Sari Pustaka Senam Asma -4

38
SARI PUSTAKA SENAM ASMA DISUSUN OLEH : PUTRA BARUNA (110100037) DEPARTEMEN PULMONOLOGI i

description

j

Transcript of Sari Pustaka Senam Asma -4

Page 1: Sari Pustaka Senam Asma -4

SARI PUSTAKA

SENAM ASMA

DISUSUN OLEH :

PUTRA BARUNA

(110100037)

DEPARTEMEN PULMONOLOGI

DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RSUP H. ADAM MALIM MEDAN

2015

i

Page 2: Sari Pustaka Senam Asma -4

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sari pustaka ini

dengan judul “ Senam Asma ”

Penulisan sari pustaka ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan

Kepaniteraan Klinik Senior Program Pendidikan Profesi Dokter di Departemen

Ilmu Penyakit Paru, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa penulisan sari pustaka ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sebagai koreksi dalam penulisan sari

pustaka selanjutnya. Semoga makalah sari pustaka ini bermanfaat, akhir kata

penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 17 September 2015

ii

Page 3: Sari Pustaka Senam Asma -4

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan..........................................................................................1

BAB 2 Tinjauan Pustaka.................................................................................. 3

2.1 Asma ............................................................................................. 3

2.2 Klasifikasi Asma............................................................................3

2.3 Faktor-Faktor Pencetus Serangan Asma....................................3

2.4 Patofisiologi Asma.........................................................................4

2.5 Senam Asma................................................................................. 6

2.6 Gerakan-Gerakan Senam Asma................................................. 7

2.7 Prosedur Gerakan Senam Asma................................................8

2.7.1 Pemanasan dan peregangan........................................8

2.7.2. Prosedur Gerakan Pemanasan...................................8

2.7.3. Prosedur Gerakan Peregangan..................................10

2.7.4. Latihan Inti A...............................................................11

2.7.5. Latihan Inti B...............................................................13

2.7.6. Aerobik.........................................................................15

2.8 Pendinginan (Cooling Down) ...................................................17

2.9 Efek Samping Senam Asma ..................................................... 19

2.10Pengaruh Senam Asma Terhadap Sistem Kardiovaskuler,

Respirasi dan Sistem Kekebalan Tubuh

BAB 3 Kesimpulan........................................................................................... 30

Daftar Pustaka................................................................................................... 31

iii

Page 4: Sari Pustaka Senam Asma -4

BAB 1

PENDAHULUAN

Penderita asma di dunia tahun 2010 mencapai 300 juta orang dan akan

meningkat menjadi 400 juta pada tahun 2025. Buruknya kualitas udara dan

berubahnya pola hidup masyarakat menjadi penyebab meningkatnya jumlah

penderita asma.1 Menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di berbagai

provinsi di Indonesia menunjukkan asma menempati urutan ke 5 dari 10 penyebab

kesakitan (Morbiditas)2. Jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta

orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia, hasil penelitian tahun 2007,

prevalensi penyakit asma meningkat dari 4,2% menjadi 5,4% dengan angka

kematian 13,3% karena gagal nafas sebagai akibat hipoksemia berat karena asma.3

Asma merupakan penyakit obstruksi saluran nafas dengan gejala-gejala

batuk, mengik dan sesak nafas. Penyempitan saluran nafas pada asma terjadi

sebagai akibat adanya obstruksi bronkus dan spasme otot polos pada bronkus

sehingga penderita mengalami kesulitan dalam bernafas. Penyebab asma pada

umumnya adalah allergen, dalam keadaan ini penderita perlu melakukan aktivitas

fisik yang tidak terlalu berat dan dapat meningkatkan kontraksi otot-otot

pernafasan dan dapat mengurangi frekuensi serangan asma.4 Pada asma terjadi

proses inflamasi kronik yang menyebabkan hipereaktivitas dan 3 penyempitan

jalan nafas disebabkan oleh bronkospasme, edema mukosa, infiltrasi sel inflamasi

yang menetap dan hipersekresi mukus yang kental.5

Senam asma merupakan salah satu teknik pernafasan abdomen akan dapat

meningkatkan udara ekspirasi. Pernafasan abdomen identik dengan pernafasan

diafragmatik bermanfaat untuk meningkatkan dan menguatkan diafragma selama

pernafasan untuk mencapai peningkatan tekanan intra abdominal.6 Senam Asma

adalah satu cara untuk melatih teknik bernafas yang efektif pada pasien asma, juga

merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan

pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun

juga oleh faktor gizi dan olahraga. Senam Asma atau olahraga bagi pasien asma

diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernafasan, menurunkan kadar serum IgE,

1

Page 5: Sari Pustaka Senam Asma -4

karena IgE adalah faktor utama penyebab respon inflamasi yang memainkan

sebuah peran penting dalam patofisiologi penyakit asma.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meilasari Nenden (2011) dengan

judul “Pengaruh frekuensi senam asma Indonesia terhadap keluhan serangan asma

pada pasien asma di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang”, diperoleh

kesimpulan bahwa kegiatan senam asma Indonesia dapat mengurangi frekuensi

keluhan serangan asma pada penderita asma di wilayah kerja Puskesmas

Bandarharjo Kota Semarang. Hasil studi pendahuluan didapatkan data bahwa

jumlah pasien asma yang berkunjung / rawat jalan di Poliklinik Paru RSUD

Wangaya pada tahun 2011 sebanyak 971 orang, tahun 2012 sebanayak 873 orang

dan dari bulan Januari sampai dengan bulan Oktober 2013 sebanyak 545 orang.7

Peran latihan fisik dalam patofisiologi asma dan pengendalian penyakit

telah menjadi fokus perhatian untuk dipertimbangkan. Kapasitas ventilasi yang

lebih baik dan peredaan gejala yang terkait dengan asma adalah keuntungan yang

diperoleh dari latihan fisik untuk pasien asmatik. Latihan fisik menyebabkan

perbaikan kebugaran jasmani, mengurangi kependekan napas, mengurangi

pengkonsumsian steroid hirup pada pasien asma, mengurangi latihan fisik dapat

menyebabkan bronkospasme.8

BAB 2

2

Page 6: Sari Pustaka Senam Asma -4

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asma

Asma adalah suatu keadaan klinis yang ditandai oleh terjadinya

penyempitan bronkus yang berulang namun reversibel, dan diantara episode

penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal.

Keadaan ini pada orang-orang yang rentan terkena asma mudah ditimbulkan oleh

berbagai rangsangan, yang menandakan suatu keadaan hipereaktivitas bronkus

yang khas.9

2.2 Klasifikasi Asma

Sangat sukar untuk membedakan satu jenis asma dengan asma yang lain,

dahulu asma dibedakan menjadi asma alergik (ekstrinsik) dan non alergik

(instrinsik). Asma alergik terutama muncul pada waktu kanak-kanak mekanisme

serangannya melalui reaksi alergi tipe I terhadap allergen. Sedangkan asma

instrinsik tidak ditemukan adanya tanda-tanda reaksi hipersesitivitas terhadap

allergen. Klasifikasi tersebut dalam praktiknya tidak mudah dan pasien sering

mempunyai kedua sifat baik alergik maupun non alergik.

Global Initiative for Asma (GINA) mengajukan klasifilasi asma menjadi

asma intermiten, persisten ringan, sedang dan berat. Baru-baru ini berdasarkan

gejala siang, aktivitas, gejala malam, pemakaian obat pelega dan 9 eksaserbasi,

GINA membagi asma menjadi asma terkontrol, terkontrol sebagian dan tidak

terkontrol.9

2.3 Faktor-Faktor Pencetus Serangan Asma

1. Infeksi virus saluran nafas : influenza

2. Pemajanan terhadap allergen tungau, debu rumah, bulu binatang

3. Pemajanan terhadap iritan asap rokok, minyak wangi

4. Kegiatan jasmani yang berlebihan (over training)

5 Ekspresi emosional takut, marah, gembira, frustasi

6 Obat-obat aspirin, penyekat beta, anti inflamasi non steroid

7. Lingkungan kerja : uap zat kimia

3

Page 7: Sari Pustaka Senam Asma -4

8 Polusi udara

9 Pengawet makanan/minuman : sulfit

10 Lain seperti haid, kehamilan, sinusitis.10

2.4 Patofisiologi Asma

Asma adalah suatu keadaan klinik yang ditandai oleh terjadinya

penyempitan bronkus yang berulang namun reversibel, dan diantara episode

penyempitan bronkus terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal. Keadaan ini

pada orang-orang yang rentan terkena asma mudah ditimbulkan oleh berbagai

rangsangan, yang menandakan suatu keadaan hipereaktivitas bronkus yang khas.

Perubahan jaringan pada asma tanpa komplikasi terbatas pada bronkus dan terdiri

dari spame otot polos, edema mukosa, dan infiltrasi sel-sel radang yang menetap

dan hipersekresi mukus yang kental. Penyempitan saluran pernapasan dan

pengelupasan sel epitel siliaris bronkus kronis yang dalam keadaan normal 10

membantu membersihkan mukus dapat menghambat mobilisasi sekresi lumen.11

obstruksi saluran nafas pada asma merupakan kombinasi spasme otot

bronkus, sumbatan mukus, edema dan inflamasi dinding bronkus. Obstruksi

bertambah berat selama ekspirasi karena secara fisiologis saluran napas

menyempit pada fase tersebut Hal ini mengakibatkan udara distal tempat

terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa diekspirasi. Selanjutnya terjadi

peningkatan volume residu, kapasitas residu fungsional (KRF). Pasien akan

bernapas pada volume yang tinggi mendekati kapasitas paru total (KPT). Keadaan

hiperinflasi ini bertujuan agar saluran nafas tetap terbuka dan pertukaran gas

berjalan lancar. Untuk mempertahankan hiperinflasi ini diperlukan otot-otot bantu

napas.11

Gangguan berupa obstruksi saluran napas dapat dinilai secara objektif

dengan VEP 1 (Volume Ekspirasi Paksa detik pertama) atau APE (Arus Puncak

Ekspirasi), sedangkan penurunan KVP (Kapasitas Vital Paksa) menggambarkan

derajat hiperinflasi paru. Penyempitan saluran napas dapat terjadi baik pada

saluran napas besar, sedang maupun kecil. Gejala mengi menandakan ada

4

Page 8: Sari Pustaka Senam Asma -4

penyempitan di saluran nafas besar, sedangkan pada saluran napas yang kecil

gejala batuk dan sesak napas lebih dominan disbanding mengi.

Penyempitan saluran napas ternyata tidak merata diseluruh bagian paru.

Ada daerah yang kurang mendapat ventilasi, sehingga darah kapiler yang melalui

daerah tersebut mengalami hipoksemia. Penurunan PaO2 mungkin merupakan

kelainan pada asma sub klinis, untuk mengatasi kekurangan oksigen, tubuh 11

melakukan hiperventilasi, agar kebutuhan oksigen terpenuhi. Tetapi akibatnya

pengeluaran CO2 menjadi berlebihan sehingga PaCO2 menurun yang kemudian

menimbulkan alkalosis respiratorik. Pada serangan asma yang lebih berat lagi

banyak saluran napas dan alveolus tertutup oleh mucus sehingga tidak

memungkinkan lagi terjadinya pertukaran gas (difusi). Hal ini menyebabkan

hipoksemia dan kerja otot-otot pernapasan bertambah berat serta terjadi

peningkatan produksi CO2. Peningkatan produksi CO2 yang disertai dengan

penurunan ventilasi alveolus menyebabkan retensi CO2 (hiperkapnia) dan terjadi

asidosis respiratorik atau gagal napas. Hipoksemia yang berlangsung lama

menyebabkan asidosis metabolic dan kontriksi pembuluh darah paru yang

kemudian menyebabkan shunting yaitu peredaran darah yang tidak melalui unit

pertukaran gas yang baik, yang akibatnya memperburuk hiperkapnia. Dengan

kejadian ini penyempitan saluran napas pada asma akan menimbulkan hal-hal

seperti berikut: 1). Gangguan ventilasi berupa hipoventilasi. 2) .Ketidak

seimbangan ventilasi perfusi dimana distribusi ventilasi tidak setara dengan

sirkulasi darah paru. 3). Gangguan difusi gas di tingkat alveoli.11 Ketiga faktor

tersebut akan mengakibatkan hipoksemia, hiperkapnia, asidosis respiratorik pada

tahap yang sangat lanjut.Terjadinya infiltrasi sel radang yang menetap dan

hipersekresi mucus yang kental serta edema mukosa menyebabkan penebalan dari

membran alveolus.9 Penebalan membran alveolus mempengaruhi kecepatan difusi

gas dari alveolus menuju kapiler darah. Konsentrasi oksigen dalam darah akan

berkurang dengan menurunnya difusi oksigen diparu-paru.11

Dalam keadaan normal, proses difusi terjadi karena adanya perbedaan

tekanan parsial gas O2 antara atmosfer (159 mmHg), alveoli (103 mmHg) dan

kapiler paru (40 mmHg) (Ganong, 2008). Pada penderita asma, penegembangan

5

Page 9: Sari Pustaka Senam Asma -4

paru yang tidak optimal berdampak pada penurunan kapasitas vital paru serta

peningkatan residu fungsional dan volume residu paru.5 Penurunan kapasitas vital

paru yang disertai dengan peningkatan residu fungsional dan volume residu paru

menyebabkan timbulnya perbedaan tekanan parsial gas antara tekanan parsial gas

oksigen dalam alveoli dengan tekanan parsial gas oksigen dalam darah kapiler

paru.11 Penurunan tekanan parsial gas oksigen dalam alveoli oleh karena

bronkospasme, menyebabkan kecilnya perbedaan gradient tekanan gas oksigen

dalam alveoli dengan kapiler. Penurunan tekanan oksigen alveoli yang lebih kecil

dari tekanan gas oksigen dalam paru menyebabkan terjadinya penurunan difusi

oksigen. Penurunan difusi oksigen dalam darah dapat dilihat secara sederhana

melalui penurunan saturasi oksigen yang dipantau dengan oksimetri nadi. Pada

penyakit asma, penggolongan asma dapat dibedakan berdasarkan nilai saturasi

oksigen yaitu :

a. Asma ringan didapatkan penurunan saturasi oksigen > 95 %

b. Asma sedang didapatkan penurunan saturasi oksigen antara 91- 95%

c. Asma berat didapatkan penurunan saturasi oksigen < 90%.12

2.5 Senam Asma

Senam Asma merupakan salah satu jenis terapi latihan yang

dilakukan secara berkelompok (exercise group) yang melibatkan aktifitas

gerakan tubuh atau merupakan suatu kegiatan yang membantu proses

rehabilitasi pernapasan pada penderita asma. Senam asma merupakan

senam yang diciptakan untuk penderita asma yang gerakannya disesuaikan

dengan kemampuaan dan kebutuhan penderita berdasarkan berat

ringannya penyakit asma.13

Senam asma merupakan salah satu bentuk kegiatan positif yang

dapat membantu pemulihan kondisi penderita asma. Senam asma juga

merupakan salah satu unsur penunjang pengobatan asma karena

keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat yang

dikonsumsi, namun juga ditentukan oleh faktor gizi dan olahraga. Bagi

penderita asma, olahraga yang tepat dan benar dapat meminimalisir

kekambuhan penyakitnya. Manfaat pelatihan olahraga yang perlu

6

Page 10: Sari Pustaka Senam Asma -4

dilatihkan pada penderita penyakit pernapasan meliputi : peningkatana

kapasitas atau daya fungsional, peningkatan status fungsional sehingga

dapat mengurangi keparahan dispneu serta perbaikan kualitas hidup.14 Dari

pengertian- pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa senam asma

adalah : Suatu aktifitas latihan yang terpola, terencana dan sistematis dan

mengandung unsur rekreasi, merupakan salah satu upaya dalam penangnan

penderita asma dan unsur yang terpenting dari senam asma adalah

penderita dapat melatih dan mengotrol pernapasannya.

2.6 Gerakan-gerakan Senam Asma Dapat Memperbaiki Kebugaran dan

Meningkatkan Saturasi Oksigen Karena :

1. Pada awalnya sebelum senam asma dimulai dilakukan pemanasan dan

peregangan dengan tujuan untuk menyiapkan otot-otot tubuh, sendi-sendi

tubuh, paru-paru dan jantung agar siap untuk melkukan gerakan-gerkan

senam asma yang akan dilakukan.

2. Setelah pemanasan dan peregangan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan

gerakan inti A. Gerakan inti A bertujuan untuk memperbaiki dan

mempertahankan fungsi organ-organ pernapasan dan melatih cara

bernapas 19 yang efektif pada penderita asma dengan cara menarik napas

dan mengeluarkan napas. Proses ekspirasi dilakukan dilakukan lebih lama

2 hitungan dengan proses inspirasi.

3. Setelah gerakan inti A, dilakukan gerakan inti B. Tujuan gerakan inti B

untuk relaksasi/melepaskan beban otot-otot pernafasan, mobilisasi sendi

yang berkaitan dengan perubahan volume thoraks, meningkatkan daya

tahan tubuh dan mengontrol pernapasan dengan Irma yang ritmis, otot-

otot akan menjadi relaksasi hal ini akan mempermudah pernapasan dan

ekspektorasi.

4. Setelah Gerakan inti B, dilakukan gerakan Aerobic, yaitu gerakan dengan

sistem energi lambat atau sistem metabolisme aerobic, merupakan

rangkaian reaksi kimia yang memerlukan oksigen. Gerakan aerobic

dilakukan agar tubuh lebih dapat menghasilkan pembakaran 0² tingggi

dan meningkatkan ekspirasi. Gerakan ini juga berdampak pada proses

7

Page 11: Sari Pustaka Senam Asma -4

difusi pada paru, dapat meningkatkan oksihemoglobin dan jika hal ini

dilakukan secara rotin dan benar akan dapat meningkatkan saturasi

oksigen dan kebugaraan fisik.

5. Setelah Gerakan Aerobik, dilakukan gerakan pendinginan yaitu

gerakangerakan lambat agar otot-otot dan fungsi organ-organ tubuh lain

kembali seperti keadaan semula. Juga untuk mengembalikan denyut nadi

pada frekuensi normal setelah mengalami kenaikan selama aerobik.14

2.7 Prosedur Gerakan Senam Asma

Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut

rangkaian senam asma:

2.7.1. Pemanasan dan peregangan

Pemanasan dan peregangan merupakan gerakan awal dengan tujuan untuk

mempersiapkan otot-otot, sendi-sendi, jantung dan paru dalam keadaan siap

untuk melakukan gerakan lebih lanjut. Gerakan ini termasuk pre activity

exercise yang dimulai dari proksimal ke distal.

Prinsip pemanasan :

1) Gerakan bebas tanpa beban ataupun bantuan

2) Melibatkan seluruh tubuh

3) Dimulai dari proksimal ke distal

4) Lamanya tidak lebih dari 15 menit

5) Kecepatan gerakan tidak lebih dari ritme sekitar 120 beat/menit15

2.7.2. Prosedur Gerakan Pemanasan adalah :

1. Sikap sempurna, kemudian menundukkan kepala (sebelum melakukan

senam berdoa terlebih dahulu). Berdiri tegak, lalu kedua tangan lurus

disamping badan, lalu lakukan jalan ditempat dengan mengangkat kaki

minimum 20 cm dari lantai sambil melenggangkan tangan. Lakukan

gerakan tersebut sampai 3 x 8 hitungan.

2. Berdiri tegak, lalu lakukan gerakan lari di tempat sambil mengayunkan

lengan dengan posisi kedua siku menekuk. Lakukan sampa 3x 8 hitungan.

8

Page 12: Sari Pustaka Senam Asma -4

3. Berdiri tegak, lalu lakukan kembali gerakan jalan ditempat sampai 3 x 8

hitungan.

4. Letakkan kedua tangan di pinggang. Tundukkan kepala, kemudian

tegakkan kembali. Lakukan gerakan menunduk dan menegakkan kepala

ini bergantian sampai 3 x 8 hitungan.

5. Letakkan kedua tangan dipinggang. Palingkan muka ke kanan, kembali

lurus ke depan, kemudian palingkan ke kiri dan kembali lurus ke depan.

Lakukan gerakan tersebut sampai 3 x 8 hitungan.

6. Letakkan kedua tangan di pinggang, miringkan kepala ke kanan kemudian

kembali tegak. Selanjutnya miringkan kepala ke kiri dan kembali tegak.

Lakukan gerakan tersebut bergantian sampai 3 x 8 hitungan.

7. Letakkan tangan lurus disamping tubuh, kaki dibuka selebar bahu.

Ayunkan tangan kanan lurus keatas sehingga telapak tangan menghadap

kearah badan dan ayunkan tangan kiri ke belakang dengan telapak

menghadap ke belakang. Lakukan hal tersebut pada hitungan 1 – 4, lalu

lakukan gerakan sebaliknya pada hitungan 5 – 8. Lakukan gerakangerakan

tersebut sampai 3 x 8 hitungan.

8. Letakkan kedua tangan di bahu, buka kaki selebar bahu. Pada hitungan 1 –

4 putar bahu ke depan seperti putaran roda. Lakukan gerakan sebaliknya

pada hitungan 5 – 8. Lakukan hal diatas bergantian sampai 3 x 8 hitungan.

9. Posisikan kedua tangan lurus disamping badan, buka kaki selebar bahu.

Tepukkan tangan diatas kepala, lalu kembali ke posisi semula sambil

menepuk paha samping luar. Lakukan gerakan tersebut berulang sampai 3

x 8 hitungan.

10. Posisikan kedua tangan di pinggang, buka kaki selebar bahu. Putar pinggul

searah jarum pada hitungan 1 – 4. Pada hitungan 5 – 8, putar pinggul

berlawanan dengan arah jarum jam. Lakukan gerakan tersebut bergantian

sampai 3 x 8 hitungan. Rapatkan kedua kaki, lalu letakkan kedua tangan di

pinggang. Hentakkan tungkai kaki kanan dan kiri ke depan dengan posisi

sendi pergelangan kaki 90 derajat secara bergantian. Selanjutnya,

hentakkan tungkai kaki kanan dan kiri kearah samping (secara bergantian).

9

Page 13: Sari Pustaka Senam Asma -4

Terakhir, hentakkan kearah belakang (secara bergantian). Lakukan

gerakan tersebut masing-masing 1 x 8 hitungan. Lakukan kembali jalan di

tempat sampai 2 x 8 hitungan.

11. Berdiri tegak dengan kedua tangan lurus disamping badan, lalu angkat

kedua tangan keatas sambil menarik nafas sampai hitungan 2. Pada

hitungan 3 – 8, turunkan kedua tangan sambil menghembuskan nafas.15

2.7.3. Prosedur Gerakan Peregangan :

1. Buka kaki selebar bahu. Luruskan tangan kanan ke depan, sedangkan

tangan kiri memegang siku tangan kanan, lalu tarik siku tangan kanan ke

arah tangan kiri sampai tangan kanan menyentuh dada. Tahan gerakan ini

sampai hitungan ke 4. Pada hitungan 5 – 8 kembalikan ke sikap awal

secara perlahan-lahan. Selanjutnya lakukan gerakan sebaliknya (posisi

tangan kanan memegang siku tangan kiri).

2. Buka kaki selebar bahu, lalu angkat tangan kanan keatas sampai tangan

rileks di belakang kepala, kemudian pegang sikunya dengan tangan kiri.

Tarik siku tangan kanan ke belakang pada hitungan 1, lalu tahan mulai 23

hitungan 2 – 4. Kembalikan ke sikap awal secara perlahan-lahan, pada

hitungan 5 – 8. Selanjutnya lakukan gerakan sebaliknya (posisi tangan

kanan memegang siku tangan kiri).

3. Buka kaki selebar bahu, lalu jalin kedua tangan di belakang badan. Pada

hitungan ke 1, angkat kedua tangan keatas sambil mengempiskan perut.

Selanjutnya, tahan gerakan tersebut sampai hitungan ke 4. Kembalikan

secara perlahan-lahan pada posisi awal mulai hitungan 5 – 8.

4. Buka kaki selebar bahu, lalu lipat kedua tangan di depan dada sampai

ujung jari kedua tangan beradu. Pada hitungan 1, putar tubuh bagian atas

ke kanan tetapi panggul dan wajah tetap menghadap ke depan. Tahan

gerakan ini sampai hitungan ke 4. Kembalikan ke sikap awal secara

perlahan-lahan pada hitungan 5 – 8. Lakukan gerakan seperti diatas untuk

arah yang berlawanan.

5. Buka kaki agak lebar, kedua tangan lurus disammping badan.Pada

hitungan 1, dorong tangan kanan keatas sambil memiringkan badan.

10

Page 14: Sari Pustaka Senam Asma -4

Tekuk lutut kaki kiri dan tangan kiri menumpu pada paha kiri. Tahan

gerakan ini sampai hitungan 4. Kembalikan ke sikap awal secara perlahan-

lahan pada hitungan 5 – 8.

6. Berdiri dengan kaki rapat, kedua lengan lurus disamping badan. Pada

hitungan 1, langkahkan kaki kanan ke depan sampai tumit menempel pada

lantai. Kedua tangan bertumpu pada paha kanan, kemudian rendahkan

badan sambil tekuk lutut kiri dan sendi panggul kanan (badan dan kepala

24 tetap lurus). Tahan gerakan tersebutpada hitungan 2 – 4. Pada hitungan

5 – 8, perlahan-lahan kembalikan pada posisi sikap awal.

7. Kedua kaki rapat dan tangan lurus disamping badan. Pada hitungan 1,

tekuk lutut kanan ke belakang sampai maksimal.Pegang pergelangan kaki

kanan dengan tangan kiri, lalu tarik ke belakang. Selanjutnya rentangkan

tangan kanan ke samping. Pada hitungan 2 – 4 tahan gerakan tersebut.

Secara perlahan-lahan kembalikan ke posisi awal pada hitungan 5 – 8.

Selanjutnya lakukan gerakan sebalinya (tangan kanan memegang

pergelangan kaki kiri).

8. Berdiri dengan kedua kaki rapat dan kedua tangan lurus disamping tubuh.

Pada hitungan 1, tarik tungkai kanan ke depan sampai lutut kanan

menekuk. Selanjunya, rendahkan badan dengan kedua tangan bertumpu

pada paha kanan ( badan dan kepala tetap lurus). Tahan gerakan ini sampai

hitungan 4. Kembalikan ke sikap awal secara perlahan-lahan pada

hitungan 5 – 8, lalu lakukan gerakan yang sama dengan arah berlawanan.16

2.7.4. Latihan Inti A

Gerakan ini bertujuan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi alat

pernafasan. Pada penderita obstruktif paru, latihan ditujukan agar terjadi ventilasi

alveolar, untuk itu fungsi diafragma harus diperbaaiki/ditingkatkan, diharapkan

kerja otot pernafasan menjadi optimal dan kerja otot nafas bantu menurun.

Latihan inti A, bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif pada penderita

asma. Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran

nafas lebih lama 2 hitungan.

11

Page 15: Sari Pustaka Senam Asma -4

Pada penyakit asma, penderita mengalami kesulitan waktu ekspirasi, maka

dipilih gerakan yang dapat dikombinasikan dengan irama pernafasan yang baik,

dengan cara : Inspirasi melalui hidung, ekspirasi melalui mulut dan berdesis,

waktu ekspirasi harus lebih panjang dari waktu inspirasi, mengikuti mekanisme

pernafasan dada dan diafragma yang dibantu oleh otot-otot perut.

Prinsip Gerakan A

1. Setiap gerakan di ikuti dengan inspirasi dan ekspirasi yang dalam

2. Waktu inspirasi lebih pendek dari ekspirasi

3. Gerakan inspirasi dilakukan saat pengembangan volume thoraks

dan ekspirasi saat penciutan volume thoraks

4. Kecepatan gerak dengan ritme sekitar 100 beat/ menit

Prosedur Gerakan Inti A adalah :

1. Buka kaki selebar bahu, lalu letakkan tangan di pinggang, pada

hitungan 1, tegakkan kepala dan busungkan dada. Selanjutnya,

tundukkan kepala pada hitungan 2 – 4. Lakukan gerakan tersebut

bergantian sampai 2x8 hitungan.

2. Tangan masih dipinggang dan kaki dibuka selebar bahu. Palingkan

muka ke kanan pada hitungan 1, lalu pada hitungan 2 arahkan

kembali muka ke depan dan tahan sampai hitungan 4. Pada

hitungan 5 palingkan muka ke kiri, lalu pada hitungan 6 – 8 arhkan

kembali ke depan. Lakukan gerakan tersebut bergantian sampai 3 x

8 hitungan.

3. Buka kaki selebar bahu dan kedua tangan lurus disamping tubuh.

Pada hitungan 1, angkat bahu kanan, lalu turunkan kembali pada

hitungan 2 – 4. 26 Lakukan hal yang sama untuk bahu kiri.

Lakukan gerakan tersebut bergantian sampai 3 x 8 hitungan.

4. Rapatkan kedua kaki dan tangan lurus disamping tubuh. Putar bahu

kebelakang dengan siku sedikit tertekuk pada hitungan 1 – 3, lalu

hentakkan kedua tangan ke belakang pada hitungan 4. Pada

hitungan 5 – 7, putar kembali bahu ke depan, lalu pada hitungan 8

12

Page 16: Sari Pustaka Senam Asma -4

hentakkan tangan ke depan. Lakukan gerakan tersebut bergantian

sampai 3 x 8 hitungan.

5. Buka kaki selebar bahu dan kedua tangan lurus disamping tubuh.

Pada hitungan 1, angkat kedua tangan keatas sejajar telinga hingga

membentuk huruf V. Pada hitungan 2 – 4 kembalikan tangan pada

posisi semula. Lakukan gerakan tersebut sampai 3 x 8 hitungan.

6. Buka kaki selebar bahu, lalu angkat kedua tangan lurus ke depan

setinggi bahu sehingga telapak tangan menghadap ke depan. Tarik

kedua tangan kedua tangan ke belakang pada hitungan 1 sambil

menekuk lutut dan tangan di kepalkan. Pada hitungan 2 – 4

kembali ke posisi semula dengan posisi tangan seperti mendorong.

Lakukan gerakan diatas sampai 3 x 8 hitungan.16

2.7.5. Latihan Inti B

Bertujuan untuk relaksasi/melepaskan beban otot-otot pernafasan,

mobilisasi sendi yang berkaitan dengan perubahan volume thoraks, meningkatkan

daya tahan tubuh dan mengontrol pernafasan dengan irama yang ritmis, otot-otot

akan menjadi relaksasi, hal ini akan mempermudah pernafasan dan ekspektorasi.

Prinsip Gerakan Inti B

1. Melibatkan otot agonis dan antagonis sehingga terjadi kotraksi dan

relaksasi.

2. Diselingi dengan pernafasan panjang diantara gerakan tertentu

untuk mengontrol pernafasan

3. Sebagian besar gerakan berpengaruh pada perubahan volume

thoraks, sedang yang lain untuk seluruh tubuh

4. Kecepatan gerak dengan irama sekitar 130 beat/menit

Prosedur Gerakan Inti B :

1. Buka kaki selebar bahu, lalu letakkan kedua tangan pada bahu.

Luruskan tangan ke atas, lalu turunkan kembali. Selanjutnya

luruskan pula tangan kanan ke atas, lalu turunkan kembali.

13

Page 17: Sari Pustaka Senam Asma -4

Selanjutnya, luruskan pula tangan kiri ke atas dan turunkan

kembali. Lakukan gerakan ini bergantian sampai 4 x 8 hitungan.

2. Letakkan kedua tangan lurus disamping tubuh. Lemparkan tangan

kanan ke depan atas dan tangan kiri ke belakang, lalu lakukan

gerakan sebaliknya sehingga tangan kiri diatas dan tangan kanan

mengayun ke belakang. Lakukan sampai 4 x 8 hitungan.

3. Buka kaki selebar bahu, lalu posisikan kedua tangan yang sikunya

menekuk 90 derajat di samping tubuh. Dorong kedua tangan lurus

ke atas sampai menyerong tubuh ke kanan, lalu tarik posisi tangan

ke posisi semula. Dorong kembali kedua tangan sambil

menyerongkan tubuh kekiri. Lalukan gerakan tersebut masing-

masing 1 x 8 hitungan.

4. Lakukan jalan di tempat sebanyak 2 x 8 hitungan, kemudian

lakukan kembali jalan di tempat sambil menarik nafas sampai 3 x 8

hitungan.

5. Buka kaki selebar bahu, letakkan kedua tangan lurus disamping

tubuh. Silangkan kedua tangan di depan tubuh, hentakkan kaki

kanan ke depan sampai tumitnya menyentuh lantai sambil

merendahkan badan. Selanjutnya kembali ke posisi tegak sambil

tangan di rentangkan. Lakukan gerakan yang sama untuk kaki kiri,

Lakukan bergantian kanan dan kiri sampai 4 x 8 hitungan.

6. Rapatkan kedua kaki sambil menyilangkan tangan kanan diatas

tangan kiri di depan dada. Rentangkan kedua tangan kesamping

tubuh sambil melemparkan tungkai kaki kanan ke samping, lalu

kembali ke posisi semula. Lakukan hal yang sama untuk kaki kiri

secara bergantian hingga 4 x 8 hitungan.

7. Rapatkan kedua kaki, lalu silangkan kedua tangan di depan dada

dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri. Rentangkan kedua

tangan ke samping, seperti berenang dengan gaya katak, lalu

serongkan kaki kanan ke samping. Kembalikan ke posisi semula

14

Page 18: Sari Pustaka Senam Asma -4

dan lakukan gerakan yang sama dengan arah yang berlawanan

berganti-ganti sampai 4 x 8 hitungan.

8. Selingi dengan jalan di tempat sampai 2 x 8 hitungan, kemudian

lakukan kembali jalan di tempat sambil menarik nafas sampai 3 x 8

hitungan.

9. Berdiri dengan kaki rapat, lalu angkat kedua tangan keatas dengan

siku menekuk 90 derajat.Gerakkan kedua tangan tersebut ke depan

dan angkat kaki kanan sampai panggul menekuk membentuk sudut

90 derajat, lalu 29 kembali ke posisi awal. Lakukan pula gerakan

yang sama untuk kaki kiri. Lakukan secara bergantian sampai 4 x 8

hitungan. Buka kedua kaki agak lebar, lalu rentangkan kedua

tangan lurus ke samping. Dorong tangan kiri kearah kanan,

sedangkan tangan kanan menyentuh lutut kiri yang agak di

tekuk.Lakukan pula gerakan yang sama dengan arah berlawanan

secara bergantian sampai 4 x 8 hitungan. Selingi dengan jalan di

tempat sampai 2 x 8 hitungan, kemuadian lakukan kembali jalan di

tempat sambil menarik nafas sampai 3 x 8 hitungan.16

2.7.6. Aerobik :

Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran 02

tinggi untuk meningkatkan hembusan nafas. Disesuaikan dengan kondisi dan usia

peserta senam asma. Gerakan-gerakan aerobic harus memenuhi syarat sebagai

berikut :

1. Melibatkan banyak sendi dan otot-otot tubuh

2. Dilakukan secara terus menerus, jika diselingi istirahat tidak boleh

lebih dari 3 menit

3. Dapat meningkatkan denyut nadi sampai 70 % dari nadi maksimal

4. Kecepatan gerak menggunakan irama 140 beat/menit

Prosedur Gerakan Aerobik Sebagai Berikut :

1. Sambil berlari ditempat luruskan kedua tangan ke depan, lalu kembalikan

ke pundak. Selanjutnya, ulurkan kedua tangan ke samping dan kembalikan

15

Page 19: Sari Pustaka Senam Asma -4

ke pundak. Lakukan gerakan tersebut bergantian sampai 2 x 8 hitungan,

setiap hitungan jatuh pada kaki kanan.

2. Selingi dengan jalan di tempat sampai 2 x 8 hitungan, kemudian lakukan

kembali jalan di tempat sambil menarik nafas sampai 3 x 8 hitungan.

3. Lakukan lari di tempat dengan posisi tubuh condong ke depan sehingga

salah satu kaki terlempar ke belakang dan lutut kaki yang lain dalam posisi

lurus. Pandangan mata ke bawah dan kedua tangan bebas bergerak

mengikuti irama berlari. Lakukan gerakan yang sama untuk kaki yang lain

secara bergantian sampai 2 x 8 hitungan.

4. Lakukan lari di tempat dengan posisi tubuh condong ke belakang sehingga

salah satu kaki terlempar ke depan dan lutut kaki yang lain dalam posisi

lurus. Kedua tangan bebas bergerak dan pandangan ke atas. Lakukan

gerakan ini sampai 2 x 8 hitungan.

5. Lakukan lari di tempat dengan posisi tubuh tegak sambil melemparkan

kedua kaki ke samping kanan dan kiri bergantian. Kedua tangan bebas

mengikuti Irma berlari. Lakukan gerakan ini bergantian sampai 2 x 8

hitungan.

6. Lakukan lari tempat dengan posisi tubuh tegak sambil melemparkan kaki

kanan agak serong ke kiri dan kaki kiri dilemparkan agak serong ke kanan.

Lakukan gerakan ini bergantian sampai 2 x 8 hitungan.

7. Berdiri dengan kedua kaki agak rapat, lalu letakkan kedua tangan diatas

pundak. Jatuhkan kaki kanan satu langkah ke samping dengan kedua

tangan lurus ke samping setinggi bahu, lalu gerakkan kaki kiri mengikuti

langkah kaki kanan sambil kedua tangan kembali ke pundak. Jatuhkan

kaki kiri satu langkah ke samping dengan kedua tangan diangkat lurus ke

31 samping, lalu gerakkan kaki kanan mengikuti gerakan seperti kaki kiri

sambil meletakkan tangan kembali hingga ke posisi awal. Lakukan sampai

2 x 8 hitungan.16

2.8. Pendinginan (Cooling Down)

16

Page 20: Sari Pustaka Senam Asma -4

Dalam gerakan ini, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot

kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil

menarik nafas pelan-pelan. Tujuan utama senam asma adalah relaksasi otototot

pernafasan serta otot-otot yang lain. Ini dapat dicapai dengan peregangan dan

kontraksi maksimal di ikuti dengan relaksasi maksimal. Selain itu, pendinginan

untuk mengembalikan denyut nadi pada frekuensi normal setelah mengalami

kenaikan selama aerobic. Ada 3 macam dalam pendinginan :

1. Peregangan yang meningkat, ditahan selama 6 - 8 detik

2. Isometrik kontraksi yang maksimal diikuti relaksasi

3. Ketenangan mental

Prosedur Gerakan Pendinginan sebagai berikut :

1. Berdiri tegak dengan kaki terbuka selebar bahu, lalu jalan kedua

tangan di belakang kepala. Tekan kepala ke belakang pada

hitungan 1, lalu tahan dengan kedua tangan pada hitungan 2- 4.

Pada hitungan 5 - 8, kembalikan keposisi semula secara perlahan.

2. Buka kaki selebar bahu, lalu topang dagu dengan tangan kanan,

tangan kiri di letakkan disamping tubuh. Dorong dagu kekiri

dengan tangan kanan pada hitungan 1, lalu tahan gerakan ini

sampai hitungan 4. Pada hitungan 5-8, kembalikan secara perlahan-

lahan ke posisi semula.

3. Buka kaki selebar bahu, lalu luruskan tangan kanan ke atas rileks

di belakang kepala dan sikunya di pegang oleh tangan kiri. Pada

hitungan 1, tarik siku kanan ke belakang dan tahan gerakan ini

sampai hitungan 4. Pada hitungan 5-8, kembalikan secara perlahan-

lahan ke posisi semula. Lakukan gerakan yang sama dengan arah

berlawanan. 4. Buka kaki selebar bahu, lalu lipat kedua tangan di

depan dada sampai jarijarinya beradu. Pada hitungan 1, putar tubuh

ke kanan dengan panggul dan wajah tetap menghadap ke depan,

lalu tahan gerakan ini sampai hitungan

4. Pada hitungan 5-8, kembalikan secara perlahan-lahan ke posisi

semula. Lakukan gerakan yang sama dengan arah yang

17

Page 21: Sari Pustaka Senam Asma -4

berlawanan. Berdiri dengan kedua kaki rapat, lalu letakkan kedua

tangan lurus di samping. Pada hitungan 1, langkahkan kaki kanan

ke depan sampai tumitnya menempel pada lantai. Rendahkan

badan sambil menekuk lutut kiri dan sendi panggul kanan, kedua

tangan bertumpu pada paha kanan. Tahan sampai hitungan 4

dengan posisi tubuh dan kepala tetap lurus. Pada hitungan 5-8,

kembalikan secara perlahan-lahan ke posisi semula. Lakukan

gerakan yang sama dengan arah yang berlawanan.

5. Buka kaki selebar bahu sambil merapatkan kedua tangan diatas

perut. Pada hitungan 1, tarik nafas sambil mengembungkan otot

perut. Selanjutnya hembuskan nafas pada hitungan 2-4 sambil

mengecilkan perut di bantu dengan tekanan kedua tangan.

Hitungan 5, tarik nafas kembali sama 33 seperti gerakan

sebelumnya, lalu hembuskan kembali. Lakukan 2 x 8 hitungan.

6. Buka kaki selebar bahu, lalu luruskan kedua tangan ke depan

setinggi bahu. Turunkan badan sambil menekuk lutut sedikit pada

hitungan 1, lalu tahan gerakan ini sampai hitungan 4. Pada

hitungan 5-8, kembalikan secara perlahan-lahan ke posisi semula.

Lakukan sampai 2 x 8 hitungan.

7. Buka kaki selebar bahu dengan kedua tangan terbuka kesamping

tubuh. Tarik nafas pada hitungan 1, lalu tahan sampai hutungan 2-

4. Pada hitungan 5, hembuskan nafas keluar sambil menepuk paha

bagian samping tarik nafas kembali, lalu tahan seperti gerakan

sebelumnya, kemudian keluarkan nafas sambil menepuk dada

bagian samping. Terakhir, dorong kedua lengan ke depan sambil

menghembuskan nafas. Selanjutnya lakukan kembali posisi doa.16

2.9 Efek Samping Senam Asma

18

Page 22: Sari Pustaka Senam Asma -4

Olahraga dan kegiatan yang berlebihan dapat memicu serangan asma.

Olahraga baik bagi penderita asma selama asmanya terkendali, selama asma yang

diderita terkontrol dan termanajemen dengan baik. Umumnya penderita mampu

melakukan berbagai macam kegiatan fisik. Namun, karena aktifitas yang

berlebihan pada penderita dapat memacu serangan asma. Efek samping yang

timbul dapat berupa serangan asma bertambah berat atau timbulnya serangan

pneumotoraks. Oleh karena itu, beberapa hal harus diperhatikan sebelum

melakukan senam asma, yaitu tidak 34 dalam serangan asma, tidak dalam gagal

jantung, kurang tidur, baru sembuh dari sakit dan lannya.16

Terdapat syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan senam asma

yaitu penderita tidak dalam serangan asma, sesak nafas dan batuk-batuk, tidak

dalam serangan jantung, tidak dalam keadaan flu atau kurang tidur serta baru

sembuh dari penyakit. Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih

memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan

pernafasan dan ekspektorasi. Penderita asma tidak boleh melakukan olahraga

sembarangan karena olahraga yang berat dapat memicu serangan asma. Selain

berenang dan senam asma, olahraga yang di rekomendasikan untuk penderita

asma di antaranya jalan kaki, lari kecil dan naik sepeda.1

2.10 Pengaruh Senam Asma Terhadap Sistem Kardiovaskuler, Respirasi dan

Sistem Kekebalan Tubuh

Senam asma frekuensi serangan asma dapat dikurangi pada penderita

asma. Senam asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi

penderita asma. Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani

dan juga meningkatkan kemampuan pernafasan, juga merupakan salah satu

penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya

ditentukan oleh obat-obat asma yang dikonsumsi namun juga faktor gizi dan

olahraga. Gerakan aerobik pada senam asma dapat meningkatkan penggunaan

oksigen, karena sistem metabolisme aerobik merupakan rangkaian reaksi kimia

yang memerlukan oksigen. Senam asma juga merupakan salah satu bentuk

pengobatan dan pencegahan serangan asma. Penderita asma dianjurkan untuk

19

Page 23: Sari Pustaka Senam Asma -4

mengikuti senam asma sekitar 45 menit dan senam ini akan memberikan hasil jika

dilakukan sedikitnya 8 minggu.17

Bagi penderita asma, olahraga diperlukan untuk memperkuat otot-otot

pernafasan dan meningkatkan kapasitas ventilasi. Senam asma bertujuan untuk

melatih cara bernafas yang benar, melenturkan dan memperkuat otot pernafasan,

melatih ekspektorasi yang efektif, meningkatkan sirkulasi, mempercepat asma

terkontrol serta mempertahankan asma tetap terkontrol dan senam asma tidak

boleh dilakukan sembarangan. Jika senam asma rutin dilakukan selama 8 minggu

selama 45 menit hal ini akan dapat mengurangi frekuensi kekambuhan asma baik

kekambuhan ringan, sedang dan berat. Penderita asma harus lebih menjaga daya

tahan tubuh agar serangan asma tidak muncul kembali, salah satu upaya untuk

menjaga daya tahan tubuh agar tetap terpelihara adalah dengan cara rajin dan rutin

berolahraga sesuai dengan jenis olahraga yang direkomendasikan untuk penderita

asma, makan dengan pola menu gizi seimbang dan istirahat yang cukup.17

20