Politik Islam

Post on 13-Dec-2015

220 views 4 download

description

Tugas presentasi Pendidikan Agama Islam tentang politik dalam islam.

Transcript of Politik Islam

POLITIK ISLAM

Pengertian Politik

• Dalam bahasa Arab:Politik siyasah, yang berarti mengatur

• Substansi politik adalah kekuasaan (power) atau distribusi kekuasaan (distribution of power)

Apa definisi politik islam?

• Politik Islam, terdiri dari dua term yaitu:

1. Politik : kekuasaanMenurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah kemampuan kelompok yang berkuasa untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau kelompok lain sedimikian rupa, sehingga sesuai dengan keinginan dan tujuan dari kelompok yang berkuasa

2. Islam (sebagai din) : organisasi penataan menurut ajaran Allah, yaitu Al-Qur’an menurut Sunah Rasul-Nya

Jadi,Politik Islam adalah suatu cara untuk mempengaruhi anggota masyarakat agar berperilaku sesuai dengan ajaran Allah SWT menurut Sunah Rasul-Nya

• Dalam konsep Islam, kekuasaan tertinggi adalah Allah SWT. Dan manusia (penguasa) adalah khalifah Allah di muka bumi yang berfungsi untuk menegakkan ajaran Allah SWT dalam kehidupan nyata.

Sejarah Pemikiran Politik Islam

• Sistem pemerintahan Islam sudah dimulai pada tahun 622 M, dua tahun setelah hijrah dari Mekkah ke Madinah. (berarti sejak pemerintahan Rasulallah SAW)

• Pada masa Rasulallah memerintah di Madinah, ketiga unsur pembentukan sebuah negara, yaitu adanya wilayah, rakyat dan pemerintahan, sudah terpenuhi.

• Bahkan dilengkapi dengan sebuah konstitusi tertulis yaitu Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah)

Paradigma dalam Dunia Islam Terkait antara Islam dan Politik

Paradigma tradisional atau formalistik

Paradigma Sekuler

Paradigma Substantivistik

Paradigma tradisional atau formalistik

• Islam adalah suatu agama yang serba lengkap, yang didalamnya terdapat pula sistem ketatanegaraan atau politik

• Sistem ketatanegaraan yang harus diteladani adalah sistem yang telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dan khulafa al-rasyidin yaitu sistem khilafah

Tokoh Paradigma tradisional atau formalistik

Dr. Yusuf Qarahawi

• Menurutnya, Islam adalah sesuatu yang komprehensif sebagai syari’ah, aqidah, agama dan negara

Abul A’la al- Maududi

• Menurutnya, gerakan untuk memperkenalkan hukum Islam dan pembentukan negara Islam adalah bagian dari gerakan kebangkitan kembali Islam

Muhammad Iqbal

• Menurutnya, islam tidak memisahkan antara kehidupan spiritual dan duniawi.

Paradigma Sekuler

• Islam adalah agama dalam pengertian Barat. Artinya agama tidak ada hubungannya dengan urusan kenegaraan.

• Menurutnya, Nabi Muhammad hanyalah Rasul yang bertugas menyampaikan risalah, tidak untuk bertugas mendirikan dan memimpin suatu negara.

Tokoh Paradigma SekulerMenulis buku berjudul:“al islam wa ushul al-Hukm”

Raziq berpendapat : kehadiran Islam sama sekali terlepas dari negara. Muhammad hanyalah seorang utusan untuk misi keagamaan saja, bersih dari kecenderungan politik Ali Abdul Raziq

Paradigma Subtantivistik

• Menolak paradigma tradisional dan sekuler• Aliran ini berpendirian bahwa dalam Islam

tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara.

• Menurut kelompok ini, tidak ada satu nash pun dalam Al-Qur’an yang memerintahkan didirikannya sebuah negara Islam.

Tokoh Paradigma Substantivistik

Muhammad Abduh

“Bentuk pemerintahan disesuaikan dengan

kehendak umat melalui ijtihad”

Mengapa muncul perbedaan pandangan dalam umat Islam tentang keterkaitan antara

agama dan politik?

Al-Qur’an dan Al-Hadis hanya mengatur prinsip-prinsip saja, baik prinsip politik, ekonomi, sosial dan sebagainya.

Tidak terperincinya Al-Qur’an dan Al-Hadis menyebut sistem dan bentuk pemerintahan adalah sebagai bentuk antisipatif Al-Qur’an terhadap watak masyarakat yang dinamis

Nilai Dasar Prinsip Dalam Islam• Kemestian mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. Al-

Mu’minun ayat 52)• Kemestian bermusyawarah dalam menyelesakan masalah-masalah

ijtihadiyah (Q.S Al-Syura:38 ; Al-Imran: 159)Dalam kata al-Amr (urusan) tercakup urusan ekonomi, politik, sosial, budaya dan sebagainya.

• Keharusan menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S An-Nisa: 58)

• Kemestian menaaati Allah, rasulallah dan Ulul al-Amr (pemegang kekuasaan) (Q.S An-Nisa:59)

• Keniscayaan mendamaikan konflik antar kelompok dalam masyarakat Islam (Q.S Al-Hujurat:9)

• Kemestian mempertahankan kedaulatan negara dan larangan melakukan agresi dan invasi (Q.S Al-Baqarah:190)

• Kemestian mementingkan perdamaian daripada permusuhan (Q.S Al-Anfal: 61)

• Keharusan meningkatkan kewaspadaan dalam bidang pertahanan dan keamanan (Q.S Al-Anfal: 60)

• Keharusan menepati janji (Q.S Al-Hujurat: 13)• Keharusan mengutamakan perdamaian bangsa-bangsa (Q.S Al-Hujurat: 13)• Kemestian peredaran harta pada seluruh lapisan masyarakat (Q.S Al-

Hasyr:7)• Tentang demokrasi (Q.S Al-Imran: 159 ; An-Nisa: 59 ; As-Syuro: 38 ; At-

Thalaq: 6)• Tentang kepemimpinan dan pemerintahan (Q.S An-Nisa: 58 ; At-Taubah: 71 ;

Yusuf: 55d dan sebagainya)• Tentang keadilan (Q.S An-Nisa: 58, 65, 105, 135 ; Al-Maidah: 8, 42)• Tentang administrasi negara (Q.S An-Nisa 58, 59, 65, 105, 135 ; As-Syuro 10,

38 ; Al-Baqarah: 190, 192, 193 dan sebagainya)

Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional

• Sejarah perpolitikan nasional menampilkan aktor-aktor penting beragama Islam, seperti: KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ary, Muhammad Natsir, Ki Bagus Hadikusumo, Agus Salim, dan lain-lain.

• Lahirnya Piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945, dimana salah satu poinnya menyatakan “Kewajiban menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”

• Menurut Kuntowijoyo, Islam membentuk civil culture (budaya bernegara), national solidarity, ideologi jihad dan kontrol sosial. Yang berujung pada keutuhan negara dan terwujudnya persatuan dan kesatuan.

Definisi Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikatnya keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia