Peraturan perundangan radiasi

23
QC-Uji Kesesuaian X Ray , langkah awal “safety patient” dan kepatuhan peraturan perundangan Oleh : Agung Nugroho O, Dipl.Rad, ST, MSi

Transcript of Peraturan perundangan radiasi

Page 1: Peraturan  perundangan  radiasi

QC-Uji Kesesuaian X Ray , langkah awal “safety patient”

dan kepatuhan peraturan perundangan

Oleh : Agung Nugroho O, Dipl.Rad, ST, MSi

Page 2: Peraturan  perundangan  radiasi

UU 10 tahun 1997 tentang : KETENAGANUKLIRAN

Pasal 4. 1) Pemerintah membentuk Badan Pengawas yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden, yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Pengawas menyelenggarakan peraturan, perizinan, dan inspeksi.

Page 3: Peraturan  perundangan  radiasi

PP no. 33 TAHUN 2007 tentang : KESELAMATAN RADIASI PENGION DAN

KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Pasal 4 (1) Setiap orang atau badan yang akan memanfaatkan Tenaga Nuklir

wajib memiliki izin Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan memenuhi persyaratan Keselamatan Radiasi

(3) Persyaratan Keselamatan Radiasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. persyaratan manajemen; b. persyaratan Proteksi Radiasi; c. persyaratan teknik; dan d. verifikasi keselamatan.

Page 4: Peraturan  perundangan  radiasi

Lanjutan : PP no. 33 TAHUN 2007

Pasal 29 (1) Pemegang Izin wajib melaksanakan

pemantauan Dosis pekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 huruf d.

(2) Hasil pemantauan Dosis pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dievaluasi oleh laboratorium dosimetri yang terakreditasi.

Page 5: Peraturan  perundangan  radiasi

Lanjutan : PP no. 33 TAHUN 2007

Pasal 40 (1) Untuk memastikan bahwa Tingkat Panduan

untuk Paparan Medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 sampai dengan Pasal 39 dipatuhi, uji kesesuaian wajib dilakukan terhadap pesawat sinar-X untuk radiologi diagnostik dan intervensional.

(2) Uji kesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan oleh penguji yang berkualifikasi.

Page 6: Peraturan  perundangan  radiasi

Sertifikat Akreditasi KAN

Page 7: Peraturan  perundangan  radiasi

Lanjutan Akreditasi KAN

Page 8: Peraturan  perundangan  radiasi

PERKA BAPETEN no 9 tahun 2011tentang UJI KESESUAIAN PESAWAT SINAR-X RADIOLOGI

DIAGNOSTIK DAN INTERVENSIONAL

Pasal 3(1) Pesawat Sinar-X sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 meliputi jenis Pesawat Sinar-X:a. Radiografi Umum;b. Radiografi Mobile;c. Fluoroskopi;d. Mamografi;e. CT-Scan; danf. Pesawat Gigi.

Page 9: Peraturan  perundangan  radiasi

Pasal 4(1) Setiap orang atau badan yang mengajukan

permohonan izin baru, perpanjangan izin, dan/atau memiliki izin penggunaan Pesawat Sinar-X wajib melaksanakan Uji Kesesuaian Pesawat Sinar-X.

Lanjutan :Perka Bapeten no.9 / 2011

Page 10: Peraturan  perundangan  radiasi

Pasal 4. (2) Pesawat Sinar-X sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi:a. Pesawat Sinar-X yang belum memiliki sertifikat Uji

Kesesuaian;b. Pesawat Sinar-X dengan masa berlaku sertifikat Uji

Kesesuaian yang telah berakhir; danc. Pesawat Sinar-X yang telah memiliki sertifikat Uji

Kesesuaian, tetapi mengalami perubahan spesifikasiteknis yang dikarenakan perbaikan dan/ataupenggantian komponen signifikan

Lanjutan :Perka Bapeten no.9 / 2011

Page 11: Peraturan  perundangan  radiasi

Pasal 8(1) Untuk dapat ditetapkan sebagai Penguji Berkualifikasi,

badan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) harus mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala BAPETEN dengan melampirkan dokumen persyaratan.

(2) Dalam hal permohonan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui, Kepala BAPETEN mengeluarkan ketetapan sebagai Penguji Berkualifikasi.

Lanjutan :Perka Bapeten no.9 / 2011

Page 12: Peraturan  perundangan  radiasi

Surat penunjukan tester Uji X Ray

Page 13: Peraturan  perundangan  radiasi

UU no 44 th. 2009 tentang Rumah Sakit

BAB IV TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAHPasal 6(1) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk :d. memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat memberikan pelayanan kesehatan

secara profesional dan bertanggung jawab;e. memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit sesuai

dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

Bagian Ketujuh PeralatanPasal 16(2) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) meliputi peralatan

medis dan nonmedis harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai.

2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian fasilitas kesehatan yangberwenang.

(3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi ketentuan dan harus diawasi oleh lembaga yang berwenang.

Page 14: Peraturan  perundangan  radiasi

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN

Pasal 2• Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan

dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.

Pasal 4Hak konsumen adalah:a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan/atau jasa;b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

jasatersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan

barang dan/atau jasa;d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang

digunakan;

Page 15: Peraturan  perundangan  radiasi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 1250/MENKES/SK/XII/2009

TENTANGPEDOMAN KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL)

PERALATAN RADIODIAGNOSTIK

Tujuan umum:• meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik yang

diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan diseluruh Indonesia

Tujuan Khusus:• sebagai pedoman bagi sarana pelayanan kesehatan dalam

upaya meningkatkan mutu pelayanan radiodiagnostik.• sebagai acuan bagi sarana pelayanan kesehatan dalam

menyelenggarakan kendali mutu peralatan radiodiagnostik

Page 16: Peraturan  perundangan  radiasi

Referensi :

Page 17: Peraturan  perundangan  radiasi

Stake holder QA in Diagnostic Radiology :

Page 18: Peraturan  perundangan  radiasi

EFEK STOKHASTIK DAN DETERMINISTIK [9].

Gambar 1. Kurva dosis respon • Kurva A – Deterministik / non stokhastik :

Merupakan suatu bentuk khas suatu efek biologis yang memperlihatkan dosis ambang – titik a. Rentangan kurva dari titik ambang a hingga respon 100% dianggap disebabkan oleh ’variabilitas biologis’ di sekitar dosis rata-rata titik c, yang disebut dosis 50%.

• Kurva B –stokhastik :menyajikan ambang ’nol’ atau respon linier, titik b menyajikan dosis 50% bagi efek biologis ambang ’nol’(Chember, 2009)

18

Page 19: Peraturan  perundangan  radiasi

Katarak pada mata pekerja radiasi intervensional .(Photograph from Vañó et al. (1998) ICRP 85.

Page 20: Peraturan  perundangan  radiasi

Skin reactions

Injury

Threshold

Dose to

Skin (Sv)

Weeks to

Onset

Early transient erythema 2 <<1Temporary epilation 3 3

Main erythema 6 1.5Permanent epilation 7 3Dry desquamation 10 4Invasive fibrosis 10Dermal atrophy 11 >14Telangiectasis 12 >52

Moist desquamation 15 4Late erythema 15 6-10

Dermal necrosis 18 >10Secondary ulceration 20 >6

3 : Biological effects of ionizing radiation

Skin damagefrom prolongedfluoroscopicexposure

Page 21: Peraturan  perundangan  radiasi

Skin injuries

Page 22: Peraturan  perundangan  radiasi

SKIN INJURIES

Page 23: Peraturan  perundangan  radiasi

Berapakah dosis radiasi yang saya terima? Apakah alat rontgennya sudah ter-UJI ? Amankah saya ?

Copy right : Radiologi RS. Husada Jakarta