PPT 6 Modul ke: 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : …Indrajaya+... · PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN :...

Post on 03-Feb-2018

300 views 20 download

Transcript of PPT 6 Modul ke: 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN : …Indrajaya+... · PPT 6 TEORI PERILAKU KONSUMEN :...

Modul ke:

Fakultas

Program Studi

PPT 6TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACHMempelajari perilaku konsumen ordinal utility approach

H. Sonny Indrajaya. Ir. MM

6nomi dan Bisnis

Manaajemenwww.mercubuana.ac.id

TEORI PERILAKU KONSUMEN : ORDINAL UTILITY APPROACH( NILAI GUNA)

Meskipun pendekatan guna kardinal mempunyai kelemahan berupa tidakrealistis asumsi dapat diukurnya kepuasan seseorang,namun dari segilain,pendekatan cardinal ini mempunyai kelebihan tersediri.

Adapun salah satunya kelebihan yang paling menonjol ialah berupa lebihmudahnya isi konsepsi cardinal untuk diselami,khususnya bagi merekayang pertama kali mudah dimengerti mengapa dalam kebanyakan bukuteks menggunakan pendekatan kardinal yang mandahului uraianmengenai teori konsumen yang menggunakan pendekatan ordinal.

Asumsi – asumsi dibawah ini merupakan asumsi – asumsi dasar yang khasuntuk teori konsumen yang menggunakan pendekatan cardinal yaitu :a) Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.b) Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan.

c) Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahankepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperolehdari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. Mula – mula kepuasanakan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation

d) Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargaidengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jikakonsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan maumembayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen rendahmaka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah. Pendekatankardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Pendekatan utilitas kardinal menyatakan bahwa utilitas dapat diukursecara langsung melalui angka-angka. Oleh karena itu, pendekatan inidisebut juga dengan pendekatan kardinal (cardinal approach).

Kata utilitas berasal dari bahasa Inggris, yaitu utility. Utilitas memilikisatuan yang disebut util. Utilitas yang diperoleh konsumen dalammengonsumsi dapat berupa utilitas total (total utility) dan utilitas marjinal(marginal utility).

Teori utilitas menyatakan utilitas barang dan jasa tertentu tidak bisadiukur dengan skala objektif, konsumen berwenang dalam memberikanperingkat terhadap beberapa alternatif yang berbeda.

Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU). Untuk memahami penerapan pendekatan utilitas kardinal ini, misalnyasetelah berolahraga, Anda akan merasa haus.

Untuk menghilangkan rasa haus tersebut, Anda memutuskan untuk meminumair dalam gelas. Kali pertama Anda meminum satu gelas air, Anda akanmendapatkan tingkat utilitas atau utilitas tertentu.

Selanjutnya, Anda meminum air dalam gelas yang kedua. Denganmengonsumsi air dalam gelas kedua, total utilitas Anda akan meningkat karenaair dalam gelas kedua memberikan tambahan utilitas.

Demikian juga, jika Anda memutuskan untuk meminum air dalamgelas ketiga, nilai total utility akan bertambah karena air dalam gelasketiga memberikan tambahan utilitas. Tambahan utilitas ini disebututilitas marjinal atau marginal utility .

Sejalan dengan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang (thelaw of diminishing marginal utility), semakin banyak Andamengonsumsi air, utilitas tambahan yang diperoleh dari mengonsumsiair tersebut semakin berkurang. Utilitas marjinal yang semakinberkurang muncul dari kenyataan bahwa kenikmatan yang

Anda peroleh dari meminum air tersebut akan menurun sejalandengan makin banyaknya air yang dikonsumsi. Dengan semakinberkurangnya utilitas tambahan tersebut, utilitas total akan meningkatdengan laju yang semakin menurun. Nilai utilitas total akan maksimumpada saat nilai utilitas marjinal sama dengan nol (MU = 0).

Konsep preferensi berkaitan dengan kemampuan konsumen menyusun prioritaspilihan agar dapat mengambil keputusan.

Minimal ada dua sikap yang berkaitan dengan preferensi konsumen, yaitu lebihsuka (prefer) dan sama-sama disukai (indifference). Misalnya, ada dua barang X dan Y, konsumen mengatakan X lebih disukai daripada Y (X > Y) atau X sama-sama disukai seperti Y (X = Y). Tanpa sikap ini perilaku konsumen sulit dianalisis.

Hukum Gossen IBerdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barangntuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I yang dikemukakan

oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini menyatakan:

Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiapambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yangemakin kecil.”

Utilitas dari meminum air dapat dinyatakan dalam angka. Misalnya, pada saatAnda pertama kali minum, tingkat utilitas Anda baru mencapai nilai 6 util.Selanjutnya, pada saat Anda meminum air dalam gelas kedua nilai tingkattilitas Anda meningkat menjadi 11util.

Demikian juga, pada saat Anda meminum air dalam gelas ketiga nilai tingkattilitas Anda naik lagi menjadi 15 util. Selanjutnya, secara berturut-turut untukelas keempat nilai tingkat utilitasnya menjadi 18 util, untuk gelas kelima nilaingkat utilitasnya menjadi 20 util, untuk gelas keenam nilai tingkat utilitasnya

adalah 21 util, untuk gelas ketujuh juga nilai tingkat utilitasnya adalah 21 util.

Jumlah Air yang Dikonsumsi (Gelas) Utilitas Total (dalam Util) Utilitas Marjinal (dalam

util)

01234567

06111518202121

–6543210

Apabila situasi tersebut digambarkan dalam tabel akan tampak sebagaiberikut.Tabel 1. Utilitas Total dan Utilitas Marjinal

Dari Tabel 1. terlihat bahwa utilitas total akan naik sejalan dengan kenaikankonsumsi air, tetapi laju kenaikannya yang semakin menurun.

Tabel 1. juga memperlihatkan bahwa utilitas total dari mengkonsumsisejumlah air sama dengan jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperolehhingga ke titik tertentu. Coba Anda perhatikan.

Pada saat Anda mengonsumsi 4 gelas air minum, utilitas total adalah 18 util. Jumlah dari utilitas marjinal hingga Anda mengonsumsi 4 gelas air minumadalah 6 + 5 + 4 + 3 = 18 util.

Jadi, utilitas total adalah jumlah seluruh utilitas marjinal yang diperolehhingga ke titik tertentu. Jika data dari Tabel 1. dibuat kurva akan tampaksebagai berikut

Kurva 1. Utilitas Total dan Utilitas Marjinal

Hukum Gossen 2

Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas.Manusia memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan yang sangat pentingsampai kebutuhan yang kurang atau tidak penting. Mulai dari kebutuhanprimer sampai kebutuhan yang bersifat tersier. Untuk itu, H.H. Gossenmengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen 2, yangmenyatakan:

“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barangdengan tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebutakan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility(MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang dikonsumsinya.”

ContohTabel 1. tersebut menguraikan tentang seorang konsumen yangmemaksimum kan utilitas dari satu barang (air minum) yang dikonsumsinya.Dalam kehidupan sehari-hari, setiap konsumen selalu mencoba mencapaiutilitas maksimum dari berbagai jenis barang yang dikonsumsinya.Seandainya harga setiap barang adalah sama, utilitas akan mencapaimaksimum pada saat utilitas marjinal dari setiap barang adalah sama.

Sebagai contoh, Fatimah mengonsumsi 3 jenis barang yaitu X, Y, dan Z.Ternyata kuantitas X yang kedua, kuantitas Y yang ketiga, dan kuantitas Zyang kelima, memberikan utilitas yang sama.

Jadi, Fatimah akan mencapai utilitas maksimum pada saat mengonsumsi duaunit barang X, tiga unit barang Y, dan lima unit barang Z. Secara ringkas, haltersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

MUX = MUY = MUZ

Adapun untuk barang yang memiliki harga berbeda berlaku rumussebagai berikut:

This is the rendered form of the equation. You can not edit this directly. Right click will give you the option to save the image, and in most browsers you can drag the image onto your desktop or another program.

Keterangan:MUX = marginal utility barang XMUY = marginal utility barang YMUZ = marginal utility barang ZPX = price (harga) barang XPY = price (harga) barang YPZ = price (harga) barang Z

Sebagai contoh, barang yang dikonsumsi Fatimah memiliki harga yangberbeda-beda, yaitu barang X harga per unit Rp500,00, barang Y harga perunit Rp5.000,00, dan harga barang Z harga per unit Rp10.000,00.

Utilitas maksimum akan dicapai oleh Fatimah jika setiap unit barangmemberikan utilitas marjinal yang sama untuk setiap rupiah yangdibelanjakan. Kondisi tersebut tercapai pada saat nilai MU barang X adalah5, nilai MU barang Y adalah 50, dan nilai MU barang Z adalah 100.

Dengan demikian, untuk mencapai utilitas maksimum dari berbagai barangyang dikonsumsi, seseorang harus mengatur konsumsinya sedemikian rupasehingga setiap unit barang memberikan utilitas marjinal yang sama untuksetiap rupiah yang dibelanjakan.

Tokoh Ekonomi : Hermann Heinrich Gossen.

Gossen ialah orang yang kali pertama memperkenalkan hukum tambahanutilitas yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal utility).Gossen hidup pada masa 1810–1858.

Pada 1854, beliau menulis karya ilmiah yang berjudul Enwicklung der Gesetzedes Menschlichen Verkers und die Darausfliessenden Regeln fuerMenschliches Handeln. Karya ilmiah tersebut merupakan pendahulu daripemikiran-pemikiran yang dikembangkan oleh para pakar Neo-Klasik.

Di antara pemikiran-pemikiran beliau, terdapat dua pemikiran dasar yangmenonjol, yang dikenal dengan dua hukum Gossen yaitu Hukum Gossen Idan Hukum Gossen II.

Daftar Pustaka

1. Sadono Sukirno, 2007, Mikro Ekonomi, Teori Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

2. Suparmoko, 2004, Pengantar Ekonomi Mikro, BPFE Jogjakarta.3. Eugene A Diulio, Schaum’s Outline Series (Seri Buku Schaum’s),

Teori Ekonomi Mikro, Teori dan Soal Jawab, 2002, Jilid 1, Erlangga , Jakarta

4. Paul A. Samuelson, & William D, Nordhaum Ekonomic, Mc Graw Hill, International Editions, Singapore

5. Perkembangan Pemikiran ekonomi 19916. Siti Khoiria, 2013, Teori Kardinal7. Widjajanta, B. dan A. Widyaningsih. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1 8. Perpustakaan Cyber , Perbedaan Teori Pendekatan Kardinal dan Ordinal,

Perilaku Konsumen, Pengertian

WISUDAWAN UDIN MENGUCAPKAN PPT 6SUDAH SELESAI, SELAMAT BELAJAR

Terima KasihH. SONNY INDRAJAYA. Ir. MM