Post on 02-Aug-2015
PENTINGNYA PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL
BAGI CALON GURU PPKn
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Bila diruntut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan
sistem pemerintahan. Indonesia pernah menganut sistem kabinet parlementer pada
tahun 1945-1949. Kemudian pada rentang waktu tahun 1949-1950, Indonesia
menganut sistem pemerintahan parlementer yang semu. Pada tahun 1950-1959,
Indonesia masih menganut sistem pemerintahan parlementer dengan Demokrasi
liberal yang masih bersifat semu. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1959-1966,
Indonesia menganut sistem pemerintahan dengan Demokrasi terpimpin.
Perubahan tidak sampai disitu saja, Karena terjadi Perbedaan dalam pelaksanaan
sistem pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum UUD 1945 diamandemen dan
setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999-2002.
Sistem pemerintahan awal yang digunakan oleh Indonesia adalah sistem
pemerintahan presidensial. Namun, seiring datangnya sekutu dan dicetuskannya
Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian
kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap
dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Berdasarkan
Maklumat Pemerintah 14 November 1945 ini, kekuasaan eksekutif yang semula
dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari
1
dibentuknya sistem pemerintahan parlementer. Dengan sistem presidensial yang
pernah diterapakan diIndonesia, tidak menjadi sebuah tatanan yang diharapkan,
karena sejarah pada masa pemerintahan orde baru banyak sekali menimbulkan
berbagai problema ketatanegaraan. Sistem pemerintahan masa orde baru ini
adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir
semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan
tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Oleh
sebab itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka
kewenangan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.
Hal itu menjadi problema bangsa ini yang mencoba menyesuaikan sistem
yang baik dan tepat bagi bangsa ini. Sebuah sistem yang tepat, tentu juga
bepengaruh dalam berjalannya kehidupan berbangsa dan bernegara ini. Karena
secara luas sistem berfungsi untuk menjaga kesetabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum minoritas maupun mayoritas, menjaga fondasi pemerintahan,
menjaga kekuatan politik, menjaga pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga
menjadi sistem pemerintahan yang berkelanjutan. Dengan inilah penting dipahami
secara mendalam terhadap pemahaman tentang sebuah sistem pemerintahan
secara umum maupun secara khusus yaitu dalam lingkup negara Indonesia sendiri
yang memiliki sejarah panjang dalam pelaksanaan sistem pemerintahan.
2.Rumusan Masalah
Mengapa Pemahaman Terhadap Sistem Pemerintahan Presidensil penting bagi
calon Guru PPKn?
2
B. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIL
1. Pengertian Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan dalam arti luas adalah suatu struktur pemerintahan
negara yang bertitik tolak pada hubungan antar semua organ negara baik
pemerintah pusat maupun daerah. Dalam arti sempit Sistem pemerintahan adalah
suatu struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak pada hubungan antar
sebagian organ negara khususnya tingkat pusat yaitu eksekutif dan legislatif.
Sistem pemerintahan dalam arti paling luas Sistem pemerintahan adalah suatu
struktur pemerintahan negara yang bertitik tolak pada hubungan antar negara dan
rakyat. Menurut Sri Soemantri pengertian sistem pemerintahan adalah sistem
hubungan antara organ eksekutif dan organ legislatif (organ kekuasaan legislatif).
Dua puluh delapan tahun kemudian, beliau mengatakan lagi bahwa sistem
pemerintahan adalah suatu sistem hubungan kekuasaan antar lembaga negara.
Sistem pemerintahan dalam arti sempit ialah sistem hubungan kekuasaan antara
eksekutif (pemerintah) dan legislatif. Dalam pada itu, sistem pemerintahan dalam
arti luas adalah sistem hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara yang
terdapat dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sistem pemerintahan dalam arti luas inilah yang dimaksud dengan sistem
ketatanegaraan Indonesia.
2. Macam-macam Sistem Pemerintahan
Di dunia terdapat dua tipe sistem pemerintahan yaitu parlementer dan
presidensial. Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana
parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
3
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya. Sistem presidensial atau disebut juga dengan sistem kongresional,
merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan eksekutif
dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif. Presiden
berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
3. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensil
Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus
kepala negara, Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi
rakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badan perwakilan rakyat.
Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan non-
departemen. Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kepada kekuasaan
eksekutif bukan kepada kekuasaan legislatif. Kekuasaan eksekutif tidak
bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif.Kekuasaan eksekutif tidak dapat
dijatuhkan oleh legislatif.
4. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Presidensil
Kelebihan sistem ini adalah Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya
karena tidak tergantung pada parlemen. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas
dengan jangka waktu tertentu. Penyusun program kerja kabinet mudah
disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya. Legislatif bukan tempat
kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar
termasuk anggota parlemen sendiri.
4
Sedangkan kelemahan sistem ini adalah Kekuasaan eksekutif di luar
pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak,
Sistem pertanggungjawabannya kurang jelas Pembuatan keputusan/kebijakan
publik umumnya hasil tawar menawar antara eksekutif dengan legislatif sehingga
dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
5. Sistem Pemerintahan Presidensil yang pernah berlaku diIndonesia
a. Dalam UUDS 1950
Sistem pemerintahan yang digunakan pada UUDS 1950 adalah sistem
parlementer namun masih terdapat ciri-ciri kabinet presidensil. Bukti bahwa
pelaksanaan UUDS 1950 masih berbau presidensil yaitu bahwa perdana menteri
diangkat oleh presiden (seharusnya oleh parlemen) (Pasal 51 ayat 2). Kekuasaan
perdana menteri sebagai ketua dewan menteri masih dicampurtangani oleh
presiden (seharusnya presiden hanya sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahannya adalah perdana menteri) (Pasal 46 ayat 1). Pembentukan kabinet
dilakukan oleh presiden dengan menunjuk seseorang atau beberapa orang
pembentuk kabinet (lazimnya oleh parlemen) (Pasal 50-51 ayat 1). Pengangkatan
atau penghentian menteri-menteri dan kabinet dilakukan dengan keputusan
presiden (lazimnya oleh parlemen) (Pasal 51 ayat 5). Presiden dan wakil presiden
berkedudukan selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan
(seharusnya terpisah) (Pasal 45-46 ayat 1). Semua itu adalah bukti bahwa sistem
parlementer UUDS 1950 hanya parlementer semu karena tidak jauh berbeda
dengan yang dianut konstitusi RIS 1949.
5
b. Dalam UUD 45 Sebelum Amandemen
Sistem Pemerintahan Negara Indonesia Berdasar UUD 1945 sebelum
Diamandemen tertuang dalam penjelesan UUD 1945 yang membahas 7 kunci
pokok sistem pemerintahan negara Indonesia yaitu Indonesia adalah Negara yang
berdasar atas hukum (rechtsstaat), Sistem Konstitusinal, Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR, Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di
bawah MPR, Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR. Menteri Negara
adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab terhadap DPR,
Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas. Namun dalam prakteknya Sistem
Pemerintahan Presidensial ini memiliki beberapa dampak negatif yaitu terjadi
pemusatan kekuasaan Negara pada satu lembaga, yaitu presiden. Peran
pengawasan dan perwakilan DPR semakin lemah. Pejabat-pejabat Negara yang
diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung kelangsungan
kekuasaan presiden. Kebijakan yang dibuat cenderung orang-orang yang dekat
presiden dan menciptakan perilaku KKN. Terjadi personifikasi bahwa presiden
dianggap Negara sehingga Rakyat dibuat makin tidak berdaya, dan tunduk pada
presiden. Tetapi juga Sistem Presidensial ini memiliki dampak positif, yaitu
Presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan. Presiden
mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan
lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar
pejabat Negara dapat dihindari
6
c. Dalam UUD 45 Sesudah Amandemen
Setelah amandemen, Sistem Pemerintahan Indonesia mengalami perubahan
pokok-pokok kunci pemerintahan yaitu Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip
otonomi yang luas, Wilayah Negara terbagi menjadi beberapa provinsi, Bentuk
pemerintahan adalah Republik, Sistem pemerintahan adalah presidensial. Presiden
adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan. Kabinet atau menteri
diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. Parlemen terdiri
atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD. Kekuasaan yudikatif dijalankan leh
mahkamah agung dan badan peradilan di bawahnya. Pada dasarnya tidak ada yang
banyak berubah, Indonesia tetap menganut sistem pemerintahan Presidensial
dimana Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden tidak
bertanggung jawab kepada Parlemen. Namun ada beberapa variasi dari sistem
pemerintahan presidensial di Indnesia yaitu Presiden sewaktu – waktu dapat
diberhentikan MPR atas usul dan pertimbangan dari DPR. Presiden dalam
mengangkat pejabat Negara perlu pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan dan/atau
persetujuan DPR. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal
membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran). Dengan demikian, ada
perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indnesia. Hal itu
diperuntukkan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru
tersebut, antara lain adanya pemilihan presiden secara langsung, sistem bikameral,
mekanisme check and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada
parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.
7
C. CALON GURU PPKN
1. Kompetensi Guru PPKn
Guru sebagai pendidik dan pengajar tidak lepas dari profesionalismenya
sebagai tenaga pendidik disemua jenjang pendidikan. Sebagaimana tercantum
dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, yaitu Kompetensi Pedagogik, merupakan kemampuan
dalam pengelolaan peerta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum,
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potenasi yang dimilikinya.
Kompetensi Kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, beraklaq mulia, menjadi teladan bagi
peserta didik dan mengembangankan diri secara berkelanjutan. Kompetensi Sosial
yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
lisan dan tulisan, menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi seara
fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar. Kompetensi Profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur dan
motede keilmuan, materi agar yang ada dalam kurikulum sekolah, hubungan
konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan konsep-konsep keilmuan dan
kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan
nilai dan budaya nasional.
8
Selain harus mempunyai kompetensi diatas dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya guru juga harus mempunyai kinerja yang terpadu antara setiap
unsurnya. Kompetensi profesional guru akan memadai jika ditopang oleh
kompetensi personal dan sosial yang baik sehingga mengantarkannya pada
pembelajaran/pengajaran yang baik.
2. SK dan KD PKn dalam KTSP SMA kelas XII
Dengan diberlakukannya kurikulum baru oleh menteri pendidikan yang
baru, dengan itulah kurikulum 2013 yang menggunakan kompetensi inti dan
kompetensi dasar (KD), maka kurikulum diganti dengan mengembalikan
kurikulum 2006 yaitu dengan KTSP. Dalam KTSP menggunakan SK dan KD,
berbeda dengan kurikulum 2013 dengan KI dan KD. Jika dikembalikan pada
kurikulum sebelumnya maka guru akan mengajar Sistem pemerintahan pada kelas
XII yaitu dengan Sk dan KD Sistem pemerintahan terdapat dalam mata pelajaran
PKn SMA kelas XII:
1.Standar Kompetensi
1.1. Mengevaluasi berbagai sistem pemerintahan
2.Kompetensi Dasar
2.1. Menganalisis Pelaksanaan sistem pemerintahan negara
Indonesia
9
D. PENTINGGNYA PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN
PRESIDENSIL BAGI CALON GURU PPKn
Sebagai calon guru yang profesional, apalagi sebagai seorang guru PPKn yang
harus memiliki kemampuan berfikir secara rasional, kritis dan kreatif serta mampu
memberikan pemahaman terhadap berbagai wacana tentang pemerintahan dan
kewarganegaraan yang mencakup pembahsan yang mendunia dan khususnya
dalam Negara Indonesia sendiri melalui pembelajaran yang ada disekolah
menegah atas yaitu pada kelas XII karena standar kompetensi dan kompetensi
dasar sistem pemerintahan yang akan dipelajari oleh peserta didik. Sehingga
sebagai calon guru PPKn agar dapat memiliki kemampuan ketrampilan
berpartisipasi secara demokratis dan bertanggungjawab, memiliki watak dan
kepribadian yang baik, sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Selain hal itu, dengan pemahaman terhadap sistem pemerintahan Indonesia dari
mulai terbentuknya yaitu pada tahun 1945 sampai sekarang, konstitusi apakah
yang digunakan disetiap periode, dengan sistem seperti apakah, pelanggagaran
ketatanegaraan apasajakah tentu seorang guru harus memiliki wawasan yang luas
dan pengetahuan yang banyak terhadap ketatanegaraan yang mendalam agar
dalam menyampaikan kepada siswa tidak mengalami kebingungan dan terjadi
salah menangkap materi dari siswa. Selain itu, keprofesionalan seorang guru
sangat dituntut demi kelancaran dalam proses belajar dan mengajar.
Sesuai dengan tuntutan kurikulum, yaitu dengan menggunakan kurikulum
KTSP dalam pembelajaran SMA kelas XII bahwa nantinya seorang guru akan
10
mengulas sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Pembelajaran sistem
pemerintahan yang berjalan begitu panjang tentu tidak dengan mudah ditangkap
oleh peserta didik karena tingkat berfikir setiap anak itu berbeda satu dengan yang
lain. Sehingga guru dituntut mampu membingkis setiap materi yang
menyenangkan bagi siswa. Karena dengan kesan menyenangkan pelajaran sistem
pemerintahan bukan pelajaran yang hanya membuat mengantuk. Dengan berbagai
metode pembelajaran guru sebagai nahkoda dalam kelas harus berani melakukan
inovasi setiap pertemuan, Sehingga dengan hal itulah diharapkan tujuan
kurikulum bisa terwujud dengan semaksimal mungkin.
Lebih penting dari pada itu semua bahwa dengan keahlian penyampaian, akan
mengurangi pandangan miring terhadap pendidikan kewarganegaraan yang
selama ini dinilai dan dipandang sebelah mata yaitu hanya sebagai pelajaran
pelengkap yang artinya bahwa jika tidak dipelajaripun tidak menjadi masalah.
Selain itu, pelajaran PKn yang hanya membuat “ngantuk” dalam kelas akan
perlahan tergeser dengan kinerja dan kreatifitas mengajar seorang guru.
Keterkaitan dari itu semua bahwa tentu dalam memahami pelajaran sistem
pemerintahan negara, khususnya adalah sistem presidensial yang dengan sadar
bahwa itu mata pelajaran yang selama ini membosankan akan memberikan
antusiasme dari peserta didik dengan antusiasme. Hal itu bukan sebuah
kemustahilan jika calon guru PKn paham dan sadar bahwa pelajaran ini bukan
pelajaran yang mudah untuk disampaikan, maka guru PKn diharapkan bisa
dengan serius dalam mengikutinya.
11
E. KESIMPULAN
Menurut Sri Soemantri pengertian sistem pemerintahan adalah sistem
hubungan antara organ eksekutif dan organ legislatif (organ kekuasaan legislatif).
Dua puluh delapan tahun kemudian, beliau mengatakan lagi bahwa sistem
pemerintahan adalah suatu sistem hubungan kekuasaan antar lembaga negara.
Sistem pemerintahan dalam arti sempit ialah sistem hubungan kekuasaan antara
eksekutif (pemerintah) dan legislatif. Sistem pemerintahan dalam arti luas adalah
sistem hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara yang terdapat dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistem
pemerintahan dalam arti luas inilah yang dimaksud dengan sistem ketatanegaraan
Indonesia. Sistem pemerintahan yang ada didunia terdapat 2 yaitu sistem
parlementer dan presidensial. Kedua sistem pemerintahan ini memiliki kelebihan
serta kelemahan yang masing-masing memiliki ciri-ciri yang berbeda. Pada
pelaksanaannya diIndonesia pernah menggunakan sistem parlementer dan
presidensial. Penggunaan sistem presidensial diIndonesia juga mengalami
keunikan dan perbedaan pada masa UUD1945 sebelum dan sesudah di
amandemen. Walaupun memakai sistem yang sama, namun memiliki corak yang
berbeda. Sebagaimana kompetensi yang diharapkan Calon guru PPKn penting
memahami sistem pemerintahan Presidensil karena pada pembelajaran disekolah
merupakan sebuah tuntutan kurikulum yang terdapat pada materi pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan kelas XII. Sehingga guru mampu menjelaskan dan
memaparkan sistem pemerintahan presidensil dengan baik dan tepat kepada
pesertadidik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aang, Witarsa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA/MA/SMK : Kelas XII.
Jakarta:Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensial
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem-pemerintahan
indonesia.html
http://ryzafardiansyah.wordpress.com/2013/11/18/sistem-pemerintahan-
presidensial pengertian-dan-perbedaannya-dengan-sistem-parlementer/
http://www.zonanesia.com/2014/10/sistem-pemerintahan-indonesia-sekarang.html
Joeniarto. 1984. Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara. Jakarta: Bina
Aksara
Kansil, C.S.T. 1983. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Aksara Baru
Maschab, Mashuri. 1983. Sistem Pemerintahan di Indonesia menurut UUD 1945.
Jakarta:Pantja Simpati.
Minogue, Kenneth. 2010. Ensiklopedia pemerintahan & kewarganegaraan:
sistem dan bentuk diDunia. Jakarta: Lentera Abadi
Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta
Sughanda, Dann.1986. Organisasi dan sistem pemerintahan negara Republik
Indonesia serta pemerintahan di daerah. Bandung: Sinar Baru
13