Penatalaksanaan gangguan jiwa

Post on 23-Jun-2015

467 views 3 download

description

Penatalaksanaan gangguan jiwa

Transcript of Penatalaksanaan gangguan jiwa

Penatalaksanaan Gangguan Jiwa

Qurotul A’yun,S.Kep.,Ns

Prinsip Eklektik-Holistik

Eklektif : Pendekatan scr rinci & selektif thd hal yg sangat diperlukan

Holistik : Manusia sebagai kesatuan utuh, tak bisa dipisahkan

Mns terdiri 3 aspek, organobiologis,psikologis-edukatif, sosial-kultural----- etiologi & landasan terapi

Teknik isolasi

Teknik fiksasi

Psikofarmaka

ECT

Electroconvulsive Therapy (kejut listrik)

Electroconvulsive therapy (ECT) adalah salah satu metode dalam psikiatri untuk menangani pasien dengan penyakit-penyakit tertentu yang berhubungan dengan mental atau gejala emosional.

Sejarah

ECT telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, namun tetap salah satu perawatan paling kontroversial yang digunakan dalam psikiatri Meskipun psikiater paling mendukung penggunaannya, tetapi masih banyak orang yang tidak setuju dengan terapi ini.

Proses

 Pasien dibaringkan di sebuah ranjang dan diikat dengan tujuan saat pasien dikejutkan dengan listrik tidak menimbulkan cereda fisik. Lidah pasien di beri penyangga adar pasien tidak mengigit lidahnya sendiri. 

ada sekitar 6 sampai 12 perawat, untuk keamanan pasien.

ECT di pasangkan di kepala dan ditur voltnya, sesuai dengan kebutuhan.

Pasien akan mendapat kejutan listrik selama beberapa detik, namun efeknya akan berlangsung lama (sekitar satu sampai dua jam), tubuh pasien akan mengalami kejang beberapa kali (efek listrik yang masih ada di tubuhnya)

Resiko dan Efek samping

  ECT tidak lebih berbahaya dari pada operasi kecil di bawah anestesi umum, yang memiliki tingkat kematian sekitar 1 dalam 10.000.

Ini dilakukan di bawah asuhan konsultan atau spesialis anestesi, yang mengelola anestesi umum dan memantau pasien selama prosedur.

Pasien akan kehilangan memori jangka pendeknya, namun pasien bisa mengingat kembali beberapa waktu kemuadian.

Beberapa orang menderita sakit kepala dan nyeri otot langsung setelah perlakuan dan ini merespon dengan baik untuk obat penghilang rasa sakit umum, seperti parasetamol.

Jumlah listrik diterapkan pada kulit kepala dan jumlah yang lebih rendah yang mencapai otak terlalu kecil untuk menyebabkan kerusakan otak abadi.

American Psychiatric Association, telah menyimpulkan bahwa tidak ada bukti bahwa ECT menyebabkan kerusakan otak struktural.

Kejang ditimbulkan oleh kejutan listrik penyebab utama kematian neuron . Orang yang menderita epilepsi dan telah sesuai spontan (dalam kondisi yang

jauh lebih sedikit hati-hati dikendalikan) tidak mengalami kerusakan otak berlangsung kecuali sesuai yang berkepanjangan. 

Ugo Cerletti dan Lucio Bini pada tahun 1930. 

MEKANISME KERJA

ECT bertujuan untuk menginduksi suatu kejang klonik yang dapat memberi efek terapi (therapeutic clonic seizure) setidaknya selama 15 detik. Kejang yang dimaksud adalah suatu kejang dimana seseorang kehilangan kesadarannya dan mengalami rejatan. Tentang mekanisme pasti dari kerja ECT sampai saat ini masih belum dapat dijelaskan dengan memuaskan. Namun beberapa penelitian menunjukkan kalau ECT dapat meningkatkan kadar serum brain-derived neurotrophic factor (BDNF) pada pasien depresi yang tidak responsif terhadap terapi farmakologis.

INDIKASI

ECT ditujukan bagi pasien gangguan jiwa baik itu schizoprenia maupun depresi berat (terutama dengan risiko bunuh diri) yang tidak berespon terhadap terapi farmakologis dengan dosis efektif tinggi dan psikoterapi. Namun diperlukan pertimbangan khusus jika ingin melakukan ECT bagi ibu hamil, anak-anak dan lansia karena terkait dengan efek samping yang mungkin di timbulkannya.

KONTRA INDIKASI

Absolut : Infark myocard, CVE, massa intracranial

Relatif : Angina tidak terkontrol, Gagal jantung kongestif, Osteoporosis berat, fraktur tulang besar, glaukoma, retinal detachment

Terimakasih