2. peraturan perundangan

35
1 KESELAMATAN KESEHATAN KERJA [K3] MIGAS 1

Transcript of 2. peraturan perundangan

Page 1: 2. peraturan perundangan

1

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA [K3]

MIGAS

1

Page 2: 2. peraturan perundangan

2

PERATURAN PERUNDANGAN

2

Page 3: 2. peraturan perundangan

Undang-Undang

◊ Undang Undang No. 1 Thn 1970 tentang KeselamatanKerja

◊ Undang Undang No. 44 Prp. Thn 1960 tentangPertambangan dan Gas Bumi jo. UU No. 8 Thn 1971 tentang Perusahaan Pertambangan dan Minyak Gas BumiNegara

◊ Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

◊ Undang Undang No. 22 Thn 2001 tentang Minyak danGas Bumi

◊ Undang-undang No. 13 Thn 2003 tentangKetenagakerjaan

Peraturan Keselamatan Kerja TambangMijn Politie Reglemen No. 341 Thn 1930

3

Page 4: 2. peraturan perundangan

Peraturan Pemerintah No. 35 Thn 2004 No. jo PP 34 Thn 2005 tentang : Kegiatan HuluMinyak dan Gas Bumi

Peraturan Pemerintah No. 36 Thn 2004 tentang : Kegiatan Usaha Hilir Minyak danGas Bumi

4

Page 5: 2. peraturan perundangan

1. Peraturan Pemerintah No. 19 Thn 1973 tentang : Pengaturan Dan PengawasanKeselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

2. Peraturan Pemerintah No. 17 Thn 1974 tentang : Pengawasan PelaksanaanEksplorasi Dan Eksploitasi Migas di Daerah Lepas Pantai

3. Peraturan Pemerintah No. 11 Thn 1979 Tentang : Keselamatan Kerja Pada Pemurniandan Pengolahan Migas

5

Page 6: 2. peraturan perundangan

Peraturan Menteri PertambanganNo. 05/P/M/Pertamb/1977 tentang KewajibanMemiliki Sertifikat Kelayakan Konstruksi untukPlatform Migas di Daerah Lepas Pantai

Peraturan Menteri Pertambangan dan EnergiNo. 06P/0746/M.PE/1991 tentang PemeriksaanKeselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan danTeknik yang Dipergunakan dalamPertambanganMigas dan Pengusahaan Sumberdaya Panas Bumi

6

Page 7: 2. peraturan perundangan

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN K3 LINGKUNGAN

UU NO.22/2001

PASAL 40 AYAT (2), (3), DAN (6) MPR NO. 341

TAHUN 1930

UU NO. 44 Prp.THN 1960 JO. UUNO. 8 THN 1971

UU NO. 1/1970

UU NO. 13/2003

UU NO. 32/2009

PPLH

PP No. 35/2004

PP No. 36/2004

RPP K3PL

KEPMEN ESDM danTERKAIT

PP NO. 19/1973

PP NO. 17/1974

PP NO. 11/1979

PP No. 27/1999

PP No. 85/1999

PP No. 82/2001

PP No. 41/1999, Dll.

7

Page 8: 2. peraturan perundangan

MPR No 341 Tahun 1930 MIJN POLITE REGLEMENT

2.1

8

Page 9: 2. peraturan perundangan

PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANGPASAL 4

9

1. Pelaksanaan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan di suatu pekerjaan tambang atausuatu pekerjaan eksplorasi, di manakeselamatan atau kesehatan dari orang-orang yang dipekerjakan pada perusahaanitu tergantung pada kesempurnaanperlakuan pekerjaan, maka hanya dapatditugaskan kepada karyawan-karyawanyang memiliki kecakapan dan kejujuranyang dibutuhkan baik jasmani maupunrohani.

Page 10: 2. peraturan perundangan

PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)

PASAL 4

10

2. Apabila ternyata tidak cakap dan tidakjujur, atau jika oleh inspektur tambangterhadap keadaan itu telah diadakanpenyelidikan dan ia menganggap perluuntuk memberhentikan, maka karyawan-karyawan yang demikian itu harus segeradiberhentikan dari tugas-tugas danpekerjaan-pekerjaannya.

Page 11: 2. peraturan perundangan

PASAL 5

PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)

11

1. Dilarang untuk menyalah gunakan sesuatu

bagian dari pekerjaan tambang atau pekerjaan

eksplorasi untuk secara lain melepaskan diri

pada tujuannya atau merusakkan atau tanpa

berwenang menjalankan alat-alat bila dengan

perbuatan itu dapat me-nimbulkan bahaya

terhadap keselamatan dari orang-orang atau

lalu lintas umum.

Page 12: 2. peraturan perundangan

PASAL 5

(PERATURAN KESELAMATAN KERJA TAMBANG)

12

2. Tiap orang yang melihat atau

mendengar bahwa perbuatan yang

termaksud dalam ayat (1) di atas itu

dijalankan, berwajib untuk segera

memberitahukan hal ini kepada salah

satu dari orang-orang yang bertugas

untuk mengawasi pekerjaan disitu.

Page 13: 2. peraturan perundangan

UU No 1 Tahun 1970 KESELAMATAN KERJA

XI Bab18 Pasal

2.2

13

Page 14: 2. peraturan perundangan

TEMPAT KERJA

SDM

BAHAN

PERALATAN

PROSES PRODUKSI

CARA KERJA

SIFAT PEKERJAAN

LINGKUNGAN KERJA

FAKTORPENYEBAB

AMANSEHAT

ANALISIS

Manajemen

Produktivitas

KECELAKAAN

14

Page 15: 2. peraturan perundangan

XI Bab, 18 pasal

Bab I : Tentang Istilah-istilahBab II : Ruang LingkupBab III : Syarat-syarat

Keselamatan KerjaBab IV : PengawasanBab V : PembinaanBab VI : Panitia Pembina K3

Bab VII : KecelakaanBab VIII : Kewajiban dan Hak

Tenaga KerjaBab IX : Kewajiban Bila

Memasuki Tempat KerjaBab X : Kewajiban PengurusBab XI : Ketentuan-ketentuan

Penutup

Simbol : jumlah gigi roda = 11Tanda silang = keselamatan

15

Page 16: 2. peraturan perundangan

Tempat kerja ruangan/lapangan, tertutup/terbuka,diam/bergerak, tenaga kerja bekerjaruangan/lapangan/halaman/sekelilingnya

Pengurus Manajemen Pengusaha Orang, Badan Hukum Direktur petugas ditunjuk Menaker

sebagai pelaksana UU Pegawai pengawas pegawai teknis berkeahlian

khusus dari Depnaker yangditunjuk oleh Menaker

Ahli Keselamatan Kerja tenaga teknis berkeahliankhusus dari luar Depnaker

16

Page 17: 2. peraturan perundangan

Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat,

di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di

udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum

Republik Indonesia

Rincian aktivitas dan tempat pada ayat 2 dan 3

Ruang Lingkup Keselamatan Kerja [pasal 2]

17

Page 18: 2. peraturan perundangan

a. mencegah dan mengurangi kecelakaan;b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;d. memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada

waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;e. memberi pertolongan pada kecelakaan;f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya

suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusanangin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;

h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerjabaik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.

i. memperoleh ......

Page 19: 2. peraturan perundangan

i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,

lingkungan, cara dan proses kerjanya;n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,

binatang, tanaman atau barang;o. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar

muat,perlakuan dan penyimpanan barang;q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada

pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambahtinggi

Syarat-syarat Keselamatan Kerja

19

Page 20: 2. peraturan perundangan

Direktur : Pengawasan umum pelaksanaan UUPegawai Pengawas dan Ahli Keselamatan Kerja : pengawasan langsung pelaksanaan

Pengurus di wajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifaf pekerjaan yang diberikan padanya Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur.

20

Page 21: 2. peraturan perundangan

Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :

1. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerja

2. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerja;

3. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;

4. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

21

Page 22: 2. peraturan perundangan

Pengurus diwajibkan menyelenggarakan

pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada

di bawah pimpinannya, dalam pencegahan

kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta

peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja,

pula dalam pemberian pertolongan pertama pada

kecelakaan

22

Page 23: 2. peraturan perundangan

Pembentukan P2K3Pengusaha/Pengurus dan tenaga kerja

melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi

23

Page 24: 2. peraturan perundangan

Pelaporan kecelakaan yang terjadi di tempat kerja

Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

24

Page 25: 2. peraturan perundangan

I. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;II. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan

kesehatan kerja yang diwajibkan;III. Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat

keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;IV. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai

pengawas dan atau keselamatan kerja;

V. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syaratkesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungandiri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-halkhusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan

25

[pasal 12]

Page 26: 2. peraturan perundangan

mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan

26

Page 27: 2. peraturan perundangan

27

secara tertulis menempatkan semua syaratkeselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempatkerja

memasang semua gambar keselamatan kerja padatempat-tempat yang mudah dilihat dan terbacamenurut petunjuk pegawai pengawas atau ahlikeselamatan kerja.

menyediakan secara cuma-cuma semua alatperlindungan diri yang diwajibkan pada tenagakerja dan bagi setiap orang lain yang memasukitempat kerja

Page 28: 2. peraturan perundangan

28

PP No 19 Tahun 1973 Pengaturan Dan

Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

2.3

Page 29: 2. peraturan perundangan

Menimbang : Departemen Pertambangan telah mempunyai personil

dan peralatan yang khusus untuk menyelenggarakanpengawasan keselamatan kerja dibidangpertambangan;

1. Pasal 2 :Menteri Pertambangan melakukan pengawasan ataskeselamatan kerja dalam bidang Pertambangandengan berpedoman kepada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 serta peraturan-peraturanpelaksanaannya.

2. Pasal 5Peraturan Pemerintah ini tidak berlaku bagipengaturan dan pengawasan terhadap Ketel Uapsebagaimana termaksud dalam Stoom Ordonnantie1930 (Stbl. 1930 Nomor 225).

29

Page 30: 2. peraturan perundangan

PP No 17 Tahun 1974 PengawasanPelaksanaan

Eksplorasi danEksploitasi Minyak

dan Gas Bumi diDaerah Lepas Pantai

30

Page 31: 2. peraturan perundangan

Pasal 1: 1) Eksplorasi: usaha pertambangan minyak dan gas bumi

eksplorasi didaerah lepas pantai; 2) Eksploitasi: usaha pertambangan minyak dan gas bumi

eksploitasi didaerah lepas pantai; 3) Daerah lepas pantai: daerah yang meliputi perairan

Indonesia dan landas kontinenIndoneesia;

4) Instalasi pertambangan: instalasi pertambangan minyakdan gas bumi yang didirikan didaerah lepas pantai untukmelaksanakan usaha pertambangan minyak dan gas bumi;

5) S u m u r: sumur minyak dan gas bumi didaerah lepaspantai;

31

Page 32: 2. peraturan perundangan

1) Tata usaha dan pengawasan atas pekerjaan-pekerjaan dan pelaksanaan usaha pertambangan minyak dan gas bumi dipusatkan pada Menteri.

2) Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini kepada Direktur Jendral dan Direktur Jendral menunjuk Direktur sebagai pelaksananya.

3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan Direktur sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) pasal ini dilakukan oleh pejabat-pejabat Direktorat minyak dan gas bumi, yang ditunjuk oleh Direktur Jendral atas usul Direktur, sebagai inspektur tambang minyak dan gas bumi, yang selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah ini disebut Inspektur.

4) Inspektur bertanggung-jawab atas tugas dan pekerjaannya kepada Direktur.

32

Pasal 2

Page 33: 2. peraturan perundangan

PP No 11 Tahun 1979 Keselamatan Kerja Pada

Pemurnian dan PengolahanMigas

2.4

33

Page 34: 2. peraturan perundangan

1. Pemurnian dan Pengolahan adalah usaha memproses minyak dan gas bumi di daratan atau di daerah lepas pantai dengan cara mempergunakan proses fisika dan kimia guna memperoleh dan mempertinggi mutu hasil-hasil minyak dan gas bumi yang dapat digunakan;

2. Tempat pemurnian dan pengolahan adalah tempat penyelengaraan pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi, termasuk di dalamnya peralatan, bangunan dan instalasi yang secara langsung dan tidak langsung (penunjang) berhubungan dengan proses pemurnian dan pengolahan;

34

Pasal 1:

Page 35: 2. peraturan perundangan

1) Tatau saha dan pengawasan keselamatan kerja atas pekerjaan-pekerjaan serta pelaksanaan pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi berada dalam wewenang dan tanggungjawab Menteri.

2) Menteri melimpahkan wewenangnya untuk mengawasi pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini kepada Direktur Jenderal dengan hak substitusi.

3) Pelaksanaan tugas dan pekerjaan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2)dilakukan oleh Kepala Inspeksi dibantu oleh Pelaksana Inspeksi Tambang.

4) Kepala Inspeksi memimpin dan bertanggungjawab mengenai pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dan mempunyai wewenang sebagai Pelaksana Inspeksi Tambang.

5) Pelaksana Inspeksi Tambang melaksanakan pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan Peraturan Pemerintah ini.

35