P U T U S A N - pt-medan.go.id · Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan,...
Transcript of P U T U S A N - pt-medan.go.id · Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan,...
P U T U S A NNomor : 343/PDT/2014/PT-MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-
perkara Perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara antara :
1. ISRAN YOGIE HASIBUAN, SH, Jenis Kelamin laki-laki , umur 55 tahun,
Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil ,Alamat Jalan Asrama
Komplek Perumahan Bumi Asri Blok E Nomor 19,
Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota
Medan, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-Isemula sebagai PENGGUGAT-I ;
2. Drs. ZAINUDDIN NASUTION, Jenis Kelamin laki-laki, umur 51 tahun
Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Jalan Asrama Komplek
Perumahan Bumi Asri Blok C Nomor 79, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, sermula
sebagai PEMBANDING-II semula sebagai PENGGUGAT-II ;
3.THAMRIN ISMAIL, lakui-laki, umur 62 tahun,Pekerjaan Wiraswasta, alamat
Jalan Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri Blok G
Nomor 98, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING-III semula sebagai PENGGUGAT-III ;
4. SYAMSUL BACHRY ; laki-laki umur 51 Tahun Pekerjaan Wiraswast
Alamat Jalan Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri Blok
E Nomor 160, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING-IV semula sebagai PENGGUGAT-IV ;
5. BUDI EKA PUTRA , Jenis Kelamin laki-laki , umur 44 tahun,Pekerjaan
Wiraswasta ;Alamat Jalan Asrama Komplek Perumahan
Bumi Asri Blok C Nomor 31, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING-V semula sebagai
PENGGUGAT-V ;
Halaman 2 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
6. INDRAWAN NUSA, laki-laki, umur 48 tahun, Pekerjaan Wiraswasta,
Alamat Jalan Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri Blok
E Nomor 19, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING-VI semula sebagai PENGGUGAT-VI ;
7. ZULFIN NASUTION, laki-laki, umur 45 tahun, Pekerjaa Wiraswasta Alamat
Jalan Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri Blok F
Nomor 41, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
PEMBANDING-VII semula sebagai PEMBANDING-VII ;8. DENDY SYANUR ; Jenis Kelamin laki-laki umur 55 Tahun, Pekerjaan
Wiraswasta Alamat Jalan Asrama Komplek Perumahan
Bumi Asri Blok E Nomor 198, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan MedanHelvetia, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING-VIII semula sebagai
PENGGUGAT-VIII ;9. RIDWAN LAMSYAH, Jenis Kelamin laki-laki, umur 49 Tahun, Pekerjaan
Wiraswasta , Alamat, Jalan Asrama Komplek Perumahan
Bumi Asri Blok E Nomor 67, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING-IX semula sebagai
PENGGUGAT-IX ;
10. ARMIDI HUSEIN , Jenis Kelamin laki-laki, umur 61 tahun, Pekerjaan
Wiraswasta ; Alamat Jalan Asrama Komplek
Perumahan Bumi Asri Blok D Nomor 48, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan
selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING-X semula
sebagaim PENGGUGAT -X ;11. ERLEDJI NOER, Jenis Kelamin laki-laki, umur 59 tahun Pekerjaa
Wiraswasta , Alamat , Jalan Asrama Komplek Perumahan
Bumi Asri Blok C Nomor 112, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING- XI semula sebagai
PENGGUGAT-XI ;12. TEUKU MIRZA, Jenis Kelamin laki-laki, umur 37 Tahun, Pekerjaan
Wiraswasta, Alamat Jalan Asrama Komplek Perumahan
Halaman 3 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Bumi Asri Blok C Nomor 118, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai PEMBANDING-XII semula sebagai
PENGGUGAT-XII ;Kesemuanya adalah warga Komplek Perumahan Bumi
Asri, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia,
Kota Medan ; Dalam hal ini diwakili oleh kuasa hukumnya
Irfan Surya Harahap, SH, Nazaruddin Lubis, SH, Sandri
Alamsyah Harahap, SH dan Hamdani, SH berdasarkan
Surat Kuasa Khusus tanggal 13 Januari 2014 ;
- l a w a n -
1. Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Dalam NegeriRepublik Indonesia cq. Gubernur Kepala Daerah Provinsi SumateraUtara cq. Plt. Walikota Kota Medan, Drs. Dzulmi Eldin, beralamat di
Jalan Kapten Maulana Lubis No. 2 Kota Medan, selanjutnya disebut sebagai
TERBANDING-I semula sebagai TERGUGAT-I ;2. Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia cq. Gubernur Kepala Daerah Provinsi SumateraUtara cq. Plt. Walikota Kota Medan cq. Kepala Dinas Tata Ruang danTata Bangunan Kota Medan, Ir. Samporno Pohan, MT, beralamat di
Jalan Jend. Besar Dr. Abd. Haris Nasution No.17 Kota Medan, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-II semula sebagai TERGUGAT-II ;3. PT. ASRI PEMBANGUNAN CATUR KARYA CIPTA, selaku Penanggung
Jawab Pembangunan Water Park di Areal Fasilitas Umum dan atauFasilitas Sosial di Komplek Perumahan Bumi Asri, berkantor di TamanSetiabudi Indah, Jalan Cactus Raya Blok J No. 1 Medan, selanjutnya
disebut sebagai TERBANDING-III semula sebagai TERGUGAT- III ;
PENGADILAN TINGGI TERSEBUT
Telah membaca dan memperhatikan :
1. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 06 Nopember
2014 No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn yang menunjuk Majelis Hakim Tinggi
Medan untuk memeriksa dan mengadili perkara yang dimohonkan
banding ;
Halaman 4 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
2. Berkas perkara No. 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn serta surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA :
Bahwa Penggugat dengan Surat gugatannya tertanggal 15 Januari
2014, telah mengajukan gugatan kepada para Tergugat yang didaftarkan di
Pengadilan Negeri Medan pada tanggal 16 Januari 2014 derngan Register
Nomor 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn pada yang pada pokoknya sebagai berikut :1 Bahwa Para Penggugat ada memiliki sebidang tanah beserta bangunan
rumah untuk tempat tinggal di Komplek Perumahan Bumi Asri, beralamat di
Jalan Asrama, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota
Medan yang masing-masing dibeli oleh Para Penggugat dari PT. ASRI
PEMBANGUNAN CATUR KARYA CIPTA, In Casu Tergugat – III selaku
pengembang proyek Komplek Perumahan Bumi Asri tersebut ;2 Bahwa sebelum Para Penggugat memutuskan untuk melakukan pembelian
atas tanah dan bangunan rumah di komplek Perumahan Bumi Asri, Para
Penggugat telah terlebih dahulu mencari informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan komplek perumahan tersebut, baik mengenai aspek
legalitas sertifikat kepemilikan maupun fasilitas-fasilitas perumahan yang
disediakan oleh Pengembang :3 Bahwa berdasarkan Brosur/site plan yang diberikan oleh Tergugat – III
kepada Para Penggugat, diketahui bahwasanya sebagai bagian dari
pembelian atas tanah beserta bangunan rumah di komplek perumahan Bumi
Asri, maka Para Penggugat memperoleh dan dapat mempergunakan serta
menikmati fasilitas umum dan fasilitas sosial yang disediakan oleh
pengembang In Casu Tergugat – III, sebagaimana tertuang dalam Surat Izin
Mendirikan Bangunan (“SIMB”) No : 648/2523/17.02/273/1998, tertanggal 1
Oktober 1998, antara lain yakni fasilitas pendidikan, fasilitas perbelanjaan,
fasilitas kesehatan, fasilitas olah raga, play ground serta pertamanan ;
4. Bahwa secara juridis, kewajiban dan tanggung jawab pengembang
perumahan untuk menyediakan fasilitas umum dan fasilitas sosial
sebagaimana tersebut diatas, telah diatur dengan tegas berdasarkan
ketentuan Pasal 3 ayat 1 Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II
Medan No. 3 tahun 1997 tentang Kewajiban Penyedia Prasarana
Halaman 5 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Lingkungan, Utilitas Umum, Fasilitas Sosial bagi Perusahaan
Pengembang Perumahan di Kotamadya Daerah Tingkat II Medan, yang
menyatakan:
“Setiap pengembang perumahan yang membangun lebih
dari 10 Ha, berkewajiban membangun fasilitas Sosial antara
lain sarana pendidikan, sarana kesehatan, Tapak
Perumahan dan Kebutuhan Lingkungan lainnya sesuai
dengan kebutuhan menurut standart perencanaan kota”
5. Bahwa, dikarenakan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang dijanjikan
oleh Tergugat – III tidak terlaksana sebagaimana mestinya, maka
kemudian Para Penggugat bersama dengan warga komplek perumahan
Bumi Asri lainnya mempergunakannya sebagai Lapangan Sepak Bola
dan kegiatan olah raga lainnya ;
6. Bahwa akan tetapi terhitung sejak awal tahun 2010, Tergugat – III secara
sepihak dan tanpa adanya persetujuan dan/ataupun izin dari para warga
komplek Perumahan Bumi Asri (dalam hal ini termasuk Para Penggugat)
telah bermaksud untuk merubah fungsi peruntukan fasilitas umum dan
fasilitas sosial yang pada awalnya merupakan Lapangan Sepak Bola
komplek Perumahan Bumi Asri menjadi Waterpark yang dipergunakan
oleh Tergugat – III untuk mencari keuntungan semata (“profit”) ;
7. Bahwa hal ini terbukti dari tindakan Tergugat – III yang telah mengajukan
permohonan kepada Tergugat - I dan Tergugat - II dengan surat nomor :
426.24/3696 tanggal 01 April 2010, agar Tergugat - I dan Tergugat - II
menerbitkan Surat Izin Mendirikan Bangunan (“SIMB”) atas 1 (satu) unit
bangunan waterpark berlantai 1 di Komplek Perumahan Bumi Asri dan
faktanya adapun bidang tanah yang ditunjuk oleh Tergugat – III sebagai
lokasi pembangunan Waterpark tersebut adalah Lapangan Sepak Bola
komplek Perumahan Bumi Asri yang selama ini merupakan fasilitas
umum dan fasilitas sosial komplek perumahan Bumi Asri ;
8. Bahwa tindakan Tergugat – III yang merubah fungsi peruntukan fasilitas
umum dan fasilitas sosial menjadi water Park mendapat penentangan
dari para warga komplek Perumahan Bumi Asri (termasuk Para
Penggugat), baik melalui surat maupun melalui pengaduan ke Komisi D
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (“DPRD”) Kota Medan dan oleh
Komisi D DPRD Kota Medan telah menginstruksikan kepada Tergugat – I
dan – II untuk tidak memproses dan tidak mengeluarkan Surat Izin
Halaman 6 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Mendirikan Bangunan (“SIMB”) atas pembangunan Waterpark yang
dimohonkan oleh Tergugat – III tersebut ;
9. Bahwa akan tetapi penolakan dan penentangan dari para warga tersebut
sama sekali tidak menyurutkan niat dari Tergugat – III, bahkan kemudian
Tergugat – III melakukan pemasangan pagar seng di lokasi Lapangan
Sepak Bola komplek perumahan Bumi Asri sehingga para warga komplek
perumahan tidak dapat lagi mempergunakan serta menikmati fasilitas
umum dan fasilitas sosial tersebut, oleh karenanya atas tindakan
pemagaran seng yang dilakukan oleh Tergugat – III tersebut, para warga
komplek perumahan Bumi Asri (termasuk juga Para Penggugat dalam
perkara a quo) telah mengajukan Gugatan ke Pengadilan Negeri Medan
yang terdaftar dengan register Nomor : 85/Pdt.G/2011/PN.Mdn dan
hingga saat ini masih dalam tahap Kasasi di Mahkamah Agung Republik
Indonesia;
10.Bahwa selain itu, para warga komplek perumahan Bumi Asri (termasuk
juga Para Penggugat dalam perkara a quo) juga telah melakukan
pelaporan secara Pidana terhadap Tergugat – III In Casu “PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta” ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara
(“POLDASU”) sebagaimana tertuang dalam laporan Polisi Nomor :
LP/801/VIII/2013/Ditreskrimsus, tanggal 13 Agustus 2013 tentang dugaan
melakukan tindak pidana badan hukum yang menyelenggarakan
pembangunan perumahan dan kawasan pemukiman, dilarang
mengalihfungsikan prasarana, sarana dan utilitas umum diluar fungsinya,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144 Sub Pasal 162 ayat (1) dan
ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Pemukiman ;
11.Bahwa atas usaha-usaha dari Para Penggugat beserta dengan para
warga komplek perumahan Bumi Asri lainnya tersebut, maka
permohonan Tergugat – III sebagaimana dimaksud dalam surat nomor :
426.24/3696 tanggal 01 April 2010 ditolak oleh Tergugat – I maupun
Tergugat – II, hal ini tertuang dalam Surat Nomor 426.24/3696 yang
ditandatangani oleh Ir. Qamarul Fattah, M.Si dalam kedudukannya selaku
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan, dengan
salah satu alasan penolakan bahwasanya : “Berdasarkan SIMB yang
telah diterbitkan untuk Perumahan Bumi Asri sesuai dengan keterangan
Situasi Bangunan (KSB) No. 648/2523/17.02/273/1998 tanggal 1 Oktober
1998 bahwa peruntukan pada lokasi dimohon adalah “Fasilitas Umum” ;
Halaman 7 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
12.Bahwa walaupun permohonan “SIMB” telah ditolak oleh Tergugat – I dan
Tergugat – II, akan tetapi faktanya kegiatan Pembangunan waterpark di
lapangan sepak bola komplek perumahan Bumi Asri tetap saja terus
dilanjutkan oleh Tergugat – III tanpa dilengkapi oleh Surat Izin Mendirikan
Bangunan (“SIMB”), oleh karenanya tindakan Tergugat – III tersebut
secara juridis telah dikualifikasikan melakukan perbuatan melawan
hukum (“Onrechtmatige daad”) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
pasal 1365 KUHPerdata dan bertentangan dengan peraturan Daerah
Kota Medan
Nomor : 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan,
yang menegaskan sebagai berikut :
Pasal 9
1. Setiap orang pribadi atau Badan yang mendirikan bangunan di daerah
harus memperoleh IMB untuk pembinaan penyelenggaraan bangunan
dari Walikota
2. IMB diberikan terhadatp kawasan yang peruntukan tanahnya telah
ditetapkan sesuai dengan tata ruang kota dan secara teknis
memenuhi persyaratan keandalan bangunan ;
Pasal 17
Setiap orang pribadi atau badan dilarang :
a. Mendirikan Bangunan tanpa IMB ;
b. Memulai pekerjaan mendirikan bangunan sebelum diterbitkannya
IMB ; dan/atau
c. Mendirikan bangunan yang tidak sesuai dengan IMB yang telah
diterbitkan;
13.Bahwa atas tindakan Tergugat – III yang melakukan pembangunan
Waterpark tanpa memiliki Surat Izin Mendirikan Bangunan (“SIMB”)
sebagimana tersebut diatas, maka Tergugat – I dan Tergugat – II
didasarkan atas pengaduan para warga komplek perumahan Bumi Asri,
kemudian memberi peringatan serta perintah kepada Tergugat – III untuk
menghentikan kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan pembangunan
Waterpark di komplek Perumahan Bumi Asri, hal ini tertuang secara
tegas dalam Surat-surat sebagai berikut :
A. Surat Nomor : 684/2384 tanggal 01 April 2013 perihal Pemberhentian
Halaman 8 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Water Park Tanpa
SIMB di Jln. Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan ;
B. Surat Nomor : 300/542 tanggal 5 April 2013 Perihal Penghentian
Pembangunan Water Park di Areal Fasilitas Umum Bumi Asri ;
C. Surat Nomor 640/3230 tanggal 29 April 2013 Perihal Pemberhentian
Pelaksanaan Pekerjaan Mendirikan Bangunan tanpa/menyalahi SIMB di
Jln. Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan ;
D. Surat Nomor : 640/3332 tanggal 5 Mei 2013 tentang Peringatan untuk
membongkar sendiri dan menghentikan pelaksanaan pekerjaan
mendirikan bangunan yang tidak sesuai/tanpa Surat Izin Mendirikan
Bangunan (“SIMB”) di Jln. Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri,
Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan ;
14.Bahwa walaupun telah diperingati secara tertulis serta perintah
penghentian pekerjaan pembangunan oleh Tergugat – I dan Tergugat –
II, akan tetapi faktanya, Tergugat – III In Casu PT. ASRI
PEMBANGUNAN CATUR KARYA CIPTA sama sekali tidak mematuhi
dan/atau mentaati peringatan tertulis dan perintah penghentian pekerjaan
serta perintah membongkar sendiri atas bangunan yang didirikan tanpa
SIMB yang diberikan oleh Pemerintah Kota Medan In Casu Tergugat – I
dan Tergugat – II kepada Tergugat – III, bahkan hingga saat sekarang ini
kegiatan pembangunan waterpark tetap saja terus berlangsung tanpa
ada sanksi yang tegas dari Tergugat – I dan Tergugat – II selaku apatur
Pemerintahan Kota Medan ;
15.Bahwa, ketentuan Pasal 45 peraturan Daerah Kota Medan Nomor : 5
Tahun 2012 Tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, secara tegas
mengatur sebagai berikut:
1. Walikota dapat mengenakan sanksi administrasi atas pelanggaran
Peraturan Daerah ini ;
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
a. Peringatan tertulis ;
b. Pembatasan kegiatan pembangunan ;
c. Penghentian sementara atau tetap pada pekerjaan
pelaksanaan pembangunan ;
d. Penutupan lokasi dan penyegelan ;
e. Pembekuan IMB ;
Halaman 9 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
f. Pencabutan IMB ; dan/atau :
g. Pembongkaran bangunan ;
16.Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9, Pasal 17 serta Pasal 45
peraturan Daerah Kota Medan Nomor : 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Izin Mendirikan Bangunan serta dihubungkan dengan fakta-fakta hukum
sebagaimana tersebut diatas, maka secara juridis Tergugat – I dan
Tergugat – II selaku aparatur pemerintahan dan penegak hukum di Kota
Medan berkewajiban untuk melakukan pembongkaran atas tindakan
mendirikan Bangunan tanpa “SIMB” yang dilakukan oleh Tergugat – III In
Casu PT. ASRI PEMBANGUNAN CATUR KARYA CIPTA di Komplek
Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan
Helvetia, Kota Medan ;
17. Bahwa kewajiban untuk melakukan pembongkaran sebagaimana
tersebut diatas secara juridis timbul dan/atau melekat pada Tergugat – I
dan Tergugat - II secara seketika setelah surat peringatan tertulis,
perintah penghentian pekerjaan serta perintah membongkar sendiri atas
bangunan yang didirikan tanpa SIMB disampaikan oleh pemerintah Kota
Medan In Casu Tergugat – I dan Tergugat – II kepada Tergugat – III,
akan tetapi sama sekali tidak pernah ditaati dan/atau dipatuhi oleh
Tergugat – III ;
18.Bahwa akan tetapi, bukannya melakukan pembongkaran atas bangunan
waterpark yang didirikan tanpa SIMB yang secara nyata telah melanggar
peraturan Daerah Kota Medan Nomor : 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Izin Mendirikan Bangunan, Tergugat – I dan Tergugat – II malahan
melakukan
pembiaran atas pembangunan waterpark tersebut, hal ini secara terang
dan nyata terlihat dari fakta-fakta bahwasanya hingga saat ini kegiatan
pembangunan waterpark tersebut masih terus berlangsung dan hampir
rampung dikerjakan oleh Tergugat – III ;
19.Bahwa dikarenakan Tergugat – I dan Tergugat – II hingga saat ini tidak
melakukan pembongkaran dan bahkan melakukan pembiaran atas
pembangunan waterpark yang dibangun tanpa “SIMB” oleh Tergugat – III
(”padahal ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
memerintahkan kepada Tergugat – I dan Tergugat – II untuk “melakukan
Pembongkaran Bangunan”), maka secara jelas dan terang telah
menunjukkan bahwasanya Tergugat – I dan Tergugat - II tidak
Halaman 10 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
menjalankan fungsinya sebagai penegak hukum dan aparatur
pemerintahan daerah dalam mengatur, menata dan mengawasi kegiatan
mendirikan bangunan dalam wilayah hukum pemerintahan Kota Medan,
sehingga secara juridis Tergugat – I dan Tergugat – II juga telah
dikualifikasikan melakukan Perbuatan Melawan Hukum (“Onrechtmatige
daad”) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata
;
20.Bahwa, oleh karenanya pula Perbuatan Melawan Hukum
(“Onrechtmatige daad”) yang dilakukan oleh Tergugat – I dan Tergugat –
II sebagaimana tersebut diatas secara serta merta telah menimbulkan
kerugian baik secara Moril maupun Materiil pada diri Para Penggugat,
dengan perincian sebagai berikut :
A. Kerugian Moriil :Kerugian Moriil Para Penggugat adalah perasaan tidak nyaman dan
tertekan serta adanya kekhawatiran bahwasanya Para Tergugat akan
tetap melanjutkan pembangunan sampai dengan selesainya
waterpark tersebut dan dikarenakan kerugian moriil ini sebenarnya
tidak dapat dinilai tetapi untuk memudahkan pertimbangan dalam
gugatan ini
ditentukan sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;
B. Kerugian Materiil :Bahwa adapun kerugian Materiil yang dialami pleh Para Penggugat
hingga saat ini ditotal sejumlah Rp. 500.000.000,-(lima ratus juta
rupiah)
21.Bahwa untuk menjamin agar Para Tergugat bersedia secara sukarela
melaksanakan amar putusan dalam perkara ini, maka patut dan
beralasan hukum agar Para Tergugat dihukum untuk membayar uang
paksa (“Dwangsom”) secara tanggung renteng yakni sebesar Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah) setiap harinya atas kelalaian Para Tergugat
dalam melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap
(“inkracht van gewijsde”) dalam Perkara ini ;
22.Bahwa menurut Dr. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H., dasar
pemberlakukan/penerapan lembaga dwangsom (“uang paksa”) dalam
praktik peradilan di Indonesia adalah mengacu pada Pasal 606a dan
Pasal 606b Rv (VIDE buku Dr. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H., Memahami
Halaman 11 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Eksistensi Uang Paksa (dwangsom) dan implementasinya di Indonesia,
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010, hal xi ), oleh karenanya
permohonan Para Penggugat agar Para Tergugat dihukum untuk
membayar uang paksa (Dwangsom) secara tanggung renteng setiap
harinya atas kelalaian Para Tergugat dalam melaksanakan Putusan
Perkara ini adalah tepat dan dibenarkan menurut hukum untuk menjaga
agar Para Tergugat tidak sepele dan melalaikan hukuman yang diberikan
kepadanya, hal ini sejalan dengan pendapat Marcel Some, seorang guru
besar Rijksuniversiteit Gent, Antwerpen-Belgia, yang memberi batasan
tentang uang paksa, yakni : “suatu hukuman tambahan pada si berutang
tersebut jika tidak memenuhi hukuman pokok, hukuman tambahan mana
dimaksudkan untuk menekan si berutang agar supaya dia memenuhi
putusan hukuman pokok ” :
23.Bahwa agar Gugatan Para Penggugat tidak nihil sama sekali, maka
sudah patut dan selayaknya secara hukum bagi Para Penggugat untuk
memohon agar diletakkan sita jaminan (“Conservatoir Beslag”) terhadap
barang-barang bergerak dan tidak bergerak milik Para Tergugat yang
perinciannya akan Para Penggugat ajukan melalui permohonan tersendiri
24.Bahwa dikarenakan dasar dan alasan-alasan dari gugatan yang diajukan
oleh Para Penggugat ini didasarkan pada ketentuan Pasal 191 R.Bg/180
HIR, maka atas dasar hal dimaksud sangatlah tepat dan cukup beralasan
hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili serta memutus
Perkara a quo untuk menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan
serta merta meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi
(“Uitvoerbaar bij voorraad”) ;
GUGATAN PROVISIONIL :
25.Bahwa Gugatan Provisionil ini Para Penggugat ajukan didasari ketentuan
Pasal 191 ayat (1) RBg, Pasal 53 Rv/Pasal 51 BRv Belanda (Stb 1847-52
yo Stb 1849-63), Pasal 24 PP 9/1975, Pasal 190, 212 dstnya, 246, 457,
561 dan 1738 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pandangan
doktrina dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI (Putusan MARI Nomor:
1070 K/Sip/1972 tanggal 7 Mei 1973, Putusan MARI Nomor: 1400
K/Sip/1974 tanggal 18 Nopember 1973, Putusan MARI Nomor: 753
K/Sip/1973 tanggal 22 April 1975) maupun Surat Edaran Mahkamah
Agung RI (SEMA 4/1965 dicabut SEMA 16/1979, SEMA 3/2000 dan
SEMA 4/2001), oleh karenanya Para Penggugat memandang perlu
Halaman 12 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
adanya suatu putusan hukum yang sifatnya sangat segera dan
mendesak yang patut dilakukan oleh yang mulia Majelis Hakim terhadap
salah satu pihak dan bersifat sementara sebelum tuntutan pokok dalam
surat Gugatan a quo diputus :
26. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Para Penggugat memohon
kepada yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang
memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo agar memberikan
suatu “putusan sela” atas permohonan provisional yang Para Penggugat
ajukan dalam perkara a quo ;
27.Bahwa dikarenakan pada faktanya pembangunan Waterpark serta pagar
dan atau pagar seng yang membatasi dan merubah fungsi fasilitas umum
dan fasilitas sosial komplek perumahan Bumi Asri telah mengakibatkan
para warga komplek perumahan Bumi Asri In Casu Para Penggugat tidak
dapat mempergunakan dan menikmati fasilitas umum dan fasilitas sosial
tersebut untuk kepentingan bersama, maka hal tersebut secara nyata
sangatlah merugikan Para Penggugat dan juga warga komplek
Perumahan Bumi Asri pada umumnya ;
28. Bahwa agar kerugian yang dialami oleh Para Penggugat tidak
bertambah lebih jauh dan lebih lama lagi, maka patut dan beralasan
hukum apabila Pagar dan atau pagar seng serta bangunan Waterpark
yang telah dibangun tersebut, untuk sementara dibongkar dan
dikembalikan kepada fungsinya semula yakni sebagai fasilitas umum dan
fasilitas sosial bagi para warga perumahan Bumi Asri sebelum adanya
suatu keputusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (“inkracht van
gewijsde”) dalam perkara a quo ;
29.Bahwa untuk kepentingan pengembalian fungsi fasilitas umum dan
fasilitas sosial tersebut, maka patut dan beralasan hukum bagi yang
mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa,
mengadili serta memutus perkara a quo agar memberikan putusan sela
yang amarnya memerintahkan kepada Tergugat – I, Tergugat – II dan
Tergugat – III baik secara sendiri-sendiri dan ataupun bersama-sama
untuk membongkar pagar dan atau pagar seng serta bangunan
waterpark yang telah dibangun tersebut serta mengembalikannya kepada
fungsinya semula yakni sebagai
fasilitas umum dan fasilitas sosial komplek Perumahan Bumi Asri
tepatnya berupa Lapangan Bola Bumi Asri sehingga dapat dipergunakan
kembali oleh seluruh warga komplek perumahan Bumi Asri khususnya
Halaman 13 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Para Penggugat sementara waktu sebelum adanya putusan hukum yang
berkekuatan hukum tetap (“Inkracht Van Gewisjde”) dalam perkara a quo
;
Berdasarkan keseluruhan uraian-uraian dan dalil-dalil hukum yang Para
Penggugat kemukakan diatas, maka dengan segala kerendahan hati Para
Penggugat memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan agar
berkenan menentukan suatu hari persidangan yang telah ditentukan untuk itu
dengan memanggil para pihak yang berperkara guna hadir di persidangan dan
selanjutnya dapat mengambil suatu keputusan hukum dengan amar putusan
sebagai berikut :
M E N G A D I L I :
DALAM PROVISIONIL :
1. Mengabulkan Gugatan provisionil Para Penggugat yang telah
diuraikan sebelumnya dalam suatu “Putusan Sela” sebelum
pemeriksaan dalam pokok Perkara dalam perkara a quo diputuskan ;
2. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II, dan
Tergugat – III baik secara sendiri-sendiri dan ataupun bersama-sama
untuk sementara membongkar bangunan pagar dan atau pagar seng
serta bangunan waterpark yang ada dan ataupun telah dibangun di
atas lahan fasilitas umum dan fasilitas sosial komplek Perumahan
Bumi Asri, setempat dikenal dengan Lapangan Sepak Bola komplek
Perumahan Bumi Asri, sebelum adanya putusan hukum yang
berkekuatan hukum tetap (“Inkracht van gewisjde”) dalam perkara a
quo ;
3. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II, dan
Tergugat – III secara sendiri-sendiri dan ataupun bersama-sama
untuk
sementara mengembalikan fungsi dan kegunaan Lapangan Sepak
Bola komplek Perumahan Bumi Asri yang saat ini sedang dibangun
Waterpark serta bangunan pagar dan atau pagar seng kepada fungsi
dan kegunaannya semula yakni sebagai fasilitas umum dan fasilitas
sosial bagi warga komplek perumahan Bumi Asri setempat dikenal
dengan Lapangan Sepak Bola komplek Perumahan Bumi Asri,
sebelum adanya putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap
(“Inkracht van gewisjde”) dalam perkara a quo ;
Halaman 14 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
DALAM POKOK PERKARA :
PRIMAIR :
1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (“Conservatoir Beslag”) terhadap
barang-barang bergerak dan tidak bergerak milik Para Tergugat yang
diletakkan dalam perkara ini ;
3. Menyatakan Tergugat – I, Tergugat – II dan Tergugat - III telah melakukan
Perbuatan Melawan Hukum (“Onrechtmatige daad”) ;
4. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II dan Tergugat -
III dan ataupun pihak-pihak lainnya yang mendapatkan hak dari padanya
baik secara sendiri-sendiri dan ataupun bersama-sama untuk membongkar
secara permanen bangunan waterpark serta bangunan pagar dan atau
pagar seng yang ada dan atau telah dibangun diatas fasilitas umum dan
fasilitas sosial komplek perumahan Bumi Asri yakni lapangan Sepak Bola
komplek Perumahan Bumi Asri ;
5. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II dan Tergugat -
III dan ataupun pihak-pihak lainnya yang mendapatkan hak dari padanya
baik secara sendiri-sendiri dan ataupun bersama-sama mengembalikan
fungsi dan kegunaan Lapangan Sepak Bola komplek Perumahan Bumi Asri
yang telah
dibangun waterpark serta bangunan pagar dan atau pagar seng kepada
fungsi dan kegunaannya semula yakni sebagai fasilitas umum dan fasilitas
sosial bagi warga komplek perumahan Bumi Asri yakni Lapangan Sepak
Bola komplek Perumahan Bumi Asri ;
6. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II dan Tergugat –
III secara tanggung renteng atau tanggung-menanggung untuk mengganti
kerugian yang dialami Para Penggugat, yakni :
A. Kerugian Moriil : sejumlah Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ;
B. Kerugian Materiil : sejumlah Rp. 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah)
Secara langsung, tunai, sekaligus dan seketika ;
7. Menghukum dan memerintahkan Tergugat – I, Tergugat – II dan Tergugat –
III secara tanggung renteng atau tanggung-menanggung untuk membayar
uang paksa (“dwangsoom”) sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) per
hari untuk setiap kali keterlambatan Para Tergugat melaksanakan amar
Halaman 15 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
putusan parkara ini yang telah berkekuatan hukum tetap (“Inkracht van
gewisjde”) ;
8. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan serta-merta (“Uit voor bij
voerrad”) walaupun ada perlawanan, banding maupun kasasi;
9. Menghukum Para Tergugat secara tanggung renteng atau tanggung-
menanggung untuk membayar ongkos-ongkos yang timbul dalam perkara ini
;
SUBSIDAR :
Apabila yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan yang
memeriksa, mengadili serta memutus perkara ini berpendapat lain, mohon
putusan yang seadil-adilnya (“Ex aequo et bono”)
Bahwa atas Gugatan para Penggugat tersebut, para Tergugat telah
mengajukan Jawaban masing-masing sebagai mana tersebut dibawah ini :
Bahwa terhadap surat gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat I
telah mengajukan Jawabannya bertanggal 20 Maret 2014, yang pada pokoknya
sebagai berikut :
A. Dalam Eksepsi
Gugatan Para Penggugat telah salah alamat dan keliru melibatkan Tergugat I
- Bahwa Para Penggugat dalam gugatannya secara tegas mendalilkan
perbuatan Tergugat III yang melakukan kegiatan pembangunan water park
di kawasan fungsi sosial/fasilitas umum telah merugikan Para Penggugat
dan Para Penggugat juga telah menempuh upaya pidana.
- Bahwa dengan demikian gugatan Para Penggugat terhadap Tergugat I (ic.
Plt. Walikota Medan) telah salah alamat dan keliru karena seharusnya
Para Penggugat mengajukan gugatan keperdataan dan
pertanggungjawaban hukum hanya terhadap Tergugat III saja tanpa
melibatkan Tergugat I. Apalagi terhadap permasalahan hukum a quo
sebelumnya telah diajukan pengaduan/laporan pidana dan juga
ditindaklanjuti dengan gugatan oleh Para Penggugat terhadap Tergugat III.
- Bahwa selain itu Para Penggugat juga telah secara tegas menyebutkan
Tergugat I telah menolak permohonan Tergugat III dalam membangun
“water park” tersebut karena tidak memenuhi syarat untuk itu. Bahkan
Tergugat III telah diberi peringatan untuk itu. Hal ini menunjukkan Tergugat
I telah mengambil sikap yang benar terkait layak – tidaknya suatu kegiatan
yang dilakukan oleh anggota masyarakat.
Halaman 16 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
- Bahwa oleh karenanya gugatan Para Penggugat yang ditujukan terhadap
Tergugat I merupakan gugatan yang salah alamat / error in persona,
sehingga secara hukum layak mengeluarkan Tergugat I sebagai para
pihak dalam perkara a quo.
Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat I kemukakan tersebut
diatas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang mengadili
perkara a quo untuk mengeluarkan Tergugat I sebagai para pihak dalam
perkara a quo
B. Dalam Pokok Perkara
- Bahwa hal-hal yang telah Tergugat I kemukakan dalam bagian eksepsi
tersebut diatas sepanjang terdapat korelasi hukumnya mutatis mutandis
dianggap telah termuat dalam pokok perkara sehingga tidak perlu diulangi
lagi.
- Bahwa Tergugat I menolak secara tegas seluruh dalil gugatan Para
Penggugat terkecuali sepanjang diakui kebenarannya secara tegas dalam
jawaban a quo.
- Bahwa benar Tergugat I telah menolak (tidak/belum ada menyetujui)
permohonan Tergugat III terkait alih fungsi dalam lokasi perumahan
Tergugat III untuk keperluan “water park” karena tidak/belum
terpenuhinya kelengkapan syarat-syarat permohonan untuk itu.
- Bahwa benar Terhadap Tergugat III telah diberikan peringatan agar
Tergugat III memberhentikan kegiatan pelaksanaan pembangunan “water
park” tersebut. Sikap memberikan larangan tersebut bukanlah merupakan
perbuatan melawan hukum karena bertujuan untuk menjalankan perintah
aturan hukum terkait pemenuhan persyaratan dalam izin mendirikan
bangunan.
- Bahwa Tergugat I sangat menghormati sikap Para Penggugat dalam
menempuh jalur hukum berupa pengaduan pidana maupun pengajuan
gugatan keperdataan terhadap Tergugat III untuk mempertahankan hak-
hak dan kepentingan hukum Para Penggugat selaku warga yang tinggal di
kompleks perumahan yang dikelola oleh Tergugat III tersebut.
- Bahwa Tergugat I belum berindak melakukan upaya paksa pembongkaran
terhadap kegiatan pembangunan Tergugat III karena masih memberikan
kesempatan kepada Tergugat III untuk secara sukerala membongkar
sendiri dan ataupun melengkapi dan memenuhi segala persyaratan dalam
Halaman 17 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
pembangunan “water park” tersebut atau alih fungsi lokasi dimaksud.
Sikap Tergugat I tersebut bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige daad).
- Bahwa secara hukum seandainya benar (quanon) Para Penggugat merasa
dirugikan oleh Tergugat III tersebut, maka Tergugat I menghormati upaya
Para Penggugat dalam mempertahankan hak dan kepentingan hukum
tersebut melalui mekanisme jalur hukum untuk itu.
- Bahwa namun Tergugat I menolak sikap Para Penggugat dengan
melibatkan Tergugat I terkait perbuatan melawan hukum a quo, mengingat
Tergugat I telah melaksanakan tugas sesuai dengan aturan hukum dan
kewenangan yang ada pada Tergugat I dan tindakan
tersebut bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum. Oleh
karenanya Tergugat I menolak terhadap tuntutan hukum (petitum) yang
dibebankan tanggungjawab hukum kepada Tergugat I termasuk untuk
mengganti kerugian secara tanggung renteng.
Berdasarkan hal-hal yang telah Tergugat I kemukakan tersebut
diatas maka sangat beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang mengadili
perkara a quo untuk memutus dengan seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa Tergugat II juga telah mengajukan Jawabannya
bertanggal 20 Maret 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut :
A. Dalam Eksepsi
- Bahwa dasar gugatan Penggugat A Quo adalah karena merasa hak dan
kepentingannya, dan pada gugatan A Quo Penggugat menjelaskan bahwa
Tergugat II telah melakukan pembiaran terhadap bangunan Water Park.
- Bahwa dalam hal ini Tergugat II hanya menerbitkan SIMB No.
648/2523/17.02/273/1998 tanggal 1 Oktober 1998.
- Bahwa pada lokasi dimaksud peruntukannya adalah Fasilitas Umum dan
Tergugat II tidak pernah melakukan Perubahan Peruntukan Tanah pada
lokasi yang dimaksud.
- Bahwa Tergugat III telah memohon IMB kepada Tergugat II dengan surat
permohonan No. 426.24/0813/17.02/2010 tanggal 1 April 2010, atas
permohonan Tergugat III tersebut oleh Tergugat II permohonannya ditolak
yang tertuang dalam surat penolakan No. 426.24/3696 Tgl. 12 Oktober
2010.
- Bahwa Gugatan Penggugat yang menyatakan Tergugat II melakukan
perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad) salah alamat / error in
Halaman 18 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
persona sehingga secara hukum Tergugat II layak tidak ikut serta dalam
perkara A Quo.
B. Dalam Pokok Perkara
- Bahwa Tergugat II secara tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat.
- Bahwa Penggugat dalam dalil gugatannya pada dasarnya keberatan atas
didirikan Water Park pada Fasilitas Umum Komplek Bumi Asri.
- Bahwa Tergugat II sampai dengan saat ini tidak ada menerbitkan Surat
Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) pada lokasi objek perkara, sebab
berdasarkan SIMB No. 648/2523/17.02/273/1998 tanggal 1 oktober 1998
bahwa pada lokasi tersebut di peruntukkan untuk Fasilitas Umum.
- Bahwa gugatan Penggugat pada point 13 dan 14 di jelaskan bahwa
Tergugat II dan Tergugat seolah-olah melakukan pembiaran atas
pembangunan Water Park tersebut.
- Bahwa Tergugat II telah beberapa kali menyurati Pengembang yaitu PT.
ASRI PEMBANGUNAN KARYA CIPTA untuk melakukan penghentian
pekerjaan dengan surat No. 648/2384 tanggal 1 April 2013 perihal
Pemberhentian Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Water
Park tanpa SIMB di Jln. Asrama Komplek Perumahan Bumi Asri,
Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia Medan, Surat No. 640/3230 tanggal
29 April 2013 perihal Pemberhentian Pelaksanaan Pekerjaan Mendirikan
Bangunan tanpa/menyalahi SIMB di Jln. Asrama Komplek Perumahan
Bumi Asri Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia Kota Medan, Surat No.
640/3332 tanggal 2 Mei 2013 tentang Peringatan untuk membongkar
sendiri dan menghentikan pelaksanaan pekerjaan mendirikan bangunan
yang tidak sesuai/tanpa SIMB dari Pemko Medan, kemudian di tindak
lanjuti dengan penerbitan surat No. 640/3689 tanggal 17 Mei 2013 perihal
Pemberitahuan Pengosongan Lokasi dan Pemberitahuan jadwal bongkar
pada hari Selasa tanggal 21 Mei 2013 dan surat No. 640/7955 Tgl. 30
Oktober 2013 perihal Peringatan Pemberhentian / Penyetopan Pekerjaan
Pembangunan Water Park tanpa SIMB di Komplek Bumi Asri Jln. Asrama
Kel. Cinta Damai Kec. Medan Helvetia.
- Bahwa dalam hal ini Tergugat II juga menolak dengan tegas yang di
karenakan oleh Penggugat bahwa telah terjadi pembiaran pendirian
bangunan yang tanpa SIMB karena Tergugat II sampai dengan saat ini
masih melakukan Posko dilapangan, kemudian masih melakukan
Pengawasan secara terpadu.
Halaman 19 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
- Bahwa Tegugat II belum bertindak melaksanakan upaya pelaksanaan
pembongkaran terhadap kegiatan pembangunan Tergugat III, karena
masih memberikan kesempatan kepada Tergugat III untuk secara sukarela
membongkar sendiri dan ataupun melengkapi dan memenuhi segala
persyaratan dalam pembangunan Water Park tersebut atau alih fungsi
lokasi dimaksud, sikap Tergugat II dalam hal ini bukanlah merupakan
perbuatan melawan hukum (Onrechtmatige daad).
- Bahwa Tergugat II menolak sikap para Penggugat dengan melibatkan
Tergugat II terkait perbuatan melawan hukum A Quo, mengingat Tergugat
II telah melaksanakan tugas sesuai tugas fungsi dan pokoknya, oleh sebab
itu Tergugat II menolak terhadap tuntutan hukum (Petitum) yang di
bebankan tanggung jawab hukum kepada Tergugat II termasuk untuk
mengganti kerugian secara tanggung utang.
Berdasarkan hal-hal yang Tergugat II kemukakan diatas, maka sangat
beralasan hukum bagi Majelis Hakim yang mengadili perkara A Quo untuk
menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Menimbang, bahwa sedangkan Tergugat III juga telah mengajukan
Jawabannya bertanggal 20 Maret 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut :
I. EKSEPSI :
1. TENTANG KOMPETENSI ABSOLUT
Bahwa Gugatan yang diajukan Para Penggugat tertanggal 16 Januari
2014 adalah Kompetensi Absolut Pengadilan Tata Usaha Negara,
dengan dalil sebagai berikut :
Bahwa dalam perkara aquo Para Penggugat pada pokoknya
mendalilkan, bahwasanya Plt. Walikota Medan (ic. Tergugat-I) cq.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (ic. Tergugat-II) telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad);
Bahwa adapun perbuatan melawan hukum tersebut dilakukan
menurut Para Penggugat, karena Plt. Walikota Medan (ic. Tergugat-I)
cq. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (ic. Tergugat-II)
melalui Suratnya No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010 secara
tegas menolak Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) yang
diajukan PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta untuk dijadikan
Waterpark di atas Lapangan Sepak Bola yang selama ini dijadikan
Warga sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial yang disediakan
Halaman 20 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tergugat-III) selaku
Pengembang;
Akan tetapi sampai saat ini Plt. Walikota Medan (ic. Tergugat-I) cq.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (ic. Tergugat-II)
maupun PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tergugat-III)
tidak melakukan pembongkaran dan bahkan melakukan pembiaran
atas pembangunan Waterpark yang dibangun tanpa Surat Izin
Mendirikan Bangunan (SIMB) dan adapun Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan yang diajukan oleh PT. Asri Pembangunan
Catur Karya Cipta telah ditolak oleh Tergugat-I (Plt. Walikota Medan)
maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan
Kota Medan) dengan Surat No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober
2010;
Akan tetapi meskipun demikian sampai saat ini Tergugat-I (Plt.
Walikota Medan) maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan
Tata Bangunan Kota Medan) maupun PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta (ic. Tergugat-III) selaku Pengembang tidak juga
melakukan Pembongkaran dan terkesan membiarkan Pembangunan
Waterpark tersebut, maka Para Penggugat mendalilkan perbuatan
Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun Tergugat II (Kepala Dinas
Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan) telah melakukan
perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad)
Bahwa Surat Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
Medan (ic. Tergugat-II) No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010
pada pokoknya menyatakan Menolak atau Tidak Dapat Memperoses
Permohonan Izin Bangunan (SIMB) yang diajukan PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta (Tergugat-III) untuk Pembangunan
Waterpark di atas tanah seluas + 8.500 M2 yang merupakan tanah
bagian dari Sertifikat Hak Guna Banguan (HGB) No. 700 seluas
15.043 M2 atas nama PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta
berlokasi di Jalan Komplek Bumi Asri, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan (Tanah Terperkara);
Bahwa bila kita lihat hal yang telah diuraikan di atas dapat diketahui
jelas, bahwasannya gugatan aquo adalah sengketa yang timbul dalam
bidang Tata Usaha Negara antara seseorang atau Badan Hukum
Perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara akibat
dikeluarkannya suatu Keputusan Tata Usaha Negara dan tidak
Halaman 21 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
dikeluarkannya suatu Keputusan yang dimohonkan sampai batas waktu
yang ditentukan oleh Undang-undang, sedangkan itu telah merupakan
kewajiban badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Undang-undang No. 5 Tahun
1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;
Bahwa faktanya Surat Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan
Kota Medan (ic. Tergugat-II) No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010
tersebut telah diajukan Gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara oleh
PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (Tergugat-III) dan telah di
Putus dan telah mendapat Putusan yang telah Berkekuatan Hukum
Tetap (Inkracht Van Gewijsde) yang pada pokoknya Menyatakan
sebagai berikut:
1. Menyatakan Batal Surat Keputusan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam
perkara aquo selaku Tergugat-II) No. 426.24/3696, Tanggal 12
Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan
(SIMB) di Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta Damai,
Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
2. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Untuk Mencabut Surat Keputusan No. 426.24/3696,
Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin Mendirikan
Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
3. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Menerbitkan Surat Izin Mendirikan Bangunan sesuai
dengan Surat Permohonan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III), tertanggal 18 Maret 2010, Perihal Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan;
Bahwa adapun Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah
Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht Van Gewijsde) tersebut, yaitu :
I. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal 23 Mei 2011:
Dalam Eksepsi :
Halaman 22 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Menolak Eksepsi Tergugat (ic. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata
Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku Tergugat-
II);
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak Gugatan Penggugat (ic. PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta dalam perkara aquo selaku Tergugat-III);
2. Menghukum Penggugat (ic. PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta dalam perkara aquo selaku Tergugat-III) untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp. 2.334.000 (dua juta tiga
ratus tiga puluh empat ribu rupiah);
II. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011:
--- MENGADILI SENDIRI ---
Dalam Eksepsi :
Menolak Eksepsi Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara
aquo selaku Tergugat-II);
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III) Untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Batal Surat Keputusan Tergugat/ Terbanding (ic.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan
dalam perkara aquo selaku Tergugat-II) No. 426.24/3696,
Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin
Mendirikan Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi
Asri, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota
Medan;
3. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara
aquo selaku Tergugat-II) Untuk Mencabut Surat Keputusan No.
426.24/3696, Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan
Halaman 23 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan
Bumi Asri, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia,
Kota Medan;
4. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara
aquo selaku Tergugat-II) Menerbitkan Surat Izin Mendirikan
Bangunan sesuai dengan Surat Permohonan
Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta dalam perkara aquo selaku Tergugat-III), tertanggal
18 Maret 2010, Perihal Permohonan Izin Mendirikan Bangunan;
5. Menghukum Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara
aquo selaku Tergugat-II) Untuk Membayar Biaya Perkara Pada
Dua Tingkat Peradilan Yang Dalam Tingkat Banding Ditetapkan
Sebesar Rp. 250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
III. Putusan Mahkamah Agung RI No. 122 K/TUN/2012, Tanggal 17
April 2012:
Menyatakan Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : Kepala
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan (ic. Dalam
perkara aquo selaku Tergugat-II) tersebut Tidak Dapat Diterima;
Menghukum Pemohon Kasasi (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo
selaku Tergugat-II) Untuk Membayar Biaya Perkara Dalam
Tingkat Kasasi Sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah);
Bahwa selanjutnya karena merupakan Sengketa Yang Timbul Dalam
Bidang Tata Usaha Negara sebagaimana telah diuraikan di atas, maka
merupakan KEWENANGAN (KOMPETENSI) ABSOLUT PENGADILAN
TATA USAHA NEGARA, maka dengan demikian cukup beralasan
menurut hukum jika Tergugat -III mohon kehadapan Yang Terhormat
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan
untuk membuat PUTUSAN SELA , yaitu :
“MENYATAKAN GUGATAN PARA PENGGUGAT ADALAH
KOMPETENSI ABSOLUT PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DAN
BUKAN KEWENANGAN PENGADILAN UMUM, MAKA GUGATAN
Halaman 24 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
PARA PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Onvankelijk
Verklaard)”;
2. TENTANG SENGKETA YANG DIGUGAT DALAM PERKARA AQUO SAMA
DENGAN PERKARA YANG SEDANG DIPERIKASA OLEH PENGADILAN
(Exceptio Litis Pendentis atau Sub-Judice)
Bahwa Menurut M. Yayah Harap, SH. dalam Bukunya Berjudul “Hukum
Acara Perdata) Pada Halaman 461 Point 7, menerangkan bahwasannya
sengketa yang digugat Penggugat, sama dengan perkara yang sedang
diperikasa oleh Pengadilan. Disebut juga Eksepsi Sub-Judice yang
berarti gugatan yang diajukan masih tergantung (aanhanging) atau masih
berlangsung atau sedang berjalan pemeriksaannya di Pengadilan (under
judicial consideration). 1
Bahwa sebelum Perkara Aquo, faktanya terdahulu di Pengadilan Tata
Usaha Negara dan di Pengadilan Negeri Medan telah diperkarakan
sebelumnya atas perkara yang sama, yaitu :
a. Dalam Perkara aquo :
Bahwa dalam perkara aquo Para Penggugat pada pokoknya
mendalilkan, bahwasanya Plt. Walikota Medan (ic. Tergugat-I) cq.
Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (ic. Tergugat-II) telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH.Perdata;
Bahwa adapun perbuatan melawan hukum tersebut dilakukan menurut
Para Penggugat, karena Plt. Walikota Medan cq. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan melalui Suratnya No. 426.24/3696,
tanggal 12 Oktober 2010 secara tegas menolak Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan (SIMB) yang diajukan PT. Asri Pembangunan
Catur Karya Cipta untuk dijadikan Waterpark di atas Lapangan Sepak
Bola yang selama ini dijadikan Warga sebagai fasilitas umum dan
fasilitas sosial yang disediakan PT. Asri Pembangunan Catur Karya
Cipta selaku Pengembang;
Akan tetapi sampai saat ini Plt. Walikota Medan cq. Kepala Dinas Tata
Ruang dan Tata Bangunan maupun PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta tidak melakukan pembongkaran dan bahkan melakukan
pembiaran atas pembangunan Waterpark yang dibangun tanpa Surat
Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) dan adapun Permohonan Izin
Halaman 25 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Mendirikan Bangunan yang diajukan oleh PT. Asri Pembangunan
Catur Karya Cipta telah ditolak oleh Tergugat-I (Plt. Walikota Medan)
maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan
Kota Medan) dengan Surat No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober
2010;
Akan tetapi meskipun demikian sampai saat ini Tergugat-I (Plt.
Walikota Medan) maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan
Tata Bangunan Kota Medan) maupun PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta selaku Pengembang tidak juga melakukan Pembongkaran
dan terkesan membiarkan Pembangunan Waterpark tersebut;
Bahwa selanjutnya Para Penggugat yang mengaku sebagai Pemilik,
Penghuni atau Warga Komplek Bumi Asri dalam gugatannya
mendalilkan perbuatan Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun
Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
Medan) yang saat ini tidak melakukan pembongkaran dan bahkan
melakukan pembiaran atas pembangunan Waterpark yang dibangun
tanpa Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) secara juridis menurut
Para Penggugat bahwasannya Tergugat-I dan Tergugat-II telah
melakukan perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH.Perdata;
b. Dalam Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Terdahulu :
Bahwa terdahulu di dalam Pengadilan Tata Usaha Negara, PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta mengajukan gugatan atas Suratnya
No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010 yang diterbitkan Walikota
Medan/ Plt. Walikota Medan cq. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata
Bangunan yang telah menolak Surat Permohonan Izin Mendirikan
Bangunan yang diajukan PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta di
atas tanah perkara;
Bahwa sebagaimana telah diuraikan di atas gugatan PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta di Pengadilan Tata Usaha Negara,
atas Suratnya No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010 yang
diterbitkan Walikota Medan/ Plt. Walikota Medan cq. Kepala Dinas
Tata Ruang dan Tata Bangunan yang menolak Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan yang diajukan PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta telah mendapat Putusan yang BERKEKUATAN HUKUM
TETAP dengan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
Halaman 26 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal 23 Mei 2011 Jo. Putusan Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara Medan No. 143/B/2011/PT.TUN-MDN,
Tanggal 18 Oktober 2011 Jo. Putusan Mahkamah Agung RI No. 122
K/TUN/2012, Tanggal 17 April 2012;
Bahwa adapun putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tersebut
pada pokoknya memutuskan, sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III) Untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Batal Surat Keputusan Surat Keputusan Tergugat/
Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
Medan dan dalam perkara aquo selaku Tergugat-II) No.
426.24/3696, Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat
Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi
Asri, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota
Medan;
3. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Untuk Mencabut Surat Keputusan No. 426.24/3696,
Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin
Mendirikan Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi Asri,
Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
4. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Menerbitkan Surat Izin Mendirikan Bangunan sesuai
dengan Surat Permohonan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III), tertanggal 18 Maret 2010, Perihal Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan;
5. Menghukum Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Untuk Membayar Biaya Perkara Pada Dua Tingkat
Peradilan Yang Dalam Tingkat Banding Ditetapkan Sebesar Rp.
250.000 (dua ratus lima puluh ribu rupiah);
Halaman 27 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
c. Dalam Perkara Terdahulu di Pengadilan Negeri Medan Register
Perkara No. 85/Pdt.G/2011/PN-MDN:
Bahwa selain gugatan aquo dan perkara di Pengadilan Tata Usaha
Negara sebagaimana telah diuraikan di atas, ternyata Para
Penggugat dengan alasan dan dalil yang sama dahulu pernah juga
mengajukan Gugatan terhadap diri Tergugat-III (PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta) di Pengadilan Negeri Medan
dengan Register Perkara No. 85/Pdt.G/2011/PN-MDN yang kini
MASIH dalam pemeriksaan di TINGKAT KASASI;
Adapun Pengadilan Negeri Medan tersebut telah menjatuhkan
Putusan dengan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
85/Pdt.G/2011/PN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 dengan
Amarnya berbunyi sebagai berikut :
Tentang Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat Untuk Seluruhnya;
Tentang Pokok Perkara :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan Tergugat (ic. PT. Asri Pembangunan Catur Karya
Cipta) telah melakukan perbuatan melawan hukum ;
3. Menyatakan Lapangan Sepak Bola pada Perumahan Bumi Asri
dalah Lapangan fasilitas Umum untuk selama-lamanya;
Bahwa atas Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
85/Pdt.G/2011/PN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011, kemudian PT.
Asri Pembangunan Catur Karya Cipta melakukan UPAYA HUKUM
BANDING dan telah mendapat Putusan dari Pengadilan Tinggi
Medan dengan Putusan No. 174/PDT/2012/PT-MDN, sebagai
berikut :
--- M E N G A D I L I ---
1. Menerima Permohonan Banding yang diajukan oleh Tergugat/
Pembanding (ic. PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta/
dalam perkara aquo selaku Tergugat-III);
Halaman 28 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
2. Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Medan No.
85/Pdt.G/2011/PN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 yang
dimohonkan banding tersebut;
--- MENGADILI SENDIRI ---
Dalam Eksepsi :
- Menolak Eksepsi Tergugat/Pembanding Untuk Seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara :
1. Menolak Gugatan Pihak Para Penggugat/ Para Terbanding Untuk
Seluruhnya ;
2. Menghukum Para Penggugat/ Para Terbanding untuk membayar
ongkos perkara dalam dua tingkat peradilan yang dalam tingkat
banding ditetapkan sebesar Rp. 150.000 (seratus lima puluh ribu
rupiah;
Bahwa atas Putusan Pengadilan Tinggi Medan No.
174/PDT/2012/PT-MDN tersebut, kemudian Penggugat/
Terbanding/ Pemohon Kasasi (ic. yang mengatas namakan Warga
Komplek Bumi Asri) mengajukan UPAYA HUKUM KASASI,
sehingga perkara ini masih diperiksa oleh Mahkamah Agung RI di
tingkat Kasasi sebagaimana dibuktikan dengan Surat Panitera
Muda Perdata Mahkamah Agung RI No. 131694/1694 K/PDT/2013,
Tanggal 2 September 2013, Prihal Penerimaan dan Register Berkas
Perkara Kasasi;
Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwasannya Gugatan
aquo Para Penggugat ADALAH Sengketa Yang Sama Dengan Perkara Yang
Sedang Diperikasa Oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Yang Telah
Berkekuatan Hukum Tetap dan Sengketa Yang Sama di Pengadilan Negeri
Medan Yang Kini Masih dalam Pemeriksaan di Tingkat Kasasi (Exceptio Litis
Pendentis atau Sub-Judice);
Bahwa agar tidak Kontra Diktif, atau berlawanan antara perkara aquo dengan
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah Berkekuatan Hukum
Tetap dan Perkara Perdata yang kini sedang di periksa di Tingkat Kasasi,
maka cukup beralasan menurut hukum jika Tergugat -III mohon kehadapan
Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
Halaman 29 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
berkenan untuk “MENYATAKAN GUGATAN PARA PENGGUGAT TIDAK
DAPAT DITERIMA (Niet Onvankelijk Verklaard);
II. TENTANG POKOK PERKARA :
Bahwa segala sesuatu yang telah Tergugat -III uraikan pada bagian
Eksepsi, sepanjang ada relevansinya dengan Pokok Perkara, secara
mutatis-mutandis mohon dianggap telah dimuat dalam Pokok Perkara ini,
oleh karenanya tidak diulangi lagi;
Bahwa Tergugat -III menolak dan membantah dengan tegas seluruh dalil-
dalil Gugatan Para Penggugat, kecuali hal-hal yang diakui secara tegas
di bawah ini ;
Bahwa Para Penggugat dalam Gugatannya pada pokoknya mendalilkan
hal-hal sebagai berikut :
Bahwa Para Penggugat mengaku Pemilik Rumah atau Penghuni/
Warga di Komplek Perumahan Bumi Asri beralamat di Jalan Asrama,
Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
Bahwa selaku Pemilik Rumah atau Penghuni/ Warga Komplek
Perumahan Bumi Asri Para Penggugat merasa berhak memperoleh,
mempergunakan serta menikmati fasilitas Umum dan fasilitas sosial
yang disediakan oleh Pengembang (ic. PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta /Tergugat-III) yang merupakan kewajiban dan tanggung
jawab Pengembang sebagaimana di atur dalam Pasal 3 Ayat 1
PERDA Kota Medan No. 3 Tahun 1997, Tentang Kewajiban Penyedia
Prasarana Lingkungan Utilitas Umum, Fasilitas Sosial bagi
Perusahaan Pengembang Perumahan di Kota Medan;
Bahwa menurut Para Penggugat Tanah Kosong yang selalu
digunakan Warga Bumi Asri sebagai Lapangan Sepak Bola yang
berada di tanah seluas + 8.500 M2 yang merupakan tanah bagian dari
Sertifikat Hak Guna Banguan (HGB) No. 700 seluas 15.043 M2 atas
nama PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tanah
Terperkara) adalah Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial yang
disediakan oleh oleh Pengembang (ic. PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta /Tergugat-III) ;
Akan tetapi sejak awal 2010, PT. Asri Pembangunan Catur Karya
Cipta (Tergugat-III) selaku pengembang secara sepihak dan tanpa
adanya persetujuan dan/ ataupun izin dari warga Komplek Bumi Asri
(dalam hal ini termasuk Para Penggugat) telah bermaksud untuk
Halaman 30 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
merubah peruntukan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang awalnya
dijadikan lapangan sepak bola menjadi Waterpark yang dipergunakan
Tergugat-III untuk mencari keuntungan semata, hal itu terbukti dengan
Surat Permohonan Izin Mendirikan Bangunan yang di ajukan
Tergugat-III kepada Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) dan Tergugat II
(Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan) dengan
Surat No. 426.24/3696, Tanggal 01 April 2010;
Bahwa atas hal tersebut kemudian Para Penggugat bersama seluruh
Warga Komplek Perumahan Bumi Asi mengajukan Keberatan atau
Penolakan kepada Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) dan Tergugat II
(Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan) agar tidak
menerima atau menerbitkan Surat Izin Mendirikan Bangunan yang
diajukan PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (Tergugat-III);
Bahwa berdasarkan tersebut kemudian Tergugat-I (Plt. Walikota
Medan) maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata
Bangunan Kota Medan) telah menolak Permohonan Surat Izin
Mendirikan Bangunan (SIMB) yang diajukan PT. Asri Pembangunan
Catur Karya Cipta (Tergugat-III) dengan Surat No. 426.24/3696,
tanggal 12 Oktober 2010 dan memberikan peringatan serta perintah
secara tegas kepada Tergugat-III agar menghentikan kegiatan
pelaksanaan pembangunan Waterpark, namun PT. Asri Pembangunan
Catur Karya Cipta (Tergugat-III) tetap saja melaksanakan maksudnya
dengan memagari objek perkara dengan pagar seng sehingga Para
Warga Komplek Bumi Asri tidak dapat lagi menikmati atau
mempergunakan Lapangan Sepak Bola tersebut;
Bahwa selanjutnya berdasarkan hal tersebut di atas menurut Para
Penggugat perbuatan Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun
Tergugat II (Kepala Dinas Tata Kota dan Tata Bangunan Kota Medan)
yang saat ini tidak melakukan pembongkaran dan bahkan melakukan
pembiaran atas pembangunan Waterpark yang dibangun tanpa Surat
Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) oleh Tergugat-III secara juridis
menurut Para Penggugat bahwasannya Tergugat-I dan Tergugat-II
telah melakukan perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH.Perdata;
Bahwa berdasarkan hal tersebut dalam perkara aquo Para Penggugat
mengajukan gugatan perakara aquo ke Pengadilan Negeri Medan
Yang pada pokoknya agar Pengadilan Negeri Medan dalam
Halaman 31 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
putusannya : “Menghukum Tergugat-I, Tergugat-II dan Tergugat-III
baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama membongkar bangunan
pagar dan atau pagar seng serta bangunan Waterpark yang dibangun
di atas fasilitas umum dan fasilitas sosial Komplek Perumahan Bumi
Asri yakni menjadi Lapangan Sepak Bola”;
Bahawa dalil-dalil Gugatan Para Penggugat tersebut di atas adalah dalil
yang KELIRU dan TIDAK BENAR, oleh karenanya harus ditolak dan
dibantah dengan tegas;
Bahwa yang benar dan harus diakui oleh Para Penggugat, bahwasannya
Perbuatan Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun Tergugat II (Kepala
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan) yang telah menolak
Permohonan Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) yang diajukan PT.
Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (Tergugat-III) dengan Surat No.
426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010 telah diperiksa dan diuji di
Pengadilan Tata Usaha Negara dan telah Berkekuatan Hukum Tetap
(Inkracht Van Gewijsde) sebagaimana telah diuraikan dalam bagian
Eksepsi di atas dengan Putusan sebagai berikut :
1. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal 23 Mei 2011 Jo.
2. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 Jo.
3. Putusan Mahkamah Agung RI No. 122 K/TUN/2012, Tanggal 17 April
2012.
Bahwa adapun Amar Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah
Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht Van Gewijsde) tersebut adalah
Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 yang berbunyi
sebagai berikut :
--- MENGADILI SENDIRI ---
Dalam Eksepsi :
Menolak Eksepsi Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II);
Dalam Pokok Perkara:
Halaman 32 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III) Untuk Seluruhnya;
2. Menyatakan Batal Surat Keputusan Surat Keputusan Tergugat/
Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota
Medan dan dalam perkara aquo selaku Tergugat-II) No. 426.24/3696,
Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin Mendirikan
Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
3. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Untuk Mencabut Surat Keputusan No. 426.24/3696,
Tanggal 12 Oktober 2010, Perihal Permohonan Surat Izin Mendirikan
Bangunan (SIMB) di Komplek Perumahan Bumi Asri, Kelurahan Cinta
Damai, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan;
4. Memerintahkan Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku
Tergugat-II) Menerbitkan Surat Izin Mendirikan Bangunan sesuai
dengan Surat Permohonan Penggugat/Pembanding (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta dalam perkara aquo selaku
Tergugat-III), tertanggal 18 Maret 2010, Perihal Permohonan Izin
Mendirikan Bangunan;
5. Menghukum Tergugat/ Terbanding (ic. Kepala Dinas Tata Ruang dan
Tata Bangunan Kota Medan dan dalam perkara aquo selaku Tergugat-
II) Untuk Membayar Biaya Perkara Pada Dua Tingkat Peradilan Yang
Dalam Tingkat Banding Ditetapkan Sebesar Rp. 250.000 (dua ratus
lima puluh ribu rupiah);
Bahwa atas Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 yang telah
Berkekuatan Hukum Tetap tersebut, Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara
Medan telah menerbitkan PENETAPAN No.17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal
21 November 2012 sebagai berikut :
1. Mengabulkan permohonan Penggugat/ Pemohon Eksekusi (ic. PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta);
Halaman 33 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
2. Memerintahkan Tergugat/ Termohon Eksekusi (Kepala Dinas Tata Ruang
dan Tata Bangunan Kota Medan) untuk melaksanakan Putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 Jo. Putusan
Mahkamah Agung RI No. 122 K/TUN/2012, Tanggal 17 April 2012 Jo.
Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No. 17/G/2011/PTUN-
MDN, Tanggal 23 Mei 2011, yang telah memperoleh Kekuatan Hukum
Tetap (Inkracht Van Gewijsde);
3. Memerintahkan Kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
untuk mengirimkan Salinan Penetapan Perintah Pelaksanaan Putusan
(Eksekusi) kepada Tergugat/Termohon Eksekusi (Kepala Dinas Tata
Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan), berkedudukan di Jalan
Jend.Besar Dr. Abd. Haris Nasution No. 17 Medan;
Bahwa berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwasannya dalil gugatan
Para Penggugat yang menyatakan perbuatan Tergugat-I (Plt. Walikota
Medan) maupun Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan
Kota Medan) yang saat ini tidak melakukan pembongkaran dan bahkan
melakukan pembiaran atas pembangunan Waterpark yang dibangun tanpa
Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMB) oleh Tergugat-III secara juridis
menurut Para Penggugat bahwasannya Tergugat-I dan Tergugat-II telah
melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1365 KUH.Perdata adalah dalil yang KELIRU dan
TIDAK BENAR ;
Akan tetapi sebaliknya Perbuatan Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun
Tergugat II (Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan)
yang menolak atau tidak menerbitkan Surat Izin Mendiri Bangunan (SIMB)
yang dimophonkan PT. Asri Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tergugat-
III) adalah Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatige daad), KARENA
sampai saat ini Tergugat-I (Plt. Walikota Medan) maupun Tergugat II (Kepala
Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan Kota Medan) tidak melaksanakan
PENETAPAN Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Medan
No.17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal 21 November 2012 yang telah
disampaikan sejak bulan November 2012 untuk menerbitkan Surat Izin
Mendiri Bangunan (SIMB) yang dimohonkan PT. Asri Pembangunan Catur
Karya Cipta (ic. Tergugat-III) ;
Halaman 34 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Bahwa selanjutnya oleh karena Gugatan aquo yang diajukan Para
Penggugat adalah gugatan yang keliru dan Tidak benar, maka cukup
beralasan menurut hukum, jika Tergugat-III mohon kehadapan Yang
Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berkenan untuk : “MENOLAK GUGATAN PARA PENGGUGAT UNTUK
SELURUHNYA”;
Bahwa kemudian oleh karena Gugatan Para Penggugat adalah gugatan
yang keliru dan tidak benar serta dinyatakan Ditolak Untuk Seluruhnya,
maka cukup beralasan, jika Tergugat-III mohon kepada Yang Terhormat
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan pula
untuk : “MENOLAK TUNTUTAN GANTI RUGI YANG DIAJUKAN PARA
PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA” ;
SEBAB, Tuntutan Ganti Rugi yang diajukan Para Penggugat adalah tuntutan
ganti rugi yang tidak diuraikan dan tidak terperinci serta tidak memiliki data-
data Otentik mengenai kerugian yang dialami Para Penggugat sehingga
merupakan penafsiran belaka dan bersifat fiktif,
Bahwa Begitu juga tentang Tuntutan Uang Paksa (Dwang Soom) yang
diajukan Para Penggugat adalah tuntutan yang tidak beralasan, sebab
persengketaan Para Penggugat dengan Tergugat bukan merupakan
sengketa secara Pribadi, maka pengabulan untuk Dwang Soom tidaklah
Relevan, kemudian menurut Putusan Mahkamah Agung RI No. 79
K/Sip/1972, “Menyatakan Dwang Soom tidak dapat dituntut bersama-sama
dengan tuntutan membayar uang “, maka cukup beralasan menurut hukum
jika Tergugat-III mohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan pula untuk : “MENOLAK
TUNTUTAN DWANG SOOM YANG DIAJUKAN PARA PENGGUGAT”;
Selanjutnya atas Gugatan Provisionil yang diajukan Para Penggugat dalam
gugatan aquo yang Meminta Majelis Hakim untuk memberikan “Putusan
Sela” dalam perkara aquo untuk memerintahkan Tergugat-I, Tergugat-II dan
Tergugat-III baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk
sementara membongkar bangunan pagar dan atau pagar seng serta
bangunan Waterpark yang ada maupun yang sudah dibangun di atas lahan
terperkara dan mengembalikan fungsi dan kegunaan Lapangan Sepak Bola
di tanah terperkara yang saat ini sedang dibangun Waterpark serta
bangunan pagar dan atau Pagar Seng kepada fungsinya dan kegunaannya
semula yakni sebagai Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Sebelum adanya
Halaman 35 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Putusan hukum yang berkekuatan hukum tetap (“inkracht van gewisjde)
adalah dalil yang Keliru dan Tidak Benar serta Tidak Memiliki Dasar Yang
Kuat;
Bahwa yang benar dan harus diakui oleh Para Penggugat, bahwasannya
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengabulkan dan menjatuhkan
putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu, yaitu sebagai berikut :
Pertama :
Menurut Pasal versi Pasal 180 HIR, Pasal 191 RBG, dan Pasal 54 Rv,
syarat-syarat yang harus dipenuhi terdiri dari :
a. Gugatan di dasarkan atas suatu Alas Hak yang berbentuk Akta Otentik;
b. Didasarkan atas akta dibawah tangan yang diakui atau yang dianggap
diakui jika putusan dijatuhkan verstek;
c. Didasarkan pada Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap;
Kedua :
Dikemukakan dalam SEMA No. 03 Tahun 1971 dan Pedoman Pelaksanaan
Tugas dan Administrasi Pengadilan Buku II, dikatakan syarat-syarat untuk
dijatuhkan lebih dahulu atau putusan serta merta, yaitu :
1).Surat bukti yang diajukan untuk membuktikan dalil dalil-dalil gugatan
terdiri dari :
- Akta Otentik, atau
- Akta di bawah tangan yang diakui isi dan tanda tangan oleh Tergugat ;
2).Ada Putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap (in kracht van
gewijsde) yang menguntungkan Pihak Penggugat dan putusan itu ada
hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan;
3).Ada gugatan provisi yang dikabulkan;
4).Apabila objek gugatan adalah barang milik Penggugat yang dikuasai oleh
Tergugat. 2
.
Halaman 36 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Bahwa berdasarkan uraian hukum di atas, jelas terbukti bahwasannya
gugatan provisionil yang dimintakan Para Penggugat agar Majelis Hakim
memberikan putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu atau Serta Merta
adalah dalil yang keliru dan tidak benar serta Tidak Memiliki Dasar Yang
Kuat, Karena Tidak Memenuhi Syarat Menurut Ketentuan Hukumj Berlaku:,
yaitu :
1. Gugatan Para Penggugat tidak memiliki bukti Alas Hak yang Otentik dan
atau Akta dibawah tangan yang diakui isi dan tanda tangan oleh
Tergugat;
Bahwa adapun objek perkara adalah Tanah Milik Tergugat-III seluas +
8.500 M2 yang merupakan tanah bagian dari Sertifikat Hak Guna
Banguan (HGB) No. 700 seluas 15.043 M2 atas nama PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tergugat-III);
Bahwa kemudian Surat No. 426.24/3696, tanggal 12 Oktober 2010 yang
di terbitkan oleh Tergugat-I cq. Tergugat-II yang telah menolak
Permohonan izin Mendirikan Bangunan yang diajukan Tergugat-III telah
diperiksa dan diuji di Pengadilan Tata Usaha Negara dan telah
Berkekuatan Hukum Tetap (Inkracht Van Gewijsde) sebagaimana telah
diuraikan di atas, yaitu :
1. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan No.
17/G/2011/PTUN-MDN, Tanggal 23 Mei 2011 Jo.
2. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan No.
143/B/2011/PT.TUN-MDN, Tanggal 18 Oktober 2011 Jo.
3. Putusan Mahkamah Agung RI No. 122 K/TUN/2012, Tanggal 17 April
2012.
2. Bahwa kemudian Gugatan Para Penggugat dalam perkara aquo juga
tidak memenuhi syarat ada Putusan yang sudah berkekuatan hukum
tetap (in kracht van gewijsde) yang menguntungkan Pihak Penggugat
dan putusan itu ada hubungannya dengan gugatan yang bersangkutan,
sebab putusan yang ada dan telah berkekuatan hukum tetap yang ada
hubungannya dengan gugatan aquo adalah Putusan Yang
Menguntungkan Tergugat-III (Bukan Para Penggugat);
Halaman 37 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
3. Guagatan provisionil Para Penggugat tidak memenuhi syarat objek
gugatan adalah barang milik Penggugat yang dikuasai oleh Tergugat,
sebab Faktanya Objek Perkara adalah Tanah Milik Tergugat-III seluas +
8.500 M2 yang merupakan tanah bagian dari Sertifikat Hak Guna
Banguan (HGB) No. 700 seluas 15.043 M2 atas nama PT. Asri
Pembangunan Catur Karya Cipta (ic. Tergugat-III);
Bahwa berdasarkan uraian di atas, maka cukup beralasan menurut hukum,
jika Tergugat-III mohon kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk : “MENOLAK GUGATAN
PROVISIONIL DAN PUTUSAN SERTA MERTA YANG DIMOHONKAN
PARA PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA”;
Bahwa selanjutnya oleh karena Gugatan maupun Guagatan Provisionil Para
Penggugat dinyatakan Ditolak untuk seluruhnya, maka cukup beralasan
Bahwa berdasarkan uraian-uraian atau fakta-fakta hukum yang telah Tergugat -
III uraikan seluruhnya di atas, maka patut dan beralasan menurut hukum jika
Tergugat -III memohon kehadapan Yang Terhormat Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya berkenan mengambil Keputusan
Hukum dengan Amar Putusan berbunyi “MENOLAK GUGATAN PARA
PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA” atau setidak-tidaknya “MENYATAKAN
GUGATAN PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Onvankelijk
Verklaard);
Bahwa terhadap gugatan para Pembanding semula para Penggugat
tersebut Pengadilan Negeri Medan telah mengambil kesimpulan dengan
memutus perkara tersebut pada 13 Mei 2014 No. 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn yang
amarnya berbunyi sebagai berikut :
- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima ;
- Menghukum Para Penggugat untuk membayar biaya perkara sebanyak Rp
756.000,- (tujuh ratus lima puluh enam ribu rupiah) ;
Bahwa isi putusan Pengadilan Negeri tersebut diatas telah diberitahukan
dengan seksama kepada Terbanding-II semula sebagai Tergugat-II pada
tanggal 22 Mei 2014 ;
Telah Membaca :
1. Risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh : H. BASTARIAL,
SH.MH, Panitera Pengadilan Negeri Medan yang menerangkan bahwa
pada tanggal 23 Mei 2014 telah mengajukan permohonan banding terhadap
Halaman 38 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014 Nomor :
21/Pdt.G/2014/PN-Mdn tersebut ;
2. Risalah pemberitahuan pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh:
ROSENNI SARAGIH, SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan
tertanggal 13, 17 dan 18 Juni 2014 yang menerangkan kepada Tergugat-II,
Tergugat-III dan Tergugat-I, bahwa pada tanggal 23 Mei 2014 para
Penggugat telah mengajukan permohonan banding di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan ;
3. Risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh :
ROSENNI SARAGIH, SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan
tanggal 16 Juni 2014 yang menerangkan kepada Terbanding-II semula
Tergugat-II diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara
Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014No. 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn
yang dimintakan banding, sedangkan pemberitahuan yang lain
disampaikanpada tanggal 19 Juni 2014 untuk Terbanding-I dan III semula
Tergugat-I dan III, sedangkan untuk pihak para Pembanding semula para
Penggugat pada tanggal 22 Juli 2014 ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA ;
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh para
Pembanding semula para Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu
dan dengan cara serta syarat lainnya yang ditentukan oleh Undang - Undang,
maka oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat
diterima ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tidak mengetahui
apa alasan keberatan para Pembanding semula para Penggugat terhadap
putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014 No. 21/Pdt.G/2014/PN-
Mdn yang dimohonkan banding, karena para Pembanding semula para
Penggugat tidak ada mengajukan Memori Bandingnya dalam perkara tersebut ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca
dan meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara dan salinan
resmi putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014 No.
21/Pdt.G/2014/PN-Mdn serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat :
Halaman 39 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri
Medan tanggal 13 Mei 2014 No. 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn setelah diteliti dengan
seksama, dinilai oleh Pengadilan Tinggi telah tepat dan benar dan dapat
disetujui sehingga dengan demikian pertimbangan hukum Pengadilan Negeri
tersebut diambil alih dan dijadikan oleh Pengadilan Tinggi sebagai dasar
pertimbangannya sendiri dalam memutus perkara ini ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014 No.
21/Pdt.G/2014/PN-Mdn dapat dipertahankan dan dikuatkan ;
Menimbang, bahwa karena para Pembanding semula sebagai para
Penggugat sebagai pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004 no.
Undang-undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang-undang No. 8 Tahun 2004 jo. Undang-undang No. 49 Tahun 2009
Tentang Peradilan Umum serta ketentuan lain yang berkaitan dengan perkara
ini ;
M E N G A D I L I :
Menerima permohonan banding dari para Pembanding semula para
Penggugat tersebut ;
Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 13 Mei 2014
Nomor : 21/Pdt.G/2014/PN-Mdn yang dimohonkan banding tersebut ;
Menghukum para Pembanding semula para Penggugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding
ditetapkan sebesar Rp. 150.000,- (sertus lima puluh ribu rupiah) ;
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 04 Desember 2014 oleh kami :
DAHLIA BRAHMANA, SH. MH, sebagai Ketua Majelis, H. LEXSY MAMONTO,
SH. MH dan KAREL TUPPU, SH. MH sebagai Hakim-Hakim Anggota yang
ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, berdasarkan Surat
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 06 Nopember 2014
Nomor. 343/Pdt/2014/PT-Mdn dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 08 Januari 2015 oleh :
Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim - Hakim Anggota, serta
dibantu oleh : MUSALLIM SIREGAR, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan
Halaman 40 dari 40 Hl.Put.No. 343/Pdt/2014/PT-Mdn
Tinggi Medan tanpa dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun
kuasanya ;
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
ttd ttd
H. LEXSY MAMONTO, SH. MH. DAHLIA BRAHMANA, SH. MH.
ttd
KAREL TUPPU, SH. MH
Panitera Pengganti,
ttd
MUSALLIM SIREGAR, SH.-
Perincian biaya banding :
1. M a t e r a i ............ Rp. 6.000.-
2. Redaksi ............ Rp. 5.000.-
3. Pemberkasan ........... Rp. 139.000.-
J u m l a h ............ Rp. 150.000.-