Post on 04-Apr-2019
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 1
Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id
PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER III
TAHUN 2016/2017
MATA KULIAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Disusun oleh
MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN
NPM. 151000126
KELAS D
Muh_Nur_Jamal
D070AF70
081223956738
16jamal
muh.jamal08
muh.nurjamaluddin
UNIVERSITY
KADER HmI KOMHUK
UNPAS-BANDUNG
KETUPLAK LK I/2016-II
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 2
Silakan follow ya
muh.jamal85@yahoo.com
muhnurjamaluddin.blogspot.co.id
mnurjamaluddin.blogspot.co.id
creativityjamal.blogspot.co.id
muh.jamal1608@gmail.com
SAAT INI
Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja,
RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,
Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia
ASAL
Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,
Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Muhammad Nur Jamaluddin
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 3
Renungan
Ya Tuhan, saya lupa
Saya benar-benar lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya
Ingat:
Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?
Ya Tuhan, karena saya lupa
Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku
Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone
Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini
Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini
Ingat:
Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?
Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?
Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik
Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang
lainnya
Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini
Ingat:
Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?
Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?
Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia
Dan juga kebahagiaan di akhirat
Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan
Ingat:
Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu
Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 4
UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261
UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2016/2017
MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HARI, TANGGAL : SELASA, 17 JANUARI 2017
KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/I
WAKTU : 90 MENIT
DOSEN : TIM DOSEN
SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK
SOAL
1. Kepada pejabat Administrasi Negara diberikan keleluasaan untuk bertindak atas inisiatif sendiri
yang dimungkinkan oleh hukum yang dikenal dengan “Freies Ermessen atau Diskresi”.
a. Sebut dan jelaskan pengertian, serta apa yang menjadi unsur-unsur Freies Ermessen atau
Diskresi?
Jawaban:
Frei artinya bebas, lepas, tidak terikat, dan merdeka. Freies artinya orang yang bebas, tidak
terikat dan merdeka. Kemudian Ermessen berarti mempertimbangkan, menilai, menduga, dan
memperkirakan. Freies Ermessen berarti orang yang memiliki kebebasan untuk menilai,
menduga dan mempertimbangkan sesuatu. Kemudian menurut Pasal 1 Angka 9 Undang-
undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan bahwa Freies Ermessen
atau Diskresi adalah adalah ketetapan dan/atau tindakan yang ditetapkan dan/atau dilakukan
oleh pejabat pemerintahan untuk mengatasi persoalan konkret yang dihadapi dalam
penyelenggaraan pemerintahan dalam hal peraturan perundang-undangan yang memberikan
pilihan, tidak mengatur, tidak lengkap atau tidak jelas, dan/atau adanya stagnasi
pemerintahan. Selanjutnya menurut Sjachran Basah bahwa unsur-unsur Freies Ermessen atau
Diskresi adalah sebagai berikut:
1) ditujukan untuk menjalankan tugas-tugas servis publik;
2) merupakan sikap tindak yang aktif dari administrasi negara;
3) sikap tindak itu dimungkinkan oleh hukum;
4) sikap tindak itu atas inisiatif sendiri;
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 5
5) sikap tindak itu dimaksudkan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan penting yang
timbul secara tiba-tiba;
6) sikap tindak itu dipertanggungjawabkan baik secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
maupun secara hukum.
b. Apa yang menjadi fungsi dan manfaat dari Freies Ermessen atau Diskresi?
Jawaban:
Fungsi Freies Ermessen atau Diskresi, yaitu sebagai wujud nyata pejabat pemerintah dalam
memberikan kepastian hukum bila terjadi kekosongan hukum/rechts vacuum dengan upaya
kebebasan penafsiran/interpretasi yang dilandasi dengan adanya pelimpahan wewenang
berdasakan perudang-undangan demi kepentingan umum. Kemudian menurut Pasal 22 ayat
(1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan bahwa tujuan
dari Freies Ermessen atau Diskresi antara lain:
1) melancarkan penyelenggaraan pemerintahan;
2) mengisi kekosongan hukum;
3) memberikan kepastian hukum; dan
4) mengatasi stagnasi pemerintahan dalam keadaan tertentu guna kemanfaatan dan
kepentingan umum. Adapun yang dimaksud dengan stagnasi pemerintahan adalah tidak
dapat dilaksanakannya aktivitas pemerintahan sebagai akibat kebuntuan atau disfungsi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, contohnya keadaan bencana alam atau gejolak
politik.
c. Sebutkan dan jelaskan mengenai asas Freies Ermessen atau Diskresi!
Jawaban:
Asas diskresi dikenal di Prancis dengan sebutan pouvoir discretionnaire dan juga freies
ermessen dalam istilah bahasa Jerman. Asas diskresi lebih lanjut terdiri atas dua jenis:
1) diskresi bebas, yaitu kebebasan administrasi negara untuk mengambil keputusan apa saja
asalkan tidak melampaui/melanggar batas-batas yang ditetapkan undang-undang; dan
2) diskresi terikat, yaitu kebebasan administrasi negara untuk memilih salah satu alternatif
yang telah ditetapkan undang-undang.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 6
2. Dalam kajian Hukum Administrasi memahami tentang wewenang dan cara-cara memperolehnya
merupakan hal yang penting. Terkait hal tersebut:
a. Jelaskan mengenai wewenang!
Jawaban:
H. D Stout, sebagaimana dikonstantir oleh Ridwan H.R, menyebutkan bahwa wewenang
merupakan pengertian yang berasal dari hukum organisasi pemerintahan, yang dapat
dijelaskan sebagai keseluruhan atura-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan
penggunaan wewenang pemerintahan oleh subjek hukum publik di dalam hubungan hukum
publik. Wewenang itu memberikan dasar hukum untuk bertindak dan mengambil keputusan
tertentu berdasarkan wewenang yang diberikan atau melekat padanya berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kewenangan itu
haruslah jelas diatur secara jelas dan ditetapkan dalam peraturan perundangan-undangan
yang berlaku.
b. Jelaskan mengenai kewenangan pemerintah!
Jawaban:
Kewenangan pemerintah adalah hak dan kekuasaan pemerintah untuk menentukan atau
mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. Kewenangan
pemerintah mencakup kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan
keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan bidang lainnya.
c. Jelaskan persyaratan mengenai penyelenggaran pemerintahan!
Jawaban:
Menurut Prajudi Atmosudirjo bahwa persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaran
pemerintahan adalah sebagai berikut:
1) Efektivitas, artinya kegiatannya harus mengenai sasaran yang telah ditetapkan.
2) Legitimitas, artinya kebijakan administrasi negara jangan sampai menimbulkan heboh
oleh karena tidak dapat diterima oleh masyarakat setempat atau lingkungan yang
bersangkutan.
3) Yurikditas adalah syarat yang menyatakan bahwa perbuatan para pejabat administrasi
negara tidak boleh melanggar hukum dalam arti luas.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 7
4) Legalitas adalah syarat yang menyatakan bahwa perbuatan atau keputusan administrasi
negara yang tidak boleh dilakukan tanpa dasar administrasi negara yang tidak boleh
dilakukan tanpa dasar undang-undang (tertulis) dalam arti luas, bila sesuatu dijalankan
dengan dalih “keadaan darurat”, maka keadaan darurat itu wajib dibuktikan kemudian,
jika kemudian tidak terbukti, maka perbuatan tersebut dapat digugat di Pengadilan.
5) Moralitas adalah salah satu syarat yang paling diperhatikan oleh masyarakat, moral dan
etik umum maupun kedinasan wajib dijunjung tinggi, perbuatan tidak senonoh, sikap
kasar, kurang ajar, tidak sopan, kata-kata yang tidak pantas, dan sebagainya wajib
dihindarkan.
6) Efisiensi, artinya wajib dikerjar seoptimal mungkin, kehematan biaya dan produktivitas
wajib diusahakan setinggi-tingginya.
7) Teknik dan teknologi, artinya setinggi-tingginya wajib dipakai untuk mengembangkan
atau mempertahankan mutu prestasi yang sebaik-baiknya.
d. Kemukakan alasan pentingnya pemahaman mengenai wewenang pemerintahan!
Jawaban:
Karena dengan memahami wewenang pemerintah rakyat diharapkan dapat mengetahui
secara utuh dan menyeluruh tentang aturan-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan
penggunaan wewenang pemerintahan oleh subjek hukum publik di dalam hubungan hukum
publik. Dengan demikian, diharapkanya rakyat dan pemerintah memiliki rasa bersama dalam
membangun negara demi terciptanya kesejahteraan umum dan tidak terlepas dipandu dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Jelaskan pengertian tentang atribusi, delegasi dan mandat serta kemukakan pula
perbedaanya!
Jawaban:
Attributie; toekenning van en bestuursbevoegheiddoor een wetgever aan een
bestuursorgaan, (atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang-
undang kepada organ pemerintahan). Artibusi dikatakan sebagai cara normal untuk
memperoleh wewenang pemerintahan. Atribusi juga merupakan wewenang untuk membuat
ketetapan (besluit). Rumusan lain mengatakan bahwa atribusi merupakan pembentukan
wewenang tertentu dan pemberiannya kepada organ tertentu. Yang dapat membentuk
wewenang adalah organ yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 8
Pembentukan wewenang dan distribusi wewenang utamanya ditetapkan dalam Undang-
Undang Dasar. Pembentukan wewenang pemerintahan didasarkan pada wewenang yang
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Kemudian delegatie; overdracht van een
bevoegheid van het ene bestuursorgaan aan een ander, (delegasi adalah pelimpahan
wewenang pemerintahan dari suatu organ pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya).
Delegasi diartikan sebagai penyerahan wewenang (untuk membuat “besluit”) oleh pejabat
pemerintahan (pejabat tata usaha negara) kepada pihak lain dan wewenang tersebut menjadi
tanggung jawab pihak lain tersebut. Selanjutnya mandaat een bestuursorgaan laat zinj
bevoegheid names hem uitoefeen door een ander, (mandat terjadi ketika organ
pemerinatahan mengizinkan kewenangannya dijalankan oleh organ lain atas namanya).
Mandat merupakan suatu pelimpahan wewenang kepada bawahan. Pelimpahan itu
bermaksud memberi wewenang kepada bawahan untuk membuat ketetapan atas nama
pejabat tata usaha negara yang memberi mandat. Ketetapan itu merupakan ketetapan pejabat
tata usaha negara yang memberi mandat. Dengan demikian tanggung gugat dan tanggung
jawab tetap pada pemberi mandat. Untuk mandat tidak perlu ada ketentuan perundang-
undangan. Adapun yang menjadi perbedaan antara ketiganya adalah atribusi berkenaan
dengan penyerahan wewenang baru, sedangkan delegasi menyangkut pelimpahan wewenang
yang telah ada, kemudian pada mandat tidak dibicarakan penyerahan wewenang, tidak pula
pelimpahan wewenang, yang ada hanyalah hubungan internal.
3. Dalam pembuatan ketetapan tata usaha negara harus memperhatikan persyaratan yang harus
dipenuhi, agar ketetapan tersebut menjadi sah menurut hukum (Rechtsgeldig) dan harus memiliki
kekuatan hukum (rechtkracht)) untuk dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut:
a. Jelaskan mengenai ketetapan!
Jawaban:
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara bahwa ketetapan adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan
atau pejabat tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seorang atau badan hukum perdata.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 9
b. Sebutkan unsur-unsur ketetapan:
Jawaban:
Adapun yang menjadi unsur-unsur ketetapan adalah sebagai berikut:
1) Penetapan tertulis.
2) Dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara.
3) Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4) Bersifat konkret, individual dan final.
5) Menimbulkan akibat hukum.
6) Seseorang atau badan hukum perdata.
c. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat pembuatan ketetapan tersebut!
Jawaban:
Syarat-syarat pembuatan ketetapan terdiri atas:
1) Syarat-syarat materiil, yaitu:
a) organ pemerintahan yang membuat ketetapan harus berwenang;
b) karena ketetapan suatu pernyataan kehendak, maka ketetapan tidak boleh mengandung
kekurangan-kekurangan yuridis, seperti penipuan, paksaan, atau suap, kesesatan;
c) ketetapan harus berdasarkan suatu keadaan (situasi) tertentu;
d) ketetapan harus dapat dilaksanakan dan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, serta
isi dan tujuan ketetapan itu harus sesuai dengan isi dan tujuan peraturan dasarnya.
2) Syarat-syarat formal, yaitu:
1) syarat-syarat yang ditentukan berhubungan dengan persiapan dibuatnya ketetapan dan
berhubungan dengan cara dibuatnya ketetapan harus dipenuhi;
2) ketetapan harus diberi bentuk yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan yang menjadi dasar dikeluarkannya ketetapan itu;
3) syarat-syarat berhubungan dengan pelaksanaan ketetapan itu harus dipenuhi;
4) jangka waktu harus ditentukan antara timbulnya hal-hal yang menyebabkan dibuatnya
dan diumumkannya ketetapan itu harus diperhatikan.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 10
4. Suatu ketetapan yang sah dan dapat dilaksanakan disamping memiliki kekuatan hukum baik
secara formal maupun material, juga kan melahirkan prinsip praduga “Recht matig heid atau
presumtio justal causal”.
a. Jelaskan apa yang Saudara pahami dengan kekuatan hukum, ketetapan yang bersifat formal
dan material tersebut!
Jawaban:
Kekuatan hukum dari hukum atau ketentuan hukum yang ditetapkan berkaitan dengan
kepastian akibat dari hukum atau ketentuan hukum yang ditetapkan. Suatu ketentuan hukum
mempunyai akibat hukum yang definitf, dalam arti bahwa akibat hukum timbul dari hukum
itu (formal), yakni hak atau kewajiban sudah definitif atau pasti dapat dimanfaatkan oleh
pihak yang memperolehnya (materiil).
Suatu ketetapan dikatakan mempunyai kekuatan hukum formal, apabila
ketetapan sudah tidak bisa dibantah lagi oleh suatu alat hukum biasa. Alat
hukum biasa yaitu suatu alat hukum yang hanya dapat digunakan dalam suatu
jangka waktu tertentu untuk mengadakan banding terhadap suatu ketetapan. Sebagai contoh:
1) suatu ketetapan harus disetujui atau dimintakan banding pada
atasan sebelum mulai diberlakukan. Maka sejak ketetapan itu
dikuatkan atau disetujui oleh atasan, ketetapan itu mempunyai
kekuatan hukum formal;
2) apabila ditentukan banding dalam jangka waktu tertentu, tetapi
jangka waktu untuk banding tidak digunakan dan waktu banding
sudah terlampaui, maka sejak lampau waktu banding itu ketetapan
mempunyai kekuatan hukum formal;
3) apabila tidak memerlukan persetujuan dari atasan, maka sejak
dikeluarkan ketetapan itu telah mempunyai kekuatan hukum formal;
4) apabila harus banding dan permohonan banding ditolak, maka sejak
penolakan banding ketetapan itu mempunyai kekuatan hukum
formal.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 11
Kekuatan hukum formal dapat dibantah dengan alat hukum luar biasa, karena
alat hukum luar biasa tidak terikat oleh jangka waktu tertentu untuk memohon
banding, yaitu apabila dalam hal nyata-nyata ketetapan tadi mengandung
kekurangan yuridis yang dapat membahayakan ketertiban umum atau ketetapan
tadi tidak lagi sesuai dengan keadaan nyata. Di dalam hal ini instansi tertinggi
yang berhak membatalkannya. AAN atau instansi pembuat ketetapan juga dapat
membantah dengan kekuatan hukum formal, dalam hal dikemudian hari ternyata
diketahui bahwa ketetapan itu mengandung kekurangan yang esensial. Akan
tetapi apabila ketetapan tidak mengandung kekurangan yang esensial
alat administrasi yang membuatnya tidak dapat membantah/menarik kembali.
Hal ini untuk menjaga kepastian hukum dari ketetapan tadi.
Dengan demikian perbedaan antara alat hukum biasa dan alat hukum luar
biasa, yakni alat hukum biasa terikat oleh jangka waktu tertentu untuk
membantah berlakunya suatu ketetapan. Kemudian alat hukum luar
biasa tidak terikat oleh jangka waktu tertentu dalam membantah berlakunya
suatu ketetapan.
Ketentuan hukum material yakni pengaruh yang dapat ditimbulkan karena
isi atau materi ketetapan tersebut. Suatu ketetapan dikatakan mempunyai
kekuatan hukum material, apabila ketetapan sudah tidak dapat dibantah lagi
oleh AAN yang membuatnya, sehingga suatu ketetapan yang sudah mempunyai
kekuatan hukum material dapat mempengaruhi pergaulan hukum, oleh
karenanya dapat diterima pula sebagai bagian dari ketertiban hukum.
Pada dasarnya, karena ketetapan itu adalah merupakan
perbuatan hukum sepihak (bersegi satu) maka ketetapan itu dapat ditarik
kembali oleh alat administrasi yang membuatnya tanpa memerlukan persetujuan
dari pihak yang dikenai ketetapan. Akan tetapi untuk menjaga kepastian hukum,
apabila tidak sangat perlu dan tidak mengandung kekurangan maka
ketetapan/ketetapan tidak dapat ditarik kembali.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 12
Prinsip mengemukakan ada enam (6) asas yang harus diperhatikan oleh
alat administrasi negara dalam menarik kembali suatu ketetapan/ketetapan yang
telah dikeluarkan, yakni:
1) suatu ketetapan yang dibuat karena yang berkepentingan
menggunakan tipuan, dapat ditiadakan sejak semula;
2) ketetapan yang isinya belum diberitahukan pada yang bersangkutan
maksudnya pihak administrable atau pihak yang dikenai ketetapan;
3) suatu ketetapan yang diberikan kepada pihak administrable dengan
syarat-syarat tertentu tapi administrable tidak memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan;
4) suatu ketetapan yang bermanfaat bagi administrable tidak boleh ditarik
kembali setelah jangka waktu tertentu terlewati;
5) tidak diperbolehkan kembali menarik ketetapan yang akan membawa
kerugian yang lebih besar bagi administrable dibandingkan dengan kerugian
yang diderita negara;
6) menarik kembali/mengubah suatu ketetapan harus diadakan menurut
acara/formalitei seperti yang ditentukan dalam peraturan dasar dari pembuatan
ketetapan tersebut.
b. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan prinsip “Praduga rechtmatig heid atau presumtio
justal causa tersebut!
Jawaban:
Yang dimaksud dengan prinsip Praduga rechtmatig heid atau presumtio justal causa
mengandung arti bahwa “setiap ketetapan yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
administrasi negara itu dianggap sah menurut hukum”. Asas praduga rechtmatig heid atau
presumtio justal causa ini membawa konsekuensi bahwa setiap ketetapan yang telah
dikeluarkan oleh pemerintah tidak untuk dicabut kembali, kecuali setelah ada pembatalan
(vernietiging) dari pengadilan. Kemudian berdasarkan Pasal 67 Ayat (1) Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara bahwa asas ini menganggap
bahwa setiap tindakan penguasa selalu harus dianggap berdasarkan hukum (benar) sampai
ada pembatalan. Dalam asas ini gugatan tidak menunda pelaksanaan KTUN yang digugat.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 13
5. Izin merupakan Instrumen Pemerintah yang banyak dilakukan dalam Hukum Administrasi
Negara. Apa yang Saudara ketahui tentang:
a. Pengertian perizinan, tujuan dan fungsi izin!
Jawaban:
Menurut Andrian Sutedi bahwa perizinan dapat diartikan sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan fungsi pengaturan dan bersifat pengendalian yang dimiliki oleh pemerintah
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Bentuk perizinan antara lain
pendaftaran, rekomendasi, sertifikasi, penentuan kuota dan izin untuk melakukan sesuatu
usaha yang biasanya harus memiliki atau diperoleh suatu organisasi perusahaan atau
seseorang sebelum yang bersangkutan dapat melaksanakan suatu kegiatan atau tindakan.
Dengan memberi izin, pengusaha memperkenankan orang yang memohonnya untuk
melakukan tindakan-tindakan tertentu yang sebenarnya dilarang demi memperhatikan
kepentingan umum yang mengharuskan adanya pengawasan. Kemudian menurut Bagir
Manan bahwa izin dalam arti luas berarti suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan
peraturan perundang-undangan untuk memperbolehkan melakukan suatu tindakan atau
perbuatan tertentu yang selama ini dilarang. Kemudian fungsi izin adalah sebagai ujung
tombak instrumen hukum sebagai pengaruh, perekayasa, dan perancang masyarakat adil dan
makmur itu dijelmakan. Selanjutnya tujuan izin adalah sebagai berikut:
1) Keinginan megarahkan (mengendalikan “sturen”) aktivitas-aktivitas tertentu, misalnya
izin bangunan.
2) Mencegah bahaya bagi lingkungan, seperti izin-izin lingkungan.
3) Keinginan melindungi objek-objek tertentu misalnya izin terbang, izin membongkar pada
monumen-monumen.
4) Hendak membagi benda-benda yang sedikit contohnya izin penghuni di daerah padat
penduduk.
5) Pengarahan dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya.
Prediksi Soal Ujian Akhir Semester III Tahun 2016/2017
Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara
Created By Muhammad Nur Jamaluddin NPM. 151000126 - Website: www.mnj.my.id
Halaman 14
b. Berikan pengertian tentang izin (verguning), lisensi, dispensasi dan konsesi.
Jawaban:
Menurut Sjachran Basah, izin (verguning) adalah perbuatan hukum administrasi negara
bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkret berdasarkan persyaratan dan
prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan. Kemudian
lisensi adalah suatu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarakan suatu perusahaan.
Selanjutnya dispensasi adalah ketetapan administrasi negara yang membebaskan suatu
perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut. Adapun konsesi
merupakan suatu izin berhubungan dengan pekerjaan yang besar di mana kepentingan umum
terlibat erat sekali sehingga sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas dari pemerintah, tetapi
oleh pemerintah diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris (pemegang izin)
yang bukan pejabat pemerintah.
c. Jelaskan bagaimana perbedaan antara izin, lisensi, dispensasi dan konsesi tersebut.
Jawabannya:
Perbedaannya bahwa izin diberikan kepada yang berwenang oleh pejabat pemerintah dalam
hal konkret berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan, sedangkan lisensi merupakan suatu hak seseorang yang
memperoleh izin untuk menyelenggarakan suatu perusahaan yang diberikan oleh pejabat
pemerintah, kemudian dispensasi merupakan suatu pembebasan suatu perbuatan dari
kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan tersebut yang diberikan oleh pejabat
pemerintah, selanjutnya konsensi izin yang diberikan dalam pekerjaan itu menjadi tugas dari
pemerintah yang diberikan bukan oleh pejabat pemerintah.