Post on 30-Jun-2019
Halaman 1 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
P U T U S A N
NOMOR : 81 / PDT / 2014 / PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA
ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara
perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara gugatan antara:
1. Z U K I, Pekerjaan Wiraswasta, bertempat tinggal di Jalan
H. Adam Malik, Kelurahan Bakaran Batu,
Kecamatan Rantau Selatan ;
2. NY.NURAIDA, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan
H. Adam Malik, Kelurahan Bakaran Batu,
Kecamatan Rantau Selatan;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada
1. M. Sulaiman Saleh, SH dan 2. Abdul
Hakim, SH masing - masing Advokat /
Penasihat Hukum, berkantor pada Kantor
Hukum M.Sulaiman Saleh, SH & Rekan
beralamat di Jalan Sirandorung Gg
Setia Nomor 11A Rantau Prapat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
11 September 2012, selanjutnya disebut
sebagai Para Pembanding semula Para
Penggugat dalam konpensi/ Para
Tergugat dalam rekonpensi;
L a w a n :
1.KEPALA CABANG PT BANK RAKYAT INDONESIA , beralamat di Jalan
Jendral Sudirman Nomor 1, Kecamatan
Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
2
Halaman 2 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
dalam hal ini diwakili oleh Ardiansyah dan
Januar S.Marbun, masing - masing
Supervisor Administrasi Kredit dan
Account Officer PT.Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Rantauprapat, bertempat tinggal di
Rantauprapat, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 27 September 2012 yang
telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal
tanggal 9 oktober 2012 Nomor
205/SKC/2012/PN-RAP, selanjutnya
disebut sebagai Terbanding I semula
Tergugat I dalam konpensi / Turut
Tergugat dalam rekonpensi;
2. KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG,
beralamat di Jalan Meranti Nomor 10
Kisaran, selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II semula Tergugat II dalam
konpensi / Turut Tergugat dalam
rekonpensi;
3. SUSAN, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan Bilah
Nomor 19 Rantauprapat, Kecamatan
Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu;
Dalam hal ini memberikan kuasa kepada
1.H.Refman Basri,SH.MBA,2.Zulchairi,SH
dan 3. Elidawati Harahap, SH masing-
masing Advokat, beralamat di Jalan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
3
Halaman 3 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Kejaksaan Nomor 7 Medan, berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 27
September 2012, selanjutnya disebut
sebagai Terbanding III semula Tergugat III
dalam konpensi / Penggugat dalam
rekonpensi;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Setelah membaca berkas perkara Nomor : 81/PDT/2014/PT.MDN
dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;
Setelah membaca salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Rantau
Prapat Nomor : 40/Pdt.G/2012/PN-Rap dan surat-surat yang bersangkutan
dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 12
September 2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Rantauprapat pada tanggal 13 September 2012 dalam Register
Nomor : 40/Pdt.G/2012/PN.RAP, telah mengajukan gugatan yang
selanjutnya mengajukan perbaikan gugatan tanggal 8 Januari 2013
sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat adalah suami isteri yang mendapat fasilitas kredit
dari Tergugat I jenis kredit modal kerja dalam bentuk rekening koran
dengan maksimum kredit tetap dalam jangka waktu harus lunas
selama 12 (dua belas) bulan dengan jasa/ bunga 16%;
2. Bahwa pinjaman diperuntukkan tambahan modal kerja berupa
kegiatan usaha : bengkel mobil, suku cadang mobil dan ecesoris
mobil;
3. Bahwa pada mulanya usaha Penggugat tersebut bejalan lancer dan
maju, sehingga pinjaman semua hanya diberikan Penggugat-I tanggal
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
4
Halaman 4 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
5 Mei 2006 sebesar Rp 475.000.000,- (Empat ratus tujuh puluh lima
juta rupiah), kemudian atas permohonan Penggugat maka pinjaman
Penggugat mendapat fasilitas (suplesi) sebesar Rp 275.000.000,-
(dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga total pinjaman
Penggugat dari Tergugat-I sebesar Rp 750.000.000,- (Tujuh ratus lima
puluh juta rupiah) dihitung sejak tanggal 6 Mei 2010 dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan sehingga luas tanggal 6 Mei 2011;
4. Bahwa jaminan yang diberikan Penggugat II kepada Tergugat I atas
kredit yang diberikan adalah sertifikat Nomor 1261 tanggal 26 April
1995,Srt Ukur Nomor 1426 tanggal 26 April 1995 seluas kira-kira
4832M2 an Penggugat diatasnya sebuah bangunan semi permanen,
lantai semen, atap seng dilengkapi fasilitas sumur dan listrik;
5. Bahwa dalam akta perjanjian kredit Pasal 13 ayat (1) perjanjian kredit
No. 16 tanggal 7 Mei 2010 yang dibuat Notaris Rantauprapat
Setiawati, SH, Penggugat tidak pernah memberikan kuasa kepada
Tergugat-I sebagai kuasa Substitusi (Pengganti), sebagaimana
disebut dalam pasal 1813 KUHPerdata;
6. Bahwa dalam perjalanan pengelolahan usaha, Penggugat mengalami
stagnasi atau tidak lancar usaha, sebagaimana semula sehingga
mengakibatkan pembayaran kredit kurang lancar kepada Tergugat-I,
namun tetap lancar membayar bunga/ jasanya;
7. Bahwa tidak/ kurang lancarnya pembayaran bukan disengaja oleh
Penggugat akan tetapi dikarenakan force mayor sebagai berikut :
7.1 Kerusakan mobil pelanggan selama ini memakai jasa bengkel
Penggugat, ternyata pelanggan membuka bengkel sendiri;
7.2. Sebagian perusahaan pelanggan memakai jasa rental, sehingga
perbaikannya dilakukan bengkel perusahaan rental itu sendiri, dan
7.3. Terjadinya persaingan usaha sejenis semakin meningkat;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
5
Halaman 5 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
8. Bahwa pada posisi hutang Penggugat sebesar Rp.920.000.000,00
( Sembilan ratus dua puluh juta rupiah ) tertunda pembayaran selama 5
(lima) bulan dihitung sejak bulan oktober 2011 sampai dengan bulan
Pebruari 2012 perhitungan Penggugat karena tidak ada rekening koran
bulanan yang seharusnya diberikan kepada Penggugat-penggugat,
tanpa adanya pemberitahuan/peringatan sekalipun pada tanggal 14
Februari 2012 oleh petugas Tergugat I ( Marbun) disodorkan sebuah
surat untuk ditandatangani Penggugat I dengan disaksikan Simbolon.Isi
surat mana menyebutkan akan dilakukan lelang hak tanggungan
melalui Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara ( KPKNL),
Tergugat II pada hari Kamis tanggal 8 Maret 2012 pukul 10.00 Wib
sampai selesai di Kantor Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Jalan
Jendral Sudirman Nomor 1 Rantauprapat ( baca Tergugat I) ;
9. Bahwa dokumen dokumen lelang yang harus di ikut sertakan Tergugat I
kepada Tergugat II antara lain menurut Ketentuan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 dan menjadi rujukan
lampiran surat penetapan lelang KPKNL Kisaran dalam perkara lain
disebut antara lain:
10. Pelaksanaan lelang atas tanah atau tanah dan bangunan wajib
dilengkapi dengan Surat Keterangan Tanah (SKT) dari Kantor
Pertanahan setempat;
1. Pengumuman lelang dilakukan melalui surat kabar harian dengan
oplah/tiras:
a. Paling sedikit 15.000 ( lima belas ribu) exemplar, apabila
dilakukan pada surat kabar harian yang terbit di Ibukota
Propinsi;
b. Paling sedikit 5000 (lima ribu exemplar), apabila dilakukan
pada surat kabar harian tersebut di Kota/Kabupaten;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
6
Halaman 6 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
2. Pengumuman lelang dimaksud harus dicantumkan dalam harian
utama / reguler dan dilarang dicantumkan pada halaman suplemen/
tambahan / Khusus (terlampir).
3. Ternyata ketentuan-ketentuan dimaksud oleh Tergugat I disampaikan
kepada Tergugat II sebagai dokumen dasar keabsahan dilakukan
pelelangan oleh Tergugat II tidak dilakukan;
4. Bahwa menurut Keputusan Direktur Bank Indonesia No.
31/147/Kep/Dir tanggal 12 Nopember 1998 menyebutkan kredit
tergolong standart atau kurang lancar antara 90 hari s/d 180 hari,
sedangkan kredit macet adalah tunggakan yang lebih dari 270 hari,
sementara kredit penggugat tergolong sub standart atau kurang lancar
sehingga tidak ada alasan untuk dilakukan lelang , dan dimenangkan
oleh Tergugat III, sedangkan kredit Penggugat masih dalam posisi sub
standart dan masih diharapkan menjadi normal kembali perbuatan
para Tergugat tersebut merupakan perbuatan melawan hukum;
5. Bahwa tenggang waktu dilakukan pelelangan juga bertentangan
dengan Pasal 20 Ayat (3) UU No. 4 tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah, Pasal 20 Ayat (3) menyebutkan :
Pelaksanaan Penjualan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) hanya
dapat dilakukan setelah lewat waktu 1 (satu) bulan sejak
diberitahukan secara tertulis oleh pemberi dan/ atau pemegang hak
tanggungan kepada pihak yang berkepentingan dan diumumkan
sedikit dikitnya dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah
yang bersangkutan dan/ atau media massa setempat, serta tidak ada
pihak yang menyatakan keberatan, sedangkan surat Tergugat I
tanggal 8 Februari 2012 yang baru diterima Penggugat tanggal 14
Februari 2012 yang dijadikan dasar pelaksanaan lelang dilakukan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7
Halaman 7 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tergugat II tanggal 8 Maret 2012 ternyata kurang dari 1 (satu) bulan;
6. Dalam surat Tergugat I disebutkan terlampir pengumuman lelang
ternyata surat yang diterima Penggugat tanggal 14 Pebruari 2012
tidak terlampir pengumuman lelang. apabila pengumuman lelang
terlampir, maka pasti penggugat mengajukan keberatan sebagaimana
disebut dalam Pasal 25 Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan , karena posisi kredit penggugat masih dalam
substandart atau kurang lancar yang masih dapat kembali normal dan
bukan tergolong kredit macet sebagaimana diatur dalam peraturan
Direktur Bank Indonesia Nomor : 31/147/Kep/Dir tanggal 13
Nopember 1998;
7. Sebelum saat dilakukan lelang tanggal 8 Maret 2012 telah terlebih
dahulu Penggugat datang ke Kantor Tergugat I bersama dengan
Simbolon untuk membayar hak tanggungan sebesar
Rp2.500.000.000;( Dua milyar lima ratus juta rupiah) dan sekaligus
melunasi hutang Penggugat kepada Tergugat I, namun Tergugat I
tidak terima dan lelang tetap dilanjutkan dimenangkan Tergugat III
dengan nilai tertinggi hanya sebesar Rp1.740.000.000;(Satu milyar
tujuh ratus empat puluh juta rupiah), yang berarti dibawah tawaran
Penggugat melalui pembelinya Simbolon seorang pengusaha;
8. Tawaran ini dilakukan Penggugat melalui Simbolon karena sebelum
lelang dilakukan telah terlebih dahulu pihak Tergugat I melalui Marbun
mendatangi Penggugat pada tanggal 8 Maret 2012 secara lisan
mengatakan kepada Penggugat pelunasan kredit Penggugat paling
lambat dilakukan pada tanggal 8 Maret 2012 dan apa yang diperbuat
Tergugat I tanggal 8 Maret 2012 berarti secara tidak langsung
membenarkan pasal 20 ayat(5) UU Nomor 4 tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan menyebutkan:
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
8
Halaman 8 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
9. Sampai saat pengumuman untuk lelang dilakukan penjualan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dihindarkan dengan
pelunasan hutang yang dijamin dengan itu tanggungan ini beserta
biaya eksekusi yang dikeluarkan.Pasal 20 ayat (4) UU No.4 Tahun
1996 tentang Hak Tangunggan menyebutkan: Setiap janji untuk
melaksanakan eksekusi hak tanggungan dengan cara yang
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan pada ayat(1) , ayat(2) dan
ayat(3) batal demi hukum,khusunya pada ayat (3);
10. Ternyata Cabang PT BRI (Persero) Tbk tidak profesional dalam
menilai harga jaminan dengan pinjaman sebelum dikucurkan kepada
debetur, seharusnya sebelum kredit dikucurkan terlebih dahulu
menggunakan jasa penilai publik karena jasa penilai publik yang dapat
menentukan harga pasar /nilai pasar (market value) dan nilai jual
paksa (forcet vale value) pada saat kredit macet, personil kantor jasa
penilai publik adalah tenaga profesional yang keberadaannya
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan, Surat Ijin Usaha
Kantor Jasa penilai publik ( SIU-KJPP) dan Surat Ijin pembukaan
kantor oleh Menteri Keuangan RI. Apabila pihak Tergugat I
mempergunakan jasa ini maka tidak mungkin menggolkan nilai jual
paksa (Vorced vale value) kepada Tergugat III sebesar
Rp1.740.000.000;( satu milyar tujuh ratus empat puluh juta rupiah),
sedangkan yang ditawarkan Penggugat Rp 2.500.000.000;( dua
milyar lima ratus juta rupiah). Apabila profesionalitas dilakukan, maka
baik Tergugat I maupun Penggugat sama-sama diuntungkan bahkan
Tergugat I tetap dipercaya oleh masyarakat pebisnis;
11. Bahwa seharusnya peserta lelang dari salah satu orang namun
ternyata pada saat hari pelelangan, ternyata Tergugat III ditemani oleh
suaminya Tong Huat (TH) dan oleh Tergugat II dianggap peserta
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
9
Halaman 9 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
lelang 2 (dua) orang, seterusnya apabila peserta lelang hanya 1 (satu)
orang, maka acara lelang dibatalkan dan kembali diumumkan melalui
media massa;
12. Bahwa dengan berpedoman kepada undang-undang ini, maka akta
perjanjian kredit dihadapan Notaris No. 16 tanggal 7 Mei 2010 pada
pasal 12 menyebutkan : tentang perjanjian surat pengakuan hutang ini
dan segala akibatnya serta pelaksanaannya yang mungkin timbul
disebabkan isi dari akta ini, maka kedua belah pihak yang berhutang
memilih tempat kedudukan hukum (domicili) yang tetap dan umum di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat dengan tidak
mengurangi hak dan wewenangnya Bank / pihak pertama (baca :
Tergugat I) untuk menuntut pelaksanaan eksekusi atau mengajukan
tuntutan hukum terhadap pengambil kredit / pihak kedua / yang
berhutang baca Penggugat berdasarkan perjanjian ini melalui atau
dihadapan Pengadilan lainnya dimanapun juga dalam wilayah
Republik Indonesia;
13. Bahwa Pasal 1338 KUHPerdata menyebutkan suatu perjanjian dibuat
secara sah, berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya;
14.Bahwa dengan mengacu kepada undang-undang ini maka
kewenangan untuk menyelesaikan kasus ini adalah Pengadilan Negeri
Rantauprapat dan melalui gugat biasa bukan kantor Pelayanan
Kekayaaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran, tegasnya KPKNL
Kisaran tidak berhak, karena surat kuasa menurut bunyi pasal 15 Ayat
(1) UU No. 4 Tahun 1996 menyebutkan Hak Tanggungan wajib dibuat
dengan Akta Notaris atau akta PPAT dan memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
10
Halaman 10 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
a.Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan melawan hukum
lain dari pada pembebanan hak tanggungan;
b.Tidak memuat kuasa Substitusi;
c.Mencantumkan secara jelas objek hak tanggungan, jumlah hutang
dan nama serta identitas debitur bukan pemberi hak tanggungan;
15. Bahwa ternyata dalam akta notaris perjanjian kredit ini persyaratan
bagi Tergugat I hanyalah mengajukan gugatan ke Pengadilan
Negeri, apabila memenuhi syarat untuk itu dan bukan langsung
memohon eksekusi;
16.Bahwa perbuatan para Tergugat yang bertentangan dengan hukum
tersebut mengakibatkan penggugat sebagai seorang pengusaha
harga dirinya tercemar dan kurang dipercaya masyarakat khususnya
masyarakat pebisnis yang untuk itu terhadap para Tergugat secara
tanggung menanggung membayar ganti kerugian sebagai pengganti
harga diri sebesar Rp.500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dan
meminta maaf kepada Penggugat melalui dua media massa berturut-
turut selama 2 (dua) kali;
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dalam posita tersebut diatas,
mohon kepada Pengadilan Negeri Rantauprapat berkenan menentukan
suatu waktu dan tempat memanggil kedua belah pihak yang berperkara
untuk didengar keterangannya dalam persidangan, selanjutnya menjatuhkan
putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Primair :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan perbuatan Para Tergugat adalah perbuatan melawan
hukum ;
3. Menyatakan fasilitas kredit yang diberikan Tergugat I kepadaTergugat-
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
11
Halaman 11 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tergugat masih tergolong standart atau kurang lancar, sehingga tidak
ada alasan untuk dilelang;
4. Mengembalikan posisi Penggugat sebagai debetor dalam keadaan
semula sebelum dilaksanakan lelang tanggal 8 Maret 2012 di kantor
Tergugat;
5. Menyatakan tidak sah dan batal demi hukum atau batal pelaksanaan
lelang eksekusi Hak Tanggungan yang dilakukan oleh Tergugat II
sesuai dengan Surat Tergugat-I tanggal 8 Februari 2012 No. B-
815/II/KC/ADK/2/2012 yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 8
Maret 2012 pukul 10.00 Wib sampai dengan selesai di kantor
Tergugat I Jalan Jenderal Sudirman No. 1 Rantauprapat yang
dimenangkan Tergugat III;
6. Menghukum Para Tergugat secara tanggung membayar uang sebesar
Rp 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) kepada Penggugat sebagai
pengganti harga diri dan meminta maaf kepada Penggugat melalui
dua media massa berturut-turut selama 2 (dua) kali;
7. Menghukum lagi para Tergugat secara tanggung menanggung
membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;
Subsidair :
Apabila Pengadilan berpendapat lain, maka mohon dengan suatu putusan
yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut
Terbanding I semula Tergugat I dan Terbanding II semula Tergugat II serta
Terbanding III semula Tergugat III memberikan jawaban pada pokoknya
sebagai berikut:
Jawaban Terbanding I semula Tergugat I :
1. Bahwa Tergugat I menolak seluruh dalil Penggugat didalam surat
Gugatannya tertanggal 12 September 2012 dan surat perbaikan Gugatan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
12
Halaman 12 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
dan Tambahan Posita dan Petitum Gugatan (Surat Perbaikan Gugatan)
tanggal 06 Januari 2013,kecuali yang secara tegas diakui olehTergugat I;
2. Bahwa perlu Tergugat I jelaskan bahwa Zuki dan Ny. Nuraida
(Penggugat) adalah Debitur pada Tergugat I yang telah menikmati
fasilitas kredit dari Tergugat I, yaitu sebagai berikut :
a) Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) secara rekening Koran (R/K)
dengan maksimum Credit Overenkomst (CO) tetap sebesar Rp
150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah) dengan jangka
waktu kredit berakhir sampai dengan tanggal 4 Mei 2006 sesuai
dengan Surat Perjanjian, Akta No. 18 tanggal 4 Mei 2005, yang
dibuat oleh Ramlah Lubis, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
b) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penambahan
fasilitas kredit (suplesi kredit) dengan penambahan sebesar Rp
100.000.000,- (Seratus juta rupiah) sehingga fasilitas kredit
menjadi Rp 250.000.000,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah)
dengan jangka waktu kredit berakir sampai dengan tanggal 6 Mei
2007, sesuai dengan Surat Perjanjian Perpanjangan kredit dan
Suplesi Kredit, Akta No. 14 tanggal 5 Mei 2006 yang dibuat oleh
Ramlah Lubis, Sarjana Hukum, Notaris di Rantauprapat;
c) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit, sehingga jangka waktu
fasilitas kredit berakir sampai dengan 6 Mei 2008, sesuai Surat
Perjanjian Perpanjangan kredit, Akta No. 02 tanggal 03 Mei 2007,
yang dibuat oleh Ramlah Lubis, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
d) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit, sehingga jangka waktu
fasilitas kredit berakir sampai dengan 6 Mei 2009, sesuai Surat
Perjanjian Perpanjangan kredit, Akta No. 06 tanggal 06 Mei 2008,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
13
Halaman 13 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
yang dibuat oleh Ramlah Lubis, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
e) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penambahan
fasilitas kredit (suplesi kredit), dengan penambahan sebesar Rp
225.000.000,- (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah) sehingga
fasilitas kredit menjadi Rp 475.000.000.- (Empat ratus tujuh puluh
lima juta rupiah) dengan jangka waktu kredit berakhir sampai
dengan tanggal 06 Mei 2010, sesuai Addendum Perpanjangan
dan Suplesi Kredit, Akta No. 26 tanggal 16 April 2009, yang dibuat
oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris di Rantauprapat;
f) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit dan penambahan
fasilitas kredit (suplesi kredit), dengan penambahan sebesar Rp
275.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah) sehingga
fasilitas kredit menjadi Rp 750.000.000.- (Tujuh ratus lima puluh
juta rupiah) dengan jangka waktu kredit berakhir sampai dengan
tanggal 06 Mei 2011, sesuai Addendum Perpanjangan dan Suplesi
Kredit, Akta No. 16 tanggal 07 Mei 2010, yang dibuat oleh
Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris di Rantauprapat;
g) Perpanjangan jangka waktu fasilitas kredit sehingga jangka waktu
fasilitas kredit berakhir sampai dengan tanggal 06 Mei 2012,
sesuai Surat Addendum Perpanjangan Kredit, Akta No. 42 tanggal
10 Mei 2011, yang dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris
di Rantauprapat;
3. Bahwa untuk menjamin pelunasan kredit tersebut diatas, telah
diserahkan agunan berupa tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik No.
1261/ Bakaran Batu atas nama ZUKI, yang telah dibebani dengan :
a. Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama) No. 311/ 2005 sebesar
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
14
Halaman 14 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) berdasar pada Akta
Pemberian Hak Tanggungan No. 85/2005 tanggal 04 Mei 2005,
yang dibuat oleh Ramlah Lubis, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
b. Hak Tanggungan Peringkat II (Kedua) No. 487/ 2009 sebesar
Rp 300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) berdasar pada Akta
Pemberian Hak Tanggungan No. 86/2009 tanggal 16 April 2009,
yang dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
c. Hak Tanggungan Peringkat III (Ketiga) No. 1343/ 2010 sebesar
Rp 275.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh lima juta rupiah) berdasar
pada Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 199/2010 tanggal 07
Mei 2010, yang dibuat oleh Setiawati, Sarjana Hukum, Notaris di
Rantauprapat;
4. Bahwa selanjutnya fasilitas kredit atas nama Penggugat tersebut
diatas menjadi kredit bermasalah;
5. Bahwa setelah kredit atas nama Penggugat tersebut diatas
bermasalah dan menurut Tergugat I Penggugat sudah tidak memiliki
sumber pembayaran untuk mengangsur tunggakannya pada Tergugat I,
serta tidak terdapat itikad baik dari Penggugat untuk membayar
tunggakannya, selanjutnya Tergugat I memberikan 3 (tiga) kali
peringatan mengenai tunggakan kepada Penggugat, yaitu melalui :
a. Surat kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia Rantauprapat No.
B.6141 II-KC/ADK/11/2011 tanggal 11 Nopember 2011 sebagai
Surat Peringatan I, yang menjelaskan bahwa Penggugat tidak
menepati jadwal angsuran sesuai perjanjian semula sehingga
menyebabkan jumlah tunggakan kredit atas nama Penggugat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
15
Halaman 15 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
sampai dengan posisi bulan Oktober 2011 adalah sebagai berikut :
- Pokok : Rp …………..
- Bunga + Denda : Rp 18.171.960,-
- Jumlah Hutang : Rp 18.171.960,-
b. Surat kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia Rantauprapat No.
B.6818 II-KC/ADK/12/2011 tanggal 12 Desember 2011 sebagai
Surat Peringatan II, yang menjelaskan bahwa Penggugat belum
melakukan penyelesaian sisa hutang Penggugat sehingga
keadaan hutang yang harus segera diselesaikan sampai dengan
posisi bulan Nopember 2011 adalah sebagai berikut :
- Pokok : Rp …………..
- Bunga + Denda : Rp 27.753.018,-
- Jumlah Hutang : Rp 27.753.018,-
c. Surat kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia Rantauprapat No.
B.54 II-KC/ADK/1/2012 tanggal 05 Januari 2012 sebagai Surat
Peringatan III, yang menjelaskan bahwa Penggugat belum
melakukan penyelesaian sisa hutang Penggugat sehingga
keadaan hutang yang harus segera diselesaikan sampai dengan
posisi bulan Desember 2011 adalah sebagai berikut :
- Pokok : Rp …………..
- Bunga + Denda : Rp 37.834.405,-
- Jumlah Hutang : Rp 37.834.405,-
6. Dimana dalam setiap surat peringatan tersebut, Tergugat I secara
tegas menyatakan bahwa Penggugat harus segera menghadap ke
bagian administrasi kredit, bertemu dengan sdr. Ardiansyah untuk
menyelesaikan hutang Penggugat sampai dengan posisi yang ditentukan
apabila Penggugat tidak memenuhi ketentuan panggilan tersebut, maka
Tergugat I akan melanjutkan ke proses hukum lebih lanjut;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
16
Halaman 16 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
7. Bahwa berhubung segala upaya penyelesaian/ Penagihan tunggakan
Pinjaman (kredit macet) telah dilakukan namun tidak mendapat perhatian
dan penyelesaian dari Penggugat, maka melalui surat No. 784
II/KC/ADK/2/2012 tanggal 06 Februari 2012 perihal penyerahan untuk
dilelang Agunan an. 20 (dua puluh) debitur, Tergugat I mengajukan
permohonan bantuan Pelaksanaan Lelang Eksekusi antara lain atas
nama Penggugat dan data mengenai angunan atas nama Penggugat;
Bersamaan dengan pengajuan permohonan lelang kepada Tergugat II,
Tergugat I memberikan Surat No.B.762 II/KC/ADK/2/2012 tanggal 6
Februari 2012 kepada Penggugat mengenai Pemberitahuan Lelang
Hak Tangguhan. Dalam surat tersebut disampaikan bahwa Tergugat I
akan melaksanakan Lelang Eksekusi Hak Tangguhan atas barang
jaminan pinjaman Penggugat berupa Tanah dan Bangunan SHM
No.1261 atas nama Zuki ;
8. Bahwa atas permohonan pelaksanaan Lelang Eksekusi yang diajukan
oleh Tergugat I tersebut diatas, selanjutnya Tergugat II melalui surat No.
S-93/WKN.02/KNL.04/2012 tanggal 07 Februari 2012, menetapkan hari
dan tanggal lelang, yaitu : hari Kamis tanggal 08 Maret 2012, serta
menyampaikan pula ketentuan (persyaratan) mengenai lelang kepada
Tergugat I untuk dipenuhi;
Selanjutnya sesuai ketentuan (persyaratan) yang disampaikan oleh
Tergugat II kepada Tergugat I didalam surat No.
93/WKN.02/KNL.04/2012 tanggal 07 Februari 2012 tersebut diatas,
maka Tergugat I :
a. Memberitahukan rencana lelang Eksekusi Hak Tanggungan
kepada Debitur dan Penghuni (Penggugat) melalui surat No. B.895
II/KC/ADK/2012 tanggal 08 Februari 2012 yang telah
ditandatangani sendiri oleh Penggugat sebagai bukti surat telah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
17
Halaman 17 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
diterima, surat ini juga merupakan surat permintaan kepada
Penghuni objek lelang untuk segera mengosongkan tanah dan
bangunan yang merupakan objek lelang di atas (permintaan
pengosongan agunan);
b. Membuat Pengumuman Lelang I (Pertama) Eksekusi Hak
Tanggungan melalui Pengumuman Tempel/ Selebaran No.
899/KC.II/ADK/02/2012 tanggal 08 Februari 2012;
c. Membuat Pengumuman Lelang II (Kedua) Eksekusi Hak
Tanggungan melalui Pengumuman Tempel/ Selebaran No. B.
1112/KC.II/ADK/02/ 2012 tanggal 23 Februari 2012.
9. Bahwa pada pelelangan hari Kamis tanggal 08 Maret 2012, barang
agunan berupa tanah dan bangunan sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
No. 1261/Bakaran Batu atas nama Zuki, laku terjual dibeli oleh Tergugat
III, sesuai harga limit lelang senilai Rp 1.740.000.000,- (Satu millyar tujuh
ratus empat puluh juta rupiah) (sebagaimana dijelaskan dalam Risalah
Lelang No. 049/2012 tanggal 08 Maret 2012;
10.Bahwa sehubungan dengan dilaksanakannya lelang eksekusi hak
tanggungan dan telah terjualnya barang agunan milik Penggugat pada
pelelangan hari Kamis tanggal 08 Maret 2012 diatas, maka Penggugat
mengajukan Gugatan melalui Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal
12 September 2012, sebagaimana tercatat dalam Register Perkara
Perdata No. 40/Pdt.G/2012/PN-RAP tanggal 13 September 2012 yang
kemudian diperbaiki dengan surat perbaikan gugatan tanggal 06 Januari
2013;
11.Bahwa dalam angka 8 Posita Gugatannya (sebagaimana telah diubah
dalam angka 2 posita surat perbaikan gugatannya), Penggugat
mendalilkan bahwa surat pemberitahuan lelang dari Tergugat I kepada
Penggugat tidak didahului dengan teguran apapun sebelumnya, dalil
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
18
Halaman 18 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Penggugat tersebut merupakan suatu kebohongan, karena sebelumnya
Tergugat I sudah pernah memberikan surat peringatan I, II dan III
kepada Penggugat yang berisi informasi mengenai jumlah tunggakan
Penggugat dan jika Penggugat tidak segera melakukan pembayaran
maka Tergugat akan membawa masalah ini ke proses hukum lebih
lanjut;
Selain itu Tergugat I juga telah memberikan surat pemberitahuan lelang
Hak Tanggungan melalui surat No. B.752 II/KC/ADK/2/2012 tanggal 06
Februari 2012 kepada Penggugat, yang memberitahukan bahwa agunan
berupa tanah dan bangunan SHM No. 1261 an. Zuki akan di lelang;
Selanjutnya dalam angka 2 dan 3 surat perbaikan gugatannya,
Penggugat tanpa dasar yang jelas berdalil bahwa Tergugat I tidak
memenuhi ketentuan yang menjadi persyaratan lelang agunan tanpa
menguraikan/ menjelaskan ketentuan mana yang tidak dipenuhi oleh
Tergugat I sebagai syarat agar dapat dilakukan lelang agunan oleh
Tergugat II, Padahal dengan dilaksanakannya lelang pada tanggal 08
Maret 2012 oleh Tergugat II, hal tersebut menunjukkan bahwa segala
ketentuan dan persyaratan yang diberikan oleh Tergugat II kepada
Tergugat I agar dapat dilakukan lelang agunan/ parate eksekusi
(sebagaimana dicantumkan dalam Surat dari Tergugat II No. S-93/
WKN.02/KNL.04/2012 beserta lampirannya tanggal 07 Februari 2012)
telah dipenuhi seluruhnya oleh Tergugat I;
12.Bahwa tuduhan perbuatan melawan hukum yang ditujukan oleh
Penggugat kepada Tergugat I didalam angka 9 Posita gugatannya
(sebagaimana telah diubah dalam angka 4 Surat perbaikan gugatannya)
adalah sangat tidak berdasar, dasar hukum yang dicantumkan oleh
Penggugat baik dalam Surat Gugatannya maupun surat perbaikan
gugatannya adalah tidak ada kaitannya dengan langkah Tergugat I
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
19
Halaman 19 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
menyelesaikan persoalan bermasalah atas nama Penggugat dengan
cara Lelang Eksekusi Agunan;
Adapun surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/Kep/Dir
tanggal 12 Nopember 1998 tentang kualitas Aktiva Produktif beserta
lampirannya adalah untuk menentukan kewajiban bagi bank dalam
bentuk cadangan aktiva sehubungan dengan kredit bermasalah yang
dialami bank, dan tidak diatur larangan bagi kreditur pemegang hak
tanggungan (dalam hal ini Tergugat I) untuk melakukan lelang Eksekusi
terhadap agunan kredit dengan kolektibilitas kredit tertentu, dan faktanya
pinjaman atas nama penggugat memang merupakan kredit bermasalah;
Alasan Tergugat I melakukan lelang Eksekusi (dengan membuat
permohonan pelaksanaan lelang Eksekusi Hak Tanggungan kepada
Tergugat II) adalah karena Penggugat telah melakukan wanprestasi
(ingkar janji) terhadap perjanjian kredit yang dibuat antara Penggugat
dengan Tergugat I, yaitu penggugat tidak dapat membayar angsuran
sesuai kesepakatan perjanjian kredit antara Penggugat dengan Tergugat
I dan tidak dapat melunasi pinjaman Penggugat kepada Tergugat I
sebesar Rp 750.000.000,- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah) beserta
bunga dan denda/ penalty;
13.Bahwa Penggugat keliru dalam menerjemahkan maksud pasal 20
Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (UUHT) karena
Penggugat hanya membaca bunyi pasal tersebut secara parsial, yaitu
ayat (3) saja, apabila Penggugat cermat dalam membunyi pasal 20 Ayat
tersebut diatas dengan mengaitkan ketentuan pada ayat sebelumnya
yaitu Ayat (2), maka Penggugat akan mengerti dan menyadari bahwa
yang dimaksud dengan Pelaksanaan Penjualan adalah Pelaksanaan
Penjualan objek Hak Tanggungan yang dilaksanakan secara dibawah
tangan, berbeda halnya dengan pelaksanaan penjualan lelang objek Hak
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
20
Halaman 20 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tanggungan yang dilakukan oleh Tergugat II berdasar permohonan
Tergugat I, seharusnya Penggugat memahami bunyi pasal 20 tersebut
dengan baik dan secara keseluruhan, sehingga tidak memperoleh
pemahaman yang keliru;
Selain itu, UUHT tidak mengatur tenggang waktu antara pemberitahuan
pelelangan kepada Debitur dengan waktu pelaksanaan lelang Agunan
sebagaimana yang didalilkan Penggugat yaitu selama 1 (satu) bulan,
padahal dalam peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara No.
03/KN/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang Pasal 6 angka
5 huruf g disebutkan bahwa surat pemberitahuan rencana pelaksanaan
lelang Agunan yang diberikan oleh Tergugat II kepada Tergugat I telah
dipenuhi oleh Tergugat I, sehingga Lelang Agunan pada tanggal 08
Maret 2012 dapat dilaksanakan dan berhasil menjual agunan milik
Penggugat;
Dengan mengajukan dasar hukum yang keliru tersebut diatas, hal ini
jelas menunjukkan bahwa Penggugat tidak memahami segala peraturan/
perundang-undangan mengenai pelelangan agunan dan telah
mencampur adukkan pemahaman mengenai Pengumuman Lelang
dengan Pemberitahuan Lelang Kepada Debitur, kedua hal tersebut
diatas sangat berbeda, dan diatur secara berbeda pula;
Perlu Tergugat I jelaskan pula bahwa Surat Pemberitahuan Lelang
Agunan milik Penggugat telah dibuat pada tanggal 08 Februari 2012 dan
telah diantarkan oleh petugas Tergugat I ke rumah Penggugat pada hari
yang sama, namun saat Tergugat I ingin memberikan surat
Pemberitahuan Lelang tersebut, Penggugat tidak dapat ditemui, Petugas
Tergugat I berusaha berkali-kali datang untuk menemui Penggugat,
namun Penggugat selalu mengelak dan akhirnya pada tanggal 14
Februari 2012 Tergugat I berhasil memberikan surat Pemberitahuan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
21
Halaman 21 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
tersebut, walaupun pada awalnya tidak dapat diterima langsung oleh
Penggugat, Surat pemberitahuan tersebut diatas diterima langsung oleh
isteri Penggugat dan secara tiba-tiba Penggugat muncul dan akhirnya
mau menandatangani rangkap surat tersebut setelah beberapa hari
berlalu;
Selanjutnya kekeliruan lain dalam surat perbaikan gugatannya adalah
mengenai kronologis peristiwa yang disampaikan Penggugat dalam
angka 5 Posita perbaikan gugatannya;
Perlu Tergugat I tegaskan bahwa pada hari Pelaksanaan Lelang tanggal
08 Maret 2012, Tergugat I tidak pernah mendatangi Penggugat, namun
Penggugat mendalilkan bahwa Tergugat I melalui petugasnya yang
bernama Marbun pergi mendatangi Penggugat, dalil Penggugat tersebut
lagi-lagi merupakan suatu kebohongan, adapun peristiwa yang
sebenarnya terjadi adalah pada pagi hari tanggal 08 Maret 2012 sebelum
pelelangan Agunan dilaksanakan, Penggugat seorang diri datang ke
kantor Tergugat I untuk meminta penundaan pelaksanaan lelang sampai
dengan tanggal 15 Maret 2012, petugas dari Tergugat I menyampaikan
kepada Penggugat bahwa lelang agunan tidak dapat ditunda, hal ini
sebagaimana diatur dalam Pasal 26 Ayat (2) Peraturan Menteri
Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang petunjuk pelaksanaan lelang
sebagai berikut :
(2). Pembatalan Lelang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
disampaikan secara tertulis dan sudah harus diterima oleh Pejabat
Lelang paling lama 3 (tiga) hari kerja sebelum pelaksanaan
lelang.....
Setelah tidak berhasil memohon kepada Tergugat I untuk menunda
pelaksanaan lelang agunan, Penggugat lalu pergi dari kantor Tergugat I
dan kembali lagi pada siang harinya setelah pelelangan Agunan selesai
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
22
Halaman 22 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
dilaksanakan, dan agunan atas nama Penggugat terjual dan dibeli oleh
Tergugat III, sesuai dengan Risalah Lelang No. 049/2012 tanggal 08
Maret 2012, Penggugat kemudian datang kembali menemui Petugas
Tergugat I bersama seseorang bernama Simbolon yang konon berniat
untuk melunasi pinjaman dan mengambil kembali agunan milik
Penggugat, tentu saja Tergugat I menolak permintaan dari Penggugat
karena lelang telah selesai dilaksanakan dan agunan telah terjual,
sehingga Penggugat tidak dapat lagi mengambil agunan dimaksud;
Dengan demikian jelas bahwa perbuatan Penggugat tersebut diatas
memperlihatkan itikad buruk Penggugat yang ingin menciptakan
permasalahan sehubungan dengan eksekusi barang agunan,
padahal sebelumnya Tergugat I telah memberikan waktu yang sangat
cukup bagi Penggugat untuk melunasi hutangnya kepada Tergugat I
namun Penggugat tidak melunasi hutangnya;
14.Bahwa sesuai Undang-undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah (UUHT) pasal 6 disebutkan :
Apabila Debitur cidera janji Pemengang hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut;
Selanjutnya, didalam pasal 20 Ayat (1) UUHT disebutkan :
a. (1) Apabila Debitur cidera janji, maka berdasarkan :
a. Hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual objek
Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, atau
b. Titel Eksekutorial yang terdapat dalam Sertifikat Hak
Tanggungan…
Objak Hak Tanggungan dijual melalui pelelangan umum;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
23
Halaman 23 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Kemudian dalam Akta pemberian Hak Tanggungan No. 85 tanggal 04
Mei 2005, No. 86 tanggal 16 April 2009 dan No. 1999 tanggal 07 Mei
2010, pasal 2 point 6 huruf a dan e, disebutkan :
“Jika debitur tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi
hutangnya, .....pihak Kedua selaku pemegang Hak Tanggungan
peringkat Pertama... untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
pihak Pertama :
a. Menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara
lelang objek Hak Tanggungan;
b. Mengambil uang dari hasil penjualan itu seluruhnya atau
sebagian untuk melunasi hutang debitur tersebut diatas;
Dengan demikian jelas bahwa perbuatan Tergugat I yang memohon
pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan kepada Tergugat II
dikarenakan Penggugat wanprestasi bukanlah suatu perbuatan melawan
hukum;
15.Bahwa Penggugat tidak mengusai isi dan riwayat perjanjian kredit
yang pernah dibuatnya sendiri, pada angka 12 posita gugatannya,
Penggugat mendasarkan pada perjanjian kredit No. 16 tanggal 07 Mei
2012 pasal 12, padahal perjanjian kredit antara Penggugat dengan
Teruggat I telah dibuat berkali-kali termasuk perubahan-perubahannya,
apabila yang dimaksud adalah perjanjian kredit terakhir, maka perjanjian
kredit yang seharusnya adalah Surat Addendum Perpanjangan Kredit
No. 42 tanggal 10 Mei 2011. Ketidak pahaman Penggugat ini membuat
gugatan Penggugat menjadi tidak jelas dan sulit dipahami pihak lain
yang membacanya tanpa mengetahui riwayat perjanjian kredit yang
dibuat oleh Penggugat dan Tergugat I;
16.Bahwa Penggugat tidak memahami mengenai esensi Hak
Tanggungan dan pemegang Hak Tanggungan sesungguhnya, pada
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
24
Halaman 24 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
angka 12,14 dan 15 posita gugatannya, Penggugat menyatakan
bahwa kewenangan untuk menyelesaikan kasus ini adalah melalui
surat gugat biasa pada Pengadilan Negeri Rantauprapat dan bukan
dengan Pelelangan Eksekusi Hak Tanggungan (permohonan lelang
eksekusi) pada kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL/ Tergugat II) ;
Dalam tambahan Lembaran Negara RI No. 3652 tentang penjelasan atas
undang-undang RI No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah, Bab I
Umum angka 4 paragraf 2 disebutkan :
“Hak Tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan
utang tertentu, yang memberikan kedudukan diutamakan kepada
kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain” dalam arti bahwa jika
debitur cidera janji, kreditur pemegang Hak Tanggungan berhak
menjual pelelangan umum tanah yang dijadikan jaminan……………;
Lebih lanjut pada angka 9 disebutkan :
“9. Salah satu ciri Hak Tanggungan yang kuat adalah mudah dan pasti
dalam pelaksanaan eksekusinya, jika debitur cidera
janji……………”
......................... pada sertifikat Hak Tanggungan
................................,
dibubuhkan irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” untuk
memberikan kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang sama
dengan putusan Pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap..........;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
25
Halaman 25 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Hal yang lebih menguatkan langkah hukum Tergugat I mengajukan
permohonan lelang eksekusi terhadap Tergugat II dan bukan
mengajukan gugatan biasa ke Pengadilan Negeri Rantauprapat yaitu
pada bagian II pasal demi pasal penjelasan pasal 6 dan pasal 20 Ayat
(1) paragraf 2 UUHT yaitu sebagai berikut :
Pasal 6 :
“….. pemegang Hak Tanggungan berhak untuk menjual objek Hak
Tanggungan melalui pelelangan umum tanpa memerlukan
persetujuan lagi dari pembeli Hak Tanggungan”
Pasal 20 Ayat (1) paragraf 2 :
“Pada prinsipnya setiap eksekusi harus dilaksanakan dengan melalui
pelelangan umum”;
Mengacu pada beberapa dasar hukum diatas, jelas bahwa dalil yang
diungkapkan oleh Penggugat tidaklah memiliki dasar, kebalikan dari itu,
permohonan pelelangan yang diajukan oleh Tergugat I kepada kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang di Kisaran (Tergugat II) adalah
merupakan pengimplikasian dari dasar-dasar hukum diatas, sehingga
patut dilindungi secara hukum;
Dengan demikian permohonan pelelangan yang diajukan oleh Tergugat I
kepada kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di
Kisaran (Tergugat II) adalah permohonan untuk dilakukannya Parate
Eksekusi dan telah sesuai dengan undang-undang dan bukanlah Fiat
Eksekusi, serta tidak memerlukan Penetapan Sita Eksekusi dari Ketua
Pengadilan Negeri (Executorial Beslag), dengan demikian tidak ada
pembenaran secara hukum bagi Penggugat I dan Penggugat II untuk
mengajukan gugatan perkara a quo, karena pelelangan yang
dimohonkan oleh Tergugat I berdasar pada hak yang diberikan oleh
Undang-undang;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
26
Halaman 26 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
17.Bahwa ketikdapahaman Penggugat terhadap isi gugatan dan dasar
hukum yang digunakan, lagi-lagi dapat membuat kesalahan dalam
memahami permasalahan ini, Penggugat dalam angka 14 posita
gugatannya mengutip bunyi Pasal 15 Ayat (1) UU No. 4 Tahun 1996
yang menyebutkan bahwa :
“Hak Tanggungan wajib dibuat dengan akta Notaris atau akta PPAT
dan memenuhi persyaratan sebagai berikut …………”
Apabila kita kaji lebih lanjut maka bunyi pasal 15 Ayat (1) UU No. 4
Tahun 1996 adalah sebagai berikut :
a. (1) Surat Kuasa membebankan Hak Tanggungan wajib dibuat dengan
Akta Notaris atau akta PPAT dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut …”;
Terdapat perbedaan yang sangat besar antara Surat Kuasa
membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) dengan Hak Tanggungan;
SKMHT adalah suatu akta otentik yang berisi kuasa yang diberikan
kepada pemegang hak tanggungan untuk hadir di depan PPAT dalam
proses pemberian Hak Tanggungan, dimana orang yang diberi kuasa ini
akan mewakili pemberi Hak Tanggungan dalam pembuatan akta
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) yang akan didaftarkan di Kantor
Pertanahan, agar dikeluarkan Sertifikat Hak Tanggungan sebagai bukti
seseorang memiliki Hak Tanggungan atas suatu agunan (tanah/
bangunan), hal ini sebagaimana dijelaskan pada angka 7 bagian
penjelasan UUHT;
Sedangkan Hak Tanggungan adalah hak jaminan yang dibebankan pada
hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 5
Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, berikut atau
tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah itu, untuk pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
27
Halaman 27 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
yang diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap kreditur-kreditur lain,
hal ini sebagaimana diatur dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1 angka
1 Undang-undang No. 4 Tahun 1996;
Dengan demikian dalil yang Penggugat kemukakan tersebut diatas
tidaklah perlu diperhatikan;
18.Bahwa Tergugat I dengan itikad baik telah melakukan kunjungan
kepada Penggugat pada tanggal 16 Juli 2012 dengan maksud untuk
memberikan sisa pembayaran yang berasal dari hasil lelang agunan
milik Penggugat yang berada pada Tergugat I;
Dalam kunjungan tersebut, Penggugat menolak untuk menerima uang
sisa hasil lelang angunan senilai Rp 802.213.431,- (Delapan ratus juta
dua ratus tiga belas ribu empat ratus tiga puluh satu rupiah) dan meminta
Tergugat I untuk membatalkan lelang dikarenakan Penggugat ingin
menjual sendiri agunannya;
19.Bahwa selain itu antara Penggugat dengan Tergugat I juga telah
terjadi pertemuan kembali pada tanggal 30 Juli 2012, dimana Penggugat
membawa calon pembeli yang akan membeli kembali agunan yang telah
laku terjual pada lelang yang dilakukan oleh Tergugat I;
Bahwa Penggugat telah menerima penjelasan dari Tergugat I bahwa
agunan telah laku terjual dan Penggugat tidak dapat meminta Tergugat I
untuk membatalkan hasil lelang agunan yang telah terjadi;
20.Bahwa langkah hukum yang Tergugat I lakukan dengan mengajukan
permohonan lelang eksekusi Hak Tanggungan kepada Tergugat II
adalah telah sesuai dengan prosedur dan tidak melakukan perbuatan
melawan hukum apapun;
21.Bahwa Tergugat I melaksanakan semua ketentuan (persyaratan)
lelang yang berlaku, dan tidak ada peraturan perundang-undangan
maupun isi dari perjanjian kredit yang dilanggar;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
28
Halaman 28 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Maka : Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
memutus perkara A Quo untuk menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh
Penggugat, atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan yang diajukan oleh
Penggugat tidak dapat diterima;
Jawaban Terbanding II semula Tergugat II :
DALAM EKSEPSI :
1.Bahwa Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat, kecuali
terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya;
2.Eksepsi Persona Standi Non Judicio
2.1 Bahwa gugatan Penggugat khususnya yang ditujukan
terhadap Tergugat II harus dinyatakan tidak dapat diterima,
sebab penyebutan persoon Tergugat II didalam surat gugatan
Penggugat kurang tepat dan keliru, karena tidak mengkaitkan
dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian
Keuangan cq. Direktoral Jenderal Kekayaaan Negara cq. Kantor
wilayah II Direktoral Jenderal Kekayaan Negara Medan yang
merupakan instansi atasan Tergugat II;
2.2 Bahwa kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Kisaran bukanlah merupakan badan hukum yang berdiri sendiri
melainkan suatu badan yang merupakan bagian dari Pemerintah
Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan cq. Direktoral
Jenderal Kekayaaan Negara cq. Kantor wilayah II Direktoral
Jenderal Kekayaan Negara Medan, oleh karena itu Tergugat II
tidak mempunyai kualitas untuk dapat dituntut dalam perkara
Perdata di muka Peradilan Umum jika tidak dikaitkan dengan
badan hukum induknya dan instansi atasannya;
2.3 Bahwa kekeliruan tersebut Nampak pada halaman 2 (dua)
dalam surat gugatan Penggugat, dimana Penggugat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
29
Halaman 29 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
menyebutkan persoon Tergugat II dalam surat gugatan
Penggugat langsung ditujukan kepada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Kisaran tanpa mengkaitkan
Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan cq.
Direktoral Jenderal Kekayaaan Negara cq. Kantor wilayah II
Direktoral Jenderal Kekayaan Negara Medan selaku instansi
atasan Tergugat II;
2.4 Bahwa oleh karena Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang Kisaran bukanlah merupakan suatu organisasi yang
berdiri sendiri, melainkan hanya merupakan suatu badan hukum
yang disebut Negara, yang dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya harus dipertanggung jawabkan kepada
atasannya tersebut, maka dalam hal adanya tuntutan juga
harus dikaitkan dengan unit atasannya tersebut;
2.5 Bahwa terhadap apa dikemukakan oleh Tergugat II diatas,
terbukti bahwa gugatan Penggugat yang langsung ditujukan
kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kisaran
tanpa mengkaitkan instansi atasannya adalah keliru dan tidak
tepat, karena secara fakta Tergugat II tidak mempunyai kualitas
untuk dapat dituntut;
Maka berdasarkan hal tersebut diatas, Tergugat II dengan tegas
menolak dalil/ alasan Penggugat dan Tergugat II mohon kepada
Majelis Hakim yang memeriksa perkara A Quo agar berkenan
memutuskan dengan menyatakan menerima Eksepsi Tergugat II;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa apa yang diuraikan tersebut diatas, mohon juga dianggap telah
termasuk satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta Tergugat II
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
30
Halaman 30 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
menolak dalil-dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakui secara
tegas kebenarannya;
2. Bahwa yang dijadikan dasar dalam gugatan Penggugat adalah terkait
dengan keberatan atas pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh
Tergugat II dengan alasan bahwa lelang yang dilaksanakan oleh
Tergugat II adalah perbuatan melawan hukum karena tenggang waktu
pelaksanaan lelang dengan pemberitahuan tertulis kepada pemberi
dan/ atau pemegang Hak Tanggungan bertentangan dengan Pasal 20
Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah dan peserta
lelang hanya 1 (satu) orang serta surat keterangan tanah (SKT) dan
pengumuman lelang tidak sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 93/PMK.06/2010 tentang Penunjukan Pelaksanaan Lelang
tanggal 23 April 2010 namun pelelangan tetap dilaksanakan, sehingga
menurut Penggugat, perbuatan Tergugat II adalah perbuatan melawan
hukum sehingga Penggugat memohon kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Rantauprapat untuk menyatakan pelaksanaan
lelang dimaksud tidak sah dan menghukum Tergugat II secara
tanggung renteng membayar ganti rugi materiil sebesar Rp
500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dan meminta maaf kepada
Penggugat melalui dua media massa berturut-turut selama dua kali;
3 Bahwa Tergugat II dengan tegas menolak dalil/ alasan Gugatan
Penggugat yang menyatakan bahwa Tergugat II telah melakukan
perbuatan melawan hukum, perlu Tergugat II tegaskan, pelaksanaan
lelang yang dilakukan oleh Tergugat II selaku tunduk pada ketentuan
dan prinsip lelang berdasarkan peraturan perundang-undangan,
berkenaan dengan hal tersebut, tidak ada satu dasar hukum dan fakta
hukum apapun yang dapat dijadikan alasan bahwa Tergugat II telah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
31
Halaman 31 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana didalilkan oleh
Penggugat dalam gugatannya;
4. Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Penggugat didalam
mengajukan gugatan khususnya terhadap Tergugat II adalah
sehubungan dengan tindakan Tergugat II yang telah melakukan Lelang
Eksekusi atas sebidang tanah seluas 4.832 M2 berikut 2 (dua) bagunan
1 (satu) lantai yang berdiri diatasnya, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik
No. 1261 tanggal 26 April 1995 atas nama Zuki, yang terletak di
Kelurahan Bakaran Batu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten
Labuhan Batu;
5. Bahwa dalil-dalil tersebut adalah keliru dan tidak berdasarkan hukum
dan karena itu mohon ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Bahwa lelang atas objek perkara a quo dilaksanakan oleh Tergugat
II berdasarkan atas adanya permintaan dari sdr. Dhanardono,
Pimpinan Cabang dan Ardiansyah Pengganti sementara Supervisor
Administrasi Kredit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
kantor Cabang Rantauprapat berkedudukan di Rantauprapat sesuai
dengan surat permohonan lelang Nomor : B 781 II/KC/ADK/2/2012
tanggal 06 Februari 2012, yang dalam pelaksanaan penjualan ini
dilakukan oleh pejabat lelang Bono Yudianto, SE Nip. 060085686,
yang dalam hal ini berdasarkan surat perjanjian kredit No. 18
tanggal 04 Mei 2005, Perjanjian Perpanjangan Kredit dan Suplesi
Kredit No. 14 tanggal 05 Mei 2006, Perjanjian Perpanjangan Kredit
No. 2 tanggal 03 Mei 2007, Addendum Perjanjian Perpanjangan
Kredit No. 6 tanggal 05 Mei 2008, Addendum Perjanjian
Perpanjangan Kredit 26 tanggal 16 April 2009, Addendum
Perpanjangan dan Suplesi Kredit No. 16 tanggal 07 Mei 2010,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
32
Halaman 32 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Addendum Perpanjangan Kredit No. 42 tanggal 10 Mei 2011,
Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat I (Pertama), Peringkat II
(Kedua), Peringkat III (Ketiga) yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kab. Labuhan Batu yang berkepala “DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” No. 311/2005
tanggal 01-06-2005 dan Akta Pemberian Hak Tanggungan No.
85/2005 tanggal 04 Mei 2005, No. 487/2009 tanggal 16 April 2009
dan Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 86/2009 tanggal 16 April
2009 No. 1343/2010 tanggal 14 Juli 2010 dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan No. 199/2010 tanggal 07-05-2010;
b. Bahwa dengan demikian pelelangan yang dilakukan oleh Tergugat
II berpedoman pada undang-undang Lelang (Vendu Regelement,
Ordonantie 28 Februari 1908 Staatsblad 1941:3) jis. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor : 93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang;
c. Bahwa selanjutnya Tergugat II dengan tegas menolak dalil/ alasan
Penggugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa pelaksanaan
lelang tidak dilengkapi dengan SKT sebagaimana yang diwajibkan
dalam Pasal 22 Ayat (1) Petaturan Menteri Keuangan No.
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 23
April 2010 yang menyatakan bahwa : “Pelaksanaan lelang atas
tanah atau tanah dan bangunan wajib dilengkapi dengan SKT dari
kantor Pertanahan setempat”;
d. Bahwa dalil Penggugat sangat mengada-ada juga tidak berdasar
hukum sama sekali karena pihak penjual telah melengkapi dengan
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) No. 632.2.45/2012
tanggal 1 Maret 2012 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kab.
Labuhan Batu yang menerangkan bahwa atas objek sengketa
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
33
Halaman 33 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
berupa tanah berikut bangunan seluas 4.832 M2 dengan Sertifikat
Hak Milik No. 1261 tanggal 26 April 1995 atas nama Zuki yang
terletak di Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau Selatan Kab. Labuhan
Batu untuk keperluan lelang;
e. Bahwa sebelum dilaksanakan pelelangan, Tergugat I telah
melakukan peringatan kepada debitur untuk menyelesaikan
kewajibannya dengan Surat Peringatan Pertama No. 6141.II-
KC/ADK/11/2011 tanggal 11 Nopember 2011 dan Surat Peringatan
Kedua No. B. 6818.II-KC/ADK/12/2011 tanggal 12 Desember 2011
dan Surat Peringatan Ketiga No. B. 54.II-KC/ADK/12/2012 tanggal
05 Januari 2012;
f. Bahwa pelelangan tersebut telah diberitahukan kepada pihak
debitur in casu Penggugat oleh PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Rantauprapat, dengan Surat Nomor
: B.895/II/KC/ADK/2/2012 tanggal 08 Februari 2012;
g. Bahwa selanjutnya Tergugat II dengan tegas menolak dalil/ alasan
Penggugat yang menyatakan bahwa pelaksanaan lelang tidak
dilengkapi dengan pengumuman sebagaimana yang diwajibkan
dalam pasal 43 ayat (3a) Peraturan Menteri Keuangan No.
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 23
April 2010 yang menyatakan bahwa “Pengumuman lelang melalui
surat kabar harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) harus mempunyai tiras/ oplah : a. paling rendah 5.000,- (lima
ribu) eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terit
di kota/ kabupaten; atau b. paling rendah 15.000,- (lima belas ribu)
eksemplar, jika dilakukan dengan surat kabar harian yang terbit di
ibukota propinsi; atau……….”
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
34
Halaman 34 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
h. Bahwa dalil Penggugat sangat mengada-ada juga tidak berdasar
hukum karena perlu Tergugat II sampaikan bahwa sebelum
pelaksanaan lelang, pihak penjual in casu Tergugat I telah
melakukan pengumuman melalui selebaran tanggal 08 Februari
2012 sebagai pengumuman lelang I (Pertama) Eksekusi Hak
Tanggungan No. B. 899/KC.II/ADK/02/2012 sebagai pengumuman
lelang pertama dan melalui surat kabar harian Waspada yang terbti
di Kota Medan No. B. 1122/KC.II/ADK/02/2012 tanggal 23 Februari
2012 sebagai pengumuman lelang Kedua sesuai dengan pasal 44
Ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 23 April 2010 yang
menyatakan bahwa “Pengumuman Pertama diperkenankan tidak
menggunakan surat kabar harian, tetapi dengan cara pengumuman
melalui selebaran, tempelan yang mudah dibaca oleh umum, dan/
atau melalui media elektronik termasuk internet, namun demikian
dalam hal dikehendaki oleh penjual, dapat dilakukan melalui surat
kabar harian”. Oleh karenanya pengumuman lelang tersebut
mempunyai azas publisitas dan dianggap telah diketahui oleh
masyarakat luas termasuk Penggugat;
i. Bahwa oleh karena permohonan lelang yang diajukan oleh
Tergugat I telah disertai dengan surat dan dokumen yang
diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan
lelang, maka berdasarkan pasal 12 Peraturan Menteri Keuangan
No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal
23 April 2010 dengan tegas menyatakan bahwa “Kepala KPKNL/
Pejabat Lelang kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang
yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
35
Halaman 35 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan
objek lelang”;
6. Bahwa selanjutnya Tergugat II dengan tegas menolak dalil/ alasan
Penggugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa tenggang waktu
pelaksanaan lelang dengan pemberitahuan tertulis kepada pemberi
dan/ atau pemegang Hak Tanggungan bertentangan dengan Pasal 20
Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah;
7. Bahwa Pasal 20 Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan
Dengan Tanah menyatakan bahwa Pelaksanaan penjualan
sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
lewat waktu 1 (satu) bulan sejak diberitahukan secara tertulis oleh
pemberi dan/ atau pemegang Hak Tanggungan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan dan diumumkan sedikit-dikitnya dalam 2 (dua)
surat kabar yang beredar didaerah yang bersangkutan dan/ atau media
massa setempat, serta tidak ada pihak yang menyatakan keberatan;
8. Bahwa dapat Tergugat II sampaikan, ketentuan yang terdapat dalam
Pasal 20 Ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda-benda Yang Berkaitan Dengan Tanah mengacu
pada ketentuan sebelumnya yaitu pasal 20 Ayat (2) UU No. 4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah yang dengan tegas menyatakan bahwa “Atas
kesepakatan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan, penjualan
objek Hak tanggungan dapat dilaksanakan dibawah tangan jika dengan
demikian itu akan dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan
semua pihak”;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
36
Halaman 36 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
9. Bahwa dalil / alasan Penggugat pada halaman 4 angka 10 tersebut
tidak benar dan tidak berdasar hukum sama sekali karena Penggugat
telah keliru menafsirkan Pasal 20 ayat (3) UU No. 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah dengan mengaitkannya dengan pelaksanaan
lelang yang dilakukan oleh Tergugat II, karena pasal dimaksud hanya
mengaku kepada penjualan objek Hak Tanggungan dibawah tangan,
sehingga tenggang waktu pelaksanaan lelang dimaksud telah sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
10. Bahwa selanjutnya Tergugat II dengan tegas menolak dalil/ alasan
Penggugat yang pada pokoknya menyatakan bahwa apabila peserta
lelang hanya 1 (satu) orang, maka acara lelang seharusnya dibatalkan
dan kembali diumumkan di media massa;
11. Bahwa sesuai dengan Pasal 4 Ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan
Nomor : 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang
bahwa “Lelang tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 (satu)
orang peserta lelang”;
12. Bahwa dalam hal ini Tergugat II telah melaksanakan tugasnya sebagai
perantara lelang antara penjual in casu Tergugat I dengan pembeli
Susan in casu Tergugat III dengan baik dan benar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dalil
Penggugat pada halaman 4 angka 11 yang menyatakan bahwa
Tergugat II seharusnya membatalkan pelaksanaan lelang dan kembali
mengumumkan di media massa karena peserta lelang hanya 1 (satu)
orang adalah tidak benar dan keliru;
13. Bahwa selanjutnya untuk menjamin adanya kepasitan hukum dari
pelaksanaan lelang tersebut, Tergugat II telah mengeluarkan Risalah
Lelang No. 049/2012 tanggal 08 Maret 2012 sebagai akta otentik,
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
37
Halaman 37 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
sehingga dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sempurna (vide pasal
1870 KUHPerdata) yang menentukan bahwa suatu akta otentik
memberikan diantara para pihak beserta ahli warisnya atau orang-
orang yang mendapat hak dari mereka suatu bukti sempurna tentang
apa yang dimuat didalamnya;
14. Bahwa oleh karena proses dan tata cara pelelangan tersebut telah
dilakukan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, maka tindakan Tergugat II adalah sah secara hukum dan
Risalah Lelang No. 049/2012 tanggal 08 Maret 2012 tidak dapat
dimintakan pembatalannya, hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang : “Bahwa lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku tidak dapat dibatalkan”, hal ini juga ditegaskan
dalam Buku II Mahkamah Agung halaman 149 tentang Pedoman
Pelaksanaan Tugas dan Amdinistrasi Pengadilan disebutkan bahwa :
“Lelang yang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
tidak dapat dibatalkan”;
15. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat II uraikan diatas, maka
tidak terdapat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat
II oleh karenanya tidak ada konsekuensi hukum yang harus ditanggung
Tergugat II untuk membayar ganti rugi materil sebesar Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dan meminta maaf kepada
Penggugat melalui dua media massa bertutut-turut selama dua hari;
16. Bahwa tuntutan ganti rugi tersebut selain sangat mengada-ada juga
tidak berdasar hukum sama sekali oleh sebab itu sudah sepatutnya
ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, karena
Tergugat II telah membuktikan bahwa tindakan Tergugat II tidak ada
yang bertentangan dengan hukum dan merugikan Penggugat;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
38
Halaman 38 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
17. Bahwa tuntutan ganti rugi tersebut selain sangat mengada-ada juga
tidak berdasarkan hukum sama sekali oleh sebab itu sudah sepatutnya
ditolak oleh Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, karena tidak
disertai dengan perincian kerugian yang menjadi dasar tuntutan, maka
berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 16 Desember
1970 No. 492 K/Sip/1970 dari Putusan Mahkamah Agung RI No. 1720
K/Pdt/1986 tanggal 18 Agustus 1988 dengan tegas dinyatakan bahwa
“Setiap tuntutan ganti rugi harus disertai perincian kerugian dalam
bentuk apa yang menjadi dasar tuntutannya, tanpa perincian dimaksud
maka tuntutan ganti rugi harus dinyatakan tidak dapat diterima karena
tuntutan tersebut tidak jelas/ tidak sempurna”;
18. Bahwa Tergugat II dengan tegas menyatakan bahwa dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya khususnya terhadap pelaksanaan
lelang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan yang berlaku, dengan demikian sangatlah tidak berdasarkan
hukum dalil Penggugat yang mendalilkan bahwa Tergugat II telah
melakukan perbuatan melawan hukum;
Dalam Eksepsi :
1. Menyatakan eksepsi Tergugat II cukup beralasan dan dapat diterima.
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontsvankelijk Verklaard).
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak gugatan Pengggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontsvankelijk Verklaard).
2.Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul atas
perkara.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
39
Halaman 39 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Jawaban Terbanding III semula Tergugat III :
I. Tentang Eksepsi :
A.Gugatan Penggugat Kurang Pihak :
1. Bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya point (4)
halaman (2) tentang adanya Sertifikat Hak Tanggungan Pertama
dan Kedua serta Sertifikat Hak Milik No. 1261/Bakaran Batu atas
tanah seluas 4.832 M2 beserta yang ada diatasnya yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu;
2. Bahwa selanjutnya mendalilkan dalam gugatannya pada point (5)
halaman (3) adanya Akta perjanjian kredit Nomor : 16 tanggal 17
Mei 2010 yang dibuat oleh Setiawati, SH, Notaris di Rantauprapat;
3. Bahwa seharusnya menurut ketentuan Hukum Acara Perdata
yang berlaku guna menguatkan dalil posita gugatan Penggugat
agar terang peristiwa hukumnya, Penggugat wajib
mengikutsertakan Kantor Pertanahan Kab. Labuhan Batu dan
Notaris Setiawati,SH sebagai pihak Tergugat dalam perkara a
quo;
4. Bahwa oleh karena Penggugat tidak mengikutsertakan Kantor
Pertanahan Kab. Labuhan Batu dan Notaris Setiawati, SH sebagai
pihak Tergugat, maka gugatan Penggugat kurang pihak, sehingga
patut kiranya menurut hukum Majelis Hakim dalam perkara a quo
menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (N.O);
B.Gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscur Libel) Dengan
Adanya Perbedaan Posita dengan Petitum Gugatan;
1. Bahwa Penggugat mendalilkan adanya kredit Penggugat pada
Tergugat I dengan jaminan Sertifikat atas nama Penggugat dan
mengakui kurang lancarnya pembayaran kredit karena factor force
mayor, sehingga jaminan tersebut dilelang oleh Tergugat II;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
40
Halaman 40 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
2. Bahwa dalam uraian gugatannya Penggugat tidak ada
menguraikan peruatan melawan hukum yang bagaimana
dilakukan oleh Tergugat III, akan tetapi pada Petitum Gugatan No.
2, Penggugat meminta Majelis Hakim agar para Tergugat
(termasuk Tergugat III) dihukum karena melakukan perbuatan
melawan hukum, dengan demikian dalil Petitum tidak didukung
dengan dalil Posita;
3. Bahwa menurut ketentuan Hukum Acara Perdata, hal tersebut
diatas tidak dibenarkan dan membuat gugatan menjadi kabur dan
tidak jelas sehingga menimbulkan akibat hukum gugatan
Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima (NO) dan hal
tersebut sejalan dengan :
- Jurisprudensi MARI No. 28 K/Sip/1973 tanggal 05
Nopember 1973 menyatakan :
“Karena Rechfeiten yang diajukan bertentangan dengan
Petitum, gugatan harus ditolak”;
- Jurisprudensi No. 582 K/Sip/1973 tanggal 18 Desember
1975 menyatakan :
“Karena Petitum gugatan adalah tidak jelas, gugatan harus
dinyatakan tidak dapat diterima”;
II. Dalam Pokok Perkara :
1. Bahwa seluruh dalil-dalil yang telah diuraikan dalam Eksepsi
terdahulu tidak akan diulangi kembali dan merupakan satu kesatuan
serta menjadi dalil dalam pokok perkara;
2. Bahwa Tergugat III membantah seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat, kecuali yang diakui secara sah dalam pokok perkara ini;
3. Bahwa perubahan gugatan yang diajukan oleh Penggugat pada
tanggal 18 Januari 2013 harusilah ditolak sesuai dengan Jurisprudensi
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
41
Halaman 41 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Keputusan Mahkamah Agung RI No. 1043 K/Sip/1971 tanggal 03
Desember 1974 yang menyatakan :
“Jurisprudensi mengijinkan perubahan atau tambahan dari gugat,
asal hal ini tidak mengakibatkan perubahan dari posita dan
Tergugat tidak dirugikan dalam haknya untuk membela diri”;
Hal mana sejalan dengan Jurisprudensi Keputusan Mahkamah Agung
RI No. 226 K/Sip/1973 tanggal 27 Desember 1975 yang menyatakan :
“Karena perubahan gugatan yang diajukan penggugat adalah
mengenai pokok gugatan, maka seharusnya perubahan tersebut
ditolak”;
4. Bahwa namun demikian Tergugat III tetap menanggapi dalil-dalil
gugatan Penggugat tersebut bahwa seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat dalam perkara a quo pada pokoknya merupakan peristiwa
hukum yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat I dan atau
Tergugat II, sedangkan Tergugat III adalah pemenang lelang atas
sebidang tanah seluas 4.832 M2 berikut : 2 (dua) bangunan 1 (satu)
lantai yang berdiri diatasnya sesuai dengan SHM No. 1261 tanggal 26
April 1995 atas nama Zuki (Penggugat) yang terletak di Kelurahan
Bakaran Batu Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu
berdasarkan kutipan Risalah Lelang Nomor : 049/2012 tanggal 8
Maret 2012 yang dikeluarkan oleh kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran/ Tergugat II;
5. Bahwa dasar keikutsertaan Tergugat III dalam lelang yang
dilaksanakan oleh Tergugat II atas permintaan Tergugat I adalah
sebagai berikut :
5.1.Bahwa 2 (dua) hari sebelum pelelangan yakni tanggal 06
Maret 2012 datang Tergugat I memberitahukan adanya
pelelangan yang akan diadakan pada tanggal 08 Maret 2012 dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
42
Halaman 42 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
tanggal 07 Maret 2012 adalah hari terakhir penyetoran uang
lelang sebesar 10% dari harga lelang;
5.2.Bahwa mengenai pelelangan tersebut sebenarnya Tergugat
III tidak memahaminya, dan tanggal 07 Maret 2012 Tergugat III
membawa dana 10% dari harga lelang ke Bank Sumut dan
menyetorkan uang tersebut sebagai panjar pelelangan;
5.3.Bahwa pada hari H pelelangan tanggal 8 Maret 2012
Tergugat III menghadiri acara pelelangan, pejabat lelang pada
saat itu adalah Bapak Bono Yudianto, SE dan Tergugat IIII
menanyakan apabila batal menawar objek lelang tersebut apa
sanksinya dan dijawab uang sebesar 10% yang telah disetorkan
sebelumnya akan menjadi hangus (tidak dikembalikan) dan
akhirnya Tergugat III memutuskan untuk mengikuti pelelangan
tersebut;
5.4.Bahwa pada acara pelelangan tersebut Tergugat III
memenangkan objek pelelangan yaitu Sertifikat Hak Milik No.
1261 yang diatasnya terdapat bangunan gedung/bengkel atas
nama Penggugat sebagai pemberi Hak Tanggungan dan
Tergugat I sebagai pemegang Hak Tanggungan dan 2 (dua)
bulan kemudian Tergugat III mendapat berita dari Tergugat I
bahwa Penggugat tidak berkenan keluar/menyerahkan objek
lelang / objek sengketa yang dimenangkan Tergugat III
berdasarkan lelang Eksekusi yang dilakukan oleh Tergugat II;
5.5.Bahwa kemudian 2 (dua) bulan yang lalu Tergugat III
diundang oleh Tergugat I membicarakan pelelangan yang telah
dimenangkan oleh Tergugat III tersebut, kemudian dimediator
oleh Tergugat I bahwa Penggugat hendak membeli kembali
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
43
Halaman 43 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
gedung/ bengkel terseut, akan tetapi tidak ada titik temu tentang
harganya;
6. Bahwa dalil gugatan Penggugat point (4) dan point (4.1) s/d (4.3)
adalah keliru dan Penggugat terkesan tidak mengetahui duduk
masalahnya, dengan dalil sebagai berikut :
6.1. Bahwa Penggugat tidak mengetahui perbedaan Sertifikat
Hak Tanggungan, Akta Pemberian Hak Tanggungan dengan
akibat hukumnya dan Jaminan kredit dengan objek Hak
Tanggungan;
6.2. Bahwa Penggugat menjaminkan atau menjadikan Sertiifkat
Hak Milik No. 1261/ Bakaran Batu atas nama Penggugat sebagai
objek Hak Tanggungan yakni berupa sebidang tanah seluas
4.832 M2 yang terletak di Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau
Selatan Kab. Labuhan Batu atas jaminan kredit yang diperoleh
Penggugat dari Tergugat I;
6.3. Bahwa sebagaimana yang tertulis dalam Sertiifkat Hak Milik
No. 1261/ Bakaran Batu disebutkan adanya Hak Tanggungan
Pertama dengan Hak Tanggungan No. 311/2005 berdasarkan
Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 85/2005 tanggal 04 Mei
2005 yang dibuat dihadapan Ramlah Lubis, Notaris sebagai
PPAT Kab. Labuhan Batu dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak
Tanggungan No. 311 yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan
Kab. Labuhan Batu;
6.4. Bahwa selanjutnya Hak Tanggungan Kedua dengan Hak
Tanggungan No. 487/2009 berdasarkan Akta Pemberian Hak
Tanggungan No. 86/2009 tanggal 16 April 2009 yang dibuat
dihadapan Setiawati, Notaris sebagai PPAT Kab. Labuhan Batu
dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak Tanggungan No. 487 yang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
44
Halaman 44 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kab. Labuhan Batu;
6.5. Bahwa selanjutnya Hak Tanggungan Ketiga dengan Hak
Tanggungan No. 1343/2010 berdasarkan Akta Pemberian Hak
Tanggungan No. 199/2010 tanggal 07 Mei 2010 yang dibuat
dihadapan Setiawati, Notaris sebagai PPAT Kab. Labuhan Batu
dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak Tanggungan No. 1343 yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kab. Labuhan Batu;
6.6. Bahwa proses pemberian Hak Tanggungan atas objek
sengketa/ objek lelang pada point (6.3 s/d 6.5) tersebut diatas
telah sesuai dengan ketentuan Pasal 4,5,10,13 dan 14 UU No. 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-
benda yang berkaitan dengan tanah, sehingga Tergugat I
sebagai pemegang Hak Tanggungan atas objek sengketa/ objek
lelang;
6.7. Bahwa Ketiga Sertifikat Hak Tanggungan Nomor : 311, 487
dan 1343 memuat irah-irah dengan kata-kata : “Demi Ketuhanan
Yang Maha Esa”, yang mempunyai kekuatan Eksekutorial yang
sama dengan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
7. Bahwa akan tetapi Penggugat tidak dapat melaksanakan semua
kewajibannya berupa pembayaran kepada Tergugat I dan hanya
mampu membayar bunga sebagaimana pengakuan Penggugat pada
point (6) halaman 3 gugatannya, sehingga Tergugat I sebagai kreditur/
pemegang Hak Tanggungan meminta Tergugat II sebagai pelaksana
lelang untuk melaksanakan lelang Eksekusi atas objek Hak
Tanggungan Seritifikat Hak Milik No. 1261 yang telah dibebani dengan
3 (tiga) Hak Tanggungan dan hal tersebut telah sesuai dengan
ketentuan pasal 5 dan 6 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
45
Halaman 45 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan
tanah;
8. Bahwa sesuai dengan isi ketiga Akta Pemberian Hak Tanggungan
No. 85/2005 tanggal 04 Mei 2005, No. 86/2009 tanggal 16 April 2009
dan no. 199/2010 tanggal 07 Mei 2010 tercantum didalamnya janji-
janji yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara Tergugat I
sebagai kreditur/ pemegang Hak Tanggungan dengan Penggugat
sebagai debitur/ pemberi Hak Tanggungan, yakni antara lain : jika
debitur tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi hutangnya maka
pemegang Hak Tangungan pertama mempunyai hak untuk menjual
atas kekuasaan sendiri objek Hak Tanggungan apabila Debitur cedera
janji dan telah sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 11
ayat (2) huruf e UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas
tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah;
9. Bahwa oleh karena itu Tergugat I melaksanakan lelang eksekusi
berdasarkan titel Eksekutorial yang terdapat dalam ketiga Sertifikat
Hak Tanggungan tersebut atas Sertifikat Hak Milik No. 1261 kepada
Tergugat II dan telah sesuai dengan ketentuan dalam pasal 20 Jo
Pasal 6 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah
beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah Jo Pasal 5
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang yakni :
-Lelang eksekusi termasuk, tetapi tidak terbatas pada lelang
eksekusi Pasal 6 UU Hak Tanggungan,………….. dst;
-Apabila debitur cedera janji, maka hak pemegang Hak
Tanggungan untuk menjual objek Hak Tanggungan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 atau titel eksekutorial
yang terdapat dalam Sertifikat Hak Tanggungan dan objek
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
46
Halaman 46 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara
yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;
10. Bahwa semua ketentuan prosedur lelang eksekusi sudah
dilakukan oleh Tergugat I, II dan III sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku baik tentang undang-undang Hak
Tanggungan atas tanah maupun petunjuk pelaksanaan lelang
eksekusi tersebut diatas, sehingga cukup alasan hukum bahwa tidak
ada perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I, III
khusunya Tergugat III;
11. Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut pada point (1)
s/d (9) diatas, maka tidak benar seluruh dalil gugatan Penggugat
adanya perbuatan melawan hukum atas peralihan objek sengketa
dengan cara lelang eksekusi atas Sertifikat Hak Milik No. 1261 kepada
Tergugat III dengan dalil dan bantahan sebagai berikut :
11.1. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (5)
yang mendalilkan tentang Surat Kuasa Substitusi dalam Akta
Perjanjian kredit Nomor : 16 tanggal 07 Mei 2010, sebab
pelaksanaan lelang eksekusi dilakukan atas dasar Akta
Pemberian Hak Tanggungan dan Sertifikat Hak Tanggungan
yang terdapat irah-irah dengan kata-kata : “Demi Ketuhanan
Yang Maha Esa”, yang mempunyai titel eksekutorial yang sama
dengan putusan Pengdilan yang berkekuatan hukum tetap;
11.2. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (6,7
dan 8) sebagai alasan hukum bahwa objek sengketa tidak dapat
dilakukan lelang eksekusi, karena Penggugat sendiri telah
mengakui tidak mampu membayar hutang pokok sebagaimana
diperjanjikan sehingga tidak memenuhi perjanjian (cedera janji),
sedangkan alasan-alasan dalam dalil gugatan point (7) bukan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
47
Halaman 47 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
merupakan alasan hukum yang termasuk kategori force majeure
dan pelaksanaan lelang eksekusi pada tanggal 08 Maret 2012
sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga tidak
dapat dibatalkan sebagaimana ketentuan pasal 3 Peraturan
Menteri Keuangan No.93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang;
11.3. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (9)
halaman (3) yang menyatakan tidak ada alasan lelang yang
dilakukan oleh Tergugat II karena pinjaman Penggugat pada
Tergugat I masih tergolong sub standart, karena Penggugat tidak
melaksanakan kewajiban pembayaran yang diperjanjikan,
sehingga pelelangan yang dilakukan Tergugat II atas permintaan
Tergugat I dan telah sesuai dengan ketentuan Pasal 12
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tanggal 23
April 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang disebutkan :
Pasal 12 :
Kepala KPKNL/ Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak
permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang
dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi
legalitas formal subjek dan objek lelang;
11.4. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (10)
halaman (4) yang menyatakan tenggang waktu pelelangan
bertentangan dengan Pasal 20 Ayat (3) UU No. 4 tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-benda
Yang Berkaitan Dengan Tanah, karena Pemegang Hak
Tanggungan (Tergugat I) melaksankan lelang eksekusi
berdarkan ketentuan Pasal 20 Ayat (1) huruf (a) dan (b) UU No.
4 Tahun 1996 dengan mengacu kepada ketiga Akta pemberian
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
48
Halaman 48 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Hak Tanggungan dan Sertifikat Hak Tanggungan yang memiliki
kekuatan Eksekutorial dan pelelangan telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan No.
93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, dan Penggugat telah mengakui bahwa ada
pemberitahuan pelaksanaan lelang tersebut;
11.5. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (11)
halaman (4) yang menyatakan apabila peserta lelang hanya 1
(satu) orang maka lelang dibatalkan dan wajib diumumkan
kembali melalui media massa, sebab sesuai dengan ketentuan
Pasal 4 ayat (1) Jo Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan No.
93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang, disebutkan lelang tetap dilaksanakan
walaupun hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta lelang dan
lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku tidak dapat dibatalkan, disamping itu legalitas formal
subjek dan objek lelang sudah lengkap;
11.6. Bahwa Tergugat III telah melakukan penawaran lelang
diatas nilai limit yang diumumkan, sesuai ketentuan Pasal 60
Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tanggal 23
April 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, dengan
demikian Tergugat III adalah pembeli lelang yang beritikad baik
dan harus mendapat perlindungan hukum;
11.7. Bahwa tidak benar dalil gugatan Penggugat pada point (12)
halaman (4) yang menyatakan seharusnya permasalahan kredit
Penggugat diselesaikan melalui Pengadilan Negeri terlebih
dahulu dan tidak langsung pelelangan, karena sesuai dengan
ketentuan pasal 6, 14 dan 20 UU No. 4 Tahun 1996 Akta
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
49
Halaman 49 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Pemberian Hak Tanggungan dengan titel eksekutorial yang
sama dengan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap, sehingga apabila tidak melaksanakan kewajiban,
pemegang hak tanggungan (Tergugat I) memiliki hak pertama
untuk melaksanakan lelang eksekusi atas objek hak tanggungan
dan sesuai dengan Pasal 1 angka 4 Jo Pasal 5 Peraturan
Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, disebutkan Lelang
Eksekusi adalah lelang untuk melaksanakan putusan/ Penetapan
Pengadilan, dokumen-dokumen lain yang dipersamakan dengan
itu, dan/ atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan dan lelang eksekusi termasuk lelang yang
dimaksud dalam Pasal 6 UU Hak Tanggungan, sehingga
Tergugat II melaksanakan lelang eksekusi atas objek sengketa;
11.8. Bahwa Tergugat III memperoleh objek sengketa
berdasarkan lelang eksekusi yang dilaksanakan oleh Tergugat II
atas permintaan Tergugat I, sehingga Tergugat III memiliki dasar
perolehan objek sengketa berdasarkan kutipan Risalah Lelang
Nomor : 049/2012 tanggal 08 Maret 2012, dan oleh karena itu
memiliki hak untuk mendaftarkan haknya di Kantor Pertanahan
Labuhan Batu sebagaimana ketentuan pasal 41 PP No. 24
Tahun 1997 tentang pendaftaran hak atas tanah;
12. Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas,
Tergugat III tidak terbukti menimbulkan kerugian harga diri Penggugat,
oleh karena itu Tergugat III tidak benar melakukan perbuatan
melawan hukum dan menolak ganti kerugian harga diri yang dituntut
Penggugat sebesar Rp 500.000.000,- ( Lima ratus juta rupiah) dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
50
Halaman 50 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
patut kiranya Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat atau
Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima (N.O);
13. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas, maka Patut secara
hukum Tergugat III dinyatakan sebagai pembeli yang beritikad baik
karena memperoleh hak atas objek sengketa melalui lelang Eksekusi
susuai isi Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 251 K/Sip/1958
tanggal 26-12-1958 yang menyatakan :
“Pembeli yang telah bertindak dengan baik harus dilindungi dan
jual-beli yang bersangkutan haruslah dianggap sah”;
III. Dalam Rekonpensi :
1. Bahwa keseluruhan dalil yang telah dipaparkan dalam Konpensi
terdahulu merupakan dalil-dalil dalam gugatan Rekonpensi ini;
2. Bahwa Penggugat d.r/ Tergugat III d.k membantah keseluruhan
dalil dari Tergugat d.r/ Penggugat d.k yang terdapat didalam gugatan
Konpensi, kecuali sepanjang yang diakui secara tegas dalam gugatan
Rekonpensi ini;
3. Bahwa dasar keikutsertaan Penggugat d.r/ Tergugat III d.k dalam
lelang yang dilaksanan oleh Tergugat II d.k atas permintaan Tergugat
I d.k adalah sebagai berikut :
3.1. Bahwa 2 hari sebelum pelelangan yakni tanggal 06 Maret
2012 datang Tergugat I d.k memberitahukan adanya pelelangan
yang akan diadakan pada tanggal 08 Maret 2012 dan tanggal 07
Maret 2012 adalah hari terakhir penyetoran uang lelang sebesar
10% dari harga lelang;
3.2. Bahwa mengenai pelelangan tersebut sebenarnya
Penggugat d.r/ Tergugat III d.k tidak memahaminya, dan tanggal
07 Maret 2012 Penggugat d.r/ Tergugat III d.k membawa dana
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
51
Halaman 51 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
10% dari harga lelang ke Bank Sumut dan menyetorkan uang
tersebut sebagai panjar pelelangan;
3.3. Bahwa pada hari H pelelangan tanggal 8 Maret 2012
Penggugat d.r/ Tergugat III d.k menghadiri acara pelelangan,
pejabat lelang pada saat itu adalah Bapak Bono Yudianto, SE
dan Penggugat d.r/ Tergugat III d.k menanyakan apabila batal
menawar objek lelang tersebut apa sanksinya dan dijawab uang
sebesar 10% yang telah disetorkan sebelumnya akan menjadi
hangus (tidak dikembalikan) dan akhirnya Penggugat d.r/
Tergugat III d.k memutuskan untuk mengikuti pelelangan
tersebut;
3.4. Bahwa pada acara pelelangan tersebut Penggugat d.r/
Tergugat III d.k memenangkan objek pelelangan yaitu Sertifikat
Hak Milik No. 1261 yang diatasnya terdapat bangunan gedung/
bengkel atas nama Tergugat d.r/ Penggugat d.k sebagai pemberi
Hak Tanggungan dan Tergugat I d.k sebagai pemegang Hak
Tanggungan dan 2 (dua) bulan kemudian Penggugat dr/Tergugat
III d.k mendapat berita dari Tergugat I d.k bahwa Penggugat
tidak berkenan keluar/menyerahkan objek lelang/ objek sengketa
yang dimenangkan Penggugat d.r/Tergugat III d.k berdasarkan
lelang Eksekusi yang dilakukan oleh Tergugat II d.k;
3.5. Bahwa kemudian 2 (dua) bulan yang lalu Penggugat d.r/
Tergugat III d.k diundang oleh Tergugat I d.k membicarakan
pelelangan yang telah dimenangkan oleh Penggugat d.r/
Tergugat III d.k tersebut, kemudian dimediator oleh Tergugat I
d.k bahwa Tergugat d.r/ Penggugat d.k hendak membeli kembali
gedung/ bengkel terseut, akan tetapi tidak ada titik temu tentang
harganya;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
52
Halaman 52 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
4. Bahwa Tergugat d.r/ Penggugat d.k menjaminkan atau menjadikan
Sertiifkat Hak Milik No. 1261/ Bakaran Batu atas nama Tergugat d.r/
Penggugat d.k sebagai objek Hak Tanggungan yakni berupa sebidang
tanah seluas 4.832 M2 yang terletak di Kel. Bakaran Batu Kec. Rantau
Selatan Kab. Labuhan Batu atas jaminan kredit yang diperoleh
Tergugat d.r/ Penggugat d.k dari Tergugat I d.k;
5. Bahwa sebagaimana yang tertulis dalam Sertiifkat Hak Milik No.
1261/ Bakaran Batu disebutkan adanya Hak Tanggungan Pertama
dengan Hak Tanggungan No. 311/2005 berdasarkan Akta Pemberian
Hak Tanggungan Nomor : 85/2005 tanggal 04 Mei 2005 yang dibuat
dihadapan Ramlah Lubis, Notaris sebagai PPAT Kabupaten Labuhan
Batu dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak Tanggungan Nomor : 311
yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu;
6. Bahwa selanjutnya Hak Tanggungan Kedua dengan Hak
Tanggungan Nomor : 487/2009 berdasarkan Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor : 86/2009 tanggal 16 April 2009 yang dibuat
dihadapan Setiawati, Notaris sebagai PPAT Kabupaten Labuhan Batu
dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak Tanggungan Nomor : 487 yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu;
7. Bahwa selanjutnya Hak Tanggungan Ketiga dengan Hak
Tanggungan Nomor : 1343/2010 berdasarkan Akta Pemberian Hak
Tanggungan Nomor : 199/2010 tanggal 07 Mei 2010 yang dibuat
dihadapan Setiawati, Notaris sebagai PPAT Kabupaten Labuhan Batu
dan terdaftar dalam Sertiifkat Hak Tanggungan Nomor : 1343 yang
diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Labuhan Batu;
8. Bahwa proses pemberian Hak Tanggungan atas objek sengketa/
objek lelang pada point (4 s/d 7) tersebut diatas telah sesuai dengan
ketentuan Pasal 4, 5, 10, 13 dan 14 UU No. 4 Tahun 1996 tentang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
53
Halaman 53 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan
dengan tanah, sehingga Tergugat I d.k sebagai pemegang Hak
Tanggungan atas objek sengketa/ objek lelang;
9. Bahwa Ketiga Sertifikat Hak Tanggungan Nomor : 311, 487 dan
1343 memuat irah-irah dengan kata-kata : “Demi Ketuhanan Yang
Maha Esa”, yang mempunyai kekuatan Eksekutorial yang sama
dengan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap;
10. Bahwa akan tetapi Tergugat d.r/ Penggugat d.k tidak dapat
melaksanakan semua kewajibannya berupa pembayaran kepada
Tergugat I d.k dan hanya mampu membayar bunga sebagaimana
pengakuan Tergugat d.r/ Penggugat d.k pada point (6) halaman 3
gugatannya, sehingga Tergugat I d.k sebagai kreditur/ pemegang Hak
Tanggungan meminta Tergugat II d.k sebagai pelaksana lelang untuk
melaksanakan lelang Eksekusi atas objek Hak Tanggungan Seritifikat
Hak Milik No. 1261 yang telah dibebani dengan 3 (tiga) Hak
Tanggungan dan hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan pasal 5
dan 6 UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan atas tanah
beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah;
11. Bahwa sesuai dengan isi ketiga Akta Pemberian Hak Tanggungan
Nomor : 85/2005 tanggal 04 Mei 2005, Nomor : 86/2009 tanggal 16
April 2009 dan Nomor : 199/2010 tanggal 07 Mei 2010, tercantum
didalamnya janji-janji yang telah disepakati oleh kedua belah pihak
antara Tergugat I d.k sebagai kreditur/ pemegang Hak Tanggungan
dengan Tergugat d.r/ Penggugat d.k sebagai debitur/ pemberi Hak
Tanggungan, yakni antara lain : jika debitur tidak memenuhi kewajiban
untuk melunasi hutangnya maka pemegang Hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri objek Hak
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
54
Halaman 54 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tanggungan apabila Debitur cedera janji dan telah sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Pasal 11 ayat (2) huruf e UU No. 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas tanah beserta benda-
benda yang berkaitan dengan tanah;
12. Bahwa oleh karena itu Tergugat I d.k melaksanakan lelang
eksekusi berdasarkan titel Eksekutorial yang terdapat dalam ketiga
Sertifikat Hak Tanggungan tersebut atas Sertifikat Hak Milik Nomor :
1261 kepada Tergugat II d.k dan telah sesuai dengan ketentuan
dalam pasal 20 Jo Pasal 6 UU No. 4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan
tanah Jo Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yakni :
- Lelang eksekusi termasuk, tetapi tidak terbatas pada lelang
eksekusi Pasal 6 UU Hak Tanggungan,………….. dst;
- Apabila debitur cedera janji, maka hak pemegang Hak
Tanggungan untuk menjual objek Hak Tanggungan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 atau titel eksekutorial
yang terdapat dalam Sertifikat Hak Tanggungan dan objek
tanggungan dijual melalui pelelangan umum menurut tata cara
yang diatur dalm peraturan perundang-undangan;
13. Bahwa semua ketentuan prosedur lelang eksekusi sudah
dilakukan oleh Tergugat I, II dan III sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, baik tentang undang-undang Hak
Tanggungan atas tanah maupun petunjuk pelaksanaan lelang
eksekusi tersebut diatas, oleh karenanya Penggugat d.r/ Tergugat III
d.k harus dinyatakan sebagai pembeli lelang yang beritikad baik dan
kemudian menyatakan kutipan Risalah Lelang Nomor : 049/2012
tanggal 08 Maret 2012 sah dan berkekuatan hukum tetap;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
55
Halaman 55 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
14. Bahwa disebabkan lelang telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku, maka patut dinyatakan Penggugat d.r/
Tergugat III d.k sebagai pemilik objek sengketa berdasarkan kutipan
Risalah Lelang Nomor : 049/2012 tanggal 08 Maret 2012;
15. Bahwa karena Penggugat d.r/ Tergugat III d.k dinyatakan sebagai
pemilik objek sengketa, maka patut kiranya Tergugat d.r/ Penggugat
d.k atau orang yang memperoleh hak dari padanya dihukum untuk
mengosongkan objek sengketa dan menyerahkan kepada Penggugat
d.r/ Tergugat III d.k dalam keadaan baik dan kosong;
16. Bahwa dengan demikian Penggugat d.r/ Tergugat III d.k tidak
melakukan perbuatan melawan hukum dan tidak menimbulkan
kerugian kepada Tergugat d.r/ Penggugat d.k, apalagi Tergugat d.r/
Penggugat d.k tidak ada hubungan hukum dan hak dengan objek
sengketa , justru dengan gugatan konpensi tersebut telah
menimbulkan kerugian kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k baik
secara moril dengan tercemarnya nama baik Penggugat d.r/ Tergugat
III d.k sebagai pengusaha di Rantauprapat dan secara materil, yakni :
Kerugian Materiil :
- Biaya akomodasi Advokat dari Medan
ke Pengadilan Negeri Rantauprapat
yang diperhitungkan sebanyak 15 kali
sidang dimana biaya akomodasi sekali
pergi sebesar Rp 1.000.000,- x 15 Rp 15.000.000,-
- Kerugian moril sebesar Rp 1.000.000.000,-
Total ………. Rp 1.015.000.000,-
Terbilang : Satu millyar lima belas juta rupiah;
17. Bahwa oleh karena kerugian yang diderita oleh Penggugat d.r/
Tergugat III d.k disebabkan oleh tindakan dan atau perbuatan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
56
Halaman 56 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tergugat d.r/ Penggugat d.k maka oleh karena itu patut kiranya
menurut Majelis Hakim menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k agar
membayar kerugian tersebut kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k
baik kerugian materil maupun moril sebesar Rp 1.015.000.000,- (Satu
millyar lima belas juta rupiah) secara tunai kepada Penggugat d.r/
Tergugat III d.k;
18. Bahwa disamping itu, perbuatan Tergugat d.r/ Penggugat d.k yang
menguasai objek sengketa milik Penggugat d.r/ Tergugat III d.k
menyebabkan Penggugat d.r/ Tergugat III d.k tidak dapat
menggunakan objek sengketa, sehingga menimbulkan kerugian
apabila diperhitungkan dengan harga sewa adalah sebesar
Rp.100.000.000,- (Seratus juta rupiah) / tahun dan dihitung sejak
gugatan Tergugat d.r / Penggugat d.k didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Rantauprapat sampai saat Tergugat d.r/
Penggugat d.k menyerahkan objek sengketa kepada Penggugat d.r/
Tergugat III d.k;
19. Bahwa gugatan rekonpensi ini dimajukan oleh Penggugat d.r/
Tergugat III d.k berdasarkan bukti-bukti yang autentik sebagaimana
yang disebutkan di dalam ketentuan Pasal 285 RBg/ HIR dan telah
memenuhi syarat-syarat agar Putusan dalam gugatan Rekonpensi ini
dapat dijalankan secara serta merta walaupun ada perlawanan
Banding ataupun Kasasi (Uit voerbaar bij vooraad) sebagaimana yang
diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3 Tahun 2000
maka cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk menyatakan Putusan
dalam gugatan Rekonpensi ini dapat dijalankan secara serta merta
walaupun ada perlawanan Banding maupun Kasasi (Uit voerbaar bij
vooraad) ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
57
Halaman 57 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
20. Bahwa oleh karena itu Penggugat d.r/ Tergugat III d.k dapat
membuktikan dalil-dalil gugatan rekonpensinya maka cukup alasan
bagi Majelis Hakim untuk menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k
untuk membayar ongkos perkara yang timbul dalam Rekonpensi ini;
Berdasarkan dalil-dalil hukum teresbut diatas mohon kiranya Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata dalam Konpensi dan
Rekonpensi ini agar dapat menerima gugatan Rekonpensi Penggugat d.r/
Tergugat III d.k dalam Rekonpensi untuk keseluruhannya dengan amarnya
berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan Rekonpensi Penggugat d.r/ Tergugat III d.k
dalam Rekonpensi untuk keseluruhannya;
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Risalah Lelang
Nomor : 049/2012 tanggal 08 Maret 2012 yang diterbitkan oleh
Tergugat II d.k;
3. Menyatakan sah menurut hukum sebidang tanah seluas 4.832 M2,
berikut 2 (dua) bangunan 1 (satu) lantai yang berdiri diatas SHM
Nomor : 1261 tanggal 26 April 1995 atas nama ZUKI/ Tergugat d.r/
Penggugat d.k yang terletak di Kelurahan Bakaran Batu, Kecamatan
Rantau Selatan, Kabupaten Labuhan Batu adalah milik Penggugat d.r/
Tergugat III d.k berdasarkan Kutipan Risalah Lelang Nomor :
049/2012 tanggal 08 Maret 2012 yang dikeluarkan kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran/ Tergugat II d.k;
4. Menyatakan Penggugat d.r/ Tergugat III d.k adalah selaku pembeli
lelang yang beritikad baik;
5. Menyatakan Tergugat d.r/ Penggugat d.k yang telah melakukan
gugatan dalam Konpensi yang tidak berdasarkan atas hukum adalah
merupakan perbuatan melawan hukum;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
58
Halaman 58 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
6. Menghukum Penggugat d.r / Tergugat d.k atau orang lain yang
memperoleh hak dari padanya untuk mengosongkan objek sengketa
dan menyerahkan kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k dalam
keadaan baik dan kosong;
7. Menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k untuk mengganti kerugian
materil dan moril secara tunai yang ditimbulkan oleh Tergugat d.r/
Penggugat d.k berjumlah sebesar Rp 1.015.000.000,- (Satu millyar
lima belas juta rupiah) kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k;
8. Menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k membayar kerugian
kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k akibat tidak dapat
menggunakan objek sengketa sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus
juta rupiah) / tahun dan terhitung sejak gugatan didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat sampai saat Tergugat
d.r/ Penggugat d.k menyerahkan objek sengketa kepada Penggugat
d.r/ Tergugat III d.k;
9. Menyatakan putusan dalam perkara gugatan rekonpensi ini dapat
dijalankan secara serta merta walaupun ada perlawanan Banding
maupun Kasasi (Uit Voorbaar bij vooraad);
10. Menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k untuk membayar ongkos
perkara yang timbul dalam perkara perdata ini;
11. Apabila Majelis hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat
berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat telah
menjatuhkan putusan Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.Rap tanggal 10 Juli
2013 yang amarnya sebagai berikut :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
59
Halaman 59 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Dalam Konpensi :
Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat II, dan Tergugat III;
Dalam Pokok Perkara :
- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
Dalam Rekonpensi :
1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Penggugat d.r/ Tergugat III d.k
untuk sebagian;
2. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Kutipan Risalah Lelang No.
049/2012 tanggal 08 Maret 2012 yang diterbitkan oleh Tergugat II d.k;
3. Menyatakan sah menurut hukum sebidang tanah seluas 4.832 M2
berikut 2 (dua) bangunan 1 (satu) lantai yang berdiri diatas SHM No.
1261 tanggal 26 April 1995 atas nama ZUKI/ Tergugat d.r/ Penggugat
d.k yang terletak di Kelurahan Bakaran Batu Kecamatan Rantau
Selatan Kabupaten Labuhan Batu adalah milik Penggugat d.r/ Tergugat
III d.k berdasarkan Kutipan Risalah Lelang Nomor : 049/2012 tanggal
08 Maret 2012 yang dikeluarkan Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang (KPKNL) Kisaran/ Tergugat II d.k;
4. Menyatakan Penggugat d.r/ Tergugat III d.k adalah selaku pembeli
lelang yang beritikad baik;
5. Menghukum Penggugat d.k/ Tergugat d.r atau orang lain yang
memperoleh hak dari padanya untuk mengosongkan objek sengketa
dan menyerahkan kepada Penggugat d.r/ Tergugat III d.k dalam
keadaan baik dan kosong;
6. Menolak Gugatan Rekonvensi Penggugat d.r/ Tergugat III d.k. untuk
selain dan selebihnya;
Dalam Konpensi dan Rekonpensi :
- Menghukum Tergugat d.r/ Penggugat d.k untuk membayar ongkos
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
60
Halaman 60 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
perkara yang timbul dalam perkara ini setelah diperhitungkan sebanyak
Rp.674.000,-(enam ratus tujuh puluh empat ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor
40/PDT.G/2012/PN RAP tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat oleh Piter Manik,
S.H. Panitera Pengadilan Negeri Rantau Prapat yang menerangkan bahwa
Penggugat telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri
Rantau Prapat Nomor 40/Pdt.G/2012/PN RAP tanggal 23 Juli 2013 dan
telah diberitahukan kepada Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 26
Agustus 2013,kepada Terbanding II semula Tergugat II pada tanggal 7
Nopember 2013, kepada Terbanding III semula Tergugat III pada tanggal 3
September 2013;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah
mengajukan Memori Banding tanggal 26 Nopember 2013 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 27 Nopember 2013
dan Memori Banding tersebut telah diserahkan kepada Terbanding I semula
Tergugat I pada tanggal 4 Desember 2013, kepada Terbanding II semula
Tergugat II pada tanggal 3 Desember 2013, kepada Terbanding III semula
Tergugat III pada tanggal 5 Desember 2013;
Menimbang, bahwa Memori Banding yang diajukan Pembanding
semula Penggugat pada pokoknya didasarkan pada alasan-alasan sebagai
berikut :
1. bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam menjatuhkan
putusan dengan menolak gugatan Penggugat tidak
mempertimbangkan untuk syahnya suatu pelaksanaan lelang
sebagai berikut :
- Tidak ada rekening koran bulanan disampaikan Tergugat I
kepada Penggugat;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
61
Halaman 61 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
- Saldo kredit yang ada pada Tergugat masih dalam
keadaan standart kurang lancar dan bukan kredit macet,
bahkan pada saat pelaksanaan lelang yang dilakukan
Tergugat I dan Tergugat II pada hari Kamis tanggal 8
Maret 2012 pukul 10.00 WIB di Kantor Tergugat I adalah
berposisi lancar dan bukan kredit macet;
2. Bahwa tidak ada teguran baik lisan maupun tertulis;
3. Bahwa peserta lelang hanya 1(satu) orang;
4. Bahwa lelang setelah 1 ( satu ) bulan pemberitahuan;
5. Bahwa seharusnya sebelum dilakukan lelang terlebih dahulu
dilakukan peninjauan lapangan diikuti Tergugat I bersama-
sama Tergugat II dan Tergugat III;
6. Bahwa yang menentukan harga hak tanggungan adalah
Penggugat dan bukan Tergugat I dan apabila tidak, maka
kembali kepada harga yang ditentukan Pemerintah;
Menimbang, bahwa Terbanding I semula Tergugat I telah
mengajukan Kontra Memori Banding tanggal 18 Desember 2013 yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 19
Desember 2013,Terbanding II semula Tergugat II telah mengajukan kontra
memori banding tanggal tanggal 17 Januari 2013 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 17 Januari
2013,Terbanding III semula Tergugat III telah mengajukan Kontra memori
banding tanggal 12 Desember 2013 yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Rantauprapat tanggal 12 Desember 2013;
Menimbang,bahwa terhadap memori banding Pembanding semula
Penggugat tersebut maka Terbanding I semula Tergugat I, Terbanding II
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
62
Halaman 62 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
semula Tergugat II, Terbanding III semula Tergugat III telah mengajukan
kontra memori banding masing-masing pada pokoknya sebagai berikut :
Terbanding I semula Tergugat I:
- Bahwa keberatan para Pembanding tentang tidak adanya rekening
koran bulanan dari Terbanding I jelas mengada-ada dan tidak
berdasar hukum sama sekali, sehingga tidak perlu dipertimbangkan.
Adanya surat peringatan yang disampaikan Terbanding I kepada para
Pembanding yang memuat tunggakan kredit yang harus diselesaikan
para Pembanding sudah cukup menunjukkan para Pembanding telah
wanprestasi terhadap perjanjian kredit;
- Bahwa keberatan para Pembanding pada saat lelang eksekusi hak
tanggungan dilaksanakan oleh Terbanding I sesuai Surat Keputusan
Direksi BI kreditnya masih tergolong lancar atau kurang lancar dan
belum macet, keberatan tersebut telah ditolak oleh Judex Factie
disertai dengan pertimbangan hukum yang sudah tepat dan benar;
- Bahwa keberatan para Pembanding yang menyatakan tidak
menandatangani surat peringatan dari Terbanding I sehingga
dijadikan alasan para Pembanding tidak menerima surat peringatan
dari Terbanding I sebelum lelang dilaksanakan jelas sangat
menyesatkan dan terlalu mengada-ada. Sekalipun surat peringatan
itu tidak ditandatangani para Pembanding, tetapi tidak berarti para
Pembanding tidak menerima surat peringatan tersebut;
- Bahwa Terbanding I dengan tegas menolak keberatan para
Pembanding yang menyatakan lelang harus diikuti sedikitnya 2(dua)
orang.Dalam pasal 4 ayat (1) Jo.Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tanggal 23 April 2010 tentang petunjuk
pelaksanaan lelang telah diatur secara tegas ,lelang tetap
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
63
Halaman 63 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1 (satu) orang peserta
lelang dan lelang yang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku tidak dapat dibatalkan;
- Bahwa keberatan para Pembanding yang menyatakan sesuai pasal
20 ayat(3)Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 ,seharusnya
penjualan hanya dapat dilakukan setelah lewat satu bulan sejak
diberitahukan secara tertulis hanya mengulang dalil yang telah
disampaikan dalam surat gugatannya justru menunjukkan kesesatan
para Pembanding dalam menafsirkan ketentuan pasal tersebut;
- Bahwa Terbanding I menolak keberatan para Pembanding yang
menyatakan sebelum lelang eksekusi dilaksanakann seharusnya
dilakukan peninjauan ke lapangan oleh Tergugat I bersama Tergugat
II dan Tergugat III karena yang megetahui obeyek yang akan dilelang
hanya Tergugat I.Keberatan ini sangat mengada-ada dan patut
dikesampingkan karena di dalam pengumuman lelang sudah
dicantumkan juga informasi-informasi mengenai data fisik mauoun
data yuridis obyek lelang hak Tangungan;
- Bahwa terbanding I menolak keberatan para Pembanding
menyatakan yang berhak menentukan lelang hak tanggungan
Penggugat bukan Tergugat karena tidak berdasar hukum dan asal-
asalan.Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK/06/2010
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang,pasal 35 dan oasal 36 secara
tegas dinyatakan penentuan nilai limit dalam lelang eksekusi hak
Tanggungan adalah menjadi wewenang pemegang hak Tanggungan
selaku penjual dan bukan wewenang - wewenang pemberi hak
Tanggungan atau pemilik barang;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
64
Halaman 64 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Terbanding II semula Tergugat II:
- Bahwa terbanding II sependapat dengan seluruh pertimbangan hukum
dan putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor
40/Pdt.G/2012/PN-Rap tanggal 10 Juli 2013 yang telah sesuai dan
benar dalam penerapan hukum dan dalam memberikan putusan atas
perkara aquo dengan menolak gugatan pembanding seluruhnya;
- Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Rantauprapat tersebut telah sesuai dengan fakta-fakta hukum yang
terbukti kebenarannya dalam pemeriksaan persidangan sehingga
demi penegakan hukum dan menjunjung tinggi keadilan,Terbanding II
mohon kepada Pengadilan Tinggi Medan untuk menerima dan
mempertahankan putusan Pengadilan Negeri tersebut;
- Bahwa Terbanding Ii dengan tegas menolak dalil gugatan
Pembanding yang menyatakan Terbanding II telah melakukan
Perbuatan melawan hukum ,karena pelaksanaan lelang yang
dilakukan Terbanding II selalu tunduk pada ketentuan dan prinsip
lelang berdasarkan peraturan perundang-undangan .Tidak ada satu
dasar hukum dan fakta hukum apapun yang dapat dijadikan alasan
Terbanding II telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
- Bahwa Terbanding II menolak alasan pembanding yang menyatakan
tenggang waktu pelaksanaan lelang dengan pemberitahuan tertulis
kepada Pemberi dan/atau pemegang hak tanggungan bertentangan
dengan Pasal 20 ayat(3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda yang
berkaitan dengan Tanah. Alasan Pembanding tersebut tidak benar
dan tidak berdasarkan hukum karena Pembanding telah keliru
menfsirkan Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
65
Halaman 65 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Tentang tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah
dengan mengaitkan nya dalam pelaksanaan lelang yang dilakukan
oleh terbanding II karena pasal dimaksud hanya mengacu pada
penjualan obyek hak tanggungan dibawah tangan, sehingga tenggang
waktu pelaksanaan lelang dimaksud telah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
- Bahwa Terbanding II menolak alasan pembanding yang menyatakan
lelang harus diikuti paling sedikit 2(dua) orang, tetapi peserta lelang
hanya 1(satu) orang saja.Dalam pasal 4 ayat(1) Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
lelang menyatakan Lelang tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti
oleh 1(satu) orang peserta lelang;
- Bahwa Terbanding II menolak alasan Pembanding yang menyatakan
untuk mengetahui harga hak tanggungan titik dan letak hanya
Terbanding I sendiri, oleh karenanya seharusnya tanggal 8 Maret
2012 sebelum dilakukan lelang terlebih dahulu dilakukan peninjauan
ke lapangan diikuti Terbanding I bersama-sama dengan terbanding II
dan Terbanding III ternyata tidak dilakukan.Pasal 1 butir 26 Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Lelang tanggal 23 April 2010 menyatakan Nilai limit
adalah harga minimal barang yang akan dilelang dan ditetapkan oleh
Penjual/Pemilik barang.Oleh karenanya tidak ada ketentuan yang
mengatur untuk melibatkan pihak KPKNL ( Terbanding II) maupun
pembeli lelang (Terbanding III) untuk ikut dalam menentukan harga
limit maupun melakukan peninjauan ke lapangan;
- Bahwa Terbanding II menolak alasan Pembanding yang menyatakan
kesaksian M Sulaiman Simbolon tidak dipertimbangkan secara utuh
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
66
Halaman 66 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
oleh Majelis Hakim,karena terbukti adanya Majelis Hakim telah
mempertimbangkan secara utuh kesaksian dari pihak Penggugat M
Sulaiman Simbolon dengan menyatakan tidak mendukung dalil
Penggugat, tetapi justru menguatkan sangkalan Tergugat I;
- Bahwa untuk menjamin kepastian hukum dari pelaksanaan lelang
Terbanding II telah mengeluarkan risalah lelang Nomor 049/2012
tanggal 8 Maret 2012 sebagai akta otentik sehingga dapat dijadikan
sebagai alat bukti yang sempurna;
- Bahwa proses dan tata cara pelelangan telah dilakukan berdasarkan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka
tindakan Terbanding II adalah sah secara hukum dan Risalah lelang
Nomor 049/2012 tanggal 8 Maret 2012 tidak dapat dimintakan
pembatalan .Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang menyatakan
Lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, tidak dapat dibatalkan;
Terbanding III semula Tergugat III:
- Bahwa Terbanding III menyatakan Putusan Pengadilan Negeri
Rantauprapat yang diajukan banding telah sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku, karena telah cukup mempertimbangkan bukti
surat maupun bukti saksi dengan fakta hukum yang terungkap
dipersidangan , sehingga cukup alasan Pengadilan Tinggi Medan
untuk menguatkan putusan tersebut;
- Bahwa dalil-dalil dalam memori banding Para pembanding hanya
mengulang-ulang dalil-dalil dalam gugatan dan tidak terdapat dalil-dalil
baru yang dapat membuktikan adanya kesalahan penerapan hukum
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
67
Halaman 67 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
dari Hakim Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam memutus perkara
yang dimohonkan banding tersebut;
- Adapun dalil-dalil Kontra Memori banding Terbanding III semula
Tergugat III adalah sebagai berikut :
Telah terbukti Pembanding mempunyai kredit macet pada
Terbanding I;
Prosedur dan pelaksanaan lelang telah sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku;
Pengadilan Negeri Rantau Prapat telah mempertimbangkan
seluruh bukti-bukti dan saksi Pembanding dan terbanding I,II,III;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Rantauprapat pada tanggal
18 Nopember 2013 telah memberitahukan kepada Pembanding semula
Penggugat dan pada tanggal 18 Nopember 2013 kepada Terbanding I
semula Tergugat I , tanggal 7 Nopember 2013 kepada Terbanding II semula
Tergugat II, untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam
tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan
mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang
tersebut dalam berkas perkara Nomor 81/PDT/2014/PT.MDN turunan resmi
putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat Nomor 40/Pdt.G/2012/PN.RAP
tanggal 10 Juli 2013 dan setelah pula membaca dan memperhatikan Memori
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
68
Halaman 68 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Banding serta Kontra Memori Banding, maka Pengadilan Tinggi berpendapat
sebagai berikut :
Menimbang, bahwa keberatan Pembanding dalam memori bandingnya
antara lain menyatakan Pengadilan Negeri Rantauprapat dalam
menjatuhkan putusan dengan menolak gugatan Penggugat tidak
mempertimbangkan untuk syahnya suatu pelaksanaan lelang sebagai
berikut :
- Tidak ada rekening koran bulanan disampaikan Tergugat I kepada
Penggugat;
- Saldo kredit yang ada pada Tergugat masih dalam keadaan standart
kurang lancar dan bukan kredit macet, bahkan pada saat pelaksanaan
lelang yang dilakukan Tergugat I dan Tergugat II pada hari Kamis
tanggal 8 Maret 2012 pukul 10.00 WIB di Kantor Tergugat I adalah
berposisi lancar dan bukan kredit macet;
- Tidak ada tergoran baik lisan maupun tertulis;
ternyata hal-hal yang menjadi keberatan tersebut secara seksama telah
dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Tingkat Pertama , selain itu
fakta adanya surat peringatan yang disampaikan Terbanding I semula
Tergugat I kepada Para pembanding yang memuat tunggakan kredit yang
harus diselesaikan Para pembanding semula Para Penggugat sudah cukup
menunjukkan Para pembanding semula para penggugat telah wanprestasi
terhadap perjanjian kredit tersebut, dengan demikian keberatan mengenai
hal tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa keberatan Para pembanding semula Para
Penggugat berikutnya adalah berkaitan dengan pelaksanaan lelang antara
lain sebagai berikut : peserta lelang hanya 1(satu) orang, lelang setelah 1
(satu) bulan pemberitahuan dan seharusnya sebelum dilakukan lelang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
69
Halaman 69 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
terlebih dahulu dilakukan peninjauan lapangan diikuti Tergugat I bersama-
sama Tergugat II dan Tergugat III serta yang menentukan harga hak
tanggungan adalah Penggugat dan bukan Tergugat I dan apabila tidak,
maka kembali kepada harga yang ditentukan Pemerintah;
Menimbang, bahwa keberatan Para pembanding semula Para
Penggugat berkaitan dengan pelaksanaan lelang karena peserta lelang
hanya 1 (satu) orang adalah juga tidak beralasan hukum karena berdasarkan
ketentuan Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang menyatakan lelang
tetap dilaksanakan walaupun hanya diikuti oleh 1satu) orang peserta lelang,
dengan demikian keberatan tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa keberatan Para Pembanding semula Para
penggugat yang menyatakan lelang harus 1(satu) bulan pemberitahuan tidak
beralasan hukum karena ketentuan pasal 20 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan hanya diperuntukkan
terhadap penjualan obyek hak tanggungan dibawah tangan dan bukanlah
penjaualan melalui lelang sebagaimana dilakukan Terbanding I semula
Tergugat I melalui Terbanding II semula Tergugat II, dengan demikian
keberatan tersebut juga harus ditolak;
Menimbang, bahwa keberatan Para pembanding seharusnya
sebelum dilakukan lelang terlebih dahulu dilakukan peninjauan lapangan
diikuti Tergugat I bersama-sama Tergugat II dan Tergugat III tidak
mempunyai dasar hukum, karena sepanjang peraturan yang berkaitan
dengan pelaksanaan lelang, maka tidak diketemukan satu ketentuan yang
mewajibkan penjual, KPLN dan Pembeli untuk melakukan peninjauan
lapangan, dengan demikian keberatan Para Pembanding semula Para
penggugat tidak beralasan hukum sehingga harus ditolak;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
70
Halaman 70 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
Menimbang, bahwa selanjutnya keberatan Para pembanding semula
Para Penggugat berkaitan dengan harga limit yang menentukan harga hak
tanggungan adalah Penggugat dan bukan Tergugat I dan apabila tidak,
maka kembali kepada harga yang ditentukan Pemerintah adalah juga tidak
beralasan hukum karena Pasal 1 butir 26 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang tanggal 23
April 2010 menyatakan Nilai limit adalah harga minimal barang yang akan
dilelang dan ditetapkan oleh Penjual/Pemilik barang dan tidak ada ketentuan
yang mengatur untuk melibatkan pihak KPKNL ( Terbanding II) maupun
pembeli lelang (Terbanding III) untuk ikut dalam menentukan harga limit
dimaksud;
Menimbang, bahwa selanjutnya proses dan tata cara
pelelangan telah dilakukan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, maka tindakan Terbanding II adalah sah secara
hukum dan Risalah lelang Nomor 049/2012 tanggal 8 Maret 2012 tidak dapat
dimintakan pembatalan .Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang menyatakan Lelang
yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak dapat
dibatalkan;
Menimbang, bahwa Kontra Memori banding dari para Terbanding
semula Para Tergugat karena pada intinya mendukung putusan Pengadilan
Tingkat Pertama maka tidak ada urgensinya lagi untuk dipertimbangkan lebih
lanjut;
Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim Tingkat
Banding sependapat dengan pertimbangan hukum dan putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama baik dalam konpensi yang terdiri dari dalam eksepsi
dan dalam pokok perkara, maupun dalam rekonpensi sehingga segala
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
71
Halaman 71 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
pertimbangan putusan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan putusan di
Tingkat Banding;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor :
40/Pdt.G/2012/PN.Rap tanggal 10 Juli 2013 dapat dipertahankan dan
dikuatkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat
Pertama dipertahankan dan dikuatkan , maka Pembanding semula
Penggugat dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi berada dipihak yang
kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua
tingkat peradilan;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor. 49 Tahun 2009 Tentang
perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2006 Tentag Peradilan Umum,
RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat
dalam konpensi/Tergugat dalam rekonpensi tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Rantau Prapat Nomor :
40/Pdt.G/2012/ PN.Rap, tanggal 10 Juli 2013 yang dimohonkan
banding;
- Menghukum Pembanding semula Penggugat dalam konpensi/Tergugat
dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat
peradilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp.150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah).
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Senin tanggal 08 September 2014 oleh
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
72
Halaman 72 dari 72 Hal.Put.No. 81/Pdt/2014/PT-Mdn
kami, RIDWAN S. DAMANIK,SH., Hakim Tinggi Medan sebagai Hakim
Ketua, EDHI SUDARMUHONO, S.H.MH dan HERU PRAMONO, S.H.,
M.Hum, masing - masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor :
81/PDT/2014/PT.MDN tanggal 5 Mei 2014 putusan tersebut pada hari Rabu
tanggal 10 September 2014 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk
umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut
ROSELINA, S.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak.
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
TTD TTD
EDHI SUDARMUHONO,SH.MH RIDWAN S.DAMANIK,SH
TTD
HERU PRAMONO, S.H., MHum.
PANITERA PENGGANTI,
TTD
ROSELINA, S.H.
Perincian biaya:
1. Materai ……………… Rp. 6.000,00 2. Redaksi…….............. Rp. 5.000,00 3. Pemberkasan ……… Rp.139.000,00 Jumlah …………….... Rp.150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah)
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN