Post on 02-Mar-2018
7/26/2019 OED Maligna
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang
disebabkan oleh bakteri dapat terlokalisir atau difus dan menyebabkan telinga rasa
sakit. faktor penyebab timbulnya otitis eksterna diantaranya kelembaban,
penyumbatan liang telinga, trauma lokal dan alergi.1
Otitis eksterna maligna disebut juga otitis eksterna nekrotikans. Merupakan
suatu infeksi difus pada liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya yang
disebabkan oleh Pseudomonas. Infeksi biasanya dimulai dari meatus akustikus
eksternus (MAE) sebagai otitis eksterna akut (OEA) yang tidak ada respon
terhadap terapi. ada otitis eksterna nekrotikans peradangan dapat meluas se!ara
progresif ke lapisan subkutis, tulang ra"an dan tulang disekitarnya. #engan
demikian dapat menimbulkan kelainan berupa kondritis, osteitis dan osteomielitis
yang mengakibatkan kerusakan tulang temporal.1
Infeksi dimulai pada meatus akustikus eksternus dan menyebar sepanjang
dasar tulang tengkorak. #ari situ dapat memberikan efek pada struktur $ struktur
utama seperti arteri karotis, %ena jugularis, dan saraf kranial dan intrakranial.
Otitis eksterna nekrotikan biasanya ditemukan pada pasien diabetik usia lanjut,
tetapi dapat juga ditemukan pada pasien dengan imunitas yang rendah.&
I.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan otitis eksterna difus maligna dan apa
penyebabnya'
b. agaimana mekanisme terjadinya otitis eksterna difus maligna'
!. Apa saja faktor resiko terjadinya otitis eksterna difus maligna'
I.3 Tujuan
1
7/26/2019 OED Maligna
2/17
I.3.1 Tujuan Umum
Menambah "a"asan dan pengetahuan mengenai otitis eksterna difus
maligna.
I.3.2 Tujuan husus
a. Menginformasikan mengenai definisi dan penyebab terjadinya otitis
eksterna difus maligna.
b. Menjelaskan mengenai mekanisme terjadinya otitis eksterna difus
maligna.
!. Menjelaskan mengenai faktor resiko terjadinya otitis eksterna difus
maligna.
I.! Man"aat
I.!.1 Man"aat #ag$ Instans$ R% A. &an$ Palem#ang
ebagai bahan tambahan referensi mengenai otitis eksterna difus maligna.
I.!.2 Man"aat #ag$ Inst$tus$ Pen'$'$kan
ebagai bahan informasi untuk meningkatkan "a"asan dan pengetahuan
tentang otitis eksterna difus maligna.
I.!.3 Man"aat #ag$ Penul$s
ebagai bahan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam membuat
bentuk referat yang baik dan ilmiah.
BAB II
TIN(AUAN PU%TAA
2
7/26/2019 OED Maligna
3/17
II.1 Anat)m$ Tel$nga
&am#ar 1. Anatomi *elinga
*elinga terdiri dari tiga bagian, yaitu +
1. *elinga uar&. *elinga *engah-. *elinga #alam
*elinga luar terdiri dari daun telinga, kelenjar minyak (berfungsi
menghasilkan serumen untuk melindungi memberan timpani), liang telinga
sampai membran timpani. #aun telinga terdiri dari daun telinga dan liang telinga
sampai membran timpani. #aun telinga terdiri dari tulang ra"an elastin dan kulit.iang telinga berbentuk huruf , dengan rangka tulang ra"an pada sepertiga
bagian luar, sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang.
anjangnya kirakira &,/ $ - !m.-
3
7/26/2019 OED Maligna
4/17
&am#ar 2. Anatomi *elinga uar
ada sepertiga bagian luar kulit telinga terdapat banyak kelenjar serumen
dan rambut. 0elenjar keringat terdapat pada seluruh liang telinga. ada duapertiga
bagian dalam hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.-
*elinga tengah berbentuk kubus yang terdiri dari+-
1) Membran timpani
Merupakan membran fibrosa tipis yang ber"arna kelabu mutiara.erbentuk bundar dan !ekung bila dilihat dari arah liang telinga dan
terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Membran timpani dibagi
atas & bagian yaitu bagian atas disebut pars flasida (membrane
sharpnell) dimana lapisan luar merupakan lanjutan epitel kulit liang
telinga sedangkan lapisan dalam dilapisi oleh sel kubus bersilia, dan
pars tensa merupakan bagian yang tegang dan memiliki satu lapis lagi
ditengah, yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat
elastin.
4
7/26/2019 OED Maligna
5/17
&am#ar 3. Anatomi Membran *ympani
&) a%um tympani
*elinga tengah berbentuk kubus dengan batasbatas +
atas luar + membran timpani
atas depan + tuba eustakius
atas ba"ah + %ena jugularis
atas belakang + aditus ad antrum
atas atas + tegmen timpani
atas dalam + berturutturut dari atas ke ba"ah kanalis semi
sirkularis hori2ontal, kanalis fasialis, tingkap lonjong (oval
window), tingkap bundar (round window)dan promontorium.
&am#ar !. angunan a%um *ympani
-) *ulang pendengaran (Ossi!ula auditoria) yang terdiri dari maleus,
in!us dan stapes. *ulang pendengaran ini dalam telinga tengah saling
berhubungan.
5
7/26/2019 OED Maligna
6/17
&am#ar *. Ossi!ula Auditoria
3) *uba eusta!hius, yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan
nasofaring.
&am#ar +. *uba Eusta!hius
*elinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah
lingkaran dan %estibuler yang terdiri dari - buah kanalis semisirkularis. 4jung
atau pun!ak koklea disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani
dengan skala %estibuli.-,3
6
7/26/2019 OED Maligna
7/17
&am#ar +.Anatomi *elinga #alam
0analis semisirkularis saling berhubungan se!ara tidak lengkap dan
membentuk lingkaran yang tidak lengkap. ada irisan melintang koklea tampak
skala %estibuli sebelah atas, skala timpani sebelah ba"ah dan skala media (duktus
koklearis) diantaranya. kala %estibuli dan skala timpani berisi perilimfa
sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa
berbeda dengan endolimfa. #imana !airan perilimfe tinggi akan natrium dan
rendah kalium, sedangkan endolimfe tinggi akan kalium dan rendah natrium. 5al
ini penting untuk pendengaran.-,3
#asar skala %estibuli disebut sebagai membran %estibuli (Reissners
Membrane) sedangkan skala media adalah membran basalis. ada membran ini
terletak organ !orti yang mengandung organelorganel penting untuk mekanisme
saraf perifer pendengaran. Organ !orti terdiri dari satu baris sel rambut dalam
(-666) dan tiga baris sel rambut luar (1&666). elsel ini menggantung le"at
lubanglubang lengan hori2ontal dari suatu jungkat jangkit yang dibentuk oleh sel
sel penyokong. 4jung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung ba"ah sel
rambut. ada permukaan selsel rambut terdapat stereosilia yang melekat pada
suatu selubung di atasnya yang !enderung datar, bersifat gelatinosa dan aselular,
dikenal sebagai membran tektoria. Membran tektoria disekresi dan disokong oleh
suatu panggung yang terletak di medial disebut sebagai limbus.-,3
7
7/26/2019 OED Maligna
8/17
&am#ar ,.truktur Organ 0orti
ada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut
membran tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari
sel rambut dalam, sel rambut luar dan kanalis orti, yang membentuk organ
orti.-,3
II.2 -$s$)l)g$ Pen'engaran
roses mendengar dia"ali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun
telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke
koklea. 7etaran tersebut menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga
tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan mengamplifikasi getaran
melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas
membrane timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini
akan diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimfa
pada skala %estibuli bergerak. 7etaran diteruskan ke membrana 8eissner yang
mendorong endolimfa, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basalis dan membran tektoria. roses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia selsel rambut, sehingga kanal ion
terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. 0eadaan ini
8
7/26/2019 OED Maligna
9/17
merupakan proses depolarisasi sel rambut sehingga melepaskan neurotransmitter
ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditoris, lalu
dilanjutkan ke nukleus auditorius samapai ke korteks pendengaran (area -936)
dilobus temporalis.3
&am#ar ,. :isiologi endengaran
II.3 t$t$s Eksterna Mal$gna
II.3.1 De"$n$s$
Otitis eksterna maligna adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur
lain di sekitarnya.3 Otitis eksterna maligna (OEM) disebut juga otitis eksterna
nekrotikan atau osteomielitis dasar tengkorak, merupakan suatu infeksi telinga
luar yang dapat menyebabkan kematian.1
II.3.2 E/$'em$)l)g$
#i Amerika erikat, otitis eksterna maligna lebih banyak timbul pada daerah
dengan iklim lembab dan basah, dibandingkan dengan iklim lainnya. enyakit ini
sering ditemukan lebih banyak pada laki $ laki daripada perempuan dan
dilaporkan menyerang kelompok semua umur, tetapi lebih sering pada usia tua,
lebih dari ;6 tahun. :aktor yang mempermudah radang telinga luar adalah p5 di
liang telinga. iasanya normal atau asam. ila p5 menjadi basa, proteksi terhadap
9
7/26/2019 OED Maligna
10/17
infeksi menurun. ada keadaan udara yang sangat hangat dan lembab, kuman dan
jamur mudah tumbuh./
II.3.3 Et$)l)g$
0e!enderungan Otitis eksterna maligna umumnya ditemukan pada kondisi
berikut +;
1. #iabetik (96
7/26/2019 OED Maligna
11/17
infratemporal dan nasofaring. 5ipestesia ipsilateral dapat terjadi jika saraf kelima
dilibatkan. enyebaran ke intrakranial dapat menyebabkan meningitis, abses otak,
kejang dan kematian. agian posteroinferior dapat menyebabkan flebitis dan
trombosis supuratif bulbus juguler dan sinus sigmoid. Ini dapat menyebabkan
mastoiditis dan kelumpuhan saraf fasial. enyebaran se!ara inferior dapat
menyebabkan paralisis saraf glosofaringeal (I>), %agus (>), hipoglosus (>I), dan
aksesorius (>II), menyebabkan disfagia, aspirasi dan suara serak.?
II.3.* &ejala l$n$s
&am#ar 0. 7ambaran 0linis OE# Maligna
1. 7ejalanya dapat dimulai dengan rasa gatal pada liang telinga
&. #iikuti oleh nyeri yang hebat dan sekret yang banyak
-. embengkakan liang telinga
3. 8asa nyeri tersebut semakin meningkat menghebat, liang telinga tertutup
oleh tumbuhnya jaringan granulasi se!ara subur
/. araf fasial dapat terkena, sehingga menimbulkan paresis dan paralisis fasial
;. 0elainan patologik yang penting adalah osteomielitis yang progresif, yang
disebabkan akibat oleh infeksi kumanPseudomonas aeroginosa
?. enebalan endotel yang mengiringi diabetes melitus berat bersamasama
dengan kadar gula darah yan tinggi yang diakibatkan oleh infeksi yang
sedang aktif menimbulkan kesulitan pengobatan yang adekuat.
II.3.+ Derajat
11
7/26/2019 OED Maligna
12/17
tage I + Infeksi terbatas pada jaringan lunak dan kartilago liang telinga.
(otalgi yang menetap, terbatas pada liang telinga luar, belum ada
kelumpuhan n. fasialis)
tage II + #ijumpai keterlibatan jaringan lunak dan kelumpuhan ne%us
fasialis pada foramen jugualar bagian lateral
tage III + erluasan intrakranial atau erosi di luar tulang temporal.
(Ekstensi sampai foramen jugular dan lebih medial ba"ah dari kepala)
II.3., D$agn)s$s
#iagnosis otitis eksterna maligna dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi.
Empat gejala yang menonjol adalah otalgia yang menetap lebih dari 1 bulan,
otorea purulen dan menetap dengan adanya jaringan granulasi dalam beberapa
minggu, ri"ayat diabetes mellitus, status imun yang rendah dan usia lanjut, dan
adanya gangguan saraf kranial.@
1. Anamnesis
asien yang menderita otitis eksterna maligna umumnya usia lanjut,
menderita diabetes. Adanya otalgia, sakit kepala temporal, otore purulent
dapat ditemukan pada pasien ini. 0adang $ kadang pasien mempunyai
ri"ayat penggunaan antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis eksterna
tanpa adanya perubahan gejala yang bermakna.
2. emeriksaan :isik
ada pemeriksaan inspeksi dapat ditemukan adanya kulit yang
mengalami inflamasi, hiperemis, udem dan tampak jaringan granulasi pada
dasar meatus akustikus eksternus. iasanya disertai dengan kelumpuhan
saraf fasial, dan perlu memeriksa saraf kranial = $ >II.
3. emeriksaan enunjanga. aboratorium
ada pemeriksaan laboratorium, dapat ditemukan adanya peningkatan
jumlah leukosit, laju endap darah dan gula darah
se"aktu.& emeriksaan kultur yang diperoleh dari sekret liang telinga
sangat diperlukan untuk sensiti%itas antibiotik. enyebab utamanya
adalah P. aeruginosa. Organisme ini merupakan bakteri aerob, dan
gram negatif.Pseudomonas sp mempunyai lapisan yang bersifat
mukoid yang digunakan pada saat fagositosis. Eksotoksin dapat
12
7/26/2019 OED Maligna
13/17
menyebabkan jaringan mengalami nekrosis dan beberapa golongan
lainnya menghasilkan neurotoksin yang dapat menimbulkan
neuropati.
#. 8adiologi* s!an dapat menunjukkan adanya dekstruksi tulang di sekitar dasar
tulang tengkorak dan meluas ke intrakranial. emeriksaan dengan
teknik nuklir baik digunakan pada stadium a"al. !an *e!hnetium
(99*!) methylene diphosphonate menunjukkan area yang mengalami
osteogenesis dan osteolisis. edangkan 7allium (;?7a) menunjukkan
jaringan lunak yang mengalami inflamasi.
!. 5istopatologi
Mekanisme in%asi liang telinga berhubungan dengan nekrosis tulang. rosesinfeksi meluas ke submukosa dan terdapat destruksi tulang. pada gambaran
histology juga dapat terlihat rusaknya jaringan menunjukkan luasnya
nekrosis pada lapisan epidermis dan dermis disertai infiltrate M.
0artilago dikelilingi oleh jaringan inflamasi dan tampak destruksi. ada
dinding pembuluh darah menunjukkan hialinisasi. *ulang mastoid
menunjukkan adanya sel $ sel inflamasi akut.?
II.3.0 D$agn)s$s Ban'$ng
5erpes 2oster otikus
Mastoiditis
Otitis media kronik
*umor ganas tulang temporal
II.3. )m/l$kas$
0omplikasi Otitis Eksterna Maligna yang dapat terjadi meliputi lower
cranial neuropathies, paresis atau paralisis ner%us fasial, meningitis, abses otak
dan kematian. ada otitis eksterna maligna peradangan meluas se!ara progresif ke
lapisan subkutis, tulang ra"an, dan ke tulang disekitarnya, sehingga timbul
kondritis, osteitis, osteomielitis, yang menghan!urkan tulang temporal.3
13
7/26/2019 OED Maligna
14/17
II.3.1 Penatalaksanaan
rinsip terapi adalah +
1. #iagnosis dini pada populasi resiko tinggi&.
emberian terapi antibioti! intra%ena jangka panjang-. embersihan liang telinga luar (aural toilet)3. emeriksaan klinis dan s!an gallium;? se!ara serial untuk perbaikan
A"alnya, pembedahan merupakan pilihan utama untuk penanganan pasien
dengan otitis eksterna maligna. *etapi sejak ditemukannya aminoglikosida,
penisilin sintetik, generasi ketiga ephalosporin dan Buinolon, maka penggunaan
antibiotik merupakan pilihan utama pengobatan. ejak teknik pembedahan pada
dasar tulang tengkorak berkembang, beberapa ahli otologi mulai menggunakan
teknik radikal sebagai pilihan terapi.9
Ada tiga aspek dalam pengobatan otitis eksterna maligna. Cang paling
penting adalah mengontrol gula darah pada pasien diabetes mellitus.
Mastoidektomi atau reseksi parsial pada dasar tengkorak mungkin diperlukan jika
ada gangguan saraf fasial. Antibiotik sebaiknya diberikan sejak a"al, dalam dosis
yang adekuat dan dalam "aktu yang lama.9
engobatan harus !epat diberikan sesuai dengan hasil kultur dan
resistensinya. 0arena kuman penyebab tersering adalahPseudomonas aeruginosa,
maka diberikan antibiotik dosis tinggi yang sesuai denganPseudomonas
aeruginosa. ementara menunggu hasil kultur dan resistensi, diberikan golongan
fluoroBuinolone (!iprofloDasin) dosis tinggi per oral. ada keadaan yang lebih
berat diberikan antibiotika parenteral kombinasi dengan antibiotika golongan
aminoglikosida yang diberikan selama ; $ @ minggu. emberian antibiotik
sistemik kini merupakan bentuk utama terapi. emberian antibiotik digunakan
untuk men!egah komplikasi dan morbiditas. #i samping pemberian obat $ obatansering kali diperlukan tindakan debridement se!ara radikal. *indakan debridement
yang kurang bersih dapat menyebabkan semakin !epatnya penyebaran penyakit.
embedahan sebaiknya dibatasi pada pengangkatan sekuestra, drainase abses dan
debridement lokal jaringan granulasi.9
*anda a"al adanya respon terapi terhadap penyakit adalah berkurangnya
rasa nyeri. #iabetes yang terkontrol juga merupakan tanda a"al adanya perbaikan.
engobatan otitis eksterna maligna sebaiknya harus berkelanjutan sampai infeksi
14
7/26/2019 OED Maligna
15/17
betul $ betul hilang. Ini membutuhkan "aktu pera"atan yang lama di rumah sakit
dan penggunaan antibiotik sampai enam minggu.9
II.3.11 Pr)gn)s$s
8ekurensi penyakit dilaporkan sekitar 9< &?
7/26/2019 OED Maligna
16/17
DA-TAR PU%TAA
1. osialisma, 5elmi. 0elainan *elinga uar. #alam oepardi EA. Iskandar ,
editor uku Ajar Ilmu 0esehatan *elinga 5idung *enggorok 0epala eher.
Ed./. akarta. :04I. &66-. 5al. 33@.
&. =erni!k #M. Malignant EDterna Otitis. In adol , !hukbe!ht 5:, editors.
urgery of *he Ear and *emporal one. e" Cork. 8a%en ress. 199-. .
199&6-.
-. nell, 8i!hard . uku Anatomi 0linik untuk Mahasis"a 0edokteran edisi ;.
E7.&66;.
3. opardi EA, Iskandar , ashiruddin , 8estuti 8#, editors. ?th Ed.uku
Ajar Ilmu 0esehatan *elinga, 5idung, *enggorok, 0epala F eher. akarta+
enerbit :04IG&61&.
16
7/26/2019 OED Maligna
17/17
/. =erni!k #M. Malignant eDterna otitis. In adol , !hukne!ht 5:,editors.
urgery of the ear and temporal bone. e" Cork+ 8a%en ressG 199-. p.199 $
&6-.
;. urnal + uplemen, Majalah 0edokteran usantara =olume -9, o. -,
eptember &66;.
?. hee 7, editor. Infe!tion of the eDternal ear. Annals A!ademy of Medi!ine.
May &66/, =6l.-3. o.3. HOnline. &66/ H!ited 9 Mei &61;G H/ s!reens.
A%ailable from+48+http+JJ""".annals.edu.sgpdf-3=olo3.pdf.
@. EDternal ear anatomy. HOnline. &66@ H!ited &66@ uly &;G H1 s!reen.
A%ailable from+http+JJ""".utdol.!omJonlineJ!ontentJimage.do'
image0eyKprimLpiDJeDtern-.htm.
9.Austin :#. #iseases of eDternal ear. In alengger , no" , editor.Otorhinolaryngology+ 5ead and ne!k surgery. Ed.1/ th.hiladelphia + illiams
F ilkinsG199;. p. 9?3@;.
17
http://www.annals.edu.sgpdf34volno4.pdf/http://www.utdol.com/online/content/image.do?imageKey=prim_pix/extern3.htmhttp://www.utdol.com/online/content/image.do?imageKey=prim_pix/extern3.htmhttp://www.utdol.com/online/content/image.do?imageKey=prim_pix/extern3.htmhttp://www.utdol.com/online/content/image.do?imageKey=prim_pix/extern3.htmhttp://www.annals.edu.sgpdf34volno4.pdf/