Pencegahan Infeksi Di Ruang Bayi

Post on 20-Dec-2015

79 views 23 download

description

PENCEGAHAN INFEKSI RUANG BAYI

Transcript of Pencegahan Infeksi Di Ruang Bayi

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Ruang Bayi

Pendahuluan

Pada tahun 2000 Al Varado menyebutkan bahwa angka infeksi nosokomial di RS mengalami peningkatan sekitar 9 % ( variasi 3 – 21 % ) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh RS di dunia.

Jumlah ini ditunjang dengan adanya hasil dari survey point prevalensi dari 11 RS di DKI Jakarta yang dilakukan oleh Perdalin jaya dan RS Infeksi Dr. Sulianti Suroso pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi nosokomial untuk ILO 18,9 %, IADP 26,4 %, infeksi saluran nafas 15,5 % serta infeksi lainya 32,1%.

Definisi• Infeksi yang terjadi selama proses perawatan di

rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lainnya, dimana pasien pada saat masuk tidak ada infeksi atau tidak sedang dalam masa inkubasi, termasuk infeksi yang muncul setelah pasien pulang dari perawatan, juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan kesehatan (WHO, 2007)

RantaiInfeksi

Respon tubuh terhadap Inflamasi

1. Sakit/ nyeri ( Dolor )2. Panas ( Calor )3. Kemerahan ( Rubor )4. Pembengkakan ( Tumor )5. Gangguan fungsi ( Functio laesa )

Transmisi Infeksi

• Transmisi kontak• Transmisi droplet• Transmisi airbone• Transmisi darah• Vehicle• Vector

Faktor yang berperan terhadap terjadinya Infeksi pada neonatus

• Imaturitas sistem imun terutama pada bayi prematur (imunodefisiensi relatif)

• Memerlukan prosedur dan peralatan invasif : intubasi, kateterisasi, intravaskuler merusak barrier dan mukosa tubuh

• Perlindungan flora endogen masih terbatas• Fungsi barier kulit menurun• Kapasitas yang tidak sesuai dengan jumlah staff• Paparan antibiotik spektrum luas• Ketidakpahaman dalam pengendalian infeksi

Mengapa pengendalian infeksi penting ??

Masih menjadi masalah utama hampir di semua RS

• Menurunkan lama rawat

• Menurunkan biaya yang dikeluarkan

• Menurunkan angka morbiditas

• Menurunkan angka mortalitas

Solusi pengendalian infeksi

1. Memutus mata rantai organisme Disiplin cuci tangan yang benar sesuai

prosedur Peduli membersihkan lingkungan Membersihkan inkubator dan

peralatannya Desinfeksi Sterilisasi Mikrobiologi surveilans Cohorting n (pegelompokan)

Solusi...

2. Memutus mata rantai dari cara penularan Pengendalian infeksi pada saat

persalinan (di ruang bersalin/ OK) Teknik aseptik Meningkatkan teknik dan

kemampuan(prosedur invasif) ASI (memerah, menyimpan,

mengemas dan membawa) Jarak antara inkubator (3 meter)

Solusi..

3. Mengurangi kerentanan bayi Memberikan ASI segera (menyusui) Menggunakan perawatan metoda

kangguru untuk membangun imunitas Menggunakan antibiotik yang sesuai

kebutuhan/ rasional untuk menghindari resistensi

Pencegahan kelahiran prematur Perawatan kulit bayi Hindari tindakan yang invasif dalam waktu

yang lama

Klasifikasi penyebab infeksi neonatus di RSKamar bersalin dan OK1. Pada waktu pemotongan dan perawatan tali pusat2. Pada waktu resusitasi

Ruangan perawatan neonatus1. Terkontaminasi alat, penghisap lendir2. Terkontaminasi dari personel3. Terkontaminasi dari bayi baru lahir yang kontagius4. Bekas luka pengambilan darah5. Bekas luka suntik6. Pemasangan infus/sonde7. Dari susu formula, air minum, mandi8. Masalah lingkungan neonatus9. Ruang rawat gabung 10. Terkontaminasi pengunjung11. Masalah lingkungan

Gejala klinis dari neonatus tidak khas (tidak selalu spesifik)

 Lemah (letargi)/gelisah (iritabel)/hipotonis/hipertonia

Malas minum/kembung/muntah/diare Suhu normal, panas > 37’5°C atau bahkan

hipotermi Ikterus sampai bilirubinemia Kulit pucat/ptechie/ras/pustule Kejang/ubun-ubun menonjol/nangis melengking Apnu/takipnu/sianosis/retraksi/merintih Berdebar-debar/aritmia Hepatomegali/splenomegali

Pemakaian jalur IV

• Menggunakan teknik aseptik• TIDAK menggunakan jarum dan spuit secara

berulang• Menggunakan cairan dan set infus hanya untuk

1 pasien dan tidak digunakan ulang• Gunakan obat obatan single dose• Obat obatan dengan multi dose perhatikan

sterilitas• Pastikan set infus diganti setiap 72 jam dan

diganti 24 jam apabila sudah transfusi dan pemberian lemak

Semoga Bermanfaat