Post on 21-Oct-2015
description
Tujuan pengobatan asma asma
terkontrol & kualiti hidup lebih baik
Pemberian obat saja tanpa pemberian
pengertian mengenai asma tidak
dapat mencapai tujuan pengobatan
Penderita harus dibantu seluk beluk
penyakitnya tanpa pengertian & peran
serta penderita sulit mencapai asma
terkontrol
Salah satu program penatalaksanaan
asma meningkatkan kebugaran fisik
dengan latihan / olahraga
PROGRAM PENATALAKSANAAN ASMA MELIPUTI 7 KOMPONEN
1. Pendidikan penderita ikut berperan penatalakasanaan
2. Penilaian & pemantauan berat penyakit
3. Menghindari & mengendalikan pencetus asma
4. Pengobatan jangka panjang
5. Pengobatan keadaan eksaserbasi
6. Kontrol teratur
7. Gaya hidup sehat al: meningkatkan kebugaran jasmani, latihan / olahraga
BEBERAPA HAL PERLU DIKETAHUI OLEH PENDERITA ASMA
Tingkat kebugaran jasmani tidak sama individu normal Timbul serangan setelah olahraga bukan halangan Olahraga & latihan kebugaran jasmani teratur
- Meningkatkan kebugaran
- Mempertebal rasa percaya diri
- Sikap ketergantungan
- Menurunkan kecemasan
- Mengurangi kebutuhan obat asma
- Menurunkan serangan & absensi sekolah
- Menurunkan serangan o.k. olahraga
Pencegahan serangan setelah olahraga Olahraga, senam kelompok lebih baik
Suatu anggapan penderita asma mempunyai kendala besar melakukan olahraga
Exercise – Induced Asthma (EIA) gejala asma setelah olahraga
Untuk mencegah EIA pada olahraga penyesuaian diri
Latihan fisik memperbaiki tingkat kebugaran secara tidak langsung memperbaiki asma
GEJALA ASMA SETELAH MELAKUKAN OLAHRAGA
Mekanisme EIA belum diketahui ada beberapa
teori antara lain :
1. Panas meningkatkan osmolaritas
merangsang pelepasan mediator kontraksi otot
saluran napas
2. Pendinginan & penguapan hiperemia
bronkoalveolar edema mukosa lumen
bronkus menyempit
Bronkokontriksi akibat latihan fisik :
- 15% pada populasi umum
- 40 –90% penderita asma
- 35-40% penderita rinitis alergik
Tidak semua jenis olahraga EIA
Olahraga tertentu dianjurkan untuk penderita asma
Penelitian Indra 40 penderita asma ringan & sedang mengikuti senam asma Indonesia :
- 35% EIA, sebagian besar tidak disertai keluhan
- Penurunan VEP1 10-20% (hanya 1 penderita > 20%)
DERAJAT BERAT RINGANNYA EIA SETELAH LATIHAN DIPENGARUHI OLEH BERBAGAI FAKTOR, ANTARA LAIN :
Kondisi udara sekitar
Lama, jenis & intensiti latihan
Pajanan alergen
Keteraturan mengontrol penyakit
Kondisi fisik yang buruk
Infeksi saluran napas
Jarak waktu dari serangan EIA terakhir
Faktor yang mendasari hipereaktiviti bronkus
FAAL PARU & OLAHRAGA
Olahraga / latihan fisik teratur- Meningkatkan kerja otot (termasuk otot
pernapasan)- Meningkatkan kesegaran jasmani
Kesegaran jasmani daya tahan kardiorespirasidipengaruhi oleh keturunan / genetik, usia, jenis
kelamin & aktivitas fisik
Untuk mengukur daya tahan kardiorespirasi ambilan oksigen maksimal (VO2 max)
Manfaat penderita asma dengan melakukan olahraga :
Meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan
meningkatkan penampilan penderita sehari-hari
berperan dalam kemampuan dirinya untuk
menangani serangan asma
Meningkatkan kemampuan otot-otot napas dan kemampuan bernapas secara keseluruhan
PENDERITA ASMA TIDAK DILARANG MELAKUKAN OLAHRAGAOLAHRAGA MENINGKATKAN KESEGARAN FISIK
Senam asma Indonesia salah satu bentuk olahraga yang dianjurkan melatih dan menguatkan otot pernapasan khususnya dan olahraga pada umumnya
SENAM ASMA INDONESIA DIRANGKAI DALAM SATU PAKET, YAITU :
1. Pemanasan
2. Gerakan inti A dan B
3. Gerakan aerobik
4. Pendinginan
PEMANASAN
Mempersiapkan otot, sendi, jantung
dan paru melakukan gerakan
lebih lanjut
Dari proksimal ke distal
GERAKAN INTI A DAN B
Memperbaiki dan mempertahankan fungsi
alat pernapasan
Latihan meningkatkan ventilasi alveolar
fungsi diafragma diperbaiki kerja
otot pernapasan
Menjadi optimal dan otot bantu
pernapasan menurun
GERAKAN AEROBIK
Meningkatkan kemampuan fungsi sistem
kardiopulmoner
Latihan melibatkan otot besar secara
dinamik dan ritmis dalam jangka waktu
tertentu
Joni dkk melakukan penelitian :
40 pasien (20 kelompok kasus dan 20 kelompok
kontrol) asma persisten ringan & sedang
Mengikuti senam Asma Indonesia 4x/minggu
Hasil selama 12 minggu penelitian :
- Perbaikan gejala klinik
- Mengurangi pemkaian bronkodilator inhalasi
- Peningkatan ambilan oksigen maksimal (VO2
max)
- Peningkatan faal paru
Rita dkk melakukan penelitian :
40 pasien (20 kelompok kasus dan 20
kelompok kontrol) asma persisten sedang
Mengikuti penyuluhan tentang asma 2x/ bulan
dan senam asma Indonesia 1x/ minggu
selama 6 bulan
Hasil penelitian
- Peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku penderita asma
- Perbaikan gejala klinik
Olahraga/ kebugaran fisik salah satu
program penatalaksanaan asma
Olahraga / kebugaran fisik memperbaiki
tingkat kebugaran secara tidak
langsung memperbaiki asma