Post on 25-Oct-2021
ANALISIS WACANA TENTANG SABAR DAN IKHTIAR
PADA SKENARIO FILM I AM HOPE
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh
Nita Listianah
1113051000124
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/2017 M
ANALISIS WACANA TENTANG SABAR DAN IKHTIAR
PADA SKENARIO FILM I AM HOPE
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Oleh:
Nita Listianah
NIM. 1113051000124
Pembimbing:
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul ANALISIS WACANA TENTANG SABAR DAN
IKHTIAR PADA SKENARIO FILM I AM HOPE telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 07 Juli 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 07 Juli 2017
Sidang Munaqasyah
Penguji I
Penguji II
Pembimbing
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 29 Juni 2017
Nita Listianah
i
ABSTRAK
Analisis Wacana Tentang Sabar dan Ikhtiar Pada Skenario Film I Am Hope
Oleh : Nita Listianah
Film I Am Hope merupakan salah satu film bergenre drama Indonesia yang
menginprirasi. Perjuangan remaja dalam meraih cita-cita dengan perjalanan hidup
yang penuh dengan ujian. Film I Am Hope menarik untuk diteliti, karena
mengangkat realitas yang terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat. Pesan
sabar dan ikhtiar dalam film I Am Hope dikemas secara tersirat. Tokoh-tokoh
yang ada di film ini mempunyai karakter yang beragam, yang tentu saja di
dalamnya terdapat masukan ideologi dan konstruksi yang dibuat oleh penulis
skenario film I Am Hope.
Agar pembahasan dalam penelitian ini dapat terarah, maka rumusan
masalahnya adalah, bagaimana dimensi teks tentang sabar dan ikhtiar pada
skenario Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk? bagaimana
kognisi sosial tentang sabar dan ikhtiar pada skenario Film I Am Hope menurut
analisis wacana Teun A. Van Dijk? bagaimana konteks sosial tentang sabar dan
ikhtiar pada skenario Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van
Dijk?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode penelitian analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Van Dijk.
Analisis wacana Teun A. Van Dijk memiliki tiga dimensi yang menjadi objek
penelitiannya, yaitu dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Dimensi teks
merupakan susunan struktur teks yang terdapat dalam teks. Kognisi sosial
merupakan pandangan , pemahaman serta kesadaran mental pembuat teks yang
membentuk teks. Sedangkan konteks sosial merupakan pengetahuan mengenai
situasi yang berkembang di masyarakat yang berkenaan atas suatu wacana.
Film I Am Hope menyampaikan pesan mengenai harapan penderita
kanker. Seseorang yang di vonis kanker tentu merasa sedih, putus asa, tidak ingin
melanjutkan hidup, bahkan cita-citanya merasa dihancurkan oleh kanker. Namun
demikian ke putus asaan tersebut dapat di hadapi dengan sabar dan ikhtiar.
Kesabaran dalam menjalani pengobatan karena proses yang lama dan usaha untuk
tetap menjalani hidup, berfikir positif dan tetap meraih cita-cita, karena Allah
SWT merencanakan hal terindah setelahnya.
Melalui strategi wacana model Teun A. Van Dijk penulis menemukan
bahwa, informasi dalam setiap kalimat yang terdapat dalam skenario film I Am
Hope berhubungan dengan informasi dalam kalimat lainnya, serta memiliki unsur-
unsur koherensi didalamnya, sehingga terbentuk struktur wacana berupa bentuk
dan makna. Penyampaian informasi dalam skenario film I Am Hope dikemas
dengan bahasa dan ekspresi yang sederhana. Penokohan dalam Film I Am Hope
terlihat sangat kuat. Analisis wacana Teun A. Van Dijk juga menangkap informasi
bahwa film I Am Hope merupakan representasi dari keadaan masyarakat
Indonesia yang terkena penyakit kanker untuk selalu berjuang walaupun banyak
berbagai persoalan yang harus dilewati.
ii
KATA PENGANTAR
Maha suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebagai tuhan semesta alam.
Tiada henti rasa syukur terpanjatkan untuk semua nikmat yang selama ini
dilimpahkan. Shalawat dan salam tercurahkan hanya kepada nabiyuuna
Muhammad Rasulullah SAW beserta keluarganya, para sahabat dan umatnya.
Dengan rahmat dan keridhoan Allah SWT penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan proses dan hasil yang baik. Insya Allah. Penulis menyadari,
kajian ini tidak akan berjalan tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung proses penyelesaian
karya ini. Terima kasih kepada :
1. Dr. Arief Subhan M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.
2. Drs. Masran, M.Ag. Kepala Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, yang
senyum dan restunya memacu semangat penulisan skripsi ini.
3. Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA selaku Dosen pembimbing yang bersedia memberi
arahan kepada penulis.
4. Dr. Roudhonah, M.Ag. Selaku Dosen Penasehat Akademik yang bersedia
memberi arahan dalam penulisan Skripsi
5. Seluruh Dosen pengajar di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Juga bapak
dan ibu dosen laninya yang selalu memberi arahan dan spirit akademisnya.
6. Bapak Adilla Dimitri, selaku penulis skenario dan sutradara Film I Am Hope
yang telah memberikan informasi yang saya butuhkan.
7. Bapak Juhri dan Tuti orang tua terbaik yang selalu memberikan dukungan
dengan maksimal.
8. Kakaku Aan Novianah dan Suaminya yang selalu memberikan dukungan dan
arahan dalam proses penulisan.
9. Teman - teman Angkatan 2013 khususnya Komunikasi Penyiaran Islam,
Kerabat KMSGD dan juga teman - teman KKN ON FIRE Jakarta, yang
memberi banyak referansi dalam menghadapi kenyataan hidup.
iii
10. Sahabat-sahabatku, Afifah, Nadia, Icha, Mayani dan Faizah yang selalu setia
mendukung dan mendo’akan aku.
11. Keponakanku Arzhanka Bima Novrian yang sangat lucu dan menjadi pelepas
penat.
12. Ka Huda yang selalu memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Penulis berharap semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut,
selalu tersambut rahmat Allah SWT. Dan semoga skripsi ini banyak memberi
manfaat dalam khazanah keilmuan dan pendidikan. Aamiin
Jakarta, 29 Juni 2017
Penulis
Nita Listianah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6
D. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8
1. Metode Penelitian ..................................................................... 8
2. Subjek dan Objek Penelitian .................................................. 10
3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 10
4. Teknik Analisis Data .............................................................. 12
E. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 13
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 15
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang Analisis Wacana .................................................. 17
1. Pengertian Analisis Wacana ................................................... 17
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk ....................................... 19
3. Kerangka Analisis Wacana Van Dijk ..................................... 19
A. Dimensi Teks ................................................................ 21
B. Kognisi Sosial ............................................................... 31
C. Konteks Sosial .............................................................. 32
B. Tinjauan Sabar dan Ikhtiar ............................................................... 34
1. Pengertian Sabar ..................................................................... 34
2. Macam-macam Sabar ............................................................. 36
3. Pengertian Ikhtiar ................................................................... 36
4. Konsep Ikhtiar ........................................................................ 38
C. Tinjauan Film dan Skenario Film .................................................... 39
v
1. Pengertian Film ...................................................................... 39
a. Unsur-unsur Film .......................................................... 39
b. Jenis-jenis Film ............................................................. 40
2. Pengertian Skenario Film ....................................................... 41
a. Tahapan Membuat Skenario Film ................................. 42
b. Kerangka Skenario ........................................................ 42
BAB III GAMBARAN UMUM FILM I AM HOPE
A. Sinopsis Film I Am Hope ................................................................. 44
B. Penulis dan Sutradara Film I Am Hope ............................................ 47
C. Pemain Film I Am Hope ................................................................... 48
D. Tim Produksi Film I Am Hope ......................................................... 57
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA FILM I AM HOPE
A. Dimensi Teks ................................................................................... 59
1. Struktur Makro/Tematik ......................................................... 59
2. Superstruktur/Skematik .......................................................... 62
3. Struktur Mikro ........................................................................ 64
B. Kognisi Sosial .................................................................................. 84
C. Konteks Sosial ................................................................................. 90
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 94
B. Saran ................................................................................................ 98
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 99
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Kerangka Analisis Van Dijk .......................................................... 19
2. Tabel 2.2 Struktur Dimensi Teks ................................................................... 21
3. Tabel 2.3 Kerangka Analisis Wacana Dimensi Teks Van Dijk ..................... 22
4. Tabel 3.1 Tim Produksi Film I Am Hope...................................................... 57
5. Tabel 4.1 Tentang Detil ................................................................................. 66
6. Tabel 4.2 Peran Pemain ................................................................................. 70
7. Tabel 4.3 koherensi ........................................................................................ 74
8. Tabel 4.4 Kata Ganti ...................................................................................... 76
9. Tabel 4.5 Grafis ............................................................................................. 79
10. Tabel 4.6 Ekspresi.......................................................................................... 82
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perfilman di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup
membanggakan, terbukti dari 10 tahun terakhir film yang rilis mengalami
peningkatan setiap tahuannya. Kemajuan tersebut mendorong para penulis
skenario untuk menelaah hasil karya sebuah film dan semakin menguji kreatifitas
untuk menulis sebuah skenario film. Masyarakat tertarik untuk menonton sebuah
film dengan jalan cerita yang menarik dan mengandung pesan-pesan positif yang
menginspirasi. Film merupakan salah satu alat media massa yang digunakan untuk
menyampaikan informasi yang dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan,
dibandingkan dengan media komunikasi lainnya. Film adalah suatu media
komunikasi massa yang sangat penting untuk mengkomunikasikan tentang suatu
realita yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari, Film memiliki realitas yang
kuat salah satunya menceritakan tentang realitas masyarakat.1
Kesuksesan sebuah film tergantung pada alur cerita yang dibuat oleh
penulis skenario, di dalam skenario terdapat unsur-unsur seperti tokoh, masalah,
konflik, lokasi, waktu serta lainnya. Seluruh unsur-unsur tersebut membentuk
sebuah jalinan peristiwa terikat oleh sebuah aturan yakni hukum kausalitas.2
Komunikasi massa menurut Bittner yakni, pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah orang besar. Sedangkan media massa adalah
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada
1 Effendy, Onong Uchjana. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. (Bandung : Alumni. 1986),
h 239. 2 Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta, Homerian Pustaka, 2008), h.2.
2
khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV.3
Indonesia mempunyai banyak film yang dapat menginspirasi, salah
satunya adalah film I Am Hope. Film I Am Hope menarik untuk diteliti, karena I
Am Hope bukan hanya sekedar film yang bisa menghibur masyarakat, tetapi
sebuah karya yang dapat menginspirasi, memberikan banyak pelajaran positif, dan
menjadi sarana untuk beramal. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang
remaja yang melawan penyakit kanker, namun penyakit tersebut tidak menghapus
harapan untuk mewujudkan mimpi dan meraih cita-cita. Peneliti melihat sisi lain
dari film I Am Hope, yaitu tentang makna sabar dan ikhtiar.
Seringkali manusia tidak sabar dalam menghadapi proses penyembuhan
penyakit, manusia cenderung mengeluh dan selalu ingin cepat dalam proses
penyembuhan. Manusia menjadikan penyakit sebagai alasan untuk malas bekerja,
melakukan aktifitas sehari-hari, bahkan tidak berusaha meraih cita-cita.
Penyakit merupakan ujian yang diberikan oleh Allah kepada manusia,
ujian tersebut harus dihadapi dengan sabar dan ikhtiar, karena Allah telah
menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa manusia harus mempunyai sifat sabar,
seperti firman Allah pada surat Al-Imran ayat 200 :
[ 022ن :ال عمز] يايهاالذيه امىىااصبزواوصابزواورابطىا واتقىاالله لعلكم تفلحىن
“Wahai orang-orang beriman, bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetapkanlah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
3 Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta : PT. RajaGrafindo, 2002), h 59.
3
Surah ini penuh dengan uraian tentang kesulitan, perjuangan, kepahitan,
dan gangguan. Ia juga mengandung aneka tuntunan keagamaan serta bimbingan
moral, baik dalam prinsip-prinsip dasar agama maupun dalam rinciannya. (Al-
Imran : 200)4
Kesabaran yang dituntut dari manusia ada bermacam-macam, salah
satunya bersabar dalam berbagai musibah, seperti yang terdapat pada surat Al-
Baqarah ayat 155 :
زالصب ه الامىال والاوفس والثمزت وبش ه الخىف والجىع ووقص م [ 511]البقزة : زيه ولىبلىوكم بشيءم
“Sungguh, Kami pasti akan terus-menerus menguji kamu berupa sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah :
155)5
Sabar merupakan bentuk kemampuan menghadapi rintangan, kesulitan,
menerima musibah dengan ikhlas dan dapat menahan amarah. Sabar adalah pilar
kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah seorang hamba akan
konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai Ujian.6
Ujian yang diberikan Allah sedikit. Kadarnya sedikit bila dibandingkan
dengan potensi yang telah dianugerahkan Allah kepada manusia. Ia hanya sedikit,
4 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an) surah
Ali Imran surah An-Nisa.(Ciputat : Lentera Hati, Cet. 1. 2000), h 305. 5 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an) surah
Al-Fatihah surah Al-Baqarah. (Ciputat : Lentera Hati, Cet. 1. 2000), h 341. 6 Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. (Jakarta :
AMZAH. 2007), h 41.
4
sehingga setiap yang diuji akan mampu memikulnya jika ia menggunakan
potensi-potensi yang dianugerahkan Allah itu.7
Selain harus bersabar manusia juga harus menggunakan potensi yang
dimiliki untuk menghadapi ujian tersebut, yaitu dengan berikhtiar. Ikhtiar
merupakan usaha manusia yang dilakukan secara maksimal dan sungguh-sungguh
untuk menggapai sesuatu yang diinginkan. Setelah bersabar dan berikhtiar maka
harus menyerahkan semua urusan kepada Allah, karena Allah akan mengubah
takdir manusia setelah manusia itu sendiri yang mengubah takdirnya dengan
ikhtiar, seperti firman Allah pada surat Al-Isra’ ayat 19 :
شكىرا [ 51]الاسزء : ومه ارادالاخزةوسعى لهاسعيهاوهىمؤمه فاولىك كان سعيهم م
“Dan siapa yang menghendaki kehisupan akhirat dan berusaha kea rah itu dengan
sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang
yang usaha mereka disyukuri.” (Al-Isra’ : 19)8
Kata sa’a pada mulanya berarti berjalan dengan cepat, lalu berkembangn
maknanya sehingga digunakan dalam arti usaha sungguh-sungguh. Dengan
demikian ayat ini menggarisbawahi perlunya kesungguhan dalam berusaha guna
meraih apa yang dikehendaki dan dicita-citakan.9
Kelebihan lain dari film ini adalah film yang tayang bukan hanya di
Indonesia, tetapi juga tayang di Inggris dan sebagian dari hasil penjualan tiket film
I Am Hope didonasikan untuk para penderita kanker yang ada di Yayasan Kanker
7 Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.h 341.
8 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an) surah
Ibrahim surah Al-Hijr surah An-Nahl surah Al-Isra’. (Ciputat : Lentera Hati, Cet. 1. 2002), h 435-
438. 9 M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an) surah
Ibrahim surah Al-Hijr surah An-Nahl surah Al-Isra’. h 438.
5
Indonesia. Yayasan Kanker Indonesia merupakan tempat tinggal dan sarana
berkonsultasi untuk para penderita kanker, di Yayasan ini para penderita kanker
selalu diberi semangat dan motivasi untuk sembuh, para penderita kanker juga
akan diberi pengertian tentang bagaimana kita harus sabar dan selalu berikhtiar
untuk menghadapi penyakit kanker. Program donasi ini tidak dimiliki oleh film
lain. Program ini dicetus oleh istri dari sutradara dari film I Am Hope sekaligus
penulis skenario, Adilla Dimitri dan diproduksi oleh Rumah Produksi Alkimia.
Berdasarkan pemaparan yang sudah dijelaskan pada latar belakang,
peneliti tertarik untuk meneliti skenario film I Am Hope. Skenario merupakan
dasar dari visualisasi pembuatan film, dengan skenario makna yang dibuat oleh
penulis skenario akan terwujud melalui gambar, sampai akhirnya makna tersebut
dapat dirasakan oleh masyarakat yang menonton. Menurut peneliti, film I Am
Hope dapat mengubah pandangan masyarakat khususnya yang terkena penyakit
kanker yang awalnya mempunyai pikiran, penyakit kanker adalah penyakit yang
mematikan untuk mempunyai pandangan bahwa penyakit kanker dapat
disembuhkan.
Oleh karena itu penelitian pada skenario film I Am Hope, akan menggali
informasi mengenai makna tentang sabar dan ikhtiar serta kesadaran mental
penulis dalam memberikan makna sabar dan ikhtiar. Peneliti memberi judul
penilitian “ANALISIS WACANA TENTANG SABAR DAN IKHTIAR PADA
SKENARIO FILM I AM HOPE”
6
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Peneliti membatasi penelitian hanya pada analisis tekstual, dalam
hal ini Skenario Film I Am Hope dan bagaimana suatu teks tersebut
diproduksi. Peneliti juga hanya meneliti makna tentang sabar dan ikhtiar
yang ada pada skenario film I Am Hope. Bagaimana sabar dan ikhtiar
dikonstruksi dalam Skenario Film I Am Hope. Kemudian, dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan metode analisis wacana model Teun A. Vand
Dijk yang akan membongkar isi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial
dalam Skenario tersebut.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana dimensi teks tentang sabar dan ikhtiar pada skenario Film
I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk?
b. Bagaimana kognisi sosial tentang sabar dan ikhtiar skenario Film I Am
Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk?
c. Bagaimana konteks sosial tentang sabar dan ikhtiar pada skenario
Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian tersebut
memiliki tujuan sebagai berikut:
7
a. Untuk mengetahui dimensi teks tentang sabar dan ikhtiar skenario
Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk
b. Untuk mengetahui kognisi sosial tentang sabar dan ikhtiar skenario
Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk
c. Untuk mengetahui konteks sosial tentang sabar dan ikhtiar skenario
Film I Am Hope menurut analisis wacana Teun A. Van Dijk.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
positif bagi pengembangan keilmuan komunikasi terutama mengenai
penelitian komunikasi dengan metode analisis wacana tentang gejala
sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Selain
itu juga, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian
tambahan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran islam
mengenai Strategi Komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
inspirasi bagi akademisi, praktisi, dan kepada pembaca pada
umumnya, khususnya untuk masyarakat yang terkena penyakit kanker
agar tetap semangat menjalani hidup. Serta dapat memberikan
motivasi bagi para remaja Indonesia agar pantang menyerah dalam
menggapai cita-cita, walaupun banyak rintangan yang harus dihadapi.
8
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif
(menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam
menelaah masalah penelitiannya.10
Pendekatan kualitatif ini memusatkan
perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah
makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat.11
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau
analisis wacana yang dikembangkan oleh Teun A. Vand Dijk. Model yang
dipakai Van Dijk kerap disebut sebagai kognisi sosial dan konteks sosial.
Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial,
terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks.12
Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana
isis teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Lewat kata,
rase, kalimat, metafora macam apa suatu berita disampaikan. Dengan
melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana
lebih bisa makna yang tersembunyi dari suatu teks.13
Wacana merupakan praktik sosial (mengkontruksi realitas) yang
menyebabkan sebuah hubungan dialektis antara peristiwa yang
diwacanakan dengan konteks sosial, budaya, ideologi tertentu. Disini
10
Dedy Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
2008), h 5. 11
Burhan Bungin. Sosiologi Komunikasi. (Jakarta : Kencana. 2007). h 23. 12
Alex Sobur. Analisis Teks media. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006), h 73. 13
Alex Sobur. Analisis Teks media.h 68.
9
bahasa dipandang sebagai faktor penting untuk mempresentasikan maksud
si pembuat wacana.14
Dalam hal ini penulis skenario film I Am Hope.
Analisis Wacana menekankan pada pemaknaan. Dasar Analisis
wacana adalah interpretasi, karena analisis wacana merupakan bagian dari
metode interpretative yang mengandalkan interpretasi dan penafsiran
peneliti.15
Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mengenai wacana sabar
dan ikhtiar seorang remaja yang menjalani hidup dengan penyakit kanker,
tetapi tetap meraih cita-cita dengan menggunakan analisis wacana yang
dikembangkan oleh Teun Van Dijk. Analisis Van Dijk membedah
hubungan teks dengan kognisi individu, pembuat teks, dan realitas yang
ada di masyarakat. Wacana Van Dijk mempunyai tiga dimensi, yaitu
dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Model analisis Van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut :16
Model Analis Van Dijk
14
Alex Sobur. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung ; PT. remaja Rosdakarya; 2001), h . 258. 15
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2008), h. 337. 16
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 225.
10
Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimanan struktur teks
yang digunakan untuk menekankan suatu tema. Pada kognisi sosial
dipelajari proses produksi teks yang melibatkan kognisi individu dan
pembuat teks. Sedangkan dimensi yang ketiga konteks sosial, mempelajari
wacana yang berkembang di masyarakat akan suatu masalah, dalam
penelitian ini berkenaan dengan masalah kesabaran dan ikhtiar dalam
menghadapi penyakit.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah skenario film I Am Hope.
Sedangkan objek penelitiannya adalah hanya fokus pada Sabar dan Ikhtiar
dalam skenario Film I Am Hope. Sabar dan ikhtiar yang dimaksud adalah
bagaimana seorang makhluk mampu mengahadapi masalah dengan penuh
kesabaran dan tetap selalu berusaha meraih cita-cita walaupun benyak
ujian yang dihadapi.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti
untuk menghimpun informasi yang sesuai dengan topik atau masalah yang
akan atau sedang diteliti. Penghimpunan informasi tersebut dapat
diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, jurnal ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-
11
ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik
tercetak maupun elektronik lain.17
Dalam penelitian ini nantinya, peneliti akan melakukan studi
kepustakaan guna menggali informasi terkait analisis wacana, akhlak sabar
dan ikhtiar, film, skenario serta informasi lain terkait skenario film yang
sedang diteliti.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu.18
Dalam penelitian ini nantinya, peneliti akan melakukan wawancara
kepada penulis skenario guna mengetahui bagaimana proses pembuatan
skenario Film I Am Hope, mengetahui kognisi sosial mengetahui dari
penulis skenario dalam membuat sebuah teks, dan untuk mengetahui
konteks sosial atau bagaimana penulis melihat realitas kehidupan yang
dihubungkan dengan sebuah teks.
c. Studi Dokumentasi
Menurut Robert C. Bogdan dokumen merupakan catatan peristiwa
yang telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya
17
Febri Gundar. Teknik Pengumpulan Data. 2011.Link:
Febigundar.blogspot.co.id/2011/12/tekhnik-pengumpulan-data-studi.html. Diakses pada 26
September 2016 pukul 19.40 WIB. 18
Moleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung. PT. Remaja Rosda Karya.
Cet. Ke 26. 2009). h 186.
12
monumental dari seseorang.19
Dokumen merupakan sumber data yang
digunakan untuk melengkapi penelitian baik berupa sumber tertulis, film,
gambar dan karya-karya yang dapat memberikan informasi dalam proses
penelitian.
Pada studi dokumentasi peneliti akan mencoba menelusuri bentuk-
bentuk dokumentasi yang dimiliki Film I Am Hope dalam proses
sosialisasi, seperti website, foto-foto kegiatan, laporan tertulis, skenario,
dan sebagainya.
4. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan model analisis wacana dengan
menggunakan teknik analisis Teun Van Djik. Hal ini dikarenakan selain
menganalisis teks, Van Djik juga mengungkapkan struktur analisis kognisi
sosial dan konteks sosial.
Van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang terdiri atas tiga
struktur, masing-masing struktur saling mendukung. Struktur makro yakni
makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang
diangkat oleh suatu teks, elemennya adalah tematik. Super struktur, yakni
kerangka teks yang meliputi bagian pendahuluan, isi, penutup, dan
kesimpulan, elemennya adalah skematik. Sedangkan struktur mikro yakni
makna global suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan
gaya yang dipakai oleh suatu teks, elemennya adalah semantik, sintaksis,
statistik, dan retoris.
19
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung. ALFABETA, Bandung. 2005). h
82.
13
Dalam kognisi sosial, menjelaskan bagaimana penulis mengetahui
dan memahami peristiwa yang sedang digarapnya. Kemudian, konteks
sosial yakni mengetahui bagaimana masyarakat memandang sebuah
wacana tersebut.
E. Tinjauan Pustaka
1. Skripsi Haiatul Umam (2009) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang berjudul “Analisis
Wacana Teun Van Dijk terhadap Skenario Film “Perempuan Punya
Cerita”. Terdapat keterkaitan antara penelitian ini dengan penelitian
terdahulu, di antaranya adalah penelitian tersebut meneliti skenario film
dengan analisis wacana. Fokus penelitian Haiatul Umam adalah bagaimana
analisis wacana skenario film “Perempuan Punya Cerita”. Perbedaan
penelitian penulis dengan penelitian Haiatul Umam adalah menggunakan
skenario film yang berbeda.
2. Skripsi Ahmad Hartanto (2009) Mahasiswa UIN Sunan Kali Jaga
Yogyakarta yang berjudul “Analisis Wacana Pemberitaan Kekerasan pada
Perempuan di Halaman Patroli HU Solopos Tahun 2007”.20
Terdapat
keterkaitan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu, di antaranya
adalah penelitian tersebut meneliti halaman patrol HU Solopos dengan
analisis wacana. Fokus penelitian Ahmad Hartanto adalah bagaimana
analisis wacana pemberitaan kekerasan pada perempuan di halaman patrol
HU Solopos Tahun 2007. Perbedaan skripsi Ahmad Hartono dengan
20
Gilib. Daftar Pstaka. 2012. Link : digilib.uin-
suka.ac.id/3049/1/BAB%20I,IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diakses pada 29 November
2016 pukul 12:00 WIB.
14
penelitian penulis yaitu penelitian Ahmad Hartanto menggunakan media
halaman patrol HU Solopos dan lebih menjelaskan wacana kekerasan pada
perempuan. Sedangkan, penelitian penulis adalah tentang wacana skenario
Film Iam yang menjelaskan bagaimana wacana sabar dan ikhtiar
dikontruksi.
3. Skripsi Siti Qoriatun (2011) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang berjudul “Analisis Wacana
Pesan Dakwah Film Dalam Mihrab Cinta. Terdapat keterkaitan antara
penelitian ini dengan penelitian terdahulu, di antaranya adalah penelitian
tersebut meneliti film dengan analisis wacana. Fokus penelitian Siti adalah
bagaimana analisis wacana Film, sedangkan penelitian ini meneliti
skenario pada sebuah Film.
4. Skripsi Sukasih Nur (2008) Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang berjudul “Analisis Wacana
Pesan Moral dalam Film Naga Bonar Karya Asrul Sani. Terdapat
keterkaitan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu, di antaranya
adalah penelitian tersebut meneliti film dengan analisis wacana. Fokus
penelitian Sukasih adalah bagaimana pesan moral dikonstruksi dalam
sebuah film dengan menggunakan analisis wacana Film, sedangkan
penelitian ini meneliti skenario pada sebuah Film yang fokus pada tema
sabar dan ikhtiar. Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian Sukasih
adalah metode penelitian yang sama dengan menggunakan analisis
wacana, tetapi dengan tema pesan yang berbeda.
15
F. Sistematika Penulisan
Penelitian yang akan dibahas terdiri dari lima Bab dan masing-masing Bab
terdiri dari Sub Bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdapat latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
metodologi penelitian (penelitian, metode penelitian, subjek
dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan tinjauan pustaka).
BAB II KERANGKA TEORI
Dalam bab ini berisikan tentang tinjauan umum tentang
pengertian analisis wacana. Kemudian, teori analisis wacana
Teun A. Van Dijk yang membongkar isi teks, kognisi sosial,
dan konteks sosial. Terakhir uraian mengenai Skenario Film
berupa pengertian Film dan Skenario Film, serta unsur-
unsur dalam pembuatan film dan Skenario Film, dan juga
uraian mengenai pengertian, konsep sabar dan ikhtiar.
BAB III GAMBARAN UMUM : FILM I AM HOPE
Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum
tentang Film I Am Hope yakni berisi sinopsis dari Film I Am
Hope, Profil dari penulis skenario, Profil dari pemain film I
Am Hope dan tim produksi dari film I Am Hope.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
16
Membahas konsep mengenai analisis wacana Teun A. Van
Dijk dengan membongkar struktur teks, kognisi sosial, dan
konteks sosial dari Skenario Film I Am Hope. Dalam
struktur teks terbagi menjadi struktur makro, super struktur,
dan struktur makro. Sedangkan kognisi sosial menjelaskan
bagaimana penulis skenario mengetahui dan memahami
konsep Sabar dan Ikhtiar. Kemudian, dalam konteks sosial
akan dijelaskan mengenai permasalahan kesabaran dan
ikhtiar dalam menghadapi penyakit kanker yang terjadi di
masayarakat dan dampak dari permasalahan serta dampak
dari setelah menonton Film I Am Hope.
BAB V PENUTUP
Peneliti mengakhiri skripsi ini dengan memberikan
kesimpulan yang berfungsi memberikan jawaban umum
atas pertanyaan yang terdapat pada bab 1, serta diikuti saran
dari peneliti.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Analisis Wacana
1. Pengertian Analisis Wacana
Wacana secara etimologi dalam bahasa Indonesia, merupakan
serapan dari bahasa sansekerta “wak” yang memiliki arti berucap atau
berkata. Kemudia kata tersebut mengalami perubahan dengan penambahan
sufiks (ana), menjadi wacana yang bermakna “membedakan”
(nominalisasi). Dengan demikian kata wacana dapat diartikan sebagai
perkataan atau tuturan.1
Secara terminologi, wacana memiliki arti yang sangat luas. Alex
sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat para ahli,
wacana merupakan rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang
mengungkapkan sesuatu hal (subjek) yang disajikan secara teratur,
sistematis, dalam kesatuan yang koheren dibentuk oleh unsur segmented
atau unsur segmented bahasa.2
Analisis wacana adalah suatu cara atau metode untuk mengkaji
wacana yang terdapat atau terkandung di dalam pesan-pesan komunikasi
baik secara tekstual maupun kontekstual . analisis wacana berkenaan
dengan isi pesan komunikasi , yang sebagian diantaranya berupa teks.3
Disamping itu analisis wacana juga dapat memungkinkan kita melacak
1 Dedi Mulyana. Kajian Wacana : Teori, Metode, dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis
Wacana. (Yogyakarta; Tiara Wacana; 2005). h 3. 2 Alex Sobur. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. (Bandung ; PT. remaja Rosdakarya; 2001), h . 73 3 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. (Yogyakarta; LKiS; 2007). h 170.
18
variasi cara yang digunakan oleh komunikator (penulis, pembicara,
sutradara) dalam upaya mencapai tujuan atau maksud-maksdu tertentu
melalui pesan-pesan berisi wacana-wacana yang disampaikan.4
Analisis wacana bukan hanya untuk mengatahui bagaimana isi
teks, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Lewat kata, frase,
kalimat, metafora macam apa suatu teks disampaikan. Dengan melihat
bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacanalebih
bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks.5
Van Dijk, analisis wacana merupakan analisis untuk menjelaskan
struktur dan terbentuknya suatu teks. Teks bukan sesuatu yang datang dari
langit, bukan juga suatu ruang hampa yang mandiri. Akan tetapi teks
dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu praktik wacana.6
Habermas, beranggapan bahwa wacana sebagai tindakan, suatu
action, yaitu tindakan komunikasi, yang merupakan bentukan yang
sosiologis paling nyata yang disebut interaksi sosial. Wacana adalah
attitude.7
Lasswell , wacana adalah terkonsepkan untuk menjaga lingkungan,
fungsi menghubungkan bagian-bagian masyarakat untuk meresponsi
lingkungan, dan fungsi menstranmisikan warisan sosial dari generasi
kepada generasi masa depan.8
4 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif.h 171.
5 Alex Sobur. Analisis Teks media. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006), h 68.
6 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 222. 7 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 61.
8 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 62.
19
Fairclough, menjelaskan konsep wacana sebagai konteks,
dibuktikan oleh semakin eksis dan berkembangnya wacana ketika wacana
terekspresikan dalam konteks-konteks media televisi, radio, majalah, dan
media lainnya lengkap beserta publik-publik masing-masing sebagai
kontekstualisasinya.9
2. Analisis Wacana Teun A. Van Dijk
Analisis wacana yang disampaikan oleh Teun A. Van Dijk lebih
menekankan tiga hal yakni dimensi teks, kognisi sosial, dan konteks sosial.
Menurut Eriyanto (Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media, 2009)
kerangka wacana Teun A. Van Dijk dalam dimensi teks yang diteliti
adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk
menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial, dipelajari
proses produksi teks yang melibatkan kognisi individu penulis. Sementara
itu, aspek konteks sosial mempelajari bangunan wacana yang berkembang
dalam masyarakat mengenai suatu masalah.
3. Kerangka Analisis Teun A. Van Dijk
Kalau digambarkan, maka skema penelitian dan metode yang bisa
dilakukan dalam kerangka Van Dijk, sebagai berikut :10
Table 2.1
Kerangka Analisis Van Dijk
STRUKTUR METODE
9 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 63.
10 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 275.
20
Teks
Menganalisis bagaimana strategi
wacana yang dipakai untuk
menggambarkan seseorang atau
peristiwa tertentu. Bagaimana
strategi tekstual yang dipakai untuk
menyingkirkan atau memarjinalkan
suatu kelompok,gagasan, atau
peristiwa tertentu.
Critical linguistic
Kognisi Sosial
Menganalisis bagaimana kognisi
wartawan (penulis skenario) dalam
memahami seseorang atau peristiwa
tertentu yang akan ditulis
Wawancara mendalam
Analisis Sosial
Menganalisis bagaimana wacana
yang berkembang dalam
masyarakat, proses produksi dan
reproduksi seseorang atau peristiwa
digambarkan
Studi pustaka, penelusuran sejarah
21
A. Dimensi Teks
Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan
yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam
tiga tingkatan, seperti digambarkan sebagai berikut :11
Table 2.2
Struktur Dimensi Teks
Struktur makro
Makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topik/ tema yang
diangkat oleh suatu teks.
Superstruktur
Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan
kesimpulan.
Struktur makro
Makna local dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat
dan gaya yang dipakai oleh suatu teks.
Pemakaian kata-kata tertentu, kalimat, gaya tertentu, bukan semata-
mata dipandang sebagai politik berkomunikasi, suatu cara untuk
mempengaruhi pendapat umum , menciptakan dukunngan, memperkuat
legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau penentang.12
Struktur wacana
adalah cara yang efekti untuk melihat proses retorika dan persuasi yang
11
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 227. 12
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 227.
22
dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata-kata tertentu
mungkin dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap, membentuk
kesadaran politik, dan sebagainya.13
Kerangka analisis wacana Van Dijk dapat dilihat melalui tabel
berikut:
Tabel 2.3
Kerangka analisis wacana Dimensi Teks Van Dijk
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro TEMATIK
(apa yang dikatakan?)
Topik
Superstruktur SKEMATIK
(Bagaimana pendapat
disusun dan
dirangkai?)
Skema
Struktur Mikro SEMANTIK
(makna yang ingin
ditekankan dalam teks
Latar, Detail, Maksud,
Praanggapan,
Nominalisasi
Struktur Mikro SINTAKSIS
(bagaimana pendapat
disampaikan?)
Bentuk Kalimat,
Koherensi, Kata Ganti
Struktur Mikro STILISTIK
(pilihan kata apa yang
Leksikon
13
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 228.
23
dipakai?)
Struktur Mikro RETORIS
(bagaimana dan dengan
cara apa penekanan
dilakukan?)
Grafis, Metafora,
Ekspresi
Sumber : Diadopsi dari Eriyanto (2000a:7-8) dan Eriyanto (2001: 228-
229).
1. Struktur Makro (Tematik)
Elemen tematik menunjuk pada gambaran umum dari suatu teks.
Bisa juga disebut sebagai gagasan inti, ringkasan, atau yang utama dari
suatu teks. Topik menggambarkan apa yang ingin diungkapkan wartawan
dalam pemberitaannya.
Gagasan penting Van Dijk, wacana umumnya dibentuk dalam tata
aturan umum (macrorule). Teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan
suatu pandangan umum yang koheren. 14
Van Dijk menyebut hal ini sebagai koherensi global, yakni bagian-
bagian dalam tekskalau dirunut menunjuk pada suatu titik gagasan umum,
dan bagian bagian itu saling mendukung satu sama lain untuk
menggambarkan topik umum tersebut.15
Topik memberi gambaran konsep dominan dari berita, yang dalam
hal ini sebuh skenario. Tema atau topik sering disebut hal yang sentral dari
sebuah skenario, topik akan didukung oleh subtopik satu dan subtopik lain
14
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 229 15
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 230.
24
yang saling mendukung. Subtopik akan didukung oleh serangkaian fakta
yang ditampilkan subtopik, sehingga dengan subbagian saling mendukung,
antara satu bagian dengan bagian yang lain, teks secara keseluruhan
membentuk teks yang koheren dan utuh.
2. Superstruktur (Skematik)
Teks atau wacana pada umumnya mempunyai skema atau alur dari
pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-
bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan
arti.16
Hal ini dilakukan penulis untuk melakukan strategi menentukan
alur atau skema pesan mana yang akan diletakkan diawal dan diletakan
diakhir. Bentuk wacana yang disusun oleh sejumlah kategori atau
pembagian, umumnya berupa pendahuluan, isi (konflik), pemecahan
konflik, dan penutup atau kesimpulan. Strategi seperti ini mendukung
penulis untuk memilah bagian mana yang penting untuk disampikan
diawal, begitu pula sebaliknya ada bagian yang memang penting jika
ditampilkan pada akhir.
Menurut Van Dijk, arti penting dari skematik adalah strategi
wartawan untuk mendukung tema/topik tertentu yang ingin disampaikan
dengan menyusun bagian-bagian tertentu dengan urutan-urutan tertentu,
skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana
16
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 232
25
yang kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi
penting.17
3. Struktur Mikro
a. Semantik
Semantik dalam skema Van Dijk dikategorikan sebagai makna local
(local meaning), yakni makna yang muncul dari hubungan antar kalimat,
hubungan antar posisi yang membangun makna tertentu dalam suatu
bangunan teks. Semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang
penting dari struktur wacana, tetapi juga menggiring ke arah sisi tertentu,
dari suatu peristiwa.
Semua strategi semantik selalu dimaksudkan untuk menggambarkan
diri sendiri atau kelompok sendiri secara positif, sebaliknya
menggambarkan kelompok lain secara buruk, sehingga menghasilkan
makna yang berlawanan.
Kebaikan atau hal-hal yang positif mengenai diri sendiri digambarkan
dengan detail yang besar, eksplisit, langsung dan jelas. Sebaliknya, ketika
menggambarkan kebaikan kelompok laindisajikan dengan detail pendek,
implisit dan samar-samar.18
Berikut ini elemen-elemen yang berpengaruh dalam semantik :19
1) Latar, merupakan elemen wacana yang dapat menjadi alasan
pembenar gagasan yang diajukan dalam suatu teks. Latar
17
Alex Sobur. Analisis Teks media. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006). h 78. 18
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 78. 19
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 79.
26
peristiwa itu dipakai untuk menyediakan latar belakang, hendak
kemana makna suatu teks itu dibawa.
2) Detail, elemen wacana detail berhubungan dengan kontrol
informasi yang ditampilkan seseorang (komunikator).
Komunikator akan menampilkan secara berlebihan dan detail
yang lengkap informasi yang menguntungkan dirinya atau citra
yang baik. Sebaliknya ia akan menampilkan infromasi dalam
jumlah sedikit (bahkan kalau perlu tidak disampaikan) kalau
hal itu merugikan kedudukannya. Detail yang lengkap dan
panjang lebar merupakan penonjolan yang dilakukan secara
sengaja untuk menciptakan citra tertentu kapada khalayak.
3) Maksud, elemen yang melihat apakah teks itu disampaikan
secara eksplisit ataukah tidak, apakah fakta disajikan secara
telanjang ataukah tidak. Umumnya informasi yang
menguntungkan komunikator/pembuat teks akan diuraikan
secara eksplisit dan jelas, sebaliknya informasi yang merugikan
akan diuraikan secara tersamat, implisit, dan tersembunyi,
tujuan akhirnya adalah kepada publik, hanya disajikan inormasi
yang menguntungkan komunikator.
4) Praanggapan, elemen wacana pernyataan yang digunakan untuk
mendukung makna suatu teks. Praanggapan adalah upaya
mendukung pendapat dengen memberikan premis yang
dipercaya kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan
27
yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan
lagi.
5) Nominalisasi, merupakan elemen yang dapat memberi sugesti
kepada khalayak adanya generalisasi. elemen ini berhubungan
dengan pertanyaan apakah komunikator/pembuat teks
memandang objek sebagai sesuatu yang tunggal berdiri sendiri
ataukah sebagai suatu kelompok (komunitas).
b. Sintaksis
Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan
sebagai sarana untuk menggabungkan kata menjadi kalimat. Sintaksis
juga merupakan bagian dari tata bahasa yang membicarakan struktur
frase dan kalimat.20
Secara etimologis, kata sintaksis berasal dari kata Yunani (sun =
„dengan‟ + tattein = „menempatkan‟). Jadi, kata sintaksis secara
etimologis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
kelompok kata atau kalimat. Ramlan mengatakan, sintaksis ialah
bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk
wacana, kalimat, kalusa, dan frase.21
1) Koherensi adalah pengaturan secara rapih kenyataan dan
gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis
sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya.
20
Hery Guntur Tarigan. Pengajaran Sintaksis. (Bandung; Angkasa; 1984). h 51. 21
Alex Sobur. Analisis Teks media. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006), h 80.
28
Koherensi digunakan untuk menghubungnkan informasi antar
kalimat dalam wacana.22
Koherensi merupakan elemen wacana untuk melihat
bagimana seseorang menggunakan strategi wacana yang
menjelaskan suatu fakta atau peristiwa. Apakah peristiwa
dipandang terpisah, berhubungan, atau sebab akibat. Pilihan-
pilihan mana yang diambil dan ditentukan oleh sejauh mana
kepentingan komunikator terhadap peristiwa tersebut.
koherensi dapat ditampilkan melalui hubungan sebab akibat
atau penjelas. Koherensi ini secara mudah dapat diamati,
diantaranya dari katahubungan yang dipakaiuntuk
menghubungkan fakta. Kata hubung yang dipakai (dan, akibat,
tetapi, lalu, karena, meskipun) menyebabkan makna yang
berlaianan ketika hendak menghubungkan proposisi.
2) Kata ganti, elemen yang digunakan untuk memanipulasi bahasa
dengan menciptakan suatu komunitas imajinatif. Kata ganti
merupakan alat yang dipakai oleh komunikator untuk
menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana. Dalam
mengungkapkan sikapnya, seseorang dapat mrnggunakan kata
ganti “saya” atau “kami” yang menggambarkan bahwa sikap
tersebut merupakan sikap resmi komunikator semata-mata.
Akan tetapi, ketika memakai kata ganti “kita” menjadikan sikap
22
Abdul Rani. Analisis Wacana Sebuah Kajian (Malang; Batu Media; 2004). h 3.
29
tersebut sebagai representasi dari sikap bersama dalam suatu
komunitas tertentu.
3) Bentuk kalimat, elemen yang berhubungan dengan cara befikir
logis, yaitu prinsip kausalitas. Di mana ia mennanyakan apakah
A yang menjelaskan B, ataukah B yang menjelaskan A. logika
kausalitas ini kalau diterjemahkan kedalam bahasa menjadi
susunan subjek (yang menerangkan) dan predikat (yang
diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya persoalan teknis
kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang dibentuk
oleh susunan kalimat.
c. Stilistik
Pusat perhatian stilistika adalah style, yaitu cara yang
digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan
maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan
demikian style dapat diterjemahkan sebagai gaya bahasa.23
Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur
kalimat, majas, citraan, pola rima, matra yang digunakan seorang
penulis. Penulis mempunyai ciri khas atau konsistensi dalam setiap
karya yang ditulisnya, hal itu yang memudahkan pembaca untuk
menduga dengan mudah siapa penulis dari sebuah karya sastra.
Pada level stilistik terdapat elemen leksikon yang mmpengaruhi
gaya bahasa yang digunakan. Elemen leksikon menandakan bagaimana
23
Alex Sobur. Analisis Teks media. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2006), h 82.
30
seseorang melakukan pemilihan kata. Sebuah kata terkadang
mempunyai makna atau arti yang sama dengan kata yang lain,
peristiwa yang sama dapat digambarkan dengan pemilihan kata yang
berbeda-beda. Penulis akan memilih pilihan kata yang tersedia yang
dijadikan ciri khas dalam tulisannya.
d. Retoris
Strategi dalam level retoris di sini adalah gaya yang
diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Misalnya,
pemakaian kata yang berlebihan (hiperbolik), atau bertele-tele. Retoris
mempunyai fungsi persuasive, dan berhubungan erat dengan
bagaimana pesan itu ingin disampaikan kepada khalayak.24
Dalam strategi untuk menarik perhatian, atau menekankan sisi
tertentu agar diperhatikan dan mempengaruhi khalayak diantaranya
dengan melakukan pengulangan pada kata atau kalimat tertentu.
Bentuk gaya retoris yang lain adalah dengan ejekan (ironi) dan
metonomi. Tujuannya untuk melebihkan sesuatu yang positif
mengenai diri sendiri dan melebihkan keburukan pihak lawan.
1) Grafis, elemen ini merupakan bagian untuk menganalisa sesuatu
yang dianggap penting. Dalam sebuah teks atau tulisan sesuatu
yang dianggap penting atau yang ingin ditonjolkan, teks tersebut
akan dibuat lain dibandingkan dengan tulisan yang lain. Pemakaian
huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, ukuran huruf,
24
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 84.
31
dan lain sebagainya akan digunakan untuk mendukung arti penting
suatu pesan.
2) Metafora, merupakan kiasan yang digunakan penulis untuk
memberikan ornament atau bumbu dari suatu berita atau teks.
Metafora juga digunakan sebagai petunjuk utama untuk mengerti
makna suatu teks.
3) Ekspresi, dalam teks elemen ini untuk memeriksa apa yang ingin
ditekankan atau ditonjolkan melalui gambar, foto, table dan lain
sebagainya, untuk mendukung gagasan yang ingin ditampilkan
secara menonjol dan mengurangi bagian yang tidak ingin
ditonjolkan.
B. Kognisi Sosial
Analisis Wacana tidak hanya membatasi perhatian pada struktur
teks, tetapi juga bagaimana suatu teks diproduksi. Van dijk menawarkan
suatu analisis yang disebut sebagai kognisi sosial. Dalam kerangka analisis
wacanaVan Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial, yaitu
kesadaran mental wartawan atau penulis yang membentuk teks tersebut.25
Kognisi didasarkan pada proses kesadaran mental sebagai strategi
penulis dalam memproduksi dan memberikan pemaknaan terhadap teks,
sesuai dengan pengetahuan, prasangka, atau pengalaman peristiwa yang
dimiliki oleh penulis. Pada dimensi kognisi sosial akan memberikan
penjelasan bagaimana suatu teks diproduksi. Pengalaman dan pengetahuan
25
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. (Yogyakarta; PT. LKiS
Pelangi Aksara; 2001), h. 259-260.
32
penulis yang kompleks tentang realitas dunia disederhanakan, dipahami,
dibuat teratur, koheren, dan mempunyai arti yang spesifik.
Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada
skema. Van Dijk menyebut skema ini sebagai model. Skema
dikonseptualisasikan sebagai struktur mental dimana tercakup didalamnya
bagaimana penulis memandang manusia, peranan sosial dan peristiwa.26
Model adalah sesuatu kerangka berfikir individu ketika
memandang dan memahami suatu masalah. Model yang tertanam dalam
ingatan tidak hanya berupa gambaran pengetahuan, tetapi juga pendapat
atau penilaian tentang peristiwa.27
Model sangat berkaitan dengan representasi sosial, yaitu
bagaimana pandangan, kepercayaan, dan prasangka yang berkembang
dalam masyarakat. Pandangan yang berkembang dalam masyarakat
mempengaruhi pandangan penulis. Dimensi kognisi sosial akan
menampilkan bagaimana penulis melihat dan menafsirkan peristiwa.
C. Konteks Sosial
Dimensi ketiga dari analisis Van Dijk adalah analisis sosial.
Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat,
sehingga untuk meneliti teksperlu dilakukan analisis intertekstual dengan
meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikontruksi
26
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 261. 27
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 261
33
dalam masyarakat, penelitian dilakukan dengan menganalisis lewat buku,
pudato, dan sebagainya.28
Menurut Van Dijk dalam analisis mengenai masyarakat, ada dua
poin yang penting, diantaranya :29
1. Praktik kekuasaan
Van Dijk mendefinisikan kekuasaan tersebut sebagai
kepemilikan yang dimiliki oleh suatu kelompok (atau
anggotanya), satu kelompok untuk mengontrol kelompok (atau
anggota) dari kelompok lain. kekuasaan ini umumnya
didasarkan pada kepemilikan atas sumber-sumber yang
bernilai, seoerti uang, status dan pengetahuan. Kekuasaan
dipahami Van Dijk berbentuk persuasif, tindakan seseorang
untuk secara tidak langsung mengontrol, dengan jalan
mempengaruhi kondisi mental, seperti kepercayaan, sikap, dan
pengetahuan.
2. Akses mempengaruhi wacana
Analisis wacana Van Dijk, memberi perhatian yang besar pada
akses, bagaimana akses di antara masing-masing kelompok
dalam masyarakat. Kelompok elit mempunyai akses yang lebih
besar dibandingkan dengan kelompok yang tidak berkuasa.
Oleh karena itu, mereka yang berkuasa mempunyai kesempatan
lebih besar untuk mempunyai akses pada media, dan
28
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 271. 29
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 272.
34
kesempatan lebih besar untuk mempengaruhi kesadaran
khalayak.
B. Tinjauan Tentang Sabar dan Ikhtiar
1. Pengertian Sabar
Sabar menurut imam Al-Ghazali mempunyai relevansi (hubungan)
dengan kecerdasan spiritual yaitu sama-sama mempunyai sifat tidak
mudah menyerah pada keadaan (tidak mudah putus asa), tapi mencari
solusi terbaik dan sebagai akhirnya menyerahkan segalanya kepada
Allah.30
Dalam surat Al-Baqarah ayat 177 Allah SWT, menegaskan :
راءوحيه البأ س اولئك الذ يه صد قو والئك هم ال بريه في البأ سبءوالض متقون ]البقرة: والص
711]
“…dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan
dan dalam perjuangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya)
dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”(Al-Baqarah :11)
Dari surat tersebut terlihat bahwa landasan sabar itu adalah
keimanan dan ketaqwaan sehingga secara factual, orang sabar akan
terhindar dari stress, karena ia pantang menyerah, mengeluh dalam
menerima segala bentuk ujian yang datang dari Allah. Ia tidak pernah
berputus asa, selalu optimis, tenang, dan konfiden, sehingga mendapat
30
Dr. H. Ridjaluddin. F. N., M.Ag. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghazali. (Ciputat;
Lembaga Kajian Islam “Nugraha”; 2009). h 163.
35
petunjuk dari Allah dalam mencari solusi untuk menanggulangi kesulitan
yang sedang dihadapi.31
Menurut Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, sabar adalah istilah
agama yang bermakna sikap tahan terhadap derita, hati-hati dalam berbuat,
tahan ujian dalam menjalankan perintah Allah, dan tahan godaan serta
cobaan duniawi.32
Sabar adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta
bertahan dalam situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan
kemampuan mengendalikan diri yang juga dipandang sebagai sikap yang
mempunyai nilai tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang
memilikinya.33
Menurut Ibnu Katsir sabar memiliki tiga tingkatan, yang pertama
sabar dalam meninggalkan hal yang haram dan dosa, yang kedua sabar
melakukan kekuatan dan kedekatan pada Allah SWT, dan yang ketiga
sabar dalam menghadapi bencana dan petaka.34
Dalam hal ini pada
skenario film I Am Hope tergambar pada tingkatan sabar yang ketiga, yang
berkisah tentang seorang remaja terkena bencana atau musibah berupa
penyakit.
Sabar merupakan upaya untuk menghadapi cobaan atau ujian
apapun yang diberikan Allah, baik berupa ujian kebaikan dan ujian yang
31
Dr. H. Ridjaluddin. F. N., M.Ag. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghazali. h 2. 32
Uswah Hasanah. Konsep Sabar. 2012. Link :
Uswah25hasanah.blogspot.co.id/2012/09/normal-0-false-false-en-us-none_23.html?m=1 diakses
pada 19 Desember 2016, pukul. 07.59 WIB 33
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sabar. diakses pada 08 Juli 2017, pukul. 11.07 WIB 34
Himawan Pratista. Memahami film.
36
menyakitkan. Karena Sabar adalah sikap objektif dan mampu menerima
sesuatu dengan apa adanya. Dalam film ini digambarkan bahwa tokoh
utama dalam film sabar dalam menghadapi penyakit yang diberikan Allah
dengan sabar.
2. Macam-macam Sabar
Macam-macam sabar menurut Imam Al-Ghazali, sebagi berikut :35
1) Sabar Badani (Fisik)
Menanggung beban dengan badan, berupa pukulan yang
berat atau sakit yang kronis.
2) Al-Shabru Al-Nafis (Kesabaran Moral)
Bentuk kesabaran ini (non fisik) beraneka macam, jika
berbentuk sabar (menahan dari) syahwat perut dan kemaluan
disebutlah jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar,
kebalikannya adalah keluh kesah. Jika sabar didalam kondisi
serba berkecukupan disebut mengendalikan nafsu,
kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong (al-bath).
3. Pengertian Ikhtiar
Ikhtiar menurut Imam Al Ghazali adalah usaha. Seseorang yang
sakit wajib hukumnya untuk berobat. Kita tidak boleh berpasrah diri begitu
saja ketika sakit. Orang yang mati dalam keadaan tidak berikhtiar, maka
sama saja orang tersebut mati bunuh diri. Dalam hal ini, sebagai manusia
tidak boleh berpasrah saja jika menghadapi hal yang sulit. Selain itu,
35
Dr. H. Ridjaluddin. F. N., M.Ag. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghazali. (Ciputat;
Lembaga Kajian Islam “Nugraha”; 2009). h 165-166.
37
ikhtiar juga dilakukan untuk menghindari dari penyakit, yaitu seperti
meminum obat, jika sakit. Jika kemudian tak mengobatinya, maka hal ini
bukanlah ikhtiar, melainkan telah melakukan dosa.36
Kata ikhtiar diambil dari bahasa Arab, yakni 'ikhtaara' yang artinya
memilih. Sementara dalam bentuk kata kerja, ikhtiar berarti pilihan atau
memilih hal yang baik (khair). Sedangkan menurut istilah, ikhtiar adalah
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material,
spiritual, kesehatan, dan masa depannya dalam usaha mendapatkan yang
terbaik, agar tujuan hidupnya selamat sejahtera di dunia dan di akhirat.37
Di dalam Al-Qur‟an ditemukan ayat tentang perintah melakukan
ikhtiar, baik yang berhubungan dengan dunia dan yang berhubungan
dengan akhirat. Diantaranya surat Ar-Ra‟d ayat 11 :
ر ما ب ل يغي إنه الله ى له معقبات من بين يديه ومن خلفه يحفظونه من أمر الله قوم حته
[77]الرعد : بقوم سوءا فل مرده له وما لهم من دونه من وال يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد الله
“Bagi manusia ada (malaikat) mengikutinya bergantian di muka
dan di belakangnya, mereka menjaganya ata perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan
apabila Allah menghendaki keburukanterhadap suatu kaum, maka
taka da yang dapat menolaknya, dan taka da pelindung bagi
mereka selain-Nya.”(Ar-Ra‟d :11)
36
Dr. H. Ridjaluddin. F. N., M.Ag. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghazali. h 166. 37
Muhammad Harish Abdurrahim. Pengertian Ikhtiar dan Tawakal beserta hikmahnya.
2017 Link : googleweblight.com/lite_url=http://tutorial-blogz.blogspot.com/2014/10/pengertian-
ikhtiar-dan-tawakal-beserta-hikmahnya.htm. diakses pada 08 Juli 2017, pukul. 11.21 WIB
38
Dari ayat diatas sangatlah jelas bahwa manusia diwajibkan untuk
berikhtiar, karena Allah SWT tidak akan mengubah nasib seseorang tanpa
usaha dari orang tersebut.38
Seperti halnya ketika menginginkan sesuatu, maka harus ada
sebuah usaha untuk mendapatkannya. Karena islam senantiasa
mengajarkan kepada umatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tidak dibenarkan seorang muslim berpangku tangan saja atau berdo‟a
mengharapkan rezeki datang dari langit tanpa mengiringinya dengan
usaha.39
4. Konsep Ikhtiar
Ikhtiar dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya.
Akan tetapi jika usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa dan
bersabar. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras dan
menyerahkannya kepada Allah. Agar ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil
dan sukses, hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk
mendapat ridha Allah SWT, berdo‟a dengan senantiasa mengikuti perintah
Allah yang diiringi dengan perbuatan baik.40
Ikhtiar merupakan usaha yang terarah sesuai dengan persoalan
yang dihadapi dan juga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Ikhtiar
mempunyai tujuan yang yang jelas, yaitu untuk menyelesaikan persoalan
yang dihadapi.
38
Mahmud Yunus. Tafsir Qur’an Karim (Jakarta; Hidakarya Agung, 1981). h 351. 39
Umi Musyarofah. Hadist Dakwah & Komunikasi (Pondok Gede; Tasnim; 2012). h 166. 40
Tami Arifti W. Makalah Konsep Takdir dan Ikhtiar. 2012.
39
C. Tinjauan Tentang Skenario Film
1. Pengertian Film
Pengertian Film Menurut Marcel Danesi, film adalah teks yang
memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak
dan tindakan dalam kehidupan nyata.41
Sedangkan menurut Himawan
Pratista, sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif dan
unsur sinematik. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema
film.42
Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif dan setiap
cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,
waktu, serta lainnya-lainnya. Seluruh elemen tersebut membentuk unsur
naratif secara keseluruhan. Aspek kausalitas bersama unsur ruang dan
waktu merupakan elemen-elemen pokok pembentuk suatu narasi.
a. Unsur-unsur Film
1) Unsur Naratif
Unsur naratif adalah perlakuan terhadap cerita film. Unsur
naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Unsur
naratif selalu ada pada film cerita. Setiap cerita memiliki elemen
pembentuk cerita berupa tokoh, konflik, lokasi, waktu, dan lain-
lain. Secara keseluruhan, elemen-elemen tersebut membentuk
unsur naratif. Elemen-elemen tersebut saling berinteraksi dan
berkesinambungan satu sama lain, untuk membentuk sebuah
jalinan peristiwa, yang memiliki maksud dan tujuan. Seluruh
41
Marcel Danesi. Pengantar Memahami Semiotika Media. (Yogyakarta : Jalasutra. 2010),
h 134. 42
Himawan Pratista. Memahami film. (Yogyakarta : Homerian Pustaka. 2008), h 1.
40
peristiwa tersebut terikat sebuah aturan, yakni hukum kausalitas
(logika sebab akibat).
2) Unsur Sinematik
Unsur sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk
film. Unsur sinematik terbagi menjadi empat elemen pokok, yakni
mise-en-scene, sinematografi, penyuntingan atau editing, dan suara.
Masing-masing elemen tersebut saling berinteraksi untuk
membentuk gaya sinematik yang utuh.43
b. Jenis-jenis Film
Jenis-jenis film menurut Effendy sebagai berikut :44
1) Film Cerita
Film cerita (story film) adalah jenis film yang mengandung
suatu cerita yang lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop
dengan bintang film tenar dan didistribusikan sebagai barang
dagangan. Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa berupa
cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang dimodifikasi,
sehingga ada unsur menarik, baik dari jalan ceritanya maupun dari
segi artistinya.
2) Film berita
Film berita atau newsreel adalah film mengenai fakta,
peristiwa yang benar-beanr terjadi. Karena sifatnya berita maka
43
Himawan Pratista. Memahami film. h 3. 44
Effendy, Onong Uchjana. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. (Bandung : Alumni. 1986),
h 210.
41
film yang disajikan kepada publik harus mengandung nilai berita.
Kriteria berita itu adalah penting dan menarik
3) Film dokumenter
Film dokumenter didefenisikan oleh Robert Flaherty
sebagai ”karya ciptaan mengenai kenyataan(creative treatment of
actuality) berbeda dengan film berita yang merupakan rekaman
kenyataan, maka film dokumenter adalah hasil interpretasi pribadi
(pembuatnya mengenai kenyataan tersebut).
4) Film kartun
Film kartun (cartoon film) dibuat untuk konsumsi anak-
anak, dan dapat dipastikan kita semua mengenal tokoh Donald
bebek (Donald duck), Putri Salju (Snow White), Miki Tikus
(Mickey Mouse) yang diciptakan oleh seniman Amerika.
2. Pengertian Skenario Film
Skenario film adalah naskah yang berisi cerita atau gagasan yang
telah didisain cara penyajiannya, agar komunikatif dan menarik
disampaikan dengan media film. Di Amerika ada yang menyebutnya
sebagai film script, ada juga screenplay. Di Inggris orang menggunakan
istilah film sript, tapi mengenal juga istilah scenario. Sebuah skenario
sebenarnya adalah sebuah cerita yang telah ditata dan dipersiapkan
menjadi naskah yang siap diproduksi. Penataan dilakukan untuk membuat
42
struktur cerita dengan format-format standar. Skenario untuk film
minimum sepanjang sembilan puluh menit atau satu setengah jam.45
Penuturan skenario film adalah penuturan filmik, artinya kalau kita
membaca skenario maka uraiannya itu harus membuat kita membayangkan
filmnya. Karena skenario lebih merupakan naskah kerja di lapangan, maka
kalimat-kalimat deskripsi harus pendek-pendek, agar cepat memberikan
pengertian, dan segera bisa memproyeksikan adegan film pada khayalan si
pembaca.46
a. Tahapan Membuat Skenario Film47
1) Garis besar jalan cerita
2) Tokoh protagonist
3) Tokoh antagonis
4) Tokoh-tokoh penting yang menunjang langsung plot utama
maupun sub plot yang penting
5) Problema utama dan problema-problema penting yang sangat
berpengaruh pada jalan cerita
6) Motif utama dan motif-motif pembantu action yang penting
7) Klimaks dan penyelesaian
8) Kesimpulan
b. Kerangka Skenario
45
Sony Set dan Sidharta. Menjadi Penulis Skenario Proesional. PT. Gramedia, Jakarta.
2003, h 24-26. 46
Sony Set dan Sidharta. Menjadi Penulis Skenario Proesional. h 26 47
Misbach Yusa Biran. Teknik Menulis Skenario film Cerita. (Jakarta : Pustaka Jaya.
2017), h 234.
43
Ketika sinopsis dipindahkan ke bentuk skenario, maka terjadi
perubahan media yang digunakan untuk menyampaikan informasi.
Dari media kata-kata ke media film. Maka itu dianjurkan sekali agar
skenario tidak langsung digarap setelah membuat sinopsis. Tapi harus
melalui tahap-tahap perencanaan dan pembuatan kerangkanya dulu.
Pembuatan kerangka dilakukan secara bertahap membuat:48
1) Catatan Adegan: adegan-adegan yang akan membentuk penuturan
filmic
2) Step Outline: urutan adegan-adegan
3) Treatment: kerangka lengkap skenario, tinggal penambahan
daging di sana-sini maka sudah jadi skenario.
48
Misbach Yusa Biran. Teknik Menulis Skenario film Cerita. h 251-261.
44
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM I AM HOPE
A. Sinopsis Film I Am Hope
Film I Am Hope merupakan film yang menceritakan tentang
perjuangan hidup seorang remaja (dimainkan oleh Tatjana Saphira) yang
berjuang melawan penyakit kanker. Tokoh Mia pada Film I Am Hope,
seorang remaja yang terobsesi ingin membuat sebuah pertunjukkan teater.
Mia sangat terinspirasi oleh sosok ibunya yang seorang penulis naskah
pertunjukkan teater. Kehidupan Mia sungguh penuh dengan kesedihan dan
perjuangan.
”Aku Mia seorang pemimpi, aku percaya setiap mimpi bisa jadi
nyata. Sejak kecil aku sangat menyukai seni pertunjukkan, iya seperti
mama. Mama adalah seorang penulis dan sutradara pertunjukkan, salah
satu hal yang aku kagumi dari mama dia dapat menginspirasi banyak
orang.”1
Berawal dari keluarga bahagia Mia yang selalu ceria, ayah Mia
selalu memainkan musik saat berkumpul, yang membuat suasana menjadi
hangat. Keluarga Mia berjalan dengan normal seperti layaknya keluarga-
keluarga lainnya, ayah Mia seorang musisi, ibunya seorang penulis, dan
Mia tumbuh ditengah-tengah keluarga yang menyukai seni. Mia
menurunkan bakat ibunya sebagai seorang penulis. ketika Mia beranjak
1 Film I Am Hope, Film by Adillah Dimitri, Alkimia Production, 2016. Durasi 00:03:40.
45
dewasa keluarga Mia berubah menjadi keluarga yang selalu dirundung
rasa sedih, ibunda Mia terkena penyakit kanker stadium akhir.
Kejadian itu membuat keadaan ekonomi keluarga Mia semakin
memburuk, pengobatan yang dijalani ibunda Mia menguras biayai yang
cukup banyak, tetapi ibunda Mia tak kunjung sembuh, sampai akhirnya
ibunda Mia meninggal dunia. Mia dan ayahnya merasa kehilangan karena
orang yang dicintai telah pergi meninggalkan mereka berdua. Setelah
ibunda Mia meninggal, Mia dan ayahnya berpindah rumah dari rumah
yang besar menjadi rumah yang lebih kecil.
Mia adalah sosok yang tegar, ia sabar dalam menghadapi semua
ujian yang dialami. Kesabaran Mia membuat ia yakin bahwa semua
kejadian pasti terdapat hikmah didalamnya. Mia juga tidak hanya sabar
menunggu nasib yang diterima, setelah kepergian ibunya Mia bertambah
semangat untuk meraih mimpinya yaitu membuat pertunjukkan. Setiap
hari Mia menulis cerita untuk dibuat sebuah pertunjukkan, Mia juga tidak
pernah lelah untuk datang pada banyak rumah produksi. Banyak
penolakan yang Mia terima dengan berbagai alasan, tetapi Mia tidak putus
asa dan pantang menyerah, Mia tetap berusaha mendatangi rumah
produksi agar naskahnya dapat diterima dan dibuat sebuah pertunjukkan.
Pada suatu hari Mia sedang berulang tahun, kebahagiaan berubah
menjadi kesedihan setelah Mia memberitahu hasil tes dari dokter yang
dilakukan Mia beberapa hari yang lalu saat Mia sakit kepada ayahnya. Mia
memberitahu bahwa ia terkena penyakit kanker, hal ini membuat
46
kesedihan berlipat ganda, karena mereka teringat dengan ibundanya yang
meninggal karena penyakit kanker. Ayah Mia berjanji kepada Mia akan
selalu berada disamping Mia untuk menemani melakukan pengobatan.
Awalnya Mia menolak untuk melakukan pengobatan kanker, yaitu
kemoterapi, Mia menganggap bahwa proses pengobatan yang akan
dijalani, dapat menghambat cita-citanya untuk membuat pertunjukkan.
“Kalo lu emang ngerasa mau mai, lu ga akan mau buang waktu!”2
itulah sepenggal kata-kata yang diutarakan oleh Maia yang membuat Mia
menjadi selalu ingin berjuang. Maia sebagai harapan Mia memberi
penjelasan kepada Mia, bahwa pengobatan yang akan dijalani tidak akan
menghambat Mia dalam meraih cita-cita, karena semua dapat dijalani
secara bersama. Setelah mendengar penjelasan Maia akhirnya Mia mau
menjalani kemoterapi.
Pada malam hari Mia dan Maia menonton sebuah pertunjukkan
disebuah cafe, Mia sangat menghayati pertunjukkan teater tersebut. setelah
pertunjukkan selesai Mia berkenalan dengan pemain teater yang bernama
david. Kehidupan Mia berubah setelah ada david, hidup Mia penuh dengan
cinta dan david juga membantu naskah Mia dapat diterima oleh rumah
produksi milik Rama Sastra yang cukup terkenal.
Kesabaran Mia berbuah manis, kanker yang selama ini
menggerogoti tubuhnya dapat sembuh dan Mia dapat beraktifitas normal
kembali. Kesembuhan membuat iya yakin bawa pertunjukkannya akan
2 Film I Am Hope, Film by Adillah Dimitri, Alkimia Production, 2016. Durasi 00:27:54
47
tetap terlaksana. Hari pertunjukkan pun tiba, semua penonton telah
memasuki gedung teater, pertunjukkan pun dimulai, semua yang didalam
gedung teater sangat menikmati pertunjukkan teater tersebut, suara alunan
musik membuat suasana menjadi semakin haru. Setelah beberapa jam
berlalu pertunjukkan Mia pun telah selesai, semua penonton bersorak dan
memberi tepuk tangan yang meriah atas pertunjukkan teater yang dibuat
oleh Mia. Semua perjuangan mia tidak sia-sia, ia sembuh dari penyakitnya
dan pertunjukkan yang ia buat berjalan dengan lancar dan sukses.
Kesuksesan pertunjukkan teater Mia membuat david semakin yakin
dengan keinginannya mempersunting Mia menjadi istri. Sampai akhirnya
kebahagiaan Mia semakin bertambah dengan perkawinannya bersama
David yang dikaruniai dua anak.
B. Penulis Skenario dan Sutradara Film I Am Hope
Sumber : mediaindonesia.com/files/news/2016/06/ag.jpg1.jpg
Film I Am Hope merupakan Film Bioskop yang pertama kali
digarap oleh Dilla. Adilla mempunyai hobi menulis terbukti dari
keterlibatannya dalam Film I Am Hope, sebagai sutradara dan penulis
skenario, film ini juga di produseri oleh sang istri wulan Guritno.
48
“Mereka ngebuat sebuah gerakan gelang harapan. Gelang harapan
itu kan memang dibuat yang akhirnya dijual satu gelang seratus ribu
rupiah, yang keuntungannya itu kita sumbangkan untuk para penderita
kanker.”3
Adilla membuat Film I Am Hope terinspiasi dari program yang
dimiliki oleh sang istri, yaitu gelang harapan. Gelang Harapan merupakan
program sosial, yang dimana hasil dari penjualan gelang tersebut
didonasikan untuk para penderita kanker.
Adillah Dimitri dikenal sebagai bintang Film 6:30, sebuah Film
Indonesia karya Rinaldy Puspoyo yang mengambil setting di San
Fransisco. Pria yang akrab dipanggil Dilla ini beradu acting dengan Dinna
Olivia dan Winky Wiryawan. Tidak banyak yang mengetahui informasi
mengenai kehidupan pribadi dilla, selain Dilla menikah dengan Wulan
Guritno pada hari Jum’at, 27 Maret 2009. Dilla juga pernah membantu
Wulan meluncurkan buku yang berjudul FEEL pada tahun 2009.4
C. Pemain Film I Am Hope
a. Tatjana Saphira
3 Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.25 WIB. Di Cafe
Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240. 4 Tim kapanlagi.com. Link : https://m.kapanlagi.com/Indonesia/a/adilla_dimitri/. Diakses
pada Minggu 16 April 2017. Pukul 13.00 WIB.
49
Sumber: Film I Am Hope
Perempuan cantik yang terlahir dari pasangan Joachim Hartmann
dan Ade Hartman pada 21 Mei 1997, mempunyai nama lengkap
Tatjana Saphira Hartmann. Tatjana mengawali karirnya sebagai model
video klip Bagus Band dalam lagu Pendamping Hatimu. Pada tahun
2013, ia tampil dalam 2 film layar lebar yaitu Crazy Love dan Get
Married. 5
Dalam Film I Am Hope Tatjhana berperan sebagai Mia, remaja
yang berjuang melawan penyakit kanker dan menginspirasi untuk para
remaja untuk tetap bersemangat dalam meraih mimpi. Putri dari
perkawinan campuran Ade Hartmann (Indonesia) dan Joachim
Hartmann (Jerman) dan kakak Tobias Thariq Hartmann ini kian
melejitkan namanya di dunia hiburan dengan membintangi sejumlah
film. Tatjana sangat mampu memerankan tokoh Mia, Tatjana terlihat
seperti seseorang yang memang terkenan penyakit kanker, karakter
pribadi Tatjana yang lembut dan berani sama dengan tokoh Mia yang
pemberani namun lembut.
Tatjana juga berhasil didaulat untuk membintangi beberapa video
klip dari penyanyi kondang seperti Afgan Syahreza. Dalam film Get
Married, Tatjana yang memiliki tinggi 170 cm ini berperan sebagai
Sophie yang pada seri sebelumnya di perankan oleh Kimberly Ryder.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira
5 Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
50
b. Alessandra Khadijah
Sumber: Film I Am Hope
Alessandra Khadijah Usman lahir 21 Desember 1988, adalah
Runner-up II Puteri Indonesia 2010, dan mewakili Indonesia pada
kontes Miss Asia Pacific 2011. Alessandra Khadijah Usman atau yang
biasa disapa Sandra in merupakan perwakilan provinsi Gorontalo pada
ajang Puteri Indonesia 2010. 6
Dalam Film I Am Hope Sandra berperan sebagai Maia, yaitu
teman imajinasi Mia yang selalu memberi semangat untuk Mia agar
tegar menjalani semua ujian, yang dimana sebenarnya itu adalah diri
Mia sendiri.
Sandra berhasil memerankan Toko Maia, walaupun
karakternya bertolak belakang dengan diri dia sendiri. Sandra
merupakan salah satu finalis Putri Indonesia, Sandra terkenal dengan
sikapnya yang lembut dan anggun, tetapi dalam film I Am Hope
Sandra berperan sebagai wanita yang cukup tidak memperdulikan
penampilan dan cara berbicara yang apa adanya.
Sumber:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alessandra_Khadijah_Usman
6Wikipedia.Link:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alessandra_Khadijah_Usman. Diakses
pada Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
51
c. Fachri Albar
Sumber: Film I Am Hope
Fachri Albar lahir di Jakarta, 15 November 1981 adalah
seorang Aktor yang merupakan putra kedua dari Ahmad Albar. Film
yang pernah dibintangi pria berdarah Arab ini adalah Alexandria, Kala,
dan Pintu Terlarang arahan sutradara handal Joko Anwar. 7
Dalam Film I Am Hope Fachri berperan sebagai David, yaitu
laki-laki yang membantu Mia untuk mewujudkan mimpi membuat
pertunjukkan, David juga yang akhirnya menjadi cinta sejati Mia dan
menikahi Mia.
Fachri berhasil memerankan tokoh David, karena sifat David
dan Fachri tidak jauh berbeda, yaitu penyayang, pemberani dan tegas.
Sifat tersebut merupakan sifat Fachri yang selama ini dikenal oleh
publik.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fachry_Albar
d. Tio Pakusadewo
7 Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fachry_Albar. Diakses pada Minggu 16
April 2017. Pukul 14.00 WIB.
52
Sumber: Film I Am Hope
Irwan Susetio Pakusadewo lahir di Jakarta, 2 September 1963,
lebih dikenal sebagai Tio Pakusadewo adalah aktor Indonesia. Tio
Pakusadewo mulai dikenal oleh publik Indonesia setelah berperan
dalam film layar lebar Cinta Dalam Sepotong Roti arahan Garin
Nugroho pada tahun 1990. 8
Dalam Film I Am Hope Tio berperan sebagai ayah Mia dengan
nama Raja Abdinegara, peran yang dimainkan Tio sosok lelaki yang
kuat dan tegas. Ia selalu mendampingi Mia dalam keadaan apapun,
sebagai ayah Tio juga sangat memperhatikan penyakit Mia, dan Raja
menjadi orang yang selalu mendukung Mia untuk melakukan
kemoterapi walaupun awalnya Mia tidak ingin melakukan kemo.
Senada dengan Fachri Tio juga memerankan tokoh yang
sifatnya hampir sama dengan karakter aslinya. Dibalik sifatnya yang
keras dan tegas, namun Tio juga seseorang yang lembut karena sangat
menyayangi anaknya.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tio_Pakusadewo
8 Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tio_Pakusadewo. Diakses pada Minggu
16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
53
e. Febi Febiola
Sumber: Film I Am Hope
Feby Febiola lahir di Jakarta, 24 Mei 1978 adalah seorang
Aktris dan penyanyi Indonesia. Ia memulai karier dengan menjadi
model pada majalah remaja. Kemudian Ia merambah ke dunia seni
peran dan tarik suara.
Namanya mulai dikenal publik lewat sinetron "Tersanjung"
sebagai Tante Amerika. Tahun 2006, Feby yang bedarah Batak ini
secara perlahan tinggalkan dunia akting dan fokus pada menyanyi,
terutama lagu rohani. 9
Dalam Film I Am Hope Febi berperan sebagai ibunda Mia, Febi
tidak banyak terlibat scene dalam Film I Am Hope, karena peran
ibunda Mia harus meninggal akibat penyakit kanker.
Febi tidak terlalu banyak scene pada Film I Am Hope, namun
karakter asli keibuannya di tunjukkan pada aktingnya sebagai madina.
Madina seorang ibu yang menyayangi anaknya, begitu juga dengan
Febi yang memang sudah memiliki anak, tentu tidak terlalu sulit bagi
Febi utuk memerankan Tokoh Madina.
9 Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Feby_Febiola. Diakses pada Minggu 16
April 2017. Pukul 14.00 WIB.
54
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Feby_Febiola
f. Ray Sahetapy
Sumber: Film I Am Hope
Ferene Raymond Sahetapy atau lebih dikenal dengan nama Ray
Sahetapy lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, 1 Januari 1957
merupakan aktor berkebangsaan Indonesia.
Ray merupakan salah satu pengurus PARFI (Persatuan Artis Film
Indonesia). Saat kecil, ia tinggal di Panti Asuhan Yatim Warga
Indonesia yang ada di Surabaya.
Lewat film Noesa Penida (1988) garapan Galeb Husen dan
ditulis Asrul Sani ini, Ray dinominasikan sebagai aktor terbaik pada
FFI 1989. Pada pertengahan 2006, Ray kembali aktif di dunia film
yang sebelumnya berhenti karena kasus perceraian, dengan
membintangi Dunia Mereka garapan sutradara Lasja Fauzia dan
menyandingkan dirinya dengan aktris Ira Wibowo. Bahkan kongres
PARFI pada tahun yang sama memilih Ray Sahetapy menjadi salah
55
satu ketuanya. Dalam Film I Am Hope Ray berperan sebagai Dokter,
yaitu Dokter yang menangani pengobatan Mia.10
Ray berhasil memerankan tokoh sebagai dokter, walaupun
memang Ray bukan seorang dokter. Ray mampu menjelaskan secara
detail penyakit kanker kepada Mia. Hal itu yang menunjukkan bahwa
Ray mampu berperan sebagai dokter.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ray_Sahetapy
g. Kenes Andari
Sumber: Film I Am Hope
Kenes Andari atau yang lebih dikenal dengan Asmara
Siswandari adalah seorang aktris dan model berkebangsaan Indonesia.
Debut awalnya di dunia entertainment adalah dengan menjadi model
sebelum kemudian menjadi bintang layar lebar. Ia turut bermain dalam
film "Dilema" yang diproduseri oleh Wulan Guritno.
Selain itu, Kenes juga bermain dalam film "Hello Goodbye"
bersama Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan yang akan rilis di tahun
10
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ray_Sahetapy Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
56
2012. Tak hanya itu, Kennes juga pernah bekerja di belakang layar
menjadi co-produser dari film "Catatan Harian Si Boy".11
Dalam Film I Am Hope Kenes berperan sebagai Dokter Ayu,
yaitu Dokter yang menangani pengobatan Mia dan selalu memberi
semangat kepada Mia untuk bisa sembuh.
Kenes mempunyai peran yang sama dengan Ray yaitu sebagai
dokter. Kenes juga memeberi keterangan secara detail tentang penyakit
Mia. Kenes tidak terlalu banyak dalam film I Am Hope.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenes_Andari
h. Ariyo Wahab
Sumber: Film I Am Hope
Ariyo Wahab mengawali karier di dunia hiburan melalui jalur
musik, sebagai vokalis bersama grup band kampus, 24 Hours (1992-
1996) yang digawangi oleh Freddy (Guitar), Bango (Bass), dan Ai
(Drum). Kemudian Aryo hijrah ke grup band Ungu band (1996-1997)
yang digawangi oleh Ekie (Gitar), Aryo (Bass), dan Pasha (drum),
Michael (vokal).
11
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenes_Andari. Diakses pada Minggu
16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
57
Kemudian, ia merambah ke dunia layar lebar dengan bermain
dalam film Biarkan Bintang Menari pada tahun 2003. Beberapa film
lain yang juga dibintangi oleh Aryo. 12
Dalam Film I Am Hope aryo berperan sebagai Rama Sastra,
Yaitu orang yang juga berperan penting dalam pertunjukkan teater
Mia. Rama mempunyai Rumah Produksi yang cukup terkenal, awalnya
Rama menolak Skenario Mia, tetapi karena bantuan David dan
Skenario yang dibuat bagus, akhirnya Rama menerima Skenario
tersebut, Rama juga menjadi Produser dalam pertunjukkan tersebut dan
Mia sebagai Sutradara.
Aryo berperan sebagai seseorang yang bergelut di dunia
hiburan, sesuai dengan kehidupan pribadinya. Namun bidangnya saja
yang berbeda, dalam kehidupan pribadinya Aryo sebagai musisi,
sedangkan dalam film I Am Hope Aryo berperan sebagai Rama yang
seorang produser pertunjukkan teater.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aryo_Wahab
D. Tim Produksi Film I Am Hope
Tabel 3.1
Nama Keterangan
Alkimia Production Production
Willawati Executive Producer
12
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aryo_Wahab. Diakses pada Minggu
16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
58
Wulan Guritno, Janna Soekasah
Joesoef, Amanda Soekasah
Producer
Adilla Dimitri Director
Dino Hamid, Muhammad
Shariza Rizadi Putra
Associate Producer
Adilla Dimitri, Renaldo Samsara Story & Script Writer
Aline Jusria Film Editor
Andi A. Manoppo Post Producer
Angie Halim Art Director
Aghi Narottama, Bemby Gusti Music Director
Satrio Budiono Sound Designer
Dwi Budi Priyanto Sound Recordist
Tania Soeprapto, Rinaldi Fikri Costume
Novie Aryantie Make Up
Dessy Erlangga Casting Director
Agus Demang, Suenik, Yani Camera
Threeanova Vicktorinov, Gilang
Rausin
Documentation Team
Rezha, Lukman, Julius Yudha Behind The Scene
RAN Official Theme Song
Sumber : Film I Am Hope by Adillah Dimitri, Alkimia Production
tahun 2016.
59
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Dimensi Teks
Pada model Van Dijk dimensi teks terdiri dari tiga struktur atau
tingkatan, yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro, yang
masing-masing saling mendukung.1
1. Struktur Makro
1) Tematik
Tema atau topik menggambarkan gagasan utama atau pesan
inti dari skenario film I Am Hope, yang bertujuan untuk memberikan
informasi penting. Tema merupakan sebuah ungkapan yang
disampaikan oleh penulis secara tersirat, yang dimengerti oleh
khalayak dan menjadi acuan dari keseluruhan cerita.
Dalam skenario film I Am Hope tema atau topik yang
diambil, yaitu tentang kisah kesabaran dan usaha (ikhtiar) seorang
remaja dalam melawan penyakit kanker, tetapi tidak putus asa untuk
tetap meraih mimpinya.
1. Tentang Kesabaran
Kesabaran merupakan salah satu hal yang digambarkan
pada film I Am Hope, dimana pada tokoh remaja yang bernama
Mia tetap tegar meskipun terkena penyakit yang berbahaya, yaitu
1 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 274
60
kanker. Penyakit kanker sangat menguji kesabaran pada tokoh
Mia.
Kesabaran pada film I Am Hope digambarkan bahwa sabar
bukan berarti hanya berdiam diri menerima keadaan dan
menunggu hal-hal yang akan terjadi, kesabaran pada film I Am
Hope menunjukkan kekuatan atau ketegaran seorang remaja
dalam menghadapi hal buruk yang dialaminya.
Penulis menggambarkan karakter Mia seseorang yang
mempunyai sifat sabar sesuai dengan perintah Allah pada Al-
Qur‟an bahwa manusia harus mempunyai sifat sabar, Imam
Ghazali berpendapat juga bahwa sabar bukan berarti hanya
berdiam diri, tetapi harus diiringi dengan do‟a dan usaha untuk
merubah keadaan manusia itu sendiri.
Karakter sifat sabar Mia memang tidak terlalu ditonjolkan
pada skenario, tetapi diperlihatkan melalui adegan yang
diperankan oleh Mia. Pengobatan kanker butuh proses yang lama
dan banyak tahap yang harus dilewati. Tokoh Mia berhasil
merealisasikan apa yang tertuang dalam skenario melalui adegan
saat menjalankan kemoterapi dan efek kemoterapi.
2. Tentang Ikhtiar
Ikhtiar bukan hanya usaha, atau semata-mata upaya untuk
menyelesaikan persoalan yang tengah membelit. Ikhtiar adalah
konsep Islam dalam cara berpikir dan mengatasi permasalahan.
61
Dalam ikhtiar terkandung pesan taqwa, yakni bagaimana kita
menuntaskan masalah dengan mempertimbangkan apa yang baik
menurut Islam, dan kemudian menjadikannya sebagai pilihan
apapun konsekuensinya, dan meskipun tidak populer atau terasa
berat.2
Ikhtiar pada skenario film I Am Hope menggambarkan
usaha tokoh Mia dalam mewujudkan mimpinya. Mia memang
terkena penyakit kanker, tetapi itu bukan penghalang bagi Mia
untuk menghentikan langkahnya dalam meraih semua mimpi-
mimpinya.
Pada skenario film I Am Hope, saat tokoh Mia difonis
penyakit kanker, Mia sangat sedih dan kecewa dengan
keadaannya, tetapi hal itu tidak menjadikan Mia berputus asa dan
menyerah dengan keadaannya, Mia justru termotivasi dengan
keadaannya, bahwa dalam sisa hidupnya dia harus bisa meraih
apa yang menjadi impiannya. Penyakit kanker dalam masyarakat
pada umumnya dianggap menjadi penghalang untuk melakukan
sesuatu, dalam skenario ini menepis semua anggapan yang ada
dimasyarakat pada umumnya bahwa penyakit bukan sesuatu
penghalang tetapi motivasi.
2. Superstruktur (Skematik)
2 Muhammad Harish Abdurrahim. Pengertian Ikhtiar dan Tawakal beserta hikmahnya.
2017 Link : googleweblight.com/lite_url=http://tutorial-blogz.blogspot.com/2014/10/pengertian-
ikhtiar-dan-tawakal-beserta-hikmahnya.htm. diakses pada 08 Juli 2017, pukul. 11.21 WIB
62
Skematik merupakan strategi yang digunakan oleh penulis untuk
menentukan dalam pengemasan pesan dengan memberikan tekanan pada bagian
yang akan didahulukan dan bagian yang diakhir.3 Strategi ini juga menentukan hal
yang penting yang disampaikan pada I Am Hope. Pada skematik terdiri dari empat
bagian yaitu, pendahuluan, isi (konflik), pemecahan konflik, dan penutup atau
kesimpulan.
Pertama : Pembukaan menampilkan seorang ibu yang bernama Madina
dan anaknya yang bernama Mia. Mereka sedang piknik di taman dan Madina
membacakan buku cerita tentang sebuah mimpi kepada Mia. Matahari terbit
dengan cerah, perlahan menerangi mereka yang terlihat sangat bahagia, Mia juga
begitu menyukai buku cerita yang dibacakan oleh Madina.
Kedua : Pada isi masuklah bagian-bagian adegan klimaks atau konflik.
Pada bagian ini terlihat para tokoh pemain yang berjuang melawan konflik. Dalam
film I Am Hope konflik pertama ketika ibunda Mia meninggal karena penyakit
kanker dan raja mengalami kebangkrutan, semua uang raja habis untuk biaya
pengobatan ibunda Mia.
Sedangkan raja harus berjuang kembali untuk mencari uang untuk
pengobatan Mia yang juga terkena penyakit kanker seperti ibundanya. Raja
berniat menjual gitar kesayangannya, tetapi masih belum ada yang membeli juga.
Begitu pula juga dengan Mia yang berusaha untuk membantu mencari
uang untuk kehidupan mereka selanjutnya dan pengobatan penyakitnya dengan
menawarkan skenario pada rumah produksi. Mia selalu menunggu kabar dari
3 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 231.
63
rumah produksi yang didatanginya sampai akhirnya Mia hanya mendapatkan
harapan palsu dari rumah produksi tersebut.
Konflik selanjutnya ketika Ayahnya ingin Mia fokus dengan pengobatan
tanpa harus memikirkan apapun yang dapat mengganggu, tetapi Mia tetap
bertahan dengan mimpinya untuk membuat sebuah pertunjukkan, yang mungkin
saja menurut ayahnya dapat menganggu proses pengobatan.
Ketiga : Pada pemecahan konflik atau solusi ada penambahan tokoh baru
yang menjadi pemecah masalahnya. Tokoh David yang dapat membuat skenario
Mia diterima oleh Rama Sastra membuat kehidupan Mia semakin berwarna lebih
bersemangat dan dapat membantu keuangan keluarga Mia.
Berdeda dengan perasaan ayah Mia yang justru sedih dengan kejadian ini,
ayah mia khawatir dengan keadaan Mia yang sedang sakit, tetapi ia harus
mempersiapkan pertunjukkan. Kekhawatiran ayah Mia sedikit berkurang dengan
janji Mia yang akan tetap menjalani pengobatan walaupun sibuk dengan persiapan
pertunjukkan.
Keempat : Ending/Penutup (Akhir Cerita). Akhir dari cerita Film I Am
Hope, yaitu Mia berhasil sembuh dari penyakit kankernya, Mia dan ayahnya juga
dapat memperbaiki masalah ekonomi mereka dengan keberhasilan pertunjukkan
Mia.
Selain Mia berhasil meraih mimpinya, Mia juga menemukan cinta
sejatinya dengan laki-laki bernama David. Mia dan David mempunyai satu anak
perempuan dan Mia juga sedang mengandung anak kedua.
3. Struktur Makro
64
a. Semantik
1. Latar
Latar merupakan kejadian atau peristiwa yang digunakan
untuk menyajikan teks atau cerita. Peristiwa yang dipilih akan
menentukan arah pandangan publik atau khalayak.4 Latar yang
dibangun oleh penulis slenario skaligus sutradara Film I Am Hope
adalah yang pertama, penonton diarahkan pada latar belakang
kehidupan Mia yang sangat kekeluargaan. Dijelaskan pada film ini
bahwa Mia merupakan anak satu-satunya dari sepasang suami istri yang
bernama Raja dan Madina, pasangan ini merupakan pasangan yang
menyukai seni, terbukti dengan Raja seorang musisi dan madina
seorang penulis skenario dan sutradara pertunjukkan teater.
Sedangkan latar tempat dan suasana pada film ini adalah latar
perkotaan. Keluarga Mia hidup di daerah perkotaan, asal usul kedua
orang tua Mia juga dari daerah perkotaan dan semua konflik atau
permasalahan yang diangkat pada film ini, semuanya terjadi di daerah
perkotaan.
Sejak kecil Mia selalu terlibat dalam projek pertunjukkan
tetaer ibunya, entah itu peran yang kecil sampai dengan peran utama.
Kesabaran keluarga Mia diuji saat ibunya madina mengalami sakit yang
cukup parah yaitu, kanker. Selain harus menerima kenyataan pahit
4 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 235.
65
karena ibunya sakit keras, keluarga Mia juga mengalami kesulitan
keuangan.
Mereka terpaksa menjual rumah besarnya untuk pengobatan
Madina, dan harus tinggal dirumah yang lebih kecil. Setelah mereka
tinggal dirumah yang lebih kecil sampai akhirnya ibunda Mia
meninggal dunia. Mia dan Raja sangat terpukul atas kejadian ini,
mereka sangat merasa sedih dan kehilangan sosok madina yang setiap
hari memberi semangat kepada mereka, tetapi Mia tidak larut dalam
kesedihan yang mereka alami, karena Mia yakin bahwa ini sudah
merupakan jalan yang terbaik dan Allah lebih sayang kepada ibunya.
2. Detil
Dalam detil, gambaran hal yang menguntungkan penulis
skenario akan diuraikan atau dijelaskan secara detil dan terperinci,
sebaliknya jika gambaran hal yang tidak menguntungkan bagi penulis,
maka diungkapkan secara tidak terperinci dan detil informasi akan
dikurangi.5 Berikut tabel elemen detil yang terdapat dalam skenario
Film I Am Hope.
Analisa pada elemen detil, terdapat pada beberapa halaman pada
skenario film I Am Hope, pada bagian yang terdapat detil merupakan
informasi yang diungkapkan secara rinci. Informasi yang diungkapkan
secara detil adalah informasi mengenai kanker, karena informasi
5 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 238.
66
mengenai kanker akan bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi
pengetahuan baru untuk masyarakat.
Tabel 4.1
Detil
Halaman
Skenario
Detil Keterangan
12-13
DOKTER
..yang mencurigai, sebagai sel..
(jeda)
Tumor aktif. BERCAK PUTIH yang
berbentuk seperti lingkaran; SATU,
kirakira diameter 2.5cm pada paru-
paru kanan, dan BEBERAPA, dengan
diameter 0.5 s/d 1.5cm menyebar
tidak beraturan pada paru-paru kiri.6
Pada Film ini, elemen
detil terdapat pada
skenario halaman 12-13,
teks skenario tersebut
menggambarkan dengan
detil dan rinci saat awal
Mia terdiagnosa
penyakit kanker.
19-20
DR. AYU (V.O.)
Ya memang ada dua jenis kanker
paruparu..
INT. RUANG DOKTER, RUMAH SAKIT
- PAGI
Raja dan Mia duduk mendengarkan
penjelasan tim Dokter. Maia
Pada skenario halaman
19-20 untuk adegan
selanjutnya, dijelaskan
dengan detil
perkembangan penyakit
Mia setelah menjalani
pemeriksaan lebih lanjut.
6 Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 12-13.
67
berdiri di belakang mereka.
DR. AYU
..yaitu NSCLC, kanker paru-paru non
sel kecil, atau SCLC, kanker paruparu sel
kecil. NSCLC merupakan tipe yang paling
umum dan tidak seagresif SCLC. Tingkat
penyebarannya juga berbeda. Jadi kalau
kita melakukan diagnose secara dini,
dengan pembedahan, radiasi atau
kemoterapi.. Masih ada harapan untuk
kesembuhan.
DOKTER
Kamu harus konsentrasi ke penyakit kamu
dulu. Ini tidak main-main. Kamu harus
memberikan perhatian khusus untuk
pengobatanmu.7
38-39
INT. KAFE - MALAM
Bersama Mia, Maia dan David yang sedang
duduk dengan Rama Sastra.
RAMA SASTRA
Oke. Gue bisa liat kalo lu emang penulis.
Dan mungkin potensial sutradara berbakat.
Pada Skenario halaman
38-39 diperlihatkan
secara detil dan terpirinci
alasan Rama Sastra
menyukai skenario yang
dibuat oleh Mia. Rama
7 Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 19-20.
68
MIA
Makasih, mas.
RAMA SASTRA
Gue bener-bener suka sama konsep ini.
Kata „harapan‟ mungkin bisa diartikan
bermacam-macam hal bagi bermacam-
macam orang, tapi, untuk karakter utama di
sini, bagi Maia, harapan adalah sesuatu
yang harus terjadi di dalam hidupnya. Gue
suka, titik.
MIA
Mas Rama, boleh nggak untuk proses
pengisian musiknya, saya minta ayah
saya sendiri?
RAMA
Bokap lu? Siapa?
MIA
Raja Abdinegara.
RAMA
Oh, lu anaknya!?
RAMA
Sip! Jadi!8
juga menyukai cara
pandang Mia tentang
harapan.
8 Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 38-39.
69
3. Maksud
Elemen maksud merupakan elemen yang melihat informasi
secara tegas dan jelas, serta merujuk langsung pada fakta.9 Elemen
maksud mengungkapkan informasi penting mengenai sesuatu hal.
Elemen maksud berkaitan dengan elemen detil, karena
informasi yang penting tentu akan diungkapakan secara detil dan rinci.
Elemen maksud pada skenario film I Am Hope, berbicara mengenai
kesehatan, informasi kesehatan dianggap penting pada skenario, karena
ini menjadi kasus utama yang diangkat, yaitu tentang kanker.
4. Praanggapan
Elemen praanggapan pada skenario ini terlihat pada cerita yang
dibuat oleh penulis yang mengarahkan anggapan khalayak yang
bermakna bahwa seseorang yang terkena penyakit kanker akan
meninggal.
Elemen praanggapan pada skenario ini penulis memberikan
makna yang berisi anggapan penolakan dari skenario sebelumnya, yang
beranggapan bahwa seseorang yang terkena penyakit kanker tidak
selalu meninggal. Pada akhir cerita penulis kembali menggiring
anggapan khalayak bahwa, seseorang yang terkena penyakit kanker
bisa sembuh dan melanjutkan hidupnya. Kesembuhan tidak hanya
dengan pengobatan, tetapi juga dengan kesabaran, harapan, do‟a dan
keyakinan untuk sembuh. Tokoh Mia pada cerita ini digambarkan
9 Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 240.
70
merupakan sosoksosok yang selalu berusaha untuk sembuh dan
berusaha mengejar mimpinya, walaupun banyak halangan dan
rintangan yang dihadapi.
5. Nominalisasi
Elemen Nominalisasi membahas mengenai pemain yang akan
memrankan film I Am Hope, pada skenario terdapat nama-nama
pemain, diantaranya :
Tabel 4.2
Peran Pemain
No. Nama Pemain Karakter
1 Tatjhana Saphira
sebagai Mia
Dalam Film I Am Hope Tatjhana berperan
sebagai Mia, remaja yang berjuang
melawan penyakit kanker dan
menginspirasi untuk para remaja untuk
tetap bersemangat dalam meraih mimpi.
2 Alessandra
Khadijah sebagai
Maia
Sandra berhasil memerankan Toko Mia,
walaupun karakternya bertolak belakang
dengan diri dia sendiri. Sandra merupakan
salah satu finalis Putri Indonesia, Sandra
terkenal dengan sikapnya yang lembut dan
anggun, tetapi dalam film I Am Hope
Sandra berperan sebagai wanita yang
cukup tidak memperdulikan penampilan
dan cara berbicara yang apa adanya.
3 Fachri Albar
sebagai David
Fachri berhasil memerankan tokoh David,
71
karena sifat David dan Fachri tidak jauh
berbeda, yaitu penyayang, pemberani dan
tegas. Sifat tersebut merupakan sifat
Fachri yang selama ini dikenal oleh
publik.
4 Irwan Susetio
Pakusadewo
sebagai Raja
Dalam Film I Am Hope Tio berperan
sebagai ayah Mia dengan nama Raja
Abdinegara, peran yang dimainkan Tio
sosok lelaki yang kuat dan tegas. Ia selalu
mendampingi Mia dalam keadaan apapun,
sebagai ayah Tio juga sangat
memperhatikan penyakit Mia, dan Raja
menjadi orang yang selalu mendukung
Mia untuk melakukan kemoterapi
walaupun awalnya Mia tidak ingin
melakukan kemo.
5 Febi Febiola
sebagai Madina
Dalam Film I Am Hope Febi berperan
sebagai ibunda Mia, Febi tidak banyak
terlibat scene dalam Film I Am Hope,
karena peran ibunda Mia harus meninggal
akibat penyakit kanker.
72
6 Ferene Raymond
Sahetapy sebagai
Dokter Ray
Ray berhasil memerankan tokoh sebagai
dokter, walaupun memang Ray bukan
seorang dokter. Ray mampu menjelaskan
secara detail penyakit kanker kepada Mia.
Hal itu yang menunjukkan bahwa Ray
mampu berperan sebagai dokter.
7 Kenes Andari
sebagai Dokter
Ayu
Dalam Film I Am Hope Kenes berperan
sebagai Dokter Ayu, yaitu Dokter yang
menangani pengobatan Mia dan selalu
memberi semangat kepada Mia untuk bisa
sembuh.
Kenes mempunyai peran yang sama
dengan Ray yaitu sebagai dokter. Kenes
juga memeberi keterangan secara detail
tentang penyakit Mia. Kenes tidak terlalu
banyak dalam film I Am Hope.
8 Ariyo Wahab
sebagai Rama
Sastra
Dalam Film I Am Hope aryo berperan
sebagai Rama Sastra, Yaitu orang yang
juga berperan penting dalam pertunjukkan
teater Mia. Rama mempunyai Rumah
73
Produksi yang cukup terkenal, awalnya
Rama menolak Skenario Mia, tetapi
karena bantuan David dan Skenario yang
dibuat bagus, akhirnya Rama menerima
Skenario tersebut, Rama juga menjadi
Produser dalam pertunjukkan tersebut dan
Mia sebagai Sutradara.
Pada skenario hanya terdapat delapan pemain utama yang
mendukung film I Am Hope, Tokoh Mia dan Raja menjadi pusat yang menjadi
jalan cerita. Semua pemain mempunyai karakter yang protagonasi, tidak ada
pemeran antagonis, karena skenario bergenre drama yang berbicara mengenai
kesehatan dan keluarga, kisah ini juga sangat inspiratif. Pemain yang terlibat tidak
terlalu banyak, membuat setiap adegan scene yang dibuat secara sederhana dan
kondusif. Hal ini juga yang membuat dialog yang ada pada skenario mudah
dimengerti oleh pemain. Pemain yang memerankan skenario mamu untuk
membangun semua karakter yang ada pada sekanrio, karena pemain yang terlibat
cukup membunyai jam terbang yang cukup lama dalam dunia akting, namun ada
juga beberapa pemain yang baru dalam dunia akting. Walaupun baru tetapi para
pemain baru mampu untuk memerankan karakter yang sudah ditentukan pada
skenario.
b. Sintaksis
1. Koherensi
74
Koherensi merupakan kata penghubung atau kalimat dalam sebuah
teks. Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat
dihubungkan sehingga tampak koheren.10
Koherensi dapat diamati
dengan memakai kata penghubung (konjungsi) : karena, dan, tetapi,
seperti, namun, meskipun, demikian, dan sebagainya. Dalam film I Am
Hope dapat terlihat pada table 4.10 :
Table 4.3
Koherensi
Halaman
Skenario
Skenario Keterangan
21 MIA
Gue gak mau kemo..
(jeda)
Kalau empat dari delapan bulan
vonis gue pake buat kemo dan
kondisi gue malah gak ada
kemajuan, empat bulan nyenengin
papa juga yang gue buang dari
delapan bulan sisa waktu yang gue
punya sama dia.11
Pada skenario ini
menceritakan bahwa
Mia menyatakan tidak
ingin untuk
kemoterapi,
selanjutnya ia
menjelaskan alasan
kenapa ia tidak ingin
kemoterapi
29 DR. AYU Pada skenario ini
10
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 242. 11
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 21.
75
Ini memang bukan tempat saya
untuk berbicara seperti ini. Tapi
proses pengobatan juga butuh
keyakinan mental Mia sendiri
untuk sembuh.12
menceritakan dokter
yang memberi
keyakinan kepada
Mia untuk yakin bisa
sembuh dari penyakit
kankernya.
2. Bentuk Kalimat
Elemen bentuk kalimat berhubungan dengan cara berikir logis.
Prinsip kausalitas, yaitu menanyakan apakah A yang menjelaskan B,
ataukah yang menjelaskan A.13
Bentuk kalimat pada skenario terdiri
dari dua kalimat, yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Pada seknario film I Am Hope, kalimat langsung terdapat lebih
banyak dibandingkan dari kalimat tidak langsung. Kalimat langsung
lebih banyak karena skenario berisi dialog yang akan diperankan oleh
pemain. Skenario juga terdiri dari kalimat kalimat berita, perintah dan
juga kalimat Tanya. Kalimat berita berisi mengenai kalimat yang
mengabarkan tentang penyakit Mia, yaitu masalah kanker. kemudian
pada kalimat perintah berisi menganai perintah ayahnya kepada Mia,
terutama mengenai raja yang ingin Mia menjalani kemoterapi dan
perintah untuk Mia tidak terlalu capek dalam mempersiapkan
pertunjukkan teater.
12
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 29. 13
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 251.
76
Pada kalimat tanya terdapat kalimat tanya yang membutuhkan
jawaban, karena pada skenario setiap kalimat tanya ada juga kalimat
jawaban yang menjawab setiap pertanyaan.
3. Kata Ganti
Elemen kata ganti merupakan alat yang digunakan penulis untuk
menunjukkan penempatan tokoh dalam sebuah wacana,14
dalam hal ini
skenario. Berbagai kata ganti digunakan sebagai strategi menyesuaikan
dengan keadaan yang ada. Dalam film I Am Hope kata ganti yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Table 4. 4
Kata Ganti
Halaman
Skenario
Skenario Keterangan
3
MIA
Salah satu hal yang paling aku
kagumi dari mama, ia dapat
menginspirasi orang banyak.15
Dalam teks tersebut
Mia mengganti
namanya dengan
menggunakan kata
ganti aku, sebagai
penyebutan untuk
dirinya.
4 MIA Dalam teks tersebut
14
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 253. 15
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 3.
77
Papa dan mama selalu menjadi
inspirasiku. Sungguh bersyukur aku
menjadi buah hati mereka.16
sebutan untuk orang
tua menggunakan
kata ganti papa dan
mama.
27-28
MIA
Mba!
WANITA GEMUK
Ya?
MIA
Saya kan belum kasih kontak saya.
Gimana caranya hubungi saya?
WANITA GEMUK
Kamu gak mungkin gak nulis
kontak kamu di halaman utama
naskah ini kan?
MIA
Oh iya ya.. Maaf, mba.17
Dalam teks tersebut
untuk wanita yang
baru dikenal atau
baru bertemu dan
lebih tua
menggunakan kata
ganti mba. Kata mba
dianggap sopan dan
dianggap
menghormati orang
yang lebih tua.
38
RAMA SASTRA
Oke. Gue bisa liat kalo lu emang
penulis. Dan mungkin potensial
sutradara berbakat.
Dalam teks tersebut
untuk laki-laki yang
lebih tua dan
jabatannya lebih
16
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 4. 17
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 27-28.
78
MIA
Makasih, mas.18
tinggi menggunakan
kata ganti mas.
Seperti Mia yang
memanggil Rama
dengan sebutan mas,
karena Rama adalah
atasan Mia dan Rama
mempunyai Usia
yang lebih tua dari
Mia.
c. Stilistik
Stilistik atau style diartikan sebagai gaya bahasa.19
Gaya bahasa
digunakan oleh penulis untuk membuat ciri khas dalam tulisannya dan
untuk maksud tertentu. Dalam film I Am Hope penulis skenario
menggunakan gaya bahasa perkotaan, yaitu bahasa yang sederhana yang
setiap hari digunakan oleh masyarakat perkotaan.
d. Retoris
1. Grafis
Elemen grafis melihat sesuatu hal yang menonjol, yang dilihat dari
sisi pengambilan gambar. Teknik ini biasanya digunakan untuk
menjelaskan suatu hal tertentu yang menjadi bagian penting yang ingin
18
Adilla Dimitri. Skenario Film I Am Hope. 2016. h 38. 19
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 82.
79
disampaikan dari sebuah film.20
grafis yang terdapat dalam film I Am
Hope, diantaranya :
Table 4.5
Grafis
Durasi Potongan Adegan Keterangan
00:05:23
Gambar 4.11.1 Potongan Adegan:
Grafis
Pada potongan adegan
ini elemen grafis
terdapat pada gambar
obat yang terlihat
lebih fokus, potongan
adegan ini bercerita
tentang Madina
ibunda Mia yang
terkena penyakit
kanker.
00:10:20
Gambar 4.11.2 Potongan Adegan:
Grafis
Pada potongan adegan
ini elemen grafis
terdapat pada gambar
gelang di tangan yang
terlihat lebih fokus,
gelang tersebut adalah
pemberian dari ibunda
20
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 83.
80
Mia, gelang itu
dianggap Mia sebagai
harapan yang selalu
ada. Potongan adegan
ini bercerita tentang
Mia yang mengetahui
bahwa dirinya juga
terkena penyakit
kanker seperti ibunya.
Saat mengetahui
terkena kanker, Mia
langsung memegang
gelang pemberian
ibundanya, karena
Mia yakin bahwa
dirinya mempunyai
harapan untuk
sembuh.
01:39:51
Gambar 4.11.3 Potongan Adegan:
Pada potongan adegan
ini elemen grafis
terdapat pada gambar
pertunjukkan Mia,
yang diberi efek hitam
81
Grafis disampingnya
sehingga membuat
pertunjukkan Mia
terlihat lebih fokus
dan terlihat lebih
dramatis.
2. Metafora
Metafora diartikan sebagai kiasan atau ungkapan yang dijadikan
sebagai landasan berfikir, pendapat yang diungkapkan dijadikan alasan
pembenar kepada publik.21
Ungkapan yang dituangkan dalam teks
mengandung makna yang dalam. Dalam skenario I Am Hope kalimat
yang denotatif lebih banyak dibandingkan dengan kalimat konotatif,
karena dalam skenario kalimat langsung mendominasi. Sedangkan
kalimat konotatif lebih sedikit dan mengandung makna konotatif yang
positif.
3. Ekspresi
Ekspresi merupakan penggambaran pada wajah dan tubuh dari
perasaan yang sedang diperankan oleh pemain atau tokoh.22
Ekspresi
membuat khalayak terbawa oleh suasana yang sedang dimainkan,
keberhasilan pemeran atau tokoh dalam membawakan karakter yang
21
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 84. 22
Alex Sobur. Analisis Teks media. h 84.
82
diinginkan oleh penulis adalah ketika penonton merasa bahwa dirinya
juga merasakan apa yang sedang dirasakan oleh pemain.
Table 4.6
Ekspresi
Durasi Potongan Adegan Keterangan
00:12:22
Gambar 4.12.1 Potongan Adegan:
Ekspresi
Ekspresi yang teramat
sedih dari Mia dan
Raja karena
kehilangan orang
yang mereka cintai
yaitu Madina
00:09:57
Gambar 4.12.2 Potongan Adegan:
Ekspresi
Ekspresi yang teramat
sedih dari Mia karena
Mia mendengarkan
vonis dokter tentang
penyakit kanker yang
menyerang tubuhnya.
00:50:25
Gambar 4.12.3 Potongan Adegan:
Ekspresi
Ekspresi senang Mia
saat skenarionya
diterima oleh Rama
Sastra
83
01:11:32
Gambar 4.12.4 Potongan Adegan:
Ekspresi
Ekspresi kecewa dan
sedih Raja, karena
Mia tidak menuruti
apa yang dikatakan
olehnya untuk banyak
istirahat. Sampai
akhirnya tubuh Mia
drop karena kecapean.
01:44:41
Gambar 4.12.5 Potongan Adegan:
Ekspresi
Ekspresi kegembiraan
Mia dan Raja karena
pertunjukkan teater
Mia berjalan dengan
lancar dan sukses,
semua penonton
berdiri untuk tepuk
tangan.
B. Kognisi Sosial
Dalam kerangka analisis wacana Van Dijk, peneliti perlu
melakukan penelitian mengenai kognisi sosial, yaitu bagaimana kesadaran
mental dan cara berfikir penulis skenario dalam membuat sebuah teks.23
23
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. h 259.
84
Dalam hal ini, diuraikan bagaimanan penulis memandang masalah
sabar dan ikhtiar. Bagaimana kepercayaan, pengetahuan dan prasangka
penulis skenario terhadap masalah yang dialami oleh para penderita kanker
dalam menghadapi ujian. Penelitian pada kognisi sosial penting dilakukan
dan menjadi kerangka untuk memahami teks.
Dalam mencari penjelasan makna tersembunyi dari teks, perlu
dilakukan penelitian kognisis sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada
asumsi bahwa makna berasal dari pemakai bahasa yaitu mental dan cara
berfikir dari penulis skenario. Oleh karena itu dibutuhkan suatu penelitian
atas representasi kognisi dan strategi penulis skenario dalam memproduksi
skenario.
Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran,
pengetahuan, prasangka tertentu terhadap suatu peristiwa.24
Dalam hal ini
peneliti melakukan wawancara dengan penulis skenario film I Am Hope
yaitu Bapak Adilla Dimitri.
Film I Am Hope merupakan karya yang diangkat dari kisah
inspiratif dari seorang remaja yang terkena penyakit kanker. Perjuangan
seorang remaja yang berhasil melawan penyakit kanker, tidak hanya
berjuang melawan kanker, tokoh Mia juga berhasil menginspirasi para
remaja Indonesia untuk tetap meraih mimpi walaupun banyak ujian yang
harus dilewati.
24
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks media, h.260
85
”Kalo soal ide awalnya dari istri saya dan dua sahabatnya, yana
dan manda. Mereka ngebuat sebuah gerakan gelang harapan. Gelang
harapan itu kan memang dibuat yang akhirnya dijual satu gelang seratus
ribu rupiah, yang keuntungannya itu kita sumbangkan untuk para penderita
kanker, dari situ apa nih yang kita pikirin, gimana caranya kita nyumbang
kemampuan kita, karena kita kan manusia cuma punya kemampuan, dan
kemampuan yang kita miliki adalah membuat film dari dunia
entertainment, skil ini yang mau kita sumbangin, dari situ yaudah knapa
kita ngga buat filmnya, dengan tujuan untuk membuat ewernens lebih
besar lagi tentang kanker dengan harapan, gelangnya juga akan dibeli lebih
banyak lagi, dengan cara kaya gitu pasti banyak orang yang akan beli dan
tau dan akan menyumbang dan mungkin banyak yang bisa kita bantu kan
intinya sih itu knapa kita bikin film ini.”25
Latar belakang pembuatan film I Am Hope berawal dari sebuah
program sosial yang dikhususkan untuk para penderita kanker. Penulis
skenario merasa perlu untuk membuat film tentang kanker, karena penulis
berharap dengan adanya film tersebut membuat orang-orang dapat peduli
terhadap kesehatan dan mengetahui tentang program gelang harapan, yang
hasil penjualannya untuk membantu para penderita kanker.
”Saya jujur kalo pengetahuan islam saya itu kurang, tapi kalo
dirukun iman kita harus percaya yang namaya takdir baik dan takdir
buruk, itu menurut saya sangat dasar. Kalo kita percaya sama apa itu takdir
25
Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.30 WIB. Di
Cafe Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240.
86
buruk dan apa itu takdir baik, oh berarti semua itu cuma ujian nih,
sekarang masalahnya kita mau ngelewatin ujian itu dengan senyum dan
kita tau ya ini memang yang kita harus lewatin ini, kan artinya itu, ga tau
sih kalau saya nangkepnya percaya sama takdir buruk dan takdir baik ya
itu sesuatu yang ngga bisa kita pegang kan, cuma kita bisa jalanin.
Cuman tapi dengan ikhtiar, ikhtiar kan mencoba berusaha
semampu kita. Kita memang harus ikhtiar, tapi ko ngga nyambung udah
ada takdir kenapa kita harus ikhtiar kan gtu? Ya kan kalo kita ngga
berusaha kita ngga tau dan ngga ngerti maksudnya takdir buruk yang
menimpa kita ini apakah itu adalah sesuatu yang membuat kita lebih kuat
nantinya, kalo ikhtiar itu kan berarti kita berfikirnya positif kan oh
mungkin gua yang berhasil sekarang.
Cuman kegagalan gua yang kemaren itu membuat kita menjadi
lebih kaya dalam memutuskan sesuatu, gua ngga mungkin ngambil
keputusan kaya kemaren nih, salah nih, karena gua udah tau nih efeknya
kaya gini atau itu ngebuat kita jadi ketemu orang, orang itu ngobrol apa
kita jadi tau, sebenernya itu jadi kaya banyak pengalaman, tergantung kita
mau nangkepnya gimana, mau kita sedihin kaya aduh kesiksa banget hidup
gue atau ya udah kita percaya ajah sma rukun iman yang itu, yang
memang itu udah dasar ko.
Jujur saya orang islam, tapi saya ngga terlalu paham dan saya ngga
berani karena saya ngga paham dan ngga mempunyai ilmu itu lah, tapi
87
kalo saya ngeliat dari dasar, itu kan dasar banget, kaya negara kita
pancasila itu dasar banget kan.”26
Penulis berfikir bahwa takdir baik dan takdir buruk pasti akan
terjadi kepada manusia. Manusia hanya dapat menjalani semua takdir
tersebut, bagaimana menjalani sesuai apa yang ditangkap oleh fikiran
manusia itu sendiri. Penulis skenario beranggapan, manusia yang berfikir
positf pasti akan menjalani semua takdir Allah dengan sabar dan ikhtiar,
sedangkan manusia yang berfikir negative akan pasrah dengan takdir yang
terjadi tanpa adanya usaha untuk mengubah keadaannya.
Dalam film ini penulis menggambarkan manusia harus selalu
berfikir positif dalam menghadapi takdir Allah seburuk apapun. Kesabaran
pada Film I Am Hope digambarkan oleh tokoh Mia yang memerankan
seorang remaja yang sabar menerima takdir buruk Allah berupa penyakit
yang berbahaya berupa kanker. Kesabaran Mia tidak hanya dengan pasrah
menerima semua ujian, tetapi diiringi dengan usaha Mia untuk dapat
sembuh dari kanker, berupa kesabarannya menjalani kemoterapi.
Mia tidak hanya berjuang dan berusaha melawan penyakit kanker,
tetapi Mia juga berusaha mengejar mimpinya. Menurut penulis ketentuan
takdir baik dan takdir buruk merupakan dasar kepercayaan yang harus
diyakini, walaupun ada takdir yang sudah ditentukan, penulis beranggapan
manusia harus tetap berusaha, karena dengan usaha manusia menjadi
26
Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.30 WIB. Di
Cafe Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240.
88
mengerti bahwa takdir buruk yang menimpanya adalah ujian yang akan
membuat mmanusia itu menjadi lebih kuat dan tegar dikemudian hari.
”Sebenernya ini saya juga udah pernah liyat yah beberapa
wawancara pasti setiap penulis atau setiap director sebenernya akhirnya
tuh secara tidak sengaja mereka akan ngomongin disekitar daerah itu ajah
terus meskipun filmnya mau matrix atau apa, tapi ga tau kenapa imajinasi
mereka tuh selalu diseputaran, jadi film kesatu, film kedua, film ketiga,
film keempat secara tidak sengaja ada hubungannya, ya mungkin juga ada
sesuatu yang belum saya pahamin didalam psikis saya sih gtu, nah kalo ini
kenapa ceritanya seperti ini, kemaren sih kita sempet mikir kan film
penyakit itu suka menggunakan rasa sakit orang untuk kesedihan orang
lain ya kan.
Ada satu film dan beberapa film juga yang ngebuat film tentang
kanker, pasti endingnya mati, dari situ kita mikir, kita tuh nih mau buat
film, bayangin film itu kan media dimana kita satu setegah jam duduk
nonton dan kita sebagai pembuatnya ingin ngebuat penonton itu percaya
atas kehidupan yang kamu tonton selama satu setengah jam, pasti itu ada
efeknya buat penonton, ya kan apakah dia percaya akan hal itu apakah
pupus harapan, apakah akan dia apa.
Pengalaman satu setengah jam itu pasti akan berbeda-beda
tergantung level orang itu. Nah dari saat itu apa sih yang mau kita kasih,
pengalaman apa yang mau kita kasih, sekarang orang udah tau ko umum,
89
bahwa kanker adalah penyakit yang sangat menyeramkan yang mungkin
ajah bisa merenggut jiwa, itu udah pengetahuan umum kan.
Cuman kayaknya kita udah ngga perlu kasih tau itu lagi, karena
orang juga udah pada tau, ngapain gtu apa sih goalnya, cuman itu kan
goalnya kalo kita bilang mati itu Cuma bikin penonton itu sedih, cuman
banyak cara ko untuk bikin penonton itu sedih, kita mungkin pilihnya
sedih terharu, bahwa ada orang yang mau fight dalam keadaan seperti ini
yang akhirnya dia mendapatkan apa yang dia mimpikan, kita karna
judulnya juga harapan, ya itu yang pengen kita kasih juga gtu, kita pengen
transfer energy bahwa , yaitu kalo kita punya harapan dan yakin, kita bisa
dan saya juga cari beberapa di youtube cerita tentang gimana nyembuhin
kanker secara selain non medis dan medis yah, oh ada cerita saya lupa
judul novelnya.
Jadi dia bilang yang bisa menyembuhkan itu salah satunya itu
adalah cinta kepada diri sendiri gtu, kalo kita udah happy, kalo kita udah
seneng, udah ngga stress, kita mencoba menghargai apa itu waktu yang
kita punya dan segala macem itu bisa membantu, paling ngga waktu yang
dia lewatin itu ngga bikin dia stress, kan semua waktu itu adalah pilihan,
mau tiga bulan itu mau dibikin stress ngga bisa terima atau melakukan
yang terbaik yang kita punya, kan rasanya beda, meskipun nanti akhirnya
bisa meninggal atau apa itu sudah urusan tuhan.”27
27
Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.30 WIB. Di
Cafe Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240.
90
Kehidupan sosial, agama dan budaya penulis seknario berpengaruh
terhadap proses pembuatan skenario. Penulis melihat dan memperhatikan
orang-orang dan lingkuangan yang ada disekitarnya. Menurut penulis,
tidak perlu berfikir terlalu jauh untuk sebuah inspirasi menulis, cukup
dengan memperhatikan yang ada disekitar sudah banyak hal yang dapat
ditulis. Penulis juga melakukan pendekatan terhadap orang-orang yang
setiap harinya bertemu dan mengobrol.
Dengan mengobrol penulis menjadi semakin banyak tahu tentang
banyak hal dan dengan pengalaman yang berbeda-beda. Penulis juga
beranggapan, jika ia mengobrol dengan berbeda-beda orang pasti orang-
orang tersebut akan menangkap pengalaman yang berbeda, walaupun topik
dari yang diobrolkan semuanya sama, karena setiap manusia memiliki cara
berfikir yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dengan mengobrol penulis
merasa mendapatkan banyak pengalaman dan dijadikan sumber inspirasi
yang dapat ditungakan pada skenario.
C. Konteks Sosial
Pada konteks sosial, analisis yang dilakukan melihat bagaimana
teks dihubungkan dengan struktur sosial dan pengetahuan yang
berkembang dalam masyarakat atau satu wacana.28
Dalam hal ini analisis , melihat bagaimana penulis skenario
menjelaskan wacana yang berkembang di masyarakat mengenai sabar dan
ikhtiar, kemudian dijadikan tulisan atau sebuah teks skenario.
28
Eryanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. h.225.
91
Skenario karya Adilla Dimitri yang berjudul I Am Hope
mengungkapkan beberapa pesan, diantaranya tentang sabar dan ikhtiar.
Pesan sabar terlihat saat tokoh Mia menerima kenyataan bahwa dirinya
terkena penyakit kanker dan harus menjalani kemoterapi, sedangkan pesan
ikhtiar terlihat saat Mia berusaha melakukan tahap-tahap penyembuhan
kanker dan berusaha merubah keadaan hidupnya menjadi lebih baik
dengan cara meraih cita-citanya untuk membuat pertunjukkan.
Kisah Mia mengandung banyak hal-hal positif yang disampaikan
kepada masyarakat, terutama untuk memberikan semangat kepada
masyarakat khususnya para penderita kanker agar termotivasi dan terus
berusaha untuk bisa sembuh.
Kisah ini juga diharapkan dapat menginspirasi anak-anak muda
agar pantang menyerah untuk meraih cita-cita. Dalam hal ini penonton
ataupun masyarakat memberikan respon yang positif terhadap sebuah
karya skenario yang kemudian menjadi film. Banyak masyarakat yang
menonton film I Am Hope dan memberikan komentar-komentar positif,
karena kisahnya yang inspiratif. Bahkan Film I Am Hope tidak hanya
ditayangkan di Indonesia tetapi juga di inggris.
Bahagia menjadi akhir cerita dari skenario yang dibuat oleh
penulis, masyarakat menjadi terharu dengan akhir cerita tersebut. Mia
dapat sembuh dari penyakitnya dengan segala pengobatan yang sudah
dilewati, Mia tidak hanya berhasil melawan penyakitnya tetapi Mia juga
berhasil membuat pertunjukkan yang megah dan disukai oleh penonton.
92
Tokoh Mia dipertemukan dengan seorang laki-laki yang akhirnya menjadi
suami Mia dan mempunyai dua anak.
”Ada, sebenernya itu lebih banyak ke energinya sih, energinya
yang saya tarik. Saya pernah pas lagi olah raga boxing, tiba-tiba lihat cewe
lagi muaitai, dia ngobrol sama saya, oh ya mas saya kanker juga, saya
udah stadium 3, dan dia ngga keliatan lagi sakit, orang olah raga nya ajah
muaitai, tau sendiri kan olah raga muaitai gimana, bener-bener olah raga
fisik banget, saya juga ngga tau kalo dia kanker, dan dia bilang, dan dia
juga bilang kesaya pernah naik sepeda dari Yogyakarta sampe mana ngga
tau saya lupa.
Dia juga bekerja diperusahaan tv, yang kerjanya tau sendirikan
gimana menguras waktunya, terakhir saya ketemu sama dia, dia udah
punya anak, makanya kenapa ending dari film ini tokoh mia diakhir bisa
sembuh dari kankernya dan mempunyai anak, karena mungkin.
Maksudnya adalah tujuannya itu apa, nah kita tujuannya kita, yang nonton
ini, jadi semangat sama hidupnya atau mereka jadi takut.”29
Film I Am Hope dibuat bukan hanya untuk hiburan semata, tetapi
juga untuk membuat para penonton dan masyarakat dapat menangkap
pesan atau nilai-nilai kebaikan yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan merubah cara berfikir para penderita kanker yang
semangat dan mempunyai harapan untuk hidup. Nilai kebaikan yang
terkandung pada film ini misalnya, ketegaran Mia saat menerima ujian,
29
Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.30 WIB. Di
Cafe Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240.
93
kesabaran Mia saat menjalani semua tahap pengobatan kanker, usaha Mia
untuk bangkit dari keterpurukan dan usaha Mia membuat pertunjukkan.
“Pesannya adalah agar bisa menginspirasi banyak orang, agar
semua orang mempunyai mimpi, harapan dan goal dan kita juga harus bisa
menghargai diri kita sendiri, mencintai diri sendiri, bukannya kita egois,
bukannya kita jadi ngga peduli sama orang lain, cuman kalo kita ngga bisa
ngurus diri kita sendiri gimana kita bisa ngurus orang lain. karena kan kita
mulai dari diri sendiri, kalo kita udah bisa menguasai diri kita sendiri, baru
pasti dengan mudah kita bisa mengerti orang lain dan lebih menghargai.”30
Film I Am Hope merupakan film yang menginspirasi bagi semua
lapisan masyarakat, khususnya para penderita kanker. Film ini juga
mengajarkan penonton untuk menghargai dan cinta kepada diri sendiri,
karena sebagai manusia harus mengerti diri manusia itu sendiri, sebelum
mengerti orang lain.
Setelah kita dapat mengerti diri sendiri, secara otomatis kita akan
dapat mengerti orang lain. Kesabaran tokoh Mia dalam menghadapi semua
ujian dapat dijadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga bagi para
penonton dan masyarakat. Mia menggambarkan kesabaran bukan hanya
pasrah dengan keadaan, tetapi diiringi dengan usaha dan do‟a, hal ini dapat
menjadi contoh yang dapat diaplikasikan oleh msyarakat untuk meraih
kesuksesan.
30
Wawancara dengan Adilla Dimitri, pada Rabu 19 April 2017, Pukul. 11.30 WIB. Di
Cafe Sanderson, Jl. Bintaro raya No. 8, Rt/Rw : 01/10, Kebayoran Lama, Jakarta selatan 12240.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap
skenario film I Am Hope, dengan menggunakan analisis wacana Teun A.
Vand Dijk yang meliputi dimensi teks, kognisi sosial dan konteks sosial,
maka hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dimensi Teks
Struktur Makro dalam skenario Film I Am Hope tema yang
diangkat adalah tentang kesabaran, usaha, dan harapan. Superstruktur
merupakan Skema dalam skenario Film I Am Hope adalah mengenai
alur cerita dari awal sampai dengan akhir. Diawali dengan pembukaan
kebahagiaan Mia dan ibunya yang sedang piknik ditaman.
Lalu kemudian perkenalan dari setiap tokoh, yang dilanjutkan
dengan adanya konflik dari setiap tokoh. Pada scene konflik
menceritakan kesedihan Mia yang kehilangan ibunya meninggal dan
diiringi dengan kebangkrutan yang dialami oleh ayahnya. Pada anti
klimaks atau puncak konflik digambarkan saat Mia juga terkena
penyakit kanker seperti ibunya.
Keluarga Mia makin terpuruk dengan sakitnya Mia, ayahnya
bingung harus mencari uang untuk pengobatan Mia. Penyelesaian atau
penutup pada Skenario Film I Am Hope dengan diterimanya skenario
95
Mia oleh Rumah Produksi terkenal, dengan diterimanya skenario Mia
membuat Mia dapat membayar biaya pengobatan dan memperbaiki
kehidupan bersama ayahnya.
Penulis menggambarkan akhir cerita bahagia pada skenario
Film I Am Hope, terlihat dari Mia yang sembuh dari penyakit kanker,
Mia juga sudah menikah dengan laki-laki yang telah membantunya
membuat skenarionya diterima dan memunyai dua anak.
Sedangkan Struktur Mikro, terdiri semantic, sintaksis, stilistik
dan retoris. Semantic terbagi menjadi tiga latar, detail dan maksud,
pada unsur semantic penulis menggambarkan dengan jelas setiap
tokoh dari setiap scene. Sintaksis terdiri dari koherensi, bentuk
kalimat, dan kata ganti, pada unsur sintaksis penulis menggunakan
kalimat langsung dan juga paragraph.
Stilistik dalam skenario Film I Am Hope penulis menggunakan
gaya bahasa perkotaan. Retoris terbagi menjadi tiga, yaitu grafis,
metafora dan ekspresi, pada unsur retoris penulis memberi keterangan
pada skenario untuk pengambilan gambar, pemberian makna pada
setiap gambar dan dialog dari setiap tokoh.
2. Kognisi Sosial
Kesadaran mental yang dimiliki oleh penulis tentang sabar dan
ikhtiar adalah penulis percaya bahwa adanya takdir baik dalam artian
kesenangan atau kebahagiaan dan juga takdir buruk, dalam artian ujian
atau musibah. Penulis beranggapan bahwa dua hal tersebut memang
96
sudah menjadi dasar yang harus dijalani oleh manusia, oleh karena itu
harus dijalani dengan sabar. Penulis juga yakin bahwa semua manusia
harus berusaha, mengapa harus berusaha, sedangkan sudah ada yang
menentukan takdir baik dan takdir buruk. Karena dengan berusaha
menjadikan setiap sifat, sikap dan karakter manusia menjadi lebih baik
dan lebih kuat untuk menjalani ujian yang bahkan lebih berat dari
sebelumnya.
Film I Am Hope diangkat dari kisah inspiratif para penderita
kanker yang selalu mempunyai semangat untuk hidup. Film ini dibuat
untuk memotivasi para penderita kanker, untuk tidak menyerah
mencari jalan terbaik yang diiringi dengan kesabaran dan usaha.
Penulis menanamkan kayakinan bahwa penyakit seberat
apapun khususnya kanker pasti dapat disembuhkan, dengan tetap
semangat, bersabar menjalani pengobatan dan berusaha tetap
menjalani hidup tanpa harus mengeluh.
Hidup penuh dengan tantangan, oleh karena itu sebagai
manusia harus menjalani dengan sabar dan ikhtiar, dan hidup itu
bersosialisasi sebagai manusia harus saling membantu, karena satu
manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain. walaupun memang
sebagai manusia harus mandiri, karena dengan mandiri manusia
menjadi lebih kuat untuk menjalani hidup.
97
3. Konteks sosial
Hal yang penting dari analisis ini adalah bagaimana penulis
melihat masalah dalam masyarakat kemudian dijadikan sebuah kisah
yang menginspiratif dan berdampak positif bagi masyarakat luas.
Kesulitan dalam hidup selama menjalani dalam keadaan
terkena penyakit, menjadi fokus dari permasalahan masyarakat yang
diangkat oleh penulis. Tokoh utama merasa kesakitan saat menjalani
pengobatan, namun kesakitan tersebut dapat dihadapi dengan penuh
kesabaran dan tetap berusaha tidak menyerah untuk tetap melanjutkan
hidup dan tetap meraih cita-cita, karena dengan meraih cita-cita, semua
akan menjadi lebih baik. Setalah Mia meraih cita-cita kehidupan Mia
menjadi lebih baik dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Hal yang kemudian tidak kalah penting adalah makna yang
disampaikan oleh penulis dapat dihayati oleh masyarakat dan dijadikan
pengalaman, kemudian pengalaman makna tersebut akan dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari.
Pada konteks sosial penulis mengambil kehidupan sosial yang
sedang terjadi di daerah perkotaan pada jaman sekarang atau actual.
Bahasa yang digunakan bahasa yang actual yang menjadi bahasa
remaja yang ada di perkotaan, kemudian semua latar kejadian terjadi
pada daerah perkotaan. Satu pesan yang penting dari semua yang ada
dalam skenario dan yang sudah dibahas, yaitu seaktual apapun warna
98
kehidupan, hiduplah secara mandiri, tetapi tidak bisa berdiri sendiri,
butuh ketegaran, usaha dan kesabaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis terhadap skenario Film I Am
Hope, penulis ingin memberikan beberapa saran kepada para pembaca dan
masyarakat. Diantaranya :
1. Semoga dengan adanya Film I Am Hope dapat memberikan
pesan dan pengalaman yang mendalam kepada masyarakat
tentang permasalahan berjuang melawan penyakit.
2. Dengan adanya Film I Am Hope masyarakat menjadi tahu
bagaimana proses penyembuhan penyakit kanker dan cara
menghadapinya.
3. Semoga perfilman di Indonesia mengalami peningkatan
dengan banyaknya film yang berkualitas, harus dapat memberi
pendidikan dan pengalaman yang bermanfaat bagi para
penonton dan memberikan dampak yang positif.
4. Dan semoga penelitian ini, dapat memberikan kontribusi untuk
dunia pendidikan khususnya di bidang komunikasi dalam
mengkaji pesan yang terkandung dalam sebuah film.
99
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. AMZAH;
Jakarta; 2007
Biran, Misbach Yusa. Teknik Menulis Skenario film Cerita. Pustaka Jaya; Jakarta;
2017
Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi. Kencana; Jakarta; 2007
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. RajaGrafindo; Jakarta; 2002
Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Jalasutra; YogyakaRTA;
2010
Eriyanto. Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. PT. LKiS Pelangi
Aksara; Yogyakarta; 2008
F. N, Ridjaluddin. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghazali. Lembaga Kajian
Islam “Nugraha”; Ciputat 2009
L.J, Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosda Karya;
Bandung; Cet. Ke 26. 2009).
Mulyana, Dedi. Kajian Wacana : Teori, Metode, dan Aplikasi, Prinsip-prinsip
Analisis Wacana. Tiara Wacana; Yogyakarta; 2005
Mulyana, Dedy, Metode Penelitian Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya;
Bandung; 2008
Musyarofah, Umi. Hadist Dakwah & Komunikasi. Tasnim; Pondok Gede; 2012
Onong Uchjana, Effendy. Televisi Siaran, Teori dan Praktek. Alumni; Bandung;
1986
Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. LKiS; Yogyakarta; 2007
100
Pratista, Himawan. Memahami film. Homerian Pustaka; Yogyakarta; 2008
Rani, Abdul. Analisis Wacana Sebuah Kajian. Batu Media; Malang; 2004).
Set, Sony dan Sidharta. Menjadi Penulis Skenario Proesional. PT. Gramedia;
Jakarta; 2003
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an)
surah Ali Imran surah An-Nisa. Lentera Hati; Ciputat; Cet. 1. 2000
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an)
surah Al-Fatihah surah Al-Baqarah. Lentera Hati; Ciputat; Cet. 1. 2000
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an)
surah Ibrahim surah Al-Hijr surah An-Nahl surah Al-Isra’. Lentera Hati;
Ciputat; Cet. 1. 2002
Sobur, Alex. Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik dan Analisis Framing. PT. remaja Rosdakarya; Bandung
2001
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABETA; Bandung; 2005
Tarigan, Hery Guntur. Pengajaran Sintaksis. Angkasa; Bandung; 1984
Yunus, Mahmud. Tafsir Qur’an Karim. Hidakarya Agung; Jakarta; 1981
Febri Gundar. Teknik Pengumpulan Data. 2011.
Link : Febigundar.blogspot.co.id/2011/12/tekhnik-pengumpulan-data-
studi.html. Diakses pada 26 September 2016 pukul 19.40 WIB.
101
Gilib. Daftar Pstaka. 2012. Link : digilib.uin-
suka.ac.id/3049/1/BAB%20I,IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diakses
pada 29 November 2016 pukul 12:00 WIB.
Liha. Pengertian sabar Menurut Para Ahli. 2014. Link :
dilihatya.com/2055/pengertian-sabar-menurut-para-ahli diakses pada 13
Januari 2017, pukul 11:26 WIB
Tami Arifti W. Makalah Konsep Takdir dan Ikhtiar. 2012. Link :
Googleleweblight.com/?lite_url=http://cgeduntuksemua.blogspot.com/201
2/03/makalah-konsep-takdir-da-ikhtiar-
dalam.html&ei=IBa2Bd3Y&s=1&m=853&host=www.google.co.id&ts=1
48210975%sig=AF9Nedncy2P7mTf5-n)thAJ2qVaoiiQaoA diakses pada
19 desember 2016 pukul. 08.19 WIB
Tim kapanlagi.com. Link : https://m.kapanlagi.com/Indonesia/a/adilla_dimitri/.
Diakses pada Minggu 16 April 2017. Pukul 13.00 WIB.
Uswah Hasanah. Konsep Sabar. 2012. Link :
Uswah25hasanah.blogspot.co.id/2012/09/normal-0-false-false-en-us-
none_23.html?m=1 diakses pada 19 Desember 2016, pukul. 07.59 WIB
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aryo_Wahab. Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fachry_Albar. Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Feby_Febiola. Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
102
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kenes_Andari. Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ray_Sahetapy Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia. Link : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tio_Pakusadewo. Diakses pada
Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
Wikipedia.Link:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alessandra_Khadijah_Usman.
Diakses pada Minggu 16 April 2017. Pukul 14.00 WIB.
LAMPIRAN
Hasil wawancara pribadi dengan Adilla Dimitri
Penulis Skenario dan Sutradara Film I Am Hope
Hari Rabu, 26 April 2017, Pukul 12.00-1300 WIB, Di Cafe Sanderson-
Bintaro
1. Bagaimana awal mula muncul ide dan yang melatar belakangi untuk menulis
cerita tentang kanker dan bagaimana proses sampai akhirnya menjadi skenario
dan film?
Kalo soal ide awalnya dari istri saya dan dua sahabatnya, yana dan manda.
Mereka ngebuat sebuah gerakan gelang harapan. Gelang harapan itu kan memang
dibuat yang akhirnya dijual satu gelang seratus ribu rupiah, yang keuntungannya
itu kita sumbangkan untuk para penderita kanker, dari situ apa nih yang kita
pikirin, gimana caranya kita nyumbang kemampuan kita, karena kita kan manusia
Cuma punya kemampuan, dan kemampuan yang kita miliki adalah membuat film
dari dunia entertainment, skil ini yang mau kita sumbangin, dari situ yaudah
knapa kita ngga buat filmnya, dengan tujuan untuk membuat ewernens lebih besar
lagi tentang kanker dengan harapan, gelangnya juga akan dibeli lebih banyak lagi,
dengan cara kaya gitu pasti banyak orang yang akan beli dan tau dan akan
menyumbang dan mungkin banyak yang bisa kita bantu kan intinya sih itu knapa
kita bikin film ini.
2. Kenapa diberi judulnya Iam Hope, apakah ada makna dibalik judul
tersebut?
Jadi kenapa iam hope ya kan, saya adalah harapan. Kadang pada saat kita
jatoh banget, meskipun kita ditemenin orang tua, ditemenin sahabat, ditemenin
siapapun gitu, yang bisa ngebuat kita bisa bangkit ya diri kita sendiri, kita yang
bisa memilah diri, kita mau dengerin orang lain, kita mau ngangkat diri sendiri
yang lagi jatoh, sebenernya diri kita sendiri yang bisa, ya meskipun perlu banyak
orang yang buat ngepush kita yang bilang pasti bisa, pasti bisa lewatin ini. Namun
disaat kita memilih untuk bilang ngga bisa, ya ga akan bisa, meskipun ribuan
orang akan bantu kita, karena kita kan milih ngga bisa, didalam hatinya tuh ga ada
harapan, tapi disaat kita bisa ngeliyat harapan itu, kita yakin dn kita yakin itu
terjadi, mungkin ajah pasti akan terjadi, karena kan semuanya itu dari diri kita
sendiri.
3. Proses pembuatan skenario?
Jujur sih itu ceritanya ngelewatin banyak, jadi sampe mungkin skenario
yang aku kirim juga ngga sama persis sma yang di film, memang menariknya
proses film sampe film itu kelar, memang skrip itu kan merupakan blue print dari
sebuah film kan, cuman kadang, pada saat prosesnya, ada terjadi proses
dilapangan, atau waktu yang ngga bisa kita taro untuk semuanya, terus kayak
misalnya gini, kalo daril film iam hope sendiri, saya sebagai penulis dan sutradara,
saya belajar lagi. Oh ternyata yang mau saya sampein cukup banyak yah kemaren
kesalahan saya, mungkin saya lain kali harus bisa lebih fokus antara memilih
apakah, hubungan antara anak dengan bapak, apakah ini hubungan percintaan,
apakah ini hubungan dia dengan dirinya sendiri gtu, mungkin karena ini salah satu
film panjang pertama saya, jadi sebagai pemula, banyak ego saya sendiri yang ah
sebenernya saya pengen banget sih masukin ini, cuman secara kekuatan
endingnya oh ga bisa sebenernya dan harus saya lebih gali lagi, itu yang saya
jadikan pelajaran buat diri saya sendiri untuk proses film kedua saya, yang harus
lebih bagus dari yang pertama, harus gtu kan, harus meningkat.
4. Bagaimana membangun karakter setiap tokoh yang dituangkan dalam
skenario?
Idenya pada saat kita nulis kita tuh udah ngebayangin siapa sih yang bakal
jadi ini, jadi mia, jadi bapaknya, siapa yang jadi ini, nah berdasarkan ide itu saya
ngerasa oh sebagai penulis tuh punya imajinasi, kenapa saya ngasih tokoh maia
sebagai teman imajinasi mia, karena imajinasi itu adalah jembatan. Kalo kita ngga
punya imajinasi kita ngga punya visi, kita ngga punya goal, kita ngga punya
mimpi yang akan membawa kita kesana kita ga akan kesana, nah imajinasi tuh
penting banget, tapi memang disini saya mencoba itu sebenernya kaya dia tuh
ngomong sma diri dia sendiri, Cuma kalo ngegambarin dia ngomong sma diri dia
sendiri kan gimana gtu, kaya gila kan, kenapa makanya saya hadirkan tokoh maia,
ini untuk ngebuat menjadi lebih menarik ajah sih, Cuma proses kreatif saya ajah
sih gmna, cuman kenapa kalo saya pilih ada itu, karena saya percaya imajinasi itu
penting banget untuk kita mendapatkan sebuah goal.
5. Pesan apa yang ingin disampaikan melalui film Iam Hope?
Pesannya adalah agar bisa menginspirasi banyak orang, agar semua orang
mempunyai mimpi, harapan dan goal dan kita juga harus bisa menghargai diri kita
sendiri, mencintai diri sendiri, bukannya kita egois, bukannya kita jadi ngga
peduli sama orang lain, cuman kalo kita ngga bisa ngurus diri kita sendiri gimana
kita bisa ngurus orang lain. karena kan kita mulai dari diri sendiri, kalo kita udah
bisa menguasai diri kita sendiri, baru pasti dengan mudah kita bisa mengerti orang
lain dan lebih menghargai.
6. Dari sisi islami saya menangkap pesan kesabaran dan ikhtiar pada sosok Mia,
bagaimana Mia sabar menjalani pengobatan kanker dan usaha Mia yang begitu
keras untuk bisa membuat pertunjukkan, Bagaimana pandangan mas tentang
kesabaran dan ikhtiar?
Saya jujur kalo pengetahuan islam saya itu kurang, tapi kalo dirukun iman
kita harus percaya yang namaya takdir baik dan takdir buruk, itu menurut saya
sangat dasar. Kalo kita percaya sama apa itu takdir buruk dan apa itu takdir baik,
oh berarti semua itu cuma ujian nih, sekarang masalahnya kita mau ngelewatin
ujian itu dengan senyum dan kita tau ya ini memang yang kita harus lewatin ini,
kan artinya itu, ga tau sih kalau saya nangkepnya percaya sama takdir buruk dan
takdir baik ya itu sesuatu yang ngga bisa kita pegang kan, cuma kita bisa jalanin.
Cuman tapi dengan ikhtiar, ikhtiar kan mencoba berusaha semampu kita. Kita
memang harus ikhtiar, tapi ko ngga nyambung udah ada takdir kenapa kita harus
ikhtiar kan gtu? Ya kan kalo kita ngga berusaha kita ngga tau dan ngga ngerti
maksudnya takdir buruk yang menimpa kita ini apakah itu adalah sesuatu yang
membuat kita lebih kuat nantinya, kalo ikhtiar itu kan berarti kita berfikirnya
positif kan oh mungkin gua yang berhasil sekarang, cuman kegagalan gua yang
kemaren itu membuat kita menjadi lebih kaya dalam memutuskan sesuatu, gua
ngga mungkin ngambil keputusan kaya kemaren nih, salah nih, karena gua udah
tau nih efeknya kaya gini atau itu ngebuat kita jadi ketemu orang, orang itu
ngobrol apa kita jadi tau, sebenernya itu jadi kaya banyak pengalaman, tergantung
kita mau nangkepnya gimana, mau kita sedihin kaya aduh kesiksa banget hidup
gue atau ya udah kita percaya ajah sma rukun iman yang itu, yang memang itu
udah dasar ko. Jujur saya orang islam, tapi saya ngga terlalu paham dan saya
ngga berani karena saya ngga paham dan ngga mempunyai ilmu itu lah, tapi kalo
saya ngeliat dari dasar, itu kan dasar banget, kaya negara kita pancasila itu dasar
banget kan.
7. Adakah pengaruh kehidupan agama, sosial dan budaya yang dialami penulis
dibalik penulisan cerita?
Sebenernya ini saya juga udah pernah liyat yah beberapa wawancara pasti
setiap penulis atau setiap director sebenernya akhirnya tuh secara tidak sengaja
mereka akan ngomongin disekitar daerah itu ajah terus meskipun filmnya mau
matrix atau apa, tapi ga tau kenapa imajinasi mereka tuh selalu diseputaran, jadi
film kesatu, film kedua, film ketiga, film keempat secara tidak sengaja ada
hubungannya, ya mungkin juga ada sesuatu yang belum saya pahamin didalam
psikis saya sih gtu, nah kalo ini kenapa ceritanya seperti ini, kemaren sih kita
sempet mikir kan film penyakit itu suka menggunakan rasa sakit orang untuk
kesedihan orang lain ya kan, ada satu film dan beberapa film juga yang ngebuat
film tentang kanker, pasti endingnya mati, dari situ kita mikir, kita tuh nih mau
buat film, bayangin film itu kan media dimana kita satu setegah jam duduk
nonton dan kita sebagai pembuatnya ingin ngebuat penonton itu percaya atas
kehidupan yang kamu tonton selama satu setengah jam, pasti itu ada efeknya buat
penonton, ya kan apakah dia percaya akan hal itu apakah pupus harapan, apakah
akan dia apa, segala macam pengalaman satu setengah jam itu pasti akan berbeda-
beda tergantung level orang itu. Nah dari saat itu apa sih yang mau kita kasih,
pengalaman apa yang mau kita kasih, sekarang orang udah tau ko umum, bahwa
kanker adalah penyakit yang sangat menyeramkan yang mungkin ajah bisa
merenggut jiwa, itu udah pengetahuan umum kan. Cuman kayaknya kita udah
ngga perlu kasih tau itu lagi, karena orang juga udah pada tau, ngapain gtu apa sih
goalnya, cuman itu kan goalnya kalo kita bilang mati itu Cuma bikin penonton itu
sedih, cuman banyak cara ko untuk bikin penonton itu sedih, kita mungkin
pilihnya sedih terharu, bahwa ada orang yang mau fight dalam keadaan seperti ini
yang akhirnya dia mendapatkan apa yang dia mimpikan, kita karna judulnya juga
harapan, ya itu yang pengen kita kasih juga gtu, kita pengen transfer energy
bahwa , yaitu kalo kita punya harapan dan yakin, kita bisa dan saya juga cari
beberapa di youtube cerita tentang gimana nyembuhin kanker secara selain non
medis dan medis yah, oh ada cerita saya lupa judul novelnya, jadi dia bilang yang
bisa menyembuhkan itu salah satunya itu adalah cinta kepada diri sendiri gtu, kalo
kita udah happy, kalo kita udah seneng, udah ngga stress, kita mencoba
menghargai apa itu waktu yang kita punya dan segala macem itu bisa membantu,
paling ngga waktu yang dia lewatin itu ngga bikin dia stress, kan semua waktu itu
adalah pilihan, mau tiga bulan itu mau dibikin stress ngga bisa terima atau
melakukan yang terbaik yang kita punya, kan rasanya beda, meskipun nanti
akhirnya bisa meninggal atau apa itu sudah urusan tuhan.
8. Bagaimana menurut mas film yang ideal dan bisa menginspirasi?
Film yang ideal menurut saya film yang disaat kita menonton dan setelah
menonton film itu memberikan saya sebuah pengalaman rasa gtu. Rasa, misalnya
gimana kita terhanyut saat menonton film, itu pengalaman yang ngga gampang
untuk dibeli, ngga bisa diceritain, dan ngga semua film bisa itu, hanya film-film
yang bagus yang bisa ngasih rasa ke penonton, meskipun saya percaya ngga
semua penonton mendapatkan rasa yang sama, pasti beda, karena pengalaman
orang itu yang udah pernah liyat apa, udah pernah mengalami apa, kehidupan
pribadi itu yang tiba-tiba konek dengan magic rasa film itu, nah menurut saya itu
udah cukup kalo kita udah bisa mengirim sebuah pengalaman rasa yang ngebuat
penonton ini ngerasa senang, sedih jatuh cinta, takut, lucu atau apalah semua kan
banyak tuh rasa, kan banyak tuh film horror, kalo kita ngga bisa tidur sampe tiga
hari setelah melihat film horror, berarti film itu bagus.
9. Apakah ada pengalaman mas di kehidupan nyata yang terjadi di dalam masyarakat
yang dituangkan pada skenario ini?
Ada, sebenernya itu lebih banyak ke energinya sih, energinya yang saya
tarik. Saya pernah pas lagi olah raga boxing, tiba-tiba liyat cewe lagi muaitai, dia
ngobrol sama saya, oh ya mas saya kanker juga, saya udah stadium 3, dan dia
ngga keliatan lagi sakit, orang olah raga nya ajah muaitai, tau sendiri kan olah
raga muaitai gimana, bener-bener olah raga fisik banget, saya juga ngga tau kalo
dia kanker, dan dia bilang, dan dia juga bilang kesaya pernah naik sepeda dari
Yogyakarta sampe mana ngga tau saya lupa dan dia juga bekerja diperusahaan tv,
yang kerjanya tau sendirikan gimana menguras waktunya, terakhir saya ketemu
sama dia, dia udah punya anak, makanya kenapa ending dari film ini tokoh mia
diakhir bisa sembuh dari kankernya dan mempunyai anak, karena mungkin.
Maksudnya adalah tujuannya itu apa, nah kita tujuannya kita, yang nonton ini, jadi
semangat sama hidupnya atau mereka jadi takut.
10. Perubahan apa yang diharapkan yang akan terjadi dimsyarakat setelah nonton film
ini?
Saya memilih pemerannya itu kan umur 20 sampai dengan 21 yang masih
muda, nah umur ini adalah umur yang dimana kita masih punya mimpi sama
passion tentang sesuatu, masih semangat, maksudnya kan semua umur sebenernya
punya masalah kehidupan ekonomi, keluarga dan segala macemnya yang berbeda-
beda, tapi diumur segitu sebenernya umur yang dimana sedang melakukan
pencarian diri, kenapa dan apa sih gunyanya kita sekarang, kita ini terlahir untuk
apa, apa cuman untuk bangun atau ini ini kan engga, nah ini dia kenapa umur ini
saya pilih bahwa, yaitu punya goal punya mimpi itu penting banget gtu, punya
tujuan tuh penting banget.
FOTO BERSAMA ADILLA DIMITRI (Penulis Skenario dan
Sutradara Film I Am Hope)