Post on 31-Dec-2014
ISOLASI PATI DARI UBI KAYU
A. Tujuan
Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kandungan pati yang terdapat pada ubi kayu.
2. Menguji karbohidrat (pati) melalui uji benedict dan uji iodin.
B. Landasan Teori
Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat
kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan
memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat.
Sel otak kita bergantung sepenuhnya kepada karbohidrat sebagai sumber tenaga.
Lemak tidak digunakan oleh otak dan sistem saraf dan diet tinggi lemak menjadi
punca berbagai penyakit.
Karbohidrat seharusnya merangkumi kira-kira 50 peratus daripada jumlah
tenaga yang disumbang, dengan penekanan kepada sumber karbohidrat kompleks
dan makanan kaya serat. Ramai orang tersilap tanggap tentang karbohidrat kerana
menyangka ia ‘menggemukkan’ (Utusan Malaysia, 2007).
Amilopektin ialah satu polimer kanji yang bercabang-cabang. Terdapat
ikatan glikosida α-1:4 dan ikatan glikosida α-1:6 yang terdapat pada titik cabang.
Satu molekul amilopektin mempunyai kira-kira 3000 molekul glukosa.
Amilopektin membentuk larutan berkoloid atau bermisel yang tidak larut dalam
air. Ia menghasilkan warna merah ungu dengan iodin
(http://wiki:Amilopektin.id.com).
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan keton atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal
dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus
empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” dan
memiliki nisbah karbon terhadap hydrogen dan oksigen sebagai 1: 2:1. Sebagai
contoh , rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai
(CH2O)6 atau C6(H2O)6. Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan
rumus empiris (CH2O)n , yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa
yang lain juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
Karbohidrat mempakan 'raksasa tidur' dalam bioteknologi, dan Indonesia
adalah penghasil karbohidrat dari beras, ketela, jagung dan sagu dalam jumlah
yang menakjubkan di dunia. Oleh karena itu riset daiam bidang enzim yang
bekerja pada karbohidrat merupakan prioritas utama sebagai usaha untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas pertanian. a-Amilase adalah saiah
satu enzim yang bekerja pada karbohidrat yang digunakan secara luas dalam
industri makanan, tekstil, kertas, deterjen" bahan bakar dan memiiiki potensi
aplikasi dalam kiinik, medis dan fine chemicnls. Saat ini a-amilase menempafL
30% total produksi enzim dunia. Butiran pati sebagai substrat amilase tersusrm
oleh molekul-molekul amilosa dan atau amilopektin yang terorganisasi dalam
daerah amorf dan kristalin. Kebanyakan pati mengandung -1L35% amilosa.
(Natalia dan Nurachman, 2008).
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya. Pati dan
glikogen berperan sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang
tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga di dalam dinding sel
bakteri dan tanaman, dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme
hewan. (Lehninger, 1982)
Uji benedict berdasarkan reduksi CU2+ menjadi CU+. Pada proses reduksi
kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks (sitrat). Hal
ini dilakukan untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium
karbonat. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan
banyak jumlahnya. (Ardiningsih, 2005).
Senyawa ini mengandung banyak (poli) satu-satuan monosakarida yang
ikat mengikat malalui oksigen. Contohnya ialah : Pati (starch, amylum) dan
glikogen. Yang pertama merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam
tanaman, sedangkan yang kedua dijumpai dalam hewan. Pati umumnya terdiri
dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin, perbedaannya antara lain ialah
bahwa fraksi amilosa itu tidak bercabang sedangkan amilopektin bercabang. Jenis
ikatan antara dua sakarida adalah 1,4-α-glikosidik. Bilamana ada dua cabang
maka ikatan cabang adalah 1,6-α-glikosidik. (Martoharsono, 1991)
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik.
Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi
yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersebut disebut amilosa
dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.(Winarno, 1982)
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat-alat
- Gelas kimia - Blender
- Gelas ukur - Kain penyaring
- Timbangan - Pipet tetes
- Tabung reaksi - Erlenmeyer
- Corong - Kertas saring
2. Bahan-bahan
- Ubi kayu - Metanol
- Pati - Glukosa
- Pereaksi benedict - HCl 6 N
- NaOH 6 N - Larutan iodin 0,01 M
- Akuades
D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Isolasi Pati
2. Uji Benedict
300 g ubi kayu
- Diaduk dalam 100 mL aquadest 5 menit.
- Disaring dengan kain saring.
Filtrat Residu
- Ditampung dalam gelas kimia.
- Di (+) 100 mL aquadest.
- Diaduk, didiamkan 10 menit.
Filtrat Endapan
- Didekantasi.
- Disuspensikan dengan 100 mL aquadest.
- Didekantasi.
- Disuspensikan dengan 30 mL etanol 95%.
- Disaring.
Residu (pati)
- Dikeringkan di udara terbuka.
- Ditimbang.
% pati yang terbentuk = ....... %
Tabung reaksi 1 Tabung reaksi 2
3. Uji Iodine
- Di (+) 5 mL reagen Benedict.
- Di (+) 8 tetes larutan gula.
- Di (+) 5 mL reagen Benedict.
- Di (+) 8 tetes larutan pati.
- Dikocok.
- Dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit.
- Didinginkan.
Tabung 1, amati perubahan
yang terjadi = ... ?
Tabung 2 amati perubahan
yang terjadi = ... ?
3 mL larutan pati
E. Hasil dan Pembahasan
Karbohidrat didiefinisikan sebagai polihidroksi aldehid atau polihidroksi
keton. Karbohidrat dapat dibagi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
- Di (+) 2 tetes
aquadest.
- Di (+) 2 tetes
HCl 6 N.
- Di (+) 2 tetes
NaOH 6 N.
- Dikocok.
- Di (+) 1 mL larutan iodin.
- Dipanaskan di atas hot plate.
- Didinginkan.
- Diamati perubahannya.
Tabung , amati perubahan yang
terjadi = ... ?
Tabung 2, amati perubahan yang
terjadi = ... ?
Tabung 3, amati perubahan yang
terjadi = ... ?
polisakarida. Monosakarida merupakan sakar (gula) sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi unit lebih kecil walaupun dalam suasana lunak sekalipun. Gula
yang paling banyak terdapat dialam, seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa
adalah rangkaian gula. Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan
oleh suatu ikatan kovalen. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida yang
berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat.
Polisakarida penyimpan paling penting adalah pati dan glikogen.
Pada percobaan ini akan diisolasi pati dari ubi kayu. Pati adalah nutrien
polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dan
dalam beberapa hal mempunyai keasaman dengan glikogen. ubi kayu terlebih dahulu
dihaluskan dengan tujuan agar kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu mudah
disaring. Pada proses isolasi pati dilakukan pemisahan dengan cara pengendapan,
pada tehnik pengendapan yang dilakukan yaitu dengan cara dekantasi yang
merupakan proses pemisahan antara cairan dan pati. Proses dekantasi dilakukan lebih
dari satu kali yang tujuannya supaya pati yang masih terdapat dan bercampur dalam
cairan benar-benar terpisah. Pada percobaan ini juga dilakukan proses pemisahan pati
dengan menggunakan pelarut metanol karena molekul pati mempunyai dua akhiran
yang berbeda seperti pada amilopektin dan amilosa dalam struktur kimianya dengan
gugus –OH nomor 4 yang bebas dan akhir pereduksi dengan gugus –OH bebas
anomerik (1,4--D-Glukopiranosa). Artinya ikatan glikosida dapat terpisah dengan
pereduksi gugus –OH sehingga kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu dapat
dipisahkan melalui dekantasi terakhir dengan menggunakan alkohol. Dan dalam
percobaan ini kadar pati yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan
adalah 11,99 %.
Pada perlakuan selanjutnya pengujian karbohidrat (pati) dilakukan dengan
2 cara yaitu uji pereaksi Benedict dan uji iodin. Pereaksi benedict mengandung atom
Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi.
pada uji pereaksi Benedict dilakukan pada dua tabung reaksi. Tabung reaksi 1 reagen
benedict ditambahkan glukosa atau gula menghasilkan warna biru. Warna biru yang
dihasilkan menandakan tidak adanya pembentukan kompleks dan tidak terbentuk gula
pereduksi yang ditandai dengan tidak ada endapan yang terbentuk Sedangkan pada
tabung reaksi 2 ditambahkan pati menghasilkan warna biru tua dan terbentuk
endapan. Warna dan endapan yang diperoleh menandakan terjadinya pembentukan
kompleks karena warna biru tua yang dihasilkan dari penambahan pereaksi Benedict
pada pati membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil.
Pada uji iodin dilakukan pada tiga tabung reaksi yang berbeda. setiap
tabung ditetesi larutan pati yang kemudian ditambahkan dengan larutan yang
berbeda-beda selanjutnya dilakukan penambahan Iodin disetiap tabung tersebut. Dari
hasil yang diperoleh dimana pada tabung satu dan tabung dua berwarna putih keruh
dan terdapat endapan, sedangkan pada tabung tiga berwarna putih keruh dan terdapat
gel.
Secara teoritis, bila pati direaksikan dengan Iodin maka akan
menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan karena terjadinya koordinasi antara ion
iodin dengan struktur pati yang berbentuk spiral. Bila pati dipanaskan spiral akan
merenggang, molekul-molekul iodin terlepas hingga warna biru tersebut hilang
namun pada percobaan ini warna biru tersebut tidak tampak melainkan warna putih
keruh serta endapan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena polimer glukosa yang
terdapat pada pati lebih kecil dari 5 sehingga tak memberikan warna yang sesuai
dengan teori yang ada. Namun pada perlakuan ini terdapat pati yang berbentuk gel
setelah dipanaskan. Hal ini karena pati dengan butiran besar menggembung pada
suhu lebih rendah daripada pati berukuran kecil, sehingga bila pati yang dipanaskan
dingin, maka akan membentuk gel.
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kandungan yang diperoleh terhadap isolasi pati dari ubi kayu adalah 11,99 %.
2. Dari hasil percobaan pada karbohidrat dalam sampel ubi kayu dengan uji
benedict dan uji Iodin, yaitu uji Benedict dihasilkan warna biru (tabung
1),warna biru tua (tabung 2) serta terbentuk endapan dan uji Iodin dihasilkan
warna merah dan terbentuk endapan (tabung 1 dan 2), dan warna merah
untuk (tabung 3).
DAFTAR PUSTAKA
Ardiningsih, Puji. 2005. Penuntun Praktikum Biokimia Umum. Fakultas MIPA
Universitas Haluoleo. Kendari
Lehninger, Albert. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta.
Martoharsono,Suharsono. 1991. Biokimia. UGM. Yogyakarta
Natalia.,Dessy., And Nurachman.,Zerly. 2008.” Enzim Pengubah Pati”. Kasus -amilase dalam bakteri, ragi dan cacing tanah. KK Biokimia, FMIPA-ITB. Vol 1.
Utusan Malaysia., 2007.” Karbohidrat Kompleks dan Manfaatnya”.Vol 1 – 3.
Winarno, F. 1982 . Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.
http://wiki:Amilopektin.id.com. Diakses tanggal 10 September 2008.
LAMPIRAN
1. PERHITUNGAN
Isolasi pati dari ubi kayu
Berat pati + kertas kosong = 1,182 g
Berat kertas kosong = 37,169 g
Berat pati = Berat pati + kertas kosong - Berat kertas kosong
=37,169 g - 1,182 g
= 35, 987 g
% Pati =
=
= 11,99 %
1. Uji benedict
Tabung
Perubahan
Sebelum
dipanaskan
Setelah
dipanaskan
5 ml benedict + 8
tetes larutan gulaWarna biru Warna tetap
5 ml benedict + 8
tetes larutan pati
Warna biru
muda dan keruhWarna Tetap
2. Uji Iodin
Tabung
Perubahan
Sebelum
dipanaskan
Setelah
Dipanaskan
3 ml Pati +2 tetes
akuades + Iodin Terjadi endapan Tetap
3 ml Pati +2 tetes
HCl + IodinTerjadi endapan Tetap
3 ml Pati +2 tetes
NaOH+ IodinGel Tetap
JURNAL DAN TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM
PERCOBAAN II
HIDROLISIS KARBOHIDRAT
OLEH:
NAMA : AYU MELSARI PRATIWI
NO. STAMBUK : F1C110042
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : RAHMAWATI RUSDIN
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012