PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

36
..KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN.. DEWI FARIDA .,SST

Transcript of PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Page 1: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

..KETERAMPILAN DASAR

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN..

DEWI FARIDA .,SST

Page 2: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Page 3: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

PENCEGAHAN INFEKSI

Prinsip pencegahan infeksi

Pemrosesan alat

Penanganan pembuangan sampah

Page 4: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

INFEKSI adalah Berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik

Pencegahan Infeksi adalah Mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasien yang berisiko infeksi.

DEFINISI

Page 5: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

INFEKSI :• Manusia host / penjamu• Penyakit agent

• Transmisi kuman adalah :Proses masuknya kuman ke dalam penjamu sehingga timbul radang / penyakit

Page 6: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Cara penularan infeksi :

1. KontakLangsung, tidak langsung.

2. UdaraDebu, kulit lepas

3. Alatcairan tubuh; Darah, makanan,

4. Vektor / seranggaNyamuk, lalat

Page 7: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

• Adalah:Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )

PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Page 8: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Tujuan tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan kesehatan :

1. Meminimalkan infeksi yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur).

2. Menurunkan resiko Memberikan perlindungan terhadap klien, nakes dari penularan penyakit yang mengancam jiwa (hepatitis danHIV/AIDS).

Page 9: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

6 komponen proses terjadinya penyakit :

1. Reservoir2. Penyebab penyakit3. Jalan masuk4. Cara keluarnya penyebab penyakit

dari host5. Kepekaan penjamu

Page 10: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Tindakan pencegahan penyakit :

1. Cuci tangan2. Memakai sarung tangan3. Memakai perlengkapan pelindung4. Menggunakan tehnik aseptik5. Memproses alat bekas pakai6. Menangani peralatan tajam dengan

aman7. Menjaga kebersihan dan kerapihan

lingkungan serta pembuangan sampah secara benar

Page 11: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Tugas:

Carilah pengertian dari:1. Asepsis2. Antisepsis3. Dekontaminasi4. Mencuci dan membilas5. Disinfeksi6. Disinfeksi tingkat tinggi (DTT)7. Sterilisasi

Page 12: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

See U…..

tHanK`s 4 Ur AttEnTions………..

Page 13: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

CUCI TANGAN : aspek yang paling penting

Ada 2 kategori organisme yang ada di

1. Organisme residen ( flora normal )S. aureus, diphteroids ( tidak hilang secara permanen )

2. Organisme transienKarena kontak, contoh : E. Colli (mudah dihilangkan dengan cuci tangan efektif)

Page 14: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Mengapa kita perlu mencuci tangan :• Penanganan pasien dengan kontak tangan• Kontaminasi flora normal pasien kontak

perubahan flora normal patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci tangan :

• Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan air mengalir

• Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )

Page 15: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Kapan kita harus mencuci tangan :Sebelum dan sesudah melakukan

tindakanSetelah kontak dengan cairan tubuhSetelah memegang alat yang

terkontaminasi ( jarum, cucian )Sebelum dan sesudah kontak dengan

pasien di ruang isolasiSetelah menggunakan kamar mandiSebelum melayani makan dan

minumPada saat akan tugas dan akhir

tugas

Page 16: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
Page 17: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

PELINDUNG DIRI1. Cuci tangan2. Pemakaian sarung tangan Sarung tangan steril Sarung tangan DTT Sarung tangan bersih Sarung tangan rumah tangga

3. Pemakaian masker4. Pemakaian gaun Steril kamar bedah Non Steril ICU, kamr bayi, KB Skort Celemek plastik

5. Pemakaian kacamata pelindung6. Pemakaian sepatu boot / sepatu tertutup7. Kap8. Duk

Page 18: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi

Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan barang-barang yang lain)

Page 19: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

ANTISEPSIS Proses menurunkan jumlah mikroorganisme

pada kulit, selaput lendir atau jaringan tubuh lainnya dengan menggunakan bahan antimikrobial (antiseptik)

Page 20: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

KRITERIA PEMILIHAN ANTISEPTIK :

1. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas gram positif. Negatif, Tb, fungi, endospora)

2. Efektivitas3. Kecepatan aktivitas awal4. Efek residu

Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan

5. Tidak mengakibatkan iritasi kulit6. Tidak menyebabkan alergi7. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.

Page 21: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Contoh larutan antiseptik :• Alkohol (60%- 90%)• Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)

contoh : Hibiscrub, Hibitane • Klorheksidin Glukonat (2%)

Contoh : Savlon• Heksaklorofen (3%)

Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa vagina

• Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir

• Iodofor (7,5-10%)Contoh : Betadine

• Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Contoh : Yodium tinktur

• Triklosan (0,2-2%)

Page 22: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Mikroorganisme :• Agen penyebab infeksi• Termasuk didalamnya :bakteri, virus, fungi,

parasit• Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri

dibagi menjadi 3 kategori :1. Vegetatif contoh : stafilokokus2. Mikobakteria, contoh : tuberkolosis3. Endospora, contoh : tetanus• Endospora paling sulit dibunuh disebabkan

oleh lapisan pelindungnya

Page 23: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

SterilisasiTindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia atau radiasi

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :Tindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua mikroorganisme kecuali endospora bakteri pada benda mati dengan cara merebus, mengukus atau penggunaan desinfektan kimiawi

Page 24: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

DESINFEKTAN :Adalah bahan kimia yang membunuh atau

menginaktivasi mikroorganismeContoh larutan desinfektan :

Klorin pemutih 0,5%untuk dekontaminasi permukaan yang lebar

Klorin 0,1%Untuk DTT kimia

Glutaraldehida 2%mahal harganya biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia

Fenol, klorin tidak digunakan untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir

Page 25: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

DEKONTAMINASI : Proses yang membuat objek mati lebih

aman ditangani staf sebelum dibersihkan (menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)

Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar darah atau cairan tubuh

PEMBERSIHAN (Mencuci dan membilas) : Tindakan yang dilakukan untuk

menghilangkan semua darah, cairan, tubuh, benda asing dari kulit atau instrumen.

Page 26: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

DEKONTAMINASIRendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILASGunakan deterjen dan sikat

Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih Metode alternatif Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI

106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam

121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit

30 menit jikaTerbungkus20 menit jika Tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKANPeralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat

tinggiSampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka

Page 27: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

STERILISASI :1. STERILISASI UAP 121 ˚C , tekanan pada 106 kPa 20 ' untuk alat tidak terbungkus 30 ' untuk alat yang dibungkus2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN) 170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai

setelah suhu yang diinginkan tercapai 160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum) selama 2

jam3. STERILISASI KIMIA Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-

kurangnya 10 jam Formaldehid 8 %, direndam 24 jam Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali

atau sebelum disimpan

Page 28: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :1. DTT dengan merebus Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih Merebus 20‘ dalam panci tertutup Seluruh alat harus terendam Jangan menambah alat apapun ke air mendidih Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah

tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal 1 minggu

2. DTT dengan mengukus Selalu kukus 20‘ dalam kukusan Kecilkan api sehingga air tetap mendidih Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap Jangan pakai lebih dari 3 panci uap Keringkan dalam kontainer DTT

Page 29: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

3. DTT dengan kimia :Desinfektan kimia untuk DTT klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid

2%Langkah-langkah DTT Kimia :DEkontaminasi Cuci+bilas keringkanRendam semua alat dalam larutan

desinfektan selama 20‘Bilas dengan air yang telah direbus dan

dikeringkan di udara Segera dipakai atau disimpan dalam

kontainer yang kering dan telah di DTT

Page 30: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN :• Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat – 1

% larutan yang diinginkan

• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9 0,5%

• Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) kedalam 1 bagian larutan klorin konsentrat

• Terdapat rumus 9 : 1 Air : Klorin

Contoh soal :1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter

Page 31: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Jawab :1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc

10Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc

10 500 cc

2. 1 liter = 1000 ccAir = 9 x 1000 cc = 900 cc

10Klorin= 1 x 1000 cc = 100 cc

10 1000 cc

Page 32: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH

Tujuan :Melindungi petugas pembuangan sampah

dari perlukaanMelindungi penyebaran infeksi terhadap

para petugas kesehatanMencegah penularan infeksi terhadap para

petugas kesehatanMencegah penularan infeksi pada

masyarakat sekitarnyaMembuang bahanbahan berbahaya (bahan

toksik dan radioaktif) dengan aman

Page 33: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

Sampah medis terbagi 2 :1. Tidak terkontaminasi Tidak memberikan resiko infeksi Contoh : kertas, kardus, botol, wadah

plastik yang digunakan didalam klinik Dapat dibuang ditempat sampah umum2. Terkontaminasi Membawa mikroorganisme yang

mempunyai potensi menularkan infeksi kepada orang yang kontak baik nakes maupun masyarakat

Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa, kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja, nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai (jarum suntik, pisau)

Page 34: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan

Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau botol yang mengandung obat kadaluwarsa, vaksin, reagen desinfektan)

Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk kemoterapi)

Sampah yang mengandung logam berat (misal air raksa dari termometer yang pecah, bahan bekas gigi,dll)

Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang dapat meledak bila dibakar.

Page 35: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

SAMPAH KERING SAMPAH BASAHJarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain,

Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta,

bagian janin

DIBAKAR DALAM Dirumah sakit INSINERATOR dikumpulkan

dalam wadah terpisah

Abunya (berisi gelas / benda Dibuang dalam lubang

Yang tidak terbakar) ditanam yang dalam dan tertutup

Dalam lubang tertutup

Page 36: PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

PENGGUNAAN PERAALATAN TAJAM SECARA AMAN Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak

tertusuk jarum secara tidak sengaja Jangan menutup kembali, memelengkungkan,

mematahkan atau melepaskan jarum yang akan dibuang

Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator

Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dengan penutupnya menggunakan tehnik satu tangan (one hand tehnik) lalu ditanam dalam tanah.

Tempat sampah hitam sampah tidak kontaminasi

Tempat sampah kuning sampah terkontaminasi