Post on 13-Apr-2018
i
LAPORAN PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGIGURU-GURU SD GUGUS IX KECAMATAN GIANYAR
Oleh:
I Nyoman Sukarta, S.Pd.,M.Si ( Ketua)NIP. 197602062005011002Made Suarsana, S.Pd. M.Si. (Anggota)NIP. 198302172006041003I Putu Prima Juniartina, S.Pd., M.Pd. (Anggota)NIP. 198806142015041001
Dibiayai dari:Dana DIPA BLU
Universitas Pendidikan GaneshaNomor SP DIPA/042.01.2.400987/2017 tanggal 7 Desember 2016
Sesuai dengan Kontrak PenelitianNomor: 875/UN48.15/PM/2017
JURUSAN ANALIS KIMA - FMIPAUNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA2017
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Hyang Widhi Wasa, karena atas
perkenan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan pengabdian pada masyarakat
yang berjudul “PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
BAGI GURU-GURU SD GUGUS IX KECAMATAN GIANYAR” tepat pada
waktunya.
Kegiatan ini dapat terlaksana berkat bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai
penulisan hasil kegiatan. Untuk hal tersebut, melalui kesempatan ini kami
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1) Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Undiksha atas dana dan sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.
2) Ketua KKG Gugus IX Kecamatan Gianyar atas segala bantuan dan
kerjasamanya.
3) Kepala SD di Gugus IX Kecamatan Gianyar atas kerjasamanya yang baik.
4) Seluruh peserta yaitu guru-guru SD di IX Kecamatan Gianyar atas
partisipasinya untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Demikian juga kepada semua pihak terkait yang telah membantu pelaksanaan
kegiatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, kami mengucapkan terima
kasih.
Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan,
khususnya di SD Gugus IX Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar.
Singaraja, Nopember 2017
Tim Pelaksana
iv
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kegiatan pengabdian ini terinspirasi dari jelas bahwa belum tumbuh kebiasaan
meneliti di kalangan guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar padahal
kemampuan meneliti mutlak diperlukan setiap guru agar dapat mengembangkan
profesional berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Permenneg PAN dan RB No.
16 Tahun 2009. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan dan pendampingan
penelitian tindakan kelas. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya 1) menyusun
pedoman PTK bagi Guru SD, 2) workshop penyusunan proposal PTK, dan 3)
pendampingan penyusunan proposal. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian ini
adalah 1) telah tersusun materi pedoman PTK bagi guru SD, 2) telah terjadi
peningkatan kemampuan guru-guru SD gugus IX Kecamatan Gianyar dalam
menyusun proposal PTK.
v
DAFTAR ISI
Halaman Muka i
Pengesahan Ii
Kata Pengantar iii
Ringakasan Eksekutif Iv
Daftar isi v
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi 1
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Kegiatan 3
1.4. Manfaat Kegiatan 3
BAB II METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran 5
2.2. Metode kegiatan 5
2.3. Kerangka Pemecahan Masalah 5
2.4. Rancangan Evaluasi 6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan 7
3.2. Pembahasan 10
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan 13
4.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. ANALISIS SITUASI
Desa Petak dan Petak Kaja merupakan dua desa dari 20 desa yang ada di
wilayah Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. Kondisi topografi desa berupa
daerah pertanian dan ditopang oleh pariwisata membuat desa ini sangat indah dan
menyejukkan. Ada enam sekolah dasar (SD) negeri yang tersebar di Desa Petak
dan Petak Kaja. Keenam SD tersebut tergabung menjadi satu gugus yaitu Gugus
IX Kecamatan Gianyar. Adapun potensi sumber daya guru pada masing-masing
SD dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Potensi Sumber Daya Guru di Gugus V Kecamatan Kubu
No Nama Sekolah Alamat
Petak
Kajayak
Guru
1. SD Negeri 1 Petak Kaja Br. Mantring 10
2. SD Negeri 2 Petak Kaja Br. Petak 12
3. SD Negeri 3 Petak Kaja Br. Padpadan 11
4. SD Negeri 1 Petak Br. Madangan Kelod 12
5. SD Negeri 2 Petak Br Benawah 11
6. SD Negeri 3 Petak Br. Madangan Kaja 10
Sumber : KKG Gugus IX Kecamatan Gianyar
Guru-guru kelas SD di Desa Petak Kaja seluruhnya tergabung dalam Kelompok
Kerja Guru (KKG) Gugus IX Kecamatan Gianyar. Kepala SD Inti di Gugus IX
secara otomatis akan menjadi ketua KKG di gugus tersebut. Ketua KKG saat ini
adalah Made Santoso, S.Pd.,M.Pd. Beliau adalah kepala SD 1 Petak. Berdasarkan
diskusi dan wawancara dengan beliau ditemukan beberapa hal berikut ini.
1. Belum ada budaya/kebiasaan meneliti yang tumbuh di kalangan guru-guru
SD Gugus IX Kecamatan Gianyar.
2
2. Guru-guru sudah sering mengikuti pelatihan/workshop PTK, namun belum
bisa mereka tindaklanjuti hingga mampu menghasilkan karya penelitian.
3. Guru-guru terkendala kenaikan pangkat/jabatannya dengan
diberlakukannya Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang mempersyaratkan
guru menghasilkan laporan penelitian sebagai unsur publikasi ilmiah
menjadi syarat kenaikan pangkat guru mulai dari IIId ke IVa dan
seterusnya.
Jenis penelitian yang paling relevan untuk dilakukan oleh guru adalah penelitian
tindakan kelas. PTK tidak mengganggu tugas pokok guru dalam melaksanakan
pembelajaran namun malah sebaliknya, dengan ber-PTK malah akan
meningkatkan kinerja guru menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai praktisi
yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan tanpa adanya upaya
perbaikan dan inovasi namun dia bisa menempatkan dirinya sebagai peneliti
dibidangnya. Walaupun tujuan PTK adalah untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran di dalam kelas, namun guru juga dapat memperoleh manfaat yang
lain yaitu disaat guru menuliskan laporannya dalam bentuk karya ilmiah yang
dapat diajukan dalam bentuk angka kredit. Apalagi kenaikan pangkat/jabatan guru
saat ini mempersyarat hal tersebut.
Permasalahan belum terbiasanya guru melakukan penelitian berdampak
pada terhambatnya kenaikan jabatan/pangkat guru-guru. Bentuk-bentuk pelatihan
dan workshop yang diadakan selama ini belum mampu memfasilitasi guru agar
dapat menghasilkan sebuah karya penelitian. Petak Kajayak permasalah muncul
ketika guru mencoba mengaplikasikan materi pelatihan dalam melakukantahapan-
tahapan penelitian. Permasalahan yang terkadang tidak terpecahkan ini
menyebabkan mereka tidak mampu menghasilkan sebuah laporan penelitian.
Untuk itu, dibutuhkan pendampingan terhadap guru-guru dalam melakukan
penelitian sehingga bila mereka menemui kendala dalam melakukan tahapan-
tahapan penelitian, ada pendamping yang bisa memberikan arahan/petunjuk
kepada mereka. Harapannya kegiatan pendampingan bisa mengantarkan guru
untuk menghasilkan sebuah laporan penelitian.
3
1.2. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH
Dari analisis situasi di atas, jelas bahwa belum tumbuh kebiasaan meneliti
di kalangan guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar padahal kemampuan
meneliti mutlak diperlukan setiap guru agar dapat mengembangkan profesional
berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun
2009. Sebenarnya guru-guru telah memiliki pengetahuan tentang metode
penelitian khususnya jenis penelitian tindakan kelas karena seminar,
pelatihan/workshop terkait PTK sudah sering mereka ikuti, namun ketika
mencoba melakukan penelitian, Petak Kajayak permasalahan/pertanyaan baru
muncul dan tak terpecahkan. Oleh karenanya perlu diadakan suatu kegiatan
pendampingan PTK bagi guru-guru sehingga bisa mengantarkan guru untuk
menghasilkan sebuah karya penelitian. Dengan demikian permasalahan yang
dihadapi guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar dapat dirumuskan
sebagai berikut :
”Rendahnya kemampuan guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar
dalam melakukan penelitian tindakan kelas”.
1.3. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini adalah
sebagai berikut.
“Meningkatkan kemampuan guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar
dalam melakukan penelitian tindakan kelas”
1.4. Manfaat Kegiatan
Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan
kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan di Gugus IX
SD Kecamatan Gianyar. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian
masyarakat ini dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Para guru peserta pendampingan, program ini sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
berkualitas serta kemampuan guru dalam melakukan penelitian yang
4
merupakan prasyarat yang mereka butuhkan dalam kenaikan pangkat/jabatan.
2. Pemerintah kabupaten Gianyar, khusunya Dinas pendidikan dan Olah Raga
bahwa program ini akan menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru
sehingga terjadi peningkatan keprofesionalan guru yang berdampak pada
peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan mutu lulusan.
3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang
mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehingga tenaga
dan berbagai potensi yang ada dapat disumPetak Kajagkan kepada kalayak
luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.
5
BAB II
METODE PELAKSANAAN
2.1. Khalayak Sasaran
Pada periode ini sasaran dari kegiatan hanya melibatkan 21 orang guru
yang direkomendasikan oleh Ketua Gugus dan Pengawas Sekolah berdasarkan
pertimPetak Kajagan potensi yang mereka miliki dan kebutuhan guru tersebut
untuk kenaikan jabatan/pangkat.
2.2. Metode Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan yang diawali
dengan workshop penyusunan proposal, bimbingan proposal, bimbingan per
siklus, dan bimbingan penyusunan laporan.
2.3. Kerangka Pemecahan Masalah
Menjawab permasalahan yang disampaikan Ketua Gugus IX SD
Kecamatan Gianyar dan Pengawas SD di Gugus tersebut, berkaitan dengan
belum memadainya kemampuan meneliti di kalangan guru-guru SD Gugus IX
maka adapun kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai
berikut.
(1) Menyusun modul “Pedoman Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru SD”
(2) Ketiga tim pengabdian, yaitu I Nyoman Sukarta, S.Pd., M.Si, I Made
Suarsana, S.Pd, M.Si dan Putu Prima Juniartina, S.Pd.,M.Pd. adalah peneliti
di bidang pendidikan yang sudah berpengalaman dalam melakukan penelitian
sehingga kompetensinya terkait bidang pengabdian yang dilakukan sangat
relevan.
(3) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pendampingan. Kegiatan
pendampingan mencakup kegiatan berikut.
- Workshop penyusunan proposal PTK (1hari)
- Bimbingan Proposal ( 2 kali)
- Bimbingan siklus (3 kali )
- Bimbingan laporan (2 kali)
(4) Melaksanakan pendampingan sesuai jadwal yang ditentukan.
6
Evaluasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program.
2.4. Rancangan Evaluasi
Pendampingan ini dikatakan berhasil jika dari 21 peserta yang menjadi
sasaran pengabdian ini, minimal 6 diantaranya mampu menghasilkan produk
berupa laporan penelitian tindakan kelas.
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pendampingan Penelitian
Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar” dapat
terlaksana dengan baik dengan melibatkan masing-masing 2 orang guru dari 6 SD
Negeri yang ada di Gugus IX Kecamatan Gianyar, dan khusus di SD Negeri 3
Petak Kaja yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan melibatkan semua guru
yang ada di SD tersebut. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada
masyarakat tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.
a. Penyusunan Pedoman PTK bagi Guru SD
Telah dikembangkan pedoman PTK bagi guru SD yang memuat materi
tentang:
i. Pentingnya PTK bagi guru
ii. Pengertian dan karakteristik PTK
iii. Sejarah singkat perkembangan PTK
iv. Pola dasar prosedur PTK
v. Menyusun proposal PTK
vi. Menyusun laporan akhir PTK.
vii. PTK dan Pengembangan Profesionalisme maupun Karir Guru
2. Workshop Penyusunan Proposal PTK
Workshop penyususnan proposal PTK dilaksanakan pada tanggal 22 Juli
2017 dengan mengundang masing-masing 2 orang guru di SD Gugus IX
Kecamatan Gianyar, kecuali di SD 3 Petak Kaja melibatkan semua guru. Ada 6
buah SD di Gugus IX sehingga total peserta yang terlibat sebanyak 20 orang.
Berdasarkan daftar hadir kegiatan. Seluruh peserta yang diundang bisa hadir dan
berpartisipasi dalam kegiatan bahkan atas permintaan ketua gugus ada 1 peserta
tambahan yang minta dilibatkan sebagai peserta. Workshop dilaksanakan di SD
SD N 3 Petak Kaja. Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai berikut.
Tabel 02. Jadwal Pelaksanaan Workshop Penyusunan Proposal
8
Waktu Kegiatan08.00 -08.30 Pembukaan oleh ketua UPTD kecamatan Gianyar08.30 – 10.30 Pemaparan Materi
”Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas bagiGuru SD” Oleh I Nyoman Sukarta, S.Pd.,M.Si dan I MadeSuarsana, S.Pd.,M.Si
10.30-11.30 Diskusi11.30-12.45 Workshop
”Menyusun proposal PTK”12.45 – 13.00 Penutup
Acara dibuka oleh Bapak Drs. I Wayan Suatra Susanta mewakili Kepala
UPTD Dispora Kecamatan Gianyar yang berhalangan hadir. Dalam
sambutannnya beliau menyambut positif dan berterima kasih kepada Undiksha
telah menyasar Guru-guru SD di kecamatan Gianyar untuk kegiatan pengabdian
masyarakat yang sangat bermanfaat bagi para pendidik khususnya guru-guru SD.
Beliau berharap kerjasama ini berlanjut dan juga diperluas untuk gugus / sekolah
yang lain di Kecamatan Gianyar.
Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh
narasumber yaitu Bapak I Nyoman Sukarta, S.Pd.,M.Si dan Bapak I Made
Suarsana, S.Pd.,M.Si. Peserta mengikutinya dengan sangat serius dan penuh
antusias. Gaya penyampaian materi yang lugas dan humoris membuat suasana
workshop sangat baik dan kondusdif. Terlihat keseriusan dan keceriaan para
peserta dalam mengikuti workshop ini. Bapak I Nyoman Sukarta selaku
narasumber juga menggali permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para
guru selama ini dalam ber-PTK. Dari penggalian tersebut terungkap bahwa
kendala utama para guru belum terbiasa mengkaji pembelajaran yang dilakukan
dan menuliskannya secara ilmiah. Wawasan guru terhadap stategi pembelajaran
yang inovatif masih terbatas. Begitu pula rujukan/pustaka yang mendukung untuk
itu masih sangat sedikit yang dimiliki oleh guru/sekolah.
Dalam pemaparan materi, narasumber juga menggunakan sistem tanya
jawab untuk lebih membuat suasana hidup, maka sesi diskusi digabungkan
dengan pemaparan materi workshop PTK. Banyak peserta bertanya dalam kegiata
tersebut diantaranya, Bapak I Wayan Karsana, S.Pd. dari SD N 3 Petak kaja
menanyakan “apa saja hal penting yang harus ada di latar belakang sebuah PTK”,
9
sementara itu Bapak I Wayan Sabar, S.Pd., SD. Dari SD N 2 Petak menanyakan
“bagaimana merumuskan masalah dalah sebuah PTK terutama dalam mata
pelajaran matematika”. Kedua pertanyaan tersebut dijawab oleh Bapak Made
Suarsana, S.Pd., M.Si. dimana sebelum menjawab bliau memberikan kesempatan
kepada peserta workshop untuk menanggapi pertanyan tersebut. Para peserta
merasa mengerti dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, ada
juga pertanyaan dari Bapak I Wayan Murah, S.Pd., guru dari SD N 3 Petak Kaja
menanyakan masalah kajian pustaka apa saja yang harus ada dalam PTK.
Petanyaan ini dijawab oleh narasumber I Nyoman Sukarta, S.Pd., M.Si. Setelah
diberikan penjelasan hal-hal yang harus ada dalam kajian pustaka peserta menjadi
lebih mengerti tentang PTK khususnya bagain kajian pustaka. Selain ketiga
penaya tersebut, ada pula guru dari SDN 1 Petak Ni Nyoman Misi, S.Pd. bertanya
“dalam PTK berapa siklus minimal yang diterapkan”. Pertanyaan ini juga dijawab
oleh narasumber bahwa siklus diterapkan sampai tujuan tercapai, minimal 2
siklus.
Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan workshop penyusunan
proposal PTK. Sesuai dengan format proposal yang diberikan guru bekerja
menyusun proposal perkomponennya. Namun karena terkendala belum
tersedianya sumber rujukan/pustaka di ruang kegiatan, sesi ini selanjut diisi
dengan konsultasi ide/permasalahan yang akan diteliti oleh masing-masing guru.
Guru menyampaikan judul/permasalahan yang akan diangkat, narasumber
memberi masukan dan gambaran kerja yang harus dilakukan guru.
Acara workshop ditutup oleh kepala sekolah SDN 3 Petak kaja Bapak I
dewa Ketut Pradnyan, S.Pd. Pada penutupan juga disampaikan pengumuman
tindak lanjut P2M ini yaitu setiap peserta agar menyusun/ menyempurnakan
proposal PTKnya kemudian dilakukan pendampingan oleh Tim pelaksana P2M
satu minggu kemudian.
3. Penyusunan Proposal dan Umpan Balik
Dari 21 peserta yang mengikuti workshop, ada 11 orang yang menindaklanjuti
sampai pada penyusunan proposal sampai pada batas waktu yang ditentukan yaitu
per tanggal 12 Agustus 2017.
10
Kesebelas proposal tersebut direview. Setelah direviw ada beberapa hal yang
mesti diperhatikan guru demi penyempurnaan proposal pada garis besarnya
sebagai berikut.
a. Latar belakang
Masalah pembelajaran di kelas yang diungkap kurang didukung fakta dan data
yang kuat. Pemilihan tindakan sebagai solusi permasalahan yang ada kadang
kurang ada “benang merah”
b. Rumusan Masalah& tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang masih tidak sesuai dengan masalah yang telah
dirumuskan.
c. Kajian Pustaka
Teori dan penelitian pendukung masih sangat minim dan kajian yang
dilakukan kurang dalam masih nampak seperti “gunting tempel”.
d. Metode Penelitian
Prosedur penelitiannya kurang detail, terutama pada tahapan tindakan. Belum
nampak gambaran yang jelas seperti apa tindakan yang akan dilakukan.
Kelemahan lainnya nampak pada alat dan teknik pengumpulan data serta
analisisnya.
Kesebelas proposal yang telah direview tersebut selanjutnya dikembalikan dan
dilakukan umpan balik dari peserta melalui diskusi yang dilakukan pada tanggal
19 Agustus 2017. Berdasarkan hasil review dan diskusi tersebut selanjutnya
peserta diarahkan agar segera memperbaiki proposalnya dan dilanjutkan dengan
penyusunan instrumen penelitian untuk pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan penelitian disepakati minimal 2 siklus, dan segera setelah penelitian
dilaksanakan diharapkan para peserta menyusun draft laporan paling lambat 28
September 2015.
3.2. Pembahasan
Pada Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat “Pendampingan
Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-guru SD Gugus IX Kecamatan Gianyar” ini
telah berjalan dengan baik. Kegiatan P2M ini secara umum bertujuan untuk
dalam meningkatkan kemampuan guru-guru SD gugus IX Kecamatan Gianyar
11
dalam membuat proposal penelitian khusunya penelitian tindakan kelas. Upaya
untuk meningkatkan kemampuan guru-guru SD segugus IX kecamatan Gianyar
dalam membuat proposal PTK dilaksanakan dengan metode workshop dan
pendampingan pembuatan proposal PTK. Para kepala sekolah SD di Gugus IX
kecamatan Gianyar juga menyambut positif kegiatan pendampingan ini. Hal ini
nampak dari tanggapan mereka ketika tim P2M meminta daftar nama guru yang
direkomendasikan sebagai peserta pendampingan PTK yang diprioritaskan
berdasarkan kompetensi dan kebutuhan karir guru. Dari 12 orang yang semula
disasar bertambah menjadi 20 orang karena permintaan khusus dari kapala
sekolah SD 3 Petak kaja untuk mengikutkan semua guru-guru yang ada di SD
tersebut.
Kegiatan inti dari P2M ini dimulai dari kegiatan workshop penyusunan
proposal Penelitian tindakan Kelas. Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama
sehari bagi guru-guru untuk menyusun proposal PTK. Guru-guru yang mengikuti
kegiatan workshop sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Para mengikuti dan
menyimak pemaparan materi dari narasumber dengan baik, mereka aktif bertanya
pada sesi diskusi sehingga pemahaman mereka tentang penyusunan porposal PTK
meningkat. Produk yang diharapakan dari workshop ini adalah masing-masing
guru mempunyai draft proposal PTK. Namun, karena keterbatasan waktu dan
keterbatasan referensi yang dimiliki oleh para guru, masih ada beberapa guru
yang belum tuntas dalam menysusn sebuah draft proposal PTK. Oleh karenanya
mereka diberikan kesempatan untuk menyelesaiakan proposalnya di rumah
masing-masing dan dikumpulkan kembali ke tim P2m untuk selanjutnya direview
dan diberikan pendampingian.
Hingga batas waktu yang ditentukan, dari 20 peserta workshop hanya 12
orang guru yang mengumpulkan proposal untuk direview tim P2M. setelah
melakukan konfirmasi, diperoleh informasi bahwa guru-guru yang belum
mengumpulkan sekolahnya sedang menghadapi kegiatan-kegiatan lain yang
menyita waktu para guru yang bersangkutan sehingga guru-guru mereka
mendapat tugas tambahan untuk kegiatan tersebut. Dengan demikian ada 60%
peserta telah berhasil menyusun proposal PTK. Proposal yang ada selanjutnya
direview dan diperoleh bahwa secara umum proposal yang disusun guru layak
12
untuk dilanjutkan ke penelitian dengan melakukan beberapa perbaikan. Guru-guru
melakukan perbaikan serta menyiapkan instrumen penelitian sebelum pelaksanaan
penelitian. Secara umum setelah diberikan pendampingan, proposal PTK yang
dibuat oleh para guru SD di gugus IX Kecamatan Gianyar mengalami
peningkatan dan siap untuk dilaksanakan penelitian.
Setelah kegiatan P2M pendampingan pembuatan proposal PTK bagi guru-
guru SD se gugus IX kecamatan gianyar selesai, ada beberapa saran dan
permintaan yang disampaikan oleh guru peserta kegiatan P2M. Saran dan
permintaan tersebut antara lain, kalau memungkinkan pihak Undikhsa terus bisa
memberikan pelatiahan penulisan proposal dan Pelaksanaan PTK digugus IX
secara berkesinambungan karena hal ini sangat penting bagi para guru untuk
meningkatakan profesionalismenya sebagai seorang guru. Selain itu, Bapak
Wayan karsana, S.Pd. memohon kalau bisa diberikan pelatiahan penulisan artikel
pada Jurnal Ilmiah karena mereka sangat memerlukan hal tersebut dalam
pengusulan kenaikan pangkat mereka.
13
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1. Simpulan
Simpulan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah “kemampuan
guru-guru SD gugus IX Kecamatan Gianyar dalam menyusun proposal PTK telah
meningkat, namun demikian pendampingan dan bimbingan dari Undiksha masih
sangat mereka harapakan untuk meningkatkan kemampuan para guru dalam
membuat penelitian dan penulisan artikel pada jurnal ilmiah.
4.2. Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari hasil kegiatan P2M, sebagai
berikut.
i. Keinginan yang tinggi dari guru-guru untuk melakukan penelitian harus
diimbangi dengan usaha massive dari mereka dalam upayanya menyusun
proposal, melaksanakan penelitian maupun penyusunan laporan. Walaupun
tidak bisa dipungkiri beban mengajar guru cukup tinggi belum ditambah
pemberian tugas tambahan dari atasan. Dalam hal ini dituntut daya juang dan
semangat berpenelitian yang tinggi dari guru untuk bisa mengasilkan sebuah
produk penelitian.
ii. KKG Gugus IX Kecamatan Gianyar yang selama telah menjadi ajang
pertemuan rutin para guru untuk membahas segala permasalahan di sekolah
agar makin diberdayakan lagi untuk mengungkap permasalahan-
permasalahan yang dihadapi guru dalam melakukan penelitian khususnya
PTK.
14
DAFTAR PUSTAKA
------------. 1999. Quantum Bussines. Petak Kajadung: Kaifa.
________. 2007. Permendiknas No 20 tentang Standar Penilaian.
________, (1998), Learning to Teach, The Mc.Graw-Hill Companies.
Anderson, Lorin W. (2003). Classroom assessment, enhancing the quality ofteacher decision making. Marwah: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.
Anderson, O.W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A taxonomy for learning, teaching,and assessing. New York:
Ardiana, Leo Idra, 2001. Pembelajaran Kontekstual. Makalah.
Arends, Richard I. 2002. Classroom Management. New York: McGrawhill BookCo.
Arends, Richard I, (1997), Classroom Instruction and Management, TheMc.Graw-Hill Companies.
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Azman, N. (1984). Himpunan Soal-soal dan Pembahasan, Matematika Lengkapuntuk SMA. Surabaya: Sinar Wijaya.
B. Johnson, Elaine, (2006), Contextual Teaching & Learning, terj. Ibnu Setiawan,Petak Kajadung:MLC.
Bailey, D. Kenneth. 1982. Methods of Social Research (second edition). NewYork. The Free Press.
Petak Kajadura, A., & cervone, D. (1986). Social Foundation of thought andAction. Englewood Cliffs, NJ: prientice Hall
Brown, D.H. 2004. Language Assessment: Principles and Classroom Practices.White Plains, NY: Pearson Education, Inc.
Brown, H. Douglas. 1987. Principles of Language Learning and Teaching. NewJersey: Prentice-Hall.
Bruner, J.S. (1962). The Process of Education. Cambridge, MA: HarvardUniversity Press
Chapin, S. H. et al. (1999). Middle Grades Math Tools for Success Course 1.Englewood Cliffs, New Jersey: Pretice Hall.
15
Chapin, S. H. et al. (1999). Middle Grades Math Tools for Success Course 2.Englewood Cliffs, New Jersey: Pretice Hall.
Chapin, S. H. et al. (1999). Middle Grades Math Tools for Success Course 3.Englewood Cliffs, New Jersey: Pretice Hall.
Cohen, Louis and Lawrence Manion. 1990. Research Methods in Education (thirdedition). London: Routledge.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Daiman, E. (1994). Penuntun Belajar Matematika 1. Petak Kajadung: GanecaExact.
Davies, Ivor K. 1986. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.
De Porter, Bobbi dkk. 1999. Quantum Learning. Petak Kajadung: Kaifa.
Degeng, I Nyoman Sudana. 1998. Teori Pembelajaran 2: Terapan. ProgramMagister Manajemen Pendidikan Universitas Terbuka.
Depdikbud. 1993. Kurikulum Bahasa Indonesia di MA/MA. Jakarta: Depdikbud.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyususnan Instrumen Tes dan Nontes.Yogyakarta: Mitra Cendekia
Donovan, M.Suzanne, (2005), How Student Learn Science in The Classroom,Washington DC: National Research Council.
Dryden, Gordon dan Vos, Jeanette. Revolusi Cara Belajar (bagian I dan II).Petak Kajadung: Kaifa.
Fairclough, Norman. 1995. Kesadaran Bahasa Kritis (terj. Hartoyo). Semarang:IKIP Semarang Press.
Fakih, Mansur, dkk. 2001. Pendidikan Popular, MemPetak Kajagun KesadaranKritis. Jogyakarta: Insist dan Read Book.
Foster, B., & Harlin. (2004). 1001 Plus Soal dan Pembahasan Matematika.Jakarta: Erlangga.
Fraenkel, Jack R and Norman E Wallen. 2011. How to Design and EvaluateResearch in Education. New York: McGraw-Hill High Education.
Gardner, Howard. 2003. Kecerdasan Majemuk. Batam: Interaksara.
Gie, T. L. (1999). Filsafat Matematika. Jakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Gie, T. L. (2004). Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty.
16
Hall, H. S., & Stevens, F. H. (1951). A School Geometry, Part I - VI . London:Macmillan and Co. Ltd.
Heinich, R., et al. 1996. Instructional Media and Technology for Learning. NewJersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.
Hopkins, David. (1993). A Teacher’s Guide to Classroom Research.Buckingham: Open University.
Indartii, & Listiani. (2011). Eksplorasi Program Pengolah Angka Sebagai MediaPembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: P4TK Matematika.
Iswadji, D. dkk. (1995). Geometri Ruang, Modul UT 1-9. Jakarta: PenerbitUniversitas Terbuka.
Johnson D.W. dan Johnson R.T. (2002). Meaningful assessment. Boston: Allynand Bacon.
Johnson, Elaine B. 2002. Contextual Teaching and Learning. California: CorwinPress, Inc.
Junaedi, D. dkk. (1999). Penuntun Belajar Matematika untuk SLTP Kleas I. PetakKajadung: Penerbit Mizan.
Kanginan, M. (2004). Matematika untuk SMA Kelas I Semester 2. PetakKajadung: Grafindo Media Pratama.
Kaufman, R. & Thomas, S. (1980). Evaluation without fear. New York:NewViewpoints.
Kemmis, Stephen & Mc Taggart, Robin (1992). The Action Research Planner.Victoria: Deakin University Press.
Kemp, J.E., G.R. Morrison, M.R. Ross. 1991. Designing Effective Instruction.New York: Macmillan College Publishing Company.
Kusrini, dkk. (2003). Matematika Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kelas 1.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Kusrini, dkk. (2004). Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas IX, BukuSiswa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat.
Kusrini, Masriyah, & Wintarti, A. (2005). Mari Belajar Matematika Untuk SMPdan MTs Kelas VII. Surabaya: Penerbit SIC.
Lappan, Fey, Fitsgerald, Friel, & Philips. (2002). Connected Mathematics : Say ItWith Symbols. Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall.
17
Lappan, G. et al. (2001). Say It with Symbols. Englewood Cliffs, New Jersey:Prentice Hall.
Lechensky, W. D. et al. (1997). Pre-Algebra An Integrated Transition to Algebraand Geometry. Englewood Cliffs, New York: Glencoe/Mc Graw Hill.
Lee Peng-Yee, et al. (1992). Mathematics 1. Singapore: Shinglee.
Lee, W. W., & Diana, L. (2004). Multimedia-Based Instructional Design. SanFrancisco: Pfeiffer.
Marfuah, & Indarti. (2010). Penggunaan Internet dalam PembelajaranMatematika di SMP. Yogyakarta: P4TK Matematika.
Martono, K. (1992). Kalkulus Seri 8: Penggunaan Integral Tentu. PetakKajadung: ITB.
Mettetal, Gwyn.”The What, Why, and How of Classroom Action Research,JoSoTL Volume 2 Number 1, 2001. Pp
NabaPetak Kaja, M. (1988). Pengantar Matematika untuk Ilmu Ekonomi. Jakarta:Erlangga.
National Research Council (2000). The assessment of science meets the science ofassessment. Washington, D.C.: National Academy Press. Diambil pada tanggal27 September 2002 dari http://www.nap.edu
Nur, M. dan Wikandari, P.R. 2000. Pengajaran Berpusat kepada Siswadan Pendekatan Konstruktivistik dalam Pengajaran. Surabaya: Universitas NegeriSurabaya
Nur, Mochamad, (2001). Penelitian Tindakan Kelas. Kumpulan Makalah TeoriPembelajaran MIPA. Surabaya: PSMS Universitas Negeri Surabaya.
Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Nurhadi, Buhan Yasin, Agus. 2004. Pembelajaran Kontekstual (ContextualTeaching And Learning (CTL)) Dan Penerapannya Dalam KBK. Malang : UMPRESS.
Panasuk, R. M., & Horton, L. B. (2012). Integrating History of Mathematics intoCurriculum: What are the chances and constraints? International ElectronicJournal of Mathematics Education (IEJME) , 7 (1), 3 - 20.
Phillips, J.J. (1991). Handbook of evaluation and measurement methods. Houston:Gulf Publishing Company.
18
Pribadi, Benny Agus dan Dewi Padmo Putri. 2001. Ragam Media dalamPembelajaran. Proyek PengemPetak Kajagan Universitas Terbuka DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan PengemPetak Kajagan DepartemenPendidikan Nasional, 2006. Model Penilaian Kelas KTSP SMP/MTs.
Roberts, F. S. (1984). Applied Combinatorics. Englewood Cliffs, New Jersey:Prentice-Hall Inc.
Rooijakkers, 1982. Mengajar dengan Sukses. Jakarta: Gramedia.
Sadiman, Arief S., dkk. 2008. Media Pendidikan: Pengertian, PengemPetakKajagan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Saekhan, Muchith, 2008, Pembelajaran Kontekstual, Semarang: Rasail
SilaPetak Kaja, P. (1986). Calculus and Geometry Analytic (G. B. Thomas,Trans). Jakarta: Erlangga.
SilaPetak Kaja, P., & Susila, I. N. (1991). Elementary Linear Algebra (H. Anton,Trans). Jakarta: Erlangga.
Silberman, Melvin L. 2004. Active Learning. Petak Kajadung: Nusa Media.
Sindhunata (ed.). 2000. Membuka Masa Depan Anak-Anak Kita, MencariKurikulum Pendidikan Abad XXI. Jogyakarta: Kanisius.
Sobel, M. A., & Maletsitasky, E. M. (2002). Mengajar Matematika: Sebuah BukuSumber dan Alat Peraga, Aktivitas, dan Strategy. Jakarta: Erlangga.
Soedjadi, R. (2000). Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: KonstatasiKeadaan Masa Kiini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Direktorat JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Soekamto, Toeti. 1993. Perancangan dan PengemPetak Kajagan SistemInstruksional. Jakarta: Intermedia.Spiegel, R. M. (1981). Statistics, Schaum's Outline Series. Singapore: McGrawHill.
Stufflebeam, D.L. dan Shinkfield, A.J. (1985). Systematic evaluation. Boston:Kluwer-Nijhoff Publishing.
Sucipto, E. (1987). Engineering Mathematics (K. A. Stroud, Trans). Jakarta:Erlangga.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Petak Kajadung:Sinar Baru Algesindo.
19
Suherman, M. (1986). Geometri Analitik Datar. Modul UT 1 - 6. Jakarta:Penerbit: Karunika .
Suriasumantri, J. S. (2003). Ilmu dalam Prespektif. Jakarta: Yayasan OborIndonesia.
Susila, I. N. (1991). Calculus and Analytic Geometry (E. J. Purcell, Trans.).Jakarta: Erlangga.
Suyatno dan SuPetak Kajadiyah, Heny. 2002. Metode Pembelajaran. Jakarta:Modul Pelatihan Guru Terintegrasi Berbasis Kompetensi.
Tierney, R.J., M.A. Carter, dan L.E. Desai. 1991. Portfolio Assessment in theReading-Writing Classroom. Norwood, MA: Christopher-Gordon.
Tim Pelatih Proyek PGSM, (1999). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom ActionResearch). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.Proyek PengemPetak Kajagan Guru Sekolah Menengah (Secondary SchoolTeacher Development Project) IBRD Loan No. 3979-Ind.
Tuckman, Bruce W. 1975. Measuring Educational Outcomes: Fundamentals ofTesting. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan DosenWalpole, R. E. (1983). Elementary Statisticak Concepts. New York: MacmillanPublishing Co. Inc.
Walpole, R. E., & Myers, R. H. (1983). Probability and Statistics for Engineersand Scientists. New York: Macmillan Publishing Co.
Wardani, I.G.A.K, Wilhardit, K. & Nasution, N. 2004. Penelitian Tindkaan Kelas.Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wirodikromo, S. (2002). Matematika untuk SMA, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
20