Post on 04-Aug-2015
Sindroma Ovarium Polikistik
George Herland Pradikta 06-072
Pembimbing : dr. Batara Sirait, Sp.OG
Definisi
• Sindroma Ovarium Polikistik adalah serangkaian gejala yang dihubungkan dengan hiperandrogenisme dan anovulasi kronik yang berhubungan dengan kelainan endokrin dan metabolik pada wanita tanpa adanya penyakit primer pada kelenjar hipofise atau adrenal yang mendasari.
Prevalensi
• Prevalensi PCOS dapat dipengaruhi oleh faktor ras/etnik dan kondisi negara
• Di Eropa, sebesar 26% wanita menderita PCOS pada usia 18-24 tahun
• Prevalensi tertinggi sebesar 52% adalah pada warga imigran dari Asia yang menetap di Inggris
• Obesitas didapatkan pada 35% - 50% wanita dengan SOPK
Etiologi
• Faktor Genetik
• Faktor Endokrine (kenaikan LH/FSH ratio, hiperandrogenisme)
• Faktor Metabolik ( Resistensi insulin)
Manifestasi Klinis
• Gejala SPOK :- Jarang atau tidak pernah mendapat haid (oligomenore, Amenore)- Rambut kepala rontok dan rambut tubuh tumbuh secara berlebihan- Pertumbuhan jerawat- Depresi- Hiperinsulinemia dan resistensi insulin- Obesitas
Bulu dada Chin hair
AcneHirsutism
Patofisiologi
LH ↑ Produksi Androgen ↑
Sel-sel Teka pada Ovarium
Androgen berdifusi ke
dlm Sel Granulosa
FSH ↓
Aktivitas Aromatase ↓
-Produksi Androgen ↑ ↑ ↑-Produksi Estrogen ↓
Penurunan Konversi Androgen→Estrogen
Folikel tidak matang ↑
Hirsutisme
Anovulasi
Folikel Atresia ↑
Patofisiologi
Obesitas Kadar Glukosa dalam
darah ↑
Hiperinsulinemia
Resistensi Insulin
DM tipe 2
hiperandrogenisme ovarium melalui peningkatan LH
hiperandrogenisme adrenal
Pemeriksaan Diagnostik
Untuk menegakkan diagnosa PCOS diperlukan sejumlah pemeriksaan antara lain anamnesa yang cermat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi.
Konsensus Diagnostik menurut konferensi National Institute of Health and Humn Development (NIH-NICHD) di Amerika
Serikat:
• Kriteria Mayor :- Anovulasi- Hiperandrogenisme
Kriteria Minor : - Resistensi Insulin - Hirsutisme - Obesitas - Rasio LH/FSH lebih dari 2,5 - Gambaran Polikistik Ovarium pada USG
Diagnosis SOPK ditegakkan jika memenuhi SATU kriteria mayor dan sekurangnya DUA kriteria minor, dengan menyingkirkan penyebab lain hiperandrogenemia
American Society for Reproductive Medicine (ASRM) dan European Society of Human Reproduction and
Embryology (ESHRE) tahun 2003
1. Hiperandrogen2. Gangguan siklus Menstruasi3. Harus didapatkan gambaran ovarium
polikistik dengan USG
Diagnosis ditegakkan minimal memiliki 2 dari 3 gejala diatas.
Kriteria Laboratorium
1. β-hCG untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan
2. Pemeriksaan kadar Prolaktin3. Pemeriksaan TSH (Thyroid Stimulating
Hormon)4. Pemeriksaan hormon adrenal, DHEA-S
(Dehiydroepiandrosteron Sulfat) atau 17-hydroxyprogesteron
5. Pemeriksaan kadar hormon androgen, insulin, dan LH/FSH (Luteinizing Hormone/Follicle-Stimulating Hormone)
Hasil pemeriksaan Nilai normal Interpretasi
Testosterone serum: 30-100 ng/dL > 100 : Hiperandrogenisme
LH:
FSH:
Ratio normal antara LH dan FSH: < 2,5
Bila >2,5 :Terjadi ketidak seimbangan antara LH dan FSH.
Gp/Ip: > 10 Bila < 10 Terjadi resistensi insulin
Kriteria Ultrasonografis (USG)• Kriteria diagnostik jika memakai USG
transabdominal:1. Penebalan stroma2. Lebih dari 10 folikel berdiameter 2-8 mm di subkorteks dalam satu bidang.
• Kriteria diagnostik jika memakai USG transvaginal:1. Penebalan stroma 50%2. Volume ovarium lebih dari 8 cm33. Lebih dari 15 folikel dengan diameter 2-10 mm dalam satu bidang
Terapi
• Penurunan berat badan, diet, dan olahraga
• Obat pemicu ovulasi• Obat antidiabetik oral• Gonadotropin• Diuretik• Pembedahan (surgery)
Obat Pemicu Ovulasi :Clomiphene Citrate (CC)
• Terapi pilihan utama induksi ovulasi pada SOPK• Anti Estrogen menyebabkan FSH ↑• 50-100mg per hari, hari ke 2-6 siklus haid• Dapat ditingkatan 50mg tiap siklus• Dosis maksimal 200mg• Efektifitas induksi ovulasi menurun, akibat:
– Berat badan bertambah (obesitas)– Testosteron bebas meningkat (“free androgen
index”)– Resistensi insulin
• Angka kehamilan rendah, akibat efek anti-estrogen terhadap :– Lendir serviks– Endometrium
Letrozole (obat pemicu ovulasi)
• Inhibitor enzim aromatase• Dosis 2,5mg pada hari ke 2-6 silus haid• Tidak terjadi penipisan endometrium
Obat antidiabetik oral(Insulin sensitizers)
Golongan biguanida (Metformin) (Glucophage®)Golongan thiazolidindion (Troglitazone, pioglitazone
dan rosiglitazone)
– Meningkatkan “intake” glukosa di jaringan– Menurunkan “output” glukosa di hati– meningkatkan sensitifitas insulin di jaringan perifer– Menurunkan hiperinsulinemia– Memperbaiki ovulasi– Dapat kombinasi dengan klomifen sitrat– Meningkatkan kehamilan
Dosis Metformin
- Dosis Inisial 500 mg, diberikan menjelang tidur setiap malam selama 1 minggu untuk mengurangi efek samping pada gastrointestinal
- Dosis selanjutnya dinaikkan 500 mg tiap minggu hingga mencapai dosis total 1500 mg per hari dalam dosis terbagi
- Kadar insulin, glukosa, dan androgen diperiksa setelah 8 minggu
- Jika tidak ada perbaikkan, dosis dinaikkan hingga 2550 mg
Gonadotropins
• FSH (Gonal-F) /human menopausal gonadotropins (HMG)– Injeksi setiap hari, dan diikuti dengan USG folikel– hCG, IM bila diameter folikel mencapai 18mm– Serum progesterone diperiksa hari ke 5-8 setelah
hCG• Ovulasi 95% pada SOPK CC resisten• Angka kehamilan 50% (pada SOPK CC resisten)
Diuretik : Spironolaktone
• Spironolacton merupakan diuretik hemat kalium yang menginhibisi pertumbuhan rambut dengan menghambat aktivitas 5α-reduktase dan mengikat secara kompetitif terhadap reseptor intraseluler dari DHT
• Dosis yang lebih besar mengganggu aktivitas sitokrom P-450, yang mengurangi jumlah total androgen sintesis dan sekresi.
Terapi Bedah :“Laparoscopic Ovarian Drilling” (LOD)
&“Wedge Resection”
• Terapi alternatif pada SOPK setelah kegagalan terapi CC
• Keberhasilan: 80% ovulasi dan 50-60% kehamilan
• Reseksi “wedge” tidak dianjurkan
“Laparoscopic Ovarian Drilling” (LOD)
Risiko :• Kegagalan ovarium• Perlekatan pasca-pembedahan• Cara LOD yang dianjurkan
– Monopolar, koagulasi, power 30-40w– Lama paparan: 5”– Jumlah lubang: 3-10– Tempat lubang:seluruh muka kecuali hilus– Diameter lubang: 4 mm– Kedalaman lubang: 7-8 mm
LOD
Kesimpulan
• SOPK terkait dengan infertilitas dan gangguan siklus menstruasi
• Resistensi insulin dan hiperinsulinemia merupakan faktor penting dalam SOPK
• Penurunan berat badan, CC dan insulin sensitizer agent dapat meningkatkan fertilitas pada SOPK