SKILLAB FEBRIS.ppt

Post on 22-Dec-2015

31 views 4 download

Transcript of SKILLAB FEBRIS.ppt

OBSERVASI FEBRIS

Oleh:Ratih Puspita Wulandari

112011101060

Pembimbing:Dr.Hoedoyo, Sp.PD

SMF ILMU PENYAKIT DALAM

RSD DR. SOEBANDI JEMBER

2015

DEFINISI

Suhu tubuh normal → 36,5°C-37,2°C

DEMAM → keadaan suhu tubuh diatas 37,2°C

HIPERPIREKSIA → keadaan suhu tubuh sampai 41,2°C atau lebih

SUBNORMAL → suhu tubuh < 36°C

HIPOTERMIA → suhu tubuh < 35°C

KELAINAN TUBUH YANG MENYEBABKAN DEMAM

INFEKSI KEGANASAN DEHIDRASI REAKSI PEMAKAIAN OBAT KELAINAN ATAU GANGGUAN PUSAT

PENGATURAN SUHU DI HIPOTALAMUS

Pstofisiologi

1. Demam septik2. Demam remiten3. Demam intermiten4. Demam kontinyu5. Demam siklik

TIPE DEMAM

Demam Septik: Suhu badan naik ke tingkat yg tinggi sekali pada malam hari & turun kembali ke tingkat di atas normal pd pagi hari. Bila turun ke tingkat yg normal → demam hektik.

Demam Remiten: Suhu badan turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu dpt mencapai dua derajat & tidak sebesar perbedaan suhu pada demam septik.

Demam Intermiten: Suhu badan turun ke tingkat yg normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila terjadi setiap 2 hari sekali → tersiana & bila terjadi 2 hari bebas demam diantara 2 serangan demam→ kuartana.

Demam Kontinyu: Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.

Demam Siklik: Kenaikan suhu badan selama beberapa hari yg diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yg kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.

DEMAM AKUT- demam >37,5°C- < seminggu

DEMAM KRONIK- demam ≥38,5°C- > seminggu

BERDASARKAN ONSETNYA

PENYEBAB DEMAM AKUT

UMUM LOKALInfluenza RespiratorikDHF 1. Infeksi Saluran

Nafas Atas : Tonsilitis

Malaria 2. Infeksi Saluran Nafas Bawah : Bronkitis, Pneumoni

Obat AbdominalSeptikemia Gastro-enteritis

Demam Reumatik Hepatitis

Pielonefritis

PENYEBAB DEMAM KRONIK

UMUM LOKALTuberkulosis Endokarditis

infeksiosa

SLE Kelainan tiroid

Poliarteritis nodosa

Emboli Pulmoner

Polimialgia reumatika

Penyakit hati

Septikemia Abses subfrenikus

Demam Reumatik Infeksi ginjal

Neoplasia

PELACAKAN DEMAM

A. ANAMNESA 80% dx

• Lama demam berlangsung? Akut/ kronis • Timbulnya mendadak atau terus

menerus?• Sifatnya remiten/ intermiten/ kontinu?• Demam timbul apakah dipengaruhi oleh

waktu ? (pagi/ siang/ malam)• Seberapa tinggi demamnya?• Demam ditimbulkan oleh apa?• Apa yang anda lakukan jika demam

muncul?• Sebelum demam apakah ada keluhan

yang muncul ?• Selain demam apakah didapatkan

keluhan lain/gejala penyerta?

B. PEMERIKSAAN FISIK

Periksa :1.Tanda-tanda klinis dari demam

tifoid,yang penting : demam, hepatosplenomegali, nyeri perut dan meteorismus,diare atau obstipasi,toksemia dan bradikardi relatif.

2.Tanda-tanda malaria, yaitu febris intermittent,menggigil, berkeringat, anemia serta splenomegali

3.Tanda dari tuberkulosa paru, misalnya batuk yang menahun, batuk darah, sesak nafas, cachexi.

4.Tanda-tanda klinis dari penyakit keganasan misalnya penurunan berat badan, keadaan umum yang jelek, serta adanya benjolan.

5. Tanda-tanda penyakit sistemik seperti lupus eritematosus sistemik, arthritis rematoid, demam rheumatik, dan sebagainya.

6. Tanda-tanda perdarahan seperti hematemesis, melena, hematuri, epistaksis, petechie dan echymosis.

7. Tanda-tanda dari penyakit endokarditis bakterial subakuta, misalnya panas badan, anemia, kelainan katub jantung.

8. Apakah ada pembesaran hati, limpa dan kelenjar getah bening.

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM1. Pemeriksaan laboratorium yang utama yaitu: A. Darah lengkap dan urin lengkap B. Pemeriksaan hapusan darah untuk malaria C. Reaksi Widal, biakan darah atas kuman

Salmonella D. Biakan air seni E. Foto dada untuk melihat keadaan paru

2. Tes serologi: febrile agglutinins, ASO titer untuk demam rheumatik, tes untuk arthritis rheumatoid, antinuclear antibody, monotest dan heterophyl agglutination.

3. Pmrx kimia darah: Ca,P,alkalifosfatase,bilirubin,BUN,kreatinin, SGOT,SGPT,LDH,kadar glukosa dan T4,Elektroforesa protein dan Imunoglobulin

4. Pemeriksaan biopsi sutul, aspirasi cairan lambung untuk hapusan langsung dan biakan atas kuman-kuman tuberkulosa.

5.Tes-tes kulit antara lain tes tuberkulin, tes histoplasmin.

6.Pemeriksaan radiologi seperti IVP, Barium enema, foto saluran makanan bagian atas, foto tulang.

BEBERAPA PEDOMAN DALAM MENGHADAPI PENDERITA DEMAM

1. Px dg demam lebih dari seminggu sebelum memikirkan penyakit yang begitu banyak, ingatlah terlebih dahulu akan penyakit yang sering dijumpai, yaitu:1. Demam tifoid2. Malaria3. Tuberkulosis4. ISK5. Endokarditis bakterial subakuta6. Penyakit keganasan sistim retikuloendotelial7. Penyakit kolagen

2. Ingatlah akan kemungkinan febris habitualis, ialah demam yang timbul pada sore hari, yang terjadi pada wanita psikoneurosa disertai kelemahan, tetapi laju endap darah dalam batas normal. Dengan jalan menghilangkan stress dan pemberian obat penenang demamnya akan menghilang.

3. Jangan lupa akan kemungkinan malingering, ialah tindakan stimulasi agar kesannya benar-benar demam, terutama dikala dokter melakukan pemeriksaan. Hal ini akan cepat diketahui bila dilakukan pemeriksaan kurve suhu.

PENATALAKSANAAN

Datang dg demam 1 hari & secara klinis kausa belum diketahui, beri terapi simptomatis, setelah 3 hari penderita diminta kontrol kembali.

Jika saat kontrol hari ke-4 masih demam dan kausa belum diketahui, lakukan pemeriksaan lab

Pemberian antipiretikPengobatan ditujukan pada causa

Demam < seminggu1. COMMON COLD2. DHF

FUO (FEVER of UNKNOWN ORIGIN) FUO klasik FUO nosokomial FUO neutropenik FUO berhubungan dengan penyakit HIV

PENATALAKSANAAN Non Farmakologik

o Tirah baringo Kompres hangato STOP obat penyebab

Farmakologiko Simptomatik (antipiretik)o Cairan IV

RL,RA,koloid/plasma ekspander sesuai klinis pasieno Antimikrobao Pada penyakit autoimun/penyakit granulomatosa steroid