Post on 27-Dec-2015
description
1
PEMERIKSAAN KEDALAMAN TENDON DAN REFLEK PATOLOGIS
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Reflek Hammer Alat tulis dan catatanPersiapan Pasien Dan Lingkungan
2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien
Pelaksanaan Reflek patologisBila dijumpai adanya kelumpuhan pada ekstremitas pada kasus kasus tertentu.
4. Reflek babisnki : melakukan penggoresan pada telapak kaki dengan menggunakan benda tumpul dari belakang menyusui bagian lateral dan menyebrang kemedial menuju ke ibu jari kaki. Perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
5. Refleks Chaddock : melakukan penggorsan dengan menggunakan benda tumpul pada tepi kaki mulai Maleleolus Lateralis menuju ke kelinking dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
6. Reflek Schaffer : Melakukan penekanan pada tendon achiles dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
7. Reflek Opepenheim : Melakukan penekanan dengan gerakan cepat mulai dari bawah patela sepanjang daerah tibialis anterior media menuju kaki. perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
8. Refleks Gordon : Melakukan penekanan pada daerah Musculus Gustroc emius dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
9. Refleks Bing : Melakukan penggoresan secara berulang – ulang pada bagian lateral / sisi luar kaki dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.
10. Refleks Gonda : Tariklah jari jari kaki dengan agak cepat dan hati hati mulai dari kelengking ( kecuali ibu jari kaki) dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki.Sikap
11. Melakukan tindakan dengan sistematis12. Komunikatif dengan klien.13. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/13x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
2
PEMERIKSAAN REFLEK PADA BAYI
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Lingkungan Alat tulis dan catatanPersiapan Pasien Dan Lingkungan
2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien
Pelaksanaan 4. Reflek Glabela : Ketukan halus pada glabela (bag.dahi antara dua alis mata)
menyebabkan mata tertutup rapat5. Refleks Rooting : Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan
menyebabkan bayi membalikan kepala kesisi tersebut dan mulai menghisap6. Reflek Babinski : Tekanan ditelapak kaki bagian luar ke arah atas dari tumit dan
menyilang bantalan kaki menyebabkan jari kaki hiperekstensi dan haluks dorsofleksi
7. Reflek Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan fleksi siku, tangan tetap tergenggam
8. Reflek Moro : Kejutan / perubahan tiba-tiba yang menyebabkan ekstensi dan abduksi ekstremitas yang tiba-tiba serta mengibaskan jari dengan jari telunjuk dan ibu jari membentuk c, di ikuti dengan fleksi dan abduksi ekstermitas, kaki dapat fleksi dengan lemah, bayi mungkin menangis
9. Refleks Tonik Leher (menengadah) : Jika kepala bayi dimiringkan dengan cepat ke salah satu sisi, lengan dan kakinya akan berekstensi pada sisi tersebut dan lengan yang berlawanan dan kaki fleksi.
10. Refleks Neck – Righting : Jika bayi terlentang kepala dipalingkan ke salah satu sisi, bahu dan batang tubuh membalik ke arah tersebut, diikuti dengan pelvis.
11. Refleks Galant : Sentuhan pada punggung bayi sepanjang tulang belakang menyebabkan panggul bergerak kearah sisi yang terstikulasi.Sikap
12. Melakukan tindakan dengan sistematis13. Komunikatif dengan klien.14. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/14x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
3
PENGUKURAN GCS
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
Respon Membuka Mata :1. Nilai 4 : Membuka mata spontan2. Nilai 3 : Membuka mata dengan perintah / panggilan3. Nilai 2 : Membuka mata dengan rangsangan nyeri4. Nilai 1 : Tidak membuka mata waktu dirangsang nyeri
Respon Verbal dan Bicara :5. Nilai 5 : Berbicara adekua, orientasi baik (waktu,orang dan tempat)6. Nilai 4 : Disorentasi/tempat bingung7. Nilai 3 : Berbicara dengan kata kata jelas tapi kacau8. Nilai 2 : Bergumam merintih tapi tidak dimengerti kata katanya9. Nilai 1 : Tidak bersuara walau diberi rangsangan/diam
Respon Motorik10. Nilai 6 : Mampu mengikuti perintah.11. Nilai 5 : Beraksi menyingkirkan rangsangan12. Nilai 4 : mampu melokalisir rangsangan nyeri13. Nilai 3 : Reaksi dekortisasi, fleksi pada pergelangan tangan / jari, fleksi
pada tungkai / abduksi lengan atas14. Nilai 2 : Reaksi desebrasi, ekstensi lengan bila dirangsang nyeri15. Nilai 1 : Tidak ada reaksi
Sikap16. Melakukan tindakan dengan sistematis17. Komunikatif dengan klien.18. Percaya diri
Hasil / Score : Respon Mata :...............................Respon Verbal : ..............................Respon Motorik : ..............................
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/18x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
4
MEMASANG OKSIGENASI MELALUI NASAL KANUL
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan alat : Tabung oksigen dengan manometer, flow meter (pengukuran aliran),
humudifler (botol pelembab) yang diisi air aquades Selang oksigen (Nasal Kanul) Sarung tangan bersih
Persiapan pasien dan lingkungan2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien4. Beri klien posisi flowmeter ditempat tidur atau posisi duduk dikursi, sampai klien
merasa nyamanPelaksanaan
5. Mencuci tangan6. Pakai sarung tangan 7. Sambung kanula keselang oksigen dari humidifler8. Putar tombol flowmeter sampai kecepatan yang diprogramkan dan mencoba
aliran pada kulit muka melalui ujung selang9. Masukan cabang kanul kedalam lubang hidung klien ± 1 – 2 cm dan kaitkan tali
dibelakang telinga klien, lalu rapatkan pengatur selang oksigen dibawah dagu klien
10. Minta klien untuk setiap narik nafas melalui hidung dan,11. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya berkurang / tidak12. Mengobservasi status pernapasan klien13. Memberitahukan kepada klin bahwa tindakan sudah selesai14. Rapikan alat dan pasien15. Lepaskan sarung tangan16. Menjelaskan kepada klien dan keluarga :
a. Tdak boleh merokok dilingkungan klienb. Tidak boleh mengubah flowmeterc. Segera laporkan jika ada reaksi sesak dan bertambah/klien gelisah
17. Mencuci tangan18. Mendokumentasikan prosedur (catat jam,tanggal, nama perawat, cara pemberian
dan jumlah oksigen yang diberikan)Sikap :
19. Melakukan tindakan dengan sistematis20. Komunikatif dengan klien.21. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/21x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
5
MEMASANG OKSIGENASI MELALUI FACE MASK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan alat : Tabung oksigen dengan manometer, flow meter (pengukuran aliran),
humudifler (botol pelembab) yang diisi air aquades Selang oksigen (Nasal Kanul) Sarung tangan bersih
Persiapan pasien dan lingkungan2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien4. Beri klien posisi flowmeter ditempat tidur atau posisi duduk dikursi, sampai klien
merasa nyamanPelaksanaan :
5. Mencuci tangan dan6. Pakai sarung tangan 7. Sambung face mask ke selang oksigen dari humidifler dan puter tombol flow
meter sampai kecepatan yang dprogram dan mencoba aliran pada kulit muka melalui facemask
8. Bantu klien untuk memakai face mask, pastikan posisi mulut dan hidung klien ada didalam face mask dan terpasang rapat sehinga seminimal mungkin oksigen dapat keluar dari face mask
9. Ikatkan tali face mask dikepala klien10. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya berkurang / tidak11. Mengobservasi status pernapasan klien12. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan sudah selesai13. Rapikan alat dan pasien14. Lepaskan sarung tangan15. Menjelaskan kepada klien dan keluarga :
d. Tdak boleh merokok dilingkungan kliene. Tidak boleh mengubah flowmeterf. Segera laporkan jika ada reaksi sesak dan bertambah/klien gelisah
16. Mencuci tangan17. Mendokumentasikan prosedur (catat jam,tanggal, nama perawat, cara pemberian
dan jumlah oksigen yang diberikan)Sikap :
18. Melakukan tindakan dengan sistematis19. Komunikatif dengan klien.20. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/20x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
6
MEMASANG OKSIGENASI MELALUI FACE TENT
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan alat : Tabung oksigen dengan manometer, flow meter (pengukuran aliran),
humudifler (botol pelembab) yang diisi air aquades Selang oksigen (Nasal Kanul) Sarung tangan bersih
Persiapan pasien dan lingkungan2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien4. Beri klien posisi flowmeter ditempat tidur atau posisi duduk dikursi, sampai klien
merasa nyamanPelaksanaan :
5. Mencuci tangan dan6. Pakai sarung tangan 7. Sambung face tent ke selang oksigen dari humidifler 8. Puter tombol flow meter sampai kecepatan yang dprogram dan mencoba aliran
pada kulit muka melalui facetent9. Ikatkan tali face mask dikepala klien10. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya berkurang / tidak11. Mengobservasi status pernapasan klien12. Mengobservasi kelembaban selang face tent, jika terdapat air didalam selang,
jangan dialirkan kembali kehumidifler. Cek kelembaban selang face tent setiap 4 jam sekali. Ganti container setiap 24 jam
13. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan sudah selesai14. Rapikan alat dan pasien15. Lepaskan sarung tangan16. Menjelaskan kepada klien dan keluarga :
g. Tdak boleh merokok dilingkungan klienh. Tidak boleh mengubah flowmeteri. Segera laporkan jika ada reaksi sesak dan bertambah/klien gelisah
17. Mencuci tangan18. Mendokumentasikan prosedur (catat jam,tanggal, nama perawat, cara pemberian
dan jumlah oksigen yang diberikan)19. Cek area penekanan face tent tiap 2 jam untuk menghindari adanya luka lecet di
area hidung, mulut dan telinga bagian superior20. Kolaborasi dengan dokter untuk pengecekan AGD 10 – 15bmenit setelah
perubahan konsentrasiSikap :
21. Melakukan tindakan dengan sistematis22. Komunikatif dengan klien.23. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/23x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
7
MENGAJARKAN TEKNIK NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan alat : Bantal dan penanyangga Air minum hangat Tissue Sputum pot Sarung tangan bersih Bengkok
Persiapan pasien dan lingkungan2. Menjelaskan Maksud Dan Tujuan3. Jaga Privasi Pasien4. Beri klien posisi fowler ditempat tidur / posisi duduk dikursi, bahu rileks agar
condong kedepanPelaksanaan :
5. Mencuci tangan dan6. Pakai sarung tangan 7. Anjurkan klien untuk meletakan kedua telapak tangan diatas abdomen sisi bawah
iga8. Anjurkan klien untuk menarik napas dalam perlahan lahan dari hidung dan
mengeluarkannya lewat mulut (lakukan sebanyak 3 kali)9. Anjurkan klien untuk menahan napas selama 2 – 3 detik setelah napas dalam
terakhir10. Anjurkan klien untuk batuk dengan kuat menggunakan perut dan otot bantu
pernapasan11. Siapkan sputum pot, anjurkan untuk membuang sputum ditempat yang telah
disediakan12. Bersihkan mulut klien dengan tissu13. Anjurkan klien beristirahat sebentar14. Anjurkan klien untukmengulangi prosedur 4s.d7 (lakukan ± 3 kali)15. Bila prosedur sudah selesai berikan minum air hangan kepada klien16. Rapikan alat dan pasien17. Lepaskan sarung tangan18. Cuci tangan 19. Mendokumentasikan prosedur (catat jam,tanggal, nama perawat, cara pemberian
dan jumlah oksigen yang diberikan)Sikap :
20. Melakukan tindakan dengan sistematis21. Komunikatif dengan klien.22. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/22x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
8
FISIOTERAPI DADA
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Bantal 2 atau 3 buah Tissue dan Bengkok 1 Gelas air hangat Handuk Stetoscop
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien
Pelaksanaan4. Mencuci tangan 5. Membantu membuka pakaian klien sesuai dengan kebutuhan6. Pilih area yang terdapat secret dengan stetoscope (anjurkan klien untuk tarik
napas dan menghembuskannya secara perlahan)7. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Letakkan
bantal sebagai penyangga.8. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit
Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada diatas area yang dirainas.Perkusi :
9. Tutup area yang akan diperkusi dengan menggunakan handuk10. Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat untuk meningkatkan relaksasi11. Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk mangkuk12. Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan secara cepat
menpuk dada13. Perkusi pada setiap segmen paru selama 1 – 2 menit, jangan pada area yang
mudah cederaVibrasi :
14. Letakan tangan, telapak tangan menghadap kebawah di area yang di drainase. Satu tangan diatas tangan yang laen dengan jari jari menempel bersama dan ekstensi
15. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat lewat mulut (Pursed lip breathing)
16. Selama ekspirasi tegangkan seluruh otot tangan dan lengan dan gunakan semua hampir tumit tangan, getarkan tangan gerakkan kearah bawah. Hentikan getaran saat klien inspirasi
17. Lakukan vibrasi selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang terserang18. Setelah drainase pada posis pertama, minta klien duduk dan batuk efektif19. Tampung sekresi dalam sputum pot, jika klien tidak dapat mengeluarkan
secretnyamaka lakukan secret20. Membersihkan mulut klien dengan tissue21. Istirahatkan klien, minta klien minum sedikit air hangat22. Ulangi pengkajian pada dada klien disemua lapang paru23. Jika masih terdapat secret, maka ulangi lagi prosedur no. 6 s/d 21. Total waktu
tindakan tidak boleh lebih dari 20 – 30 menit24. Rapikan alat dan pasien25. Cuci tangan 26. Mendokumentasikan :
Jumlah, Warna, Kekentalan, Bau sekret, Nama perawat, Tanggal dan jam pelaksanaan prosedur
Sikap :27. Melakukan tindakan dengan sistematis28. Komunikatif dengan klien.29. Percaya diri
Hasil :1. Lendir keluar2. Saluran napas bersih tidak ada suara (Ronchi)3. Nafas reguler
9
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/29x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
10
MEMBERIKAN TERAPI NEBULIZER
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat : Nebulizer atau sumber oksigen Selang penghubung ke nebulizer Masker sungkup nebulizer (masker yang terdapat tabung klien untuk
menampung obat nebulizer) Spuit 5 cc dalam bak spuit Cairan Nacl 0,9 % Obat obat nebulizer Sarung tangan bersih Bengkok
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi4. Beri klien posisi fowler ditempat tidur atau posisi duduk dikursi
Pelaksanaan5. Mencuci tangan6. Pakai sarung tangan 7. Latih klien tekhnik napas dalam yang benar8. Sambungkan nebulizer pada selangnya, lalu selang nebulizer pada masker
sungkup9. Masukan obat kedalam tabung nebulizer 10. Tambahkan larutan Nacl 0,9% dalam nebulizer sesuai dengan kebutuhan11. Sambungkan selang nebulizer pada sumber oksigen atau mesin nebulizer12. Atur aliran pelan – pelan atau hidupkan mesin nebulizer dan berikan klien masker
sungkup13. Anjurkan klien untuk menghirup obat dalam nebulizer14. Observasi keadaan klien selama terapi15. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan sudah selesai16. Evaluasi hasil pemberian nebulizer17. Rapikan alat dan pasien18. Lepaskan sarung tangan 19. Cuci tangan20. Mendokumentasikan prosedur
Sikap21. Melakukan tindakan dengan sistematis22. Komunikatif dengan klien23. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/23x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
11
MEMASANG SELANG NASOGASTRIK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat : Selang NGT Spuit 10 cc Plester antialergik, potong ± 10 cm 1 gelas air Stetoscope dan Handuk Perlak dan alasnya Bengkok, Tissue Sarung tangan bersih Penlight Spatel, Klem arteri dan Jelly / pelumas
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi4. Beri klien posisi fowler atau tinggikan kepala dari tempat tidur 30 derajat
Pelaksanaan5. Mencuci tangan 6. Gunakan sarung tangan bersih7. Periksa lubang hidung yang akan dimasukan selang, periksa adanya iritasi atau
obstruksi8. Letakan perlak dan atasnya dibawah kepala klien9. Letakkan handuk kecl didada klien dan letakkan tissue dalam jangkaun klien10. Letakkan bengkok disisi klien11. Buka plastik pembungkus selang NGT12. Ukur panjang selang NGT yang akan dimasukan dan beri tanda. Ukur dari
puncak hidung ke lobus telinga ke prosessus xipoid dari sternum13. Pasang klem arteri di ujung selang NGT14. Beri jelly di sellang NGT15. Masukan selang NGT sampai dengan batas16. Fleksikan kepala klien ke arah dada (setelah selang sudah melewati nasofaring)17. Minta klien untuk membantu pemasukan selang. Jika klien tersedak atau sianosis,
hentikan tindakan dan tarik selang18. Fiksasi selang NGT sementara waktu (jika pemasangan selang NGT dilakukan
tanpa asistensi), jika dengan asistensi maka tidak perlu dilakukan19. Periksa ketepatan selang NGT yang sudah di masukan dengan cara :
a. Buka klem dan masukan selang kedalam gelas yang berisi air. Posisi tepat jika tidak ada gelembung udara
b. Buka klem dan cek cairan lambung dengan menggunakan strip indikator PH dengan cara mengaspirasi cairan lambung, posisi tepat jika PH ˂ 6
c. Buka klem arteri dan cek dengan menggunakan stetoskop. Masukan 10 cc udara ke dalam lambung. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang pecah)
20. Fiksasi selang dengan plester anti alergi21. Rapikan alat dan klien22. Lepas sarung tangan 23. Cuci tangan24. Mendokumentasikan prosedur
Sikap25. Melakukan tindakan dengan sistematis26. Komunikatif dengan klien27. Percaya diri
Hasil1. Sonde terpasang dengan tepat2. Makanan dan minuman dapat masuk tidak terjadi aspirasi
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/23x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
12
MELEPAS SELANG NASOGASTRIK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Sarung tangan bersih Pengalas dada Tissue Plastik sampah Spuit besar isi 20 – 50 cc (jika diperlukan)
Persiapan pasien dan lingkuangan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi fowler atau tinggikan kepala dari tempat tidur 30 derajat
Pelaksanaan5. Mencuci tangan 6. Gunakan sarung tangan bersih7. Letakan handuk kecil di dada klien8. Masukan udara ± 50 cc ke dalam spuit lalu masukan kedalam lambung klien
untuk membersihkan selang dari isi lambung9. Lepaskan plester dihidung klien10. Minta klien untuk tarik napas dalam agar glotis tertutup sehingga mencegah
aspirasi isi lambung11. Tarik selang dengan perlahan12. Bersihkan hidung atau mulut klien dengan tissue13. Buang selang dipalstik sampah14. Rapikan alat dan klien15. Lepas sarung tangan 16. Cuci tangan 17. Mendokumentasikan prosedur
Sikap18. Melakukan tindakan dengan sistematis19. Komunikatif dengan klien20. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/20x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
13
MEMASUKAN MAKANAN VIA NASOGASTRIK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat : Makanan cair sesuai kebutuhan klien Spuit besar ukuran 20 – 50 cc Bengkok Sarung tangan bersih Alat pengukur PH (kertas lamus) k/p Stetoscope Air dengan suhu ruang
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi fowler tinggi atau tinggikan kepala pasien dari tempat tidur 30
derajatPelaksanaan :
5. Mencuci tangan 6. Pakai sarung tangan 7. Cek ketepatan letak selang NGT yang sudah dimasukan dengan cara :
a. Buka klem dan masukan selang kedalam gelasyang berisi air.Posisi tepat jika tidak ada gelembung udara
b. Buka klem dan cek cairan lambung dengan menggunakan strip indikator PH dengan cara mengaspirasi cairan lambung, posisi tepat jika PH ˂ 6
c. Buka klem arteri dan cek dengan menggunakan stetoscope. Masukan 10 cc udara kedalam lambung. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang dimasukan (seperti gelembung udara yang pecah)
8. Klem selang NGT selama pengisian makanan cair kedalam spuit besar9. Buka klem arteri, alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan
cara meninggikan spuit, jika klien merasa tidak nyaman dengan lambungnya, klem selang NGT beberapa menit
10. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk kedalam lambung)
11. Bilas makanan yang masuk dengan air sampai bersih12. Rapikan alat dan klien13. Lepas sarung tangan 14. Cuci tangan Mendokumentasikan prosedur
Sikap15. Melakukan tindakan dengan sistematis16. Komunikatif dengan klien17. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/17x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
14
MELAKUKAN PEMASANGAN INFUS
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Sarung tangan bersih Kapas alkohol Torniquet Perlak dan alasnya Hansaplast Plester Gunting plester Venvlon / abocath Infuse set Botol infuse Spuit 3 cc dalam bak spuit Jam tangan Bengkok Standart infus
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi supine atau semi fowler dengan lengan diluruskan
Pelaksanaan 5. Mencuci tangan 6. Gunakan sarung tangan bersih7. Cek sairan yang akan digunakan dengan prinsip 5 benar medikasi, warna,
kejernihan, tanggal kadar luarsa8. Buka set infus9. Pasang rollr klem selang infus 2 – 4 cm di bawah ruang udara, roller klem dalam
posisi off10. Buka segel botol cairan infuse11. Masukan ujung set infuse kedalam botol cairan infus tanpa harus menyentuh area
steril12. Isi ruang udara dengan cara memijit ruang udara sehingga terisi 1/3 sampai ½
bagian13. Buka roller klem dan alirkan cairan infuse sampai keluar dari ujung selang
kebengkok14. Periksa adanya udara disepanjang selang15. Pasang kembali roller klem dalam posisi off16. Tutup ujung selang dengan penutupnya17. Pasang perlak dan alasnya dibawah lengan klien18. Pasang torniquet 10 – 12 cm diatas lokasi penusukan19. Minta klien untuk mengepal tangannya20. Pilih vena yang akan ditusuk (diutamakan dari arah distal)21. Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol dari
arah dalam kearah luar (gerakan sirkular) jangan menyentuh area yang telah didesinfeksikan
22. Tarik kulit kearah distal berlawanan dengan arah penusukan agar vena semakin terlihat dan tidak berubah posisi jangan menyentuh area steril
23. Memasukan jarum venvlon secara perlahan kelokasi penusukan dengan sudut 20 – 30 derajat
24. Jika terlihat darah masuk kedalam cateter venvlon maka mengindikasikan posisi kateter venvlon sudah masuk kedalam pembuluh vena
25. Tarik jarum venlon perlahan dan stabilisasi kateter venvlon dengan satu tangan26. Masukan kateter venvlon lebih dalam mengikuti arah pembuluh darah vena. Hati
– hati terhadap tindakan ini karena dapat menyebabkan oedema jika pembuluh darah pecah
27. Lepaskan torniquet28. Pasang roller klem dalam posisi On sehingga cairan infus dapat mengalir melalui
selang infuse ke arah pembuluh darah, tetesan cairan infus hanya sebagai maintanance
29. Fiksasi bagian badan kateter venvlon dengan plester antialergi seperti posisi pita menyilang
30. Tambahkan fiksasi diatas badan kateter venvlon31. Pasang hansaplast di area penusukan32. Fiksasi juga selang infus33. Atur tetesan infus sesuai kolaborasidokter34. Tulis tanggal dan waktu pemasangan infus, tulisan ini dapat ditempelkan diatas
selang infus35. Rapikan alat dan klien36. Lepas sarung tangan37. Cuci tangan38. Mendokumentasikan prosedur
Sikap :
15
39. Melakukan tindakan dengan sistematis40. Komunikatif dengan klien41. Percaya diri
Hasil :1. Letak jarum tepat2. Sterilisasi3. Tetesan lancar4. Tidak terjadi haematom
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/41x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
16
MELEPASKAN INFUS
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Sarung tangan bersih Bengkok Gunting Kapas alkohol Kantong sampah medis
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi supine atau posisi duduk dikursi
Pelaksanaan :5. Mencuci tangan6. Gunakan sarung tangan bersih 7. Lepaskan semua plester yang melekat disekitar area penusukan infus8. Minta klien untuk menarik nafas dalam lalu tarik secara perlahan kateter venvlon
yang melekat di klien9. Tekan area penusukan dengan kapas alkohol dan beri plester10. Masukan selang dan cairan infus yang sudah terpakai di dalam kantong sampah
khusus sampah medis11. Rapikan alat dan klien12. Lepas sarung tangan13. Cuci tangan14. Mendokumentasikan prosedur
Sikap :15. Melakukan tindakan dengan sistematis16. Komunikatif dengan klien17. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/17x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
17
MELAKUKAN PERAWATAN INFUS
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Kassa steril berukuran 2 x 2 cm / 4 x 4 cm Transparan dressing / hansaplast Cairan desinfektan Kapas alkohol Plester Sarung tangan steril Label kecil untuk penaggalan
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi supine atau semi fowler dengan lengan diluruskan
Pelaksanaan :5. Mencuci tangan6. Gunakan sarung tangan bersih7. Ambil plester dan kassa yang melekat didaerah penusukan, biarkan plester yang
memfiksasi bagian tubuh kateter venvlon8. Observasi adanya pembengkakan, kemerahan atau rasa nyeri yang berlebihan
didaerah penusukan9. Bersihkan dengan cairan desinfektan area penusukan dengan gerakan sirkular dari
arah kedalam kearah luar10. Pasang kassa / hansaplast di daerah penusukan11. Fiksasi kembali di atas kassa dengan menggunakan plester12. Pasang label yang berisi tanggal dan waktu dilakukannya13. Rapikan alat dan klien14. Lepas sarung tangan15. Cuci tangan16. Mendokumentasikan prosedur
Sikap :17. Melakukan tindakan dengan sistematis18. Komunikatif dengan klien19. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/19 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
18
PEMASANGAN KATETER PADA PRIA DAN WANITA
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Bak steril (Bengkok 2 buah, Kapas sublimat / kapas savlon, Doek lubang,
Kassa, Pinset anatomis dan Bak kecil ) Kateter steril Urin bag Cairan desinfektan Sarung tangan steril Spuit 10 cc Aquades Jelly Perlak dan alasnya Selimut ekstra Plester dan gunting Korentang dalam tempatnya
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi dorsal recumbent (wanita) / supine (pria)
Pelaksanaan :5. Mencuci tangan6. Melepas pakaian bawah klien dan pasang selimut klien7. Perlak dan atasnya dipasang di bawah bokong klien8. Siapkan :
Meletakan bengkok diantara kedua tangkai klien Spuit berisi aquadest sebagai pengunci minimal 10 cc Guntingan plester Bak kecil berisi cairan desinfektan (savlon, betadine) Buka bungkus kateter dan letakan kateter dalam bak steril Menuang jelly pada kassa steril
9. Memakai handscone steril10. Memasang doek lubang 11. Mengambil kassa steril, lalu kassa dibasahi larutan desinfektan12. Buka daerah meatus :
WanitaBuka labia mayor dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri perawat (tangan kiri dapat di ON kan / di lapisi dengan menggunakan kassa steril jika masih mau dipertahankan kesterilannya) dan bersihkan dengan tangan kanan yang masih steril dari arah atas kebawah / dari dalam keluar dengan 1 kali usapanPriaPegang penis dengan sudut 90 derajat, pegang didaerah bawah glands penis dengan ibu jari dan telunjuk, prepetium ditarik kebawah, bersihkan dengan arah melingkar dari meatus kearah luar
13. Masukan kateter melalui uretra ke kandung kemih sampai keluar urine dari ujung kateter yang diletakan dalam bengkok sterilWanita : 5 – 7 cm, s.d urine keluarPria : 18 – 20 cm, s.d urine keluar
14. Isi balon dengan cairan steril (aquadest)15. Menarik sedikit kateter untuk mengecek apakah balon sudah berpungsi16. Melepas doek lubang17. Membuka urine bag dan sambung dengan kateter18. Gantung urine bag dengan posisi lebih rendah dari vesika urinaria19. Memfiksasi kateter dengan plester, laki laki di daerah abdomen dan perempuan
didaerah paha20. Ambil pengalas dari bokong klien21. Rapikan alat dan klien22. Membuka sarung tangan23. Cuci tangan24. Mendokumentasikan prosedur
Sikap :25. Melakukan tindakan dengan sistematis26. Komunikatif dengan klien27. Percaya diri
Hasil 1. Urine mengali lancar melalui kateter2. Pasien merasa nyaman dan tidak merasa kesakitan3. Sterilitas tetap terjaga
Keterangan :
19
Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/27x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
20
MELEPAS KATETER PADA PRIA DAN WANITA
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Perlak dan alasnya Bengkok Spuit 10 cc Sarung tangan bersih Selimut mandi Klem arteri
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi dorsal recumbent (wanita) / supine (pria)
Pelaksanaan 5. Mencuci tangan 6. Pakai sarung tangan7. Ganti selimut klien dengan selimut mandi8. Pasang alas dan perlak dibawah bokong klien9. Klem kateter10. Buka plester pada bagian penis (jika klien pria)11. Masukan spuit 10 cc ke selang kateter, kemudian keluarkan cairan yang berada
dibalon kateter secara perlahan lahan12. Anjurkan klien untuk melakukan relaksasi napas dalam13. Keluarkan selang kateter secara perlahan lahan saat klien inspirasi14. Rapikan alat dan klien15. Membuka sarung tangan16. Cuci tangan 17. Mendokumentasikan prosedur
Sikap 18. Melakukan tindakan dengan sistematis19. Komunikatif dengan klien20. Percaya diri
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/20x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
21
MELAKUKAN PERAWATAN KATETER PADA PRIA DAN WANITA
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Bak steril yang berisi (2 Pinset anatomis, 2 mangkuk kecil, Kassa, Doek
lubang, Kapas sublimat / kapas sablon dan Kapas lidi) Bengkok Cairan desinfektan Sarung tangan steril dan bersih Perlak dan sisanya Selimut ekstra Plester dan gunting Korentang dalam tempatnya Cairan Nacl 0,9%
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Beri klien posisi dorsal recumbent (wanita) / supine (pria)
Catatn : posisi ini dilakukan diurutan langkah langkahPelaksanaan
5. Mencuci tangan6. Pakai sarung tangan bersih7. Pasang alas dan perlak dibawah bokong klien8. Ganti selimut klien dengan selimut mandi, ekspose bagian perineal saja9. Letakan bengkok disamping klien10. Buka set steril dengan teknik aseptik11. Isi mangkuk kecil dengan cairan Nacl 0,9% dan betadine12. Pasang sarung tangan steril13. Pasang doek lubang didaerah perineum14. Peras kassa atau deppers steril, pisahkan pinset untuk memeras dengan pinset
yang digunakan klien15. Bersihkan daerah perineal, catat keadaan perineal, adakah tanda tanda infeksi :
Warna Bau Ada pembengkakan Konsistensi
WanitaBuka labia mayor dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri perawat (tangan kiri dapat di ON kan / di lapisi dengan menggunakan kassa steril jika masih mau dipertahankan kesterilannya) dan bersihkan dengan tangan kanan yang masih steril dari arah atas kebawah / dari dalam keluar dengan 1 kali usapanPriaPegang penis dengan sudut 90 derajat, pegang didaerah bawah glands penis dengan ibu jari dan telunjuk, prepetium ditarik kebawah, bersihkan dengan arah melingkar dari meatus kearah luar
16. Bersihkan selang kateter dari daerah meatus uretra (± 10cm) dengan cairan desinfektan
17. Pasang kassa kering di daerah penis pria dengan posisi menyilang sehingga ujung penis benar benar tertutup. Pada wanita tidak perlu dilakukan
18. Fiksasi selang kateter pada posisi yang aman dan nyamanPria : di abdomenWanita : di paha bagian atas
19. Fiksasi selang kateter dan kantong urine Posisi kantong urine harus lebih rendah dari vesika urinaria klien Kantong urine digantung disamping tempat tidur Pastikan tidak dalam keadaan klem Kantong urine dikosongkan kembali jika terisi penuh atau paling tidak tiap 8
jam20. Angkat pengalas bokong21. Pasang kembali selimut klien22. Rapikan alat dan klien23. Membuka sarung tangan24. Cuci tangan25. Mendokumentasikan prosedur
Sikap 26. Melakukan tindakan dengan sistematis27. Komunikatif dengan klien28. Percaya diri
Keterangan :
22
Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/28 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
23
MEMBANTU KLIEN LATIHAN GERAK OTOT ROM (RANGE OF MOTION ) EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Penghangat / buli buli panas beserta sarungnya
Persiapan pasien dan lingkungan :2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien4. Pasien diatur dengan posisi yang nyaman
Prosedur Kerja5. Mencuci tangan6. Menghangatkan sendi yang akan dilatih
Melatih sendi – sendi ekstremitas atas secara bergantian :Bahu :
7. Menggerakan lengan Abduksi – Adduksi8. Menggerakan lengan Fleksi – Ekstensi9. Menggerakkan lengan Hiperekstensi – posisi anatomi
Siku :10. Menggerakan lengan bawah fleksi - ekstensi
Lengan Bawah :11. Menggerakan Pronasi dan Supinasi
Pergelangan Tangan12. Menggerakan fleksi radialis13. Menggerakan fleksi ulnaris14. Menggerakan Hiperekstensi – Fleksi
Jari – jari :15. Menggerakan kaki Abduksi – Adduksi16. Menggerakan Fleksi – Ekstensi
Melatih sendi sendi ekstermitas bawah secara bergantian :Panggul :
17. Menggerakan kaki Abduksi – Adduksi18. Menggerakan kaki Fleksi – Ekstensi19. Menggerakan kaki Hiperekstensi – posisi anatomi20. Rotasi keluar – ke dalam
Lutut :21. Menggerakkan lengan bawah Fleksi – Ekstensi
Pergelangan Kaki :22. Menggerakan Dorsal Fleksi – Eksternal23. Menggerakan Supinasi – Pronasi24. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan25. Berpamitan dengan klien26. Membereskan alat – alat 27. Mencuci tangan28. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
Sikap 29. Melakukan tindakan dengan sistematis30. Komunikatif dengan klien31. Percaya diri
Hasil 1. Melakukan prosedur dengan hati – hati dan sabar2. Perhatikan keadaan pasien, bila mana timbul rasa sakit lakukan secara perlahan3. Menciptakan rasa nyaman
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/31 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
24
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI / ANAK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
Tujuan : Mengetahui BB dan pertumbuhan BB bayi/anak Membantu menetukan terapi, cairan, diit dan lain lain
Dilakukan kepada : Bayi / anak yang baru masukuntuk di rawat Bayi / anak dengan penyakit tertentu, seperti : DM, penyakit jantung dan
nefritis Bayi / anak yang dirawat (secara rutin) Bayi / anak tertentu sesuai kondisi sewaktu – waktu
1. Persiapan Alat : Timbangan bayi / anak dalam keadaan siap Kain alas timbangan (untuk bayi)
Pelaksanaan :Pada Bayi
2. Cuci tangan3. Pakai baju khusus (scort) dan masker bila perlu4. Jelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilaksanakan, sesuai tingkat
perkembangan dan kemampuan keluarga dan berkomunikasi5. Tutup dengan sampiran (bila perlu)6. Beri alas pada timbangan dan siap untuk dipakai7. Setel timbangan dengan petunjuk pada angka nol8. Buka selimut bayi, lalu baringkan bayi diatas timbangan, baca berat badan9. Rapikan bayi ketempat semula10. Catat berat badan pada lembar keperawatan 11. Bereskan alat-alat12. Cuci tangan
Pada Anak13. Setel timbangan dengan petunjuk pada angka nol14. Mintalah anak untuk berdiri di atas timbangan15. Catat berat badan pada lembar keperawatan16. Beritahu anak bahwa tindakan telah selesai17. Rapikan anak, kemudian bereskan alat – alat dan kembalikan ke tempat semula18. Cuci tangan
Sikap 19. Melakukan tindakan dengan sistematis20. Teliti, sopan, sabar21. Percaya diri
Hal yang perlu di perhatikan :1. Timbangan harus diletakkan di tempat yang datar dan terang2. Khusus untuk bayi timbang dengan timbangan bayi, bayi telanjang, hindari dari
bahaya jatuh3. Pada anak yang tidak dapat berdiri/berjalan harus digendong, ditimbang bersama
orang menggendong, kemudian dikurangi dengan BB yang menggendong
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/21 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
25
MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI DAN TINGGI BADAN ANAK
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat : Ukuran panjang (meteran) yang terbuat dari kayu atau logam Untuk anak lakukan pendekatan dengan menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan komunikasinya
Untuk bayi baringkan dengan posisi sesuai dengan kebutuhanPelaksanaan :Pada Bayi
2. Cuci tangan3. Baringkan bayi telentang tanpa di bedong dengan kedua kaki diluruskan4. Ukur panjang badan bayi mulai dari ujung kepala sampai ke tumit5. Rapikan bayi dan atur posisinya sesuai dengan kebutuhan6. Catat berat badan pada lembar keperawatan7. Bereskan alat – alat dan kembalikan ketempat semula8. Cuci tangan
Pada Anak :9. Siapkan alat pengukur10. Ukur anak dengan posisi berdiri dan catat hasilnya pada lembar keperawatan11. Beritahu anak bahwa tindakan telah selesai12. Rapikan pakaian anak13. Bereskan alat – alat dan kembalikan ketempat semula14. Cuci tangan
Sikap :15. Melakukan tindakandengan sistematis16. Teliti,sopan, sabar17. Percaya diri
Hal yang perlu diperhatikan1. Ukuran panjang / tinggi harus dalam keadaan baik2. Pasien bayi di ukur dengan posisi berbaring3. Anak di ukur dengan berdiri tanpa alas kaki
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/17 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
26
PENILAIAN SKOR APGAR
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
Frekuensi Jantung :1. Nilai 2 : > 100 x / menit2. Nilai 1 : ˂ 100 x / menit3. Nilai 0 : Tidak ada
Kemampuan Bernapas :4. Nilai 2 : > 100 x / menit5. Nilai 1 : Lambat tidak teratur6. Nilai 0 : Tidak ada
Tonus Otot :7. Nilai 2 : Menangis kuat gerakan aktif8. Nilai 1 : Ekstremitas agak fleksi9. Nilai 0 : Lumpuh
Refleks : 10. Nilai 2 : Gerakan kuat atau melawan11. Nilai 1 : Gerakan sedikit12. Nilai 0 : Tidak ada
Warna Kulit : 13. Nilai 2 : Seluruh tubuh kemerahan14. Nilai 1 : Tubuh kemerahan /ekstremitas biru15. Nilai 0 : Biru / pucat
Sikap16. Melakukan tindakan dengan sistematis17. Komunikatif dengan klien.18. Percaya diri
Hasil / Score : Adaftasi baik : skor 7 - 10Asfiksia ringan - sedang : skor 4 - 6Asfiksia Berat : Skor 3 - 0
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/18x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
27
MELAKUKAN PEMERIKSAAN LEOPOLD
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan AlatMidline, Funandoskop / Dopller, selimut, status pasien (format)
Persiapan pasien :2. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan diberikan3. Pasien terbaring terlentang dengan bantal diatas tempat tidur
Pelaksanaan :LEOPOLD 1 :
4. Letakan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk menentukan TFU. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus bawah dengan meletakan ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan kiri, setinggi tepi atas simfibis)
5. Angkat jari telunjuk kiri dan jari yang memfiksasi uterus bawah, kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kepala ibu
6. Letakan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kir dan kanan secara bergantian
LEOPOLD II :7. Letakan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak tangan
kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian yang sama8. Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan telapak tangan
kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan memenjang (punggung) atau bagin yang kecil(ekstremitas)
LEOPOLD III9. Posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu10. Letakan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak tangan
kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi (bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong)
LEOPOLD IV11. Letakan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas simfibis
12. Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semua jari jari tangan kanan yang meraba dinding bawah uterus
13. Perhatikan sudut yang dibentuk oleh jari – jari kiri dan kanan. Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah jari (bila presentasi kepala, upayakan memegang bagian kepala didekat leher dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi)
14. Fiksasi bagian tersbut keara PAP, kemudian letakan jari – jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfibis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawahtelah memasuki PAP
Sikap :15. Melakukan tindakandengan sistematis16. Percaya diri1. Mengetahui TFU, posisi, usia kehamilan, kondisi janin dan DJJ
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/16 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
28
PEMERIKSAAN DENYUT JANTUNG JANIN
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Doppler / fundoscope Jelly Tissue
Persiapan pasien :2. Beri penjelasan tentang tindakan yang akan diberikan3. Menyiapkan pasien4. Menyiapkan lingkungan yang nyaman dan aman
Intstruksi Kerja :5. Perawat Mencuci Tangan 6. Baringkan Ibu Hamil Dengan Posisi Terlentang 7. Beri Jelly Pada Doppler / Lineac Yang Akan Digunakan8. Tempelkan Doppler Pada Perut Ibu Hamil Di Daerah Punggung Janin. Raba
Denyut Nadi Ibu
Hitung Detak Jantung Janin9. Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120 –
160/menit10. Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin11. Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdenganr ataupun tidak ada
pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS12. Bersihkan abdomen klien dari jelly13. Pasien dipersilahkan bangun 14. Perawat cuci tangan kembali15. Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku kartu ibu dan kartu KIA
Sikap :16. Melakukan tindakandengan sistematis17. Teliti,sopan, sabar18. Percaya diri
Hal yang perlu diperhatikan1. Ukuran panjang / tinggi harus dalam keadaan baik2. Pasien bayi di ukur dengan posisi berbaring
Anak di ukur dengan berdiri tanpa alas kaki
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/18 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
29
MEMBERIKAN OBAT INTARACUTAN
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Semprit dan jarum steril atau jarum khusu Obat – obat yang dibutuhkan Kapas alkohol ditempatnya Bak semprit steril yang tertutup, didalamnya sudah diberi alas untuk tempat
semprit Bengkok Perlak dan atasnya Sarung tangan bersih Buku catatan pemberian obat
Persiapan Pasien dan Lingkungan2. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan3. Menyiapkan posisi anak sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Langkah – langkah5. Perawat mencuci tangan6. Pakai sarung tangan bersih7. Membaca kembali daftar obat pasien8. Mengambil semprit dan jarum pada tempatnya9. Melarutkan obat yang diperlukan10. Semprit dimasukan kedalam bak semprit yang tersedia11. Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokan dengan papan anam
pasien /tanya pasien12. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian (palpasi dan periksa
tempat penyuntikan terhadap edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area yang terdapat jaringan parut, memar, memar, lecet atau infeksi)
13. Memasang perlak dan alas perlak dibawah tangan anak14. Mendesinfeksi kulit dan meregangkan dengan tangan kiri15. Menusukan jarum dengan lubang menghadap keatas dan membuat sudut antara
15 – 20 derajat dengan permukaan kulit16. Lalu obat disemprotkan sampai terjadi gelembung kecil pada tempat tersebut17. Menarik jarum dengan cepat, daerah suntikan tidak dihapus dengan alkohol dan
tidak dilakukan massage18. Beri tanda lingkaran pada area suntikan apabila obat yang diberikan berupa anti
biotik19. Ambil penghalas20. Rapikan alat21. Lepaskan sarung tangan22. Cuci tangan23. Dokumentasikan tindakan
Sikap :24. Melakukan tindakandengan sistematis25. Teliti,sopan, sabar26. Percaya diri
Hasil 1. Posisi suntukan tepat2. Sterilitas tetap terjaga3. Daerah suntikan tampak gelembung dan pucat (pori – pori jelas)
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/26 x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
30
MEMBERIKAN OBAT SUBCUTAN
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Semprit dan jarum steril atau jarum khusu Obat – obat yang dibutuhkan Kapas alkohol ditempatnya Bak semprit steril yang tertutup, didalamnya sudah diberi alas untuk tempat
semprit Bengkok Perlak dan atasnya Sarung tangan bersih Buku catatan pemberian obat
Persiapan Pasien dan Lingkungan2. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan3. Menyiapkan posisi anak sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Langkah – langkah5. Perawat mencuci tangan6. Membaca kembali daftar obat pasien7. Mengambil semprit dan jarum pada tempatnya8. Melarutkan obat yang diperlukan9. Semprit dimasukan kedalam bak semprit yang tersedia10. Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokan dengan papan anam
pasien /tanya pasien11. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian (palpasi dan periksa
tempat penyuntikan terhadap edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area yang terdapat jaringan parut, memar, memar, lecet atau infeksi) jangan menggunakan tempat penyuntikan berulang kali
12. Memasang perlak dan alas perlak dibawah tangan anak13. Mendesinfeksi kulit dengan arah melingkar ± 5 cm14. Lakukan penyuntikan15. Untuk klien ukuran sedang : Dengan tangan non dominan perawat regangkan
kedua belah sisi kulit penyuntikan dengan kuat atau cubit kulit yang akan jadi tempat suntikan Untuk klien obesitas : cubit kulit pada tempat suntikan dan suntikan jarum dibawah lipatan kulit
16. Menusukan jarum dengan lubang menghadap keatas dan membuat sudut antara 45 derajat dengan permukaan kulit
17. Lakukan aspirasi bila tidak ada darah, obat disemprotkan perlahan – lahan, bila ada darah obat jangan disemprotkan
18. Setelah obat habis jangan ditarik dengan cepat dan bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol, melakukan massage pada bekas suntikan dengan perlahan, kecuali merupakan kontra indikasi seperti pada penyuntikan heparin
19. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman20. Buang jarum tidak bertutup dan letakan spuit kedalam tempat yang telah diberi
label21. Ambil pengalas dan rapikan alas22. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 23. Dokumentasikan tindakan24. Evaluasi respon klien terhadap obat yang diberikan setelah 15 – 30 menit setelah
penyuntikanSikap :
25. Melakukan tindakandengan sistematis26. Teliti,sopan, sabar27. Percaya diri
Hasil 1. Posisi suntukan tepat2. Sterilitas tetap terjaga
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/27x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
31
MEMBERIKAN OBAT INTRAMUSCULAR
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Semprit dan jarum steril atau jarum khusu Obat – obat yang dibutuhkan Kapas alkohol ditempatnya Bak semprit steril yang tertutup, didalamnya sudah diberi alas untuk tempat
semprit Bengkok Perlak dan atasnya Sarung tangan bersih Buku catatan pemberian obat
Persiapan Pasien dan Lingkungan2. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan3. Menyiapkan posisi anak sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Langkah – langkah5. Perawat mencuci tangan6. Membaca kembali daftar obat pasien7. Mengambil semprit dan jarum pada tempatnya8. Melarutkan obat yang diperlukan9. Semprit dimasukan kedalam bak semprit yang tersedia10. Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokan dengan papan anam
pasien /tanya pasien11. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian (palpasi dan periksa
tempat penyuntikan terhadap edema, massa atau nyeri tekan. Hindari area yang terdapat jaringan parut, memar, memar, lecet atau infeksi) jangan menggunakan tempat penyuntikan berulang kali
12. Posisi 1/3 tengah paha luar atau 1/3 bagian dari spina illiaca anterior superior (SIAS)
13. Memasang perlak dan alas perlak dibawah tangan anak14. Mendesinfeksi kulit dengan arah melingkar ± 5 cm15. Lakukan penyuntikan16. Dengan tangan non dominan perawat regangkan kedua belah sisi kulit
penyuntikan dengan kuat atau cubit kulit yang akan jadi tempat suntikan 17. Menusukan jarum dengan lubang menghadap keatas dan membuat sudut antara
90 derajat dengan permukaan kulit18. Lakukan aspirasi bila tidak ada darah, obat disemprotkan perlahan – lahan, bila
ada darah obat jangan disemprotkan19. Setelah obat habis jangan ditarik dengan cepat dan bekas tusukan ditahan dengan
kapas alkohol, melakukan massage pada bekas suntikan dengan perlahan, kecuali merupakan kontra indikasi seperti pada penyuntikan heparin
20. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman21. Buang jarum tidak bertutup dan letakan spuit kedalam tempat yang telah diberi
label22. Ambil pengalas dan rapikan alas23. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 24. Dokumentasikan tindakan25. Evaluasi respon klien terhadap obat yang diberikan setelah 15 – 30 menit setelah
penyuntikanSikap :
26. Melakukan tindakandengan sistematis27. Teliti,sopan, sabar28. Percaya diri
Hasil 1. Posisi suntukan tepat2. Sterilitas tetap terjaga
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/28x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
32
MEMBERIKAN OBAT INTRAVENA
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Semprit dan jarum steril atau jarum khusu Obat – obat yang dibutuhkan Kapas alkohol ditempatnya Bak semprit steril yang tertutup, didalamnya sudah diberi alas untuk tempat
semprit Torniquet Bengkok Perlak dan atasnya Sarung tangan bersih Buku catatan pemberian obat
Persiapan Pasien dan Lingkungan2. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan3. Menyiapkan posisi anak sesuai kebutuhan 4. Menyiapkan lingkungan aman dan nyaman
Langkah – langkah5. Perawat mencuci tangan6. Membaca kembali daftar obat pasien7. Mengambil semprit dan jarum pada tempatnya8. Melarutkan obat yang diperlukan9. Semprit dimasukan kedalam bak semprit yang tersedia10. Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokan dengan papan anam
pasien /tanya pasien11. Memasang perlak dan alas perlak dibawah tang12. Membebaskan daerah yang akan disuntik dari pakaian13. Pasang torniquet pada daerah proksimal14. Cari vena yang terbesar dan penuh15. Mendesinfeksi kulit dengan arah melingkar ± 5 cm16. Mergangkan kulit yang akan disuntik dengan tangan kiri17. Menusukan jarum dengan membuat sudut 90 derajat dengan permukaan kulit dan
lubang jarum mengahadap keatas18. Lakukan aspirasi spuit perlahan – lahan19. Setelah obat habis jangan ditarik dengan cepat dan bekas tusukan ditahan dengan
kapas alkohol, melakukan massage pada bekas suntikan dengan perlahan, lalu plester
20. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang nyaman21. Buang jarum tidak bertutup dan letakan spuit kedalam bengkok22. Ambil pengalas dan rapikan alat23. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan 24. Dokumentasikan tindakan25. Evaluasi respon klien terhadap obat yang diberikan setelah 15 – 30 menit setelah
penyuntikanSikap :
25. Melakukan tindakandengan sistematis26. Teliti,sopan, sabar27. Percaya diri
Hasil 1. Posisi suntukan tepat2. Sterilitas tetap terjaga
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/27x 100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa
33
MELAKUKAN DRAINASE POSTURAL
ASPEK YANG DINILAIDILAKUKAN KET
YA TDK1 2 3 4
1. Persiapan Alat Bantal 3 atau 4 buah Tissue atau kantung kertas 1 Gelas air hangat Pot Sputum
Persiapan pasien dan lingkungan2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan3. Jaga privasi klien
Pelaksanaan4. Mencuci tangan 5. Membantu membuka pakaian klien sesuai dengan kebutuhan6. Pilih area yang terdapat secret dengan stetoscope (anjurkan klien untuk tarik
napas dan menghembuskannya secara perlahan)7. Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang tersumbat. Letakkan
bantal sebagai penyangga.8. Minta klien untuk mempertahankan posisi selama 10 – 15 menit
Selama dalam posisi ini, lakukan perkusi dan vibrasi dada diatas area yang dirainase.9. Bronkus apeks anterior lobus atas kiri dan kanan : Posisikan pasien duduk diatas
kursi sambil bersandar kebelakang. Lakukan perkusi dengan tangan yang tertungkup dan vibrasikan dengan bagian bawah telapak tangan pada bagian bahu dan dengan jari – jari tangan pada klavikula. Punggung perawat dijaga agar tetap lurus dan siku serta lutut sedikit ditekuk
10. Bronkus Apeks posterior lobus atas kiri dan kanan : Posisikan pasien duduk diatas kursi sambil bersandar kedepan pada bantal atau meja. Perkusi dan vibrasikan dengan tangan pada kedua sisi tulang belakang atas.
11. Bronkus lobus atas superior kanan dan kiri : Posisikan pasien berbaring telentang dengan bantal kecil dibawah lutu. Perkusi dan vibrasikan tepat dibawah klavikula pada kedua sisi sternum
12. Bronkus lingular lobus atas kiri : Posisikan pasien berbaring miring kanan dengan lengan diatas kepala pada posisi Tredelenburg dengan kaki ranjang dinaikan 30 cm. Letakan bantal dibelakang punggung dan gulingkan pasien seperempat putaran ke bantal. Perkusi dan vibrasi area lateral dari puting kiri dibawah aksila
13. Bronkus lingular lobus tengah kanan : Posisikan pasien berbaring miring ke kiri, naikan kaki ranjang 30 cm. Letakan bantal dibelakang punggung dan gulingkan pasien seperempat putaran kebantal. Perkusi dan vibrasikan area puting kanan dibawah aksila
14. Bronkus lobus bawah anterior kiri dan kanan : Posisikan pasien berbaring telentang pada posisi tredelenburg dengan kaki ranjang dinaikan 45 – 50 cm. Lutut di tekuk diatas bantal. Lakukan perkusi dan vibrasi pada iga depan bawah kedua sisi
15. Bronkus lateral lobus bawah kanan : Posisikan pasien berbaring miring ke kiri pada posisi tredelenburg dengan kaki ranjang dinaikan 45 – 50 cm. Lakukan perkusi dan vibrasi pada bagian dada kanan dibawah skapula posterior dari garis midaksilaris
16. Bronkus lateral bawah kiri : Posisikan pasien berbaring miring ke kanan pada posisi tredelenburg dengan kaki ranjang dinaikan 45 – 50 cm. Lakukan perkusi dan vibrasi pada bagian dada kiri dibawah skapula posterior dari garis midaksilaris
17. Bronkus superior lobus bawah kanan kiri :posisikan pasien berbaring telungkup dengan bantal dibawah perut. Lakukan perkusi dan vibrasi pada area dibawah skapula pada kedua sisi tulang belakang
18. Bronkus superior lobus bawah kanan kiri :posisikan pasien berbaring telungkup pada posisi tredelenburg dengan kaki ranjang dinaikan 40 – 50 cm. Lakukan perkusi dan vibrasi pada iga posterior pada kedua sisi tulang belakang.
19. Cuci tangan 20. Mendokumentasikan :
Sikap :21. Melakukan tindakan dengan sistematis22. Komunikatif dengan klien.23. Percaya diri
34
Keterangan : Ya : 1 (Dilakukan dengan benar) Tidak : 0 (Tidak dilakukan/dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian : Baik Sekali : 100 Baik : 81 – 99
Nilai = Jumlah tindakan yang dilakukan (ya)/23x100 = ..... Kurang/TL : ≤ 80
TanggalNilaiPembimbingMahasiswa