponselanya Siti

    Nggaklah tuan putri, nanti pacarnya Siti

    marah lagi, aku bisa dikirain selingkuhannya Siti

    Terus caranya gimana dong?

    Pokoknya, tuan putri nggak perlu khawatir.

    Tunggu aja sampai besok

    Loh loh, kok gitu sih, Fhaza nggak terima

    dengan jawaban Reihan

  • 79 Princess and Maid

    Oke? Aku balik dulu ya tuan putri, Reihan

    beranjak dari tempatnya tadi berdiri

    Reiii. Kamu jawab dulu pertanyaanku,

    jangan buat orang penasarn gini dong!!! Fhaza

    meneriaki Reihan yang sudah menghilang dibalik pintu.

  • Princess and Maid 80

    Cahaya dari luar seketika menerangi kamar Fhaza yang temaram. Langkah tergesa dan suara bernada tinggi mengacaukan suasana hening yang membungkus Fhaza seperti kepompong.

    Mba, Mba Fhaza. Bangun!

    Selimut yang tampak menggunduk itu tak bergerak.

    Mba Fhaza ayo bangun, nanti Mba Fhaza telat loh. Mang Ujang udah di depan nunggun, Fhaza menyahut dengan gumaman tak jelas.

    Si Mbok terpaksa mengambil tindakan lebih ekstrem. Dengan gesit ia menyingkap selimut dan memercik-mercikkan air dari gelas di sebelah tempat tidur Fhaza.

    Fhaza terduduk dengan paksa, mata terpejam sebelah dan rambut semrawut. Lalu mencari ponselnya, berharap ada pesan selamat pagi dari Reihan. Tapi nihil, satu pun dia tidak mendapatkan pesan dari

  • 81 Princess and Maid

    Reihan. Dia terdiam sejenak, dia baru ingat kalau ponsel Reihan rusak. Jadi bukan salah Reihan kalau dia tidak mengiriminya pesan.

    Fhaza hampir saja terlambat, gerbang sekolah sudah akan tertutup seluruhnya. Tapi dengan kekuatan ototnya dia mendorong gerbang, sampai satpam yang berada dibalik gerbang itu, mau tidak mau harus membuka gerbang. Agar Fhaza tidak membuat gerbang terlepas dari engselnya.

    tidak sia-sia aku sering latihan push up kalau latihan panahan. Hehehe , ucap Fhaza dalam hati.

    Walaupun Fhaza tidak telat, tapi tetap saja dia terlambat masuk ke kelas. Dan sebagai akibatnya, Fhaza tidak kebagian tempat di lab.

  • Princess and Maid 82

    komputer. Terpaksa dia harus berbagai dengan siswa lainnya, dan untunglah dia bersama dengan Dina.

    Za, kok loe bisa telat?, tanya Dina

    Hehe, soalnya gue ketiduran Din, jawab Fhaza sambil tersenyum malu.

    Loh? Kok bisa? Loe begadang ya?

    Nggak kok. Gue cuman kecapean aja abis latihan kemaren, terus gue lupa ngalaiin alarem

    Loe sih kemari latihannya semangat banget, mentang-mentang ada anak baru, Dina menyeggol pelan bahu Fhaza

    Ohya Za, menurut gue. Anak baru itu kemampuannya lumayan juga loh, iya ngak?,

    Iya juga sih, tapi masih jagoan gue lah, Fhaza memuji dirinya sendirinya.

  • 83 Princess and Maid

    Iya deh, iya. Loe masih jago dari dia, Dina mengakui kehebatan Fhaza

    Eh Za, orang-orang udah pada balik ke kelas, yuk balik?, ajak Dina

    Ayo Fhaza mendorong kursinya, melangkah keluar ke pintu, dan meninggalkan lab. komputer bersama dengan Dina dan teman-teman lainnya.

    Sesampai di kelas, Fhaza hanya mempunyai waktu 10 menit selang pergantian pelajaran kedua, dan 10 menit berharga itu dia manfaatkan dengan tidur di mejanya.

    Sebelum tidur, terlebih dahulu dia memasukkan buku-buku untuk pelajaran berikutnya kedalam lacinya. Tapi ketika tangannya masuk ke laci, seperti biasa dia menemukan kotak bekal, dan selembar kertas.

  • Princess and Maid 84

    Kertas apa ini? Aku kan ngak punya utang, jadi nggak mungkin ini bon utang, ucap Fhaza dalam hati.

    Dibukanya kertas itu,

    selamat pagi tuan putri, bagaimana pagimu hari ini? Semoga menyenangkan seperti biasa. Seperti kemarin yang aku katakan, aku tidak mengirimimu SMS pagi ini, dan sebagi gantinya, aku akan mengirimkanmu surat setiap pagi, bersama dengan bekal. Dan tuan putri tidak perlu membalas suratku ini, karena pasti akan sulit bagi Anda untuk membalasnya. Semoga hari tuan putri menyenangkan, SEMANGAAAAAAAAAAT!!! Kita bertemu di belakang halaman rumahmu nanti

    Pelayanmu yang setia

    Reihan

  • 85 Princess and Maid

    Fhaza membalikkan badannya ke arah Reihan, dan tersenyum penuh arti kepadanya. Tapi hal itu hanya sesaat, takut ada yang memperhatikan mereka.

    Begitupun dengan Reihan, dia hanya melihat Fhaza dengan sekilas, lalu membuang pandangannya ke arah Keyla yang dari tadi memanggilnya.

    Za, ke kantin yuk?,ajak Dina

    Tunggu dulu Din, aku masukin buku dulu, Fhaza memasukkan bukunya ke dalam tas.

    Loe bawa bekal lagi ya Za?

    Hehe iya, loe bawa juga?

    Enggak, aku nggak bawa. Loe rajin amat bawa bekal ke sekolah

    Hehe, gue lagi gerakan penghematan soalnya

  • Princess and Maid 86

    Itu, loe yang masak?

    Bukan, ada orang yang selalu masakin bekal buat gue

    Siapa? Si Mbok?

    Fhaza tidak menjawab pertanyaan Dina.

    Udah yuk, kita ke kantin aja langsun!

    Ya udah, tapi bekal loe dibawa juga. Kita makannya di kantin aja. Soalnya gue pengen makan bakso nih, ungkap Dina

    Oh gitu, ya udah,

    Fhaza membawa bekal makanannya dan botol air minum yang dia bawa dari rumah. Mereka berdua menuju kantin.

    Suasana di kantin sangat ramai, untunglah masih ada meja kosong dipojok dekat jendela.

  • 87 Princess and Maid

    Za, loe nyari meja aja dulu. Soalnya gue pengen mesen bakso dulu, oke?

    Oke deh, tapi buruan ya. Soalnya gue udah laper banget nih, kata Fhaza sambil memegang perutnya sebagai isyarat.

    Fhaza akhirnya memutuskan duduk di meja dekat jendela itu. Selang beberapa menit, Dina datang membawa nampan berisikan semangkuk bakso dan es jeruk pesanannya.

    Boleh duduk disini nggak?, seorang siswa cowok mengagetkan mereka. Untung saja makanan mereka tidak tumpah.

    Sorry, kaget ya?, katanya lagi.

    Akhirnya Fhaza dan Dina menggangkat wajahnya, dan melihat siapa orang yang telah mengngagetkannya. Si anak baru, Arial.

  • Princess and Maid 88

    Oh ellu Al, iya boleh kok. Duduk aja disini, Dina langsung mempersilahkan Arial duduk, tanpa meminta persetujuan dari Fhaza.

    Hehe makasih ya. Kalian makan apa tuh?, tanya Arial

    Gue makan bakso, dan Fhaza makan bekalnya sendiri yang dia bawa dari rumahnya. Loe sendiri makan apaan?

    Gue makan nasi goreng aja, yang gue pesen disana. Kantin disini cukup rame ya, beda sama kantin di sekolah lama gue

    Oh, emang kenapa kantin di sekolah loe dulu? Sepi ya?, Dina menyumpal

    Nggak juga sih, tapi kebanyakan siswa disana bawa bekal dari rumah. Soalnya kantinya cepet banget ditutup, kata Arial, sambil perlahan mengunyah makanannya.

  • 89 Princess and Maid

    Eh Za, loe kok nggak ngomong-ngomong sih dari tadi? Diam banget, ngomong dong, Dina menyenggol lengan Fhaza.

    Ohya Fhaza, kelas kamu dimana?, tanya Arial

    Kelas Fhaza di dekat Lab. Bahasa, kalau dari sini loe terus aja, terus belok kiri, nah diatas pintu ada tulisan kelas

    Fhaza ingin menjawab, tapi Dina terlebih dahulu menjawab pertanyaan Arial.

    Kalau kelas loe dimana Din?

    Gue sekelas sama Fhaza, hehe

    Oh gitu, seru dong. Kalian nanti ajak-ajak ya kalau mau kemana-mana

    Hehe, sip deh. Nanti gue ajak loe keliling sekolah. Iya kan Za?

  • Princess and Maid 90

    mm, akhirnya ada kata yang keluar dari mulut Fhaza. Walaupun hanya terdiri dari dua huruf.

    Entah kenapa saat itu dia terasa enggan untuk berbicara, ada sesuatu yang aneh dikepalanya, tapi dia tidak tahu apa itu. Hal aneh itu semakin menjadi ketika dia melihat Reihan dan Keyla sedang asik mengobrol di kelas tadi.

    Rei, kamu udah makan?, tanya Keyla

    Ini baru mau makan, kamu udah makan?, Reihan balik bertanya

    Belum, makan bareng yuk? Aku bawa bekal juga nih soalnya, Keyla menyodorkan bekalnya ke arah Reihan

    Ayo sini, makannya di meja aku aja, kata Reihan sambil memindahkan kursi Keyla ke mejanya.

  • 91 Princess and Maid

    Mereka berdua duduk bersampingan. Reihan membuka bekalnya yang berisikan nasi goreng, telur dadar, mie goreng, dan sebuah pisang sebagai pencucu mulut. Begitupun dengan Keyla dia membuka bekalnya yang terdiri nasi putih, mie goreng, oseng tahu-tempe, dan juga sebuah pisang sebagai pencuci mulutnya.

    Wah, kayanya enak tuh Rei!, kata Keyla sambil mengintip isi bekal Reihan.

    Enakkan juga punya kamu Reihan merendah

    Itu kamu yang masak, Key?, tanya Reihan

    Hehe, bukanlah. Aku nggak pintar masak lagi, ini ibu yang buatin, jawab Keyla ngengir

    Kalau kamu? Siapa yang buatin? Ibumu juga?

    Bukan, orang tua aku lagi diluar kota. Jadi aku sendiri yang buat,

  • Princess and Maid 92

    Ha? Beneran? Kamu jago masak?, tanya Keyla tidak percaya.

    Reihan hanya bisa menggangguk pertanda mengiyakan perkataannya.

    Waaah, aku mau coba masakan kamu dong, Keyla begitu bersemangat

    Ini, Reihan menyodorkan bekalnya

    Keyla mencicipi bekal Reihan,

    Waaaah, ini enak banget Reiii. Masakan ibuku kalah sama masakan kamu. bak seorang keritikus makanan yang amatir Keyla memberi komentar.

    Reihan hanya tersenyum, ini pertama kalinya dia berbagi bekal dengan orang lain dan pertama kalinya juga ada orang lain yang mencicipi makanannya, dan memuji masakannya selain Fhaza.

  • 93 Princess and Maid

    Guys, aku duluan ke kelas ya, Fhaza berdiri hendak meninggalkan Arial dan Dina yang sedang makna.

    Loh, kok buru-buru?, Arial menghentikan makannya.

    Mmm iya, soalnya masih ada yang harus gue tulis. Dina, gue duluan ya? Arial, bye,

    Oke deh Za, sampai ketemu di kelas, sahut Dina.

    Fhaza melangkah menuju pintu keluar.

    Sekarang, hanya Arial dan Dina yang sedang asik makan. Mereka makan begitu lahap, sampai-sampai tidak ada suara yang keluar dari mulut keduanya.

    Din? Arial memulai percakapan lagi.

  • Princess and Maid 94

    Eh, iya Al? kenapa?

    Fhaza emang gitu ya orangnya? Dia nggak banyak ngomong. Apa dia nggak suka sama gue ya?...., Arial berhenti sejenak

    Tapi kalau dia nggak suka ngomong sama gue, kenapa dia ajak ngomong gue waktu latihan kemarin? Padahal kita baru kenal loh kemarin! Dan gue ngerasa udah akrab banget sama dia, dan sekarang dia berubah drastis, Arial melanjutkan.

    Haha, Fhaza emang gitu orangnya. Dia itu seorang mooder atau orang yang suka tergantung sama moodnya. Mungkin aja moodnya hari ini lagi nggak enak, loe liat sendirikan tadi. Dia sering melamun?,

    Iya juga sih, Arial memang sempat melihat Fhaza melamun, dia ingin menegurnya, tapi dia mengurungkan niatnya.

  • 95 Princess and Maid

    Nanti kalau loe udah kenal sama Fhaza, gue yakin loe bakalan klop sama dia. Soalnya itu orangnya enak diajak ngobrol, kata Dina mantap

    Makanya loe bantuin gue dong supaya gue dekat sama dia, Arial tersenyum penuh harap ke Dina.

    Haha, loe suka ya sama Fhaza?, Dina menggoda Arial.

    Nggak, gue cuman penasaran aja sama dia

    Ya!!! Penasaran dan suka itu beda tipis tahu. Kalau loe penasaran sama seseorang, pasti loe bakalan cari tahu semua tentang dia, mulai dari kesukaan dia, sampai hal yang paling dia benci. Dan, lama-lama loe pasti bakan ngerasaain sesutau, yang sulit loe luapin, padahal sesuatu itu punya nama yang singkat, sedrhana, dan yaitu cinta, Dina mulai menjadi sok puitis.

  • Princess and Maid 96

    Iya deh iya, terserah loe mau ngomong apa. Pokoknya, loe harus bantuin gue supaya deket sama Fhaza! Oke?

    Iya. Nanti gue coba bantu

    Hehe thanks ya Din

    Fhaza berjalan menuju kelasnya, langkahnya terlihat gonatai. Mungkin kegalauan yang dia alami tadi masih belum hilang.

    Langkah Fhaza terhenti didepan pintu kelas, dia ingin membuka pintu itu. Tapi tidak jadi, karena dia mendengar suara yang begitu dia kenali, dan ada suara seorang perempuan bersamanya. Kedengarannya mereka sedang makan, suara mereka terdengar seperti sedang mengunyah sesuatu.

  • 97 Princess and Maid

    Fhaza akhirnya memberanikan dirinya untuk masuk ke kelasnya. Dan betul saja, dia mendapati Reihan dan teman kelasnya Keyla sedang asik makan berdua. Bahkan Keyla menyuapi Reihan, dan Reihan tampak menikmati itu.

    Reihan yang melihat Fhaza masuk, tiba-tiba memuntahkan makanannya, dan menjaga jarak dengan Keyla. Untunglah Keyla tidak terkena muntahan Reihan. Dia pun terlihat panik.

    Sementara Fhaza, tidak berkata apa-apa. Dia hanya berjalan menuju tempat duduknya, tapi tentu dengan wajah yang tidak enak dipandang.

  • Princess and Maid 98

    Tuan Putri.. main yuk!!!!

    Tuan putriiiiii turun dong, kita main bareng

    Fhaza, ayo dong turun. Kita main bareng, aku mau bilang sesuatu ke kamu

    Berkali-kali Reihan memanggil Fhaza di halaman belakang rumahnya, tetapi tetap saja Fhaza tidak menghiraukan Reihan. Dia ingin masuk ke kamarnya, tapi dia mengurungkan niatnya, karena di depan kamar Fhaza tertempel tulisan do not distrub, dan Reihan mentaati tulisan itu, karena

    LIMA

  • 99 Princess and Maid

    baginya tulisan itu adalah perintah dari Fhaza-tuan putrinya.

    Reihan juga sempat meminta bantuan ke Mang Ujang dan Mbok Ati, tapi mereka juga tidak bisa membujuk Fhaza. Bahkan kata Mbok Ati, sejak Fhaza pulang sekolah dia tidak pernah keluar dari kamarnya, dan sekarang baru pukul setengah tujuh malam, dia juga belum keluar.

    Tuan putri keluar dong, ada yang ingin aku laporkn kepadamu. Tolong temui aku dibawah ya, , Reihan tidak menyerah, dia terus berteriak, dan menuggu dibawah sampai Fhaza mau menemuinya.

    Satu jam dia menuggu.

    Satu jam berikutnya lagi,

    Sekarang sudah pukul setengah sembilan, malam tapi tetap, Fhaza tidak keluar dari singgasananya.

  • Princess and Maid 100

    Reihan pun menyerah, dia mengambil sebuah kertas dan mulai menuliskan sesuatu. Lalu kertas itu dia berikan ke Mbok Ati, agar kertas itu bisa sampai ke tuan putrinya. Lalu dia pun pergi meniggalkan rumah Fhaza, dengan wajah lesu.

    Fhaza ingin sekali menemui Reihan, dia tidak bisa berdiam diri terus didalam kamar tanpa berinteraksi dengan satu orang pun. Tapi ketika dia melihat wajah Reihan dari jendela kamarnya, rasa bencinya kembali menyeruak ke seluruh tubuhnya. Entah kenapa, semenjak Reihan dekat dengan Keyla. Fhaza seakan tidak terima dengan itu, seakan Reihan adalah miliknya, dan dia seakan ingin Keyla tahu kalau Reihan itu adalah miliknya.

    Tapi, kalau dia melakukan itu, itu berarti dia telah melakukan suatu perbuatan fatal, dan juga itu

  • 101 Princess and Maid

    berarti dia telah melanggar peraturan yang dia buat sendiri.

    Fhaza tidak lagi mendengar suara Reihan yang bertiak, mungkin dia sudah pulang. Beberapa saat kemudian Mbok Ati mengetuk pintu kamar Fhaza, dan menyelipkan sebuah kertas dibawah pintu kamar Fhaza.

    Dengan langkah gontai, Fhaza menuju pintu, menarik kertas itu, dan kembali lagi ke ranjangnya.

    Tuan putri, kenapa Anda tidak mau bertemu denganku? Apa kau sedang sakit? Apa ada sesuatu terjadi padamu hari ini? Atau apa aku berbuat salah, jadi Anda tidak ingin bertemu denganku? Apapun itu, aku minta maaf kalu aku berbuat salah. Kumohon tuan putri, jangan seperti ini. Karena aku tidak bisa tenang, karena terus menerus memikirkan Anda. Saya harap tuan putri tidak apa-apa, semoga Tuhan selalu melindungi tuan putri. Semangat!!!! :D

  • Princess and Maid 102

    Itulah isi surat yang ditulis oleh Reihan. Fhaza kembali menitihkan airmatanya ketika membaca surat dari Reihan, dan dia tidak tahu kenapa dia menangis lagi.

    Semua ini memang bukan salah Reihan, Fhaza tidak pantas menyalahkan Reihan, Keyla, Dina atau siapapun. Karena ini memang adalah kesalahan Fhaza sendiri, salah dia yang tidak pernah merelakan Reihan dekat dengan siapapun, padahal dia dan Reihan tidak lebih dari seorang teman. Walaupun Fhaza mengangap Reihan adalah pelayannya, tapi toh itu hanya dalam permainan saja, tidak untuk selamanya. Karena pasti permainan ini akan berakhir.

    Reihan terduduk ditepi ranjangnya, ditemani dengan sebuah pensil dan secarik kertas. Dia mulai memainkan pensilnya, membiakannya menari-nari diatas kertas itu. Membentuk sebuah objek yang menyerupai

  • 103 Princess and Maid

    wajah seseorang yang sedang tersenyum, senyum orang itu begitu riang, seakan dia baru saja menang sebuah lotre, begitu lepas, dan begitu natural.

    Sang empunya gambar memperhatikan objek yang baru saja dia gambar, dia terdiam sejenak, memikirkan sesuatu. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Tapi yang pasti, ada kaitannya dengan objek yang dia gambar.

  • Princess and Maid 104

    Tidak seperti biasa, pagi ini Fhaza bangun cepat sekali. Pukul lima subuh, dia sudah bangun sholat subuh, dan menuju dapur untuk membuat bekal. Mbok Ati yang melihat hal itu, hanya bisa tersenyum, dan berharap Fhaza tidak apa-apa.

    Suasana hati Fhaza memang sudah agak mendingan, itu karena dia telah mengeluarkan semua isi hatinya, dan air matanya juga sudah habis karena menangis semalaman. Tapi untung saja matanya tidak bengkak, karena sebelum tidur, dia terlebih dahulu menggompres matanya dengan air dingin.

    ENAM

  • 105 Princess and Maid

    Mang Ujang.. , teriak Fhaza memanggil Mang Ujang.

    Iya Non, kenapa?, Mang Ujang muncul dari balik pintu garasi.

    Mang Ujang udah siap?, tanya Fhaza

    Oh, siap dong Non. Ayo, kita berangkat sekarang, ajak Mang Ujang sambil mengacungkan jempolnya.

    Ya udah kalau gitu, aku ambil tas dulu ya, jawab Fhaza girang.

    Oke deh, Mang tunggu didepan ya Non, ujar Mang Ujang.

    Fhaza berlari mengambil tasnya, dan keluar menuju mobil.

    Ayo Mang berangkat!!!, Fhaza begitu bersemangat

  • Princess and Maid 106

    Mbaaaa Mba Fhaza tunggu Mbok Ati berlari keluar sambil membawa dua kotak bekal Fhaza yang tadi dibuatnya.

    Mba Fhaza, ini kotak bekalnya ketinggalan!, teriak Mbok Ati.

    Astaga, maksih ya mbok. Hampir aja ketinggalan, Fhaza keluar dari mobil

    Hehe iya mba, sama-sama. Semoga hari ini hari keberuntungan mba ya!, kata Mbok Ati sambil tersenyum ke arah Fhaza.

    Iya mbok, makasih. Aku pergi dulu ya, Fhaza kembali masuk ke dalam mobil.

    Iya, hati-hati yang Mba Fhaza, sahut Mbok Ati dari luar mobil.

  • 107 Princess and Maid

    Seperti yang sudah diperkirakan Fhaza, dia adalah orang pertama yang tiba di kelas. Dan ini adalah kesempatan Fhaza untuk memberikan bekal ini ke Reihan, juga sebuah surat yang dia tulis malam tadi.

    Karena tidak ada yang dia kerjakan sepagi ini, Fhaza berinisiatif untuk menyapu kelasnya.

    Dia pun mencari sapu, tapi dia tidak menemukan satupun. Begitu dia melihat keluar jendela, dia melihat benda panjang itu bersandar pada tembok di koridor depan kelasnya.

    Begitu Fhaza ingin keluar mengambil sapu, tiba-tiba seseorang secara bersamaan juga masuk melalui pintu, dan akhirnya Fhaza menabrak tubuh orang itu. Sejenak Fhaza mengenal tubuh itu, bau tubuhnya, dan dadanya yang lapang. Dia pun melihat keatas, dan seperti dugaannya. Itu Reihan.

  • Princess and Maid 108

    Fhaza???, sahut Reihan dengan Wajah terlihat kaget. Reihan melihat sekelilingnya, memastikan tidak ada orang yang melihat mereka berdua.

    Tuan putri tumben datang pagi-pagi, sambung Reihan lagi.

    Hai, Rei. Iya nih, so.. soalnya kemarin aku cepat ti.. tidur, jadi cepat bangun juga deh, sahut Fhaza dengan terbata-bata.

    Oh, jadi kemari, tuan putri udah tidur? Pantesan aku panggil-panggil nggak nyahut-nyahut

    Kemarin kamu manggil aku?, Fhaza mengernyitkan dahinya seolah dia tidak tahu tentang hal itu.

    Iya, kemarin aku panggil-panggil tuan putri, tapi nggak ada jawaban. Kirain tuan putri marah

  • 109 Princess and Maid

    sama aku, trus nggak mau ketemu sama aku, sahut Reihan sambil tersenyum lega.

    Haha, nggak mungkinlah. Mana mungkin aku marah sama kamu, entar yang jadi pelayanku siapa dong?, sahut Fhaza.

    Hehehe

    Eh, Rei ada yang datang. Cepet masuk, Fhaza memberi isyarat kepada Reihan agar dia masuk.

    Reihan pun mengikuti perkataan Fhaza, dia masuk ke kelas menaruh tasnya. Dan ternyata yang orang yang datang itu adalah Keyla.

    Selamat pagi Za, Keyla memberi salam kepada Fhaza yang sedang menyapu di koridor kelas, dan Fhaza hanya tersenyum menanggapi salam Keyla.

    Selamat Rei, Keyla juga memberi salam ke Reihan ketika memasuki kelas. Lalu Keyla pun

  • Princess and Maid 110

    menaruh tasnya, dia baru ingat kalau hari ini adalah hari piketnya, tapi dia tidak ingat kalau hari ini juga adalah hari piket Fhaza.

    Za, sini sapunya. Biar aku yang nyapu, soalnya hari ini hari piket aku. Ini hari piket kamu juga ya?, tanya Keyla

    Bukan, hari ini bukan hari piket aku. Tapi tadi aku lagi ngeliat lantai kotor banget jadi aku sapu aja, jawab Fhaza.

    Oh, gitu. Makasih ya Za, udah bantuin nyapu, Keyla mengambil sapu dari Fhaza, lalu masuk ke kelas.

    Ketika Keyla keluar pergi mengambil sapu, seketika itu juga Reihan memasukkan bekal makanan untuk Fhaza kedalam laci meja Fhaza, lalu kembali

  • 111 Princess and Maid

    lagi duduk ke tempat duduknya sambil mengeluarkan bekal miliknya dan memasukkannya ke laci mejanya.

    Reihan lalu kaget, karena sepertinya dia menyetuh sebuah kotak lainnya. Itu juga sebuah kotak bekal, ditariknya kotak bekal itu, dan sebuah surat berada diatasnya.

    Dengan sigap Reihan menarik kertas itu, tapi dia hanya bisa menyelamatkan suratnya, tidak dengan bekalnya. Karena tiba-tiba Keyla sudah masuk membawa sapu.

    Ciee, yang bawa bekal lagi, goda Keyla

    Loh kok kamu bawa dua bekal? Buat aku ya, satunya?, goda Keyla lagi

    Hehe, kan kamu bawa bekal juga Key, tanggap Reihan.

  • Princess and Maid 112

    Tadinya sih, tapi aku lupa ambil bekalku. Dengan kata lain, bekalnya ketingglan. Mana aku nggak bawa uang lebih lagi, Keyla menunjukkan muka kasihannya.

    Ya udah deh kamu ambil aja satu, tapi jangan yang itu. Yang ini aja, Reihan menyodorkan bekal makanan yang dia buat sendiri ke Keyla.

    Emang kenapa dengan yang ini? Beda isinya ya? Atau beda rasanya?, Keyla memang tidak pernah capek untuk bicara.

    Sama aja sih, tapi enakkan yang ini, jawab Reihan.

    Yang ini aja deh, soalnya tempat bekal ini lucu banget, warna pink lagi, Keyla tetap kekeh.

    Ya udah terserah kamu aja , akhirnya Reihan menyerah dengan Keyla.

  • 113 Princess and Maid

    Mungkin Reihan tidak tahu, kalau Fhaza melihatnya tadi sedang berbicara dengan Keyla. Fhaza melihat semuanya. Fhaza melihat Reihan memberikan bekal yang dibuat tadi kepada Keyla. Mood Fhaza pun menjadi tidak karuan lagi.

    Mungkin hari ini bukan hari keberuntungan Fhaza, doa Mbok Ati tadi pagi mungkin belum dikabulkan oleh-Nya. Karena teman duduknya Dina, tidak datang kesekolah. Ada surat dari orang tua Dina, yang memberitahukan kalau Dina sedang sakit. Sepertinya Fhaza akan melewati hari ini dengan penuh kepasrahan.

    Bel tanda istirahat akhirnya berbunyi juga, Fhaza bisa menenagkan dirinya di kantin sekolah.

  • Princess and Maid 114

    Tapi dia baru ingat kalau teman kantinnya sedang sakit, jadi dia sepertinya harus mengurungkan niatnya itu, dan kembali meletakkan kepalanya diatas meja sambil berharap ada orang yang bisa menghibur saat ini, agar beban di pundaknya tidak seberat ini.

    Za, Fhaza.

    Sepertinya seseorang memanggil nama Fhaza, tapi itu mungkin hanya khayalannya saja, karena dari tadi dia terus mengharapkan ada seseorang yang memanggilnya keluar.

    Fhazaa hei

    Kali ini dia yakin kalau ada yang memanggilnya, karena bukan hanya indra pendengarannya saj yang merasakannya, tadi indra perabanya juga. Seseorang mencubit pipinya. Akhirnya mau tidak mau dia membuka matanya.

  • 115 Princess and Maid

    Fhaza membuka matanya, sekarang dia tidak salah liat. Ada seseorang yang berdiri didepannya, tapi sayang orang itu membelakanginya jadi dia tidak bisa melihat wajah orang itu. Sepertinya orang itu ingin pergi, tapi seketika Fhaza memegang tangan orang itu. Sontak dia pun berbalik ke arah Fhaza.

    Hei kamu udah bangun ya?, maaf ya kalau aku ganggu kamu

    Nggak papa kok. Fhaza mengucek-ucek matanya, berusaha mengembalikan kesadarannya agar dia bisa melihat sosok didepannya.

    Nggak papa kok Arial, Fhaza merasa malu mendapati dirinya yang sedang tidur dan tertangkap oleh Arial.

    Kamu udah makan?, tanya Arial

    Fhaza menggeleng, pertanda belum.

  • Princess and Maid 116

    Ke kantin yuk?, ajak Arial

    Dina mana? Kok nggak keliatan?, tanya Arial lagi.

    Dina sakit, makanya aku nggak ke kantin

    karena nggak ada temen? Arial memotong Fhaza.

    Fhaza hanya mengangkat bahunya.

    Kamu mau makan apa Al?, tanya Fhaza

    Entahlah, makanan yang paling enak disini apa?

    Nggak ada

    Ha? Nggak ada yang enak? Arial heran mendengar perkataan Fhaza barusan.

  • 117 Princess and Maid

    Maksud aku, kamu ngga usah beli makanan. Ini aku kasih bekal, Fhaza menyodorkan bekal yang diberikan Reihan.

    Terus kamu makan apa?

    Aku punya dua kotak bekal kok

    Waah, kok bisa?

    Rencananya itu buat Dina, tapi Dina-nya nggak ke sekolah. Jadi itu buat kamu aja

    Haha, makasih ya. Tapi ini enak nggak? Arial menggoda Fhaza.

    Coba aja sendiri, tugas Fhaza.

    Waah, ini enak banget Za. Sumpah enak banget! Arial memuji bekal Fhaza yang sebenarnya pemberian Reihan.

  • Princess and Maid 118

    Sumpah ini lebih enak dari nasi goreng yang aku makan kemarin, puji Arial lagi.

    Haha, nggak usah lebai gitu lagi Al. Biasa aja lagi, nanti kamu aku masakin yang jauh lebih enak Fhaza termakan pujian Arial, sehingga dia tidak sadar kalau bukan dia yang memasak bekal yang dimakan Arial.

    Kamu janji ya, Za. Harus masakin yang ebih enak dari ini, Arial meyakinkan Fhaza.

    Fhaza hanya mengangguk berat. Sekarang dia punya utang dengan seseorang.

    Rei, makan yuk! ajak Keyla yang sedang berdiri disampin Reihan.

    Entar dulu, dikit lagi Key. Masih ada yang belom aku catat, Reihan membual. Sebenarnya, dia

  • 119 Princess and Maid

    sudah selesai dari tadi. Tapi dia menahannya karena Fhaza masih ada di kelas, jadi dia berharap ada seseorang yang mengajak Fhaza keluar. Tapi, kalau saja dia tahu kalau orang yang mengajaknya adalah Arial, Reihan seperti menyesali harapannya itu.

    Udah seleasai akhirnya. Ayo kita makan, Reihan menatap Keyla dan sesekali melirik ke meja Fhaza yang sudah ditinggalkan.

    Kita duduk dimana?, tanya Keyla lagi

    Dimeja kamu aja,

    Oh ya udah, kamu duduk disini, Keyla mempersilahkan Reihan duduk di sampingnya.

    Mereka berdua membuka kotak bekalnya, Reihan agak sedikit takut ketika Keyla membuka kotak bekalnya. Dia takut kalau lauk bekal miliknya berbeda dengan lauk bekal Fhaza, sehingga pasti akan membuat Keyla bertanya-tanya lagi. Tapi untunglah,

  • Princess and Maid 120

    bekal Keyla dan Reihan memiliki isi yang sama. Hanya saja, kecil besarnya lauknya tidak sama. Reihan pun bisa bernafas lega, walaupun dikepalanya muncul berbagai pertanyaan mengapa lauk bekal Fhaza dan miliknya sama.

    Gimana rasanya Key? Enak ?, Reihan meminta Keyla memberi penilaian.

    Mm, iya sih. Cuman telurnya agak keasinan, dan perkedel jagungnuya nggak ada rasanya, hambar gitu, Keyla mengeluarkan pendapatnya.

    Hehe, maaf ya Key. Soalnya waktu itu aku benar-benar masih ngantuk, kata Reihan sambil menyipitkan salah satu matanya mencoba mencari alasan.

    Nggak papa kok Rei, tapi lumayan kok Keyla memamerkan senyum giginya.

  • 121 Princess and Maid

    Makasih ya Za, terktirannya

    Teraktiran? Aku ngerasa nggak neraktir kamu deh!, Fhaza heran.

    Bekalnya maksudnyaa, Arial memperjelas perkataannya.

    Ohya Za, kamu ada acara nggak malam minggu nanti?

    Acara? Malam minggu?, Fhaza berpikir sejenak.

    Kayaknya nggak ada deh, emangnya kenapa Al?, tanya Fhaza heran.

    Kamu mau nggak temenin aku dinner?, ajak Arial.

  • Princess and Maid 122

    Fhaza hanya terdiam, berusaha mencerna perkataan Arial tadi.

    Ini sebagai bentuk terima kasih aku karena kamu udah kasi bekal kamu, jelas Arial.

    Mm, baiklah. Tidak masalah, lagi pula aku sangat bosan tinggal dirumah., tutur Fhaza.

    Oke, kalau begitu aku jemput di rumahmu. Jadi tolong beri nomor telponmu dan alamatmu

    Fhaza berjalan menuju kasir kantin, meminta secarik kertas dan pulpen. Lalu kembali lagi, dan memberikannya ke Arial.

    Za, aku minta maaf ya atas perbuatanku tadi pagi, Reihan duduk bersimpu disamping Fhaza.

  • 123 Princess and Maid

    Aku nggak akan memaafkanmu kalau kamu nggak ngucapinnya dengan benar, Fhaza memulai lagi berlagak menjadi seorang putri.

    Reihan pun memperbaiki bajunya, dan duduknya.

    Tuan putri, aku minta maaf atas perbuatan yang tadi pagi, ucap Reihan dengan tulus.

    Perbuatan apa ya?, Fhaza mencoba mengingat kejadian pagi ini di sekolahnya.

    Tentang bekalmu itu loh, maafkan aku karena bukan aku yang memakan bekalmu. Tapi Keyla yang memakannya, ungkap Reihan.

    Fhaza kembali diingatkan oleh peristiwa tadi pagi, dan itu membuat luka yang telah iya plaster dihatinya terbuka lagi.

  • Princess and Maid 124

    Oh itu, hahaha nggak papa kok Rei. Soalnya aku juga ngasih Arial bekal yang kamu buat itu, kata Fhaza dengan santai.

    Reihan ingin marah, tapi dia mau marah kenapa? Dan sama siapa dia mau marah? Tidak ada gunanya dia marah. Toh, Fhaza dan Reihan menjadi satu sama sekarang.

    Ohya Rei, malam minggu nanti aku mau dinner sama Arial. Kamu mau nemenin akukan?, Fhaza.

    Diner? Dimana?, tanya balik Reihan.

    Entahlah, dia tidak memberitahuku ingin dinner dimana. Tapi, dimanapun itu. Kau selalu siapkan?. Tanya Fhaza lagi penuh kecemasan.

    Yayaya, jangan khawtir tuan putri. Sampai ke ujung duniapun, aku akan saip sedia, gombal Reihan.

  • 125 Princess and Maid

    Baiklah, kalau begitu hari Sabtu nanti tolong kosongkan jadwalmu, pinta Fhaza.

    Siap. Oh sepertinya besok handphoneku sudah selesai di service deh, jadi tuan putri sudah bisa menghubungiku lewat telpon, tidak perlu melalui surat lagi

    Ohya? Syukurlah kalau begitu, Fhaza hanya merespon singkat.

  • Princess and Maid 126

    Seperti yang dikatakan Arial, malam minggu ini dia akan menjemput Fhaza di rumahnya untuk keluar malam mingguan.

    Begitu dia sudah berada didepan rumah Fhaza, tanpa menekan bel rumah, Fhaza sudah keluar membukakan pintu untuknya. Dia seolah memang sedang menunggu kedatangannya.

    Kamu nggak mau masuk dulu?, ajak Reihan.

    Nggak usah Za, kita langsung aja. Aku udah laper soalnya, jawab Reihan sambil memegang perutnya.

    Baiklah kalau begitu, aku ambil tas dulu ya., sahut Fhaza.

    Fhaza berlari-lari kecil masuk kerumah, pamit kepada Mang Ujang dan Mbok Ati, dan berpesan agar tidak mengkuncikannya pintu.

  • 127 Princess and Maid

    Ayo berangkat!, teriak Fhaza begitu bersemangat.

    Oke, tapi kamu., Arial menatap Fhaza sejenak Kamu pasang dulu dong sabuk pengamannya, sahut Arial sambil menunjuk sabukpengaman.

    Fhaza hanya bisa mengiyakan, karena dia malu, dia seperti orang yang kampungan. Maklum selama ini dia selalu naik sepeda atau naik motor bebek Reihan kalau kemana-mana, jadi dia maklumlah kalau dia jadi orang yang kampungan begitu.

    Kita ke Caf didaerah Karawang aja ya, soalnya disana suasananya seru, makanannya jug enak-enak, papar Arial

    Fhaza hanya bisa mengangguk lagi, dia tahu caf itu. Dia juga sering kesana bareng Reihan, dan tempat itu malah sudah menjadi tempat favorit

  • Princess and Maid 128

    mereka berdua. Jadi ketika Fhaza mengirimi Reihan pesan, dia langsung tahu caf apa yang Fhaza maksud.

    Gimana? Serukan tempatnya?, Arial membuyarkan perhatian Fhaza yang sedang memperhatikan seorang penyanyi dengan suara indah.

    Iya, seru banget, jawab Fhaza sambil memandang seseorang yang sedang duduk sendirian di pojok ruangan.

    Mereka berdua sudah selesai makan, dan juga Fhaza terlihat sudah sangat ngantuk walaupun waktu baru menunjukkan pukul Sembilan, tapi raut wajah Fhaza terlihat sangat sayu. Arial pun jadi kasihan kepada dia.

    Za, pulang yuk?, Arial berkata pelan ke telinga Fhaza.

  • 129 Princess and Maid

    Ha? Kok cepet banget sih?, sontak Fhaza menjadi kaget.

    Iya, nggak papa kan? Lagian kamu udah ngantuk ya, tebak Arial

    Nggak kok aku belum ngantuk, nih liat mata aku? Emang kayak orang ngantuk ya?, Fhaza melototkan matanya ke Arial, sebagai bukti kalau dia belum ngantuk. Tapi tetap saja Arial bisa melihat mata sayu Fhaza.

    Tapi kalau kamu mau pulang, kamu nggak usah anterin aku deh. Soalnya aku mau mampir ke rumah tante aku didekat sini

    Loh, ngak apa-apa. Nanti aku antar ke rumah tante kamu deh

    Nggak usah Al, nanti aku suruh sepupu aku yang jemput, tutur Fhaza.

  • Princess and Maid 130

    Kamu yakin nggak mau aku antar? Kamu nggak marah kan?, Arial menatap Fhaza begitu dalam, memastikan tidak ada rasa kesal di wajah Fhaza.

    Iya, aku nggak marah kok, ujar Fhaza sambil mengangguk.

    Ya udah, kalau gitu kamu SMS sepupu kamu deh, kata Arial

    Dengan sigap Fhaza mengetik sebuah pesan, dan dikirim ke sepupunya atau lebih tepatnya ke Reihan.

    Dia pun mendapat balasan dari Reihan, kalau dia sudah ada diluar caf. Fhaza lalu menoleh ke tempat duduk Reihan yang tadi, dan benar saja, di sudah tidak ada disana.

    Aku pulang dulu ya, sepupuku udah ada diluar, Fhaza berdiri hendak meniggalkan Arial

  • 131 Princess and Maid

    Aku anter keluar, ya, Arial menawarkan diri.

    Fhaza hanya tersenyum, dia tidak akan khawatir kalau Arial melihat Reihan. Toh, Fhaza sudah mengingatkan dia untuk memakai helm agar dia tidak dikenali oleh siapapun, terutama Arial.

  • Princess and Maid 132

    Dia ingin mengajukku pergi nonton lagi kali

    ini, jadi kau bisa duluan ke bioskop besok

    Iya Tuan Putri, aku akan melaksanakan apa

    yang kau perintahkan. Sekarang tidurlah, pasti Anda

    lelah

    Baiklah kalau begitu, kau juga lekaslah

    tidur. Jangan begadang, mengerti?

    Iya tuan putri

    TUJUH

  • 133 Princess and Maid

    Bibir Fhaza melengkung melihat pesan dari

    Reihan, yang selalu mematuhi perintahnya tanpa

    komplent sedikit pun.

    Sepulang sekolah Fhaza dan Arial berangkat

    menuju bioskop, tetapi sebelum itu Arial mampir di

    pertamina untuk mengisi bensin terlebih dahulu.

    Suasana didalam mobil begitu canggung, hanya

    alunan lagu dari radio yang memenuhi mobil itu. Dan

    Fhaza sangat tidak suka suasana cangung seperti ini.

    Kita mau nonton apa? Fhaza angkat bicara

    Entahlah, terserah kamu saja jawab Arial

    Baiklah, aku lebih suka nonton film drama

    daripada film action. Jadi kita nonton yang ber-genre

    drama saja, bagaimana? Tanya Fhaza bersemangat

  • Princess and Maid 134

    Mm, tidak masalah. Aku suka semua jenis

    film, kecuali film documenter. Hehehe Seru Arial

    Mereka berdua tertawa bersama dan

    membicarakan hal-hal yang biasa orang bicarakan

    ketika sedang pedekate.

    Tak terasa mereka sudah sampai di tempat

    parkir bioskop, dengan sigap Arial turun dari mobil

    dan membuka pintu mobil untuk Fhaza. Fhaza

    diperlakukan seperti seorang putri oleh Arial, ini

    pertama kalinya ada orang yang meperlakukannya

    seperti ini, selain Reihan.

    Dari kejauhan, Reihan melihat semuanya. Dia

    melihat tingkah laku Arial, dan senyum yang

    tergambar di bibir Fhaza setiap Arial mengatakan

    sesuatu. Walaupun dia tidak suka melihat itu, tapi

  • 135 Princess and Maid

    dia agak legah karena senyum Fhaza kepada Arial

    berbeda ketika Fhaza senyum kepadanya. Fhaza

    seperti orang yang canggung ketika senyum kepada

    Arial, tidak semanis senyuman yang diberikan Fhaza

    kepadanya setiap kali mereka bertemu.

    Al, kita nonton yang itu saja bagaimana?

    Tanya Fhaza sambil menunjuk poster film Refrain

    Mm, boleh juga. Pemainnya juga artis

    terkenal Jawab Arial sambil memperhatikan wajah

    Maudy Ayunda di poster itu.

    Itu kan Maudy dan Afgan, sepertinya itu

    film drama

    Baiklah, aku akan memesan tiket dulu ya.

    Kamu tunggu disini, jangan kemana

    Oke

  • Princess and Maid 136

    Ketika Arial tidak terlihat lagi, Fhaza

    kemudian mengirim pesan ke Reihan tentang film

    yang akan dia tonton bersama Arial. Tampak dari

    kejauhan Reihan mengangguk kepada Fhaza.

    Reihan masuk terlebih dahulu kedalam bioskop,

    dia lebih baik masuk duluan agar dia bisa

    mepersiapkan posisi tidur yang enak ketika filmnya

    berlangsung. Ya, Reihan tipe cowok yang tidak suka

    nonton film apalagi film drama seperti ini. Satu-

    satunya film yang ia sukai adalah Film Documenter,

    karena menurutnya film documeneter adalah film yang

    alami, tanpa ada kebohongan apapun seperti yang

    biasa terdapat di film-film umumnya. Jadi tak heran

    kalau Reihan hanya tahu satu channel televise saja,

    yaitu National Geography Channel.

  • 137 Princess and Maid

    Lima menit sebelum film dimulai, Fhaza dan

    Arial memasuki ruangan bioskop dengan minuman dan

    sebaskom popcorn ditangan Arial. Reihan hanya heran

    melihat tingkah laku manusia yan satu ini, dan

    rupanya Arial sudah masuk ke dunia Fhaza yang

    begitu kekanak-kanakan. Sempat terbesit rasa

    cemburu di dada Reihan, karena biasanya dialah yang

    membawakan semua barang-barang Fhaza. Dia cemburu

    dengan Arial yang mengambil kedudukannya sebagai

    pelayan pribadi Fhaza, walaupun hanya sementara.

    Selama filmnya berlangsung,