Cornea Reflex Atau Blink Reflex

Oleh :Galuh Supriyadi

Reflek adalah respon efferen terhadap stimulasi dari afferen

Dikenal dengan nama respon reflek hantaran karena segmen afferent bersinap dengan neuron penghubung serta terdapat cabang efferent keseluruh struktur ini menimbulkan suatu aktifitas disebut respon reflek hantaran

Definisi

Blink reflek secara asensial adalah berhubungan dengan ransangan elektrik yang berhubungan dengan cornea

Blink reflek ini dapat mengefaluasi syaraf cranial dan beberapa segmen proksimal.

Cabang afferent dari reflek blink adalah percabangan dari nervus trigeminus (yang dapat dirangsang secara mekanik maupun elektrik) dan nervus 7 fasialis memerantai hantaran efferent.

Blink reflek ini disebut juga reflek cornea.

Pendahuluan

Study terhadap reflek blink ini sangat berguna untuk mengefaluasi pasien dengan:

keterlibatan dari nervus lima dan tujuh Jenis-jenis dari polineuropati demyelinasi Lesi sentral dibatang otak

Penting dari reflek blink

Berbaring pada sebuah tempat tidur dengan mata tertutup. Mencatat elektroda :

1. Elektroda yang aktif diletakkan dibagian lateral dari m. Orbikularis okuli

2. Atau ditempelkan disebuah hidung atau dagu3. Elktroda dasar ditempelken dileher atau dahi

Aplikasi

video

Komponen R11. Periodenya lebih dari 13 ms disebut abnormal2. Perbedaan antara sisi periodenya harus

kurang dari 1,2 ms

Komponen R21. Jika periode ipsilateral lebih dari 14 ms dan

periode kontralateral lebih dari 14 ms dikatakan tidak normal

Respon dari reflek

2. Perbedaan periode diantara respon ipsilateral dan kotralateral dicatat secara terus-menerus diikuti dengan rangsangan kurang dari ms

3. Perbedaan periode diantara 12 yang terprofokasi disetiap sisinya kurang dari 7 ms

Lanjutan...

Komponen R11. Adanya, ketiadaan atau perlambatan mengindikasikan

adanya gangguan dari nervus trigeminus atau fasialisanya

Komponen R21. Keterlibatan dari R2 mengindikasikan tempat dari lesi

ketika R1 abnormal2. Lesi saraf trigeminus memiliki ciri-ciri adanya

keterlambatan bilateral atau kelemahan dari R2 ketika terjadi stimulasi pada sisi wajah yang terpengaruh

3. Lesi saraf fasial yang memiliki ciri-ciri adanya keterlambatan pada R2 pada sisi yang terkena, biarpun adanya rangsangan pada kiri atau kanan jika lesinya ada dikanan tetap kanan yang terkena

Respon dari reflek

1. Spasme wajah sesisi diikuti re-inerfasi yang menyimpang menandakan adanya penyebaran reflek blink ke otot dari pada orbikularis oris

2. Pada sklerosis multiplea) Terjadi perlambatan R1 pada salah satu atau

kedua sisib) Perambatan R2 tidak terlalu spesifikc) R2 abnormal (dengan R1 normal)

mengindikasikan adanya lesi medula lateralis

Aplikasi Klinis

3. Pada syndrome welenberg R1 normal R2 mengalami perlambatan atau ketiadaan secara bilateral dengan stimulasi pada sisi wajah yang terkena

Lanjutan...

TERIMA KASIH