Post on 12-Nov-2021
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SADARI TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER
PAYUDARA PADA REMAJA PUTRI
LITERATUR REVIEW
OLEH :
SUSRIANTI
P00312016046
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-IV KEBIDANAN
2020
ABSTRAK
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG SADARI TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
Susrianti1, Hasmia Naningsi2, Malahayati Nurdjaja3
Pendahuluan: Kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua didunia pada wanita setelah kanker serviks. Namun, remaja masih memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang mengenai deteksi dini kanker payudara. Penyuluhan SADARI merupakan salah satu cara yang efektif untuk mendeteksi sejak dini kanker payudara secara mandiri. Tujuan: Tujuan dari Literatur review ini adalah untuk mereview apakah ada pengaruh penyuluhan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada remaja putri. Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Literature review dengan framework PICO. Dari 5 artikel penelitian, 4 jurnal nasioanal dan 1 jurnal internasional. Hasil: berdasarkan 5 artikel dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda-beda di dapatkan bahwa ada pengaruh penyuluhan sadari terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada remaja putri. Kesimpulan: ada pengaruh penyuluhan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan sadari terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker payudara pada remaja putri. Penyuluhan efektif mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja putrid terhadap SADARI.
Kata Kunci : Penyuluhan SADARI, pengetahuan, sikap, dan remaja putri
1.Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
2.Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Kendari
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BSE EDUCATION ON KNOWLEDGE AND
ATTITUDES OF EARLY DETECTION OF BREAST
CANCER IN ADOLESCENT GIRLS
Susrianti1, Hasmia Naningsi2, Malahayati Nurdjaja3
Introduction :cancer breast is a cause of death both in the world in women after cancer of the cervix. However , teens still have the knowledgeand attitudes that are less about the detection of early cancer of breast. Extension of BSE is one of a way that is effective to detect since early cancer breasts are independent. Purpose: The purpose of
the literature review it is to review whether there is influence of health education examination of the breast it self (BSE) to increase knowledge and attitude detection of early cancer of breast in adolescent daughter. Methods : The methods of research are used in the thesis it is Literatur review the framework PICO. From 5 research articles , 4 national journals and 1 international journal. Results: based on five articles by using the method of pen e Litian which vary in getting that there is the influence of education aware of the knowledge and attitude of detection of early cancer of breast in adolescent daughter . Conclusion : No effect of counseling before and after given counseling aware of the knowledge and attitude of detection of early cancer of breast in adolescent daughter. Effective counseling can improve the knowledge and attitudes of young women towards BSE.
Keywords : Health education, knowledge, attitudes and adolescent girl
1.Student DIV Majoring in Midwifery Poltekkes Kendari
2.Lecturer Majoring in Midwifery Poltekkes Kendari
PENDAHULUAN
Saat ini penyakit tidak
menular, termasuk kanker
payudara menjadi masalah
kesehatan utama baik didunia
maupun di Indonesia. Kanker
payudara adalah kanker yang
paling sering terjadi pada wanita,
berdampak pada 2,1 juta wanita
setiap tahun, dan juga
menyebabkan jumlah terbesar
kematian terkait kanker diantara
wanita. Data WHO (World Health
Organization) menunjukan pada
tahun 2018, diperkirakan 627.000
wanita meninggal karena kanker
payudara, yaitu sekitar 15% dari
semua kematian akibat kanker
dikalangan wanita.
Pada tahun 2015 dinyatakan
estimasi insiden kanker payudara
di Indonesia mencapai 26 per
100.000 wanita. Jumlah penderita
kanker payudara meningkat baik
di negara maju maupun di negara
berkembang termasuk indonesia.
Di Indonesia kanker payudara
mencapai urutan ke-2 setelah
kanker leher rahim (Tjindarbumi,
2016).
Di Sulawesi Tenggara
prevalensi kanker payudara yaitu
sebesar 0,5%, dengan estimasi
jumlah penderita kanker
payudara sebanyak 5
90 kasus (Kementrian Kesehatan
RI, 2013). Pada tahun 2016 dari
3.223 kasus perempuan usia 30-
50 tahun yang diperiksa,
ditemukan 50 kasus pemeriksaan
payudara klinis (SADANIS). Dan
pada tahun 2017 cakupan
pemeriksaan payudara klinis
menjadi 1,25% dari 1.925.943
perempuan usia 30-50 tahun
(Profil Kesehatan Sulawesi
Tenggara, 2017).
Kanker payudara salah satu
kanker yang dapat dideteksi
secara dini, beberapa gejala
dapat di ketahui lebih awal
dengan bersikap peduli pada
kesehatan payudara.Namun,
masih banyak pasien yang
datang berobat sudah dalam
stadium lanjut.Keterlambatan
pasien kanker payudara dalam
pemeriksaaan awal ke pelayanan
kesehatan salah satunya
dipengaruhi oleh perilaku deteksi
dini (Dyanti dan Suariyati, 2016).
Deteksi dini pada kanker
payudara penting dilakukan
karena akan mempengaruhi
stadium dan angka ketahanan
hidup.
American Cancer Society
merekomendasikan agar sejak
usia 20 tahun ke atas kaum
wanita memeriksakan
payudaranya setiap tiga tahun
sekali sampai usia 40 tahun.
Sesudahnya, pemeriksaan dapat
dilakukan sekali dalam
setahun.Meskipun sebelum umur
20 tahun benjolan pada payudara
bisa di jumpai, tetapi potensi
keganasannya sangat kecil
(Savitri dan Astrid, 2015).
Dalam perkembangan
teknologi dunia kedokteran, ada
berbagai macam cara untuk
mendeteksi secara dini adanya
kelainan pada payudara
diantaranya themography,
mammography, ductography,
biopsi dan USG payudara.
Disamping itu ada juga cara yang
lebih mudah dan efisien untuk
dapat mendeteksi kelainan
payudara oleh diri sendiri yang
dikenal dengan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI)
(Sulistiani, 2015).
Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) merupakan
salah satu langkah deteksi
dini untuk mencegah
terjadinya kanker payudara
yang akan lebih efektif jika
dilakukan sedini mungkin
ketika wanita mencapai usia
reproduksi (Suryaningsih,
2011). Pada usia 20 tahun
seorang wanita dianjurkan
untuk melakukan
pemeriksaan pada
payudaranya sendiri karena
pada usia tersebut umunya
jaringan payudara pada
wanita sudah terbentuk
dengan sempurna
pemeriksaan dilakukan setiap
bulan atau tiga bulan sekali
untuk dapat mendeteksi
secara dini jika terdapat
kelainan dan segera
mendapatkan penanganan
yang tepat (Olfah, Yustiana,
Margaretha. 2013).
SADARI memiliki beberapa
keuntungan, diantaranya dapat
dilakukan sendiri, mudah
dilakukan, dan tidak
memerlukan biaya (Kifle,
2016).Namun masih banyak
wanita yang tidak mengetahui
dan melakukan SADARI secara
benar. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh
Kifle (2016) yang menunjukkan
bahwa hanya 30,1 % yang
mengetahui tentang SADARI
dan hanya 11% yang
melakukan SADARI dari total
380 responden.
Akan tetapi pada
kenyataannya, walaupun
pemeriksaan payudara sendiri
itu mudah, tidak menimbulkan
nyeri, aman serta diharap dapat
menekan angka kematian akibat
kanker payudara namun
ternyata masih banyak wanita
yang tidak melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
Salah satu upaya dalam
memperkenalkan serta
meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai
kesehatan adalah melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan
merupakan kegiatan pendidikan
yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan,
menananmkan keyakinan,
sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu, mengerti, tetapi
juga mau dan bisa melalukan
suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan
kesehatan. Untuk mencapai
hasil yang maksimal maka perlu
menggunakan metode dan
media penyuluhan yang tepat
sesuai sasaran penyuluhan.
Mengingat pentingnya
SADARI bagi kaum perempuan,
maka penulis tertarik melakukan
pengkajian untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan
pemeriksaan payudara sendiri
terhadap pengetahuan dan sikap
deteksi dini kanker
payudara.Penelitian tersebut
diambil untuk dilakukan analisis
melalui literature review.
METODE
Strategi Pencarian Literatur
Framework atau rancangan
dalam peneltian adalah
menggunakan PICO, yang terdiri
dari :P (remaja putri), I (penyuluhan
tentang SADARI), C (pendidikan
kesehatan tanpa media video
seperti, leafleat maupun modul.), O
(penyuluhan SADARI dapat
memberi pengaruh pada
pengetahuan dan sikap deteksi dini
kanker payudara).
Penelurusan dilakukan
menggunakan Google
Scholar.Penulis membuka website
www.googlescholar.com. Pencarian
dilakukan dengan memasukan kata
kunci tiap variable yaitu “penyuluhan
SADARI”, “pengetahuan”, “sikap”,
dan “remaja putri”.
Kriteria Inklusi
Pencarian Literature dalam
skripsi ini berdasarkan kriteria inklusi
sebagai berikut :
a) Artikel ini terkait dengan
melakukan penyuluhan sebgai
intervensi dalam melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
b) Populasi remaja putri.
c) Jurnal nasional dari tahun 2017-
2020.
d) Jurnal internasional dari tahun
2015-2020.
Seleksi Studi dan Penilaian
Kualitas
Setelah dilakukan
penelusuran dengan menggunakan
database google scholar, didapatkan
jumlah artikel sebagai berikut:
Dilakukan pencarian
Menggunakan kata kunci
Dispesifikasi dalam 5 tahun
terakhir (2015-2020)
Hasil dari kriteria inklusi
Hasil artikel literature untuk
dianalisis
Gambar 1. Artikel Berdasarkan
Kriteria Inklusi dan Ekslusi
HASIL
Didapatkan 5 jenis artikel,
metode penelitian berbeda dari
semua artikel yang dianalisis.Metode
penelitian tersebut adalah quasy
eskperiment dan pra-eksperiment.
Tempat penelitian dari artikel
dilakukan ditempat yang berbeda
.Artikel pertama di SMKN 2
Kec.Guguak kab. Lima puluh kota,
artikel kedua di program studi
kebidanan permatangsiar, artikel
ketiga di SMAN 1 Kampar Tahun
2018, keempat di pondok pesantren
dawar Kabupaten Boyolali. Dan
artikel kelima SMA 5 Kediri.Kelima
artikel ini menunjukan adanya
pengaruh penyuluhan tentang
SADARI terhadap pengetahuan dan
sikap.
Artikel pertama menujukan
dengan menggunakan metode
quasy ekperimen dengan rancangan
one grup postest design dengan
jumlah sampel 30 orang rentang
usia 16-18 tahun, dengan
menggunakan alat ukur quesioner
menunjukan Berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukan bahwa
sebelum dilakukan penyuluhan
dengan teknik demonstrasi, rata-
rata pengetahuan responden 17.43
dengan standar deviation 1.942
rata– rata pengetahuan responden
tinggi, hanya sebagian responden
yang masih kurang mengetahui
manfaat dan cara pemeriksaan
SADARI.
Rata-rata sikap responden
sebelum penyuluhan adalah 14.20
dengan standar devation
1.669.Rata- rata sikap responden
setelah penyuluhan adalah 18.43
dengan standar devation 18.43.nilai
mean perbedaan atau selisih antara
nilai sikap sebelum dilakukan
penyuluhan dan setelah penyuluhan
adalah 4.233 dengan standar
devation 1.977. Hasil uji statistik
didapatkan nilai P value 0.000 maka
dapat disimpulkan ada pengaruh
promosi kesehatan memakai metode
penyuluhan dengan tekhnik
demonstrasi terhadap sikap siswi.
900 hasil
5 hasil
560 hasil
27 Hasil
Artikel kedua menunjukan
hasil dari penelitian ini menunjukan
Hasil penilaian menunjukkan bahwa
pengukuran pengetahuan terjadi
perubahan sebelum dan sesudah
penyuluhan kesehatan dengan
metode ceramah yaitu didapatkan
pengetahuan kurang sebanyak 25
orang (75,8%) menjadi 2 orang
(6,1%), sedangkan pengetahuan
baik sebanyak 8 orang (24,2%)
menjadi 31 orang (93,9%). Dan
pengukuran sikap Hasil pengukuran
sikap terjadi perubahan sebelum dan
sesudah penyuluhan kesehatan
dengan metode ceramah yaitu
didapatkan sikap kurang sebanyak
27 orang (81,8%) menjadi 33 orang
(100%).
Artikel ketiga menunjukan
Hasil menunjukkan ada pengaruh
promosi kesehatan melalui audio
visual dengan nilai (p= 0,003) dan
promosi kesehatan melalui leaflet
dengan nilai (p=0,004). Uji statistik
menunjukkan bahwa promosi
kesehatan tentang SADARI melalui
audio visual lebih efektif dari pada
menggunakan leaflet (p=0,003 ≤
0,05).
Artikel keempat menunjukan
Hasil pada penelitian ini kelompok I
ditemukan pengetahuan santri pada
pengukuran pertama (pretest) hanya
1 santri yang memiliki pengetahuan
baik, sebesar 86,67%pengetahuan
santri tentang SADARI kurang.
Padapengukuran kedua yaitu
setelah penyuluhan dilaksanakan,
60% santri berpengetahuan baik,
sisanya dalam kategori cukup,
dalam artian tidak ada yang
berpengetahuan kurang setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan.
Dalam gambaran sikap Berdasarkan
data tersebut menunjukkan bahwa
tidak ada perubahan secara kategori
sikap santri terhadap SADARI.Sejak
awal santri telah memberikan
perhatian.
Pada pengetahuan kelompok
II atau kelompok kontrol seperti
digambarkan pada tabel 4 yang
menyatakan bahwa pada
pengukuran pertama dan kedua
tidak menunjukkan perbedaan
signifikan. Santri di kelompok II
sebagian besar memiliki
pengetahuan kurang tentang
SADARI yaitu 93,33% pada
pengukuran pertama dan 90% pada
pengukuran kedua. Hanya 2 orang
santri pada pengukuran pertama
yang memiliki pengetahuan cukup
dan 3 orang di pengukuran kedua,
Dari 30 santri di kelompok II tidak
ada yang memiliki pengetahuan baik
tentang SADARI. Gambaran Sikap
Kelompok II diketahui bahwa
sebagian besarsantri memiliki sikap
positif terhadap SADARI. Hanya 1
orang santri atau sebesar 3,33%
yang memiliki sikap negatif terhadap
SADARI. Hasil pengukuran sama
pada pengukuran kedua yang mana
tetap ada 1 santri yang bersikap
negatif.
Artikel kelima Hasil penelitian
ini adalah sebagian besar responden
memiliki sikap positif dalam
melakukan BSE sebelum
memberikan pendidikan kesehatan
sebanyak 65 responden (62,5%),
sedangkan sebagian
besarresponden memiliki sikap
positif dalam melakukan BSE
setelah memberikan pendidikan
kesehatan 96 responden (92,3%).
Hasil uji statistik Mc Nemar diperoleh
nilai ρ = 0,000 <α = (0,05), yang
berarti ada Pengaruh Pendidikan
Kesehatan dengan Metode
Pendidikan Sebaya terhadap Sikap
Siswa Dalam Melakukan BSE di
SMA 5 Kota Kediri.
PEMBAHASAN
Hasil artikel yang didapatkan
dari pencarian dengan memasukkan
kata kunci dan dispesifikan dalam 5
tahun terakhir diambil dan dianalisis
mana saja yang memenuhi kriteria
inklusi dan dapat dijadikan sebagai
artikel yang akan digunakan, dengan
mengacu pada artikel yang terkait
dengan intervensi penyuluhan
Sadari terhadap pengetahuan dan
sikap remaja putri. Setelah
menurunkan kriteria berupa metode
penelitian, akhirnya artikel yang
didapatkan 5 artikel.Hasil yang
sejalan ditunjukkan pada hasil
penelitian diartikel, hasil penelitian
secara umum menyatakan bahwa
penyuluhan sadari dapat
meningkatkan penegetahuan dan
sikap remaja putri.
Salah satu upaya untuk
mencegah dan mendeteksi dini
kanker payudara tersebut adalah
program penyuluhan kesehatan
masyarakat dengan skrining (deteksi
dini), yaitu SADARI (Pemeriksaan
Payudara Sendiri).Sadari adalah
upaya atau pemeriksaan payudara
sendiri secara manual yang
dilakukan wanita untuk mendeteksi
lebih dini kanker payudara.Sadari
merupakan pemeriksaan yang
dilakukan oleh setiap wanita untuk
mencari benjolan atau kelainan
lainnya pada payudara sebagai
deteksi dini kanker payudara
(Nugroho, 2011).Serta penggunaan
istilah pelatihan menunjukkan bahwa
pekerjaan tersebut merupakan
usaha-usaha berencana, yang
diselenggarakan untuk mencapai
penguasaan skill, pengetahuan, dan
sikap. Pelatihan bertujuan untuk
mengembangkan keahlian, dan
mengembangkan pengetahuan
(Elfrianto 2016).
Pengetahuan adalah hasil
dari tahu, dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan
terhadap suatu objek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia yaitu : indra
pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan
diperoleh memalui mata dan
telinga.Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang
(conver behavior). Salah satu
strategi untuk memperoleh prubahan
prilaku menurut WHO yang dikutip
oleh notoatmodjo (2010) adalah
dengan pemberian informasi untuk
meningkatkan pengetahuan
sehingga menimbulkan kesadaran
dan dapat dilakukan adalah dengan
penyuluhan.
Penyuluhan merupakan
salah satu wadah yang banyak
digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan audiens. Menurut
Mardikanto (2012) Penyuluhan
merupakan suatu metode dalam
pendidikan kesehatan yang dapat
meningkatkan pengetahuan serta
merubah sikap seseorang menjadi
lebih baik.hal ini merupakan langkah
awal dalam keberhasilan
pelaksanaan teknik SADARI, artinya
pada masa remaja sudah terpapar
dengan informasi kanker payudara
dan teknik mencegahnya,
Artikel mengenai penyuluhan
SADARI terhadap pengetahuan dan
sikap deteksi dini kanker payudara
remaja sudah cukup banyak
dilakukan di Indonesia, tetapi di
Sulawesi Tenggara khususnya pada
daerah pelosok masih sedikit yang
penyuluhan tentang SADARI, namun
evidence yang ditemukan dari artikel
sudah cukup kuat karena artikel
yang ditampilkan merupakan artikel
yang sudah terpublikasikan dari
literature yang baik, resmi serta
sudah dilakukan per review sebelum
dipublikasikan. Kualitas dan bukti
yang ditampiilkan sudah cukup kuat,
hanya masih dibutuhkan penelitian
lanjutan dengan sampel yang lebih
banyak untuk membuktikan
pengaruh penyuluhan SADARI
terhadap pengetahuan dan sikap
deteksi dini kanker payudara pada
remaja putri.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
PENELITIAN
Dari hasil analisis beberapa
artikel dalam Literatur review dapat
ditarik kesimpulan bahwa
Pengetahuan remaja putri terhadap
penyuluhan SADARI sebelum dan
setelah dilakukan penyuluhan dilihat
dari mean rank rata-rata 3.00
menjadi 13.42, 24,2% menjadi
93,9%, mean rata-rata dari 7,89
menjadi 11,33, sebelum penyuluhan
86,67% siswi berpengetahuan
kurang setelah penyuluhan terdapat
60% berpengetahuan baik.Sikap
remaja putri terhadap penyuluhan
SADARI sebelum dan setelah
dilakukan penyuluhan dilihat dari
mean rank rata-rata 14.20 menjadi
18.43,81,8% menjadi 100%, siswi
yang berpengetahuan kurang, dan
62,5% menjadi 92,3%.
Ada pengaruh penyuluhan
tentang SADARI terhadap
pengetahuan dan sikap deteksi dini
kanker payudara pada remaja putri.
Telah dibuktikan dari hasil pre-test
dan post-test yang dilakukan dan
perbedaan nilai mean yang
dihasilkan dalam review jurnal.
Diharapkan agar remaja putri
dapat melakukan SADARI sejak dini
dalam mendeteksi dini kanker
payudara setiap sebulan sekali.Bagi
peneliti selanjutnya diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai
referensi untuk penelitian
selanjutnya dan dapat dijadikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, S., Angraeni, C. N. (2019).Effectiveness Of Health Education With Peer Education Method In The Attitude Of Student (BSE) Breast Self-examination In Senior High School 5 Kediri. Jurnal Praktek Keperawatan, 2(2), pp. 136-142
Dalina Gusti. (2018). Pengaruh
Promosi Kesehatan Memakai Metode Penyuluhan Dengan Teknik Demonstrasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi Tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri Di SMKN
2 Kec. Guguak Kab. Lima Puluh Kota. Menara Ilmu 12(8), pp. 17-24
Dyanti dan Suariyati. 2016.
Faktor-Faktor Keterlambatan Penderita Kanker Payudara dalam Melakukan Pemeriksaan Awal ke Pelayanan Kesehatan. Kemas, 11 (2): 96-104.
Lestari, D. P., Prabamurti. P. N.,
dan Husodo, B. T (2016). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktikk Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Santri Putri Pondok Pesantren Dawar Kabupaten Boyolali. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal), 4(5), pp. 91-98.
Nugraheni, A. (2011). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Tentang SADARI Dengan Perilaku SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Pada Mahasiswi DIV kebidanan FK UNS. Universitas Sebelas Maret
Olfah, Y. (2013). Kanker
payuadara dan SADARI. Yogyakarta: Nuha Mediaka
Saragih, E. (2018). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Terhadap Pengetahuan dan Sikap Siswi SMK Arjuna Laguboti
Kecamatan Laguboti Kabupaten Tobasomasir.Institut Kesehatan Helvetia
Savitri, Astrid. 2015. Kupas
Tuntas Kanker Payudara, Leher Rahim & Rahim.Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sulistiani. (2015). Effect of Health
awareness Of Knowledge Of Young Women Breast Self Examination. Boyolali : Stikes Estu Utomo
Suryaningsih.E. (2011).Kupas
Tuntas Kanker Payudara. Yogjakarta : Paradigma Indonesia.
Tjindarbumi. 2016. Penanganan kanker Dini dan Lanjut. Bagian Patologi Anatomik. Jakarta: FKUI.
World Health
Organization.(2018). Breast Cancer. [Online] Available at https://www.who.int/cancer/prevention/diagnosis-screening/breast-cancer/en/.[Acessed 25 Desember 2019].