Post on 27-Nov-2021
PENGARUH METODE CARD SORT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS IV SD NEGERI 21 SANGGALEA KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh :
ZAKIAH FIKRIAH
10540 9555 15
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
MOTTO DAN PERUNTUKAN
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat di hantam ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang
lain,karena hidup hanyalah sekali.Ingat hanya kepada Allah
apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat
meminta dan memohon
Kuperuntukkan skripsi ini
Kepada ayah dan ibu tercinta
Saudara-saudaraku keluarga
dan teman seperjuanganku
Yang telah mendukung dan
mendoakanku setia
mendengar keluh
kesahku,Menyemangati setiap
langkahku sampai saya ada
pada titik ini.
Karena merekalah aku ada.
Aku ada, aku berjuang karena
perjuangan mereka. Terima
kasih....
ABSTRAK
ZAKIAH FIKRIAH. 2019. Pengaruh Metode Card Sort Terhadap Hasil Belajar
IPA siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kabupaten Maros. Skripsi,
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Evi Ristiana dan H.
Hasaruddin Hafid.
Penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kabupaten Maros, subjek penelitian ini
adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2019 subjek 37 siswa. Teknik
pengumpulan data melalui Pretest dan Posttest dan observasi dan dianalisis
secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan
metode card sort ada pengaruh terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan
menggunakan pembelajaran yang konvensional dengan skor rata-rata 87,08.
Sebelum diberi perlakuan atau pretest nilai rata-ratanya adalah 55,78.
Hasil belajar siswa dengan metode Card Sort terdapat pengaruh dengan melihat
siswa mulai aktif dan memperhatikan materi yang diajarkan, mengerjakan tugas
dengan baik dan benar, antusias untuk mengajukan pertanyaan pada guru dan
menjawab pertanyaan yang diberikan. Siswa yang awalnya hanya mencontoh
pada temannya pada saat mengerjakan tugas mulai muncul rasa ingin tahu
bagaimana cara menyelesaikan tugas yang diberikan.
.
Kata kunci: Metode Card Sort,Hasil Belajar,IPA.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbul Alamin, Untaian Zikir terucap sebagai ungkapan
rasa syukur penulis selaku hamba dalam balutan kerendahan hati dan jiwa yang
tulus kepada Sang Khaliq, yang menciptakan manusia dari segumpal darah, Yang
Maha Pemurah, mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya dengan
perantaraan kalam. Tiada upaya, tiada kekuatan, dan tiada kuasa tanpa
kehendakNya. Bingkisan salam dan shalawat tercurah kepada kekasih Allah,
Nabiullah Muhammad Saw, para sahabat dan keluarganya serta umat yang
senantiasa istiqomah dijalan-Nya.
Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan
tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,
akhirnya sampai di titik akhir penyelesaian karya ini. Namun, semua itu tak lepas
dari uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan serta
bantuan moril dan materil.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat ujian skripsi guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari
bahwa penyusunan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Metode Card Sort
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kabupaten
Maros” masih banyak terdapat kesalahan, kekurangan maupun kekhilafan.
Karenanya, penulis berharap kritikan yang bersifat konstruktif demi kelengkapan
penyusunan skripsi ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada beberapa pihak yang telah sangat
membantu selama penulis menyusun skripsi ini. Kepada ayahanda Drs.Makmun
dan Ibunda Warda,S.Pd adik Magfirah Ramadhani dan Ahmad Miftah Farid serta
semua keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang dan cintanya dalam
membesarkan, mendidik dan membiayai penulis serta doa restu yang tak henti-
hentinya untuk keberhasilan penulis.
Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM.,
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd, M.Pd,
Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Serta Bapak Aliem Bahri, S.Pd, M.Pd, Ketua Jurusan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dr. Evi Ristiana, S.Pd, M.Pd, pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya disela kesibukan beliau untuk mengarahkan dan membimbing penulis
dalam penyusunan skripsi ini sampai tahap penyelesaian. Dr. H. Hasaruddin
Hafid, M.Ed., pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
yang sangat berharga bagi penulis selama penyusunan skripsi.
Drs. H. Hambali, S.Pd, M.Hum Dosen penasehat akademik yang
senantiasa memberikan masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan.
Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan, dan jasa-jasa yang tak
ternilai harganya kepada penulis.
Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan angkatan 2015 di Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar terkhusus kelas A yang telah bersama-sama
berusaha keras dan penuh semangat dalam menjalani studi dalam suka dan duka.
Kebersamaan ini akan menjadi sebuah kenangan yang indah.
Kepada teman-teman dari lembaga tercinta SKETSA HIMA PRODI
PGSD S1 UNISMUH Makassar yang telah memberikan ilmu, pengalaman dan
semua yang tidak dapat di gambarkan dengan kalimat sastra apapun. Serta semua
pihak yang tidak bisa dituliskan namanya satu-persatu namun tak mengurangi rasa
terima kasih penulis yang setinggi-tingginya kepada mereka.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Hanya kepada Allah swt kita memohon semoga berkat dan rahmat serta
limpahan pahala yang berlilmu pengetahuan alamt ganda selalu dicurahkan
kepada kita semua.
Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.
Makassar, Agustus 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... v
MOTTO DAN PERUNTUKAN............................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ............................ 6
A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 6
1. Hasil Belajar ..................................................................................... 6
2. Metode Card Sort ............................................................................. 19
3. Pelajaran IPA ................................................................................... 22
4. Penelitian yang relevan .................................................................... 28
B. Kerangka Pikir ...................................................................................... 31
C. Hipotesis ............................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 33
A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 34
D. Defenisi Operasional Variabel ............................................................... 36
E. Prosedur Penelitian................................................................................. 37
F. Instrument Penelitian ............................................................................. 39
G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 39
H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 40
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 43
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................................. 43
2. Hasil Analisis Statistika Inferensial ............................................... 54
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 61
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 63
A. Kesimpulan ………..………...……………………………… ............ 63
B. Saran …………………………………………………...…… ............. 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Populasi .................................................................................................. 32
3.2 Sampel .................................................................................................... 33
3.3 Tingkat Penguasaan Materi .................................................................... 38
4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen .......... 41
4.2 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen 42
4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest kelas Eksperimen ................ 42
4.4 Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Kontrol ...................... 43
4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Kontrol 44
4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest kelas Kontrol ...................... 44
4.7 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Eksperimen ........ 45
4.8 Distribusi dan Persentase Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Eksperimen 46
4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Eksperimen .............. 47
4.10 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Kontrol ............... 48
4.11 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Kontrol 49
4.12 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Kontrol ..................... 49
4.13 Distribusi Hasil Belajar Murid Pretest dan Posttest .............................. 50
4.14 Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dalam Pembelajaran ..... 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambar contoh Card Sort.................................................................... 22
2.2 Bagan Kerangka Pikir.......................................................................... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Eksperimen
3. Hasil Pretest dan Posttest pada Kelas Kontrol
4. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
5. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
6. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
7. Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
8. Uji- t Kelas Eksperimen dan Kontrol
9. Lembar Observasi Murid Kelas Eksperimen
10. Lembar Observasi Murid Kelas Kontrol
11. Daftar Hadir Kelas Eksperimen
12. Daftar Hadir Kelas Kontrol
13. Dokumentasi Peneliti
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar secara alamiah. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,lahir dan berkembang melalui metode
ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin
tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya (Sulistiyorini, 2007:20).
Pengertian studi alam tidak selalu bertaraf akademik universitas, bahkan dapat
merupakan bahan pelajaran bagi anak-anak didik sejak pendidikan dasar dan dapat
berfungsi sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin ilmu pengetahuan
alam. Pengetahuan alam adalah pengetahuan yang mempelajari alam semesta
benda-benda yang ada di permukaan bumi,di dalam perut bumi dan di luar
angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan
indera (Trianto, 2017: 120).
Rendah tingginya hasil belajar siswa tidak semata-mata hanya disebabkan
oleh kemampuan siswa, tetapi juga disebabkan oleh keberhasilan guru dalam kegiatan
pembelajaran di kelas. Sebagai pendidik, sudah sepatutnya bisa mendidik murid
kita dengan segala kemampuan yang diselaraskan dan memaksimalkan dengan
fasilitas sekolah sehingga peserta didik menjadi lebih mudah menangkap
1
pembelajaran. Pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh
dalam proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah: (1) kondisi
pembelajaran, (2) metode pembelajaran, dan (3) hasil pembelajaran. Terkait tentang
ketiga komponen tersebut maka guru harus mampu memadukan dan
mengembangkannya, supaya kegiatan pembelajaran menuai hasil yang maksimal.
Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru
diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan,
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal ( Hamalik, 2006:75).
Observasi yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas IV SD Negeri 21
Sanggalea tahun ajaran 2018/2019 Kota Maros pada tanggal 15 Februari 2019 mata
pelajaran IPA ada sebagian siswa yang tuntas. Hal ini masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan, yaitu 70. Hal ini membuat penulis
ingin melakukan penelitian di SD Negeri 21 Sanggalea kecamatan Turikale,
kabupaten Maros guna mengetahui penyebab rendahnya nilai pelajaran IPA siswa
kelas IV kurang memenuhi standar yang ditentukan. Selain itu juga ingin memberikan
masukan kepada guru dalam menggunakan metode Card Sort ketika proses
pembelajaran.
Hasil belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan
proses pembelajaran. Hasil belajar siswa ketika dalam proses pembelajaran dapat
menciptakan suasana kelas menjadi lebih hidup lagi ketika dalam proses
pembelajaran. Keaktifan belajar ditandai dengan adanya keterlibatan secara optimal,
baik intelektual, emosi, dan fisik. Menggunakan metode pembelajaran yang variatif,
berbeda dari biasanya, atau membuat pembelajaran berlangsung. Sebagai seorang
guru harus berani mengadakan pembaharuan dalam proses pembelajaran agar dapat
membuat siswanya aktif. Untuk tujuan inilah guru harus memiliki keberanian untuk
melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat suatu media
murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat
dipertanggungjawabkan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Dengan
pembelajaran Card Sort diharapkan dapat memengaruhi hasil belajar siswa
(Siberman, 2007:55).
Pengertian pembelajaran metode Card Sort menurut Siberman (2007)
menyatakan Pembelajaran menerapkan metode Card Sort merupakan metode
pembelajaran yang diharapkan mampu memberi inovasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang terdapat nuansa bermain dalam
pembelajarannya. Hal ini diharapkan membuat siswa tidak jenuh selama mengikuti
pembelajaran IPA di sekolah.
Pemilihan metode Card Sort di harapkan dapat meminimalisir pembelajaran
yang bersifat monoton dan membosankan terhadap pembelajaran IPA di kelas karena
memudahkan siswa memahami materi secara kontekstual dan bermakna sehingga
memudahkan memperoleh informasi yang baru, memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar khususnya pada mata pelajaran IPA, serta dapat mengembangkan kreatifitas
guru dalam menggunakan metode pembelajaran melalui pemanfaatan media
pembelajaran. Karena materi yang disampaikan pada model pembelajaran Card Sort
mudah di terima oleh peserta didik. Kemudahan dan kesesuaian penerimaan materi
ajar yang disampaikan oleh guru akan memberikan pengaruh prestasi yang baik
secara akademik maupun non akademik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Apakah ada pengaruh metode Card Sort terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kabupaten Maros?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui pengaruh metode card
sort terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan
Turikale, Kabupaten Maros”.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Bagi Jurusan Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sebagai masukan
tentang pengaruh metode Card Sort terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea kecamatan Turikale,
kabupaten Maros.
b. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan profesionalisme dibidang penelitian dan pembelajaran
sebagai pengalaman yang berharga dalam melakukan kajian yang bersifat
ilmiah.
c. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan banding atau bahan referensi
yang ingin mengkaji permasalahan yang relevan.
d. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang
positif bagi pelaksanaan proses pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Murid, memberikan kemudahan dalam menerima dan memahami
materi yang disampaikan oleh guru. Dapat melatih disiplin dalam bekerja
sama antar siswa. Dapat memengaruhi minat belajar siswa terhadap
pelajaran IPA.
b. Bagi Guru , mampu mengembangkan kreativitas dalam menyampaikan
materi dan mengoptimalkan waktu dan materi secara efektif dan efisien. Selain
itu guru dapat mencapai tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan.
c. Bagi lembaga pendidikan sekolah, dapat meningkatkan kualitas
sekolah, ini terwujud dengan adanya minat belajar siswa-siswa yang tinggi,
guru yang kreatif dan kualifikasi serta tidak lepas adanya dukungan penuh dari
pihak kepala sekolah dan sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
usaha. Sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku, sehingga
hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha
merubah tingkah laku. Tipe hasil belajar terdiri dari : ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan membentuk hubungan
hierarki (Munadi, 2012:25).
b. Teori-teori Belajar
Susanto dalam (Ahmadi 1991: 15-16) Ada beberapa teori belajar,
teori-teori belajar antara lain yaitu:
a) Teori Belajar menurut Faculty-psychology (Ilmu Jiwa Daya)
b) Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti
berfikir, mengenal, mengamat, dan lain-lain. Cara yang digunakan ialah
dengan menghafal, memecahkan soal-soal dan berbagai jenis kegiatan
lainnya.
c) Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Assosiasi
d) Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari assosiasi dari berbagai
tanggapan yang masuk ke dalam jiwa kita. Belajar demikian sifatnya
mekanis, seperti mesin dan akhirnya akan terbentuk kebiasaan kebiasaan
dan sejumlah ilmu pengetahuan.
e) Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt (Organis).
f) Menurut teori ini, jiwa manusia merupakan satu keseluruhan yang bulat,
bukan tanggapan-tanggapan (elemen-elemen). Jiwa manusia bersifat
hidup dan aktif, berinteraksi dengan lingkungan. Karena itu belajar
menurut pandangan ini berarti mengalami, bereaksi, berbuat, berfikir
secara kritis.
c. Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar adalah prinsip belajar yang dapat dilaksanakan
dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual. Prinsip belajar tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
mempengaruhi minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat
pada siswa untukk mencapai tujuan instruksional
c. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery.
d. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
e. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Faktor-faktor intern,Menurut Slameto (2003) sebagai berikut :
a) Faktor jasmaniah (meliputi kesehatan dan cacat tubuh).
b) Faktor Psikologis (meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kesiapan).
c) Faktor Kelelahan (meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani/psikis).
Faktor-faktor ekstern,Menurut Slameto (2003) sebagai berikut:
a) Faktor Keluarga (meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan
pengertian orang tua).
b) Faktor Sekolah (meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas rumah).
c) Faktor masyarakat (meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
massa media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).
Berikut di kemukakan defenisi hasil belajar menurut para ahli :
a) Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam
bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada
setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan
untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
b) Djamarah dan Zain hasil belajar adalah apa yang diperoleh siswa setelah
dilakukan aktifitas belajar.
c) Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai
terjadinya pengaruh dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang
tidak tahu menjadi tahu.
d) Mulyasa hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara
keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan. Kompetensi yang harus dikuasai siswa perlu
dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud hasil belajar
siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.
e) Winkel hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
f) Sudjana menyatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
g) Suprijono hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.
Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar
adalah kegiatan atau kesibukan untuk melakukan perubahan tingkah laku yang
baru, bukan hanya terjadi pada rohani, tetapi juga pada rohani ataupun baik itu
fisik maupun nonfisik, baik itu kognitif, afektif maupun dari segi psikomotorik.
Dimana belajar di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor intern yang
meliputi faktor jasmani, psikologi dan kelelahan Serta faktor ekstern yang
meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan juga faktor masyarakat.
Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil
menuntaskan konsep-konsep mata pelajaran sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu
juga hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang tetap
sebagai hasil proses pembelajaran.
Pengaruh hasil belajar melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis
mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses
belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil
belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil
belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal
dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3).
Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (Depdiknas,
2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan
adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang
yang belajar.
Sehubungan dengan pendapat itu, menjelaskan bahwa sesorang dapat
dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya
perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi
kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek
(Wahidmurni, 2010:18).
Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam
taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain
kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain
psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (Sudjana, 2010:
22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain:
a) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem
lingsikolastik;
b) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti
seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan masalah;
c) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki
seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku
terhadap orang dan kejadian;
d) informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan
e) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup
serta memprestasikan konsep dan lambang.
Cara mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan
melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai
pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. instrumen
dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non tes (Wahidmurni, 2010: 28) .
Hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang
diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur
melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan
terjadinya pengaruh dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan
sebelumnya (Hamalik, 2006: 155).
Setelah menelusuri uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa hasil belajar
adalah angka atau kemampuan yang diperoleh setelah kegiatan belajar, berupa
perubahan tingkah laku baik dari domain kognitif atau kemampuan berpikir,
afektif atau sikap maupun pada domain psikomotorik atau keterampilan. Untuk
mengetahui hasil belajar dapat dilakukan tes atau pengukuran.
a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Munadi (Rusman,
2012:124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal:
1) Faktor Internal
Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani
dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima
materi pelajaran.
Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi
(IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta
didik.
2) Faktor Eksternal
Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah
hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan
akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih
segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.
3) Faktor Instrumental.
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-
faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-
tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru
Menurut Sunarto (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara lain:
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang
yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Diantara faktor-faktor intern yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang antara lain kecerdasan/intelegensi,
bakat, minat, motivasi.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang
termasuk faktor-faktor ekstern antara lain, keadaan lingkungan keluarga, keadaan
lingkungan sekolah, keadaan lingkungan masyarakat.
Secara global faktor–faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu: faktor internal siswa dan faktor eksternal
siswa.
a) Faktor internal siswa, berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yakni aspek psikologis (bersifat rohani) dan aspek fisiologis (yang
bersifat jasmaniah).
(1) Aspek fisiologis, Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
memadai tingkat kebugaran organ–organ tubuh dan sendinya, dapat
mempengaruhi semangat belajar dan intensitas siswa dalam mengikuti
pelajaran.
(2) Aspek psikologis, Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa.
b) Faktor eksternal siswa, adalah faktor yang ada dan penggunaannya dirancang
sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor–faktor tersebut meliputi:
(1) Kurikulum yang baik, jelas, sesuai dengan sistem pendidikan yang ada
memungkinkan para siswa untuk dapat belajar dengan baik.
(2) Program yang jelas tujuannya, sasarannya. waktunya, kegiatannya, dapat
dilaksanakan dengan mudah sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar
mengajar.
(3) Sarana dan fasilitas,keadaan gedung/tempat belajar siswa termasuk
didalamnya penerangan yang cukup, fasilitas yang memungkinkan,tempat duduk
yang memadai dan ruangan yang bersih ( Syah , 2004:144).
Dapat dipahami bahwa faktor umum yeng mempengaruhi hasil belajar
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari diri peserta didik yang meliputi IQ, perhatian, minat, bakat motivasi
dan daya nalar sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari luar peserta didik
yaitu berasal dari lingkungan tempatnya beradaptasi.
2. Metode Card Sort
a. Metode
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan
yang ditempuh. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau
bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu. Sedangkan metode mengajar
merupakan cara menyajikan suatu materi atau pokok bahasan kepada siswa sesuai
tujuan ang dicapai.
Menurut Hebert Bisno (1968) (Siberman,2007:95) yang dimaksud metode
adalah teknik-teknik yang digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau
dapat diterapkan secara sama dalam sebuah praktek, atau bidang disiplin dan
praktek. Lebih dalam lagi menurut Hidayat (1990:60) kata metode berasal dari
bahasa yunani, methodos yang berarti jalan atau cara. Jalan atau cara yang
dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang
diinginkan. Sedangkan menurut Max Siporin (1975) yang dimaksud metode
adalah sebuah orientasi aktifitas yang mengarah pada tujuan-tujuan dan tugas-
tugas nyata.( Siberman.2007:95).
Cara seorang guru yang di pergunakan dalam mengajar agar proses transfer
ilmu berjalan dengan mudah sehingga siswa menjadi lebih paham disebut sebuah
metode mengajar. Heri Rahyubi (2012: 236) mengartikan “metode adalah suatu
model cara yang dapat dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar
berjalan dengan baik”. Hamid Darmadi (2010: 42) berpendapat bahwa “metode
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan”.
Sedangkan menurut Sri Anitah dan Yetti Supriyati (2008: 4.3) “metode adalah
suatu cara yang teratur atau yang telah dipikirkan secara mendalam untuk
digunakan dalam mencapai sesuatu”. Dari ketiga pendapat tersebut dapat diambil
kesimpulan metode adalah suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa.
Metode juga dapat dipergunakan oleh seorang pengajar sebagai jalan
menuju keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode yang tepat
juga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sangat pentingnya
penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar haruslah pintar-pintar
dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas yang
sedang dia ajar. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 72) menyebutkan
bahwa “kedudukan metode adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai
strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan”. Penggunaan
metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mencapai
sebuah keberhasilan dalam pembelajaran.
Semakin pandai seorang pengajar menentukan metode yang akan digunakan
dalam pembelajaran, maka keberhasilan yang diperoleh dalam mengajar semakin
besar pula. Dari sini kita dapat mengetahui seberapa pentingnya suatu metode
dalam proses belajar-mengajar dan dalam mencapai sebuah keberhasilan dari
proses belajar-mengajar. Pupuh F dan M. Sobry S (2010: 55) berpendapat “makin
tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif
pula pencapaian tujuan pembelajaran”. Jadi, kesalahan dalam menentukan metode
mengajar, juga akan berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan metode dalam
mengajar sperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain (2010: 46) diantaranya :
1) Tujuan yang berbagai-bagai jenis dan fungsinya
2) Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya
3) Situasi yang berbagai-bagai keadaannya
4) Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya
5) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.
Pupuh F dan M. Sobry S (2010: 60) juga memberikan arahan dalam
menentukan sebuah metode yang akan dipergunakan dalam proses belajar
mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Tujuan yang hendak dicapai
2) Materi pelajaran
3) Peserta didik
4) Situasi
5) Fasilitas
6) Guru
Menurut Solchan,dkk (2009: 9), metode diartikan sebagai cara mengajar.
Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Slameto,(1991: 84), metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan. Menurut Fajri dan Senja, (2008: 565), metode adalah cara
sistematis dan terpikir secara baik untuk tujuan, prinsip, dan praktek-praktek
pengajaran bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan
suatu cara yang tepikir dan tersusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam hal ini adalah proses pembelajaran.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Menurut Djamarah dan Zain,(2002: 89-92), faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode adalah anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, guru.
Metode dipilih bukan hanya sekedar memilih. Tetapi harus
mempertimbangkan faktor-faktor, baik itu faktor lingkungannya maupun faktor
materi pembelajarannya itu sendiri.
Menurut Sani (2013:90) Metode adalah cara menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara
mengajar yang telah disusun berdasarkan prinsip dan sistem tertentu. Menurut
Hamdani (2011:71) pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru sehingga
tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.
Metode Pembelajaran menurut Hamdani (2011:80) yaitu cara yang
digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Metode
pembelajaran digunakan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan
mendasari aktivitas guru dan peserta didik.
c. Card Sort
Card Sort berasal dari bahasa Inggris dimana Card berarti kartu, sort
berarti menyortir, menyortir sama halnya dengan memilih/memilah. Card sort
adalah menyortir kartu atau memilah kartu.
Menurut Siberman (2007: 157), card sort adalah memilah atau memilih
kartu. Card Sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa digunakan untuk
mengajarkan konsep. Penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau
mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk
energy kepada kelas yang jenuh.
Menurut Zaini, dkk (2002: 50-51) Card Sort adalah mencari kawan. Metode
ini merupakan kegiatan kolaboratif yang biasa digunakan untuk mengajarkan
konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mengulang informasi.
Gerak fisik yang dominan dalam metode ini untuk dapat mendinamiskan kelas
yang jenuh atau bosan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode Card Sort adalah suatu
metode yang pemilahan kartu yang digunakan mengajarkan penggolongan,
klasifikasi maupun konsep dan juga untuk mengulang informasi. Metode ini
sangat berguna untuk mengembalikan semangat belajar peserta didik.
d. Langkah Penggunaan Metode Card Sort
Adapun langkah-langkah penggunaan metode Card Sort Siberman dalam Zaini
(2002: 50-51) “antara lain sebagai berikut:
1) Setiap siswa diberikan potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
2) Mintalah siswa untuk bergerak mencari dan berkeliling di dalam kelas
untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
3) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan
poin-poin penting yang terkait dengan materi pelajaran.”
Langkah-langkah penggunaan metode Card Sort menurut penulis, yaitu:
1) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok.
2) Guru menjelaskan cara permainan metode Card Sort
3) Guru menunjuk 2 orang dari tiap kelompok
4) Guru membagikan kepada setiap peserta didik kartu yang berisi materi
pelajaran yang disampaikan.
5) Guru memberikan intruksi untuk mencari pasangan sesuai dengan kartu yang
dipegangnya.
6) Setelah mendapat pasangan yang sesuai, setiap pasangan membacakan kartu
yang telah dicocokkan.
7) Setelah selesai, guru memberikan penegasan atau penjelasan dari materi
tersebut.
Ciri khas dari pembelajaran aktif model card sort ini adalah siswa mencari
bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang
diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya.
Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar
mengajar.Contoh Media Card Sort sebagai berikut:
Gambar 2.1 Gambar Metode Card Sort
e. Kelebihan dan Kelemahan Metode Card Sort
a) Kelebihan Metode Card Sort
1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran
2) Memperkuat daya ingat siswa
3) Suasana kelas lebih dinamis
4) Guru lebih kreatif dalam pembelajaran
5) Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien
b) Kelemahan Metode Card Sort
1) Dibutuhkan waktu diluar jam pembelajaran dalam persiapan
penggunaan metode ini
2) Dibutuhkan biaya yang lebih
3) Tidak semua materi sumber energi dapat diajarkan menggunakan
metode ini.
3. Pelajaran IPA
a. Pengertian IPA
IPA merupakan pelajaran ilmu-ilmu alam yang disederhanakan untuk
pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMA. Penyederhanaan mengandung arti: a)
menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu alam yang biasanya dipelajari di
universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi
sekolah dasar dan lanjutan, b) mempertautkan dan memadukan bahan aneka
cabang ilmu-ilmu alam dan kehidupan sehari-hari sehingga menjadi pelajaran
yang mudah dicerna.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut BSNP (2011)Badan Standar
Nasional Pendidikan) menyatakan bahwa IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Hakikat IPA adalah suatu produk, proses dan aplikasi. Sebagai produk IPA
merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep.
Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk
mempelajari objek studi,menemukan dan mengembangkan produk-produk sains,
dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat
memberi kemudahan bagi kehidupan. ( Sudjana,2011:45).
Studi alam bersifat teoritis yang teori itu sendiri dihasilkan melalui
penelitian, pengamatan serta percobaan yang jika dilakukan penelitian oleh
siapapun dengan langkah penelitian yang serupa dan kondisi yang sama. IPA juga
bersifat dinamis, artinya kebenarannya terbuka untuk diuji lagi, sehingga apabila
diketemukan pendekatan yang lebih baik, dapat menggugurkan teori yang lama .
Tugas studi sosial sebagai suatu bidang studi mulai dari tingkat sekolah
dasar sampai ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yaitu membina warga
masyarakat yang mampu menyerasikan kehidupannya berdasarkan kekuatan-
kekuatan fisik dan alam serta mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang
dihadapinya. Jadi materi dan metode penyajiannya harus sesuai dengan misi yang
diembannya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah bidang studi yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
mempelajari tentang alam semesta, ilmu tentang dunia zat, baik makhluk hidup
maupun benda mati yang diamati.
b. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPA
Secara umum, ruang lingkup pembelajaran IPA untuk SD/MI mencakup
aspek-aspek sebagai berikut :
1. Makhluk hidup dan proses kehidupan.
2. Benda serta sifat dan kegunaannya.
3. Energi dan perubahannya.
4. Bumi serta alam semesta.
Empat aspek tersebut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam ruang
lingkup pada pembelajaran IPA secara umum. Unsur-unsur tersebut berlaku
dalam setiap pembelajaran IPA SD/MI atau jenjang diatasnya. Sedangkan pada
kelas IV SD/MI ruang lingkup pembelajaran IPA mencakup:
1. Rangka dan Pemeliharaannya
2. Alat Indera dan Pemeliharaannya
3. Bagian-bagian Tumbuhan
4. Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
5. Daur Hidup Hewan
6. Ekosistem
7. Wujud Benda
8. Perubahan Wujud Benda
Ruang lingkup tersebut dipelajari siswa kelas IV SD selama dua semester
yang akan dikaji dan dipelajari oleh siswa yang nantinya akan dijabarkan oleh
guru masing-masing sub materi yang akan dipelajari.
c. Tujuan Pelajaran IPA
Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tujuan tertentu. Tujuan
pendidikan IPA menurut Depdiknas, (2003:2) adalah menanamkan keyakinan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,mengembangkan keterampilan,sikap dan nilai
ilmiah,mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang melek sains dan
teknologi,serta menguasai konsep sains untuk bekal hidup di masyarakat dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Alat pendidikan yang berguna
untuk mencapai tujuan pendidikan,maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai
tujuan-tujuan tertentu, yaitu:
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dunia tempat hidup dan
bagaimana bersikap;
2. Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan;
3. Mendidik siswa untuk mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuan
penemunya;
4. Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan
permasalahan. (Hamalik Oemar.2006:96).
Secara keseluruhan tujuan pendidikan IPA di SD adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap
sains,teknologi dan masyarakat .
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar,memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mengalihkan pengetahuan,keterampilan dan pemahaman ke bidang
pengajaran lain
6. Ikut serta dalam memelihara,menjaga dan melestarikan lingkungan
alam.menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini
untuk dipelajari. (Sri Sulistiyorini,2007:40)
d. Karakteristik Mata Pelajaran IPA
Pembelajaran IPA di SD memiliki karakteristik masing-masing sesuai
dengan aspek yang menjadi pembelajaran, akan tetapi satu hal yang menjadi
kesamaan yaitu ruang lingkup yang dipelajarinya adalah makluk hidup dan proses
kehidupan. Pembelajaran IPA pada umumnya memiliki karakteristik, antara lain :
1. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan
kebenarannya.
2. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
3. IPA merupakan pengetahuan teoritis,teori IPA diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus yaitu dengan melakukan
observasi,eksperimen,penyimpulan,dan penyusunan teori.
4. IPA merupakan rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan konsep
yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi.
5. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap. Produk
dapat berupa fakta, prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur
pemecahan masalah. Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah
dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu
tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat
yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang
benar.
Karakteristik pembelajaran IPA tersebut menjadi pedoman setiap guru
dalam pembelajan IPA. Meskipun pada umumnya pembelajaran IPA berkaitan
dengan gejala-gejala alam dan makhluk hidup akan tetapi karateristik-
karakteristik pembelajaran IPA tersebut tidak lepas dari kontak yang dipelajari
dalam pembelajaran IPA.
Alasan menggunakan metode Card Sort antara lain yaitu:
1) Agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran
2) Melatih siswa untuk kerja sama
3) Menghilangkan rasa jenuh atau bosan
4) Mempengaruhi daya ingat siswa
B. Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian dari skirpsi Rahmaningrum menyatakan bahwa penggunaan
metode pembelajaran aktif card sort dapat meningkatkan proses dan hasil belajar
IPS siswa kelas VB (Rahmaningrum. 2016).
2. Hasil penelitian dari Situmorang menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan menggunakan Index Card Match lebih tinggi dari
hasil belajar siswa yang diajar dengan Card Sort dengan hasil pengujian hipotesis
(Situmorang,dkk.2016).
3. Hasil penelitian menyatakan bahwa alat pengumpul data metode card sort
berupa lembar observasi dan soal tes. Teknik analisis data menggunakan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif ( Haryati,dkk .2015)
B. Kerangka Pikir
Kerangka pikir bertujuan memberikan gambaran tentang konsep dasar yang
digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat menunjukkan alur pikir secara tepat
sekaligus mampu mengakomodasi semua permasalahan yang ada dengan cara
memecahkan permasalahannya.
Penelitian ini melihat pengaruh pembelajaran metode sort card dengan
menggunakan kartu indeks yang berisi bagian2 materi yang diajarkan. Siswa akan
dituntut untuk mencari bagian-bagian materi yang dimiliki siswa lain kemudian
mendiskusikan secara kelompok sesuai dengan kartu yang di dapatkan,hal ini bertujuan
untuk mereview materi dan mempengaruhi hasil belajar siswa. Kerangka pikir akan
digambarkan pada bagan sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian
Hasil Belajar IPA Rendah
Pembelajaran dengan
menggunakan metode
card sort
Terdapat pengaruh penggunaan
metode Card Sort terdapat hasil
belajar IPA Kelas IV SD Negeri 21
Sanggalea
Posstest
Pretest
Proses pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Ada pengaruh positif pada metode Card Sort terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea kecamatan Turikale,
kabupaten Maros.
Hipotesis Statistik :
H0 : P ≥ 0,05
H1 : P < 0,05
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen
untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui metode
pembelajaran card sort dengan metode pembelajaran lain seperti metode
pembelajaran langsung.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Ekperimental
Design. Bentuk desain ini adalah Pretest-posstest Control Group Design
sebelum diberikan perlakuan terlebih dahulu diberikan tes. Kemudian subjek
diberi perlakuan dan akhirnya diberi tes untuk melihat ada atau tidak adanya
pengaruh perlakuan. Apabila digambarkan dalam bagan, desain tersebut akan
berbentuk sebagai berikut :
O1 x O2
O3 O4 (Sugiyono, 2015:112)
Ket : O1 dan O3 : kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest
untuk mengetahui hasil awal
O2 : posttest hasil murid setelah menggunakan metode
pembelajaran card sort
O4 : posttest hasil murid yang tidak menggunakan
metode pembelajaran card sort.
X : Kelas yang di berikan perlakuan metode Card Sort
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri 21 Sanggalea kecamatan
Turikale kabupaten Maros. Dasar pertimbangan pengambilan lokasi
dikarenakan di SD Negeri 21 Sanggalea hasil belajar IPA masih rendah dan
sistem pembelajarannya guru lebih aktif dari pada siswa
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2019/2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sebelum dikemukakan populasi penelitian ini, terlebih dahulu
diberikan batasan tentang populasi tersebut. Sugiyono (2010:81)
mendefinisikan “populasi sebagai keseluruhan objek penelitian, baik berupa
benda, manusia, peristiwa, maupun gejala yang terjadi yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu”.
Sugiyono (2015 : 117) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari oleh subyek atau obyek itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah murid SD Negeri 21 Sanggalea
Kecamatan Turikale Kabupaten Maros kelas IV A dan IV B. Populasi
penelitian ini adalah 77 orang di SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan
Turikale Kabupaten Maros.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang ingin diteliti, Sampel
dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili
keseluruhan gejala yang diamati. Jenis penentuan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling. Dimana sampel ditentutakan sendiri oleh peneliti
dengan memperhatikan kebutuhan penelitian.
Sampel dipilih dari menggunakan teknik Purposive Sampling karena
cara pengambilan sampelnya yaitu menetapkan ciri-atau sifat yang terdapat
pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau sifat yang
spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk
pengambilan sampel dan tentunya sesuai dengan tujuan. Selanjutnya alasan
peneliti memfokuskan pada kelas IV yaitu : (1) Pada penentuan karakter
populasi dilakukan secara cermat pada saat observasi awal di sekolah, (2)
Murid kelas IV (subyek) diambil sebagai sampel benar-benar yang paling
banyak mengandung ciri-ciri yang relevan dengan penelitian, (3) Dibanding
dengan kelas lain yang paling memenuhi syarat yakni kelas IV dalam hal ini
yang masih kurang terutama pemahaman pelajaran karena proses
pembelajaran yang monoton. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah
murid kelas IV A SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten
Maros yang berjumlah 37 orang murid.
Dalam penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas IV A
dan yang menjadi kelas kontrol adalah kelas IV B.
Tabel 3.2 Sampel SD Negeri 21 Sanggalea
No. Kelas Jumlah Murid/ Kelas
Jenis Kelamin
L P
1. IV A 37 orang 20 orang 17 orang
2. IV B 40 orang 20 orang 20 orang
Jumlah Sampel 77 orang
D. Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan
penelitian, sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor
yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.
Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2015 : 61) menyatakan bahwa
variabel adalah kostrak (costructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan
contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain
Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat
yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan
demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
Metode Card Sort adalah memilah kartu. Card Sort ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang biasa digunakan untuk mengajarkan konsep.
Penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi informasi.
Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk energi kepada kelas
yang jenuh.
Hasil belajar adalah angka atau kemampuan yang diperoleh setelah
kegiatan belajar, berupa perubahan tingkah laku baik dari domain kognitif
atau kemampuan berpikir, afektif atau sikap maupun pada domain
psikomotorik atau keterampilan. Untuk mengetahui hasil belajar dapat
dilakukan tes atau pengukuran.
E. Prosedur Penelitian
Adapun tahap prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing serta pihak sekolah
mengenai rencana teknis penelitian
b. Membuat skenario pembelajaran di kelas dalam hal ini pembuatan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai materi yang akan
diajarkan
c. Membuat alat bantu atau media pembelajaran bila diperlukan
d. Membuat lembar observasi untuk mengamati bagaimana kondisi
belajar mengajar ketika pelaksanaan berlangsung
e. Membuat soal
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mengadakan pretes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran
Card Sort.
c. Mengadakan postes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Menganalisis Data Hasil dan Pelaporan
a. Pra Perlakuan
Memberikan penjelasan secara singkat dan menyeluruh kepada murid
kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea serta melakukan pretest,
sehubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan
b. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Card Sort pada siswa kelas IV selama dua kali
pertemuan. Melaksanakan posttest terhadap kedua kelas dan tes yang
diberikan sebanyak 10 nomor soal pilihan ganda dan 5 soal essai.
c. Tahap Akhir
Mengumpulkan hasil evaluasi dari proses eksperimen
F. Instrumen Penelitian
Untuk mengumpulkan data, digunakan beberapa instrumen sebagai berikut :
1. Observasi
Instrumen ini dirancang oleh peneliti untuk mengumpulkan data mengenai
aktivitas murid selama pembelajaran. Observasi atau pengamatan
merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan
tentang lingkungan yang akan diteliti
2. Tes Hasil Belajar
Tes yang digunakan adalah tes tertulis yaitu siswa ditugasi menjawab soal
yang diberikan oleh guru
3. Dokumen
Dokumen adalah informasi yang disimpan baik yang bersifat surat-surat,
daftar hadir siswa, foto, nilai siswa, dan sebagainya sebagai bahan
dokumen. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data-data dan menjadi
bukti teori yang relevan mengenai kegiatan guru, siswa dan peneliti pada
saat proses penelitian berlangsung.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah murid kelas IV SD Negeri 21
Sanggalea kecamatan Turikale, kabupaten Maros.
2. Jenis data
Data yang diperoleh berasal dari suatu sumber data berupa
a. Hasil belajar : tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
murid terhadap materi pembelajaran yang dikumpulkan dengan
menggunakan tes pada setiap akhir siklus.
b. Lembar observasi : Teknik ini bertujuan untuk menilai aktifitas guru
dan murid berdasarkan hasil observasi yang dikumpulkan melalui
pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
H. Teknik Analisis Data
Pengolahan data hasil penelitian digunakan dua teknik statistik, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan SPSS versi 16.0
1. Analisis Deskriptif
Sugiyono (2013 : 207) menyatakan bahawa “statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
umum atau generalisasi”.
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil
belajar IPA yang diperoleh siswa baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol. Untuk keperluan analisis digunakan tabel distribusi frekuensi, rata-
rata, standar deviasi, rentang, dan skor ideal. Guna mendapatkan gambaran
yang jelas tentang hasil belajar IPA siswa, maka dilakukan pengelompokkan.
Pengelompokkan tersebut dilakukan ke dalam 5 kategori: sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang
diperoleh siswa menjadi skor standar (nilai) mengikuti prosedur yang
ditetapkan oleh Depdiknas, terdapat pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi
Tingkat Penguasaan (%)
Kategori Hasil Belajar
0 – 54 Sangat rendah
55 – 64 Rendah
65 – 79 Sedang
80 – 89 Tinggi
90 – 100 Sangat tinggi
Nana Sudjana (Tonra, 2011:38)
2. Statistik Inferensial
Pada bagian statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk
keperluan pengujian hipotesis, pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas, setelah itu dilakukan uji t-test sampel
independen untuk keperluan uji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang dilakukan
dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 16.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data
secara spesifik. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini akan digunakan uji
Kormonogorov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikasi 5 % atau
0,05. Kriteria pengujiannya adalah terdistribusi normal jika :
> α = 0,05
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang
akan dibahas dalam tulisan ini adalah Uji Homogenitas Variansi dan Uji
Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam
variabel X dan Y bersifat homogen atau tidak.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa
varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai
prasyarat dalam analisis independent sample t test dan ANOVA. Asumsi
yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian
dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai
signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua
atau lebih kelompok data adalah sama.
c. Uji Hipotesis
Analisis statistiks inferensial digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian dengan menggunakan uji-t. Tripalupi dan Kadek Rai Suwena
(2014 :32-34) menyatakan bahwa pengujian uji “t” sebagai salah satu
teknik analisa komporasional bivariat harus disesuaikan dengan keadaan
sampel yang kita selidiki.
Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data-data yang
diolah berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian
hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau di tolak. Uji hipotesis yang
digunakan adalah Uji Paired Sampels t-Test yang merupakan uji beda
dua sampel berpasangan yakni subjek yang sama namun mengalami
perlakuan yang berbeda.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil dan analisis data penelitian dibuat berdasarkan data yang
diperoleh dari kegiatan penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa yang
berikan metode Card Sort dan tanpa menggunakan metode Card Sort yang
dilaksanakan selama empat kali pertemuan yaitu pertemuan pertama pretest
untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan diberikan posttest setelah
perlakuan.
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
umum mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar peserta didik bagi
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Statistik deskriptif meliputi penyajian
tabel, diagram, nilai rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, standar deviasi,
ketuntasan dan persentase kelas eksperimen dan kelas kontrol.
a. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Kontrol
Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar IPA siswa
pada kelas IV yang dipilih sebagai kelas kontrol. Berikut disajikan skor
hasil belajar IPA siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.4 Deskriptif Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas
Kontrol
Statistik Nilai Statistik
Ukuran Sampel 40
Skor Tertinggi 100
Skor Terendah 13
Skor Ideal 100
Rentang Skor 55
Skor Rata-rata 52,27
Standar deviasi 14,203
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar
IPA belum dilakukan perlakuan (Pretest) adalah 52,27 dari skor ideal 100. Skor
tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan skor terendah 13 dengan standar
deviasi 14,203 yang berarti bahwa skor hasil belajar IPA siswa pada pretest di SD
Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros tersebar dari skor
terendah 13 sampai pada skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa sebelum perlakuan (pretest)
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi
dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.5 berikut :
Tabel 4.5 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas
Kontrol
No Skor Kategori Frekuensi
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
24
5
6
3
2
92%
20%
24%
12%
8%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 dapat digambarkan bahwa dari 40
siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang hasil Pretest, pada umumnya
memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sangat rendah yang berjumlah
24 siswa dengan persentase 92 serta skor rata-rata 52,27 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum
perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada table 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest kelas Kontrol
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 11 44%
0-69 Tidak Tuntas 29 56%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan table 4.6 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan
bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa dari jumlah
keseluruhan 40 siswa dengan persentase 44% sedangkan yang tidak mencapai
ketuntasan belajar sebanyak 29 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan
persentase 56%.
b. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Kontrol setelah diberikan
Perlakuan (Treatment) atau Posttest
Berikut disajikan deskripsi dan persentase hasil belajar IPA siswa kelas
IV setelah diberikan perlakuan atau posttest.
Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 40
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 65
Skor Ideal 100
Rentang Skor 25
Skor Rata-rata 80,96
Standar Deviasi 6,907
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar
ilmu pengetahuan alam siswa yang diajarkan tanpa menggunakan metode Card
Sort adalah 80,96 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah
100. Dan skor terendah adalah 65, dengan standar deviasi 6,907 yang berarti
bahwa skor hasil belajar IPA siswa pada posttest di SD Negeri 21 Sanggalea
Kecamatan Turikale Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 65 sampai pada
skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa yang diajarkan tanpa menggunakan
metode Card Sort dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh
distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
0
20
15
5
0%
0%
80%
60%
20%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan Tabel 4.10 dan Tabel 4.11 dapat digambarkan bahwa dari 40
siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang dijadikan sampel penelitian
Posttest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sedang
dengan skor rata-rata 80,96 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum
perlakuan (Posttest) tanpa menggunakan metode Card Sort dapat dilihat pada
table 4.12 berikut.
Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Kontrol
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 39 96%
0-69 Tidak Tuntas 1 4%
Jumlah 40 100%
Berdasarkan table 4.12 setelah perlakuan (Posttest) tanpa menggunakan
metode Card Sort dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan
sebanyak 39 siswa dari jumlah keseluruhan 40 siswa dengan persentase 96%
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 1 siswa dari jumlah
keseluruhan 40 siswa dengan persentase 4%. Apabila table 4.11 dikaitkan dengan
indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar IPA siswa kelas IV SDN 21 Sanggalea tanpa diterapkan metode Card Sort
sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil belajar secara klasikal.
c. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Eksperimen Sebelum
diberikan Perlakuan (Treatment) atau Pretest
Untuk memberikan gambaran awal tentang hasil belajar IPA siswa
pada kelas IV yang dipilih sebagai kelas eksperimen. Berkut disajikan skor
hasil belajar IPA siswa kelas IV sebelum diberikan perlakuan.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen
Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 37
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 30
Skor Ideal 100
Rentang Skor 78
Skor Rata-rata 55,78
Standar Deviasi 17,757
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar
Ilmu pengetahuan alam siswa sebelum dilakukan perlakuan (Pretest) adalah
37.08 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 80. Dan skor
terendah adalah 30, dengan standar deviasi 17,757 yang berarti bahwa skor hasil
belajar IPA siswa pada pretest di SDN 21 Sanggalea Kecamatan Turikale
Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 30 sampai pada skor tertinggi 80.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa sebelum perlakuan (pretest)
dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi skor frekuensi
dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Pretest Kelas
Eksperimen
No Skor Kategori Frekuensi Persentase
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
20
5
11
1
0
80%
0%
44%
4%
0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 dapat digambarkan bahwa dari 37
siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang hasil Pretest, pada umumnya
memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori sangat rendah yang berjumlah
20 siswa dengan persentase 80 % serta skor rata-rata 55,78 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum
perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada table 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Pretest Kelas Eksperimen
Skor Kategorisasi Frekuensi
70-100 Tuntas 1 4%
0-69 Tidak Tuntas 36 96%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan table 4.3 sebelum perlakuan (Pretest) dapat digambarkan
bahwa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 1 siswa dari jumlah keseluruhan
37 siswa dengan persentase 4% sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan
belajar sebanyak 36 siswa dari jumlah keseluruhan 37 siswa dengan persentase
96%.
d. Tingkat Hasil Belajar IPA Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah
diberikan Perlakuan (Treatment) atau Posttest
Berikut disajikan persentase hasil belajar IPA siswa kelas IV setelah
diberikan perlakuan atau posttest.
Tabel 4.7 Statistik Deskriptif Hasil Belajar IPA Posttest Kelas Eksperimen
Statistik Deskriptif Nilai Statistik
Banyaknya Sampel 37
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 75
Skor Ideal 100
Rentang Skor 28
Skor Rata-rata 87,08
Standar Deviasi 7,863
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata skor hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Alam siswa yang diajarkan dengan metode Card Sort adalah
87,08 dari skor ideal 100. Skor tertinggi yang dicapai siswa adalah 100. Dan skor
terendah adalah 75, dengan standar deviasi 7,863 yang berarti bahwa skor hasil
belajar IPA siswa pada posttest di SD Negeri 21 Sanggalea Kecamatan Turikaale
Kabupaten Maros tersebar dari skor terendah 75 sampai pada skor tertinggi 100.
Jika skor tes hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan
menggunakan metode Card Sort dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka
diperoleh distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada table 4.8
berikut :
Tabel 4.8 Distribusi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Posttest Kelas
Eksperimen
No Skor Kategori Frekuensi
1
2
3
4
5
0-54
55-64
65-79
80-89
90-100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
0
0
12
15
10
0%
0%
48%
60%
40%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dapat digambarkan bahwa dari 37
siswa kelas IV SD Negeri 21 Sanggalea yang dijadikan sampel penelitian
Posttest, pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar IPA dalam kategori tinggi
yang dengan skor rata-rata 87,08 dari skor ideal 100.
Kemudian untuk melihat persentase ketuntasan belajar IPA siswa sebelum
perlakuan (Posttest) dengan menggunakan metode Card Sort dapat dilihat pada
table 4.9 berikut.
Tabel 4.9 Deskripsi Ketuntasan Belajar IPA Posttest kelas Eksperimen
Skor Kategorisasi Frekuensi Persentase
70-100 Tuntas 37 100%
0-69 Tidak Tuntas 0 0%
Jumlah 37 100%
Berdasarkan table 4.9 setelah perlakuan (Posttest) dengan menggunakan
metode Card Sort dapat digambarkan bahwa yang telah mencapai ketuntasan
sebanyak 37 siswa dari jumlah keseluruhan 37 siswa dengan persentase 100%
sedangkan yang tidak mencapai ketuntasan belajar tidak ada dari jumlah
keseluruhan 37 siswa dengan persentase 0%. Apabila table 4.9 dikaitkan dengan
indikator ketuntasan hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar IPA siswa kelas IV SDN 21 Sanggalea setelah diterapkan dengan
menggunkan metode Card Sort sudah memenuhi indikator ketuntasan hasil
belajar secara klasikal.
e. Perbandingan Tingkat Hasil Belajar Siswa antara Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Dari pembahasan di atas, apabila disajikan dengan table dapat dilihat jelas
perbedaan hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan perlakuan (Pretest) dan
setelah dilaksanakan perlakuan (Posttest) pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang ditunjukkan Tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13 Distribusi Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest
Statistik Nilai Statistik
Pretest Posttest
1 2 1 2
Ukuran Sampel
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Skor Ideal
Rentang Skor
Skor Rata-rata
Standar Deviasi
37
80
30
100
78
55,78
17,757
40
100
13
100
55
52,27
14,203
37
100
75
100
28
87,08
7,863
40
100
65
100
25
80,96
6,907
Keterangan : 1 = Kelas Eksperimen
2 = Kelas Kontrol
Dari table 4.13 di atas digambarkan bahwa skor tertinggi hasil Pretest
pada kelas yang menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran dan kelas
yang belum menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran belum
mencapai skor ideal. Sementara pada hasil Posttest, pada kelas yang
menggunakan metode Card Sort dalam pembelajaran skor tertinggi mencapai skor
ideal dan pada kelas yang belum menggunakan metode Card Sort dalam
pembelajaran skor tertinggi belum mencapai skor maksimal atau skor ideal.
Rata-rata hasil Pretest pada kelas eksperimen berbeda tetapi tidak berbeda
secara signifikan dengan rata-rata hasil Pretest pada kelas control. Rata-rata nilai
kelas kontrol lebih besar dengan selisih 8,08. Pada hasil Posttest, terdapat
perbedaan yang cukup siknifikan antara Posttest kelas yang menggunakan metode
Card Sort dengan rata-rata hasil Posttest yang tidak menggunakan metode Card
Sort dengan selisih 6,12. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA
siswa yang menggunakan metode Card Sort lebih baik daripada siswa yang tidak
menggunakan metode Card Sort.
2. Hasil Analisis Statistika Inferensial
a. Uji Normalitas
Ada beberapa cara untuk menghitung uji normalitas, yang pertama dengan
cara manual dan dengan menggunakan media elektronik baik itu menggunakan
aplikasi SPSS maupun Ms. Excel. Rumus yang digunakan untuk uji normalitas
adalah rumus kai kuadrat (chi kuadrat). Prosedur untuk menghitung uji
Normalitas adalah sebagai berikut :
a) Merumuskan Hipotesis
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
b) Menentukan nilai uji statistik
c) Menentukan taraf nyata (α)
Untuk mendapatkan nilai chi kuadrat tabel:
d) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
1) Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Dalam hal ini peneliti menguji normalitas kelas eksperimen dan kelas
control menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program
SPSS 16.0 for windows dengan α = 0,05
Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak
dipakai. Konsep dasar uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan di uji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku.
Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov nilai p-value dari kelas eksperimen adalah 0.015. Menurut
kriteria pengambilan keputusan, jika nilai p-value ≥0,05 maka Ho diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa data pretest kelas eksperimen berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov nilai p-dari kelas kontrol adalah 0.200. Menurut kriteria
pengambilan keputusan jika nilai p-value ≥ 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa data pretest kelas kontrol berdistribusi normal.
2) Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Menguji normalitas kelas eksperimen dan kelas control menggunakan Uji
Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS 16,0 for windows
dengan α= 0,05
Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov nilai p-dari kelas eksperimen adalah 0,015. Menurut kriteria
pengambilan keputusan jika nilai p-palue ≥ 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa data posttest kelas eksperimen berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil output uji normalitas varians dengan menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov nilai p-dari kelas kontrol adalah 0,2. Menurut kriteria
pengambilan keputusan jika nilai p-palue ≥ 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa data posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
1) Uji Homogenitas Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Menguji homogenitas dua varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan uji leneve dengan menggunakan program SPSS 16,0 for windows
dengan taraf signifikasi 0.05. setelah dilakukan pengolahan data hasil output uji
homogenitas varians dengan menggunakan uji leneve, nilai signifikasi kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada kolom sig (signifikan) yaitu 0,62.
Karena nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varians yang sama, atau kedua kelas tersebut homogen.
2) Uji Homogenitas Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Menguji homogenitas dua varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan uji leneve dengan menggunakan program SPSS 16,0 for windows
dengan taraf signifikasi 0.05. setelah dilakukan pengolahan data hasil output uji
homogenitas varians dengan menggunakan uji leneve, nilai signifikasi kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada leneve Statistic yaitu 0,455.
Karena nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varians yang sama, atau kedua kelas tersebut homogen.
c. Uji-t
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Data yang dianalisis untuk
mememenuhi hipotesis yang diajukan, yaitu data mengenai hasil belajar siswa.
Analisis uji hipotesis hasil belajar yang dianalisis merupakan hasil belajar siswa
yang menerapkan metode Card Sort dalam pembelajaran dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang tidak menerapkan metode Card Sort melainkan hanya
dengan menerapkan model konvensional. Analisis yang digunakan untuk menguji
mengenai hasil belajar siswa yaitu menggunakan uji Independent Sample T-Test.
Penghitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0.
Hipotesis yang digunakan dalam uji hipotesis untuk hasil belajar siswa ini yaitu:
1. H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran
yang menggunakan metode Card Sort dan pembelajaran yang tidak
menggunakan metode Card Sort atau konvensional.
2. : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang
menggunakan metode Card Sort dan pembelajaran yang tidak menggunakan
metode Card Sort atau konvensional.
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah
α= 0,05.
(1) Jika p-value ≥ 0,05, jika H0 di terima maka H1 ditolak.
(2) Jika p-value ≤ 0,05, jika H0 di tolak maka H1 diterima
Data dalam penelitian ini normal dan homogen, maka untuk mengetahui
hasil uji hipotesis dapat dibaca pada kolom Equal Variances assumed atau Sig.(2-
tailed). Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai t = 0,000 dan
signifikansinya sebesar 0,05 Dari hasil per hitungan tersebut dapat diketahui
bahwa nilai t = 0,000 < α = 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
pengujian hipotesis yang telah peneliti paparkan di atas, maka ditolak dan
diterima. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan hasil belajar
yang signifikan antara siswa pada kelas yang menggunakan metode Card Sort
dalam pembelajaran dan yang tidak menggunakan metode Card Sort atau
konvensional.
3) Deskripsi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Lembar pengamatan ini dibuat untuk memperoleh salah satu jenis data
pendukung kriteria keefektifan pembelajaran. Instrumen lembar observasi ini
memuat 8 indikator aktivitas siswa. Pengamatan dilaksankan oleh observer
mengamati aktifitas siswa yang dilakukan selama dua kali pembelajaran. Data
yang diperoleh dari instrumen tersebut dirangkum pada setiap akhir pertemuan.
Hasil rangkuman pengamatan disajikan pada Tabel 4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen dalam
Pembelajaran
No
Komponen yang diamati
Frekuensi
Aktivitas Siswa
pada Pertemuan
ke-
Persentase
(%)Aktivitas
Siswa pada
Pertemuan ke-
II III II III
1 Siswa yang disiplin pada saat
proses pembelajaran berlangsung
23 25 92 % 100%
2 Siswa yang memperhatikan guru
pada saat proses pembelajaran
berlangsung
20 24 80% 96%
3 Siswa yang aktif bertanya pada saat
proses pembelajaran
15 25
40% 84%
4 Siswa yang antusias pada
permainan Card Sort
25 27 92% 96%
5 Siswa yang memahami materi yang
diajarkan
22 24 88% 96%
6 Siswa yang mengerjakan tugas
yang telah diberikan
22 25 88% 100%
7 Siswa yang melakukan aktivitas
lain yang tidak relevan saat proses
pembelajaran berlangsung
8 3 36% 12%
8 Siswa yang masih perlu bimbingan
mengenai sumber energy
10 7 40% 28%
Aktivitas siswa pada saat pembelajaran menggunakan metode Card Sort:
1. Persentase kedisiplinan siswa pada saat preses pembelajaran yaitu 100%.
2. Persentase siswa yang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran
berlangsung yaitu 96 %
3. Persentase siswa yang aktif bertanya pada saat proses pembelajaran yaitu
84%
4. Persentase siswa yang antusias pada permainan Card Sort yaitu 96%
5. Persentase siswa yang memahami materi yang diajarkan yaitu 96%
6. Persentase siswa yang mengerjakan tugas yang telah diberikan yaitu 100%
7. Persentase siswa yang melakukan aktivitas lain yang tidak relevan saat proses
pembelajaran berlangsung yaitu 12%
8. Persentase siswa yang masih perlu bimbingan mengenai materi sumber energi
yaitu 28 %
Rata-rata persentase aktivitas siswa terhadap pelaksanaan metode
pembelajaran Card Sort yaitu 76,5%.
Sesuai dengan indikator aktifitas siswa yaitu siswa dikatakan aktif jika
sekurang kurangnya 70% siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sedangkan dari
hasil pengamatan rata-rata persentase siswa 76,5% maka aktivitas siswa sudah
mencapai kriteria aktif.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian A,
maka pada bagian B ini akan diuraikan pembahasan hasil penelitian yang terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan antara siswa yang tidak diberi
perlakuan. Ini di buktikan dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi
yaitu 85,08 dibandingkan rata-rata nilai kelas kontrol yaitu 78,96. Melihat hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan metode Card Sort lebih efektif
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional atau pembelajaran langsung.
Terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa setelah menggunakan
metode Card Sort, menunjukkan bahwa terdapat 37 siswa atau 100% siswa yang
mencapai ketuntasan belajar, namun sebelum diberikan perlakuan hanya 1 siswa
yang mencapai ketuntasan dengan persentase 4%. Hal ini berarti pembelajaran
dengan menggunakan metode Card Sort membantu siswa untuk mencapai nilai
ketuntasan.
Penerapan metode Card Sort terlihat pengaruh hasil belajar siswa terhitung
sejak pertemuan pertama hingga terakhir dibandingkan dengan kelas yang
menggunakan pembelajaran langsung. Hal tersebut dibuktikan dengan delapan
aspek yang di amati memenuhi kriteria efektif. Siswa memberikan respon positif
terhadap pembelajaran dengan metode Card Sort. Metode permainan seperti ini
mempengaruhi antusias siswa dalam mencari/memilah kartu yang disediakan.
Hal penting lain yang diperoleh dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh
yang signifikan pada minat belajar IPA kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen,
untuk indikator minat belajar ini dapat mencapai kriteria tinggi karena adanya
langkah dalam metode Card Sort yang digunakan. Langkah yang dimaksud
adalah langkah pertama dalam metode Card Sort, yaitu tahap pembentukan
kelompok di dalam kelas. Pada fase ini, guru membagikan kartu yang gunanya
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil beranggotakan 5-6 orang siswa.
Fungsi kelompok disini adalah untuk mengarahkan semua anggota untuk belajar
mengkaji materi yang disampaikan oleh guru, berdiskusi, membantu anggotanya
sehingga mereka secara kelompok nantinya siap untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
Langkah selanjutnya yaitu memulai pembelajaran dengan menggunakan
metode Card Sort, dimana peserta didik diminta untuk terlihat langsung dalam
mempelajari dan memahami suatu materi secara berkelompok dengan tahapan-
tahapan berpikir melalui bahan bacaan, berkomunikasi dalam diskusi kelompok,
dan membuat ringkasan dan menyimpulkan yang dibantu oleh guru. Setelah
proses tersebut dilaksanakan terlihat bahwa pengaruh metode Card Sort mendapat
respon yang baik dari peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas, proses pembelajaran Card Sort yang diterapkan
ternyata dapat dibuktikan bahwa metode Card Sort mampu membuat peserta didik
aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran baik secara individu maupun
kelompok karena ada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Card
Sort peserta didik diberikan kesempatan setiap kelompok untuk merumuskan
pendapat mereka yang dikembangkan. Sehingga kemadirian peserta didik tersebut
dapat berkembang. Selain itu peserta didik juga bisa menggali informasi dari buku
yang relevan. Kegiatan-kegiatan peserta didik tersebut berpengaruh positif
terhadap minat belajar peserta didik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa metode
Card Sort lebih efektif digunakan pada pembelajaran IPA dibandingkan
penerapan metode pembelajaran langsung pada pelajaran IPA. Yang dapat dilihat
sebagai berikut :
Hasil belajar siswa berpengaruh dan keterlaksanaan pembelajaran yang
efektif, rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen yang diamati selama empat kali
pertemuan berada pada kategori efektif dibandingkan kelas kontrol. Meskipun
dalam beberapa pertemuan masih terdapat beberapa aspek yang tidak sesuai
dengan syarat persentase aktivitas siswa yang ideal namun secara garis besar
aktifitas siswa dapat dikategorikan efektif.
Hasil belajar siswa yang proses belajarnya menerapkan metode Card Sort
lebih baik digunakan pada pembelajaran IPA pada kelas IV SD Negeri 21
Sanggalea dibandingkan yang proses belajarnya menerakan metode pembelajaran
langsung.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa secara
signifikan ada pengaruh metode Card Sort terhadap hasil belajar siswa kelas IV
SDN 21 Sanggalea Kecamatan Turikale Kabupaten Maros.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian maka peneliti mengajukan
saran atau rekomendasi sebagai berikut :
1. Bagi Guru, dapat menggunakan metode Card Sort karena bisa mempengaruhi
hasil belajar siswa.
2. Bagi Dinas Pendidikan, agar memengaruhi monitoring ditingkat sekolah dalam
membahas kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama kegiatan belajar mengajar.
Memfasilitasi dan memengaruhi profesionalisme guru dengan kegiatan
pelatihan, lokakarya, semi loka dan diklat. Sehingga standar bagi kompetensi
guru juga diperhatikan agar guru dapat menerapkan metode-metode belajar
yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
3. Bagi siswa, agar mempengaruhi hasil belajar siswa dalam kelas sebab hasil
belajar siswa sangat penting dalam mendukung keberhasilan belajar di sekolah,
siswa harus membangun kesadaran diri, siswa harus memiliki tanggung jawab
terhadap diri sendiri dan kelompoknya, siswa harus bisa mengungkapkan
pendapatnya didalam kegiatan pembelajaran
4. Bagi peneliti selanjutnya, agar diadakan penelitian lanjutan dengan cakupan
materi yang lebih luas dan memadukan beberapa model pembelajaran yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa karena dalam penelitian perlu
disempurnakan kembali bagaimana teknis dan kesiapan dalam penerapan
metode kepada siswa dalam menerima pelajaran dengan suasana kelas yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Lif Khoiru dan Sofan Amri. 2011. PAIKEM GEMBROT
Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,
Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.Jakarta : Prestasi Pustaka.
Ahmadi.1991.Teori Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Anas Salahuddin dkk,.2003.Pendidikan Karakter Berbasis Agama Dan Budaya
Bangsa.Bandung: CV.Pustaka Setia.
Anggayuni.2013.Pengaruh Strategi Pembelajaran Tipe Card Sort Terhadap
Pemerolehan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial di
SD.Skripsi.Untan.Kompers
Asysyarifah.2016.Penerapan Strategi Pembelajaran Card Sort untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA SD.Skripsi.Undiksha.Kompers
Badan Standar Nasional Pendidikan,2007.Pengertian Ilmu Pengetahun
Alam.Jakarta : Op Cu.
Depdiknas.2006.Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran.Jakarta:
Depdiknas.
Depdiknas.2006a.Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu.Jakarta:
Depdiknas.
Dewi.2014.Penggunaan Metode Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas III
SD Negeri Semarang.Skripsi.Upgris.Kompers
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : PT Rineka
Cipta
Fynata.2014.Keefektifan Model Pembelajaran Make a Match dan Card Sort
Berbantuan Puzzle ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas IV
SD.Skripsi.Ummat.Kompers
Hamalik,Oemar.2006.Proses Belajar Mengajar.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Hamdani .2011.Metode dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Haryati.2015.Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Card
Sort.Skripsi.Universitas Negeri Lampung.Kompers
Heri Rahyubi .2012.Metode Pembelajaran.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Martinis,Yamin.2007.Kiat Membelajarkan.Jakarta:Gaung Persada Press
Munadi Rusman.2012.Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.Jakarta: PT
Bumi Aksara
Nana Sudjana.2011.Penguasaan Materi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Pupuh F dan M. Sobry S.2010.Metode Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Rahmaningrum.2016.Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Card Sort Siswa Kelas V.Skripsi.Universitas PGRI
Yogyakarta.Kompers
Risan.2016.Pengaruh Penerapan Metode Card Sort Terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri Srimulyo.Skripsi.UMS.Kompers
Rusman.2012.Model Model Pembelajaran.Depok : PT.Raja Grapindo Persada
Sakdiyah.2016.Penerapan Model Pembelajaran Card Sort untuk Meningkatkan
Keaktifan Siswa Kelas V Se-Gugus Kebonsari Kecamatan Sukun Kota
Malang.Skripsi.Universitas Negeri Malang.Kompers
Sani.2013.Inovasi Pembelajaran .Jakarta : Bumi Aksara.
Sardiman,AM.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT.Raja
Grafindo Persada.
Siberman.2007.Model Card Sort. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Situmorang.2016.Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi
Pembelajaran Aktif Tipe Indeks Card Match dengan Card Sort pada
Materi Organisasi Kehidupan.Skripsi.Universitas Negeri
Malang.Kompers
Syah.2004.Faktor yang mempengaruhi pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.2010.Metode Pembelajaran.Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Sriyono,dkk.1992.Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA.Jakarta:Rineka Cipta
Sudjana,Nana.2010.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Cet.XV).Bandung:
PT.Rajama Rosdakarya.
Sulistiyorini.2007.Pembelajaran IPA di SD.Semarang : Tiara Wacana.
Sunarto.2009.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.Jakarta:Rineka
Cipta
Supriyanti.2008.Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta : Universitas Terbuka
Susanto,Ahmad.2013.Teori Belajar dan Pembelajaran di SD.Jakarta :Prenada
Media
Sugiyono.2014.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. R&D. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono.2015.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta
Solchan,dkk .2009.Metode Pembelajaran. Singaraja : Graha Ilmu.
Trianto.2017.Model Pembelajaran Terpadu.Jakarta:PT Bumi Aksara
Tripalupi,L.E & Suwena,K.R.2014.Statistika.Singaraja : Graha Ilmu.
Ulfa.2013.Keefektifan Strategi Card Sort dalam Pembelajaran IPA pada Siswa
Kelas III SD Negeri Pekanman.Skripsi.Unnes.Kompers
Wahidmurni,dkk.2010.Instrumen Penilaian Hasil Belajar.Bandung : PT.Rajama
Rosdakarya
Zaini.2002. Metode Cart Sort.Jakarta : PT.Bumi Aksara
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD Negeri 21 Sanggalea
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Sumber Energi (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : (5x35 menit) 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : IPA
Kompetensi Indikator
3.5 Memahami berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari.
3.5.1 Menjelaskan manfaat energi
matahari dalam kehidupan sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penelusuran informasi tentang berbagai
perubahan bentuk energi.
4.5.1 Menuajikan laporan hasil
pengamatan tentang perubahan
bentuk energi matahari.
Muatan : IPS
Kompetensi Indikator
3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan
pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyarakat dari tingkat
kota/kabupatensampai tingkat provinsi.
3.1.1 Mengidentifikasi sumber daya
alam dan pemanfaatannya.
4.1 Menyajikan hasil identifikasi karakte- ristik
ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk
kesejahteraan masyara- kat dari tingkat
kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.
4.1.1 Menyajikan hasil identifikasi
sumber daya alam dan
pemanfaatannya dalam bentuk tulisan.
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.2 Memetakan keterhubungan antargagasan
yang didapat dari teks lisan, tulis, atau visual.
3.2.1 Mengidentifikasi informasi
dari teks visual yang diamati.
4.2 Menyajikan hasil penataan informasi sesuai
dengan keterhubungan antar gagasan ke dalam
tulisan.
4.2.1 Menuliskan gagasan pokok dari
teks.
C. TUJUAN
1. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu mengidentifikasi gambar- gambar
dari teks visual yang diamati dengan terperinci.
2. Setelah mengamati teks visual, siswa mampu menuliskan gagasan pokok dari
teks visual yang diamati dengan terperinci.
3. Dengan percobaan, siswa mampu menjelaskan manfaat energi matahari dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
4. Setelah percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan dengan sistematis.
D. MATERI
1. Manfaat energi matahari dalam keidupan sehari-hari
2. Menulis gagasan pokok.
3. Pengamatan perubahan bentuk energi matahari dalam kehidupan
4. Sumber daya alam dan pemanfaatannya.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Card Sort ,Penugasan, Tanya Jawab, dan Diskusi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa
siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai
kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara
selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh
dunia, kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat ,
cerita inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku
guru menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak
siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
15
menit
Inti A. Berdiskusi 1. Siswa di berikan kartu materi oleh guru. 2. Siswa mengamati kartu materi tersebut. 3. Guru membagi kelompok berdasarkan kartu meteri siswa
yang sama 4. Setiap kelompok mendiskusikan kartu materinya 5. Setiap kelompok akan menyampaikan pendapatnya
mengenai materi dan pertanyaan yang ada di kartu materi 6. Guru akan membahas satu persatu kartu materi di depan
kelas. Guru bisa menunjuk siswa untuk menyampaikan jawabannya.
7. Secara individu siswa akan menuliskan gagasan pokok dari kartu materi yang telah diamatinya. Siswa akan menukar jawabannya kepada teman sebelahnya.
140
menit
Penilaian 1
B. Mencoba 1. Sebagai pengantar untuk materi pemanfaatan matahari,
guru membawa satu jenis tumbuhan dan memperlihatkan kepada siswa. Minta siswa untuk mengamati tumbuhan tersebut dengan teliti.
2. Siswa juga kemudian diminta untuk mengamati terangnya cuaca di pagi/siang hari dari kaca jendela kelas.
3. Guru mengajukan pertanyaan:
4. Siswa yang mengangkat tangan diminta untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
5. Siswa mendiskusikan jawaban bersama guru secara klasikal.
6. Guru memberikan penguatan.
7. Siswa kemudian mengamati gambar tentang peran matahari bagi kehidupan di Bumi. Ingatkan siswa untuk mengamati dengan teliti setiap detail pada gambar tersebut.
8. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan gambar. 9. Siswa juga diminta untuk mengilustrasikan tentang
manfaat lain matahari selain yang telah tertera pada gambar.
10. Siswa kemudian diminta untuk mengubah gambar mereka kedalam bentuk tulisan/cerita .
11. Siswa diingatkan kembali tentang manfaat panas matahari yaitu menguapkan zat cair yang terdapat di Bumi.
12. Siswa digiring untuk dapat berpikir secara luas, dalam, dan kritis untuk dapat memahami hubungan antara matahari dengan kehidupan di Bumi.
13. Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan penguapan zat cair oleh panas matahari, berdasarkan instruksi yang terdapat di buku.
14. Saat menunggu proses percobaan, siswa mengerjakan tugas membaca senyap teks pendek “Kisah Ali si Biji Energi” yang terdapat di buku.
15. Siswa kemudian menuliskan manfaat matahri bagi kehidupan di Bumi dalam bentuk peta pikiran.
16. Siswa dibebaskan untuk membuat peta pikiran mereka dalam bentuk tulisan maupun gambar.
17. Berikut adalah contoh peta pikiran yang diharapkan dapat dimunculkan oleh siswa:
18. Siswa dalam kelompok kemudian melanjutkan pengamatan hasil percobaan tentang pengaruh panas matahari pada zat cair di Bumi.
19. Siswa menuliskan 4 pengaruh panas matahari pada objek benda berdasarkan hasil percobaan.
20. Siswa menuliskan proses dan hasil percobaan dalam
bentuk laporan.
C. Berdiskusi 1. Siswa mengamati gambar jagung bakar yang terdapat di
buku. 2. Siswa secara berpasangan dengan teman di sebelah
kemudian mendiskusikan pertanyaan bacaan terkait materi tentang ketersediaan sumber daya alam.
D. Membaca Tugas Mandiri:
1. Guru Siswa membaca senyap teks tentang jenis-jenis sumber daya alam.
2. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan teks, dan menuliskannya di buku.
3. Siswa secara berpasangan mendiskusikan jawaban mereka. 4. Guru memberikan penguatan:
5. Siswa menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan, dan menuliskannya di buku.
6. Siswa mendiskusikan jawaban bersama teman. 7. Siswa kembali diminta untuk menggambarkan penggunaan
salah satu sumber daya alam yang patut dicontoh. Gambar mereka harus memuat kegiatan ekonomi yang
menggunakan salah satu sumber daya alam dan usaha menjaga keberadaannya.
8. Siswa saling menyampaikan gambar mereka kepada seorang teman untuk diberikan masukan.
9. Siswa kemudian menjelaskan gambar mereka dalam bentuk tulisan.
10. Tulisan yang dibuat harus memuat Sumber daya alam yang dipilih dan yang diperjualbelikan, serta contoh-contoh kegiatan untuk menjaga kelestariannya.
Penutup A. Renungkan 1. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa. 2. Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan
berdasarkan panduan yang terdapat pada lampiran pertama, Buku Guru.
B. Kerja Sama dengan Orang Tua Siswa diberi tugas untuk mengamati pemanfaatan sumber
energi matahari yang terdapat di lingkungan rumah dan sekitarnya.
Siswa menuliskan hasil pengamatan dalam kolom yang tersedia.
C. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
D. Salam dan do’a penutup dipimpin oleh salah satu siswa.
15
menit
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. Bahasa Indonesia
Teks visual
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
2. IPA
Peta Pikiran dan Laporan Hasil Percobaan siswa diperiksa menggunakan
rubrik.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
3. IPS a. Tugas siswa menemukan dan menuliskan informasi tentang karakteristik
bentang alam: pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi, dinilai menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
b. Sikap siswa saat melakukan diskusi pemecahan masalah dinilai menggunakan rubrik
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
I. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (disiplin dan tanggung jawab) Contoh catatan pengamatan sikap dan keterampilan
Catatan pengamatan sikap dan keterampilan
(Catat sikap dan keterampilan yang menjadi fokus)
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan keterampilan. Belum terlihat Mulai terlihat Mulai berkembang Sudah terlihat/membudaya
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah siswa di kelas.
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
Pelaksanaan Pengamatan : .....................................
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Keterangan
1. Disiplin
2. Tanggung
jawab
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian sikap (rasa ingin tahu, tekun, teliti, kerjasama.)
NO SIKAP
KRITERIA Keter
anga
n Belum
Terlihat
Mulai
terlihat
Mulai
Berkembang
Membud
aya
1 Rasa ingin
tahu
2 Kerjasama
3 Tekun
4 Teliti
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat menggunakan beragam benda lainnya saat
melakukan percobaan IPA, atau mencoba jenis percobaan lain untuk membuktikan
proses penguapan oleh panas matahari..
2. Remedial
Bagi siswa yang belum terampil menuangkan instruksi tertulis ke dalam bentuk
gambar, dan sebaliknya, akan diberikan pendampingan oleh guru.Siswa tersebut
dapat diberikan tugas rumah terkait materi.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD Negeri 21 Sanggalea
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Sumber Energi (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 3
Alokasi waktu : (5x35 menit) 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
5. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan : IPA
Kompetensi Indikator
3.5 Memahami berbagai sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin,
air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan
nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.
3.5.2 Mengidentifikasi
perubahan bentuk energi
angin dalam kehidupan
sehari-hari.
4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penelusuran informasi tentang berbagai perubahan
bentuk energi.
4.5.2 Menyajikan laporan
hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi.
Muatan : Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.2 Memetakan keterhubungan antargagasan yang
didapat dari teks lisan, tulis, atau visual.
3.2.1 Mengidentifikasi
informasi dari teks visual
yang diamati.
4.2 Menyajikan hasil penataan informasi sesuai
dengan keterhubungan antar gagasan ke dalam
tulisan.
C. TUJUAN
1. Dengan percobaan, siswa mampu mengidentifikasi perubahan bentuk energi
angin dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2. Dengan percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energi angin menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif dengan sistematis.
3. Dengan membaca teks visual, siswa mampu mengidentifikasi informasi yang ada
dengan cermat.
D. MATERI
1. Perubahan bentuk energi.
2. Perubahan bentuk energi angin dalam kehidupan sehari-hari.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode : Card Sort,Penugasan, Tanya Jawab, dan Diskusi
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 6. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan
kabar dan mengecek kehadiran siswa
7. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa. Siswa yang diminta membaca do’a adalah siswa siswa
yang hari ini datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan
15
menit
siswa/PPK).
8. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan menfaatnya bagi tercapainya sita-cita.
9. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional
lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat Nasionalisme.
10. Pembiasaan membaca/ menulis/ mendengarkan/ berbicara
selama 15-20 menit materi non pelajaran seperti tokoh dunia,
kesehatan, kebersihan, makanan/minuman sehat , cerita
inspirasi dan motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan mengajak siswa
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apa yang tergambar pada sampul buku.
Apa judul buku
Kira-kira ini menceritakan tentang apa
Pernahkan kamu membaca judul buku seperti ini
Inti
E. Mencoba
2. Sebagai kegiatan pembuka, Guru memasuki ruang kelas
membawa sebuah kartu materi.
3. Guru mengajukan pertanyaan tantangan:
Bagaimana cara membuat kincir ini berputar kencang?
Lakukan dengan beberapa cara yang berbeda!
4. Siswa yang mengacungkan tangan diminta untuk
mempraktikkan cara yang diajukan menggunakan kincir
tersebut.
140
menit
5. Siswa kemudian membaca teks singkat tentang kegiatan yang
akan mereka lakukan.
6. Siswa membuat kincir berdasarkan instruksi di buku. Siswa
mengamati teks visual dan intruksi yang ada di buku siswa.
Guru memotivasis siswa untuk membaca dengan cermat teks
yang ada. Guru meminta siswa untuk saling menceritakan isi
teks kepada temannya. Guru berkeliling dan membuat
catatan bagi siswa yang masih kesulitan memahami gagasan
dari teks yang dibacanya.
7. Siswa membaca dengan teliti panduan keselamatan kerja
sebelum mulai membuat kincir.
8. Siswa membuat kincir berdasarkan instruksi yang terdapat di
buku, dengan batasan waktu yang ditentukan guru.
9. Setelah kincir selesai, ingatkan siswa untuk bersama-sama
merapikan alat- alat serta sisa-sisa bahan.
10. Siswa melakukan percobaan menggunakan air mengalir untuk
kincir plastik dan menggunakan tiupan angin untuk kincir
kertas.
11. Siswa mendiskusikan perbedaan kecepatan putaran baling-
baling pada kedua jenis kincir tersebut. Siswa juga diharapkan
menemukan perbedaan- perbedaan lainnya.
12. Siswa menuliskan perbedaan tersebut dalam diagram yang
tersedia.
13. Siswa dapat memasang kincir-kincir mereka di sekitar sekolah
pada tempat dan ketinggian yang berbeda. Siswa kemudian
dapat mengobservasi dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mengakibatkan kincir mereka dapat berputar kencang atau
sebaliknya.
F. Menulis
1. Siswa menuliskan laporan hasil percobaan pada bagan yang
tersedia.
G. Berdiskusi
11. Siswa dalam kelompok yang sama mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat di buku berdasarkan hasil
percobaan.
12. Siswa menuliskan jawaban di buku.
13. Guru memberikan penguatan
Penutup E. Renungkan
4. Siswa melakukan perenungan dengan menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku siswa.
5. Guru dapat menambahkan pertanyaan perenungan
berdasarkan panduan yang terdapat pada lampiran pertama,
Buku Guru.
F. Remedial
Bagi siswa yang belum terampil mengisi laporan hasil
percobaan pada kegiatan IPA, akan diberikan pendampingan
oleh guru.
G. Kerja Sama dengan Orang Tua
Siswa dapat membuat kincir angin baru bersama orang tua di
rumah dengan menggunakan berbagai macam kertas, seperti
kertas koran, majalah, atau kertas kado.
15
menit
Siswa dapat memasang kincir mereka di halaman rumah.
H. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
I. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.
G. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru
yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil
karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
1. IPA
Laporan Hasil Percobaan Kincir siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
2. Bahasa Indonesia
Kemampuan siswa dalam hal mengamati dan memahami isi teks tersebut akan
dicatat dalam bentuk anekdot.
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan
keterampilan.
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah
siswa di kelas.
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
Pelaksanaan Pengamatan : .....................................
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Keterangan
1. Mengamati
2. Memahami
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
I. Catatan Anekdot untuk mencatat sikap (disiplin dan tanggung jawab)
Catatan:
Guru dapat menggunakan kata-kata untuk menyatakan kualitas sikap dan
keterampilan.
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Sudah terlihat/membudaya
Setiap hari guru dapat menilai minimal 6 siswa atau disesuaikan dengan jumlah
siswa di kelas.
Contoh alternatif penilaian sikap
Nama : ……………………….
Kelas/Semester : .....................................
Pelaksanaan Pengamatan : .....................................
No Sikap Belum
Terlihat
Mulai
Terlihat
Mulai
Berkembang Membudaya Keterangan
1. Disiplin
2. Tanggung
jawab
Catatan : Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian sikap (rasa ingin tahu, tekun, teliti).
NO SIKAP
KRITERIA
Ket. Belum
Terlihat
Mulai
terlihat
Mulai
Berkembang
Membud
aya
1 Rasa ingin
tahu
2 Tekun
3 Teliti
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
Bagi siswa yang belum terampil mengisi laporan hasil percobaan pada kegiatan
IPA, akan diberikan pendampingan oleh guru.
2. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat mengobservasi kincir yang dipasang di
tempat-tempat yang berbeda sekitar sekolah. Siswa diharapkan dapat menemukan
lebih banyak fakta pada perputaran kincir mereka.
I. SUMBER DAN MEDIA
1. Diri anak, Lingkungan keluarga, dan Lingkungan sekolah.
2. Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 4 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
3. Buku Sekolahnya Manusia, Munif Khotif.
4. Software Pengajaran SD/MI untuk kelas 4 dari JGC/SCI Media
5. Video/slide/buklet/pamflet/gambar tentang Macam-macam Sumber Energi.
6. Kertas Koran, tisu, sapu tangan.
7. Bola plastik atau bola terbuat dari kertas bekas untuk kegiatan olahraga.
8. Gelas/botol plastik bekas, kardus bekas, kalender bekas, gunting, dan alat tulis
untuk percobaan IPA.
Pretest Posttest pada Kelas Eksperimen
Hasil Tes Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Siswa Kelas IV
No
Nama
Hasil Tes
Pretest Posttest
1 A.Muh.Akmal 46 90
2 Ahmad Fauzan 73 95
3 Aldi 40 85
4 Andi Nabila 60 85
5 Ferdi Saputra 40 88
6 Fitra Cahaya 53 83
7 Ibnu Kasim 53 83
8 Muh.Alif Pratama 33 93
9 Mitha Angraeni 53 78
10 Muammar 66 85
11 Muh.Adnan 60 93
12 Muh.Aiman 40 88
13 Muh.Faiz 40 93
14 Muh.Farhan 53 88
15 Muh.Isra 73 83
16 Muh.Rais 44 90
17 Muh.Syawal 60 88
ampiran 1 Lampiran 2
18 Muh.Zauqy 66 80
19 Muh.Maulana 80 100
20 Muh.Izzah 73 78
21 Natasya julianti 46 93
22 Nur Bintang 66 88
23 Nurul padiah 30 75
24 Raffi ahmad H 66 78
25 Ridwansyah 46 77
26 Shiren Ariqah 60 88
27 Suci Annisa 46 85
28 Syahrini M 46 83
29 Syifa Salsabila 73 80
30 Winda Ayu L 46 80
31 Yulia Ainun 46 78
32 Nur Aisyah 60 92
33 Nur Asmi 73 80
34 Reski Amelia 53 93
35 Adrian Syaputra 40 78
36 Raodatul Jannah 73 95
37 Aisyah Afikah 66 90
JUMLAH 2.042 3.179
RATA-RATA 55,18 85,91
KATEGORI RENDAH TINGGI
Hasil Tes Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Siswa Kelas IV
No
Nama
Hasil Tes
Pretest Posttest
1 A.Munirah 46 70
2 Adnan Nur 66 78
3 Ahmad Dhani 20 88
4 Ahmad Faqih 30 65
Lampiran 3
5 Amirah Lutfiah 60 85
6 Andi Bangsawan 73 78
7 Andi Nurul Aisyah 33 75
8 Aprial Azka 60 83
9 Ariqah Calia 80 75
10 Arya 73 78
11 Auliah Salsabila 33 83
12 Cicci Nur Amalia 46 75
13 Febrianti 46 73
14 Harianti 45 70
15 Islamiyah 46 85
16 Keyla Oktaviani 50 90
17 Kynan Afzal 80 73
18 Muh.Keyzar 60 75
19 Muh.Akbar 33 83
20 Muh.Alif 60 73
21 Alif As siddiq 60 85
22 Muh.Azlam 60 73
23 Muh.Fadlan 40 83
24 Muh.Rezky 30 88
25 Muh.Akbar Malik 93 95
26 Andi Afifah 73 80
27 Muh.Ali 13 77
Lampiran 4
1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre Post
28 Muh.Faudzan 66 85
29 Muh.Reski Delano 46 77
30 Muh.Saipul 53 80
31 Muh.Yusnul 33 75
32 Nur Eka 60 85
33 Nur Mutfadillah 80 90
34 Nur Risma 66 77
35 Nur Halisa 73 85
36 St.Atika 73 90
37 Yulfa Aprilia 66 85
38 Zakira Nimah 53 77
39 Zaskia Regina 100 100
40 St.Asiyira Iriany 33 75
JUMLAH
2.211 3.217
RATA-RATA
55,27 80,42
KATEGORI
RENDAH TINGGI
N 33 33
Normal Parametersa,b
Mean 54,8485 85,5455
Std. Deviation 13,18882 6,12419
Most Extreme Differences
Absolute ,173 ,120
Positive ,173 ,120
Negative -,106 -,110
Kolmogorov-Smirnov Z ,994 ,692
Asymp. Sig. (2-tailed) ,276 ,725
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil
Levene Statistic df1 df2 Sig.
23,823 1 64 ,000
ANOVA
Hasil
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 15548,015 1 15548,015 147,060 ,000
Within Groups 6766,424 64 105,725
Total 22314,439 65
3. Uji Hipotesis
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Post 85,5455 33 6,12419 1,06608
Pre 54,8485 33 13,18882 2,29588
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Post & Pre 33 ,049 ,785
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 Post
- Pre
30,69697 14,26421 2,48308 25,63910 35,75484 12,3
62
32 ,000
LEMBAR OBSERVASI MURID KELAS EKSPERIMEN
Kelas : IV (Empat) A
Petunjuk : 1. Isilah dengan menandai cek (√ ) dari kotak “Hal yang
diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. A.Muh.Akmal √ √ √ √ √
2. Ahmad Fauzan √ √ √ √ √
3. Aldi √ √ √ √ √ √
4. Andi Nabila √ √ √ √ √ √ √
5. Ferdi Saputra √ √ √ √ √ √ √
6. Fitra Cahaya √ √ √ √ √ √ √
7. Ibnu Kasim √ √ √ √ √
8. Muh.Alif Pratama √ √ √ √ √ √
9. Mitha Angraeni √ √ √ √ √ √
10. Muammar √ √ √ √
11. Muh.Adnan √ √ √ √ √ √
12. Muh.Aiman √ √ √ √ √ √ √
13. Muh.Faiz √ √ √ √ √ √
14. Muh.Farhan √ √ √ √ √ √
15. Muh.Isra √ √ √ √ √ √
16. Muh.Rais √ √ √ √ √ √
17. Muh.Syawal √ √ √ √ √ √
Lampiran 5
18. Muh.Zauqy √ √ √ √ √ √ √
19. Muh.Maulana √ √ √ √ √ √
20. Muh.Izzah √ √ √ √ √ √ √
21. Natasya julianti √ √ √ √ √ √
22 Nur Bintang √ √ √ √ √
23 Nurul padiah √ √ √ √ √ √
24 Raffi ahmad H √ √ √ √
25 Ridwansyah √ √ √ √ √ √
26 Shiren ariqah √ √ √ √
27 Suci Annisa √ √ √ √ √ √
28 Syahrini M √ √ √ √
29 Syifa Salsabila √ √ √ √ √
30 Winda Ayu L √ √ √ √
31 Yulia Ainun √ √ √ √ √
32 Nur Aisyah √ √ √ √ √ √
33 Nur Asmi √ √ √ √ √
34 Reski Amelia √ √ √ √ √ √
35 Adnan Syaputra √ √ √ √ √ √
36 Raodatul Jannah √ √ √ √ √
37 Aisya Afika √ √ √ √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam mencocokkan kartu.
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Maros, 26 Agustus 2019
ZAKIAH FIKRIAH
LEMBAR OBSERVASI MURID KELAS KONTROL
Kelas : IV (Empat) B
Petunjuk : 1. Isilah dengan menandai cek (√ ) dari kotak “Hal yang
diamati”
2. Bacalah keterangan di bawah tabel
NO NAMA SISWA Hal yang diamati
A B C D E F G H
1. A.Munirah √ √ √ √ √
2. Adnan Nur √ √ √ √ √
3. Ahmad Dhani √ √ √ √
4. Ahmad Faqih √ √ √
5. Amirah Lutfiah √ √ √ √ √
6. Andi Bangsawan √ √ √ √ √ √
7. Andi Nurul Aisyah √ √ √
8. Aprial Azka √ √
9. Ariqah Calia √ √ √ √ √
10. Arya √ √ √ √ √ √
11. Auliah Salsabila √ √ √ √ √ √
12. Cicci Nur Amalia √ √ √ √ √
13. Febrianti √ √ √ √
14. Harianti √ √ √ √
15. Islamiyah √ √ √ √
16. Keyla Oktaviani √ √ √ √ √
17. Kynan Afzal √ √ √ √
Lampiran 6
18. Muh.Keyzar √ √ √ √
19. Muh.Akbar √ √ √ √
20. Muh.Alif √ √ √
21 Alif As siddiq √ √ √ √ √
22 Muh.Azlam √ √ √ √
23 Muh.Fadlan √ √ √
24 Muh.Rezky √ √ √
25 Muh.Akbar Malik √ √ √
26 Andi Afifah √ √ √ √ √ √
27 Muh Ali √ √ √ √ √ √
28 Muh Fauzan √ √ √ √ √
29 Muh.Reski Delano √ √ √ √ √ √
30 Muh.Saipul √ √ √ √ √ √ √
31 Muh.Yusnul √ √ √ √ √ √
32 Nur Eka √ √ √ √ √ √
33 Nur Mutfadillah √ √ √ √ √
34
35
Nur Risma
Nur Halisa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
36 St.Atika √ √ √ √ √ √
37 Yulfa Aprilia √ √ √ √ √ √
38 Zakira Nimah √ √ √ √ √
39 Zaskia Regina √ √ √ √ √ √
40 St.Asiyira Iriany √ √ √ √ √ √
Keterangan:
A : Siswa hadir pada saat kegiatan pembelajaran.
B : Siswa memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran.
C : Siswa melakukan kegiatan lain pada saat pembahasan materi pelajaran
(main-main, mengganggu temannya, keluar masuk kelas).
D : Siswa aktif di dalam kelompok belajar.
E : Siswa bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung.
F : Siswa aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
G : Siswa masih perlu bimbingan dalam mencari materi dalam perpustakaan
H : Siswa aktif dalam mengerjakan tugas
Maros,26 Agustus 2019
ZAKIAH FIKRIAH
DAFTAR HADIR MURID KELAS EXPERIMEN
N
O
Nama Jenis
Kelamin
Pretest Pembelajaran Post test
1 2
1 A.Muh.Akmal L √ √ √ √
2 Ahmad Fauzan L √ √ √ √
3 Aldi L √ √ √ √
4 Andi Nabila P √ √ √ √
5 Ferdi Saputra L √ √ √ √
6 Fitra Cahaya P √ √ √ √
7 Ibnu Kasim L √ √ i √
8 Muh.Alif Pratama L √ √ √ √
9 Mitha Angraeni P √ √ √ √
10 Muammar L √ √ √ √
11 Muh.Adnan L √ √ √ √
12 Muh.Aiman L √ √ √ √
13 Muh.Faiz L √ √ √ √
14 Muh.Farhan L √ √ √ √
15 Muh.Isra L √ √ √ √
16 Muh.Rais L √ √ √ √
17 Muh.Syawal L √ √ √ √
18 Muh.Zauqy L √ √ √ √
19 Muh.Maulana L √ √ √ √
20 Muh.Izzah L √ i √ √
21 Natasya julianti P √ √ √ √
Lampiran 7
22 Nur Bintang P √ √ √ √
23 Nurul padiah P √ √ √ √
24 Raffi ahmad H L √ √ √ √
25 Ridwansyah L √ √ √ √
26 Shiren ariqah P √ √ √ √
27 Suci Annisa P √ S √ √
28 Syahrini M P √ √ √ √
29 Syifa Salsabila P √ √ √ √
30 Winda Ayu L P √ √ √ √
31 Yulia Ainun P √ √ √ √
32 Nur Aisyah P √ √ √ √
33 Nur Asmi P √ √ √ √
34 Reski Amelia P √ √ √ √
35 Adnan Syaputra L √ √ √ √
36 Raodatul Jannah P √ √ √ √
37 Aisya Afika P √ √ √ √
DAFTAR HADIR MURID KELAS KONTROL
N
O
Nama Jenis
Kelamin
Pretest Pembelajaran Post test
1 2
1 A.Munirah P √ a √ √
2 Adnan Nur L √ √ √ √
3 Ahmad Dhani L √ √ √ √
4 Ahmad Faqih L √ √ √ √
5 Amirah Lutfiah P √ √ √ √
6 Andi Bangsawan L √ a √ √
7 Andi Nurul Aisyah P √ √ i √
8 Aprial Azka L √ √ √ √
9 Ariqah Calia P √ √ √ √
10 Arya L √ √ √ √
11 Auliah Salsabila P √ √ √ √
12 Cicci Nur Amalia P √ √ √ √
13 Febrianti P √ √ √ √
14 Harianti P √ √ √ √
15 Islamiyah P √ √ √ √
16 Keyla Oktaviani P √ √ √ √
17 Kynan Afzal L √ √ √ √
18 Muh.Keyzar L √ √ √ √
19 Muh.Akbar L √ √ √ √
20 Muh.Alif L √ √ √ √
21 Alif As siddiq L √ √ √ √
Lampiran 8
22 Muh.Azlam L √ √ √ √
23 Muh.Fadlan L √ √ √ √
24 Muh.Rezky L √ √ √ √
25 Muh.Akbar Malik L √ √ √ √
26 Andi Afifah P √ √ √ √
27 Muh Ali L √ √ √ √
28 Muh Fauzan L √ √ √ √
29 Muh.Reski Delano L √ √ √ √
30 Muh.Saipul L √ √ i √
31 Muh.Yusnul L √ √ √ √
32 Nur Eka P √ √ √ √
33 Nur Mutfadillah P √ √ √ √
34 Nur Risma P √ √ √ √
35 Nur Halisa P √ √ √ √
36 St.Atika P √ S √ √
37 Yulfa Aprilia P √ √ √ √
38 Zakira Nimah P √ √ √ √
39 Zaskia Regina P √ √ √ √
40 St.Asiyira Iriany P √ √ √ √
DOKUMENTASI PENELITI
KEGIATAN PRE TEST SISWA KELAS IV A
KEGIATAN POST TEST SISWA KELAS IV A
Lampiran 9
KEGIATAN PRE TEST SISWA KELAS IV B
KEGIATAN POST TEST SISWA KELAS IV B
SISWA DIBERIKAN PERLAKUAN METODE PEMBELAJARAN CARD SORT
SISWA DIBERIKAN PERLAKUAN METODE PEMBELAJARAN CARD SORT
RIWAYAT HIDUP
Zakiah Fikriah, Lahir pada tanggal 1 Desember 1997 di
Wt.Mallawa Kabupaten Maros. Anak pertama dari tiga
bersaudara dari pasangan Bapak Drs.Makmun dan Ibu
Warda,S.Pd. Penulis menempuh jenjang pendidikan sekolah
dasar di SD Inpres 49 Sanggalea Maros pada tahun 2003
sampai tahun 2009.
Penulis melanjutkan pendidikan SMP di SMP IT AL-ISHLAH di Maros ditahun
2009 sampai tahun 2012 dan SMA di MAN 2 MODEL Makassar sampai tahun
2015 dan pada tahun 2015 mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Insya Allah pada tahun 2019
akan menyelesaikan studi sekaligus menyandang gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd).