PATOFISIOLOGI kemih.pptx

Post on 01-Jan-2016

178 views 6 download

description

pptku

Transcript of PATOFISIOLOGI kemih.pptx

SISTEM PERKEMIHAN

PATOFISIOLOGI

CYSITITIS

CYSTITIS

• Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra.

• Sistitis adalah inflamasi kendung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. (Brunner & Suddarth, 2002)

Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;

• Cystitis primer;

Merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura uretra.

• Cystitis sekunder;

Merupakan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis

ETIOLOGI

• Pada umumnya disebabkan oleh basil gram negatif Escheriachia Coli, Batang gram negatif lainnya termasuk proteus, klebsiella, enterobakter, serratea, dan pseudomonas

• Pada wanita biasanya karena bakteri-bakteri daerah vagina kearah uretra atau dari meatus terus naik kekandumg kemih dan mungkin pula karena renal infeksi tetapi yang tersering disebabkan karena infeksi E.coli.

• Pada pria biasanya sebagai akibat dari infeksi diginjal, prostat, atau oleh karena adanya urine sisa(misalnya karena hipertropi prostat, striktura uretra, neurogenik bladder) atau karena infeksi dari usus.

Jalur infeksi

• Tersering dari uretra, uretra wanita lebih pendek membuat penyakit ini lebih sering ditemukan pada wanita

• Infeksi ginjal yang sering meradang, melalui urine dapat masuk kekandung kemih.

• Penyebaran infeksi secara lokal dari organ laindapat mengenai kandung kemih misalnya appendiksitiS

• Pada laki-laki prostat merupakan sumber infeksi

Faktor predisposisi

• Benda asing yang menyebabkan iritasi, misalnya kalkulus tumor dan faeces dari fistula usus

• Instrumentasi saat operasi menyebabkan trauma dan menimbulakn infeksi

• Retensi urine yang kronis memungkinkan berkembang biaknya bakteri

• Hubungan seksual

TANDA DAN GEJALA

• peningkatan frekwensi miksi baik diurnal maupun nokturnal

• disuria karena epitelium yang meradang tertekan

• rasa nyeri pada daerah suprapubik atau perineal

• rasa ingin buang air kecil

• hematuria

• demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah

PATOFISIOLOGI

Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui:

1. Penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi.

2. Hematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay jantung ke ginjal

3. Limfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang disalurkan melalui helium ginjal.

4. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi

• Dua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan ascending

• Penyebaran hematogen bisa juga timbul akibat adanya infeksi di salah satu tempat misalnya infeksi S.Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi dari tulang, kulit, endotel atau di tempat lain

• Infeksi ascending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih bawah. Infeksi ascending juga bisa terjadi oleh adanya refluks vesico ureter yang mana mikroorganisme yang melalui ureter naik ke ginjal untuk menyebabkan infeksi

• Infeksi tractus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada faeces yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus mencapai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan cetusan inflamasi .

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan urine lengkap

• Pemeriksaan USG abdomen

• Pemeriksaan photo BNO dan BNO IVP

KOMPLIKASI

• Pembentukan Abses ginjal atau perirenal• Gagal ginjal

PENGOBATAN

• Pengobatan pada kandung kemih pengobatannya berdasarkan literatur yaitu dengan pemberian obat antibiotika, analgetik, dan obat anti inflamasi sesuai dosis yang dianjurkan.

URETRITIS

PENGERTIAN

• Adalah peradangan pada uretra

Uretritis terbagi menjadi dua yaitu ;

• uretritis akut, terjadi karena naiknya infeksi atau sebaliknya oleh karena prostat mengalami infeksi

• uretritis kronik, infeksi ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut, prostatitis kronik, atau striktura uretra

ETIOLOGI

• Penyebab Kuman gonorrhoe biasanya adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan sebagai gonoreal atau nongonoreal.

• Kadang-kadang uretritis terjadi tanpa adanya bakteri

• Uretritis gonoreal, disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae. Dan ditularkan melalui kontak seksual. Pada pria inflamasi orifisium meatal terjadi disertai rasa terbakarketika urinasi, meskipun demikian penyakit ini dapat asimtomatik..

• Uretritis nongonoreal, uretritis yang tidak berhubungan dengan neisseria gonorrhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia trakomatik atau urea plasma urelytikum. Jika pasien pria adalah simtomatik akan mengeluh adanya disuria tingkat sedang atau parah dan rabas uretral dengan jumlah sedikit atau sedang.

TANDA DAN GEJALA

• Terdapat cairan eksudat yang purulen

• Mukosa merah udematus

• Ada ulserasi pada uretra, iritasi, vesikal iritasi, prostatitis

• Mikroskopis ; terlihat infiltrasi leukosit sel-sel plasma dan sel-sel limfosit

• Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu morning sickness

• Pada pria pembuluhdarah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh pus

• Pada wanita jarang ditemukan uretritis akut, kecuali bila pasien menderita.

• Pemeriksaan Diagnostik

Dilakukan pemeriksaan terhadap sekret uetra untuk mengetahui kuman penyebab.

• Tindakan Pengobatan

a. Pemberin antibiotika

b. Bila terjadi striktura, dilakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougie.

• Komplikasi

a. Prostatitis

b. Peri uretral abses yang dapat sembuh, kemudian menimbulkan striktura atau Fistul uretra.

RENAL CALCULI

PENGERTIAN

• Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran kemih yang paling sering terjadi. (Purnomo, 2000)

• Batu Ginjal merupakan keadaan tidak normal dalam ginjal, yang mengandung komponen kristal dan matriks organik.(Suyono, 2001)

• Batu ginjal adalah suatu penyakit dimana terjadi pembentukan batu dalam kolises dan atau pelvis. Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam urat, oksalat atau kalsium

KOMPOSISI DAN JENIS BATU YANG TERDAPAT DALAM GINJAL

• Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur: kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn dan sistin. Pengetahuan tentang komposisi batu yang ditemukan penting dalam usaha pencegahan kemungkinan timbulnya batu residif

ETIOLOGI

Faktor intrinsik, meliputi:1. Herediter; diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.2. Umur; paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.3. Jenis kelamin; jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding pasien wanita

Faktor ekstrinsik, meliputi:

1. Geografi; pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk batu).

2. Iklim dan temperatur.

3. Asupan air; kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih

4. Diet; diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya batu saluran kemih

5. Pekerjaan; penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary life)

MANIFESTASI KLINIK

• Obstruksi.

• Peningkatan tekanan hidrostatik.

• Distensi pelvis ginjal.

• Rasa panas dan terbakar di pinggang.

• Kolik.

• Peningkatan suhu (demam).

• Hematuri.

• Gejala gastrointestinal; mual, muntah, diare.

• Nyeri hebat

PATOFISIOLOGI

• Adanya presipitasi garam-garam yang larut dalam air seni, dimana apabila air seni jenuh akan terjadi pengendapan.

• Adanya inti ( nidus ). Misalnya ada infeksi kemudian terjadi tukak, dimana tukak ini menjadi inti pembentukan batu, sebagai tempat menempelnya partikel-partikel batu pada inti tersebut.

• Perubahan pH atau adanya koloid lain di dalam air seni akan menetralkan muatan dan meyebabkan terjadinya pengendapan.

KOMPLIKASI

• Sumbatan atau obstruksi akibat adanya pecahan batu.

• Infeksi, akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri akibat obstruksi.

• Kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama sebelum pengobatan atau pengangkatan batu ginjal

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Pemeriksaan Radiologi

• Pemeriksaan Laboratorium

PENATALAKSANAAN• ESWL/ Lithotripsi

• Metode Endourologi Pengangkatan Batu

• Pengangkatan Bedah

PENCEGAHAN

• Menghindari dehidrasi dengan minum cukup, upayakan produksi urine 2-3 liter per hari

• Diet rendah zat/komponen pembentuk batu

• Aktivitas harian yang cukup

• Medikamentosa

• Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.

• Rendah oksalat.

• Rendah garam karena natiuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuria

• Rendah purin

• Diet ini diberikan pada pasien yang menderita penyakit ginjal asam urat dan gout.

• Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuria absorbtif typ

URINE BLADDER CALCULI

DEFENISI

• Batu kandung kemih adalah batu yang tidak normal di dalam saluran kemih yang mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesika urinari atau kandung kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium oksalat atau fosfat

• Vesikolitiasis adalah batu yang terjebak di vesika urinaria yang menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa sakitnya yang menyebar ke paha, abdomen dan daerah genetalia. Medikasi yang diketahui menyebabkan pada banyak klien mencakup penggunaan antasid, diamox, vitamin D, laksatif dan aspirin dosis tinggi yang berlebihan. Batu vesika urinaria terutama mengandung kalsium atau magnesium dalam kombinasinya dengan fosfat, oksalat, dan zat-zat lainnya. (Brunner and Suddarth, 2001)

ETIOLOGI

Faktor Endogen

• Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan hiperoksalouria.

Faktor Eksogen

• Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

Faktor lainnyA

• Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan, makanan atau penduduk yang vegetarian lebih sering menderita batu saluran kencing atau buli-bu li

PATOFISIOLOGI

• Pada umumnya batu buli-buli terbentuk dalam buli-buli, tetapi pada beberapa kasus batu buli terbentuk di ginjal lalu turun menuju buli-buli, kemudian terjadi penambahan deposisi batu untuk berkembang menjadi besar

• Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada tampat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli

• Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises (stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostate benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu