sindroma metabolik

24
Tn.Kagi ingin kurus Oleh Kelompok 1

description

sindroma metabolik

Transcript of sindroma metabolik

Page 1: sindroma metabolik

Tn.Kagi ingin kurus

Oleh Kelompok 1

Page 2: sindroma metabolik

Page 2

Skenario

Tn.Kagi 30 tahun , berkonsultasi ke dokter puskesmas tentang masalah yang di hadapinya. Tn.Kagi sudah dari kecil menderita obesitas , dan segala usaha menurunkan berat badan ini telah dilakukan termasuk diet dan olahraga. Dari anamnesis dokter mengetahui bahwa ibu dan tante Tn.Kagi juga gemuk. Dokter menganjurkan untuk dilaksanakan Medical Check Up. Hasilnya: lingkaran perut 104cm,tekanan darah 120/80 mmHg , gula darah puasa 120 mg/dl dan 2 jam post prandial 180 mg/dl, trigliserida 230 mg/dl.

Dokter menerangkan pada Tn.Kagi tentang penyakitnya yang sudah dapat di kategorikan sebagai sindroma metabolik. Keterangan dokter yang paling di perhatikan Tn.Kagi adalah bahwa Tn.Kagi beresiko tinggi untuk terkena penyakit jantung , stroke, dan penyakit ginjal. Terlintas dalam pikiran Tn.Kagi untuk di lakukan operasi saja agar berat badannya bisa turun.

Bagaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada Tn.Kagi?

Page 3: sindroma metabolik

Page 3

Kata sulit: sindroma metabolik

Tn.Kagi 30 tahun

Sudah dari kecil menderita obesitas

Semua usaha telah dilakukan termasuk olahraga dan diet

Ibu dan tantenya juga gemuk

Hasil medical check up:

– lingkaran perut 104cm,

– tekanan darah 120/80 mmHg

– gula darah puasa 120 mg/dl

– 2 jam post prandial 180 mg/dl

– trigliserida 230 mg/dl.

Penyakitnya dapat dikategorikan sindroma metabolik

Tn.Kagi bersiko terkena pentakit jantung, stroke,dan penyakit ginjal

Kata kunci:

Page 4: sindroma metabolik

Page 4

Kunci permasalahan: Tn.Kagi (30 tahun) mengalami sindroma metabolik.

Pertanyaan:

– Bagaimana klasifikasi obesitas?

– Organ apa saja yang terlibat?

– Berapa ukuran lingkar perut normal?

– Bagaimana hubungan antara obesitas dengan sindroma metabolik?

– Bagaimana hubungan sindroma metabolik dengan penyakit jantung,stroke dan penyakit ginjal?

– Bagaimana hubungan obesitas dengan faktor genetika?

– Bagaimana kerja hormon yang terlibat?

– Mengapa berat badan tidak turun walupun sudah diet dan olahraga?

– Berapa nilai normal trigliserida?

– Bagaimana jika dilakukan operasi?

Page 5: sindroma metabolik

Page 5

Tujuan pembelajaran: mahsiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang

sindroma metabolik. Sasaran pembelajaran:

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang fisiologi (hormon yang terlibat)

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang klasifikasi obesitas

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang etiologi sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang epidemiologi sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang patofisiologi sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang manifestasi klinis sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang diagnosa sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang DD sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penatalaksanaan sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang komplikasi sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prognosis sindroma metabolik

– Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang pencegahan sindroma metabolik

Page 6: sindroma metabolik

Page 6

Peta konsep

Sindroma metabolik

Basic science Fisiologi

Klasifikasi Etiologi

Epidemiologi

MK

Patofisiologi

Diagnosa

DD

Penatalaksanaan

Komplikasi

Prognosis

Pencegahan

P.Fisik P.Penunjang

Farmakalogis

Non Farmakalogis

Page 7: sindroma metabolik

Page 7

Fisiologi hormon yang berkaitan dengan sindrom metabolik

Sel lemak dan jaringan lemak Jaringan lemak merupakan jaringan ikat yang mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan lemakdalam bentuk trigliseridaMetabolisme lemak1)Lipogenesis2)LipolisisJaringan lemak sebagai kelenjar endokrinJaringan adiposa yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak menyebabkan gangguan metabolik seperti resistensi insulin dan salah satu komponen yang erat dengan sindrom metabolik adalah obesitas sentral yang sangat berkorelasi dengan timbulnya diabetes,hipertensi,dan penyakit kardiovaskuler

Page 8: sindroma metabolik

Page 8

Etiologi

Belum diketahui secara pasti.

Resistensi insulin sering di hubungkan dengan sindrma metabolik

Pengaruh budaya, lingkungan

Faktor resiko:

– Riwayat penyakit keluarga

– Obesitas

– Aktifitas fisik

Page 9: sindroma metabolik

Page 9

epidemiologi

Prevalensi sindrom mertabolik tidak diketahui pasti karena ketidakseragaman kriteria yg digunakan dan variasi etnis/ras,umur,dan jenis kelamin.

Prevalensi sindrom metabolik bervariasi dari 16 persen pada laki-laki kulit hitam sampai 37 persen pada wanita hispanik.

Prevalensi sindrom metabolik meningkat dengan bertambah nya usia dan berat badan.

Sindrom metabolik jg merupakan prediktor kuat terjadinya DM tipe 2dikemudian hari.dari penelitian framingham offspring studi dilaporkan prevalensi pada pria sebesar 29.4 persen dan wanita 23.1 persen.

Beberapa penelitian mengenai prevalensi sindroma metabolik diindonesia.dimakasar dilaporkan pada sebuah studi pada oktober 2002 hingga januari 2003,pria berumur 21-81 tahun 56.4 persen yg memenuhi kriteria sindrom metabolik.

Page 10: sindroma metabolik

Page 10

Manifestasi Klinis

Obesitas

Tekanan darah tinggi

Kadar gula darah meningkat

Kadar trigliserida meningkat

HDL rendah

Page 11: sindroma metabolik

Page 11

DIAGNOSA

Anamnesis :

-Riwayat keluarga & penyakit sebelumnya

-Riwayat perubahan BB

-Aktivitas fisik sehari-hari

-Asupan makanan sehri-hari

Pemeriksaan Fisik :

-Pengukuran : a. TB

b. BB

c. TD

d. IMT

e. Lingkar perut

Page 12: sindroma metabolik

Page 12

Pemeriksaan Laboratorium :

-Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa

-Kadar asam urat

Page 13: sindroma metabolik

Page 13

Kriteria Diagnosa

Menurut World Health Organization (WHO) – 1999 :

1.Adanya DM

2.Gangguan toleransi glukosa

3.Gangguan glukosa puasa/ resistensi insulin

Ditambah dengan 2 kriteria berikut :

a. TD : ≥140/80 mmHg

b. dyslipidemia : trigliserida ≥ 1,695 mmol/L, HDL ≤0,9 mmol/L (laki-laki), ≤ 1,0 mmol/L (wanita)

c. Obese sentral : IMT >30kg/m2, lingkar pinggang 90cm (laki-laki), 85cm (wanita)

Page 14: sindroma metabolik

Page 14

Menurut Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III ( NCEP – ATP III) :

1. Obes sentral : lingkar pinggang ≥ 120 cm atau 40 inci (laki-laki), ≥ 88cm atau 36 inci (wanita)

2. dislipidemia: TG ≥ 1,695 mmol/L (150 mg/dl)

3. dislipidemia : HDL – C <40 mg/dL (laki-laki), <50 mg/dL (wanita)

4. TD ≥ 130/85 mmHg

5. Glukosa plasma puasa ≥ 6,1 mmol/L (110 mg/dL)

Page 15: sindroma metabolik

Page 15

Diagnosa Banding

Page 16: sindroma metabolik

Page 16

Komplikasi

Obesitas

Dislipidemia

Hipertensi

Diabetes melitus

Page 17: sindroma metabolik

Page 17

Prognosis sindrom metabolik

Baik, kalau segera ditangani ketika muncul gejala Sindrom Metabolik,sehingga mengurangi resiko terkena DM tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Penurunan berat badan dengan diet dan olah raga seringkali memberikan dampak yang signifikan.

Page 18: sindroma metabolik

Page 18

Latar Belakang Terapi Gizi Medis(Medical Nutrition TherapyMerupakan pilar utama terapi diabetes.

Konsumsi makanan berakibat langsung akan atau gula darah.

Masalah utama: kepatuhan diit.

American Diabetes Association (ADA, 1994) merekomendasi: terapi gizi medis.

Pendekatan tim: dokter, ahli gizi, perawat, petugas kesehatan lain + pasien mencapai kontrol metabolik yang baik

Page 19: sindroma metabolik

Page 19

Tujuan Terapi Nutrisi DM Tercapainya dan dipertahankannya keluaran

metabolik optimal : Gula darah mendekati normal mencegah komplikasi diabetes

Profil lipid serum optimal mengurangi resiko makrovaskuler

Tekanan darah normal mengurangi resiko makrovaskuler

Mencegah dan terapi komplikasi kronik diabetes Modifikasi in take nutrient dan lifestyle

Memperbaiki status kesehatan

Memperhatikan faktor personal, kultural, lifestyle

Page 20: sindroma metabolik

Page 20

Perencanaan MakanPerhitungan Kebutuhan Energi

Kebutuhan basal : salah satunya Harris Benedict

Laki2 = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – 6,8 U

Wanita = 655 + (9,6 x BB) +(1,7 x TB)–4,7 U

TEE =TER = BEE x faktor aktivitas x faktor stres

Gunakan Berat badan aktual kecuali kegemukan, luka bakar, pasien yang tidak dapat ditimbang atau adanya penimbunan cairan (edema, ascites) menggunakan berat badan ideal atau normal.

Perhitungan dewasa ( indeks broca) :

       BB ideal = 90 % ( TB - 100 )

       BB normal : 10 % BBI

       Kegemukan > 10 % BBI

Wanita TB < 150 cm dan laki-laki < 160 cm, Gunakan BB normal, yaitu = TB - 100

Page 21: sindroma metabolik

Page 21

PENGATURAN MAKANPENGATURAN MAKAN

RENDAH KALORI SEIMBANG ZAT GIZI

KURANGI KALORI 500 KCAL/ HARI

BB ↓ 0.5 KG / MINGGU

Makan 5-6x sehari, Porsi kecil, Harus sarapan

Banyak minum, cairan tingkatkan rasa kenyang

Banyak serat makanan lama mengunyah, rendah kalori, cepat kenyang

Waktu/ lamanya makan minimal 20 menit

Makan perlahan2, kunyah dengan baik

Page 22: sindroma metabolik

Page 22

Diit Rendah Kolesterol

Batasi

Hindarkan penggunaan otak, ginjal, hati,limpa, jenis kerang (udang, kepiting), susu penuh dan hasil-hasil olahan susu (mentega, keju)

Page 23: sindroma metabolik

Page 23

PENCEGAHAN

The US Preventive Services Task Force

merekomendasi konsultasi diet intensif terhadap pasien2 dewasa yangmempunyai faktor2 risiko untuk terjadinya penyulit kardiovaskular. Para dokter keluarga lebih efektif dalam membantu pasien menerapkan kebiasaan hidup sehat.

The Diabetes Prevention Program

telah membuktikan bahwa intervensi gaya hidup yang ketat pada pasien prediabetes dapat menghambat progresivitas terjadinya diabetes lebihdari 50% ( dari 11% menjadi 4,8%).

 

Page 24: sindroma metabolik

Page 24

Frans

Vyda

Aslam Hani

Wara Widi

Eka

Yunita Dwi

Sherly

Trisman

Bulan

THANK YOU… ^_^